SKRIPSI
Oleh :
ISWANDONO
NIM : 121134116
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
semangat dan mendukung saya secara moral dan material selama ini.
3. Untuk ketiga kakakku yang turut membantu dalam motivasi untuk tidak
terus menyerah.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
Iswandono
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Iswandono
Nomor Mahasiswa : 121134116
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SD
NEGERI SARIKARYA DALAM PELAJARAN IPA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN MIND MAPPING kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 9 Oktober 2017
Yang menyatakan
Iswandono
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Iswandono (2017). Peningkatan Motivaasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas
II SD Negeri Sarikarya dalam Pelajaran IPA Melalui Model
Pembelajaran Mind Mapping.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
5. Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. selaku dosen pembimbing II, yang telah
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti
lain.
Yang menyatakan
Iswandono
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Mind Mapping................................................................................................. 17
D. Pembelajaran IPA............................................................................................ 20
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Instrumen Penelitian........................................................................................ 44
1. Validitas .................................................................................................... 55
2. Reliabilitas ................................................................................................ 61
B. Pembahasan ..................................................................................................... 94
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Skor Observasi Motivasi Belajar pada Kondisi Awal ............... 67
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II................... 93
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II .................................. 96
Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II 100
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada di sekitar individu (Rusman, 2012: 1). Belajar dapat dipandang sebagai
lingkungan. Thomas (dalam Hamalik, 1994: 31) mengemukakan bahwa ada tiga
Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses akibat pengalaman yang menjadi
hubungan seseorang dengan orang lain. Secara umum, proses perkembangan yang
utuh pada anak manusia yakni satu tubuh, dan pikiran mengalami ketergantungan
satu dengan yang lain dan hubungan pengalaman di dalam lingkungan hidupnya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengalaman sebanyak-banyak adalah yang utama. Hal ini berarti tingkat belajar
pandangan Piaget (dalam Santrock 2007: 244), dua proses yang mendasari
individu menyesuaikan diri dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi.
dituangkan ke dalam pikiran mereka tetapi dari lingkungan. Hal ini juga yang
yang terjadi di alam. Hal ini bertambah penting dan perlu pemahaman mengingat
manusia hidup tidak jauh dari alam dan sekitarnya. Materi pada pelajaran IPA di
SD dipermudah dengan belajar dari pengalaman yang diperoleh baik yang dapat
Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan
manajer belajar (Rusman, 2012: 19). Dengan begitu guru diharapkan mampu
dalam mengikuti pembelajaran dengan baik. Ada waktu di mana guru berbicara di
depan sedang beberapa siswa masih suka mengobrol dan waktu diminta
mengerjakan tugas ada yang masih suka berjalan kesan kemari. Selain itu,
beberapa siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga guru ekstra
bersabar untuk menghidupkan suasana kelas tersebut. Pada dasarnya saat melihat
pergantian di awal semester, selang tak lama digantikan dengan guru baru.
Melalui kekosongan ini, selama hampir 3 bulan kondisi kelas menjadi sulit
dalam partisipasi belajar di kelas. Alhasil turut mempengaruhi hasil belajar siswa
dan berujung sulitnya siswa untuk menguasai materi pelajaran. Hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari dan kegunaannya. Kompetensi Dasar (KD) yang akan diteliti oleh peneliti
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. KD 3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang
pelajaran yang ada di atas menjadi fokus penelitian. Materi IPA tersebut sangat
pada tanggal 11 Januari 2017, diperoleh informasi bahwa siswa kelas II merasa
kesulitan dalam mata pelajaran IPA terlebih pada materi sumber energi dan cara
dasar nilai terendah penilaian peserta didik yang mengacu pada Kriteria
warga sekolah, sarana atau prasarana yang mendukung proses belajar. Melalui hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar, sehingga tercapainya KKM sebagai acuan. Hal ini juga yang mendasari
peneliti sebagai dasar penilaian yang mengikuti KKM dengan standar nilai 65
pada mata pelajaran IPA. Siswa kelas II tahun ajaran 2015/2016 diketahui yang
tuntas KKM sebanyak 17 siswa (68,18%) dan yang belum tuntas KKM sebanyak
5 siswa (31,82%) dengan nilai terendah 28. Alasan inilah yang mendasari
motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran mind mapping. Dalam hal ini, Suhana (2014 :
28) memaparkan bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik perlu
belajar. Salah satu model yang digunakan untuk pengetahuan awal atau
Melalui buku bacaan yang ada siswa diminta secara kreatif mencatat materi atau
informasi yang diperoleh dari buku. Kelebihan dari mind mapping membuat
pemahaman. Mind Map adalah salah satu cara dalam mengatasi permasalahan di
atas karena mampu melibatkan siswa untuk terus aktif selama kegiatan
dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD
B. Batasan Masalah
Sarikarya.
sekitar dan cara menghematnya. Hasil belajar aspek kognitif dapat diukur
3. Motivasi belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada
kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya
penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan
mapping.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa
E. Manfaat Penelitian
beberapa pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua
1. Manfaat Teoritis :
mind mapping untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
2. Manfaat Praktis :
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam
penelitian lanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif lain dalam
hasil belajar.
F. Definisi Operasional
sebagai berikut :
1. Motivasi belajar adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan
suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang
4. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif dalam
memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran lebih sederhana, akan hal
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini akan dibahas landasan teori, kerangka berpikir, penelitian
A. Motivasi Belajar
Motivasi berawal dari kata “motif”, motif dapat diartikan aktif saat
untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu
untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan
dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut dapat bertindak atau
berbuat. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
yang dirasa mendesak dan memiliki peran didasari kemauan sendiri dalam
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
diusahakan atau diraih. Tujuan belajar tidak lepas kaitannya untuk meraih
ilmu atau pengetahuan hal ini perlu arahan atau motivasi yang turut
2. Macam-macam Motivasi
motivasi peserta didik sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua (Karwati dan
berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap peserta
dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
sesuatu adalah :
1) Minat.
12
2) Sikap positif
positif dalam diri peserta didik, hal ini dapat menumbuhkan sikap
3) Kebutuhan.
hal ini dapat ditunjukkan dengan usaha yang akan menuntunnya untuk
dirinya.
Jenis motivasi ekstrinsik ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
peserta didik, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain, sehingga dengan keadaan demikian maka peserta didik mau
instrinsik yang lemah, misalnya kurang rasa ingin tahunya, maka motivasi
13
memberi angka. Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai
kegiatan belajar. Anggapan yang paling utama dalam belajar justru dengan
pemberian angka/nilai yang baik, sehingga ada upaya dari siswa untuk
mendapat nilai baik guna mendapat pengakuan dari orang lain. Selain itu,
bentuk lain motivasi dapat dilakukan dengan adanya saingan atau kompetisi.
positif yang mengarahkan siswa pada tindakan yang tengah dilakukan. Pujian
menjadikan motivasi, dengan pemberian harus tepat. Pujian yang tepat akan
Terakhir bentuk motivasi yang dianggap penting dan perlu perhatian saat di
dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan siswa, begitu juga
minat sehingga tepat apabila minat merupakan alat motivasi yang utama.
14
mengarahkan peserta didik pada minat yang dimiliki. Minat pada siswa dapat
2007 : 230) di antaranya perlu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa
depan, adanya perhargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam
oleh Uno yang mencakup enam kriteria. Pemilihan enam kriteria ini mewakili
15
B. Hasil Belajar
hayat, oleh karena itu, perhatian tentang belajar bagaimana belajar, proses
belajar, dan hasil belajar telah menjadi bagian penting yang menjadi perhatian
guru (Karwati dan Doni, 2014 : 188). Hasil belajar adalah kemampuan yang
belajar siswa.
16
sebagai berikut :
a. Kognitif Domain:
hati. Ranah Afektif memiliki lima tingkatan dari yang rendah sampai pada
yang tinggi yaitu (1) sikap menerima (receiving), (2) memberikan respon
yaitu persepsi, kesiapan, reaksi yang diarahkan, reaksi natural, reaksi yang
17
sedang afektif atau sikap kesadaran siswa untuk mencapai sebuah tujuan
dalam pembelajaran.
diamati dari perubahan tingkah laku yang berbeda dari yang sebelumnya
psikomotor.
C. Mind Mapping
Menurut Buzan (2008 : 4), mind mapping adalah cara mencatat yang
pikiran lebih sederhana, dalam hal itu mind mapping disebut juga peta pikiran.
untuk peserta didik, sebab dapat dilakukan secara individual atau kelompok
yang terdapat dalam mind map di antaranya : gambar, warna, simbol, garis,
bentuk dan kata. Dunia anak adalah dunia yang tidak lepas dari warna, simbol,
dan gambar hal ini pun memiliki peranan di dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Dalam bukunya “buku pintar mind map untuk anak”, Buzan (2007:
19) mengartikan mind map adalah alat pilihan untuk membantu kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Mind map merupakan bentuk visual yang sederhana dengan beragam ide-ide
memotivasi belajar.
Creativity (Buzan, 2008 : 6), penggunaan mind map akan membantu dalam
kita berfokus pada pokok bahasan Dalam mata pelajaran tertentu penting
untuk mempersempit pokok bahasan. Hal ini akan menjadikan siswa dapat
fokus pada suatu materi ajar, sehingga lebih mudah dan tak kesulitan dalam
bagian informasi yang saling terpisah. Penting bagi seorang peserta didik
Unsur dalam mind map erat kaitannya dengan gambar, warna, simbol,
garis, bentuk, dan kata. Dengan begitu melalui unsur pada mind map akan
19
dengan adanya unsur di dalam mind map tersebut. Salah satu yang hal yang
penting dari mind map selain membantu merangkum informasi, mind map
hal ini, ingatan peserta didik dapat melihat sesuatu yang lebih menarik.
Beranjak dari sesuatu yang menarik dapat menstimulus kerja otak secara
pikir. Ide-ide baru akan memunculkan kreatifitas peserta didik, dengan tidak
mudah.
mind mapping menurut Sani (2013 : 241) adalah sebagai berikut : Langkah
langkah ketiga; (3) bentuk kelompok 2-3 orang, langkah keempat; (4) tiap
langkah kelima; (5) tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca
sesuai kebutuhan, langkah keenam; (6) peserta didik membuat peta pikiran
20
ketujuh; (7) beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide
yang disediakan.
D. Pembelajaran IPA
1. Pengertian IPA
dari hakikatnya sebagai proses (Iskandar, 2009 :1). IPA merupakan ilmu yang
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
merupakan sebuah ilmu yang tidak lepas dari sistematis alam yang di
benda/materi sifa-sifat dan kegunaannya meliputi : pada, cair, dan gas, (3)
energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan pesawat sederhana, (4) Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi dan
ada kaitan dengan lingkungan sekitar kita baik itu gejala alam ataupun benda-
benda sekitar yang ada di Bumi. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar
atau gagasan tentang alam sekitar, yang didasari rasa ingin tahu, sikap kritis,
penyerdanaan materi IPA masih di luar jangkauan dari pengertian dunia anak.
Salah satunya dalam materi IPA di SD kelas bawah, energi dan perubahannya
matahari, angin, air, listrik, makanan, gas dan minyak bumi. Hal ini akan sulit
mudah untuk ingat. Salah satunya dengan membatasi permasalah pada satu
Penting untuk pemahaman peserta didik dan daya ingat dalam merangkum
pembelajaran. Dalam hal ini, mind map menjadi sarana belajar melalui peta
pikiran sederhana untuk dihafal dengan membuat kreasi gambar, garis dan
warna yang menarik. Dengan adanya mind map siswa diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
minat dan prestasi IPS menggunakan teknik mind mapping pada siswa kelas III B
SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.” Dalam penelitian ini dapat diketahui
mapping, hasil belajar siswa pada materi pelajaran kegiatan jual beli di
lingkungan rumah dan sekolah serta mengenal sejarah uang. Hal ini ditunjukkan
53%. Pada siklus I menjadi 64,7% kemudian pada siklus II menjadi pencapaian
KKM 100%.
mapping sebagai media dalam meningkatkan kemampuan belajar IPA pada siswa
diketahui pada keadaan awal ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA dengan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I mencapai 25%, Siklus II
23
dan prestasi belajar siswa.” Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya
siswa. Motivasi belajar siswa tergolong tinggi dengan persentase motivasi belajar
pada kategeri sangat tinggi sebesar 10,81% persentase pada kategori tinggi
pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Adapun keterkaitan pada mata pelajaran lainnya seperti IPA, IPS, dan
diterapkan untuk mata pelajaran apapun, selain itu tergantung pengambilan materi
perbedaan penelitian yang relevan di atas dengan penelitian ini terletak pada
variabel pada mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika, sedang penelitian ini
difokuskan pada variabel mata pelajaran IPA. Dalam hal ini, peneliti melakukan
penelitian di kelas bawah yakni kelas 2 Sekolah Dasar. Pada kelas bawah perlu
penggunaan media yang sangat kongkret, dengan begitu pemahaman yang didapat
semakin mudah. Model mind map dapat digunakan sebagai sarana media untuk
24
F. Kerangka Berpikir
akan sesuatu hal menjadi mengerti. Syarat untuk belajar adalah kemauan
mengenal dan terbuka terhadap hal-hal baru. Siswa pada kondisinya harus terbuka
dengan lingkungan sekitar, karena awal dari proses belajar ialah interaksi sosial.
siswa mendengarkan atau bertanya saat guru menjelaskan materi ajar. Sebaliknya
guru turut serta membutuhkan peran siswa untuk terlibat dalam proses
25
dapat dipengaruhi dengan adanya motivasi. Guru sebagai wali kelas mendapat
dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain (Sani, 2013 : 49).
yang bermacam, salah satunya dengan menggunakan model mind map. Model
pembelajaran mind mapping termasuk cara yang kreatif untuk peserta didik, sebab
peserta didik dilibatkan untuk terlibat aktif di dalam kelompok baik waktu diskusi
atau dalam pembuatan mind mapping. Adapun peran serta guru terlibat di
penambahan informasi baru, selain itu membantu daya imajinasi siswa tumbuh.
Dalam hal ini dapat ditunjukkan dengan menggoreskan ide-ide yang dimiliki
kurang tertarik dengan situasi atau kondisi kelas yang tenang. Pada dasarnya saat
mengalami pergantian diawal semester, selang tak lama digantikan dengan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
baru. Melalui kekosongan ini kondisi kelas menjadi sulit teratasi.ondisi ini
terlihat dengan kegaduan atau keramaian yang sering dibuat beberapa siswa.
Guru pada proses belajar telah aktif menegur dan melakukan berbagai model
termotivasi atau terlibat sebentar dalam partisipasi belajar di kelas lalu memulai
kembali kegaduhan.
Peran guru dalam kelas sangatlah penting dalam menjaga suasana kelas
yang kondusif. Sebagai guru pun tidak lupa memusatkan perhatian bahwa belajar
harus melihat karakter dan kemampuan siswa. Dalam hal ini kemampuan siswa
satu dengan yang lain tidak dapat disama ratakan. Namun memotivasi saat
pelajaran berlangsung adalah campur tangan dari guru bersanding peran orang
27
G. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, setting penelitian,
A. Jenis Penelitian
terjadi di dalam kelas melalui refleksi sebagai upaya untuk memecahkan masalah
dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yang meliputi tahap
Lewin (dalam Tampubolon, 2013: 26). PTK dirancang untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses belajar ngajar di kelas melalui suatu tindakan dalam
suatu siklus.
Dalam PTK, peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas yang
penelitian PTK terdiri dari empat tahapan pada tiap siklusnya yaitu perencanaan
keempat tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut (Tampubolon, 2013: 26) yakni,
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
baik dengan atau tanpa alat bantu; 4) refleksi dilakukan untuk mengadakan
evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan, hasil dari evaluasi ditindak lanjuti pada
siklus berikutnya. Pada siklus I telah diperoleh data dan hasil refleksi sebagai
penentu perbaikan pembelajaran, kemudian akan berlanjut pada siklus II. Bagan
peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah atau penemuan fakta yang
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS
Pengamatan
30
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
akibat lalu lalang kendaraan yang melintas di tepi jalan. Bangunan sekolah
terdiri atas bangunan tunggal (tidak bertingkat), terdiri atas ruang guru, ruang
kepala sekolah, halaman yang begitu luas, kamar mandi, ruang UKS, ruang
komputer, ruang perpustakaan dan ruang kelas I sampai kelas VI. Pemilihan
tempat ini salah satunya didasarkan adanya kondisi lingkungan yang turut
tergolong masuk daerah perkotaan yang masih erat dengan suasana pedesaan.
orang tua bekerja. Akibat kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang
semester ada guru baru lalu tak lama berhenti di tengah jalan karena alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Subjek penelitian
3. Objek penelitian
Sleman, Yogyakarta. Motivasi siswa dilihat dari peran serta siswa dalam
C. Desain Penelitian
dilaksanakan sebanyak dua kali tatap muka dimana setiap tatap muka
32
1. Persiapan
dilakukan pada 2 siklus. Pada siklus I hasilnya belum mencapai target, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus ke II. Rencana setiap siklus pada penelitian
2) Rencana
33
untuk siklus I.
3) Pelaksanaan
Pertemuan I siklus I
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
sekitar yang berkaitan dengan energi panas dan energi listrik. Siswa
34
alat-alat penghasil dari energi panas dan energi listrik. Lalu guru
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
c) Penutup
35
Pertemuan II siklus I
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
sekitar yang berkaitan dengan energi cahaya dan energi bunyi. Siswa
alat penghasil dari energi cahaya dan energi bunyi. Lalu guru
36
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
c) Penutup
4) Observasi
5) Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1) Rencana
2) Pelaksanaan
Pertemuan I siklus II
a) Kegiatan Awal
38
melanjutkan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
sekitar yang berkaitan dengan energi panas dan energi listrik. Siswa
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c) Penutup
Kegiatan diakhiri dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam.
Pertemuan II siklus II
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
40
sekitar yang berkaitan dengan energi cahaya dan energi bunyi. Siswa
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
c) Penutup
41
Kegiatan diakhiri dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam
3) Observasi
pembelajaran.
4) Refleksi
saja yang sudah baik dan apa saja yang perlu diperbaiki.
42
dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya, teknik pengumpulan dalam penelitian ini dengan menggunakan non tes
untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan tes berupa pilihan
ganda.
1. Non tes
a. Observasi
43
Oberserver turut ambil bagian dalam kegiatan atau terlibat secara langsung
b. Kuesioner
c. Wawancara
langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya
44
2. Tes
siswa dan keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2012: 47). Tujuan dari
membuat Mind Mapping. Tes yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
pembelajaran dan tes hasil belajar. Tes yang digunakan adalah tes tertulis
yang berupa tes objektif bentuk pilihan ganda. Tujuan dari tes ini, untuk
E. Instrumen Penelitian
(Widoyoko, 2012 : 51). Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan
dengan lembar pengamatan dan lembar kuesioner yang diisi siswa. Sedangkan
Berikut di bawah ini bentuk wawancara terstruktur yang ditujukan kepada guru
45
No. Pertanyaan
1. Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas selama ini?
2. Apakah dalam proses belajar di kelas siswa termotivasi terlibat dalam
proses pembelajaran?
3. Jika aktif berapa persen siswa yang aktif dalam pembelajaran?
4. Bagaimana bentuk motivasi siswa yang ditunjukkan pada
pembelajaran?
5. Bagaimana bentuk memotivasi yang pernah diupayakan guru ?
6. Apa bentuk pengelolaan kelas atau manajemen kelas yang sudah
diterapkan selama ini ?
7. Apakah dalam proses pembelajaran guru menggunakan media
pendukung untuk membantu siswa lebih mudah memahami materi?
8. Jika menerapkan model pembelajaran tertentu, model pembelajaran
apa yang sudah pernah diterapkan dalam pembelajaran?
9. Strategi apa yang sudah dilaksanakan pada proses pembelajaran
IPA?
10. Bagaimana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran yang konvesional dan menggunakan model
pembelajaran inovatif?
46
tersebut.
2. Pengamatan
47
20
21
22
23
24
Keterangan :
3. Kuesioner
Begitu juga pada akhir siklus I dan siklus II peneliti memberikan lembar
skala dirakit menggunakan pilihan berupa bintang hal ini untuk menarik
48
jawaban tetap mengacu pada skala Likert yang terdapat dalam Arifin (2009 :
161). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap siswa dengan pernyataan-
mendapat nilai 2, dan sangat tidak setuju ( ) mendapat nilai 1. Sementara itu
untuk item negative (unfavorable), siswa yang memilih jawaban sangat setuju
49
Berikut pedoman kisi-kisi kuesioner motivasi belajar dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
untuk setiap siswa. Berikut adalah lembar kuesioner motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Skor
No. Pernyataan
51
: Tidak Setuju
: Setuju
: Sangat Setuju
lembar kuesioner ini menggunakan skala sikap yang mengacu pada skala
kemudian dapat dilihat kriteria penskoran. Hal ini dilakukan untuk melihat
sejauh mana motivasi belajar siswa yang dapat diukur dari sangat negatif
52
simpel. Berikut tabel yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai motivasi
belajar siswa.
4. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran. Alat ukur
yang digunakan dalam bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan selama dua kali,
yaitu di akhir siklus I dan di akhir siklus II. Pada siklus I menggunakan 20
53
sehari-hari dan kegunaannya. Sebelum tes disusun terlebih dahulu dibuat kisi-
54
Sebelumnya pada uji coba peneliti melakukan uji tes sebanyak 20 item
soal, lalu dari soal hanya valid 7 item soal. Setelah melihat dan merevisi soal
berupa soal pilihan ganda, sebanyak 20 item soal. Tabel 3.11 menunjukkan
55
berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 item soal. lalu dari soal hanya valid 7
item soal. Setelah melihat dan merevisi soal ulang. peneliti pada akhirnya
tetap memakai 15 item soal. Tabel 3.12 menunjukkan kisi-kisi nomor soal
sesuai dengan kualitas yang ingin dicapai, dengan begitu diperlukan alat penguji
yang dapat digunakan sebagai syarat sebagai alat ukur yang baik.
1. Validitas
konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang
seharusnya diukur. Begitu halnya yang dituturkan oleh Widoyoko (2012 : 97)
alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur
apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan
Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes
tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-
hasil belajar sudah sesuai yang dengan ketepatan mengukur ataukah belum,
dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi isinya (content) dan
56
menyatakan bahwa validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas
yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu
: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta
adalah validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka yang sesuai dengan
konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes yang mendasari
Dalam penelitian ini, ada dua jenis validitas yang digunakan seperti
pembelajaran dan tes yang telah digunakan oleh peneliti telah sesuai dengan
RPP, LKS, soal, dan bahan ajar). Adapun penggunaan instrument non tes,
peneliti juga menggunakan validasi isi. Validasi isi pada penelitian ini
dilakukan secara dua kali pada akhir pertemuan tiap siklus. Pada siklus I
terdapat pada 20 soal pilihan ganda, sedang pada siklus II terdapat 15 soal
pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
judgment) yakni, dosen IPA, guru wali kelas dan kepala sekolah.
58
Nilai Keterangan
0-20 Sangat Kurang Layak
21-40 Kurang Layak
41-60 Cukup Layak
61-80 Layak
81-100 Sangat Layak
keseluruhan dan termasuk pada kriteria validasi dapat terlihat pada tabel
di bawah ini.
59
diujikan kepada siswa. Untuk melakukan uji validasi ini, peneliti awalnya
proses belajar mengajar yang telah dialami. Setelah mendapat data skor
memperoleh data yang lebih valid. Data soal yang valid pada siklus I
adalah 7 soal. Data soal yang valid pada siklus II adalah 7 soal.
ini, apabila r hitung lebih besar daari r tabel maka butir atau pernyataan
dikatakan valid dan apabila hasil menunjukkan r hitung lebih kecil dari r
tabel maka butir atau pernyataan dinyatakan tidak valid. Berikut adalah
60
Hasil validitas soal siklus I dari 20 soal terdapat 7 soal yang valid
dan 13 soal yang tidak valid. Peneliti melakukan revisi terhadap soal
yang belum valid untuk diujikan kembali kepada siswa kelas II.
61
Hasil validitas soal siklus II dari 15 soal terdapat 6 soal yang valid
dan 9 soal yang tidak valid. Peneliti kemudian melakukan revisi pada
soal yang tidak valid untuk diujikan kembali kepada siswa kelas II.
2. Reliabilitas
jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2005 :86).
tes. Dalam penelitian ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara pengujian di
lapangan. Hasil yang telah diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada
kelas III dengan jumlah soal 20 item soal pada siklus I dan 15 pada siklus II.
formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16,0 for
62
Berikut hasil reliabilitas yang dilakukan untuk menguji soal yang akan
dilakukan pada siklus I sejumlah 20 item soal dan pada siklus II sejumlah 15
soal.
Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.628 20
III dengan jumlah soal 20 pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus I diperoleh 7
soal yang valid dan 13 soal tidak valid (revisi). Pada siklus I diperoleh nilai
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.621 15
III dengan jumlah soal 15 pada siklus II. Hasil reliabilitas siklus II diperoleh 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
soal yang valid dan 9 soal tidak valid (revisi). Pada siklus II diperoleh nilai
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
penilaian kemampuan hasil belajar. Data diproses dan dianalisis berdasarkan skor
minimum (KKM) mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu
65.
Data kualitatif berupa data dari motivasi belajar yang diperoleh dari
observasi atau pengamatan. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat
analisis data ini dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi
64
siswa di atas, maka peneliti dapat membuat kesimpulan yaitu siklus dalam
penelitian tindakan kelas akan dihentikan apabila target akhir siklus II sudah
tercapai.
𝐽 ℎ
Skor siswa = 𝑥
6
𝑒 𝑔 + 𝑒 𝑔
Rata-rata Observasi =
− 𝑂 𝑒 +𝐴 𝑔 𝑒 𝑀
Skor Motivasi Siswa =
kondisi awal dengan motivasi siswa pada setiap siklus untuk mengetahui
65
berikut:
𝐽 ℎ 𝑒 ℎ
SR =
a a e wa
SR =
a e wa
a wa ya a e capa M
Persentase = × %
a e wa
BAB IV
Bab IV dalam peneliitin ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan
A. Hasil Penelitian
a. Kondisi Awal
Melalui observasi dapat terpantau tingkat motivasi belajar siswa. Dari hasil
pada tingkatan rendah. Hal ini dapat terpantau saat proses belajar mengajar
di mana ada beberapa siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti
mengerjakan tugas ada yang masih suka berjalan kesana kemari. Pada
digantikan dengan guru baru. Melalui kekosongan ini kondisi kelas menjadi
sulit teratasi. Siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga guru
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
diteliti untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus
atau data kondisi awal. Data yang diambil tentang mata pelajaran IPA pada
kurun waktu satu tahun terakhir. Berikut adalah hasil motivasi belajar siswa
Tabel 4.1 Hasil Skor Observasi Motivasi Belajar pada Kondisi Awal
68
69
Keterangan :
Skor tertinggi : 96
Skor terendah : 30
Skor rata-rata : 71
b. Siklus I
2017 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Mei 2017.
Satu kali pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran dengan alokasi
1) Perencanaan Tindakan
tentang sumber energi panas dan listrik, dan video pembelajaran untuk
70
2) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ke-I
a) Kegiatan Awal
breaking“Permainan warna”.
b) Kegiatan Inti
71
sebuah contoh gambar sumber energi panas dan energi listrik, lalu
LKS yang berisi materi energi panas dan energi listrik. Setiap
72
c) Kegiatan Penutup
Pertemuan ke-2
a) Kegiatan Awal
73
breaking“Permainan warna”.
b) Kegiatan Inti
sebuah video tentang sumber energi cahaya dan energi bunyi, lalu
74
c) Kegiatan Penutup
75
3) Observasi
lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah hasil
76
Pengujian soal dilaksankan pada akhir siklus I yaitu pada hari selasa, 25
April 2017. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
77
13 AMN 75 T
14 HMR 60 TT
15 IT 85 T
16 KYS 75 T
17 PN 70 T
18 BR 85 T
19 AKN 85 T
20 RV 70 T
21 RNT 90 T
22 RKI 75 T
23 KK 55 TT
24 FRA 65 T
25 FDL 90 T
26 KLA 75 T
27 HBI 75 T
Jumlah 2060
Rata-rata 76.30
Persentase 88,89% 11,11%
memenuhi KKM.
4) Refleksi
pertemuan ini.
Pertemuan kesatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
gambar yang berisi sumber energi (panas dan listrik). Gambar merupakan
bentuk visual yang cukup membantu pada proses pembelajaran, namun itu
kelompok yang terdiri dari 3-4 orang, sehingga tidak menghabiskan waktu
gaduh.
siswa, dan diskusi berjalan menjadi satu arah, alhasil saat pengerjaan LKS
Pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
hasil belajar siswa dengan penggunaan video sebagai alat bantu materi
video perhatian anak dapat terlihat, anak-anak senang melihat video dan
saat masuk dalam kelompok anak mulai terbiasa. Saat diskusi nampak
mencapai 65%. Hasil rata-rata nilai ulangan pada akhir siklus II adalah
76,3 hal ini menunjukkan bahwa target pada variabel hasil belajar baik,
agar berperan aktif dalam kelompok kalau tidak akan memberikan sebuah
c. Siklus II
Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei 2017 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2017. Satu kali
80
35 menit. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru yang turut
1) Perencanaan Tindakan
seperti; silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media. Media yang
2) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ke-I
Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada siklus II
pertemuan pertama yaitu jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan
cara penghematannya.
a) Kegiatan Awal
81
(panas dan listrik) yang sering dipakai dan kegunaannya. Setelah itu
b) Kegiatan Inti
contoh gambar jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik, lalu
82
energi (panas dan listrik) dan langkah-langkahnya. Mind map ini baru
contoh mind map dan bagian-bagian apa saja yang perlu diperhatikan.
c) Kegiatan Penutup
Pertemuan ke-2
9 Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
a) Kegiatan Awal
energi (cahaya dan bunyi) dan cara penghematannya. Setelah itu guru
b) Kegiatan Inti
tadi mendengar bunyi bel? Bunyi bel tadi menandakan masuk kelas
cahaya dan energi bunyi, lalu guru dan siswa melakukan tanya jawab.
apakah ada yang bisa ditemui adakah manfaat dari energi cahaya dan
84
mengelompokkannya.
membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
c) Kegiatan Penutup
85
3) Observasi
86
Pengujian soal dilaksankan pada akhir siklus I yaitu pada hari selasa, 25
April 2017. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
87
12 GYD 93,3 T
13 AMN 86,7 T
14 HMR 66,7 T
15 IT 80 T
16 KYS 86,7 T
17 PN 60 TT
18 BR 86,7 T
19 AKN 80 T
20 RV 86,7 T
21 RNT 86,7 T
22 RKI 80 T
23 KK 73,3 T
24 FRA 86,7 T
25 FDL 86,7 T
26 KLA 80 T
27 HBI 80 T
Jumlah 2186,7
Rata-rata 81
Persentase 92,55% 7,45%
memenuhi KKM.
4) Refleksi
Pertemuan kesatu
88
pembuatan mind mapping yang siswa terlihat aktif , walau masih beberapa
yang ramai sendiri. Pada waktu pengerjaan LKS berjalan dengan baik.
Pertemuan Kedua
hasil belajar siswa dengan bantuan video penghematan energi (cahaya dan
bunyi).
secara bersama, pada saat pembahasan indicator sudah tercapai sudah ada
nilai ulangan pada akhir siklus II adalah 81,98 hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
target pada variabel hasil belajar baik, karena pada salah satu variabel
B. Pembahasan
memotivasi siswa dengan sebuah ice breaking hal ini dilakukan agar
b. Mengemukakan permasalahan
siswa dengan rasa ingin tahunya bahwa lingkungan dan alam disekitarnya
90
Pada kegiatan ini peneliti melakukan kegiatan tanya jawab sehingga peran
c. Pembagian kelompok
dilakukan sebelum siswa masuk kedalam kelas terlebih dulu tempat duduk
sudah disusun dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang,
91
diskusi kelas.
dituntut untuk unjuk diri, agar melatih kepercaya diri didepan kelas.
yang maju.
apa?, karena mind mapping merupakan hal baru bagi siswa kelas II. Lalu
dan pewarna. Alat dan bahan ini diperlukan untuk memperindah dalam
pembuatan mind mapping. Dalam hal ini mind mapping mampu menggali
92
kesempatan untuk menceritakan apa yang telah dibuat. Hal ini membantu
h. Membuat kesimpulan
penting. Hal ini dilihat apa yang tengah diperoleh siswa dan materi apa
saja yang sudah dipelajari. Guru menanyakan apa yang sudah dipelajari
serta memberikan penguatan untuk materi yang sudah dipelajari dan bila
perlu mengkoreksi jika ada kesalahan penyampaian materi. Dalam hal ini
dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I
dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dan Selasa, 2 Mei 2017.
Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei 2017 dan Selasa, 9
93
Tabel 4,7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
94
skor menjadi 77,12 menunjuk pada tingkat “tinggi”. Motivasi belajar siswa
skor rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 81,44 yang menunjukkan bahwa
tingkat motivasi belajar siswa mengalami peningkatan 4,32 dari siklus I dan
95
Dari gambar 4.1 dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa kelas
meningkat menjadi 77,12 pada siklus I, dan 81,44 pada siklus II. Peningkatan
awal untuk mendorong rasa ingin tahu siswa dengan mengkaitkan materi yang
untuk saling bekerja sama, bertukar ide dan gagasan yang dimiliki. Hal ini
membantu siswa untuk berani unjuk diri didepan umum. Lalu hal yang paling
dengan rasa ingin tahu pada hal baru melalui gambar, warna, simbol, garis,
siswa aktif untuk mencari informasi baru, ataupun terbuka dengan hal-hal
baru baik bertukar pendapat atau mengemukakan ide dalam kelompok. Selain
itu ide dan pendapat siswa tertuang pada saat pembuatan mind mapping, di
96
menggunakan model mind mapping termasuk cara yang kreatif untuk peserta
individu. Dalam hal ini siswa memiliki pemahaman dalam memetakan pikiran
yang lebih sederhana, sehingga siswa mampu membentuk ingatan dan daya
dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dan
Selasa, 2 Mei 2017. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei
2017 dan Selasa, 9 Mei 2017. Berikut hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut.
97
8 FAZ 85 T 86,7 T
9 FIT 75 T 80 T
10 VI 85 T 86,7 T
11 GL 80 T 86,7 T
12 GYD 90 T 93,3 T
13 AMN 75 T 86,7 T
14 HMR 60 TT 66,7 T
15 IT 85 T 80 T
16 KYS 75 T 86,7 T
17 PN 70 T 60 TT
18 BR 85 T 86,7 T
19 AKN 85 T 80 T
20 RV 70 T 86,7 T
21 RNT 90 T 86,7 T
22 RKI 75 T 80 T
23 KK 55 TT 73,3 T
24 FRA 65 T 86,7 T
25 FDL 90 T 86,7 T
26 KLA 75 T 80 T
27 HBI 75 T 80 T
Jumlah 1552 2060 2186,7
Rata-rata 70,6 76,3 81
Persentase 68,18% 88,89% 92,55%
Ketuntasan
nilai ulangan pada kondisi awal yaitu 70,6 meningkat pada siklus I yaitu 76,3
dan pada siklus II 81. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II
sebesar 4,7. Sedang presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dengan
68,18% pada siklus I menjadi 20,71% dan pada siklus II menjadi 3,66%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Dari gambar di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa Kelas
dan Selasa, 2 Mei 2017. Melalui diagram pada gambar 4.2 diketahui nilai rata-
rata ulangan siswa pada siklus I sebesar 76,3. Dari hasil yang diperoleh ada 24
siswa dengan presentase 88,89% sudah mencapai KKM, dan 3 siswa belum
mencapai KKM dengan presentase 11,11%. Dengan standar nilai KKM yang
99
pencapaian hasil belajar IPA dibanding dengan kondisi awal. Kondisi awal
terdapat 22 jumlah siswa, yang sudah mencapai KKM ada 17 siswa dengan
presentase 68,18% dan siswa belum mencapai KKM ada 5 dengan presentase
31,82%.
dan Selasa, 9 Mei 2017. Melalui diagram pada gambar 4.2 diketahui nilai rata-
rata ulangan siswa pada siklus IIsebesar 81. Dari hasil yang diperoleh ada 25
siswa dengan presentase 92,55% sudah mencapai KKM, dan 2 siswa belum
mencapai KKM dengan presentase 7,45%. Dengan standar nilai KKM yang
100
Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklua II
siklus I mencapai 88,89% dengan rata-rata 76,3 dari 70. Dengan peningkatan
nilai hasil belajar 5,7. Pada Pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 92,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dengan rata-rata 81. Peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata
belajar. Dalam hal ini mind mapping dapat menjadi salah satu alternatif dalam
upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian
memberi dorongan untuk belajar dari rasa ingin tahunya. Hal ini terlihat saat
pergelangan. Apa yang dapat kalian rasakan?”. Lalu pada saat masuk dalam
kelompok siswa sudah mulai terlibat aktif dengan diskusi atau obrolan dengan
teman hal ini ditunjukkan dengan motivasi belajar siswa yang mengalami
siswa cukup antusias saling melihat hasil karya teman, bersaing dan memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
membantu siswa dalam proses pembelajaran untuk terlibat aktif dan berkreasi,
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar baik
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV, maka peneliti dapat
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kondisi awal 51,31 (rendah), pada siklus I menjadi 77,12 (tinggi), dan pada
ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 70,6,
pada siklus I diperoleh nilai 76,3, dan pada siklus II meningkat menjadi 81.
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) meningkat dari kondisi
awal 68,18%, pada siklus I menjadi 88,89% dan pada siklus II menjadi
92,55%.
B. Keterbatasan Penelitian
sebagai berikut :
mind mapping, oleh karena bacaan yang membahas terkait mind mapping
terbatas.
2. Peneliti membutuhkan waktu lebih pada pengerjaan soal evaluasi dan lembar
observasi siswa karena keterbatasan siswa ada yang belum bisa membaca
105
Karena hal itu peneliti membatasi waktu saat pengerjaan mind mapping.
C. Saran
dengan lancar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini bisa dikonsultasikan
d. Bagi peneliti selanjutnya upayakan agar kreatifitas anak tetap mengalir tanpa
dibatasi oleh jam pelajaran, sehingga anak mempunyai kreatifitas dari rasa
ingin tahunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak.Jakarta : PT Gramedia.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pembelajaran. Bandung :PT. Citra aditya bakti.
Alfabeta
Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Indeks.
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM.
107
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Ramaja Rosdakarya.
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung :PT. Refika Aditama.
Yogyakarta: Teras.
Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenata Media
Grup.
Sanjaya, W. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenata Media Grup.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Pustaka Pelajar.
109
LAMPIRAN I
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN II
VALIDASI INSTRUMEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN III
VALIDASI PERANGKAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN IV
DATA KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN V
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN VI
143
Silabus Pembelajaran
144
145
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
C. Indikator
Kognitif
3.1.1 Mengidentifkasi sumber energi panas yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.2 Mengidentifikasi sumber energi listrik yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.3 Menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi panas dan energi
listrik.
3.1.4 Menggali kegunaan energi panas dan energi listrik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
D. TujuanPembelajaran
Kognitif
3.1.1 Siswa mampu mengidentifkasi sumber energi panas yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi listrik yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.3 Siswa mampu menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi
panas dan energi listrik.
3.1.4 Siswa mampu menggali kegunaan energi panas dan energi listrik yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : Sumber energi (panas dan listrik) dan kegunaannya (terlampir)
149
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai jam istirahatnya,
“Bagaimana istirahatnya, sudahkah merasa kenyang
setelah jajan tadi?. Kalau istirahat jajannya
diperhatikan ya jangan sembarangan.”
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenal sumber energi (panas dan listrik) yang
sering dipakai dan kegunaannya ”.(Langkah 1 :
menyampaikan kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking, “Permainan Warna”
Kegiatan Eksplorasi 50 menit
Inti a. Guru bertanya pada siswa yang pertama, “Coba
perlihatkan kedua pergelangan tangan kalian, lalu
gosokan kedua pergelangan. Apa yang dapat kalian
rasakan?”. Kedua, “Siapa yang disini mempunyai
televisi? Taukah kenapa televisi dapat menyala?”.
(Langkah 2 : mengemukakan
konsep/permasalahan)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
a. Guru menampilkan sebuah contoh gambar sumber
energi panas dan energi listrik.
b. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan apa saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
151
152
J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes Rini W. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
RUBRIK PENILAIAN
155
*Skor Nilai 6
156
Lampiran materi
A. Sumber-Sumber Energi
1. Energi Panas
Pengertian energi panas
Energi panas dihasilkan oleh sumber energi panas. Energi panas adalah
sebuah energi yang sangat penting bagi manusia. Dengan berbagai sumber eneriy
panas di dunia akan membuat kegiatan manusia semakin mudah. Energi panas
sendiri adalah sebuah energi yang menghasilkan panas dan jika energi panas
diberikan pada sebuah benda maka akan membuat perubahan suhu pada benda
tersebut. Sedang sumber tenaga panas sendiri adalah sebuah benda yang bisa
menghasilkan panas.
2. Energi Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
158
Lampiran soal
Lampiran soal
1a. lembar kerja siswa I
Contoh :
Kincir Angin
1.
___________
___________________ 4.
____________
2. __________________
______________
____________________ 5.
______________
3. ____________________
____________
_____________________
159
4.
5.
No.
Sumber energi Kegunaan sumber Benda yang
listrik energi listrik menghasilkan
energi listrik
1. Menghidupkan
lampu
2.
3.
4.
5.
Ib. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
161
A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
4.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
C. Indikator
Kognitif
3.1.5 Mengidentifikasi sumber energi cahaya yang ada di lingkungan
sekitar.
3.1.6 Mengidentifikasi sumber energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.7 Mengidentifikasi sumber energi lain yang dapat ditemui di lingkungan
sekitar.
3.1.8 Menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi cahaya dan energi
bunyi.
3.1.9 Menggali kegunaan sumber energi cahaya dan energi bunyi yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
163
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai jam istirahatnya,
‘Bagaimana istirahatnya, sudahkah merasa kenyang
setelah jajan tadi?” Kalau istirahat jajannya
diperhatikan ya jangan sembarangan.
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai sumber energy (cahaya dan bunyi) dan
kegunaannya” (Langkah 1 : menyampaikan
kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking,”Permainan warna”
Kegiatan Eksplorasi 50 menit
Inti a. Guru bertanya pada siswa yang pertama, “Adakah
yang tau kenapa kita tidak dapat melihat ditempat
gelap?, lalu menanyakan kenapa kita memerlukan
cahaya?”. Kedua “Perlihatkan telapak tangan kalian,
diangkat tinggi-tinggi lalu gabung kedua telapak
tangan tersebut, apakah terdengar sesuatu?”
(Langkah 2 : mengemukakan konsep/permasalah)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
c. Guru menampilkan sebuah video tentang sumber
energi cahaya dan energi bunyi.
d. Guru bertanya pada siswa, “Ayo masih ingatkah apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
165
166
J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes Rini W. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II.
Jakarta: PusatPerbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
3. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
4. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
RUBRIK PENILAIAN
169
170
Lampiran materi
A. Sumber-Sumber Energi
1. Energi Cahaya
Pada proses penglihatan, kita dapat melihat sebuah benda karena adanya
sumber cahaya yang mengenai sebuah benda lalu memantulkan ke mata kita.
Salah satunya cahaya yang dihasilkan lampu atau lilin sebagai contoh energi
cahaya. Semakin jauh dari sumber cahaya maka penglihatan kita akan menjadi
semakin tidak jelas.
Contoh energi cahaya : Matahari, lilin, korek api, lampu dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
2. Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dihasilkan dari bunyi. Manusia dapat
mendengar bunyi di setiap saat dan waktu, misalnya mendengarkan perbincangan
yang dilakukan teman kepada kita, mendengar lagu dari radio maupun
mendengar televisi dan melihat gambarnya. Sumber energi bunyi berasal dari
benda yang menghasilkan suara sehingga telinga kita bisa mengdengarnya.
Benda tersebut bisa berupa alat musik dan benda lain yang dapat bergesekan
atau bertabrakan sehingga menghasilkan sumber bunyi juga. Seperti halnya
gabus yang digesek ke dinding atau telepon kabel yang terbuat dari gelas aqua
kosong yang disambungkan dengan benang (perantara).
Terompet merupakan alat musik yang berbunyi apabila ditiup, gitar berbunyi
apabila dipetik, gong dan gendang berbunyi apabila dipukul. Keempat alat musik
di atas merupakan sumber energi bunyi dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran soal
Lampiran soal
1a. lembar kerja siswa I
Contoh :
Kincir Angin
1.
___________
___________________ 4.
____________
2. __________________
______________
_____________________ 5.
______________
3. ____________________
____________
___ _____________________
173
No.
Sumber energi Kegunaan sumber Benda yang
bunyi energi bunyi menghasilkan
energi bunyi
1. Tanda komunikasi Klakson
saat berada di kendaraan
jalan
2.
3.
4.
5.
Ib. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
175
LAMPIRAN VII
176
Silabus Pembelajaran
Siklus dan Standar Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Alokasi Sumber Penilaian
Pertemuan Kompetensi Dasar Pokok Pembelajaran waktu
177
178
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
C. Indikator
Kognitif
3.2.1 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.2 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.3 Menjelaskan cara penghematan dari energi panas dan energi listrik
yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.2.1 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.2 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.3 Siswa mampu menjelaskan cara penghematan energi panas dan energi
listrik yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara
penghematannya (terlampir)
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
183
184
185
K. Penilaian Pembelajaran
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
RUBRIK PENILAIAN
187
188
Lampiran materi
A. Jenis Energi panas dan listrik yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar
Energi panas tidak dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita
rasakan. Sumber energi panas terbsesar di bumi adalah matahari. Manusia
memanfaatkan energi di antaranya :
Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik sudah menjadi bagian utuh dari
kehidupan manusia. Energi listrik dijadikan sebagai sumber energi. Disebut
sebagai sumber energi karena bisa dijadikan penghasil energi. Misalnya
sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga
dan juga peralatan elektronik. Energi listrik paling banyak digunakan terutama
pada alat rumah tangga, seperti setrika listrik, kipas angin, lampu listrik,
lemari es, televisi dan lain sebagainya.
Energi panas bisa dihasilkan alat elektronik seperti setrika, atau kompor
dengan bantuan gas atau minyak. Dengan membakar kayu atau menyalakan lilin
maka akan menghasilkan panas. Energi panas yang paling alami merupakan sinar
matahari. Cara menghemat energi panas salah satunya pengurangan pemakaian
alat elektronik dengan memanfaatkan matahari, membuat kompor menyala tanpa
minyak atau gas bisa dengan memanfaatkan abu/bekas kayu bakar dengan begitu
akan menghemat uang ataupun dapat melindungi hutan dan bumi.
189
2. Listrik
Energi listrik termasuk energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Ada pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Listrik juga bisa
dihasilkan dari tenaga matahari dan tenaga angin. Banyak peralatan rumah
tangga yang berupa elektronik yang memerlukan listrik sebagai sumber energi,
misalnya televisi, radio, telepon, dan komputer. Alat elektronik tersebut dapat
berfungsi jika dihubungkan dengan listrik.
190
Lampiran soal
Ia. Lembar kerja I
1. Salah 6. Benar
2. Benar 7. Salah
3. Benar 8. Benar
4. Salah 9. Benar
5. Benar 10. Salah
1c. Penilaian
191
Setrika
……
Korek api
……
Mesin cuci
……
Lampu
……
Kipas angin
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
193
L. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
M. Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
N. Indikator
Kognitif
3.3.1 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.3.2 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.3.3 Menjelaskan cara penghematan dari energi panas dan energi listrik
yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
O. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.2.4 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.5 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.6 Siswa mampu menjelaskan cara penghematan energi panas dan energi
listrik yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
P. Materi
IPA : jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara
penghematannya (terlampir)
Q. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
R. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan e. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat 10 menit
Pembuka pagi anak-anak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
196
197
bersama-sama.
ff. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
b. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan b. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi 11 menit
Penutup pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
e. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama”Perlu
kalian ketahui kita telah sering menggunakan
berbagai jenis pemanfaatan energi, penting bukan
untuk menghemat energi juga.”
f. Guru dan siswa saling mengucap salam.
g. Guru menutup pembelajaran hari ini.
198
V. Penilaian Pembelajaran
3. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
4. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
RUBRIK PENILAIAN
200
201
Lampiran materi
A. Jenis Energi panas dan listrik yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar
Energi panas tidak dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita
rasakan. Sumber energi panas terbsesar di bumi adalah matahari. Manusia
memanfaatkan energi di antaranya :
Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik sudah menjadi bagian utuh dari
kehidupan manusia. Energi listrik dijadikan sebagai sumber energi. Disebut
sebagai sumber energi karena bisa dijadikan penghasil energi. Misalnya
sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga
dan juga peralatan elektronik. Energi listrik paling banyak digunakan terutama
pada alat rumah tangga, seperti setrika listrik, kipas angin, lampu listrik,
lemari es, televisi dan lain sebagainya.
Energi panas bisa dihasilkan alat elektronik seperti setrika, atau kompor
dengan bantuan gas atau minyak. Dengan membakar kayu atau menyalakan lilin
maka akan menghasilkan panas. Energi panas yang paling alami merupakan sinar
matahari. Cara menghemat energi panas salah satunya pengurangan pemakaian
alat elektronik dengan memanfaatkan matahari, membuat kompor menyala tanpa
minyak atau gas bisa dengan memanfaatkan abu/bekas kayu bakar dengan begitu
akan menghemat uang ataupun dapat melindungi hutan dan bumi.
202
2. Listrik
Energi listrik termasuk energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Ada pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Listrik juga bisa
dihasilkan dari tenaga matahari dan tenaga angin. Banyak peralatan rumah
tangga yang berupa elektronik yang memerlukan listrik sebagai sumber energi,
misalnya televisi, radio, telepon, dan komputer. Alat elektronik tersebut dapat
berfungsi jika dihubungkan dengan listrik.
203
Setrika
……
Korek api
……
Mesin cuci
……
Lampu
……
Kipas angin
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
205
LAMPIRAN VIII
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
LAMPIRAN IX
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LAMPIRAN X
SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
LAMPIRAN XI
FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
BIODATA PENELITI
Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi
Sekolah Dasar. Masa pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi
dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD
Negeri Sarikarya Dalam Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping”.