Anda di halaman 1dari 238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS II SD NEGERI SARIKARYA DALAM PELAJARAN IPA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

ISWANDONO

NIM : 121134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Sang Pencipta yang menganugerahkan saya menjadi manusia yang

mampu untuk belajar dan menekuni kehidupan ini.

2. Ibu dan Bapak tercinta yang telah menegur, menasehati, memberi

semangat dan mendukung saya secara moral dan material selama ini.

3. Untuk ketiga kakakku yang turut membantu dalam motivasi untuk tidak

terus menyerah.

4. Teman-teman yang menyertai perjalanan baik suka maupun duka, terima

kasih untuk dorongan atau motivasi yang telah diberikan

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah – Lessing

Janganlah berputus asa. Tetapi jika anda sampai berputus asa,

berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa – Aristoteles

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Oktober 2017


Peneliti

Iswandono

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Iswandono
Nomor Mahasiswa : 121134116
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SD
NEGERI SARIKARYA DALAM PELAJARAN IPA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN MIND MAPPING kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 9 Oktober 2017

Yang menyatakan

Iswandono

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Iswandono (2017). Peningkatan Motivaasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas
II SD Negeri Sarikarya dalam Pelajaran IPA Melalui Model
Pembelajaran Mind Mapping.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan hasil belajar


siswa kelas II SD N Sarikarya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui
penerapan model mind mapping dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil
belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya, (2) meningkatkan motivasi belajar
dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan model mind mapping, (3)
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan
model mind mapping kelas II SD N Sarikarya tahun pelajaran 2016/2017.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri
dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sarikarya, tahun
pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa. Objek penelitian adalah
peningkatan motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA tentang sumber
energi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan observasi, kuesioner dan tes
tertulis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) upaya peningkatan motivasi belajar dan
hasil belajar siswa dengan menerapkan model mind mappingmelalui langkah-
langkah sebagai berikut: menyampaikan kompetensi, mengemukakan masalah,
bentuk kelompok, mencatat, membaca hasil diskusi, membuat peta pikiran, dan
presentasi hasil kerja. (2) Penerapan model pembelajaran mind mapping untuk
kelas II SD N Sarikarya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini
tampak pada peningkatan skor dari awal 51,31 (rendah) menjadi 77,12 (tinggi)
pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81,44 (tinggi); (3)
Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas II SD N Sarikarya. Hal ini tampak pada peningkatan nilai rata-rata
ulangan pada kondisi awal 70,55 dengan presentasi ketuntasan (68,18%),
meningkat menjadi 76,3 dengan presentase ketuntasan belajar (88,89%) pada
siklus I, kemudian menjadi 81 dengan presentase ketuntasan belajar (92,55%)
pada siklus II.
Kata kunci : Motivasi belajar, hasil belajar, dan mind mapping

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Iswandono (2017). The increasing of learning motivation and the result of


students’ studying in class II in SD Negeri Sarikarya in
learning Natural Sciences with mind mapping learning model.

This research is formed the background of motivation and result of


learning in II class in SD N Sarikarya. This study has three purposes which are:
(1) to know the implementation of mind mapping model in increasing students’
motivation and the result of learning Natural Sciences in class II SD N Sarikarya,
(2) to increase students’ motivation in learning Natural Sciences with the
implementation of mind mapping model, (3) to increase the result of students’
learning in Natural Sciences with the implementation of mind mapping model in
class II in SD N Sarikarya on 2016/2017 of school year.
This research is a Classroom Action Research (CAR) consists of two
cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection. The
subject of this research is the two grade students of SD Negeri Sarikarya, in
academic year 2016/2017 consists of 27 students. The object of this study to
increase students’ motivation and result of learning Natural Sciences about
energy source. The data of this study collected by observing, questioning, and
writing text. This study used quantitative and qualitative analysis in analyzing the
data.
The result of the research showed: (1) to increase students’ learning
motivation and the result of learning by mind mapping model has some steps such
as describing the basic learning competence, discussing the problem of learning
material, making group discussion, taking note, presenting the result of discussion
in group, making mind mapping, and presenting the result of group discussion.
(2) the implementation of mind mapping as learning model for class II in SD N
Sarikarya increases students’ learning motivation. It ca be showed by
improvement of scoring from 51, 31 (low point) to 77, 12 (high point) on cyclus I,
then become 81, 44 (highest point) on cyclus II. (3) the implementation of mind
mapping model increases the result of students’ learning process in class II in SD
N Sarikarya. It can be found in the improvement of points average test. It is 70, 55
in early condition by percentage of exhaustiveness (68, 18%), to 76, 3 by
percentage of exhaustiveness (88, 89%) on cyclus I. Then, increased to 81 by
percentage of exhaustiveness (92, 55%) on cyclus II.
Key words: learning motivation, result of learning, and mind mapping

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian

Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini tidak mungkin selesai jika

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Wahyu Wido Sari, M. Biotech. selaku dosen pembimbing I, yang telah

memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran

yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. selaku dosen pembimbing II, yang telah

memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingan yang

sangat berguna bagi penelitian ini.

6. Jaka Triyana, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya yang

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Siswa kelas II SD Negeri Sarikarya yang telah bersedia menjadi subjek

dalam penelitian ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima

sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti

lain.

Yogyakarta, 24 Oktober 2017

Yang menyatakan

Iswandono

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK vi

KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGHANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................................. 6

C. Rumusan Masalah ........................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8

F. Definisi Operasional ....................................................................................... 9

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10

A. Motivasi Belajar .............................................................................................. 10

1. Pengertian Motivasi .................................................................................. 10

2. Macam-macam Motivasi ........................................................................... 11

3. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah .......................................................... 13

4. Indikator Motivasi ..................................................................................... 14

B. Hasil Belajar ................................................................................................... 15

1. Pengertian Hasil Belajar............................................................................ 15

C. Mind Mapping................................................................................................. 17

1. Pengertian Mind Mapping ......................................................................... 17

2. Manfaat Mind Mapping............................................................................. 18

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Mind Mapping............................ 19

D. Pembelajaran IPA............................................................................................ 20

1. Pengertian IPA .......................................................................................... 20

2. Ruang Lingkup IPA ................................................................................. 20

E. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 22

F. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 24

G. Hipotesis tindakan ........................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28

A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 28

B. Setting Penelitian ............................................................................................ 30

C. Desain Penelitian ............................................................................................. 31

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 42

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Instrumen Penelitian........................................................................................ 44

F. Teknik Pengujian Data .................................................................................... 55

1. Validitas .................................................................................................... 55

a. Validitas Perangkat Pembelajaran ..................................................... 57

b. Validitas Soal Evaluasi ...................................................................... 59

2. Reliabilitas ................................................................................................ 61

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 63

1. Analisis Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 64

2. Analisis Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 66

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 66

B. Pembahasan ..................................................................................................... 94

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 103

A. Kesimpulan .................................................................................................... 103

B. Keterbatasn Penelitian .................................................................................... 104

C. Saran ............................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111

LAMPIRAN ........................................................................................................ 115

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran ........................................ 45

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa ..................................... 46

Tabel 3.3 Ketentuan Skor dalam Skala Likert .................................................... 48

Tabel 3.4 Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa......................................................... 49

Tabel 3.5 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa......................................... 50

Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa ................................................ 51

Tabel 3.7 Kriteria Penskoran ............................................................................... 52

Tabel 3.8 Kategori Penskoran Motivasi Belajar ................................................. 52

Tabel 3.9 Kisi-kisi Siklus I.................................................................................. 53

Tabel 3.10 Kisi-kisi Siklus II ................................................................................ 54

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran .......................... 57

Tabel 3.12 Kriteria Validasi .................................................................................. 58

Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi ............................................ 58

Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Siklus I................................................................. 60

Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus II ............................................................... 60

Tabel 3.16 Kriteria Koefisien Realibilitas............................................................. 61

Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ..................................................... 62

Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 62

Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Penelitian ......................................................... 63

Tabel 4.1 Hasil Skor Observasi Motivasi Belajar pada Kondisi Awal ............... 67

Tabel 4.2 Hasil Belajar pada Kondisi Awal ........................................................ 68

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.3 Motivasi Belajar pada Siklus I ............................................................ 75

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ....................................................... 76

Tabel 4.5 Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ................................................ 85

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ...................................................... 86

Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II................... 93

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II .................................. 96

Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II 100

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Hasil Penelitian Relevan ....................................................... 24

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 27

Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kurt Lewin ............................................. 29

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa .................................... 94

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar..................................................... 98

Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus I ............................. 99

Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus II ............................ 100

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampitsn 1 Surat Pengantar Penelitian ............................................................... 109

Lampiran 2 Validasi Instrumen ........................................................................... 112

Lampiran 3 Validasi Perangkat ........................................................................... 119

Lampiran 4 Data Kuesioner ................................................................................. 135

Lampiran 5 Data Nilai Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 ..................................... 140

Lampiran 6 Perangkat Pembelajaran Siklus I...................................................... 142

Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran Siklus II .................................................... 175

Lampiran 8 Hasil LKS Siklus I ........................................................................... 205

Lampiran 9 Hasil LKS Siklus II .......................................................................... 208

Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ................................................. 211

Lampiran 11 Foto Kegiatan ................................................................................... 218

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini memuat latar belakang, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada di sekitar individu (Rusman, 2012: 1). Belajar dapat dipandang sebagai

pemerolehan informasi dengan berbagai pengalaman. Belajar didasari oleh

pengalaman yang diperolehnya dari melihat, mengamati dan memahami sesuatu

lingkungan. Thomas (dalam Hamalik, 1994: 31) mengemukakan bahwa ada tiga

tingkat pengalaman belajar ; (1) pengalaman melalui benda sebenarnya, (2)

pengalaman melalui benda-benda pengganti, dan (3) pengalaman melalui bahasa.

Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses akibat pengalaman yang menjadi

perubahan perilaku seorang individu.

Santrock (2007: 18) memaparkan pola perkembangan manusia dihasilkan

oleh hubungan dari beberapa proses-biologis, kognitif, dan sosial-emosi. Proses

biologis menghasilkan perubahan pada tubuh seseorang. Proses kognitif

menggambarkan perubahan dalam pikiran, inteligensi, dan bahasa seseorang.

Proses sosial-emosi (socioemotional process) melibatkan perubahan dalam

hubungan seseorang dengan orang lain. Secara umum, proses perkembangan yang

utuh pada anak manusia yakni satu tubuh, dan pikiran mengalami ketergantungan

satu dengan yang lain dan hubungan pengalaman di dalam lingkungan hidupnya.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD), pemerolehan

pengalaman sebanyak-banyak adalah yang utama. Hal ini berarti tingkat belajar

SD yang pertama adalah kongkret, bersumber dari lingkungan sekolah dan

masyarakat. Tingkat belajar yang teratas adalah abstrak, sebab telah

menggunakan simbol-simbol yang abstrak tentang realitas. Berdasarkan

pandangan Piaget (dalam Santrock 2007: 244), dua proses yang mendasari

perkembangan dunia individu ialah pengorganisasian dan penyesuaian. Setiap

individu menyesuaikan diri dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam

pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi terjadi ketika

individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Informasi tidak sekedar

dituangkan ke dalam pikiran mereka tetapi dari lingkungan. Hal ini juga yang

menjadikan bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan saling berkaitan.

Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan,

sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.

Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD memiliki arti dan

peranan penting bagi siswa. Mata Pelajaran IPA mempelajari peristiwa-peristiwa

yang terjadi di alam. Hal ini bertambah penting dan perlu pemahaman mengingat

manusia hidup tidak jauh dari alam dan sekitarnya. Materi pada pelajaran IPA di

SD dipermudah dengan belajar dari pengalaman yang diperoleh baik yang dapat

dilihat, diamati dan dipahami. Iskandar (1997: 1) menjelaskan Ilmu Pengetahuan

Alam untuk anak-anak SD harus dimodifikasi agar anak-anak dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan agar sesuai

dengan kemampuan anak untuk memahami.

Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan

hanya sekadar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi

manajer belajar (Rusman, 2012: 19). Dengan begitu guru diharapkan mampu

menciptakan suasana belajar yang menantang kreativitas, dan aktivitas siswa,

memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar

mencapai tujuan pembelajaran.

Melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 11 Januari

2017 di SD N Sarikarya, siswa kelas II diketahui sebagian masih kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran dengan baik. Ada waktu di mana guru berbicara di

depan sedang beberapa siswa masih suka mengobrol dan waktu diminta

mengerjakan tugas ada yang masih suka berjalan kesan kemari. Selain itu,

beberapa siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga guru ekstra

bersabar untuk menghidupkan suasana kelas tersebut. Pada dasarnya saat melihat

kondisi lapangan dan setelah melakukan wawancara, guru telah mengalami

pergantian di awal semester, selang tak lama digantikan dengan guru baru.

Melalui kekosongan ini, selama hampir 3 bulan kondisi kelas menjadi sulit

teratasi. Guru telah melakukan berbagai model pembelajaran baik secara

berkelompok ataupun mandiri. Namun siswa kurang termotivasi atau terlibat

dalam partisipasi belajar di kelas. Alhasil turut mempengaruhi hasil belajar siswa

dan berujung sulitnya siswa untuk menguasai materi pelajaran. Hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan rumus diketahui bahwa saat pembelajaran IPA berlangsung di kelas II SD

N Sarikarya diperoleh skor rata-rata motivasi siswa sebesar 51,31.

Standar Kompetensi (SK) yang akan diteliti oleh peneliti adalah SK 3.

Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-

hari dan kegunaannya. Kompetensi Dasar (KD) yang akan diteliti oleh peneliti

adalah 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya dan

bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. KD 3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang

paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. Materi

pelajaran yang ada di atas menjadi fokus penelitian. Materi IPA tersebut sangat

erat hubungannya dengan lingkungan sekitar siswa. Sumber-sumber energi

merupakan kompenen fakta tentang benda sekitar dan energi mempunyai

kegunaan di antaranya untuk keperluan sehari-hari. Kesulitan siswa dalam ranah

kognitif untuk mengetahui benda abstrak kemudian mulai memahami dan

mengkaitkan dengan lingkungan yang ada di sekitar.

Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas II SD N Sarikarya

pada tanggal 11 Januari 2017, diperoleh informasi bahwa siswa kelas II merasa

kesulitan dalam mata pelajaran IPA terlebih pada materi sumber energi dan cara

penghematan. Kegiatan awal pembelajaran dapat ditargetkan dengan mengetahui

dasar nilai terendah penilaian peserta didik yang mengacu pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Beberapa aspek yang biasa digunakan sebagai

penentu KKM di antaranya: tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,

kompleksitas kompetensi dasar, dan kemampuan sumber daya pendukung seperti

warga sekolah, sarana atau prasarana yang mendukung proses belajar. Melalui hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tersebut sekolah perlu menyesuaikan kemampuan peserta didik dengan proses

belajar, sehingga tercapainya KKM sebagai acuan. Hal ini juga yang mendasari

peneliti sebagai dasar penilaian yang mengikuti KKM dengan standar nilai 65

pada mata pelajaran IPA. Siswa kelas II tahun ajaran 2015/2016 diketahui yang

tuntas KKM sebanyak 17 siswa (68,18%) dan yang belum tuntas KKM sebanyak

5 siswa (31,82%) dengan nilai terendah 28. Alasan inilah yang mendasari

penelitian dilakukan karena rentang hasil belajar yang signifikan.

Dalam penelitian ini upaya yang peneliti lakukan untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran mind mapping. Dalam hal ini, Suhana (2014 :

28) memaparkan bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik perlu

disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, pengemasan dan

penyajiannya (package) yang menarik dapat membangun minat (interest

building), dan membangun motivasi (motivation building) peserta didik untuk

belajar. Salah satu model yang digunakan untuk pengetahuan awal atau

menemukan jawaban dengan penggunaan mind mapping dalam pembelajaran.

Melalui buku bacaan yang ada siswa diminta secara kreatif mencatat materi atau

informasi yang diperoleh dari buku. Kelebihan dari mind mapping membuat

proses belajar mengajar menjadi menarik, kreatif, memotivasi dan meningkatkan

pemahaman. Mind Map adalah salah satu cara dalam mengatasi permasalahan di

atas karena mampu melibatkan siswa untuk terus aktif selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Upaya meningkatkan motivasi belajar dan hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

belajar dengan model pembelajaran mind mapping ini diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD

N Sarikarya dalam Pembelajaran IPA Melalui Model mind mapping”.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada beberapa masalah spesifik. Sesuai

dengan judul penelitian, fokus utama penelitian adalah :

1. Mengetahui peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar IPA kelas II SD N

Sarikarya.

2. Hasil belajar dalam penelitian mengacu pada aspek kognitif dalam

pembelajaran IPA KD 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas,

listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. KD 3.2

Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan

sekitar dan cara menghematnya. Hasil belajar aspek kognitif dapat diukur

menggunakan model pembelajaran mind mapping.

3. Motivasi belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada

indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya

penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan

adanya lingkungan belajar yang kondusif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Model pembelajaran yang digunakan adalahj model pembelajaran mind

mapping.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, masalah dalam

penelitian ini dirumuskan menjadi :

1. Bagaimana penerapan model mind mapping dalam meningkatkan motivasi

belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya?

2. Apakah penerapan model mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar

dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya?

3. Apakah penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar

dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian adalah :

1. Mengetahui penerapan model mind mapping dalam meningkatkan motivasi

belajar dan motivasi belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya.

2. Mengetahui motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD

N Sarikarya dengan menggunakan penerapan model mind mapping.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa

kelas II SD N Sarikarya dengan menerapkan model mind mapping.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bermakna bagi

beberapa pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua

macam, antara lain :

1. Manfaat Teoritis :

Hasil penelitian ini secara umum memberikan sumbangan berharga

terhadap ilmu pengetahuan ilmu pendidikan terutama pada penggunaan model

mind mapping untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa

pada pembalajaran IPA.

2. Manfaat Praktis :

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada pihak sekolah untuk memahami mengenai pentingnya penggunaan

model mind mapping dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa pada pembelajaran IPA.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam

memberikan atau menyampaikan materi tentang memahami sumber-

sumber energi dan kegunaannya dengan menggunakan model

pembelajaran mind mapping serta dapat menjadi motivasi untuk

melakukan penelitian dengan teknik pembelajaran lain pada bidang studi

lain, materi lain, dan kelas lain.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan sarana untuk memperdalam

pengalaman meneleti dan sebagai pemikiran awal guru guna melakukan

penelitian lanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif lain dalam

mempelajari suatu materi pelajaran dengan cara membuat ringkasan yang

menarik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar.

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan

sebagai berikut :

1. Motivasi belajar adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan

suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.

Dalam pengertiannya motivasi membuat orang melakukan sesuatu,

menjadikan mereka melakukan suatu hal dan membantu mereka dalam

menyelesaikan masalah dalam dirinya.

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar. Hasil belajar dapat dipandang sebagai bentuk kegiatan

belajar untuk mengetahui hasil dari kemampuan belajar siswa.

3. IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan

kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang

berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.

4. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif dalam

memetakan pikiran-pikiran kita. Dalam proses belajar, mind mapping dapat

memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran lebih sederhana, akan hal

itu mind map disebut juga peta pikiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini akan dibahas landasan teori, kerangka berpikir, penelitian

yang relevan dan hipotesis tindakan.

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berawal dari kata “motif”, motif dapat diartikan aktif saat

melakukan sesuatu, hal ini dirasa mempunyai kebutuhan cukup mendesak

untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu

untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan

yang direncanakan (Kompri,2015 : 4).

Motivasi ada kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Hamzah B.

(2008: 3) menyimpulkan bahwa motivasi sebagai kekuatan yang terdapat

dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut dapat bertindak atau

berbuat. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Mitchell (dalam Kompri, 2015 : 3) mengartikan motivasi sebagai

proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu

untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan sebuah usaha yang mengarah

pada dorongan untuk mencapai tujuan tertentu.

Melalui beberapa pengertian motivasi seperti yang telah dikemukakan

di atas, kesimpulan pengertian motivasi belajar adalah suatu bentuk usaha

yang dirasa mendesak dan memiliki peran didasari kemauan sendiri dalam

upaya untuk mencapai tujuan dalam belajar. Tujuan penting untuk

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

ditunjukkan guna dapat menargetkan seberapa jauh capaian yang dapat

diusahakan atau diraih. Tujuan belajar tidak lepas kaitannya untuk meraih

ilmu atau pengetahuan hal ini perlu arahan atau motivasi yang turut

mengarahkan minat dan bakat yang dimiliki.

2. Macam-macam Motivasi

Teori motivasi yang lazim digunakan untuk menjelaskan sumber

motivasi peserta didik sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua (Karwati dan

Doni, 2014 : 167), yaitu :

a. Motivasi Intrinsik (Rangsangan dari dalam diri peserta didik)

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap peserta

didik sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Itulah sebabnya

motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di

dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan

dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.

Faktor individual yang biasanya mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu adalah :

1) Minat.

Peserta didik akan merasa terdorong untuk belajar, jika kegiatan

belajar tersebut sesuai dengan minatnya. Apabila semakin tinggi minat

belajar siswa, maka semakin banyak usaha yang akan dilaluinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2) Sikap positif

Peserta didik yang mempunyai sifat terhadap suatu kegiatan,

maka ia akan berusaha sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan

tersebut dengan sebaik-sebaiknya. Penting untuk menumbuhkan sikap

positif dalam diri peserta didik, hal ini dapat menumbuhkan sikap

percaya diri dan tanggung jawab.

3) Kebutuhan.

Peserta didik mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha

melakukan kegiatan apapun sesuai kebutuhannya. Kebutuhan dalam

hal ini dapat ditunjukkan dengan usaha yang akan menuntunnya untuk

bersemangat dalam belajar.

b. Motivasi Ekstrinsik (Rangsangan dari luar peserta didik)

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga

dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan

dirinya.

Jenis motivasi ekstrinsik ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

peserta didik, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari

orang lain, sehingga dengan keadaan demikian maka peserta didik mau

melakukan sesuatu, contohnya belajar. Bagi peserta didik dengan motivasi

instrinsik yang lemah, misalnya kurang rasa ingin tahunya, maka motivasi

jenis kedua ini perlu untuk diberikan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah (Rohmah, 2012 : 256), salah satunya dengan

memberi angka. Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai

kegiatan belajar. Anggapan yang paling utama dalam belajar justru dengan

pemberian angka/nilai yang baik, sehingga ada upaya dari siswa untuk

mendapat nilai baik guna mendapat pengakuan dari orang lain. Selain itu,

bentuk lain motivasi dapat dilakukan dengan adanya saingan atau kompetisi.

Saingan atau kompetensi dapat digunakan untuk mendorong belajar siswa.

Persaingan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Perilaku bersaing secara individu akan

menanamkan rasa percaya diri dan bila berkelompok dapat menumbuhkan

rasa tanggung jawab dan kerja sama.

Adapun pemberian pujian menjadi bentuk motivasi yang turut

mempengaruhi motivasi belajar siswa. Pujian merupakan bentuk dorongan

positif yang mengarahkan siswa pada tindakan yang tengah dilakukan. Pujian

menjadikan motivasi, dengan pemberian harus tepat. Pujian yang tepat akan

memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar.

Terakhir bentuk motivasi yang dianggap penting dan perlu perhatian saat di

sekolah yakni mengetahui minat siswa. Motivasi sangat erat hubungannya

dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan siswa, begitu juga

minat sehingga tepat apabila minat merupakan alat motivasi yang utama.

Proses belajar itu akan berjalan lancar apabila disertai dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

minat.Pembelajaran di sekolah tidak hanya menuntut ilmu, namun

mengarahkan peserta didik pada minat yang dimiliki. Minat pada siswa dapat

dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan mendorong adanya suatu

kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau,

memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, dan menggunakan

berbagai macam bentuk mengajar.

4. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat diklasifikasikan dalam beberapa indikator (Uno,

2007 : 230) di antaranya perlu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa

depan, adanya perhargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Sedangkan menurut Sardiman (2001 : 81) menjelaskan motivasi belajar

tersusun dalam beberapa indikator, di antaranya tekun menghadapi tugas, ulet

menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa), menunjukkan minat terhadap

bermacam-macam masalah orang dewasa, lebih senang bekerja mandiri, cepat

bosan pada tugas-tugas rutin, dan dapat mempertahankan pendapatnya.

Penelitian ini menggunakan indikator motivasi belajar yang dipaparkan

oleh Uno yang mencakup enam kriteria. Pemilihan enam kriteria ini mewakili

kondisi dan keadaan dilingkungan sekitar siswa. Indikator tersebut mengarah

pada tujuan yang hendak dicapai pada proses pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar dipahami sebagai sebuah proses yang berlangsung sepanjang

hayat, oleh karena itu, perhatian tentang belajar bagaimana belajar, proses

belajar, dan hasil belajar telah menjadi bagian penting yang menjadi perhatian

guru (Karwati dan Doni, 2014 : 188). Hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2010:22).

Hasil belajar dapat dipandang sebagai bentuk kegiatan belajar untuk

mengetahui hasil dari kemampuan belajar siswa.

Melalui pengalaman belajarnya, siswa diharapkan dapat mengetahui

kemampuan yang dimiliki. Guru memerhatikan setiap langkah kegiatan

pembelajaran dengan merancang tujuan dari pembelajaran. Siswa yang

berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran atau tujuan intruksional (Susanto, 2013:5). Dengan begitu guru

di setiap kegiatan mengadakan evaluasi, guna mengetahui perkembangan

belajar siswa.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, kesimpulan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan siswa diperoleh setelah mengalami proses

pembelajaran. Pada dasarnya proses pembelajaran sudah disesuaikan dengan

tujuan belajar. Dalam tujuan pembelajaran terbagi dalam tiga ranah/matra,

yaitu: matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Masing-masing matra atau

domain ini dirinci lagi menjadi beberapa jangkauan kemampuan (level of


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

competence) perincian ini menurut Bloom (dalam Kompri, 2015:222) disebut

sebagai berikut :

a. Kognitif Domain:

Kognitif domain berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi

pada kemampuan berpikir. Dalam Taksonomi Bloom ranah kognitif terbagi

menjadienam kategori pokok dari jenjang yang rendah ke tingkat tinggi,

yakni (1) pengetahuan (knowledge). (2) pemahaman (comprehension), (3)

penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) evaluasi (evaluation),

(6) sintesis (\synthesis).

b. Affective Domain: (sikap moral dan tingkah laku)

Affective Domain berhubungan dengan perasaan, emosi, dan sikap

hati. Ranah Afektif memiliki lima tingkatan dari yang rendah sampai pada

yang tinggi yaitu (1) sikap menerima (receiving), (2) memberikan respon

(responding), (3) penilaian (valuing), (4) pengorganisasian (organization),

(5) karakteristik (characterization)

c. Psychomotor Domain (keterampilan)

Psychomotor domain berorientasi pada koordinasi jasmani,

keterampilan motorik dan kemampuan fisik.Ranah Psikomotorik ini

dikembangkan oleh Simpson, dengan tujuh klasifikasi dalam domain ini,

yaitu persepsi, kesiapan, reaksi yang diarahkan, reaksi natural, reaksi yang

kompleks, penyesuaian, dan penciptaan.

Dari ketiga domain yang dijelaskan di atas, ada 2 domain yang

menjadi fokus penelitian yaitu kognitif dan afektif. Pengetahuan siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

menjadi pengalaman yang mempengaruhi kemampuan belajar siswa,

sedang afektif atau sikap kesadaran siswa untuk mencapai sebuah tujuan

dalam pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas proses belajar dan hasil belajar dapat

diamati dari perubahan tingkah laku yang berbeda dari yang sebelumnya

pada diri seseorang baik dalam hal pengetahuan, afektif maupun

psikomotor.

C. Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Menurut Buzan (2008 : 4), mind mapping adalah cara mencatat yang

kreatif dan efektif dalam memetakan pikiran-pikiran kita. Dalam proses

belajar, mind mapping dapat memungkinkan untuk menyusun fakta dan

pikiran lebih sederhana, dalam hal itu mind mapping disebut juga peta pikiran.

Pembelajaran menggunakan model mind mapping termasuk cara yang kreatif

untuk peserta didik, sebab dapat dilakukan secara individual atau kelompok

dalam menggali ide-ide, mencatat atau merangkum pelajaran. Adapun unsur

yang terdapat dalam mind map di antaranya : gambar, warna, simbol, garis,

bentuk dan kata. Dunia anak adalah dunia yang tidak lepas dari warna, simbol,

dan gambar hal ini pun memiliki peranan di dalam proses pembelajaran di

sekolah.

Dalam bukunya “buku pintar mind map untuk anak”, Buzan (2007:

19) mengartikan mind map adalah alat pilihan untuk membantu kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

menajamkan ingatan. Mind map dapat bekerja dengan baik karena ia

menggunakan kedua pemain utama dari ingatanmu : Imajinasi dan Asosiasi.

Mind map merupakan bentuk visual yang sederhana dengan beragam ide-ide

terangkum di dalamnya, sehingga membuat ingatan lebih terbantu dalam

memotivasi belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian mind mapping adalah

sebuah sarana untuk meringkas sebuah kejadian/kegiatan yang dialami dengan

lebih kreatif dan berkesan, serta membantu dalam mempertajam ingatannya.

2. Manfaat Mind Mapping

Dalam pandangan Michalko yang dituliskan pada buku Cracking

Creativity (Buzan, 2008 : 6), penggunaan mind map akan membantu dalam

kegiatan belajar, berikut beberapa manfaat di antaranya yakni memungkinkan

kita berfokus pada pokok bahasan Dalam mata pelajaran tertentu penting

untuk mempersempit pokok bahasan. Hal ini akan menjadikan siswa dapat

fokus pada suatu materi ajar, sehingga lebih mudah dan tak kesulitan dalam

belajar. Selain itu, membantu guru menunjukkan hubungan antara bagian-

bagian informasi yang saling terpisah. Penting bagi seorang peserta didik

untuk dapat mengetahui informasi dengan menghubungkan materi belajar

yang pernah diperoleh kedalam sebuah catatan sederhana, sehingga mudah

dipahami dan dipelajari di kemudian hari.

Unsur dalam mind map erat kaitannya dengan gambar, warna, simbol,

garis, bentuk, dan kata. Dengan begitu melalui unsur pada mind map akan

mampu memberikan gambaran yang jelas dan mudah untuk diingat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Pengelompokan konsep pada materi pembelajaran menjadi bentuk sederhana

dengan adanya unsur di dalam mind map tersebut. Salah satu yang hal yang

penting dari mind map selain membantu merangkum informasi, mind map

dapat mengarahkan ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Dalam

hal ini, ingatan peserta didik dapat melihat sesuatu yang lebih menarik.

Beranjak dari sesuatu yang menarik dapat menstimulus kerja otak secara

sederhana untuk mengingat dalam jangka panjang.

Pada dasarnya, mind map membantu merencanakan dan mengatur pola

pikir. Ide-ide baru akan memunculkan kreatifitas peserta didik, dengan tidak

menghilangkan fakta serta informasi baru yang diperoleh dengansangat

mudah.

3. Langkah-langkah model pembelajaran Mind Mapping

Adapun delapan langkah pembelajaran dengan menggunakan model

mind mapping menurut Sani (2013 : 241) adalah sebagai berikut : Langkah

pertama; (1) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, langkah

kedua; (2) guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi

oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban,

langkah ketiga; (3) bentuk kelompok 2-3 orang, langkah keempat; (4) tiap

kelompok menginvertarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi,

langkah kelima; (5) tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca

hasil diskusinya dan guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan

sesuai kebutuhan, langkah keenam; (6) peserta didik membuat peta pikiran

atau diagram berdasarkan alternatif jawaban yang telah didiskusikan, langkah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

ketujuh; (7) beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide

pemetaan konsep berpikirnya, serta langkah kedelapan; (8) peserta didik

diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai konsep

yang disediakan.

D. Pembelajaran IPA

1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk tidak dapat dipisahkan

dari hakikatnya sebagai proses (Iskandar, 2009 :1). IPA merupakan ilmu yang

berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang

tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil

observasi dan eksperimen (Samatowa, 2006 : 2).

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan, bahwaIPA

merupakan sebuah ilmu yang tidak lepas dari sistematis alam yang di

dalamnya tersusun secara teratur, terlepaskehidupan manusiauntuk

mempelajari alam secara mandiri melalui sebuah observasi, pengamatan,

analisis dan penemuan dari hasil percobaan.

2. Ruang Lingkup IPA

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Mata

Pelajaran IPA di SD/MI memiliki ruang lingkup meliputi beberapa aspekyaitu

(1) tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan, (2)

benda/materi sifa-sifat dan kegunaannya meliputi : pada, cair, dan gas, (3)

energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dan pesawat sederhana, (4) Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi dan

tata surya, benda-benda langit lainnya.

Berdasarkan ruang lingkup pelajaran IPA, diketahui bahwa IPA selalu

ada kaitan dengan lingkungan sekitar kita baik itu gejala alam ataupun benda-

benda sekitar yang ada di Bumi. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar

lebih menekankan penggunaan indera, dengan begitu akan membantu siswa

memperoleh pemahaman tentang alam sekitar.

Tujuan pembelajaran IPA sendiri dijelaskan bahwa peserta didik

disiapkan untuk memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan

atau gagasan tentang alam sekitar, yang didasari rasa ingin tahu, sikap kritis,

bertanggung jawab dan mandiri. Proses anak belajar melalui beberapa

penyerdanaan materi IPA masih di luar jangkauan dari pengertian dunia anak.

Salah satunya dalam materi IPA di SD kelas bawah, energi dan perubahannya

dengan mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai meliputi :

matahari, angin, air, listrik, makanan, gas dan minyak bumi. Hal ini akan sulit

untuk dipahami siswa sebab mereka tidak dapat menyentuh sepenuhnya.

Dalam proses pembelajaran penting untuk menyederhanakan materi IPA agar

mudah untuk ingat. Salah satunya dengan membatasi permasalah pada satu

kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik dapat terfokus pada materi.

Penting untuk pemahaman peserta didik dan daya ingat dalam merangkum

pembelajaran. Dalam hal ini, mind map menjadi sarana belajar melalui peta

pikiran sederhana untuk dihafal dengan membuat kreasi gambar, garis dan

warna yang menarik. Dengan adanya mind map siswa diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

memahami materi IPA dengan lebih sederhana karena adanya keterhubungan

materi satu dengan lain.

E. Penelitian yang Relevan

Cahtaningtyas (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

minat dan prestasi IPS menggunakan teknik mind mapping pada siswa kelas III B

SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.” Dalam penelitian ini dapat diketahui

bahwa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan teknik mind

mapping, hasil belajar siswa pada materi pelajaran kegiatan jual beli di

lingkungan rumah dan sekolah serta mengenal sejarah uang. Hal ini ditunjukkan

dengan sebelum pelaksanaan tindakan dengan presentase pencapaian sebesar

53%. Pada siklus I menjadi 64,7% kemudian pada siklus II menjadi pencapaian

KKM 100%.

Hardiyanto (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan mind

mapping sebagai media dalam meningkatkan kemampuan belajar IPA pada siswa

kelas IV SD Negeri I Sengare Kabupaten Pekalongan.” Hasil penelitian ini dapat

diketahui pada keadaan awal ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA dengan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I mencapai 25%, Siklus II

ketuntasan belajar klasikal mencapai 76,92%, sedangkan siklus III ketuntasan

belajar klasikal mencapai 96,43%.

Heriawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

pendekatan saintifik dengan metode mind mapping pada pembelajaran

matematika di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta ditinjau dari motivasi, keatifan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

dan prestasi belajar siswa.” Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya

peningkatan motivasi yang dilihat dari peningkatan persentase aktivitas belajar

siswa. Motivasi belajar siswa tergolong tinggi dengan persentase motivasi belajar

pada kategeri sangat tinggi sebesar 10,81% persentase pada kategori tinggi

sebesar 72,97% dan persentase pada kategori sedang sebesar 16,22 %.

Dari ketiga jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa penggunan model

pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Adapun keterkaitan pada mata pelajaran lainnya seperti IPA, IPS, dan

matematika. Hal ini menunjukkan model pembelajaran mind map dapat

diterapkan untuk mata pelajaran apapun, selain itu tergantung pengambilan materi

dan subpokok bahasan yang akan diambil.

Persamaan antara penelitian yang relevan di atas dengan penelitian ini

terletak pada penerapan pembelajaran menggunakan mind mapping. Adapun

perbedaan penelitian yang relevan di atas dengan penelitian ini terletak pada

variabel pada mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika, sedang penelitian ini

difokuskan pada variabel mata pelajaran IPA. Dalam hal ini, peneliti melakukan

penelitian di kelas bawah yakni kelas 2 Sekolah Dasar. Pada kelas bawah perlu

penggunaan media yang sangat kongkret, dengan begitu pemahaman yang didapat

semakin mudah. Model mind map dapat digunakan sebagai sarana media untuk

memperoleh pemahaman yang mudah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Penerapan mind Penerapan pendekatan


Peningkatan minat dan
mapping sebagai saintifik dengan metode
prestasi IPS
media dalam mind mapping pada
menggunakan teknik
meningkatkan pembelajaran matematika
mind mapping pada
kemampuan belajar di SMP Pangudi Luhur I
siswa kelas III B SD
IPA pada siswa kelas Yogyakarta ditinjau dari
Jetis Bantul tahun
IV SD Negeri I motivasi, keatifan dan
pelajaran 2014/2015.
Sengare Kabupaten prestasi belajar siswa.
Oleh : Pekalongan.
Cahtaningtyas (2014) Oleh :
Oleh : Heriawati (2015)
Hardiyanto (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD N


Sarikarya dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Mind Mapping

Gambar 2.1 Bagan Hasil Penelitian Relevan

F. Kerangka Berpikir

Belajar adalah proses dari belum tahu hingga memperoleh pemahaman

akan sesuatu hal menjadi mengerti. Syarat untuk belajar adalah kemauan

mengenal dan terbuka terhadap hal-hal baru. Siswa pada kondisinya harus terbuka

dengan lingkungan sekitar, karena awal dari proses belajar ialah interaksi sosial.

Proses pembelajaran mengalami interaksi yang saling bersinambungan, baik itu

siswa mendengarkan atau bertanya saat guru menjelaskan materi ajar. Sebaliknya

guru turut serta membutuhkan peran siswa untuk terlibat dalam proses

pembelajaran, agar nantinya dapat mengetahui perkembangan dalam belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Dalam sebuah pembelajaran tingkat keberhasilan atau kegagalan belajar

dapat dipengaruhi dengan adanya motivasi. Guru sebagai wali kelas mendapat

peran penting untuk memotivasi siswanya dalam belajarnya dengan

mengaplikasikan berbagai model pembelajaran inovatif. Memotivasi bukan

sekedar mendorong atau memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu,

melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali

dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain (Sani, 2013 : 49).

Bentuk motivasi dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran

yang bermacam, salah satunya dengan menggunakan model mind map. Model

pembelajaran mind mapping termasuk cara yang kreatif untuk peserta didik, sebab

dapat dilakukan secara individual atau kelompok dalam menggali ide-ide,

mencatat atau meramgkum pelajaran. Pada model pembelajaran mind mapping

peserta didik dilibatkan untuk terlibat aktif di dalam kelompok baik waktu diskusi

atau dalam pembuatan mind mapping. Adapun peran serta guru terlibat di

dalamnya cukup penting. Kelebihan dari model mind map memudahkan

penambahan informasi baru, selain itu membantu daya imajinasi siswa tumbuh.

Dalam hal ini dapat ditunjukkan dengan menggoreskan ide-ide yang dimiliki

kedalam sebuah kertas dengan gambar, garis, dan warna.

Peneliti menemukan masalah yang menjadi perhatian untuk penelitian

ini. Permasalahan yang ditemukan ketika peneliti mendapati beberapa siswa

kurang tertarik dengan situasi atau kondisi kelas yang tenang. Pada dasarnya saat

melihat kondisi lapangan dan setelah melakukan wawancara, guru telah

mengalami pergantian diawal semester, selang tak lama digantikan dengan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

baru. Melalui kekosongan ini kondisi kelas menjadi sulit teratasi.ondisi ini

terlihat dengan kegaduan atau keramaian yang sering dibuat beberapa siswa.

Guru pada proses belajar telah aktif menegur dan melakukan berbagai model

pembelajaran baik secara berkelompok ataupun mandiri. Namun siswa kurang

termotivasi atau terlibat sebentar dalam partisipasi belajar di kelas lalu memulai

kembali kegaduhan.

Peran guru dalam kelas sangatlah penting dalam menjaga suasana kelas

yang kondusif. Sebagai guru pun tidak lupa memusatkan perhatian bahwa belajar

harus melihat karakter dan kemampuan siswa. Dalam hal ini kemampuan siswa

satu dengan yang lain tidak dapat disama ratakan. Namun memotivasi saat

pelajaran berlangsung adalah campur tangan dari guru bersanding peran orang

tua di rumah. Dengan termotivasinya siswa dalam belajar diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari masalah di atas, peneliti akan melakukan sebuah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran mind

mapping.Penerapan model pembelajaran mind mapping di kelas akan lebih

memotivasi belajar dan siswa diharapkan terlibat aktif saat pembelajaran

berlangsung, seperti hasrat dan keinginan berhasil, kebutuhan dalam belajar

dalam meraih cita-cita masa depan. Model pembelajaran mind mapping

diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran IPA di kelas dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Kondisi Awal Guru belum Motivasi dan Hasil


menggunakan model belajar siswa
pembelajaran mind tentang IPA rendah
mapping

Tindakan Menggunakan model


pembelajaran mind
mapping

Kondisi Akhir Setelah menggunakan Motivasi dan Hasil


model pembelajaran belajar siswa
mind mapping tentang IPA
meningkat

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada rumusan masalah, landasan teori, penelitian yang revan,

dan kerangka berpikir maka penelitian dapat merumuskan hipotesis. Hipotesis

yang telah peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Penerapan model mind mapping dalam upaya meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya.

2. Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan motivasi dalam mata

pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya.

3. Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar dalam

mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, setting penelitian,

persiapan penelitian, rencana tiap siklus, teknik pengumpulan data, instrument

penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research. PTK merupakan proses pengkajian masalah yang

terjadi di dalam kelas melalui refleksi sebagai upaya untuk memecahkan masalah

dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana serta menganalisis

setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya, 2011:26). Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yang meliputi tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi mengikuti pola model Kurt

Lewin (dalam Tampubolon, 2013: 26). PTK dirancang untuk memperbaiki atau

meningkatkan mutu proses belajar ngajar di kelas melalui suatu tindakan dalam

suatu siklus.

Dalam PTK, peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas yang

melaksanakan pembelajaran dengan RPP yang dirancang oleh peneliti. Model

penelitian PTK terdiri dari empat tahapan pada tiap siklusnya yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Secara singkat,

keempat tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut (Tampubolon, 2013: 26) yakni,

1) perencanaan tindakan merupakan suatu bentuk penyusunan perangkat

pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi awal dan penemuan fakta

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

(prapenelitian), 2) pelaksanaan tindakan pembelajaran di kelas dilakukan guru

sebagai model dan peneliti yang merancang atau menyusun perangkat

pembelajaran, 3) kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan untuk

memperoleh gambaran secara lengkap tentang dampak dari pelaksanaan tindakan

baik dengan atau tanpa alat bantu; 4) refleksi dilakukan untuk mengadakan

evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan, hasil dari evaluasi ditindak lanjuti pada

siklus berikutnya. Pada siklus I telah diperoleh data dan hasil refleksi sebagai

penentu perbaikan pembelajaran, kemudian akan berlanjut pada siklus II. Bagan

siklus PTK di tunjukkan gambar di bawah ini, sebelum melakukan perencanaan

peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah atau penemuan fakta yang

akan digali (pra penelitian).

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS

Pengamatan

Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kurt Lewin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD N Sarikarya,

Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini termasuk dalam kawasan pedesaan yang

berdiri pada tahun 1977. Lokasi sekolah berada di tengah pemukiman

penduduk yang relatif dekat dengan jalan raya.

Hal ini memungkinkan terciptanya suasana belajar yang terganggu

akibat lalu lalang kendaraan yang melintas di tepi jalan. Bangunan sekolah

terdiri atas bangunan tunggal (tidak bertingkat), terdiri atas ruang guru, ruang

kepala sekolah, halaman yang begitu luas, kamar mandi, ruang UKS, ruang

komputer, ruang perpustakaan dan ruang kelas I sampai kelas VI. Pemilihan

tempat ini salah satunya didasarkan adanya kondisi lingkungan yang turut

mempengaruhi proses belajar anak. Lingkungan di kampung caturtunggal

tergolong masuk daerah perkotaan yang masih erat dengan suasana pedesaan.

Dimana aktivitas dihabiskan dengan bermain sendiri, oleh karena kesibukan

orang tua bekerja. Akibat kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang

tua, dalam memantau anak di dalam pergaulan sehari-hari/interaksi sosial.

Alasan kedua berikutnya latar belakang ekonomi cukup bervariasi, dari

ekonomi menengah ke bawah dan ekonomi menengah ke atas. Alasan ketiga

bahwa sebelumnya di kelas II ada kekosongan guru saat mengajar, di awal

semester ada guru baru lalu tak lama berhenti di tengah jalan karena alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

keluarga, kemudian digantikan guru pengganti melanjutkan kondisi kelas

yang sudah ditinggal seperti kondisi saat ini.

2. Subjek penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas II di SD N Sarikarya

Sleman yang berjumlah 27 siswa. Siswa laki-laki di kelas sebanyak 14 siswa,

sedangkan siswa perempuan 13 siswa. Pemilihan subjek penelitian ini

didasarkan oleh beberapa hal, yaitu pertama berdasarkan hasil belajar

terutama kemampuan memahami suatu bacaan di SD ini masih kurang,

sehingga perlu ditingkatkan. Kedua beberapa anak masing membutuhkan

pendampingan, karena adanya kondisi orang tua siswa yang kesulitan

mengontrol siswa, alhasil dalam proses belajar diserahkan guru sepenuhnya .

3. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan motivasi

belajar melalui model pembelajaran mind mapping di SD N Sarikarya

Sleman, Yogyakarta. Motivasi siswa dilihat dari peran serta siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran mind mapping dalam materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

C. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan sebanyak dua kali tatap muka dimana setiap tatap muka

menggunakan alokasi waktu dua jam pelajaran. Sebelum melaksanakan proses

penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses persiapan kemudian

masuk pada tahap perencanaan dan tindakan pada tiap siklusnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

1. Persiapan

Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah melakukan

persiapan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti meliputi permohonan ijin

kepada kepala SD N Sarikarya untuk melaksanakan penelitian di sekolah;

melakukan observasi atau pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di

kelas II sebagai gambaran kondisi awal siswa, dan pembelajaran; dan

mempersiapkan instrumen pengumpulan data penelitian. Tahap persiapan ini

memungkinkan peneliti untuk menemukan permasalahan dan menentukan

tindakan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan terkait pembelajaran

siswa dalam kelas tersebut.

2. Rencana setiap siklus

Penelitian ini menggunakan pola Kurt Lewin yang terdiri dari 4

tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini

dilakukan pada 2 siklus. Pada siklus I hasilnya belum mencapai target, maka

penelitian dilanjutkan pada siklus ke II. Rencana setiap siklus pada penelitian

tindakan kelas sebagai berikut:

a. Rencana Tindakan Siklus I

2) Rencana

Peneliti terlebih dahulu merancang instrumen pembelajaran,

mulai dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

materi menyampaikan informasi melalui gambar dan tulisan untuk

membuat mind map, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar pengamatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

siswa, mempersiapkan instrumen penelitian, dan membuat soal evaluasi

untuk siklus I.

3) Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus 1 dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Adapun

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

Pertemuan I siklus I

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-

anak”, kemudian guru menanyakan mengenai jam istirahatnya, dan

mengingatkan untuk memperhatikan makanan yang dibeli saat

istirahat. Langkah berikutnya guru menyampaikan apersepsi

pembelajaran kepada siswa dengan menyampaikan tujuan dalam

pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni mengenal sumber energi

(panas dan listrik) yang sering dipakai dan penggunannya. Sebelum

memasuki kegiatan pembelajaran siswa memperoleh motivasi dari

guru untuk melanjutkan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti, guru memulai

dengan mengemukakan permasalahan yang nampak dikehidupan

sekitar yang berkaitan dengan energi panas dan energi listrik. Siswa

menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai

menampilkan contoh gambar yang berhubungan dengan energi panas

dan energi listrik. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

alat-alat penghasil dari energi panas dan energi listrik. Lalu guru

membagikan LKS dan siswa diminta mengerjakannya dengan

melakukan diskusi bersama teman sebangku.

Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk

membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama

kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas

putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan

diminta membacakan hasilnya.

Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya

membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind

mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.

Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan

menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi

kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaannya dan

menanggapi pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil

kerja secara bersama-sama, kemudian tugas dikumpulkan.

c) Penutup

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan

tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa

melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan

hubungan dengan kehidupan disekitar siswa. Kegiatan diakhiri

dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Pertemuan II siklus I

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-

anak”, kemudian guru menanyakan mengenai jam istirahatnya, dan

mengingatkan untuk memperhatikan makanan yang dibeli saat

istirahat. Langkah berikutnya guru menyampaikan apersepsi

pembelajaran kepada siswa dengan menyampaikan tujuan dalam

pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni mengenal sumber energi

(cahaya dan bunyi) yang sering dipakai dan penggunannya. Sebelum

memasuki kegiatan pembelajaran siswa memperoleh motivasi dari

guru untuk melanjutkan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti guru memulai

dengan mengemukakan permasalahan yang nampak dikehidupan

sekitar yang berkaitan dengan energi cahaya dan energi bunyi. Siswa

menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai

menampilkan video yang berhubungan dengan energi cahaya dan

energi bunyi. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah alat-

alat penghasil dari energi cahaya dan energi bunyi. Lalu guru

membagikan LKS dan siswa diminta mengerjakannya dengan

melakukan diskusi bersama teman sebangku.

Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk

membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas

putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan

diminta membacakan hasilnya.

Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya

membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind

mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.

Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan

menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi

kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaannya dan

menanggapi pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil

kerja secara bersama-sama, kemudian tugas dikumpulkan.

c) Penutup

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan

tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa

melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan

hubungan dengan kehidupan disekitar siswa. Kegiatan diakhiri dengan

doa, guru dan siswa saling mengucap salam.

4) Observasi

Kegiatan observasi dengan pemberian soal evaluasi dan lembar

oberservasi dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas, tujuan

untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai hasil

belajar dan motivasi belajar dalam membuat mind mapping.

5) Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Peneliti melakukan analisis hasil tindakan yang telah

dilaksanakan pada siklus I yang meliputi:

a) Selama proses pembelajaran peneliti mengidentifikasi kendala-

kendala, kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus I.

b) Peneliti mulai membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I

dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk

memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.

a. Rencana Tindakan Siklus II

1) Rencana

Sama halnya seperti pada siklus I, peneliti terlebih dahulu juga

merancang instrumen pembelajaran berupa dari silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar pengamatan siswa, melalui

model pembelajaran mind mapping, mempersiapkan instrumen

penelitian, dan membuat soal evaluasi untuk siklus 2.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Adapun

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

Pertemuan I siklus II

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-

anak”, kemudian guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang

sekolah, dan menanyakan kebiasaan yang sering dilakukan. Langkah

berikutnya guru menyampaikan apersepsi pembelajaran kepada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

siswa dengan menyampaikan tujuan dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan, yakni mengenal jenis energi (panas dan listrik) yang

sering digunakan dan cara penghematannya. Sebelum memasuki

kegiatan pembelajaran siswa memperoleh motivasi dari guru untuk

melanjutkan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti guru memulai

dengan mengemukakan permasalahan yang nampak di kehidupan

sekitar yang berkaitan dengan energi panas dan energi listrik. Siswa

menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai

menampilkan gambar yang berhubungan dengan energi panas dan

energi listrik. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah

pemanfaatan energi panas dan energi listrik yang sering digunakan

berulang-ulang. Lalu guru membagikan LKS dan siswa diminta

mengerjakannya dengan melakukan diskusi bersama teman sebangku.

Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk

membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama

kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas

putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan

diminta membacakan hasilnya.

Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya

membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind

mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan

menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi

kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaannya dan

menanggapi pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil

kerja secara bersama-sama, kemudian tugas dikumpulkan.

c) Penutup

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan

tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa

melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan

hubungan pemanfaatan dan penghematan energi dikehidupan sekitar..

Kegiatan diakhiri dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam.

Pertemuan II siklus II

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-

anak”, kemudian guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang

sekolah, dan menanyakan kebiasaan yang sering dilakukan. Langkah

berikutnya guru menyampaikan apersepsi pembelajaran kepada siswa

dengan menyampaikan tujuan dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan, yakni mengenal jenis energi (cahaya dan bunyi) yang

sering digunakan dan cara penghematannya.

b) Kegiatan Inti

Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti guru memulai

dengan mengemukakan permasalahan yang nampak di kehidupan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

sekitar yang berkaitan dengan energi cahaya dan energi bunyi. Siswa

menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai

menampilkan gambar yang berhubungan dengan energi cahaya dan

energi bunyi. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah

pemanfaatan energi cahaya dan energi bunyi yang sering digunakan

berulang-ulang. Lalu guru membagikan LKS dan siswa diminta

mengerjakannya dengan melakukan diskusi bersama teman sebangku.

Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk

membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama

kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas

putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan

diminta membacakan hasilnya.

Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya

membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind

mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.

Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan

menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi

kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaan dan menanggapi

pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil kerja.

c) Penutup

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan

tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa

melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

hubungan pemanfaatan dan penghematan energi dikehidupan sekitar.

Kegiatan diakhiri dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam

3) Observasi

Kegiatan observasi dengan pemberian soal evaluasi dan lembar

observasi dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas, tujuan

untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai proses

pembelajaran.

4) Refleksi

Peneliti melakukan analisis hasil tindakan yang telah

dilaksanakan pada siklus II yang meliputi:

a) Selama proses pembelajaran peneliti mengidentifikasi kendala-

kendala, kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus II, dan apa

saja yang sudah baik dan apa saja yang perlu diperbaiki.

b) Peneliti membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II

dengan indikator keberhasilan

c) Menilai apakah pada siklus II keaktifan dan kemampuan memahami

materi mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika sudah

mencapai target sesuai indikator pembelajaran, pembelajaran di siklus

II dihentikan dan kemudian diambil kesimpulan tentang peningkatan

hasil belajar siswa dan motivasi belajar dengan menggunakan model

pembelajaran mind mapping. Namun, jika belum mencapai target,

pembelajaran dilanjutkan ke siklus berikutnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Widoyoko (2012 :33), Pengumpulan data dalam penelitian

dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan,

dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh informasi yang dapat

dipercaya, teknik pengumpulan dalam penelitian ini dengan menggunakan non tes

yaitu : wawancara guru kelas, observasi terhadap proses pembelajaran, sedangkan

untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan tes berupa pilihan

ganda.

1. Non tes

Instrumen penelitian non tes digunakan untuk mengukur proses

membuat mind map. Untuk memperoleh data seperti yang dimaksudkan,

dalam penelitian ini digunakan berbagai macam metode, di antaranya adalah

lembar obesrvasi dari peneliti, kuesioner, dan wawancara.

a. Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala

pada objek penelitian. Widoyoko (2012 : 46) menjelaskan obervasi

merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana pengumpulan

data mengamati secara visual gejala yang diamati serta

menginterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan

sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah obervasi partisipan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Oberserver turut ambil bagian dalam kegiatan atau terlibat secara langsung

dalam aktivitas orang-orang yang sedang diobervasi.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan

pengguna (Widoyoko, 2012 : 33). Dalam penelitian ini, jenis kuesioner

yang digunakan yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan

kuesioner yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya

sudah ditentukan, responden tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Penggunaan angket atau kuesioner untuk mengetahui

tingkat motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran.

c. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi

langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya

atau penjawab (Sudjana, 2010 : 194). Wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur ditunjukkan kepada guru dengan mengacu

pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Wawacara tidak

terstruktur dengan memilih beberapa siswa yang dipilih secara acak

setelah proses pembelajaran menggunakan model mind mapping. Hal ini

dilakukan untuk menggali informasi langsung baik dari guru maupun

siswa, baik memperoleh pendapatan siswa dan sebagai pendukung data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

lain dalam menganalisis motivasi belajar setelah mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran mind mapping.

2. Tes

Tes adalah alat pengumpul informasi untuk mengukur kemampuan

siswa dan keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2012: 47). Tujuan dari

penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur pemahaman siswa tentang

materi IPA dan kerberhasilan siswa menggali informasi sederhana dengan

membuat Mind Mapping. Tes yang digunakan dalam penelitian ini ada dua

jenis yaitu tes kemampuan awal yang dilakukan di awal sebelum

pembelajaran dan tes hasil belajar. Tes yang digunakan adalah tes tertulis

yang berupa tes objektif bentuk pilihan ganda. Tujuan dari tes ini, untuk

mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran

(Widoyoko, 2012 : 51). Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan

hasil belajar. Jenis instrument yang digunakan untuk mengetahui proses

pembelajaran dan motivasi siswa dengan melakukan wawancara guru kelas,

dengan lembar pengamatan dan lembar kuesioner yang diisi siswa. Sedangkan

instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar menggunakan soal

evaluasi berbentuk pilihan ganda.

Berikut di bawah ini bentuk wawancara terstruktur yang ditujukan kepada guru

yang mengajar di kelas II SD N Sarikarya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

1. Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran

Pedoman wawancara berisi tentang uraian tentang data yang akan

diungkapkan yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses

wawancara berjalan dengan baik.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran

No. Pertanyaan
1. Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas selama ini?
2. Apakah dalam proses belajar di kelas siswa termotivasi terlibat dalam
proses pembelajaran?
3. Jika aktif berapa persen siswa yang aktif dalam pembelajaran?
4. Bagaimana bentuk motivasi siswa yang ditunjukkan pada
pembelajaran?
5. Bagaimana bentuk memotivasi yang pernah diupayakan guru ?
6. Apa bentuk pengelolaan kelas atau manajemen kelas yang sudah
diterapkan selama ini ?
7. Apakah dalam proses pembelajaran guru menggunakan media
pendukung untuk membantu siswa lebih mudah memahami materi?
8. Jika menerapkan model pembelajaran tertentu, model pembelajaran
apa yang sudah pernah diterapkan dalam pembelajaran?
9. Strategi apa yang sudah dilaksanakan pada proses pembelajaran
IPA?
10. Bagaimana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran yang konvesional dan menggunakan model
pembelajaran inovatif?

Setelah wawancara, peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui

motivasi belajar siswa. Penerapan pembelajaran mind mapping dalam mata


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

pelajaran IPA. Seusai pembelajaran peneliti memilih beberapa siswa secara

acak, untuk dimintai pendapat tentang penerapan model mind mapping

tersebut.

2. Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan sebagai pedoman melakukan

pengamatan. Lembar ini, disusun untuk memperoleh gambaran langsung

tentang motivasi menurut klasifikasi yang dikemukakan Uno (2007: 230).

Lembar pengamatan dilakukan saat proses belajar menggunakan model

pembelajaran mind mapping berlangsung di kelas.

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa


Petunjuk :
Berilah tanda centang (v) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!
Aspek yang Diamati
No Nama A B C D E F
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

20
21
22
23
24

Keterangan :

A : Adanya hasrat dan keinginan berhasil

B : Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

C : Adanya harapan dan cita-cita masa depan

D : Adanya penghargaan dalam belajar

E : Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

F :Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seorang dapat belajar dengan baik.

3. Kuesioner

Lembar kuesioner disusun untuk memperoleh gambaran langsung

tentang motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung

di kelas. Pada akhir pengamatan, siswa dibagikan lembar kuesioner untuk

mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Begitu juga pada akhir siklus I dan siklus II peneliti memberikan lembar

kuesioner untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa.

Adapun komplikasi final pada pilihan jawaban yang peneliti sediakan,

skala dirakit menggunakan pilihan berupa bintang hal ini untuk menarik

perhatian siswa dan memudahkan untuk menjawab kuesioner, di antaranya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

meliputi sangat setuju ( ), setuju ( ), tidak setuju ( ),

dan sangat tidak setuju ( ). Pilihan jawaban yang peneliti sediakan

memakai bintang sebagai sebuah point, bahwa semakin banyak bintang

menandakan sangat setuju ( ), dan apabila bintang semakin kecil

menandakan sangat tidak setuju ( ). Hal ini peneliti lakukan untuk

mempermudah terlebih untuk siswa kelas II saat memilih jawaban. Pilihan

jawaban tetap mengacu pada skala Likert yang terdapat dalam Arifin (2009 :

161). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap siswa dengan pernyataan-

pernyataan positif maupun pernyataan-pernyataan negatif. Ketentuan skor

dalam skala Liker dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.3 Ketentuan skor dalam skala Likert

Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable


(item positif) (item negatif)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat tidak Setuju 1 4

Berdasarkan keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat

prosedur pemberian skor dalam pengisian lembar kuesioner. Untuk item

positif, (favorable) siswa yang memilih jawaban sangat setuju ( )

mendapat nilai 4, setuju ( ) mendapat nilai 3, tidak setuju ( )

mendapat nilai 2, dan sangat tidak setuju ( ) mendapat nilai 1. Sementara itu

untuk item negative (unfavorable), siswa yang memilih jawaban sangat setuju

( ) mendapat nilai 1, setuju ( ) mendapat nilai 2, tidak setuju

( ) mendapat nilai 3, dan sangat tidak setuju ( ) mendapat nilai 4.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Berikut pedoman kisi-kisi kuesioner motivasi belajar dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa

Variabel No Indikator Nomor Favora Unfavora jumlah


Soal bel bel
Adanya hasrat
1 dan keinginan 1, 2 1 2 2
Motivasi berhasil
Adanya
dorongan dan
2 3, 4 3 4 2
kebutuhan dalam
belajar
Adanya harapan
3 dan cita-cita 5, 6 5 6 2
masa depan
Adanya
4 penghargaan 7, 8 7, 8 - 2
dalam belajar
Adanya kegiatan
5 yang menarik 9, 10 10 9 2
dalam belajar
Adanya
lingkungan
belajar yamg
kondusif,
6 sehingga 11, 12 12 11 2
memungkinkan
siswa dapat
belajar dengan
baik

Pada kisi-kisi kuesioner motivasi belajar terdapat 12 item yang

kemudian dikelompokkan menjadi enam indikator. Pengelompokan item

menjadi enam indikator dilakukan untuk mempermudah melakukan penilaian

untuk setiap siswa. Berikut adalah lembar kuesioner motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 3.5 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Skor
No. Pernyataan

A. Adanya hasrat dan keinginan berhasil


1. Saya bertanya pada guru bila
mengalami kesulitan terhadap
materi yang diajarkan
2. Saya tidak mengingat apa yang
diajarkan oleh guru
B. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Saya bertanya pada teman ketika
belum ada materi yang
dimengerti
4. Saya merasa malu saat bertanya
kepada teman ketika ada materi
yang belum saya pahami
C. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
5. Saya memiliki cita-cita yang
harus saya gapai
6. Saya tidak berusaha
mempertahankan prestasi dalam
mata pelajaran IPA
D. Adanya penghargaan dalam pembelajaran
7. Saya senang ketika mendapatkan
pujian atas pekerjaan saya sendiri
8. Saya berusaha mendapat nilai
baik
E. Adanya kegiatan menarik
9. Saya merasa malas mengikuti
pembelajaran menggunakan
gambar
10. Saya merasa senang terhadap
pembelajaran yang menggunakan
video
F. Adanya lingkungan belajar kondusif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

11. Saya mengobrol dengan teman


sebelah ketika guru menjelaskan
sehingga suasana kelas menjadi
gaduh
12. Saya menyukai situasi kelas yang
bersih sehingga fokus dalam
belajar
TOTAL
Keterangan :

: Sangat Tidak Setuju

: Tidak Setuju

: Setuju

: Sangat Setuju

Tes adalah alat pengumpul informasi untuk mengukur kemampuan

siswa dan keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2012: 47). Pengisian

lembar kuesioner ini menggunakan skala sikap yang mengacu pada skala

likert untuk mengukur motivasi belajar siswa dengan menyediaka empat

pilihan jawaban seperti yang ada di bawah ini.

Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa

Pilihan Jawaban Skor


Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

Setelah setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan,

kemudian dapat dilihat kriteria penskoran. Hal ini dilakukan untuk melihat

sejauh mana motivasi belajar siswa yang dapat diukur dari sangat negatif

(sangat rendah) sampai dengan sangat positif (Sangat tinggi).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Berikut kriteria penskoran motivasi belajar yang digunakan untuk

menilai kriteria motivasi belajar siswa.

Tabel 3.7 Kriteria Penskoran

Rentang Skor Skor


81-100 Sangat Tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat Rendah

Berdasarkan kriteria penskoran di atas, peneliti menyederhanakan dan

memodifikasi kriteria mengenai motivasi belajar menjadi tiga bagian. Hal

tersebut dilakukan untuk memudahkan mengingat dan penggunaannya lebih

simpel. Berikut tabel yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai motivasi

belajar siswa.

Tabel 3.8 Kategori Penskoran Motivasi Siswa

Rentang Skor Skor


66-100 Tinggi
56-66 Sedang
0-55 Rendah

4. Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran. Alat ukur

yang digunakan dalam bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan selama dua kali,

yaitu di akhir siklus I dan di akhir siklus II. Pada siklus I menggunakan 20

item soal, dan pada siklus II menggunakan 15 item soal dengan S K 3.

Mengenal berbagai sumber energi yang sering di jumpai dalam kehidupan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

sehari-hari dan kegunaannya. Sebelum tes disusun terlebih dahulu dibuat kisi-

kisi sesuai dengan materi.

Tabel 3.9 Kisi-kisi Siklus I


Standar Kompetensi Indikator No
Kompetensi Dasar Item
3.1.1 Mengidentifikasi
sumber energi panas yang 2,6
ada di lingkungan sekitar.
3.1.2 Mengidentifikasi
sumber energi listrik
3,15,16
yang ada di lingkungan
sekitar.
3.1.3 Mengidentifikasi
sumber energi cahaya
9,19
yang ada di lingkungan
sekitar.
3.1.4 Mengidentifikasi
sumber energi bunyi yang 8,20
Energi dan ada di lingkungan sekitar
Perubahannya 3.1. 3.1.5 Mengidentifikasi
Mengidentifikasi sumber energi lain yang
1,10,18
3. Mengenal sumber-sumber dapat ditemui di
berbagai sumber energi (panas, lingkungan sekitar.
energi yang sering listrik, cahaya, 3.1.6 Menyebutkan
dijumpai dalam dan bunyi) yang contoh alat yang
14,17
kehidupan sehari- ada di lingkungan menghasilkan energi
hari dan sekitar. panas dan energi listrik
kegunaannya 3.1.7 Menyebutkan
contoh alat yang
4,11,15
menghasilkan energi
cahaya dan energi bunyi.
3.1.8 Menggali kegunaan
energi panas dan energi
listrik yang dapat 7,12
dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3.1.9 Menggali kegunaan
energi cahaya dan energi
bunyi yang dapat 13
dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Sebelumnya pada uji coba peneliti melakukan uji tes sebanyak 20 item

soal, lalu dari soal hanya valid 7 item soal. Setelah melihat dan merevisi soal

ulang. peneliti pada akhirnya tetap memakai 20 item soal.

Pada siklus I peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan tes

berupa soal pilihan ganda, sebanyak 20 item soal. Tabel 3.11 menunjukkan

kisi-kisi nomor soal yang sesuai dengan kompetensi dasar.

Tabel 3.10 Kisi-kisi Siklus II

Standar Kompetensi Indikator No


Kompetensi Dasar Item
3.2.1 Menyebutkan jenis
pemanfaatan energi panas
4,8,12
yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.2 Menyebutkan jenis
pemanfaatan energi listrik
3,5,13
yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
Energi dan 3.2.3 Menyebutkan jenis
Perubahannya 3.2. pemanfaatan energi cahaya
7,11
Mengidentifikasi yang banyak terdapat di
3. Mengenal jenis energi yang lingkungan sekitar.
berbagai sumber paling sering 3.2.4 Menyebutkan jenis
energi yang sering digunakan di pemanfaatan energi bunyi
2,10
dijumpai dalam lingkungan yang banyak terdapat di
kehidupan sehari- sekitar dan cara lingkungan sekitar.
hari dan menghematnya. 3.2.5 Menjelaskan cara
kegunaannya penghematan energi panas
dan energi listrik yang biasa 1, 9,15
dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari
3.2.6 Menjelaskan cara
penghematan energi cahaya
dan bunyi yang biasa 6,14
dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Jumlah 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Pada siklus II peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan tes

berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 item soal. lalu dari soal hanya valid 7

item soal. Setelah melihat dan merevisi soal ulang. peneliti pada akhirnya

tetap memakai 15 item soal. Tabel 3.12 menunjukkan kisi-kisi nomor soal

yang sesuai dengan kompetensi dasar.

F. Teknik Pengujian Data

Data yang digunakan dalam penelitian telah mempunyai keakuratan yang

sesuai dengan kualitas yang ingin dicapai, dengan begitu diperlukan alat penguji

yang dapat digunakan sebagai syarat sebagai alat ukur yang baik.

1. Validitas

Surapranata (2004 : 50) mengutarakan bahwa, validitas adalah suatu

konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang

seharusnya diukur. Begitu halnya yang dituturkan oleh Widoyoko (2012 : 97)

alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur

apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan

“ketepatan’ dengan alat ukur.

Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes

tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-

benar dapat memberikan keterangan atau gambaran tentang apa yang

dinginkan (Sulistyorini, 2009 : 162). Untuk dapat menentukan apakah tes

hasil belajar sudah sesuai yang dengan ketepatan mengukur ataukah belum,

dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi isinya (content) dan

dari segi susunan atau konstruksinya (construct). Sudijono (2011, 164)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

menyatakan bahwa validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas

yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu

: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta

didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan

materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan. Validitas konstruk

adalah validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka yang sesuai dengan

konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes yang mendasari

disusunnya tes atau alat ukur tersebut.

Dalam penelitian ini, ada dua jenis validitas yang digunakan seperti

penjelasan di atas yaitu menggunakan validitas isi dan validitas konstruk.

Peneliti melakukan validitas tersebut agar mengetahui sejauh mana instrument

pembelajaran dan tes yang telah digunakan oleh peneliti telah sesuai dengan

kurikulum. Untuk mempertanggung jawabkan tes sebagai alat ukur, peneliti

meminta seorang ahli dalam bidangnya (expert judgment) untuk melakukan

validasi (konstruk) intrument tes yakni, perangkat pembelajaran (silabus,

RPP, LKS, soal, dan bahan ajar). Adapun penggunaan instrument non tes,

seperti kuesioner dan observasi. Selain menggunakan validasi konstruk,

peneliti juga menggunakan validasi isi. Validasi isi pada penelitian ini

dilakukan secara dua kali pada akhir pertemuan tiap siklus. Pada siklus I

terdapat pada 20 soal pilihan ganda, sedang pada siklus II terdapat 15 soal

pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

a. Validitas Perangkat Pembelajaran

Dengan perangkat pembelajaran yang telah peneliti buat untuk

divalidasi lalu kemudian mendapat penilaian dari beberapa ahli (expert

judgment) yakni, dosen IPA, guru wali kelas dan kepala sekolah.

Perangkat pembelajaran tersebut meliputi; silabus, RPP, LKS, soal dan

bahan ajar. Dalam uji validitas peneliti menggunakan skala Likert.

Penilaian yang telah diberikan oleh expert judgment kemudian dijumlah

dan dihitung rata-ratanya. Hasil validasi perangkat dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No. Perangkat Ahli Hasil Penilaian


Pembelajaran Rata-rata
1. Silabus Dosen IPA 75
Guru Kelas II 80
Kepala Sekolah 100
Rata-rata 85
2. RPP Dosen IPA 66,25
Guru Kelas II 90
Kepala Sekolah 81,25
Rata-rata 79,17
3. LKS Dosen IPA 75
Guru Kelas II 92,85
Kepala Sekolah 82,14
Rata-rata 83,33
4. Soal Dosen IPA 83,33
Guru Kelas II 91,26
Kepala Sekolah 87,5
Rata-rata 87,36
5. Bahan Ajar Dosen IPA 75
Guru Kelas II 100
Kepala Sekolah 81,25
Rata-rata 85,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian

direkap untuk dicari skor rata-rata dan kriteria kelayakan berdasarkan

patokan acuan penilaian (PAP) tipe 1. Berikut merupakan tabel kriteria

kelayakan validasi yang diadopsi oleh Masidjo (1995).

Tabel 3.12 Kriteria Validasi

Nilai Keterangan
0-20 Sangat Kurang Layak
21-40 Kurang Layak
41-60 Cukup Layak
61-80 Layak
81-100 Sangat Layak

Berdasarkan pada tabel di atas hasil perhitungan validasi

perangkat pembelajaran, dengan begitu diketahui hasil validasi secara

keseluruhan dan termasuk pada kriteria validasi dapat terlihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi

No. Perangkat Hasil Kriteria


Pembelajaran
1. Silabus 85 Sangat Layak
2. RPP 79,17 Layak
3. LKS 83,33 Sangat Layak
4. Soal 87,36 Sangat Layak
5. Bahan Ajar 85,42 Sangat Layak
Rata-rata Keseluruhan 84,06 Sangat Layak

Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi peangkat

pembelajaran diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 84,06. Berdasarkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

tabel kriteria di atas termasuk pada kriteria sangat layak sehingga

perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian.

b. Validasi Soal Evaluasi

Peneliti membuat validasi intrumen soal yang telah melakukan

konsultasi beberapa kali dengan ahli, kemudian instrument soal tersebut

diujikan kepada siswa. Untuk melakukan uji validasi ini, peneliti awalnya

mengujikan soal 20 item pada 22 siswa kelas III di SD Negeri Sarikarya.

Pengujian dilakukan di SD yang sama dengan alasan untuk mengetahui

proses belajar mengajar yang telah dialami. Setelah mendapat data skor

dari instrument soal, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan

program yang ada di SPSS 16.0

`Hasil soal evaluasi dihitung dengan program SPSS 16.0 dengan

taraf signifikan sebesar 5%. Tujuan penggunaannya untuk mempercepat

pengerjaan baik dalam perhitungan intrumen sekaligus dalam

memperoleh data yang lebih valid. Data soal yang valid pada siklus I

adalah 7 soal. Data soal yang valid pada siklus II adalah 7 soal.

Pengambilan dasar keputusan valid tidaknya soal berdasarkan taraf

signifikan sebesar 5% diperoleh r tabel sebesar 0,423. Dalam penelitian

ini, apabila r hitung lebih besar daari r tabel maka butir atau pernyataan

dikatakan valid dan apabila hasil menunjukkan r hitung lebih kecil dari r

tabel maka butir atau pernyataan dinyatakan tidak valid. Berikut adalah

tabel hasil dari validasi soal siklus I dan siklus II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Siklus I

No. r hitung r tabel Keterangan


(taraf sig 5%) (n=22)
1 0,308 0,423 Tidak Valid
2 0,318 0,423 Tidak Valid
3 0,666 0,423 Valid
4 0,545 0,423 Valid
5 0,425 0,423 Valid
6 0,281 0,423 Tidak Valid
7 -0,056 0,423 Tidak Valid
8 0,219 0,423 Tidak Valid
9 0,47 0,423 Valid
10 0,487 0,423 Valid
11 0,318 0,423 Tidak Valid
12 0,573 0,423 Valid
13 0,487 0,423 Valid
14 0,327 0,423 Tidak Valid
15 0,236 0,423 Tidak Valid
16 0,411 0,423 Tidak Valid
17 0,399 0,423 Tidak Valid
18 0,188 0,423 Tidak Valid
19 0,13 0,423 Tidak Valid
20 0,367 0,423 Tidak Valid

Hasil validitas soal siklus I dari 20 soal terdapat 7 soal yang valid

dan 13 soal yang tidak valid. Peneliti melakukan revisi terhadap soal

yang belum valid untuk diujikan kembali kepada siswa kelas II.

Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus I

No. r hitung r tabel Keterangan


(taraf sig 5%) (n=22)
1 0,288 0,423 Tidak Valid
2 0,298 0,423 Tidak Valid
3 0,519 0,423 Valid
4 0,391 0,423 TidakValid
5 0,316 0,423 Tidak Valid
6 0,33 0,423 Tidak Valid
7 0,512 0,423 Valid
8 0,533 0,423 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

9 0,238 0,423 Tidak Valid


10 0,62 0,423 Valid
11 0,467 0,423 Valid
12 0,533 0,423 Valid
13 0,421 0,423 Tidak Valid
14 0,316 0,423 Tidak Valid
15 0,194 0,423 Tidak Valid

Hasil validitas soal siklus II dari 15 soal terdapat 6 soal yang valid

dan 9 soal yang tidak valid. Peneliti kemudian melakukan revisi pada

soal yang tidak valid untuk diujikan kembali kepada siswa kelas II.

2. Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi

jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2005 :86).

Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil

tes. Dalam penelitian ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara pengujian di

lapangan. Hasil yang telah diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada

kelas III dengan jumlah soal 20 item soal pada siklus I dan 15 pada siklus II.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik

formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16,0 for

windows, Sugiyono (2012 : 242) koefisien reliablitas dinyatakan dalam satuan

koefisien antara 0,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas dapat

ditunjukkan tabel berikut ini.

Tabel 3.16 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien korelasi Kualifikasi


± 0,80 - ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,60 - ± 0,799 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

± 0.40 - ± 0,599 Sedang


± 0,20 - ± 0,399 Rendah
± 0,00 - ± 0,199 Sangat Rendah

Berikut hasil reliabilitas yang dilakukan untuk menguji soal yang akan
dilakukan pada siklus I sejumlah 20 item soal dan pada siklus II sejumlah 15
soal.
Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.628 20

Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas

III dengan jumlah soal 20 pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus I diperoleh 7

soal yang valid dan 13 soal tidak valid (revisi). Pada siklus I diperoleh nilai

Cronbach’s Apla adalah 0,628 menunjukkan kriteria “tinggi”.

Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.621 15

Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas

III dengan jumlah soal 15 pada siklus II. Hasil reliabilitas siklus II diperoleh 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

soal yang valid dan 9 soal tidak valid (revisi). Pada siklus II diperoleh nilai

Cronbach’s Apla adalah 0,621 menunjukkan kriteria “tinggi”.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

data kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif digunakan untuk

penilaian kemampuan hasil belajar. Data diproses dan dianalisis berdasarkan skor

perolehan hasil belajar siswa dan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan

minimum (KKM) mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu

65.

Data kualitatif berupa data dari motivasi belajar yang diperoleh dari

observasi atau pengamatan. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat

mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-hubungan, dan lain sebagainya. Teknik

analisis data ini dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi

tindakan dan sesudah diberi tindakan.

Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Penelitian

No. Variabel Indikator Kondisi Targe Akhir


awal
Siklus I Siklus II
1 Motivasi Belajar Skor rata-rata 51,31 65 70
motivasi (Rendah)
Nilai rata-rata 70,55 75 80
2 Hasil Belajar ulangan
Persentase
jumlah siswa 77,3% 79% 82%
yang mencapai
nilai KKM (65)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Dari hasil pedoman kriteria keberhasilan motivasi dan hasil belajar

siswa di atas, maka peneliti dapat membuat kesimpulan yaitu siklus dalam

penelitian tindakan kelas akan dihentikan apabila target akhir siklus II sudah

tercapai.

1. Analisis Proses Motivasi Belajar Siswa

Penilaian proses motivasi belajar siswa dihitung menggunakan lembar

observasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

a. Menghitung motivasi belajar setiap siswa berdasarkan lembar observasi

dengan rumus sebagai berikut :

𝐽 ℎ
Skor siswa = 𝑥
6

b. Menghitung rata-rata keseluruhan lembar observasi.

𝑒 𝑔 + 𝑒 𝑔
Rata-rata Observasi =

c. Menghitung motivasi belajar siswa setiap indicator berdasarkan angket

dengan rumus sebagai berikut :

Skor Angket Motivasi = 𝑥


8

d. Menghitung skor motivasi siswa.

− 𝑂 𝑒 +𝐴 𝑔 𝑒 𝑀
Skor Motivasi Siswa =

Hasil yang diperoleh akan dibandingkan pada motivasi siswa pada

kondisi awal dengan motivasi siswa pada setiap siklus untuk mengetahui

apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

2. Analisis Hasil Belajar Siswa

Data selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistik

deskriptif yang berguna untuk menganalisis data-data yang sudah

dikumpulkan. Analisis data deskriptif ditempuh dengan cara membandingkan

data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. Langkah-langkah

yang dapat digunakan dalam analisis kemampuan berhitung adalah sebagai

berikut:

a. Penyekoran penilaian aspek kognitif.

Skor jawaban benar = 1

Skor jawaban salah = 0

b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus

𝐽 ℎ 𝑒 ℎ
SR =

c. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:

a a e wa
SR =
a e wa

d. Menghitung persentase KKM dengan rumus ;

a wa ya a e capa M
Persentase = × %
a e wa

e. Membandingkan persentase hasil belajar siswa dari kondisi awal pada

siklus I dan siklus II. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui

apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa atau tidak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam peneliitin ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dulu peneliti telah

melakukan observasi sebelum pengambilan data. Observasi pembelajaran

dilakukan di kelas II SD N Sarikarya pada hari Rabu tanggal 19 April 2017.

Melalui observasi dapat terpantau tingkat motivasi belajar siswa. Dari hasil

observasi diperoleh hasil bahwa tingkat motivasi belajar masih tergolong

pada tingkatan rendah. Hal ini dapat terpantau saat proses belajar mengajar

di mana ada beberapa siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran dengan baik, ada waktu di mana guru berbicara di depan

sedang beberapa siswa masih suka mengobrol dan waktu diminta

mengerjakan tugas ada yang masih suka berjalan kesana kemari. Pada

dasarnya saat melihat kondisi lapangan dan setelah melakukan wawancara,

guru telah mengalami pergantian diawal semester, selang tak lama

digantikan dengan guru baru. Melalui kekosongan ini kondisi kelas menjadi

sulit teratasi. Siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga guru

ekstra bersabar untuk menghidupkan suasana kelas tersebut. Hal tersebut

sesuai dengan hasil observasi yang menunjukkan skor motivasi belajar

siswa 51,31 yang termasuk dalam kategori rendah.

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Hasil belajar siswa sebelum masuk pada siklus terlebih dahulu

diteliti untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus

atau data kondisi awal. Data yang diambil tentang mata pelajaran IPA pada

kurun waktu satu tahun terakhir. Berikut adalah hasil motivasi belajar siswa

Kelas II SD N Sarikarya pada kondisi awal.

Tabel 4.1 Hasil Skor Observasi Motivasi Belajar pada Kondisi Awal

No. Nama Rata-rata Kategori


1 VN 62,50 Sedang
2 ZHR 56,25 Sedang
3 ARD 41,67 Rendah
4 AUR 56,25 Sedang
5 SEN 43,75 Rendah
6 DES 33,33 Rendah
7 TY 37,50 Rendah
8 FAZ 47,92 Rendah
9 FIT 60,42 Sedang
10 VI 62,50 Sedang
11 GL 54,17 Rendah
12 GYD 64,58 Sedang
13 AMN 45,83 Rendah
14 HMR 45,83 Rendah
15 IT 60,42 Sedang
16 KYS 58,33 Sedang
17 PN 43,75 Rendah
18 BR 54,17 Rendah
19 AKN 56,25 Sedang
20 RV 47,92 Rendah
21 RNT 52,08 Rendah
22 RKI 45,83 Rendah
23 KK 31,25 Rendah
24 FRA 50,00 Rendah
25 FDL 58,33 Sedang
26 KLA 58,33 Sedang
27 HBI 56,25 Sedang
Jumlah 1385,42
Rata-rata 51,31 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kondisi


awal sebagian masih rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
terdapat 15 orang siswa dan 12 siswa dalam kategori sedang. Dalam hasil
kuesioner observasi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa: skor
tertinggi 64,58, skor terendah 31.25, dan skor rata-rata 51,31. Setelah
dihitung rata-rata data menunjukkan bahwa siswa kelas II memiliki tingkat
motivasi belajar yang termasuk dalam kategori rendah.
Tabel 4.2 Hasil Belajar pada Kondisi Awal
Keterangan
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 Valen 47 TT
2 Al 30 TT
3 Prilla 80 T
4 Wina 76 T
5 Daniel 80 T
6 Dava 68 T
7 Davin 68 T
8 Anggoro 62 TT
9 Rita 72 T
10 Dika 72 T
11 Raul 78 T
12 Naya 74 T
13 Zahra 28 TT
14 Keysa 86 T
15 Ian 75 T
16 Bowo 84 T
17 Nadila 78 T
18 Arya 80 T
19 Dida 56 TT
20 Ranti 96 T
21 Rafi 74 T
22 Fido 88 T
Jumlah 1552 17 5
Rata-rata 70,55
Persentase 77,3% 22,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Keterangan :

T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

Hasil tes kemampuan awal siswa tersebut menunjukkan bahwa :

Skor tertinggi : 96

Skor terendah : 30

Skor rata-rata : 71

b. Siklus I

Siklus I dilaksanankan dalam dua kali pertemuan pada kelas II SD

N Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April

2017 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Mei 2017.

Satu kali pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran dengan alokasi

waktu 2x 35 menit. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru

yang turut membantu dalam proses pembelajaran.

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang telah dilakukan peneliti yaitu menyiapkan

kebutuhan pada siklus I dengan mempersiapkan perangkat

pembelajaran seperti; silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media.

Media yang digunakan adalah gambar untuk memunculkan gambaran

tentang sumber energi panas dan listrik, dan video pembelajaran untuk

memperjelas materi sumber energi cahaya dan bunyi. Peneliti

menyiapkan juga kertas manila kosong untuk membuat mind mapping

yang dilakukan disetiap akhir pelajaran. Selain itu peneliti menyiapkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

instrument penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai

pengukur motivasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke-I

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa,

25 April 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada

siklus I pertemuan pertama yaitu sumber energi (panas dan listrik)

yang sering dipakai dan kegunaannya.

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah

satu siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran, rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai

sumber energi (panas dan listrik) yang sering dipakai dan

kegunaannya. Setelah itu guru memotivasi siswa dengan ice

breaking“Permainan warna”.

b) Kegiatan Inti

Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan

mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Coba perlihatan

kedua pergelangan tangan kalian, lalu gosokan kedua pergelangan.

Apa yang dapat kalian rasakan?, berikutnya “Siapa yang disini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

mempunyai televisi? Taukah kenapa televisi dapat menyala?”.

Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan

sebuah contoh gambar sumber energi panas dan energi listrik, lalu

guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru

membagikan LKS tujuannya agar dapat berdikusi dengan teman

sebangku. Guru meminta melihat lingkungan sekitar apakah ada

yang bisa ditemui adakah energi panas dan energi listrik di

sekolah ? bahkan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya? Lalu

siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok dilakukan dengan, berhitung

satu sampai delapan. Dalam kelompok terdiri dari 3 sampai 4

anggota. Siswa diminta dalam kelompok mendiskusikan hasil kerja

LKS yang berisi materi energi panas dan energi listrik. Setiap

kelompok diminta mencatat hasil diskusi. Selanjutnya tiap

kelompok membacakan hasil dikusinya dan guru mencatat di

papan tulis dan mengelompokkannya.

Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map tentang

energi (panas dan listrik) dan langkah-langkahnya. Mind map ini

baru bagi siswa dan belum pernah membuatnya jadi guru

menambahkan contoh mind map dan bagian-bagian apa saja yang

perlu diperhatikan seperti ide utama dan cabang-cabangnya. Guru

mematau pekerjaan siswa saat mengalami kesulitan dan benar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

diawal banyak siswa mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan

dilanjutkan dengan melakukan presentasi singkat tentang hasil

kerja kelompok dengan membuat mind maptadi.Siswa dan guru

membahas hasil kerja secara bersama-sama, lalu guru memberikan

penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

c) Kegiatan Penutup

Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan

tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian

melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat

diketahui dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru

dan siswa mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran

pada hari ini.

Pertemuan ke-2

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa, 2 Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA

pada siklus I pertemuan kedua yaitu sumber energi (cahaya dan

bunyi) yang sering dipakai dan kegunaannya.

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah

satu siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran, rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

sumber energi (cahaya dan bunyi) yang sering dipakai dan

kegunaannya. Setelah itu guru memotivasi siswa dengan ice

breaking“Permainan warna”.

b) Kegiatan Inti

Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan

mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Adakah yang

tahu kenapa kita tidak dapat melihat ditempat gelap?, lalu

menanyakan kenapa kita memerlukan cahaya? Berikutnya,

Perlihatkan telapak tangan kalian, diangkat tinggi-tinggi lalu

gabungkan kedua telapak tangan tersebut, apakah terdengar

sesuatu?”. Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan

sebuah video tentang sumber energi cahaya dan energi bunyi, lalu

guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru

membagikan LKS tujuannya agar dapat berdikusi dengan teman

sebangku. Guru meminta melihat lingkungan sekitar apakah ada

yang bisa ditemui adakah energi cahaya dan energi bunyi di

sekolah ? bahkan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya? Lalu

siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok yang sama seperti pada

pertemuan pertama. Siswa diminta dalam kelompok

mendiskusikan hasil kerja LKS yang berisi materi energi cahaya

dan energi bunyi. Setiap kelompok diminta mencatat hasil diskusi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Selanjutnya tiap kelompok membacakan hasil dikusinya dan guru

mencatat di papan tulis dan mengelompokkannya.

Guru mengingatkan kembali bagaimana membuat mind

map tentang energi (cahaya dan bunyi) dan langkah-langkahnya.

Mind mapsudah dibuat sebelumnya pada pertemuan pertama

namun siswa masih membutuhkan contoh mind map dan bagian-

bagian apa saja yang perlu diperhatikan. Guru mematnau pekerjaan

siswa saat mengalami kesulitan dan masih ada beberapa kelompok

yang mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan

dengan melakukan presentasi singkat tentang hasil kerja kelompok

dengan membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas hasil

kerja secara bersama-sama dan menanyakan adakah kesulitan yang

dihadapi. Pada akhir materi guru memberikan penguatan tentang

kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

c) Kegiatan Penutup

Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan

tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian

melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat

diketahui dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru

dan siswa mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran

pada hari ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

3) Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti

dan rekan peneliti mengobservasi motivasi belajar siswa dengan mengisi

lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah hasil

observasi motivasi belajar siswa pada siklus I.

Tabel 4.3 Motivasi Belajar pada Siklus I

No Nama Skor Motivasi Kategori


. Observasi Kuesioner Jumlah Rata-rata
1 VN 81,25 91,67 172,92 86,46 Tinggi
2 ZHR 72,92 85,42 158,33 79,17 Tinggi
3 ARD 56,25 75,00 131,25 65,63 Sedang
4 AUR 83,33 91,67 175,00 87,50 Tinggi
5 SEN 62,50 70,83 133,33 66,67 Tinggi
6 DES 54,17 68,75 122,92 61,46 Sedang
7 TY 62,50 85,42 147,92 73,96 Tinggi
8 FAZ 72,92 70,83 143,75 71,88 Tinggi
9 FIT 72,92 81,25 154,17 77,08 Tinggi
10 VI 85,42 93,75 179,17 89,58 Tinggi
11 GL 79,17 89,58 168,75 84,38 Tinggi
12 GYD 87,50 97,92 185,42 92,71 TInggi
13 AMN 75,00 72,92 147,92 73,96 Tinggi
14 HMR 75,00 87,50 162,50 81,25 Tinggi
15 IT 70,83 81,25 152,08 76,04 Tinggi
16 KYS 81,25 79,17 160,42 80,21 Tinggi
17 PN 75,00 87,50 162,50 81,25 Tinggi
18 BR 72,92 70,83 143,75 71,88 Tinggi
19 AKN 72,92 68,75 141,67 70,83 Tinggi
20 RV 64,58 70,83 135,42 67,71 Tinggi
21 RNT 68,75 72,92 141,67 70,83 Tinggi
22 RKI 70,83 83,33 154,17 77,08 Tinggi
23 KK 62,50 64,58 127,08 63,54 Sedang
24 FRA 72,92 83,33 156,25 78,13 Tinggi
25 FDL 85,42 87,50 172,92 86,46 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

26 KLA 83,33 81,25 164,58 82,29 Tinggi


27 HBI 83,33 85,42 168,75 84,38 Tinggi
Jumlah 2082,29
Rata-rata 77,12 Tinggi

Dari hasil motivasi belajar pada siklus I diperoleh data 24 siswa

menunjukkan tinggkat motivasi belajar yang “tinggi” dan 3 siswa

menunjukkan tingkat motivasi belajar “sedang”.

Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas II SD N

Sarikarya pada muatan KD 3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi

(panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.

Pengujian soal dilaksankan pada akhir siklus I yaitu pada hari selasa, 25

April 2017. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

No. Nama Nilai Kategori


Tuntas Tidak
(T) Tuntas
(TT)
1 VN 85 T
2 ZHR 90 T
3 ARD 70 T
4 AUR 75 T
5 SEN 65 T
6 DES 60 TT
7 TY 70 T
8 FAZ 85 T
9 FIT 75 T
10 VI 85 T
11 GL 80 T
12 GYD 90 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

13 AMN 75 T
14 HMR 60 TT
15 IT 85 T
16 KYS 75 T
17 PN 70 T
18 BR 85 T
19 AKN 85 T
20 RV 70 T
21 RNT 90 T
22 RKI 75 T
23 KK 55 TT
24 FRA 65 T
25 FDL 90 T
26 KLA 75 T
27 HBI 75 T
Jumlah 2060
Rata-rata 76.30
Persentase 88,89% 11,11%

Berdasarkan table 4.4 Rata-rata nilai ulangan pada siklus I yaitu

76,30. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 24 siswa dengan

persentase 88,89 % dan 3 siswa dengan persentase 11,11% belum

memenuhi KKM.

4) Refleksi

Pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model

pembelajaran mind mapping pada muatan pelajaran IPA di kelas II SD N

Sarikarya berjalan sesuai dengan rencana. Namun, masih ada beberapa

masalah yang timbul dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama 2

pertemuan ini.

Pertemuan kesatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Hari selasa, 25 April 2017 dilaksanakan proses pembelajaran

pertama. Pembelajaran sudah berlangsungsesuai dengan perencanaan

melalui model pembelajaran mind mappingdan penggunaan media berupa

gambar yang berisi sumber energi (panas dan listrik). Gambar merupakan

bentuk visual yang cukup membantu pada proses pembelajaran, namun itu

hanya cukup menarik perhatian siswa dalam beberapa menit. Setelahnya

siswa mulai sibuk dengan teman sebangku atau sesekali berjalan

mengusili teman yang lain.

Pada pembentukan kelompok peneliti dibantu guru, saat siswa

masuk kedalam kelas tempat duduk sudah disusun dalam bentuk

kelompok yang terdiri dari 3-4 orang, sehingga tidak menghabiskan waktu

yang lama saat pembagian kelompok.Namun, ketika masuk dalam

kelompok ada beberapa protes yang tidak sesuai keinginannya, sehingga

perlu waktu untuk menyesuaikan kelompok agar kelas tidak menjadi

gaduh.

Pada waktu diskusi kelompok yang terlibat aktif hanya beberapa

siswa, dan diskusi berjalan menjadi satu arah, alhasil saat pengerjaan LKS

yang mengerjakan hanya beberapa siswa. Saat memasuki pembuatan mind

mappingarah pandangan anak berbeda, ketertarikan anak terlihat saat

semua anak dalam kelompok ingin terlibat membuatnya juga.

Pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Hari selasa, 2 Mei 2017 dilaksanakan proses pembelajaran yang

kedua. Pembelajaran kedua berupaya memberikan motivasi dan memantau

hasil belajar siswa dengan penggunaan video sebagai alat bantu materi

berisi tentang sumber energi (cahaya dan bunyi). Melalui penggunaan

video perhatian anak dapat terlihat, anak-anak senang melihat video dan

berebut duduk didepan viewer.

Adapun tempat duduk diseting seperti di awal pertemuan, sehingga

saat masuk dalam kelompok anak mulai terbiasa. Saat diskusi nampak

berjalan lancar, hanya ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan di

kelas yang mengganggu proses belajar sehingga dalam pengerjaan LKS

membutuhkan tambahan waktu. Dari hasil persentase rata-rata motivasi

belajar siklus I adalah 77,12% sedangkan kriteria keberhasilan siswa harus

mencapai 65%. Hasil rata-rata nilai ulangan pada akhir siklus II adalah

76,3 hal ini menunjukkan bahwa target pada variabel hasil belajar baik,

Ketika berdiskusi kelompok, peneliti melakukan motivasi siswa

agar berperan aktif dalam kelompok kalau tidak akan memberikan sebuah

hukuman dan pengurangan nilai.

c. Siklus II

Siklus II dilaksanankan dalam dua kali pertemuan pada kelas II SD N

Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei 2017 dan

pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2017. Satu kali

pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

35 menit. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru yang turut

membantu dalam proses pembelajaran.

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang telah dilakukan peneliti yaitu menyiapkan

kebutuhan pada siklus II dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran

seperti; silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media. Media yang

digunakan adalah gambar untuk memunculkan gambaran tentang sumber

energi panas dan listrik, dan video pembelajaran untuk memperjelas

materi jenis pemanfaatan energi dan cara penghematannya. Peneliti

menyiapkan juga kertas manila kosong untuk membuat mind mapping

yang dilakukan disetiap akhir pelajaran. Selain itu peneliti menyiapkan

instrument penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai

pengukur motivasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke-I

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 3

Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada siklus II

pertemuan pertama yaitu jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan

cara penghematannya.

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah satu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,

rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai sumber energi

(panas dan listrik) yang sering dipakai dan kegunaannya. Setelah itu

guru memotivasi siswa dengan ice breaking“One-two-three-four”

b) Kegiatan Inti

Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan

mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Siapa yang disini

tadi malam tidur, dan lampunya masih menyala? Selanjutnya

menanyakan kenapa sebelum tidur sebaiknya lampu dimatikan?”.

Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan sebuah

contoh gambar jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik, lalu

guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru membagikan

LKS tujuannya agar dapat berdikusi dengan teman sebangku. Guru

meminta melihat lingkungan sekitar apakah ada yang bisa ditemui

adakah manfaatenergi panas dan energi listrik di sekolah ? bahkan di

lingkungan sekitar tempat tinggalnya? Lalu siswa dibentuk ke dalam 8

kelompok dilakukan dengan, berhitung satu sampai delapan. Dalam

kelompok terdiri dari 3 sampai 4 anggota. Siswa diminta dalam

kelompok mendiskusikan hasil kerja LKS yang berisi materi jenis

pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara penghematannya.

Setiap kelompok diminta mencatat hasil diskusi. Selanjutnya tiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

kelompok membacakan hasil dikusinya dan guru mencatat di papan

tulis dan mengelompokkannya.

Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map tentang

energi (panas dan listrik) dan langkah-langkahnya. Mind map ini baru

bagi siswa dan belum pernah membuatnya jadi guru menambahkan

contoh mind map dan bagian-bagian apa saja yang perlu diperhatikan.

Guru mematau pekerjaan siswa saat mengalami kesulitan dan benar

diawal banyak siswa mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan

dilanjutkan dengan melakukan presentasi singkat tentang hasil kerja

kelompok dengan membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas

hasil kerja secara bersama-sama, lalu guru memberikan penguatan

tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

c) Kegiatan Penutup

Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan

tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian

melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat diketahui

dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru dan siswa

mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini.

Pertemuan ke-2

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa,

9 Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

II pertemuan kedua yaitu jenis pemanfaatan energi (cahaya dan bunyi)

dan cara penghematannya.

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah satu

siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,

rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai jenis pemanfaatan

energi (cahaya dan bunyi) dan cara penghematannya. Setelah itu guru

memotivasi siswa dengan ice breaking“One-two-three-four”

b) Kegiatan Inti

Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan

mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Siapa yang disini

tadi mendengar bunyi bel? Bunyi bel tadi menandakan masuk kelas

atau istirahat? Lalu menanyakan seandainya tidak ada bunyi bel

bagaimana?”. Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan

sebuah video tentang jenis pemanfaatandan cara menghemat energi

cahaya dan energi bunyi, lalu guru dan siswa melakukan tanya jawab.

Kemudian guru membagikan LKS tujuannya agar dapat berdikusi

dengan teman sebangku. Guru meminta melihat lingkungan sekitar

apakah ada yang bisa ditemui adakah manfaat dari energi cahaya dan

energi bunyi di sekolah ? bahkan di lingkungan sekitar tempat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

tinggalnya? Lalu siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok yang sama

seperti pada pertemuan pertama. Siswa diminta dalam kelompok

mendiskusikan hasil kerja LKS yang berisi materi jenis pemanfaatan

(cahaya dan listrik) dan cara penghematannya. Setiap kelompok

diminta mencatat hasil diskusi. Selanjutnya tiap kelompok

membacakan hasil dikusinya dan guru mencatat di papan tulis dan

mengelompokkannya.

Guru mengingatkan kembali bagaimana membuat mind map

tentang energi (cahaya dan bunyi) dan langkah-langkahnya. Mind

map sudah dibuat sebelumnya pada pertemuan pertama namun siswa

masih membutuhkan contoh mind map dan bagian-bagian apa saja

yang perlu diperhatikan. Guru mematau pekerjaan siswa saat

mengalami kesulitan dan masih ada beberapa kelompok yang

mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan

melakukan presentasi singkat tentang hasil kerja kelompok dengan

membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara

bersama-sama, lalu guru memberikan penguatan tentang kegiatan

pembelajaran yang telah berlangsung.

c) Kegiatan Penutup

Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan

tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian

melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat diketahui


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru dan siswa

mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini.

3) Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti.

Peneliti dan rekan peneliti mengobservasi motivasi belajar siswa dengan

mengisi lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut

adalah hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II.

Tabel 4.5 Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

No. Nama Skor Motivasi Kategori


Observasi Kuesioner Jumlah Rata-rata
1 VN 91,67 93,75 185,42 92,71 Tinggi
2 ZHR 83,33 91,67 175,00 87,50 Tinggi
3 ARD 79,17 81,25 160,42 80,21 Tinggi
4 AUR 87,50 95,83 183,33 91,67 Tinggi
5 SEN 77,08 83,33 160,42 80,21 Tinggi
6 DES 66,67 70,83 137,50 68,75 Tinggi
7 TY 79,17 77,08 156,25 78,13 Tinggi
8 FAZ 83,33 75,00 158,33 19,17 Tinggi
9 FIT 91,67 81,25 172,92 86,46 Tinggi
10 VI 95,83 81,25 177,08 88,54 Tinggi
11 GL 77,08 72,92 150,00 75,00 Tinggi
12 GYD 93,75 95,83 189,58 94,79 Tinggi
13 AMN 72,92 81,25 154,17 77,08 Tinggi
14 HMR 79,12 85,42 164,58 82,28 Tinggi
15 IT 79,12 89,58 168,75 84,38 Tinggi
16 KYS 70,83 83,33 154,17 77,08 Tinggi
17 PN 75,00 79,17 154,17 77,08 Tinggi
18 BR 77,08 85,42 162,50 81,25 Tinggi
19 AKN 77,08 85,42 162,50 81,25 Tinggi
20 RV 72,92 70,83 143,75 71,88 Tinggi
21 RNT 75,00 77,08 152,08 76,04 Tinggi
22 RKI 70,83 79,17 150,00 75,00 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

23 KK 70,83 68,75 139,58 69,79 Tinggi


24 FRA 77,08 83,33 160,42 80,21 Tinggi
25 FDL 87,50 91,67 179,17 89,58 Tinggi
26 KLA 85,42 83,33 168,75 84,38 Tinggi
27 HBI 89,58 87,50 177,08 88,54 Tinggi
Jumlah 2198,96
Rata-rata 81,44 Tinggi

Dari hasil motivasi belajar pada siklus II diperoleh data 27 siswa

menunjukkan tinggkat motivasi belajar yang “tinggi”.

Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas II SD N

Sarikarya pada muatan KD 3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi

(panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.

Pengujian soal dilaksankan pada akhir siklus I yaitu pada hari selasa, 25

April 2017. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

No Nama Nilai Kategori


. Tuntas Tidak
(T) Tuntas
(TT)
1 VN 86,7 T
2 ZHR 93,3 T
3 ARD 80 T
4 AUR 86,7 T
5 SEN 73,3 T
6 DES 66,7 T
7 TY 60 TT
8 FAZ 86,7 T
9 FIT 80 T
10 VI 86,7 T
11 GL 86,7 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

12 GYD 93,3 T
13 AMN 86,7 T
14 HMR 66,7 T
15 IT 80 T
16 KYS 86,7 T
17 PN 60 TT
18 BR 86,7 T
19 AKN 80 T
20 RV 86,7 T
21 RNT 86,7 T
22 RKI 80 T
23 KK 73,3 T
24 FRA 86,7 T
25 FDL 86,7 T
26 KLA 80 T
27 HBI 80 T
Jumlah 2186,7
Rata-rata 81
Persentase 92,55% 7,45%

Berdasarkan table 4.6 Rata-rata nilai ulangan pada siklus II yaitu

81,98 Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 25 siswa dengan

persentase 92,55% dan 2 siswa dengan persentase 7,45% belum

memenuhi KKM.

4) Refleksi

Pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan model

pembelajaran mind mapping pada muatan pelajaran IPA di kelas II SD N

Sarikarya berjalan sesuai dengan rencana.

Pertemuan kesatu

Hari Rabu, 3 Mei 2017 dilaksanakan proses pembelajaran pertama.

Pembelajaran sudah berlangsung sesuai dengan perencanaan melalui


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

model pembelajaran mind mappingdan penggunaan media berupa gambar

yang berisi materi pengehamatan energi (panas dan listrik). Gambar

merupakan beberapa contoh yang mewakili bentuk penghematan energi

(panas dan listrik).

Pembentukan kelompok menerapkan seperti pada siklus I dengan

maksud menghemat waktu dan efektivitas dalam berkelompok. Dalam

pembuatan mind mapping yang siswa terlihat aktif , walau masih beberapa

yang ramai sendiri. Pada waktu pengerjaan LKS berjalan dengan baik.

Pertemuan Kedua

Hari Selasa, 9 Mei 2017 dilaksanakan proses pembelajaran yang

kedua. Pembelajaran kedua berupaya memberi motivasi dan memantau

hasil belajar siswa dengan bantuan video penghematan energi (cahaya dan

bunyi).

Pada saat observasi terlihat siswa sudah mulai aktif dalam

kelompok hal ini terlihat ketika memecahkan LKS dalam diskusi

kelompok. Setelah LKS selesai dikerjakan guru (peneliti) membahas LKS

secara bersama, pada saat pembahasan indicator sudah tercapai sudah ada

beberapa siswa yang aktif dalam bertukar pikiran maupun berpendapat.

Dari hasil persentase rata-rata motivasi belajar siklus II adalah 81,44%

sedangkan kriteria keberhasilan siswa harus mencapai 70%. Hasil rata-rata

nilai ulangan pada akhir siklus II adalah 81,98 hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

target pada variabel hasil belajar baik, karena pada salah satu variabel

sudah mencapai target sehingga siklus tidak perlu dilanjutkan lagi.

B. Pembahasan

1. Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar

Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan delapan

langkah model pembelajaran mind mapping yaitu sebagai berikut:

a. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Sebelum pembelajaran dimulai peneliti terlebih dahulu

menyampaikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai tujuannya agar

siswa tahu arah pembelajarannya. Kemudian diawal kegiatan peneliti

memotivasi siswa dengan sebuah ice breaking hal ini dilakukan agar

pembelajaran dapat berjalan dengan baik terlebih setelah istirahat, pikiran

siswa perlu disiapkan kembali ke pelajaran selanjutnya.

b. Mengemukakan permasalahan

Pada saat pembelajaran berlangsung mengemukakan permasalahan

merupakan hal penting, hal ini dilakukan untuk menggali pengetahuan

siswa dengan rasa ingin tahunya bahwa lingkungan dan alam disekitarnya

terdapat permasalahan yang perlu dihadapi. Dalam hal ini peneliti

mengemukakan permasalahan yang dapat dijangkau oleh kognitif siswa

yang sesuai dengan materi pembelajaran. Tujuan dari mengemukakan

permasalah agar siswa mempunyai pemahaman materi yang akan diterima.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Pada kegiatan ini peneliti melakukan kegiatan tanya jawab sehingga peran

siswa turut menghidupkan suasana kelas.

Setelah mengemukakan permasalahan peneliti menyajikan gambar

atau video pembelajaran dengan tujuan untuk memotivasi siswa untuk

mempermudah dalam memahami materi.

c. Pembagian kelompok

Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Pada

pembentukan kelompok peneliti dibantu guru, dengan pertimbangan guru

lebih mengenal pribadi dan karakter siswa. Pembagian kelompok

dilakukan sebelum siswa masuk kedalam kelas terlebih dulu tempat duduk

sudah disusun dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang,

sehingga tidak menghabiskan waktu yang lama saat pembagian kelompok.

Pembagian kelompok bertujuan untuk mempersiapkan dalam diskusi

dalam mengerjakan beberapa tugas seperti LKS yang kemudian menuntun

dalam pembuatan mind mapping.

d. Mencatat hasil diskusi

Dalam kegiatan kelompok peneliti membagikan LKS pada tiap

kelompok untuk didiskusikan bersama kelompok. Siswa saling bekerja

sama untuk menyelesaikan tugas kelompok. Peneliti dibantu guru

mengemukakan masalah yang ada disekitar siswa sebagai bahan dikusi

yang sesuai dengan materi. Diskusi nantinya akan mempermudah dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

pengerjaan LKS. Guru meminta siswa mencatat point-point penting dalam

diskusi kelas.

e. Membacakan hasil dikusi

Setelah di dalam kelompok siswa melakukan diskusi. Siswa

dituntut untuk unjuk diri, agar melatih kepercaya diri didepan kelas.

Dengan membacakan hasil dikusi di depan siswa yang lain dapat

mengkoreksi pekerjaan teman. Dalam hal ini perlu kerjasama dan

tanggung jawab satu dengan kelompok lain untuk menghargai kelompok

yang maju.

f. Membuat mind mapping

Peneliti mengawali kegiatan dengan pengenalan mind mapping itu

apa?, karena mind mapping merupakan hal baru bagi siswa kelas II. Lalu

guru membagikan kertas manila kosong, dan peneliti member sebuah

gambar yang mencontohkan mind mapping. Peneliti mengingatkan yang

terpenting ide sentral seperti pada materi dan hubungan cabang-cabang

seperti yang ditunjukkan pada LKS.

Peneliti menyiapkan selembar kertas manila kosong, lem, gambar,

dan pewarna. Alat dan bahan ini diperlukan untuk memperindah dalam

pembuatan mind mapping. Dalam hal ini mind mapping mampu menggali

kreativitas dan daya ingatan melalui unsur didalamnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

g. Mempresentasikan mind mapping

Setelah melalui beberapa proses pembuatan mind mapping

kemudian siswa dituntun untuk mempresentasikan hasil dari

membuatmind mapping ke depan kelas. Setiap kelompok diberi

kesempatan untuk menceritakan apa yang telah dibuat. Hal ini membantu

siswa dalam mengkoreksi pada saat pengerjaan. Pada saat

mempresentasikan siswa diperkenankan untuk bertanya apabila ada

kesalahan pada pembuatan mind mapping disetiap kelompok. Kemudian

guru membantu menjelaskan jika diperlukan.

h. Membuat kesimpulan

Pada akhir pembelajaran pemberian kesimpulan merupakan hal

penting. Hal ini dilihat apa yang tengah diperoleh siswa dan materi apa

saja yang sudah dipelajari. Guru menanyakan apa yang sudah dipelajari

serta memberikan penguatan untuk materi yang sudah dipelajari dan bila

perlu mengkoreksi jika ada kesalahan penyampaian materi. Dalam hal ini

siswa dibantu guru membuat kesimpulan secara bersama-sama.

2. Peningkatan Motivasi Belajar

Penelitian untuk melihat motivasi belajar siswa dilaksanakan dalam

dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I

dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dan Selasa, 2 Mei 2017.

Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei 2017 dan Selasa, 9

Mei 2017. Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran menggunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

model pembelajaran mind mapping dapat diterapkan dalam beberapa langkah

kegiatan yaitu menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, mengemukakan

masalah, pembagian kelompok, mencatat hasil diskusi, membacakan hasil

diskusi, membuat mind mapping, mempresentasikan mind mapping, dan

membuat kesimpulan. Hasil observasi dan kuesioner peningkatan motivasi

belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4,7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II

No. Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II


Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori
1 VN 62,50 Sedang 86,46 Tinggi 92,71 Tinggi
2 ZHR 56,25 Sedang 79,17 Tinggi 87,50 Tinggi
3 ARD 41,67 Rendah 65,63 Sedang 80,21 Tinggi
4 AUR 56,25 Sedang 87,50 Tinggi 91,67 Tinggi
5 SEN 43,75 Rendah 66,67 Tinggi 80,21 Tinggi
6 DES 33,33 Rendah 61,46 Sedabg 68,75 Tinggi
7 TY 37,50 Rendah 73,96 Tinggi 78,13 Tinggi
8 FAZ 47,92 Rendah 71,88 Tinggi 79,17 Tinggi
9 FIT 60,42 Sedang 77,08 Tinggi 86,46 Tinggi
10 VI 62,50 Sedang 89,58 Tinggi 88,54 Tinggi
11 GL 54,17 Rendah 84,38 Tinggi 75 Tinggi
12 GYD 64,58 Sedang 92,71 Tinggi 94,79 Tinggi
13 AMN 45,83 Rendah 73,96 Tinggi 77,08 Tinggi
14 HMR 45,83 Rendah 81,25 Tinggi 82,28 Tinggi
15 IT 60,42 Sedang 76,04 Tinggi 84,38 Tinggi
16 KYS 58,33 Sedang 80,21 Tinggi 77,08 Tinggi
17 PN 43,75 Rendah 81,25 Tinggi 77,08 Tinggi
18 BR 54,17 Rendah 71,88 Tinggi 81,25 Tinggi
19 AKN 56,25 Sedang 70,83 Tinggi 81,25 Tinggi
20 RV 47,92 Rendah 67,71 Tinggi 71,88 Tinggi
21 RNT 52,08 Rendah 70,83 Tinggi 76,04 Tinggi
22 RKI 45,83 Rendah 77,08 Tinggi 75 Tinggi
23 KK 31,25 Rendah 63,54 Sedang 69,79 Tinggi
24 FRA 50 Rendah 78,13 Tinggi 80,21 Tinggi
25 FDL 58,33 Sedang 86,46 Tinggi 89,58 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

26 KLA 58,33 Sedang 82,29 Tinggi 84,38 Tinggi


27 HBI 56,25 Sedang 84,38 Tinggi 88,54 Tinggi
Jumlah 1385,42 2082,29 2198,96
Rata-rata 51,31 Rendah 77,12 Tinggi 81,44 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.7 hasil peningkatan motivasi belajar dapat dilihat

kondisi awal bahwa diperoleh rata-rata motivasi siswa sebesar 51,31

menunjukkan tingkat motivasi siswa “rendah”. Setelah dilakukan tindakan

menggunakan model pembelajaran mind mapping pada siklus I perolehan

skor menjadi 77,12 menunjuk pada tingkat “tinggi”. Motivasi belajar siswa

mengalami peningkatan sebesar 25,81. Sedangkan pada siklus II memperoleh

skor rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 81,44 yang menunjukkan bahwa

tingkat motivasi belajar siswa mengalami peningkatan 4,32 dari siklus I dan

30,13 dari kondisi awal.

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas II SD N Sarikarya dapat

dilihat pada diagram di bawah ini.

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Dari gambar 4.1 dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa kelas

II SD N Sarikarya. Pada kondisi awal motivasi belajar siswa sebesar 51,31

meningkat menjadi 77,12 pada siklus I, dan 81,44 pada siklus II. Peningkatan

motivasi belajar siswa dipengaruhi dengan penerapan model mind mapping.

Dalam proses pembelajaran guru mengemukakan masalah sebagai langkah

awal untuk mendorong rasa ingin tahu siswa dengan mengkaitkan materi yang

dekat dengan kehidupan siswa. Kemudian siswa dibentuk dalam kelompok

untuk saling bekerja sama, bertukar ide dan gagasan yang dimiliki. Hal ini

membantu siswa untuk berani unjuk diri didepan umum. Lalu hal yang paling

penting pada waktu pembuatanmind mappingdaya kreativitas siswa muncul

dengan rasa ingin tahu pada hal baru melalui gambar, warna, simbol, garis,

bentuk dan kata.

Berdasarkan data yang telah diperoleh di atas peneliti menyimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran mind mappingdapat meningkatkan

motivasi belajar siswa.Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat ketika

siswa aktif untuk mencari informasi baru, ataupun terbuka dengan hal-hal

baru baik bertukar pendapat atau mengemukakan ide dalam kelompok. Selain

itu ide dan pendapat siswa tertuang pada saat pembuatan mind mapping, di

mana kerja sama siswa saling terlibat aktif.

Mind mappingmerupakan salah satu bentuk pembelajaran yang

digunakan untuk melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi dengan

pemetaan pikiran (Sani, 2013 : 240). Selainuntuk mendorong peserta didik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

mind mappingmencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar.

Pada umumnya hal yang memotivasi siswa dengan memperbanyak

pengalaman peserta didik (urutan materi dari mudah ke sukar). Pembelajaran

menggunakan model mind mapping termasuk cara yang kreatif untuk peserta

didik, sebab dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok maupun

individu. Dalam hal ini siswa memiliki pemahaman dalam memetakan pikiran

yang lebih sederhana, sehingga siswa mampu membentuk ingatan dan daya

kreativitas masing-masing sejak dini.

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model mind mappingdilaksanakan dalam dua siklus terdiri dari

dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dan

Selasa, 2 Mei 2017. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei

2017 dan Selasa, 9 Mei 2017. Berikut hasil belajar siswa dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II

No.. Nama Kondisi awal Siklus I Siklus II

Nilai Kriteria Nilai Kriteria


1 VN 85 T 86,7 T
2 ZHR 90 T 93,3 T
3 ARD 70 T 80 T
4 AUR 75 T 86,7 T
5 SEN 65 T 73,3 T
6 DES 60 TT 66,7 T
7 TY 70 T 60 TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

8 FAZ 85 T 86,7 T
9 FIT 75 T 80 T
10 VI 85 T 86,7 T
11 GL 80 T 86,7 T
12 GYD 90 T 93,3 T
13 AMN 75 T 86,7 T
14 HMR 60 TT 66,7 T
15 IT 85 T 80 T
16 KYS 75 T 86,7 T
17 PN 70 T 60 TT
18 BR 85 T 86,7 T
19 AKN 85 T 80 T
20 RV 70 T 86,7 T
21 RNT 90 T 86,7 T
22 RKI 75 T 80 T
23 KK 55 TT 73,3 T
24 FRA 65 T 86,7 T
25 FDL 90 T 86,7 T
26 KLA 75 T 80 T
27 HBI 75 T 80 T
Jumlah 1552 2060 2186,7
Rata-rata 70,6 76,3 81
Persentase 68,18% 88,89% 92,55%
Ketuntasan

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas II

SD N Sarikarya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

nilai ulangan pada kondisi awal yaitu 70,6 meningkat pada siklus I yaitu 76,3

dan pada siklus II 81. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II

sebesar 4,7. Sedang presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dengan

standar 65, presentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal sebesar

68,18% pada siklus I menjadi 20,71% dan pada siklus II menjadi 3,66%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Peningkatan hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya dapat dilihat

pada diagram di bawah ini.

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar

Dari gambar di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa Kelas

II SD N Sarikarya. Dari kondisi awal belajar siswa sebesar 70,6 meningkat

menjadi 76,3 pada siklus I, dan pada 81 pada siklus II.

Penelitian melakukan tindakan siklus I pada hari Selasa, 25 April 2017

dan Selasa, 2 Mei 2017. Melalui diagram pada gambar 4.2 diketahui nilai rata-

rata ulangan siswa pada siklus I sebesar 76,3. Dari hasil yang diperoleh ada 24

siswa dengan presentase 88,89% sudah mencapai KKM, dan 3 siswa belum

mencapai KKM dengan presentase 11,11%. Dengan standar nilai KKM yang

sudah ditentukan yaitu 65.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan persentase

pencapaian hasil belajar siswa pada siklus I sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus I

Diagram di atas menunjukkan bahwa telah ada peningkatan

pencapaian hasil belajar IPA dibanding dengan kondisi awal. Kondisi awal

terdapat 22 jumlah siswa, yang sudah mencapai KKM ada 17 siswa dengan

presentase 68,18% dan siswa belum mencapai KKM ada 5 dengan presentase

31,82%.

Penelitian melakukan tindakan siklus II pada hari Rabu, 3 Mei 2017

dan Selasa, 9 Mei 2017. Melalui diagram pada gambar 4.2 diketahui nilai rata-

rata ulangan siswa pada siklus IIsebesar 81. Dari hasil yang diperoleh ada 25

siswa dengan presentase 92,55% sudah mencapai KKM, dan 2 siswa belum

mencapai KKM dengan presentase 7,45%. Dengan standar nilai KKM yang

sudah ditentukan yaitu 65.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan persentase

pencapaian hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus II

Diagram di atas menunjukkan bahwa telah ada peningkatan

pencapaian hasil belajar IPA siklus IIdibanding dengan siklus I. Persentase

pencapaian KKM siklus I 88,89%, sedang persentase pencapaian KKM siklus

II 92,55% dengan selisih persentase 3.66% telah mengalami peningkatan.

Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklua II

No. Variabel Indikator Kondisi Siklus I Siklus II


Awal Target Capaian Target Capaian
1 Hasil Rata-rata
Belajar nilai 70,6 65 76,3 70 81
Siswa ulangan
Persentase
jumlah 68,18% 79% 88,89% 82% 92,55%
siswa sudah
mencapai
KKM

Berdasarkan hasil analisis data tingkat ketuntasan dan hasil belajar

siklus I mencapai 88,89% dengan rata-rata 76,3 dari 70. Dengan peningkatan

nilai hasil belajar 5,7. Pada Pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 92,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

dengan rata-rata 81. Peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata

kelas 70,6 menjadi 81 adanya peningkatan nilai hasil belajar 10,4.

Peningkatan hasil belajar siswa seperti yang ditunjukkan pada tabel

4.9dipengaruhi dengan adanya proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran mind mapping. Siswa menyukai hal-hal baru, dengan

begitu perlu proses pembelajaran menarik yang mampu memotivasi dalam

belajar. Dalam hal ini mind mapping dapat menjadi salah satu alternatif dalam

pembelajaran inovatif. Sani (2013:240) menjelaskan kegiatan ini sebagai

upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian

dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami masalah dengan cepat

karena telah terpetakan.Selain siswa membutuhkan wujud benda kongkret

dalam belajar, siswa perlu merekam ingatan dan menampung daya

imajinasinya. Melalui beberapa langkah model mind mappingseperti

menyampaikan kompetensi, mengemukakan masalah membantu siswa

memberi dorongan untuk belajar dari rasa ingin tahunya. Hal ini terlihat saat

tanya jawab siswa mencari-mencari jawabandari sebuah permasalah seperti

“coba perlihatkan kedua pergelangan tangan kalian, lalu gosokan kedua

pergelangan. Apa yang dapat kalian rasakan?”. Lalu pada saat masuk dalam

kelompok siswa sudah mulai terlibat aktif dengan diskusi atau obrolan dengan

teman hal ini ditunjukkan dengan motivasi belajar siswa yang mengalami

peningkatan. Kemudian pada tahap pembuatan mind mapping dan presentasi

siswa cukup antusias saling melihat hasil karya teman, bersaing dan memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

apresiasi setiap kelompok. Pada akhir kesimpulan siswa merasa senang

selama proses pembelajaran karena melibatnya siswa, begitu juga semangat

belajar dapat ditunjukkan dengan karya-karyanya berupa mind mapping.

Dengan begitu melalui penerapan model mind mapping dapat

membantu siswa dalam proses pembelajaran untuk terlibat aktif dan berkreasi,

sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar baik

pemahaman materi dan keterampilan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini, peneliti membahas kesimpulan, keterbatasan masalah

dan saran setelah pelaksanaan penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV, maka peneliti dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas II SD N

Sarikarya tahun ajaran 2016/2017 dalam pelajaran IPAKD 3.1

“Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi)

yang ada di lingkungan sekitar.” dan KD 3.2 “Mengidentifikasi jenis energi

yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.”.

Dilakukan dengan tujuh langkah model mind mapping sebagai berikut :

menyampaikan kompetensi, mengemukakan masalah, pembagian kelompok,

mencatat hasil diskusi, membacakan hasil diskusi, membuat mind mapping,

mempresentasikan mind mapping, dan membuat kesimpulan.

2. Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 3.1 “Mengidentifikasi

sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di

lingkungan sekitar.” dan KD 3.2 “Mengidentifikasi jenis energi yang paling

sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.”. Hal ini

ditunjukkan pada peningkatan rata-rata skor motivasi belajar siswa dari

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

kondisi awal 51,31 (rendah), pada siklus I menjadi 77,12 (tinggi), dan pada

siklus II menjadi 81,44 (tinggi).

3. Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 3.1 “Mengidentifikasi

sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di

lingkungan sekitar.” dan KD 3.2 “Mengidentifikasi jenis energi yang paling

sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.” Hal ini

ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 70,6,

pada siklus I diperoleh nilai 76,3, dan pada siklus II meningkat menjadi 81.

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) meningkat dari kondisi

awal 68,18%, pada siklus I menjadi 88,89% dan pada siklus II menjadi

92,55%.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan peneliti

sebagai berikut :

1. Peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari sumber bacaan mengenai

mind mapping, oleh karena bacaan yang membahas terkait mind mapping

terbatas.

2. Peneliti membutuhkan waktu lebih pada pengerjaan soal evaluasi dan lembar

observasi siswa karena keterbatasan siswa ada yang belum bisa membaca

dengan lancar, sehingga membutuhkan bantuan guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

3. Keterbatasan waktu menjadikan pengerjaan mind mapping kurang maksimal.

Karena hal itu peneliti membatasi waktu saat pengerjaan mind mapping.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dialami peneliti, berikut

beberapa saran yang diberikan:

a. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sebaiknya mencari sumber tentang

mind mapping lebih mendalam.

b. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sebaiknya melakukan manajemen

waktu dengan baik, sehingga waktu proses pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini bisa dikonsultasikan

dengan pihak guru ataupun sekolah.

c. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengenal karakteris siswa lebih

menyeluruh sehingga waktu pembagian kelompok dapat berjalan dengan

diskusi dua arah.

d. Bagi peneliti selanjutnya upayakan agar kreatifitas anak tetap mengalir tanpa

dibatasi oleh jam pelajaran, sehingga anak mempunyai kreatifitas dari rasa

ingin tahunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosodakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010.Penelitian tindakan. Yogyakarta:Aditya Media.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak.Jakarta : PT Gramedia.

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map.Jakarta : PT Gramedia.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pembelajaran. Bandung :PT. Citra aditya bakti.

Iskandar, Srini M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :Depdiknas.

Karwati dan Doni. 2014. Manajemen kelas classroom management. Bandung :

Alfabeta

Kompri. 2015.Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Kusumah, Wijaya. & Dedi Dwitagama. 2010.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Indeks.

Mertler, Craig A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas: meningkatkan sekolah dan

memberdayakan pendidik. Jakarta: Indeks

Uno, Hamzah B. (2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM.

Jakarta : Bumi Aksara.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Rohmah. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Teras.

Rusman. 2012. Model-model Pemebalarajan Pengembangan Profesionalisme

GuruJakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudijono, Anas. 2011. Penghantar Evaluasi Pendidikan. Jakara: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Ramaja Rosdakarya.

Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung :PT. Refika Aditama.

Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan: dalam meningkatakan mutu pendidikan.

Yogyakarta: Teras.

Sugiyono. 2012. Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi hasil

belajar. Bandung: Remaja Rosadarkarya

Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Pustaka Book

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah. Dasar: Jakarta:

Sani, Abdullah Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenata Media

Grup.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta :Erlangga.

Sanjaya, W. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenata Media Grup.

Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana.

Tampubolon, Saur. 2013.Penelitian Tindakan Kelas: sebagai pengembangan profesi

pendidik dan keilmuan. Jakarta: Erlangga

Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

LAMPIRAN I

SURAT PENGANTAR PENELITIAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

LAMPIRAN II

VALIDASI INSTRUMEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

LAMPIRAN III

VALIDASI PERANGKAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

LAMPIRAN IV

DATA KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

LAMPIRAN V

DATA NILAI SISWA TAHUN AJARAN 2015/2016


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

LAMPIRAN VI

PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Silabus Pembelajaran

Nama Sekolah : SD N Sarikarya


Mata Pelajaran : IlmuPengetahuanAlam
Kelas/Semester : II/II
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
kegunaannya.

SiklusdanP StandarKompe Kompetensi Indikator Materi KegiatanPembelajaran Alokasi Sumber Penilaian


ertemuan tensi Dasar Pokok waktu

Siklus 1 3. Mengenal 3.1. 3.1.1 Sumber Pertemuan 1 - Anwar, Jenis


berbagai Mengidentifi Mengidentifikasi energi a. Menyampaikan tujuan 2jp Sjaeful dan penilaian
Pertemuan I sumber energi kasi sumber- sumber energi panasdan pembelajaran dan Cucu : Tes dan
yang sering sumber panas yang ada energi rencana kegiatan Suhendar. Non Tes
dijumpai dalam energi di lingkungan listrik b. Guru member motivasi 2008. Mari
kehidupan (panas, sekitar. siswa Belajar Bentuk
sehari-hari dan listrik, 3.1.2 c. Guru mengemukakan Ilmu Tes:
kegunaannya. cahaya dan Mengidentifikasi konsep/permasalah Pengetahua LKS,
bunyi) yang sumber energi d. Guru membagi siswa n Alam 2. PG
ada di listrik yang ada dalam 8 kelompok, Jakarta: (Pilihan
lingkungan di lingkungan setiap kelompok terdiri Pusat Ganda)
sekitar sekitar. dari 2-3 siswa. Perbukuan
3.1.3 e. Guru menyajikan Departeme Non Tes:
Menyebutkan informasi tentang nPendidika Lembar
contoh alat yang macam-macam sumber nNasional. observasi,
menghasilkan energi dengan sebuah - Sulistyanto, lembar
energi panas dan gambar Heridan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

energi listrik. f. Siswa mengerjakan LKS Edy siswa.


3.1.4Menggali secara berkelompok Wiyono.20
kegunaan energi g. Siswa mencatat hasil 08. Ilmu
panas dan energi diskusi kelompok Pengetahua
listrik yang dapat mendapat arahan dari n Alam 2.
dimanfaatkan guru Jakarta
dalam kehidupan h. Secara bergantian :Pusat
sehari-hari. perwakilan kelompok Perbukuan
membacakan hasil Departeme
diskusi nPendidika
i. Siswa membuat mind map nNasional.
/peta pikiran
j. Siswa mempresentasikan
hasil kerjanya
k. Siswa dan guru menarik
kesimpulan tentang
materi pelajaran
Siklus 1 3.1. 3.1.1 Sumber Pertemuan II - Isnawati, Jenis
Mengidentifi Mengidentifikasi energi a.Menyampaikan tujuan 2jp Yustina penilaian
Pertemuan II kasi sumber- sumber energy cahaya pembelajaran dan SaridanAgn : Tes, dan
sumber cahaya yang ada dan rencana kegiatan es 2010. Non Tes
energi di lingkungan energi b.Guru member motiva Ilmu
(panas, sekitar. bunyi sisiswa Pengetahua Bentuk
listrik, 3.1.2 c.Guru mengemukakan n Alam II. Tes:
cahaya dan Mengidentifikasi konsep/permasalah Jakarta: LKS,
bunyi) yang sumber energi d.Guru membagi siswa Pusat PG
ada di bunyi yang ada dalam 8 kelompok, Perbukuan, (Pilihan
lingkungan di lingkungan setiap kelompok terdiri Departeme Ganda)
sekitar sekitar. dari 2-3 siswa. nPendidika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

3.1.3 e.Guru menyajikan nNasional. Non Tes :


Mengidentifikasi informasi tentang - Purwati, Lembar
sumber energi macam-macam sumber Sri. 2008. observasi,
lain yang dapat energi dengan sebuah Ilmu Lembar
ditemui di video Pengetahua penilaian
lingkungan f.Siswa mengerjakan LKS n Alam 2. siswa.
sekitar. secara berkelompok Jakarta
3.1.4 g.Siswa mencatat hasil :Pusat
Menyebutkan diskusi kelompok Perbukuan
contoh alat yang mendapat arahan dari Departeme
menghasilkan guru nPendidika
energi cahaya h.Secara bergantian nNasional.
dan bunyi. perwakilan kelompok - Rositawaty,
3.1.5Menggali membacakan hasil S. danAris
kegunaan energi diskusi Muharam.
cahaya dan i.Siswa membuat mind map 2008.
energi bunyi /petapikiran Senang
yang dapat j.Siswa mempresentasikan Belajar
dimanfaatkan hasil kerjanya Ilmu
dalam kehidupan k.Siswa dan guru menarik Pengetahua
sehari-hari. kesimpulan tentang n Alam 2.
materi pelajaran Jakarta
:Pusat
Perbukuan
Departeme
nPendidika
nNasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 1 PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya


Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
C. Indikator
Kognitif
3.1.1 Mengidentifkasi sumber energi panas yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.2 Mengidentifikasi sumber energi listrik yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.3 Menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi panas dan energi
listrik.
3.1.4 Menggali kegunaan energi panas dan energi listrik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

D. TujuanPembelajaran
Kognitif
3.1.1 Siswa mampu mengidentifkasi sumber energi panas yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi listrik yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.3 Siswa mampu menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi
panas dan energi listrik.
3.1.4 Siswa mampu menggali kegunaan energi panas dan energi listrik yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.

E. Materi
IPA : Sumber energi (panas dan listrik) dan kegunaannya (terlampir)

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanyajawab, dan Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai jam istirahatnya,
“Bagaimana istirahatnya, sudahkah merasa kenyang
setelah jajan tadi?. Kalau istirahat jajannya
diperhatikan ya jangan sembarangan.”
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenal sumber energi (panas dan listrik) yang
sering dipakai dan kegunaannya ”.(Langkah 1 :
menyampaikan kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking, “Permainan Warna”
Kegiatan Eksplorasi 50 menit
Inti a. Guru bertanya pada siswa yang pertama, “Coba
perlihatkan kedua pergelangan tangan kalian, lalu
gosokan kedua pergelangan. Apa yang dapat kalian
rasakan?”. Kedua, “Siapa yang disini mempunyai
televisi? Taukah kenapa televisi dapat menyala?”.
(Langkah 2 : mengemukakan
konsep/permasalahan)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
a. Guru menampilkan sebuah contoh gambar sumber
energi panas dan energi listrik.
b. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan apa saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

contoh energi panas dan energi listrik?”.


c. Guru menanyakan,”coba lihat apa yang ada
disekitar kalian taukah alat-alat penghasil dari
energi panas dan energi listrik?”.
d. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
e. Guru memberi contoh kegunaan energi panas dan
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
f. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok (berisi 3-4
orang). (Langkah 3 : membentuk kelompok)
g. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS yang
berisi materi energi panas dan energi listrik.
h. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban dari
hasil diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi).
i. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
j. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (panas dan listrik) dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
k. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
l. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan.(Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
m. Guru memantau pekerjaan siswa “Apakah ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

kesulitan? Apakah sudah selesai?”.


n. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?” (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
o. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama.
p. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan a. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi
Penutup pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan) 10
b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama, ”Perlu Menit
kalian ketahui sumber energi disekitar kita
sangatlah banyak dan mempunyai kegunaannya
bukan”.
c. Guru dan siswa saling mengucap salam.
d. Guru menutup pembelajaran hari ini.

H. Alat dan Bahan


Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, dan kertas kosong
(membuat mind map)
I. Media
Lembar kerja siswa, dan contoh gambar sumber energi panas dan listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes Rini W. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

RUBRIK PENILAIAN

1. Rubrik Penilaian Produk Mind Map


Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan Materi yang ditulis Menuliskan Menuliskan
materi tidak ada sebagian materi materi secara
hubungannya yang sudah lengkap yang
dengan materi yang dipelajari sudah dipelajari
dipelajari
si Mampu Mampu Mampu
menjelaskan 1 menjelaskan 2 menjelaskan
pokok bahasan dari pokok bahasan bahasan materi
materi dari materi sesuai perintah
dan benar
Estetika Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek Tercapai semua
a. Pemakaian aspek estetika.
warna
b. Pemakaian
gambar yang
sesuai dengan
materi
c.Pemakaian garis
dan bentuk
c. Tulisan jelas
dan rapi
*Total Skor 9

Penilaian Mind Map= x 100

2. Rubrik Penilaian Afektif


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama Siswa Siswa Siswa
- Memberikan ide berkerjasama bekerjasama bekerjasama
-Mendengarkan hanya dengan hanya dengan dengan
ide melakukan 1 melakukan 2 melakukan
- Terlibat bekerja indikator indikator semua indikator
dalam kelompok
Tanggung jawab Siswa ikut Siswa ikut Secara
-Mencari sumber bertanggung jawab bertanggung bertanggung
-Menulis dengan melakukan jawab dengan jawab dengan
-Berperan aktif 1 indikator melakukan 2 melakukan
menyelesaikan indikator semua indikator
tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

*Skor Nilai 6

Penilaian Afektif = x 100

3. Rubruk Penilaian Psikomotorik


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
materi menjelaskan mind menjelaskan menjelaskan
map yang dibuat mind map yang mind map yang
namun harus dibuat namun dibuat tanpa
membaca catatan kadang harus membaca
membaca catatan
catatan
Suara Suara siswa Suara siswa Suara siswa
terdengar namun terdengar namun terdengar jelas
hanya bagian depan hanya sapai keseluruhan
kelas bagian tengah ruang kelas
kelas
Sikap Siswa tidak Siswa bersikap Siswa bersikap
bersikap sopan dan sopan namun sopan dan
tidak menguasai tidak mampu mampu
kelas menguasai kelas menguasai kelas
dan sebaliknya
*Skor Total 9

Penilaian Psikomotorik = x 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran materi
A. Sumber-Sumber Energi
1. Energi Panas
Pengertian energi panas
Energi panas dihasilkan oleh sumber energi panas. Energi panas adalah
sebuah energi yang sangat penting bagi manusia. Dengan berbagai sumber eneriy
panas di dunia akan membuat kegiatan manusia semakin mudah. Energi panas
sendiri adalah sebuah energi yang menghasilkan panas dan jika energi panas
diberikan pada sebuah benda maka akan membuat perubahan suhu pada benda
tersebut. Sedang sumber tenaga panas sendiri adalah sebuah benda yang bisa
menghasilkan panas.

Sumber energi panas


Panas merupakan bentuk energi. Energi panas dihasilkan oleh panas suatu
benda. Contoh sumber panas energi benda adalah panas matahari, panas bumi,
dan uap panas. Semua energi panas itu dapat digunakan untuk kesejateraan
manusia. Misalnya sumber uap panas digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.
Pembangkit listrik yang di bangkitkan oleh uap panas dinamakan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan masih ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP)
Fungsi energi panas
Matahari, api, dan listrik merupakan penghasil energi panas. Pertama adalah
matahari, matahari adalah sebuah energi panas terbesar di alam semesta. Energi
panas juga sangat bermanfaat bagi manusia, seperti memasak dan mengeringkan
baju dengan menggunakan energi panas. Dengan adanya panas orang bisa
mengatur suhu tubuhnya sehingga manusia bisa bertahan hidup. Sumber energi
panas juga cukup banyak dan bisa digunakan dalam berbagai kegiatan manusia.
Contohnya : Kompor - untuk memasak, Dispenser – untuk membuat air hangat,
magic jar – untuk memasak dsb.

Gambar 1.1 Kompor gas

2. Energi Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Manfaat energi listrik


Listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan karena hampir sebagian
kebutuhan manusia berupa peralatan yang menggunakan listrik sebagai
energinya. Semisal saja kipas angin, televisi, mesin cuci, dan komputer.

Macam pembangkit listrik di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga


Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU), dll. Sumber energi listrik berasal dari pembangkit
listrik. Pembangkit listrik disebut juga generator. Generator menyalurkan listrik
ke rumah penduduk. Karena energi listrik banyak digunakan dalam rumah
tangga. Benda di rumah banyak menggunakan energi listrik, misalnya televisi,
lampu belajar, kipas angin dsb.

(a) Televisi (b) Kipas angin


Gambar 1.4 Sumber energi listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Lampiran soal
Lampiran soal
1a. lembar kerja siswa I

Ayo Pikirkan Bersama


Temanmu
Lihat alat – alat yang ada di bawah ini!

Apa sumber energi yang diperlukan

Tuliskan dibukumu seperti contoh

Contoh :

Kincir Angin

Sumber energi angin

1.

___________

___________________ 4.

____________

2. __________________

______________

____________________ 5.

______________

3. ____________________

____________

_____________________

Ib. Lembar kerja siswa I


Coba kamu sebutkan benda-benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Ib. Lembar kerja siswa I


Coba kamu sebutkan benda-benda
Yang menghasilkan energi panas, cahaya, dan bunyi
No.
Sumber energi Kegunaan sumber Benda yang
panas energi panas menghasilkan
energi panas
1. Mengeringan lampu
pakaian
2.
3.

4.
5.

No.
Sumber energi Kegunaan sumber Benda yang
listrik energi listrik menghasilkan
energi listrik
1. Menghidupkan
lampu
2.
3.
4.
5.

Ib. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

2a. lembar kerja siswa II

Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :

A. Tujuan dapat membuat mind map tentang sumber energi.


B. Alat dan Bahan
1) Kertas putih
2) Pensil warna
3) Crayon
C. Langkah kegiatan
1) Buatlah mind map materi tentang sumber energi panas dan energi listrik
langkah sebagai berikut :
a. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari
bagian tengah kertas kosong.
b. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar
(simbol) yang ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita
tetap terfokus, dan konsentrasi.
c. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian
buat akan lebih hidup dan menyenangkan.
d. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar
pusat. Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat
satu, dan seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang
melengkung.
e. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
f. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci.
2) Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan kelas.
3) Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 1 PERTEMUAN II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya


Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
4.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
C. Indikator
Kognitif
3.1.5 Mengidentifikasi sumber energi cahaya yang ada di lingkungan
sekitar.
3.1.6 Mengidentifikasi sumber energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.7 Mengidentifikasi sumber energi lain yang dapat ditemui di lingkungan
sekitar.
3.1.8 Menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi cahaya dan energi
bunyi.
3.1.9 Menggali kegunaan sumber energi cahaya dan energi bunyi yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.


Psikomotorik
1.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi cahaya yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi bunyi yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi lain yang dapat ditemui
di lingkungan sekitar.
3.1.4 Siswa mampu menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi
cahaya dan energi bunyi.
3.1.5 Siswa mampu menggali kegunaan sumber energi cahaya dan energi
bunyi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : Sumber energi (cahaya dan bunyi) dan kegunaannya (terlampir)
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanyajawab, dan penugasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai jam istirahatnya,
‘Bagaimana istirahatnya, sudahkah merasa kenyang
setelah jajan tadi?” Kalau istirahat jajannya
diperhatikan ya jangan sembarangan.
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai sumber energy (cahaya dan bunyi) dan
kegunaannya” (Langkah 1 : menyampaikan
kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking,”Permainan warna”
Kegiatan Eksplorasi 50 menit
Inti a. Guru bertanya pada siswa yang pertama, “Adakah
yang tau kenapa kita tidak dapat melihat ditempat
gelap?, lalu menanyakan kenapa kita memerlukan
cahaya?”. Kedua “Perlihatkan telapak tangan kalian,
diangkat tinggi-tinggi lalu gabung kedua telapak
tangan tersebut, apakah terdengar sesuatu?”
(Langkah 2 : mengemukakan konsep/permasalah)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
c. Guru menampilkan sebuah video tentang sumber
energi cahaya dan energi bunyi.
d. Guru bertanya pada siswa, “Ayo masih ingatkah apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

saja contoh sumber energi cahaya dan bunyi?”.


e. Guru menanyakan, “coba ingat apa yang ada
disekitar kalian sebutkan alat-alat penghasil energi
dari energi cahaya dan bunyi?”.
f. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan melakukan
diskusi bersama teman sebangku.
g. Guru memberi contoh kegunaan energi cahaya dan
bunyi dalam kehidupan sehari-hari dengan
melakukan sebuah peraga (aktivitas fisik).
h. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok (berisi 3-4
orang). (Langkah 3 : membentuk kelompok)
i. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS yang
berisi materi energi cahaya dan energi bunyi.
j. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi).
k. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
l. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (cahaya dan bunyi)dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
m. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
n. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan. (Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

o. Guru memantau pekerjaan siswa. “Apakah ada


kesulitan? Apakah sudah selesai?”.
p. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa yang
berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?”. (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
q. Siswadan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama.
r. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
s. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang belum
dipahami maupun membenarkan yang belum tepat.
Kegiatan a. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi
Penutup pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini. 10
(Langkah 8 : membuat kesimpulan) menit
b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama, ”Perlu
kalian ketahui sumber energi disekitar kita sangatlah
banyak dan mempunyai kegunaannya bukan”.
c. Guru dan siswa saling mengucap salam.
d. Guru menutup pembelajaran hari ini.
H. Alat dan Bahan
Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, kertas kosong (membuat
mind map), dan proyektor
I. Media
Lembar kerja siswa, dan video sumber energi cahaya dan bunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes Rini W. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II.
Jakarta: PusatPerbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
3. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
4. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

RUBRIK PENILAIAN

1. Rubrik Penilaian Produk Mind Map


Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan Materi yang ditulis Menuliskan Menuliskan materi
materi tidak ada sebagian materi secara lengkap
hubungannya dengan yang sudah yang sudah
materi yang dipelajari dipelajari
dipelajari
Isi Mampu menjelaskan Mampu Mampu
1 pokok bahasan dari menjelaskan 2 menjelaskan
materi pokok bahasan bahasan materi
dari materi sesuai perintah dan
benar
Estetika Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek Tercapai semua,
a. Pemakaian aspek estetika
warna
b. Pemakaian
gambar yang
sesuai dengan
materi
d. Tulisan jelas
dan rapi
*Total Skor 9

Penilaian Mind Map = x 100

2. Rubrik Penilaian Afektif


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama Siswa Siswa Siswa
- Memberikan ide berkerjasama bekerjasama bekerjasama
-Mendengarkan ide hanya dengan hanya dengan dengan
- Terlibat bekerja melakukan 1 melakukan 2 melakukan semua
dalam kelompok indikator indikator indicator
Tanggung jawab Siswa ikut Siswa ikut Secara
-Mencari sumber bertanggung bertanggung bertanggung
-Menulis jawab dengan jawab dengan jawab dengan
-Berperan aktif melakukan 1 melakukan 2 melakukan semua
menyelesaikan indikator indikator indikator
tugas
*Skor Nilai 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

Penilaian Afektif = x 100

3. Rubruk Penilaian Psikomotorik


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan materi Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
menjelaskan mind menjelaskan mind menjelaskan mind
map yang dibuat map yang dibuat map yang dibuat
namun harus namun kadang tanpa membaca
membaca catatan harus membaca catatan
catatan
Suara Suara siswa Suara siswa Suara siswa
terdengar namun terdengar namun terdengar jelas
hanya bagian hanya sapai keseluruhan ruang
depan kelas bagian tengah kelas
kelas
Sikap Siswa tidak Siswa bersikap Siswa bersikap
bersikap sopan sopan namun sopan dan mampu
dan tidak tidak mampu menguasai kelas
menguasai kelas menguasai kelas
dan sebaliknya
*Skor Total 9

Penilaian Psikomotorik = x 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran materi
A. Sumber-Sumber Energi
1. Energi Cahaya

(a) Siang hari (b) Malam hari

Gambar 1.3 Gambar kenampakan siang dan malam hari

Pengertian energi cahaya

Mengapa malam hari gelap? Mengapa siang hari terang? Matahari


merupakan sumber energi cahaya sehingga siang hari tampak terang. Saat malam
hari gelap, kita menggunakan lampu senter yang dapat menyala dengan diisi
baterai. Energi cahaya merupakan energi yang dihasilkan oleh sumber cahaya.
Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat memancarkan
cahaya.

Fungsi energi cahaya

Pada proses penglihatan, kita dapat melihat sebuah benda karena adanya
sumber cahaya yang mengenai sebuah benda lalu memantulkan ke mata kita.
Salah satunya cahaya yang dihasilkan lampu atau lilin sebagai contoh energi
cahaya. Semakin jauh dari sumber cahaya maka penglihatan kita akan menjadi
semakin tidak jelas.

Contoh energi cahaya : Matahari, lilin, korek api, lampu dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

2. Energi Bunyi

(a) Terompet (b) Gendang (c) Gitar (d) Gong

Gambar 1.2 Sumber bunyi

Pengertian energi bunyi

Energi bunyi merupakan energi yang dihasilkan dari bunyi. Manusia dapat
mendengar bunyi di setiap saat dan waktu, misalnya mendengarkan perbincangan
yang dilakukan teman kepada kita, mendengar lagu dari radio maupun
mendengar televisi dan melihat gambarnya. Sumber energi bunyi berasal dari
benda yang menghasilkan suara sehingga telinga kita bisa mengdengarnya.

Contoh energi bunyi

Benda tersebut bisa berupa alat musik dan benda lain yang dapat bergesekan
atau bertabrakan sehingga menghasilkan sumber bunyi juga. Seperti halnya
gabus yang digesek ke dinding atau telepon kabel yang terbuat dari gelas aqua
kosong yang disambungkan dengan benang (perantara).

Terompet merupakan alat musik yang berbunyi apabila ditiup, gitar berbunyi
apabila dipetik, gong dan gendang berbunyi apabila dipukul. Keempat alat musik
di atas merupakan sumber energi bunyi dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Lampiran soal
Lampiran soal
1a. lembar kerja siswa I

Ayo Pikirkan Bersama


Temanmu
Lihat alat – alat yang ada di bawah ini!

Apa sumber energi yang diperlukan

Tuliskan dibukumu seperti contoh

Contoh :

Kincir Angin

Sumber energi angin

1.

___________

___________________ 4.

____________

2. __________________

______________

_____________________ 5.

______________

3. ____________________

____________

___ _____________________

Ib. Lembar kerja siswa I


Coba kamu sebutkan benda-benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Ib. Lembar kerja siswa I


Coba kamu sebutkan benda-benda
Yang menghasilkan energi panas, cahaya, dan bunyi
No.
Sumber energi Kegunaan sumber Benda yang
cahaya energi cahaya menghasilkan
energi cahaya
1. Fotosintesis Lampu
2.
3.
4.
5.

No.
Sumber energi Kegunaan sumber Benda yang
bunyi energi bunyi menghasilkan
energi bunyi
1. Tanda komunikasi Klakson
saat berada di kendaraan
jalan
2.
3.
4.
5.

Ib. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

2a. lembar kerja siswa II

Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :

A. Tujuan dapat membuat mind map tentang macam sumber energy


B. Alat dan Bahan
4) Kertas putih
5) Pensil warna
6) Crayon
C. Langkah kegiatan
4) Buatlah mind map materi tentang sumber energi cahaya dan energi bunyi
langkah sebagai berikut :
D. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari bagian
tengah kertas kosong.
E. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar (simbol) yang
ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita tetap terfokus, dan
konsentrasi.
F. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian buat
akan lebih hidup dan menyenangkan.
G. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar pusat.
Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat satu, dan
seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang melengkung.
H. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
I. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang untuk
memperjelas kata kunci.
5) Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan kelas.
6) Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

LAMPIRAN VII

PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

Silabus Pembelajaran

Nama Sekolah : SD N Sarikarya


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/II
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
kegunaannya.

Siklus dan Standar Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Alokasi Sumber Penilaian
Pertemuan Kompetensi Dasar Pokok Pembelajaran waktu

Siklus 2 3. Mengenal 3.2 3.2.1 pemanfa Pertemuan 1 - Anwar, Jenis


berbagai Mengidentifika Menyebutkan atan a. Menyampaikan tujuan 2jp Sjaeful dan penilaian
Pertemuan I sumber energi si jenis energi jenis energi pembelajaran dan Cucu : Tes dan
yang sering yang paling pemanfaatan (panas rencana kegiatan Suhendar. Non Tes
dijumpai sering energi panas dan b. Guru memberi motivasi 2008. Mari
dalam digunakan di yang banyak listrik) siswa Belajar Ilmu Bentuk
kehidupan lingkungan terdapat di dan cara c. Guru mengemukakan Pengetahua Tes:
sehari-hari dan sekitar dan cara lingkungan menghe konsep/permasalah n Alam 2. LKS,
kegunaannya. menghematnya sekitar. matnya.d. Guru membagi siswa Jakarta: PG
3.2.2 dalam 8 kelompok, Pusat (Pilihan
Menyebutkan setiap kelompok terdiri Perbukuan Ganda)
jenis dari 2-3 siswa. Departemen
pemanfaatan e. Guru menyajikan Pendidikan Non Tes :
energi listrik informasi tentang Nasional. lembar
yang banyak macam-macam sumber - Sulistyanto, observasi,
terdapat di energi dengan sebuah Heri dan lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

lingkungan gambar Edy penilaian


sekitar. f. Siswa mengerjakan LKS Wiyono.200 siswa
3.2.3 secara berkelompok 8. Ilmu
Menjelaskan g. Siswa mencatat hasil Pengetahua
cara diskusi kelompok n Alam 2.
penghematan mendapat arahan dari Jakarta :
energi panas dan guru Pusat
energi listrik h. Secara bergantian Perbukuan
yang biasa perwakilan kelompok Departemen
dilakukan dalam membacakan hasil Pendidikan
kehidupan diskusi Nasional.
sehari-hari i. Siswa membuat mind
map /peta pikiran
j. Siswa mempresentasikan
hasil kerjanya
k. Siswa dan guru menarik
kesimpulan tentang
materi pelajaran
Siklus 2 3.2 3.2.1 Pemanfa Pertemuan II - Isnawati, Jenis
Mengidentifika Menyebutkan atan a. Menyampaikan tujuan 2jp Yustina penilaian
Pertemuan II si jenis energi jenis energi pembelajaran dan SaridanAgn : Tes, dan
yang paling pemanfaatan (cahaya rencana kegiatan es 2010. Non Tes
sering energi cahaya dan b. Guru memberi motivasi Ilmu
digunakan di yang banyak bunyi) siswa Pengetahua Bentuk
lingkungan terdapat di dan carac. Guru mengemukakan n Alam II. Tes:
sekitar dan cara lingkungan menghe konsep/permasalah Jakarta: LKS
menghematnya sekitar. matannyd. Guru membagi siswa PusatPerbuk PG
3.2.2 a. dalam 8 kelompok, uan, (Pilihan
Menyebutkan setiap kelompok terdiri Departemen Ganda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

jenis dari 2-3 siswa. Pendidikan


pemanfaatan e. Guru menyajikan Nasional. Non Tes :
energi bunyi informasi tentang - Purwati, Sri. lembar
yang banyak macam-macam sumber 2008. Ilmu observasi,
terdapat di energi dengan sebuah Pengetahua lembar
lingkungan video n Alam 2. penilaian
sekitar. f. Siswa mengerjakan LKS Jakarta : siswa.
3.2.3 secara berkelompok Pusat
Menjelaskan g. Siswa mencatat hasil Perbukuan
cara diskusi kelompok Departemen
penghematan mendapat arahan dari Pendidikan
energi cahaya guru Nasional.
dan energi bunyi h. Secara bergantian - Rositawaty,
yang biasa perwakilan kelompok S. dan Aris
dilakukan dalam membacakan hasil Muharam.
kehidupan diskusi 2008.
sehari-hari. i. Siswa membuat mind Senang
map /peta pikiran Belajar Ilmu
j.Siswa mempresentasikan Pengetahua
hasil kerjanya n Alam 2.
k. Siswa dan guru menarik Jakarta :
kesimpulan tentang Pusat
materi pelajaran Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 2 PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya


Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
C. Indikator
Kognitif
3.2.1 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.2 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.3 Menjelaskan cara penghematan dari energi panas dan energi listrik
yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.2.1 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.2 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.3 Siswa mampu menjelaskan cara penghematan energi panas dan energi
listrik yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara
penghematannya (terlampir)
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

sekolah, “Sepulang sekolah, hal apa yang biasa


kalian lakukan?”
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai jenis energi panas dan energi listrik yang
sering digunakan dan cara penghematannya”.
(Langkah 1 : menyampaikan kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking “One-two-three-four”
Eksplorasi
Kegiatan a. Guru bertanya pada siswa “Siapa yang disini tadi 50 menit
Inti malam tidur, dan lampunya masih menyala?
Selanjutnya menanyakan kenapa sebelum tidur
sebaiknya lampu dimatikan?” (Langkah 2 :
mengemukakan konsep/permasalahan)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
a. Guru menampilkan sebuah contoh gambar jenis
pemanfaatan energi panas dan energi listrik.
b. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan contoh
jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik
yang sering digunakan?”.
c. Guru menanyakan, “coba amati yang ada disekitar
kalian?”.
d. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
e. Guru menguraikan pesan kenapa penghematan
energi perlu dilakukan.
f. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok berbeda dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

sebelumnya (berisi 2-3 orang). (Langkah 3 :


membentuk kelompok)
g. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS
yang berisi materi jenis pemanfaatan energi panas
dan energi listrik.
h. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi)
i. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
j. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (panas dan listrik) dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
k. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
l. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan. (Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
m. Guru memantau pekerjaan siswa “Apakah ada
kesulitan? Apakah sudah selesai?”
n. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?” (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
o. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

p. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.


Konfirmasi
a. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan a. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi 10 menit
Penutup pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama”Perlu
kalian ketahui kita telah sering menggunakan
berbagai jenis pemanfaatan energi, penting bukan
untuk menghemat energi juga.”
c. Guru dan siswa saling mengucap salam.
d. Guru menutup pembelajaran hari ini.

H. Alat dan Bahan


Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, dan kertas polos
I. Media
Lembar kerja siswa, contoh mind mapping, dan contoh gambar sumber energi.
J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II. Jakarta:
PusatPerbukuan, DepartemenPendidikanNasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu


Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

K. Penilaian Pembelajaran
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

RUBRIK PENILAIAN

1. Rubrik Penilaian Produk Mind Map


Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan materi Materi yang ditulis Menuliskan Menuliskan
tidak ada sebagian materi materi secara
hubungannya dengan yang sudah lengkap yang
materi yang dipelajari sudah
dipelajari dipelajari
Isi Mampu menjelaskan Mampu Mampu
1 pokok bahasan dari menjelaskan 2 menjelaskan
materi pokok bahasan bahasan materi
dari materi sesuai perintah
dan benar
Estetika Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek Tercapai
a. Pemakaian warna semua, semua
b. Pemakaian gambar estetika.
yang sesuai dengan
materi
c.Pemakaian garis dan
bentuk
c. Tulisan jelas dan rapi
*Total Skor 9

Penilaian Mind Map = x 100

2. Rubrik Penilaian Afektif


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama Siswa Siswa Siswa
- Memberikan ide berkerjasama bekerjasama bekerjasama
-Mendengarkan ide hanya dengan hanya dengan dengan
- Terlibat bekerja dalam melakukan 1 melakukan 2 melakukan
kelompok indikator indikator semua
indikator
Tanggung jawab Siswa ikut Siswa ikut Secara
-Mencari sumber bertanggung jawab bertanggung bertanggung
-Menulis dengan melakukan jawab dengan jawab dengan
-Berperan aktif 1 indikator melakukan 2 melakukan
menyelesaikan tugas indikator semua
indikator
*Skor Nilai 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Penilaian Afektif = x 100

3. Rubruk Penilaian Psikomotorik


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan materi Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
menjelaskan mind menjelaskan mind menjelaskan
map yang dibuat map yang dibuat mind map yang
namun harus namun kadang dibuat tanpa
membaca catatan harus membaca membaca
catatan catatan
Suara Suara siswa Suara siswa Suara siswa
terdengar namun terdengar namun terdengar jelas
hanya bagian depan hanya sapai keseluruhan
kelas bagian tengah ruang kelas
kelas
Sikap Siswa tidak Siswa bersikap Siswa bersikap
bersikap sopan dan sopan namun sopan dan
tidak menguasai tidak mampu mampu
kelas menguasai kelas menguasai
dan sebaliknya kelas
*Skor Total 9

Penilaian Psikomotorik = x 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

Lampiran materi
A. Jenis Energi panas dan listrik yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar

1. Pemanfaatan Energi Panas

Energi panas tidak dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita
rasakan. Sumber energi panas terbsesar di bumi adalah matahari. Manusia
memanfaatkan energi di antaranya :

a. Menguapkan air (menjemur pakaian, mengerikan pakian/ikan asin/bahan


makanan, proses pembuatan garam)
b. Menghangatkan ruangan dan memanaskan air
c. Mengeringkan bahan makanan, kayu bakar
d. Membantu proses penggorengan untuk pembuatan makanan

2. Pemanfaatan Energi Listrik

Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik sudah menjadi bagian utuh dari
kehidupan manusia. Energi listrik dijadikan sebagai sumber energi. Disebut
sebagai sumber energi karena bisa dijadikan penghasil energi. Misalnya
sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga
dan juga peralatan elektronik. Energi listrik paling banyak digunakan terutama
pada alat rumah tangga, seperti setrika listrik, kipas angin, lampu listrik,
lemari es, televisi dan lain sebagainya.

B. Cara menghemat energi panas dan energi Listrik


1. Panas

Energi panas bisa dihasilkan alat elektronik seperti setrika, atau kompor
dengan bantuan gas atau minyak. Dengan membakar kayu atau menyalakan lilin
maka akan menghasilkan panas. Energi panas yang paling alami merupakan sinar
matahari. Cara menghemat energi panas salah satunya pengurangan pemakaian
alat elektronik dengan memanfaatkan matahari, membuat kompor menyala tanpa
minyak atau gas bisa dengan memanfaatkan abu/bekas kayu bakar dengan begitu
akan menghemat uang ataupun dapat melindungi hutan dan bumi.

Matahari merupakan sumber energi bagi seluruh makhluk hidup. Matahari


sumber energi panas dan cahaya. Sumber energi matahari tidak terbatas kecuali
saat mendung atau malam hari. Sinar matahari juga berguna bagi kita untuk
pakaian yang dijemur akan menjadi kering karena terkena sinar matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

Pemanfaatan matahari menjadi salah satu alternatif dalam penggunaan energi


panas seperti menjemur pakaian atau mengeringkan bahan makanan tradisional
dan proses pembuatan garam dengan mengeringkan.

2. Listrik

Energi listrik termasuk energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Ada pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Listrik juga bisa
dihasilkan dari tenaga matahari dan tenaga angin. Banyak peralatan rumah
tangga yang berupa elektronik yang memerlukan listrik sebagai sumber energi,
misalnya televisi, radio, telepon, dan komputer. Alat elektronik tersebut dapat
berfungsi jika dihubungkan dengan listrik.

Listrik merupakan sumber energi yang banyak digunakan. Listrik


menghasilkan energi panas, bunyi, cahaya, dan gerak. Radio, televisi, setrika,
kulkas dan lampu menggunakan listrik. Cara menggunakan listrik sangat mudah
dengan cara alat cukup dihubungkan. Alat listrik tidak mengotori lingkungan dan
menggunakan listrik harus hati-hati. Jika ceroboh kamu dapat tersengat listrik.
Listrik berasal dari pembangkit listrik, sehingga jumlahnya terbatas. Adapun cara
untuk menghemat listrik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :1)
Cabut kabel/peralatan dari saklar saat tidak digunakan. 2) gunakan listrik dengan
system pulsa (isi ulang) 3) hemat pemakaian lampu 4) Matikan alat elektronik
saat tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

Lampiran soal
Ia. Lembar kerja I

A. Ayo tulisan benar atau salah


Contoh :
Manusia membutuhkan energi benar

1. (Benar/Salah) Energi matahari bisa habis


2. (Benar/Salah) Alat listrik harus dihidupkan terus
3. (Benar/Salah) Setrika menghasilkan energi panas
4. (Benar/Salah) Pada pagi hari
Lampu listrik harus dinyalakan
5. (Benar/Salah) Motor dapat berjalan
Sumber energinya dari bensin
6. (Benar/Salah) Matahari merupakan sumber energi tak terbatas
7. (Benar/Salah) Sumber energi baterai tidak bisa habis
8. (Benar/Salah) Energi cahaya lampu berasal dari listrik
9. (Benar/Salah) Untuk berlayar kapal nelayan
Memerlukan angin
10.(Benar/Salah) Sumber energi angin cepat habis

1b. Kunci jawaban

1. Salah 6. Benar
2. Benar 7. Salah
3. Benar 8. Benar
4. Salah 9. Benar
5. Benar 10. Salah

1c. Penilaian

Skor = (Skor total x 10) : 10


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

Lembar Kerja Siswa II

Isilah dengan tepat !

Tabel kebiasan menghemat energi panas dan energi listrik.

Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan Cara menghemat


sekitar
Kompor
Panas ……

Setrika
……

Korek api
……

Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan Cara menghemat


sekitar
Televisi
Listrik ……

Mesin cuci
……

Lampu
……

Kipas angin
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

2a. Lembar Kerja siswa II

Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :

A. Tujuan dapat membuat mind map tentang macam sumber energi


B. Alat dan Bahan
1. Kertas putih
2. Pensil warna
3. Crayon
C. Langkah kegiatan
1. Buatlah mind map materi pemanfaatan jenis energi (panas dan listrik) dan
cara penghematannya langkah sebagai berikut :
a. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari
bagian tengah kertas kosong.
b. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar
(simbol) yang ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita
tetap terfokus, dan konsentrasi.
c. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian
buat akan lebih hidup dan menyenangkan.
d. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar
pusat. Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat
satu, dan seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang
melengkung.
e. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
f. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci.
g. Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan
kelas.
h. Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 2 PERTEMUAN II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya


Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

L. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
M. Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
N. Indikator
Kognitif
3.3.1 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.3.2 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.3.3 Menjelaskan cara penghematan dari energi panas dan energi listrik
yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

O. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.2.4 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.5 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.6 Siswa mampu menjelaskan cara penghematan energi panas dan energi
listrik yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
P. Materi
IPA : jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara
penghematannya (terlampir)
Q. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan

R. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan e. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

f. Guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang


sekolah, “Sepulang sekolah, hal apa yang biasa
kalian lakukan?”
g. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai jenis energi panas dan energi listrik yang
sering digunakan dan cara penghematannya”.
(Langkah 1 : menyampaikan kompetensi)
h. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking “One-two-three-four”
Eksplorasi
Kegiatan c. Guru bertanya pada siswa “Siapa yang disini tadi 50 menit
Inti malam tidur, dan lampunya masih menyala?
Selanjutnya menanyakan kenapa sebelum tidur
sebaiknya lampu dimatikan?” (Langkah 2 :
mengemukakan konsep/permasalahan)
d. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
q. Guru menampilkan sebuah contoh gambar jenis
pemanfaatan energi panas dan energi listrik.
r. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan contoh
jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik
yang sering digunakan?”.
s. Guru menanyakan, “coba amati yang ada disekitar
kalian?”.
t. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
u. Guru menguraikan pesan kenapa penghematan
energi perlu dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

v. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok berbeda dari


sebelumnya (berisi 2-3 orang). (Langkah 3 :
membentuk kelompok)
w. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS
yang berisi materi jenis pemanfaatan energi panas
dan energi listrik.
x. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi)
y. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
z. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (panas dan listrik) dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
aa. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
bb. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan. (Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
cc. Guru memantau pekerjaan siswa “Apakah ada
kesulitan? Apakah sudah selesai?”
dd. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?” (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
ee. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

bersama-sama.
ff. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
b. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan b. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi 11 menit
Penutup pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
e. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama”Perlu
kalian ketahui kita telah sering menggunakan
berbagai jenis pemanfaatan energi, penting bukan
untuk menghemat energi juga.”
f. Guru dan siswa saling mengucap salam.
g. Guru menutup pembelajaran hari ini.

S. Alat dan Bahan


Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, dan kertas polos
T. Media
Lembar kerja siswa, contoh mind mapping, dan contoh gambar sumber energi.
U. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II. Jakarta:
PusatPerbukuan, DepartemenPendidikanNasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu


Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

V. Penilaian Pembelajaran
3. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
4. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

RUBRIK PENILAIAN

4. Rubrik Penilaian Produk Mind Map


Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan materi Materi yang ditulis Menuliskan Menuliskan
tidak ada sebagian materi materi secara
hubungannya dengan yang sudah lengkap yang
materi yang dipelajari sudah
dipelajari dipelajari
Isi Mampu menjelaskan Mampu Mampu
1 pokok bahasan dari menjelaskan 2 menjelaskan
materi pokok bahasan bahasan materi
dari materi sesuai perintah
dan benar
Estetika Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek Tercapai
a. Pemakaian warna semua, semua
b. Pemakaian gambar estetika.
yang sesuai dengan
materi
c.Pemakaian garis dan
bentuk
c. Tulisan jelas dan rapi
*Total Skor 9

Penilaian Mind Map = x 100

5. Rubrik Penilaian Afektif


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama Siswa Siswa Siswa
- Memberikan ide berkerjasama bekerjasama bekerjasama
-Mendengarkan ide hanya dengan hanya dengan dengan
- Terlibat bekerja dalam melakukan 1 melakukan 2 melakukan
kelompok indikator indikator semua
indikator
Tanggung jawab Siswa ikut Siswa ikut Secara
-Mencari sumber bertanggung jawab bertanggung bertanggung
-Menulis dengan melakukan jawab dengan jawab dengan
-Berperan aktif 1 indikator melakukan 2 melakukan
menyelesaikan tugas indikator semua
indikator
*Skor Nilai 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

Penilaian Afektif = x 100

6. Rubruk Penilaian Psikomotorik


Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan materi Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
menjelaskan mind menjelaskan mind menjelaskan
map yang dibuat map yang dibuat mind map yang
namun harus namun kadang dibuat tanpa
membaca catatan harus membaca membaca
catatan catatan
Suara Suara siswa Suara siswa Suara siswa
terdengar namun terdengar namun terdengar jelas
hanya bagian depan hanya sapai keseluruhan
kelas bagian tengah ruang kelas
kelas
Sikap Siswa tidak Siswa bersikap Siswa bersikap
bersikap sopan dan sopan namun sopan dan
tidak menguasai tidak mampu mampu
kelas menguasai kelas menguasai
dan sebaliknya kelas
*Skor Total 9

Penilaian Psikomotorik = x 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

Lampiran materi
A. Jenis Energi panas dan listrik yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar

1. Pemanfaatan Energi Panas

Energi panas tidak dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita
rasakan. Sumber energi panas terbsesar di bumi adalah matahari. Manusia
memanfaatkan energi di antaranya :

e. Menguapkan air (menjemur pakaian, mengerikan pakian/ikan asin/bahan


makanan, proses pembuatan garam)
f. Menghangatkan ruangan dan memanaskan air
g. Mengeringkan bahan makanan, kayu bakar
h. Membantu proses penggorengan untuk pembuatan makanan

2. Pemanfaatan Energi Listrik

Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik sudah menjadi bagian utuh dari
kehidupan manusia. Energi listrik dijadikan sebagai sumber energi. Disebut
sebagai sumber energi karena bisa dijadikan penghasil energi. Misalnya
sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga
dan juga peralatan elektronik. Energi listrik paling banyak digunakan terutama
pada alat rumah tangga, seperti setrika listrik, kipas angin, lampu listrik,
lemari es, televisi dan lain sebagainya.

B. Cara menghemat energi panas dan energi Listrik


1. Panas

Energi panas bisa dihasilkan alat elektronik seperti setrika, atau kompor
dengan bantuan gas atau minyak. Dengan membakar kayu atau menyalakan lilin
maka akan menghasilkan panas. Energi panas yang paling alami merupakan sinar
matahari. Cara menghemat energi panas salah satunya pengurangan pemakaian
alat elektronik dengan memanfaatkan matahari, membuat kompor menyala tanpa
minyak atau gas bisa dengan memanfaatkan abu/bekas kayu bakar dengan begitu
akan menghemat uang ataupun dapat melindungi hutan dan bumi.

Matahari merupakan sumber energi bagi seluruh makhluk hidup. Matahari


sumber energi panas dan cahaya. Sumber energi matahari tidak terbatas kecuali
saat mendung atau malam hari. Sinar matahari juga berguna bagi kita untuk
pakaian yang dijemur akan menjadi kering karena terkena sinar matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

Pemanfaatan matahari menjadi salah satu alternatif dalam penggunaan energi


panas seperti menjemur pakaian atau mengeringkan bahan makanan tradisional
dan proses pembuatan garam dengan mengeringkan.

2. Listrik

Energi listrik termasuk energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Ada pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Listrik juga bisa
dihasilkan dari tenaga matahari dan tenaga angin. Banyak peralatan rumah
tangga yang berupa elektronik yang memerlukan listrik sebagai sumber energi,
misalnya televisi, radio, telepon, dan komputer. Alat elektronik tersebut dapat
berfungsi jika dihubungkan dengan listrik.

Listrik merupakan sumber energi yang banyak digunakan. Listrik


menghasilkan energi panas, bunyi, cahaya, dan gerak. Radio, televisi, setrika,
kulkas dan lampu menggunakan listrik. Cara menggunakan listrik sangat mudah
dengan cara alat cukup dihubungkan. Alat listrik tidak mengotori lingkungan dan
menggunakan listrik harus hati-hati. Jika ceroboh kamu dapat tersengat listrik.
Listrik berasal dari pembangkit listrik, sehingga jumlahnya terbatas. Adapun cara
untuk menghemat listrik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :1)
Cabut kabel/peralatan dari saklar saat tidak digunakan. 2) gunakan listrik dengan
system pulsa (isi ulang) 3) hemat pemakaian lampu 4) Matikan alat elektronik
saat tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

Lembar Kerja Siswa I

Isilah dengan tepat !

Tabel kebiasan menghemat energi panas dan energi listrik.

Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan Cara menghemat


sekitar
Kompor
Panas ……

Setrika
……

Korek api
……

Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan Cara menghemat


sekitar
Televisi
Listrik ……

Mesin cuci
……

Lampu
……

Kipas angin
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

2a. Lembar Kerja siswa I

Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :

D. Tujuan dapat membuat mind map tentang macam sumber energi


E. Alat dan Bahan
1. Kertas putih
2. Pensil warna
3. Crayon
F. Langkah kegiatan
1. Buatlah mind map materi pemanfaatan jenis energi (panas dan listrik) dan
cara penghematannya langkah sebagai berikut :
i. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari
bagian tengah kertas kosong.
j. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar
(simbol) yang ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita
tetap terfokus, dan konsentrasi.
k. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian
buat akan lebih hidup dan menyenangkan.
l. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar
pusat. Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat
satu, dan seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang
melengkung.
m. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
n. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci.
o. Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan
kelas.
p. Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

LAMPIRAN VIII

HASIL LKS SIKLUS I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

LAMPIRAN IX

HASIL LKS SIKLUS II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

LAMPIRAN X

SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

LAMPIRAN XI

FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

BIODATA PENELITI

Iswandono lahir di Sleman, 25 Maret 1992. Menamatkan

Pendidikan dasar di SD Negeri Caturtunggal 6 tahun 2005.

Pendidikan Menengah Pertama diperoleh di SMP Pangudi

Luhur 2 (sekarang SMP Joannes Bosco) pada tahun 2008.

Melanjutkan SMA Bopkri Banguntapan Bantul tamat pada

tahun 2012. Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di

Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi

Sekolah Dasar. Masa pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi

dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD

Negeri Sarikarya Dalam Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping”.

Anda mungkin juga menyukai