Anda di halaman 1dari 16

Kuasa Lingkaran

Dosen Pengampu : Ramdani Miftah, M. Pd.


(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Analitik)

Disusun oleh
Mutiara Rizki Dalimunte
NIM 11190170000027

Semester 3
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
Kata Pengantar

Puja dan puji bagi Allah swt yang telah memberikan banyak nikmat, dan memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam, tak lupa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman
terang benderang seperti saat ini.

Penulis pun mengucapkan banyak terima kasih, kepada dosen mata kuliah Geometri Analitik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni Bapak Ramdani Miftah, M. Pd. yang sudah memercayai penulis
dalam menyelesaikan tugas ini.

Adapun judul makalah ini yaitu “Kuasa Lingkara”. Harapan penulis, makalah ini dapat
bermanfaat bagi banyak orang. Dan dapat menambah wawasan bagi orang lain mengenai Kuasa
Lingkaran. Jika terdapat banyak kesalahan, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun
isi, mohon di maafkan. Karena saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan.

Demikian yang bisa penulis sampaikan, mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung
beberapa pihak, karena itu di luar kesengajaan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan
sebaik mungkin.

Bekasi, 16 Desember 2020

Penulis,

Mutiara Rizki Dalimunte


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Geometri merupakan ilmu pengetahuan yang sudah lama. Kata geometri berasal
dari bahasa Yunani. Geo artinya bumi dan metri artinya ukuran. Sehingga geometri
didefinisikan sebagai cabang ilmu matematika yang dikembangkan untuk memudahkan
studi dan pengukuran berbagai bentuk rupa.
Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan
kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan menghubungkan persamaan matematika
secara aljabar dengan tempat kedudukan secara geometri diperoleh suatu metode
pemecahan masalah geometri yang lebih sistematik dan lebih tegas. Masalah-masalah
geometri akan diselesaikan secara aljabar (atau secara analitik). Sebaliknya gambar
geometri sering memberikan pemahaman yang lebih jelas pada pengertian hasil secara
aljabar. Dalam materi geometri analitik ini juga akan membahas tentang irisan kerucut
dengan suatu bidang datar.
Berdasarkan uraian di atas dalam makalah ini akan di kemukakan tentang materi
matematika (geometri) khususnya materi Kuasa Lingkaran. Dengan demikian materi
geometri tentang bangun datar yaitu kuasa lingkaran terdapat pada jenjang pendidikan
menengah sampai pada pendidikan tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan
penelitian menurut tingkat eksplanasi1. Jadi, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa definisi dan rumus kuasa lingkaran?
2. Bagaimana menentukan kuasa titik terhadap lingkaran?
3. Bagaimana menentukan garis kuasa?
4. Bagaimana menentukan titik kuasa?
1.3 Tujuan Makalah

1
“Rumusan Masalah”, http://hanastti.blogspot.com/2017/10/rumusan-masalah_31.html, (Diakses 16 Desember
2019)
1. Mengetahui definisi dan rumus kuasa lingkaran
2. Megetahui cara menentukan kuasa titik terhadap lingkaran
3. Mengetahui cara menentukan garis kuasa
4. Mengetahui cara menentukan titik kuasa
BAB II
ISI

A. KUASA LINGKARAN
Kuasa lingkaran dibagi menjadi tiga yaitu kuasa titik terhadap lingkaran, garis kuasa, dan
titik kuasa. Kuasa titik merupakan kedudukan suatu titik terhadap lingkaran. Garis kuasa
menyatakan kedudukan antara dua lingkaran. Titik kuasa merupakan suatu titik yang
menyatakan kedudukan antar lingkaran (lebih dari dua lingkaran). Misal diberikan suatu
lingkaran 𝐿 yang berpusat di titik 𝑀. Lalu diletakkan titik 𝑃 yang terletak di luar lingkaran 𝐿.
Dari titik 𝑃 dibentuk segmen garis yang memotong lingkaran di titik 𝐴1 dan 𝐵1. Suatu kuasa
titik 𝑃 terhadap lingkaran 𝐿 didefinisikan sebagai perkalian panjang 𝑃𝐴1 dan 𝑃𝐵1
𝐾(𝑃) = |𝑃𝐴1 |. |𝑃𝐵1 |
Misal 𝐶 adalah titik singgung garis yang melalui P. Perhatikan segitiga △ 𝑃𝐵1 𝐶 dan segitiga
△ 𝑃𝐶𝐴1 , bahwa
1
∠𝐵1 𝑃𝐶 = ∠𝐶𝑃𝐴1 dan ∠𝑃𝐴1 𝐶 = ∠𝑃𝐶𝐵1 = 2 ∠𝐴𝑀𝐶

Karena segitiga △ 𝑃𝐴1 𝐶 dan △ 𝑃𝐶𝐵1 mempunyai dua pasang sudut yang berukuran sama,
maka kedua segitiga tersebut adalah sebangun. Akibatnya terdapat hubungan perbandingan
|𝑃𝐴1 | |𝑃𝐶|
=
|𝑃𝐶| |𝑃𝐵1 |
Atau
|𝑃𝐴1 |. |𝑃𝐵1 | = 𝑃𝐶 2
Sehingga di peroleh
𝐾(𝑃) = 𝑃𝐶 2
Perhatikan bahwa |PC| merupakan panjang garis singgung dari titik 𝑃 ke titik singgung di
lingkaran. Dengan kata lain, kuasa titik 𝑃 terhadap lingkaran 𝐿 adalah kuadrat panjang garis
singgung lingkaran dari titik 𝑃 ke titik singgungnya.
Misal melalui titik 𝑃 ditarik lagi garis-garis yang memotong lingkaran selain di titik 𝐴1 dan
𝐵1 . Misal titik-titik potongnya adalah titik-titik 𝐴𝑖 dan 𝐵𝑖 . i = 2; 3; 4. Maka berlaku
𝐾(𝑃) = 𝑃𝐶 2 = |𝑃𝐴1 |. |𝑃𝐵1 | = |𝑃𝐴2 |. |𝑃𝐵2 | = |𝑃𝐴3 |. |𝑃𝐵3 | = |𝑃𝐴4 |. |𝑃𝐵4 |
Misal lingkaran 𝐿 berjari-jari 𝑟. Jika segmen garis yang melalui titik 𝑃 dan titik pusat 𝑀,
juga melalui dua titik 𝐴𝑘 dan 𝐵𝑘 dengan 𝑘 ∈ {1,2, … . . , 𝑛}, maka
𝐾(𝑃) = |𝑃𝐴𝑘 |. |𝑃𝐵𝑘 | = (|𝑃𝑀| − 𝑟)(|𝑃𝑀| + 𝑟) = |𝑃𝑀|2 − 𝑟 2
Dalam hal ini, nilai |𝑃𝑀|2 − 𝑟 2 juga di definisikan sebagai kuasa titik 𝑃 terhadap lingkaran
𝐿.
Selanjutnya, dimisalkan titik 𝑃 berada pada posisi (𝑥1 , 𝑦1 ). Jika persamaan lingkaran 𝐿 adalah
1 1
𝐿 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dengan pusat 𝑀 (− 2 𝑎, − 2 𝑏) dan kuadrat jai-jarinya
1 1
adalah 𝑟 2 = 4 𝑎2 + 4 𝑏 2 − 𝑐, maka kuasa titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) terhadap lingkaran 𝐿 adalah :
1 1
𝐾(𝑃) = |𝑃𝑀|2 − 𝑟 2 = (𝑥1 + 𝑎)2 + (𝑦1 + 𝑏)2 − 𝑟 2
2 2
= 𝑥 21 + 𝑦 21 + 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 + 𝑐
Sehingga, kuasa titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) terhadap lingkaran 𝐿 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 juga
dapat diperoleh dengan cara mensubstitusi variabel x dan y pada persamaan lingkaran dengan
nilai 𝑥1 , 𝑦1.
Berdasarkan Persamaan diatas, jika titik P berada di luar lingkaran L, maka kuasa titik P
terhadap lingkaran tersebut bernilai positif. Hal ini dikarenakan panjang garis singgung dari
titik P ke titik singgungnya adalah bilangan positif. Jika titik P berada tepat pada lingkaran,
maka kuasa titik P terhadap lingkaran tersebut adalah nol. Namun jika titik P berada di dalam
lingkaran L, maka kuasa titik P terhadap lingkaran bernilai negatif. Dalam hal ini, panjang
garis singgungnya bernilai imajiner dan sesuai dengan kenyataan bahwa secara geometri
sebuah titik di dalam lingkaran tidak bisa dikonstruksi garis singgungnya.
Misal diberikan dua buah lingkaran. Perhatikan bahwa ada suatu titik yang memiliki kuasa
sama terhadap dua lingkaran tersebut. Himpunan titik-titik yang memiliki kuasa yang sama
terhadap dua lingkaran tertentu berupa garis lurus yang disebut garis kuasa. Misalkan
persamaan kedua lingkaran tersebut adalah :
𝐿1 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 = 0
𝐿2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 = 0
Jika titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) memiliki kuasa terhadap lingkaran 𝐿1 dan 𝐿2 , maka
𝐾(𝑃) = 𝐾(𝑃)
𝑥 21 + 𝑦 21 + 𝑎1 𝑥1 1 + 𝑏1 𝑦1 + 𝑐1 = 𝑥 21 + 𝑦 21 + 𝑎2 𝑥1 + 𝑏2 𝑦1 + 𝑐2
(𝑎1 − 𝑎2 )𝑥1 + (𝑏1 − 𝑏2 )𝑦1 + 𝑐1 − 𝑐2 = 0
Hal ini akan berlaku pada setiap titik yang kuasanya terhadap kedua lingkaran itu adalah
sama. Dengan demikian, garis kuasa yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
memiliki kuasa yang sama terhadap lingkaran 𝐿1 dan 𝐿2 adalah sebagai berikut
𝜄 = 𝐿1 − 𝐿2
(𝑎1 − 𝑎2 )𝑥1 + (𝑏1 − 𝑏2 )𝑦1 + 𝑐1 − 𝑐2 = 0
𝑎 −𝑎
Perhatikan bahwa garis kuasa memiliki gradien 𝑚1 = − 𝑏1 −𝑏2 Titik pusat lingkaran 𝐿1 dan 𝐿2
1 2

1 1 1 1
masing-maing adalah 𝑀1 (− 2 𝑎1 , − 2 𝑏1 ) dan 𝑀2 (− 2 𝑎2 , − 2 𝑏2 ). Gradien garis yang
𝑏 −𝑏
menghubungkan antara titik pusat 𝐿1 dan titik pusat 𝐿2 adalah 𝑚2 = 𝑎1−𝑎2 . Karena 𝑚1 . 𝑚2 =
1 2

−1, maka garis kuasa dua buah lingkaran akan tegak lurus dengan garis penghubung titik-titik
pusat kedua lingkaran tersebut. Selanjutnya, misal diberikan tiga buah garis yang titik-titik
pusatnya tidak berada pada satu garis lurus (konsentris), yaitu 𝐿1 . 𝐿2 . 𝐿3 . Perhatikan bahwa ada
satu titik yang memiliki kuasa yang sama terhadap ketiga lingkaran tersebut. Ketiga lingkaran
tersebut mempunyai tiga garis kuasa yang saling berpotongan di satu titik. Titik tersebut disebut
titik kuasa.

B. KUASA DAN PANJANG GARIS SINGGUNG


Harga hasil kali yang tetap disebut kuasa titik 𝑃 terhadap 𝑀,
̅̅̅̅̅̅2 = |𝑃𝑀|
yaitu : |𝑃𝐴| ̅̅̅̅̅̅̅2 − |𝐴𝑀|
̅̅̅̅̅̅̅2

= (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 − 𝑟 2


̅̅̅̅
𝑃𝐴 = 𝐾
∴ 𝐾 = (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 − 𝑟 2
̅̅̅̅ = 𝐾, atau jika persamaan lingkarannya 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0,
Jadi, panjang 𝑃𝐴
maka uasa titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) terhadap itu adalah hasil yang tetap, yaitu :
̅̅̅̅̅̅2 = |𝑃𝐶
|𝑃𝐴| ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅
1 |. |𝐴𝐶2 |
̅̅̅̅̅| − 𝑟)(|𝑃𝑀
= (|𝑃𝑀 ̅̅̅̅̅| + 𝑟)
̅̅̅̅̅̅̅2 − 𝑟
= |𝑃𝑀|
= (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 − 𝑟 2

̅̅̅̅̅̅2 ≡ 𝐾 = (𝑥1 + 1 𝐴)2 + (𝑦1 + 1 𝐵)2 − 𝑟 2


|𝑃𝐴|
2 2
= 𝑥12 + 𝑦12 + 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶
Jadi, titik kuasa titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) pada 𝑥12 + 𝑦12 + 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶 = 0 adalah 𝑥12 + 𝑦12 +
𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶 dan panjang garis singgungnya 𝑃̅ = √𝐾

C. GARIS KUASA
Garis kuasa adalah tempat kedudukan titik yang berkuasa sama terhadap dua lingkaran.
Dengan demikian ada beberapa kemungkinan :
1. Jika kedua lingkaran itu berpotongan, maka garis kuasanya ialah garis yang melalui
kedua titik potong lingkaran itu
Definisi
a. Sudut antara dua lingkaran yang di apit oleh garis-garis pada lingkaran di titik potong
keuda lingkaran itu. Jika 𝛼 = 90° atau kedua lingkaran saling membagi, maka
̅̅̅̅̅ |2 = 𝑟⊝𝑀2 + 𝑟⊝𝑁2
berlaku ∆ MNA siku-siku di A sehingga |𝑀𝑁
b. Suatu lingkaran dapat memotong lingkaran lain sedemikian hingga menjadi dua
̅̅̅̅̅|2 = 𝑟⊝𝑀2 + 𝑟⊝𝑁2
busur yang sama, M membagi dua lingkaran hingga berlaku |𝑀𝑁

2. Jika lingkaran itu bersinggungan maka garis kuasanya adalah garis singgung
persekutuan antara dua lingkaran itu.
a.
b.

D. TITIK KUASA
Titik kuasa adalah titik yang berkuasa sama besar terhadap tiga buah lingkaran, jadi titik
kuasa dari tiga buah lingkaran adalah titik potong dari garis-garis kuasa pada pasang-
pasangan lingkaran itu. Cara melukis garis kuasa antara dua lingkaran yang terletak diluar
sesamanya :
1. Ambil sembarang lingkaran 𝑃 memotong lingakaran 𝑀 dititik 𝐴 dan 𝐵 dan
memotong lingkaran 𝑁 dititik 𝐶 dan 𝐷
2. Tarik garis 𝐾1 = 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃
3. Tarik garis 𝐾3 = 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑁 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃

𝐾2 dan 𝐾3 berpotongan dititik K (yaitu titik kuasa) yang berarti titik K terletak pada
garis kuasa lingkaran 𝑀 dan 𝑁. Garis 𝐾1 yang melalui 𝐾 dan tegak lurus ̅̅̅̅̅
𝑀𝑁 adalah
garis kuasa lingkaran 𝑁.
Contoh Soal

1) Tentukan kuasa titik T(1,2) terhadap lingkaran-lingkaran :


a) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 4𝑦 + 6 = 0
b) (𝑥 − 2)2 + (𝑦 + 1)2 = 4
Jawab :
• Substitusikan titik T(1,2) ke persamaan lingkaran
a) 𝐾 = 12 + 22 + 2.1 − 4.2 + 6 = 5
b) Nol kan ruas kanan persamaan lingkaran
(𝑥 − 2)2 + (𝑦 + 1)2 = 4 → (𝑥 − 2)2 + (𝑦 + 1)2 − 4 = 0
𝐾 = (1 − 2)2 + (2 + 1)2 − 4 = 6
Karena nilai kuasa titik terhadap kedua lingkaran di atas positif (K>0), maka titik
T(1,2) terletak di luar kedua lingkaran.
2) Diketahui dua persamaan lingkaran :
𝐿1 : 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 2𝑦 − 6 = 0 dan 𝐿2 : 𝑥 2 + 𝑦 2 − 12𝑥 − 4𝑦 + 36 = 0
Tentukan persamaan garis kuasanya!
Jawab :
Menentukan garis kuasa : 𝐿1 − 𝐿2 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 2𝑦 − 6 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 − 12𝑥 − 4𝑦 + 36 = 0 -
14𝑥 + 2𝑦 − 42 = 0
7𝑥 + 𝑦 = 21
Garis kuasanya adalah 7𝑥 + 𝑦 = 21
3) Diketahui 𝐿1 = 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25
𝐿2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 8𝑦 − 11 = 0
Tentukanlah :
a) Persamaan garis kuasa
b) Titik kuasanya pada sumbu-y
Jawab :
a) 𝐿1 − 𝐿2 = 0
(𝐴1 − 𝐴2 )𝑥(𝐵1 − 𝐵2 )𝑦 + (𝐶1 − 𝐶2 ) = 0
(𝑥 2 + 𝑦 2 − 25) − ( 𝑦 2 − 6𝑥 − 8𝑦 − 11) = 0
6𝑥 + 8𝑦 − 14 = 0
b) Terhadap sumbu-y
(𝑦 = 0)
6𝑥 + 8𝑦 − 14 = 0
6𝑥 − 14 = 0
6𝑥 = 14
14
𝑥=
6
14
( , 0)
6
4) Berapakah kuasa (3, 2) terhadap lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 6𝑦 + 1 = 0.
Apakah kuasa tersebut di dalam atau di luar lingkaran?
Jawab :
Kuasa titik (3, 2) = (𝑥1 , 𝑦1 ) terhadap lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 6𝑦 + 1 = 0 adalah
(𝑥1 )2 + (𝑦1 )2 + 2𝑥1 − 6𝑦1 + 12
= (3)2 + (2)2 + 2.3 − 6.2 + 1
= 9 + 4 + 6 − 12 + 1
=8
Jadi, kuasanya adalah 8
5) Tentukan garis kuasa kedua lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 dan 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 8𝑦 − 11 = 0
Jawab :
𝐿1 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 − 25 = 0
𝐿2 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6 − 8𝑦 − 11 = 0
Garis kuasa kedua lingkaran tersebut akan berbentuk 𝐿1 − 𝐿2 = 0

𝑥 2 + 𝑦 2 − 25 = 0 −(𝑥 2 + 𝑦 2 − 6 − 8𝑦 − 11 = 0)

6𝑥 + 8𝑦 + 11 − 25 = 0

3𝑥 + 4𝑦 − 7 = 0

Jadi, garis kuasanya adalah 3𝑥 + 4𝑦 − 7 = 0


6) Tentukan sebuah titik yang mempunyai kuasa yang sama terhadap ketiga lingkaran
(𝑥 − 1)2 + (𝑦 + 2)2 = 3, 𝑥 2 + (𝑦 − 2)2 = 5, dan (𝑥 + 5)2 + 𝑦 2 = 16
Jawab :
𝐿1 ≡ (𝑥 − 1)2 + (𝑦 + 2)2 − 3 = 0
𝑥 2 − 2𝑥 + 1 + 𝑦 2 + 4𝑦 + 4 − 3 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 + 4𝑦 + 2 = 0
𝐿2 ≡ 𝑥 2 + (𝑦 − 2)2 = 5
𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑦 + 4 − 5 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑦 − 1 = 0
𝐿2 ≡ (𝑥 + 5)2 + 𝑦 2 = 16
𝑥 2 + 10𝑥 + 25 + 𝑦 2 = 16
𝑥 2 + 𝑦 2 + 10𝑥 + 9 = 0
Berdasarkan tiga persamaan lingkaran, dapat dibuat tiga persamaan garis kuasa.
Tetapi untuk mencari titik kuasa cukup diperlukan dua persamaan garis kuasa.
𝑔1 = 𝐿1 − 𝐿2 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 + 4𝑦 + 2 − (𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑦 − 1) = 0
−2𝑥 + 8𝑦 + 3 = 0 … … … … … . . (1)
𝑔2 = 𝐿2 − 𝐿3 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑦 − 1 − (𝑥 2 + 𝑦 2 + 10𝑥 + 9) = 0
−10𝑥 − 4𝑦 − 10 = 0 … … … … . (2)
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), dengan menggunakan metode eliminasi atau
17 25
substitusi di dapat 𝑥 = − 22 dan 𝑦 = 44

7) Tentukan titik kuasa lingkaran 𝐿1 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 3𝑥 + 5𝑥 − 7 = 0, 𝐿2 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 −


2𝑥 + 4𝑦 − 6 = 0, 𝐿3 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 − 2𝑦 − 2 = 0
Jawab :
Garis kuasa lingkaran 𝐿1 dan 𝐿2 adalah 𝐿1 − 𝐿2 = 0 yaitu
5𝑥 + 𝑦 − 1 = 0........(1)
Garis kuasa lingkaran 𝐿1 dan 𝐿3 adalah 𝐿1 − 𝐿3 = 0 yaitu
𝑥 − 7𝑦 + 5 = 0.........(2)
1 13
Dari persamaan simultan (1) dan (2) menghasilkan penyelesaian 𝑥 = 8 dan 𝑦 = 18
1 13
Dengan demikian kordinat titik kuasa ketiga lingkaran tersebut adalah (8 , 8 )

8) Tentukan nilai kuasa titik 𝐴(−3, 2) terhadap lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 10𝑥 + 6𝑦 + 18 = 0


Jawab :
𝐾(𝐴) = 𝑥1 2 + 𝑦1 2 + 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶
𝐾(𝐴) = (−3)2 + (2)2 − 10(−3) + 6(2) + 18
𝐾(𝐴) = 9 + 4 + 30 + 12 + 18
𝐾(𝐴) = 73
9) Diketahui lingkaran berpusat di P(2, 4) dan berjari-jari r. Jika kuasa lingkaran tersebut
di titik A(6, -1) bernilai 16, maka tentukanlah persamaan lingkarannya
Jawab :
𝐾(𝐴) = 16
(𝑥1 − 2)2 + (𝑦1 − 4)2 − 𝑟 2 = 16
(6 − 2)2 + (−1 − 4)2 − 𝑟 2 = 16
16 + 25 − 𝑟 2 = 16
𝑟 2 = 25
Persamaannya :
(𝑥1 − 2)2 + (𝑦1 − 4)2 = 25
𝑥 2 − 4𝑥 + 4 + 𝑦 2 − 8𝑦 + 16 = 25
𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 8𝑦 − 5 = 0
10) Diketahui lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 10𝑥 + 6𝑦 + 18 = 0. Jika kuasa titik A(10, p) terhadap
lingkaran tersebut adalah 34, maka nilai p adalah .....
Jawab :
𝐾(𝐴) = 34
𝑥1 2 + 𝑦1 2 − 10𝑥1 + 6𝑦1 + 18 = 34
(10)2 + 𝑝2 − 10(10) + 6(𝑝) + 18 = 34
100 + 𝑝2 − 100 + 6𝑝 + 18 − 34 = 0
𝑝2 + 6𝑝 − 16 = 0
(𝑝 + 8)(𝑝 − 6) = 0
Nilai 𝑝 = −8 dan 𝑝 = 6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Jika titik 𝑃 berada di luar lingkaran L, maka kuasa titik 𝑃 terhadap lingkaran
tersebut adalah positif. Hal ini jelas karena panjang garis singgung dari titik 𝑃 ke
titik singgungnya adalah bilangan positif.
2. Jika titik 𝑃 berada pada lingkaran makan kuasa titik 𝑃 terhadap lingkaran itu
adalah nol.
3. Jika titik 𝑃 berada di dalam lingkaran maka kuasa titik 𝑃 terhadap lingkaran
negatif, sehingga memperoleh panjang garis singgungnya imajiner. Hal ini sesuai
dengan kenyataan geometrik bahwa garis singgung suatu lingkaran tidak bisa
dikontruksi dati sebuah titik di dalam lingkaran

3.2 Saran
Perlunya trik khusus untuk menghafal berbagai rumus lingkaran yang dapat
memudahkan pelajar dalam mengerjakan berbagai macam soal yang berkaitan dengan
materi kuasa lingkaran.
DAFTAR PUSTAKA

”Pembelajaran Matematika SMA Pokok Bahasan Lingkaran”. 2016.


http://wikimatematika.blogspot.com/2017/03/makalah-lingkaran.html. (Diakses 15
Desember 2020).
Rizki, Nanda Arista. 2018. Geometri Analitik.

Anda mungkin juga menyukai