Anda di halaman 1dari 6

1

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA FERMENTASI

No. Percobaan : 01

Tanggal Percobaan : 26 Maret 2016

1.1. Tujuan Percobaan


Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan minyak kelapa secara
Fermentasi.

1.2. Dasar Teori


Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi memiliki banyak keuntungan
dibandingkan dengan cara tradisional. Rendeman minyak yang diperoleh
sekitar 15-17%, sedangkan dengan cara fermentasi rendeman yang diperoleh
sekitar 22-24%. Selain itu, pembutan minyak kelapa secara fermentasi
prosedurnya lebih mudah, dapat menghemat bahan bakar, dan menghasilkan
minyak yang berwarna jernih dengan kualitas memenuhi standar minyak
Indonesia. Namun demikian, perlu di perhatikan bahwa keberhasilan
pembuatan minyak dengan metode ini sanngat dipengaruhi oleh jenis
subtract, jenis ragi dan factor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan
saccharomycess sp.
Minyak kelapa dapat dibuat dengan berbagai cara diantaranya cara
ttradisional melalui pemasakan terhadap santan kelapa. Tetapi cara tersebut
kurang efisien untuk industry kecil ataupun industry rumahtangga,
disebabkan beberapa factor seperti rendeman minyak yang relative rendah
dan kebutuhan bahan bakar yang cukup besar dengan biaya yang cukup
mahal. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka cara fermentasi merupakan
hal yang paling cocok untuk industry kecil atau home industry karena cara
fermentasi merupakan proses yang hemat energi.
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan yaitu :
1) Tidak membutuhkan biaya mahal, karena bahan baku mudah
didapat dengan harga yang murah
2) Pengolahannya yang sederhana dan tidak terlalu rumit
2

3) Penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan


bahan bakar sehingga kandungan kimia

1.3. Alat dan Bahan


a. Alat
- Gelas kimia : 2 buah
- Erlenmeyer : 2 buah
- Gelas ukur : 1 buah
- Corong pemisah : 1 buah
- Statif : 1 buah
- Baskom : 1 buah
- Buret : 1 buah
b. Bahan
- Kelapa Parut 600 gram
- Santan 200 gram
- Air 150 ml
- Air Kelapa 22,2 ml

1.4. Prosedur Percobaan


Pembuatan Starter
Cairan bibit (starter) yang mengandung Saccharomyces Cerevisea
harus disiapkan terlebih dahulu sebelum proses fermentasi pembuatan
minyak kelapa:
1) Kelapa yang sudah dibuang tempurungnya dan kulit arinya
dilubangi dan airnya ditampung
2) Kelapa dipotong-potong dan dicuci, kemudian diperas
3) Kelapa parut diberi air hangat atau air dingin, diremas – remas dan
disaring sehingga diperoleh air santan
4) Kemudian dicampurkan satu bagian air kelapa dengan Sembilan
bagian santan dan ditambah ragi, lalu campuran tadi diaduk sampai
raginya larut. Campuran kemudian diperam selama satu malam dan
akan tumbuh mikroba saccharomyces cereviseae
5) Setelah diperam selama satu malam, maka akan terbentuk dua
lapisan, pertama lapisan blondo (kental) dan lapisan kedua cairan
bibit (encer). Cairan bibit inilah yang digunakan untuk fermentasi.

Proses Fermentasi
3

Pengilahan daging kelapa sama dengan cara pembuatan cairan


bibit, tetapi pada proses fermentasi tidak ditambahkan ragi.
Tahap-tahap fermentasi adalah sebagai berikut :
1) Kelapa dikupas sabutnya, dipisahkan dari tempurung dan kulit
arinya dibuang
2) Kelapa setelah dipotong-potong kemudian dicuci dan diparut
3) Santan dibiarkan sebentar sampai kepala santan terpisah dari
air santan
4) Setelah kepala santan dipisahkan, lalu campurkanlah cairan
bibit dengan kepala tersebut denngan perbandingan 1 : 3 dalam
corong pisah dan dikocok sehingga merata
5) Campuran diperam (inkubasi) minimum 8 jam pada suhu
kamar dan dalam keadaan terbbuka
6) Setelah fermentasi berjalan, cairan terpisah menjadi 3 lapisan
yang kemudian dipisahkan dengan cara membuka keran pada
corong pisah. Bagian atas blondo ditengah minyak dan bawah
adalah cairan.

1.5. Data Hasil


Minyak kelapa yang didapat

Identifikasi Hasil
Warna 7 ml
Jumlah Putih
Tekstur Berminyak
Bau Bau khas kelapa

1.6. Analisa
Pada percobaan minyak kelapa yang dilakukan dengan menggunakan cara
fermentasi, bakteri yang digunakan dalam pembuatan miinyak kelapa
menggunakan bakteri saccharomyces cereviseae. Diusahakan memilih kelapa
yang benar – benar kulit dibuang sampai bener – benar bersih, kalau kulitnya
tidak bersih maka akan banyak menghasilkan endapan. Dan santan yang
digunakan harus benar – benar kental jangan terlalu banyak air karena akan
menghasilkan minyak kelapa sedikit.
4

1.7. Kesimpulan
Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi berhasil dimana minyak yang
diperoleh berbau kelapa tidak berbau busuk, dan banyaknya minyak kelapa
yag didapat sebanyak 7 ml.
kami peroleh sebesar 1,492%.

1.8. Daftar Pustaka


https://id.wikipedia.org/wiki/teori-dasar-minyak- kelapa (diakses pada
tanggal 25 maret 2016)

https://Ajengningsih.blogspot.co.id/2014/04/dasar-teori-minyak-kelapa
(diakses pada tanggal 25 maret 2016)

buku laporan sementara praktikum bioproses/2015/


5

LAMPIRAN
a. Lampiran Perhitungan
Komposisi Pembuatan bibit
Santan 200 ml
Air kelapa 200 ml : 9 = 22,2 ml
Ragi 2 gram

Perbandingan cairan bibit dengan kepala santan 1 : 3


Cairan bibit didapat 160 ml : santan 53,3 ml

b. Lampiran Gambar Alat

Gelas Ukur Gelas kimia Corong pisah statif

baskom Kaca arloji Erlenmeyer Buret dan statif

Palembang, 26 Maret 2016


Mengetahui,
Asisten Lab, Praktikan,

Sahidah, ST Siti Aminah Febrianti


(12.2013.045)

Herawati, A.Md

Menyetujui,
Kepala Laboratorium Proses Industri Kimia
6

Netty Herawati, ST.,MT

Anda mungkin juga menyukai