Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

WAWASAN PENDIDIKAN
KOMITE SEKOLAH DAN DEWAN PENDIDIKAN

Nama: Ni Putu Ayu Indah Wulandari


NIM: 2113031013
Prodi: S1 Pendidikan Kimia

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021

I
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
anugrah-Nya proses pembuatan makalah yang berjudul Komite Sekolah dan
Dewan Pendidikan dapat diselesaikan. Keberhasilan menyusun makalah ini tentu
dilandasi dengan komitmen yang kuat. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini,
saya mengucapkan tetima kasih kepada Bapak selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Wawasan Pendidikan yang telah memberi arahan dan motivasi. Disadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan senang hati,
diterima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga hasil dari makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat dalam
mengembangkan proses pembelajaran khususnya pada mata kuliah Wawasan
Pendidikan.

Singaraja, 8 Desember 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu
menuntun anak. Orang romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu
mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa
waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung
yang setara dengan educare, yakni: membangkitkan kekuatan terpendam atau
mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti
panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan
perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar
didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai
pengertian, yaittu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan
pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu,
masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh
kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan
dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun
masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada
pembentukan kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat di samping
transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara
dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian
kepada generasi berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap menyongsong masa
depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah.

IV
Untuk mengembangkan sebuah pendidikan, maka dibuat sebuah sekolah.
Sekolah merupakan sebuah lembaga atau organisasi yang berikan sebuah
wewenang unttuk menyelenggarakan pendidikan. Sekolah ini merupakan suatu
lembaga atau tempat untuk belajar seperti membaca, menulis, dan belajar
berperilaku dengan baik. Untuk meningkakan sebuah mutu pembelajaran atau
pendidikan pada suatu sekolah, maka dibentuk sebuah komite sekolah dan dewan
pendidikan dalam proses tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komite sekolah dan dewan pendidikan?
2. Bagaimana fungsi dari komite sekolah dan dewan pendidikan?
3. Bagaimana peran dari komite sekolah dan dewan pendidikan?
4. Bagaimana tujuan dari komite sekolah dan dewan pendidikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komite sekolah dan dewan pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari komite sekolah dan dewan pendidikan.
3. Untuk mengetahui peran dari komitte sekolah dan dewan pendidikan.
4. Untuk mengetahui tujuan dari komite sekolah dan dewan pendidikan.
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis, sebagai sarana pengetahuan atau pemahaman mengenai
komite sekolah dan dewan pendidikan.
2. Bagi sekolah, sebagai peningkatan dalam mutu pendidikan agar
terciptanya suatu pembelajaran yang baik bagi para siswa.
3. Bagi pemerintah, sebagai pengembangan dalam pendidikan terutama dengan
meningkakan sebuah mutu pendidikan melalui komite sekolah dan dewan
pendidikan.

V
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
Komite sekolah merupakan mitra sekolah dalam meningkttkan kualias
pelayanan pendidikan. Sebagai mitra sekolah, komite sekolah harus menjadi
badan yang otonom agar memiliki posisi yang sejajar dengan sekolah. Komite
sekolah menjadi tempat bagi pemberdayaan (orang tua) di tingkat satuan
pendidikan. Komite sekolah ini sangat perlu bagi sekolah unuk meningkatkan
sebuah mutu pendidikan atau proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Keberadaan komite sekolah diharapkan tidak menjadi sebuah formalitas semata.
Sebagai sebuah badan yang mandiri, Komite Sekolah memiliki komitmen dan
loyalitas terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Komite sekolah dan sekolah
memiliki kemandirian masing-masing tetapi tetap sebagai mitra yang harus saling
bekerja sama sejalan dengan konsep manajemen berbasis sekolah (Pantjastuti,
2008: 80-81).
Selain itu, juga terdapat badan yang juga penting bagi sekolah, yaitu dewan
pendidikan. Dewan Pendidikan adalah lembaga non profit yang mewadahi
partisipasi masyarakat di tingkat Kabupaten/Kota. Dewan Pendidikan merupakan
organisasi masyarakat pendidikan yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta
peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Dewan Pendidikan
memiliki peran penting dalam upaya memajukan dunia pendidikan. Posisi ini
sekaligus menempatkan Dewan Pendidikan sebagai mitra strategis dan sejajar
bagi pemerintah daerah (Pemda) dan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan,
karena sebagai representasi masyarakat seyogianya menyuarakan kepentingan
dan kebutuhan masyarakat dalam berbagai kebijakan pendidikan yang diambil
Pemda dan sekolah (Hendarman, 2012).
Menurut UU No. 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional
(Propenas) 2000-2004 dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah disebutkan bahwa
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah merupakan badan yang bersifat mandiri
dan otonom serta menganut asas kebersamaan dan tidak mempunyai hubungan
hierarkis dengan Dinas Pendidikan maupun lembaga-lembaga lainnya di suatu
kabupaten/kota.

VI
2.2 Fungsi Komite Sekolah dan dewan Pendidikan
Sebagai badan kemitraan sekolah yang mewadahi konektivitas antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat, kedudukan komite sekolah memiliki fungsi yang
penting seperti yang disampaikan oleh Rehberg (2008) yaitu:
1) memberikan kebijakan
2) memberikan penilaian
3) menyediakan sumber dana keuangan
4) menjembatani hubungan dengan masyarakat luas
5) melakukan perencanaan dan evaluasi pendidikan.
Dewan Pendidikan memiliki fungsi, yaitu:
1) sebagai peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan
pertimbangan.
2) memberikan arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana.
3) memberikan engawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota.
Hal tersebut sejalam dengan pendapat dari Sagala (2009:257) menyaatakan
bahwa komite sekolah dan dewan pendidikan memiliki fungsi, yaitu sebagai
pemberi timbangan, pendukungh, pengontrol, dan mediator.
- Pemberian pertimbangan, mengenai:
1. Program dan kegiatan yang disususn dalam rencana pembangunan pendidikan
tingkat kabipaten/kota dan RKS serta RKT tingkat kesatuan pendidikan.
2. Pertimbangan kepada guru dalam pelaksanaan tugas agar tidak sewenang-
wenang dalam menanggapi siswa.
3. Pertimbangan dalam hal peningkatan disiplin guru dan memberi solusi bagi
kesulitan-kesulitan yang dihadaapi guru.
4. Pertimabangan dalam mengembangkan bakat siswa serta minat siswa.
- Pendukung, mengenai:
1. Mendata jumlah guru ang memerlukan pendidikan serta pelatihan, mendata
tingkat pendidikan guru yang memerlukam peningkatan ku;laifikasi pendidikan
2. Memberikan pelatihan mengenai mata pelajaran dan layanan belajar bagi guru
bang membutuhkan.

3. Mendata jumlah siswa dan indeks presasina, guru, dan komite sekolah.

VII
4. Mendukung program pengayaan bagi siswa dan remidial bagi siswa ang belum
mencapai hasil dari persyaratan.
5. Menyediakan hadiah dan trophy bagi siswa ang menjuarai perlombaan
6. Mengadakan kegiatan keagamaaan di lingkungan sekolah
7. Mendukung pemanfaatan sarana dan prasarana untuk mendukung
pembelajaran.
8. Membuat media pembelajaran sesuai kebuuhan siswa.
9. Membuat sebuah kebun perconohan sekolah.
10. Memaksimalkan alokasi anggaran dari operasional sekolah yang bersumber
dari APBD, dan bantuan lainnya.
- Pengontrol, mengenai:
1. Menyatakan proses belajar mengajar apakah sudah mengarah ke standar yang
sudah di persyaratkan.
2. Menanyakan kondisi fisik siswa, seperti kondisi kesehatan, dan gizi yang
dialami siswa.
3. Memantau Pelaksanaan Rencana Kegiaan Sekolah (RKS) dan Rencana
Kegiaan Tahunan (RKT).
4. Ikut serta dalam memantau penggunaaan dana BOS.
5. Ikut serta dalam rapat pembagian rapor kepada siswa.
6. Mengontrol kesejaheraan guru dan enaga kependidikan lainna.
7. Mengontrol pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru.

2.3 Peran Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan


1. Peran Komite sekolah
A. Peran Komite Sekolah Dalam Penyusunan Rencana Kerjan/Anggaran
Sekolah
Komite sekolah telah memahami fungsi dan peran komite
sekolah dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah
yang cukup baik dalam menganalisis, mengantisifasi
permasalahan-permasalahan, mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan semua kegiatan sekolah sehingga tujuan sekolah
dapat dicapai.
Adapun peran komite sekolah tersebut dapat terlihat dari
bebrapa fakta yang ditemukan, yaitu dalam penyusunan rencana

VIII
kerja dan anggaran sekolah (RKAS), komite sekolah belum aktif
terlibat, hanya sebagai pemberi pertimbangan dan memberikan
masukan program yang perlu direvisi atau dibenahi dan mengacu
pada pelaksanaan program-program tahun anggaran sebelumnya.
Bahkan untuk melanjutkan program, komite sekolah hanya
memberikan apakah tetap dilanjutkan ataukah tidak dilanjutkan.
B. Usaha Komite Sekolah Dalam Menggalang Dana Masyarakat
Komite sekolah cukup baik dalam menggalang dana dari
masyarakat serta menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua
siswa dan tokoh masyarakat guna mengembangkan mutu pendidikan
sekolah. Berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Komite Sekolah yang ditetapkan dan diundangkan pada 30 Desember
2016, bahwa pihak sekolah sama sekali tidak boleh melakukan
pungutan pada murid dan wali murid, hal itu sebagaimana diatur dalam
Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12.
C. Upaya Komite Sekolah Dalam Melakukan Kerjasama Dengan
Masyarakat dan Pemerintah
Kkomite sekolah cukup baik dalam membina hubungan dengan
masyarakat serta menjalin komunikasi dan kerjasama dengan tenaga
pendidik, orang tua siswa dan tokoh masyarakat dalam
mengembangkan mutu pendidikan sekolah.
2. Peran Dewan pendidikan
A. Peran Dewan Pendidikan dalam Pengawasan Pemberdayaan Sekolah
Dewan Pendidikan dalam rangka pelaksanaan pengawasan
pendidikan” hasil jawaban yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Pengawasan yang dilakukan adalah ikut melakukan pengawasan
pelaksanaan kebijakan pendidikan diantaranya seperti Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Ujian
Nasional (UN). Hal lain yang dilakukan adalah memberikan saran
kepada pejabat Pendidikan Nasional. Dewan Pendidikan
memperhatikan akan pemberdayaan sekolah-sekolah yang ada sehingga
memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada
pemerintah daerah/DPRD mengenai:
1) kebijakan dan program pendidikan

IX
2) kriteria kinerja daerah dibidang pendidikan
3) kriteria tenaga kependidikan khususnya guru, tutor, konselor,
dan kepala satuan pendidikan.
4) kriteria fasilitas pendidikan
5) hal ini berkaitan dengan pendidikan.
B. Peran Dewan Pendidikan dalam Perekrutan Guru dan Kepala Sekolah
Dewan Pendidikan menata dan memperhatikan keadaan guru
dalam perekrutan guru untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang
diharapkan, disekolah masing-masing kemudian mengadakan
konsultasi kepada dinas pendidikan dan dilanjutkan kepada pemerintah
daerah.
Kebutuhan yang diperlukan akan pengadaan guru dan kepala
sekolah tersebut tentunya berdasarkan kriteria dari guru yang
bersangkutan begitu juga pada perekrutan kepala sekolah, kepala
sekolah yang layak dipilih yang memiliki sikap professional dalam
bidang pekerjaannya kriteria tersebut adalah:
1) memiliki landasan pengetahuan yang kuat
2) berdasarkan atas kompetensi individual
3) memiliki sistem seleksi dan sertifikasi
4) adanya kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat
5) adanya kesadaran professional yang tinggi
6) memiliki prinsip-prinsip yang etik
7) memiliki sistem sanksi profesi
8) adanya militasi individual
9) memiliki organisassi profesi.
C. Peran Dewan Pendidikan dalam Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan aspek penting yang
dilakukan oleh ketua Dewan Pendidikan dalam rangka pengadaan
sarana dan prasarana tersebut sesuai dengan kebutuhan proses
pembelajaran. Kinerja Ketua Dewan Pendidikan dalam merumuskan
rencana pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah untuk
sekolah yang tidak memiliki jaringan atau akses dengan kalangan
stakeholder, perencanaan sarana dan prasarana pembelajaran tersebut
hanya mengandalkan dari anggaran yang bersumber dari pemerintah,

X
yang dalam hal ini hanya ditujukan melalui cabang Dinas Pendidikan
setempat untuk direkomendasikan ke Dinas Pendidikan kabupaten/kota
maka item-item pengadaan sarana dan prasarana tersebut menjadi
relatif lebih lengkap.
Dewan Pendidikan, ada beberapa pertimbangan yang dijadikan
dasar dalam merumuskan skala prioritas perencanaan pengadaan sarana
dan prasarana sekolah, antara lain:
1) kondisi keuangan yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.
2) sumber potensial sumber keuangan (dana) yang diperlukan untuk
membiayai pengdaan sarana dan prasarana sekolah yang diperlukan
3) urgensinitas (pentingnya) sarana dan prasarana sekolah terhadap
peningkatan pelayanan mutu pendidikan.
D. Peran Dewan Pendidikan dalam Peningkatan Kerjasama Masyarakat,
Pemerintah dan Lembaga Pendidikan
Peranan keberadaan Dewan Pendidikan bertumpu pada landasan
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan di daerah. Adapun peranan yang dijalankan Dewan
Pendidikan adalah:
a) pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan.
b) pendukung, baik berwujud financial, pemikiran maupun tenaga
dalam penyelenggaraan pendidikan.
c) pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.
d) mediator antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan masyarakat.

2.4 Tujuan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan


1. Tujuan Komite Sekolah
Kemendikbud (2016) menyebutkan bahwa program kemitraan melalui
komite sekolah ini bertujuan untuk:
1) menguatkan jalinan kemitraan antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat dalam mendukung lingkungan belajar yang dapat
mengembangkan potensi anak secara utuh

XI
2) meningkatkan keterlibatan orang tua/wali dalam mendukung
keberhasilan pendidikan anak di rumah dan di sekolah
3) meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program
pendidikan di sekolah dan di masyarakat.
2,Tujuan Dewan Pendidikan
Kepmendiknas No 044/U/2002 Tentang Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah, 2002, menyatakan bahwa Dewan Pendidikan merupakan
lembaga yang dibentuk dengan tujuan:
1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan dan program pendidikan.
2) Meningkatakan tanggungjawab dan peran serta aktif dari seluruh
lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
3) Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang
bermutu.

BAB III
PENUTUP
3.4 Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu,
masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh
kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan
dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. Sekolah
merupakan sebuah lembaga atau organisasi yang berikan sebuah wewenang
unttuk menyelenggarakan pendidikan. Sekolah ini merupakan suatu lembaga atau
tempat untuk belajar seperti membaca, menulis, dan belajar berperilaku dengan
baik. Untuk meningkakan sebuah mutu pembelajaran atau pendidikan pada suatu
sekolah, maka dibentuk sebuah komite sekolah dan dewan pendidikan dalam
proses tersebut. Komite sekolah merupakan mitra sekolah dalam meningkttkan
kualias pelayanan pendidikan. Sebagai mitra sekolah, komite sekolah harus
menjadi badan yang otonom agar memiliki posisi yang sejajar dengan sekolah.
Komite sekolah menjadi tempat bagi pemberdayaan (orang tua) di tingkat satuan
pendidikan. Dewan Pendidikan adalah lembaga non profit yang mewadahi
partisipasi masyarakat di tingkat Kabupaten/Kota. Dewan Pendidikan merupakan

XII
organisasi masyarakat pendidikan yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta
peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Dewan Pendidikan
memiliki peran penting dalam upaya memajukan dunia pendidikan.
3.2 Saran
Penulis memberikan saran kepada pembaca agar bisa mengtahui lebih lanjut
mengenai Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Komite Sekolah dan Dewan
Pendidikan ini sangat penting untuk sekolah sebagai peningkatan dalam mutu
pendidikan agar terciptanya suatu pembelajaran yang baik bagi para siswa. Untuk
makalah ini, jika merasa ada yang kurang seperti mengenai penjelasan standar
pendidikan nasional pada sarana dan prasarana, mohon dimaafkan.

DAFTAR PUSTAKA

XIII
14

Anda mungkin juga menyukai