Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN

DESTILASI UAP PADA CENGKEH DAN KEMIRI

Dosen Pengampu:
I Nyoman Selamat, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh:

1. Herlina Ina (2113031004)


2. Ni Putu Ayu Indah Wulandari (2113031013)
3. Ni Kadek Cornelia Ratna Lely Agustin (2113031018)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023
I. Judul Praktikum : Destilasi Uap
II. Tujuan Praktikum : Untuk memurnikan senyawa organik yang volatil
III. Dasar Teori :
Minyak atsiri adalah kelompok minyak nabati yang berwujud cairan kental,
mudah menguap, memberikan aroma yang khas, sehingga digunakan sebagai bahan
dasar wangi-wangian atau minyak gosok. Indonesia berpotensi sebagai penghasil
utama minyak atsiri, karena sumber bahan baku sangat melimpah, sebagai salah satu
pusat megabiodiversity, Indonesia menghasilkan 40 jenis dari 80 jenis minyak atsiri
yang diperdagangkan di pasar dunia. Dari jumlah tersebut, 13 jenis telah memasuki
pasar atsiri dunia, yaitu nilam, sereh wangi, cengkeh, jahe, pala, lada, kayu manis,
cendana, melati, akar wangi, kenanga, kayu putih, dan kemukus. teknologi
destilasi/penyulingan relatif bisa dibuat sederhana dan dapat dikuasai secara meluas
oleh masyarakat, peluang pasar sangat besar baik dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih dari 90% minyak atsiri Indonesia diekspor dan sebesar 10% penyerapan
digunakan di dalam negeri, dan salah satunya industri spa, serta Bali menjadi pangsa
pasar sangat potensial (Bisnis Bali, 14 Mei 2012). Selain itu masih banyak tanaman
penghasil minyak atsiri yang belum dikembangkan secara optimal, sehingga peluang
untuk berbisnis minyak atsiri di Indonesia masih cukup besar dan sangat potensial
untuk dikembangkan.
Cengkeh adalah salah satu tanaman yang paling terkenal dan banyak digunakan
di antara banyak tanaman lainnya sebagai bumbu. Tanaman rempah-rempah yang
dikenal dengan nama cengkeh merupakan salah satu komponen sektor perkebunan
yang berperan penting dalam perekonomian petani, pemerataan wilayah
pembangunan, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
Pada dasarnya minyak cengkeh dapat diproduksi menggunakan distilasi kukus,
distilasi air, dan distilasi uap. Secara tradisional, metode yang sering digunakan di
pedesaan di Indonesia adalah distilasi kukus. Kelebihan metode-metode distilasi
tersebut yaitu rendahnya biaya produksi, tetapi penggunaan suhu tinggi dan adanya air
dapat menyebabkan kerusakan minyak cengkeh karena panas yang tinggi dan
terjadinya reaksi hidrolisis dengan air, sehingga dapat menurunkan kualitas minyak
cengkeh. Penelitian sebelumnya terkait destilasi minyak cengkeh telah dilakukan
beberapa peneliti (Nuryoto et al. 2011; Prianto et al. 2013). Perbedaan metode isolasi
berpengaruh pada mutu minyak yang dihasilkan. Kekurangan metode destilasi dapat
diatasi dengan metode ekstraksi yang menggunakan pelarut.

IV. Metode Percobaan


A. Alat dan Bahan
● Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:
- Labu dasar bulat
- Labu erlenmeyer
- Kondensor
- Labu destilasi
- Statif dan klem
- Ring
- Pemanas
- Selang
- Kaca arloji
- Spatula
- Neraca analitik
- Mortar dan alu
● Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:
- Bunga cengkih
- Kemiri
- Aquades
B. Cara Kerja
- Sebanyak 64,626 gram serbuk bunga cengkih kering dan sebanyak
157 gram kemiri masing-masing ditimbang dan dimasukkan ke
dalam labu dasar bulat
- Selanjutnya, sebanyak 100 mL air dimasukkan ke dalam labu lain
dan dipanaskan sampai mendidih.
- Uap perlahan dialirkan menuju tempat sampel yang berada di dalam
labu dasar bulat. Kemudian, destilat akan kembali dialirkan menuju
labu erlenmeyer
- Destilasi dilakukan sampai destilat tidak mengandung zat yang tidak
larut dalam air.
- Setelah destilasi selesai dilakukan, destilat disimpan dan volumenya
diukur.

V. Hasil dan Pembahasan


A. Data Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan

1 - Buah kemiri dihaluskan dan - Berat kemiri: 157 gram


ditimbang
- Bunga cengkeh dihaluskan dan - Berat cengkeh: 64,626 gram
ditimbang

2 Proses destilasi cengkeh dan Larutan tidak berwarna dan


minyak kemiri terdapat bau yang menyengat

3 Hasil destilasi cengkeh dan kemiri Volume destilat (mL):


- Cengkeh: 15,4 mL
- Kemiri: 7 mL
B. Pembahasan
Pada percobaan ini, cengkeh dan kemiri dihaluskan terlebih dahulu
menggunakan mortar dan alu, lalu ditimbang dengan neraca analitik diperoleh berat
cengkeh sebanyak 64,626 gram dan kemiri sebanyak 157 gram. Kemudian
masing-masing sampel tersebut di destilasi uap air dengan tujuan agar minyak
cengkeh dan kemiri yang dihasilkan mudah menguap dan mudah teroksidasi
dengan adanya pemanasan, sehingga isolasi minyak cengkeh dan minyak kemiri ini
tidak menggunakan pemanasan langsung, melainkan dengan mengalirkan uap air
secara terus-menerus. Selain itu, dengan menggunakan metode ini sangat mudah
dan aman bagi lingkungan karena tidak menggunakan pelarut dengan bahan yang
berbahaya, serta isolasi dengan destilasi uap ini menghasilkan dengan kandungan
eugenol pada minyak cengkeh dan kandungan asam linoleat pada minyak kemiri
yang tinggi.
Proses destilasi dilakukan dengan menguapkan air secara kontinyu sampai
destilat pertama menetes dan dilanjutkan sampai memperoleh hasil destilat akhir
berupa campuran air dari minyak cengkeh dan kemiri yang masing-masing tidak
berwarna atau bening dan berbau menyengat yang khas. Kemudian hasil destilat
masing-masing volumenya diukur sehingga didapatkan minyak cengkeh sebanyak
15,4 mL dan minyak kemiri sebanyak 7 mL. Dari hasil yang didapatkan volume
minyak cengkeh yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan minyak kemiri hal ini
mungkin berkaitan dengan suhu pada saat pemanasan yang dilakukan, semakin
tinggi suhu pemanasan, maka semakin banyak volume minyak yang dihasilkan.

VI. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan destilasi uap daun cengkeh


dan kemiri dapat disimpulkan bahwa destilat yang dihasilkan dari minyak cengkeh
sebanyak 15,4 mL dan distilat minyak kemiri sebanyak 7 mL.

VII. Daftar Pustaka


Agustiana, I.G.A.T., dkk. (2015). Perbaikan Teknik Pengolahan Minyak Atsiri Dari
daun Cengkeh Pada Penyulingan Rakyat Di Desa Lemukih Buleleng.
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH, 6(1). Hal: 40-54

Nuryoto, Jayanudin & Hartono, R., 2011. Karakterisasi Minyak Atsiri dari Limbah
Daun Cengkeh. In Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia
“Kejuangan.” pp.C07–1.

Pratiwi, L., dkk. (2016). Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Bunga Cengkeh Dengan
Pelarut Etanol dan N-Heksana. The3rd University Research Colloquium.
Hal: 655-661
Prianto, H., Retnowati, R. & Juswono, U.P., 2013. Isolasi dan karakterisasi dari
minyak bunga cengkeh (. Kimia Student Journal, 1(2), pp.269–275.

Anda mungkin juga menyukai