PERCOBAAN XI
SISTEM EKSRESI
OLEH:
A. Latar Belakang
proses kelangsungan hidupnya. Sistem tersebut dibangun dari hal yang kecil yaitu
dari sel, jaringan, sistem jaringan dan akan membentuk organ dan sistem organ.
Sistem organ memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya bagi tubuh organisme
yaitu contohnya pada sistem eksresi. Sistem eksresi merupakan sistem yang
terlibat dalam proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan
Sistem eksresi pada manusia merupakan suatu sistem yang sangat penting.
Proses pengeluaran zat-zat sisa dari tubuh dibedakan atas 3 yaitu defekasi, sekresi
dan eskresi. Alat-alat eksresi pada manusia terdiri dari kulit, hati, paru-paru dan
ginjal. Ginjal adalah organ eksresi pada vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama
urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Ginjal
berbentuk sepeti kacang dengan lekukan yang menghap kedalam, tiap ginjal
terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal
dan ureter.
atas 3 tahap yaitu filtrasi, absorbsi dan augmentasi. Urin atau air seni adalah
cairan, yang dieksresikan oleh ginjal, yang kemudian dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Komposisi urin yaitu air dengan bahan terlarut
berupa sisa metabolisme (urea, garam terlarut dan meteri organik). Cairan dan
meteri pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Fungsi utama urin
adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.
Ginjal dan jantung adalah dua organ utama yang mengatur keseimbangan asam
dan basa (alkali) dalam tubuh. pH urin pada orang normal adalah 4,8-7,4.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
A. Sistem Eksresi
Sistem ekskresi merupakan salah satu sistem dalam tubuh makhluk hidup.
Sistem ini bertugas mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak
diperlukan lagi oleh tubuh. Selain membuang zat-zat sisa metabolisme, sistem
ekskresi juga bisa mengatur konsentrasi garam dan air di dalam tubuh.
Pengeluaran eksresi berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa berupa urine (ginjal),
keringat (kulit), empedu (hati) dan CO2 (paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan
dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh
juta nefron yang berfungsi sebagai unit penyaring tunggal dan merupakan struktur
yang rumit. Bagian dari ginjal yaitu ureter, uretra dan kandung kemih. Ginjal
dikelilingi oleh tiga lapisan jaringan yaitu fasial renal, kapsul adiposa dan kapsul
renal. Fasil renal adalah lapisan luar tipis yang terdiri ats jaringa ikat serat yang
mengelilingi setiap ginjal dan kelenjar adrenal yang menempel dan mengikatnya
pada struktur disekitarnya. Jaringan kedua yaitu kapsul adiposa adalah lapisan
tengah adiposa (lemak) yang melapisi ginjal. Kapsul renal adalah membran
menyerabut dalam yang mencegah masuknya infeksi. Bagian dalam ginjal terdapat
tiga daerah utama yaitu korteks renal yang membatasi sisi cembung, medula renal
berdampingan dengan korteks renal dan sinus renal adalah rongga yang
C. Urin
Urin adalah cairan yang dieksresikan oleh ginjal berupa sisa metabolisme,
bertujuan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal,
dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh
melalui uretra. Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun
atau obat-obatan dari dalam tubuh. Menurut Van Der- Kroon (2010), urin terdiri
dari 95% air, 2,5% urea dan 2,5% sisanya merupakan mineral, garam, hormon dan
enzim. Konsentrasi urea, blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, amonia, ginjal
sangat berkaitan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi (Suarsana, dkk.,
2014).
Tubuh dapat mengalami metabolisme anaerob pada saat kadar oksigen turun,
pengeluaran urin yang bersifat asam oleh ginjal sebagai pengatur utama
beroksigen tinggi dengan air mineral yang tidak bermakna dipengaruhi oleh sistem
pengendali keseimbangan asam-basa tubuh seperti sistem dapar, sistem
D. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai
dengan kadar gula darah (glukosa) yang jauh diatas normal. Beberapa jenis
Diabetes Mellitus yaitu Diabetes Mellitus Tipe I, Diabetes Mellitus Tipe II,
Diabetes Mellitus Tipe Gestasional dan Diabetes Mellitus Tipe Lainnya. Diabetes
Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai
oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas
dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Faktor yang mengakitkan
penderita tipe ini yaitu demografi, faktor perilaku dan gaya hidup, serta keadaan
aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, Indeks Masa Tubuh, lingkar
Hussaana, A., Ellyana, N.S dan Sarosa, H., 2011, The Difference in The Effect
Between The Oxygenated and Mineral Water on The O2 Saturation and Urine
pH, Jurnal Efek Air Beroksigen terhadap Saturasi O2 3(2); 162-167
Setyorogo, S dan Trisnawati, S.K., 2013, Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus
Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012, Jurnal
Ilmu Kesehatan 5(1); 6-11
Suarsanaa, I.N., Alunat, D.E.S dam Karneda, I.M., 2014, The Effect of Bali Cattle
Urine Consumption to Blood Urea Nitrogen, Creatine Levels and
Histopatological Observation on Rat’s Kidney, Buletin Veteriner Udayana
6(2); 169-173
Sumarmin, R., Zikra dan Alberida, H., 2016, Developing Of Interactive Compact
Disc (CD) Of Human Excretory System Topic For Students High School,
Jurnal BioCONCETTA 2(1); 2502-1737
A. Hasil Pengamatan
2 Khusnul
Kuning Pekat 5
3 Shaiful
Tabel 4. Lanjutan
No Propandus Warna Urin Kejernihan Urin pH Urin
1 2 3 4 5
4 Yuda
Pucat Keruh 4