GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN
Oleh:
Elyani Sembiring, M.Kep
INKES SUMUT
2023
KONSEP DASAR
4. EGD (Esofagogastroduodenoskopi)
Persiapan : puasa
Perawatan pasca prosedur :
- puasa sampai refleks gag kembali
(1 – 2 jam/2 – 4 jam)
- observasi tanda-tanda perforasi :
nyeri, perdarahan, kesulitan menelan,
dan peningkatan suhu
- Beri lozenges/kumur saline & analgetik
- tirah baring sampai sadar betul
- monitor bradikardi, aritmia
- jangan mengemudi kira-kira 12 jam
pasca tindakan
5.Anuskopi,Proktoskopi,Sigmoidoskpi
Persiapan : diet cair, laksatif, enema
sebelum tes
Perawatan pasca prosedur : monitor
perdarahan fekal dan tanda perforasi
usus seperti demam, distensi abdomen,
dan nyeri
6. Kolonoskopi
Persiapan : diet cair (1-3 hr seb tes),
laksatif (2 malam seb tes), enema seb
tes, analgetik narkotik, diazepam
Perawatan pasca prosedur : pantau
fungsi jantung dan pernafasan, tirah
baring sampai sadar betul, pantau tanda
dan gejala perforasi.
7. Analisa cairan lambung, tes stimulasi
asam lambung, pemantauan pH, MRI,
enteroskopi usus halus, tomografi
komputer, tes feses, laparoskopi, dll
MASALAH/D. KEPERAWATAN
1. Perubahan Nutrisi kurang dari
kebutuhan atau lebih dari kebutuhan
2. Nyeri
3. Gangguan komunikasi verbal
4. Kerusakan integritas kulit
5. Konstipasi
6. Diare
7. Gangguan citra tubuh
8. Takut / cemas
9. Kurang pengetahuan
10. Risiko koping individu tidak efektif
11. Risiko infeksi
12. Risiko gangguan menelan
13. Risiko defisit volume cairan
14. Dll
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
1. Lakukan prosedur
- Pemasangan NGT
- Pemberian enema/huknah
- Pemberian makan melalui selang
- Pembilasan lambung
2. Ajarkan pasien :
- Minum 2 – 3 liter perhari
- Jangan mengabaikan keinginan BAB
- Hindari kopi, teh, jus anggur
- Makan tinggi serat
- BAB teratur
- Anjurkan pasien berjalan 15 - 20`/hr
- Monitor pola eliminasi feses dan
feses
- Beri laksatif, suppositoria, & enema
(k/p)
- Membantu meningkatkan BAB teratur :
* menjaga privacy pasien
* waktu teratur
* Nutrisi dan cairan
* Exercise
* Posisi BAB
* Bowel training dini
* Fasilitas, bau. Dll
- Perawatan ileostomi / colostomi
- Dll
EVALUASI
Hasil yang diharapkan :
1. Mendapatkan nutrisi optimal
2. Melaporkan nyeri berkurang/hilang
3. Mempertahankan keseimbangan cairan
4. Mendemonstrasikan pemahaman
tentang tindakan yang tepat untuk
mencegah konstipasi
5. Melaporkan pola BAB normal
6. Mempertahankan integritas kulit, dll
KETRAMPILAN KRITIS
1. Memasang selang NGT
Tujuan :
- dekompresi lambung, mengeluarkan
gas dan cairan dari TGI
- Memasukkan obat-obatan dan
makanan langsung ke GI
- Mengatasi obstruksi mekanik dan
perdarahan GI atas
Persiapan :
Ukuran selang NGT : 14 – 18 French
Posisi pasien :
Fowler tinggi atau duduk tegak
Menentukan panjang selang :
- Metode tradisional
- Metode Hanson
Memastikan letak selang :
- Stetoskop
- Aspirasi cairan lambung
Hal yang penting diperhatikan :
1. Pelumas
2. Cegah udara masuk
3. Fleksikan kepala pasien ke arah dada
setelah selang melalui nasofaring
4. Hentikan pemasangan bila : ada
tahanan, tersedak,pasien gag, sianosis
5. Kaji ulang letak selang setelah
perubahan posisi, batuk berat,muntah
6. Perawatan mulut, beri krim/gliserin pada
bibir
7. Fiksasi selang dengan plester
8. K/p pemeriksaan sinar X
9. Gigi palsu tidak permanen dilepas
10. Dokumentasi
2. Kumbah lambung / lavage lambung
Tujuan :
membersihkan lambung untuk mengeluar
kan bahan racun yang tertelan /
mengurangi absorpsi
Persiapan :
- Ukuran selang : dewasa 36 – 40 FR dan
anak-anak : 16 – 24 FR
- Jenis dan jumlah cairan :
Jenis : NaCl/air hangat dan jumlah
Jumlah cairan : dewasa 150-300 ml/2 L
anak-anak : 50 – 100 ml
Posisi pasien
Posisi dekubitus lateral kiri, bagian
kepala direndahkan dari kaki.
Prosedur pemasangan :
- Melalui orofaring / nasogastrik
- Sama dengan pemasangan NGT
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Indikasi : status depresi mental, tidak ada refleks
muntah, dan pemberian SOI gagal
2. Kontra indikasi : Ingestasi kaustik/bahan korosif (air
accu, dll), dan kejang
3. Komplikasi : perforasi esofagus, aspirasi pulmonal,
ketidakseimbangan elektrolit, hipertermi pada anak-anak
4. Kumbah lambung sampai bersih, pada akhir kumbah
lambung masukkan norit 30 gram
5. Kumbah lambung tidak efektif dilakukan setelah 4 jam
bahan tertelan
6. Selang ukuran besar dapat menyebabkan trauma
mukosa atau epistaksis
7. Monitor KU pasien sebelum, selama dan
sesudah prosedur
8. Dokumentasi
3. ENEMA / HUKNAH / LAVAMENT
Tujuan :
- Mengurangi konstipasi, membuang gas
(flatus) dan melunakkan feses
- Membersihkan kolon bawah dan
rektum untuk persiapan prosedur
diagnostik dan pembedahan
- Memasukkan obat
Persiapan :
- Ukuran selang / tube
* Dewasa : 22 – 32 FR
* Anak – anak : 14 – 18 FR
* Bayi : 12 FR
- Cairan
* Jenis : air sabun, air ledeng, NaCl,
adiktif lain
- Volume :
* Dewasa : 750 – 1000 ml
* Remaja : 500 – 700 ml
* Anak sekolah : 300 - 500 ml
- Suhu : 40,5 - 430 C atau
105 – 1090 F
Posisi pasien :
- Dewasa : SIMS kiri
- Anak-anak : Dorsal recumbent
- Panjang insersi
* Dewasa : 7,4 – 10 cm (3-4 inci)
* Anak – anak : 5 – 7,5 cm (2 – 3 inci)
* Bayi : 2.25 – 3,25 cm
(1 – 1,5 inci)
- Tinggi irigator
* Dewasa : 30 - 45 cm (12 – 18 inci)
* Bayi : 7,5 cm (3 inci)
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1. Bila pasien kram / cairan keluar di
sekitar selang, rendahkan irigator atau
klem selang.
2. Tidak menggunakan enema terus
menerus.
3. Suhu cairan jangan terlalu panas atau
jangan dingin
4. Pada lansia awasi status cairan dan
elektrolit
4. MEMBERI MAKAN MELALUI SELANG
NASO GASTRIC TUBE (NGT)
Tujuan :
Mempertahankan nutrisi
Persiapan :
- Formula makanan
- Fooding Buret
- Sarung tangan
- Air putih hangat
- Pengalas
Posisi pasien
Fowler tinggi atau tinggi kepala TT 300
Tinggi F. Buret :
45 CM di atas kepala TT
125 ml / jam.
?
QUESTIONS