Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

“ METABOLISME ”
Pemeriksaan Urine Secara Biokimia

Oleh:

Nama : Kadek Ira Suhendri

Nim : 2020E0B004

Kelas : 3A/D3 Farmasi

Dosen Pengampu : Dr. A.A. Muhammad Nur Kasman, S.Si.,

M.Kes

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021/2022
A. TUJUAN

Mengetahui sifat dan kandungan kimiawi pada urin orang normal dan urin orang
hamil.

B. TEORI

Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi


kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme terdiri atas dua
proses yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses-proses
penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa
organik. Sedangkan  katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi
dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang
rumit. Atau dengan pengertian lain: Anabolisme adalah pembentukan molekul-
molekul kompleks dari molekul sederhana, contoh fotosintesis. Katabolisme adalah
penguraian molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contoh
respirasi (Renobayan, 2011).

Urin atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga
beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra (Wilmar, 2000).

Menurut (Wilmar, 2000), dari urin yang terbentuk bisa memantau penyakit
melalui perubahan warnanya. Meskipun tidak selalu bisa dijadikan pedoman namun
ada baiknya kita mengetahui hal ini untuk berjaga-jaga. Urin merupakan cairan yang
dihasilkan oleh ginjal melalui proses penyaringan darah. Oleh karena itu
kelainandarah dapat menunjukkan kelainan di dalam urin.

Urine mengandung bermacam-macam zat, antara lain: urea, asam urea,


amoniak, dan zat-zat lain yang merupakan hasil pembongkaran protein. Garam-garam
terutama garam dapur. Pada orang yang melakukan diet yang rata-rata berisi 80-100
gram protein dalam 24 jam, kadar air dan zat padat dalam 24 jam pada air kemih
adalah sebagai berikut: air 96%, zat padat 4% (terdiri atas urea 2% dan hasil
metabolisme lainnya 2% (Irianto, 2012)

C. ALAT DAN BAHAN

No Alat No Bahan
1 Tabung reaksi 1 Urin normal
2 Rak tabung reaksi 2 Urin orang hamil
3 Pipet tetes 3 Aquadest
4 Gelas beaker 4 Larutan HNO3 encer
5 Gelas ukur 5 Larutan AgNO3 10%
6 Labu Erlenmeyer 6 HCl encer
7 Penjepit tabung 7 Larutan BaCl2
8 Penangas air 8 Reagen biuret
9 Reagen benedict
10 Indicator pH

D. CARA KERJA
Uji pH Uji Klorida

Masukkan 1 mL urin pada


Celupkan kertas pH kedalam
tabung reaksi yang berbeda + 1
masing-masing wadah yang
mL HNO3 dan 1 mL AgNO3
berisi urin yang akan diuji
10%

Amati berapa pH masing- Amati perubahan yang terjadi


masing urin dan bandingkan
hasilnya
Uji Sulfat Uji Biuret

Masukkan 1 mL urin pada Masukkan 2 mL urin pada


tabung reaksi yang berbeda + 1 tabung reaksi yang berbeda + 8
mL HCl encer dan 1 mL BaCl2 tetes reagen biuret

Amati perubahan yang terjadi Amati perubahan yang terjadi

Uji Glukosa

Masukkan 1 mL urin pada


tabung reaksi yang berbeda + 1-
2mL reagen Benedict

Amati perubahan yang terjadi


E. Tabel Pengamatan
No Percobaan Urin Normal Urin Hamil
pH 6 pH 6

1 Uji Ph

Terbentuk endapan putih Terbentuk endapan putih

2 Uji
Clorida

Bening Bening

3 Uji Sulfat

Bening Bening

4 Uji Biuret

5 Uji
Benedict
Tidak terbentuk endapan merah Tidak terbentuk endapan merah

F. PEMBAHASAN
Dalam praktikum biokimia di percobaan kelima tentang metabolisme tujuan
praktikum kali ini kita akan menentukan sifat dari kandungan kimiawi antara urine
orang normal dengan urine ibu hamil untuk alat yang kita gunakan kita menggunakan
pipet tetes, tabung reaksi dengan rak tabung kemudian kita juga menggunakan
indikator pH. Kemudian sampel kita ada urine orang normal kemudian urine ibu
hamil kemudian di sini juga ada Benedict ada bacl2, AgNO3, HNO3 kemudian ada
HCL dan biuret. Pada praktikum hari ini kita akan menguji 5 percobaan kelima
pengujian yang pertama kita akan mengukur berapa ph-nya kemudian yang kedua kita
akan menguji floridah kemudian yang ketiga itu kita akan menguji sulfat yang kempat
kita akan menguji fenedik dan yang kelima kita akan menguji biuret.
 Uji pH
- Urine ibu hamil ph-nya : pH 6
- Urine orang normal : pH 6
 Uji clorida
Uji yang ke dua yaitu uji clorida dimana kita akan menambahkan 1 ml
urine orang normal kemudian 1 ml urine ibu hamil ya kemudian kita akan
tambahkan pada masing-masing sampel sebanyak 1 ml HNO3 dan 1 ml
AgNO3.
 Uji sulfat
Uji yang ke tiga yaitu uji sulfat di urin orang normal dan urine orang
hamil sudah kita masukkan masing-masing 1 ml ke dalam tabung reaksi
kemudian kita akan memasukkan 1 ml HCl dan 1 ml BaCl2 ke dalam tabung
reaksi.
 Uji biuret
Uji yang ke empat yaitu uji biuret Kita masukkan sampel yang sudah ada
urine orang normal dan urine orang hamil kita masukan 8 tetes biuret.
 Uji Benedict
Uji yang ke lima yaitu uji glukosa menggunakan reaksi benedict Kita
akan masukkan ke dalam sampel yaitu reaksi benedict sebanyak 1 ml.
Percobaan identifikasi senyawa dalam urine ini bertujuan untuk mengetahui
unsur-unsur yang terkandung dalam urine.Urine atau air seni atau air kencing adalah
cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan
urine sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-
obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang
"kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urine tersebut berasal dari ginjal atau
saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinenya pun akan mengandung bakteri.
Namun jika urine berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis
urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar dari tubuh. Hanya
saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengkontaminasi urin
dan mengubah zat-zat di dalam urin dan menghasilkan bau yang khas, terutama bau
amonia yang dihasilkan dari urea.Urine dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang
yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine yang bening seperti air.
Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urine berwarna kuning pekat atau cokelat.
Praktikum kali ini mengenai uji kandungan urin, yang merupakan cairan sisa
yang diekskresikan oleh ginjal dan kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
proses urinasi. Urin yang dikeluarkan tubuh terdiri dari berbagai unsu seperti : air,
protein, amoniak, glukosa, sedimen, dan sebagainya. Unsur-unsur yang dikeluarkan
dari urine tersebut sangat bervariasi perbandingannya pada orang yang berbeda.

G. KESIMPULAN
1. Ekskresi adalah pengeluaran bahan – bahan yang tidak berguna yang berasal dari
sisa metabolisme.
2. Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal. Kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi.
3. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
4. Proses pembentukan urin meliputi filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi.
5. Urin normal manusia terdiri dari air, urea, asam urat, ammonia, kreatinin,
asamlaktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida,dan garam.
6. Tingkat kekeruhan urine bergantung pada kadar air dalam tubuh dan lama waktu
setelah urine dikeluarkan.
7. Urin ibu hamil lebih pekat warnanya dibandingkan orang normal (tidak hamil).
8. Hasil praktikum menunjukkan bahwa kedua urin tersebut memiliki Ph pada
rentang 6.
9. Hasil praktikum menunjukkan bahwa kedua urin negatif dalam semua uji yang
kami lakukan dan hanya positf pada uji klorida.
DAFTAR PUSTKA

Irianto, K. (2012). Anatomi Dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.


Renobayan. (2011). Biologi. Jakarta: Grasindo.
Wilmar, M. (2000). Praktikum Urine, Penentu Praktikum Biokimia. Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai