Oleh: NIM
1. Hesti Heryani 18510108
2. Ida Kusmei 18510159
3. Moh. Sarwo Edy 18510127
4. Nurhayati 18510125
5. Tri Pamuji 18510162
i
MAKALAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Peran Komite Sekolah
Oleh: NIM
1. Hesti Heryani 18510108
2. Ida Kusmei 18510159
3. Moh. Sarwo Edy 18510127
4. Nurhayati 18510125
5. Tri Pamuji 18510162
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Pendidikan
Nasional mengenai Peran Komite Sekolah dalam sebuah mata kuliah Manajemen
Pendidikan Nasional.Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak, dosen, dan teman-teman sekalian. Oleh karena itu , kami selaku
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini ataupun kata
– kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Selanjutnya kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
khususnya pembaca.
Pemalang,
Penulis
3
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
I. PENGANTAR ......................................................................... 5
II. RUMUSAN MASALAH ....................................................... 6
III. TUJUAN DAN MANFAAT ................................................... 6
IV. PEMBAHASAN ......................................................................
A. Pengertian Komite Sekolah ................................................ 7
B. Fungsi dan Tujuan Pembentukan Komite Sekolah .............. 9
C. Peran Komite Sekolah ........................................................ 11
D. Hubungan Sekolah dengan Komite Sekolah ....................... 14
V. PENUTUP ............................................................................ 16
A. Kesimpulan ......................................................................... 16
B. Rekomendasi .......................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
4
I. PENGANTAR
5
II. RUMUSAN MASALAH
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini antara lain:
6
IV. PEMBAHASAN
7
dengan kemampuannya berkomunikasi. Dengan kemampuannya itu pula, kepala
sekolah dapat mengkomunikasikan program sekolah kepada komite sekolah dan
masyarakat. Jadi, melalui komunikasi yang baik, seluruh elemen masyarakat dan
sekolah dapat dipersatukan secara harmonis guna mendukung pencapaian mutu
pendidikan yang lebih baik.
8
membentuk Komite Sekolah gabungan dengan sekolah lain yang sejenis dengan
difasilitasi oleh dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
Masa jabatan keanggotaan Komite Sekolah paling lama 3 (tiga) tahun dan
dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Keanggotaan Komite
Sekolah berakhir apabila: mengundurkan diri; meninggal dunia; tidak dapat
melaksanakan tugas karena berhalangan tetap; atau dijatuhi pidana karena
melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yangtelah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Komite sekolah yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah harus menyusun
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD dan ART). Anggaran Dasar dan
anggaran rumah tangga sekurang-kurangnya memuat: nama dan tempat
kedudukan; dasar, tujuan, dan kegiatan; keanggotaan dan kepengurusan; hak dan
kewajiban anngota dan pengurus; keuangan; mekanisme kerja dan rapat-rapat;
perubahan AD dan ART dan pembubaran organisasi.
9
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/ Rencana Kerja
dan Anggaran Sekolah (RAPBS/ RKAS);
3) Kriteria kinerja sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat
baik perorangan/ organisasi/ dunia usaha/ dunia industri maupun
pemangku kepentingan lainnya melalui upaya kreatif dan inovatif;
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi dari peserta didik,
orangtua/ wali, dan masyarakat serta hasil pengamatan Komite Sekolah
atas Kinerja Sekolah.
10
Dengan kondisi seperti itu, komite sekolah akan dapat melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang
sejalan dengan kondisi dan permasalahan lingkungan masing-masing sekolah.
Komite sekolah dapat melaksanakan fungsinya sebagai partner dari kepala
sekolah dalam mengadakan sumber-sumber daya pendidikan dalam rangka
melaksanakan pengelolaan pendidikan yang dapat mewujudkan fasilitas bagi guru
dan siswa untuk belajar sehingga pembelajaran menjadi semakin efektif.
Adanya sinergi antara komite sekolah dengan sekolah melahirkan
tanggung jawab bersama antara sekolah dan masyarakat sebagai mitra kerja dalam
membangun pendidikan. Dari sini masyarakat akan dapat menyalurkan berbagai
ide dan partisipasinya dalam memajukan pendidikan di daerahnya.
11
6. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam
penyusunan visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan
pendidikan di sekolah.
7. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam
penyusunan RAPBS.
2. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran,
maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan,
minimal dalam mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, dalam bentuk
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan stakeholders dilingkungan
sekolah.
2. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha /industry untuk
mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu.
3. Memotivasi masyarakat kalangan menengah ke atas untuk meningkatkan
komitmennya bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
4. Mendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pendidikan, seperti :
a. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha /industry dalam
penyediaan saran/prasarana serta biaya pendidikan untuk masyarakat
tidak mampu.
b. Ikut memotivasi masyarakat untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan sekolah.
3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Minimal
melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan dari satuan pendidikan. Dalam
bentuk kegiaan-kegiatan sebagai berikut :
1. Meminta penjelasan sekolah tentang hasil belajar siswa di
sekolahanya.
12
2. Mencari penyebab ketidakberhasilan belajar siswa, dan memperkuat
berbagai hal yang menjadi kaberhasilan belajar siswa.
4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan.
13
a. Menutupi kekurangan biaya satuan pendidikan;
b. Pembiayaan program / kegiatan terkait peningkatan mutu sekolah yang
tidak dianggarkan;
c. Pengembangan sarana prasarana; dan
d. Pembiayaan kegiatan operasional Komite Sekolah dilakukan secara wajar
dan harus dipertanggungjawabkan secara transparan.
Komite Sekolah wajib menyampaikan laporan kepada orangtua/ wali
peserta didik, masyarakat, dan kepala sekolah melalui pertemuan berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester. Laporan tersebut terdiri atas laporan
kegiatan komite sekolah dan laporan hasil perolehan penggalangan dana dan
sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat.
Pada dasarnya pemberdayaan komite sekolah dalam konteks MBS adalah
melalui koordinasi dan komunikasi. Koordinasi yang dilakukan kepala sekolah
dengan para guru dan masyarakat dapat dilakukan secara vertikal, horizontal,
fungsional, dan diagonal. Koordinasi dilakukan secara terus menerus sebagai
upaya konsolidasi untuk memperkuat kelembagaan dalam mencapai tujuan.
Contoh, mengadakan pertemuan informal antara para pejabat, serta mengadakan
rapat, baik secara reguler maupun insidental.
14
a. Orang tua dan masyarakat membantu menyediakan fasilitas pendidikan,
memberikan bantuan dana serta pemikiran atau saran yang diperlukan
sekolah.
b. Orang tua memberikan informasi kepada sekolah tentang potensi yang
dimiliki anaknya, dan
c. Orang tua menciptakan rumah tangga yang edukatif bagi anak (Depdiknas,
2001:19).
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
16
B. Rekomendasi
17
DAFTAR PUSTAKA
18