Disusun Oleh :
Lira Virana
KELAS I C KEPERAWATAN
puji syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah
yang berjudul ‘anatomi dan fisiologi sistem perkemihan ‘
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah.oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi Ginjal........................................................................................2
B. Peredaran Darah Pada Ginjal................................................................3
C. Mekanisme Transport Urine Pada Ginjal.............................................3
D. Proses Pembentukan Urine...................................................................4
A. Kesimpulan...........................................................................................5
B. Saran.....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................6
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah
anatomi fisiologi sistem perkemihan manusia?
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1
A. FUNGSI GINJAL
1. membuang racun, kadar garam berlebih, air dan mineral yang berlebih, serta
limbah yang mengandung nitrogen (urea). Darah dapat mengalirkan semua
limbah ini menuju ginjal untuk dibuang. Limbah tersebut diubah menjadi
urin yang terkumpul di panggul ginjal yang akhirnya keluar dari tubuh.
Tanpa ginjal, limbah dan racun dapat menumpuk di dalam darah dan
menimbulkan gangguan kesehatan.
2. mengendalikan dan memantau keseimbangan air dalam tubuh. Melalui
organ ini, seluruh jaringan tubuh dipastikan menerima air agar dapat bekerja
dengan baik. Ginjal dapat bereaksi terhadap terjadinya perubahan kadar air
dalam tubuh. Ginjal mampu menahan air saat tubuh membutuhkannya,
sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
3. mengatur sel darah merah. Peredaran darah membutuhkan oksigen. Saat
tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup, maka ginjal akan
mengeluarkan hormon eritropoietin
4. Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah juga merupakan
fungsi ginjal yang tak kalah penting. Ginjal akan memproduksi enzim renin
sebagai prosesnya. Ketika menyaring darah, aliran dan tekanan darah yang
stabil dibutuhkan oleh ginjal.
2
Ginjal mendapatkan aliran darah dimulai dari arteri renalis yang
merupakan cabang dari aorta abdominalis. A. Renalis berpasangan kiri dan kanan
yang kemudian masuk ke ginjal melalui hilum/ hilus renalis. Di dekat hilus, a.
Renalis akan menjadi 5 cabang a. Segmentalis . Arteri Segmentalis selanjutnya
bercabang menjadi a. Lobaris menempati tiap-tiap setiap piramis renalis.
Selanjutnya, pembuluh darah ini bercabang menjadi 2-3 a. Interlobaris yang
berjalan menuju korteks di antara piramis renalis. Pada perbatasan korteks dan
medula renalis, a. interlobaris bercabang menjadi a. Arkuata yang memanjang
mengikuti lengkungan piramis renalis. A.Arkuata akan bercabang-cabang menjadi
A. Interlobularis yang kemudian menjadi arteriole afferen yang menuju kapiler
glomerulus dimana cairan dan zat terlarut difiltrasi untuk membentuk urin. Ujung
distal kapiler glomerulus bergabung menjadi arteriole efferen dan berjalan menuju
kapiler peritubulus yang mengelilingi tubulus ginjal. Kapiler peritubulus
mengalirkan darah ke dalam pembuluh sistem vena yang berjalan berdampingan
dengan pembuluh arteriole. Sistem vena ini lalu membentuk V. Interlobularis, V.
Arkuata, V. Interlobaris, dan V. Renalis. V. Renalis kemudian meninggalkan
ginjal melalui hilus bersama ureter dan A. Renalis.
3
>. Proses pembentukan urine dimulai dengan tahap filtrasi darah yang masuk ke
ginjal melalui pembuluh darah. Tahapan penyaringan terjadi di badan malphigi,
bagian nefron ginjal yang terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman.
Glomerulus berfungsi menyaring zat sisa yang terlarut dalam darah dan
membuang cairan serta elektrolit berlebih dari tubuh.
>. Urine primer lalu masuk tubulus proksimal untuk lanjut ke tahap reabsorbsi
kandungan yang masih diperlukan tubuh. Proses penyerapan kembali dilakukan
hingga mencapai lengkung Henle. Hasil tahap reabsorbsi disebut sebagai filtras
tubulus atau urine sekunder. Kandungan urine sekunder adalah air, gara, urea, dan
pigmen empedu yang akan memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder
lalu masuk ke dalam tubulus kontortus distal untuk menjalani penyerapan lagi zat-
zat yang tidak digunakan dan kelebihan air
4
A. KESIMPULAN
B.SARAN
.Diharapkan agar dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun tentang anatomi fisiologi sistem perkemihan .
5
DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu/8872972/ANATOMI_
Ethel Sloane/Tahun terbit 2003/Cetakan 1/Penerbit Anggota IKAPI/Hal 1
Drs.H.Syaifuddin,AMK/Penerbit Buku Kedokteran EGC/Edisi 3/Hal viii/tahun
terbit 2002 Evelyn C.Pearce/Penerbit PT Gramedia/Hal 1/tahun terbit
2006/Cetakan 29 rickypoltekkes.blogspot.com/2013/10/makalah-pengantar-
anatomi-fisiologi miraintansari17.wordpress.com/2012/10/04/anatomi-fisiologi
classconnection.s3.amazonaws.com/517/flashcards/1157517/jpg/anatomy-
terminologyguide1329683138610.jpg
3.bp.blogspot.com/-U_Pxwk
RZi4/VR4ndu08SKI/AAAAAAAABIs/LOjdSqbPNmI/s1600/IXVIHUGa.jpg