Anda di halaman 1dari 342

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI
SARIKARYA PADA MATERI SATUAN JARAK DAN
KECEPATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memanuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Ulil Absor
NIM : 121134121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI
SARIKARYA PADA MATERI SATUAN JARAK DAN
KECEPATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memanuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Ulil Absor
NIM : 121134121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk :

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuknya dalam penyusunan

skripsi ini,

Keluargaku tercinta ;

Ibuku Puji Asih, Ayahku Inaudi Iwa Suyoto, kakakku Qum Fikri, dan adikku

Muklasin Agfan,

Serta sahabat-sahabatku yang selalu membantuku.

Terimakasih atas doa, dukungan dan semangatnya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Yang terpenting bukanlah masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting

adalah bagaimana cara kita menghadapi masalah itu dengan benar

(Penulis)

Sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan

(QS. Al-Insyirah)

Dan bahwasanya setiap manusia itu tiada akan memperoleh (hasil) selain apa

yang telah diusahakannya

(QS. An-Najm)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta , 31 Maret 2016

Penulis,

Ulil Absor

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ulil Absor
Nomor Mahasiswa : 121134121

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada


Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
”Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V
SD Negeri Sarikarya Pada Materi Satuan Jarak dan Kecepatan Melalui
Model Pembelajaran Kontekstual”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
apa saja, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Maret 2016
Yang menyatakan,

Ulil Absor

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V


SD Negeri Sarikarya Pada Materi Satuan Jarak dan Kecepatan Melalui
Model Pembelajaran Kontekstual

Ulil Absor (121134121)


Universitas Sanata Dharma
2016

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika


dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SDN Sarikarya pada materi satuan
jarak dan kecepatan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menerapan model
pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar matematika dan
kemampuan berpikir kritis, (2) meningkatkan dan mengetahui peningkatan hasil
belajar matematika (3) meningkatkan dan mengetahui peningkatan kemampuan
berpikir kritis.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus, subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sarikarya 26 siswa.
Data hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi siklus 1, evaluasi siklus 2 dan
evaluasi akhir. Dan data berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil kuesioner dan
observasi.
Langkah-langkah pembelajaran kontekstual meliputi: (1) Relating, (2)
Experincing, 3) Cooperating, (4) Applying, dan (5) Transfering. Rata-rata kondisi
awal hasil belajar 63,05 meningkat pada siklus I menjadi 71 kemudian pada siklus
II meningkat menjadi 77 dan pada evaluasi akhir meningkat menjadi 84.
Presentase pencapaian KKM juga mengalami peningkatan dari kondisi awal
49,88 meningkat pada siklus 1 sebesar 65,38% pada siklus 2 meningkat menjadi
76,92% dan pada evaluasi akhir meningkat menjadi 86,41%. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis, kondisi awal dengan nilai 61,23 dengan kriteria tidak
kritis dan meningkat pada kondisi akhir sebesar 80,31 dengan kriteria kritis.

Kata kunci : hasil belajar , berpikir kritis, matematika, dan kontekstual.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

The Improving of Learning Outcomes and Critical Thinking Skills in Fifth


Grader Student in Sarikarya State Elementary School In Units of the Distance
Learning and Speed Through Contextual Learning

Ulil Absor (121134121)


Sanata Dharma University
2016

The background of this study is the low result of learning math and critical
thinking skills SDN Sarikaya fifth grader students on distance and speed unit
material. This study aimed to: (1) to implement contextual learning for improving
the learning outcomes and critical thinking skills. (2) to improve learning
outcomes. (3) to improve critical thinking skills.
This research was a classroom action research conducted in two cycles
with 26 research subjects. Each cycle was conducted over two sessions by using
contextual learning model. Learning outcomes data obtained from the evaluation
of cycle 1, evaluation of cycle 2 and the final evaluation. Students' critical
thinking and data were obtained from the questionnaire and observation.
The step this study were: 1) Relating, 2) Experincing, 3) Cooperating, 4)
Applying, and 5) Transfering. The average learning outcomes were 63.05 in the
first cycle and became 71 on the second cycle, then increased to 77 and the final
evaluation was 84. The percentage achievement of KKM also increased from
49.88 on precondition, then the KKM increased 65.38% on the second cycle, then
increased 76.92% on two cycle and increased 86.41% on the final evaluation. The
studen’s criticall thinking also improved as seen in the value as 61,23 with
categorized uncritical became 80,31 with categorized critical in the final
condition.

Keywords: Learning Outcomes, Critical Thinking, Mathematics, and Contextual.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penelitian yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas V

Pada Materi Satuan Jarak dan Kecepatan Melalui Pembelajaran Kontekstual SD

Negeri Sarikarya” dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini disusun

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan khususnya pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyususun penelitian ini banyak pihak

yang telah turut membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Oleh sebab itu

pada kesempat ini peneliti mengucapkan terima kasih atas terselesaikannya

penelitian ini, kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Sanata

Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma

4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang telah

membimbing dan memberikan semangat serta saran-saran kepada peneliti

dari awal sampai terselesaikannya penelitian ini.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan arahan serta sumbangan pemikiran dari awal sampai

terselesaikannya penelitian ini.

6. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Brigita Erlita Tri Anggadewi,

S.Psi., M.Psi. selaku dosen validator kuesioner.

7. Febi Sanjaya, M.Sc., Drs. I Nyoman Arcana, M.si., dan Maria Suci Apriani

M.Sc. selaku dosen validator instrument pembelajaran.

8. Jaka Triyana,S.Pd, M.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Sarikarya

Yogyakarta.

9. Danang Harya Saputra,S.Pd. selaku guru wali kelas V SD Negeri Sarikarya

Yogyakarta yang telah memberikan saran dalam mendidik para siswa.

10. Seluruh siswa kelas V SD Negeri Sarikarya angkatan 2015/2016.

11. Kedua orang tua saya, Inaudi Iwa Suyoto dan Puji Asih, serta kakak dan adik

saya, Qum Fikri dan Muklasin Agfan. Terimakasih atas semangat dan doanya

sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

12. Ambar, Ardian, Adit, Riza, Asti, Yasinta, Faisal, Husen, Ibnu, Janu, Upik,

Tesa, Eva, Frengky, Wulan yang berjuang bersama dan saling memberikan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman prodi PGSD angkatan 2012.

14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan, dan semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu peneliti membutuhkan saran dan kritik yang membangun bagi peneliti

dimasa depan. Peneliti berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Yogyakarta, 31 Maret 2016

Peneliti,

Ulil Absor

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO …. .................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

E Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

F. Definisi Operasional ......................................................................... 8

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................ 10

A. Kajian Pustaka .................................................................................. 10

1. Belajar............................................................................................ 10

a. Pengertian Belajar .................................................................... 10

b. Ciri–ciri Belajar ....................................................................... 11

2. Hasil Belajar .................................................................................. 13

a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 13

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 13

3. Berpikir Kritis ............................................................................... 15

a. Pengertian Berpikir Kritis ......................................................... 15

4. Hakekat Matematika ..................................................................... 16

a. Pengertian Matematika ............................................................ 16

b. Tujuan Matematika Di Sekolah Dasar ..................................... 17

5. Materi Satuan Jarak dan Kecepatan............................................... 18

6. Pembelajaran Kontekstual ............................................................ 19

a. Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual ......................... 19

b. Tahapan Pembelajaran Kontekstual ......................................... 20

b. Penerapan Pendekatan Kontekstual Di Kelas .......................... 21

B. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 24

C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 27

D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 29

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 30

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 30

B. Setting Penelitian ............................................................................... 32

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Tempat Penelitian ......................................................................... 32

2. Subyek Penelitian ......................................................................... 32

3. Objek Penelitian ........................................................................... 33

4. Waktu Penelitian .......................................................................... 33

C. Persiapan .......................................................................................... 33

D. Rencana Tindakan Setiap Siklus ....................................................... 34

1. Siklu 1 ........................................................................................... 34

2. Siklus 2 ......................................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 46

F. Instrumen Penelitian ......................................................................... 48

G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................ 55

H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 59

I. Indikator Keberhasilan … ................................................................... 71

J. Jadwal Kegiatan .. ............................................................................... 73

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 74

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 74

1. Kondisi Awal ................................................................................ 74

a. Hasil Belajar ............................................................................. 75

b. Berpikir Kritis .......................................................................... 76

2. Siklus 1 .......................................................................................... 86

a. Perencanaan ............................................................................. 86

b. Pelaksanaan .............................................................................. 87

c. Observasi (Pengamatan) ......................................................... 91

d. Refleksi .................................................................................... 94

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Siklus II ........................................................................................ 96

a. Perencanaan ............................................................................ 96

b. Pelaksanaan ............................................................................. 96

c. Observasi (Pengamatan) ......................................................... 100

d. Refleksi ................................................................................... 113

B. Pembahasan ...................................................................................... 122

1. Penerapan Pembelajaran Kontekstual .......................................... 122

2. Hasil Belajar ................................................................................. 124

2. Berpikir Kritis ............................................................................... 126

BAB 5 PENUTUP ............................................................................................. 131

A. Kesimpulan ....................................................................................... 131

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 132

C. Saran ................................................................................................. 133

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 134

LAMPIRAN ...................................................................................................... 137

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Mengenai Proses Pembelajaran ........... 49

Tabel 3.2 PedomanWawancara Guru Mengenai Berpikir Kritis ...................... 50

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ............................. 51

Tabel 3.4 Indikator Berpikir Kritis .................................................................... 52

Tabel 3.5 Pedoman Observasi .......................................................................... 53

Tabel 3.6 Kisi-kisi soal evaluasi ....................................................................... 54

Tabel 3.7 Kriteria Validasi Instrumen Pembelajaran ........................................ 57

Tabel 3.8 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ........................................... 57

Tabel 3.9 Hasil Validasi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis..................... 58

Tabel 3.10 PAP Tipe 1 ...................................................................................... 61


Tabel 3.11 Rentang Skor Indikator 1 ................................................................ 62

Tabel 3.12 Rentang Skor Indikator 2 ................................................................ 63

Tabel 3.13 Rentang Skor Indikator 3 ................................................................ 64

Tabel 3.14 Rentang Skor Indikator 4 ................................................................ 65

Tabel 3.15 Rentang Skor Indikator 5 ................................................................ 66

Tabel 3.16 Rentang Skor Indikator 6 ................................................................ 67

Tabel 3.17 Rentang Skor Keseluruhan Indikator .............................................. 67

Tabel 3.18 PAP Tipe 1 ...................................................................................... 69

Tabel 3.19 Kriteria Rata-rata Hasil Observasi Setiap Indikator ....................... 69

Tabel 3.20 Kriteria Rata-rata Hasil Observasi Secara Keseluruhan ................. 70

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar .............................................. 71

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis ...................... 72

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.23 Jadwal Pelaksanaan ......................................................................... 73

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014 ................ 75

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kelas V Tahun Pelajaran 2012/2013.................. 76

Tabel 4.3 Skor Rata-Rata Indikator 1 Kondisi Awal ........................................ 77

Tabel 4.4 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kondisi Awal ........................................ 78

Tabel 4.5 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kondisi Awal ........................................ 79

Tabel 4.6 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kondisi Awal ........................................ 80

Tabel 4.7 Skor Rata-Rata Indikator 5 Kondisi Awal ....................................... 81

Tabel 4.8 Skor Rata-Rata Indikator 6 Kondisi Awal ........................................ 82

Tabel 4.9 Skor Indikator Keseluruhan Kondisi Awal Berpikir Kritis ............. 83

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal .......... 85

Tabel 4.11 Hasil Nilai Ulangan Eavaluasi Siklus 1 .......................................... 91

Tabel 4.12 Data Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siklus 1 ....... 92

Tabel 4.13 Hasil Nilai Ulangan Evaluasi Siklus 2 ............................................ 100

Tabel 4.14 Hasil Nilai Ulangan Evaluasi Akhir ............................................... 101

Tabel 4.15 Data Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siklus 2 ........ 102

Tabel 4.16 Skor Rata-Rata Indikator 1 Kondisi Akhir ..................................... 104

Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kondisi Akhir ..................................... 105

Tabel 4.18 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kondisi Akhir ...................................... 106

Tabel 4.19 Skor Rata-rata Indikator 4 Kondisi Akhir ....................................... 107

Tabel 4.20 Skor Rata-Rata Indikator 5 Kondisi Akhir ..................................... 108

Tabel 4.21 Skor Rata-Rata Indikator 6 Kondisi Akhir ..................................... 110

Tabel 4.22 Skor Indikator Keseluruhan Kondisi Akhir Berpikir Kritis ............ 111

Tabel 4.23 Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir .......... 112

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.24 Tabel Perbandingan Target dan Pencapaian Hasil Belajar ............. 124

Tabel 4.25 Tabel Perbandingan Pencapaian Berpikir Kritis ............................ 127

Tabel 4.26 Tabel Peningkatan Hasil Pengamatan Berpikir Kritis .................... 129

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian .................................................... 27

Gambar 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart ............................ 31

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar ................................................................. 116

Gambar 4.2. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar ............................................ 117

Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ............... 118

Gambar 4.4 Presentase Siswa Yang Mampu Berpikir Kritis ............................ 120

Gambar 4.5 Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis ............................ 121

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ..................................................................... 137

Lampiran 2 RPP ................................................................................................ 149

RRP Siklus 1 Pertemuan 1 ............................................................. 149

RPP Siklus 1 Pertemuan 2 .............................................................. 154

RPP Siklus 2 Pertemuan 1 .............................................................. 159

RPP Siklus 2 Pertemuan 2............................................................... 165

Lampiran 3 Materi Pembelajaran ...................................................................... 170

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa ...................................................................... 175

LKS Siklus 1 Pertemuan 1 ............................................................. 175

LKS Siklus 1 Pertemuan 2 ............................................................. 184

LKS Siklus 2 Pertemuan 1 ............................................................. 194

LKS Siklus 2 Pertemuan 2 .............................................................. 203

Lampiran 5 Kisi –Kisi Soal Evaluasi ................................................................ 212

Lampiran 6 Lembar Soal Evaluasi ................................................................... 213

Lembar Soal Evaluasi Siklus 1 ....................................................... 213

Lembar Soal Evaluasi Siklus 2 ...................................................... 218

Lembar Soal Evaluasi Akhir .......................................................... 224

Lampran 7 Kisi –Kisi Kuesioner ...................................................................... 230

Lampiran 8 Lembar Kuesioner ......................................................................... 231

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9 Lembar Pedoman Observasi .......................................................... 233

Lampiran 10 Lembar Validasi RPP .................................................................. 234

Lampiran 11 Lembar Validasi Soal Evaluasi .................................................... 239

Lampiran 12 Lembar Validasi Kuesioner ......................................................... 243

Lampiran 13 Rekap Nilai Tahun Pelajaran 2013/2014 ..................................... 246

Rekap Nilai Tahun Pelajaran 2012/2013 ..................................... 247

Lampiran 14 Hasil Evaluasi .............................................................................. 248

Hasil Evaluasi Siklus 1 ................................................................. 248

Hasil Evaluasi Siklus 2 ................................................................ 249

Hasil Evaluasi Akhir .................................................................... 250

Lampiran 15 Contoh Hasil Evaluasi Siswa ....................................................... 251

Contoh Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1 ......................................... 251

Contoh Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2 ......................................... 257

Contoh hasil Evaluasi Akhir Siswa ............................................. 263

Lampiran 16 Data Hasil Kuesioner Kondisi Awal ........................................... 269

Data Hasil Kuesioner Kondisi Akhir ........................................... 271

Lampiran 17 Data Hasil Observasi Siklus 1 ..................................................... 273

Data Hasil Observasi Siklus 2 ..................................................... 274

Lampiran 18 Contoh Hasil Validasi RPP ......................................................... 276

Lampiran 19 Contoh Hasil Validasi Soal Evaluasi .......................................... 294

Lampiran 20 Contoh Hasil Validasi Kuesioner ................................................ 306

xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 314

Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................... 315

Lampiran 23 Foto Kegiatan Penelitian ............................................................. 316

Lampiran 24 Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 317

xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini, peneliti menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang

wajib belajar, mewajibkan masyarakat Indonesia untuk mengikuti pendidikan

wajib belajar 9 tahun yang dimulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai

jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada jenjang

pendidikan Sekolah Dasar sampai Sekolah Mengah Pertama bahkan sampai

jenjang pendidikan Sekolah Menengah Akhir ada lima mata pelajaran inti

yang harus dipelajari oleh para peserta didik yaitu (Bahasa Indonesia, PKn,

IPA, IPS dan Matematika). Dari kelima mata pelajaran inti yang dipelajari

tersebut, salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam

pendidikan adalah mata pelajaran matematika.

Matematika merupakan disiplin ilmu yang memiliki peranan penting

untuk meningkatkan kemampuan berpikir manusia, serta memberikan

dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hans

Freudental (dalam Susanto 2013:189) menyatakan bahwa matematika

merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang,

dan bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas dari aktivitas

insani (human activities). Tujuan mata pelajaran matematika yaitu untuk

mengembangkan keterampilan dalam berhitung, memebentuk pola pikir yang

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kritis dan kreatif untuk membantu siswa memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika Susanto (2013:189-

190).

Mata pelajaran matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang

membosankan dan menakutkan oleh kebanyakan siswa, karena anggapan

tersebut banyak siswa yang tidak menyukai matematika, anggapan seperti itu

dapat berimbas pada pemahaman dan hasil belajar matematika siswa. Agar

siswa tidak lagi beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang

sulit maka guru hendaknya harus memikirkan model pembelajaran yang

menyenangkan seperti menghadirkan permasalahan matematis dalam

kehidupan sehari-hari siswa, model pembelajaran seperti ini secara tidak

langsung melatih kemampuan berpikir siswa untuk mengatasi permasalahan

matematis dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran yang ideal adalah model pembelajaran yang berpusat

kepada siswa dan menghadapkan permasalahan matematis yang pernah

dialami dalam kehidupan sehari-hari siswa, dengan demikian para siswa akan

terbantu dalam mempelajari materi mata pelajaran matematika salain itu juga

model pembelajaran seperti ini membantu mengembangkan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif yang dapat membantu

siswa menuju jenjang pendidikan selanjutnya.

Melalui kegiatan observasi pembelajaran di kelas V SD Negeri Sarikarya,

peneliti mengamati model pembelajaran yang digunakan oleh guru selama

proses mengajar mata pelajaran matematika, ternyata guru masih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menggunakan model pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru

(Teacher Center) dan siswa hanya sebagai pendengar. Akibat dari model

pembelajaran seperti itu siswa tidak bisa menerima materi yang diberikan

guru dengan optimal sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa kurang

memuaskan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap wali kelas

V SD Negeri Sarikarya mengenai mata pelajaran matematika, diperoleh

informasi bahwa hasil belajar matematika siswa paling rendah terdapat pada

materi satuan jarak dan kecepatan. Hal tersebut diketahui dari hasil nilai

ulangan matematika siswa pada tahun ajaran 2013/2014 dan tahun pelajaran

2012/2013 ketika masih menggunakan kurikulum KTSP dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Siswa dikatakan tuntas dalam mata pelajaran

matematika, jika nilai ulangannya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 65 atau lebih. Pada tahun pelajaran 2013/2014 presentase siswa yang

mencapai KKM sebesar 53,33% atau sebanyak 16 orang dari 30 orang siswa

dan presentase siswa yang belum mencapai KKM pada mata pelajaran

matematika sebesar 46,67% atau sebanyak 14 orang dengan nilai rata-rata

kelas 63,3. Sedangkan pada tahun pelajaran 2012/2013 presentase siswa yang

mencapai KKM sebesar 46,43% atau sebanyak 13 orang siswa dari 28 orang

siswa dan presentase siswa yang belum mencapai KKM pada mata pelajaran

matematika sebesar 53,57% atau sebanyak 15 orang siswa dari 30 orang

siswa dengan nilai rata-rata kelas 62,8. Hal ini sangat memprihatinkan sekali

bagi sekolah. Kemungkinan rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan model


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar masih menggunakan

model tradisional yang berpusat pada guru (Teacher Center) yang

menyebabkan siswa tidak bisa menerima materi yang disampaikan guru

dengan optimal. Seharusnya guru menghadirkan model pembelajaran yang

menyenangkan dengan memberikan permasalah matamatis yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa merasa tertarik dan dapat

berperan aktif dalam proses pembelajan.

Pada kenyataannya siswa tidak dilatih untuk menghadapi masalah

matematis dalam kehidupan nyata. Padahal pembelajaran matematika yang

ideal bertujuan untuk menghadapkan siswa dengan realita kehidupan sehari-

hari yang memuat permasalahan matematika. Akibat dari tidak dilatihnya

kemampuan berpikir siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan yang berkaitan dengan matematika maka kemampuan berpikir

kritis siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan menjadi tidak

berkembang.

Jhonson (2010:183) mengemukakan bahwa berfikir kritis adalah sebuah

proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti

memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi, dan

melakukan penelitian ilmiah. Sedangkan, menurut Jhon Chaffe (dalam

Jhonson 2010:187) bahwa berpikir kritis adalah berpikir untuk menyelidiki

secara sistematis proses berpikir itu sendiri dengan menggunakan logika.

Berdasarkan permasalahan yang ada di SD Negeri Sarikarya. Maka

dibutuhkan model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan hasil belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat mengaitkan materi pelajaran

dengan situasi kehidupan di dunia nyata. Maka dari itu peneliti mencoba

menerapkan model pembelajaran kontekstual. US Depertement of Education

the National School-to-Work Office (dalam Al-Tabany, 2014:138-139)

menjelaskan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) merupakan suatu model pembelajaran yang membantu guru

mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi di dunia nyata, dan

memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga

kerja.

Agar siswa dapat mencapai hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

yang sesuai dengan yang diharapkan maka peneliti tergerak untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Pada Materi Satuan

Jarak dan Kecepatan Melalui Model Pembelajaran Kontekstual”.

B. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan

suatu permasalahan yang akan diteliti. Adapaun batasan masalah masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya meneliti siswa kelas V SD Negeri Sarikarya yang

berjumlah 26 siswa.

2. Objek pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika dan kemampuan

berpikir kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Mata pelajaran yang diteliti adalah matematika khususnya pada Standar

Kompetensi (SK) 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan

kecepatan dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar (KD) 2.4

mengenal satuan jarak dan kecepatan.

4. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model

pembelajaran kontekstual yang dapat mengaitkan konten mata pelajaran

dengan situasi di dunia nyata.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kontekstual untuk

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika

siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan

kecepatan?

2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Sarikarya

pada materi satuan jarak dan kecepatan?

3. Apakah melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas V SD

Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada siswa kelas V SD

Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan.

2. Meningkatkan dan mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa

kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan

melalui penerapan model pembelajaran kontekstual.

3. Meningkatkan dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis

matematika siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak

dan kecepatan melalui penerapan model pembelajaran kontekstual.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian membahas dua hal inti yaitu secara teoritis dan secara

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi referensi dan

memperluas pengetahuan bagi pembaca tentang penggunaan model

pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran yang sama.

b. Bagi Guru

Model pembelajaran kontekstual dapat digunakan sebagai salah

satu alternatif atau pertimbangan dalam mengajar mata pelajaran

matematika.

c. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

F. Definisi Oprasional

Berikut ini merupakan batasan penelitian yang peneliti ambil :

1. Hasil belajar adalah perubahan perilaku atau ketrampilan baru yang

diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran.

2. Kemampuan Berpikir kritis adalah suatu disiplin berpikir mandiri, masuk

akal dan reflektif yang mencontohkan kesempurnaan berpikir dengan

terlebih dahulu menganalisis situasi masalah melalui evaluasi potensi,

pemecahan masalah dan sintesis informasi untuk menentukan keputusan.

3. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang angka, pengukuran,

penyelesaian masalah dan pengelolahan angka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Satuan Jarak merupakan batasan atau perolehan panjang berdasarkan

satuan panjang tertentu yang diukur melalui waktu ata periode yang telah

ditentukan.

5. Satuan Kecepatan merupakan laju perputaran atau perjalanan pada periode

yang ditentukan sebagai satuan ukur.

6. Model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang

mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini Peneliti akan menguraikan kajian pustaka, penelitian yang relevan,

kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Keempat hal tersebut akan diuraikan

sebagai berikut.

A. Kajian Pustaka

Peneliti akan membahas mengenai teori belajar, hasil belajar, berpikir kritis,

hakikat matematika, materi satuan jarak dan kecepatan, dan kontekstual.

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Winkel (dalam Susanto, 2013:4) menyatakan bahwa belajar adalah aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan

sikap sebagai akibat dari pengalaman. Garret (dalam Sagala, 2010:13)

menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yng berlangsung dalam jangka

waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa pada perubahan

diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.

Hamalik (dalam Susanto, 2013:3) menyatakan bahwa belajar adalah

memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learnin is defined

as the modificator or strengthening of behavior through experiencing). Hilgard

(dalam Susanto, 2013:3) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan

kegiatan reaksi terhadap lingkungannya. Perubahan kegiatan yang dimaksud

mencakup pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku yang diperoleh malalui

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

latihan (pengalaman). Purwanto (2008 : 38-39) menyatakan bahwa pengertian

belajar adalah proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan

untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Slameto (2010:2)

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatakan keterampilan, dan memperbaiki

perilaku melalui pengalaman belajar yang telah dialaminya.

b. Ciri-Ciri Belajar

Hamalik (dalam Jihad, 2008 : 3-4) menyatakan beberapa ciri-ciri belajar yaitu

: (1) proses belajar harus mengalami, berbuat, mereaksi dan melampaui, (2)

melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada

mata pelajaran tertentu, (3) bermakna bagi kehidupan tertentu, (4) bersumber dari

kehidupan dan tujuan yang mendorong motivasi secara keseimbangan, (5)

dipengaruhi pembawaan dan lingkungan, (6) dipengaruhi oleh perbedaan-

perbedaan individual, (7) berlangsung secara efektif apabila pengalaman-

pengalaman dan hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan anda sebagai

peserta didik, (8) proses belajar terbaik adalah apabila anda mengetahui status dan

kemajuannya, (9) kesatuan fungsional dari berbagai prosedur, (10) hasil-hasil

belajar secara fungsional bertalian satu sama lain tetapi dapat didiskusikan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

terpisah, (11) di bawah bimbingan yang merangsang dan bimbingan tanpa tekanan

dan paksaan, (12) hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi abilitas dan keterampilan, (13)

dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman yang dapat dipersamakan dan

dengan pertimbangan yang baik, (14) lambat laun dipersatukan menjadi

kepribadian dengan kecepatan berbeda-beda, (15) bersifat kompleks dan dapat

berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis.

Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011:5-6) mengemukakan bahwa belajar

memiliki beberapa ciri-ciri yaitu: (1) Adanya kemampuan baru atau perubahan.

Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan

(psikimotor), maupun nilai, dan sikap (afektif). (2) Perubahan itu tidak

berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan. (3) Perubahan

itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Dan (4) Perubahan

terjadi akibat interaksi dengan lingkungan, perubahan tidak semata-mata

disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan,

penyakit atau pengaruh obat-obatan.

Berdasarkan ciri-ciri belajar di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri

belajar adalah interaksi seseorang dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan tingkah laku pada arah positif yang terjadi secara sadar dan menetap

pada berbagai aspek, diantaranya pengetahuan, sikap, dan keterampilan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Winkle (dalam Purwanto, 2008 : 45) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah

lakunya melalui proses belajar mengajar. Nawawi (dalam Susanto, 2013:5)

menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Juliah (dalam Jihad, 2008:15) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang

dilakukannya. Abdurrahman (dalam Jihad, 2008:14) mengemukakan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Pengertian tersebut senada dengan Sudjana (dalam Jihad, 2008:15) mengatakan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.

Berdasarkan pengertian hasil belajar menurut para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dan

kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa sebagai akibat dari pengalaman

belajarnya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam belajar, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Slameto

(2010:54-60) menyatakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar ada dua, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dibagi menjadi tiga, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah

mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis mencakup

inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor

kelelahan bisa dikarenakan kelelahan jasmani ataupun rohani.

Faktor eksternal dibagi menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat. Yang termasuk faktor keluarga adalah cara orang tua

mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang orang tua. Yang termasuk

faktor sekolah adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode pembelajaran, dan tugas rumah.

Yang termasuk faktor masyarakat adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, media

massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Ruseffendi (dalam Susanto, 2013:14) mengidentifikasikan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa kedalam sepuluh macam, yaitu: (1) kecerdasan,

(2) kesiapan anak, (3) bakat anak, (4) kemauan belajar, (5) minat anak, (6) model

penyajian materi, (7) pribadi dan sikap guru, (8) suasana belajar, (9) kompetensi

guru, dan (10) kondisi masyarakat.

Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar

dipengaruhi lingkungan disekitarnya (eksternal) yang berpengaruh kepada diri

siswa seperti kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, sikap, kondisi

fisik dan kesehatan (internal).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

3. Berpikir Kritis

a. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang terarah dan jelas untuk

memecahkan masalah menggunakan logika. Ennis (dalam Susanto, 2013:121)

mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah suatu proses berpikir dengan tujuan

untuk membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang diyakini atau

dilakukan. Jhonson (2010:183) mengemukakan bahwa berfikir kritis adalah

sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental

seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis

asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah.

Helpen (dalam susanto, 2013:122) mengemukakan bahwa berpikir kritis

merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan

masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan

membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara

efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Pendapat senada dikemukakan juga

oleh Anggelo (dalam Susanto, 2013:122) yang mengemukakan bahwa berpikir

kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang

meliputi kegiatan menganalisis, mengenal permasalahan dan pemecahannya,

menyimpulkan dan mengevaluasi. Sedangkan, Jhon Chaffe (dalam Jhonson

2010:187) mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah cara berpikir untuk

menyelidiki secara sistematis proses berpikir itu sendiri dengan menggunakan

logika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa berpikir kritis adalah suatu cara berpikir tingkat tinggi yang sistematis

untuk membuat keputusan, menganalisis, mengevaluasi, menyimpulkan, dan

memecahkan masalah dengan menggunakan logika.

4. Hakekat Matematika

a. Pengertian Matematika

Matematika merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting

dalam pendidikan karena matematika membantu siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari. Susanto (2013:185) berpendapat bahwa matematika

adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang

berisi bilangan-bilangan serta simbol-simbol operasi hitung yang terdapat

aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan

berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-

hari. Hans Freudental (dalam Susanto, 2013:189) menyatakan bahwa matematika

merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang, dan

bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas dari aktivitas insani

(human activities).

Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

matematika adalah suatu ilmu pasti yang dipresentasikan dalam bilangan dan

didalamnya berisi mengenai simbol-simbol serta operasi hitung yang digunakan

untuk memecahkan permasalahan matematis dalam kehidupan sehari-hari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

b. Tujuan Matematika Di Sekolah Dasar

Susanto (2013:189-190) Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar

dibagi menjadi dua yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum, tujuan

pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil

menggunakan matematika. Selain itu, dengan pembelajaran matematika

diharapkan dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan

matematika. Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika disekolah dasar

adalah sebagai berikut, yaitu : (1) Memahami konsep matematika, dan

mengaplikasikan konsep tersebut, (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematika dalam generelesasi, menyususn bukti atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) Memecahkan masalah yang

meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan, dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) Mengomunikasikan

gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan

keadaan atau masalah, (5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika

dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut dibutuhkan kondisi

dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk,

menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya. kemudian siswa dapat

membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan

mengkonstruksikannya dalam ingatan yang kemudian dapat dikembangkan lebih

lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dari

pembelajaran matematika adalah agar siswa terampil dalam menggunakan

berbagai konsep matematika, menggunakan penalaran dalam memecahkan

masalah, kemudian menyajikan data dan mengkomunikasikannya.

5. Materi Satuan Jarak dan Kecepatan

a. Satuan Jarak

Satuan Jarak merupakan batasan atau perolehan panjang berdasarkan

satuan panjang tertentu yang diukur melalui waktu ata periode yang telah

ditentukan.

Berikut ini adalah tangga satuan jarak.

Rumus untuk menentukan satuan jarak :

Jarak =

b. Satuan Kecepatan

Satuan Kecepatan merupakan laju perputaran atau perjalanan pada periode

yang ditentukan sebagai satuan ukur. Satuan yang digunakan untuk

menentukan kecepatan adalah Km/jam, meter/menit (m/menit) dan

centimeter/detik (cm/detik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Rumus untuk mencari kecepatan rata-rata.

Kecepatan rata-rata =

c. Waktu Keberangkatan dan Waktu Tiba

Rumus untuk menentukan waktu:

Waktu =

6. Pembelajaran Kontekstual
a. Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual

US Depertement of Education the National School-to-Work Office (dalam

Al-Tabany, 2014:138-139) menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning

(CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru untuk mengaitkan konten

mata pelajaran dengan situasi di dunia nyata, dan memotivasi siswa membuat

hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Menurut Johnson (2007:67)

kontekstual adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa

melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara

menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan

keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya

mereka.

Darmadi Hamid (2009:153) mengemukakan bahwa CTL merupakan konsep

pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran

dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para Peserta didik

mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

kehidupan sehari-hari. Sedangkan, menurut Blanchard (dalam Al-Tabany,

2014:139) pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam

hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang dapat

mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan dunia nyata yang erat kaitannya

dengan lingkungan disekitar siswa.

b. Tahapan Pembelajaran Kontekstual

Hamdayama (2014: 51) proses pembelajaran kontekstual terdiri dari

delapan komponen sebagai berikut:

1. Membangun hubungan yang bermakna (Relating); Siswa menghubungkan

apa yang dipelajari di sekolah dengan pengalamannya sendiri, kejadian

dirumah, media massa, atau yang lainnya, sehingga siswa akan

memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna.

2. Melakukan sesuatu yang bermakna (experiencing); Ada beberapa langkah

guru dalam mengaitkan meteri dengan konteks kehidupan siswa,

diantaranya (a) mengkaitkan pelajaran dengan sumber yang berhubungan

dengan kehidupan siswa, (b) menggunakan sumber dari bidang lain, (c)

mengkaitkan berbagai macam pelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran, dan (d) belajar melalui kegiatan sosial.

3. Belajar secara mandiri; Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda,

sehingga siswa diberi kesempatan untuk belajar mandiri sesuai dengan

kondisi siswa masing-masing.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

4. Kolaborasi (collaborating); Mendorong siswa untuk berkerjasama dengan

teman atau didalam kelompok.

5. Berpikir kritis dan kreatif (applaying); Mendorong siswa agar bisa berpikir

kritis dan kreatif serta menerapkan dalam dunia nyata siswa.

6. Mengembangkan potensi individu (transfering); Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki.

7. Standar pencapaian yang tinggi; Dengan standar pencapaian yang tinggi,

maka akan memacu siswa untuk berusaha lebih baik.

8. Asesmen yang autentik; Pencapaian hasil belajar diukur dengan asesmen

autentik yang mampu menyediakan informasi mengenai kualitas

pendidikan.

Dari kedelapan tahapan tersebut peneliti memilih 5 tahapan yang akan

diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu Relating, Experiencing,

Colaborating, Applying, dan Transferring.

c. Penerapan Model Kontekstual Di Kelas

Model CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme

(constructivism), inquiri (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat belajar

(learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian

yang sebenarnya (Authentic). Suatu kelas dikatakan menggunakan model CTL

jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya (al-Tabany

2013:144).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1. Kontruktivisme (Contructivism)

Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan

siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif

proses belajar mengajar. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah

dan menemukan sendiri sesuatu yang berguna bagi dirinya.

2. Inkuiri (Inquiry)

Inquiry (menemukan) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari

menemukan sendiri. Kegiatan Inkuiri (menemukan) merupakan sebuah siklus

yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan

dugaan (hyphotesis), pengumpulan data (data gathering), dan penyimpulan

(conclusion). Dalam kegiatan inkuiri terdapat langkah-langkah pembelajaran

yaitu sebagai berikut : (1) Merumuskan masalah, (2) Mengamati atau

melakukan observasi, (3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,

gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya, (4) Mengkomunikasikan

atau menyajikan hasil karya pada pembaca.

3. Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya.

Bertanya merupakan strategi utama yang berbasis kontekstual. Bertanya

dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong,

membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Dalam sebuah

pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk : (1) menggali


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

informasi, (2) mengecek pemahaman siswa, (3) membangkitkan respon

kepada siswa, (4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, (5)

mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, (6) memfokuskan perhatian

siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, (7) membangkitkan lebih banyak

pertanyaan dari siswa, dan (8) menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari

sharing antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke yang belum

tahu. Konsep masyarakat belajar ini bisa terjadi apabila ada proses

komunikasi dua arah, misalnya dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam

komunikasi pembelajaran saling belajar satu sama lain.

5. Pemodelan (Modelling)

Pemodelan adalah salah satu cara yang digunakan guru untuk menjelaskan

materi dengan cara mendemonstrasikannya agar siswa dapat meniru apa yang

telah dilakukan guru. Dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-

satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa dan dapat

juga berasal dari luar.

6. Refleksi (Refleksion)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir

kebelakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa lalu. Pada akhir

pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa dapat melakukan

refleksi pembelajaran yang telah dilakukan pada hari ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

7. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assesment)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar dapat memastikan

bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Dalam CTL, hal-

hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa, antara lain : (1)

proyek/kegiatan dan laporannya, (2) pekerjaan rumah, (3) kuis, (4) karya

siswa, (5) presentasi atau penampilan siswa, (6) demonstrasi, (7) laporan, (8)

jurnal, (9) hasil tes tulis, dan (10) karya tulis.

B. Penelitian yang Relevan

Ada tiga hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini, peneliti

akan memaparkan beberapa penelitian yang relevan.

Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Wahyudi, Suteng Sulasmono,B &

Suparmin (2012) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas VI SD Negeri 3 Bandungsari Tentang Penarikan Akar Pangkat Tiga

Bilangan Kubik Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012” Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah model kontekstual. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2

siklus pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 1 pertemuan. Subjek yang diteliti

adalah siswa kelas VI SD Negeri Bandungsari Kecamatan Ngaringan Kabupaten

Grobogan tahun pelajaran 2011/2012. Yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 20

siswa perempuan dengan jumlah 41 siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum perbaikan pembelajaran

siswa yang tuntas KKM ≥ 60 hanya 13 siswa dari 41 siswa (32%). Pada perbaikan

pembelajaran siklus 1 siswa yang tuntas KKM ≥ 60 meningkat menjadi 23 (56%)

dan pada perbaikan siklus 2 siswa yang tuntas KKM ≥ 60 meningkat lagi menjadi

38 siswa (92%). Dan tinggal 3 siswa (8%) yang belum tuntas. Berdasarkan data

tersebut penerapan model Contextual Teaching and Learning telah berhasil

meningkatkan kemampuan hasil belajar matematika tentang penarikan akar

pangkat tiga dari kubik pada siswa kelas VI SD Negeri Bandungsari.

Kedua, penelitian ini dilakukan oleh Nur Prafitriani (2014) dengan judul

“Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kritis matematika pada siswa kelas IVA SD Negeri Margoyasan”. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri Margoyasan yang berjumlah 17

siswa dan objek penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematika

siswa. Berdasarkan penelitian ini peningkatan kemampuan berpikir kritis

matematika siswa ditunjukkan dengan penilaian kognitif yang diperoleh siswa

pada setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil analisis prates sampai akhir siklus II

rata-rata skor kemampuan berpikir kritis yang dicapai siswa yaitu dari prates ke

siklus I naik sebesar 17% dari 60% menjadi 77% dan pada siklus I ke siklus II

naik 3% dari 77% menjadi 80%. Persentase ketuntasan siswa dalam kemampuan

berpikir kritis telah memenuhi 88% siswa memenuhi KKM dan rata-rata

persentase kemampuan berpikir kritis matematika pada kategori baik dengan

persentase 80% sehingga proses pembelajaran menggunakan model tersebut

berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Ketiga, penelitian ini dilakukan oleh Sutinah (2013) dengan judul “Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Operasi Penjumlahan Pecahan

Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas

IV B MIN Kebon Agung Imogiri Bantul” penelitian ini merupakan penelitian

tidakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru, dan

subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV B MIN Kebon Agung Imogiri Bantul

yang berjumlah 17 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian

dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) telah

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan adanya

peningkatan ketuntasan belajar dengan presentase pra tindakan sebesar 41,18%,

siklus satu sebesar 70,59%, dan pada siklus kedua sebesar 94,12%. Nilai rata-rata

hasil tes pada pra tindakan sebesar 74,00, pada siklus satu 75,91, sedangkan pada

siklus kedua sebesar 81,44 terjadi peningkatan sebesar 5,53. Dengan demikian

setiap siklus mengalami peningkatan pada hasil belajarnya.

Ketiga penelitian diatas memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu

penggunaan model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika.

Penelitian ini memiliki kekhasan dibandingkan ketiga penelitian diatas karena

dalam penelitian ini mencakup dua variabel yaitu hasil belajar, dan kemampuan

berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada mata

pelajaran matematika khususnya pada materi satuan jarak dan kecepatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Berikut literatur map yang peneliti ambil :

Suparmin (2012) Peningkatan Hasil Belajar


Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri 3
Bandungsari Tentang Penarikan Akar Pangkat
Tiga Bilangan Kubik Dengan Menggunakan
Model Contextual Teaching and Learning
Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012

Peningkatan Hasil Belajar Dan


Nur Prafitriani (2014) Penerapan model Kemampuan Berpikir Kritis
pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan Matematika Kelas V Pada Materi
kemampuan berpikir kritis matematika pada Satuan Jarak Dan Kecepatan
siswa kelas IVA SD Negeri Margoyasan Melalui Pembelajaran Kontekstual
Di SD Negeri Sarikarya Tahun
Pelajaran 2015/2016
Sutinah (2013) Upaya Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Pada Operasi
Penjumlahan Pecahan Melalui Model
Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pada Siswa Kelas IV B MIN Kebong Agung
Imogiri Bantul

Gambar 2.1 Literature Map Penelitian

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan bidang studi yang penting karena melalui

matematika guru dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa

yang logis, kritis dan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari yang berhubungan dengan hitung menghitung. Oleh sebab itu, mulai

sejak dini siswa harus dilatih dan dibiasakan secara mandiri untuk menyelesaikan

masalah, karena melalui penyelesaian masalah siswa dituntut untuk berpikir

secara logis, kritis dan kreatif. Melalui pembelajaran matematika diharapkan

kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan permasalah yang berkaitan

dengan matematika dapat berkembang sehingga siswa dapat mengatasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

permasalahan yang akan dihadapinya dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu

siswa harus dilatih untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Salah satu model pembelajaran adalah menghadirkan masalah matematika

dalam kehidupan sehari-hari, melalui model pembelajaran seperti ini secara tidak

langsung siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam menghadapi realitas kehidupan

nyata. Namun pada kenyataannya siswa tidak dilatih untuk berpikir kritis dalam

menghadapi permasalahan matematis yang ada di kehidupan sehari-hari sehingga

mengakibatkan hasil belajar matematika siswa di sekolah rendah. Padahal model

pembelajaran matematika yang ideal bertujuan untuk menghadapkan realitas

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan permasalahan matematis, dengan

demikian kemampuan berpikir kritis siswa dalam menghadapai permasalah akan

berkembang dan akan membantu siswa meningkatkan hasil belajar matematika.

Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti tertarik dengan model

pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran kontekstual merupakan model

pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mengaitkan konten mata pelajaran

dengan situasi di dunia nyata. Dengan adanya model pembelajaran kontekstual

siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan

mampu mengkritisi materi yang disampaikan oleh guru. Karena pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual merupakan konsep

pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran

dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

mampu menerapkan kompetensi hasil belajar dan mengkritisi permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari Darmadi Hamid (2009:153).

Berdasarkan pernyataan hal-hal di atas, sudah jelas bahwa peneliti

berharap dengan adanya model pembelajaran kontekstual diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran

matematika. Penelitian ini berfokus pada materi satuan jarak dan kecepatan.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada latar belakang, batasan masalah, dan kerangka berpikir

maka hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan adalah :

1. Upaya penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada

materi satuan jarak dan kecepatan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai

berikut : (1) Relating, (2) Experincing, (3) Cooperating, (4) Applying, dan (5)

Transfering.

2. Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan

kecepatan.

3. Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis matematika siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi

satuan jarak dan kecepatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini, peneliti akan menjelaskan tentang jenis penelitian, setting

penelitian, persiapan, rencana tindakan setiap siklus, teknik pengumpulan data,

instrument penelitian, teknik pengujian instrument, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Pada Materi Satuan Jarak

dan Kecepatan Melalui Model Pembelajaran Kontekstual tahun pelajaran

2015/2016 merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya atau

bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,

melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

yang bertujuan untuk meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di

kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus

Kunandar (2008:44-45).

Penelitian tindakan kelas yang diterapkan dengan model pembelajaran

kontekstual ini menggunakan model yang di adopsi dari Kemmis & Mc

Taggart (dalam Arikunto, 2010:17). Bagan model Kemmis & Mc Taggart

tersaji pada gambar 3.1.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Siklus Model PTK

Sumber : Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2010:17)

Berdasarkan gambar 3.1 di atas dapat dilihat bahwa bagan model

Kemmis & Mc Taggart dilaksanakan dalam empat tahap yang dimulai dari

perencanaan tindakan (planning) pelaksanaan tindakan (acting)

pengamatan (observing) refleksi (reflecting).

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan merupakan langkah yang dilakukan oleh guru ketika

akan memulai tindakannya. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana

tindakan tersebut dilakukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan yang

sudah dibuat. Pada tahap ini, berisi rancangan strategi dan skenario

penerapan pembelajaran yang akan diterapkan.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan merupakan proses mencermati jalannya pelaksanaan

tindakan. Tahap ini dilakukan pada waktu pelaksanaan tindakan

berlangsung.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan langkah mengingat kembali kegiatan yang

sudah dilakukan. Tahapan ini bertujuan untuk mengkaji secara

menyeluruh pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan

data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi untuk

menyempurnakan tindakan berikutnya.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sarikarya yang terletak di Jl.

Asemgede 48, Kragilan, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sarikarya

tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 26 siswa. Terdiri dari 12 siswa

perempuan dan 14 siswa laki-laki.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3. Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah hasil belajar dan kemampuan berpikir

kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya semester I tahun pelajaran

2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning pada mata pelajaran matematika materi satuan

jarak dan kecepatan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sarikarya pada semester

ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yaitu pada tanggal 6 - 21 Oktober 2015.

C. Persiapan

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan beberapa langkah awal yang

diperlukan sebelum melakukan penelitian, langkah-langkah tersebut

diantaranya :

1. peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian di

kelas V SD Negeri Sarikarya.

2. Peneliti melakukan kegiatan observasi pembelajaran matematika di kelas

V.

3. Peneliti melakukan wawancara terhadap wali kelas V mengenai hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

4. Peneliti mengidentifikasi masalah yang ada pada mata pelajaran

matematika di kelas V berdasarkan hasil wawancara.

5. Peneliti menyusun proposal penelitian.

6. Peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

7. Peneliti menyusun instrument pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS,

lembar evalusi, dan lembar kuesioner.

8. Peneliti melakukan validasi intrumen pembelajaran kepada para ahli yaitu

kepada guru wali kelas V dan dosen Universitas Sanata Dharma.

9. Peneliti menyiapkan sarana dan media yang mendukung pembelajaran, dan

10. Peneliti melaksanakan penelitian.

D. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus, yaitu sebanyak empat

kali pertemuan, setiap siklus dilakukan selama 2 kali pertemuan dan setiap

pertemuan menggunakan alokasi waktu 3 x 35 menit. Alokasi waktu tersebut

disesuaikan dengan jam pembelajaran di sekolah. Materi yang akan di

sampaikan mengenai satuan jarak dan kecepatan dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual. Berikut adalah tindakan yang akan dilakukan pada

setiap siklus :

Siklus I

1. Perencanaan tindakan

Peneliti mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan alat peraga/media yang akan

digunakan berupa meteran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

2. Pelaksanaan tindakan

Pertemuan 1 (3 jp)

a. Pendahuluan

Relating

Pada kegiatan awal, pertama-tama guru mengucapkan salam

pembukaan, berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan membuat kontrak

belajar dengan siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

baik. Selanjutnya guru memberikan semangat kepada para siswa untuk

mengikuti pelajaran dengan cara memberi tahu manfaat dari materi

yang akan dipelajari. Selanjutnya sebelum memasuki pokok

pembelajaran, guru terlebih dahulu menggali pengetahuan siswa

tentang satuan jarak dengan mengajukan pertanyaan “berapa jauhkah

jarak rumah kalian menuju sekolah?” (Contructivism). Selanjutnya

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

hari ini.

b. Inti

Cooperating

Pada kegitan inti diawali dengan guru menjelaskan terlebih dahulu

materi satuan jarak dan cara mengkonversikannya dengan

menggunakan gambar tangga satuan jarak ”turun dikali 10 dan naik

dibagi 10” (Contructivism, Eksplorasi). Setelah guru selesai

menjelaskan materi kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab

tentang materi satuan jarak (Questioning, Eksplorasi,Elaborasi).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Experiencing

Siswa dibagi kedalam 5 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian siswa memperhatikan media yang

telah disediakan oleh guru (Community learning). Selanjutnya guru

menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas

memperagakan cara mengukur jarak/panjang papan tulis menggunakan

meteran (Modelling). Kelompok lain memperhatikan kelompok yang

sedang memperagakan cara mengukur jarak/panjang papan tulis

menggunakan meteran. Setelah para siswa mengamati kelompok yang

maju kedepan kelas guru memberikan waktu kepada siswa untuk

memberi tanggapan kepada kelompok yang telah presentasi didepan

kelas (Questioning, Elaborasi). Selanjutnya guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok yang berisikan soal-soal cerita mengenai

materi satuan jarak (Elaborasi). Dan kemudian siswa diminta untuk

berdiskusi untuk menyelesaikan soal cerita mengenai satuan jarak yang

ada di LKS bersama kelompoknya. (Inquiry, Elaborasi)

Applying

Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dan kemudian membahas hasil pekerjaan siswa secara

bersama-sama (Konfirmasi). Selanjutnya guru dan siswa melakukan

tanya jawab tentang materi yang belum dipahami (Qustioning,

Konfirmasi). Dan sebelum memasuki kegiatan penutup, guru

memberikan penguatan kepada siswa untuk menekankan kembali


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

mengenai materi yang telah dipelajari bahwa 100 cm sama dengan 1 m

dan 1000 m sama dengan 1 km. (Konfirmasi)

c. Penutup

Transfering

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari beserta cara menyelesaikan soal mengenai satuan jarak.

Selanjutnya siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan hari ini di lembar LKS (Reflection). Dan untuk

mengakhiri pembelajaran hari ini guru mengajak siswa berdoa

bersama-sama dan kemudian mengucapkan salam penutup.

Pertemuan 2 (3 jp)

a. Pendahuluan

Relating

Pada kegiatan awal, guru pertama-tama mengucapkan salam

pembukaan, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mengkondisikan

siswa untuk kembali kedalam kelompok seperti pada pertemuan

sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan semangat kepada para siswa

untuk mengikuti pelajaran dengan cara memberi tahu manfaat dari

materi yang akan dipelajari. Dan sebelum memasuki kegiatan inti guru

mengingatkan kepada siswa mengenai materi satuan jarak pada

pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

b. Inti

Cooperating

Siswa dibantu guru memahami konsep bagaimana menyelesaikan

soal satuan jarak yang menggunakan operasi hitung dengan cara

menjumlahkan panjang papan tulis dan meja belajar menggunakan

meteran (Construktivism, Modelling, Eksplorasi). Selanjutnya guru dan

siswa melakukan tanya jawab mengenai materi satuan jarak yang

menggunakan operasi hitung (Quetioning, Eksplorasi, Elaborasi).

Experiencing

Guru membagikan media pembelajaran kepada setiap kelompok.

Selanjutnya guru meminta siswa bersama kelompoknya mencari selisih

panjang papan tulis dan meja belajar serta melakukan penjumlahan

(Inquiry, Community Learning, Elaborasi).

Applying

Guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas

mempraktikan cara mencari selisih dari panjang papan tulis dan meja

belajar serta melakukan penjumlahan dengan menggunakan media

(meteran) yang di sediakan guru (Modelling). Selanjutnya guru

memberikan waktu kapada para siswa untuk memberikan tanggapan

kepada kelompok yang maju kedepan kelas (Qustioning). Guru

membagikan LKS yang berisi mengenai soal cerita satuan jarak yang

menggunakan operasi hitung. Selanjutnya Siswa bersama kelompoknya

bersama-sama menyelesaikan soal yang terdapat di LKS (Community


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Learning, inquiry). Setelah para siswa selesai mengerjakan LKS

selanjutnya guru dan siswa membahas hasil pekerjaan siswa dan

kemudian melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami

(Qustioning, Konfirmasi). Selanjutnya guru memberikan penguatan

kepada siswa dengan menekankan kembali materi pelajaran yang telah

dipelajari “ 1000 m + 1 km = km” ”1 km + 1 km = 2 km”

(Konfirmasi).

c. Penutup

Transfering

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran

mengenai materi satuan jarak yang menggunakan operasi hitung.

Selanjutnya siswa mengerjakan lembar evaluasi mengenai materi satuan

jarak yang telah dibahas pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 secara

individu. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa diminta

untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

hari ini (reflection) dan kemudian guru mengajak siswa berdoa

bersama-sama untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

3. Pengamatan (observasi)

Pada tahap observasi ini peneliti melakukan pengamatan yang

berfokus pada hasil belajar siswa tentang materi satuan jarak dan

kecepatan. Pengambilan data mengenai hasil belajar siswa dilakukan

dengan memberikan soal evaluasi pada akhir siklus 1 yang dikerjakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

secara individu. Peneliti juga mengamati kemampuan berpikir kritis siswa

dengan menggunakan lembar observasi.

4. Refleksi

Pada tahap ini Peneliti melakukan refleksi (renungan) terhadap

pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan mengenai masalah atau

hambatan yang dialami siswa selama kegiatan pembelajaran. Peneliti juga

membandingkan hasil evaluasi dan observasi yang telah dicapai dengan

indikator keberhasilan yang telah ditargetkan. Selanjutnya peneliti

merencanakan perbaikan berdasarkan hasil tes evaluasi dan observasi

untuk dilakukan pada siklus II jika siklus I belum mencapai target yang

telah ditentukan

Siklus II

1. Perencanaan tindakan

Peneliti mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS), dan alat peraga/media yang akan

digunakan berupa meteran dan stopwatch atau jam dinding.

2. Pelaksanaan tindakan

Pertemuan 1 (3 jp)

a. Pendahuluan

Relating

Pada kegiatan awal, guru pertama-tama mengucapkan salam

pembukaan, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa serta

mengkondisikan kelas. Selanjutnya siswa diingatkan kembali mengenai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

materi satuan jarak pada pertemuan sebelumnya. Untuk mengawali

pembelajaran guru terlebih dahulu memberikan semangat kepada para

siswa untuk mengikuti pelajaran dengan cara memberi tahu manfaat

dari materi yang akan dipelajari dan kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari ini.

b. Inti

Cooperating

Pada tahap Cooperating diawali dengan guru memberikan

pemahaman konsep kepada siswa mengenai rumus mencari jarak dan

kecepatan dengan menggunakan “segitiga ajaib” (Construktivism,

Eksplorasi). Selanjutnya guru menjelaskan hubungan satuan jarak dan

kecepatan kepada para siswa beserta cara menentukan jarak dan

kecepatan “Jarak = kecepatan x waktu, Kecepatan = jarak : waktu”

(Eksplorasi). Selanjutnya siswa dan guru melakukan tanya jawab

tentang materi yang diajarkan. (Questioning, Eksplorasi)

Experiencing

Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa. Setelah semua siswa berkumpul bersama

kelompoknya kemudian siswa memperhatikan dan mencari tahu cara

kerja media yang sebelumnya telah di sedikan guru (Community

learning, Inquiry). Selanjutnya guru meminta setiap kelompok untuk

menghitung kecepatan teman kelompoknya yang berjalan kaki sejauh

10 meter menggunakan media pembelajaran (meteran dan stopwatch)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

(Modelling, Eksplorasi). Guru menunjuk salah satu kelompok untuk

maju kedepan kelas memperagakan cara menghitung kecepatan berjalan

teman kelompoknya menggunakan media (meteran dan stopwatch).

(Modelling) dan kelompok lain memperhatikan kelompok yang sedang

memperagakan cara menghitung kecepatan. Selanjutnya guru

memberikan waktu kepada siswa untuk memberikan tanggapan kepada

kelompok yang telah memperagakan cara mengukur kecepatan

(Questioning, Eksplorasi). Selanjutnya guru membagikan LKS kepada

setiap kelompok yang berisikan soal-soal tentang hubungan jarak dan

kecepatan. Selanjutnya siswa secara berkelompok berdiskusi untuk

menyelesaikan soal-soal mengenai hubungan jarak dan kecepatan yang

ada di LKS (Inquiry, Elaborasi).

Applying

Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dan setelah kelompok yang maju kedepan kelas selesai

mempresentasikan hasil diskusinya, selanjutnya guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti (Questioning, Konfirmasi). Selanjutnya

guru memberikan penguatan kepada siswa dengan cara menekankan

kembali materi hubungan satuan jarak dan kecepatan kepada para siswa

(Konfirmasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

c. Penutup

Transfering

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran

tentang cara menghitung jarak dan kecepatan. Setelah menyimpulkan

hasil pembelajaran kemudian guru meminta siswa untuk merefleksikan

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini (Reflection.

Selanjutnya sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran pada

pertemuan ini guru mengajak siswa berdoa bersama-sama dan

kemudian mengucapkan salam penutup.

Pertemuan 2 (3 JP)

a. Pendahuluan

Relating

Pada kegiatan awal, pertama-tama guru mengucapkan salam

pembukaan, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mengkondisikan

siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar. Selanjutnya guru

memberikan semangat kepada para siswa untuk mengikuti pelajaran

dengan cara memberi tahu manfaat dari meteri yang akan dipelajari dan

mengingatkan kembali mengenai materi hubungan jarak dan kecepatan

pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

b. Inti

Cooperating

Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan

media (stopwatch) “menghitung berapa detikkah waktu yang diperlukan

siswa untuk berjalan dari pintu kelas V sampai meja guru” (Modelling).

Selanjutnya siswa dibantu guru memahami konsep bagaimana

menyelesaikan soal mengenai waktu keberangkatan dan waktu tiba

menggunakan “segitiga ajaib”. Waktu = jarak : kecepatan

(Construktivism, Eksplorasi). Selanjutnya guru dan siswa melakukan

tanya jawab mengenai materi waktu keberangkatan dan waktu tiba

(Questioning, Eksplorasi).

Experiencing

Guru memberikan contoh soal cerita mengenai materi waktu

keberangkatan dan waktu tiba dan kemudian membahasnya bersama

siswa. Selanjutnya guru membagikan LKS yang berisi soal cerita

mengenai materi waktu keberangkatan dan waktu tiba kepada setiap

kelompok dan kemudian siswa bekerjasama dengan kelompok

menyelesaikan soal mengenai materi waktu keberangkatan dan waktu

tiba yang terdapat di LKS (Community learning,Inquiry, Elaborasi).

Applying

Siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil

diskusinya (Elaborasi). Selanjutnya guru bersama siswa membahas

hasil pekerjaan siswa (Konfirmasi). Guru dan siswa melakukan tanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

jawab tentang materi yang belum dipahami (Qustioning, Konfirmasi).

Dan kemudian guru memberikan penguatan kepada siswa dengan cara

menekankan kembali materi waktu keberangkatan dan waktu tiba

(Konfirmasi).

c. Penutup

Transfering

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran

tentang materi waktu keberangkatan dan waktu tiba. Setelah siswa

menyimpulkan hasil pembelajaran kemudian siswa diminta untuk

mengerjakan soal evaluasi siklus 2 secara individu. Setelah selesai

mengerjakan soal evaluasi kemudian siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini (Reflection). Selanjutnya

untuk mengakhiri kegitan pembelajaran hari ini guru mengajak siswa

berdoa bersama-sama dan mengucapkan salam penutup.

3. Pengamatan (observasi)

Pada tahap observasi siklus II ini peneliti masih mengamati hasil

belajar dengan memberikan soal evaluasi di akhir siklus II. Peneliti juga

mengamati kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunkan lembar

observasi. Kedua hal tersebut dilakukan sama seperti pada siklus I untuk

mengetahui apakah telah terjadi peningkatan atau tidak.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi (renungan) mengenai

hambatan atau masalah-masalah yang terjadi di siklus II. Serta menemukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

kesimpulan dari penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning berdasarkan hasil tes evalusi dan lembar obsrvasi kemampuan

berpikir kritis siswa pada siklus I dan siklus II.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada dua cara

yaitu dengan menggunakan tes dan non-tes. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan tes berupa soal evaluasi yang diberikan kepada siswa setiap

akhir pembelajaran siklus I dan siklus II yang berjumlah 5 butir soal uraian

setiap siklusnya dan 5 butir soal uraian sebagai evaluasi akhir gabungan siklus

I dan siklus II. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan non-tes yaitu

dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan membagikan kuesioner

kemampuan berpikir kritis.

1. Tes

Tes merupakan instrumen alat ukur untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja,

atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian (Trianto,

2010:264). Tes pada penelitian ini berupa soal evaluasi yang diberikan

kepada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya setiap akhir pembelajaran

siklus I dan siklus II yang berjumlah 5 butir soal uraian setiap siklusnya

dan 5 butir soal uraian sebagai evaluasi akhir gabungan siklus I dan siklus

II yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika

siswa mengenai materi satuan jarak dan kecepatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

2. Non-tes

a) Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti (Kusumah dkk

2009:77). Berdasarkan jenisnya wawancara dapat dibedakan menjadi

dua yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang

diberikan kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh

pewawancara (Kusumah dkk 2009:77). Wawancara tidak terstruktur,

adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

(Sugiyono, 2014:140)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur

yang dilakukan kepada guru kelas V SD Negeri Sarikarya untuk

mendapatkan informasi mengenai pembelajaran matematika khususnya

pada hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

b) Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya

dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti

(Sanjaya, 2011:86). Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu participant observation

(observasi berperan serta) dan non participant observation (Sugiyono,

2014:145).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan participant observation

(observasi berperan serta) yaitu peneliti berperan sebagai seorang guru

dan dibantu oleh obsrver untuk proses pembelajaran dengan

menggunakan lembar pedoman observasi.

c) Kuesioner

Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:142).

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sampai

mana tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dengan mengajukan

pernyataan-pernyataan berdasarkan indikator kemampuan berpikir

kritis.

F. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data secara sistematis

(Trianto, 2010:263). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah soal evaluasi. Sedangkan intrumen

penelitian yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan berpikir

kritis siswa adalah lembar kuesioner dan observasi. Wawancara juga digunakan

peneliti untuk memperoleh informasi awal mengenai permasalahan yang ada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

dalam subyek penelitian. Berikut ini adalah tekhnik pengumpulan data yang

digunakan peneliti untuk memperoleh data mengenai hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa :

Teknik Pengumpulan Data dengan Non tes :

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini disusun untuk membantu peneliti dalam

melakukan wawancara terhadap wali kelas V SD Negeri Sarikarya. Pedoman

wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Mengenai Proses Pembelajaran


No Garis Besar Pertanyaan Wawancara
1 Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas V?
2 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar Matematika di kelas V?
3 Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran Matematika?
4 Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang digunakan pada
saat pelajaran Matematika?
5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika?
6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran Matematika?
7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika?
8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Matematika?
9 Bagaimana strategi pembelajaran Matematika yang digunakan untuk mengatasi
rendahnya hasil belajar siswa?
10 Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran Matematika?

Pedoman wawancara di atas digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai proses belajar mengajar di kelas V SD N Sarikarya khususnya pada

mata pelajaran matematika. Selanjutnya hasil dari wawancara ini akan

digunakan sebagai data awal untuk membantu peneliti melanjutkan ketahap

berikutnya dalam menyusun laporan penelitian. Selain menyusun pedoman

wawancara mengenai proses pembelajaran peneliti juga menyusun pedoman


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

wawancara guru mengenai kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat dilihat

pada tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Guru Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis

No Indikator Pedoman wawancara


1 Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan
jawaban yang benar ketika menemui kesulitan?
Apakah siswa menggunakan cara atau alternatife
lain untuk mengerjakan soal?
Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah
dengan cara yang sistematis?
2 Mampu bertanya Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika
menemui kesulitan?
3 Membuat kesimpulan Apakah siswa mampu menceritakan materi yang
sudah dipelajari?
Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam
mencari jawaban?
4 Menganalisis argument Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam
kelompok?
5 Menjawab pertanyaan Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban
terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari
guru?
6 Keterampilan mengevaluasi Apakah siswa senang mengkoreksi jawaban terlebih
dan menilai hasil dari dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru?
pengamatan Apakah siswa senang melakukan pembuktian
jawaban dengan menggunakan media
pembelajaran?

2. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner disusun untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD N Sarikarya. Lembar kuesioner

ini diberikan kepada siswa ketika sebelum melakukan tindakan dan sesudah

selesai melakukan tindakan. Kisi-kisi kuesioner yang digunakan peneliti untuk

mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada

tabel 3.3 dibawah ini :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis


Aitem Pernyataan
No Indikator Berpikir Kritis Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Menganalisis argument 1, 4 6, 9 4
2 Mampu bertanya 5 11 2
3 Mampu menjawab pertanyaan 2 8 2
4 Memecahkan masalah 3, 7, 14 10, 12, 18 6
5 Membuat kesimpulan 13 16 2
6 Keterampilan mengevaluasi dan
15, 19 17, 20 4
menilai hasil dari pengamatan.
Total 20

Tabel 3.3 di atas menjelaskan bahwa kisi-kisi kuesioner dibagi kedalam

6 indikator, setiap indikator memiliki 2 jenis aitem pernyataan yaitu favorable

(positif) dan unfavorable (negatif). Kuesioner tersebut diberikan kepada para

siswa sebelum melakukan tindakan dan setelah selesai melakukan tindakan,

setiap siswa harus mengisi lembar kuesioner yang berjumlah 20 aitem

pernyataan. Kuesioner yang sudah diisi oleh siswa kemudian dihitung dengan

menggunakan skala linkert 1-5 dengan ketentuan bahwa pada pernyataan

positif apabila menyatakan Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S)

diberi skor 4, Ragu-Ragu (R) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2,

dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan

negatif apabila menyatakan Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi

skor 2, Ragu-Ragu (R) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 4, dan

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 5 (Riduwan, 2013:13).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 3.4 Indikator Berpikir kritis

Pernyataan

Indikator

Favorable Unfavorable
Menganalisis 1. Saya mendiskusikan pendapat yang 1. Saya langsung menerima
argument berbeda dari teman kelompok agar pendapat dari teman tanpa
mendapatkan jawaban yang tepat. mendiskusikan kebenaran
2. Saya dapat membedakan pendapat jawabannya.
teman yang benar dan yang salah. 2. Saya mengalami kesulitan untuk
membedakan pendapat teman
yang benar dan yang salah.
Mampu bertanya 1. Apabila merasa belum puas dengan 1. Saya malas bertanya kepada
sebuah jawaban, maka saya akan guru, walaupun saya merasa
bertanya sampai mendapatkan jawaban belum paham.
yang membuat saya paham.
Mampu menjawab 1. Saya berusaha memikirkan kebenaran 1. Saya sekedar menjawab
pertanyaan jawaban untuk menjawab pertanyaan pertanyaan dari guru.
dari guru.
Memecahkan 1. Saya menyelesaikan permasalahan 1. Saya lebih senang
masalah satuan jarak dan kecepatan dengan menyelesaikan permasalahan
menggunakan berbagai cara sampai satuan jarak dan kecepatan
mendapatkan jawaban yang tepat. dengan jawaban yang telah
2. Saya senang menyelesaikan disediakan.
permasalahan satuan jarak dan 2. Saya menghindari permasalahan
kecepatan yang menantang. satuan jarak dan kecepatan yang
3. Saya dapat memilah pekerjaan yang sulit ditemukan jawabannya.
harus dikerjakan lebih dahulu pada 3. Saya mengalami kesulitan untuk
satuan jarak dan kecepatan memilah pekerjaan yang harus
dikerjakan lebih dahulu pada
satuan jarak dan kecepatan
Membuat 1. Saya mampu membuat kesimpulan 1. Saya mampu membuat
kesimpulan sendiri dari materi yang telah dipelajari kesimpulan dari materi yang
dengan tepat. telah dipelajari dengan bantuan
guru.
Keterampilan 1. Sebelum mengumpulkan pekerjaan, 1. Saya langsung mengumpukan
mengevaluasi dan saya mengoreksinya terlebih dahulu. pekerjaan tanpa mengoreksinya
menilai hasil dari 2. Saya menghitung kembali kesesuaian terlebih dahulu.
pengamatan. jawaban dengan data yang diperoleh. 2. Saya sekedar menghitung
kesesuaian jawaban dengan data
yang diperoleh tanpa
memeriksanya kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

3. Observasi

Lembar observasi ini di susun untuk membantu peneliti memperoleh

gambaran mengenai kemampuan berpikir kritis siswa selama proses

pembelajaran belangsung. Penyusunan lembar observasi ini berpatokan pada 6

indikator kemampuan berpikir kritis yang telah ditentukan, yaitu : (1)

Menganalisis argument, (2) Mampu bertanya, (3) Mampu menjawab

pertanyaan (4) Memecahkan masalah, (5) Membuat kesimpulan, dan (6)

Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Lembar

observasi kemampuan berpikir kritis siswa yang telah di susun oleh peneliti

dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini :

Tabel 3.5 Pedoman Observasi

No Indikator Skala skor


keterampilan 3 2 1
berpikir kritis
1 Menganalisis Sering menganalisis Jarang menganalisis Tidak pernah
argument argumen ketika argumen ketika menganalisis
berkerja dalam berkerja dalam argumen ketika
kelompok kelompok berkerja dalam
kelompok
2 Mampu bertanya Bentuk pertanyaan Bentuk pertanyaan Tidak
menunjukan kurang menunjukan mengajukan
kemampuan kemampuan berpikir pertanyaan
berpikir kritis kritis
3 Mampu Jawaban sesuai Jawaban sesuai dengan Jawaban tidak
menjawab dengan pertanyaan pertanyaan, namun sesuai
pertanyaan dan disertai dengan tanpa disertai dengan
langkah pengerjaan langkah pengerjaan
yang kurang tepat
4 Memecahkan Memecahkan Memecahkan masalah Penyelesaian
masalah masalah dengan dengan langkah yang masalah tanpa
langkah yang sistematis dengan menyertakan
sistematis tanpa bantuan guru langkah yang
bantuan guru sistematis

5 Menuliskan Kesimpulan ditulis Kesimpulan ditulis Tidak menuliskan


kesimpulan dengan benar sesuai namun tidak sesuai kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

dengan materi yang dengan materi yang


telah dipelajari telah dipelajari
6 Keterampilan Sering Jarang mengevaluasi Tidak melakukan
mengevaluasi dan mengevaluasi dan dan menilai hasil evaluasi dan
menilai hasil menilai hasil pengamatan menilai hasil
pengamatan pengematan pengamatan

Teknik Pengumpulan Data Dengan Menggunakan Tes

1. Tes Evaluasi

Instrument yang digunakan peneliti berupa soal uraian sebanyak 5 butir

soal uraian di setiap evaluasi siklus I dan siklus II dan 5 butir soal uraian pada

evaluasi akhir gabungan siklus I dan siklus II. Pemberian setiap soal evaluasi

ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matemaika siswa mengenai

materi satuan jarak dan kecepatan melalui penerapan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning. Kisi-kisi soal evaluasi mata pelajaran

matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan dapat dilihat pada

tabel 3.6 dibawah ini :

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi

No Evaluasi Kompetensi Indikator No


Dasar Soal
1 1 2.4 Mengenal 2.4.2 Mengkonversikan satuan jarak 1, 2
satuan 2.4.9 Menyelesaikan soal cerita tentang materi 3,4,5
jarak dan satuan jarak yang menggunakan operasi
kecepatan hitung

2 2 2.4 Mengenal 2.4.16 Menyelesaikan soal cerita mengenai 1, 2,


satuan jarak dan kecepatan 3
jarak dan 2.4.24 Menentukan waktu keberangkatan dan 4, 5
kecepatan waktu tiba yang berhubungan dengan
satuan jarak dan kecepatan
3 Akhir 2.4 Mengenal 2.4.2 Mengkonversikan satuan jarak 1
satuan
jarak dan 2.4.9 Menyelesaikan soal cerita tentang materi 2
kecepatan satuan jarak yang menggunakan operasi
hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2.4.16 Menyelesaikan soal yang berkaitan 3, 4


dengan hubungan satuan jarak dan
kecepatan

2.4.24 Menentukan waktu keberangkatan dan 5


waktu tiba yang berhubungan dengan
satuan jarak dan kecepatan

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo (1995:242). Pendapat

tersebut senada dengan Siregar (2010:163) yang mengatakan bahwa

validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa

yang ingin diukur. Masidjo (1995 : 243) menyatakan bahwa validitas

dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukan sampai

dimana isi atau tes suatu alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau

diukur atau diteskan.

b. Validitas Konstruk atau Konsep (Concept or Construct Validity)

Validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukan sampai

dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep

yang seharunya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut yang

mendasari disusunya tes atau alat pengukur tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

c. Validitas Kriteria (Criterion Related Validity)

Validitas kriteria adalah validitas yang memperhatikan hubungan

yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi

sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi yang ditempuh

dengan meminta pertimbangan para ahli (expert judgment) yang kompeten

dibidangnya untuk memberikan pendapatnya dan menilai instrument

pembelajaran yang akan digunakan untuk melakukan penelitian. Para ahli

yang dimintai pertimbangan mengenai instrument pembelajaran seperti

silabus, RPP, lembar kerja siswa dan lembar evalusi adalah dosen

Universitas Sanata Dharma dan guru kelas V SD Negeri Sarikarya.

Setelah seluruh instrumen pembelajaran selesai divalidasi oleh para ahli

(expert judgment) yang berkompeten di bidangnya, langkah selanjutnya

adalah menghitung hasil validasi dengan menggunakan kriteria validasi

perangkat pembelajaran yaitu Pedoman Acuan Pembelajaran tipe I (PAP

I). Menurut Masidjo (1995:153) dalam PAP tipe I penguasaan kompetensi

minimal yang merupakan passing skor adalah 65% dari total skor yang

seharusnya dicapai diberi nilai cukup. Jika diketahui bahwa presentil 65

maka di sebut presentil minimal. Disebut presentil minimal karena

dianggap sebagai batas penguasaan kompetensi paling rendah dan diberi

nilai cukup (sedang). Kriteria validasi instrument pembelajaran dengan

menggunakan PAP tipe 1 yang tersaji pada tabel 3.7 dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 3.7 Kriteria Validasi Instrumen Pembelajaran

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Kriteria


90% -100% 4,5 – 5,00 Sangat Layak
80% - 89% 4 – 4,4 Layak
65% - 79% 3,25 – 3,99 Cukup Layak
55% - 64% 2,75– 3,24 Kurang Layak
Dibawah 55% 0 - 2,74 Sangat Kurang Layak
Sumber : Masidjo 1995:153 dengan sedikit modifikasi

Pada tabel 3.8 dibawah ini didapatkan hasil rata-rata validasi

instrument pembelajaran yang telah di validasi oleh para ahli (expert

judgment) seperti silabus, RPP, LKS, lembar evaluasi dan lembar

kuesioner.

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Instrument Pembelajaran

Instrument Hasil Skor Rata-


No Expert Judgment Kriteria
Pembelajaran Rata
Dosen 1 4,2
Dosen 2 4
1 Silabus Layak
Guru 4,4
Rata-rata 4,2
Dosen 1 4,18
Dosen 2 4,24
2 RPP Layak
Guru 4,3
Rata-rata 4,24
Dosen 1 4
Dosen 2 3,83
Guru 4,33
3 LKS Layak
Rata-rata 4,1

Dosen 1 4,27
Dosen 2 4,5
4 Soal Evaluasi Layak
Guru 4,3
Rata-rata 4,4

Dari hasil perhitungan rata-rata instrument pembelajaran di atas

diketahui bahwa diperoleh skor rata-rata silabus 4,2 termasuk kedalam

kriteria layak. Skor rata-rata Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) 4,24


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

termasuk kedalam kriteria layak. Skor rata-rataata Lembar Kerja Siswa

(LKS) 4,1 dengan kriteria layak. Dan skor rata-rata lembar soal evaluasi

4,4 yang termasuk kedalam kriteria layak. Dari perhitungan skor rata-rata

instrument pembelajaran di atas diperoleh skor rata-rata keseluruhan 4,24.

Maka hasil skor rata-rata instrumen pembelajaran tersebut termasuk dalam

kriteria layak dan bisa digunakan untuk penelitian.

Hasil validasi kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa juga

dilakukan dengan meminta pertimbangan para ahli (expert judgment) yang

berkompeten di bidangnya. Para ahli yang dimintai pertimbangan untuk

memberikan pendapat dan penilaiannya mengenai kuesioner kemampuan

berpikir kritis adalah dua dosen psikologi PGSD Universitas Sanata

Dharma. Berikut adalah hasil validasi kuesioner kemampuan berpikir kritis

siswa yang di sajikan pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Hasil Validasi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Expert judgment Hasil Skor Rata-rata Kriteria


Dosen 1 4,1 Layak
Dosen 2 4,25 Layak
Rata-rata 4,18 Layak

Dari hasil perhitungan validasi kuesioner kemampuan berpikir

kritis di atas diperoleh skor rata-rata dari setiap dosen. Dosen 1

memberikan skor rata-rata 4,1 yang termasuk dalam kriteria layak. Dosen

2 memberikan skor rata-rata 4,25 dan termasuk dalam kriteria layak.

berdasarkan skor yang diberikan kedua dosen yang berkompeten di bidang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

psikologi tersebut diperoleh skor dengan rata-rata 4,18 yang termasuk

dalam kriteria layak dan dapat digunakan untuk penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang diteliti

dalam penelitian ini adalah hasil tes soal evaluasi dan data kualitatif yang

diteliti dalam penelitian ini adalah hasiL observasi dan hasil kuesioner

kemampuan berpikir kritis. Adapun data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Hasil Belajar

Analisis data hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi yang

diberikan setiap akhir pembelajaran siklus I dan siklus II yang berjumlah 5

butir soal serta hasil tes evaluasi akhir gabungan dari siklus I dan siklus II

yang berjumlah 5 butir soal. Hasil setiap tes evaluasi siklus I, siklus II, dan

evaluasi akhir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menghitung nilai akhir setiap evaluasi :

x 100

b. Menghitung nilai rata-rata kelas :

c. Perhitungan presentase ketuntasan siswa

Setelah diperoleh semua data yang diperlukan, kemudian dibandingkan

kondisi awal dengan siklus I dan siklus II untuk menyimpulkan apakah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukannya pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

2. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis

a. Lembar kuesioner

Lembar kuesioner terdiri dari pernyataan favorable dan unfovarable

yang berjumlah 20 butir penyataan. Perhitungan setiap item dihitung

dengan menggunakan kriteria kemampuan berpikir PAP tipe 1 sebagai

dasar acuan (Masidjo 1995:153). Analisis kemampuan berpikir kritis dapat

dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis yang diberikan

kepada siswa sebelum dan sesudah berakhirnya penelitian dengan

menerapkan model pembelajaran kontekstual menggunakan pedoman

penskoran yang sudah dibuat. Selanjutnya data hasil kuesioner tersebut

kedalam microsoft excel, dan berikutnya mengelompokkannya

berdasarkan indikator.

2. Menghitung jumlah skor berpikir kritis kelas.


Jumlah skor kelas = Menjumlahkan skor siswa dalam satu kelas

3. Menghitung rata-rata skor kelas.

4. Menghitung nilai rata-rata kelas.

5. Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kritis (CK)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

6. Menghitung presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis

7. Menentukan rentang skor kriteria cukup kritis berdasarkan PAP tipe I

menurut Masidjo.
Rentang skor = presentase x skor maksimal

Tabel 3.10 Penilaian Acuan Patokan I (PAP) I

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% Sangat Kritis

80% - 89% Kritis

65% - 79% Cukup Kritis

55% - 79% Tidak Kritis

Dibawah 55% Sangat Tidak Kritis

a. Indikator 1 (Menganalisis Argumen)

Dalam indikator 1 (menganalisis argumen) terdapat 4 soal

yang mewakili indikator 1 tersebut. Untuk mengetahui skor

maksimal dari indikator 1 dapat dihitung dengan cara berikut:

Skor maksimal = 4 soal × 5 (sangat baik)

= 20

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung

tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 1 adalah

20. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 1 selanjutnya

peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Rentang Skor Indikator 1

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 18 – 20 Sangat Kritis

80% - 89% 16 – 17,9 Kritis

65 % - 79% 13 – 15,9 Cukup Kritis

55% - 64% 11 – 12,9 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 11 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.11 diketahui bahwa pada indikator 1 dapat

dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata

siswa dapat memperoleh skor minimal 13 (cukup kritis).

b. Indikator 2 (Mampu Bertanya)

Dalam indikator 2 (mampu bertanya) terdapat 2 soal yang

mewakili indikator 2 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal

dari indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut:

Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik)

= 10

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung

tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 2 adalah

10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 2 selanjutnya

peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Rentang Skor Indikator 2

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis

80% - 89% 8 – 8,9 Kritis

65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis

55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 5,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.12 diketahui bahwa pada indikator 2 dapat

dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata

siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).

c. Indikator 3 (Memecahkan Masalah)

Dalam indikator 3 (memecahkan masalah) terdapat 2 soal

yang mewakili indikator 3 tersebut. Untuk mengetahui skor

maksimal dari indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut

Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik)

= 10

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung

tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 2 adalah

10. Selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan

kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor

tersebut dapat dilihat pada tabel 3.13


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 3.13 Rentang Skor Indikator 3

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis

80% - 89% 8 – 8,9 Kritis

65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis

55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 5,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.13 diketahui bahwa pada indikator 3 dapat

dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata

siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).

d. Indikator 4 (Memecahkan Masalah)

Dalam indikator 4 (memecahkan masalah) terdapat 6 soal

yang mewakili indikator 4 tersebut. Untuk mengetahui skor

maksimal dari indikator 4 dapat dihitung dengan cara berikut:

Skor maksimal = 6 soal × 5 (sangat baik)

= 30

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung

tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 4 adalah

30. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 4 selanjutnya

peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir

kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.14.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 3.14 Rentang Skor Indikator 4

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 27 – 30 Sangat Kritis

80% - 89% 24 – 26,7 Kritis

65 % - 79% 19,5 – 23,7 Cukup Kritis

55% - 64% 16,5 – 19,2 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 16,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.14 diketahui bahwa pada indikator 4 dapat

dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata

siswa dapat memperoleh skor minimal 19,5 (cukup kritis).

e. Indikator 5 (Membuat Kesimpulan)

Dalam indikator 5 (membuat kesimpulan) terdapat 2 soal

yang mewakili indikator 5 tersebut. Untuk mengetahui skor

maksimal dari indikator 5 dapat dihitung dengan cara berikut:

Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik)

= 10

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung

tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 5 adalah

10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 5 selanjutnya

peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir

kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.15.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 3.15 Rentang Skor Indikator 5

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis

80% - 89% 8 – 8,9 Kritis

65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis

55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 5,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.15 diketahui bahwa pada indikator 5 dapat

dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata

siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).

f. Indikator 6 (Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari

pengamatan).

Dalam indikator 6 (Keterampilan mengevaluasi dan menilai

hasil dari pengamatan) terdapat 4 soal yang mewakili indikator 6

tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 6 dapat

dihitung dengan cara berikut:

Skor maksimal = 4 soal × 5 (sangat baik)

= 20

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung

tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 6 adalah

20. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 6 selanjutnya

peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

kritis berdasarkan PAP tipe I (Penilaian Acuan Patokan). Rentang

skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.16.

Tabel 3.16 Rentang Skor Indikator 6

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 18 – 20 Sangat Kritis

80% - 89% 16 – 17,8 Kritis

65 % - 79% 13 – 15,8 Cukup Kritis

55% - 64% 11 – 12,8 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 11 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.16 diketahui bahwa pada indikator 6 dapat

dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata

siswa dapat memperoleh skor minimal 13 (cukup kritis).

g. Langkah terakhir dalam analisis data kuesioner adalah menghitung

keseluruhan indikator menggunakan kriteria PAP tipe I.

Tabel 3.17 Rentang Skor Seluruh Indikator

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 90 – 100 Sangat Kritis

80% - 89% 80 – 89 Kritis

65 % - 79% 65 – 79 Cukup Kritis

55% - 64% 55 – 64 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 55 Sangat Tidak Kritis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Setelah diketahui rentang skor seluruh indikator, langkah selanjutnya

untuk menghitung nilai kemampuan berpikir kritis menggunakan

rumus sebagai berikut:

Kemudian untuk menentukan skor rata-rata keseluruhan kemampuan

berpikir kritis menggunakan kriteria PAP tipe I, dengan rentang skor

1 sampai dengan 5.

b. Lembar observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 6

indikator sebagai fokus penelitian, yaitu: (1) Menganalisis argument,

(2) Mampu bertanya, (3) Mampu menjawab pertanyaan (4)

Memecahkan masalah, (5) Membuat kesimpulan, dan (6) Keterampilan

mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Peneliti dibantu oleh

teman sejawat memberikan cecklist sesuai dengan keadaan yang

nampak ketika pembelajaran. Observasi dilakukan pada kondisi awal

sebelum tindakan dan selama berlangsungnya siklus I dan siklus II.

Dalam menentukan kriteria kemampuan berpikir kritis peneliti

menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan (Masidjo 1995:153),

dapat dilihat sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 3.18 PAP Tipe 1

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria


90% - 100% Sangat kritis
80% - 89% Kritis
65% - 79% Cukup kritis
55% - 79% Tidak kritis
Di bawah 55% Sangat Tidak kritis

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisis data

observasi:

1. Rata-Rata Setiap Indikator

a. Mendata hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa ke

dalam tabel.

b. Mencari jumlah skor setiap indikator.

c. Jumlah setiap indikator yang telah diperoleh, kemudian dimasukan

kedalam kriteria seperti pada tabel 3.19:

Skor maksimal = 3 × n (jumlah siswa)

= 78

Tabel 3.19 Kriteria Rata-Rata Hasil Observasi Setiap Indikator

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Kriteria


90% – 100% 70,02 – 78 Sangat kritis
80% – 89% 62,4 – 69,42 Kritis
65% – 79% 50,7 – 61,62 Cukup kritis
55% – 64% 42,9 – 49,92 Tidak kritis
< 55% 0 – 42,12 Sangat tidak kritis

d. Mencari rata-rata kondisi awal yang diperoleh dari hasil rata- rata

pertemuan satu dan pertemuan dua siklus I.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

e. Rata-rata yang didapat dari kondisi awal dimasukkan ke dalam

kriteria sesuai pada tabel 3.19

f. Mencari rata-rata kondisi akhir yang diperoleh dari hasil rata-rata

pertemuan satu dan pertemuan dua siklus II.

g. Rata-rata yang didapatkan dari kondisi akhir dimasukkan ke

dalam kriteria sesuai pada tabel 3.19

h. Membandingkan kondisi awal dan kondisi akhir.

2. Rata-Rata Secara Keseluruhan

a. Mencari rata-rata keseluruhan siklus I yang diperoleh dari setiap

siswa.

b. Rata-rata pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria sebagai

berikut:

Tabel 3.20
Kriteria Rata-Rata Hasil Observasi Secara Keseluruhan
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan
90% – 100% 2,7 – 3 Sangat kritis
80% – 89% 2,4 - 2,67 Kritis
65% – 79% 1,95 - 2,37 Cukup kritis
55% – 64% 1,65 - 1,92 Tidak kritis
< 55% 0 - 1,65 Sangat tidak kritis

c. Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari

setiap siswa.

d. Rata-rata secara keseluruhan dimasukkan ke dalam kriteria sesuai

pada tabel 3.20


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

3. Persentase Secara Keseluruhan

a. Rata-rata setiap siswa dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada

tabel 3.18

b. Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis

(minimal cukup kritis).

c. Mencari persentase siswa yang dianggap mampu berpikir ktiris

(cukup kritis) dengan cara:

x 100%

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika

“KD 2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan” di SD N Sarikarya kelas V

tahun pelajaran 2015/2016. Berikut ini adalah tabel indikator keberhasilan

yang peneliti buat :

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

No Indikator Kondisi Target Deskriptor


Awal Evaluasi 1 Evaluasi 2 Evaluasi
akhir
1 Rata-rata nilai 63,05 70 75 80 Jumlah nilai seluruh
kelas : jumlah seluruh
siswa
2 Presentase 49,88% 60% 70% 80% Jumlah seluruh
jumlah siswa siswa yang mencapai
yang
KKM : jumlah
mencapai
KKM seluruh siswa x
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No Keterangan Kondisi Target Kondisi Deskriptor


Awal Akhir
Nilai kemampuan 61,23 75 Jumlah skor rata-rata kelas : skor
berpikir kritis maksimal x 100
Presentase siswa 34,62% 75% Jumlah siswa yang minimal cukup
yang minimal cukup kritis dibagi seluruh siswa dikali 100%
kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

J. Jadwal Kegiatan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran

2015/2016. Berikut ini jadwal penelitian yang akan dilaksanakan:

Tabel 3.23 Jadwal Kegiatan Penelitian

Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jul Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar April
2015 2015 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016
1. Perijinan observasi dan
wawancara di SD
2. Observasi dan
wawancara
Sebelum penelitian
3. Penyusunan dan
pengajuan
Proposal
4. Persiapan perangkat
Pembelajaran dan
validasi instrument
pembelajaran
5. Pelaksanaan tindakan

6. Pengolahan data hasil


Penelitian
7. Penyelesaian
kelengkapan penelitian
8. Revisi dan mengurus
syarat mengikuti ujian
9. Ujian

10. Revisi akhir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, ada dua hal yang akan diuraikan oleh peneliti. Dua hal

tersebut adalah hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar

dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Pada

Materi Satuan Jarak dan Kecepatan Melalui Model Pembelajaran

Kontekstual” dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2015/2016 dengan

jumlah siswa 26 yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus yang

dimulai tanggal 6 Oktober sampai tanggal 21 Oktober 2015 setiap siklus

dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan menggunakan alokasi waktu 3

x 35 menit (3 jp) di setiap pertemuannya sesuai dengan jam pembelajaran di

sekolah.

1. Kondisi Awal

Sebelum dilakukannya tindakan, peneliti terlebih dahulu

melakukan pengamatan proses pembelajaran matematika di kelas V SD

Negeri Sarikarya dan melihat data hasil ulangan matematika siswa

khususnya pada materi satuan jarak dan kecepatan pada tahun pelajaran

2013/2014 dan 20012/2013 sebelum sekolah menggunakan kurikulum

2013. Pengamatan proses pembelajaran matematika dilakukan untuk

mengetahui model pembelajaran yang digunakan guru selama proses

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

mengajar matematika dan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir

kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya. Berikut ini adalah data kondisi

awal hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dilakukan

tindakan.

a. Hasil Belajar

Kondisi awal hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri

Sarikarya didapatkan dari hasil nilai ulangan matematika siswa pada tahun

Pelajaran 2013/2014 dan 2012/2013 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 65. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya dilihat

jumlah siswa, rata-rata nilai kelas, nilai tertinggi, nilai terendah, dan

presentase siswa tuntas dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Kelas V

Tahun Pelajaran 2013/2014

Keterangan Hasil
Jumlah siswa 30
Rata – rata Nilai Kelas 63,3
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 47
Presentase Siswa Tuntas 53,33% (16 siswa)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui data kondisi awal hasil

belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Sarikarya yang berjumlah 30

siswa pada materi satuan jarak dan kecepatan dengan nilai rata-rata kelas

pada tahun pelajaran 2013/2014 sebesar 63,3 dengan nilai tertinggi 85 dan

nilai terendah 47. Presentase siswa tuntas sebesar 53,33% (16 siswa) Tabel

hasil nilai ulangan matematika dapat dilihat pada lampiran 13.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Kelas V

Tahun Pelajaran 2012/2013

Keterangan Hasil
Jumlah siswa 28
Rata – rata Nilai Kelas 62,8
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 48
Presentase Siswa Tuntas 46,43% (13 siswa)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui data kondisi awal hasil

belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Sarikarya yang berjumlah 28

siswa pada materi satuan jarak dan kecepatan dengan nilai rata-rata kelas

pada tahun pelajaran 2012/2013 sebesar 62,8 dengan nilai tertinggi 90 dan

nilai terendah 48. Presentase siswa tuntas sebesar 46,43% (13 siswa).

Tabel hasil nilai ulangan matematika dapat dilihat pada lampiran 13.

Berdasarkan hasil belajar pada tahun pelajaran 2013/2014 dan

2012/2013 maka didapatkan nilai rata-rata yaitu 63,05. Dan rata-rata

presentase ketuntasan siswa pada tahun pelajaran 2013/204 dan 2012/2013

sebesar 49,88%.

b. Berpikir Kritis

Sebelum dilakukannya tindakan, selain peneliti melakukan

pengamatan terhadap nilai ulangan matematika siswa kelas V SD Negeri

Sarikarya tahun pelajaran 2013/2014 dan 2012/2013, peneliti juga

melakukan pengumpulan data awal berupa kuesioner kemampuan berpikir

kritis siswa terhadap mata pelajaran matematika. Pengambilan data kondisi

awal kemampuan berpikir kritis siswa dilaksanakan pada tanggal 6

Oktober 2015. Hasil dari pengambilan data kondisi awal kemampuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.3

Skor Indikator 1 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Item
No Nama Skor Kriteria
1 4 6 9
1 Murid 1 2 3 3 3 11 Tidak Kritis
2 Murid 2 4 3 3 3 13 Cukup Kritis
3 Murid 3 2 3 2 3 10 Sangat Tidak Kritis
4 Murid 4 3 4 4 2 13 Cukup Kritis
5 Murid 5 2 3 3 3 11 Tidak Kritis
6 Murid 6 3 3 3 4 13 Cukup Kritis
7 Murid 7 3 2 2 3 10 Sangat Tidak Kritis
8 Murid 8 3 3 4 5 15 Cukup Kritis
9 Murid 9 2 3 2 2 9 Sangat Tidak Kritis
10 Murid 10 3 3 4 2 12 Tidak Kritis
11 Murid 11 1 2 2 2 7 Sangat Tidak Kritis
12 Murid 12 4 3 4 2 13 Cukup Kritis
13 Murid 13 4 3 3 3 13 Cukup Kritis
14 Murid 14 3 3 4 2 12 Tidak Kritis
15 Murid 15 3 4 3 3 13 Cukup Kritis
16 Murid 16 5 4 3 4 16 Kritis
17 Murid 17 5 4 4 3 16 Kritis
18 Murid 18 1 3 2 2 8 Sangat Tidak Kritis
19 Murid 19 3 3 4 3 13 Cukup Kritis
20 Murid 20 2 3 2 2 9 Sangat Tidak Kritis
21 Murid 21 2 2 4 2 10 Sangat Tidak Kritis
22 Murid 22 3 2 5 3 13 Cukup Kritis
23 Murid 23 4 3 3 4 14 Cukup Kritis
24 Murid 24 2 3 4 2 11 Tidak Kritis
25 Murid 24 1 2 3 2 8 Sangat Tidak Kritis
26 Murid 26 3 3 2 3 11 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 304
Rata-rata kelas 11,69 Tidak Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 58,45 Tidak Kritis
Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12
Presentase siswa yang minimal cukup kritis 46,15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Berdasarkan tabel 4.3 di atas di ketahui kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator pertama adalah 304 dengan rata-rata kelas

11,69 (tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas 58,45 (tidak kritis). Pada

indikator pertama jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 12 siswa

dengan presentase sebesar 46,15%.

Tabel 4.4

Skor Indikator 2 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Item
No Nama Skor Kriteria
5 11
1 Murid 1 2 3 5 Sangat tidak kritis
2 Murid 2 4 3 7 Cukup kritis
3 Murid 3 2 3 5 Ssangat tidak kritis
4 Murid 4 3 2 5 Sangat tidak kritis
5 Murid 5 4 3 7 Cukup kritis
6 Murid 6 3 4 7 Cukup kritis
7 Murid 7 3 4 7 Cukup kritis
8 Murid 8 2 3 5 Sangat tidak kritis
9 Murid 9 2 2 4 Sangat tidak kritis
10 Murid 10 4 3 7 Cukup kritis
11 Murid 11 2 1 3 Sangat tidak kritis
12 Murid 12 2 3 5 Sangat tidak kritis
13 Murid 13 2 4 6 Tidak kritis
14 Murid 14 2 3 5 Sangat tidak kritis
15 Murid 15 2 4 6 Tidak kritis
16 Murid 16 4 3 7 Cukup kritis
17 Murid 17 3 5 8 Kritis
18 Murid 18 4 2 6 Tidak kritis
19 Murid 19 3 4 7 Cukup kritis
20 Murid 20 3 2 5 Sangat tidak kritis
21 Murid 21 2 3 5 Sangat tidak kritis
22 Murid 22 4 3 7 Cukup kritis
23 Murid 23 3 3 6 Tidak kritis
24 Murid 24 3 2 5 Sangat tidak kritis
25 Murid 24 3 2 5 Sangat tidak kritis
26 Murid 26 4 3 7 Cukup kritis
Jumlah Skor Kelas 152
Rata-rata Kelas 5,85 Tidak Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 58,5 Tidak Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 10


Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 38,46%

Berdasarkan tabel 4.4 di atas di ketahui kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator kedua adalah 152 dengan rata-rata kelas 5,85

(tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas 58,5 (tidak kritis). Pada indikator

kedua jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 10 siswa dengan

presentase sebesar 38,46%.

Tabel 4.5

Skor Indikator 3 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Item
No Nama Skor Kriteria
2 8
1 Murid 1 3 3 6 Tidak kritis
2 Murid 2 3 5 8 Kritis
3 Murid 3 3 2 5 Sangat tidak kritis
4 Murid 4 3 3 6 Tidak kritis
5 Murid 5 4 2 6 Tidak kritis
6 Murid 6 4 3 7 Cukup kritis
7 Murid 7 2 3 5 Sangat tidak kritis
8 Murid 8 3 4 7 Cukup kritis
9 Murid 9 3 2 5 Sangat tidak kritis
10 Murid 10 4 3 7 Cukup kritis
11 Murid 11 2 2 4 Sangat tidak kritis
12 Murid 12 3 4 7 Cukup kritis
13 Murid 13 3 2 5 Sangat tidak kritis
14 Murid 14 5 2 7 Cukup kritis
15 Murid 15 4 4 8 Kritis
16 Murid 16 4 3 7 Cukup kritis
17 Murid 17 4 4 8 Kritis
18 Murid 18 3 3 6 Tidak kritis
19 Murid 19 4 3 7 Cukup kritis
20 Murid 20 5 1 6 Tidak kritis
21 Murid 21 2 3 5 Sangat tidak kritis
22 Murid 22 3 3 6 Tidak kritis
23 Murid 23 4 4 8 Kritis
24 Murid 24 4 2 6 Tidak kritis
25 Murid 24 3 3 6 Tidak kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

26 Murid 26 2 2 4 Sangat tidak kritis


Jumlah Skor Kelas 162
Rata-rata Kelas 6,23 Tidak Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 62,3 Tidak Kritis
Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 11
Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 42,30%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas di ketahui kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator ketiga adalah 162 dengan rata-rata kelas 6,23

(tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas 62,3 (tidak kritis). Pada indikator

ketiga jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 11 siswa dengan

presentase sebesar 42,30%.

Tabel 4.6

Skor Indikator 4 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No Nama Item
Skor Kriteria
3 7 10 12 14 18
1 Murid 1 2 2 3 3 4 3 17 Tidak kritis
2 Murid 2 4 3 3 3 4 4 21 Cukup kritis
3 Murid 3 2 4 2 4 3 5 20 Cukup kritis
4 Murid 4 1 3 2 3 5 4 18 Tidak kritis
5 Murid 5 3 2 5 1 3 3 17 Tidak kritis
6 Murid 6 4 4 4 3 4 2 21 Cukup kritis
7 Murid 7 4 2 4 1 3 4 18 Tidak kritis
8 Murid 8 4 2 3 3 5 3 20 Cukup kritis
9 Murid 9 3 2 4 3 3 4 19 Tidak kritis
10 Murid 10 2 3 4 3 4 2 18 Tidak kritis
11 Murid 11 3 2 3 2 4 2 16 Sangat tidak kritis
12 Murid 12 4 3 3 2 3 2 17 Tidak kritis
13 Murid 13 3 4 3 3 3 4 20 Cukup kritis
14 Murid 14 3 3 4 2 4 3 19 Tidak kritis
15 Murid 15 3 3 3 2 4 3 18 Tidak kritis
16 Murid 16 5 4 3 4 3 3 22 Cukup kritis
17 Murid 17 5 4 3 4 4 4 24 Kritis
18 Murid 18 3 4 3 4 4 2 20 Cukup kritis
19 Murid 19 3 4 5 4 4 3 23 Cukup kritis
20 Murid 20 3 4 4 3 3 3 20 Cukup kritis
21 Murid 21 2 3 3 4 4 3 19 Tidak kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

22 Murid 22 2 4 3 3 3 2 17 Tidak kritis


23 Murid 23 3 4 3 3 4 3 20 Cukup kritis
24 Murid 24 3 2 4 3 2 4 18 Tidak kritis
25 Murid 24 5 3 3 2 3 3 19 Tidak kritis
26 Murid 26 3 2 3 3 4 2 17 Tidak kritis
Jumlah Skor Kelas 498
Rata-rata Kelas 19,15 Tidak Kritis
Nilai rata-rata kelas 63,83 Tidak Kritis
Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 11
Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 42,30%

Berdasarkan tabel 4.6 di atas di ketahui kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator keempat adalah 498 dengan rata-rata kelas

19,15 (tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas 63,83 (tidak kritis). Pada

indikator keempat jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 11 siswa

dengan presentase sebesar 42,30%.

Tabel 4.7

Skor Indikator 5 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Item
No Nama Skor Kriteria
13 16
1 Murid 1 3 3 6 Tidak kritis
2 Murid 2 3 4 7 Cukup kritis
3 Murid 3 3 4 7 Cukup kritis
4 Murid 4 4 3 7 Cukup kritis
5 Murid 5 2 4 6 Tidak kritis
6 Murid 6 4 3 7 Cukup kritis
7 Murid 7 3 3 6 Tidak kritis
8 Murid 8 4 3 7 Cukup kritis
9 Murid 9 3 2 5 Sangat tidak kritis
10 Murid 10 3 3 6 Tidak kritis
11 Murid 11 2 2 4 Sangat tidak kritis
12 Murid 12 3 2 5 Sangat tidak kritis
13 Murid 13 4 3 7 Cukup kritis
14 Murid 14 4 2 6 Tidak kritis
15 Murid 15 3 4 7 Cukup kritis
16 Murid 16 3 4 7 Cukup kritis
17 Murid 17 3 5 8 Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

18 Murid 18 3 3 6 Tidak kritis


19 Murid 19 4 3 7 Cukup kritis
20 Murid 20 2 3 5 Sangat tidak kritis
21 Murid 21 3 2 5 Sangat tidak kritis
22 Murid 22 3 4 7 Cukup kritis
23 Murid 23 4 3 7 Cukup kritis
24 Murid 24 3 3 6 Tidak kritis
25 Murid 24 3 4 7 Cukup kritis
26 Murid 26 3 3 6 Tidak kritis
Jumlah Skor Kelas 164
Rata-rata Kelas 6,31 Tidak Kritis
Nilai rata-rata kelas 63,1 Tidak Kritis
Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 13
Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 50%

Berdasarkan tabel 4.7 di atas di ketahui kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator kelima adalah 164 dengan rata-rata kelas 6,31

(tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas 63,1 (tidak kritis). Pada indikator

kelima jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 13 siswa dengan

presentase sebesar 50%.

Tabel 4.8

Skor Indikator 6 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Item
No Nama Skor Kriteria
15 17 19 20
1 Murid 1 4 4 2 2 12 Tidak kritis
2 Murid 2 4 4 5 3 16 Kritis
3 Murid 3 3 4 3 3 13 Cukup kritis
4 Murid 4 2 5 2 2 11 Tidak kritis
5 Murid 5 4 4 1 2 11 Tidak kritis
6 Murid 6 3 4 4 3 14 Cukup kritis
7 Murid 7 1 3 3 3 10 Sangat tidak kritis
8 Murid 8 2 4 2 3 11 Tidak kritis
9 Murid 9 2 3 2 2 9 Sangat tidak kritis
10 Murid 10 3 4 3 2 12 Tidak kritis
11 Murid 11 3 3 2 1 9 Sangat tidak kritis
12 Murid 12 2 4 4 2 12 Tidak kritis
13 Murid 13 4 4 3 3 14 Cukup kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

14 Murid 14 3 4 1 3 11 Tidak kritis


15 Murid 15 3 4 2 4 13 Cukup kritis
16 Murid 16 4 3 5 5 17 Kritis
17 Murid 17 5 3 4 4 16 Kritis
18 Murid 18 2 5 3 1 11 Tidak kritis
19 Murid 19 4 4 2 4 14 Cukup kritis
20 Murid 20 2 3 2 3 10 Sangat tidak kritis
21 Murid 21 2 3 3 2 10 Sangat tidak kritis
22 Murid 22 4 4 3 1 12 Tidak kritis
23 Murid 23 3 5 2 3 13 Cukup kritis
24 Murid 24 3 3 2 2 10 Sangat tidak kritis
25 Murid 24 4 4 1 2 11 Tidak kritis
26 Murid 26 2 3 2 3 10 Sangat tidak kritis
Jumlah Skor Kelas 312
Rata-rata Kelas 12 Tidak Ktitis
Nilai rata-rata kelas 60 Tidak Kritis
Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 9
Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 34,62%

Berdasarkan tabel 4.8 di atas di ketahui kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator keenam adalah 312 dengan rata-rata kelas 12

(tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas 60 (tidak kritis). Pada indikator

keenam jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 9 siswa dengan

presentase sebesar 34,62%.

Tabel 4.9

Skor Indikator Keseluruhan Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis

Indikator
No Nama Skor Kriteria
1 2 3 4 5 6
1 Murid 1 11 5 6 17 6 12 57 Tidak Kritis
2 Murid 2 13 7 8 21 7 16 72 Cukup Kritis
3 Murid 3 10 5 5 20 7 13 60 Tidak Kritis
4 Murid 4 13 5 6 18 7 11 60 Tidak Kritis
5 Murid 5 11 7 6 17 6 11 58 Tidak Kritis
6 Murid 6 13 7 7 21 7 14 69 Cukup Kritis
7 Murid 7 10 7 5 18 6 10 56 Tidak Kritis
8 Murid 8 15 5 7 20 7 11 65 Cukup Kritis
9 Murid 9 9 4 5 19 5 9 51 Sangat Tidak Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

10 Murid 10 12 7 7 18 6 12 62 Tidak Kritis


11 Murid 11 7 3 4 16 4 9 43 Sangat Tidak Kritis
12 Murid 12 13 5 7 17 5 12 59 Tidak Kritis
13 Murid 13 13 6 5 20 7 14 65 Cukup kritis
14 Murid 14 12 5 7 19 6 11 60 Tidak Kritis
15 Murid 15 13 6 8 18 7 13 65 Cukup Kritis
16 Murid 16 16 7 7 22 7 17 76 Cukup Kritis
17 Murid 17 16 8 8 24 8 16 80 Kritis
18 Murid 18 8 6 6 20 6 11 57 Tidak Kritis
19 Murid 19 13 7 7 23 7 14 71 Cukup Kritis
20 Murid 20 9 5 6 20 5 10 55 Tidak Kritis
21 Murid 21 10 5 5 19 5 10 54 Sangat Tidak Kritis
22 Murid 22 13 7 6 17 7 12 62 Tidak Kritis
23 Murid 23 14 6 8 20 7 13 68 Cukup Kritis
24 Murid 24 11 5 6 18 6 10 56 Tidak Kritis
25 Murid 24 8 5 6 19 7 11 56 Tidak Kritis
26 Murid 26 11 7 4 17 6 10 55 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 1592
Rata-rata Kelas 61,23 Tidak Kritis
Nilai rata-rata kelas 61,23 Tidak Kritis
Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 9
Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 34,62%

Berdasarkan tabel 4.9 di atas di ketahui data keseluruhan kondisi

awal kemampuan berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh

jumlah skor keseluruhan adalah 1592 dengan rata-rata kelas 61,23 (tidak

kritis) dan nilai rata-rata kelas 61,23 (tidak kritis). Data keseluruhan

menunjukan terdapat 9 siswa dengan presentase sebesar 34,62% yang

minimal cukup kritis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Tabel 4.10

Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

Jumlah siswa yang


No Indikator Nilai Kriteria minimal cukup kritis
Σ Siswa Presentase
Tidak
1. Menganalisis argumen 58,45 12 46,15%
kritis
Tidak
2. Mampu bertanya 58,5 10 38,46%
kritis
Mampu menjawab Tidak
3. 62,3 11 42,30%
pertanyaan kritis
Tidak
4. Memecahkan masalah 63,83 11 42,30%
kritis
Tidak
5. Membuat kesimpulan 63,1 13 50%
kritis
Keterampilan mengevaluasi
Tidak
6. dan menilai hasil dari 60 9 34,62%
kritis
pengamatan.
61,23 Tidak 9 34,62%
Keseluruhan
kritis

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui nilai, kriteria, dan

jumlah siswa yang minimal cukup kritis serta persentasenya pada setiap

indikator dari hasil kuesioner kondisi awal. Pada indikator pertama

diperoleh nilai 58,45 yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis dan

terdapat 12 siswa yang minimal cukup kritis (46,15%). Indikator kedua

diperoleh nilai 58,5 yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis dan

terdapat 10 siswa yang minimal cukup kritis (38,46%). Indikator ketiga

diperoleh nilai 62,3 yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis dan

terdapat 11 siswa yang minimal cukup kritis (42,30%). Pada indikator

keempat diperoleh nilai 63,83 yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis

dengan persentase 42,30% atau sebanyak 11 siswa yang minimal cukup

kritis. Indikator kelima diperoleh nilai 63,1 yang termasuk kedalam

kriteria tidak kritis dan terdapat 13 siswa yang minimal cukup kritis (50%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Dan pada Indikator keenam diperoleh nilai 60 yang termasuk kedalam

kriteria tidak kritis dan terdapat 9 siswa yang minimal cukup kritis

(34,62%). Nilai keseluruhan dari hasil kuesioner kondisi awal adalah 61,23

yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis dan terdapat 9 siswa yang

minimal cukup kritis (34,62%).

1. Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 dan 7

Oktober 2015 di kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016.

Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan

alokasi waktu di setiap pertemuaanya 3 x 35 menit (3 jp).

a. Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti meliputi permintaan ijin

kepada kepala sekolah SD Negeri Sarikarya untuk melakukan penelitian di

kelas V. Setelah kepala sekolah memberikan ijin, peneliti menentukan

waktu untuk melakukan observasi pembelajaran dan wawancara kepada

guru wali kelas V untuk mendapatkan data awal mengenai permasalahan

yang terjadi di kelasnya.

Setelah peneliti mengetahui permasalahan yang terjadi, Peneliti

mengkaji Kompetensi Dasar, indikator, dan materi pokok penelitian untuk

menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kerja Siswa (LKS), lembar soal evalusi, rubrik penilaian, dan media

pembelajaran yang mendukung pembelajaran siswa. Selain itu peneliti

juga menyusun kuesioner kemampuan berpikir kritis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak

dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya 3 x 35

menit (3 jp) menyesuaikan jam pelajaran di SD Negeri Sarikarya.

Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 6

Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (3 jp). Pertemuan

pertama membahas tentang cara mengkonversikan satuan jarak dengan

menggunakan model pembelajaran Kontekstual(CTL).

Pada kegiatan awal, guru pertama-tama membuka pembelajaran

dengan cara mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

kemudian guru membuat kontrak belajar dengan para siswa agar siswa

dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Sebelum memasuki

kegiatan inti, guru bertanya terlebih dahulu kepada siswa “berapa jarak

rumah kalian menuju sekolah” hal ini dimaksudkan untuk menggali

pemahaman siswa mengenai materi yang akan dipelajari (Contructivism).

Kemudian pada kegiatan inti guru mulai menjelaskan materi satuan

jarak beserta cara mengkonversikannya dengan menggunakan gambar

tangga satuan jarak “setiap turun sekali dikali 10 dan naik di bagi 10”.

Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru memberikan waktu kepada

para siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami (Questioning).

Setelah siswa paham cara mengkonversi satuan jarak, guru membagi siswa

menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

kemudian setiap siswa bersama kelompok memperhatikan media yang

telah disediakn guru (Community Learning). Setelah kelompok selesai

memperhatikan media beserta cara penggunaannya, kemudian guru

menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan kelas

mendemonstrasikan cara mengukur panjang papan tulis menggunakan

media (meteran) yang telah di sediakan guru (Modelling) dan kelompok

lain memperhatikan kelompok yang sedang mendemonstrasikan cara

mengukur panjang papan tulis. Setelah siswa melihat kelompok yang

mendemonstrasikan cara mengukur panjang papan tulis menggunakan

media, siswa kemudian berdiskusi bersama kelompoknya untuk

mengerjakan soal cerita yang tersedia di LKS (Inquiry, Community

Learning). Setelah selesai mengerjakan LKS kemudian kelompok

mengumpulkan hasilnya kepada guru yang nantinya akan dinilai dengan

menggunakan rubrik penilaian yang telah ditentukan guru (Authentic

Assesment).

Diakhir kegiatan, siswa bersama-sama dengan bimbingan guru

menyimpulkan materi yang telah di pelajari hari ini dan kemudian siswa

melakukan refleksi hal-hal yang telah dipelajari, kesulitan dan kendala

yang dihadapi dalam proses pembelajaran apa saja (Reflection).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Oktober

September 2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit (3 jp). Pertemuan

kedua membahas tentang cara melakukan operasi hitung satuan jarak

dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning.

Pada kegiatan awal, guru pertama-tama membuka pembelajaran

dengan cara mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

kemudian guru membuat kontrak belajar dengan para siswa agar para

siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Kemudian

siswa diminta untuk kembali kedalam kelompok seperti pertemuan

sebelumnya. Sebelum memasuki kegiatan inti guru melakukan tanya

jawab dengan siswa untuk mengingatkan kembali materi pada pertemuan

sebelumnya (Questioning).

Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara

melakukan operasi hitung satuan jarak, kemudian guru secara perlahan-

lahan membantu siswa untuk memahami konsep menyelesaikan soal

satuan jarak yang menggunakan operasi hitung dengan cara menjumlahkan

panjang papan tulis dan meja belajar dengan menggunakan metera

(Contructivism, modelling). Setelah siswa mengerti cara melakukan

operasi hitung satauan jarak, guru membagikan media (meteran) kepada

para siswa yang tergabung dalam kelompok kecil. Setelah itu, guru

meminta siswa bersama kelompoknya untuk mencari selisih dari panjang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

papan tulis dan meja belajar serta melakukan penjumlahan (Inquiry,

Community Learning). Setelah siswa selesai melakukan pengukuran,

kemudian guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas

mempraktikan cara mencari selisih dari panjang papan tulis dan meja

belajar serta melakukan penjumlahan dengan menggunakan media

(meteran) yang di sediakan guru (Modelling). Setelah itu guru memberikan

kesempatan kepada para kelompok yang tidak maju untuk memberikan

tanggapan kepada kelompok yang telah mendemonstrasikan cara mencari

selisih dari panjang papan tulis dan meja belajar serta melakukan

penjumlahan dengan menggunakan media pembelajaran (Quistioning).

Kemudian siswa bersama kelompoknya mengerjakan soal cerita tentang

satuan jarak yang menggunakan operasi hitung di LKS (Inquiry,

Community Learning). Setelah selesai mengerjakan LKS kemudian siswa

bersama kelompok mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru yang

nantinya akan dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian yang telah

ditentukan guru (Authentic Assesment).

Di akhir kegiatan, siswa bersama-sama dengan bimbingan guru

menyimpulkan materi dan merefleksikan pembelajaran hari ini

(Reflection). Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara

individu. Setelah selesai kemudian siswa mengumpulkan hasil evaluasi

siklus I kepada guru yang nantinya akan dinilai dengan menggunakan

rubrik penilaian (Authentic Assesment).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengetahui perkembangan

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya

tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Hasil

belajar siswa dapat diketahui dari nilai evaluasi pada siklus I. Sedangkan

perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran

matematika dapat diketahui dari data hasil observasi selama proses

pembelajaran pada siklus I. Dalam melakukan pengamatan, peneliti

dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati kemampuan berpikir kritis

siswa yang berpedoman pada lembar observasi. Berikut ini adalah data

hasil belajar dan kemampuan siswa pada siklus I :

1. Data Hasil Belajar

Hasil belajar siswa didapatkan dari hasil nilai evaluasi yang

dilakukan di akhir siklus I dengan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)

65 sesuai dengan KKM di SD Negeri Sarikarya. Data hasil belajar

siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I

Keterangan Hasil
Jumlah siswa 26
Nilai Rata-rata Kelas 71
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 42
Persentase Siswa Tuntas 65,38% (17 siswa)

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui jumlah keseluruhan siswa kelas V

SD Negeri Sarikarya sebanyak 26 siswa dan didapatkan nilai rata-rata

kelas sebesar 71. Pada evaluasi siklus I nilai tertinggi 100 dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

terendahnya 42. Pada evaluasi siklus I ini ada 17 siswa dari 26 siswa

(65,38%) yang sudah mencapai KKM. Data hasil nilai evaluasi siklus

I secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 14.

2. Data Observasi Kemampuan Berpikir kritis

Data kemampuan berpikir kritis siswa didapatkan melalui kegiatan

obeservasi yang dilakukan selama proses pembelajaran pada

pertemuan I dan pertemuan II pada siklus I. data kemampuan berpikir

kritis siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini.

Tabel 4.12

Data Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siklus 1

Pertemuan
Rata-
Indikator 1 2 Kriteria
rata
Skor Kriteria Skor Kriteria
1. Menganalisis Tidak Cukup Tidak
48,5
argumen 46 kritis 51 kritis kritis
Cukup Cukup Cukup
2. Mampu bertanya 54
52 kritis 56 kritis kritis
3. Mampu menjawab Tidak Cukup Cukup
51,5
pertanyaan 49 kritis 54 kritis kritis
4. Memecahkan Tidak Cukup Cukup
51,5
masalah 47 kritis 56 kritis kritis
5. Membuat Tidak Cukup Cukup
53
kesimpulan 48 kritis 58 kritis kritis
6. Keterampilan
mengevaluasi dan Tidak
48
menilai hasil dari Tidak Cukup krtitis
pengamatan 45 kritis 51 kritis

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui skor keseluruhan siswa kelas

V pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pada indikator pertama

pertemuan 1 didapatkan skor sebesar 46 yang termasuk kedalam

kriteria tidak kritis pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 51 dan

termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Jadi rata-rata skor pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

indikator pertama sebesar 48,5 dan termasuk kedalam kriteria tidak

kkritis. Skor yang diperoleh siswa pada indikator kedua pertemuan 1

sebesar 52 yang termasuk kedalam kriteria cukup kritis pada

pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 56 dan termasuk kedalam

kriteria cukup kritis. Jadi rata-rata skor pada indikator kedua sebesar

54 dan termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Skor yang diperoleh

siswa pada indikator ketiga pertemuan 1 sebesar 49 yang termasuk

kedalam kriteria tidak kritis pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar

54 dan termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Jadi rata-rata skor pada

indikator ketiga sebesar 51,5 dan termasuk kedalam kriteria cukup

kritis. Skor yang diperoleh siswa pada indikator keempat pertemuan 1

sebesar 47 yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis pada pertemuan

2 didapatkan skor sebesar 56 dan termasuk kedalam kriteria cukup

kritis. Jadi rata-rata skor pada indikator keempat sebesar 51,5 dan

termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Skor yang diperoleh siswa

pada indikator kelima pertemuan 1 sebesar 48 yang termasuk kedalam

kriteria tidak kritis pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 58 dan

termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Jadi rata-rata skor pada

indikator kelima sebesar 53 dan termasuk kedalam kriteria cukup

kritis. Dan Skor yang diperoleh siswa pada indikator keenam

pertemuan 1 sebesar 45 yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis

pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 51 dan termasuk kedalam

kriteria cukup kritis. Jadi rata-rata skor pada indikator keenam sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

48 dan termasuk kedalam kriteria tidak kritis. Data hasil observasi

siklus I secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 17.

d. Refleksi

Setelah selesai melakukan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan

refleksi yang mencakup dua aspek yaitu proses pembelajaran dan hasil

belajar.

1. Proses pembelajaran

Siklus I dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu tanggal 6 dan 7

Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (3 jp) menyesuaikan

alokasi di SD Negeri Sarikarya. Pada pertemuan pertama membahas

tentang mengkonversikan satuan jarak yang dibantu dengan

menggunakan media pembelajaran (meteran). Kegiatan pembelajaran

secara keseluruhan sudah sesuai dengan RPP dan berjalan dengan baik.

Namun masih ada beberapa kendala yang timbul dalam proses

pembelajaran. Kendala pada saat pelaksanaan pembelajaran terjadi

ketika guru meminta salah satu kelompok maju kedepan kelas untuk

mempraktikan cara mengukur panjang papan tulis dengan dengan

menggunakan media (meteran). Banyak siswa yang mengobrol dengan

temannya dan tidak memperhatikan kelompok yang sedang

mempraktikan cara mengukur panjang papan tulis yang mengakibatkan

kondisi kelas menjadi ramai dan tidak kondusif. Kekurangan

pembelajaran dalam pertemuan pertama adalah siswa yang masih

malu-malu atau cenderung pasif ketika diminta untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

mempresentasikan hasil pekerjannya dan waktu pembelajaran melebihi

waktu yang telah disediakan.

Siklus 1 pertemuan kedua membahas tentang operasi hitung satuan

jarak. Secara umum proses pembelajaran berlangsung dengan cukup

baik. Pada pertemuan ini siswa belajar dengan menggunakan media

meteran beserta soal cerita dan masih bekerjasama dalam kelompok

seperti pada pertemuan sebelumnya. Kendala pada pertemuan kedua

adalah terlalu memakan banyak waktu untuk menjelaskan materi

karena ternyata siswa belum paham terhadap materi pada pertemuan

pertama yang mengakibatkan kegiatan refleksi pada pertemuan kedua

ini hanya dilakukan secara lisan saja. Kondisi siswa pada pertemuan

kedua sudah mulai mudah diatur dan kegiatan yang ada di dalam RPP

dapat tercapai. Namun perlu adanya bimbingan dan arahan yang lebih

jelas lagi dari peneliti agar siswa dapat memahami materi satuan jarak

beserta cara menggunakan media pembelajaran.

1. Hasil belajar

Hasil belajar pada siklus 1 terdapat peningkatan dari

kondisi awal sebelum penelitian. Peningkatan hasil belajar terlihat

dari kondisi awal pada tahun pelajaran 2013/2014 dengan rata 63,3

dan pada tahun pelajaran 2012/2013 dengan rata-rata 64,5 yang

tergolong masih rendah kemudian meningkat menjadi 70,42.

Selain perolehan rata-rata yang meningkat berdasarkan hasil yang

didapatkan pada siklus I masih perlu dilakukan perbaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

pembelajaran baik itu dalam proses pembelajaran ataupun hasil

belajar yang didapatkan. Maka dari itu untuk memberbaiki

kekurangan yang ada pada siklus I maka penelitian ini perlu

dilanjutkan ke siklus II dengan harapan agar kekurangan-

kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus

II.

2. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 13

dan 20 Oktober 2015 di kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran

2015/2016. Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali

pertemuan, dengan alokasi waktu di setiap pertemuaanya 3 x 35 menit

(3 jp).

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II sama pada siklus I yaitu peneliti

mempersiapkan semua yang dibutuhkan di siklus II serta peneliti

mengkaji kembali Kompetensi Dasar, indikator, dan materi pokok

yang akan diajarkan di siklus II. Dan mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar

soal evalusi, rubrik penilaian, dan media pembelajaran yang

mendukung pembelajaran siswa.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

pertemuannya 3x35 menit (3 jp) menyesuaikan jam pelajaran di SD

Negeri Sarikarya.

Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa,

13 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (3 jp). Pertemuan

pertama membahas tentang satuan jarak dan kecepatan dengan

menggunakan model pembelajaran Kontekstual(CTL).

Pada kegiatan awal, guru pertama-tama membuka pembelajaran

dengan cara mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran

siswa. Setelah itu guru meminta siswa untuk kembali kedalam

kelompok seperti di siklus I. Sebelum memasuki kegiatan inti guru

melakukan tanya jawab terlebih dahulu untuk menggali pengetahun

siswa tentang kecepatan (Questioning, Kontructivism).

Pada kegiatan inti, guru mulai menjelaskan pemahaman konsep

hubungan satuan jarak dan kecepatan beserta cara mencari jarak dan

kecepatan dengan menggunakan rumus “segitiga ajaib”

(Contructivism). Untuk memperkuat pemahan siswa guru memberikan

waktu kepada para siswa untuk menanyakan materi yang belum

dipahami (Questioning). Selanjutnya guru meminta setiap kelompok

untuk menghitung kecepatan berjalan teman kelompoknya dengan

menggunakan media yang telah disediakan guru (Modelling,

Community Learning). Tahap selanjutnya guru menunjuk salah satu

kelompok untuk maju kedepan kelas mempraktikan cara mengukur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

kecepan dengan menggunakan media (stopwatch dan meteran)

(Modelling) dan setelah itu setiap siswa bersama kelompok

mengerjakan soal di LKS yang berkaitan dengan materi hubungan

satuan jarak dan kecepatan (Community Learning, Inquiry). Setelah

selesai mengerjakan LKS kemudian siswa bersama kelompok

mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru yang nantinya akan

dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian yang telah ditentukan

guru (Authentic Assesment).

Diakhir kegiatan, siswa bersama-sama dengan bimbingan guru

menyimpulkan materi yang telah di pelajari hari ini dan kemudian

siswa melakukan refleksi hal-hal yang telah dipelajari, kesulitan dan

kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran apa saja

(Reflection).

Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 20

Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (3 jp). Pertemuan

kedua membahas tentang waktu keberangkatan dan waktu tiba dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Pada kegiatan awal, guru pertama-tama membuka pembelajaran

dengan cara mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran

siswa. kemudian guru membuat kontrak belajar dengan para siswa agar

kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Kemudian siswa

diminta untuk kembali kedalam kelompok seperti pertemuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

sebelumnya. Sebelum memasuki kegiatan inti guru melakukan tanya

jawab dengan siswa untuk mengingatkan kembali materi pada

pertemuan sebelumnya (Questioning).

Pada kegiatan inti, guru pertama-tama menjelaskan materi

pembelajaran dengan menggunakan media (stopwatch) “menghitung

berapa detikkah waktu yang diperlukan siswa untuk berjalan dari pintu

kelas V sampai meja guru” (Modelling). Selanjutnya guru memberikan

pemahaman kepada siswa mengenai materi waktu keberangkatan dan

waktu tiba (Contructivism). Setelah selesai menjelaskan materi guru

memberi waktu kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dipahami (Questioning). Setelah siswa megerti tentang cara

menentukan waktu keberangkatan dan waktu tiba, selanjutnya siswa

bersama kelompoknya mengerjakan soal cerita tentang waktu

keberangkatan dan waktu tiba di LKS (Inquiry, Community Learning).

Setelah selesai mengerjakan LKS kemudian siswa bersama kelompok

mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru yang nantinya akan

dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian yang telah ditentukan

guru (Authentic Assesment).

Di akhir kegiatan, siswa bersama-sama dengan bimbingan guru

menyimpulkan materi dan merefleksikan pembelajaran hari ini

(Reflection). Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II

secara individu. Setelah selesai kemudian siswa mengumpulkan hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

evaluasi siklus II kepada guru yang nantinya akan dinilai dengan

menggunakan rubrik penilaian (Authentic Assesment).

c. Pengamatan

Selama pelaksanaan penelitian peneliti melakukan pengamatan

sama halnya pada siklus I yaitu menggunakan lembar observasi

kemampuan berpikir kritis siswa, namun pada siklus II ini peneliti juga

melakukan pengamatan dengan menggunakan kuesioner dan evaluasi

akhir yang diberikan kepada siswa setelah berakhirnya tindakan di

siklus II. Berdasarkan hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa

kelas V SD Negeri Sarikarya, diketahui bahwa kemampuan berpikir

kritis siswa kelas V sudah nampak sesuai dengan keenam indikator

yang peneliti tetapkan. Namun masih ada beberapa siswa yang belum

menunjukan kemampuan berpikir kritisnya. Berikut ini adalah tabel

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa setelah dilakukannya

tindakan pada siklus II.

a. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes evaluasi siklus II

dan tes evaluasi akhir gabungan dari evaluasi siklus I dan siklus II

dengan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) 68 pada evaluasi 2 dan

pada evaluasi akhir KKM ditingkatkan menjadi 70. Data hasil belajar

siswa dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Tabel 4.13 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II

Keterangan Hasil
Jumlah Siswa 26
Nilai Rata-rata Kelas 77
Nilai Tertinggi 94
Nilai Terendah 57
Persentase Siswa Tuntas 76,92% (20 siswa)

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui nilai rata-rata kelas dari 26 siswa

kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan

yaitu 77. Nilai tertinggi pada evaluasi siklus II ini adalah 94 dan nilai

terendahnya adalah 57. Pada evaluasi siklus II ini terdapat 20 siswa

dari 26 siswa (76,92%) yang telah mencapai KKM (68). Data hasil

nilai evaluasi siklus II secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 14.

Hasil evalusi akhir yang merupakan evaluasi gabungan siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Nilai Evaluasi Akhir

Keterangan Hasil
Jumlah Siswa 26
Nilai Rata-rata Kelas 84
Nilai Tertinggi 99
Nilai Terendah 64
Persentase Siswa Tuntas 84,61% (22 siswa)

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai rata-rata kelas V SD Negeri

Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan yaitu 84. Nilai

tertinggi pada evaluasi akhir ini yaitu 99 dan nilai terendahnya yaitu

64. Pada evaluasi akhir ini terdapat 22 siswa dari 26 siswa (84,61%)

yang telah mencapai KKM (70). Data hasil nilai evaluasi siklus akhir

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 14.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

b. Data Kemampuan Berpikir Kritis

Data kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus II ini didapatkan

dari hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa selama proses

pembelajaran pada pertemuan I dan pertemuan II. Data hasil observasi

ini digunakan untuk memperkuat data kuesioner kemampuan berpikir

kritis siswa yang diberikan setelah berakhirnya tindakan pada siklus II.

Data haasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat

pada tabel 4.15 dibawah ini.

Tabel 4.15
Data Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siklus II
Pertemuan
Rata-
Indikator 1 2 Kriteria
rata
Skor Kriteria Skor Kriteria
1. Menganalisis Cukup Cukup
argument 60 kritis 63 Kritis 61,5 kritis
Sangat
2. Mampu bertanya Kritis
66 Kritis 72 kritis 69
3. Mampu menjawab Cukup Sangat
Kritis
pertanyaan 59 kritis 71 kritis 65
Cukup
4. Memecahkan masalah Kritis
60 kritis 67 Kritis 63,5
Sangat
5. Membuat kesimpulan Kritis
63 Kritis 72 kritis 67,5
6. Keterampilan
mengevaluasi dan Cukup
menilai hasil dari Cukup kritis
pengamatan 59 kritis 63 Kritis 61

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui skor rata-rata siswa kelas

V pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pada indikator pertama pertemuan 1

didapatkan skor sebesar 60 yang termasuk kedalam kriteria cukup kritis,

pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 63 dan termasuk kedalam

kriteria kritis. Jadi skor rata-rata pada indikator pertama sebesar 61,5 dan

termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Skor yang diperoleh siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

indikator kedua pertemuan 1 sebesar 66 yang termasuk kedalam kriteria

kritis, pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 72 dan termasuk kedalam

kriteria sangat kritis. Jadi skor rata-rata pada indikator dua sebesar 69 dan

termasuk kedalam kriteria kritis. Skor yang diperoleh siswa pada indikator

ketiga pertemuan 1 sebesar 59 yang termasuk kedalam kriteria cukup

kritis, pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 71 dan termasuk kedalam

kriteria sangat kritis. Jadi skor rata-rata pada indikator ketiga sebesar 65

dan termasuk kedalam kriteria kritis. Skor yang diperoleh siswa pada

indikator keempat pertemuan 1 sebesar 60 yang termasuk kedalam kriteria

cukup kritis, pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 67 dan termasuk

kedalam kriteria kritis. Jadi skor rata-rata pada indikator keempat sebesar

63,5 dan termasuk kedalam kriteria kritis. Skor yang diperoleh siswa pada

indikator kelima pertemuan 1 sebesar 63 yang termasuk kedalam kriteria

kritis, pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 72 dan termasuk kedalam

kriteria sangat kritis. Jadi skor rata-rata pada indikator kelima sebesar 67,5

dan termasuk kedalam kriteria kritis. Dan Skor yang diperoleh siswa pada

indikator keenam pertemuan 1 sebesar 59 yang termasuk kedalam kriteria

cukup kritis, pada pertemuan 2 didapatkan skor sebesar 63 dan termasuk

kedalam kriteria kritis. Jadi skor rata-rata pada indikator keenam sebesar

61 dan termasuk kedalam kriteria cukup kritis. Data hasil observasi siklus

II secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 17.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Peneliti juga menggunakan kuesioner untuk melihat kemampuan

berpikir kritis siswa yang diberikan setelah berakhirnya tindakan pada

siklus II. Hasil kuesioner kondisi akhir disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.16

Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi Akhir

Item
No Nama Skor Kriteria
1 4 6 9
1 Murid 1 4 4 4 4 16 Kritis
2 Murid 2 5 4 5 3 17 Kritis
3 Murid 3 4 4 4 4 16 Kritis
4 Murid 4 5 4 4 4 17 Kritis
5 Murid 5 4 5 3 5 17 Kritis
6 Murid 6 5 4 4 5 18 Sangat kritis
7 Murid 7 4 4 4 4 16 Kritis
8 Murid 8 4 4 5 5 18 Sangat kritis
9 Murid 9 3 3 3 3 12 Tidak kritis
10 Murid 10 4 4 3 5 16 Kritis
11 Murid 11 3 4 3 2 12 Tidak kritis
12 Murid 12 5 4 4 3 16 Kritis
13 Murid 13 4 3 4 4 15 Cukup kritis
14 Murid 14 4 5 3 4 16 Kritis
15 Murid 15 5 5 5 4 19 Sangat kritis
16 Murid 16 5 5 5 4 19 Sangat kritis
17 Murid 17 4 5 4 5 18 Sangat kritis
18 Murid 18 4 4 4 4 16 Kritis
19 Murid 19 4 4 5 4 17 Kritis
20 Murid 20 3 5 3 4 15 Cukup kritis
21 Murid 21 3 3 3 3 12 Tidak kritis
22 Murid 22 5 4 4 5 18 Sangat kritis
23 Murid 23 4 5 5 4 18 Sangat kritis
24 Murid 24 3 3 3 5 14 Cukup kritis
25 Murid 24 3 2 3 4 12 Tidak kritis
26 Murid 26 4 4 4 4 16 Kritis
Jumlah Skor Kelas 416
Rata-rata Kelas 16 Kritis
Nilai rata-rata kelas 80 Kritis
Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 22
Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 84,62%

Berdasarkan tabel 4.16 di atas di ketahui kondisi akhir kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

keseluruhan pada indikator pertama adalah 416 dengan rata-rata kelas 16

(kritis) dan nilai rata-rata kelas 80 (kritis). Pada indikator pertama jumlah

siswa yang minimal cukup kritis ada 22 siswa dengan presentase sebesar

84,62%.

Tabel 4.17

Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi Akhir

Item
No Nama Skor Kriteria
5 11
1 Murid 1 4 4 8 Kritis
2 Murid 2 5 5 10 Sangat kritis
3 Murid 3 3 4 7 Cukup kritis
4 Murid 4 4 4 8 Kritis
5 Murid 5 4 4 8 Kritis
6 Murid 6 5 5 10 Sangat kritis
7 Murid 7 3 4 7 Cukup kritis
8 Murid 8 4 4 8 Kritis
9 Murid 9 3 3 6 Tidak kritis
10 Murid 10 5 3 8 Kritis
11 Murid 11 3 3 6 Tidak kritis
12 Murid 12 3 4 7 Cukup kritis
13 Murid 13 5 4 9 Sangat kritis
14 Murid 14 4 4 8 Kritis
15 Murid 15 5 5 10 Sangat kritis
16 Murid 16 5 5 10 Sangat kritis
17 Murid 17 5 5 10 Sangat kritis
18 Murid 18 5 3 8 Kritis
19 Murid 19 5 5 10 Sangat kritis
20 Murid 20 3 3 6 Tidak kritis
21 Murid 21 4 2 6 Tidak kritis
22 Murid 22 4 4 8 Kritis
23 Murid 23 5 4 9 Sangat kritis
24 Murid 24 5 4 9 Sangat kritis
25 Murid 24 4 4 8 Kritis
26 Murid 26 4 5 9 Sangat kritis
Jumlah Skor Kelas 213
Rata-rata Kelas 8,19 Kritis
Nilai rata-rata kelas 81,9 Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup kritis 22
Presentase Siswa yang Minimal Cukup Kritis 84,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Berdasarkan tabel 4.17 di atas di ketahui kondisi akhir kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator kedua adalah 213 dengan rata-rata kelas 8,19

(kritis) dan nilai rata-rata kelas 81,9 (kritis). Pada indikator kedua jumlah

siswa yang minimal cukup kritis ada 22 siswa dengan presentase sebesar

84,62%.

Tabel 4.18

Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi Akhir

Item
No Nama Skor Kriteria
2 8
1 Murid 1 4 5 9 Sangat kritis
2 Murid 2 5 5 10 Sangat kritis
3 Murid 3 3 3 6 Tidak kritis
4 Murid 4 5 4 9 Sangat kritis
5 Murid 5 3 3 6 Tidak kritis
6 Murid 6 4 5 9 Sangat kritis
7 Murid 7 3 5 8 Kritis
8 Murid 8 4 4 8 Kritis
9 Murid 9 4 2 6 Tidak kritis
10 Murid 10 4 4 8 Kritis
11 Murid 11 3 3 6 Tidak kritis
12 Murid 12 4 5 9 Sangat kritis
13 Murid 13 3 4 7 Cukup kritis
14 Murid 14 4 4 8 Kritis
15 Murid 15 4 4 7 Kritis
16 Murid 16 4 5 9 Sangat kritis
17 Murid 17 5 4 9 Sangat kritis
18 Murid 18 4 5 9 Sangat kritis
19 Murid 19 4 5 9 Sangat kritis
20 Murid 20 5 3 8 Kritis
21 Murid 21 4 4 8 Tidak kritis
22 Murid 22 4 4 8 Kritis
23 Murid 23 5 4 9 Sangat kritis
24 Murid 24 4 4 8 Kritis
25 Murid 24 3 3 6 Tidak kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

26 Murid 26 4 5 9 Sangat kritis


Jumlah Skor Kelas 209
Rata-rata Kelas 8,04 Kritis
Nilai rata-rata kelas 80,4 Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup kritis 21
Presentase Siswa yang Minimal Cukup Kritis 80,77%

Berdasarkan tabel 4.18 di atas di ketahui kondisi akhir kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator ketiga adalah 209 dengan rata-rata kelas 8,04

(kritis) dan nilai rata-rata kelas 80,4 (kritis). Pada indikator ketiga jumlah

siswa yang minimal cukup kritis ada 21 siswa dengan presentase sebesar

80,77%.

Tabel 4.19

Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi Akhir

No Nama Item
Skor Kriteria
3 7 10 12 14 18
1 Murid 1 3 5 5 5 4 4 26 Cukup kritis
2 Murid 2 5 4 4 5 5 5 28 Sangat kritis
3 Murid 3 4 5 5 4 3 3 24 Tidak kritis
4 Murid 4 4 4 4 3 4 3 22 Cukup kritis
5 Murid 5 3 4 3 3 2 4 19 Tidak kritis
6 Murid 6 5 5 4 4 4 5 27 Kritis
7 Murid 7 5 3 4 4 3 4 23 Tidak kritis
8 Murid 8 3 3 4 5 4 4 23 Cukup kritis
9 Murid 9 4 3 2 3 3 3 18 Cukup kritis
10 Murid 10 3 3 3 5 3 5 22 Cukup kritis
11 Murid 11 4 3 3 3 3 3 19 Tidak kritis
12 Murid 12 4 4 4 5 4 4 25 Cukup kritis
13 Murid 13 4 5 5 5 4 4 27 Cukup kritis
14 Murid 14 4 4 5 3 3 4 23 Cukup kritis
15 Murid 15 5 4 5 4 4 4 26 Cukup kritis
16 Murid 16 5 4 4 5 5 5 28 Sangat kritis
17 Murid 17 4 5 5 5 5 5 29 Sangat kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

18 Murid 18 5 4 5 5 4 4 27 Cukup kritis


19 Murid 19 4 4 5 5 4 5 27 Sangat kritis
20 Murid 20 4 4 5 4 4 5 26 Kritis
21 Murid 21 3 3 3 4 4 3 20 Tidak kritis
22 Murid 22 5 5 4 4 4 5 27 Kritis
23 Murid 23 4 5 5 5 5 5 29 Sangat kritis
24 Murid 24 5 5 4 3 4 3 24 Cukup kritis
25 Murid 24 3 4 4 3 3 2 19 Cukup kritis
26 Murid 26 5 5 4 5 3 4 26 Tidak kritis
Jumlah Skor Kelas 634
Rata-rata Kelas 24,38 Kritis
Nilai rata-rata kelas 81,3 Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup kritis 22
Presentase Siswa yang Minimal Cukup Kritis 84,62%

Berdasarkan tabel 4.19 di atas di ketahui kondisi akhir kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator keempat adalah 634 dengan rata-rata kelas

24,38 (kritis) dan nilai rata-rata kelas 81,3 (kritis). Pada indikator keempat

jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 22 siswa dengan presentase

sebesar 84,62%.

Tabel 4.20

Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi Akhir

Item
No Nama Skor Kriteria
13 16
1 Murid 1 4 5 9 Sangat kritis
2 Murid 2 4 5 9 Sangat kritis
3 Murid 3 4 4 8 Kritis
4 Murid 4 4 5 9 Kritis
5 Murid 5 3 3 6 Cukup kritis
6 Murid 6 5 4 9 Sangat kritis
7 Murid 7 5 3 8 Kritis
8 Murid 8 4 4 8 Kritis
9 Murid 9 3 3 6 Tidak kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

10 Murid 10 4 5 9 Sangat kritis


11 Murid 11 3 5 8 Kritis
12 Murid 12 5 4 9 Sangat kritis
13 Murid 13 5 4 9 Sangat kritis
14 Murid 14 4 4 8 Kritis
15 Murid 15 4 5 9 Sangat kritis
16 Murid 16 5 4 9 Sangat kritis
17 Murid 17 5 5 10 Sangat kritis
18 Murid 18 3 3 6 Tidak kritis
19 Murid 19 5 4 9 Sangat kritis
20 Murid 20 2 4 6 Tidak kritis
21 Murid 21 2 3 5 Sangat tidak kritis
22 Murid 22 4 4 8 Kritis
23 Murid 23 5 4 9 Sangat kritis
24 Murid 24 5 4 9 Sangat kritis
25 Murid 24 3 5 8 Kritis
26 Murid 26 4 5 9 Sangat kritis
Jumlah Skor Kelas 212
Rata-rata Kelas 8,15 Kritis
Nilai rata-rata kelas 81,5 Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup kritis 21
Presentase Siswa yang Minimal Cukup Kritis 80,77%

Berdasarkan tabel 4.20 di atas di ketahui kondisi akhir kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator kelima adalah 212 dengan rata-rata kelas 8,15

(kritis) dan nilai rata-rata kelas 81,5 (kritis). Pada indikator kelima

jumlah siswa yang minimal cukup kritis ada 21 siswa dengan presentase

sebesar 80,77%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Tabel 4.21

Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi Akhir

Item
No Nama Skor Kriteria
15 17 19 20
1 Murid 1 4 4 4 5 17 Kritis
2 Murid 2 5 4 5 5 19 Sangat kritis
3 Murid 3 3 4 5 4 16 Kritis
4 Murid 4 3 4 3 2 12 Tidak kritis
5 Murid 5 5 4 3 4 16 Kritis
6 Murid 6 5 5 4 5 19 Sangat kritis
7 Murid 7 2 4 2 4 12 Tidak kritis
8 Murid 8 5 4 4 5 18 Sangat kritis
9 Murid 9 4 2 3 3 12 Tidak kritis
10 Murid 10 5 4 3 3 15 Cukup kritis
11 Murid 11 2 3 3 4 12 Tidak kritis
12 Murid 12 3 3 3 5 14 Cukup kritis
13 Murid 13 4 4 5 3 16 Kritis
14 Murid 14 4 3 5 4 16 Kritis
15 Murid 15 4 5 5 5 19 Sangat kritis
16 Murid 16 5 5 4 5 19 Sangat kritis
17 Murid 17 4 5 5 5 19 Sangat kritis
18 Murid 18 4 5 5 4 18 Sangat kritis
19 Murid 19 5 4 4 5 18 Sangat kritis
20 Murid 20 3 3 4 2 12 Tidak kritis
21 Murid 21 2 4 3 4 13 Cukup kritis
22 Murid 22 4 4 4 3 15 Cukup kritis
23 Murid 23 5 5 4 5 19 Sangat kritis
24 Murid 24 3 3 4 3 13 Cukup kritis
25 Murid 25 3 2 4 2 11 Tidak kritis
26 Murid 26 4 4 4 3 15 Cukup kritis
Jumlah Skor Kelas 405
Rata-rata Kelas 15,58 Cukup Kritis
Nilai rata-rata kelas 77,9 Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup kritis 20
Presentase Siswa yang Minimal Cukup Kritis 76,92%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Berdasarkan tabel 4.21 di atas di ketahui kondisi akhir kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh jumlah skor

keseluruhan pada indikator keenam 405 dengan rata-rata kelas 15,58 dan

nilai rata-rata kelas adalah 77,9. Pada indikator keenam jumlah siswa yang

minimal cukup kritis ada 20 siswa dengan presentase sebesar 76,92%.

Tabel 4.22

Skor Indikator Keseluruhan Kondisi Akhir Kemampuan Berpikir Kritis

Indikator
No Nama Skor Kriteria
1 2 3 4 5 6
1 Murid 1 16 8 9 26 9 17 85 Kritis
2 Murid 2 17 10 10 28 9 19 93 Sangat Kritis
3 Murid 3 16 7 6 24 8 16 77 Cukup Kritis
4 Murid 4 17 8 9 22 9 12 77 Cukup Kritis
5 Murid 5 17 8 6 19 6 16 72 Cukup Kritis
6 Murid 6 18 10 9 27 9 19 92 Sangat Kritis
7 Murid 7 16 7 8 23 8 12 74 Cukup Kritis
8 Murid 8 18 8 8 23 8 18 83 Kritis
9 Murid 9 12 6 6 18 6 12 60 Tidak Kritis
10 Murid 10 16 8 8 22 9 15 78 Cukup Kritis
11 Murid 11 12 6 6 19 8 12 63 Tidak Kritis
12 Murid 12 16 7 9 25 9 14 80 Kritis
13 Murid 13 15 9 7 27 9 16 83 Kritis
14 Murid 14 16 8 8 23 8 16 79 Cukup Kritis
15 Murid 15 19 10 7 26 9 19 90 Sangat Kritis
16 Murid 16 19 10 9 28 9 19 94 Sangat Kritis
17 Murid 17 18 10 9 29 10 19 95 Sangat Kritis
18 Murid 18 16 8 9 27 6 18 84 Kritis
19 Murid 19 17 10 9 27 9 18 90 Sangat Kritis
20 Murid 20 15 6 8 26 6 12 73 Cukup Kritis
21 Murid 21 12 6 8 20 5 13 64 Tidak Kritis
22 Murid 22 18 8 8 27 8 15 84 Kritis
23 Murid 23 18 9 9 29 9 19 93 Sangat Kritis
24 Murid 24 14 9 8 24 9 13 77 Cukup Kritis
25 Murid 24 12 8 6 19 8 11 64 Tidak Kritis
26 Murid 26 16 9 9 26 9 15 84 Kritis
Jumlah Skor Kelas 2088
Rata-rata Kelas 80,31 Kritis
Nilai rata-rata kelas 80,31 Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Jumlah siswa yang Minimal Cukup kritis 22


Presentase siswa yang Minimal Cukup kritis 84,62%

Berdasarkan tabel 4.22 di atas di ketahui data keseluruhan kondisi

akhir kemampuan berpikir kritis siswa yaitu, dari 26 siswa diperoleh

jumlah skor keseluruhan adalah 2088 dengan rata-rata kelas 80,31 (kritis)

dan nilai rata-rata kelas 80,31 (kritis). Data keseluruhan menunjukan

terdapat 22 siswa dengan presentase sebesar 84,62% yang minimal cukup

kritis.

Tabel 4.23

Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

Jumlah siswa yang


No Indikator Nilai Kriteria minimal cukup kritis
Σ Siswa Presentase
1. Menganalisis argumen 80 Kritis 22 84,62%
2. Mampu bertanya 81,9 Kritis 22 84,62%
Mampu menjawab
3. 80,4 21 80,77%
pertanyaan Kritis
4. Memecahkan masalah 81,3 Kritis 22 84,62%
5. Membuat kesimpulan 81,5 Kritis 21 80,77%
Keterampilan mengevaluasi
6. dan menilai hasil dari 77,9 Cukup 20 76,92%
pengamatan. kritis
Keseluruhan 80,31 Kritis 22 84,62%

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat diketahui nilai, kriteria dan

jumlah siswa yang minimal cukup kritis serta persentasenya pada setiap

indikator yang dimasukkan ke dalam kriteria berpikir kritis. Indikator

pertama diperoleh nilai 80 yang termasuk kedalam kriteria kritis dan

terdapat 22 siswa ysng minimal cukup kritis (84,62%). Indikator kedua

diperoleh nilai 81,9 yang termasuk kedalam kriteria kritis dan terdapat 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

siswa yang minimal cukup kritis (86,62%). Indikator ketiga diperoleh nilai

80,4 yang termasuk kedalam kriteria kritis dan terdapat 21 siswa yang

minimal cukup kritis dengan persentase sebesar 80,77%. Pada indikator

keempat diperoleh nilai 81,3 yang termasuk kedalam kriteria kritis dan

terdapat 22 siswa yang minimal kritis dengan persentase siswa yang

minimal cukup kritis sebesar 84,62%. Indikator kelima diperoleh nilai 81,5

yang termasuk kedalam kriteria kritis dan terdapat 21 siswa yang minimal

cukup kritis (80,77%) . Selanjutnya pada indikator keenam diperoleh nilai

77,9 yang termasuk kedalam kriteria cukup kritis dan terdapat 20 siswa

yang minimal cukup kritis dengan presentase sebesar 76,92%. Data

keseluruhan indikator kemampuan berpikir kritis pada kondisi akhir

diperoleh nilai 80,31 yang termasuk kedalam kriteria kritis dan terdapat

22 siswa yang minimal cukup kritis (84,62%). Data hasil kuesioner

kondisi akhir siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 16.

d. Refleksi

Setelah selesai melakukan penelitian pada siklus II, peneliti melakukan

refleksi yang mencakup dua aspek yaitu proses pembelajaran dan hasil

belajar.

1. Proses pembelajaran

Siklus II dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu tanggal

13 dan 20 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (3 jp)

menyesuaikan alokasi di SD Negeri Sarikarya. Pada pertemuan

pertama membahas tentang hubungan satauan jarak dan kecepatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini secara

keseluruhan sudah sesuai dengan RPP dan berjalan dengan baik

dibandingkan pada siklus I. Namun pada pertemuan I ini masih

terdapat kendala yaitu masih ada beberapa siswa yang malu untuk

bertanya kepada guru, sehingga guru harus memancing siswa

untuk bertanya dengan cara memberikan reward kepada siswa

yang berani mengajukan pertanyaan.

Pada siklus II pertemuan kedua ini semua siswa sudah

terlihat lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran. setiap siswa

sudah bisa bekerjama dengan baik bersama kelompoknya dan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini sudah sesuai

dengan RPP yang telah disusun guru. Materi pada pertemuan

kedua ini juga sudah tercapai dengan baik sesuai dengan indikator

yang ditetapkan guru.

2. Hasil belajar

Hasil belajar pada siklus II terjadi peningkatan dari kondisi

awal sebelum dilakukannya tindakan dan siklus I. KKM yang

digunakan untuk penelitian ini adalah 65 sesuai dengan KKM

mata pelajaran matematika di SD Negeri Sarikarya. Peningkatan

hasil belajar terlihat dari kondisi awal pada tahun pelajaran

2013/2014 dengan nilai rata-rata 63,3 dan pada tahun pelajaran

2012/2013 dengan rata-rata 62,8 yang tergolong masih rendah

kemudian pada siklus I nilai rata-rata hasil belajara siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

meningkat menjadi 71 dengan target rata-rata yang telah ditentukan

yaitu 70. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata hasil belajara

siswa meningkat menjadi 77 dengan target rata-rata yang telah

ditentukan yaitu 75. Kemudian pada eveluasi akhir terjadi

peningkatan nilai rata-rata matematika siswa menjadi 84 dengan

target rata-rata yang telah ditentukan yaitu 80. Selain nilai rata-rata

siswa yang telah meningkat, presentase siswa yang mencapai

KKM juga meningkat. Peningkatan presentase siswa yang

mencapai KKM dapat diketahui dari kondisi awal pada tahun

pelajaran 2013/2014 dan 2012/2013 dengan presentase siswa yang

mencapai KKM sebesar 49,88%. Selanjutnya pada siklus I

presentase siswa yang mencapai KKM telah meningkat menjadi

65,38% atau 17 siswa dari 26 siswa yang berhasil mencapai KKM.

Kemudian pada siklus II meningkat kembali menjadi 76,92% atau

20 siswa dari 26 siswa yang berhasil mencapai KKM. Dan pada

evaluasi presentase siswa yang tuntas meningkat menjadi 84,61

atau 22 orang siswa yang telah berhasil mencapai KKM dari 26

siswa.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka proses

pembelajaran pada siklus II telah berhasil dengan baik karena telah

mencapi target pencapaian yang telah ditentukan. Berdasarkan

pencapaian yang telah didapatkan tersebut maka penelitian ini

dihentikan sampai siklus II.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

e. Grafik Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar

Nilai rata-rata hasil belajar dan presentase siswa yang mencapai

KKM pada setiap evaluasi disajikan juga oleh peneliti dalam bentuk

diagram dibawah ini.

Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Belajar

Berdasarkan gambar 4.1 diketahui nilai rata-rata siswa pada

kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan yaitu 63,05. Pada evaluasi

siklus 1 target rata-rata hasil belajar adalah 70 dan capaian rata-rata

hasil belajar siswa pada avaluasi siklus 1 adalah 71. Pada evaluasi

siklus 2 guru menaikan target rata-rata hasil belajar menjadi 75 dan

capaian rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada evaluasi siklus

2 adalah 77. Dan pada evaluasi akhir target rata-rata hasil belajar siswa

adalah 80 dengan pencapaian rata-rata hasil belajar siswa 84.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Gambar 4.2 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar

Berdasarkan gambar 4.2 diketahui presentase siswa hasil belajar siswa

pada kondisi awal adalah 49,88%. Pada evaluasi 1 peneliti telah

menetapkan target presentase ketuntasan hasil hasil belajar sebesar 60%

dan presentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi

siklus 1 sebesar 65,38%. Pada evaluasi siklus 2 peneliti telah

menetapkan target presentase ketuntasan hasil belajar sebesar 70% dan

presentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi

siklus 2 sebesar 76,92%. Dan pada evaluasi akhir target presentase

ketuntasan hasil belajar sebesar 80% dan presentase pencapaian

ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi siklus akhir sebesar

84,61%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan

menggunakan lembar kuesioner yang diberikan kepada siswa sebelum

dan setelah berakhirnya tindakan dan melakukan observasi kemampuan

berpikir kritis siswa di setiap pertemuan. Data hasil kuesioner dan

observasi disajikan oleh peneliti dalam bentuk diagram dibawah ini.

Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Berdasarkan gambar 4.3 diketahui rata-rata hasil kuesioner

kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal yaitu, pada

indikator 1 rata-rata hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa

adalah 58,45. Pada indikator 2 rata-rata hasil kuesioner kemampuan

berpikir kritis siswa adalah 58,5. Pada indikator 3 rata-rata hasil

kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa adalah 62,3. Pada indikator

4 rata-rata hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa adalah

63,83. Selanjutnya pada indikator 5 rata-rata hasil kuesioner


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

kemampuan berpikir kritis siswa adalah 63,1. Dan pada indikator 6 rata-

rata hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis yang diperoleh siswa

adalah 60.

Setelah dilakukannya tindakan rata-rata hasil kuesioner

kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi akhir mengalami

peningkatan di setiap indikatornya. Pada indikator 1 rata-rata hasil

kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa adalah 80. Pada indikator 2

rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis siswa adalah 81,9, selanjutnya

pada indikator 3 rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis siswa adalah

80,4. Pada indikator 4 rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis siswa

adalah 81,3. Pada indikator 5 rata-rata-hasil kemampuan berpikir kritis

siswa adalah 81,5. Dan pada indikator 6 rata-rata hasil kemampuan

berpikir kritis siswa adalah 77,9. Berdasarkan gambar 4.4 diatas

diketahui bahawa hasil kuesioner keseluruhan pada kondisi awal 61,23

dan pada kondisi akhir meningkat menjadi 80,31.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Gambar 4.4 Presentase Siswa Yang Mampu Berpikir Kritis


Berdasarkan gambar 4.4 diketahui presentase siswa yang telah

mampu berpikir kritis di setiap indikatornya. Pada kondisi awal presentase

siswa yang mampu berpikir kritis pada indikator 1 sebesar 46,15% dan

pada kondisi akhir sebesar 84,62% dengan target yang telah ditentukan

sebesar 70%. Pada kondisi awal indikator 2 didapatkan presentase sebesar

38,46% dan pada kondisi akhir didapatkan presentase sebesar 84,62%

dengan target yang telah ditentukan sebesar 75%. Pada kondisi awal

indikator 3 presentase siswa yang mamu berpikir kritis sebesar 42,30%

dan pada kondisi akhir sebesar 80,77% dengan target sebesar 70%.

Selanjutnya pada kondisi awal indikator 4 presentase siswa yang mampu

berpikir kritis sebesar 42,30% dan pada kondisi akhir sebesar 84,62%

dengan target sebesar 70%. Pada kondisi awal indikator 5 presentase siswa

yang mampu berpikir kritis sebesar 50% dan pada kondisi akhir sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

80,77% dengan target sebesar 75%. Dan pada kondisi awal indikator 6

presentase siswa yang mampu berpikir kritis sebesar 34,62% dan pada

kondisi akhir sebesar 76,92% dengan target sebesar 70%. Berdasarkan

diagram diatas diketahui bahwa presentase keseluruhan indikator berpikir

kritis pada kondisi awal sebesar 34,62% dan pada kondisi akhir meningkat

sebesar 80,62%.

Gambar 4.5 Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis

Berdasarkan gambar 4.5 diketahui hasil pengamatan kemampuan

berpikir kritis siswa yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran

pada siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 indikator pertama didapatkan skor

48,5, sedangkan pada siklus 2 didapatkan skor 61,5. Pada siklus 1

indikator kedua didapatkan skor 54, sedangkan pada siklus 2 didapatkan

skor 69. Pada siklus 1 indikator ketiga didapatkan skor 51,5, sedangkan

pada siklus 2 didapatkan skor 65. Pada siklus 1 indikator keempat

didapatkan skor 51,5, sedangkan pada siklus 2 didapatkan skor 63,5.

Selanjutnya pada siklus 1 indikator kelima didapatkan skor 53, sedangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

pada siklus 2 didapatkan skor 67,5. Dan pada siklus 1 indikator keenam

didapatkan skor 48, sedangkn pada siklus 2 didapatkan skor 61.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada

materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran Kontekstual

di kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016.

1. Proses Penerapan Pembelajaran Kontekstual

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kontekstual yang

mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Peneliti mencoba menerapkannya kedalam proses pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran yang membantu siswa untuk

memahami konsep satuan jarak dan kecepatan.

Pada setiap pertemuan peneliti mencoba menerapkan model

pembelajaran kontekstual dengan cara menerapkan 5 langkah-langkah

kontekstual yaitu Relating, Experincing, Cooperating, Applying dan

Transfering Hamdayama (2014:51). Dalam menerapkan 5 langkah-

langkah model pembelajaran tersebut peneliti menerapkan 7 komponen

inti yang harus ada dalam model pembelajaran kontekstual yaitu

Contructivism, Questioning, Inquiry, Community Learning, Modelling,

Reflection dan Authentic Assesment (al-Tabany 2013:144).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Penerapan Contructivism dalam penelitian ini dilakukan untuk

memberikan pemahaman konsep mengenai materi satuan jarak dan

kecepatan kepada para siswa dengan cara menggali terlebih dahulu

pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan, peneliti juga

menjelaskan materi dengan menggunakan gambar tangga satuan dan

rumus segitiga ajaib. Questioning pada penelitian ini yaitu peneliti selalu

memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya setelah guru selesai

menjelaskan materi mengenai satuan jarak dan kecepatan. Penerapan

Inquiry pada penelitian ini yaitu peneliti selalu memberikan permasalahn

kepada para siswa untuk diselesaikan bersama kelompoknya dan juga

siswa mencari tahu sendiri kegunaan dari media pembelajaran yang

disediakan oleh guru. Community Learning pada penelitian ini yaitu siswa

tergabung dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang siswa, didalam

kelompok para siswa saling bekerja sama dan berdiskusi untuk

menyelesaikan permasalahan.

Modelling diterapkan melalui kegiatan guru atau siswa dalam

menjelaskan materi menggunakan media pembelajaran (meteran dan

stopwatch). Penerapan Reflection dilakukan pada akhir pembelajaran

dengan cara melakukan tanya jawab dan menuliskan proses pembelajaran

yang telah dilakukan di LKS. Authentic Assesment dilakukan oleh guru

untuk menilai hasil lembar kerja siswa dan hasil evaluasi 1, 2 dan akhir

dengan menggunakan rubrik penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

2. Peningkatan Hasil Belajar

Sebelum menerapkan model pembelajaran Kontekstualdi kelas V

SD Negeri Sarikarya perolehan rata-rata hasil ulangan matematika siswa

pada materi satuan jarak dan kecepatan tahun pelajaran 2013/2014 dan

tahun pelajaran 2012/2013 masih dibawah KKM. Namun setelah

diterapkannya model pembelajaran Kontekstual yang mencakup 7

komponen utama CTL rata-rata perolehan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan telah

menunjukan adanya peningkatan dari kondisi awal sebelum dilakukannya

tindakan hal tersebut diketahui dari hasil tes evaluasi siklus 1, evaluasi

siklus 2 dan avaluasi akhir gabungan siklus 1 dan siklus 2. Hal tersebut

sejalan dengan pendapatnya Nawawi (dalam Susanto, 2013:5) yang

menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara jelas peningkatan hasil belajar siswa pada setiap evalusi dapat

dilihat pada tabel 4.24 perbandingan hasil belajar dibawah ini.

Tabel 4.24 Perbandingan Target dan Pencapaian Hasil Belajar

Kondisi Evaluasi Siklus I Evaluasi Siklus II Evaluasi Akhir


Peubah Indikator
Awal Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Nilai Rata-
63,05 70 71 75 77 80 84
rata siswa
Persentase
Hasil
jumlah
Belajar
siswa 49,88% 60% 65,38% 70% 76,92% 80% 86,41%
mencapai
KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Berdasarkan tabel perbandingan tersebut terlihat jelas bahwa rata-

rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajran

Kontekstual telah mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar

63,05. Setelah dilakukannya tindakan dengan menggunakan model

pembelajaran Kontekstual rata-rata hasil belajar siswa pada evaluasi

siklus 1 meningkat menjadi 71 dengan rata-rata target pencapaian yang

telah ditentukan yaitu 70. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

digunakan pada siklus I yaitu 65 sama seperti pada kondisi awal.

Selanjutnya pada siklus 2 juga menunjukan terjadi peningkatan hasil

belajar siswa menjadi 77 dengan rata-rata target pencapaian sebesar 75.

Pada evaluasi akhir peneliti manaikan KKM menjadi 70 hal ini dilakukan

atas dasar masukan dari guru wali kelas V, selanjutnya pada evaulisi

akhir juga terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi

84 dengan rata-rata target pencepaian sebesar 80.

Selain rata-rata kelas, peningkatan juga dapat dilhat dari

persentase ketuntasan siswa yang mencapai KKM. Persentase ketuntasan

pada kondisi awal yaitu sebesar 49,88% dan kemudian meningkat

menjadi 65,38% pada siklus I dengan target pencapaian sebesar 60%.

Persentase ketuntasan pada siklus II juga mengalami peningkatan sebesar

76,92% dengan target pencapaian sebesar 70%. Dan pada evaluasi akhir

yang merupakan evaluasi gabungan siklus I dan siklus II diperoleh

persentase ketuntasan sebesar 86,41% dari target pencapaian sebesar

80%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kontekstual yang tepat dan sesuai dengan

5 langkah-langkah dan 7 komponen yang terdapat pada model

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri Sarikarya. Dengan demikian, penelitian ini telah

membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan model pembelajaran

kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Berdasarkan data kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh

dari hasil kuesioner dan data hasil pengamatan yang dilakukan di setiap

pembelajaran diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas V

SD Negeri Sarikarya pada mata pelajaran matematika khususnya pada

materi satuan jarak dan kecepatan dengan menerapkan model

pembelajaran Kontekstual telah berhasil meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa. Secara lebih jelas mengenai hasil kemampuan

berpikir kritis siswa peneliti telah menyajikan hasil kuesioner kondisi

awal dan kondisi akhir beserta target dan pencapaian dalam penelitian ini

pada tabel 4.25 dibawah ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Tabel 4.25 Perbandingan Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis

dengan Menggunakan Kuesioner

Indikator
Berpikir Indikator Kondisi Awal Kondisi Akhir
Kritis
1 58,45 Tidak kritis 80 Kritis
2 58,5 Tidak kritis 81,9 Kritis
3 62,3 Tidak kritis 80,4 Kritis
4 Nilai rata-rata 63,83 Tidak kritis 81,3 Kritis
5 63,1 Tidak kritis 81,5 Kritis
6 60 Tidak kritis 77,9 Cukup kritis
1 46,15% 84,62%
2 38,46% 84,62%
3 Persentase jumlah siswa yang 42,30% 80,77%
4 minimal cuup kritis 42,30% 84,62%
5 50% 80,77%
6 34,62% 76,92%
Nilai rata-rata 61,23 Tidak kritis 80,31 Kritis
Keseluruhan Presentase jumlah siswa yang
34,62% 84,62%
minimal cukup kritis

Pada tabel 4.25 diatas diketahui bahwa nilai rata-rata kondisi awal

indikator pertama adalah 58,5 dengan presentase 46,15% yang termasuk

kedalam kriteria tidak kritis. Selanjutnya pada indikator kedua diperoleh

nilai rata-rata 58,5 dengan presentase sebesar 38,46% yang termasuk

kedalam kriteria tidak kritis. Pada indikator ketiga diperoleh nilai rata-rata

62,3 dengan presentase sebesar 42,30% yang termasuk kedalam kriteria

tidak kritis. Pada indikator keempat diperoleh nilai rata-rata 63,83 dengan

presentase sebesar 42,30% yang termasuk kedalam kriterian tidak kritiis.

Pada indikator kelima diperoleh nilai rata-rata 63,1 dengan presentase

sebesar 50% yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis. Dan pada

indikator keenam diperoleh nilai rata-rata 60 dengan presentase sebesar

34,62% yang termasuk kedalam kriteria tidak kritis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Setelah dilakukannya tindakan dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual pada siklus II, hasil kuesioner kemampuan

berpikir krtitis mengalami peningkatan dari kondisi awal. Pada indikator

pertama diperoleh nilai rata-rata 80 dengan presentase sebesar 84,62%

yang termasuk kedalam kriteria kritis. Pada indikator kedua nilai rata-rata

kemampuan berpikir kritis siswa meningkat menjadi 81,9 dengan

presentase sebesar 84,62% yang termasuk kedalam kriteria kritis. Pada

indikator ketiga diperoleh nilai rata-rata 80,4 dengan presentase sebesar

80,77% yang termasuk kedalam kriteria kritis. Pada indikator keempat

diperoleh nilai rata-rata 81,3 dengan presentase sebesar 84,62% yang

termasuk kedalam kriteria kritis. Pada indikator kelima diperoleh nilai

rata-rata 81,5 dengan presentase sebesar 80,77% yang termasuk kedalam

kriteria kritis. Dan pada indikator keenam diperoleh nilai rata-rata yaitu

77,9 dengan presentase sebesar 76,92% yang termasuk kedalam kriteria

cukup kritis.

Berdasarkan hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis yang

diperoleh maka diketahui nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa

pada kondisi awal yaitu 61,23 dengan presentase sebesar 34,62% yang

termasuk kedalam kriteria tidak kritis. Dan rata-rata nilai pada kondisi

akhir yaitu 80,31 dengan presentase sebesar 84,62% yang termasuk

kedalam kriteria kritis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Selain melakakukan pengambilan data dengan menggunakan

kuesioner peneliti juga melakukan pengamatan untuk memperkuat data

dengan menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis.

Kegiatan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi ini peneliti

lakukan di setiap pembelajaran dengan dibantu oleh teman sejawat.

Setelah dipaparkan hasil observasi dalam bentuk diagram, peneliti

menjabarkannya dalam bentuk tabel 4.26 dibawah ini untuk mengatahui

lebih jelas perbandingan peningktan yang telah terjadi di setiap siklus.

Tabel 4.26

Tabel Peningkatan Hasil Pengamatan Berpikir Kritis

Indikator Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan


1 48,5 Tidak Kritis 61,5 Cukup Kritis 13
2 54 Cukup Kritis 69 Kritis 15
3 51,5 Cukup Kritis 65 Kritis 13,5
4 51,5 Cukup Kritis 63,5 Kritis 12
5 53 Cukup Kritis 67,5 Kritis 14
6 48 Tidak Kritis 61 Cukup Kritis 13

Berdasarkan tabel 4.26 di atas menganai hasil pengamatan

kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran didapatkan

hasil bahawa rata-rata nilai pada kondisi awal telah mengalami

meningkat pada kondisi akhir. Indikator pertama terjadi peningkatan dari

kondisi awal sebesar 48,5 (tidak kritis) menjadi 61,5 (cukup kritis) pada

kondisi akhir atau terjadi peningkatan sebesar 13. Indikator kedua terjadi

peningkatan dari kondisi awal sebesar 54 (cukup kritis) menjadi 69

(kritis) pada kondisi akhir atau terjadi peningkatan sebesar 15. Indikator

ketiga juga terjadi peningkatan dari kondisi awal sebesar 51,5 (cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

kritis) menjadi 65 (kritis) pada kondisi akhir atau terjadi peningkatan

sebesar 13,5. Indikator keempat juga masih terjadi peningkatan dari

kondisi awal sebesar 51,5 (cukup kritis) menjadi 63,5 (kritis) pada

kondisi akhir atau terjadi peningkatan sebesar 12. Indikator kelima terjadi

peningkatan sebesar 14 dari kondisi awal yaitu 53 (cukup kritis) ke

kondisi akhir yaitu 67,5 (kritis). Indikator yang terakhir yaitu indikator

keenam terjadi peningkatan sebesar 13 dari kondisi awal yaitu 48 (cukup

kritis) ke kondisi akhir yaitu 61 (cukup kritis).

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

dengan menerapan 5 langkah-langkah dan 7 komponen yang terdapat

didalam model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya. Dengan demikian,

penelitian ini telah membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan

model pembelajaran kontekstual mampu meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN

Bab V terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain yaitu

kesimpulan, keterbasan penelitian dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Upaya peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

matematika kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan

kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual telah ditempuh dengan

5 langkah-langkah sebagai berikut: (1) Relating, (2) Experincing, (3)

Cooperating, (4) Applying, dan (5) Transfering.

2. Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil

belajar kelas V SD Ngeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan

kecepatan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil belajar matematika dan

presentase ketercapaian KKM yang telah mengalami peningkatan dari

kondisi awal. Pada kondisi awal rata-rata hasil belajar siswa adalah 63,05,

kemudian meningkat pada evaluasi siklus 1 sebesar 71, selanjutnya pada

evaluasi siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 77 dan pada evaluasi akhir

juga terjadi peningkatan sebesar 84. Sedangkan presentase ketercapaian

KKM yang diperoleh siswa meningkat dari kondisi awal sebesar 49,88%,

meningkat pada evaluasi siklus 1 sebesar 65,38%, kemudian pada evaluasi

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

siklus 2 meningkat sebesar 76,92%. Dan pada evaluasi akhir terjadi

peningkatan presentase ketercapaian KKM siswa sebesar 84,61%.

3. Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya. Hal ini

ditunjukan dari hasil kusioner yang mengalami peningkatan. Pada kondisi

awal perolehan nilai hasil kuesioner sebesar 61,23 dengan kriteria tidak

kritis, kemudian meningkat pada kondisi akhir menjadi 80,31 dengan

kriteria kritis. Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis pada

kondisi awal sebesar 34,62% kemudian meningkat pada kondisi akhir

menjadi 84,62%.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Terbatasnya alokasi waktu yang digunakan dalam proses kegiatan

pembelajaran.

2. Wawancara mengenai kemampuan berpikir kritis hanya dilakukan kepada

guru wali kelas V SD Negeri Sarikarya dengan menggunakan wawancara

terstruktur.

3. Semua komponen yang terdapat dalam model pembelajaran kontekstual

belam terlaksana dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

C. Saran

Beberapa saran yang ingin peneliti berikan kepada pembaca atau pun

peneliti yang ingin meneliti variabel serupa :

1. Mempertimbangkan materi pembelajaran dengan waktu yang tersedia

sehingga materi pembelajaran dapat tesampaikan seluruhnya kepada

siswa.

2. Sebaiknya siswa juga perlu diwawancarai untuk memperkuat data

penelitian.

3. Pemberian motivasi kepada siswa harus ditingkatkan agar minat siswa

dalam mengikuti pembelajaran meningkat sehingga semua komponen

yang terdapat dalam pembelajaran kontekstual dapat terlaksana dengan

baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, T.I.B. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovativif, Progresif,

dan Kontekstual. Jakarta: Kencana

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakrta: Rineka Cipta

Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar & Mengajar. Bandung: Erlangga.

Darmadi Hamid. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.


Hendriana, Heris. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT

Refika Aditama

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi

Pressindo

Johnson, Eline B. 2010. Contextual Teaching AND Learning Menjadikan

Kegiatan Belajar-Mengajar Mengastikan Dan Bermakna. Bandung: Mizan

Learning Center (MLC)

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali

Pers

Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta : PT Malta Printindo

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Masidjo.I. 1995. Penilain Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius

Prafitriani, Nur. 2015. Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika pada siswa kelas IVA

SD Negeri Margoyasan. http://eprints.uny.ac.id/2559/, diakses pada 15

Febuary 2016.

Purwanto . 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya , Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Siregar, Syiofian. 2010. Statiska Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja

Grafindo

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonepia.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Suyono, Hariyanto, M.S. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. (20013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Sutinah. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Operasi

Penjumlahan Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV B MIN Kebong Agung Imogiri Bantul.

http://digilib.uin-suka.ac.id/9184/, diakses pada 15 Febuary 2016.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana

Uno.B.H & Satria Koni. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi

Aksara

Uno. B.H & Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran.

Jakarta : PT Bumi Aksara

Wahyudi, Suteng Sulasmono,B & Suparmin. 2012. Peningkatan Hasil Belajar


Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Bandungsari Tentang Penarikan
Akar Pangkat Tiga Bilangan Kubik Dengan Menggunakan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012.
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1706, diakses pada 15
Febuary 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

LAMPIRAN 1

SILABUS
Sekolah : SD Negeri Sarikarya
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima)/Ganjil
Standar Kompetensi : Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah

No Mata Kompetensi Nilai- Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber
Pelajaran/ Dasar nilai Pembelajaran Belajar
Standar PBKB
Kompetensi
1. Matematika

3. Mengguna 3.4 Mengan Pembelajaran 1 Mengenal Pembelajaran 1 Lembar 3 JP BSE


kan al Kognitif satuan jarak Relating Pengamata Matematika
pengukura satuan 3.4.1 Menjelaskan - Guru mengucapkan salam n dan tes untuk kelas V
n waktu, jarak macam-macam pembukaan, berdoa, dan tertulis SD.
sudut, dan satuan jarak mengecek kehadiran siswa. - Sumanto,Y.
jarak dan kecepat 3.4.2 Mengkonversikan - Guru dan siswa membuat D. dkk.
kecepatan an satuan jarak kontrak belajar. 2008. Gemar
dalam Afektif - Guru memberikan semangat Matematika
pemecaha 3.4.3 Menunjukan kepada para siswa untuk 5 Untuk
n masalah perilaku percaya mengikuti pelajaran dengan Kelas V
diri dalam cara memberi tahu manfaat dari SD/MI.
menentukan materi yang akan dipelajari. Jakarta :
satuan jarak - Guru menggali pengetahuan Pusat
3.4.4 Menunjukan siswa tentang satuan jarak Perbukuan
perilaku teliti dengan mengajukan pertanyaan Depertemen
dalam “berapa jarak rumah kalian Pendidikan
menentukan menuju sekolah?”. Nasional
satuan jarak (Contructivism) - Hardi. dkk.
3.4.5 Menunjukan - Guru menyampaikan tujuan 2009. Pandai
perilaku tanggung pembelajaran yang akan Berhitung
jawab dalam dilaksanakan pada hari ini. Matematika
menentukan Cooperating Untuk
satuan jarak - Guru menjelaskan satuan jarak Sekolah
Psikomotor dan cara mengkonversikannya Dasar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

3.4.6 Mempresentasika dengan menggunakan gambar Ibtidaiyah


n hasil pekerjaan tangga satuan jarak ”turun Kelas V.
dalam dikali 10 dan naik dibagi 10”. Jakarta :
mengkonversikan (Contructivism, Eksplorasi) Pusat
satuan jarak - Siswa dan guru melakukan Perbukuan
3.4.7 Terampil dalam tanya jawab tentang materi Depertemen
mengoprasikan satuan jarak. (Questioning, Pendidikan
satuan jarak Eksplorasi,Elaborasi) Nasional
dengan Experiencing - Astuti Tri. L
menggunakan - Siswa dibagi kedalam 5 & P.
media kelompok, masing-masing Sunardi.
pembelajaran kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2009.
Kemudian siswa Matematika
memperhatikan media yang Untuk
telah disediakan oleh guru Sekolah
(Community learning) Dasar Kelas
- Guru menunjuk salah satu V. Jakarta :
kelompok untuk maju ke depan Pembukaan
kelas memperagakan cara Depertemen
mengukur jarak/panjang papan Pendidikan
tulis menggunakan meteran. Nasional
(Modelling)
- Kelompok lain memperhatikan
kelompok yang sedang
memperagakan cara mengukur
jarak/panjang papan tulis
menggunakan meteran.
- Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk memberi
tanggapan kepada kelompok
yang telah presentasi didepan
kelas. (Questioning, Elaborasi)
- Guru membagikan LKS kepada
setiap kelompok yang berisikan
soal-soal cerita tentang materi
satuan jarak. (Elaborasi)
- Setelah siswa mengetahui cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

mengkonversikan satuan jarak,


siswa diminta untuk
mengerjakan soal cerita tentang
materi satuan jarak pada LKS.
(Elaborasi)
- Siswa berdiskusi untuk
memecahkan soal cerita
mengenai satuan jarak yang ada
di LKS bersama kelompoknya.
(Inquiry, Elaborasi)
Applying
- Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya kemudian membahas
hasil pekerjaan siswa secara
bersama-sama. (Konfirmasi)
- Guru dan siswa melakukan
tanya jawab tentang materi yang
belum dipahami. (Qustioning,
Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan
kepada siswa untuk
menekankan kembali mengenai
materi yang telah dipelajari
bahwa 100 cm sama dengan 1
m dan 1000 m sama dengan 1
km. (Konfirmasi)
Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari mengenai satuan
jarak beserta cara
menyelesaikan soal tentang
satuan jarak.
- Guru meminta siswa untuk
merefleksikan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

pembelajaran yang telah


dilaksanakan hari ini di lembar
LKS. (Reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa
bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.
2 2. Mengguna 2.4 Mengan Pembelajaran 2 Operasi hitung Pembelajaran 2 Lembar 3 JP BSE
kan al satuan Kognitif satuan jarak Relating Evaluasi Matematika
pengukura jarak 1.4.8 Menjelaskan cara - Guru mengucapkan salam dan Tes untuk kelas V
n waktu, dan melakukan pembukaan, berdoa, dan Tertulis SD.
sudut, kecepata operasi hitung mengeceks kehadiran siswa.
- Sumanto,Y.
jarak dan n satuan jarak - Pengkondisian siswa. (guru
kecepatan 1.4.9 Menyelesaikan meminta siswa untuk kembali D. dkk.
dalam soal cerita kedalam kelompok seperti 2008.
pemecaha tentang materi pertemuan sebelumnya) Gemar
n masalah satuan jarak yang - Guru memberikan semangat Matematika
menggunakan kepada para siswa untuk 5 Untuk
operasi hitung mengikuti pelajaran dengan Kelas V
Afektif cara memberi tahu manfaat dari SD/MI.
1.4.10 Menunjukan materi yang akan dipelajari. Jakarta :
perilaku percaya - Siswa diingatkan kembali Pusat
diri dalam mengenai materi satuan jarak
Perbukuan
menentukan pada pertemuan sebelumnya.
satuan jarak - Guru menyampaikan tujuan Depertemen
1.4.11 Menunjukan pembelajaran yang akan Pendidikan
perilaku teliti dilaksanakan pada hari ini. Nasional
dalam Cooperating - Hardi. dkk.
menentukan - Siswa dibantu guru memahami 2009.
satuan jarak konsep bagaimana Pandai
1.4.12 Menunjukan menyelesaikan soal satuan jarak Berhitung
perilaku yang menggunakan operasi Matematika
bertanggung hitung dengan cara Untuk
jawab dalam menjumlahkan panjang papan
Sekolah
menentukan tulis dan meja belajar
satuan jarak menggunakan meteran. Dasar dan
Psikomotor (Construktivism, Modelling, Ibtidaiyah
1.4.13 Eksplorasi) Kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Mempresentasika - Guru dan siswa melakukan Jakarta :


n hasil operasi tanya jawab mengenai materi Pusat
hitung tentang satuan jarak yang menggunakan Perbukuan
materi satuan operasi hitung. (Quetioning, Depertemen
jarak Eksplorasi, Elaborasi)
Pendidikan
Experiencing
1.4.14 Terampil dalam - Guru membagikan media Nasional
mengoprasikan pembelajaran kepada setiap - Astuti Tri.
satuan jarak kelompok. L & P.
dengan - Siswa bersama kelompoknya Sunardi.
menggunakan mencari selisih panjang papan 2009.
media tulis dan meja belajar serta Matematika
pembelajaran melakukan penjumlahan Untuk
(Inquiry, Community Learning, Sekolah
Elaborasi). Dasar
Applying
Kelas V.
- Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk maju ke depan Jakarta :
kelas mempraktikan cara Pembukaan
mencari selisih dari panjang Depertemen
papan tulis dan meja belajar Pendidikan
serta melakukan penjumlahan Nasional
dengan menggunakan media
(meteran) yang di sediakan guru
(Modelling).
- Guru memberikan waktu
kapada para siswa untuk
memberikan tanggapan kepada
kelompok yang maju kedepan
kelas. (Qustioning)
- Guru membagikan LKS yang
berisi mengenai soal cerita
satuan jarak yang menggunakan
operasi hitung.
- Siswa bersama kelompoknya
bersama-sama menyelesaikan
sosal yang terdapat di LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

(Community Learning, inquiry)


- Guru bersama-sama dengan
siswa membahas hasil pekerjaan
siswa.
- Guru dan siswa melakukan
tanya jawab tentang materi yang
belum dipahami. (Qustioning,
Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan
kepada siswa dengan
menekankan kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari “
1000 m + 1 km = km” “1 km
+ 1 km = 2 km”. (Konfirmasi)
Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang satuan
jarak yang menggunakan
operasi hitung.
- Siswa mengerjakan lembar
evaluasi mengenai materi satuan
jarak secara individu.
- Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini.
(reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa
bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

3 1. Mengguna 2.4 Pembelajaran 3 Jarak dan Pembelajaran 3 Lemabar 3 JP BSE


kan Menganal Kognitif kecepatan Relating pengamat Matematika
pengukura satuan 2.4.15 Menjelaskan - Guru mengucapkan salam an dan tes untuk kelas V
n waktu, jarak dan hubungan pembukaan, berdoa, dan tertulis SD.
sudut, kecepatan antara satuan mengecek kehadiran siswa.
- Sumanto,Y.
jarak dan jarak dan - Guru mengkondisikan suasana
kecepatan kecepatan kelas. D. dkk.
dalam 2.4.16 Menyelesaikan - Siswa diingatkan mengenai 2008.
pemecaha soal cerita materi satuan jarak pada Gemar
n masalah mengenai pertemuan sebelumnya. Matematika
satuan jarak dan - Guru memberikan semangat 5 Untuk
kecepatan kepada para siswa untuk Kelas V
Afektif mengikuti pelajaran dengan SD/MI.
2.4.17 Menunjukan cara memberi tahu manfaat dari Jakarta :
perilaku materi yang akan dipelajari. Pusat
percaya diri - Guru menyampaikan tujuan
Perbukuan
dalam pembelajaran yang akan
memahami dilaksanakan pada hari ini. Depertemen
hubungan Cooperating Pendidikan
satuan jarak dan - Guru memberikan pemahaman Nasional
kecepatan konsep kepada siswa mengenai - Hardi. dkk.
2.4.18 Menunjukan rumus mencari jarak dan 2009.
perilaku teliti kecepatan dengan menggunakan Pandai
dalam “segitiga ajaib”. Berhitung
memahami (Construktivism, Eksplorasi) Matematika
hubungan - Guru menjelaskan hubungan Untuk
satuan jarak dan satuan jarak dan kecepatan
Sekolah
kecepatan kepada para siswa beserta cara
2.4.19 Menunjukan menentukan jarak dan Dasar dan
perilaku kecepatan. (Eksplorasi) Ibtidaiyah
tanggung jawab - Jarak = kecepatan x waktu Kelas V.
dalam - Kecepatan = jarak : waktu Jakarta :
memahami - Siswa dan guru melakukan Pusat
hubungan tanya jawab tentang materi yang Perbukuan
satuan jarak dan diajarkan. (Questioning, Depertemen
kecepatan Eksplorasi) Pendidikan
Psikomotor Experiencing Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

2.4.20 Mempresentasik - Siswa dibagi ke dalam 5 - Astuti Tri.


an hasil dari kelompok, masing-masing L & P.
operasi hitung kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Sunardi.
satuan jarak Kemudian memperhatikan dan 2009.
jika waktu dan mencari tahu cara kerja media
Matematika
kecepatan yang sebelumnya telah di
diketahui sedikan guru. (Community Untuk
2.4.21 Mempresentasik learning, Inquiry) Sekolah
an hasil dari - Guru meminta setiap kelompok Dasar
operasi hitung untuk menghitung kecepatan Kelas V.
satuan teman kelompoknya yang Jakarta :
kecepatan jika berjalan kaki sejauh 10 meter Pembukaan
jarak dan waktu menggunakan media Depertemen
diketahui pembelajaran (meteran dan Pendidikan
2.4.22 Terampil dalam stopwatch). (Modelling, Nasional
menentukan Eksplorasi)
hubungan - Guru menunjuk salah satu
satuan jarak dan kelompok untuk maju kedepan
kecepatan kelas memperagakan cara
dengan menghitung kecepatan berjalan
menggunakan teman kelompoknya
media menggunakan media (meteran
pembelajaran dan stopwatch). (Modeling)
- Kelompok lain memperhatikan
kelompok yang sedang
memperagakan cara
menghitung kecepatan.
- Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk
memberikan tanggapan kepada
kelompok yang telah
memperagakan cara mengukur
kecepatan. (Questioning,
Eksplorasi)
- Guru membagikan LKS kepada
setiap kelompok yang berisikan
soal-soal tentang hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

jarak dan kecepatan.


- Siswa secara berkelompok
berdiskusi untuk menyelesaikan
soal-soal mengenai hubungan
jarak dan kecepatan yang ada di
LKS. (Inquiry, Elaborasi)
Applying
- Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
- Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah
diikuti. (Questioning,
Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan
kepada siswa dengan cara
menekankan kembali materi
hubungan satuan jarak dan
kecepatan kepada para siswa
mengenai beberapa hal.
(Konfirmasi)
Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
- Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini.
(Reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa
bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

4 2. Menggu 2.4 Pembelajaran 4 Waktu Pembelajaran 4 Lembar 3 JP BSE


nakan Mengan Kognitif keberangkatan Relating Evaluasi Matematika
penguku al satuan 2.4.23.1 Siswa dapat dan waktu tiba - Guru mengucapkan salam dan Tes untuk kelas V
ran jarak menjelaskan pembukaan, berdoa, dan Tertulis SD.
waktu, dan waktu mengecek kehadiran siswa.
- Sumanto,Y.
sudut, kecepata keberangkatan - Pengkondisian siswa. (guru
jarak dan n dan waktu meminta siswa untuk kembali D. dkk.
kecepata tiba ke dalam kelompok seperti 2008.
n dalam 2.4.24.1. Siswa dapat pertemuan sebelumnya) Gemar
pemecah menentukan - Guru memberikan semangat Matematika
an waktu kepada para siswa untuk 5 Untuk
masalah keberangkatan mengikuti pelajaran dengan Kelas V
dan waktu cara memberi tahu manfaat dari SD/MI.
tiba yang meteri yang akan dipelajari. Jakarta :
berhubungan - Siswa diingatkan kembali Pusat
dengan satuan mengenai materi hubungan
Perbukuan
jarak dan jarak dan kecepatan pada
kecepatan pertemuan sebelumnya. Depertemen
Afektif - Guru menyampaikan tujuan Pendidikan
2.4.25.1. Siswa dapat pembelajaran yang akan Nasional
menunjukan dilaksanakan pada hari ini. - Hardi. dkk.
perilaku Cooperating 2009.
percaya diri - Guru menjelaskan materi Pandai
dalam pembelajaran dengan Berhitung
menentukan menggunakan media Matematika
waktu (stopwatch) “menghitung Untuk
keberangkatan berapa detikkah waktu yang
Sekolah
dan waktu diperlukan siswa untuk berjalan
tiba melalui dari pintu kelas V sampai meja Dasar dan
diskusi guru”.(Modelling) Ibtidaiyah
kelompok - Siswa dibantu guru memahami Kelas V.
ketika konsep bagaimana Jakarta :
mengerjakan menyelesaikan soal mengenai Pusat
soal cerita waktu keberangkatan dan waktu Perbukuan
2.4.26.1. Siswa dapat tiba menggunakan “segitiga Depertemen
menunjukan ajaib”. Pendidikan
perilaku teliti Waktu = jarak : kecepatan. Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

dalam (Construktivism, Eksplorasi) - Astuti Tri.


menentukan - Guru dan siswa melakukan L & P.
waktu tanya jawab mengenai materi Sunardi.
keberangkatan waktu keberangkatan dan waktu 2009.
dan waktu tiba. (Questioning, Eksplorasi)
Matematika
tiba melalui Experiencing
diskusi - Guru memberikan contoh soal Untuk
kelompok cerita mengenai materi waktu Sekolah
ketika keberangkatan dan waktu tiba Dasar
mengerjakan dan kemudian membahasnya Kelas V.
soal cerita bersama siswa. Jakarta :
2.4.27.1. Siswa dapat - Guru membagikan LKS yang Pembukaan
menunjukan berisi soal cerita mengenai Depertemen
perilaku materi waktu keberangkatan dan Pendidikan
tanggung waktu tiba kepada setiap Nasional
jawab dalam kelompok.
menentukan - Siswa bekerjasama dengan
waktu kelompok menyelesaikan soal
keberangkatan mengenai materi waktu
dan waktu keberangkatan dan waktu tiba
tiba melalui yang terdapat di LKS.
diskusi (Community learning,Inquiry,
kelompok Elaborasi)
ketika Applying
mengerjakan - Siswa maju ke depan kelas
soal cerita untuk mempresentasikan hasil
Psikomotor diskusinya .(Elaborasi)
2.4.28.1 Siswa dapat - Guru bersama siswa membahas
mempresentas hasil pekerjaan siswa.
ikan hasil (Konfirmasi)
hitung dalam - Guru dan siswa melakukan
menentukan tanya jawab tentang materi yang
waktu belum dipahami. (Qustioning,
keberangkatan Konfirmasi)
dan waktu - Guru memberikan penguatan
tiba di depan kepada siswa dengan cara
kelas dengan menekankan kembali materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

benar waktu keberangkatan dan waktu


2.4.29.1 Siswa dapat tiba. (Konfirmasi)
terampil Transfering
menggunkan - Siswa dengan bimbingan guru
media menyimpulkan hasil
pembelajaran pembelajaran tentang materi
untuk waktu keberangkatan dan waktu
menentukan tiba.
waktu - Siswa mengerjakan lembar
keberangkatan evaluasi mengenai materi yang
dan waktu telah dipelajarai pada siklus 2
tiba secara individu.
- Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini.
(Reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa
bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.

Yogyakarta, 5 Oktober 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I PERTEMUAN I

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya

Kelas/semester : V/I

Hari/tanggal : 6 Oktober 2015

Alokasi waktu : 3 x 35 menit (3jp)

A. Standar Kompetensi

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan

masalah

B. Kompetensi Dasar

2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan

C. Indikator

Kognitif

2.4.1 Menjelaskan macam-macam satuan jarak

2.4.2 Mengkonversikan satuan jarak

Afektif

2.4.3 Menunjukan perilaku percaya diri dalam menentukan satuan jarak

2.4.4 Menunjukan perilaku teliti dalam menentukan satuan jarak

2.4.5 Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam menentukan satuan jarak

Psikomotor

2.4.6 Mempresentasikan hasil pekerjaan dalam mengkonversikan satuan jarak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

2.4.7 Terampil dalam mengoprasikan satuan jarak dengan menggunakan media

pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif

2.4.1.1 Siswa dapat menjelaskan macam-macam satuan jarak melalui diskusi

kelompok

2.4.2.1 Siswa dapat mengkonversikan minimal 2 macam soal cerita satuan jarak

dengan benar melalui diskusi kelompok

Afektif

2.4.3.1 Siswa dapat menunjukan prilaku percaya diri dalam menentukan satuan jarak

melalui praktik mengukur panjang papan tulis

2.4.4.1 Siswa dapat menunjukan prilaku teliti dalam menentukan satuan jarak melalui

praktik mengukur panjang papan tulis

2.4.5.1 Siswa dapat menunjukan prilaku tanggung jawab dalam menentukan satuan

jarak melalui praktik mengukur panjang papan tulis

Psikomotor

2.4.6.1 Siswa dapat mempresentasikan hasil pekerjaan dalam mengkonversikan

satuan jarak di depan kelas

2.4.7.1 Siswa dapat terampil dalam mengoprasikan satuan jarak dan kecepatan dengan

menggunkan media pembelajaran

E. Materi Pembelajaran

1. Mengenal satuan jarak

F. Metode Pembelajaran

1. Model : CTL ( contextual teaching and learning )

2. Metode : Tanya jawab, diskusi dan penugasan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

G. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu


Relating
- Guru mengucapkan salam pembukaan, berdoa, dan
mengecek kehadiran siswa.
- Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
- Guru memberikan semangat kepada para siswa
untuk mengikuti pelajaran dengan cara memberi
Pendahuluan 10 menit
tahu manfaat dari materi yang akan dipelajari.
- Guru menggali pengetahuan siswa tentang satuan
jarak dengan mengajukan pertanyaan “berapa jarak
rumah kalian menuju sekolah?”. (Contructivism)
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari ini.
Cooperating
- Guru menjelaskan satuan jarak dan cara
mengkonversikannya dengan menggunakan gambar
tangga satuan jarak ”turun dikali 10 dan naik dibagi
10”. (Contructivism, Eksplorasi)
- Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
materi satuan jarak. (Questioning,
Eksplorasi,Elaborasi)
Experiencing
- Siswa dibagi kedalam 5 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian siswa
memperhatikan media yang telah disediakan oleh
Inti 85 menit
guru (Community learning)
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke
depan kelas memperagakan cara mengukur
jarak/panjang papan tulis menggunakan meteran.
(Modelling)
- Kelompok lain memperhatikan kelompok yang
sedang memperagakan cara mengukur jarak/panjang
papan tulis menggunakan meteran.
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
memberi tanggapan kepada kelompok yang telah
presentasi didepan kelas. (Questioning, Elaborasi)
- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

yang berisikan soal-soal cerita tentang materi satuan


jarak. (Elaborasi)
- Setelah siswa mengetahui cara mengkonversikan
satuan jarak, siswa diminta untuk mengerjakan soal
cerita tentang materi satuan jarak pada LKS.
(Elaborasi)
- Siswa berdiskusi untuk memecahkan soal cerita
mengenai satuan jarak yang ada di LKS bersama
kelompoknya. (Inquiry, Elaborasi)
Applying
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya kemudian
membahas hasil pekerjaan siswa secara bersama-
sama. (Konfirmasi)
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
materi yang belum dipahami. (Qustioning,
Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan kepada siswa untuk
menekankan kembali mengenai materi yang telah
dipelajari bahwa 100 cm sama dengan 1 m dan 1000
m sama dengan 1 km. (Konfirmasi)
Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari mengenai satuan jarak beserta
cara menyelesaikan soal tentang satuan jarak.
Penutup - Guru meminta siswa untuk merefleksikan kegiatan
10 menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini di
lembar LKS. (Reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media

1) Meteran 2) LKS 3) Gambar tangga satuan jarak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

2. Sumber

Sumanto,Y.D. dkk. 2008. Gemar Matematika 5 Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Hardi. dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika Untuk Sekolah Dasar dan

Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Astuti Tri.L & P.Sunardi. 2009. Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

I. Penilaian

1. Prosedur Tes

a. Nontes : observasi

2. Teknik Penilaian

a. Tes lisan

b. Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen

a. Lembar pengamatan

Yogyakarta, 6 Oktober 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I PERTEMUAN II

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya

Kelas/semester : V/I

Hari/tanggal : 7 Oktober 2015

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan

masalah

B. Kompetensi Dasar

2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan

C. Indikator

Kognitif

2.4.8 Menjelaskan cara melakukan operasi hitung satuan jarak

2.4.9 Menyelesaikan soal cerita tentang materi satuan jarak yang menggunakan

operasi hitung

Afektif

2.4.10 Menunjukan perilaku percaya diri dalam menentukan satuan jarak

2.4.11 Menunjukan perilaku teliti dalam menentukan satuan jarak

2.4.12 Menunjukan perilaku bertanggung jawab dalam menentukan satuan jarak

Psikomotor

2.4.13 Mempresentasikan hasil operasi hitung tentang materi satuan jarak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

2.4.14 Terampil dalam mengoprasikan satuan jarak dengan menggunakan media

pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif

2.4.8.1 Siswa dapat menjelaskan cara melakukan operasi hitung satuan jarak

2.4.9.1 Siswa dapat menyelesaikan minimal 2 soal cerita yang berkaitan dengan

satuan jarak yang menggunakan operasi hitung dengan benar melalui diskusi

kelompok

Afekif

2.4.10.1 Siswa dapat menunjukan perilaku percaya diri dalam menentukan satuan

jarak melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan soal cerita

2.4.11.1 Siswa dapat menunjukan perilaku teliti dalam menentukan satuan jarak

melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan soal cerita

2.4.12.1 Siswa dapat menunjukan perilaku bertanggung jawab dalam menentukan

satuan jarak melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan soal cerita

Psikomotor

2.4.13.1 Siswa dapat mempresentasikan hasil operasi hitung pada soal cerita yang

berkaitan dengan satuan jarak secara individu

2.4.14.1 Siswa dapat terampil dalam mengoprasikan satuan jarak dan kecepatan

dengan menggunkan media pembelajaran

E. Materi Pembelajaran

1. Operasi hitung satuan Jarak

F. Metode Pembelajaran

1. Model : CTL ( contextual teaching and learning )

2. Metode : Tanya jawab, diskusi dan penugasan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

G. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu


Relating
- Guru mengucapkan salam pembukaan, berdoa, dan
mengeceks kehadiran siswa.
- Pengkondisian siswa. (guru meminta siswa untuk
kembali kedalam kelompok seperti pertemuan
sebelumnya)
- Guru memberikan semangat kepada para siswa
Pendahuluan 10 menit
untuk mengikuti pelajaran dengan cara memberi
tahu manfaat dari materi yang akan dipelajari.
- Siswa diingatkan kembali mengenai materi satuan
jarak pada pertemuan sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada hari ini.

Cooperating
- Siswa dibantu guru memahami konsep bagaimana
menyelesaikan soal satuan jarak yang menggunakan
operasi hitung dengan cara menjumlahkan panjang
papan tulis dan meja belajar menggunakan meteran.
(Construktivism, Modelling, Eksplorasi)
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai
materi satuan jarak yang menggunakan operasi
hitung. (Quetioning, Eksplorasi, Elaborasi)
Experiencing
- Guru membagikan media pembelajaran kepada
Inti 55 menit
setiap kelompok.
- Siswa bersama kelompoknya mencari selisih
panjang papan tulis dan meja belajar serta
melakukan penjumlahan (Inquiry, Community
Learning, Elaborasi).
Applying
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke
depan kelas mempraktikan cara mencari selisih dari
panjang papan tulis dan meja belajar serta
melakukan penjumlahan dengan menggunakan
media (meteran) yang di sediakan guru (Modelling).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

- Guru memberikan waktu kapada para siswa untuk


memberikan tanggapan kepada kelompok yang
maju kedepan kelas. (Qustioning)
- Guru membagikan LKS yang berisi mengenai soal
cerita satuan jarak yang menggunakan operasi
hitung.
- Siswa bersama kelompoknya bersama-sama
menyelesaikan sosal yang terdapat di LKS.
(Community Learning, inquiry)
- Guru bersama-sama dengan siswa membahas hasil
pekerjaan siswa.
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
materi yang belum dipahami. (Qustioning,
Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan kepada siswa dengan
menekankan kembali materi pelajaran yang telah
dipelajari “ 1000 m + 1 km = km
1 km + 1 km = 2 km”. (Konfirmasi)
Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang satuan jarak yang
menggunakan operasi hitung.
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi mengenai
Penutup materi satuan jarak secara individu. 40 menit
- Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini.
(reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media

1) Meteran 3) LKS

2) Gambar tangga satuan jarak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

2. Sumber

Sumanto,Y.D. dkk. 2008. Gemar Matematika 5 Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Hardi. dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika Untuk Sekolah Dasar dan

Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Astuti Tri.L & P.Sunardi. 2009. Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

I. Penilaian

1. Prosedur Tes

a. Tes : soal evaluasi

b. Nontes : observasi

2. Teknik Penilaian

a. Tes lisan

b. Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen

a. Lembar pengamatan

Yogyakarta, 7 Oktober 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II PERTEMUAN I

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya

Kelas/semester : V/I

Hari/tanggal : 13 Oktober 2015

Alokasi waktu : 3 x 35 menit (3jp)

A. Standar Kompetensi

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan

masalah

B. Kompetensi Dasar

2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan

C. Indikator

Kognitif

2.4.15 Menjelaskan hubungan antara satuan jarak dan kecepatan

2.4.16 Menyelesaikan soal cerita mengenai jarak dan kecepatan

Afektif

2.4.17 Menunjukan perilaku percaya diri dalam memahami hubungan satuan jarak

dan kecepatan

2.4.18 Menunjukan perilaku teliti dalam memahami hubungan satuan jarak dan

kecepatan

2.4.19 Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam memahami hubungan satuan

jarak dan kecepatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Psikomotor

2.4.20 Mempresentasikan hasil dari operasi hitung satuan jarak jika waktu dan

kecepatan diketahui

2.4.21 Mempresentasikan hasil dari operasi hitung satuan kecepatan jika jarak dan

waktu diketahui

2.4.22 Terampil dalam menentukan hubungan satuan jarak dan kecepatan dengan

menggunakan media pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif

2.4.15.1 Siswa dapat menjelaskan hubungan antara satuan jarak dan kecepatan

2.4.16.1 Siswa dapat menyelesaikan minimal 2 soal hubungan satuan jarak dan

kecepatan dengan benar melalui diskusi kelompok

Afektif

2.4.17.1 Siswa dapat menunjukan perilaku percaya diri dalam memahami hubungan

satuan jarak dan kecepatan melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan

soal cerita

2.4.18.1 Siswa dapat menunjukan perilaku teliti dalam memahami hubungan satuan

jarak dan kecepatan melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan soal cerita

2.4.19.1 Siswa dapat menunjukan perilaku tanggung jawab dalam memahami

hubungan satuan jarak dan kecepatan melalui diskusi kelompok ketika

mengerjakan soal cerita

Psikomotor

2.4.20.1 Siswa dapat mempresentasikan minimal 2 soal cerita tentang jarak jika

waktu dan kecepatan diketahui di depan kelas dengan benar tanpa bantuan

guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

2.4.21.1 Siswa dapat mempresentasikan minimal 2 soal cerita tentang kecepatan jika

jarak dan waktu diketahui di depan kelas dengan benar tanpa bantuan guru

2.4.22.1 Siswa dapat Terampil dalam menentukan hubungan satuan jarak dan

kecepatan

E. Materi Pembelajaran

1. Jarak dan kecepatan

F. Metode Pembelajaran

1. Model : CTL ( contextual teaching and learning )

2. Metode : Tanya jawab, diskusi dan penugasan

G. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu


Relating
- Guru mengucapkan salam pembukaan, berdoa, dan
mengecek kehadiran siswa.
- Guru mengkondisikan suasana kelas.
- Siswa diingatkan mengenai materi satuan jarak pada
Pendahuluan pertemuan sebelumnya. 10 menit
- Guru memberikan semangat kepada para siswa
untuk mengikuti pelajaran dengan cara memberi
tahu manfaat dari materi yang akan dipelajari.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada hari ini.
Cooperating
- Guru memberikan pemahaman konsep kepada siswa
mengenai rumus mencari jarak dan kecepatan
dengan menggunakan “segitiga ajaib”.
(Construktivism, Eksplorasi)
Inti - Guru menjelaskan hubungan satuan jarak dan
kecepatan kepada para siswa beserta cara
menentukan jarak dan kecepatan. (Eksplorasi)
85 menit
- Jarak = kecepatan x waktu
- Kecepatan = jarak : waktu
- Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

materi yang diajarkan. (Questioning, Eksplorasi)


Experiencing
- Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian
memperhatikan dan mencari tahu cara kerja media
yang sebelumnya telah di sedikan guru. (Community
learning, Inquiry)
- Guru meminta setiap kelompok untuk menghitung
kecepatan teman kelompoknya yang berjalan kaki
sejauh 10 meter menggunakan media pembelajaran
(meteran dan stopwatch). (Modelling, Eksplorasi)
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju
kedepan kelas memperagakan cara menghitung
kecepatan berjalan teman kelompoknya
menggunakan media (meteran dan stopwatch).
(Modeling)
- Kelompok lain memperhatikan kelompok yang
sedang memperagakan cara menghitung kecepatan.
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
memberikan tanggapan kepada kelompok yang
telah memperagakan cara mengukur kecepatan.
(Questioning, Eksplorasi)
- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok
yang berisikan soal-soal tentang hubungan jarak dan
kecepatan.
- Siswa secara berkelompok berdiskusi untuk
menyelesaikan soal-soal mengenai hubungan jarak
dan kecepatan yang ada di LKS. (Inquiry,
Elaborasi)
Applying
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti. (Questioning, Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan kepada siswa dengan
cara menekankan kembali materi hubungan satuan
jarak dan kecepatan kepada para siswa mengenai
beberapa hal. (Konfirmasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
- Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan
Penutup 10 menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini.
(Reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media

1) Lembar Kerja Siswa

2) Stopwatch

3) Meteran

2. Sumber

Sumanto,Y.D. dkk. 2008. Gemar Matematika 5 Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Hardi. dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika Untuk Sekolah Dasar dan

Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Astuti Tri.L & P.Sunardi. 2009. Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

I. Penilaian

1. Prosedur Tes

b. Nontes : observasi

2. Teknik Penilaian

c. Tes lisan

d. Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen

b. Lembar pengamatan

Yogyakarta, 13 Oktober 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II PERTEMUAN II

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya

Kelas/semester : V/I

Hari/tanggal : 20 Oktober 2015

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan

masalah

B. Kompetensi Dasar

2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan

C. Inidikator

Kognitif

2.4.23 Menejelaskan waktu keberangkatan dan waktu tiba

2.4.24 Menentukan waktu keberangkatan dan waktu tiba yang berhubungan dengan

satuan jarak dan kecepatan

Afektif

2.4.25 Menunjukan perilaku percaya diri dalam menentukan waktu keberangkatan dan

waktu tiba

2.4.26 Menunjukan perilaku teliti dalam menentukan waktu keberangkatan dan waktu

tiba

2.4.27 Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam menentukan waktu keberangkatan

dan waktu tiba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

Psikomotor

2.4.28 Mempresentasikan hasil hitung waktu keberangkatan dan waktu tiba

2.4.29 Terampil dalam mengoprasikan media pembelajaran untuk menentukan waktu

keberangkatan dan waktu tiba

D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif

2.4.23.1 Siswa dapat menjelaskan waktu keberangkatan dan waktu tiba

2.4.24.1.Siswa dapat menentukan waktu keberangkatan dan waktu tiba yang

berhubungan dengan satuan jarak dan kecepatan

Afektif

2.4.25.1.Siswa dapat menunjukan perilaku percaya diri dalam menentukan waktu

keberangkatan dan waktu tiba melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan

soal cerita

2.4.26.1.Siswa dapat menunjukan perilaku teliti dalam menentukan waktu

keberangkatan dan waktu tiba melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan

soal cerita

2.4.27.1.Siswa dapat menunjukan perilaku tanggung jawab dalam menentukan waktu

keberangkatan dan waktu tiba melalui diskusi kelompok ketika mengerjakan

soal cerita

Psikomotor

2.4.28.1 Siswa dapat mempresentasikan hasil hitung dalam menentukan waktu

keberangkatan dan waktu tiba di depan kelas dengan benar

2.4.29.1 Siswa dapat terampil menggunkan media pembelajaran untuk menentukan

waktu keberangkatan dan waktu tiba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

E. Materi Pembelajaran

1. Waktu keberangkatan dan waktu tiba

F. Metode Pembelajaran

3. Model : CTL ( contextual teaching and learning )

4. Metode : Tanya jawab, diskusi dan penugasan

G. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu


Relating
- Guru mengucapkan salam pembukaan, berdoa, dan
mengecek kehadiran siswa.
- Pengkondisian siswa. (guru meminta siswa untuk
kembali ke dalam kelompok seperti pertemuan
sebelumnya)
- Guru memberikan semangat kepada para siswa
Pendahuluan 10 menit
untuk mengikuti pelajaran dengan cara memberi
tahu manfaat dari meteri yang akan dipelajari.
- Siswa diingatkan kembali mengenai materi
hubungan jarak dan kecepatan pada pertemuan
sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada hari ini.
Cooperating
- Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan
menggunakan media (stopwatch) “menghitung
berapa detikkah waktu yang diperlukan siswa untuk
berjalan dari pintu kelas V sampai meja
guru”.(Modelling)
- Siswa dibantu guru memahami konsep bagaimana
Inti
menyelesaikan soal mengenai waktu keberangkatan
dan waktu tiba menggunakan “segitiga ajaib”.
Waktu = jarak : kecepatan. (Construktivism,
Eksplorasi) 55 menit
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai
materi waktu keberangkatan dan waktu tiba.
(Questioning, Eksplorasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Experiencing
- Guru memberikan contoh soal cerita mengenai
materi waktu keberangkatan dan waktu tiba dan
kemudian membahasnya bersama siswa.
- Guru membagikan LKS yang berisi soal cerita
mengenai materi waktu keberangkatan dan waktu
tiba kepada setiap kelompok.
- Siswa bekerjasama dengan kelompok
menyelesaikan soal mengenai materi waktu
keberangkatan dan waktu tiba yang terdapat di LKS.
(Community learning,Inquiry, Elaborasi)
Applying
- Siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusinya .(Elaborasi)
- Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan
siswa. (Konfirmasi)
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
materi yang belum dipahami. (Qustioning,
Konfirmasi)
- Guru memberikan penguatan kepada siswa dengan
cara menekankan kembali materi waktu
keberangkatan dan waktu tiba. (Konfirmasi)
Transfering
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang materi waktu keberangkatan
dan waktu tiba.
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi mengenai
materi yang telah dipelajarai pada siklus 2 secara
Penutup 40 menit
individu.
- Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini.
(Reflection)
- Guru mengajak siswa berdoa bersama-sama.
- Guru mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media

1) Jam dinding & Stopwatch

2) Lembar Kerja Siswa

2. Sumber

Sumanto,Y.D. dkk. 2008. Gemar Matematika 5 Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Hardi. dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika Untuk Sekolah Dasar dan

Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Astuti Tri.L & P.Sunardi. 2009. Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

I. Penilaian

1. Prosedur Tes 2. Teknik Penilaian

a. Tes : soal evaluasi a. Tes lisan

b. Nontes : observasi b. Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen

a. Lembar pengamatan

Yogyakarta, 20 Oktober 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

LAMPIRAN 3

Satuan Jarak dan Kecepatan

A. Satuan Jarak

Di kelas IV kita telah mempelajari satuan panjang sekarang kita akan mempelajari

satuan jarak, satuan jarak sama dengan satuan yang digunakan untuk menyatakan

panjang, yaitu kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter

(dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm).

Perhatikan kembali tangga satuan panjang dibawah ini !!

Rumus untuk menentukan satuan jarak :

Jarak =

Contoh soal :

1. Joko berlari sejauh 4 kilometer. Berapa meter jarak yang ditempuh Joko?
2. Dino setiap hari minggu bersepeda menuju taman kota yang jaraknya 3 kilometer dari
rumahnya. kemudian di taman kota Dino bersepeda mengelilingi taman kota yang
luasnya 1,7 kilometer sebanyak 2 kali. Berapa meter jarak yang sudah ditempuh
Dino?
3. Jika Luki mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 40 km/jam selama 2 jam.
Berapa kilometer jarak yang ditempuh Luki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Penyelesaian :

1. Diketahui :
Joko berlari sejauh 4 kilometer
Ditanya :
Berapa meter jarak yang ditempuh Joko?
Jawab :
4 km = 4 x 1000 m
= 4000 m
Jadi, jarak yang ditempuh Joko adalah 4000 meter.
2. Diketahui :
Jarak dari rumah ketaman kota 3 kilometer
Dino mengelilingi taman kota sebanyak 2 kali yang luasnya 1,7 kilometer
Ditanya :
Berapa meter jarak yang telah ditempuh Dino?
Jawab :
3 km = 3 x 1000 m
= 3000 m
1,7 km = 1,7 x 1000 m
= 1700 m
3 km + (1,7 km x 2 ) = 3000 m + (1700 m x 2)
= 3000 m + 3400 m
= 6400 m
Jadi, jarak yang ditempuh Dito adalah 6400 meter
3. Diketahui :
Kecepatan = 40 km/jam
Waktu = 2 jam
Ditanya :
Berapa kilometer jarak yang ditempuh Luki?
Jawab :
Jarak = kecepatan x waktu
= 40 km/jam x 2 jam
= 80 km
Jadi, jarak yang ditempuh Luki adalah 80 kilometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

B. Kecepatan

B 60 km/ jam A

Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu, dalam

waktu tertentu. Misal, Jika kamu naik mobil dari kota A ke kota B yang jaraknya 60 km

dan memerlukan waktu 1 jam maka kecepatan mobil adalah 60 km/jam. Km/jam

merupakan salah satu satuan kecepatan. Selain km/jam, satuan kecepatan yang lain yaitu

meter/menit (m/menit) dan centimeter/detik (cm/detik).

Rumus untuk mencari kecepatan rata-rata sebgai berikut ini:

Kecepatan rata-rata =
Contoh Soal :

1. Jarak kota A sampai kota B 120 kilometer. Ditempuh oleh mobil selama 1 jam.
Kecepatan rata-rata mobil tersebut = km/jam?
Penyelesaian :
1. Diketahui :
Jarak = 120 kilometer
Waktu = 1 jam
Ditanya :
Berapa kecepatan rata-rata mobil tersebut?
Jawab :

Kecepatan rata-rata =

= 120 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah 120 km/jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

C. Waktu tiba dan waktu keberangkatan

Lama waktu perjalan suatu kendaraan untuk mencapai tujuan berbeda-beda hal ini

karena perbedaan kecepatan dan jarak yang ditempuhnya. Untuk menentukan waktu tiba

dan waktu keberangkatan kita bisa menggunakan rumus dibawah ini :

D.
Waktu =

Contoh soal :

1. Sebuah mobil menempuh jarak sejauh 140 km. Kecepatan 70 m/jam. Mobil itu
sampai di tempat tujuan pukul 08.30. Pukul berapa mobil itu berangkat?
2. Kota A dan B jaraknya 120 km. Sebuah mobil berangkat dari kota A pukul 07.45
menuju kota B dengan kecepatan rata-rata 80 km/ jam. Mobil itu akan sampai di kota
B pada pukul?
Penyelesaian :

1. Diketahui :
Jarak = 140 km
Kecepatan = 70 km/jam
Sampai tujuan = pukul 08.30
Ditanya :
Pukul berapa mobil itu berangkat?
Jawab :

Waktu =

=2
= 2 jam
= pukul 08.30 – 2 jam
= jam 06.30
Jadi, mobil itu berangkat pada pukul 06.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

2. Diketahui :
Jarak = 120 km
Kecepatan = 80 km/jam
Waktu keberangkatan = 07.45
Ditanya :
Mobil itu akan sampai di kota B pada pukul?
Jawab :

Waktu =

= 1,5 jam
= 1 jam 30 menit
Jadi mobil sampai di kota B pukul = pukul 07.45 + 1 jam 30 menit
= pukul 09.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

LAMPIRAN 4

Lembar Kerja Siswa Siklus I


Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SDN Sarikarya


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : V/I
Hari/tanggal : 6 Oktober 2015

Nama kelompok :
Anggota kelompok :
1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..
5. ………………………..

Petunjuk
1. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini bersama kelompokmu!
2. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan urut dan lengkap!
Soal
1. Doni mengendarai sepeda motor sejauh 60 kilometer. Berapa dekameter jarak
yang ditempuh Doni?
Diketahui:
……………………………………………………………………...................
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………...........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sari pergi kepasar untuk membeli sayur dengan berjalan kaki sejauh 2
kilometer. Berapa meter jarak yang ditempuh Sari?
Diketahui:
……………………………………………………………………...................
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Jika Budi berlari sejauh 3800 desimeter. Berapakah jarak yang ditempuh Budi
dalam satuan meter dan hektometer?
Diketahui:
……………………………………………………………………...................
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

4. Sebuah mobil menempuh jarak dari kota A menuju kota B sejauh 213
kilometer. Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut jika diubah kedalam
satuan hektometer dan meter?

Diketahui:
……………………………………………………………………....................
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Pak Beni naik motor dari rumah menuju kantor sejauh 3,4 kilometer dan pak
Doni naik sepeda ontel dari rumah menuju kantor sejauh 1,3 kilometer. Berapa
dekameter jarak yang ditempuh pak Beni dan pak Doni menuju kantor?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
Pilihlah salah satu gambar yang mewakili perasaanmu dan berikan alasannya!

…………………………………………………………………………………
………………………..........................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

a. Penilaian Kognitif (Kelompok)


Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa
No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui:

Doni mengendarai sepeda motor sejauh 60 kilometer 1

Ditanya :

Berapa dekameter jarak yang ditempuh Doni? 1


14
Jawab :

60 km = 60 x 100 dam 10

= 6.000 dam

Jadi, jarak yang ditempuh Doni adalah 6.000 dekameter. 2

2 Diketahui :

Sari berjalan kepasar sejauh 2 kilometer 1

Ditanya :

Berapa meter jarak yang ditempuh sari? 1


14
Jawab :

2 km = 2 x 1000 m 10

= 2.000 m

Jadi, jarak yang ditempuh Sari adalah 2.000 meter. 2

3 Diketahui :

Budi berlari sejauh 3800 desimeter 1

Ditanya :

Berapa meter dan hektometer jarak yang di tempuh Budi? 1

Dijawab :

3800 dm = 3800 : 10 m 10 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

= 380 m

3800 dm = 3800 : 1000 hm 10

= 3,8 hm

Jadi, jarak yang ditempuh Budi dalam satuan meter adalah 380 meter dan 2
dalam satuan hektometer adalah 3,8 hektometer.

4 Diketahui :

Jarak yang ditempuh mobil dari kota A menuju kota B sejauh 213 kilometer 1

Ditanya :

Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut jika diubah kedalam satuan
hektometer dan meter?
1
Dijawab :

213 km = 213 x 10 hm 24
10
= 2130 hm

213 km = 213 x 1000 m


10
= 213.000 m

Jadi, jarak yang ditempuh mobil jika diubah kedalam satuan hektometer
adalah 2130 hektometer dan jika dalam satuan meter adalah 213.000 meter.

5 Diketahui :

Jarak yang ditempuh pak Beni 3,4 kilometer 1

Jarak yang ditempu pak Doni 1,3 kilometer

Ditanya :
24
Berapa dekameter jarak yang ditempuh pak Beni dan pak Doni menuju 1
kantor?

Dijawab :

3,4 km = 3,4 x 100 dam


10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

= 340 dam

1,3 km = 1,3 x 100 dam 10

= 130 dam

Jadi, jarak yang ditempuh pak Beni menuju kantor sejauh 340 dekameter dan 2
jarak yang ditempuh pak Doni menuju kantor sejauh 130 dekameter

Jumlah nilai maksimal 100

Instrument : soal esai


Nilai akhir :
Keterangan : X 100
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 75-84 = B Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

b. Penilaian Afektif

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Percaya Diri
a. Mampu berkerja sama dengan kelompok untuk meneyelesaikan tugas yang
3
diberikan guru dengan percaya diri

b. Kurang percaya diri ketika bekerja sama dengan kelompok untuk 2

menyelesaikan tugas yang diberikan guru

c. Siswa merasa kesulitan bekerja sama dengan kelompok untuk 1


menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

2. Ketelitian
a. Menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 3

b. Menganalisis soal cerita dengan teliti namun kurang tepat


2

c. Belum bisa menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 1

3 Tanggung Jawab
a. Selalu memiliki rasa bertanggungjawab untuk menyelasaikan tugas yang 3
diberikan guru dengan baik
b. Kurang memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang 2
diberikan guru dengan baik
c. Siswa tidak antusias untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 1

Lembar Pengamatan

Aspek yang diamati


Nama Anggota Jumlah
Kel
Kelompok Skor
Percaya Diri Ketelitian Tanggungjawab
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 70-84 = B Nilai < 65 =D
c. Penilaian Psikomotor

Kriteria Penilaian

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Mengoperasikan
a. Mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 3
b. Kurang mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat
c. Belum mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 2
1
2. Mempersentasikan
a. Mempersentasikan hasil pekerjaan dengan jawaban yang runtut 3
b. Kurang runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 2
c. Belum runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 1

Lembar Pengamatan

Aspek yang diamati Jumlah


Kel Nama Anggota Kelompok
Skor
Mengoperasikan Mempresentasikan
1.

Keterangan :
Nilai 85-100 = A
Nilai 70-84 = B
Nilai 65-74 = C
Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Lembar Kerja Siswa Siklus I


Pertemuan II

Satuan Pendidikan : SDN Sarikarya


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : V/I
Hari/tanggal : 7 Oktober 2015

Nama kelompok :
Anggota kelompok :
1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..
5. ………………………..

Petunjuk
1. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini bersama kelompokmu !
2. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan urut dan lengkap!
Soal

1. Seorang atlit telah berlari sejauh 2 kilometer lebih 600 meter, lalu ia berlari
lagi sejauh 8,5 dekameter. Berapa meter jarak yang sudah ditempuh oleh atlit
lari tersebut?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
………………………………………………………………………….……...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Ratih bersepeda sejauh 4.500 desimeter dan Sinta bersepeda sejauh 25


dekameter. Berapa hektometer selisih jarak antara Ratih dan Sinta ?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………….…………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Mega akan berkunjung ke rumah nenek. Ia naik angkutan sejauh 6 kilometer,


kemudian berjalan kaki sejauh 90 meter. Berapa dekameter jarak yang
ditempuh Mega menuju ke rumah nenek?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………….…………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Dalam sebuah kejuaraan , ada tiga jenis lomba yaitu Jalan cepat sepanjang
1.250 meter, bersepeda sepanjang 5,2 kilometer, dan Lari sepanjang 22
hektometer. Berapa meter Jarak keseluruhan dalam trilomba tersebut ?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. PT Karya Bangsa menyelesaikan sebuah proyek pengaspalan jalan sejauh 13


kilometer. Dua ruas jalan yang sudah diaspal berturut-turut panjangnya adalah
350 dekameter dan 4.500 meter. Maka berapa meter jalan yang belum di
aspal?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini !
Pilihlah salah satu gambar yang mewakili perasaanmu dan berikan alasannya !

…………………………………………………………………………………
…………………..................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

a. Penilaian Kognitif (Kelompok)


No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui :

Seorang atlit telah berlari sejauh 2 kilometer lebih 600 meter, lalu ia berlari lagi 1
sejauh 8,5 dekameter.

Ditanya :

Berapakah meter jarak yang sudah ditempuh oleh atlit lari tersebut?
1
Dijawab :

2 km = 2 x 1000 m
5 20
= 2000 m

8,5 dam = 8,5 x 10 m


5
= 85 m

2 km + 600 m + 8,5 dam = 2000 m + 600 m + 85 m


6
= 2685 m

Jadi, jarak yang ditempuh atlit tersebut adalah 2685 meter


2

2 Diketahui :

Ratih bersepeda sejauh 4.500 desimeter dan Sinta bersepeda sejauh 25 dekameter 1

Ditanya :

Berapa hektometer selisih jarak antara Ratih dan Sinta? 1

Dijawab :

4.500 dm = 4.500 : 1000 hm

= 4,5 hm 5

25 dam = 25 : 10 hm
20
= 2,5 hm 5

4.500 dm – 25 dam = 4,5 hm – 2,5 hm


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

= 2 hm. 6

Jadi, selisih jarak antara Ratih dan Sinta adalah 2 hektometer

3 Diketahui :

Mega naik angkutan sejauh 6 kilometer, kemudian berjalan kaki sejauh 90 meter. 1

Ditanya :

Berapa dekameter jarak rumah Mega ke rumah nenek? 1

Dijawab :

6 km = 6 x 100 dam 5

= 600 dam

90 m = 90 :10 dam

= 9 dam 5
20
6 km + 90 m = 600 dam + 90 dam

= 690 dam 6

Jadi, jarak dari rumah Mega ke rumah nenek sejauh 690 dekameter.

4 Diketahui :

Jalan cepat sepanjang 1.250 meter 1

Bersepeda sepanjang 5,2 kilometer

Lari sepanjang 22 hektometer


20
Ditanya :

Berapa meter Jarak keseluruhan dalam trilomba tersebut ? 1

Dijawab :

5,2 km = 5,2 x 1000 m 5


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

= 5200 m

22 hm = 22 x 100 m 5

= 2200 m

1.250 m + 5,2 km + 22 hm = 1.250 m + 5200 m + 2200 m 6

= 8.650 m

Jadi, jarak keseluruhan dalam trilomba adalah 8.650 meter 2

5 Diketahui :

Proyek pengaspalan jalan sejauh 13 kilometer. 1

Dua ruas jalan yang sudah diaspal panjangnya adalah 350 dekameter dan 4.500
meter.

Ditanya :
1
Maka berapa meter jalan yang belum di aspal?

Dijawab :

13 km = 13 x 1000 m

= 13.000 m
5
350 dam = 350 x 10 m

= 3500 m
5
4.500 m = 4500 m
20
13 km – (350 dam + 4500 m) = 13.000 m – (3500 m + 4500 m)

= 13.000 m – 8000 m
6
= 5000 m

Jadi, jalan yang belum diaspal adalah 5000 meter


2

Jumlah nilai maksimal 100

Instrument : soal esai


Nilai akhir :
X 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

Keterangan :
Nilai 85-100 = A
Nilai 75-84 = B
Nilai 65-74 = C
Nilai < 65 =D
b. Penilaian Afektif

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Percaya Diri
a. Mampu berkerja sama dengan kelompok untuk meneyelesaikan tugas yang
3
diberikan guru dengan percaya diri

b. Kurang percaya diri ketika bekerja sama dengan kelompok untuk 2

menyelesaikan tugas yang diberikan guru

c. Siswa merasa kesulitan ketika bekerja sama dengan kelompok untuk 1


menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

2. Ketelitian
a. Menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 3

b. Menganalisis soal cerita dengan teliti namun kurang tepat


2

c. Belum bisa menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 1

3 Tanggung Jawab
a. Selalu memiliki rasa bertanggungjawab untuk menyelasaikan tugas yang 3
diberikan guru dengan baik
b. Kurang memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang 2
diberikan guru dengan baik
c. Siswa tidak antusias untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan 1
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

Lembar Pengamatan

Aspek yang diamati


Nama Anggota Jumlah
Kel
Kelompok Skor
Percaya Diri Ketelitian Tanggung Jawab
1.

Keterangan :
Nilai 85-100 = A
Nilai 70-84 = B
Nilai 65-74 = C
Nilai < 65 =D
c. Penilaian Psikomotor

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Mengoperasikan

a. Mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 3

b. Kurang mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 2


1
c. Belum mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat
2. Mempersentasikan
a. Mempersentasikan hasil pekerjaan dengan jawaban yang runtut 3
b. Kurang runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 2
c. Belum runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

Lembar Pengamatan

Aspek yang diamati Jumlah


Kel Nama Anggota Kelompok
Skor
Mengoperasikan Mempresentasikan
1.

Keterangan :
Nilai 85-100 = A
Nilai 70-84 = B
Nilai 65-74 = C
Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

Lembar Kerja Siswa Siklus II


Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SDN Sarikarya


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : V/I
Hari/tanggal : 13 Oktober 2015

Nama kelompok :
Anggota kelompok :
1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..
5. ………………………..

Petunjuk
1. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini bersama kelompokmu!
2. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan urut dan jawaban lengkap!
Soal

1. Kecepatan sebuah bus 100 km/jam. Jika bus melaju selama 2 jam. Berapa
kilometer jarak yang dapat ditempuh oleh bus tersebut?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Dalam waktu 8 detik Tono berjalan sejauh 24 meter. Kecepatan rata-rata Tono
= cm/ detik?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………...……
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Jarak kota A-B 360 kilometer. Sebuah kendaraan dapat menempuh dengan
waktu 9 jam. Kecepatan rata-rata kendaraan tersebut = km/jam ?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Jarak Jakarta-Bandung 200 kilometer. Pak Dadang berangkat dari Jakarta
pukul 9.00 dan tiba di Bandung Pukul 11.00. Kecepatan rata-rata kendaraan
yang ditumpangi Pak Dadang = km/jam?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

Diketahui:
…………………………………………………………………….........………
………………………………………………………………………………….
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Seorang pengendara sepeda motor berangkat dari kotanya pukul 08.30 sampai
di tempat tujuan pukul 10.30. Jika kecepatan rata-rata pengendara motor itu 40
km/jam, maka berapa kilometer jarak yang ditempuh pengendara sepeda
motor tersebut?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

Refleksi

1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?


…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
Pilihlah salah satu gambar yang mewakili perasaanmu dan berikan alasannya!

…………………………………………………………………………………
………………………..........................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

a. Penilaian Kognitif (Kelompok)


Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa
No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui :
Kecepatan sebuah bus 100 km/jam. Jika bus melaju selama 2 jam.
1
Ditanya :
Berapa kilometer jarak yang dapat ditempuh oleh bus tersebut? 1
Dijawab : 14
Jarak = kecepatan x waktu

= 100 km/jam x 2 10

= 200 km
2
Jadi, jarak yang ditempuh bus tersebut adalah 200 kilometer.
2 Diketahui :

Dalam waktu 8 detik Tono berjalan sejauh 24 meter. 1

Ditanya :

Kecepatan rata-rata Tono berjalan = cm/detik? 1

Dijawab :

10
Kecepatan rata-rata =

24 m = 24 x 10 cm

= 240 cm

Kecepatan = 24

10
=3

= 3 cm/detik
2
Jadi, jadi kecepatan rata-rata Tono berjalan adalah 3 cm/detik.

3 Diketahui :
Jarak kota A-B 360 kilometer.
1
Waktu tempuh kendaraan 9 jam.
Ditanya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

Berapa kecepatan rata-rata kendaraan tersebut? 1


Dijawab :

Kecepatan rata-rata =
10 14

= 40
= 40 km/jam 2
Jadi, kecepatan rata-rata kendaraan tersebut adalah 40 km/jam.
4 Diketahui :
Jarak Jakarta-Bandung 200 km.
1
Pak Dadang berangkat dari Jakarta pukul 9.00 dan tiba di Bandung Pukul 11.00.

Ditanya :
Berapa kecepatan rata-rata kendaraan yang ditumpangi Pak Dadang?

1
Dijawab :

Kecepatan rata-rata =

Waktu tempuh = 11.00 - 09.00


10
= 2 jam

Kecepatan rata-rata =
24
10
= 100 km/jam

Jadi, kecepatan rata-rata kendaran yang ditumpangi pak Dadang adalah 100
km/jam. 2

5 Diketahui :
Seorang pengendara sepeda motor berangkat dari kotanya pukul 08.30
1
Sampai di tempat tujuan pukul 10.30.
Ditanya :
Jika kecepatan rata-rata pengendara motor itu 40 km, maka berapa kilometer jarak
yang ditempuh? 1

Dijawab :
Jarak = kecepatan x waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

Waktu = 10.30 – 08.30 10


= 2 jam
Jarak = 40 km/jam x 2
= 80 km 10 24
Jadi, jarak yang ditempuh pengendara sepeda motor tersebut adalah 80 km.
2

Jumlah nilai maksimal 100

Instrument : soal esai


Nilai akhir :
Keterangan : X 100

Nilai 85-100 = A
Nilai 75-84 = B
Nilai 65-74 = C
Nilai < 65 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

b. Penilaian Afektif

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Percaya Diri
a. Mampu berkerja sama dengan kelompok untuk meneyelesaikan tugas yang
3
diberikan guru dengan percaya diri

b. Kurang percaya diri ketika bekerja sama dengan kelompok untuk 2

menyelesaikan tugas yang diberikan guru

c. Siswa merasa Kesulitan ketika bekerja sama dengan kelompok untuk 1


menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

2. Ketelitian
a. Menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 3

b. Menganalisis soal cerita dengan teliti namun kurang tepat


2

c. Belum bisa menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 1

3 Tanggung Jawab
a. Selalu memiliki rasa bertanggungjawab untuk menyelasaikan tugas yang 3
diberikan guru dengan baik
b. Kurang memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang 2
diberikan guru dengan baik
c. Siswa tidak antusias untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru 1

Lembar Pengamatan

Aspek yang diamati


Nama Anggota Jumlah
Kel
Kelompok Skor
Percaya Diri Ketelitian Tanggung jawab
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 70-84 = B Nilai < 65 =D
c. Penilaian Psikomotor

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Mengoperasikan

a. Mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 3

b. Kurang mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 2


1
c. Belum mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat
2. Mempersentasikan
a. Mempersentasikan hasil pekerjaan dengan jawaban yang runtut 3
b. Kurang runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 2
c. Belum runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 1

Lembar Pengamatan

Nama Anggota Aspek yang diamati Jumlah


Kel
Kelompok Skor
Mengoperasikan Mempresentasikan
1.

Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 70-84 = B Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

Lembar Kerja Siswa Siklus II


Pertemuan II

Satuan Pendidikan : SDN Sarikarya


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : V/I
Hari/tanggal : 20 Oktober 2015

Nama kelompok :
Anggota kelompok :
1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..
5. ………………………..

Petunjuk

1. Kerjakanlah soa-soal dibawah ini bersama kelompokmu!


2. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan urut dan jawaban lengkap dengan
caranya!

Soal

1. Kota P dan Q jaraknya 400 kilometer. Sebuah mobil berangkat dari kota P
pukul 07.45 menuju kota Q dengan kecepatan rata-rata 80 km/ jam. Mobil itu
akan sampai di kota Q pada pukul?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

Dijawab:
…………………………………………………………………………...……
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Sebuah motor menempuh jarak sejauh 120 kilometer. Kecepatan 60 km/jam.


Motor itu sampai di tempat tujuan pukul 08.50. Pukul berapa motor itu
berangkat?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Kota A - B = 225 kilometer. Budi berangkat dari kota A pukul 7.20 dengan
kecepatan 90 km/jam. Pukul berapa Budi tiba di kota B?
Diketahui:
…………………………………………………………………….........………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Rudi menempuh jarak dari kota M menuju kota N sejauh 315 kilometer
dengan kecepatan 70 km/jam. Rudi sampai di kota N pukul 12.00. Pukul
berapakah Rudi berangkat dari kota M?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Sebuah bus malam jurusan Yogyakarta-Jakarta, berangkat dari Yogyakarta


pukul 16.30. Jarak Yogyakarta-Jakarta ada 560 kilometer. Jika kecepatan bus
malam itu rata-rata 70 km/jam, pukul berapa bus tersebut sampai di Jakarta?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

Refleksi

1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
Pilihlah salah satu gambar yang mewakili perasaanmu dan berikan alasannya!

…………………………………………………………………………………
……………………….......................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

a. Penilaian Kognitif (Kelompok)


No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui :
Kota P dan Q jaraknya 400 kilometer. Sebuah mobil berangkat dari kota P pukul
1
07.45 menuju kota Q dengan kecepatan rata-rata 80 km/ jam.
Ditanya :
Pada pukul berapa mobil tersebut sampai di kota Q?
Dijawab : 1

Waktu =

8 20
=

=5
= 5 jam
Mobil sampai di kota Q pukul = pukul 07.45 + pukul 05.00 8
= Pukul 12.45

Jadi, mobil tersebut sampai di kota Q pada pukul 12.45 siang


2

2 Diketahui :

Sebuah motor menempuh jarak sejauh 120 km dengan kecepatan 60 km/jam. Motor 1
itu sampai di tempat tujuan pukul 08.50.

Ditanya :
1
Pukul berapa motor itu berangkat?

Dijawab :

Waktu =

8 20
=2

= 2 jam

8
Motor berangkat = Pukul 08.50 – Pukul 02.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

= Pukul 06.50

Jadi, motor itu berangkat pada pukul 06.50 pagi. 2

3 Diketahui :

Kota A - B = 225 kilometer. Budi berangkat dari kota A pukul 7.20 dengan 1
kecepatan 90 km/jam.

Ditanya :

Pukul berapa Budi tiba di kota B?


1
Dijawab :

Waktu =
20
8
=

= 2,5 jam
= 2 jam 30 menit
Budi tiba di kota B = Pukul 07.20 + Pukul 02.30
8
= Pukul 09.50
2
Jadi, Budi tiba dikota B pukul 09.50 pagi.

4 Diketahui :
Jarak yang ditempuh Rudi 315 kilometer dengan kecepatan 70 km/jam.
1
Rudi sampai di kota N pukul 12.00
Ditanya :
Pukul berapakah Rudi berangkat dari kota M?
Dijawab : 1

Waktu =
20

= 8

= 4,5

= 4 jam 30 menit

Rudi berangkat = Pukul 12.00 – Pukul 04.30


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

= Pukul 07.30 8

Jadi, Rudi berangkat dari kota M pada pukul 07.30 pagi. 2

5 Diketahui :
Bus berangkat dari Yogyakarta pukul 16.30.
1
Jarak Yogyakarta-Jakarta adalah560 kilometer.
Ditanya :
Jika kecepatan bus malam itu rata-rata 60 km/jam, pukul berapa bus tersebut
sampai di Jakarta? 1

Dijawab :

Waktu =
8

=8
Lama perjalanan = 8 jam
Bus sampai di Jakarta keesokan harinya = Pukul 16.30 + Pukul 08.00
8 20
= Pukul 24.30

= Pukul 00.30

2
Jadi, bus malam sampai dijakarta pada esok harinya pukul 00.30.

Jumlah nilai maksimal 100

Instrument : soal esai


Nilai akhir :
X 100
Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 75-84 = B Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

b. Penilaian Afektif
No. Kriteria Penilaian Skor
1. Percaya Diri
3
a. Mampu berkerja sama dengan kelompok untuk meneyelesaikan tugas yang
diberikan guru dengan percaya diri
2
b. Kurang percaya diri ketika bekerja sama dengan kelompok untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan guru
c. siswa merasa kesulitan ketika bekerja sama dengan kelompok untuk
1
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
2. Ketelitian
a. Menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 3
b. Menganalisis soal cerita dengan teliti namun kurang tepat
c. Belum bisa menganalisis soal cerita dengan teliti dengan tepat 2
1
3 Tanggung Jawab
a. Selalu memiliki rasa bertanggungjawab untuk menyelasaikan tugas yang 3
diberikan guru dengan baik
b. Kurang memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang 2
diberikan guru dengan baik
c. Siswa tidak antusias untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan 1
baik

Lembar Pengamatan

Aspek yang diamati


Nama Anggota Jumlah
Kel
Kelompok Skor
Percaya Diri Ketelitian Tanggung jawab
1.

Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 70-84 = B Nilai 65-74 = C Nilai < 65 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

c. Penilaian Psikomotor
No. Kriteria Penilaian Skor
1. Mengoperasikan
a. Mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 3
b. Kurang mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat
c. Belum mampu mengoperasikan satuan jarak dan kecepatan dengan tepat 2
1
2. Mempersentasikan
a. Mempersentasikan hasil pekerjaan dengan jawaban yang runtut 3
b. Kurang runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 2
c. Belum runtut dalam mempersentasikan hasil pekerjaan 1

Lembar Pengamatan

Nama Anggota Aspek yang diamati Jumlah


Kel
Kelompok Skor
Mengoperasikan Mempresentasikan
1.

Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 70-84 = B Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

LAMPIRAN 5

Kisi-Kisi Soal Evaluasi

No Evaluasi Kompetensi Dasar Indikator No Soal


3.5 Mengenal satuan 2.4.2 Mengkonversikan satuan 1, 2
jarak dan jarak
kecepatan

1
1
2.4.9 Menyelesaikan soal cerita 3, 4, 5
tentang materi satuan jarak
yang menggunakan operasi
hitung

2.5 Mengenal satuan 2.4.17 Menyelesaikan soal cerita 1, 2, 3


jarak dan mengenai jarak dan
kecepatan kecepatan

2.4.24Menentukan waktu 4, 5
2 keberangkatan dan waktu
2 tiba yang berhubungan
dengan satuan jarak dan
kecepatan

2.4 Mengenal satuan 2.4.3 Mengkonversikan satuan 1


jarak dan jarak
kecepatan
2.4.10 Menyelesaikan soal cerita 2
tentang materi satuan jarak
yang menggunakan operasi
hitung

3 2.4.17 Menyelesaikan soal yang 3, 4


Akhir
berkaitan dengan hubungan
satuan jarak dan kecepatan

2.4.24 Menentukan waktu 5


keberangkatan dan waktu
tiba yang berhubungan
dengan satuan jarak dan
kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

LAMPIRAN 6

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Nama lengkap : Nilai :

No absen/kelas :

Kerjakan soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Dhani lari meraton sejauh 4000 meter. Berapa kilometer jarak yang ditempuh
Dhani?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Sebuah mobil melaju dari kota A menuju kota B dengan menempuh jarak
sejauh 215 kilometer. Berapa dekameter dan meter jarak yang telah ditempuh
mobil tersebut?

Diketahui:
……………………………………………………………………...................
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

Ditanya:
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Seorang atlit telah berlari sejauh 5 kilometer lebih 30 meter, lalu ia berlari lagi
sejauh 3,5 dekameter. Berapa meter jarak yang sudah ditempuh oleh atlit lari
tersebut?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Doni bersepeda sejauh 7.200 desimeter dan Andre bersepeda sejauh 25
dekameter. Berapa meter selisihnya?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Nia akan berkunjung ke rumah pamannya. Ia naik angkutan umum sejauh 5


kilometer, kemudian berjalan kaki sejauh 40 meter. Berapa dekameter jarak
yang ditempuh Nia untuk sampai ke rumah pamannya?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

Penilaian Kognitif
Pedoman Penilaian Evaluasi Siklus I
No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui :
Dhani meraton sejauh 4000 meter
1
Ditanya :
Berapa km kah jarak yang ditempuh Dhani? 1
Jawab : 10
4000 m = 4000 : 1000 km
= 4 km
6

Jadi, jarak yang ditempuh Dhani dalam satuan kilometer adalah 4 kilometer
2

2 Diketahui :
Jarak yang ditempuh mobil = 215 kilometer
1
Ditanya :
Berapa dekameter dan meter kah jarak yang ditempuh mobil? 1
Jawab :
215 km = 215 x 100 dam 16

= 21.500 dam
6
215 km = 215 x 1000 m
= 215.000 m 6
Jadi, jarak yang ditempuh mobil tersebut dalam satuan dekameter adalah 21.500
2
dekameter dan dalam satuan meter adalah 215.000 meter
3 Diketahui :
Jarak yang ditempuh atlit 5 kilometer lebih 30 meter ditambah 3,5 dekameter
1
Ditanya :
Berapa meterkah jarak yang telah ditempuh atlit tersebut? 1
Jawab :
5 km = 5 x 1000 m 6

= 5000 m
3,5 dam = 3,5 x 10 m
= 35 m 6

8 24
5000 m + 30 m + 35 m = 5065 m
2
Jadi, jarak yang ditempuh atlit tersebut adalah 5065 meter
4 Diketahui : 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

Jarak Doni 7200 dm dan Jarak Andre 25 dam 1


Ditanya :
Berapa meter selisih jarak antara Doni dan Andre?
Jawab : 1
7200 dm = 7200 : 10 m
= 720 m 6

25 dam = 25 dam x 10 m
6
= 250 m

720 m – 250 m = 470 m


8

Jadi, selisih jarak antara Doni dan Andre adalah 470 meter 2

5 Diketahui :

Nia naik angkutan umum sejauh 5 km. Berjalan kaki sejauh 40 m. 1

Ditanya :

Berapa dekameter jarak yang ditempuh Nia untuk sampai kerumah pamannya? 1

Jawab :

5 km = 5 x 100 dam

= 500 dam 6

40 m = 40 : 10 dam

= 4 dam 6

5 km + 40 m = 500 dam + 4 dam 26

=504 dam 10

Jadi, jarak yang ditempuh Nia menuju rumah pamannya sejauh 504 dam. 2

Jumlah nilai maksimal 100

Instrument : soal esai


Nilai akhir :
X 100
Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 70-84 = B Nilai 65-74 = C Nilai < 65 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Nama lengkap : Nilai :

No absen/kelas :

Kerjakan soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat !


1. Jarak kota A-B 300 kilometer. Sebuah kendaraan dapat menempuh waktu 6
jam. Berapa kecepatan rata-rata kendaraan tersebut?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Jarak Jakarta-Bogor 150 kilometer. Pak Joni berangkat dari Jakarta pukul 9.00
dan tiba di Bogor Pukul 11.00. Berapa kecepatan rata-rata kendaraan yang
ditumpangi Pak Joni?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Pukul 06.00 Dani berangkat ke rumah kakaknya dengan menggunakan sepeda
motor, kecepatan rata-rata sepeda motor Dani adalah 40 km/jam. Dani sampai
di tempat kakaknya pukul 08.00 tepat. Berapa kilometerkah jarak yang dapat
ditempuh oleh Dani?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Sebuah mobil menempuh jarak sejauh 180 kilometer. Kecepatan rata-rata


mobil tersebut 60 km/jam. Mobil itu sampai di tempat tujuan pukul 09.00.
Pukul berapa mobil itu berangkat?
Diketahui:.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Sebuah bus jurusan Yogyakarta-Bandung, berangkat dari Yogyakarta pukul


16.30. Jarak Yogyakarta-Bandung adalah 550 kilometer. Dalam perjalanan
bus tersebut berhenti di 3 kota, masing-masing selama 30 menit. Jika
kecepatan rata-rata bus tersebut adalah 100 km/jam, pukul berapa bus tersebut
sampai dikota Bandung?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

Penilaian Kognitif
Pedoman Penilaian Evaluasi Siklus II
No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui :
Jarak = 300 kilometer dengan Waktu tempuh = 6 jam
1
Ditanya :
Kecepatan rata-rata ?
Jawab :
1
Kecepatan =

10
6
=

= 50

= 50 km/jam

Jadi, kecepatan rata-rata kendaraan tersebut adalah 50 km/jam.


2

2 Diketahui :
Jarak = 150 kilometer
1
Waktu berangkat = pukul 09.00
Waktu sampai = pukul 11.00
Ditanya :
Kecepatan rata-rata kendaraan yang ditumpangi pak Joni ? 1

Jawab :

Kecepatan =
16

Lama perjalanan = pukul 11.00 – pukul 09.00 6

= 2 jam

Kecepatan = 6

= 75
= 75 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata kendaraan yang ditumpangi pak Joni adalah 75 km/jam. 2

3 Diketahui : 16
Kecepatan = 40 km/jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

Waktu berangakat = pukul 06.00 1


Waktu sampai = pukul 08.00
Ditanya :
Berapa kilometer jarak yang ditempuh Dani? 1
Jawab :
jarak = kecepatan x waktu
lama perjalanan = pukul 08.00 – pukul 06.00
= 2 jam
6
Jarak = 40 x 2
= 80
= 80 km 6

Jadi, jarak yang ditempuh Dani adalah 80 km.

4 Diketahui :
Jarak = 180 km
1
Kecepatan = 60 km/jam
Sampai tempat tujuan = pukul 09.00
Ditanya :
Pukul berapa mobil itu berangkat ? 1

Jawab :

Waktu =
6
22

=3
= 3 jam

12
Waktu berangkat = pukul 09.00 – pukul 03.00
= pukul 06.00

Jadi, mobil itu berangkat pukul 06.00 pagi. 2

5 Diketahui :
Jarak = 550 km, Kecepatan = 100 km/jam, Waktu keberangkatan = 16.30, dan 36
1
Bus berhenti 3 kali selama 30 menit
Ditanya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

Pukul berapa bus tersebut sampai dikota Bandung ?


Jawab
1
Waktu =

= 550 : 100
6
= 5.5
= 5 jam 30 menit

Bus berhenti = 3 x 30 menit


6
= 90 menit

Lama perjalanan = 5 jam 30 menit + 90 menit


= 7 jam 6

Bus sampai Bandung pada pukul = pukul 16.30 + pukul 07.00 = pukul 23.30
14
Jadi, bus tersebut sampai di kota Bandung pukul 23.30
2

Jumlah skor maksimal 100

Instrument : soal esai


Nilai akhir : X 100
Keterangan :
Nilai 85-100 = A Nilai 65-74 = C
Nilai 70-84 = B Nilai < 65 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

SOAL EVALUASI AKHIR

Nama lengkap : Nilai :

No absen/kelas :

Kerjakan soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat !


1. Jarak antara Jakarta dan Lampung adalah 600 kilometer. Berapa dekameter
jarak antara Jakarta dan Lampung?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Dedi telah berlari sejauh 3 kilometer lebih 400 meter, lalu ia berlari lagi sejauh
6,7 dekameter. Berapa meterkah jarak yang sudah ditempuh oleh Dedi?

Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Adi berangkat pukul 08.00 dengan mengendarai mobilnya menuju ke rumah
Pamannya, dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Adi sampai di tempat
Pamannya pukul 13.00 tepat. Berapa meter jarak yang ditempuh Adi?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Jarak kota A sampai kota B 140 kilometer. Ditempuh oleh mobil selama 1
jam. Berapa kecepatan rata-rata mobil tersebut?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Kota D dan E jaraknya 240 kilometer. Sebuah bus kota berangkat dari kota D
pukul 09.45 menuju kota E dengan kecepatan rata-rata 80 km/ jam. Bus kota
itu akan sampai di kota E pada pukul?
Diketahui:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ditanya:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Dijawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jadi,……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Penilaian Kognitif
Pedoman Penilaian Evaluasi Akhir
No Jawaban Skor Nilai

1 Diketahui :
Jarak antara Jakarta dan Lampung 600 kilometer
1
Ditanya :
Berapa dekameter jarak antara Jakarta dan Lampung? 1
Dijawab : 10
680 km = 600 x 100 dam
= 60000 dam
6

Jadi,jarak antara Jakarta dan Lampung adalah 60000 dekameter. 2

2 Diketahui :
Dedi telah berlari sejauh 3 kilometer lebih 400 meter, lalu ia berlari lagi sejauh
1
6,7 dekameter.
Ditanya :
Berapakah meterkah jarak yang sudah ditempuh oleh Dedi tersebut?
Dijawab : 1

3 km = 3 x 1000 m
6
= 3000 m
30
6,4 dam = 6,7 x 10 m
6
= 67 m

3 km + 400 m + 6,7 dam = 3000 m + 400 m + 67 m


14
= 3467 m

Jadi, jarak yang ditempuh Dedi tersebut adalah 3467 meter.


2

3 Diketahui :
Adi berangkat pukul 08.00
1
Adi sampai di tempat Pamannya pukul 13.00 tepat.
Kecepatan rata-rata 70 km/jam.
Ditanya :
Berapa meter jarak yang telah ditempuh Adi? 1

Dijawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

Jarak = kecepatan x waktu 6 20

Waktu = 08.00 – 13.00


= 5 jam

Jarak = 70 x 5 10
= 350
350 km = 350 x 1000
= 350.000 m

Jadi, jarak yang ditempuh Adi sejauh 350.000 meter. 2

4 Diketahui :

Jarak = 140 kilometer 1

Waktu = 1 jam

Ditanya :

Berapa kecepatan rata-rata mobil tersebut ? 1

Jawab :
16
12
Kecepatan =

= 140 : 1

= 140

= 140 km/jam

Jadi, kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah 140 km/jam


2

5 Diketahui :
Jarak = 240 km
1
Kecepatan = 80 km/jam
Waktu keberangkatan = 09.45
Ditanya : 24

Pukul berapa Bus kota itu akan sampai di kota E ? 1

Jawab
Waktu = jarak : kecepatan
= 240 : 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

=3 6
= 3 jam
Bus kota sampai di kota E = pukul 09.45 + pukul 03.00
= pukul 12.45 14

Jadi,Bus kota itu akan sampai di kota E pukul 12.45

Skor maksimal 100

Jenis tes : tertulis


Instrument : soal esai
X 100
Nilai akhir :

Keterangan :
Nilai 85-100 = A
Nilai 70-84 = B
Nilai 65-74 = C
Nilai < 65 =D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

LAMPIRAN 7

Kisi-Kisi Kuisioner Kemampuan Berpikir Kritis


Aitem Pernyataan
No Indikator Berpikir Kritis Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Menganalisis argument 1, 4 6, 9 4
2 Mampu bertanya 5 11 2
3 Mampu menjawab pertanyaan 2 8 2
4 Memecahkan masalah 3, 7, 14 10, 12, 18 6
5 Membuat kesimpulan 13 16 2
6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari
15, 19 17, 20 4
pengamatan.
Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

LAMPIRAN 8

INSTRUMEN PENELITIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

1. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
No. Absen :
2. Waktu
Hari/ Tanggal :
Waktu : 35 menit
3. Petunjuk pengisian
a. Bacalah petunjuk sebelum mengisi kuesioner!
b. Sebelum menjawab, bacalah pernyataan terlebih dahulu kemudian berikan jawabanmu
dengan jujur!
c. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan!
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
B : Biasa
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S B TS STS


1. Saya mendiskusikan pendapat yang berbeda dari teman
kelompok agar mendapatkan jawaban yang tepat.
2. Saya berusaha memikirkan kebenaran jawaban untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
3. Saya menyelesaikan permasalahan mengenai satuan jarak dan
kecepatan dengan menggunakan berbagai cara sampai
mendapatkan jawaban yang tepat.
4. Saya dapat membedakan pendapat teman yang benar dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

salah.
5. Apabila merasa belum puas dengan sebuah jawaban, maka saya
akan terus bertanya sampai mendapatkan jawaban yang
membuat saya paham.
6. Saya langsung menerima pendapat dari teman tanpa
mendiskusikan kebenaran jawabannya
7. Saya senang untuk terus berusaha menyelesaikan permasalahan
mengenai satuan jarak dan kecepatan yang menantang.
8. Saya sekedar menjawab pertanyaan dari guru.
9. Saya mengalamai kesulitan untuk membedakan pendapat teman
yang benar dan yang salah.
10. Saya lebih senang menyelesaikan permasalahan mengenai
satuan jarak dan kecepatan dengan jawaban yang telah
disediakan.
11. Saya malas bertanya kepada guru, walaupun saya merasa belum
paham.
12. Saya menghindari permasalahan mengenai satuan jarak dan
kecepatan yang sulit ditemukan jawabannya.
13. Saya mampu membuat kesimpulan sendiri dari materi yang
telah dipelajari dengan tepat.
14. Saya dapat memilah pekerjaan yang harus dikerjakan lebih
dahulu pada satuan jarak dan kecepatan
15 Sebelum mengumpulkan pekerjaan, saya mengoreksinya
terlebih dahulu.
16. Saya mampu membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari dengan bantuan guru.
17 Saya langsung mengumpukan pekerjaan tanpa mengoreksinya
terlebih dahulu.
18 Saya mengalami kesulitan untuk memilah pekerjaan yang harus
dikerjakan lebih dahulu pada satuan jarak dan kecepatan
19 Saya menghitung kembali kesesuaian jawaban dengan data
yang diperoleh.
20. Saya sekedar menghitung kesesuaian jawaban dengan data
yang diperoleh tanpa memeriksanya kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

LAMPIRAN 9

Lembar Panduan Observasi

Indikator keterampilan Skala skor


No
eksperimen 3 2 1
1 Menganalisis argument Sering menganalisis argumen Jarang menganalisis argumen Tidak pernah menganalisis
ketika berkerja dalam kelompok ketika berkerja dalam kelompok argumen ketika berkerja
dalam kelompok
2 Mampu bertanya Bentuk pertanyaan menunjukan Bentuk pertanyaan kurang Tidak mengajukan
kemampuan berpikir kritis menunjukan kemampuan berpikir pertanyaan
kritis
3 Mampu menjawab Jawaban sesuai dengan Jawaban sesuai dengan Jawaban tidak sesuai
pertanyaan pertanyaan dan disertai dengan pertanyaan, namun tanpa disertai
langkah pengerjaan dengan langkah pengerjaan yang
kurang tepat
4 Memecahkan masalah Memecahkan masalah dengan Memecahkan masalah dengan Penyelesaian masalah
langkah yang sistematis tanpa langkah yang sistematis dengan tanpa menyertakan
bantuan guru bantuan guru langkah yang sistematis
5 Menuliskan Kesimpulan ditulis dengan Kesimpulan ditulis namun tidak Tidak menuliskan
kesimpulan benar sesuai dengan materi sesuai dengan materi yang telah kesimpulan
yang telah dipelajari dipelajari
6 Keterampilan Sering mengevaluasi dan Jarang mengevaluasi dan menilai Tidak melakukan evaluasi
mengevaluasi dan menilai hasil pengematan hasil pengamatan dan menilai hasil
menilai hasil pengamatan
pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN

Indikator
Jumlah
Kel Nama Anggota Kelompok
Skor
1 2 3 4 5 6
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234
LAMPIRAN 10

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika


Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya
Materi pokok : Satuan Jarak dan Kecepatan
Kelas/ Semester : V/ I
Nama Validator : ___________________________
Pekerjaan : ___________________________

Petunjuk

Mohon bapak/ ibu berkenaan memberikan penilaian pada Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) di bawah ini dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada skor yang
tertera pada kolom, serta memberikan komentar atas kelayakan RPP. Berikut ini adalah
kriteria penskoran masing-masing komponen RPP yang dinilai:

Berilah tanda cek (√) dalam kolom penilaian yang sesuai dengan pendapan anda!
Keterangan:
1 : berarti “tidak baik”
2 : berarti “kurang baik”
3 : berarti “cukup”
4 : berarti “baik”
5 : berarti “sangat baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

A. Silabus
Skala Penilaian Komentar
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen silabus
2. Kesesuaian antara SK, KD, dan
indikator
3. Kesesuaian pemilihan media
pembelajaran
4. Penggunaan bahasa dan tata tulis
baku
5. Kesesuaian antara penilaian
dengan indikator yang digunakan
Skor yang diperoleh
Skor maksimal

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Skala Penilaian Komentar


No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
I. Format:
1. Kejelasan materi
2. Pengaturan ruang/ tata letak
3. Jenis dan ukuran huruf yang
sesuai
II. Bahasa:
1. Kebenaran tata bahasa
2. Kesederhanaan struktur kalimat
3. Kejelasan struktur kalimat
4. Bahasa yang digunakan bersifat
komunikatif
III. Isi:
1. Kebenaran materi/ isi.
2. Pengelompokkan dalam materi-
materi yang logis.
3. Kesesuaian dengan standar isi
KTSP.
4. Kesesuaian dengan
pembelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

melalui pendekatan Contextual


Teaching and Learning
5. Metode penyajian yang
digunakan.
6. Kelayakan sebagai kelengkapan
pembelajaran.
7. Kesesuaian alokasi waktu yang
digunakan.
IV. Penilaian:
1. Kesesuaian teknik penilaian
dengan kompetensi yang ingin
dicapai
2. Kejelasan prosedur penilaian
(awal, proses, akhir, dan tindak
lanjut)
3. Kelengkapan instrumen (soal,
kunci jawaban, dan rubrik
penilaian)

Skor yang diperoleh


Skor maksimal 70

C. LKS

Skala Penilaian Komentar


No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian indikator/ tujuan
pembelajaran dengan LKS
2. Rumusan petunjuk pengerjaan LKS
sederhana dan mudah dipahami
siswa
3. LKS membantu siswa dalam
memahami materi ajar
4. LKS menunjukkan keruntutan
kegiatan belajar
5. Penggunaan bahasa dan tata tulis
baku
6. Terdapat penilaian dan kunci
jawaban yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

Skor yang diperoleh


Skor maksimal

Pedoman Penilaian Kelayakan Instrumen Perangkat Pembelajaran:

Nilai kelayakan instrumen silabus = jumlah skor yang diperoleh/ jumlah soal = ...

Nilai kelayakan instrumen RPP = jumlah skor yang diperoleh/ jumlah soal = ...

Nilai kelayakan instrumen LKS = jumlah skor yang diperoleh / jumlah soal = ...

Keterangan :
Skor Kriteria
4,5 – 5,00 Sangat Baik
4 – 4,4 Baik
3,25 – 3,99 Cukup
2,75– 3,24 Kurang Baik
0 - 2,74 Sangat Kurang

Berdasarkan penilaian di atas, maka soal evaluasi ini termasuk:


1. Silabus : (sangat baik/ baik/ cukup baik/ kurang baik/ sangat kurang)*
2. RPP : (sangat baik/ baik/ cukup baik/ kurang baik/ sangat kurang)*
3. LKS : (sangat baik/ baik/ cukup baik/ kurang baik/ sangat kurang)*
untuk digunakan sebagai instrumen pembelajaran.

*) Coretlah yang tidak perlu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

Mohon menuliskan butir-butir revisi pada kolom saran atau langsung pada naskah.
SARAN

SARAN

..................., .......................................
Validator,

.......................................................
……...............................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

LAMPIRAN 11

LEMBAR VALIDASI SOAL EVALUASI

Mata Pelajaran : Matematika


Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya
Materi pokok : Satuan Jarak dan Kecepatan
Kelas/ Semester : V/ 1
Nama Validator : ___________________________
Pekerjaan : ___________________________

Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu sebagai ahli
materi. Pendapat, kritik, saran dan koreksi dari Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas penelitian. Oleh karena itu Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan
respon untuk setiap pernyataan berikut ini dengan memberi tanda centang (√) pada skor yang
tertera serta memberikan komentar atas kelayakan soal evaluasi.
Berikut ini adalah kriteria penskoran masing-masing komponen soal evaluasi yang dinilai:
1 : berarti “tidak baik”
2 : berarti “kurang baik”
3 : berarti “cukup”
4 : berarti “baik”
5 : berarti “sangat baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

Berilah tanda cek (√) dalam kolom penilaian yang sesuai dengan pendapat anda!

Skala Penilaian Komentar


No Indikator Validasi
1 2 3 4 5

Materi
1. Soal yang disusun telah
sesuai dengan materi
yang diajarkan.
2. Soal yang disusun telah
sesuai dengan SK dan
KD.
3. Soal yang disusun telah
sesuai dengan indikator.
4. Soal sesuai dengan
jenjang jenis sekolah dan
tingkat kelas.
Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya
atau perintah yang
menuntut jawaban
uraian.
6. Terdapat petunjuk yang
jelas cara mengerjakan
soal.
7. Terdapat pedoman
penskorannya.

Bahasa dan Format


8. Menggunakan bahasa
yang sesuai dengan
EYD.
9. Bahasa yang digunakan
sederhana dan mudah
dipahami.

10. Rumusan kalimat soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

komunikatif.
11. Jenis dan ukuran huruf
yang sesuai.
Skor yang diperoleh
Skor maksimal 55

Nilai kelayakan soal evaluasi:

Jumlah skor yang diperoleh/ jumlah soal = ...

Keterangan kriteria kelayakan instrumen:

Skor Kriteria
4,5 – 5,00 Sangat Baik
4 – 4,4 Baik
3,25 – 3,99 Cukup
2,75– 3,24 Kurang Baik
0 - 2,74 Sangat Kurang

Kesimpulan penilaian secara umum*) :


I. Soal evaluasi ini:
1. Sangat Kurang (Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi)
2. Kurang Baik (Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi).
3. Cukup Baik (Dapat digunakan dengan banyak revisi).
4. Baik (Dapat digunakan dengan sedikit revisi).
5. Sangat baik (Dapat digunakan tanpa revisi).

*) Lingkarilah yang sesuai.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

Mohon menuliskan butir-butir revisi pada kolom saran atau langsung pada naskah.
SARAN

....................., ..........................
Validator,

..................................................
NIP: .........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

LAMPIRAN 12

LEMBAR VALIDASI

KUESIONER KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Mohon bapak/ ibu berkenaan memberikan penilaian pada instrumen kuesioner


kemampuan berpikir kritis di bawah ini dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada skor
yang tertera pada kolom, serta memberikan komentar atas kelayakan instrumen kemampuan
berpikir tersebut. Berikut ini adalah kriteria penskoran masing-masing komponen item
instrumen kemampuan berpikir kritis yang dinilai:

No. Keterangan Skor


1. Sangat Baik 5
2. Baik 4
3. Cukup 3
4. Kurang 2
5. Kurang Sekali 1

Variabel: Kemampuan Berpikir Kritis

Skor
Saran /
No. Pernyataan
Komentar
1 2 3 4 5

1. Saya mendiskusikan pendapat yang berbeda dari


teman kelompok agar mendapatkan jawaban yang
tepat.

2. Saya berusaha memikirkan kebenaran jawaban


untuk menjawab pertanyaan dari guru.

3. Saya menyelesaikan permasalahan mengenai


satuan jarak dan kecepatan dengan menggunakan
berbagai cara sampai mendapatkan jawaban yang
tepat.

4. Saya dapat membedakan pendapat teman yang


benar dan yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

5. Apabila merasa belum puas dengan sebuah


jawaban, maka saya akan terus bertanya sampai
mendapatkan jawaban yang membuat saya paham.

6. Saya langsung menerima pendapat dari teman


tanpa mendiskusikan kebenaran jawabannya

7. Saya senang untuk terus berusaha menyelesaikan


permasalahan mengenai satuan jarak dan kecepatan
yang menantang.

8. Saya sekedar menjawab pertanyaan dari guru.

9. Saya mengalamai kesulitan untuk membedakan


pendapat teman yang benar dan yang salah.

10. Saya lebih senang menyelesaikan permasalahan


mengenai satuan jarak dan kecepatan dengan
jawaban yang telah disediakan.

11. Saya malas bertanya kepada guru, walaupun saya


merasa belum paham.

12. Saya menghindari permasalahan mengenai satuan


jarak dan kecepatan yang sulit ditemukan
jawabannya.

13. Saya mampu membuat kesimpulan sendiri dari


materi yang telah dipelajari dengan tepat.

14. Saya dapat memilah pekerjaan yang harus


dikerjakan lebih dahulu pada satuan jarak dan
kecepatan

15 Sebelum mengumpulkan pekerjaan, saya


mengoreksinya terlebih dahulu.

16. Saya mampu membuat kesimpulan dari materi


yang telah dipelajari dengan bantuan guru.

17 Saya langsung mengumpukan pekerjaan tanpa


mengoreksinya terlebih dahulu.

18 Saya mengalami kesulitan untuk memilah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

pekerjaan yang harus dikerjakan lebih dahulu pada


satuan jarak dan kecepatan

19 Saya menghitung kembali kesesuaian jawaban


dengan data yang diperoleh.

20. Saya menghitung kembali kesesuaian jawaban


dengan data yang diperoleh.

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai kelayakan instrumen kemampuan berpikir kritis

Jumlah skor yang diperoleh / jumlah soal = …….

Keterangan kriteria kelayakan instrumen:

Skor Kriteria
4,5 – 5,00 Sangat Baik
4 – 4,4 Baik
3,25 – 3,99 Cukup
2,75– 3,24 Kurang Baik
0 - 2,74 Sangat Kurang

Berdasarkan penilaian di atas, maka kuesioner kemampuan berpikir kritis ini


termasuk (Sangat kurang baik, kurang baik, cukup baik, baik, sangat sangat)* untuk
digunakan sebagai instrumen penelitian.

*Coret yang tidak perlu.

Yogyakarta,

Validator

(................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

LAMPIRAN 13

TAHUN PELAJARAN 2013/2014


Ketuntasan
No Nama KKM Nilai
Ya Tidak
1 Murid 1 73 √
2 Murid 2 60 √
3 Murid 3 67 √
4 Murid 4 50 √
5 Murid 5 54 √
6 Murid 6 72 √
7 Murid 7 50 √
8 Murid 8 67 √
9 Murid 9 59 √
10 Murid 10 55 √
11 Murid 11 70 √
12 Murid 12 74 √
13 Murid 13 60 √
14 Murid 14 65 √
15 Murid 15 80 √
65
16 Murid 16 68 √
17 Murid 17 50 √
18 Murid 18 47 √
19 Murid 19 64 √
20 Murid 20 68 √
21 Murid 21 56 √
22 Murid 22 82 √
23 Murid 23 70 √
24 Murid 24 50 √
25 Murid 25 65 √
26 Murid 26 70 √
27 Murid 27 48 √
28 Murid 28 67 √
29 Murid 29 53 √
30 Murid 30 85 √
Rata-Rata 63.3
Presentase 53,33% 46,67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

TAHUN PELAJARAN 2012/2013


Ketuntasan
No Nama KKM Nilai
Ya Tidak
1 Murid 1 90 √
2 Murid 2 62 √
3 Murid 3 65 √
4 Murid 4 50 √
5 Murid 5 51 √
6 Murid 6 60 √
7 Murid 7 65 √
8 Murid 8 70 √
9 Murid 9 61 √
10 Murid 10 85 √
11 Murid 11 60 √
12 Murid 12 70 √
13 Murid 13 48 √
14 Murid 14 65 √
65
15 Murid 15 53 √
16 Murid 16 60 √
17 Murid 17 68 √
18 Murid 18 48 √
19 Murid 19 65 √
20 Murid 20 80 √
21 Murid 21 55 √
22 Murid 22 60 √
23 Murid 23 55 √
24 Murid 24 65 √
25 Murid 25 61 √
26 Murid 26 70 √
27 Murid 27 48 √
28 Murid 28 68 √
Rata-rata 62.8
Presentase 46,43% 53,57%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248

LAMPIRAN 14

Hasil Evaluasi Siklus 1


Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Murid 1 70 T
Murid 2 84 T
Murid 3 58 TT
Murid 4 68 T
Murid 5 78 T
Murid 6 88 T
Murid 7 65 T
Murid 8 79 T
Murid 9 58 TT
Murid 10 63 TT
Murid 11 42 TT
Murid 12 52 TT
Murid 13 74 T
65
Murid 14 70 T
Murid 15 80 T
Murid 16 100 T
Murid 17 92 T
Murid 18 58 TT
Murid 19 78 T
Murid 20 62 TT
Murid 21 54 TT
Murid 22 74 T
Murid 23 87 T
Murid 24 70 T
Murid 25 60 TT
Murid 26 76 T
Jumlah 1840
Rata-rata 71
Tertinggi 100
Terendah 42
Jumlah siswa yang tuntas 17
jumlah siswa yang tidak tuntas 9
presentase siswa yang tuntas 65,38%
presentase siswa yang tidak tuntas 34,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249

Hasil Evaluasi Siklus 2


Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Murid 1 79 T
Murid 2 90 T
Murid 3 64 TT
Murid 4 78 T
Murid 5 77 T
Murid 6 90 T
Murid 7 70 T
Murid 8 82 T
Murid 9 60 TT
Murid 10 74 T
Murid 11 57 TT
Murid 12 70 T
Murid 13 80 T
68
Murid 14 79 T
Murid 15 88 T
Murid 16 93 T
Murid 17 94 T
Murid 18 63 TT
Murid 19 86 T
Murid 20 70 T
Murid 21 60 TT
Murid 22 80 T
Murid 23 86 T
Murid 24 82 T
Murid 25 63 TT
Murid 26 80 T
Jumlah 1995
Rata-rata 77
Tertinggi 94
Terendah 57
Jumlah siswa yang tuntas 20
jumlah siswa yang tidak tuntas 6
presentase siswa yang tuntas 76,92%
presentase siswa yang tidak tuntas 23,08%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250

Hasil Evaluasi Akhir


Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Murid 1 86 T
Murid 2 94 T
Murid 3 80 T
Murid 4 86 T
Murid 5 81 T
Murid 6 92 T
Murid 7 80 T
Murid 8 88 T
Murid 9 64 TT
Murid 10 87 T
Murid 11 64 TT
Murid 12 80 T
Murid 13 91 T
70
Murid 14 90 T
Murid 15 90 T
Murid 16 97 T
Murid 17 99 T
Murid 18 80 T
Murid 19 92 T
Murid 20 80 T
Murid 21 64 TT
Murid 22 94 T
Murid 23 92 T
Murid 24 90 T
Murid 25 64 TT
Murid 26 88 T
Jumlah 2193
Rata-rata 84
Tertinggi 99
Terendah 64
Jumlah siswa yang tuntas 22
jumlah siswa yang tidak tuntas 4
presentase siswa yang tuntas 84,61%
presentase siswa yang tidak tuntas 15,39%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251

LAMPIRAN 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269

LAMPIRAN 16

HASIL KUESIONER KONDISI AWAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA


SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
ITEM
1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 1 4 4 3 3 5 5 1 3 2 2 3 4 2 1 3
2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 5 4 4 4 3 4 5 2 3 4 4 3 2
3 2 4 2 1 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 5 5 3 3 3 2 2 3 3 5 3
4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3
5 2 4 2 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4
6 3 3 2 4 3 3 2 4 2 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 2 4 5 3 4 3 2
7 2 3 4 3 2 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2
8 3 5 2 3 2 3 3 4 2 3 2 4 2 2 4 3 4 3 3 1 3 3 4 2 3 2
9 3 3 3 2 3 4 3 5 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3
10 3 3 2 2 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 3
11 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 4 3 5 2 4 2 3 3 3 2 2 3
12 3 3 4 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3
13 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3
14 4 4 3 5 3 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4
15 4 4 3 2 4 3 1 2 2 3 3 2 4 3 3 4 5 2 4 2 2 4 3 3 4 2
16 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 5 3 3 3 2 4 3 3 4 3
17 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 5 3 4 3
18 3 4 5 4 3 2 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 2
19 2 5 3 2 1 4 3 2 2 3 2 4 3 1 2 5 4 3 2 2 3 3 2 2 1 2
20 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 5 4 1 4 3 2 1 3 2 2 3
Jumlah 57 72 60 60 58 69 56 65 51 62 43 59 65 60 65 76 80 57 71 55 54 62 68 56 56 55

Kritis Tidak Kritis


9 17
Presentase Presentase
34,62% 65,38%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270

Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Indikator

1 11 13 10 13 11 13 10 15 9 12 7 13 13 12 13 16 16 8 13 9 10 13 14 11 8 11
2 5 7 5 5 7 7 7 5 4 7 3 5 6 5 6 7 8 6 7 5 5 7 6 5 5 7
3 6 8 5 6 6 7 5 7 5 7 4 7 5 7 8 7 8 6 7 6 5 6 8 6 6 4
4 17 21 20 18 17 21 18 20 19 18 16 17 20 19 18 22 24 20 23 20 19 17 20 18 19 17
5 6 7 7 7 6 7 6 7 5 6 4 5 7 6 7 7 8 6 7 5 5 7 7 6 7 6
6 12 16 13 11 11 14 10 11 9 12 9 12 14 11 13 17 16 11 14 10 10 12 13 10 11 10

Hasil Rata-Rata
Indikator Jumlah Rata-rata Kriteria Indikator skor rata-rata nilai
Jumlah siswa yang kritis
1 304 11.69 TK 1 11,69 58,45
12
2 152 5.85 TK 2 5,85 58,5
10
3 162 6.23 TK 3 6,23 62,3
11
4 498 19.15 TK 4 19,15 63,83
11
5 164 6.31 TK 5 6,31 63,1
13
6 312 12.00 TK
9 6 12 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271

HASIL KUESIONER KONDISI AKHIR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA


SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
ITEM
1 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4
2 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4
3 3 5 4 4 3 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 5 3 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 3 2 4
5 4 5 3 4 4 5 3 4 3 5 3 3 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4
6 4 5 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3 5 5 4 4 5 3 3 4 5 3 3 4
7 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5
8 5 5 3 4 3 5 5 4 2 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 5
9 4 3 4 4 5 5 4 5 3 5 2 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4
10 5 4 5 4 3 4 4 4 2 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4
11 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 3 5 3 2 4 4 4 4 5
12 5 5 4 3 3 4 4 5 3 5 3 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 5
13 4 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5 3 5 2 2 4 5 5 3 4
14 4 5 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3
15 4 5 3 3 5 5 2 5 4 5 2 3 4 4 4 5 4 4 5 3 2 4 5 3 3 4
16 5 5 4 5 3 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5
17 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3 3 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 5 3 2 4
18 4 5 3 3 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 2 4
19 4 5 5 3 3 4 2 4 3 3 3 3 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4
20 5 5 4 2 4 5 4 5 3 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 2 4 3 5 3 2 3
Jumlah 85 93 77 77 72 92 74 83 60 78 63 80 83 79 91 94 95 84 90 73 64 84 93 77 64 84

Kritis Tidak Kritis


22 4
Presentase Presentase
84,62% 15,38%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272

Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Indikator
1 16 17 16 17 17 18 16 18 12 16 12 16 15 16 19 19 18 16 17 15 12 18 18 14 12 16
2 8 10 7 8 8 10 7 8 6 8 6 7 9 8 10 10 10 8 10 6 6 8 9 9 8 9
3 9 10 6 9 6 9 8 8 6 8 6 9 7 8 8 9 9 9 9 8 8 8 9 8 6 9
4 26 28 24 22 19 27 23 23 18 22 19 25 27 23 26 28 29 27 27 26 20 27 29 24 19 26
5 9 9 8 9 6 9 8 8 6 9 8 9 9 8 9 9 10 6 9 6 5 8 9 9 8 9
6 17 19 16 12 16 19 12 18 12 15 12 14 16 16 19 19 19 18 18 12 13 15 19 13 11 15

Hasil Rata-Rata
Indikator jumlah siswa yang kritis Jumlah Rata-rata Kriteria indikator skor rata-rata nilai
1 22 416 16.00 K 1 16 80
2 22 213 8.19 K 2 8.19 81.9
3 21 209 8.04 K 3 8.04 80.4
4 22 634 24.38 K 4 24,38 81,3
5 21 212 8.15 K 5 8.15 81.5
6 20 405 15.58 CK 6 15,58 77,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273
LAMPIRAN 17

Hasil Observasi Siklus 1

Pertemuan 1 Pertemuan 2
Nama Indikator Indikator
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Murid 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1
Murid 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3
Murid 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
Murid 4 2 2 2 1 2 1 2 3 1 3 1 2
Murid 5 2 2 1 2 1 1 3 2 2 3 2 3
Murid 6 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2
Murid 7 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3
Murid 8 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2
Murid 9 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2
Murid 10 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 1
Murid 11 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
Murid 12 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1
Murid 13 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2
Murid 14 2 3 3 2 1 1 3 2 2 1 2 2
Murid 15 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2
Murid 16 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2
Murid 17 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2
Murid 18 1 2 1 2 3 1 1 3 2 2 2 2
Murid 19 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2
Murid 20 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 3 1
Murid 21 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2
Murid 22 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2
Murid 23 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 2
Murid 24 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 3 3
Murid 25 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 1
Murid 26 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 3 2
jumlah 46 52 49 47 48 45 51 56 54 56 58 51
keterangan TK CK TK TK TK TK CK CK CK CK CK CK
rata-rata 1.77 2.00 1.88 1.81 1.85 1.73 1.96 2.15 2.08 2.15 2.23 1.96 1.96
keterangan TK CK TK TK TK TK CK CK CK CK CK CK CK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274

Hasil Observasi Siklus 2

Pertemuan 1 Pertemuan 2
Nama Indikator Indikator
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Murid 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2
Murid 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2
Murid 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2
Murid 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2
Murid 5 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
Murid 6 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2
Murid 7 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3
Murid 8 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3
Murid 9 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1
Murid 10 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2
Murid 11 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2
Murid 12 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
Murid 13 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
Murid 14 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3
Murid 15 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1
Murid 16 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
Murid 17 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
Murid 18 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3
Murid 19 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
Murid 20 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3
Murid 21 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3 3 2
Murid 22 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
Murid 23 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3
Murid 24 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3
Murid 25 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1
Murid 26 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3
jumlah 60 66 59 60 63 59 63 72 71 67 72 63
keterangan CK K CK CK K CK K SK K K SK K
rata-rata 2.31 2.54 2.27 2.31 2.42 2.27 2.42 2.77 2.73 2.58 2.77 2.42 2.48
keterangan CK K CK CK K CK K SK K K SK K K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

275

Hasil

Siklus 1 Siklus 2
Indikator Hasil Rata-Rata Siklus 1 dan 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Siklus I Siklus 2
1 Indikator rata-rata kriteria rata-rata Kriteria
46 TK 51 CK 60 CK 63 K
1 48.5 TK 61.5 CK
2 52 CK 56 CK 66 K 72 SK
2 54 CK 69 K
3 49 TK 54 CK 59 CK 71 SK 3 51.5 CK 65 K
4 47 TK 56 CK 60 CK 67 K 4 51.5 CK 63.5 K
5 48 TK 58 CK 63 K 72 SK 5 53 CK 67.5 K
6 45 TK 51 CK 59 CK 63 K 6 48 TK 61 CK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

276

LAMPIRAN 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

287

Yogyakarta, 1 Oktober 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

294

LAMPIRAN 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

301

Yogyakarta, 23 September 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

306

LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

314

LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

315
LAMPIRAN 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

316

LAMPIRAN 23

FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

317

LAMPIRAN 24

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ulil Absor, lahir di Lampung pada tangggal 31

Maret 1994 dari pasangan bapak Inaudi Iwa

Suyoto dan Ibu Puji Asih, peneliti memiliki dua

saudara laki-laki yang bernama Qum Fikri dan

Muklasin Agfan. Peneliti mengawali pendidikannya

di SD Negeri 1 Madukoro, Kotabumi Lampung

utara lulus pada tahun 2006, kemudian peneliti

melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 6

Kotabumi dan lulus tahun pada tahun 2009. Setelah peneliti lulus dari SMP,

peneliti melanjutkan pendidikannya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dan lulus pada

tahun 2012. Selanjutnya peneliti berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada program Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD). Selama berdinamika di Universitas Sanata Dharma

peneliti banyak mengikuti kegiatan mahasiswa yang ada di Universitas Sanata

Dharma. Kegiatan mahasiswa yang peneliti ikuti yaitu Pengabdian Masyarakat,

kegiatan Kepanitiaan,seminar dan workshop.

Anda mungkin juga menyukai