Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil minyak atsiri terbesar untuk
komoditi tertentu. Lebih dari 90% minyak atsiri indonesia diekspor, sementara
sisanya untuk kebutuhan lokal. Sebagai salah satu, indonesia menghasilkan 40 jenis
dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di pasar dunia. Dari jumlah tersebut,
13 jenis telah memasuki pasar atsiri dunia, yaitu nilam, sereh wangi, cengkeh, jahe,
pala, lada, kayu manis, cendana, melati, akar wangi, kenanga, kayu putih, dan
kemukus
Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak
esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik. Minyak atsiri merupakan bahan
dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Masalah
utama dalam pengembangan minyak atsiri di Indonesia adalah mutu yang rendah dan
harga yang juga rendah serta berfluktuasi.Penggunaan minyak atsiri dalam berbagai
macam, seperti untuk desinfektan, penyegar ruangan, pewangi pakaian, dan untuk
aromaterapi. Pemanfaatan minyak atsiri banyak digunakan untuk produk-produk
kosmetik maupun kesehatan seperti pembuatan sabun aromaterapi, lulur aromaterapi,
massage oil, krim perawatan kulit, lilin aromaterapi, aromaterapic lamp, balsem
aromaterapi dan lain-lain. (Horasmartyn.2013)
Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan, Klasifikasi
ilmiah: Kerajaan-Plantae, (tidak termasuk) Monocots, (tidak termasuk) Commelinids,
Ordo-Poales, Famili-Poaceae, Genus-Cymbopogon, Spesies-C. citratus, Nama
binomial-Cymbopogon citratus. Dalam beberapa penelitian, daun Serai ternyata
mengandung zat anti-mikroba dan anti-bakteri yang sangat berguna khususnya untuk
mengobati infeksi pada lambung, usus, saluran kandung kemih, dan menyembuhkan
luka. Tak hanya itu, Serai juga banyak digunakan untuk pereda kejang, anti-reumatik,
dan bersifat diuretik.

Minyak sereh wangi mengandug komponen utama yaitu citronellal, sitronellol


dan geraniol serta senyawa ester dari geraniol dan sitronellol. Sitronellal merupakan
senyawa monoterpana yang mempunyai gugus aldehid ikatan rangkap dan rantai
karbon yang memungkinkan mengalami reaksi siklisasi aromatisasi (Irna,2007) selain
itu sitronellal juga merupakan bahan dasar sintesis pembuatan fragrans seperti
sitronellol, isopulegol mentol dan ester-ester lainnya yang mempunyai bau yang khas.
Dari data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
menyajikannya dalam produk kecil mandiri dengan jalur pembuatan dan Analisis
Balsem Aromaterapi dari Minyak Atsiri Sereh karena kandungan yang terdapat pada
Minyak Atsiri Sereh bisa dijadikan sebagai produk mandiri berupa balsem sehingga
produk tersebut dapat dipasarkan pada masyarakat sekitar dan menjadikan produk
tersebut memiliki nilai guna bagi masyarakat sekitar.
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari pembuatan dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus dari SMAK Padang
2. Untuk melakukan analisis dari parameter yang dilakukan
3. Untuk mengembangkan ilmu kewirausahaan yang diperoleh di SMAK Padang..
4. Untuk memanfaatkan tanaman sereh sebagai nilai guna.
5. Untuk melatih keterampilan siswa dalam melakukan Analisis di laboratorium
maupun penulisan laporan Ilmiah.
1.2 Manfaat Penelitian
Dengan akan dilakukannya Praktek Analisis Terpadu II ini, penulis berharap
agar produk yang dihasilkan dari tanaman Sereh dapat dimanfaatkan menjadi
Balsem dari Minyak atsiri sereh sehingga dapat menambah nilai guna. Sedangkan
manfaat bagi peneliti sendiri adalah dapat mengembangkan ilmu yang bersangkutan
dengan pembuatan Balsem dari minyak atsiri sereh tersebut sehinga penulis dapat
mengembangkan, merealisasikan dan mengaplikasikan ilmu kewirausahaan dalam
bentuk praktek Analisis Terpadu II. Serta dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca.
1.3 Parameter yang diuji:

Perameter yang diuji pada Pembuatan Balsem dari minyak atsiri sereh
mengacu kepada SNI spesifikasi yaitu SNI 06-3953-1995, Badan Pengawasan Obat
dan Makanan Republik Indonesia
Dalam kesempatan ini penulis mengambil 4 parameter yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identifikasi kandungan Senyawa pada Minyak Atsiri Sereh


Pengukuran kekentalan
Penentuan Indeks bias
Penentuan pH pada Balsem
Uji potensi Antiseptik
Uji Organoleptik

BAB II
PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PRATIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Pratikum ini akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2016 4 Maret 2016 di
Laboratorium Sekolah Menengah kejuruan - SMAK Padang.
2.2 Teknik Penyulingan Minyak Atsiri Sereh Metode Destilasi Uap
Prosedur Kerja
Sereh dicacah menjadi potongan yang lebih kecil, kemudian batang dan daun
sereh yang telah dipotong-potong ditimbang sebanyak 200 gram. Daun dan batang

yang telah ditimbang tersebut dimasukkanpada labu distilasi dengan penambahan


aquades sebagai pelarut. Kemudian sereh dan aquadest dipanaskan pada labu destilasi
dengan Suhu 105oC-110oC. Destilat ditampung dalam Erlenmeyer lalu ditunggu
sampai rendemen keluar. Hasil rendemen ditaruh dalam beaker glass dan ditutup
dengan aluminium foil lalu disimpan.Dilakukann proses Destilasi dengan air yang
digunakan adalah air hasil destilasi sebelumnya yang telah tercampur dengan serai.
Lalu destilat dibiarkan mengalir ke Erlenmeyer. Setelah hasil destilat keluar, hasil
destilat tersebut ditaruh didalam corong pisah lalu dikocok kocok dan dibiarkan
selama semalam agar minyak dan air terpisah.
2.3 Pembuatan Balsem dari minyak Atsiri Sereh
2.3.1 Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan:
a) Alat gelas
1. Erlenmeyer 250 ml
2. Gelas piala 250 ml
3. Gelas ukur 50 ml
4. Gelas ukur 100 ml
5. Labu ukur 100 ml
6. Corong
7. Batang pengaduk
8. Pipet tetes
9. Penangas air
10. Pipet gondok 10 ml
11. Labu destilasi 250 ml
12. Kodensor
13. Corong pisah
14. Cawan petri
15. Tabung reaksi
16. Pipet takar 1ml; 5ml
b) Alat Non gelas
1. Klem dan standar
2. Botol semprot
3. Spatula
4. Pinset
c) Alat Pendukung
1. Neraca Analitik
2. Neraca digital
3. GC-MS

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Refraktometer
pH meter
Autoclave
Oven
Hot plate
Incubator

Bahan yang digunakan


1. Aquabidest
2. Aquadest
3. HNO3
4. Alkohol 70%
5. Vaselin
6. cloloform
7. Asam stearat
8. Kamfer Kristal
9. Mentol Kristal
10. Sereh
11. Kertas saring
12. Lampu spritus
13. Biakan murni bacteri
14. Media NA

2.4 Prosedur Kerja


2.4.1 Prosedur Pembuatan balsem Aromaterapi
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam keadaan bersih
2. Ditimbang vaselin putih sebanyak 100 gr,asam stearat 10gr, kamfer Kristal 5 gr dan
mentol Kristal 5gr
3. Kemudian vaselin putih dipanaskan sampai mencair, lalu dtambahkan 10gr asam
4.
5.
6.
7.
8.
9.

stearat dan diaduk hingga rata


Ditambahkan ke dalam vaselin tersebut 5 gr kamfer Kristal dan 5 gr mentol Kristal
Didinginkan campuran balsam beberapa detik (<60 detik)
Ditambahkan minyak sereh 10 ml dan minyak papermint 10 ml
Diaduk hingga rata lalu dituangkan kedalam wadah
Wadah ditutup rapat dan biarkan balsam membeku
Dilakukan untuk sampel II dan III dengan prosedur yang sama dan komposisi yang
berbeda

2.4.2

Identifikasi Kandungan Senyawa pada Minyak Atsiri Sereh wangi

(sitronella,sitronellol,geraniol)
1. Optimasikan alat GC dengan kondisi sebagai berikut:
- Jenis kolom HP-5MS ( Crosslinked 5% Phenyl-methyl
silicone)
- Suhu injektor : 250 oC
- Suhu MS : 290 oC

- Suhu Kolom Awal : 100 oC


- Suhu Kolom Akhir : 290 oC
- Waktu awal : 5 menit
- Waktu Akhir : 30 menit
- Laju kenaikan suhu : 10 C / menit
- Solvent delay : 0,5 menit
- Carrier gas : Helium
- Pelarut : Chloroform
2. Cuplikan disuntukkan sebanyak 0,1 mikroliter untuk kolom kemasan dan 0,5
mikroliter untuk kolom kapiler.
3. Perhatikan kromatogram yang muncul di layar.
4. Catat berapa kromatogram yang muncul.
2.4.3 Pengukuran kekentalan pada balsam metoda bola jatuh
1. Disediakan gelas ukur 50 ml dan sampel balsam yang akan digunakan
2. Gelas ukur diisi dengan sampel yang akan ditentukan kekentalannya sampai volume
50 ml

dengan hati-hati dan jangan juga sampai terdapat gelembung udara

didalamnya
3. Dimasukan bola kedalam gelas ukur dengan hati-hati
4. Stopwatch dihidupkan ketika bola mulai jatuh pada garis awal dan dimatikan ketika
bola sampai di dasar gelas
5. Dicatat waktu tempuh bola melalui gelas mulai dari garis awal sampai garis akhir
dalam hitungan detik
6. Dilakukan prosedur no.1 sampai no.5 dengan perlakuan triplo untuk sampel balsam
tersebut
7. Dilakukan juga prosedur diatas untuk blanko
2.4.4 Penentuan Nilai indeks bias pada minyak sereh
1. Refraktometer dihidupkan kemudian dibiarkan standby dalam 5 menit
2. Teteskan air kedalam prisma pada suhu 20 derejat celcius dan bersihkan dengan
alcohol
3. Minyak sereh diteteskan beberapa tetes keatas prisma,kemudian tutup prisma dengan
rapat menggunakan sekup
4. Gerakan alidade maju mundur
5. Atur garis pada pembatasnya
6. Nilai indeks bias dapat dibaca langsung
2.4.5
1.
2.
3.

Pengukuran pH balsam
Ditimbang balsem 20 gram menggunakan neraca kedalam gelas piala
Panaskan sampai balsam mencair
Periksa pH Balsem menggunakan pH meter

2.4.6 Uji Potensi Antiseptik


1. Buat kosentrasi larutan dalam % sesuai dengan kebutuhan
2. Rendam kertas cakram kedalam krim balsem yang telah dibuat tadi dengan
kosentrasi yang berbeda-beda sema 15 menit
3. Sediakan suspensikan bacteri yang telah ditambahkan 5 ml air steril dan yang telah
dihomogenkan
4. Pipet 1 ml suspensi bacteri dan masukkan kedalam cawan petri steril dan
ditambahkan media Na steril 1/3 petri tunggu sampai beku
5. Kertas cakram yang direndam dalam larutan balsem yang berbeda kosentrasi
diletakkan pada cawan petri yang telah berisi Na steril dan suspensi bacteri tepat
ditengah cawan petri.
6. Diinkubasikan selama 2x24 jam. Lalu diamati
7. Diukur Luas daerah halo(daerah bebas mikroba)
2.4.7

Uji Organoleptik

1. Diambil sampel, masukkan kedalam gelas piala


2. Diperikasa bau sampel tersebut
3. Diamati warna sampel
4. Diambil sedikit sampel dengan batang pengaduk, lakukan uji lengket dan
kehangatan pada kulit erhadap sampel tersebut
5. Dikumpulakan pendapat panelis tidak terlatih sebanyak 25-30 orang

BAB III
ANALISA BIAYA
3.1 Biaya penelitian pembuatan & analisis Balsem dari minyak atsiri Sereh
N

Harga(R

o
1
2
3
4
5
6
7
8
1

Nama
Sereh
Vaselin putih
Kamfer Kristal
Mentol kristal
Minyak papermint
Botol
Label
Traportasi

0
1

foto copy acuan(SNI dan BPOM)

1
1
2
1
3

Jumlah
1
100
5
5
10
20
20

Map

Satuan
Kg
gr
gr
Liter
ml
botol
Buah

p)
15.000
10.000
5.000
5.000
30.000
15.000
20.000
30.000

rangka
p

10.000
3.000

print proposal

5.000

foto copy proposal

6.000
154.000

Jumlah

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia


E, Guenther. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Penerjemah Ketaren S.

Jakarta : Universitas Indonesia Press.


Ghifary, Hilman. 2007. Analisa Proses Penyulingan Minyak Atsiri
Daun Serai Wangi (Citronella)

Menggunakan Metode Uap

Langsung. Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian Jurusan


Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya:

Malang
SNI 06-3953-1995 Minyak sereh

Anda mungkin juga menyukai