Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Bilangan Kuantum Dalam Memperdalam Teori Mekanika Kuantum

            Nah, masih ada yang tahu apa itu kuantum? Pasti teman-teman sudah pasti
tahu dong, mengenai kuantum itu, yang dimana kuantum sudah pernah didapatkan
pada masih duduk di bangku SMA. Nah mengenai kuantum, awal munculnya teori
kuantum ini diawali dari percobaan para ilmuwan yang hebat tentunya. Mengenai
hasil ilmuwan itu, salah satu sifat dualisme partikel gelpmbang pada kuantum, yaitu
efek fotolistrik dan efek compton yang dimana tidak dapat dijelaskan dalam teori
klasik. Kemudian salah satu perkembangan teori kuantum yang paling berpengaruh,
yaitu ada saat gejala atom hidrogen. Atom hidrogen adalah atom yang paling
sederhana karena terdiri dari proton dan elektron dalam orbitalnya. Untuk
menentukan teori kuantum ini, maka kita perlu menggunakan persamaan Schrodinger 
yang dimana ditemukan oleh Erwin Schrodinger yang merupakan persamaan
diferensial pada orde dua yang dapat memberikan informasi mengenai perilaku pada
gelombang dari suatu partikel, seperti fungsi gelombang dan probabilitas.. Nah,
sebelumnya kita sudah mengetahui teori penemuan Schrodinger mengenai teori
kuantum ini, pasti sudah tidak asing lagi dengan teori mekanika kuantum. Mengenai
teori mekanika kuantum ini merupakan teori yang perlu kita ketahui dalam
mempelajari ilmu kimia, tapi tidak hanya menyangkut kimia saja, tapi teori mekanika
kuantum ini juga berkaitan erat dengan ilmu fisika. Sehingga pada saat mempelajari
teori mekanika kuantum ini, berarti kita sedang mempelajari ilmu kimia fisika. Teori
mekanika kuantum sangat identik dengan teori mekanika klasik dan berhubungan
dengan gejala - gejala yang bersifat mikroskopis. 
             Kemudian fungsi gelombang pada atom hidrogen itu, merupakan bentuk yang
memiliki kuantitas yang kompleks, yang dimana terdiri dari fungsi radial dan fungsi
angular (Idris-Bey & Al-Hashimi, 2008). Kemudian untuk mengetahui karakteristik
atom tersebut perlu digunakan persamaan Schrodinger dan  menggunakan bilangan
kuantum yang berbeda sehingga mendapatkan fungsi gelombang yang berbeda juga
(Supriadi, et.al, 2018). Pada bilangan kuantum ini merupakan salah satu materi yang
sangat penting dan perlu kita pelajari, karena pada materi bilangan kuantum ini
merupakan teori yang paling mendasar dalam menentukan struktur orbital pada atom.
Sehingga dengan bilangan kuantum ini, kita dapat menemukan dan menentukan
jumlah orbital yang terdapat pada suatu atom. Pada orbital tersebut terdiri dari kulit
dan subkulit yang akan menjadi penentu dalam menemukan bilangan kuantum pada
atom tersebut. Bilangan kuantum ini pada awalnya diturunkan dari solusi matematis
dengan persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen. Dengan bilangan-bilangan
kuantum ini lah yang dapat digunakan untuk menggambarkan orbital-orbital suatu
atom dan menandai elektron - elektron pada atom tertentu, sehingga dapat
menggambarkan tentang elektron dalam suatu atom.
            Bilangan kuantum ini terdiri dari empat jenis, yaitu dapat dijelaskan sebagai
berikut ini:
1.Bilangan Kuantum Utama (n)
          Bilangan kuantum utama (n) ini dapat bernilai bilangan bulat, yaitu 1, 2, 3, dan
seterusnya. Dalam atom hidrogen, pada nilai n itu untuk menentukan energi pada
orbital. Sama seperti yang pernah kita lihat, untuk atom hidrogen itu banyak hal ini
tidak berlaku. Bilangan kuantum ini juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron
dari inti dalam suatu orbital tertentu. Jika semakin besar nilai n, maka semakin besar
juga jarak rata-rata elektron dalam  orbital tersebut dari inti, sehingga orbital suatu
atom tersebut semakin besar.
2.Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l)
         Bilangan kuantum momentum sudut (l) itu dapat memberikan informasi
mengenai “bentuk” pada orbital. Nilai l itu bergantung pada nilai bilangan kuantum
utama (n). Untuk nilai n tertentu, maka nilai l mempunyai nilai bilangan bulat yang
mungkin dari 0 sampai (n - 1). Jika n = 1, maka terdapat satu nilai l yang mungkin,
yaitu l = n - 1 = 1 - 1 = 0. Jika n = 2, maka terdapat dua nilai l, yaitu 0 dan 1. Jika n =
3, maka terdapat tiga nilai l, yaitu 0, 1, 2. Selain itu, nilai -nilai l tersebut biasanya
ditandai dengan huruf s, p, d, dan seterusnya. Jika bilangan l = 0, maka terdapat
sebuah orbital s, jika l = 1, maka terdapat orbital p, dan seterusnya. Kemudian, dengan
sekumpulan orbital-orbital dengan n yang sama inilah yang disebut dengan kulit, dan
satu atau lebih orbital itu dengan memiliki nilai n dan l yang sama, maka disebut
sebagai subkulit. Misalnya pada kulit dengan n = 2 itu terdiri dari 2 subkulit, yaitu l =
0 dan 1 (nilai-nilai yang diizinkan untuk n = 2). Kemudian subkulit-subkulit ini
disebut sebagai subkulit 2s dan 2p, yang dimana terdapat 2 yang melambangkan nilai
n, lalu s dan p melambangkan l. 

3.Bilangan Kuantum Magnetik (ml)


          Bilangan kuantum magnetik (ml) ini menggambarkan sebuah orientasi orbital
pada ruang bagian dalam. Di dalam subkulit, nilai ml itu bergantung pada nilai
bilangan kuantum momentum sudut l. Untuk nilai l tertentu, terdapat (2l + 1) nilai
bulat ml sehingga dapat dibuat sebagai berikut ini:

-l, (-l + 1), …, 0, … (+ l - 1), + l

Jika l = 0, maka ml = 0 Jika l = 1, maka terdapat [(2 x 1) + 1], atau tiga nilai ml, yaitu
-1, 0, dan 1. Jika l = 2, maka terdapat [(2 x 1) + 1], atau lima nilai ml, yaitu -2, -1, 0,
1, dan 2. Dengan jumlah ml itu menunjukkan jumlah orbital dalam subkulit dengan
nilai l (momentum sudut) tertentu. 
          
4.Bilangan Kuantum Spin Elektron (ms)
          Dengan melalui percobaan terhadap spektrum pancar atom hidrogen dan
natrium ini menunjukkan bahwa pada garis-garis dalam spektrum yang dapat dipecah
dengan memberikan medan magnet luar. Satu-satunya cara fisikawan untuk
menjelaskan hasil-hasil dari percobaan ini dengan mengasumsikan bahwa, sebuah
elektron dapat berperilaku seperti magnet yang kecil. Jika elektron dianggap dapat
berputar - putar mengelilingi sumbunya sendiri, seperti pada rotasi bumi, maka sifat
magnetnya akan dapat dijelaskan. Kemudian menurut teori elektromagnetik, pada
muatan yang berputar-putar pada sumbunya itu akan menghasilkan medan magnet,
dan pada gerakannya itulah yang akan menyebabkan elektron tersebut berperilaku
seperti magnet. Lalu untuk menjelaskan spin elektron, kita perlu untuk
memperkenalkan bilangan kuantum keempat, atau sekarang disebut sebagai bilangan
kuantum spin elektron (ms), yang dimana bernilai +1/2 atau -1/2.

        Nah, mengenai penjelasan dari keempat bilangan kuantum tersebut, jadi kita
lebih mengetahui apa itu bilangan kuantum dan bagaimana kisi dari bilangan kuantum
tersebut. Dengan menggunakan bilangan kuantum ini, kita dapat memecahkan
masalah mengenai atom hidrogen ini dengan menggunakan persamaan Schrodinger.
Selain itu, dengan mempelajari konsep-konsep dari teori bilangan kuantum ini, kita
juga dapat menentukan dan menemukan nilai - nilai yang terdapat pada orbital atom
tersebut. 
Referensi:
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep - Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1: Erlangga.
Jakarta.
Hermawan, D. W, et. al. (2016). Identifikasi Model Mental Mahasiswa Pada Materi
Atom Berelektron Tunggal. Journal of Innovative Science Education. 5(2): 163 -
169. 
  https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/view/14266.
Idris-Bey, K & Al-Hashimi, M. H. (2018). Modeling of the Waves Function and of
the Energy States of Hydrogen Stored in a Spherical Cavity. Advances in Science,
Technology and Engineering System Journal. 3(2): 157-163.
Makmun, M. S, et. al. (2020). Fungsi Gelombang Ion Helium dalam Representasi
Ruang Posisi Menggunakan Persamaan Schrodinger. Jurnal Pembelajaran Fisika.
9(4): 152 - 159. 
 https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/19955/9075.
Supriadi, B, et.al. (2018). Solution of Spherical Equation in 3 Dimensions for
Hydrogen Atom with Quantum Numbers 4  n  5. Journal of Physic: Conf .Series.
1121 (2019) 012054, 1-12.

Anda mungkin juga menyukai