Anda di halaman 1dari 11

Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) untuk Mendukung Ketahanan Pangan

ditengah Menghadapi Masa Era New Normal di Desa Kedunbanteng

Oleh

Dr. Ir. Drs. Masduki Zakarijah, M.T dan Andi Mustofa


Dosen Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY dan Mahasiswa Pendidikan
Biologi FMIPA UNY
masduki_zakaria@uny.ac.id; andi2168fmipa.2017@student.uny.ac.id;

Abstrak

Pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) ialah memanfaatkan tanah yang


berada disekitar tempat tinggal untuk ditanami dengan sayuran atau buah-
buahan sehingga saat seperti ini pandemi covid-19 dimana pemasukan yang
berkurang sedangkan pengeluaran tetap. Sehingga PTP menjadi salah satu cara
untuk mengurangi pengeluaran dari bagian kebutuhan rumah tangga dengan
kata lain pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) guna mempersiapkan Desa
Kedungbanteng dalam menghadapi era new normal. Metode yang dilakukan
ialah metode langsung dimana saya langsung terjun kemasyarakat dan menjadi
bagian dari masyarakat tersebut. Hasil dari kegiatan tersebut ialah masyarakat
desa Kedungbanteng siap menempuh kebiasaan era new normal yang
diberlakukan oleh pemerintah Kabupaten Banyumas. Hal ini diindikasikan
dengan banyaknya masyaratakat desa Kedungbanteng yang mulai melakukan
pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) sebagai salah satu ketahanan pangan
keluarga ditengah pandemi sehingga bukan hanya menjalankan protokol
kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak namun
pemanfatan tanah pekarangan (PTP) juga menjadi salah satu cara menghadapi
era new normal.

Kata kunci : Pemanfaatan tanah pekarangan (PTP), Ketahanan Pangan, Covid-


19, Era new normal
A . PENDAHULUAN

Desa Kedungbanteng terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten


Banyumas, Provinsi Jawa Tengah yang 23 Rukun Tetangga (RT) dan 4 Rukun
Warga (RW) dengan luas wilayah sebesar 127,445 Ha. Desa Kedungbanteng
memiliki batas wilayah dengan Desa Keniten disebelah utara, Desa Kebocoran
disebelah timur, Desa Dawuhan Wetan disebelah barat, dan Desa Pasir disebelah
selatan

Pangan adalah kebutuhan paling hakiki yang menentukan kualitas sumber


daya manusia (SDM) bangsa dan stabilitas sosial politik suatu negara. Di negara
dengan pangsa pengeluaran pangan penduduknya besar selalu dijumpai potensi
masalah kekurangan pangan. Pangsa pengeluaran pangan dipakai sebagai salah
satu indikator ketahanan pangan. Semakin besar pangsa pengeluaran pangan
berarti ketahanan pangan juga semakin rentan (Suhardjo, 1996).

Keadaan saat ini ditengah pandemi covid-19 yang melemahkan berbagai


sektor mulai dari kesehatan, ekonomi, perhubungan, dan masih banyak hal salah
satunya ialah sektor pangan. Bukan hanya daerah yang terdampak secara
langsung yang perlu membenahi sektor pangan namun juga daerah yang secara
tidak langsung terdampak covid-19 harus bersiap-siap dalam menghadapi masa
era new normal. Salah satunya desa Kedungbanteng yang berada di Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas juga melakukan persiapan menghadapi
masa new normal covid-19 dari sektor pangan dengan melakukan kegiatan
pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) yang diinisiasi oleh ibu-ibu PKK dan
dibantu oleh rekan rekan mahasiswa KKN Desa Kedungbanteng.

Selain potensi terjadinya kerawanan pangan, permasalahan lain adalah


tingkat konsumsi sebagian penduduk Indonesia masih di bawah anjuran
pemenuhan gizi (diproksi dengan Pola Pangan Harapan/PPH). Apalagi dimasa
pandemi seperti ini dimana pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penganguran
masih banyak dijumpai diberbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu salah
satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga dapat
dilakukan melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia maupun yang dapat
disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut salah satunya dapat dilakukan
melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga.
Terjadinya kompetisi dalam pemanfaatan lahan seperti alih fungsi lahan
pertanian untuk penggunaan non pertanian juga semakin menambah daftar
permasalahan yang menambah beban ketahanan pangan. Semakin sempitnya luas
lahan sawah akan menghambat terjadinya peningkatan kapasitas produksi
pangan. Pemerintah telah berusaha mencegah alih fungsi lahan tersebut dengan
mengeluarkan Undang-Undang No 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan. Salah satu tujuan dari UU tersebut adalah untuk
mewujudkan kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan. Namun ada sinyal
bahwa peraturan tersebut belum diimplementasikan dengan baik di tingkat
lapangan, sehingga dikhawatirkan ketahanan pangan nasional akan semakin
terancam ditambah lagi kondisi saat ini ditengah pandemi covis-19 yang entah
sampai kapan akan berakhir(Ashari dkk, 2012).

Kegiatan pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) bertujuan untuk menjaga


ketahanan pangan keluarga ditengah masa era new normal covid-19 sekaligus
untuk mengisi waktu luang disela-sela kegiatan work from home (wfh) dan scholl
from home (sfh) sehingga mampu mengurangi kejenuhan. Selain itu Desa
Kedungbanteng juga merupakan juara 1 Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) di
Kecamatan Kedungbanteng sehingga kegiatan PTP ini akan diserentakan satu
desa agar setiap rumah memiliki tanaman sayuran maupun buah di pekarangan
masing-masing yang hasilnya dapat dimanfaatkan sehari-hari. Selain itu juga
berhak mewakili Kecamatan Desa Kedungbanteng di lomba yang sama ditingkat
Kabupaten.

Manfaat dari kegiatan pemanfaatn tanah pekarangan ada banyak mulai dari
terrawatnya lahan kosong disekitar rumah sehingga memiliki nilai guna yang
lebih tinggi dibandingakan sebelum dimanfaatkan, kecukupan sayuran yang sehat
bagi keluarga terpenuhi dikarenakan sayuran ditanam sendiri maka kita
mengetahui pupuk apa saja yang digunakan untuk tanaman tersebut dan tentunya
bebas pestisida, mengurangi pengeluaran rumah tangga dikarenakan sebagian
kebutuhan dapur sudah tercukupi dengan adanya PTP tersebut, dan terdapat
kegiatan positif yang dapat dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga.

B. METODE PELAKSANAAN
Metode pengabdian pada masyarakat yang saya lakukan menggunakan
metode langsung dimana saya terjun langsung ditengah-tengah masyarakat dan
menjadi bagian dari masyarakat. Pendekatan yang saya gunakan ialah pendekatan
community development, pendekatan  yang berorientasi kepada upaya-upaya 
pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat
sebagai subyek dan sekaligus obyek  pembangunan dan melibatkan mereka
secara langsung dalam berbagai  kegiatan  pengabdian masyarakat  sebagai upaya
meningkatkan  peran serta mereka  dalam pembangunan  demi kepentingan
mereka sendiri.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) dilaksanakan di RW 03 dan
halaman atau pekarangan Kantor Kepala Desa Kedungabnteng Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Kegiatan pemanfaatan tanah pekarangan
(PTP) yang berada di balai Desa Kedungbanteng dilaksanakan pada hari Rabu 15
Juli 2020 sedangkan perawatannya dilakukan setiap hari mulai dari menyiram
maupun mencabuti rumput liar yang ada disekitarnya. Sedangkan pemanfaatan
tanah pekarangan yang berada di RW 03 Desa Kedungbanteng dilakukan selama
dua hari yaitu tanggal 26-27 Juli 2020.
Pertama kita bahas kegiatan pemanfatan tanah pekarangan yang dilakukan di
balai Desa Kedungabanteng pada tanggal 15 Juli 2020. Kegiatan meliputi
mencabut rumput liar yang ada di pekarangan kemudian mencangkulnya dan
diberi pupuk kompos agar tanah yang ada dipekarangan menjadi subur kembali
selanjutnya baru ditanami dengan tanaman sayuran meliputi sawi hijau, cabai,
daun salam, bayam, daun jeruk, pohon katu, dan masih banyak lainnya. Setelah
ditanam sayuran kemudian disiram menggunakan air agar tanaman yang baru
ditanam segera melakukan penyesuaian dengan lingkungannya yang baru.
Gambar 1. Sebelum sayuran ditanam terlebih dahulu pekarangan dibersihakan
dari rumput-rumput liar dan dicangkul.

Gambar 2. Proses penataan dan penanaman tanaman sayur maupun buah di


pekarangan Balai Desa Kedungbanteng
Gambar 3. Penampakan setelah dilakukan kegiatan PTP

Gambar 3. Salah-satu kegiatan perawatan yang dilakukan tiap hari nya baik
menyiram maupun mencabut rumput liar
Pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) yang kedua ialah pemanfaatan tanah
pekarangan di lingkungan RW 03, pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) kali ini
lumayan berbeda dengan PTP yang sebelumnya dikarenakan kegiatan ini
dilaksanakan di halaman rumah warga selain untuk ketahanan pangan PTP kali
ini juga bertujuan untuk diikutsertakan dalam lomba PTP tingkat kabupaten
Banyumas.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 26-27 Juli 2020,
kegiatan yang dilakukan meliputi penanaman, penataan, dan perawatan tanaman.
Penanaman ini bertujuan untuk menambah kelengkapan koleksi tanaman yang
merupakan menjadi salah satu aspek dalam perlombaan PTP mulai dari tanaman
sayuran, buah, penghasil karbohidrat, dan obat-obatan. Sayuran yang ditanam
meliputi bunga kol, sawi hijau, cabai, sawi bangkok, selada, kangkung, dst
kemudian tanaman buah meliputi stroberi, tomat, jambu biji, mangga, manggis,
dst selanjutnya yang menghasilkan karbohidrat ada ubi jalar, ubi kayu, dst dan
terakhir untuk tanaman obat-obatan ada jahe, kunyit, suruh, kumis kucing,
kencur, dlingo, dst.
Kemudian penataan yang dimaksud ialah tanaman yang sudah ada maupun
yang baru ditanam ditata sehingga terlihat rapi sehingga saat kita membutuhkan
sesuatu dari kebun pekarangan tidak kesulitan dalam mencarinya selain itu juga
kalau tanaman tertata dengan rapi jadi lebih indah untuk dipandang. Kegiatan
terakhir yaitu perawatan perawatan tentunya bertujuan untuk menjaga agar
tanaman tetap tumbuh subur, perawatan yang dilakukan mulai dari penyiraman,
pemberian pupuk, penambahan volume tanah pada tanaman sehingga dengan
demikian tanaman dapat tumbuh dengan subur.
Gambar 4. Penanaman tanaman

Gambar 5. Penataan tanaman


Gambar 6. Perawatan tanaman

Gambar 7. Salah satu penampakan PTP di lingkungan RW 03


Begitulah kegiatan PTP yang saya laksanakan bersama kelompok KKN saya
di desa Kedungabanteng evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan yaitu dengan
melakukan pengecekan kembali terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan
apabila menemukan suatu persoalan masalah maka akan dipecahkan dan
diselesaikan dengan tujuan untuk memperbaiki. Program kerja yang dilaksanakan
dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan target yang diharapkan. Setiap kegiatan
pasti ada kendala tetapi dengan adanya kendala tersebut tidak mempengaruhi
sebuah kegiatan karena dengan adanya dorongan dan bantuan dari orang tua,
teman, dan pihak terkait yang mendukung kegiatan.
Evaluasi dilakukan dengan melakukan obrolan-obrolan oleh mahasiswa
dengan pemerintah desa, teman-teman, dan masyarakat sekitar. Kegiatan KKN di
desa Kedungbanteng mendapat respon baik dan bermanfaat bagi masyarakat
Kedungbanteng

D. PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada tanggal 26-27 Juli 2020 di
Desa Kedungbanteng maka dapat disimpulkan kegiatan tersebut berjalan dengan
lancar kemudian pemanfaatan tanah pekarangan (PTP) dapat dijadikan menjadi
salah satu cara untuk mendukung ketahanan pangan ditengah era new normal di
Desa Kedungbanteng.
2. Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk kegiatan ini ialah perbanyak kegiatan
sejenis untuk RW atau RT lainnya karena PTP bukan hanya mengurangi
pengeluaran rumahtangga saat era new normal melainkan saat hari-hari biasa PTP
juga dapat mengurangi pengeluaran rumahtangga dan menjamin makanan yang
dikonsumsi keluarga merupakan makanan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Suhardjo. 1996. Pengertian dan Kerangka Pikir Ketahanan Pangan Rumah


Tangga. Laporan Lokakarya Ketahanan Pangan Rumah Tangga.
Departemen Pertanian bekerjasama dengan UNICEF. Yogjakarta, 26-
30 Mei.
Ashari, Saptana, danTri Bastuti Purwantini. 2012. Potensi dan Prospek
Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan.
Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 30 No. 1, Juli 2012 : 13 - 30

Anda mungkin juga menyukai