Anda di halaman 1dari 13

Makalah

KMB

Sop Pemasangan Infus

Disusun Oleh :
Dhoni Rochim (1721007)

PROGAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG
TUAH
SURABAYA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan
penyusunan MAKALAH SOP PEMASANGAN INFUS.
Penuisan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
KMB. Dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan
dalam penulisan kata maupun bahasa yang telah saya
sampaikan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa
memebrikan manfaat maupun inspirasi.

Surabaya, 10 Januari 2019


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan
merupakan tindakan yang sering dilakukan di rumah sakit.
Namum hal ini tinggi resiko terjadinya infeksi yang akan
menambah tinggi biaya perawatan dan waktu perawatan.
Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam
pelaksanan selalu mengacu pada standar yang telah di
tentukan.
Infus cairan intra vena adalah pemberian sejumlah
cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum masuk
kepembulu vena untuk menggantikan kehilangan cairan
dari tubuh. Pemasangan infus dilakukan pada pasien yang
memerlukan masukan cairan melalui intravena yang
mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat,
dehidrasi, dan syok.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi Pemasangan Infus?
2. Apa Saja Keadaan Keadaan Yang Dapat
Memerlukan Pemberian Infus?
3. Apa Saja Tujuan Pemasangan Infus?
4. Apa Saja Alat Dan Bahan Pemasangan Infus?
5. Bagaimana Prosedur Kerja Pemasangan Infus?
6. Evaluasi Pemasangan Infus?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pemasangan Infus
2. Menjelaskan Keadaan-Keadaan Yang Dapat
Memerlukan Pemberian Infus
3. Menjelaskan Tujuan Pemasangan Infus
4. Menjelaskan Alat Dan Bahan Pemasangan Infus
5. Menjelaskan Prosedur Kerja Pemasangan Infus
6. Menjelaskan Evaluasi Pemasangan Infus
1.4 Manfaat Penulisan
Mendeskripsikan pengetahuan perawat terhadap SOP
pemasangan infus, menganalisa hubungan sikap dengan
kepatuhan perawat dalam melaksanakan sop
pemasangan infus di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pemasangan Infus
Suatu tindakan yang dilakukan pada klien yang
memerlukan masukan cairan melalui intra vena (infus).
Pemberian cairan infus dapat diberikan pada pasien yang
mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat.
Tindakan ini memerlukan ke sterilan mengingat langsung
berhubungan dengan pembuluh darah.
2.2 Keadaan-Keadaan Yang Dapat Memerlukan
Pemberian Cairan Infus
 Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah).
 Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi.
 Diare dan demam.
 Syok
 Pasien yang mengalami terganggunya sistem
pencernaan.
 Pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan.
2.3 Tujuan Pemasangan Infus
 Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
 Infus pengobatan dan pemberian nutrisi
 Memperbaiki keseimbangan asam basa
 Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-
obatan kedalam tubuh
2.4 Alat Dan Bahan
 Standar infus
 Infus set

Gambar 1. Infus set


 Cairan infus sesuai dengan program medik
 Jarum infus dengan ukuran yang sesuai (abbocath)

Gambar 2. Iv kateter (abbocath)


 Pengalas
 torniket
 Kapas alkohol atau alkohol swap
 Hepafik
 Handscoon
 Bengkok
 Kasa steril
2.5 Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan
2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukan
ke bagian karet atau akses slang ke botol infus
4. Isi cairan ke dalam infus set dengan menekan ruang
tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem selang
hingga memenuhi selang buang cairan di bengkok
dan pastikan tidak ada udara dalam selang
5. Letakan pengalas dibawah tempat (vena) yang akan
dilakukan penginfusan
6. Pasang torniket pada bagian pergelangan tangan
pasien dan anjurkan pasien untuk menggenggam
7. Gunakan handscoon
8. Desinfeksi daerah yang dilakukan penusukan
Gambar 3. Desinfeksi area penusukan
9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan
ibu jari di bagian bawah vena dan posisi abbocath
30-45°

Gambar 4. Penusukan pada vena


10. Perhatikan keluarnya darah melalui abbocath. Saat
penusukan terjadi pengeluaran darah melalui
tabung abbocath maka tarik jarumnya dan terus
dorong kedalam bagian jarum yang elastis
11. Setelah jarum infus bagian dalam di keluarkan,
tahan bagian atas vena dengan menekan
menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar
12. Lepaskan torniket dan melemaskan genggaman
tangan pasien
13. Hubungkan abbocath dengan selang infus
14. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai
dengan dosis yang di berikan
15. Lakukan fiksasi

Gambar 5. fiksasi
16. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta
catat ukuran jarum infus yang digunakan
17. Lepas handscoon dan cuci tangan
18. Catat jenis cairan yang diberikan, letak infus,
kecepatan alian, ukuran, dan tipe jarum infus
2.6 Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus dan perhatikan juga respon
pasien terhadpat pemasanga infus.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Setelah kita mengetahui pentingnya perawatan infus
bagi paisen maka kita sebagai perawat yang baik harus
belajar perawatan infus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
di inginkan. Maka kita harus menjaga kesterilan alat
supaya tidak terjadi infeksi nosokomial.
3.2 Saran
Seorang perawat harus bisa melakukan tindakan
pemasangan infus dengan baik.
Daftar pustaka
Wongkar, Max F. 2015, keterampilan keperawatan gawat
darurat dan medikal bedah. Yogyakarta: gosyen publishing
https://id.scribd.com/doc/306195106/MAKALAH-
PEMASANGAN-INFUS

Anda mungkin juga menyukai