Anda di halaman 1dari 28

Pembuatan Krim Pelembab Kulit dari Ekstrak Kulit Putih Buah

Semangka (Citrullus lanatus Tunb) dengan Menggunakan


Gliserol dari Minyak Jelantah

Memi Meiyuni : 162114157


Dina Miranda : 162114155
Noni Andeliyani : 162114176
Annisa Citra P.S : 162114175
Sartika Nasution : 162114173
Serli Anggraini :162114190
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Minyak sawit terdiri atas
Minyak Goreng senyawa gliserol dan
Bekas (Jelantah) asam lemak dlm bentuk
trigliserida

Transesterifikasi

Crude glycerol Hidrolisis


Minyak

Saponifikasi

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Aksoy, Karahman, karaosmanoglu, dan
Civelekoglu, (1998) dan Ju, (2003) menunjukkan bahwa, metode ini dapat digunakan pada bahan
baku minyak bermutu rendah atau memiliki kandungan asam lemak bebas tinggi, sehingga metode
ini lebih sesuai (Arita, dkk, 2008).
Semangka Semangka ini banyak mengandung
zat karatenoid seperti likopen

Setiap satu molekul likopen mampu menghilangkan beberapa molekul radikal


bebas sekaligus (Daniel, 2016).
Permasalahan sel tubuh oleh
Kulit kering
radikal bebas
Sediaan kosmetik yang dipilih dalam penelitian ini adalah sediaan dalam bentuk krim. Sediaan krim
dipilih karena lebih disukai dibandingkan salep, terkait dengan kemudahan pemakaiannya (Sulaiman
dan Kuswahyuning, 2008).

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang


pembuatan krim pelembab kulit dari ekstrak kulit putih buah semangka (Citrullus lanatus
Tunb) dengan gliserol dari minyak jelantah.
• Perumusan Masalah

1. Apakah minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam


pembuatan gliserol ?
2. Apakah semangka dapat dimanfaatkan sebagai zat aktif dalam
pembuatan likopen ?
3. Apakah likopen dari ekstrak kulit putih buah semangka (Citrullus
lanatus Tunb) dan gliserol dari isolasi minyak jelantah mampu
melembabkan kulit dalam sediaan krim ?
• Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gliserol yang dihasilkan dari isolasi minyak jelantah


2. Untuk mengetahui likopen yang dihasilkan dari ekstrak kulit putih buah
semangka (Citrullus lanatus Tunb)
3. Untuk mengetahui kemampuan likopen dari ekstrak kulit putih buah
semangka (Citrullus lanatus Tunb) dan gliserol dari isolasi minyak
jelantah untuk melembabkan kulit menggunakan alat Skin analyzer dalam
bentuk sediaan krim.
• Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada


masyarakat umum tentang pemanfaatan minyak jelantah menghasilkan
gliserol dan kulit putih buah semangka menjadi suatu sediaan kosmetik
berupa krim yang mempunyai kemampuan untuk melembabkan kulit dan
bila terbukti mempunyai kemampuan tersebut, dapat dikembangkan
menjadi sediaan yang bernilai ekonomis.
Kerangka Pikir
Penelitian
Isolasi minyak jelantah Kulit putih buah semangka
  (Citrullus lanatus Tunb)
 

Gliserol
Likopen

Formula pelembab sediaan


krim (F1-F3)
analyzer
dari kulit menggunakan Skin
untuk mengurangi penguapan air
Dipilih formula konsentrasi pelembab
Penentuan kemampuan sediaan 7.
sediaan krim yang efektif
Uji iritasi pada sukarelawan 6.
Penentuan tipe emulsi sediaan 5.
Diformulasi dengan konsentrasi likopen
yang efektif dan gliserol hasil isolasi minyak Pengamaan stabilitas sediaan 4.
jelantah (F4 & F5) Penentuan pH sediaan 3.
Pemeriksaan homogenitas 2.
Penentuan mutu fisik Pemeriksaan organoleptis sediaan 1.
sediaan
BAB III
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


• Alat-alat yang digunakan
Neraca listrik, pH meter, blender, lumpang, stamfer, objek gelas, penangas air, batang pengaduk,
spatel, beker glass, corong kaca, cawan penguap, termometer, gelas ukur, pipet tetes, corong pisah, labu
alas, kondensor, pisau stainless steel, statif dan klem, aluminium foil, kertas saring, hot plate beserta
stirrer, pipet volume, oven, alat Skin analyzer, alat Rotary evaporator (Eyela) dan pot plastik.
• Bahan-bahan yang digunakan
Minyak goreng bekas (minyak jelantah), KOH, metanol, asam phosfat, karbon aktif, kulit putih
buah semangka merah segar, n-heksan, isopropanol, asam stearat, setil alkohol, trietanolamin (TEA), air
suling, nipagin, natrium metabisulfit, likopen dari semangka (Citrullus lanatus Tunb.), baku standar
likopen, gliserol baku, gliserol (isolasi dari minyak jelantah), dan greentea oil.
Lokasi dan Waktu Penelitian
• Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu FMIPA Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
• Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 sampai bulan Februari 2017.
• Variabel dan Indikator
Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.
1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi likopen dari buah semangka (Citrullus lanatus Tunb)
dan gliserol ( minyak jelantah)
2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kelembaban krim pelembab kulit
3. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah sukarelawan yang berusia 20-30
• Indikator
Indikator penelitian yang dapat diamati adalah terjadinya perubahan kelembutan pada kulit.
Prosedur kerja secara umum

Pengumpulan &
Pengolahan sampel

Pembuatan ekstrak ( ZA) Pembuatan Gliserol

Pembuatan krim

Pengujian sediaan
krim
Pembuatan Gliserol
Minyak goreng bekas
Disaring
Dipanaskan pada suhu 100°C
Hasil Minyak 100°C

Hasil minyak dipanaskan pada suhu 60 °C


Ditambahkan campuran KOH dan metanol
yang telah dipanaskan pada suhu 60 °C
Diaduk selama 1 jam
Didiamkan ± 8 jam

Biodisel Crude gliserol

Dimurnikan
Pemurnian Crude Gliserol

Crude gliserol (100 g)


Ditambah H3PO4
Dicek pH sampai 6
Terbentuk 3 lapisan ( ambil
bagian bawah = gliserol)
Ditambahkan aquadest 2:3
Ditambahkan crbon aktif 4% ( dicuci dahulu)
Diaduk selama 30 menit dan dibiarkan 24 jam
Disaring
Gliserol ( masih kotor)
Diuapkan rotary evaporator pada suhu 60°C

Gliserol (Dilakukan analisis gugus


fungsi menggunakan spektrofotometri IR
Bagan Alir Prosedur Kerja ( Isolasi Likopen)
Daging buah
semangka
Disortasi basah
Dicuci dengan air kran mengalir
Dipotong kecil-kecil
Dihaluskan dengan cara diblender

Hasil blender

Diekstraksi dengan n-heksan dg menggunakan metode refluks 60 – 70 ˚C


disaring
Filtrat
Filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator

Ekstrak semangka
Disaponifikasi dengan KOH 45 %
+ pelarut saponifikasi isopropil alkohol dan air
Dilakukan pada suhu 50 – 70 ˚C dengan pengadukan selama 60 – 180 menit
+ air dua kali volume awal dan diaduk selama 1 jam
Identifikasi
Likopen
Filtrat Residu
Dipisahkan dengan penyaringan
Dikeringkan dalam oven suhu 40 ˚C
Isolat
Bagan Pembuatan Dasar Krim dan Formulasi Krim
Asam stearat dan setil Nipagin dan Na. metabisulfit
alkohol
 Dilarutkan dengan air panas
 Dilebur dalam cawan
 Ditambahkan TEA
penguap diatas penangas air
 Diaduk sampai larut
Massa I Massa II

 Dicampurkan dalam lumpang panas


 Digerus sampai homogen
Massa Krim
 Ditambah likopen dari kulit putih buah semangka dan
gliserol hasil isolasi
 Ditambahkan 3 tetes parfum •Pemeriksaan organoleptis sediaan
Sediaan krim likopen dari kulit putih
buah semangka dan gliserol dari isolasi •Pemeriksaan homogenitas
minyak jelantah
•Penentuan pH sediaan
 Diuji
•Pengamaan stabilitas sediaan
•Penentuan tipe emulsi sediaan
•Uji iritasi pada sukarelawan
•Penentuan kemampuan sediaan untuk mengurangi
penguapan air dari kulit menggunakan Skin analyzer
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil Isolasi Gliserol dan Analisa Gugus Fungsi dengan Menggunakan FTIR

Hasil FTIR minyak goreng bekas Hasil FTIR gliserol (minyak Hasil FTIR gliserol murni
goreng bekas)

No Minyak goreng bekas Gliserol (minyak goreng Gliserol murni


bekas)
1 2924 & 2854 cm-1 CH 3387 cm-1 OH 3356 cm-1 OH
2 1743 cm-1 C=O 2939 & 2885 cm-1 CH 2931 & 2885 cm-1 CH
3 1658 cm-1 C=C
Hasil Isolasi Kulit Putih Semangka dan Analisa Gugus Fungsi dengan Menggunakan FTIR

Hasil FTIR ekstrak dari buah semangka Hasil sampel likopen dari semangka Baku standar likopen

No Ekstrak dari buah Sampel likopen dari semangka Gliserol murni


semangka
1 3448 cm-1 OH 2978, 2831, & 2738 cm-1 C-H 2978, 2924 & 2854 cm-1 C-H

2 1635 C=C 1720 & 1510 cm-1 C=C 1743 & 1510 cm-1 C=C
4.1 Hasil Pengujian Organoleptis Sediaan Krim
Hasil pengujian organoleptis sediaan krim pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil pengamatan organoleptis krim (pada suhu kamar)

Pemeriksaaan F Pengamatan Minggu Ke-


0 1 2 3
  F0 - - - -
  F1 K K K K
 
F2 K K K K
Bau
F3 K K K K
F4 K K K K
F5 K K K K
  F0 Sp Sp Sp Sp
  F1 Sp Sp Sp Sp
 
F2 Sp Sp Sp Sp
Bentuk (Konsistensi)
F3 Sp Sp Sp Sp
F4 Sp Sp Sp Sp
F5 Sp Sp Sp Sp
  F0 P P P P
  F1 Pk Pk Pk Pk
 
F2 Pk Pk Pk Pk
Warna
F3 Pk Pk Pk Pk
F4 Pk Pk Pk Pk
F5 Pk Pk Pk Pk
Hasil Pengujian Homogenitas Sediaan Krim

Hasil pengujian homogenitas


Hasil pengujian homogenitas menunjukkan sediaan krim pelembab tidak
diperoleh butiran-butiran kasar, maka dapat disimpulkan bahwaa sediaan krim
pelembab dikatakan homogen secara fisik dan menunjukkan bahan-bahan krim yang
digunakan dalam formulasi terlarut dan tercampur sempurna.
Hasil Pengukuran pH Sediaan Krim
pH sediaan ditentukan dengan menggunakan pH meter. Dari penelitian yang
dilakukan hasil pengukuran pH sediaan krim dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan data
lengkapnya terdapat pada lampiran 25.
    Rata-rata pH
No Formula  
Minggu ke-0 Minggu ke-3

1 F0 5,56 5,60
2 F1 5,63 5,66
3 F2 5,67 5,70
4 F3 5,76 5,80
5 F4 5,83 5,86
6 F5 5,90 6,00
• Hasil Penentuan Stabilitas sediaan
Hasil Uji Metode Cycling Test
Tabel 4.3 Data hasil uji cycling test
  Pengamatan
Krim Awal Setelah dilakukan uji
Warna Warna Pemisahan fase

F0 Putih Putih Tidak terjadi pemisahan

F1 Putih kekuningan + Putih kekuningan + Tidak terjadi pemisahan

F2 Putih kekuningan + Putih kekuningan ++ Tidak terjadi pemisahan


+
F3 Putih kekuningan + Putih kekuningan +++* Tidak terjadi pemisahan
++
F4 Putih kekuningan + Putih kekuningan ++ Tidak terjadi pemisahan
+
F5 Putih kekuningan + Putih kekuningan ++ Tidak terjadi pemisahan
+
Hasil Uji Mekanik (Sentrifugasi)
Hasil pengujian mekanik (Sentrifugasi) sediaan krim pada penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 4.4

Formula Krim Suhu 25°C Suhu 40°C


F0 Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase

F1 Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase

F2 Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase

F3 Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase

F4 Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase

F5 Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase


Hasil Stabilitas Suhu
Hasil uji stabilitas suhu, dilakukan pengamatan uji organoleptis, pemisahan fase dan pengamatan
perubahan pH pada minggu ke-0 dan minggu ke-3 pada suhu kamar dan suhu 40°C. Hasil pengujian
stabilitas suhu sediaan krim pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan 4.6
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Uji Stabilitas Suhu Minggu ke-0
  Pengamatan   Pengamatan
Krim Krim Organoleptis (warna & tekstur) pH Pemisahan fase
Organoleptis (warna & tekstur) pH Pemisahan fase

Suhu 25°C Suhu 40°C Suhu 25°C Suhu 40°C Suhu 25 & 40°C
Suhu 25°C Suhu 40°C Suhu 25°C Suhu 40°C Suhu 25 & 40°C

F0 Putih, lembut Putih, lembut 5,5 5,7 Tidak terjadi


F0 Putih, lembut Putih, lembut 5,5 5,7 Tidak terjadi pemisahan
pemisahan

F1 Putih kekuningan +, Putih kekuningan +, 5,6 5,7 Tidak terjadi


F1 Putih Putih 5,6 5,7 Tidak terjadi lembut lembut pemisahan
kekuningan +, kekuningan +, pemisahan
lembut lembut
F2 Putih kekuningan + Putih kekuningan + 5,7 5,7 Tidak terjadi
F2 Putih Putih 5,7 5,7 Tidak terjadi +, lembut +, lembut pemisahan
kekuningan ++, kekuningan ++, pemisahan
lembut lembut

F3 Putih kekuningan + Putih kekuningan + 5,8 5,9 Tidak terjadi


F3 Putih Putih 5,8 5,9 Tidak terjadi ++, lembut ++, * pemisahan
kekuningan ++ kekuningan ++ pemisahan
+, lembut +, lembut

F4 Putih Putih 5,8 6,0 Tidak terjadi F4 Putih kekuningan + Putih kekuningan + 5,8 6,0 Tidak terjadi
+, lembut +, * pemisahan
kekuningan ++, kekuningan ++, pemisahan
lembut lembut

F5 Putih Putih 5,8 6,1 Tidak terjadi F5 Putih kekuningan + Putih kekuningan + 5,8 6,1 Tidak terjadi
kekuningan ++, kekuningan ++, pemisahan +, lembut +, * pemisahan
lembut lembut
Hasil Tipe Emulsi Sediaan
Hasil penelitian untuk pengujian tipe emulsi sediaan dengan menggunakan biru
metil dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian tipe emulsi sediaan dengan menggunakan biru metil
Kelarutan Biru Metil Pada Sediaan
No Formula Larut

1 F0 Larut

2 F1 Larut

3 F2 Larut

4 F3 Larut

5 F4 Larut

6 F5 Larut
Hasil Data Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan
Hasil penelitian untuk pengujian data uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Data hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan

Sukarelawan
No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kemerahan - - - - - - - - - - - -
pada kulit

2 Gatal pada - - - - - - - - - - - -
kulit
3 Kulit menjadi                        
kasar - - - - - - - - - - - -
• Hasil Kemampuan Sediaan untuk Melembabkan Kulit Menggunakan Alat Skin Analyzer
Kemampuan sediaan untuk melembabkan kulit menggunakan alat Skin Analyzer dilakukan terhadap 10 orang sukarelawan
yang berusia 20-30 tahun yang berjenis kelamin perempuan dengan menggunakan alat Skin analyzer, data yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan data lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
Tabel 4.9 Hasil rata-rata kemampuan sediaan untuk melembabkan kulit
No Kondisi Rata-rata kemampuan sediaan Keterangan
Awal

F0 F1 F2 F3 F4 F5 X Y Z

I 35,00 40,3 78,2 86,1 86,2 86,13 86,83 -- -- --

II 34,20 49,8 87,1 88,6 89,2 89,27 89,5 -- -- --

III 32,50 50,3 88,2 89,8 90,7 90,83 91,5 -- -- -- X : Kulit normal (30 -50%)
IV 35,30 51,2 85,3 86,3 86,6 86,8 87,13 -- -- -- Y : Kulit dehidrasi (0-29%)
V 35,30 50,2 87,6 86,8 87,4 87,53 87,93 -- -- -- Z : Kulit hidrasi (51 -100%)
VI 34,40 50,0 84,2 90,4 90,3 90,5 91,0 -- -- --

VII 36,10 46,0 87,1 88,1 88,4 89,27 89,33 -- -- --

VIII 36,10 45,9 84,2 86,3 87,5 88,03 88,4 -- -- --

IX 36,20 45,0 86,2 87,3 87,5 88,1 88,33 -- -- --

X 34,40 42,0 85,6 86,3 86,3 86,5 86,86 -- -- --


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan
1. Hasil penelitian gliserol dari minyak jelantah yang dihasilkan dari data FT IR menunjukan
bahwa, benar adanya gliserol dengan pembuktian adanya gugus CH alifatik dan gugus OH.
2. Hasil penelitian likopen dari ekstrak kulit putih buah semangka (Citrullus lanatus Tunb) yang
dihasilkan dari data FTIR menunjukkan bahwa, benar adanya likopen dengan pembuktian
adanya gugus CH dan gugus karbon rangkap dua (C=C).
3. Penambahan ekstrak likopen dari ekstrak kulit putih buah semangka (Citrullus lanatus Tunb)
dan gliserol isolasi minyak jelantah dapat melembabkan kulit, bahwa semakin tinggi
konsentrasi likopen dari ekstrak kulit putih buah semangka dan gliserol yang ditambahkan
pada sediaan krim, maka semakin tinggi pula kemampuan sediaan krim tersebut untuk
melembabkan kulit.
• Saran
Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode yang dapat
menghasilkam likopen dari kulit putih buah semangka yang lebih banyak dan membuat sediaan
sebagai antiaging dalam bentuk gel maupun dalam bentuk sediaan kosmetik lain.

Anda mungkin juga menyukai