Anda di halaman 1dari 10

PAPER KELOMPOK

KOMITE SEKOLAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Analisis kebijakan Pendidikan

Dosen pengampuh : Prof. Dr. Ismail Tolla, M. Pd

Oleh:

KELOMPOK II

ALFIAN 239861040326

NIRMALA 239861040322

SUCI WIRAHAYU 239861040313

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan susasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-
Undang. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka
pemerintah telah berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas melalui pengembangan,
perbaikan sara pendidikan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru
dan tenaga kependidikan lainnya (Depdiknas, 2001:2).
Sekolah merupakan entitas penting yang keberadaannya tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat. Oleh karena itu, program pengembangan sekolah
harus dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungannya sendiri. Selain tuntutan global dan
nasional, sekolah juga menghadapi berbagai tuntutan lokal, sehingga kepedulian
warga terhadap pengembangan sekolah yang efektif sangat tinggi. Yang perlu
dilakukan dalam hal ini adalah bagaimana sekolah mampu membangun hubungan
yang baik dan timbal balik dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Lebih
dari itu, bagaimana kepala sekolah dapat melibatkan komite sekolah dalam
pengembangan programnya dan mewujudkan visi dan misinya. Untuk itu
diperlukan pembentukan komite sekolah.
Salah satu tujuan pembentukan Komite Sekolah adalah meningkatkan
tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan. Hal ini berarti peran serta masyarakat sangat dibutuhkan
dalam peningkatan mutu pendidikan, bukan hanya sekedar memberikan bantuan
berwujud material saja, namun juga diperlukan bantuan yang berupa pemikiran,
ide, dan gagasan-gagasan inovatif demi kemajuan sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari komite sekolah ?
2. Apa tujuan dibentuknya komite sekolah ?
3. Apa peran dan fungsi komite sekolah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komite sekolah.
2. Untuk mengetahui tujuan dibentuknya komite sekolah.
3. Untuk mengetahui peran dan fungsi komite sekolah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komite Sekolah


Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni komite sekolah
melalui keputusan memteri pendidikan Nasional nomor : 044/U/2002 tanggal 2 April
2002. Pengantian nama BP3 menjadi komite sekolah didasarkan atas perlunya
keterlibatan masyarakat secara penuh dalam meningkatkan mutu pendidikan.

(1) Menurut undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional, menyebutkan bahwa komite sekolah/madrasah adalah badan mandiri yang
mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan
efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan madrasah, baik pada
pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar dan menengah. (2) Menurut danim
dan khairil (2012), komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri dan non
hirarkis yang secara struktural para anggota tidak tunduk pada orang-orang yang
menempati posisi struktur di luar dirinya. Komite sekolah/madrasah merupakan insan
yang otonom, yang hanya tunduk pada anggaran dasar dan kaidah-kaidah yang
mereka kembangkan sendiri. (3) Menurut fattah (2013), komite sekolah/madrasah
adalah suatu badan atau lembaga non pilotis dan non profit, dibentuk berdasarkan
musyawarah yang demokratis oleh para stakeholders pendidikan di tingkat sekolah
sebagai representasi dari berbagai unsur yang bertanggungjawab terhadap
peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan. (4) Menurut kompri (2014), komite
sekolah/madrasah adalah salah satu bentuk organisasi yang merangkul dan mewadahi
serta berusaha menyatukan visi dan misi komponen-komponen pendidikan yang
terdapat dalam masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dapat ditarik
kesimpulan oleh kami komite sekolah yakni adalah lembaga mandiri, nonhirarkis dan
non profit yang dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh para
stakeholders pendidikan di tingkat sekolah untuk merangkul dan mewadahi serta
berusaha menyatukan visi dan misi komponen-komponen pendidikan yang terdapat
dalam masyarakat guna peningkatan kualitas proses, mutu dan hasil pendidikan.

B. Tujuan dibentuknya Komite Sekolah

Komite sekolah dibentuk dengan maksud agar ada suatu organisasi


masyarakat sekolah yang mempunyai loyalitas serta peduli terhadap peningkatan
kualitas sekolah. Oleh karena itu, komite sekolah yang dibangun di manapun adanya
harus merupakan pengembangan kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif.

Komite sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki strategis dalam


upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Menurut Hendarmoko dan
samsuddin (2008:32) menyatakan pembentukan komite sekolah bertujuan :

1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakasa masyarakat dalam


melahirkan kebijakan dan program di tingkat pendidikan.

2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dan seluruh lapisan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

3. Menciptakan kondisi dan pelayanan pendidikan yang bermutu di suatu


pendidikan.

C. Peran dan Fungsi Komite Sekolah


Keberadaan komite sekolah harus bertumpu pada landasan partisipasi
masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah.
Oleh karena itu, pembentukannya harus memperhatikan pembagian peran sesuai
posisi dan otonomi yang ada. Menurut nasution (2007) dan hasbullah (2006), peran
komite sekolah/madrasah dalam meningkatkan mutu, kualitas dan pelayanan di
satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Pemberi pertimbangan (advisory agency)


Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan atau nasehat, adalah
kemampuan komite sekolah dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan di
satuan pendidikan, minimal dalam memberikan masukan, pertimbangan informasi
dan rekomendasi kepada satuan pendidikan supaya masukan tersebut sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan. Adapun indikator kinerja dari peran komite sekolah
sebagai pemberi pertimbangan adalah kebijakan pendidikan, program pendidikan,
rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (rapbs), kriteria kinerja satuan,
kriteria tenaga kependidikan, dan kriteria fasilitas kependidikan.
2) Pendukung (supporting agency)
Komite sekolah sebagai pendukung adalah bentuk dukungan komite sekolah baik
yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan, minimal dalam mendorong tumbuhnya perhatian
dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Adapun indikator kinerja dari peran komite sekolah sebagai pendukung adalah
mendorong orang tua untuk berpartisipasi dalam pendidikan, mendorong masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pendidikan, menggalang dana dalam rangka pembiayaan
pendidikan, mendorong tumbuhnya perhatian masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu, mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
3) Pengontrol (controlling agency)
Pengontrol adalah pengawasan yang dilakukan komite sekolah dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan, minimal melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan,
program, penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Adapun
indikator kinerja dari peran komite sekolah sebagai

kebijaksanaan dalam program penyelenggaraan pendidikan, melakukan pengawasan


terhadap kebijaksanaan program keluaran pendidikan.
4) Penghubung (mediator agency) Mediator adalah pihak netral (komite sekolah)
yang membantu pemerintah dan masyarakat di satuan pendidikan dalam proses
perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa
menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Adapun
indikator kinerja dari peran komite sekolah sebagai penghubung atau mediator adalah
melakukan kerja sama dengan masyarakat, menampung aspirasi, ide, tuntutan dan
berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat, menganalisis
aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh
masyarakat.

Fungsi Komite Sekolah


Pengurus komite dipilih dari dan oleh anggota secara demokratis. Khusus
jabatan ketua komite bukan berasal dari kepala satuan pendidikan. Jika diperlukan
dapat diangkat petugas khusus yang menangani urusan administrasi Komite Sekolah
dan bukan pegawai sekolah, berdasarkan kesepakatan rapat Komite Sekolah.
Pengurus Komite Sekolah adalah personal yang ditetapkan berdasarkan kriteria
sebagai berikut:

a. Dipilih dari oleh anggota secara demokratis dan terbuka dalam musyawarah
Komite Sekolah.

b. Masa kerja ditetapkan oleh musyawarah anggota Komite Sekolah.

c. Jika diperlukan pengurus Komite Sekolah dapat menunjuk atau dibantu oleh tim
ahli sebagai konsultan sesuai dengan bidang keahliannya.

Adapun fungsi dari komite sekolah diantaranya adalah :

1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat

2. Kerjasama dengan masyarakat

3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan


pendidikan

4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan


pendidikan.
5. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemertaan pendidikan

6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan


pendidikan di satuan pendidikan.

7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,


penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan (Hasbullah,
2006: 93-94)

Melihat peran dan fungsi komite sekolah sebagaimana di uraikan dalam


undang-undang dan peraturan Pemerintah, maka peranan masyarakat untuk ikut
memajukan kualitas pendidikan disatuan pendidikan sangatlah besar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
setiap komite sekolah harus mengetahui peran dan fungsi yang harus
dijalankannya yaitu sebagai pemberi pertimbangan, sebagai pendukung, sebagai
pengontrol dan sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat. Untuk
meningkatkan peran masyarakat, maka penting bagi pihak sekolah untuk menjalin
kerjasama antara pihak sekolah, orang tua dan juga masyarakat. Sehinngga akan
terjalin hubungan yang kondusif.

Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta


masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.

B. Saran

Dalam penulisan paper ini, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
yang kami miliki baik dari tulisan maupun bahasa yang kami sajikan oleh karena
itu mohon di berikan sarannya agar kami bisa membuat paper lebih baik lagi, dan
semoga paper ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita
dalam memahami paragraf.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, H.M. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah.
Jakarta: Depdiknas.
Irawan, Effendy. 2021. Peran Komite Sekolah Sebagai Penasehat Sekolah, jurnal
pendidikan vol 2, hlm 7-9
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 044/U/2002 tentang Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah.
Surjana, Latief. 2017. Fungsi dan Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan,jurnal education manajemen & administration vol 1, hlm 2-3
Winoto, Suhadi. 2021. Komite Sekolah/Madrasah dan Manajemen Mutu Pendidikan.
Yogyakarta: Bildung.

Anda mungkin juga menyukai