Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

Disusun Oleh :
Aulia Fitri M 1721003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK/BAYI

Ruangan : PAV 5 Anamnesa diperoleh dari :


Diagnosa medis : Diare (GEA) 1. Rekam medis
No register : 43.XX.XX 2. Keluarga/Orangtua
Tgl/jam MRS : 15/05/20
Tgl/jam pengkajian : 19/05/20

I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. K
Umur/ tgl lahir : 1tahun 3 bulan/ 29 Juli 2018
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Golongan darah :-
Bahasa yang dipakai :-
Anak ke :1
Jumlah saudara :-
Alamat : surabaya

II. IDENTITAS ORANG TUA


Nama ayah : Tn. R Nama ibu : Ny. D
Umur : 24tahun Umur : 21tahun
Agama : islam Agama :islam
Suku/bangsa :jawa Suku/bangsa :jawa
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan :swasta Pekerjaan :ibu rumah tangga
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat :surabaya Alamat :surabaya

III.KELUHAN UTAMA
BAB 4x konsentrasi lembek , warna kuning,
IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pada hari senin 12/05/20 pasien dibawa ke RS.X dengan diare dan muntah muntah.
Pasien hanya dirawat satu hari kemudian sembuh dan dipulangkan. Kemudian tanggal
15/05/20 pasien masih diare 4x dengan konsistensi lembek warna kuning lalu dibawa
kerumah sakit RSAL Surabaya Pukul 19.00k kemudian dipindahkan keruang pav 5
pukul 21.00
V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
A. Prenatal Care:
Ibu pasien mengatakan rutin mengecek kandungan selama kehamilan
B. Natal Care:
An. K lahir pada usia kehamilan 38 minggu dengan persalinan normal
C. Post Natal Care:
An. K mendapatkan imunisasi lengkap
VI. RIWAYAT MASA LAMPAU
A. Penyakit-Penyakit Waktu Kecil : diare
B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit : pernah, di RS.X
C. Penggunaan Obat-Obatan : lacto B
D. Tindakan (Operasi Atau Tindakan Lain) : pasien tidak pernah operasi
E. Alergi : pasien tidak memiliki alergi
F. Kecelakaan : pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
G. Imunsasi : pasien mendapatkan imunisasi lengkap
VII. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Genogram (sesuai dengan penyakit)

B. Psikososial keluarga :
Keluarga khawatir dengan keadaan anaknya dan ingin anaknya segera sembuh dan
kembali kerumah
VIII. RIWAYAT SOSIAL
A. Yang Mengasuh Anak
Pasien diasuh oleh kedua orang tua nya
B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga
Orang tua pasien selalu mendampingi pasien
C. Hubungan Dengan Teman Sebaya
Pasien bermain dengan keluarganya ketika dirumah
D. Pembawaan Secara Umum
Pasien tampak takut ketika ada perawat
IX. KEBUTUHAN DASAR
A. Pola Nutrisi
(makanan yang disukai / tidak, selera, alat makan, jam makan, dsb)
SMRS pasien makan 3x/hari 1 porsi. Pasien tidak nafsu makan, makanan tidak
habis1 porsi, pasien mau minum
B. Pola Tidur
(kebiasaan sebelum tidur, perlu dibacakan cerita, benda-benda yang dibawa tidur)
SMRS pasien tidur siang 4 jam, malam 10 jam, MRS pasien susah tidur, sering
rewel dan menangis
C. Pola Aktivitas/Bermain
Pasien bermain dengan teman sebaya nya dan keluarga saat dirumah
D. Pola Eliminasi
BAB 4x lembek warna kuning, BAK lancar
E. Pola Kognitif Perseptual
Tidak terkaji

F. Pola Koping Toleransi Stress


Tidak terkaji
X. KEADAAN UMUM (PENAMPILAN UMUM)
A. Cara Masuk
Pasien dibawa ke IGD RSAL ke PAV 5 pukul 21.00
B. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien lemah
XI. TANDA-TANDA VITAL
Tensi :-
Suhu/nadi : 36.2C/130x/menit
RR : 24x/menit
TB/BB : 75cm/8kg

XII. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)


a. Pemeriksaan Kepala Dan Rambut
Ubun-ubun tidak cekung, rambut hitam, tidak ada lesi
b. Mata
Mata simetris, mata tidak cowong, konjungtiva tidak anemis
c. Hidung
Hidung simetris, septum nasi berada ditengah hidung, tidak ada polip dan tidak ada
lesi
d. Telinga
Telinga simetris, bersih. Tidak ada lesi
e. Mulut Dan Tenggorokan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab
f. Tengkuk Dan Leher
Tidak ada benjolan dan lesi pada tengkuk dan leher
g. Pemeriksaan Thorax/Dada
Pergerakan dada simetris, bentuk dada normochest
Paru tidak ada suara napas tambahan
Jantung tidak ada suara jantung tambahan
h. Punggung
Tidak ada lesi dan benjolan
i. Pemeriksaan Abdomen
Abdomen supel dan tidak kembung
j. Pemeriksaan Kelamin Dan Daerah Sekitarnya (Genetalia Dan Anus)
Alat kelamin lengkap (laki-laki) lubang anus ada
k. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Tidak ada fraktur
l. Pemeriksaan Neurologi
Pasien mampu memegang benda di tangannya
m. Pemeriksaan Integumen
Turgor kulit elastis, akral hangat
XIII. TINGKAT PERKEMBANGAN
A. Adaptasi sosial
Tidak terkaji
B. Bahasa
Pasien belum fasih berbicara
C. Motorik halus
Pasien mampu memegang benda disekitarnya

D. Motorik kasar
Pasien sudah bisa berjalan
Kesimpulan Dari Pemeriksaan Perkembangan
Belum diketahui adanya keterlambatan perkembangan
XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
WBC 7,27 4.0-10.0
PLT 531 150.0-450.0
RBC 4.92 3.5-5.5
HGB 12.8 12-17
HCT 37.7 37.0-54.0
PCT 0.378 0.108-0.282

Rontgen
Terapy
Infus KN 3B 900cc/24jam
Injeksi antrain 3x80mg
Injeksi ondansentron 3x1mg

Surabaya,

( )
ANALISA DATA

NAMA KLIEN : Ruangan / kamar : ......../.........


UMUR : No. Register :........................

No Data Penyebab Masalah


1. Ds. Ibu pasien mengatakan Malabsorbsi Diare
pasien BAB sudah 4x dengan
konsistensi lembek berwarna
kuning

Do.
- Feses lembek dan warna
kuning
- Pasien tampak lemas

2. Ds : ibu pasien mengatakan


bahwa anaknya susah makan dan Resiko defisit
tidak menghabiskan makannya nutrisi

Do
-Pasien tampak tidak nafsu
makan
- Pasien tampak
menghabiska makanan ½
. porsi
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak mual
Faktor resiko :
Faktor psikologis (keengganan
untuk makan)
PRIORITAS MASALAH

NAMA KLIEN : Ruangan / kamar : ......../.........


UMUR : No. Register :......................

TANGGAL
No Diagnosa keperawatan Nama perawat
ditemukan Teratasi
1. Diare berhubungan dengan 19.05.20 A
malabsorbsi

2. Resiko defisit nutrisi


berhubungan dengan 19.05.20 A
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien :................. No Rekam Medis :............ Hari Rawat Ke :............
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi Rasional
1. Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan
dengan malabsorbsi keperawatan selama 3x24 jam 2. Pantau input dan uotput pasien umum pasien
diharapkan diare teratasi 3. Kolaborasi dengan dokter pemberian 2. Untuk memonitor tanda
Kriteria Hasil : cairan IV dan obat-obatan dehidrasi
1. Feses pasien membaik, padat 4. Pantau adanya tanda-tanda dehidrasi 3. Untuk memenuhi kebutuhan
dan berwarna kuning cairan tubuh dan
2. Frekuensi BAB pasien mempercepat penyembuhan
membaik pasien dengan farmakologis
3. Tidak menunjukkan adanya 4. Untuk menentukan cara
dehidrasi mengatasi apabila terjadi
4. TTV dalam rentang normal dehidrasi

2. Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Anjurkan ibu untuk memberikan 1. Untuk mencegah terjadinya
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24jam makan sedikit tapi sering mual
diharapkan nutrisi pasien terpenuhi 2. Berikan minum 2. Untuk memnuhi kebutuhan
Kriteria Hasil : 3. Kolaborasi dengan ahli gizi cairan dan mencegah
1. Nafsu makan pasien pemberian makanan pada pasien terjadinya dehidrasi
meningkat 3. Untuk memenuhi kebutuhan
2. Pasien tidak lemas nutrisi pasien dan menambah
3. Pasien tidak mual nafsu makan pada pasien
4. Pasien menghabiskan porsi
makannya

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA KLIEN : Ruangan / kamar : ......../.........


UMUR : No. Register :....................

No Tgl Jam Tindakan TT Tgl Jam Catatan Perkembangan TT


Dx Perawat Perawat
20.05.20 20.05.20 Diagnosa 1 : diare A
14.00 S : ibu pasien memgatakan BAB
1,2 08.00 Mengobservasi TTV anaknya masih lembek dan
Hasil : A berwarna kuning
TD : - O : pasien tampak lemas, BAB
Nadi : 125x/menit tampak lembek dan berwarna
Napas : 24x/menit kuning
Suhu : 36.4C A : masalah belum teratasi
P : intervensi diagnosa 1
dilanjutkan
1,2 08.10 Memantau intake dan output pasien A
Hasil : pasien makan habis ½ porsi, minum susu 1 Diagnosa 2 : resiko defisit nutrisi A
botol 80cc dan air putih 1 gelas 100cc, BAB masih S : ibu pasien mengatakan pasien
lembek berwarna kuning masih tidak nafsu makan dan mual
O : makanan tampak habis ½ porsi,
mau minum total pagi 180cc
2 10.00 Injeksi antrain 1x80mg A A : masalah teratasi sebagian
Injeksi ondansetron 1x1mg P : intervensi diagnosa 2
dilanjutkan

1,2 11.00 Mengecek tanda dehidrasi dan menganjurkan ibu A


untuk memberikan makan dan minum sedikit tapi
sering

1 12.00 Menganjurkan ibu pasien untuk mengistirahatkan A


anaknya untuk tidur siang

21.05.20 21.05.20 Diagnosa 1 : diare A


21.00 S : ibu pasien mengatakan BAB
1,2 14.00 Memantau keadaan umum pasien A pasien sudah mulai berbentuk tidak
lembek lagi berwarna kuning
1 14.10 Mengobservasi TTV O : feses tampak sedikit berbentuk
Hasil : A berwarana kuning, kedaan pasien
TD : - masih lemas
Nadi : 125x/menit A : masalah teratasi sebagian
Napas : 24x/menit P : intervensi diagnosa 1
Suhu : 36.4C dilanjutkan

1,2 16.00 Memantau intake dan output pasien A Diagnosa 2 : resiko defisit nutrisi A
Hasil : nafsu makan mulai membaik, pasien makan S : ibu pasien mengatakan nafsu
habis ½ porsi, minum susu 1 botol 100cc dan air makan anaknya mulai meningkat
putih 2 gelas 100cc, BAB mulai berbentuk O : makan habis tampak ½ porsi,
berwarna kuning, tidak ada mual tampak tidak mual, keadaan umum
masih lemah, mau minum habis
200cc, tidak ada tanda dehidrasi
1,2 17.00 Injeksi antrain 1x80mg A A : masalah teratasi sebagian
Injeksi ondansetron 1x1mg P : intervensi diagnosa 2
dilanjutkan

1,2 17.20 Mengecek tanda dehidrasi dan menganjurkan ibu A


untuk memberikan makan dan minum sedikit tapi
sering

1 20.00 Menganjurkan ibu pasien untuk mengistirahatkan A


anaknya untuk tidur malam

22.05.20 22.05.20 Diagnosa 1 : diare A


08.00 14.00 S : ibu pasien mengatakan BAB
1 Mengobservasi TTV A pasien sudah berbentuk tidak
Hasil : lembek lagi berwarna kuning
TD : - O : feses tampak berbentuk
Nadi : 125x/menit berwarana kuning, kedaan pasien
Napas : 24x/menit membaik
Suhu : 36.4C A : masalah teratasi
P : intervensi diagnosa 1 dihentikan
08.10 pasien KRS
1,2 Memantau intake dan output pasien A
Hasil : nafsu makan pasien meningkat, pasien
makan habis ¾ porsi, minum susu 1 botol 100cc Diagnosa 2 : resiko defisit nutrisi
dan air putih 1 gelas 120cc, BAB padat berbentuk S : ibu pasien mengatakan nafsu A
berwarna kuning makan anaknya meningkat
09.00 A O : makan habis tampak ¾ porsi,
1,2 Injeksi antrain 1x80mg tampak tidak mual, keadaan umum
Injeksi ondansetron 1x1mg membaik, mau minum habis 220cc,
09.12 tidak ada tanda dehidrasi
1,2 Mengecek tanda dehidrasi dan menganjurkan ibu A A : masalah teratasi
untuk memberikan makan dan minum sedikit tapi P : intervensi diagnosa 2 dihentikan
sering pasien KRS
10.00
1,2 Visite dokter pasien KRS A
13.00
1,2 Pasien KRS
Edukasi orangtua pasien untuk memberikan makan A
sedikit dan sering, cukupi asupan nutrisi dan cairan

Anda mungkin juga menyukai