Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KOMITE SEKOLAH

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan)

Dosen Pengampu : Dr. Abdul Aziz H, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Popi Sugiarti (11170170000005)

Sarah Hanis Sekarwati (11180170000053)

Caesanie Juliannisa (11190170000024)

Mutiara Rizki Dalimunte (11190170000027)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-
Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad Saw yang
kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulisan makalah yang berjudul “Managemen Komite Sekolah” bertujuan untuk memberikan
pemahaman terkait pengetian, tugas, fungsi dan sebagainya yang berkaitan dengan Komite
Sekolah.

Terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada pihak-pihak yang turut membantu
menyempurnakan makalah ini, terutama Bpk. Dr. Abd. Aziz Hsb M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Managemen Pendidikan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan mungkin
terdapat bebberapa kesalahan, oleh karenanya penulis memohon maaf.

Penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat kepada para pembaca.
Terimakasih.

Tangerang, 21 Oktober 2020

Penulis

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan............................................................................................................2
1. Manfaat Praktis.............................................................................................................2
2. Manfaat Teoretis...........................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................4
A. Pengertian Komite Sekolah..............................................................................................4
B. Tujuan dan Fungsi Komite Sekolah.................................................................................5
C. Tugas dan Peran Komite Sekolah....................................................................................6
D. Pengorganisasian Komite Sekolah...................................................................................8
E. Manajemen Komite Sekolah..........................................................................................10
F. Kontribusi Komite Sekolah Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan..........................11
BAB III.....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan analisis dan kajian mengapa


mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Bertitik tolak dari kesadaran akan
pentingnya peran serta orang tua siswa dan masyarakat dalam peningkatan mutu
pendidikan, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional mengambil
kebijakan untuk mewadahi partisipasi orang tua siswa dan masyarakat dalam suatu
wadah komite sekolah/majelis madrasah yaitu melalui Surat Keputusan Mendiknas
Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Majelis
Madrasah, dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada pasal 54 Ayat 1 dan 2.

Melalui komite sekolah/majelis madrasah, orang tua siswa dan masyarakat


diharapkan peduli terhadap mutu pendidikan melalui beberapa peran yang diwujudkan
dalam aktivitas-aktivitas untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Komite sekolah merupakan wadah dan tempat menyalurkan aspirasi prakarasa oleh
masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan
pendidikan. Tetapi dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap tujuan didirikannya
komite sekolah menyebabkan peran komite sekolah hanya terpaku pada masalah
pembangunan dan biaya pendidikan saja. Hal ini, mengakibatkan komite sekolah
menjadi kurang respons terhadap berbagai program yang dihasilkan oleh sekolah
karena mereka jarang dilibatkan dalam penyusun program sekolah.

Gagasan untuk melibatkan masyarakat dalam konsep komite sekolah,


merupakan suatu inisiatif dalam rangka memajukan sekolah, agar tidak ada persepsi
yang menyatakan bahwa komite sekolah sebagai wakil orangtua siswa dan masyarakat
hanya memberikan peran berupa materi. Itulah sebabnya maka paradigma MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah) menurut Habullah mengandung makna sebagai
manajemen partisipatif yang melibatkan peran serta masyarakat sehingga semua

1
kebijakan dan keputusan yang di ambil adalah kebijakan dan keputusan bersama,
untuk mencapai keberhasilan bersama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari komite sekolah ?


2. Apa saja tujuan dan fungsi dari komite sekolah ?
3. Apa tugas dan peran dari komite sekolah ?
4. Apa pengorganisasian dari komite sekolah ?
5. Apa pengertian dari manajemen komite sekolah?
6. Apa kontribusi komite sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dari komite sekolah.
2. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari komite sekolah.
3. Makalah ini bertujuan mengetahui apa saja tugas dan peran dari komite sekolah.
4. Makalah ini bertujuan mengetahui pengorganisasian komite sekolah.
5. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui manajemen komite sekolah.
6. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi komite sekolah terhadap
peningkatan mutu pendidikan.

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan uraian di atas, Makalah ini memiliki beberapa manfaat , baik itu
dari segi praktis maupun teoretis.

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis Lain

Menambah pengetahuan, wawasan, serta dapat dijadikan referensi dalam


penulisan makalah yang berkaitan dengan pengertian, tugas, fungsi,
pengorganisasian, dan peran komite sekolah. Serta, pengertian manajemen

2
komite sekolah dan kontribusi komite sekolah terhadap peningkatan mutu
pendidikan.

b. Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai pengertian,


tugas, fungsi, pengorganisasian, dan peran komite sekolah. Serta, pengertian
manajemen komite sekolah dan kontribusi komite sekolah terhadap peningkatan
mutu pendidikan.

2. Manfaat Teoretis

Selain manfaat praktis yang telah diuraikan di atas, pembuatan makalah ini pun
memiliki manfaat teoretis, yaitu dapat memperkaya ilmu pengetahuan mengenai
pengertian, tugas, fungsi, pengorganisasian, dan peran komite sekolah. Serta,
pengertian manajemen komite sekolah dan kontribusi komite sekolah terhadap
peningkatan mutu pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komite Sekolah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 menerangkan bahwa komite sekolah adalah
lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah,
serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Kemudian pada pasal 56 ayat 3
diterangkan kembali bahwa komite sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan,
arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.

Menurut Lampiran II Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik


Indonesia Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002, Komite Sekolah adalah badan
mandiri yang mewadahi peserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,
pemerataan dan efesiensi pengelolaan pendidikan disatuan pendidikan, baik
pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan diluar
sekolah. Nama badan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing -
masing satuan pendidikan, seperti komite sekolah, komite pendidikan, komite
pendidikan luar sekolah, dewan sekolah, majelis sekolah, majelis madrasah, komite
TK, atau nama yang telah disepakati.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang komite sekolah tersebut, dapat


disimpulkan bahwa komite sekolah adalah wadah atau organisasi kerjasama orangtua
siswa, tokoh masyarakat, kepala sekolah, dan guru yang tidak bersifat mencari
keuntungan dan berperan dalam peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan.
Komite Sekolah dan sekolah memiliki kemandirian masing-masing, tetapi tetap
sebagai mitra yang harus saling bekerjasama.

4
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April
2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah menyebutkan bahwa
keanggotaan Komite Sekolah terdiri dari:

1) Unsur masyarakat yang dapat berasal dari orang tua/wali peserta didik; Tokoh
masyarakat, Tokoh pendidikan, dunia usaha/industri, organisasi profesi tenaga
kependidikan, wakil alumni, serta wakil peserta didik.
2) Unsur dewan guru, yayasan/ lembaga penyelenggara pendidikan, Badan
Pertimbangan Desa.

E. Tujuan dan Fungsi Komite Sekolah

Secara umum, komite sekolah bertujuan untuk menciptakan, mengembangkan,


dan meningkatkan keterlibatan masyarakat khususnya orangtua siswa dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah dan sekolah memiliki
kemandirian masing-masing tetapi sebagai mitra yang harus saling bekerja sama.
Dibentuknya komite sekolah pasti mempunyai tujuan yang jelas. Adapun tujuan
komite sekolah adalah:

1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan


kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
2) Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
3) Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
Dalam buku panduan Komite Sekolah Depdiknas disebutkan bahwa tujuan
komite sekolah adalah agar terdapat organisasi masyarakat yang mempunyai
komitmen, loyalitas, dan peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah. Oleh karena
itu, dapat diambil kesimpulan bahwa komite sekolah bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan pendidikan di sekolah dengan melibatkan masyarakat.
Keikutsertaannya bersifat kompleks, meliputi pendanaan dan keikutsertaan dalam
pelaksanaan manajemen sekolah.

5
Sementara itu menurut Hasbullah, komite sekolah juga berfungsi dalam hal-hal
sebagai berikut:
1) Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
2) Melakukan upaya kerjasama dengan masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia
usaha/ dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
3) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang di ajukan oleh masyarakat.
4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai:
a) Kebijakan dan program pendidikan.
b) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
c) Kriteria kinerja satuan pendidikan.
d) Kriteria tenaga pendidikan.
e) Kriteria fasilitas pendidikan.
f) Hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan.
5) Mendorong orang tua dan masyarakat berpatisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaaan penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijkan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

F. Tugas dan Peran Komite Sekolah

Pembentukan komite sekolah tentukan bukan hal yang tanpa memiliki tugas
sera peran. Beberapa tugas utama komite sekolah adalah :

1) Menyusun AD dan ART Komite Sekolah.


2) Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

6
3) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
4) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan masyarakat.
5) Memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada sekolah mengenai: –
kebijakan dan program sekolah, RAPBS, kriteria kinerja sekolah, kriteria tenaga
kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan, dan hal-hal lain yang terkait dengan
pendidikan.
6) Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
7) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.

Berdasarkan Keputusan Mendiknas No.044/U/2000, keberadaan komite


sekolah berperan sebagai berikut:
1) Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.Sebagai pemberi pertimbangan, peran
komite sekolah/majelis madrasah diharapkan mampu memberikan masukan,
pertimbangan dan rekomendasi terhadap sekolah mengenai kebijakan-kebijakan
dan program sekolah.
2) Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun
tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan. Sebagai
pendukung, peran komite sekolah/majelis madrasah diharapkan dapat mendorong
orang tua siswa untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Bentuk peran komite
sekolah/majelis madrasah sebagai pendukung sekolah, juga dapat diwujudkan
dengan menggalang dan dari masyarakat dalam rangka pembiyaan pendidikan di
sekolah.
3) Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan disatuan pendidikan. Sebagai pengontrol
komite sekolah/majelis madrasah diharapkan melakukan evaluasi dan pengawasan
terhadap kebijakan program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan.

7
4) Mediator antara pemerintah (eksklusif) dan dengan masyarakat di satuan
pendidikan. Sebagai mediator, komite sekolah/majelis madrasah berperan menjadi
penghubung antara sekolah, masyarakat dan juga pemerintah. Komite
sekolah/majelis madrasah dapat menjadi jembatan penghubung antara kepentingan
pemerintah sebagi ekskutif dan masyarakat sebagai stake holders pendidikan.

G. Pengorganisasian Komite Sekolah

Organisasi komite sekolah merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang


bersifat unik dan khas. Unik karena organisasi ini merupakan kesatuan sosial (social
entity). Artinya sekelompok orang yang bertemu dan secara sadar mengikatkan dirinya
pada satu kepentingan bersama untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan mutu
sekolah tempat anak-anaknya dididik. Khas karena organisasi ini digerakan pada
kreatifitas dan inovasi terus menerus dalam keterikatan relatif agar mencapai visi
sekolah dasar yang telah ditetapkan. 
Dengan demikian, komite sekolah adalah organisasi kemasyarakatan yang
terbentuk dari kesatuan (entity) sosial orang tua murid yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
keterikatan yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan atau sekelompok tujuan.
Perangkat organisasi komite sekolah minimal yang harus ada yang
memungkinkan berjalannya roda organisasi Komite Sekolah adalah: Personel Komite
Sekolah, Struktur Organisasi disertai job description setiap personel dan tata-hubungan
antarpersonel, Panduan Organisasi (antara lain berupa AD/ART), fasilitas penunjang
(kantor/Sekretariat, tenaga adminstrasi).
a. Kepengurusan
Komite Sekolah yang terdiri atas personel yang dibentuk berdasarkan ketentuan
yang ada (dijelaskan pada topik Pembentukan Komite Sekolah) dibentuk menjadi
sebuah organisasi yang paling tidak terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan
anggota.
b. Struktur Organisasi

8
Dalam keadaan organisasi komite sekolah dengan kegiatan yang lebih kompleks,
struktur organisasi dapat lebih diperluas dengan beberapa ketua bidang untuk
mengontrol dan menoordinasi setiap bidang, dan beberapa seksi-seksi seperti
bendahara dan sekertaris.
c. Job Description
Guna menjalankan roda organisasi komite sekolah, perlu dibuat job description
bagi setiap personel pada setiap jabatan yang diembannya, sehingga tidak terjadi
tumpang tindih pelaksanaan tugas. Dalam hal ini job description berupa panduan
siapa mengerjakan apa dan masing-masing personel bertanggung jawab atas
terlaksananya tugas yang ia emban.
d. Tata Hubungan antar Personel
Panduan tata hubungan antar personel. Misalnya seksi penggalangan dana
masyarakat berada di bawah koordinasi ketua bidang sumberdaya. Salah satu hal
yang penting diketahui oleh semua angota pengurus komite sekolah adalah
mengenal satu sama lain dan masing-masing mengetahui kelebihan (dan kalau
mungkin kelemahan) masing-masing. Hal ini penting bagi penempatan personel
pada jabatan tertentu dalam organisasi komite sekolah. Perlu dihindari
penempatan seseorang dalam organisasi adalah berdasarkan kedudukan,
kepangkatan, atau kekayaaan.
e. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) merupakan salah satu
perangkat organisasi yang penting. Dalam hal organisasi masih merupakan
organisasi yang sederhana dengan kegiatan yang masih terbatas, AD/ART tidak
harus ada dulu. Akan tetapi komite sekolah tetap harus memiliki panduan
berorganisasi, dan roda organisasi berjalan berdasarkan panduan tersebut. Dalam
AD/ART atau panduan organisasi paling tidak harus diatur mengenai: 
 Dasar, tujuan dan kegiatan komite sekolah.
 Ketentuan keanggotaan dan kepengurusan (termasuk masa bakti).
 Hak dan kewajiban anggota pengurus.
 Ketentuan tentang pengelolaan keuangan.
 Mekanisme pengambilan keputusan.

9
 Perubahan panduan organisasi atau AD/ART, dan
 Perubahan organisasi
f. Fasilitas Penunjang
Sebuah organisasi dapat dikatakan mustahil berjalan tanpa didukung oleh fasilitas
penunjang. Fasilitas penunjang sebuah komite sekolah yang paling sederhana
adalah adanya meja kerja bagi ketua komite, baik di rumah sang ketua, di sebuah
sekolah, atau bahkan di sebuah kantor khusus komite sekolah yang memiliki
fasilitas ruang-ruang kerja pengurus, ruang rapat, fasilitas administrasi, dan
karyawan.

H. Manajemen Komite Sekolah

Pengadaan komite sekolah dalam suatu lembaga pendidikan adalah wujud


nyata dari otonomi pendidikan yang melibatkan seluruh stakeholder pendidikan, baik
itu masyarakat maupun yang terlibat langsung dalam suatu pendidikan. Komite
sekolah dimanfaatkan perannya dalam usaha membantu kelancaraan proses pendidikan
di suatu lembaga pendidikan dasar maupun menengah. 
Manajemen komite sekolah adalah suatu cara untuk mengatur sebuah organisasi mulai
dari perencanaan program, pengorganisasian program, pelaksanaan program, serta
pengawasan evaluasi program dengan memanfaatkan sumber daya yang ada guna
memaksimalkan peran fungsi komite sekolah agar tujuan dibentuknya komite sekolah
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Menurut Hasbullah pemberdayaan komite sekolah secara optimal, termasuk
dalam mengawasi penggunaan keuangan, transparansi alokasi dana pendidikan lebih
dapat dipertanggung jawabkan. Pengembangan pendidikan secara lebih inovatif juga
akan semakin memungkinkan, disebabkan lahirnya ide-ide cemerlang, dan kreatif
semua pihak terkait stakeholder pendidikan.
Dengan adanya manajemen komite sekolah dalam kemitraan bisa
menempatkan tugas pokok dan fungsinya, sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Komite sekolah diharapkan tidak sekedar hanya papan nama,
pelengkap organisasi, atau hanya sebagai alat pengumpul dana dari masyarakat. 

10
I. Kontribusi Komite Sekolah Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan

Pada tataran regulasi pasal 56 UU Nomor 20 thaun 2002 ayat 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menegaskan bahwa masyarakat berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan dan evaluasi.

Program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah


memberikan penjelasan bahwa “Komite Sekolah/Madrasah sebagai lembaga mandiri
yang dibentuk dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan,
arahan, dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dibuktikan dengan keterlibatan


komite sekolah di setiap pelaksanaan program kerja sekolah. Komite sekolah dapat
memberikan dukungan baik yang berupa tenaga, pemikiran maupun material. Komite
sekolah dalam pembentukannya telah melalui proses dengan menggunakan prinsip
transparan dan demokratis.

Dalam mendukung tercapainya visi dan misi sekolah komite membantu dalam
mitra kerja dan juga ikut dalam pelaksanaan program sekolah. Ada dua dukungan yaitu
dukungan moral dan finansial. Dukungan moral meliputi pemantauan belajar siswa,
mendukung kegiatan KBM, dan juga seperti mendukung tambahan belajar serta
kegiatan ekstrakulikuler.  Sedangkan dukungan finansial meliputi memberikan
sumbangan dalam sarana dan prasarana sekolah.

Dalam konteks operasionalnya peran komite sekolah/majelis madrasah dalam


peningkatan mutu pendidikan tidak hanya terbatas dalam penyusunan budgeting dan
dana sekolah saja, tetapi juga terlibat aktif dalam penyusunan berbagai kebijakan dan
program sekolah, khususnya tentang perencanan jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Keterlibatan komite sangat diharapkan dan dibutuhkan dalam mencapai
tujuan yang diharapkan oleh sekolah, yaitu antara lain mutu pendidikan dan sarana
prasarana yang optimal.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komite Sekolah merupakan wadah dan tempat menyalurkan aspirasi prakarasa


oleh masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di
satuan pendidikan. Komite sekolah dan sekolah memiliki kemandirian masing-masing
tetapi sebagai mitra yang harus saling bekerja sama. Secara umum, komite sekolah
bertujuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan meningkatkan keterlibatan
masyarakat khususnya orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Meskipun komite sekolah yang ada disetiap satuan pendidikan memiliki tujuan awal
yang sama, tetapi hal tersebut tidak menjadikan karakteristik komite sekolah disetiap
sekolah sama, melainkan harus disesuaikan dengan budaya, kesepakatan, dan budaya
masyarakat dimana komite sekolah tersebut berada.

Tugas utama komite sekolah ialah membantu penyelanggaraan pendidikan di


sekolah dalam kapasitasnya sebagai pemberi pertimbangan, pendukung program,
pengontrol, dan bahkan mediator. Komite sekolah adalah organisasi kemasyarakatan
yang terbentuk dari kesatuan (entity) sosial orang tua murid yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar keterikatan yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan atau sekelompok
tujuan.

Manajemen komite sekolah adalah suatu cara untuk mengatur sebuah


organisasi mulai dari perencanaan program, pengorganisasian program, pelaksanaan
program , serta pengawasan evaluasi program dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada guna memaksimalkan peran fungsi komite sekolah agar tujuan dibentuknya
komite sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Keterlibatan komite sangat
diharapkan dan dibutuhkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh sekolah,
yaitu antara lain mutu pendidikan dan sarana prasarana yang optimal.

12
J. Saran

Adanya komite sekolah yang mampu menjalankan perannya secara maksimal


cukuplah minim, sebab tidak jarang anggota di dalamnya tidak memahami peran dan
tugas masing-masing. Oleh karena itu dibutuhkan sekali anggota komite sekolah yang
benar mampu dan paham akan beberapa kewajiban sebagai komite sekolah. Selain itu
kepedulian dan traspnsparansi sekolah kepada komite sekolah pun menjadi salah satu
dasar keberhasilan tujuan dibentuknya komite sekolah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, U. 2018. Manajemen Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD 4


Kec Rawalo Kab Banyumas. Banyumas: IAIN Purwokerto.
Khozin, A. 2018. Strategi Komite Sekolah dalam Membantu Meningkatkan Mutu Pendidikan .
Malang: Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sukinawan, K. 2018. Peran komite sekolah dalam proses manajemen sekolah di sd negeri
serayu yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Suryobroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rahmad, A. 2016. Manajemen Humas Sekolah. Yogyakarta: Media Akademi.

14

Anda mungkin juga menyukai