Oleh :
Nama : Aditya Dwi Jendra
NRP : 143020319
Kelompok :K
No. Meja : 6 (Enam)
Asisten :Syarifah Ulfah
Tanggal Percobaan : 16 Maret 2017
Tanggal Pengumpulan :22 Maret 2017
I. Tujuan Percobaan
III. Rumus
1) =
2) % =
100%
IV. Diagram Alir
Buah Kelapa
Pengupasan Serabut
Pemarutan
Pengendapan, t = 5
Skim
jam
Asam Asetat
Glasial 5 ml
Krim
Pemisahan, t = 25
Minyak Kelapa
Minyak Kelapa
V. Hasil pengamatan
Berdasarkan pengamatan terhadap pembuatan minyak kelapa yang telah
dilakukan maka didapat hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut
:
Keterangan Hasil
Basis 250 gram
Bahan utama Krim Santan
Bahan tambahan As. Asetat glacial 0,5 mL
Berat produk 21 gram
%Produk 8,4%
Organoleptik :
1. Warna Kuning
2. Rasa Khas minyak
3. Aroma Khas minyak kelapa
4. Tekstur Licin
5. kenampakan Menarik
VI. Pembahasan
cara modern dengan basis 250 gram dihasilkan produk minyak seberat 21 gram.
Dan berdasalkan hasil uji organoleptik minyak yaitu berwarna kuning , rasa dan
tanpa sabut dilakukan pembelahan untuk memisahkan air kelapa dengan daging
mendapatkan minyak. Dengan cara pemanasan akan terpisah antara minyak dan
galendo yang mengendap. Penyaringan Berfungsi untuk mendapatkan minyak
penambahan asam asam seperti asam asetat, asam sitrat, HCI, H2SO4 yang
dapat membuat pH menjadi sekitar 4,6. Fungsi penambahan asam ini adalah
agar protein yang terdapat didalam skim berada pada titik isoelektriknya
menggumpal dan hasil samping dari protein yang menggumpal tersebut adalah
berupa galendo. Protein pada proses pengolahan minyak harus dihilangkan agar
warna minyak menjadi lebih bening dan miyak pun dapat lebih tahan lama.
pabrik dengan diberi bahan kimia untuk memutihkan dan menghilangkan aroma
yang kurang sedap. Bahan bakunya adalah kelapa kopra. Kopra demikian
biasanya tercemar oleh debu, kotoran, jamur, kuman dan sebagainya. Maka
harus diproses agar minyak yang diperoleh harus bersih, nampak bening, putih
segar dihamcurkan atau diparut, lalu diperas untuk diambil santannya. Santan
inilah kemudian dimasak dengan api kecil sampai minyaknya keluar. Kemudian
memeras buah kelapa segar untuk mendapatkan minyak tanpa dimasak. Jadi
Oleh karena itu minyak ini juga disebut Cold Expelled Coconut Oil,(CECNO)
(minyak kelapa ektrak dingin). Keuntungan dengan proses ini, minyak yang
diperoleh bisa tahan sampai 2 tahun tanpa menjadi tengik (rancid) (Iwan, 2014).
basah yaitu daging buah kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan
santan merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk
dapat membuat minyak yang lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih
yaitu kelapa yang setengah tua dan kelapa tua. Jadi pada prinsipnya pembuatan
minyak kelapa cara basah atau melalui santan adalah pemecahan system emulsi
santan melalui denaturasi protein. Cara basah ini dapat dilakukan secara
menggunakan peralatan yang biasa terdapat pada dapur keluarga. Pada cara ini,
yang disebut blondo. Blondo ini dipisahkan dari minyak. Terakhir, blondo
b. Cara Basah Fermentasi Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara
penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein) dari minyak pada waktu
c. Cara basah Sentrifugasi Cara basah lava process agak mirip dengan
cara basah fermentasi. Pada cara ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi agar
terjadi pemisahan skim dari krim. Pada proses sentrifugasi, santan diberi
pemisahan fraksi kaya minyak (krim) dari fraksi miskin minyak (skim).
menambahkan asam asetat, sitrat, atau HCI sampai pH4. Setelah itu santan
dipanaskan dan diperlakukan seperti cara basah tradisional atau cara basah
memisahkan minyak dari bagian bukan minyak. Skim santan diolah menjadi
2. Cara Kering Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah
daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi yang cukup
besar untuk pembelian alat dan mesin. Secara ringkasnya kelapa yang siap di
ekstrak secara mekanis di press dengan menggunakan screw press dan hidrolic
(selanjutnya disebut pelarut saja) yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang
kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup
2006).
diperhatikan tingkat ketuaan kelapa. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas
dan rendemen minyak yang dihasilkan. Pemarutan buah kelapa bertujuan untuk
dilakukan agar pemarutan yang dilakukan tidak terlalu halus karena pada proses
pengepresan akan terbawa oleh minyak dan menjadi cemaran bagi minyak yang
dihasilkan.
VII. Kesimpulan
modern dengan basis 250 gram dihasilkan produk minyak seberat 21 gram. Dan
berdasalkan hasil uji organoleptik minyak yaitu berwarna kuning , rasa dan
Maret 2017.
PERHITUNGAN
DISKUSI MODUL
Jawab: Untuk memperoleh mutu minyak kelapa yang lebih baik, biasanya
dilakukan dengan (1) Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk
netralisasi asam lemak bebas. (2) Penambahan bahan penyerap warna, biasanya
menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih. (3) Pengaliran uap
Jawab: Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau
meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat
glasial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun
bisa digunakan.