Anda di halaman 1dari 389

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA


KELAS V SD N 2 KEBONDALEM LOR MELALUI PENERAPAN
MODEL DISCOVERY LEARNING PADA TEMA 8 SUBTEMA 3

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dayu Dwi Istiningtyas


NIM: 151134151

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA


KELAS V SD N 2 KEBONDALEM LOR MELALUI PENERAPAN
MODEL DISCOVERY LEARNING PADA TEMA 8 SUBTEMA 3

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dayu Dwi Istiningtyas


NIM: 151134151

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur saya persembahkan karya ini untuk:


1. Allah SWT yang selalu menyertai hidup saya.
2. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Tono, Ibu Endang Sri Murwani yang
senantiasa memotivasi, mendampingi, mendoakan, dan bersabar dalam
mendidik saya.
3. Kakak dan adik saya yang tersayang, Eko Fabian Al Hoya dan Fadhil Pandu
Kusuma yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan hiburan untuk
saya.
4. Almamater saya, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan banyak pengalaman berharga semasa kuliah.
5. Teman-teman dan sahabat seperjuangan saya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Man Jadda Wa Jadda

“Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil”

Man Shobaro Zhafira

“Siapa yang bersabar akan beruntung”

Man Yazro’ Yahzud

“Siapa yang menanam akan menuai yang ditanam”

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS V SD N 2 KEBONDALEM LOR MELALUI PENERAPAN
MODEL DISCOVERY LEARNING PADA TEMA 8 SUBTEMA 3

Dayu Dwi Istiningtyas


Universitas Sanata Dharma
2019

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan keaktifan


belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor Tahun Ajaran 2018/2019.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi
dan keaktifan belajar siswa melalui pendekatan model Discovery Learning; 2)
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan model Discovery
Learning; 3) meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penggunaan model
Discovery Learning.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor Tahun Ajaran
2018/2019 yang berjumlah 15 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan
motivasi dan keaktifan belajar siswa menggunakan model Discovery Learning.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara,
lembar observasi, dan lembar kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) upaya peningkatan motivasi dan
keaktifan belajar melalui penerapan model Discovery Learning dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) pemberian stimulus, b) mengidentifikasi
masalah, c) mengumpulkan data, d) pengolahan data, e) mengkomunikasikan
hasil, f) menyimpulkan hasil pembelajaran; 2) penggunaan model Discovery
Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem
Lor. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa
pada kondisi awal 47 (rendah) pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 61,6
(sedang) kemudian pada siklus II menjadi 70,1 (tinggi); 3) penggunaan model
Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2
Kebondalem Lor. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata keaktifan
belajar siswa pada kondisi awal 51,4 (rendah) pada siklus I mengalami
peningkatan menjadi 58,1 (rendah) kemudian pada siklus II menjadi 73,4 (tinggi).
Kata kunci: Motivasi Belajar, Keaktifan Belajar, Model Discovery Learning.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACTIVITIES
OF STUDENTS FIFTH GRADE IN SD N 2 KEBONDALEM LOR
THROUGH THE APPLICATION OF DISCOVERY LEARNING MODEL IN
THEME 8 SUBTHEME 3

Dayu Dwi Istiningtyas


Sanata Dharma University
2019

This research is conducted because of the low motivation and active


learning of fifth grade students of SD N 2 Kebondalem Lor in the 2018/2019
Academic Year which has 15 students. This research aimed to: 1) describe efforts
to increase students’ motivation and learning activeness through the Discovery
Learning models approach; 2) increase students’ motivation through the use of
Discovery Learning models; 3) increase the activity of students’ learning through
the use of Discovery Learning models.
The type of research is Classroom Action Research (CAR). The subjects of
this study were fifth grade students of SD N 2 Kebondalem Lor in the academic
year 2018/2019. The object of this research is to increase the motivation and
activeness of students’ learning using Discovery Learning models. The
instruments used in this study were interview guides, observation sheets, and
questionnaire sheets. The data analysis technique which is used is quantitative
descriptive analysis.
The results of the research showed that: 1) efforts to increase motivation
and active learning through the application of Discovery Learning models can be
carried out by the steps of: a) providing stimulus, b) identifying problems, c)
collecting data, d) processing data, e) communicating the results, f) summarizing
learning results; 2) the use of Discovery Learning models is able to increase
students’ motivation in class V SD N 2 Kebondalem Lor. This can be approved by
the increase in the average score of students’ motivation in the early conditions of
47 (low), in the first cycle has increased to 61,6, (moderate) then in the second
cycle, it increased to 70,1 (high); 3) the use of Discovery Learning models can
improve the learning activeness of students in class V SD N 2 Kebondalem Lor.
This can be seen from the increase in the average score of students’ learning
activeness in the early conditions of 51,4 (low), in the first cycle has increased to
58,1(low), then in the second cycle to 73,4 (high).
Keywords: Learning Motivation, Active Learning, Discovery Learning Model.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karuniaNya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, dengan judul:

“Peningkatan Motivasi dan Keaktifan Belajar Sswa Kelas V SD N 2


Kebondalem Lor Melalui Penerapan Model Discovery Learning pada Tema 8
Subtema 3”
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing, memberikan dorongan, arahan, dan nasihat kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II
yang telah membimbing, memberikan dorongan, arahan, dan nasihat
kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma yang telah membantu dalam proses pelaksanaan skripsi
ini dengan baik.
7. Seluruh validator yang telah bersedia memberikan saran, pendapat, dan
bantuan dalam proses validasi perangkat pembelajaran dalam penelitian.
8. Kepala SD N 2 Kebondalem Lor yang telah memberikan ijin penelitian
kepada peneliti.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................6

C. Batasan Masalah ..................................................................................................7

D. Rumusan Masalah ...............................................................................................7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................8

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................8

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Definisi Operasional ..........................................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori.......................................................................................................11

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................................40

C. Kerangka Berpikir .............................................................................................44

D. Hipotesis Penelitian ...........................................................................................45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................................46

B. Setting Penelitian ...............................................................................................49

C. Rencana Tindakan .............................................................................................50

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................59

E. Instrumen Penelitian ..........................................................................................60

F. Teknik Pengujian Instrumen ..............................................................................74

G. Analisis Data .....................................................................................................79

H. Kriteria Keberhasilan ........................................................................................81

I. Jadwal Penelitian ................................................................................................82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................................83

B. Pembahasan .....................................................................................................100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................110

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................111

C. Saran ................................................................................................................111

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................112

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN ........................................................................................................115

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................369

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kompetensi Inti Sekolah Dasar............................................................. 36

Tabel 3.1 Keterangan Pengambilan Data .............................................................. 50

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 60

Tabel 3.3 Lembar Pedoman Wawancara .............................................................. 62

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar ....................................... 65

Tabel 3.5 Lembar Observasi Motivasi Belajar ..................................................... 65

Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar ..................................... 66

Tabel 3.7 Lembar Observasi Keaktifan Belajar .................................................... 67

Tabel 3.8 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Motivasi Belajar ...................................... 68

Tabel 3.9 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar ..................................................... 70

Tabel 3.10 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar ................................... 71

Tabel 3.11 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar ................................................. 72

Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Lembar Kuesioner ............................................. 74

Tabel 3.13 Pedoman Penskoran Validasi .............................................................. 75

Tabel 3.14 Kriteria Validitas Penelitian ................................................................ 76

Tabel 3.15 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................. 76

Tabel 3.16 Hasil Validasi Instrumen Wawancara ................................................. 77

Tabel 3.17 Hasil Validasi Instrumen Observasi Motivasi Belajar ........................ 77

Tabel 3.18 Hasil Validasi Instrumen Observasi Keaktifan Belajar ...................... 78

Tabel 3.19 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ....................... 79

Tabel 3.20 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Keaktifan Belajar ...................... 79

Tabel 3.21 Kriteria Motivasi dan Keaktifan Belajar ............................................. 81

Tabel 3.22 Modifikasi Kategori Motivasi dan Keaktifan Belajar ......................... 81

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.23 Kriteria Keberhasilan .......................................................................... 82

Tabel 3.24 Jadwal Penelitian................................................................................. 82

Tabel 4.1 Skor Rata-rata Motivasi Belajar Kondisi Awal .................................... 84

Tabel 4.2 Skor Rata-rata Keaktifan Belajar Kondisi Awal ................................... 84

Tabel 4.3 Kondisi Awal Siswa .............................................................................. 85

Tabel 4.4 Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siklus I .............................................. 90

Tabel 4.5 Skor Rata-rata Keaktifan Belajar Siklus I ............................................. 91

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Penelitian .............................................................. 91

Tabel 4.7 Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siklus II ............................................. 97

Tabel 4.8 Skor Rata-rata Keaktifan Belajar Siklus II ........................................... 98

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Penelitian .............................................................. 98

Tabel 4.10 Skor Keseluruhan Motivasi Belajar ...................................................104

Tabel 4.11 Skor Keseluruhan Keaktifan Belajar..................................................107

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kompetensi Dasar Pembelajaran 1 Tema 8 Subtema 3 .................... 38

Gambar 2.2 Kompetensi Dasar Pembelajaran 2 Tema 8 Subtema 3 .................... 39

Gambar 2.3 Penelitian Relevan ............................................................................. 43

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................. 45

Gambar 3.1 Model PTK Menurut Kemmis & Mc Taggart ................................... 49

Gambar 4.1 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ................................................105

Gambar 4.2 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ..............................................108

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 116

Lampiran 2 Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian ......................... 117

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi Instrumen Penelitian ............................... 118

Lampiran 4 Surat Pengantar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....... 120

Lampiran 5 Hasil Validasi Pedoman Wawancara ............................................... 124

Lampiran 6 Hasil Validasi Lembar Observasi Motivasi Belajar .........................132

Lampiran 7 Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan Belajar ........................140

Lampiran 8 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Motivasi Belajar .........................148

Lampiran 9 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar .......................156

Lampiran 10 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................164

Lampiran 11 Lembar Pedoman Wawancara ........................................................176

Lampiran 12 Lembar Observasi Motivasi Belajar ...............................................178

Lampiran 13 Lembar Observasi Keaktifan Belajar .............................................180

Lampiran 14 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar...............................................182

Lampiran 15 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar .............................................184

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..................................186

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................234

Lampiran 18 Hasil Wawancara ............................................................................296

Lampiran 19 Data Hasil Observasi Motivasi Belajar ..........................................298

Lampiran 20 Data Hasil Observasi Keaktifan Belajar .........................................300

Lampiran 21 Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar ..........................................302

Lampiran 22 Data Hasil Kuesioner Keaktifan Belajar ........................................305

Lampiran 23 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal ............................308

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 24 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I......................................312

Lampiran 25 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ....................................316

Lampiran 26 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Kondisi Awal ..........................320

Lampiran 27 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus I ....................................324

Lampiran 28 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus II ...................................328

Lampiran 29 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal ...........................332

Lampiran 30 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I .....................................338

Lampiran 31 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ....................................344

Lampiran 32 Hasil Kuesioner Keaktifan Belajar Kondisi Awal ..........................350

Lampiran 33 Hasil Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus I ....................................356

Lampiran 34 Hasil Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus II ..................................362

Lampiran 35 Foto-foto Kegiatan ..........................................................................368

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, dan

definisi operasional.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana penting bagi manusia untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki. Henderson (dalam Sadulloh, 2011:5)

menyatakan bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah suatu proses

pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan

lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak

manusia lahir. Dalle (dalam Neolaka, 2017:11) menyatakan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan

pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

Berkaitan dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan yang dimaksud yaitu suatu proses pembelajaran yang harus

memiliki interaksi antara guru, siswa, dan lingkungan sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan dapat berlangsung secara

ideal, dimana proses belajar mengajar bukan saja terfokus kepada hasil yang

dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran tersebut mampu

memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, dan mutu, serta dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memberikan perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan

mereka.

Kenyataan di lapangan, mayoritas guru masih menggunakan model

pembelajaran konvensional atau teacher centered learning yang memiliki

makna bahwa guru berperan sepenuhnya dalam pembelajaran. Ahmadi (dalam

Widiantari, 2012:24) menyatakan bahwa model pembelajaran konvensional

menyandarkan pada hafalan belaka, penyampaian informasi lebih banyak

dilakukan oleh guru, siswa secara pasif menerima informasi, pembelajaran

sangat abstrak dan teoritis serta tidak berdasar pada realitas kehidupan,

memberikan hanya tumpukan beragam informasi kepada siswa, cenderung

fokus pada bidang tertentu, waktu belajar siswa sebagaian besar digunakan

untuk mengerjakan buku tugas, mendengar ceramah guru, dan mengisi latihan

(kerja individual).

Seharusnya yang terjadi adalah guru berupaya untuk membelajarkan

siswa, di mana hal itu ditandai dengan kegiatan memilih, menetapkan, dan

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Dengan demikian, akan dapat mengoptimasikan kegiatan belajar dengan hasil

yang bermakna. Oleh karena itu, pembelajaran menaruh perhatian pada

“bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari

siswa” (Sitiatava, 2013:4). Dapat disimpulkan bahwa yang perlu diperhatikan

adalah bagaimana cara mengorganisasi pembelajaran, bagaimana cara

menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana merancang sumber-sumber

belajar yang ada agar berfungsi secara optimal, karena pembelajaran perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

direncanakan dan dirancang secara optimal agar dapat memenuhi harapan dan

tujuan.

Keberhasilan proses pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa

mengikuti proses pembelajaran. Dalam pembelajaran yang baik, sangat

diperlukan motivasi dan keaktifan dari masing-masing siswa. Motivasi adalah

serangkaian usaha untuk menciptakan rangsangan yang akan menyebabkan

suatu perubahan pada diri seseorang. Namun, motivasi tersebut belum nampak

ketika peneliti melaksanakan observasi dan wawancara pada tanggal 29 dan 30

April 2019 di kelas V SD N 2 Kebondalem Lor dengan jumlah 15 siswa yang

terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Berdasarkan fakta yang

diperoleh, pembelajaran di kelas berpusat kepada guru atau teacher centered

learning, sehingga sumber informasi hanya terpaku pada apa yang disampaikan

guru. Guru hanya menyampaikan materi pembelajaran dari buku paket saja,

dan tidak ada interaksi timbal balik yang terjadi antara guru dan siswa selama

pembelajaran berlangsung. Dengan kondisi pembelajaran yang seperti ini

membuat beberapa siswa mengeluh bosan dan kurang dapat menangkap materi

yang disampaikan guru. Setelah mengetahui kondisi tersebut, peneliti

membagikan kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kondisi

awal. Kuesioner motivasi belajar ini memuat lima indikator yaitu: adanya

hasrat dan keinginan berhasil, penuh semangat, tidak mudah putus asa (ulet)

menghadapi kesulitan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, selalu berusaha

berprestasi sebaik mungkin. Dari hasil pengamatan dan kuesioner yang telah

peneliti lakukan, diperoleh hasil rata-rata motivasi belajar siswa pada kondisi

awal sebesar 47 yang termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengisian kuesioner diketahui bahwa siswa merasa mengantuk ketika

mengikuti pembelajaran, bermain bersama teman ketika guru menjelaskan, dan

malas belajar ketika mendapat nilai rendah. Menurut pendapat peneliti, hal ini

terjadi dikarenakan proses pembelajaran yang kurang memotivasi diri setiap

siswa untuk selalu berpartisipasi dalam setiap pembelajaran. Apabila dibiarkan

secara terus-menerus maka akan berakibat pada kurangnya kemandirian siswa

dalam menemukan suatu informasi dikarenakan siswa telah terbiasa menerima

informasi tanpa harus mencari tahu sendiri.

Kurangnya motivasi belajar tersebut akan berdampak pada keaktifan

belajar siswa. Keaktifan sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

siswa untuk berusaha menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Namun,

keaktifan tersebut belum terlihat ketika peneliti melakukan wawancara dan

observasi pada kelas V SD N 2 Kebondalem Lor. Di antaranya seperti siswa

tidak menyimak penjelasan dari guru, siswa tidak mau bertanya, dan siswa

malas mengerjakan tugas yang telah diberikan guru. Hal ini dikarenakan dalam

proses pembelajaran di kelas, guru belum menggunakan metode yang

bervariasi dan cenderung menggunakan metode ceramah. Selain itu, guru juga

hanya menyampaikan materi dari apa yang ada di buku pegangan sehingga

membuat siswa pasif. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang didominasi

ceramah tersebut tidak efektif untuk dilakukan karena dapat menyebabkan

siswa sulit memahami dan kurang aktif dalam pembelajaran. Mengingat

pentingnya keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran, seharusnya

guru memperhatikan aspek-aspek keaktifan belajar siswa seperti: keikutsertaan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar, bertanya kepada siswa lain atau guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, aktif mencatat saat

pembelajaran, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk

guru, menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Selain melaksanakan observasi,

peneliti juga membagikan kuesioner yang terdiri dari 16 pernyataan. Hasil rata-

rata keaktifan belajar yang diperoleh dari observasi dan kuesioner keaktifan

sebesar 51,4 yang termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil

pengisian kuesioner diketahui bahwa siswa malas ketika guru memberikan soal

yang sulit, siswa bermain dengan teman ketika guru menjelaskan, dan siswa

berdiskusi di luar materi pembelajaran.

Berdasarkan penemuan data akan kurangnya motivasi dan keaktifan

belajar pada proses pembelajaran di kelas, maka diperlukan model

pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.

Menurut Sadulloh (2011:135), beberapa karakteristik siswa sekolah dasar

antara lain: senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok,

dan senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara

langsung. Mengacu pada pendapat Sadulloh, guru hendaknya mampu

menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah pembelajaran

kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Salah satu model

pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar

dan dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan menganalisis adalah dengan menggunakan model Discovery Learning.

Model Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang mendorong

siswa untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan

konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki

pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka

menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri (Wilcolx dalam

Suprihatiningrum 2016:242). Dalam proses pembelajaran dengan model ini,

guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan

siswa untuk menemukan konsep sehingga melalui penerapan model Discovery

Learning diharapkan dapat menciptakan siswa yang selalu aktif dalam

pembelajaran di kelas.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti di SD N 2

Kebondalem Lor, model Discovery Learning merupakan salah satu model

pembelajaran yang patut dicoba di kelas untuk meningkatkan motivasi dan

keaktifan belajar siswa. Maka judul penelitian yang diambil oleh peneliti

adalah “Peningkatan Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD N

2 Kebondalem Lor Melalui Penerapan Model Discovery Learning pada

Tema 8 Subtema 3”.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini mengungkapkan beberapa masalah yang mendasari

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Rendahya motivasi belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor.

2. Keaktifan siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor masih tergolong rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Model pembelajaran di kelas V SD N 2 Kebondalem Lor cenderung

mengedepankan model ceramah sehingga membuat siswa kurang antusias.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus dan terarah, peneliti hanya akan mengadakan

penelitian pada:

1. Siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor.

2. Tema 8, subtema 3, pembelajaran 1 dan 2 dengan fokus muatan pelajaran

IPA.

3. Variabel motivasi belajar, dengan indikator: a. adanya hasrat dan

keinginan berhasil, b. penuh semangat, c. tidak mudah putus asa (ulet)

menghadapi kesulitan, d. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, e.selalu

berusaha berprestasi sebaik mungkin.

4. Variabel keaktifan belajar, dengan indikator: a. keikutsertaan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar, b. bertanya kepada siswa lain atau guru apabila

tidak memahami persoalan yang dihadapi, c. aktif mencatat saat

pembelajaran, d. berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan

untuk pemecahan masalah, e. melaksanakan diskusi kelompok sesuai

dengan petunjuk guru, f. menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

5. Menggunakan model Discovery Learning, dengan langkah-langkah model:

a. pemberian stimulus, b. mengidentifikasi masalah, c. mengumpulkan

data, d. menarik kesimpulan, e. mengkomunikasikan hasil temuannya, dan

f. menyimpulkan hasil pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan motivasi belajar siswa kelas

V pada tema 8 subtema 3 melalui penggunaan model Discovery Learning

di SD N 2 Kebondalem Lor?

2. Apakah penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor pada tema 8

subtema 3?

3. Apakah penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor pada tema 8

subtema 3?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa

kelas V melalui penggunaan model Discovery Learning.di SD N 2

Kebondalem Lor.

2. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor

pada tema 8 subtema 3 melalui penggunaan model Discovery Learning.

3. Meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor

pada tema 8 subtema 3 melalui penggunaan model Discovery Learning.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru,

sekolah, peneliti, dan dunia pendidikan.

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran mengenai pemilihan model pembelajaran yang

inovatif, menarik, dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi siswa

1) Mampu meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa

dengan baik.

2) Mampu membangun kepercayaan diri siswa dengan cara selalu

aktif dalam pembelajaran dan ketika menyelesaikan masalah-

masalah, terutama pada tema 8 subtema 3.

b. Bagi guru

1) Membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Memberikan contoh kepada guru agar mampu mengatasi

kesulitan yang dialami siswa terutama pada motivasi dan

keaktifan belajar.

c. Bagi Sekolah

1) Membantu melakukan perubahan atau memperbaiki kinerja

sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2) Menjadi solusi dari masalah yang dihadapi oleh guru di sekolah

khususnya sehubungan dengan kurangnya motivasi dan keaktifan

belajar siswa.

d. Bagi Peneliti

1) Peneliti memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian.

2) Peneliti memperoleh pengalaman baru yang dapat dikembangkan

untuk pembelajaran lain.

e. Bagi Dunia Pendidikan

1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

2) Menambah referensi untuk pembelajaran di tema 8 subtema 3

kelas V SD.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional berisi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Motivasi belajar adalah sebuah daya pendorong yang ada di dalam diri

seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang akan menyebabkan suatu

perubahan pada diri seseorang dalam proses pembelajaran.

2. Keaktifan belajar adalah segala kegiatan fisik dan non fisik yang dilakukan

siswa selama proses belajar yang bernilai positif serta dapat dipertanggung

jawabkan sehingga berdampak baik pada proses pembelajaran.

3. Model Discovery Learning adalah sebuah model pembelajaran yang

tertuju pada keterlibatan aktif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

untuk dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah yang ada.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kajian teori, penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar

a. Definisi Motivasi Belajar

Berkenaan dengan kegiatan belajar, diperlukan dorongan yang

berasal dari dalam maupun luar individu untuk mengadakan

perubahan dalam memenuhi tujuan belajarnya. Istilah motivasi berasal

dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat

dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak

atau berbuat (Uno, 2012:23). Menurut Mc. Donald (dalam

Badaruddin, 2015:12), motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal pada siswa-

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,

pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung (Uno, 2012:23). Menurut Badaruddin (2015:18) motivasi

belajar adalah dorongan psikologis seseorang untuk melakukan suatu

tindakan untuk mencapai tujuan belajar. Hal ini diperkuat oleh Winkel

(dalam Husamah, 2016:22) menyatakan bahwa motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa itu tercapai. Dengan

begitu peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sebuah

daya pendorong yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan

suatu tindakan yang akan menyebabkan suatu perubahan pada diri

seseorang dalam proses pembelajaran.

b. Peran Motivasi Belajar

Dalam proses pembelajaran, selain teori pembelajaran, ada hal

lain yang juga penting untuk dikaji korelasinya dengan proses belajar

dan pembelajaran, yaitu berkenaan dengan peran motivasi belajar.

Siregar & Nara (2010:51) berpendapat bahwa secara umum terdapat

dua peranan penting motivasi dalam belajar. Peranan tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar

demi mencapai satu tujuan.

2) Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat, dan rasa senang dalam belajar.

Pendapat serupa juga diungkapkan Sardiman (2011:85), yang

menyatakan bahwa motivasi belajar memiliki tiga peran, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan tersebut.

Berdasarkan uraian mengenai fungsi motivasi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar adalah sebagai daya

penggerak, penentu arah, pemberi semangat bagi seseorang untuk

mencapai prestasi yang hendak dicapai oleh seseorang.

c. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar kadangkala naik begitu pesat tetapi

terkadang juga turun secara drastis. Karena itu, perlu adanya semacam

upaya untuk memotivasi siswa. Imron (dalam Siregar & Nara,

2010:55) mengemukakan empat upaya yang dapat dilakukan oleh

guru guna meningkatkan motivasi belajar. Empat cara tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar. Prinsip-

prinsip yang dimaksud yaitu prinsip perhatian, keaktifan,

keterlibatan langsung, rangsangan, dan tantangan. Untuk

mengoptimalkan prinsip-prinsip tersebut, diperlukan strategi

pembelajaran yang tepat yang mengupayakan agar mengurangi

kendala yang ditemui dalam proses optimalisasi tersebut.

2) Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran. Hal ini

dapat dilaksanakan dengan cara perlunya kreativitas dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

menyiapkan alat-alat belajar. Selain itu dapat juga dilakukan

dengan memanfatkan sumber-sumber belajar di luar sekolah.

3) Mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan

pembelajaran. Maksudnya, jika guru tidak bergairah dalam proses

pembelajaran maka akan cenderung menjadikan peserta didik

tidak memiliki motivasi belajar, tetapi sebaliknya jika guru

memiliki gairah dalam membelajarkan peserta didik maka

motivasi peserta didik akan lebih baik. Hal-hal menarik yang

disajikan guru juga menjadi sesuatu yang mempengaruhi

tumbuhnya motivasi peserta didik.

4) Mengembangkan aspirasi dalam belajar. Hal ini dapat

dilaksanakan dengan mengenali aspirasi peserta didik,

mengomunikasikan aspirasi peserta didik kepada orang tua, dan

membuat program-program yang dapat mengembangkan aspirasi

peserta didik.

Fathurrohman & Sutikno (2010:20) mengungkapkan bahwa

motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara

yaitu:

1) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik. Pada permulaan belajar

mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan

mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya

kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi

dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2) Hadiah. Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa

belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang

berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan

termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3) Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di

antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,

berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai

sebelumnya.

4) Mengarahkan perilaku anak didik. Mengarahkan perilaku anak

didik adalah tugas guru. Di sini, guru dituntut untuk memberikan

respon terhadap anak didik yang tak terlibat langsung dalam

kegiatan belajar di kelas. Anak didik yang diam, yang membuat

keributan, yang berbicara semaunya, dan sebagainya harus

diberikan teguran secara arif dan bijaksana.

Kesimpulan dari berbagai upaya meningkatkan motivasi di atas

adalah bahwa motivasi dapat ditingkatkan melalui beberapa upaya

antara lain mengoptimalkan prinsip-prinsip belajar dengan memilih

strategi pembelajaran yang tepat, mengoptimalkan unsur-unsur

dinamis pembelajaran dengan memberikan pembaharuan alat-alat

belajar agar siswa tidak bosan, pemberian hadiah (reward),

mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan

pembelajaran, dan mengembangkan aspirasi dalam belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

d. Indikator Motivasi Belajar

Dari sudut ditimbulkannya, motivasi dibedakan menjadi dua

macam, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya

rangsangan dari luar (intrinsik) dan motivasi yang timbul karena

rangsangan dari luar diri siswa (ekstrinsik). Motivasi belajar yang

timbul dari dalam diri siswa seperti keinginan belajar, sedangkan

motivasi yang berasal dari luar seperti adanya nasihat dari orang

terdekatnya. Indikator yang dapat dijadikan acuan dalam motivasi

belajar menurut Uno (2012:23) adalah sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan.

3) Adanya harapan dan cita-cita.

4) Penghargaan dan penghormatan atas diri.

5) Adanya lingkungan yang baik.

6) Adanya kegiatan yang menarik.

Kompri (2015:247) mengungkapkan bahwa ada beberapa

indikator untuk mengetahui siswa memiliki motivasi dalam belajar,

antara lain:

1) Memiliki gairah yang tinggi.

2) Penuh semangat.

3) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

4) Mampu jalan sendiri ketika guru meminta siswa mengerjakan

sesuatu.

5) Memiliki rasa percaya diri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

6) Memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi.

7) Kesulitan dianggap tantangan yang harus diatasi

8) Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.

Sardiman (2011:83) menyatakan bahwa ada tujuh indikator

motivasi belajar, diantaranya yaitu:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi.

4) Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan.

5) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas

dengan prestasinya).

6) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah orang

dewasa (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan

sebagainya).

7) Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan

tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya

(kalau sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal

yang diyakini tersebut).

Berdasarkan uraian dari ketiga ahli tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa indikator motivasi belajar yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2) Penuh semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

3) Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan.

4) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

5) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.

4. Keaktifan Belajar

a. Definisi Keaktifan Belajar

Keaktifan merupakan sebuah kunci utama dalam sebuah

keberhasilan proses pembelajaran karena membuat pembelajaran

berjalan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang sudah disusun

oleh guru, bentuk aktifitas siswa dapat berbentuk aktifitas pada dirinya

sendiri atau aktifitas dalam suatu kelompok. Fajri & Senja (2014:36)

menyatakan bahwa keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat

bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi dan berinteraksi, sedangkan

kata keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan. Sedangkan menurut

Mulyono (dalam Sajidan, 2017:113) keaktifan adalah kegiatan atau

aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan

yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Dalam setiap proses

pembelajaran, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan

memiliki dua bentuk yaitu kegiatan keaktifan fisik dan kegiatan

keaktifan psikis. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar,

berdiskusi, berlatih, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis

contohnya kegiatan memecahkan masalah, menyimpulkan suatu

kegiatan, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati & Mudjiono, 2006:45).

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

peserta didik dalam belajar yang melibatkan seluruh aspek dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

peserta didik. Wibowo (2015:34) menyatakan bahwa keaktifan siswa

dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun

non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal

sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Hamalik

(2008:90) menyatakan bahwa keaktifan belajar adalah suatu keadaan

atau hal dimana siswa dapat aktif. Sedangkan Sanjaya (dalam

Rusman, 2013:395) menyatakan bahwa kegiatan aktif dalam

pembelajaran dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan

mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan observasi,

melakukan eksperimen, dan praktik.

Berdasarkan uraian ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

keaktifan belajar adalah segala kegiatan fisik dan non fisik yang

dilakukan siswa selama proses pembelajaran yang bernilai positif serta

dapat dipertanggung jawabkan sehingga berdampak baik pada proses

pembelajaran.

c. Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar

Peran guru sangat dibutuhkan dalam proses aktifasi di sebuah

kelas, karena guru merupakan penanggung jawab dalam semua

kegiatan pembelajaran di kelas. Partisipasi aktif siswa sangat

berpengaruh dalam proses pembelajaran karena keaktifan siswa

membuat pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan

pembelajaran yang sudah disusun oleh guru. Aunurrahman (2014:120)

menyatakan bahwa upaya meningkatkan keaktifan atau aktivitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

belajar di dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara

sebagai berikut:

1) Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk

berkreativitas dalam proses belajarnya.

2) Memberi kesempatan untuk melakukan pengamatan, penyelidikan

atau inkuiri dan eksperimen.

3) Memberi tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

4) Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang

memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan.

5) Menggunakan multi metode dan multi media di dalam

pembelajaran.

Kegiatan-kegiatan guru yang dapat mempengaruhi keaktifan

siswa menurut Usman (2009:26) adalah:

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik,

sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada

peserta didik.

3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik.

4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan

dipelajari).

5) Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari.

6) Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

7) Memberikan umpan balik (feedback).

8) Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes

sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.

9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir

pembelajaran. Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam

keterlibatan siswa pada saat belajar.

Berdasarkan uraian mengenai upaya peningkatan keaktifan

belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dapat

ditingkatkan dengan:

1) Memberikan peluang kepada siswa untuk berkreativitas.

2) Memberikan umpan balik kepada siswa.

3) Mengembangkan model, metode, media pembelajaran yang

bervarias.

4) Memunculkan aktifitas pembelajaran yang menggunakan

partisipasi siswa.

d. Indikator Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar merupakan unsur penting yang akan

menghidupkan proses kegiatan belajar mengajar. Indikator keaktifan

belajar menurut Rusman (2017:96) meliputi:

1) Membaca.

2) Mendengar.

3) Menulis.

4) Berlatih keterampilan-keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Sudjana (1990:61) membagi indikator keaktifan belajar menjadi

beberapa hal yaitu:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.

2) Terlibat dalam pemecahan masalah.

3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang di hadapi.

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah.

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.

7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.

8) Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Keachie (dalam Yamin

2007:77) yang mengungkapkan bahwa indikator keaktifan belajar

meliputi:

1) Berpartisipasi dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.

2) Tekanan dalam aspek afektif dalam belajar.

3) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

4) Kekompakan dalam kelas sebagai kelompok.

5) Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa.

6) Kesempatan untuk bertindak dan mengambil keputusan.

7) Pemberian waktu untuk mengatasi masalah siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Berdasarkan uraian dari ketiga ahli tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa indikator keaktifan belajar yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapi.

3) Aktif mencatat saat pembelajaran.

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah.

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

6) Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

5. Model Pembelajaran

a. Definisi Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka

panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing

pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce dan Well dalam

Darmawan, 2018:1). Mulyani (dalam Suprihatiningrum, 2016:142)

menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu pola atau

rencana yang dipakai guru dalam mengorganisasikan materi pelajaran

maupun kegiatan siswa, dan dapat dijadikan petunjuk bagaimana guru

mengajar di depan kelas (seperti alur yang diikutinya). Adi (dalam

Suprihatiningrum, 2016:142) menyatakan bahwa model pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur

dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas, model pembelajaran dapat

diartikan sebagai prosedur yang sistematis untuk mempresentasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi si perancang model pembelajaran dalam

merencanakan aktivitas kegiatan belajar.

b. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas

daripada strategi, metode atau prosedur. Kardi & Nur (dalam Trianto,

2009:23) menyatakan bahwa model pembelajaran mempunyai empat

ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur.

Ciri-ciri tersebut adalah:

1) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2) Landasan pemikirannya tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai).

3) Tingkah laku pengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

Adapun Darmawan (2018:4) mengemukakan bahwa model

pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli

tertentu.

2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.

3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar

mengajar di kelas.

4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: a) urutan

langkah-langkah pembelajaran (syntax), b) adanya prinsip-prinsip

reaksi, c) sistem sosial, d) sistem pendukung. Keempat bagian

tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan

melaksanakan suatu model pembelajaran.

5) Memiliki dampak dari akibat penerapan model pembelajaran.

Dampak tersebut meliputi: a) dampak pembelajaran, yaitu hasil

belajar yang dapat diukur, b) dampak pengiring, yaitu hasil

belajar jangka panjang.

6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan

pedoman model pembelajaran yang telah dipilih.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

model pembelajaran yaitu:

1) Memiliki tujuan tertentu yang nantinya digunakan sebagai

landasan dalam pelaksanaan pembelajaran.

2) Landasan pemikirannya berdasarkan apa dan bagaimana cara

membelajarkan siswa.

3) Dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di

kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

6. Model Discovery Learning

a. Definisi Model Discovery Learning

Model Discovery Learning merupakan model pembelajaran

yang mendorong siswa untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif

mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan guru

mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan

percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip

untuk diri mereka sendiri (Wilcolx dalam Suprihatiningrum

2016:242). Sedangkan menurut Darmawan (2018:111) model

Discovery Learning adalah sebuah model pembelajaran dan tertuju

pada sejumlah acuan untuk melaksanakan pembelajaran serta

memiliki perbedaan tingkatan tertentu berdasarkan pengalaman

penemuan dari pengalaman pembelajaran sebelumnya. Berdasarkan

penjelasan kedua ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa model

Discovery Learning adalah sebuah model pembelajaran yang tertuju

pada keterlibatan aktif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

untuk dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah yang ada.

b. Tujuan Model Discovery Learning

Tujuan model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi para

guru dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu

menguasai dan dapat menerapkan berbagai keterampilan mengajar

agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hosnan

(2014:275) menyatakan beberapa tujuan dari model Discovery

Learning, adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1) Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat

secara aktif dalam pembelajaran.

2) Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar

menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga

siswa banyak meramalkan informasi tambahan yang diberikan.

3) Siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu

dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang

bermanfaat dalam menemukan.

4) Pembelajaran dengan penemuan menbantu siswa membentuk cara

kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta

mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.

5) Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-

keterampilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang dipelajari

melalui penemuan lebih bermakna.

6) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan

dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru

dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2006:83) model Discovery

Learning dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa tujuan

antara lain:

1) Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam memperoleh

dan memproses perolehan belajar.

2) Mengarahkan para siswa sebagai pelajar seumur hidup.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

3) Mengurangi ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya

sumber informasi yang diperlukan oleh para siswa.

4) Melatih para siswa mengeksplorasi atau memanfaatkan

lingkungannya sebagai informasi yang tidak akan pernah tuntas di

gali.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa tujuan model Discovery Learning yaitu:

1) Membuat siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru sebagai satu-

satunya sumber ilmu.

3) Mengembangkan potensi kerjasama siswa dengan anggota

kelompok lainnya.

c. Kelebihan Model Discovery Learning

Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran harus diiringi dengan suatu pertimbangan untuk

mendapatkan manfaat yang akan didapatkan. Carin & Sund (dalam

Suprihatiningrum 2016:244) memaparkan bahwa keuntungan yang

didapatkan siswa dengan belajar menggunakan model Discovery

Learning adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan potensi intelektual.

Salah satu keuntungan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan penemuan terbimbing adalah materi yang dipelajari

lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses

menemukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2) Mengubah siswa dari memiliki motivasi dari luar (extrinsic

motivation) menjadi motivasi dalam diri sendiri (intrinsic

motivation).

Penemuan terbimbing membantu siswa untuk lebih mandiri, bisa

mengarahkan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas

pembelajarannya sendiri.

3) Siswa akan belajar bagaimana belajar (learning how to learn).

Melalui latihan menyelesaikan sebuah masalah, seorang siswa

akan belajar bagaimana belajar (learning how to learn).

4) Mempertahankan memori.

Cara paling mudah untuk mendapatkan sebuah data adalah

dengan pengaturan. Dengan pengaturan, informasi yang disimpan

di dalam otak akan berkurang kerumitannya. Terlebih apabila

informasi tersebut diperoleh secara mandiri menggunakan

penemuan terbimbing.

Darmawan (2018:112) menyatakan bahwa model Discovery

Learning memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya adalah sebagai

berikut:

1) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya

sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri selama

proses pembelajaran berlangsung.

2) Mendorong peserta didik selalu berpikir dan belajar keras atas

inisiatif sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

3) Mendorong peserta didik dalam merumuskan hipotesis sendiri

yang untuk nantinya ditemukan jawabannya oleh dirinya sendiri.

4) Kompetensi yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan

ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer

kompetensi selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan

model Discovery Learning yaitu mendorong peserta didik untuk dapat

menemukan sendiri jawaban dari persoalan yang mereka hadapi

sehingga dengan begitu memori siswa akan informasi tersebut dapat

bertahan lama karena diperoleh secara mandiri

d. Kekurangan Model Discovery Learning

Apabila tidak adaptif dengan situasi dan kondisi pembelajaran

khususnya pembelajaran peserta didik, maka dapat ditemukan dan

dirasakan juga sejumlah kelemahan yang akan dijumpai dalam

penggunaan model Discovery Learning. Darmawan (2018:114)

menyatakan bahwa jika kelemahan-kelemahan dari model Discovery

Learning yaitu:

1) Terlalu menuntut kesiapan pikiran untuk belajar pada diri peserta

didik, padahal setiap peserta didik memiliki kondisi dan

kemampuan yang berbeda-beda.

2) Membutuhkan waktu yang lama dalam setiap pembelajaran untuk

peserta didik dapat menemukan pemecahan masalah yang sedang

dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

3) Harapan yang dimiliki model ini dapat dilupakan ketika guru

yang menerapkan berhadapan dengan peserta didik yang sudah

terbiasa dengan cara atau model pembelajaran lama.

4) Menggunakan model ini akan sulit mengembangkan konsep,

keterampilan, dan emosi yang secara keseluruhan kurang

mendapat perhatian.

5) Proses berpikir yang diikuti peserta didik terlalu linier

dikarenakan peserta didik telah dipilih terlebih dahulu.

Hosnan (2014: 288) mengemukakan beberapa kekurangan dari

model Discovery Learning, yaitu:

1) Menyita banyak waktu karena guru dituntut mengubah kebiasaan

mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi

fasilitator, motivator, dan pembimbing.

2) Kemampuan berpikir rasional siswa ada yang masih terbatas.

3) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kekurangan, namun

kekurangan tersebut dapat diminimalisir agar berjalan secara

optimal.

Merujuk pada pendapat ahli mengenai kekurangan model

Discovery Learning, dapat disimpulkan bahwa kekurangan dari model

Discovery Learning yaitu:

1) Menyita banyak waktu dikarenakan siswa dituntut untuk

menemukan jawaban mereka secara mandiri dengan bimbingan

guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

2) Kemampuan berpikir rasional setiap siswa berbeda-beda sehingga

tidak setiap siswa dapat mengikuti pelajaran dengan

menggunakan model ini.

e. Langkah-langkah Model Discovery Learning

Penerapan model Discovery Learning terdiri dari beberapa

langkah atau prosedur yang memerlukan dukungan dari sejumlah

metode-metode lain seperti ceramah dan tanya jawab. Menurut

Darmawan (2018:115) dalam mengaplikasikan model Discovery

Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan,

yaitu:

1) Pemberian Stimulus (Stimulation)

Pada tahap pertama ini nantinya guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik agar membaca sumber rujukan

buku, di mana sebelumnya tidak diarahkan terlebih dahulu pada

jawaban-jawaban peserta didik yang masih belum lengkap.

Selanjutnya peserta didik diarahkan untuk menentukan

keterkaitan fokus masalah dengan sejumlah sumber yang sesuai,

disini guru membiarkan peserta didik mempelajari buku secara

mandiri agar peserta didik mampu menmukan jawaban secara

mandiri.

2) Identifikasi Masalah (Problem Statement)

Tahap selanjutnya guru memberikan penjelasan kepada

mereka bahwa peserta didik harus mampu merumuskan masalah-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

masalah atau mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin dari

hasil bacaan-bacaan yang telah dieksplorasi sebelumnya.

3) Pengumpulan Data (Data Collecting)

Pada tahap ini guru dapat mengondisikan siswa untuk

melakukan proses mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan dalam proses

menjawab dan membuktikan jawaban sementara dari kegiatan

sebelumya. Jadi, pada tahapan ini peserta didik mencoba dan

mengecek benar tidaknya hipotesis yang mereka buat.

4) Pengolahan Data (Data Processing)

Tahap ini guru mengarahkan peserta didik untuk

mengolah sejumlah data dan informasi berkenaan dengan upaya

merumuskan jawaban-jawaban atas pertanyaan dari tahap

sebelumnya. Hasil tersebut kemudian ditafsirkan dengan baik

yang dideskripsikan terarah kepada perumusan jawaban. Setelah

merumuskan hasil pengolahan data maka peserta didik diarahkan

untuk merumuskan konsep yang dapat digeneralisasikan. Setelah

digeneralisasi, peserta didik akan mendapat pengetahuan baru

yang perlu pembuktian secara rasional.

5) Pembuktian (Verification)

Peran guru tidak akan terlepas dari apa yang telah

ditemukan oleh peserta didik, dimana mereka diminta untuk

mampu melakukan pemeriksaan secara cermat mengenai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

pembuktian dari jawaban-jawaban yang telah mereka rumuskan,

sudahkah benar atau belum.

6) Menyimpulkan (Generalization)

Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan sejumlah

temuan dari peserta didik sehingga uraian atas temuannya dapat

digeneralisasi. Artinya temuan peserta didik dapat digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan di tempat lain, dan sekolah

lain dalam pelajaran yang sama dengan cara dan tahapan yang

sama.

Kurniasih & Sani (2014:68) mengemukakan langkah-langkah

operasional model Discovery Learning yaitu sebagai berikut:

1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsang)

Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak

memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki

sendiri. Guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan,

anjuran membaca buku, dan belajar lainnya yang mengarah pada

persiapan pemecahan masalah.

2) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan

pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam

bentuk hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

3) Data Collection (Pengumpulan Data)

Tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan

berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati

objek, wawancara, melakukan uji coba sendiri untuk menjawab

pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

4) Data Processing (Pengolahan Data)

Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan

informasi yang telah diperoleh siswa melalui wawancara,

observasi, dan sebagainya. Tahap ini berfungsi sebagai

pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga siswa akan

mendapatkan pengetahuan baru dari alternatif jawaban yang perlu

mendapat pembuktian secara logis.

5) Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melalakukan pemeriksaan secara

cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang

ditetapkan tadi dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan

hasil pengolahan data.

6) Generalization (Menarik kesimpulan)

Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses

menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum

dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,

dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model

Discovery Learning dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

yaitu: a) pemberian stimulus, b) mengidentifikasi masalah, c)

mengumpulkan data, d) menarik kesimpulan, e) mengkomunikasikan

hasil temuannya, dan f) menyimpulkan hasil pembelajaran.

7. Tema Lingkungan Sahabat Kita

Penelitian yang dilakukan peneliti yaitu tema 8 Lingkungan Sahabat

Kita, Subtema 3 Usaha Pelestarian Lingkungan yang terdiri dari 6 tahapan

pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti memilih fokus pembelajaran

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan melakukan

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 kegiatan pembelajaran dalam 2

siklus. Pada setiap pertemuannya peneliti akan menggunakan 1

pembelajaran sehingga dalam setiap siklus dilakukan 1 kali pembelajaran.

Pembelajaran 1 terdiri dari mata pelajaran bahasa Indonesia dan IPA,

sedangkan pembelajaran 2 terdiri dari mata pelajaran bahasa Indonesia,

IPA, SBdP. Pemetaan kompetensi dasar ditempatkan sebagai kompetensi

hasil penurunan dari kompetensi inti pada setiap mata pelajaran, yang

memuat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang telah

ditetapkan untuk dimiliki oleh setiap siswa. Berikut ini penyajian

kompetensi inti dan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran yang

akan digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1 Kompetensi Inti Sekolah Dasar

No. Kompetensi Inti


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di


sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Tabel 2.1 di atas merupakan tabel kompetensi inti pada tingkat

sekolah dasar yang terdiri dari empat kompetensi inti yang saling terkait

yaitu berkenaan dengan sikap spiritual (kompetensi inti 1), sikap sosial

(kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), keterampilan

(kompetensi inti 4). Berdasarkan keempat kompetensi inti tersebut

dijadikan acuan dalam kompetensi dasar yang harus dikembangkan dalam

setiap pembelajaran. Berikut adalah kompetensi dasar yang digunakan

dalam penelitian ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Gambar 2.1 Kompetensi Dasar Pembelajaran 1 Tema 8 Subtema 3

Gambar 2.1 menggambarkan kompetensi dasar pada tema 8 subtema

3 pembelajaran 1 yang terdiri dari mata pelajaran IPA dan bahasa

Indonesia, dimana kompetensi dasar tersebutlah yang harus dicapai siswa

dalam pembelajaran siklus I yang dilaksanakan oleh peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Gambar 2.2 Kompetensi Dasar Pembelajaran 2 Tema 8 Subtema 3

Gambar 2.2 menggambarkan kompetensi dasar pada tema 8 subtema

3 pembelajaran 2 yang terdiri dari mata pelajaran IPA, bahasa Indonesia,

dan SBdP, dimana kompetensi dasar tersebutlah yang harus dicapai siswa

dalam pembelajaran siklus II yang dilaksanakan oleh peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian Hendrayani (2016) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan

judul “Penggunaan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa pada Tema Indahnya Kebersamaan dalam Pembelajaran

Tematik”. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I siswa yang memenuhi

KKM untuk motivasi belajar ada 25 orang atau (73%) sedangkan untuk hasil

belajar siswa yang sudah mencapai KKM ada 11 orang atau (30%) sedangkan

pada siklus II terjadi peningkatan pada motivasi belajar sebanyak 29 siswa atau

(87%) dan pada hasil belajar terjadi peningkatan yaitu 34 siswa atau (92%)

yang sudah mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian Yuliani (2017) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan

judul “Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan

dan Hasil Belajar Siswa pada Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di

Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Sekelimus Bandung)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siklus

I nilai rata-rata yaitu 61, sedangkan hasil belajar siklus II yaitu 71 dan hasil

belajar siklus III rata-rata nilai mencapai 82. Keaktifan siswa pada siklus I

50%, siklus II 67% dan mengalami peningkatan pada siklus III 92%. Hasil

belajar pada siklus I 50%, hasil belajar siklus II 67%, dan pada siklus III

mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 92%. Hal ini menunjukan bahwa

penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

hasil belajar siswa pada pembelajaran subtema pemanfaatan kekayaan alam di

Indonesia di kelas IV SDN Sekelimus Bandung.

Penelitian Prasetyo (2015) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan

judul “Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Motivasi

dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan

Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA. Pada

kondisi awal nilai rata-rata siswa yaitu 65,86 dengan ketuntasan minimal

(KKM=70). Jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM berjumlah 10 siswa

(47,62%) dan yang memenuhi KKM berjumlah 11 siswa (52,38%). Pada

pembelajaran siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Discovery

Learning, siswa yang memperoleh motivasi tinggi 6 siswa (28,57%) dan siklus

II meningkatmenjadi 16 siswa (76,19%). Hasil belajar pada siklus I siswa yang

tidak tuntas sebanyak 6 siswa (28,57%) dan yang tuntas 15 siswa (71,43%)

sedangkan pada siklus II meningkat menjadi jumlah siswa yang tuntas 21 siswa

atau semua siswa (100%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar IPA siswa kelas 5 SDN2 Jambangan Kabupaten Grobogan.

Penelitian Pamungkas (2013) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan

judul “Penerapan Strategi Discovery Learning untuk Meningkatkan Keaktifan

Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Negeri 01 Putatsari Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada pra siklus keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran 21,67%. Hasil

penelitian siklus I keaktifan belajar siswa 52,78%. Sedangkan siklus II terjadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

peningkatan keaktifan belajar siswa menjadi 86,67%. Ditinjau dari hasil

penelitian, maka penerapan strategi Discovery Learning dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa.

Keempat penelitian tersebut memperkuat penelitian yang akan

dilaksanakan oleh peneliti mengenai “Peningkatan Motivasi dan Keaktifan

Belajar Siswa Kelas V SD N 2 Kebondalem Lor Melalui Penerapan Model

Discovery Learning pada Tema 8 Subtema 3”. Penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti mengenai implementasi model Discovery Learning di kelas V SD

N 2 Kebondalem Lor dan menggunakan metode wawancara, observasi, dan

kuesioner. Harapannya, penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dapat

mengetahui ada tidaknya pengaruh model Discovery Learning terhadap

motivasi dan keaktifan belajar pada siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Hendrayani (2016) Yuliani (2017) “Penerapan


“Penggunaan Model Model Discovery Learning
Discovery Learning untuk Untuk Meningkatkan
Meningkatkan Motivasi Keaktifan dan Hasil Belajar
Belajar Siswa pada Tema Siswa pada Subtema
Indahnya Kebersamaan Pemanfaatan Kekayaan
dalam Pembelajaran Alam di Indonesia
Tematik”. (Penelitian Tindakan Kelas
Di Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Sekelimus
Bandung)”.

Penelitian ini:
“Peningkatan Motivasi
dan Keaktifan Belajar
Siswa Kelas V SD N 2
Kebondalem Lor Melalui
Penerapan Model
Discovery Learning pada
Tema 8 Subtema 3”.

Prasetyo (2015) Pamungkas (2013)


“Penerapan Model “Penerapan Strategi
Discovery Learning Untuk Discovery Learning untuk
Meningkatkan Motivasi Meningkatkan Keaktifan
dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas I Pada Mata
Mata Pelajaran IPA Kelas Pelajaran IPA Di SD
V SD Negeri 2 Jambangan Negeri 01 Putatsari
Kabupaten Grobogan Kabupaten Grobogan
Semester II Tahun Ajaran Tahun Pelajaran
2014/2015”. 2012/2013”.

Gambar 2.3 Penelitian Relevan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, peneliti meneliti variabel motivasi dan

keaktifan belajar siswa menggunakan model Discovery Learning pada tema 8

subtema 3.

C. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran guru seringkali dihadapkan pada masalah-

masalah yang diakibatkan oleh siswa, seperti masalah mengenai rendahnya

motivasi serta keaktifan belajar siswa. Alasan-alasan yang menimbulkan siswa

memiliki motivasi dan keaktifan belajar yang rendah ini harus mendapatkan

perhatian lebih oleh guru, karena kemungkinan besar masalah tersebut timbul

karena strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran salah,

misalnya penggunaan model dan media pembelajaran yang digunakan guru

kurang tepat dan kurang variatif. Seperti pada pembelajaran yang berlangsung

di kelas V SD N 2 Kebondalem Lor yang menggunakan model pembelajaran

konvensional membuat siswa mudah bosan, tidak tertarik, dan tidak memahami

materi yang diberikan. Berawal dari rendahnya motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran, maka hal tersebut akan berimbas terhadap

rendahnya keaktifan belajar siswa.

Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih

meningkatkan motivasi belajar sehingga nantinya keaktifan belajar pun juga

akan semakin meningkat. Pembelajaran dapat dilakukan menggunakan model

Discovery Learning, model tersebut merupakan model yang mengutamakan

pendidikan student centered atau berfokus pada siswa sehingga nantinya

pembelajaran ini menuntut keaktifan siswa dalam proses belajar di kelas dalam

kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 anak. Pada akhirnya dengan digunakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

model tersebut dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa.

Berikut kerangka berpikir pada penelitian ini secara visual:

Model Konvensional Motivasi dan Keaktifan


Belajar Siswa Rendah

Motivasi dan Keaktifan Penerapan Model


Belajar Siswa Tinggi Discovery Learning

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai jawaban

sementara atas masalah yang telah dirumuskan, sebagai berikut:

1. Peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor melalui penerapan model Discovery Learning dapat

dilakukan dengan langkah-langkah: a. pemberian stimulus, b.

mengidentifikasi masalah, c. mengumpulkan data, d. pengolahan data, e.

mengkomunikasikan hasil, f. menyimpulkan hasil pembelajaran.

2. Penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor pada tema 8 subtema 3.

3. Penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor pada tema 8 subtema 3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III memuat tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana

tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian

instrumen, teknik analisis data, kriteria keberhasilan, dan jadwal peneitian.

A. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru

khususnya dalam pengelolaan pembelajaran (Sanjaya, 2009:13). Berdasarkan

pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk

memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas.

Susilo (2010:19) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dapat dilaksanakan mengikuti model Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari

empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Empat langkah utama yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian

tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu siklus.

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan. Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan

fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

yang terjadi selama tindakan akan berlangsung. Tahapan perencanaan

terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat

dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus

benar-benar faktual terjadi di lapangan, maslah bersifat umum di

kelasnya, masalahnya cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan

mutu hasil pembelajaran, dan masalah pun harus dalam jangkauan

kemampuan peneliti.

b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangi Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

c. Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun

pernyataan.

d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukanjawaban,

berupa rumusan hipotesis tindakan.

e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan

menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen

pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator

keberhasilan itu.

f. Membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan

pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tindakan tersebut tentu saja

sebelumnya telah “dilatihkan” kepada si pelaksana tindakan (guru) untuk

dapat diterapkan di salam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan secara

serinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan:

a. Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan .

b. Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru.

c. Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa.

d. Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan dilakukan oleh

siswa.

e. Jenis instrumen yang akandigunakan untuk pengumpulan data atau

pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana

menggunakannya.

3. Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini, peneliti (atau guru apabila ia bertindak sebagai

peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan

dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data

ini dilakukan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah

disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario

tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil

belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif

maupun data kualitatif.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang tlah terkumpul,

kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan

selanjutnya. Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mencakup


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

analisis, sintesis, dan penelitian terhadap hasil pengamatan atas tindakan

yang dilakukan.

Secara visual tahapan pada setiap siklus dapat digambarkan seperti

di bawah ini:

Gambar 3.1 Model PTK Menurut Kemmis & Mc Taggart

(Kusumah & Dwitagama, 2012:21)

B. Setting penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N 2 Kebondalem Lor yang

berlokasi di jalan Prambanan-Manisrenggo, Bugelan, Kebon Dalem Lor,

Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor

Tahun Ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 15 orang, terdiri dari 8

orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah motivasi dan keaktifan belajar

menerapkan model Discovery Learning.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2018/2019. Waktu pelaksanaan selama dua bulan, yaitu bulan April-Mei

tahun 2019.

Tabel 3.1 Keterangan Pengambilan Data

Waktu Pertemuan Keterangan


Penelitian
29 April 2019 I Wawancara guru kelas.
30 April 2019 II Observasi dan pengambilan data awal.
11 Mei 2019 III Pelaksanaan siklus I.
14 Mei 2019 IV Pelaksanaan siklus II.

C. Rencana Tindakan

Sebelum dilaksanakan penelitian, maka peneliti menyusun tahapan-

tahapan kegiatan dalam penelitian. Penelitian tindakan kelas ini akan

dilaksanakan selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap

yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Persiapan/Perencanaan

Dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas (PTK), peneliti

melakukan persiapan dalam manyusun laporan, antara lain:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

a. Peneliti memilih sekolah yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di

SD N 2 Kebondalem Lor.

b. Peneliti meminta surat izin dari kampus melalui sekertariat PGSD

untuk melaksanakan observasi di SD N 2 Kebondalem Lor.

c. Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas V untuk

mengadakan penelitian di SD N 2 Kebondalem Lor.

d. Peneliti melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan

guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor.Observasi bertujuan untuk

memberikan gambaran awal mengenai kondisi awal siswa saat

pembelajaran di kelas.

e. Peneliti merumuskan masalah yang ada di kelas V SD N 2

Kebondalem Lor.

f. Peneliti menyusun rencana penelitian tiap siklus.

g. Peneliti menyusun RPP, instrumen penelitian, dan instrumen

penilaian.

h. Peneliti melakukan pembelajaran di kelas.

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di kelas

V SD N 2 Kebondalem Lor diperoleh gambaran awal keadaan kelas V SD

N 2 Kebondalem Lor, maka dilakukan penelitian tindakan kelas sebegai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

a. Siklus I

Pembelajaran pada siklus I akan menggunakan model Discovery

Learning dengan menekankan variabel motivasi dan keaktifan belajar

siswa.

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 1 kali pertemuan dan

dilaksanakan selama 6 jam pelajaran dengan alokasi waktu 6x35

menit. Dalam pelaksanaan siklus I ini, peneliti mempersiapkan

instrumen penelitian yang terdiri dari RPP, bahan ajar, media

pembelajaran, lembanr observasi, dan lembar kuesioner yang

nantinya akan diisi siswa di akhir pembelajaran. Selanjutya peneliti

mempersiapkan kelas yang akan digunakan untuk melaksanakan

proses penelitian.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 6x35 menit. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal:

(1) Guru memberi salam, memilih siswa untuk memimpin

doa, melakukan presensi.

(2) Siswa dan guru menyanyikan lagu Indonesia Raya.

(3) Motivasi: Siswa melakukan tepuk “Diam” dan tepuk

“Semangat”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

(4) Orientasi: Guru menyampaikan tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, dan urutan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

(5) Apersepsi: Guru melakukan tanya jawab bersama siswa

mengenai materi yang akan disampaikan.

b) Kegiatan Inti:

(1) Siswa mengamati video “Usaha Pelestarian Lingkungan”

yang ditampilkan guru. (Tahap 1: Pemberian Stimulus)

(2) Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan

tanya jawab seputar video yang telah diamati siswa.

(3) Guru menampilkan gambar mengenai daur air dan siswa

diminta untuk menunjukkan bagian-bagian dari proses

terjadinya daur air. (Tahap 2: Mengidentifikasi

Masalah)

(4) Siswa berdiskusi bersama kelompok mengenai LKK yang

dibagikan guru. (Tahap 3: Mengumpulkan Data)

(5) Siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah didapat dan

menuliskannya ke dalam lembar kerja yang sudah

disediakan. (Tahap 4: Pengolahan Data)

(6) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembuatan

bagan siklus air sederhana di depan kelas secara

bergantian. (Tahap 5: Mengkomunikasikan Hasil)

(7) Guru bersama siswa lain memberikan tanggapan terkait

hasil presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

(8) Siswa dengan bantuan guru menyampaikan penjelasan

tentang materi yang telah disampaikan berdasarkan hasil

presentasi tiap kelompok. (Tahap 6: Menyimpulkan

Hasil Pembelajaran)

c) Kegiatan Penutup:

(1) Siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari.

(2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

(3) Guru menutup pembelajaran.

3) Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengambilan data yang

dilakukan oleh observer dengan melihat situasi yang ada di

lapangan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui

motivasi dan keaktifan belajar di kelas V SD N 2 Kebondalem Lor

saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar

observasi yang sudah dipersiapkan oleh peneliti.

4) Refleksi

Peneliti menentukan apakah tindakan yang dilakukan

terhadap pemecahan masalah yang diteliti sudah mencapai tujuan

atau belum seperti:

a) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian

khusus yang muncul pada siklus I.

b) Menganalisis peningkatan motivasi belajar siswa.

c) Menarik kesimpulan tentang peningkatan motivasi dan

keaktifan belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

d) Merancang/memodifikasi siklus berikutnya, apabila target

dalam siklus I belum tercapai maka dilanjutkan ke siklus II.

b. Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 6x35 menit. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

Pembelajaran pada siklus II akan menggunakan model Discovery

Learning dengan menekankan variabel motivasi dan keaktifan belajar

siswa.

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Pembelajaran pada siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan dan

dilaksanakan selama 6 jam pelajaran dengan alokasi waktu 6x35

menit. Dalam pelaksanaan siklus II ini, peneliti mempersiapkan

instrumen penelitian yang terdiri dari RPP, bahan ajar, media

pembelajaran, lembar observasi, dan lembar kuesioner yang

nantinya akan diisi siswa di akhir pembelajaran. Selanjutnya

peneliti mempersiapkan kelas yang akan digunakan untuk

melaksanakan proses penelitian.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 6x35 menit. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

(1) Guru memberi salam, memilih siswa untuk memimpin

doa, melakukan presensi.

(2) Siswa dan guru menyanyikan lagu Indonesia Raya.

(3) Motivasi: Siswa melakukan permainan “Pundak Lutut

Kaki”.

(4) Orientasi: Guru menyampaikan tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, dan urutan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

(5) Apersepsi: Menyanyikan lagu “Air” dan dilanjutkan

dengan tanya jawab.

b) Kegiatan Inti:

(1) Siswa mengamati gambar akibat tidak menjaga kebersihan

air. (Tahap 1: Pemberian Stimulus)

(2) Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan

tanya jawab mengenai gambar yang telah diamati siswa.

(3) Guru menampilkan salah satu bagan siklus air sederhana

yang telah dibuat siswa pada pembelajaran sebelumnya.

(Tahap 2: Mengidentifikasi Masalah)

(4) Guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan LKK dan

menjelaskan langkah-langkah pembuatan media siklus air

sederhana.

(5) Siswa berdiskusi bersama kelompok mengenai LKK yang

dibagikan guru. (Tahap 3: Mengumpulkan Data)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

(6) Siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah di dapat dan

menuliskannya ke dalam lembar kerja yang sudah

disediakan. (Tahap 4: Pengolahan Data)

(7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembuatan

media siklus air sederhana di depan kelas secara

bergantian. (Tahap 5: Mengkomunikasikan Hasil)

(8) Guru bersama siswa lain memberikan tanggapan terkait

hasil presentasi.

(9) Siswa dengan bantuan guru menyampaikan penjelasan

tentang materi yang telah disampaikan berdasarkan hasil

presentasi tiap kelompok. (Tahap 6: Menyimpulkan

Hasil Pembelajaran)

c) Kegiatan Penutup:

(1) Siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari.

(2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

(3) Guru menutup pembelajaran.

3) Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengambilan data yang

dilakukan oleh observer dengan melihat situasi yang ada di

lapangan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui

motivasi dan keaktifan belajar di kelas V SD N 2 Kebondalem Lor

saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar

observasi yang sudah dipersiapkan oleh peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

4) Refleksi

Peneliti menentukan apakah tindakan yang dilakukan

terhadap pemecahan masalah yang diteliti sudah mencapai tujuan

atau belum seperti:

a) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian

khusus yang muncul pada siklus II.

b) Menganalisis peningkatan keaktifan belajar siswa.

c) Menarik kesimpulan tentang peningkatan motivasi dan keaktifan

belajar siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Sugiyono (2013:224) menyatakan bahwa teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pada penelitian

ini menggunakan teknik pengumpulan data non tes. Berikut akan diuraikan

mengenai teknik pengumpulan data non tes pada penelitian ini.

1. Non Tes

Alat pengukuran non tes berupa rangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang kurang

distandarisasikan dan dimaksud untuk mengukur kemampuan atau hasil

belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok

(Masidjo, 1995:59). Berikut adalah jenis teknik pengumpulan data non tes

yang digunakan peneliti dalam penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis

non-tes yang dilakukan mlalui percakapan dan tanya jawab, baik

secara langsung maupun tidak langsung (Arifin, 2009:157). Pada

penelitian ini akan menggunakan jenis wawancara secara langsung.

Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data motivasi

dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor dengan

bantuan guru kelas.

b. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009:153). Untuk

mencapai tujuan pengamatan, diperlukan adanya pedoman

pengamatan. Pada penelitian ini lembar panduan observasi dirancang

oleh peneliti. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati

proses pembelajaran dan mengetahui motivasi dan keaktifan belajar

siswa selama proses pembelajaran berlangsung, baik dalam kelompok

maupun individu.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden

dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut

(Noor, 2012:139). Kuesioner ini digunakan peneliti untuk meneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran tema 8

subtema 3. Kuesioner ini akan diisi oleh siswa sebelum diberi

tindakan dan diberikan kembali di setiap akhir siklus untuk

mengetahui peningkatan motivasi dan keaktifan belajar yang dicapai

siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan instrumen non tes.

Instrumen non tes yang digunakan berupa pedoman wawancara, lembar

observasi, dan lembar kuesioner untuk mengetahui motivasi dan keaktifan

belajar siswa.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini disusun untuk menambah informasi

sebelum penelitian dilaksanakan. Wawancara digunakan untuk mengetahui

tanggapan, kendala, dan solusi yang ada selama pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran yang digunakan guru. Wawancara ini

dilakukan dengan guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor. Berikut kisi-

kisi pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Tujuan Wawancara Pertanyaan No. Item


1. Mengetahui proses Bagaimana kondisi siswa saat
pembelajaran di proses pembelajaran tematik di 1
kelas kelas?
Bagaimana cara bapak/ibu agar
pembelajaran di kelas dapat 2
berjalan sesuai harapan?
Bagaimana cara bapak/ibu
menyampaikan materi 3
pembelajaran kepada siswa?
Apakah bapak/ibu menggunakan
4
media pembelajaran (berbasis ICT,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

gambar, atau media konkret) saat


mengajar? Lalu bagaimana
pemanfaatannya?
2. Mengetahui Model pembelajaran apa yang
1
penggunaan model paling sering bapak/ibu gunakan?
pembelajaran yang Model pembelajaran apa yang
diterapkan di kelas. bapak/ibu gunakan untuk membuat
2
siswa lebih termotivasi dan aktif
dalam pembelajaran?
Apakah bapak/ibu mengetahui
3
model Discovery Learning?
Apa yang bapak/ibu ketahui tentang
4
model Discovery Learning?
Apakah bapak/ibu pernah
menerapkan model Discovery 5
Learning?
Bagaimana pendapat bapak/ibu
6
tentang model Discovery Learning?
Bagaimana pendapat bapak/ibu
mengenai penerapan model
Discovery Learning untuk 7
meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa?
3. Mengetahui Bagaimana motivasi belajar siswa
motivasi belajar dalam mengikuti pembelajaran? 1
siswa dalam
kegiatan Bagaimana hasrat dan keinginan
2
pembelajaran. siswa untuk belajar?
Bagaimana semangat siswa dalam
3
mengikuti pembelajaran di kelas?
Bagaimana keuletan siswa dalam
5
menghadapi kesulitan?
Bagaimana rasa ingin tahu siswa
saat kegiatan pembelajaran 4
berlangsung?
Bagaimana cara siswa berusaha
6
memperoleh nilai tertinggi?
Apakah bapak/ibu memiliki target
untuk siswa agar mendapatkan
7
nilai yang lebih baik disetiap
ulangan? Jika iya seperti apa?
4. Mengetahui Bagaimana keikutsertaan siswa
keaktifan belajar dalam melaksanakan tugas 1
siswa dalam pembelajaran tematik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

kegiatan Bagaimana keberanian siswa


pembelajaran. bertanya kepada guru atau teman 2
ketika mengalami kesulitan?

Bagaimana usaha siswa mencari


informasi untuk memecahkan 3
masalah?
Menurut bapak/ibu, bagaimana
perilaku siswa saat melaksanakan 4
diskusi kelompok?
Menurut bapak/ibu, bagaimana
keberanian siswa dalam 5
mengungkapkan pendapat?
Bagaimana siswa menerapkan ilmu
yang telah mereka peroleh untuk 6
menyelesaikan tugas?

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, diketahui bahwa ada 4 tujuan yang

ingin diketahui dengan diadakannya wawancara ini, yaitu: a. mengetahui

proses pembelajaran di kelas, b. mengetahui penggunaan model

pembelajaran yang diterapkan di kelas, c. mengetahui motivasi belajar

siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan d. mengetahui keaktifan belajar

siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kisi-kisi pedoman wawancara di atas

kemudian digunakan dalam pembuatan pedoman wawancara. Berikut

pedoman wawancara berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat:

Tabel 3.3 Lembar Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan Wawancara Jawaban


Proses pembelajaran di kelas
1. Bagaimana kondisi siswa saat
proses pembelajaran tematik di
kelas?
2. Bagaimana cara bapak/ibu agar
pembelajaran di kelas dapat
berjalan sesuai harapan?
3. Bagaimana cara bapak/ibu
menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

4. Apakah bapak/ibu menggunakan


media pembelajaran saat mengajar?
Lalu bagaimana pemanfaatannya?
Penggunaan model pembelajaran yang diterapkan di kelas
1. Model pembelajaran apa yang
paling sering bapak/ibu gunakan?
2. Model pembelajaran apa yang
bapak/ibu gunakan untuk membuat
siswa lebih termotivasi dan aktif
dalam pembelajaran?
3. Apakah bapak/ibu mengetahui
model Discovery Learning?
4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang
model Discovery Learning?
5. Apakah bapak/ibu pernah
menerapkan model Discovery
Learning?
6. Bagaimana pendapat bapak/ibu
tentang model Discovery Learning?
7. Bagaimana pendapat bapak/ibu
mengenai penerapan model
Discovery Learning untuk
meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa?
Motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
1. Bagaimana motivasi belajar siswa
dalam mengikuti pembelajaran?
2. Bagaimana hasrat dan keinginan
siswa untuk belajar?
3. Bagaimana semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran di kelas?
4. Bagaimana rasa ingin tahu siswa
saat kegiatan pembelajaran
berlangsung?
5. Bagaimana keuletan siswa dalam
menghadapi kesulitan?
6. Bagaimana cara siswa berusaha
memperoleh nilai tertinggi?
7. Apakah bapak/ibu memiliki target
untuk siswa agar mendapatkan
nilai yang lebih baik disetiap
ulangan? Jika iya seperti apa?
Keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
1. Bagaimana keikutsertaan siswa
dalam melaksanakan tugas
pembelajaran tematik?
2. Bagaimana keberanian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

bertanya kepada guru atau teman


ketika mengalami kesulitan?
3. Bagaimana usaha siswa mencari
informasi untuk memecahkan
masalah?
4. Menurut bapak/ibu, bagaimana
perilaku siswa saat melaksanakan
diskusi kelompok?
5. Menurut bapak/ibu, bagaimana
keberanian siswa dalam
mengungkapkan pendapat?
6. Bagaimana siswa menerapkan ilmu
yang telah mereka peroleh untuk
menyelesaikan tugas?

Tabel 3.3 menjelaskan bahwa dari keempat tujuan wawancara yang

telah dibuat kemudian disusun menjadi pertanyaan-pertanyaan yang

nantinya akan digunakan peneliti untuk mengetahui kondisi awal proses

pembelajaran di dalam kelas dan kondisi awal siswa sebelum

dilakukannya siklus I dan II.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi atau pengamatan ini merupakan pedoman dalam

melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas. Lembar

observasi ini berisi tentang catatan yang mencatat kegiatan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung dengan memberikan tanda checklist pada

lembar observasi. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti terkait

tentang tingkat motivasi dan keaktifan belajar siswa. Pengamatan

dilakukan dengan melihat indikator motivasi dan keaktifan belajar siswa.

Lembar observasi yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar

Indikator Kriteria Khusus yang Diperhatikan No. Item


Adanya hasrat dan Siswa memperhatikan ketika guru A
keinginan berhasil. menjelaskan materi pembelajaran.
Penuh semangat. Siswa merasa semangat selama B
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Tidak mudah putus Siswa tetap berusaha mengerjakan C
asa (ulet) tugas meski kesulitan.
menghadapi
kesulitan.
Memiliki rasa ingin Siswa mencari sumber informasi lain D
tahu yang tinggi. jika ada materi yang belum pahami.
Selalu berusaha Siswa berusaha mendapatkan nilai E
berprestasi sebaik tertinggi di kelas.
mungkin.

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa untuk mengetahui motivasi belajar

siswa, digunakan lembar observasi yang terdiri dari lima indikator.

Berdasarkan kisi-kisi tersebut, kemudian dibuat lembar observasi yang

nantinya akan digunakan observer sebagai pedoman dalam mengobservasi

motivasi belajar siswa pada proses kegiatan pembelajaran yang

berlangsung. Observer memberikan tanda checklist apabila siswa

menunjukkan perilaku yang sesuai dengan aspek yang ada pada lembar

observasi. Berikut lembar observasi motivasi belajar yang digunakan

dalam penelitian ini:

Tabel 3.5 Lembar Observasi Motivasi Belajar

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E
1.
2.
3.
Dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Keterangan :

A. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (Siswa memperhatikan ketika

guru menjelaskan materi pembelajaran)

B. Penuh semangat. (Siswa merasa semangat selama kegiatan

pembelajaran berlangsung)

C. Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan. (Siswa tetap

berusaha mengerjakan tugas meski kesulitan)

D. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. (Siswa mencari sumber

informasi lain jika ada materi yang belum pahami)

E. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin. (Siswa berusaha

mendapatkan nilai tertinggi di kelas)

Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar

Kriteria Khusus yang No. Item


Indikator
Diperhatikan
Keikutsertaan Siswa mengerjakan tugas yang
siswa dalam diberikan oleh guru dengan sebaik
A
kegiatan belajar mungkin.
mengajar.
Bertanya kepada Siswa bertanya pada teman atau guru
siswa lain atau bila belum memahami materi
guru apabila tidak pelajaran.
B
memahami
persoalan yang di
hadapi.
Aktif mencatat saat Siswa mencatat informasi yang
pembelajaran. diperoleh. C

Berusaha mencari Siswa melakukan pengamatan dan D


berbagai informasi mencari informasi dari berbagai
yang diperlukan sumber untuk memecahkan masalah.
untuk pemecahan
masalah.
Melaksanakan Siswa menyampaikan pendapat E
diskusi kelompok dalam diskusi kelompok.
sesuai dengan
petunjuk guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Menggunakan atau Meski mendapat tugas yang sulit, F


menerapkan apa siswa tetap mengerjakannya.
yang telah
diperoleh dalam
menyelesaikan
persoalan yang
dihadapinya.

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa untuk mengetahui keaktifan belajar

siswa, digunakan lembar observasi keaktifan belajar yang terdiri dari 6

indikator, dimana setiap indikator yang ada dijadikan sebagai pedoman

dalam mengobservasi keaktifan belajar siswa pada proses kegiatan

pembelajaran yang berlangsung. Berikut lembar observasi keaktifan

belajar yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.7 Lembar Observasi Keaktifan Belajar

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E F
1.
2.
3.
Dst.
Keterangan:

A. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. (Siswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin)

B. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang di hadapi. (Siswa bertanya pada teman atau guru bila

belum memahami materi pelajaran)

C. Aktif mencatat saat pembelajaran. (Siswa mencatat informasi yang

diperoleh)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

D. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah. (Siswa melakukan pengamatan dan mencari

informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah)

E. Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. (Meski mendapat tugas

yang sulit, siswa tetap mengerjakannya)

F. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. (Siswa

menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok)

3. Lembar Kuesioner

Selain observasi, penelitian ini juga menggunakan kuesioner untuk

mengetahui motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor yang berjumlah 15 siswa. Kuesioner ini nantinya akan

diisi secara mandiri oleh siswa di saat awal sebelum tindakan dan pada

akhir pembelajaran di setiap siklusnya. Instrumen kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Motivasi Belajar

Variabel Indikator No. Favorable Unfavorable Jumlah


Soal
Motivasi Adanya 1-2 Saya Ketika guru 2
Belajar hasrat dan memperhati menjelaskan
keinginan kan ketika saya bermain
berhasil. guru dengan teman
menjelaskan
materi
pembelajara
n
Penuh 3-4 Saya Saya 2
semangat. merasa mengantuk
semangat saat
ketika mengikuti
pembelajara pelajaran
n tematik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tidak 5-8 Saya tetap Saya mudah 4


mudah berusaha putus asa saat
putus asa mengerjaka mengerjakan
(ulet) n tugas tugas yang
menghada meski sulit
pi kesulitan
kesulitan. Saya Saya malas
mencari mencari
sumber informasi
informasi baru dari
lain jika ada sumber
materi yang lainnya
belum saya
pahami
Memiliki 9-10 Saya Saya tidak 2
rasa ingin membaca suka
tahu yang buku membaca
tinggi. supaya buku
mendapat
informasi
Selalu 11-14 Saya Meski 4
berusaha berusaha mendapat
berprestasi mendapatka nilai yang
sebaik n nilai rendah saya
mungkin. tertinggi di tetep malas
kelas belajar
Meski hari Meskipun
sudah siang, ada ulangan,
saya tetap saya tetap
berusaha tidak belajar
memperhati
kan
penjelasan
guru

Penyusunan kisi-kisi kuesioner motivasi belajar berdasarkan tabel

3.8 mengacu pada 5 indikator yang kemudian dijadikan pernyataan positif

(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan jumlah yang

seimbang. Pernyataan positif merupakan pernyataan yang jawabannya

sesuai dengan harapan peneliti, sedangkan pernyataan negatif merupakan

pernyataan yang jawabannya tidak sesuai dengan harapan peneliti. Kisi-

kisi tersebut kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

lembar kuesioner motivasi belajar. Berikut lembar motivasi belajar yang

digunakan peneliti:

Tabel 3.9 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar

Jawaban (√)
No. Pernyataan
SS S TS STS
Saya memperhatikan ketika guru
1.
menjelaskan materi pembelajaran.
Ketika guru menjelaskan, saya
2.
bermain dengan teman.
Saya merasa semangat ketika
3.
pembelajaran tematik.
Saya mengantuk saat mengikuti
4.
pelajaran.
Saya tetap berusaha mengerjakan
5.
tugas meski kesulitan.
Saya mudah putus asa saat
6.
mengerjakan tugas yang sulit
Saya mencari sumber informasi
7. lain jika ada materi yang belum
saya pahami.
Saya membaca buku supaya
8.
mendapat informasi.
Saya malas mencari informasi
9.
baru dari sumber lainnya.
10. Saya tidak suka membaca buku.
Saya berusaha mendapatkan nilai
11.
tertinggi di kelas
Meski hari sudah siang, saya tetap
12. berusaha memperhatikan
penjelasan guru.
Meski mendapat nilai yang
13.
rendah, saya tetap malas belajar.
Meskipun ada ulangan, saya tetap
14.
tidak belajar.

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk

mengetahui motivasi belajar terdiri dari 14 pernyataan. Pengisian

kuesioner dilakukan dengan memberikan tanda checklist pada kolom yang

sudah di sediakan. Dikarenakan penelitian ini meneliti motivasi dan

keaktifan belajar siswa, maka selain kuesioner motivasi belajar, peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

juga membuat kuesioner keaktifan belajar. Berikut kuesioner keaktifan

belajar pada penelitian ini:

Tabel 3.10 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar

Variabel Indikator No. Favorable Unfavorable Jumlah


Soal
Keaktifan Keikutsert 1-4 Saya Saya merasa 4
Belajar aan siswa mengerjaka malas jika
dalam n tugas guru
kegiatan yang memberikan
belajar diberikan tugas yang
mengajar. oleh guru sulit
dengan dikerjakan.
sebaik
mungkin.
Saya ikut Saya tidak
membantu mengerjakan
saat tugas saat
praktikum/d diskusi
iskusi kelompok.
kelompok.
Bertanya 5-6 Saya Saat belum 2
kepada bertanya memahami
siswa lain pada teman materi, saya
atau guru atau guru takut
apabila bila belum bertanya pada
tidak memahami teman atau
memaham materi guru.
i persoalan pelajaran.
yang di
hadapi.
Aktif 7-8 Saya Saya bermain 2
mencatat mencatat dengan teman
saat informasi ketika guru
pembelaja yang saya menjelaskan.
ran. peroleh.
Berusaha 9-10 Saya Saya tidak 2
mencari melakukan mau mencari
berbagai pengamatan informasi
informasi dan mencari baru yang
yang informasi belum saya
diperlukan dari ketahui untuk
untuk berbagai memecahkan
pemecaha sumber masalah.
n masalah. untuk
memecahka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

n masalah.
Melaksana 10- Saya Saya hanya 4
kan 14 menyampai diam ketika
diskusi kan kegiatan
kelompok pendapat diskusi
sesuai dalam kelompok.
dengan diskusi
petunjuk kelompok.
guru. Saya Saya
mendengark berdiskusi
an pendapat diluar materi
teman saat yang
diskusi disampaikan
kelompok. guru.
Mengguna 15- Meski Ketika 2
kan atau 16 mendapat mendapat
menerapka tugas yang tugas yang
n apa yang sulit, saya sulit saya
telah tetap memilih
diperoleh mengerjaka mencontek
dalam nnya. jawaban
menyelesa teman.
ikan
persoalan
yang
dihadapin
ya.

Penyusunan kisi-kisi kuesioner keaktifan belajar berdasarkan tabel

3.10 mengacu pada 6 indikator yang kemudian dijadikan pernyataan

positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan jumlah

yang seimbang yaitu 8 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif. Kisi-

kisi tersebut kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan

lembar kuesioner keaktifan belajar. Berikut lembar keaktifan belajar yang

digunakan peneliti dapat dilihat pada tabel 3.11:

Tabel 3.11 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar

Jawaban (√)
No. Pernyataan
SS S TS STS
Saya mengerjakan tugas yang
1.
diberikan oleh guru dengan sebaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

mungkin.
Saya ikut membantu saat
2.
praktikum atau diskusi kelompok.
Saya merasa malas jika guru
3. memberikan tugas yang sulit
dikerjakan.
Saya tidak mengerjakan tugas saat
4.
diskusi kelompok.
Saya bertanya pada teman atau
5. guru bila belum memahami materi
pelajaran.
Saat belum memahami materi,
6. saya takut bertanya pada teman
atau guru.
Saya mencatat informasi yang
7.
saya peroleh.
Saya bermain dengan teman
8.
ketika guru menjelaskan.
Saya melakukan pengamatan dan
mencari informasi dari berbagai
9.
sumber untuk memecahkan
masalah.
Saya tidak mau mencari informasi
10. baru yang belum saya ketahui
untuk memecahkan masalah.
Saya menyampaikan pendapat
11.
dalam diskusi kelompok.
Saya mendengarkan pendapat
12.
teman saat diskusi kelompok.
Saya hanya diam ketika kegiatan
13.
diskusi kelompok.
Saya berdiskusi diluar materi
14.
yang disampaikan guru.
Meski mendapat tugas yang sulit
15.
saya tetap mengerjakannya.
Ketika mendapat tugas yang sulit
16. saya memilih mencontek jawaban
teman.

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat

motivasi dan keaktifan belajar siswa dengan menyediakan empat jawaban

yaitu sangan setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), angat tidak setuju

(STS) atau menggunakan skala likert. Berikut ini merupakan pedoman

penskoran pada kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.12:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Lembar Kuesioner

Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable


Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4

Prinsip pokok likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang

dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat

negatif sampai sangat positif. Skala likert pada awalnya terdiri dari 5 skor,

namun dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden

memilih jawaban pada kategori 3. Untuk mengatasi hal tersebut, maka

skala likert hanya menggunakan 4 pilihan agar jelas sikap atau minat

responden (Mardapi, 2017:16). Skoring pilihan jawaban skala likert

tergantung pada sifat pernyataan. Pernyataan besifat positif skor jawaban

adalah: SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Sedangkan pernyataan negatif skor

jawaban adalah: SS=1, S=2, TS=3, STS=4 (Widyoko, 2014:150).

F. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Validitas adalah suatu derajat ketepatan atau alat ukur instrumen

(Arifin, 2011:245). Validitas menurut Arifin (2011:246) ada tiga macam

yaitu: a) validitas isi, b) validitas konstruk, c) validitas empiris. Validitas

isi dilakukan dengan melihat kesesuaian instrumen tes yang digunakan.

Tujuan utama validitas isi yaitu untuk mengetahui sejauh mana siswa

menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan dan perubahan-

perubahan psikologis apa yang timbul pada siswa setelah proses

pembelajaran. Validitas konstruk mengenai pertanyaan hingga suatu tes


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

benar-benar dapat mengobservasi dan mengukur psikologis yang

merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes

tersebut. Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen yang

mengukur sikap, minat, dan motivasi. Validitas empiris merupakan

validitas yang menggunakan tekhnik statistik. Hal ini disebabkan validitas

empiris mecari hubungan antara skor tes dan suatu kriteria yang

merupakan tolak ukur. Kriteria validitas empiris yaitu harus relevan

dengan prestasi yang diukur. Berdasarkan macam validitas di atas,

penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Berikut ini merupakan

pedoman penskoran validitas pada penelitian ini:

Tabel 3.13 Pedoman Penskoran Validasi

Skor Kualifikasi
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Kurang Baik
1 Sangat Kurang

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui validator memberi skor 4

apabila instrumen penelitian sangat baik, apabila baik mendapat skor 3,

apabila kurang baik mendapat skor 2, dan apabila sangat kurang mendapat

skor 1.

Instrumen dan perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh

ahli (dosen, kepala sekolah, dan guru kelas) kemudian direkap untuk

dihitung skor rata-ratanya dan dikategorikan sesuai dengan kriteria

kelayakan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II. Berikut adalah

tabel Penilaian Acuan Patokan (PAP) II menurut Masidjo (1995:157):


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Tabel 3.14 Kriteria Validitas Penelitian

No. Rentang Nilai Kategori


1. 81-100 Sangat Layak
2. 66-80 Layak
3. 56-65 Cukup Layak
4. 46-55 Kurang Layak
5. 0-45 Sangat Kurang Layak

Berdasarkan tabel 3.14, setiap lembar validasi yang sudah diberi

skor oleh validator, selanjutnya dihitung skor rata-ratanya dan

dikategorikan sesuai dengan kriteria validitas penelitian.

a. Validasi Perangkat Pembelajaran

Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan

konsultasi kepada ahli (expert judgement) yaitu dosen, kepala sekolah

SD N 2 Kebondalem Lor, dan guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor.

Hasil dari validasi perangkat pembelajaran oleh tiga ahli di bawah ini

diisi dengan memberikan skor sesuai dengan pedoman penskoran

validitas pada tabel 3.13, kemudian dikategorikan sesuai dengan

(PAP) II.

Tabel 3.15 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Rubrik Validator Skor


RPP Dosen I 93,3
Dosen II 95
Kepsek SD N 2 Kebondalem Lor 86,7
Guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor 89,2
Rata-rata 91

Berdasarkan tabel 3.14, hasil dari validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) diperoleh dengan skor rata-rata sebesar 91 yang

termasuk dalam kategori sangat layak. Berdasarkan hasil tersebut,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

dapat dinyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sangat layak digunakan untuk penelitian.

b. Validasi Instrumen Wawancara

Validasi instrumen wawancara ini dilakukan dengan konsultasi

kepada ahli (expert judgement). Berdasarkan validasi, berikut adalah

hasil validasi dari instrumen wawancara:

Tabel 3.16 Hasil Validasi Instrumen Wawancara

Rubrik Validator Skor


Pedoman Dosen I 90
Wawancara Dosen II 85
Kepsek SD N 2 Kebondalem Lor 90
Guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor 90
Rata-rata 88,7

Tabel 3.16 menunjukkan bahwa hasil validasi pedoman

wawancara diperoleh dengan skor rata-rata sebesar 83,7 yang

termasuk dalam kategori sangat layak, maka pedoman wawancara ini

sangat layak digunakan untuk mengetahui karakteristik dan kondisi

awal mengenai motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor.

c. Validasi Instrumen Observasi

Validasi instrumen observasi dilakukan oleh ahli (expert

judgement). Setelah dilakukan validasi, diperoleh hasil perhitungan

seperti berikut:

Tabel 3.17 Hasil Validasi Instrumen Observasi Motivasi Belajar

Rubrik Validator Skor


Lembar Dosen I 85
Observasi Dosen II 87,5
Motivasi Kepsek SD N 2 Kebondalem Lor 87,5
Belajar Guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Rata-rata 87,5

Berdasarkan tabel 3.17 diperoleh hasil validasi instrumen

observasi motivasi belajar dengan skor 87,5 yang termasuk dalam

kategori sangat layak, maka instrumen observasi motivasi belajar ini

sangat layak digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas

V SD N 2 Kebondalem Lor. Selain motivasi belajar, penelitian ini

juga meneliti keaktifan belajar siswa. Berikut hasil validasi instrumen

observasi keaktifan belajar:

Tabel 3.18 Hasil Validasi Instrumen Observasi Keaktifan Belajar

Rubrik Validator Skor


Lembar Dosen I 85
Observasi Dosen II 85
Keaktifan Kepsek SD N 2 Kebondalem Lor 85
Belajar Guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor 90
Rata-rata 86,2

Berdasarkan 3.18 diperoleh hasil validasi instrumen observasi

keaktifan belajar dengan skor 86,2 yang termasuk dalam kategori

sangat layak, maka instrumen observasi ini sangat layak digunakan

untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor. Lembar observasi ini nantinya akan diisi oleh

observer yang telah ditentukan oleh peneliti.

d. Validasi Instrumen Kuesioner

Instrumen kuesioner yang akan digunakan peneliti untuk

mengukur motivasi dan keaktifan belajar siswa ini di validasi oleh

para ahli (expert judgement). Setelah dilakukan validasi, diperoleh

hasil perhitungan seperti berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Tabel 3.19 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar

Rubrik Validator Skor


Lembar Dosen I 78,1
Kuesioner Dosen II 78,1
Motivasi Kepsek SD N 2 Kebondalem Lor 90,6
Belajar Guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor 90,6
Rata-rata 84,3

Berdasarkan tabel 3.19 diperoleh hasil validasi instrumen

kuesioner motivasi belajar dengan skor 84,3 yang termasuk dalam

kategori sangat layak, maka instrumen ini sangat layak digunakan

untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem

Lor.

Tabel 3.20 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Keaktifan Belajar

Rubrik Validator Skor


Lembar Dosen I 84,4
Kuesioner Dosen II 87,5
Keaktifan Kepsek SD N 2 Kebondalem Lor 87,5
Belajar Guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor 90,6
Rata-rata 87,5

Berdasarkan tabel 3.20 diperoleh hasil validasi instrumen

kuesioner keaktifan belajar dengan skor 87,5 yang termasuk dalam

kategori sangat layak, maka instrumen ini sangat layak digunakan

untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor. Nantinya, kuesioner ini akan di isi oleh siswa secara

mandiri di awal sebelum dilaksanakannnya penelitian dan di setiap

akhir siklus.

G. Analisis Data

Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah motivasi dan

keaktifan belajar siswa yang dihasilkan dari observasi dan kuesioner. Teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data

dalam penelitian ini dianalisis menggunakan (PAP) II. Analisis data diperlukan

agar peneliti dapat mengembangkan kategori sebagai perbandingan untuk

menemukan sesuatu yang mendasarinya.

1. Perhitungan Motivasi dan Keaktifan Belajar

Data motivasi dan keaktifan belajar dalam penelitian ini diperoleh dari

observasi dan kuesioner. Analisis data motivasi dan keaktifan belajar

dilakukan dengan cara membandingkan data awal pra siklus atau data pada

kondisi awal sebelum dilakukan penelitian, data siklus I, dan data siklus II.

Perhitungan motivasi dan keaktifan belajar pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung motivasi dan keaktifan belajar siswa berdasarkan lembar

observasi:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


= 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

b. Menghitung motivasi dan keaktifan belajar siswa berdasarkan lembar

kuesioner:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


= 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

c. Menghitung rata-rata motivasi dan keaktifan belajar siswa:

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 + 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖


= 2

d. Menghitung hasil akhir motivasi dan keaktifan belajar siswa:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

e. Mengategorikan hasil motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam

Penilaian Acuan Patokan (PAP) II. Berikut adalah tabel Penilaian

Acuan Patokan (PAP) II menurut Prijowuntato (2016:187):

Tabel 3.21 Kriteria Motivasi dan Keaktifan Belajar

No. Tingkat Motivasi dan Kategori


Keaktifan
1. 81-100 Sangat Tinggi
2. 66-80 Tinggi
3. 56-65 Sedang
4. 46-55 Rendah
5. 0-45 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 3.21, peneliti melakukan modifikasi untuk

tingkat motivasi dan keaktifan belajar siswa agar lebih mudah

dipahami dan mudah dibandingkan. Tabel motivasi dan keaktifan

belajar siswa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.22 Modifikasi Kategori Motivasi dan Keaktifan Belajar

No. Tingkat Motivasi dan Keaktifan Kategori


1. 66-100 Tinggi
2. 56-65 Sedang
3. 0-55 Rendah

Berdasarkan tabel 3.22, rentang skor 66-100 termasuk kategori

tinggi, rentang skor 56-65 kategori sedang, dan rentang skor 0-55

termasuk kategori rendah.

f. Membandingkan hasil akhir motivasi dan keaktifan belajar siswa pada

pra siklus, siklus I, dan siklus II.

H. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan yang akan dicapai dalam variabel motivasi dan

keaktifan belajar pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Tabel 3.23 Kriteria Keberhasilan

Variabel Indikator Pra Siklus Target Akhir


Siklus I Siklus II
Motivasi Skor rata-rata 47 (rendah) 60 (sedang) 70 (tinggi)
Belajar motivasi
belajar
Keaktifan Skor rata-rata 51,4 (rendah) 60 (sedang) 70 (tinggi)
Belajar keaktifan
belajar
*Siklus dihentikan jika sudah mencapai target akhir.

I. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019

yaitu pada bulan Februari hingga bulan Oktober 2019. Berikut jadwal

penelitian yang peneliti buat:

Tabel 3.24 Jadwal Kegiatan

No. Uraian Waktu


Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt
1. Proses ijin ke
sekolah.
2. Wawancara.
3. Observasi
dan
pengambilan
data awal.
4. Penyusunan
perangkat
pembelajaran
dan
instrumen
penelitian.
5. Pelaksanaan
siklus I.
6. Pelaksanaan
siklus II.
7. Analisis
data.
8. Penyusunan
skripsi
9. Ujian skripsi.
10. Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan

dan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini terdiri dari penelitian tindakan kelas siklus I dan

siklus II, hasil motivasi belajar siklus I dan siklus II, hasil keaktifan belajar

siklus I serta siklus II.

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Proses penelitian tindakan kelas menjelaskan mengenai siklus I dan

siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi.

a. Kondisi Awal Sebelum Penelitian (Pra Siklus)

Pra siklus dilakukan pada siswa kelas V tahun ajaran 2018/2019

SD Negeri 2 Kebondalem Lor yang berjumlah 15 siswa. Pra siklus

dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2019. Sebelum melakukan

penelitian, peneliti melaksanakan wawancara dengan guru kelas V SD

N 2 Kebondalem Lor. Kegiatan wawancara ini berfungsi untuk

mengetahui kondisi sebenarnya saat siswa mengikuti proses

pembelajaran. Selain itu, untuk memperkuat hasil wawancara, peneliti

melaksanakan observasi untuk melihat bagaimana tingkat motivasi

dan keaktifan belajar siswa di kelas sebelum dilaksanakannya kegiatan

siklus I dan siklus II. Setelah di dapat hasil observasi, peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

memberikan lembar kuesioner pra siklus. Berikut adalah hasil

observasi dan kuesioner yang dilakukan peneliti :

Tabel 4.1 Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal

No. Nama Kondisi Awal Kategori


Observasi Kuesioner Skor
1. A 20 55,4 37,7 Rendah
2. B 40 58,9 49,4 Rendah
3. C 40 53,6 46,8 Rendah
4. D 40 58,9 49,4 Rendah
5. E 20 58,9 39,4 Rendah
6. F 40 53,6 46,8 Rendah
7. G 20 57,1 38,5 Rendah
8. H 20 58,9 39,4 Rendah
9. I 20 55,4 37,7 Rendah
10. J 60 57,1 58,5 Sedang
11. K 40 58,9 49,4 Rendah
12. L 40 64,3 52,1 Rendah
13. M 60 62,5 61,2 Tinggi
14. N 40 62,5 51,2 Rendah
15. O 40 55,4 47,7 Rendah
Rata-rata 47 Rendah

Hasil perhitungan dari lembar observasi dan lembar kuesioner

menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa pada kondisi

awal atau pra siklus yaitu 47 (rendah). Selain meneliti motivasi belajar

siswa, peneliti juga meneliti keaktifan belajar siswa. Berikut data

mengenai keaktifan belajar siswa pada kondisi awal:

Tabel 4.2 Skor Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal

No. Nama Kondisi Awal Kategori


Observasi Kuesioner Skor
1. A 33,3 60,9 47,1 Rendah
2. B 33,3 62,5 47,9 Rendah
3. C 50 57,8 53,9 Rendah
4. D 33,3 59,3 46,3 Rendah
5. E 50 59,4 54,7 Rendah
6. F 50 57,8 53,9 Rendah
7. G 33,3 60,9 47,1 Rendah
8. H 33,3 56,2 44,7 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

9. I 33,3 56,2 44,7 Rendah


10. J 50 60,9 55,4 Sedang
11. K 33,3 53,1 43,2 Rendah
12. L 66,7 65,6 66,1 Tinggi
13. M 50 62,3 56,1 Sedang
14. N 66,7 62,5 64,6 Tinggi
15. O 33,3 56,2 44,7 Rendah
Rata-rata 51,4 Rendah

Tabel 4.2 menunjukkan data mengenai keaktifan belajar siswa

kelas V SD N 2 Kebondalem Lor. Berdasarkan tabel tersebut, rata-rata

keaktifan belajar siswa yaitu 51,4 (rendah). Terlihat bahwa 12 siswa

dalam kategori rendah, 1 siswa kategori sedang, dan 2 siswa kategori

tinggi.

Tabel 4.3 Kondisi Awal Siswa

No. Variabel Kondisi Awal


1. Motivasi Belajar 47
2. Keaktifan Belajar 51,4

Hasil perolehan data mengenai motivasi dan keaktifan belajar

siswa yang diperoleh dari observasi dan kuesioner yang dibagikan

kepada siswa menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih dalam

kategori rendah. Hal tersebut akhirnya berpengaruh pada rendahnya

keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti memberikan solusi

dengan meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V

SD N 2 Kebondalem Lor dengan menggunakan model Discovery

Learning.

b. Siklus I

Penelitian yang dilaksanakan peneliti di kelas V SD N 2

Kebondalem Lor dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada

tanggal 11 Mei 2019. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

sedangkan guru bertindak sebagai observer. Pada siklus I ini peneliti

mengajarkan tema 8 subtema 3 pembelajaran 1 yang dilaksanakan

dengan alokasi waktu 6x35 menit.

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan

ajar, media pembelajaran, lembar observasi, dan lembar kuesioner

yang nantinya akan di isi siswa di akhir kegiatan pembelajaran

yang berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat

motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem

Lor selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang peneliti

laksanakan.

2) Tindakan

Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2019

dilaksanakan dengan alokasi waktu 6x35 menit dengan bahan ajar

yaitu tema 8 subtema 3 pembelajaran 1. Selama peneliti mengajar

di kelas, observer dalam penelitian ini yaitu guru kelas V SD N 2

Kebondalem Lor dan seorang teman peneliti.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan peneliti

yang bertindak sebagai pengajar atau guru mengucapkan

salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin

doa di depan kelas dan dilanjutkan dengan melakukan

absensi. Kegiatan selanjutnya yaitu menyanyikan lagu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Indonesia Raya bersama-sama dimana hal ini merupakan

kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan warga SD N 2

Kebondalem Lor sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan awal ini, peneliti memberikan motivasi kepada

siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan melakukan berbagai macam tepuk,

peneliti melakukan apersepsi dengan tanya jawab dengan

siswa, melakukan orientasi dengan menyampaikan

tema/subtema, tujuan pembelajaran, urutan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan,dan juga

menyampaikan beberapa aturan yang harus siswa pahami

selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini

menggunakan model Discovery Learning. Dikarenakan SD N

2 Kebondalem Lor menggunakan kurikulum 2013, maka

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik.

Tahap pertama dalam model Discovery Learning yaitu

“pemberian rangsangan”. Pada kegiatan ini, peneliti

menayangan video “Usaha Pelestarian Lingkungan”

kemudian mengajukan berbagai pertanyaan berdasarkan

video yang telah diamati siswa. Selanjutnya, tahap kedua

yaitu “mengidentifikasi masalah”. Pada tahap ini peneliti

menampilkan gambar siklus air kemudian siswa diminta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

untuk menunjukkan bagian-bagian dari proses terjadinya daur

air. Selanjutnya, peneliti membagi siswa ke dalam 3

kelompok dimana tiap kelompok beranggotakan 5 orang

siswa secara heterogen berdasarkan daftar prestasi dan jenis

kelamin yang sudah dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil

wawancara dengan guru kelas. Pada langkah ketiga yaitu

“mengumpulkan data”, siswa berusaha mengumpulkan

berbagai informasi untuk memecahan persoalan yang ada di

LKK dengan bertanya kepada teman kelompok dan guru atau

melakukan studi pustaka. Tahap keempat pada model

Discovery Learning yaitu “pengolahan data”. Berdasarkan

hasil dari berdiskusi, bertanya, dan melakukan studi pustaka,

siswa diminta mengaplikasikan hasil kerjanya tersebut ke

dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK), selanjutnya pada

tahap “mengkomunikasikan hasil”, jawaban yang sudah

dituliskan siswa bersama dengan kelompoknya kemudian

dipresentasikan ke depan kelas, sedangkan kelompok lain

diperbolehkan untuk memberikan tanggapan mereka terhadap

hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi. Setelah

siswa mengetahui tepat atau kurang tepatnya jawaban yang

mereka tuliskan, pada tahap “menyimpulkan hasil

pembelajaran”, siswa dibantu oleh peneliti yang berperan

sebagai guru kelas untuk menyimpulkan semua hasil diskusi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

tiap kelompok dengan melakukan tanya jawab dan kemudian

mengarahkan siswa pada kesimpulan pembelajaran.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini peneliti meminta siswa untuk

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Kemudian

siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi dan mengisi

lembar kuesioner. Siswa bersama peneliti melakukan refleksi

atas kegiatan yang sudah dilakukan, peneliti meminta siswa

untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari agar

tidak lupa dan membawa alat dan bahan untuk kegiatan

penelitian berikutnya. Pembelajaran diakhiri dengan peneliti

meminta salah satu siswa untuk memimpin doa pulang dan

menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3) Observasi

Observer dalam penelitian ini yaitu guru kelas V SD N 2

Kebondalem Lor yaitu ibu Ferina dan teman peneliti yaitu Bian,

sedangkan peneliti disini bertugas sebagai pengajar. Kegiatan

observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung untuk melihat bagaimana motivasi dan keaktifan

siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor ini. Sebelumnya peneliti

telah mempersiapkan lembar observasi yang digunakan sebagai

tolak ukur dalam kegiatan observasi ini. Sehingga pada siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

ini didapatkan data dari lembar observasi dan lembar kuesioner.

Peneliti menggabungkan kedua data lapangan tersebut dan

menghitung rata-ratanya. Berikut data mengenai keaktifan belajar

siswa pada siklus I:

Tabel 4.4 Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Siklus I Kategori


Observasi Kuesioner Skor
1. A 40 64,2 52,1 Rendah
2. B 40 64,2 52,1 Rendah
3. C 60 76,7 68,3 Sedang
4. D 40 78,5 59,2 Sedang
5. E 60 64,2 62,1 Sedang
6. F 60 62,5 61,2 Sedang
7. G 20 58,9 39,4 Rendah
8. H 60 62,5 61,2 Sedang
9. I 40 69,6 54,9 Rendah
10. J 60 71,4 65,7 Tinggi
11. K 80 75 77,5 Tinggi
12. L 80 73,2 76,6 Tinggi
13. M 60 73,2 66,6 Tinggi
14. N 60 75 67,5 Tinggi
15. O 40 78,5 59,2 Sedang
Rata-rata 61,6 Sedang

Hasil perhitungan lembar observasi dan kuesioner pada pra

siklus didapatkan hasil rata-rata 47 (rendah), kemudian setelah

dilaksanakan kegiatan penelitian siklus I dapat dilihat bahwa hasil

perhitungan data observasi dan kuesioner motivasi belajar siswa

kelas V SD N 2 Kebondalem Lor diperoleh dengan skor rata-rata

61,6 (sedang). Selain data motivasi belajar, peneliti juga meneliti

keaktifan belajar siswa. Berikut data keaktifan belajar siswa kelas

V SD N 2 Kebondalem Lor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Tabel 4.5 Skor Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Siklus I Kategori


Observasi Kuesioner Skor
1. A 33,3 87,5 60,4 Sedang
2. B 33,3 70,3 51,8 Rendah
3. C 33,3 76,5 54,9 Rendah
4. D 50 70,3 60,1 Sedang
5. E 33,3 64,1 48,7 Rendah
6. F 16,7 62,5 39,6 Rendah
7. G 33,3 67,1 50,2 Rendah
8. H 16,7 67,1 41,9 Rendah
9. I 50 73,4 61,7 Sedang
10. J 66,7 75 70,8 Tinggi
11. K 50 75 62,5 Sedang
12. L 66,7 81,2 73,9 Tinggi
13. M 66,7 75 70,8 Tinggi
14. N 50 71,8 60,9 Sedang
15. O 50 78,1 64 Sedang
Rata-rata 58,1 Sedang

Berdasarkan data yang dipaparkan pada tabel 4.5 dapat

diketahui hasil keaktifan belajar di kelas V SD N 2 Kebondalem

Lor pada siklus I masih diperoleh dengan skor rata-rata 58,1

(rendah). Terlihat bahwa ada 6 siswa termasuk dalam kategori

rendah, 6 siswa kategori sedang, dan 3 siswa kategori tinggi.

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Penelitian

No. Variabel Kondisi Awal Siklus I


1. Motivasi Belajar 47 61,6
2. Keaktifan Belajar 51,4 58,1

Hasil data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

terhadap motivasi dan keaktifan belajar siswa. Pada kegiatan pra

siklus diperoleh hasil rata-rata motivasi belajar sebesar 47

(rendah), sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 61,6

(sedang). Hasil keaktifan belajar pada pra siklus diperoleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

dengan rata-rata 51,4 (rendah), sedangkan pada siklus I

meningkat menjadi 58,1 (rendah).

4) Refleksi

Kegiatan pembelajaran pada siklus I berjalan dengan lancar

dan sesuai dengan rencana. Maksud dari lancar disini bukan

berarti kegiatan pada siklus I ini tidak ada kendala sama sekali.

Ada beberapa kendala yang peneliti alami. Kendala yang pertama

yaitu dikarenakan proyektor di SD N 2 Kebondalem Lor jarang

digunakan, sehingga saat peneliti hendak menggunakan proyektor

mengalami gangguan namun dengan bantuan guru kelas

proyektor segera dapat beroperasi dengan normal. Kendala yang

selanjutnya adalah ketika kegiatan berkelompok, ada beberapa

siswa yang sibuk dengan aktivitasnya sendiri sehingga peneliti

perlu memberikan pendampingan lebih terhadap siswa yang

membuat keributan.

Hasil observasi dan kuesioner yang dilaksanakan pada

siklus I menunjukkan kategori sedang dengan rata-rata skor

motivasi belajar sebesar 61,6 (sedang). Pada kegiatan pra siklus,

peneliti mendapatkan hasil observasi dan kuesioner motivasi

belajar sebesar 47 (rendah). Hal tersebut dapat dikatakan bahwa

motivasi belajar siswa pada siklus I ini mengalami peningkatan.

Hasil rata-rata keaktifan belajar siswa juga mengalami

peningkatan namun masih dalam kategori rendah, hal ini terbukti

dengan adanya kenaikan angka perhitungan dari 51,4 (rendah)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

menjadi 58,1 (rendah). Sedangkan target akhir rata-rata motivasi

dan keaktifan belajar yang peneliti targetkan pada siklus I ini

sebesar 60. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi dan keaktifan

belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor belum mencapai

target sehingga peneliti perlu melanjutkan penelitian ke siklus II.

c. Siklus II

Siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan yaitu pada tanggal 14 Mei 2019. Peneliti mengajar tema 8

subtema 3 pembelajaran 2 dengan alokasi waktu 6x35 menit.

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus II ini tidak jauh berbeda

dengan perencanaan pada siklus I yaitu meliputi penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, media

pembelajaran, lembar observasi, dan lembar kuesioner yang

nantinya akan di isi siswa di akhir kegiatan pembelajaran siklus II

yang berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat

motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem

Lor selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang peneliti

laksanakan.

2) Tindakan

Siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2019

dilaksanakan dengan alokasi waktu 8x35 menit dengan bahan ajar

yaitu tema 8 subtema 3 pembelajaran 2. Observer dalam

penelitian ini adalah guru kelas V SD N 2 Kebondalem Lor dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

satu orang teman peneliti, sedangkan peneliti bertugas sebagai

pengajar.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan peneliti

yang bertindak sebagai pengajar atau guru mengucapkan

salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin

doa di depan kelas dan dilanjutkan dengan melakukan

absensi. Kegiatan selanjutnya yaitu menyanyikan lagu

Indonesia Raya bersama-sama dimana hal ini merupakan

kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan warga SD N 2

Kebondalem Lor sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan awal ini, peneliti memberikan motivasi kepada

siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan melakukan permainan “pundak lutut

kaki”, melakukan orientasi dengan menyampaikan

tema/subtema, tujuan pembelajaran, urutan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan juga

menyampaikan beberapa aturan yang harus siswa pahami

selama mengikuti kegiatan pembelajaran, kemudian

melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Air” dan

dilanjutkan dengan tanya jawab.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini

menggunakan model Discovery Learning. Dikarenakan SD N


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

2 Kebondalem Lor menggunakan kurikulum 2013, maka

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik.

Tahap pertama dalam model Discovery Learning yaitu

“pemberian rangsangan”. Pada kegiatan ini, peneliti

menunjukkan gambar akibat tidak menjaga kebersihan air,

kemudian mengajukan berbagai pertanyaan berdasarkan

gambar yang telah diamati siswa. Selanjutnya, tahap kedua

yaitu “mengidentifikasi masalah”. Pada tahap ini peneliti

menampilkan bagan siklus air sederhana yang telah dibuat

oleh siswa pada pertemuan sebelumnya di depan kelas dan

meminta siswa untuk memperhaikan bagan siklus air

sederhana tersebut dengan seksama. Selanjutnya, peneliti

membagi siswa ke dalam 3 kelompok dimana tiap kelompok

beranggotakan 5 orang siswa secara heterogen berdasarkan

daftar prestasi dan jenis kelamin yang sudah dibuat oleh

peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas.

Pada langkah ketiga yaitu “mengumpulkan data”, siswa

berusaha membuat media siklus air sederhana dan

mengerjakan LKK dengan cara mengumpulkan berbagai

informasi untuk memecahan persoalan yang ada di Lembar

Kerja Kelompok (LKK) dengan bertanya kepada teman

kelompok dan guru atau melakukan studi pustaka. Tahap

keempat pada model Discovery Learning yaitu “pengolahan

data”. Berdasarkan hasil dari berdiskusi, bertanya, dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

melakukan studi pustaka, siswa diminta untuk membuat

laporan hasil kerja pembuatan media dengan

mengaplikasikan hasil kerjanya tersebut ke dalam Lembar

Kerja Kelompok (LKK), selanjutnya pada tahap

“mengkomunikasikan hasil”, jawaban yang sudah dituliskan

siswa bersama dengan kelompoknya kemudian

dipresentasikan ke depan kelas, sedangkan kelompok lain

diperbolehkan untuk memberikan tanggapan mereka terhadap

hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi. Setelah

siswa mengetahui tepat atau kurang tepatnya jawaban yang

mereka tuliskan, pada tahap “menyimpulkan hasil

pembelajaran”, siswa dibantu oleh peneliti yang berperan

sebagai guru kelas untuk menyimpulkan semua hasil diskusi

tiap kelompok dengan melakukan tanya jawab dan kemudian

mengarahkan siswa pada kesimpulan pembelajaran.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini peneliti meminta siswa untuk

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Kemudian

siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi dan mengisi

lembar kuesioner. Siswa bersama peneliti melakukan refleksi

atas kegiatan yang sudah dilakukan, peneliti meminta siswa

untuk mempelajari kembali pelajaran yang sudah dipelajari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

agar tidak lupa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan

peneliti meminta salah satu siswa untuk memimpin doa

pulang dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

3) Observasi

Observer dalam penelitian ini yaitu guru kelas V SD N 2

Kebondalem Lor yaitu ibu Ferina dan teman peneliti yaitu Bian,

sedangkan peneliti disini bertugas sebagai pengajar. Kegiatan

observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung untuk melihat bagaimana motivasi dan keaktifan

siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor ini. Sebelumnya peneliti

telah mempersiapkan lembar observasi yang digunakan sebagai

tolak ukur dalam kegiatan observasi ini. Sehingga pada siklus II

ini didapatkan data dari lembar observasi dan lembar kuesioner.

Peneliti menggabungkan kedua data lapangan tersebut dan

menghitung rata-ratanya.

Tabel 4.7 Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Siklus II Kategori


Observasi Kuesioner Skor
1. A 40 78,6 59,3 Sedang
2. B 40 82,1 61 Sedang
3. C 60 78,6 69,3 Tinggi
4. D 60 92,9 76,4 Tinggi
5. E 60 85,7 72,8 Tinggi
6. F 40 80,4 60,2 Tinggi
7. G 60 73,2 66,6 Tinggi
8. H 80 75 77,5 Tinggi
9. I 40 83,9 61,9 Sedang
10. J 60 82,1 71 Tinggi
11. K 80 82,1 81 Tinggi
12. L 80 75 77,5 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

13. M 60 76,8 68,4 Tinggi


14. N 60 73,2 66,6 Tinggi
15. O 80 83,9 81,9 Tinggi
Rata-rata 70,1 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.7, hasil perhitungan lembar observasi

dan kuesioner motivasi belajar pada siklus II menunjukkan hasil

70,1 (tinggi). Selain data motivasi belajar, peneliti juga menliti

tentang keaktifan belajar siswa. Berikut data keaktifan belajar

siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor:

Tabel 4.8 Skor Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Kondisi Awal Kategori


Observasi Kuesioner Skor
1. A 66,7 87,5 77,1 Tinggi
2. B 50 81,2 65,6 Tinggi
3. C 66,7 85,9 76,3 Tinggi
4. D 66,7 81,2 73,9 Tinggi
5. E 83,3 76,5 79,9 Tinggi
6. F 83,3 81,2 82,2 Tinggi
7. G 66,7 67,1 66,9 Tinggi
8. H 66,7 75 70,8 Tinggi
9. I 50 76,5 63,2 Sedang
10. J 83,3 79,6 81,4 Tinggi
11. K 66,7 78,1 72,4 Tinggi
12. L 50 78,1 64 Sedang
13. M 66,7 82,8 74,7 Tinggi
14. N 66,7 81,2 73,9 Tinggi
15. O 83,3 73,4 78,3 Tinggi
Rata-rata 73,4 Tinggi

Berdasarkan data yang dipaparkan pada tabel 4.8, dapat

diketahui hasil motivasi belajar di kelas V SD N 2 Kebondalem

Lor pada siklus II diperoleh dengan skor rata-rata 73,4 (tinggi).

Terlihat bahwa hanya ada 2 siswa yang termasuk kategori sedang,

dan 13 siswa dalam kategori tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Penelitian

No. Variabel Kondisi Siklus I Siklus II


Awal
1. Motivasi Belajar 47 61,6 70,1
2. Keaktifan Belajar 51,4 58,1 73,4

Hasil rata-rata kondisi dalam tiap siklus menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan terhadap motivasi dan keaktifan

belajar siswa dalam setiap siklusnya. Terlihat bahwa pada pra

siklus diperoleh hasil rata-rata motivasi belajar 47 (rendah), siklus

I mengalami peningkatan menjadi 61,6 (sedang), dan pada siklus

II mengalami peningkatan menjadi 70,1 (tinggi). Hal serupa juga

terjadi pada keaktifan belajar siswa yang mengalami peningkatan

di setiap siklusnya. Pada pra siklus keaktifan siswa berada dalam

kategori rendah, dengan rata-rata 51,4 (rendah), pada siklus I

mengalami peningkatan menjadi 58,1 (rendah), dan pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 73,4 (tinggi).

4) Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan dengan

lancar. Siswa dapat terkondisikan dengan baik sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif. Semakin baiknya

kondisi siswa berarti semakin baik pula tingkat motivasi dan

keaktifannya. Terlihat bahwa dalam setiap siklus mengalami

peningkatan yang cukup baik. Pada siklus I, motivasi belajar

siswa sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu

dengan nilai rata-rata sebesar 47 (rendah) menjadi 61,6 (sedang).

Sedangkan pada siklus II, motivasi belajar siswa juga mengalami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

peningkatan menjadi 70,1 (tinggi). Semakin tigginya motivasi

belajar siswa tentunya juga semakin tinggi pula tingkat keaktifan

belajar siswa. Hal ini juga terlihat dari meningkatnya rata-rata

kaktifan belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada kegiatan pra

siklus, diperoleh hasil 51,4 (rendah), selanjutnya pada siklus I

mengalami peningkatan menjadi 58,1 (rendah), kemudian pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 73,4 (tinggi).

Berdasarkan pemaparan peneliti, dapat disimpulkan bahwa hasil

siklus II ini sudah mencapai target akhir siklus II yang peneliti

tentukan yaitu 70, sehingga penelitian ini layak untuk dihentikan

pada siklus II.

B. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sanjaya (2009:13) berpendapat bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan

kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan

pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan agar mampu

meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor melalalui model Discovery Learning. Model Discovery

Learning dipilih karena sudah banyak peneliti yang berhasil dalam

meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

1. Peningkatan Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa

Penerapan model Discovery Learning di kelas V SD N 2

Kebondalem Lor dilaksanakan melalui enam langkah. Enam langkah

dalam model Discovery Learning ini merupakan pendapat ahli yaitu

Darmawan (2018:115) dan Kurniasih & Sani (2014:68). Keenam langkah

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Stimulus

Pada tahap pemberian rangsangan peneliti mengajukan berbagai

pertanyaan dan memberikan media pembelajaran yang menunjang

aktivitas pembelajaran berupa gambar dan alat peraga. Pemberian

stimulus ini juga berfungsi agar nantinya siswa mampu menemukan

jawaban secara mandiri atas permasalahan yang mereka temukan. Hal

ini diperkuat dengan pendapat Kurniasih & Sani (2014:68) yang

menyatakan bahwa pada tahap pemberian stimulus ini siswa

dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungan, kemudian

dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan

untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai dengan mengajukan

pertanyaan, anjuran membaca buku, dan belajar lainnya yang

mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

b. Mengidentifikasi Masalah

Tahapan mengidentifikasi masalah akan mengembangkan

potensi intelektual siswa. Hal tersebut sesuai dengan keunggulan dari

model Discovery Learning yang menjelaskan bahwa materi yang

dipelajari akan lebih lama membekas apabila siswa dilibatkan dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

menemukannya. Pada tahap ini peneliti membagi siswa ke dalam 3

kelompok dimana tiap kelompok beranggotakan 5 orang siswa secara

heterogen. Selanjutnya peneliti meminta tiap kelompok untuk

membaca buku yang sudah peneliti rujuk dan meminta siswa untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam buku tersebut yang

sesuai dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan

dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Sejalan dengan Darmawan

(2018:115) bahwa peserta didik harus mampu merumuskan masalah-

masalah atau mengidentifikasi masalah dari hasil bacaan-bacaan yang

telah dieksplorasi sebelumnya.

c. Mengumpulkan Data

Salah satu keunggulan dari model Discovery Learning yaitu

dapat mempertahankan memori siswa. Maksud dari mempertahankan

memori adalah dengan menemukan sebuah informasi secara mandiri

menggunakan penemuan terbimbing, maka informasi tersebut akan

berkurang tingkat kerumitannya. Pada langkah ketiga yaitu

mengumpulkan data, siswa berusaha mengumpulkan berbagai

informasi untuk membuktikan hipotesis yang mereka buat dengan

bertanya kepada teman kelompok dan guru atau melakukan studi

pustaka. Pada tahapan ini siswa diajarkan untuk dapat menemukan

sendiri atas jawaban yang mereka perlukan. Hal ini juga sejalan

dengan Darmawan (2018:115) yang berpendapat bahwa ada tahap ini

guru dapat mengondisikan siswa untuk melakukan proses

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

sesuai dengan kebutuhan dalam proes menjawab dan membuktikan

jawaban sementara dari kegiatan sebelumya. Jadi, pada tahapan ini

peserta didik mencoba dan mengecek benar tidaknya hipotesis yang

mereka buat.

d. Pengolahan Data

Berdasarkan hasil dari berdiskusi, bertanya, dan melakukan

studi pustaka, pada tahap pengolahan data siswa diminta

mengaplikasikan hasil kerjanya tersebut ke dalam Lembar Kerja

Kelompok (LKK). Hal ini diperkuat dengan pendapat Kurniasih &

Sani (2014:68) yang menyatakan bahwa pada pengolahan data

merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah

diperoleh siswa melalui wawancara, observasi dan sebagainya.

Sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan baru dari alternatif

jawaban yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

e. Mengkomunikasikan Hasil

Dilakukan mengkomunikasikan hasil secara cermat mengenai

jawaban yang telah mereka rumuskan. Hasil dari jawaban yang sudah

dituliskan siswa kemudian dibuktikan dengan mengkomunikasikan

hasil kerja kelompok mereka ke depan kelas, sementara kelompok lain

menanggapi dan menyempurnakan penjelasan kelompok yang sedang

presentasi. Hal ini sejalan dengan Kurniasih & Sani (2014:68) pada

tahap ini siswa melakukan pemeriksaan jawaban secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan

temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

f. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil mengkomunikasikan hasil, maka dirumuskan

prinsip-prinsip yang mendasari penyimpulan hasil pembelajaran.

Maka, dalam tahap ini siswa dengan bantuan guru menyampaikan

penjelasan tentang materi yang telah disampaikan berdasarkan hasil

presentasi tiap kelompok dengan melakukan tanya jawab dan

kemudian mengarahkan siswa pada kesimpulan pembelajaran. Hal ini

diperkuat dengan pendapat Kurniasih & Sani (2014:68) yaitu tahap

menarik kesimpulan merupakan tahap menarik kesimpulan yang dapat

dijadikan sebuah prinsip dan berlaku untuk semua kejadian atau

masalah yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi.

2. Peningkatan Motivasi Belajar

Peningkatan motivasi belajar pada siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor ini dilaksanakan dengan menggunakan model Discovery

Learning yang mengacu pada 5 indikator motivasi belajar yaitu; a. adanya

hasrat dan keinginan berhasil, b. penuh semangat, c. tidak mudah putus asa

(ulet) menghadapi kesulitan, d. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, e.

selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin. Teknik pengumpulan data

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ini adalah dengan

menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Berikut data mengenai

motivasi belajar siswa:

Tabel 4.10 Skor Keseluruhan Motivasi Belajar

No. Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II


Skor Kategori Target Skor Kategori Target Skor Kategori
1. A 37,7 Rendah 52,1 Rendah 59,3 Sedang
2. B 49,4 Rendah 52,1 Rendah 61 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

3. C 46,8 Rendah 68,3 Sedang 69,3 Tinggi


4. D 49,4 Rendah 59,2 Sedang 76,4 Tinggi
5. E 39,4 Rendah 62,1 Sedang 72,8 Tinggi
6. F 46,8 Rendah 61,2 Sedang 60,2 Tinggi
7. G 33,5 Rendah 39,4 Rendah 66,6 Tinggi
8. H 39,4 Rendah 61,2 Sedang 77,5 Tinggi
9. I 37,7 Rendah 54,9 Rendah 61,9 Sedang
10. J 58,5 Sedang 65,7 Tinggi 71 Tinggi
11. K 49,4 Rendah 77,5 Tinggi 81 Tinggi
12. L 52,1 Rendah 76,6 Tinggi 77,5 Tinggi
13. M 61,2 Tinggi 66,6 Tinggi 68,4 Tinggi
14. N 51,2 Rendah 67,5 Tinggi 66,6 Tinggi
15. O 47,7 Rendah 59,2 Sedang 81,9 Tinggi
Rata-rata 47 Rendah 60 61,6 Sedang 70 70,1 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dinyatakan bahwa dalam setiap siklus

yang dilaksanakan peneliti mengalami peningkatan setelah diterapkannya

model Discovery Learning. Pada pra siklus skor motivasi belajar siswa 47

(rendah), mengalami peningkatan di siklus I menjadi 61,6 (sedang), dan

pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 70,1 (tinggi).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

80
70 70,1
70
60 61,6
60
50 47

40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Terget Skor Motivasi Belajar

Gambar 4.1 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa pada pra siklus skor motivasi

belajar siswa 47 (rendah), mengalami peningkatan di siklus I menjadi 61,6

(sedang), dan pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 70,1

(tinggi). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar

siswa meningkat pada setiap siklusnya. Setiap kenaikan motivasi belajar

pada setiap siklus sudah mencapai target akhir yang peneliti targetkan

yaitu pada siklus I sebesar 60 (sedang) dan siklus II 70 (tinggi).

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilihat dari partisipasi siswa

saat mengikuti pembelajaran. Peningkatan motivasi belajar siswa

dipengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

peneliti lakukan, diantaranya seperti menampilkan video dan media

pembelajaran yang menarik. Dengan adanya pembelajaran yang menarik,

membuat siswa menjadi terdorong untuk semangat dalam belajar. Hal ini

sependapat dengan Imron (dalam Siregar, 2010:55) yang menyatakan

bahwa salah satu upaya dalam meningkatkan motivasi belajar adalah

dengan mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran. Hal ini dapat

dilaksanakan dengan cara perlunya kreativitas dalam menyiapkan alat-alat

belajar. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memanfatkan sumber-

sumber belajar di luar sekolah.

3. Peningkatan Keaktifan Belajar

Akibat rendahnya motivasi belajar siswa yang berdampak pada

keaktifan belajar, maka peneliti juga melaksanakan penelitian untuk

meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan model

Discovery Learning dengan mengacu pada 6 indikator keaktifan belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

yaitu; a. keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, b. bertanya

kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang

dihadapi, c. aktif mencatat saat pembelajaran, d. berusaha mencari

berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, e.

melakukan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, f. menggunakan atau

menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan

yang dihadapinya. Teknik pengumpulan data keaktifan belajar ini sama

dengan teknik pengumpulan data motivasi belajar siswa yaitu dengan

menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Berikut data mengenai

keaktifan belajar siswa:

Tabel 4.11 Skor Keseluruhan Keaktifan Belajar

No. Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II


Skor Kategori Target Skor Kategori Target Skor Kategori
1. A 47,1 Rendah 60,4 Sedang 77,1 Tinggi
2. B 47,9 Rendah 51,8 Rendah 65,6 Tinggi
3. C 53,9 Rendah 54,9 Rendah 76,3 Tinggi
4. D 46,3 Rendah 60,1 Sedang 73,9 Tinggi
5. E 54,7 Rendah 48,7 Rendah 79,9 Tinggi
6. F 53,9 Rendah 39,6 Rendah 82,2 Tinggi
7. G 47,1 Rendah 50,2 Rendah 66,9 Tinggi
8. H 44,7 Rendah 41,9 Rendah 70,8 Tinggi
9. I 44,7 Rendah 61,7 Sedang 63,2 Sedang
10. J 55,4 Sedang 70,8 Tinggi 81,4 Tinggi
11. K 43,2 Rendah 62,5 Sedang 72,4 Tinggi
12. L 66,1 Tinggi 73,9 Tinggi 64 Sedang
13. M 56,1 Sedang 70,8 Tinggi 74,7 Tinggi
14. N 64,6 Tinggi 60,9 Sedang 73,9 Tinggi
15. O 44,7 Rendah 64 Sedang 78,3 Tinggi
Rata-rata 51,4 Rendah 60 58,1 Sedang 70 73,4 Tinggi

Berdasarkan data pada tabel 4.11 terlihat bahwa pada pra siklus skor

rata-rata keaktifan belajar siswa 51,4 (rendah), mengalami peningkatan

pada siklus I menjadi 58,1 (rendah) dan mengalami peningkatan kembali

menjadi 73,4 (tinggi) pada siklus II. Setiap siklus peneliti memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

target yang berbeda-beda. Pada siklus I terlihat bahwa target penelitian

belum tercapai, oleh karenanya penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Setelah dilanjutkan pada siklus II, skor keaktifan belajar mengalami

peningkatan sehingga sudah mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti

yaitu 70 (tinggi). Hal tersebut dapat dikatakan bahwa model Discovery

Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD N 2

Kebondalem Lor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

80 73,4
70
70
60 58,1
60
51,4
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Terget Skor Keaktifan Belajar

Gambar 4.2 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

Setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

menggunakan model Discovery Learning pada siklus I, skor keaktifan

belajar siswa mengalami peningkatan dari 51,4 (rendah) menjadi 58,1

(rendah). Peningkatan yang terjadi pada siklus I tersebut masih belum

mencapai target yang ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar 60 (sedang).

Oleh karenanya, peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II dan

didapatkan skor keaktifan belajar sebesar 73,4 (tinggi) dimana skor

tersebut sudah mencapai target akhir siklus II yang ditentukan peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

yaitu 70 (tinggi). Proses pembelajaran yang dilakukan lebih

mengedepankan peran aktif siswa dalam kegiatan berkelompok. Hal ini

sependapat dengan Sanjaya (dalam Rusman, 2013:395) yang menyatakan

bahwa kegiatan aktif dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan

melakukan kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan

observasi, melakukan eksperimen, dan praktik.

Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa

model Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan

belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilaksanakan

oleh saudara Hendrayani (2016), Yuliani (2017), Prasetyo (2015), dan

Pamungkas (2013). Penelitian tersebut dipertegas dengan pendapat

Wilcolx (dalam Suprihatiningrum, 2016:242) bahwa model Discovery

Learning merupakan model yang mendorong siswa untuk belajar aktif

melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-

prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-

prinsip untuk diri mereka sendiri. Hasil yang diperoleh dalam penelitian

ini sependapat dengan pendapat para ahli bahwa motivasi dan keaktifan

belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor meningkat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

BAB V

PENUTUP

Pada bab V ini peneliti menguraikan kesimpulan, keterbatasan masalah, dan

saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian mengenai “Peningkatan

Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD N 2 Kebondalem Lor

Melalui Penerapan Model Discovery Learning Pada Tema 8 Subtema 3” dapat

disimpulkan sebagai berikut:

4. Upaya peningkatan keaktifan dan motivasi belajar siswa kelas V pada

tema 8 subtema 3 melalui penggunaan model Discovery Learning di SD N

2 Kebondalem Lor telah berhasil dilaksanakan dengan langkah-langkah

sebagai berikut: a. pemberian stimulus, b. mengidentifikasi masalah, c.

mengumpulkan data, d. pengolahan data, e. mengkomunikasikan hasil, f.

menyimpulkan hasil pembelajaran.

5. Penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor pada tema 8 subtema 3.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar siswa dari

kondisi awal 47 (rendah), mengalami peningkatan di siklus I menjadi 61,6

(sedang), dan pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 70,1

(tinggi).

6. Penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa kelas V SD N 2 Kebondalem Lor pada tema 8 subtema 3.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor keaktifan belajar siswa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

kondisi awal 51,4 (rendah), mengalami peningkatan pada siklus I menjadi

58,1 (rendah), dan pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi

73,4 (tinggi).

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan perangkat pembelajaran

yang telah disusun. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki

keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan oleh peneliti, bukan oleh guru

kelas sehingga karakter setiap siswa yang ada di kelas V SD N 2

Kebondalem Lor kurang dapat dipahami. Akibatnya, kondisi kelas kurang

kondusif.

2. Tampilan warna proyektor yang jarang digunakan mengalami masalah

yaitu warna tampilan menjadi kuning. Akibatnya, siswa kurang tertarik

untuk memperhatikan.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan, saran yang dapat

disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini sebaiknya dilaksanakan oleh guru kelas, karena guru kelas

lebih memahami mengenai karakteristik setiap siswa yang ada di kelas V

SD N 2 Kebondalem Lor, sehingga kondisi kelas dapat lebih kondusif.

2. Peneliti seharusnya melakukan pengecekan media atau alat yang akan

digunakan sebelum melaksanakan penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Badaruddin, Achmad. 2015. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui


Konseling Klasikal. Padang: CV. Abe Kreatifindo

Darmawan, Deni. 2018. Model Pembelajaran di Sekolah. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Fajri, Em Zul dan Senja, Ratu Aprillia. 2014. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Jakarta: Difa Publisher.

Fathurrohman dan Sutikno, M. Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar: Strategi


Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum
& Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama.

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hendrayani, Ai. 2016. Penggunaan Model Discovery Learning untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Tema Indahnya Kebersamaan
dalam Pembelajaran Tematik. Bandung: Universitas Pasundan.

Husamah. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang Press.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran


Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung:


Remadja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Kurniasih, Imas dan Sani Berlin. 2014. Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka
Setia.

Kusumah, W. dan Dwitagama, D. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: Indeks.

Mardapi, Djemari. 2017. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan.


Yogyakarta: Parama Publishing.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.


Yogyakarta: Kanisius.

Neolaka, Amos. 2017. Landasan Pendidikan. Depok: Kencana.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.

Pamungkas, Beti Sigit. 2013. Penerapan Strategi Discovery Learning untuk


Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA Di SD
Negeri 01 Putatsari Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prasetyo, Dedi Awal. 2015. Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan Kabupaten Grobogan
Semester II Tahun Ajaran 2014/2015. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.

Prijowuntato, S. W. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma


University Press.

Rusman. 2017. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Sajidan. 2017. Jurnal Pendidikan Dwija Utama. Semarang: Forum Komunikasi


Guru Pengawas Surakarta.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Siswa. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Sitiatava, Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.


Yogyakarta: DIVA Press.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Susilo. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Usman, Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Wibowo, Nugroho. 2016. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui


Pembelajaran Berdasarkan Gaya Belajar di SMK Negeri Saptosari. Jurnal
Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO) Vol. 1 No. 2.

Widiantari. 2012. Model Pembelajaran Konvensional. Bandung: Pustaka Setia.

Widoyoko, E.P. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Yamin, M. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gunung Persada Press.

Yuliani, Rita. 2017. Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan


Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Subtema Pemanfaatan Kekayaan
Alam di Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Sekelimus Bandung). Bandung: Universitas Pasundan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 2 Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran 4 Surat Pengantar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Lampiran 5 Hasil Validasi Pedoman Wawancara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 6 Hasil Validasi Lembar Observasi Motivasi Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Lampiran 7 Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 8 Hasil Validasi Kuesioner Motivasi Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran 9 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Lampiran 10 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

Lampiran 11 Lembar Pedoman Wawancara

Lembar Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan Wawancara Jawaban


Proses pembelajaran di kelas
1. Bagaimana kondisi siswa saat proses
pembelajaran tematik di kelas?
2. Bagaimana cara bapak/ibu agar
pembelajaran di kelas dapat berjalan
sesuai harapan?
3. Bagaimana cara bapak/ibu
menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa?
4. Apakah bapak/ibu menggunakan media
pembelajaran saat mengajar? Lalu
bagaimana pemanfaatannya?
Penggunaan model pembelajaran yang diterapkan di kelas
1. Model pembelajaran apa yang paling
sering bapak/ibu gunakan?
2. Model pembelajarn apa yang bapak/ibu
gunakan untuk membuat siswa lebih
termotivasi dan aktif dalam
pembelajaran?
3. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang
model discovery learning?
4. Apakah bapak/ibu pernah menerapkan
model discovery learning?
5. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang
model discovery learning?
6. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai
penerapan model discovery learning
untuk meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa?
Motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
1. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran?
2. Bagaimana hasrat dan keinginan siswa
untuk belajar?
3. Bagaimana semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran di kelas?
4. Bagaimana rasa ingin tahu siswa saat
kegiatan pembelajaran berlangsung?
5. Bagaimana keuletan siswa dalam
menghadapi kesulitan?
6. Bagaimana cara siswa berusaha
memperoleh nilai tertinggi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

7. Apakah bapak/ibu memiliki target untuk


siswa agar mendapatkan nilai yang lebih
baik disetiap ulangan? Jika iya seperti
apa?
Keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
1. Bagaimana keaktifan belajar siswa saat
pembelajaran?
2. Bagaimana keikutsertaan siswa dalam
melaksanakan tugas pembelajaran
tematik?
3. Bagaimana keberanian siswa bertanya
kepada guru atau teman ketika
mengalami kesulitan?
4. Apa yang dilakukan siswa ketika guru
sedang menjelaskan materi?
5. Bagaimana usaha siswa mencari
informasi untuk memecahkan masalah?
6. Menurut bapak/ibu, bagaimana perilaku
siswa saat melaksanakan diskusi
kelompok?
7. Menurut bapak/ibu, bagaimana
keberanian siswa dalam mengungkapkan
pendapat?
8. Bagaimana siswa menerapkan ilmu yang
telah mereka peroleh untuk
menyelesaikan tugas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

Lampiran 12 Lembar Observasi Motivasi Belajar

Lembar Observasi Motivasi Belajar

Observer :
Kelas :
Hari, tanggal :
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda checklist () pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah


A B C D E
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Keterangan :
F. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (Siswa memperhatikan ketika
guru menjelaskan materi pebelajaran)
G. Penuh semangat. (Siswa merasa semangat selama kegiatan
pembelajaran berlangsung)
H. Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan. (Siswa tetap
berusaha mengerjakan tugas meski kesulitan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

I. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. (Siswa mencari sumber informasi
lain jika ada materi yang belum pahami)
J. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin. (Siswa berusaha
mendapatkan nilai tertinggi di kelas)

Klaten, 2019

Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

Lampiran 13 Lembar Observasi Keaktifan Belajar

Lembar Observasi Keaktifan Belajar

Observer :
Kelas :
Hari, tanggal :
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda checklist () pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah


A B C D E F
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Keterangan:
G. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. (Siswa
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin)
H. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang di hadapi. (Siswa bertanya pada teman atau guru bila
belum memahami materi pelajaran)
I. Aktif mencatat saat pembelajaran. (Siswa mencatat informasi yang
diperoleh)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

J. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk


pemecahan masalah. (Siswa melakukan pengamatan dan mencari
informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah)
K. Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. (Meski mendapat tugas
yang sulit, siswa tetap mengerjakannya)
L. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. (Siswa
menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok)

Klaten, 2019

Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lembar 14 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar

Lembar Kuesioner Motivasi Belajar

Nama :
Kelas :
Tanggal :

Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti!
3. Kuesioner terdiri dari 16 pernyataan yang bertujuan untuk mengukur motivasi
belajar siswa.
4. Isilah setiap pernyataan dengan jujur sesuai dengan yang kamu alami,
lakukan, dan rasakan!
5. Isi kuesioner dengan memberi tanda checklist () pada kolom yang sudah
disediakan.
Keterangan pilihan jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Jawaban (√)
SS S TS STS
1. Saya memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi pembelajaran.
2. Ketika guru menjelaskan, saya bermain
dengan teman.
3. Saya merasa semangat ketika
pembelajaran tematik.
4. Saya mengantuk saat mengikuti pelajaran.
5. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas
meski kesulitan.
6. Saya mudah putus asa saat mengerjakan
tugas yang sulit
7. Saya mencari sumber informasi lain jika
ada materi yang belum saya pahami.
8. Saya membaca buku supaya mendapat
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

9. Saya malas mencari informasi baru dari


sumber lainnya.
10. Saya tidak suka membaca buku.
11. Saya berusaha mendapatkan nilai tertinggi
di kelas
12. Meski hari sudah siang, saya tetap
berusaha memperhatikan penjelasan guru.
13. Meski mendapat nilai yang rendah, saya
tetap malas belajar.
14. Meskipun ada ulangan, saya tetap tidak
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Lampiran 15 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar

Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar

Nama :
Kelas :
Tanggal :

Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti!
2. Kuesioner terdiri dari 16 pernyataan yang bertujuan untuk mengukur motivasi
belajar siswa.
3. Isilah setiap pernyataan dengan jujur sesuai dengan yang kamu alami,
lakukan, dan rasakan!
4. Isi kuesioner dengan memberi tanda checklist () pada kolom yang sudah
disediakan.
Keterangan pilihan jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Jawaban (√)
SS S TS STS
1. Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dengan sebaik mungkin.
2. Saya ikut membantu saat praktikum atau
diskusi kelompok.
3. Saya merasa malas jika guru memberikan
tugas yang sulit dikerjakan.
4. Saya tidak mengerjakan tugas saat diskusi
kelompok.
5. Saya bertanya pada teman atau guru bila
belum memahami materi pelajaran.
6. Saat belum memahami materi, saya takut
bertanya pada teman atau guru.
7. Saya mencatat informasi yang saya
peroleh.
8. Saya bermain dengan teman ketika guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

menjelaskan.
9. Saya melakukan pengamatan dan mencari
informasi dari berbagai sumber untuk
memecahkan masalah.
10. Saya tidak mau mencari informasi baru
yang belum saya ketahui untuk
memecahkan masalah.
11. Saya menyampaikan pendapat dalam
diskusi kelompok.
12. Saya mendengarkan pendapat teman saat
diskusi kelompok.
13. Saya hanya diam ketika kegiatan diskusi
kelompok.
14. Saya berdiskusi diluar materi yang
disampaikan guru.
15. Meski mendapat tugas yang sulit saya tetap
mengerjakannya.
16. Ketika mendapat tugas yang sulit saya
memilih mencontek jawaban teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN


(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD N 2 Kebondalem Lor


Kelas/Semester : V/1
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 3. Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran ke :1
Mupel yang terkait : Bahasa Indonesia, IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
Hari/Tanggal : 11 April 2019

I. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.8.1.1 Melalui kegiatan pengamatan teks bacaan dan diskusi, siswa mampu
mengidentifikasi minimal 2 peristiwa dalam teks non fiksi “Air
untuk Kehidupan Sehari-hari”.
3.8.1.2 Melalui diskusi dan bantuan guru, siswa mampu menganalisis
informasi terkait dengan peristiwa yang ada dalam teks non fiksi
“Air untuk Kehidupan Sehari-hari” dengan tepat.
4.8.1.1 Melalui diskusi dan kerjasama, siswa mampu membuat peta pikiran
berdasarkan peristiwa yang ada dalam teks “Air untuk Kehidupan
Sehari-hari” dengan sistematis.
4.8.1.2 Melalui diskusi dan kerjasama, siswa mampu mendemonstrasikan
hasil membuat peta pikiran dengan percaya diri.

IPA
2.8.1.1 Melalui bantuan guru dan kerjasama, siswa mampu menunjukkan
motivasi belajar saat membuat bagan siklus air sederhana dalam
proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

2.8.1.2 Melalui diskusi dan kerjasama, siswa mampu menunjukkan


keaktifan belajar saat membuat bagan siklus air sederhana dalam
proses pembelajaran.
3.8.1.1 Melalui pengamatan gambar dan bantuan guru, siswa mampu
menjelaskan proses daur air dengan sistematis.
3.8.1.2 Melalui pengamatan video dan diskusi kelompok, siswa mampu
merumuskan 5 faktor-faktor yang memengaruhi proses daur air
secara runtut.
4.8.1.1 Melalui latihan dan kerja kelompok, siswa mampu membuat bagan
siklus air dengan sederhana.
4.8.1.2 Melalui latihan dan kerja kelompok, siswa mampu
mendemonstrasikan bagan siklus air dengan percaya diri.
II. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
III. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator

1. Bahasa Kompetensi spiritual dicapai


Indonesia - secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator

Kompetensi sosial (sikap sosial


tanggung jawab dan percaya
- diri) dicapai secara tidak
langsung sebagai suatu dampak
pengiring.

3.8 Menguraikan urutan 3.8.1 Mengidentifikasi peristiwa


peristiwa atau tindakan dalam teks non fiksi “Air untuk
yang terdapat pada teks Kehidupan Sehari-hari”.
non fiksi.
3.8.2 Menganalisis informasi
terkait peristiwa yang ada dalam
teks nonfiksi “Air untuk
Kehidupan Sehari-hari”.

4.8 Menyajikan kembali 4.8.1 Membuat peta pikiran


peristiwa atau tindakan berdasarkan peristiwa yang ada
dengan memperhatikan dalam teks “Air untuk
latar cerita yang Kehidupan Sehari-hari”.

terdapat pada teks fiksi. 4.8.2 Mendemonstrasikan hasil


membuat peta pikiran
berdasarkan peristiwa yang ada
dalam teks “Air untuk
Kehidupan Sehari-hari”.

2. IPA - Kompetensi spiritual dicapai


secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.

2.8 Menunjukkan perilaku 2.8.1 Menunjukkan motivasi


motivasi dan keaktifan belajar saat membuat bagan
belajar dalam proses siklus air sederhana.
pembelajaran.
2.8.2 Menunjukkan keaktifan
belajar saat membuat bagan
siklus air sederhana.

3.8 Menganalisis siklus 3.8.1 Menjelaskan proses


air dan dampaknya pada terjadinya siklus air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator

peristiwa di bumi serta 3.8.2 Merumuskan faktor-faktor


kelangsungan makhluk yang memengaruhi proses
hidup. terjadinya siklus air.

4.8 Membuat karya 4.8.1 Membuat bagan siklus air


tentang skema siklus air sederhana.
berdasarkan informasi
dari berbagai sumber. 4.8.1 Mendemonstrasikan bagan
siklus air secara percaya diri.

IV. Materi Pembelajaran


1. Bahasa Indonesia : Teks Bacaan
2. IPA : Usaha Pelestarian Lingkungan
V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah.
4. Teknik : -
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
Penggalan 1 (3 x 35 menit)
Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Kegiatan Awal d) Guru memberi salam. (PPK: integritas: 10
menghormati) menit
e) Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (PPK: mandiri:
percaya diri, religius: tanggung jawab
sebagai umat beragama)
f) Guru melakukan absensi. (PPK:
mandiri: komunikatif)
g) Siswa dan guru menyanyikan lagu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

Indonesia Raya. (PPK: nasionalisme:


cinta tanah air)
h) Motivasi:
Siswa melakukan tepuk “Diam” dan
tepuk “Semangat”. (PPK: mandiri:
motivasi)
i) Orientasi:
Guru menyampaikan tema/sub tema,
tujuan pembelajaran, dan urutan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
j) Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab bersama siswa, seperti:
a. Apa yang kita lakukan ketika haus?
b. Bagaimana jika tidak ada air di
kehidupan kita? (5M: menalar/4C:
critical, communicative/literasi
informasi: sains/PPK: mandiri:
rasa ingin tahu/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh
semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi) Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan
siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Kegiatan Inti Tahap 1 1. Guru meminta siswa memperhatikan 85
Pemberian botol yang beris air yang diperlihatkan menit
Stimulus guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

2. Siswa mengamati botol yang berisi air


yang diperlihatkan guru. (5M:
mengamati/literasi informasi: baca
tulis/4C: critical/PPK: mandiri: rasa
ingin tahu) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi. Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Guru mengajukan pertanyaan terkait
botol yang berisi air tersebut:
a. Apa fungsi air bagi kehidupan?
b. Apa warna air ini?
c. Apakah air dengan jernih seperti ini
termasuk dalam jenis air bersih?
Mengapa?
Tahap 2 4. Siswa diberi kesempatan untuk
Mengidentifikasi menjawab pertanyaan yang diajukan
Masalah guru. (5M: mengamati,
menalar/literasi informasi: baca
tulis/4C: critical, communicative/PPK:
mandiri: rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin. Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

dihadapinya.
Tahap 3 5. Guru membagi siswa ke dalam 4
Pengumpulan kelompok yang beranggotakan 5 siswa di
Data dalam setiap kelompok.
6. Siswa bersama kelompok diminta untuk
membaca teks bacaan “Air untuk
Kebutuhan Sehari-hari”. (5M:
mengamati/literasi informasi: baca
tulis) 4C: critical/PPK: mandiri: rasa
ingin tahu) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
6. Siswa bersama kelompok diminta untuk
mendiskusikan soal yang telah dibagikan
terkait teks bacaan “Air untuk Kebutuhan
Sehari-hari”. (5M: mencoba, menalar
/4C: critical, communicative,
cooperative/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, kreatif,
mandiri:kerja keras, rasa ingin tahu)
Indikator motivasi belajar: adanya
hasrat dan keinginan berhasil, penuh
semangat, tidak mudah putus asa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

(ulet) menghadapi kesulitan, memiliki


rasa ingin tahu yang tinggi, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan dalam kegiatan belajar
mengajar, bertanya kepada siswa lain
atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi, berusaha
mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah,
melakukan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru, menggunakan
atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Tahap 4 7. Siswa menyimpulkan informasi yang
Menarik telah di dapat dan menuliskannya ke
Kesimpulan dalam lembar kerja yang sudah
disediakan. (5M: mencoba,
menalar/4C: critical, communicative,
cooperative/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: kerja keras,
rasa ingin tahu) Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat, tidak
mudah putus asa (ulet) menghadapi
kesulitan, memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

aktif mencatat saat pembelajaran,


melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 5 8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
Mengkomunikas kerjanya di depan kelas secara bergantian
ikan Hasil dan mencatat hasil presentasi serta
mencocokkan hasil diskusi kelompok
bersama-sama dengan guru. (5M:
mengkomunikasika/4C:
communicative, cooperative/PPK:
gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: percaya
diri) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
9. Guru bersama siswa memberikan
tanggapan dari hasil presentasi. (5M:
menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: percaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

diri, ingin tahu) Indikator keaktifan


belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 6: 10. Siswa dengan bantuan guru
Menyimpulkan menyampaikan penjelasan tentang materi
Hasil yang telah disampaikan berdasarkan hasil
Pembelajaran presentasi tiap kelompok. (Indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar: bertanya
kepada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang
dihadapi, aktif mencatat saat
pembelajaran)
11. Guru memberikan reward kepada
kelompok yang dapat mengerjakan
Lembar Kerja dengan benar. (Indikator
motivasi belajar: selalu berusaha
sebaik mungkin.)
Kegiatan 1. Kesimpulan: 10
Akhir Siswa menyimpulkan materi menit
pembelajaran yang telah dipelajari.
(5M: menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: religius: percaya
diri/Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil.
Indikator keaktifan belajar:
menggunakan atau menrapkan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

yang telah diperoleh dalam


menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
2. Evaluasi:
Siswa mengerjakan soal evaluasi. (5M:
mencoba, menalar/4C: critical/PPK:
mandiri: kerja keras/ Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, tidak mudah putus
asa (ulet) menghadapi kesulitan, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
3. Refleksi:
Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas kegiatan yang baru saja mereka
lakukan (bagaimana perasaan siswa, apa
saja pengetahuan baru yang siswa
mampukan, apa saja manfaat
mempelajari pelajaran hari ini). (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: mandiri:
kerja keras/literasi kritikal/indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

dalam menyelesaikan persoalan yang


dihadapinya.)
4. Tindak Lanjut:
Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali pelajaran yang sudah dipelajari
agar tidak lupa. (5M: mengamati,
menalar/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu/literasi informasi audio.)
5. Salah satu siswa dipilih untuk memimpin
doa. (PPK: religius: tanggung jawab
sebagai umat beragama)
6. Guru mempersilahkan siswa untuk
istirahat.
ISTIRAHAT PERTAMA

Penggalan 2 (3x35menit)
Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Kegiatan Awal 1. Guru memberi salam. (PPK: integritas: 10
menghormati) menit
2. Motivasi:
Siswa melakukan tepuk “Diam” dan
tepuk “Coca-cola”. (PPK: mandiri:
motivasi)
3. Orientasi:
Guru menyampaikan tema/sub tema,
tujuan pembelajaran, dan urutan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab bersama siswa tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
pengertian daur air, proses daur air,
seperti:
a. Dalam sehari-hari, apa yang kalian
minum?
b. Apakah kalian tahu bagaimana air
dapat selalu tersedia di bumi ini?
c. Apa yang kalian ketahui tentang
daur air?
d. Bagaimana proses terjadinya daur
air? (5M: menalar/4C: critical,
communicative/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri:
rasa ingin tahu/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh
semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi) Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan
siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Kegiatan Inti Tahap 1 1. Guru meminta siswa memperhatikan 85
Pemberian video “Usaha Pelestarian Lingkungan”. menit
Stimulus 2. Siswa mengamati video yang
ditayangkan. (5M: mengamati/4C:
critical/literasi informasi: sains,
teknologi informasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
komunikasi/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi. Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan video yang telah
diamati, seperti:
a. Apa isi video yang ibu tampilkan
tadi?
b. Apakah makna yang terdapat dalam
video tadi?
c. Sikap seperti apa yang dapat
mencemari air?
Tahap 2 4. Setiap kelompok secara bergantian diberi
Mengidentifikasi kesempatan untuk menjawab pertanyaan
Masalah yang disampaikan oleh guru. (5M:
mengamati, menalar/literasi
informasi: baca tulis/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: kerja
keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin. Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
5. Guru menampilkan gambar mengenai
daur air.
6. Siswa diminta menunjukkan bagian-
bagian dari proses terjadinya daur air
yang ditampilkan guru. (5M: menalar,
mencoba/4C: critical/PPK: mandiri:
rasa ingin tahu/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
7. Guru memberikan penjelasan mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pengerjaan LKK yaitu mengerjakan soal
dan membuat bagan siklus air secara
sederhana.
Tahap 3 8. Siswa diberi kesempatan untuk
Mengumpulkan menanyakan hal-hal yang belum
Data dipahami terkait langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
pengerjaan. (5M: menanya,
mencoba/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: rasa
ingin tahu) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, selalu berusaha
berpartisipasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, bertanya kepada
siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi,
berusaha mencari berbagai informasi
yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
9. Setiap kelompok diminta mendiskusikan
soal yang diberikan oleh guru. (5M:
menanya, mencoba, menalar/4C:
critical, communicative, cooperative,
creativity/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, kreatif, mandiri:
kerja keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
tidak mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, selalu berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan
dalam kegiatan belajar mengajar,
bertanya kepada siswa lain atau guru
apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapi, berusaha mencari
berbagai informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah,
melakukan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru, menggunakan
atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Tahap 4 10. Siswa menyimpulkan hasil diskusi yang
Pengolahan Data telah di dapat dan menuliskannya ke
dalam lembar kerja yang sudah
disediakan. (5M: mencoba,
menalar/4C: critical, communicative,
cooperative/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: kerja keras,
rasa ingin tahu) Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat, tidak
mudah putus asa (ulet) menghadapi
kesulitan, memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
dalam kegiatan belajar mengajar,
aktif mencatat saat pembelajaran,
melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 5 11. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
Mengkomunikas kerjanya di depan kelas secara bergantian
ikan Hasil dan mencatat hasil presentasi serta
mencocokkan hasil diskusi kelompok
bersama-sama dengan guru. (5M:
mengkomunikasika/4C:
communicative, cooperative/PPK:
gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: percaya
diri) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
12. Guru bersama siswa memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
tanggapan dari hasil presentasi. (5M:
menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: percaya
diri, ingin tahu) Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 6: 13. Siswa dengan bantuan guru
Menyimpukan menyampaikan penjelasan tentang materi
Hasil yang telah disampaikan berdasarkan hasil
Pembelajaran presentasi tiap kelompok. (Indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar: bertanya
kepada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang
dihadapi, aktif mencatat saat
pembelajaran.)
14. Guru memberikan reward kepada
kelompok yang dapat membuat media
siklus air dengan menarik dan rapi.
(Indikator motivasi belajar: selalu
berusaha sebaik mungkin.)
Kegiatan 1. Kesimpulan: 10
Akhir Siswa menyimpulkan materi menit
pembelajaran yang telah dipelajari. (5M:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: religius:
percaya diri/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil. Indikator keaktifan belajar:
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
2. Evaluasi:
Siswa mengerjakan soal evaluasi. (5M:
mencoba, menalar/4C: critical/PPK:
mandiri: kerja keras/ Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, tidak mudah putus
asa (ulet) menghadapi kesulitan, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
3. Refleksi:
Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas kegiatan yang baru saja mereka
lakukan (bagaimana perasaan siswa, apa
saja pengetahuan baru yang siswa
mampukan, apa saja manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
mempelajari pelajaran hari ini). (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: mandiri:
kerja keras/literasi kritikal/indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
4. Tindak Lanjut:
Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali pelajaran yang sudah dipelajari
agar tidak lupa dan meminta siswa untuk
membawa pensil warna untuk kegiatan
selanjutnya. (5M: mengamati,
menalar/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu/literasi informasi audio.)
5. Salah satu siswa dipilih untuk memimpin
doa. (PPK: mandiri: percaya diri,
tanggung jawab sebagai umat
beragama)
6. Guru mempersilahkan siswa untuk
pulang.
PULANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

VIII. Media, Alat dan Bahan, dan Sumber Belajar


a. Media
1. Teks bacaan “Air untuk Sehari-hari”
2. Video “Usaha Pelestarian Lingkungan”
3. Gambar daur air.
b. Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Pensil
3. Spidol
4. Pensil Warna
c. Sumber Belajar
1. Buku Paket Pegangan Guru dan Siswa
1.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Edisi
Revisi 2017: Lingkungan Sahabat Kita. Tema 8, Kelas V.
Jakarta: Kemendikbud.
1.2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa
Edisi Revisi 2017: Lingkungan Sahabat Kita. Tema 8, Kelas V.
Jakarta: Kemendikbud.
IX. Penilaian
No. Mupel Domain Indikator Teknik Instrumen
Penilaian Penilaian
1. Bahasa Sikap - - -
Indonesia Spiritual
Sikap Sosial - - -
Pengetahuan 3.8.1 Tes
Mengidentifikasi Tertulis Soal tes
peristiwa dalam teks isian, kunci
non fiksi. jawaban,
3.8.2 Menganalisis dan
informasi terkait pedoman
peristiwa yang ada penilaian.
dalam teks nonfiksi.
Keterampilan 4.8.1 Membuat peta Unjuk Lembar
pikiran berdasarkan Kerja penilaian,
peristiwa yang ada rubrik
dalam teks nonfiksi. penilaian,
4.8.2 dan
Mendemonstrasikan pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

hasil membuat peta penilaian.


pikiran berdasarkan
peristiwa yang ada
dalam teks nonfiksi.
2. IPA Sikap - - -
Spiritual
Sikap Sosial 2.8.1 Menunjukkan Observasi Lembar
motivasi belajar saat observasi
membuat bagan motivasi
siklus air sederhana. dan
2.8.2 Menunjukkan keaktifan
keaktifan belajar saat belajar,
membuat bagan serta
siklus air sederhana. pedoman
penilaian.
Pengetahuan 3.8.1 Menjelaskan Tes Soal tes
proses terjadinya Tertulis isian, kunci
daur air. jawaban,
3.8.2 Merumuskan dan
faktor-faktor yang pedoman
memengaruhi proses penilaian.
terjadinya daur air.
Keterampilan 4.8.1 Membuat Produk Lembar
bagan siklus air dan penilaian,
secara sederhana. Unjuk rubrik
4.8.1 Kerja penilaian,
Mendemonstrasikan dan
bagan siklus air pedoman
secara percaya diri. penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

Lampiran 1

Materi Bahasa Indonesia


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

Materi IPA

Daur Air

Daur Air adalah sebuah proses siklus yang terjadi secara terus menerus dan
tidak pernah berhenti, di mulai dari air yang ada di daratan berubah menjadi
awan kemudian menjadi hujan.

Daur air akan terjadi terus menerus selama bumi atau dunia ini masih ada. Karena
makhluk hidup di bumi ini sangat memerlukan air terutama air yang bersih,
sehingga daur air dapat membuat air yang kotor dapat dikonsumsi kembali.

Daur air mempunyai manfaat untuk mengatur suhu lingkungan, menciptakan


hujan, mengatur perubahan cuaca dan menciptakan keseimbangan dalam biosfer
bumi. Terdapat 7 tahapan proses dalam daur air yang berjalan secara sistematis
dan beraturan yaitu: evaporasi, transpirasi, sublimasi, kondensasi, pengendapan,
limpasan (runoff) dan infiltrasi.

Air mempunyai peran yang sangat penting untuk suatu kehidupan pada makhluk
hidup di bumi, jika air habis atau berkurang, maka segala kehidupan akan
musnah.

Air ialah senyawa penting yang mendukung adanya kehidupan di alam semesta
ini. Di bumi, air berperan dalam proses fotosintesis dan proses pertumbuhan suatu
tanaman. Bagi hewan dan manusia, air sangat dibutuhkan untuk transportasi zat
pada hewan. Dan pada manusia, tumbuhan dan hewan tidak akan bisa hidup tanpa
air. Ketersediaan air di muka bumi ini bisa terus terjaga karena adanya daur air.
Daur air atau daur hidrologi berjalan secara sistematis melalui beberapa buah
proses interaksi komponen abiotik dalam sebuah ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

Beberapa Tahapan Proses Daur Air

1. Evaporasi

Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada di permukaan akibat


adanya energi panas dari sinar matahari yang terpancar ke bumi. Air dalam
bentuk cair yang ada di laut, danau, sungai, tanah dan lain-lainnya akan
berubah bentuk menjadi berupa uap air dan kemudian naik ke atas menuju
lapisan atmosfer. Semakin besar energi panas sinar matahari yang
terpancar ke bumi, maka laju evaporasi akan semakin besar pula.

2. Transpirasi

Selain berasal dari sumber air langsung, proses daur air dari
penguapan dari permukaan bumi ini juga dapat terjadi pada jaringan
tumbuhan, yang disebut dengan istilah transpirasi. Proses transpirasi ialah
dimulai dari akar tanaman yang menyerap air dan mengedarkannya ke
daun untuk proses fotosintesis. Kemudian air dari hasil proses fotosintesis
ini dikeluarkan oleh tanaman melalui stomata sebagai uap air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

3. Kondensasi

Pada saat air di seluruh permukaan bumi berubah menjadi berupa uap
air, maka ia kemudian akan naik ke atas menuju lapisan atas atmosfer.
Pada ketinggian tertentu, uap air berubah menjadi sebuah partikel es yang
berukuran sangat kecil akibat dari pengaruh suhu udara yang rendah.
Proses inilah yang kemudian disebut kondensasi.

4. Pengendapan (Presipitasi)

Awan yang merupakan hasil uap air yang terkondensasi kemudian


turun ke permukaan bumi dalam bentuk hujan karena pengaruh perubahan
suhu atau angin panas. Apabila suhu sangat rendah yaitu dibawah 0
derajat, tetesan air jatuh sebagai hujan salju atau hujan yang beerbentuk es.
Melalui proses presipitasi inilah, air kemudian masuk kembali ke lapisan
litosfer bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

5. Infiltrasi

Setelah hujan turun, tidak semua air mengikuti tahap limpasan di atas.
Beberapa diantaranya meresap ke dalam bawah tanah. Air tersebut akan
merembes ke bawah dan menjadi air di dalam tanah. Air yang masuk ke
dalam tanah ini disebutnya air infiltrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

Lampiran 2

Media

1. Teks Bacaan “Air untuk Kebutuhan Sehari-hari”


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

2. Video “Kegunaan Air bagi Manusia”


https://www.youtube.com/watch?v=DLzW9xWgj9o
3. Gambar Siklus Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

Lampiran 3

Lembar Kerja Kelompok (LKK)

Lembar Kerja Kelompok (LKK)

Bahasa Indonesia

Nama :

Kelas :

Setelah membaca teks bacaan ”Air untuk Kebutuhan Sehari-hari”, kerjakan


soal di bawah ini!

1. Apa isi dari bacaan tersebut?


Jawab :

2. Berdasarkan teks tersebut, apa saja persyaratan fisik air dapat dikatakan
bersih?
Jawab :

3. Mengapa manusia memerlukan air dalam jumlah yang besar? Sebutkan


kegiatan manusia yang memerlukan air!
Jawab :

4. Dari bacaan yang sudah kamu baca tadi, apa kesimpulan dari teks bacaan
tersebut?
Jawab :

5. Buatlah peta pikiran berdasarkan peristiwa yang ada dalam teks bacaan
tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

Air untuk
Kebutuhan
Sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

Lembar Kerja Kelompok (LKK)

IPA

Nama :

Kelas soal-soal
Jawablah : di bawah ini dengan tepat!

1. Apa yang kalian ketahui tentang daur air?


Jawab :

2. Perhatikan gambar di bawah ini! Sebutkan nama dan jelaskan proses dari
siklus yang kalian tulis!

No. Nama Siklus Penjelasan


A.

B.

C.

D.

E.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

Lampiran 4

Kisi-kisi Soal Evaluasi

Kelas/Semester ` : V/2

Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita

Subtema : 3. Usaha Pelestarian Lingkungan

No. Muatan KD Indikator Soal Bentuk Bobot No.


Pelajaran Soal Soal
1. Bahasa 3.8 Mengidentifikasi Pilihan 1 1-5
Indonesia Menguraikan peristiwa dalam Ganda
urutan peristiwa teks nonfiksi.
atau tindakan
yang terdapat
pada teks
nonfiksi.
2. IPA 3.8 Menjelaskan Pilihan 1 6-10
Menganalisis proses daur air. Ganda
siklus air dan
dampaknya
pada peristiwa
di bumi serta
kelangsungan
makhluk hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

Lampiran 5
Lembar Evaluasi
Soal Evaluasi

Nama :

Kelas :

Muatan Bahasa Indonesia


Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar!
1. Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak dimanfaatkan oleh kita. Salah
satu manfaat air adalah digunakan untuk . . .
a. Bahan makanan
b. Bahan bangunan
c. Mencuci
d. Bermain
2. Di bawah ini merupakan manfaat air bagi kehidupan manusia, kecuali . . .
a. Mandi
b. Minum
c. Mencuci
d. Makan
3. Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan air harus digunakan secara . . .
a. Boros
b. Seenaknya
c. Berlebihan
d. Hemat
4. Sumber air dibedakan menjadi dua, yaitu sumber alami dan buatan. Yang
merupakan sumber alami adalah . . .
a. Laut
b. Sumur pompa
c. Sumur tradisional
d. Kolam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

5. Air di bumi ini selalu tersedia karena adanya . . .


a. Daur air
b. Lautan
c. Mata air
d. Danau
Muatan IPA
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar!
6. Uap air naik ke udara membentuk . . .
a. Awan
b. Angin
c. Hujan
d. Pelangi
7. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air akan berkumpul
di angkasa kemudian turun menjadi . . .
a. Hujan
b. Kabut
c. Angin
d. Badai
8. Air di bumi mengalami penguapan karena mendapat . . .
a. Panas bumi
b. Panas matahari
c. Tiupan angin
d. Terpaan hujan
9. Air hujan dapat menjadi air tanah karena mengalami proses . . .
a. Penguapan
b. Pengembunan
c. Peresapan
d. Pengendapan
10. Kondensasi adalah . . .
a. Proses perubahan uap air menjadi air hujan
b. Proses perubahan air menjadi uap air kemudian menjadi awan
c. Proses siklus air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

d. Proses peresapan air ke dalam lapisan bumi


Lampiran 6
Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian
1. Penilaian Ranah Afektif
Mupel : IPA
Indikator : 2.8.1 Menunjukkan motivasi belajar saat membuat
bagan siklus air sederhana.
2.8.2 Menunjukkan keaktifan belajar saat membuat bagan
siklus air sederhana.
Jenis : Non Tes (Observasi)

Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar


Indikator Kriteria Khusus yang No.
Diperhatikan Item
Adanya hasrat dan Siswa memperhatikan ketika guru A
keinginan berhasil. menjelaskan materi pembelajaran.
Penuh semangat. Siswa merasa semangat ketika B
pembelajaran tematik.
Tidak mudah putus asa Siswa tetap berusaha mengerjakan C
(ulet) menghadapi tugas meski kesulitan.
kesulitan.
Memiliki rasa ingin tahu Siswa mencari sumber informasi D
yang tinggi. lain jika ada materi yang belum
pahami.
Selalu berusaha Siswa berusaha mendapatkan nilai E
berprestasi sebaik tertinggi di kelas.
mungkin.

Lembar Observasi Motivasi Belajar


No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor
A B C D E
1.
2.
3.
Dst.
Keterangan :
A. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (Siswa memperhatikan ketika
guru menjelaskan materi pembelajaran)
B. Penuh semangat. (Siswa merasa semangat selama kegiatan
pembelajaran berlangsung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

C. Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan. (Siswa tetap


berusaha mengerjakan tugas meski kesulitan)
D. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. (Siswa mencari sumber informasi
lain jika ada materi yang belum pahami)
E. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin. (Siswa berusaha
mendapatkan nilai tertinggi di kelas).
Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar
Indikator Kriteria Khusus yang No.
Diperhatikan Item
Keikutsertaan siswa Siswa mengerjakan tugas yang A
dalam kegiatan belajar diberikan oleh guru dengan sebaik
mengajar. mungkin.
Bertanya kepada siswa Siswa bertanya pada teman atau B
lain atau guru apabila guru bila belum memahami materi
tidak memahami pelajaran.
persoalan yang di hadapi.
Aktif mencatat saat Siswa mencatat informasi yang C
pembelajaran. diperoleh.
Berusaha mencari Siswa melakukan pengamatan dan D
berbagai informasi yang mencari informasi dari berbagai
diperlukan untuk sumber untuk memecahkan
pemecahan masalah. masalah.
Melaksanakan diskusi Siswa menyampaikan pendapat E
kelompok sesuai dengan dalam diskusi kelompok.
petunjuk guru.
Menggunakan atau Meski mendapat tugas yang sulit, F
menerapkan apa yang siswa tetap mengerjakannya.
telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya.

Lembar Observasi Keaktifan Belajar


No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor
A B C D E F
1.
2.
3.
Dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

Keterangan:

A. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. (Siswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin)

B. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang di hadapi. (Siswa bertanya pada teman atau guru bila

belum memahami materi pelajaran)

C. Aktif mencatat saat pembelajaran. (Siswa mencatat informasi yang

diperoleh)

D. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah. (Siswa melakukan pengamatan dan mencari

informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah)

E. Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. (Meski mendapat tugas

yang sulit, siswa tetap mengerjakannya)

F. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. (Siswa

menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok)

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Perhitungan Nilai : Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100

2. Penilaian Ranah Kognitif


Kunci Jawaban LKK
Bahasa Indonesia
Mupel : Bahasa Indonesia
Indikator : 3.8.1 Mengidentifikasi peristiwa dalam teks non fiksi
“Air untuk Kehidupan Sehari-hari”.
3.8.2 Menganalisis informasi terkait peristiwa yang ada
dalam teks “Air untuk Kehidupan Sehari-hari”.
Jenis : Tes Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

Soal : Setelah membaca teks bacaan ”Air untuk


Kebutuhan Sehari-hari”, kerjakan soal di bawah ini!
1. Apa isi dari bacaan tersebut?
2. Berdasarkan teks tersebut, apa saja persyaratan
fisik air dapat dikatakan bersih?
3. Mengapa manusia memerlukan air dalam jumlah
yang besar? Sebutkan kegiatan manusia yang
memerlukan air!
4. Dari bacaan yang sudah kamu baca tadi, apa
kesimpulan dari teks bacaan tersebut?
Kunci : KUNCI JAWABAN
Jawaban 1. Manfaat air bagi kehidupan serta syarat-syarat air
bersih.
2. Syarat fisik : tidak keruh, tidak bewarna apapun,
tidak berasa apapun, tidak berbau apapun.
3. Karena untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari.
Contoh : minum, mencuci, mandi, menyiram
tanaman.
4. Air dapat dikatakan bersih apabila memenuhi 3
syarat yaitu syarat fisik, syarat kimiawi, dan
syarat mikrobkologi. Sumber air terdiri dari 2
jenis yaitu suber alami dan sumber buatan.
Sumber alami misalnya laut, danau, sungai.
Sedangkan sumber buatan misalnya sumur,
waduk, kolam.
Aspek yang dinilai:
1. Ketepatan jawaban Semua tepat Skor 2
Tidak ada yang tepat Skor 0
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Kunci Jawaban LKK


IPA
Mupel : IPA
Indikator : 3.8.1 Menjelaskan proses terjadinya daur air.
3.8.2 Merumuskan faktor-faktor yang memengaruhi
proses terjadinya daur air.
Jenis : Tes Tertulis
Soal : Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1. Apa yang kalian ketahui tentang daur air?
2. Perhatikan gambar di bawah ini! Sebutkan nama
dan jelaskan arti dari siklus yang kalian tulis!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Kunci : KUNCI JAWABAN


Jawaban 1. Daur air adalah sebuah proses siklus yang terjadi
secara terus menerus dan tidak pernah berhenti, di
mulai dari air yang ada di daratan berubah
menjadi awan kemudian menjadi hujan.
2. Proses Siklus Air :
A. Evaporasi : Evaporasi adalah proses
penguapan air yang ada di permukaan akibat
adanya energi panas dari sinar matahari yang
terpancar ke bumi.
B. Transpirasi : Transpirasi ialah dimulai dari
akar tanaman yang menyerap air dan
mengedarkannya ke daun untuk proses
fotosintesis. Kemudian air dari hasil proses
fotosintesis ini dikeluarkan oleh tanaman
melalui stomata sebagai uap air.
C. Kondensasi :Kondensasi ialah uap air yang
berubah menjadi sebuah partikel es yang
berukuran sangat kecil akibat dari pengaruh
suhu udara yang rendah.
D. Presipitasi : Presitipasi ialah Apabila suhu
sangat rendah yaitu dibawah 0 derajat, tetesan
air jatuh sebagai hujan salju atau hujan yang
beerbentuk es. Melalui proses presipitasi
inilah, air kemudian masuk kembali ke
lapisan litosfer bumi.
E. Infiltrasi : Setelah hujan turun, tidak semua
air mengikuti tahap limpasan di atas.
Beberapa diantaranya meresap ke dalam
bawah tanah. Air tersebut akan merembes ke
bawah dan menjadi air di dalam tanah. Air
yang masuk ke dalam tanah ini disebutnya air
infiltrasi.
Aspek yang dinilai:
1. Ketepatan jawaban Semua tepat Skor 2
Tidak ada yang tepat Skor 0
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

Kunci Jawaban Soal Evaluasi


Muatan Bahasa Indonesia
Mupel : Bahasa Indonesia
Indikator : 3.8.1 Mengidentifikasi peristiwa dalam teks non fiksi
“Air untuk Kehidupan Sehari-hari”.
3.8.2 Menganalisis informasi terkait peristiwa yang ada
dalam teks “Air untuk Kehidupan Sehari-hari”.
Jenis : Soal Evaluasi
Lembar Penilaian Evaluasi Muatan Bahasa Indonesia
Soal : Mupel: Bahasa Indonesia
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 3.8/ 3.8.1- 3.8.2
1. Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak
dimanfaatkan oleh kita. Salah satu manfaat air
adalah digunakan untuk . . .
a. Bahan makanan
b. Bahan bangunan
c. Mencuci
d. Bermain
2. Di bawah ini merupakan manfaat air bagi
kehidupan manusia, kecuali . . .
a. Mandi
b. Minum
c. Mencuci
d. Makan
3. Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan air
harus digunakan secara . . .
a. Boros
b. Seenaknya
c. Berlebihan
d. Hemat
4. Sumber air dibedakan menjadi dua, yaitu sumber
alami dan buatan. Yang merupakan sumber alami
adalah . . .
a. Laut
b. Sumur pompa
c. Sumur tradisional
d. Kolam
5. Air di bumi ini selalu tersedia karena adanya . . .
a. Daur air
b. Lautan
c. Mata air
d. Danau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

Kunci 1. B
Jawaban 2. D
3. D
4. A
5. A
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Muatan IPA
Mupel : IPA
Indikator : 3.8.1 Menjelaskan manfaat ketersediaan air bersih bagi
manusia.
3.8.2 Merumuskan faktor-faktor yang memengaruhi
proses terjadinya daur air.
Jenis : Soal Evaluasi
Lembar Penilaian Evaluasi Muatan Bahasa Indonesia
Soal : Mupel:
IPA Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 3.8/ 3.8.1- 3.8.2
6. Uap air naik ke udara membentuk . . .
a. Awan
b. Angin
c. Hujan
d. Pelangi
7. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi
air. Air akan berkumpul di angkasa kemudian
turun menjadi . . .
a. Hujan
b. Kabut
c. Angin
d. Badai
8. Air di bumi mengalami penguapan karena
mendapat . . .
a. Panas bumi
b. Panas matahari
c. Tiupan angin
d. Terpaan hujan
9. Air hujan dapat menjadi air tanah karena
mengalami proses . . .
a. Penguapan
b. Pengembunan
c. Peresapan
d. Pengendapan
10. Kondensasi adalah . . .
a. Proses perubahan uap air menjadi air hujan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

b. Proses perubahan air menjadi uap air


kemudian menjadi awan
c. Proses siklus air
d. Proses peresapan air ke dalam lapisan
bumi
Kunci 6. A
Jawaban 7. A
8. B
9. C
10. A
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

3. Penilaian Ranah Psikomotor


Mupel : Bahasa Indonesia
Indikator : 4.8.1 Membuat peta pikiran berdasarkan peristiwa yang
ada dalam teks nonfiksi.
4.8.2 Mendemonstrasikan hasil membuat peta pikiran
berdasarkan peristiwa yang ada dalam teks nonfiksi.
Jenis : Unjuk Kerja
Lembar LEMBAR PENILAIAN KD-4 Bahasa Indonesia
penilaian Mupel: Bahasa Indonesia
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 4.8/ 4.8.1-4.8.2
Aspek yang
Nama Diamati
Jumlah
No. Anggota Nilai
1 2 3 Skor
Kelompok
Skor
1.
2.
3.
Dst.
Rubrik RUBRIK PENILAIAN
penilaian Aspek yang Diamati Kriteria Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

1. Kesesuaian dalam Siswa


pembuatan peta menunjukkan 4
pikiran dengan isi aspek dalam
dalam bacaan. 4
menceritakan
2. Kerapian dalam
pembuatan peta pengalamannya.
pikiran.
3. Menggunakan
Siswa
bahasa yang baku
dan santun. menunjukkan 3
4. Menggunakan aspek dalam 3
suara yang lantang, menceritakan
tubuh tegap, dan pengalamannya.
pandangan Siswa
menjangkau
melaksanakan 2
seluruh sudut kelas.
aspek sikap dalam 2
diskusi kelompok.

Siswa
menunjukkan 1
aspek dalam 1
menceritakan
pengalamannya.
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Mupel : IPA
Indikator : 4.8.1 Membuat bagan siklus air secara sederhana.
4.8.2 Mendemonstrasikan bagan siklus air secara
percaya diri..
Jenis : Unjuk Kerja
Lembar LEMBAR PENILAIAN KD-4 IPA
penilaian Mupel: IPA
Hari, tanggal: . . .
KD/ Indikator: 4.8/ 4.8.1-4.8.2
Aspek yang
Nama Diamati
Jumlah
No. Anggota Nilai
1 2 3 Skor
Kelompok
Skor
1.
2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

3.
Dst.
Rubrik
penilaian
Aspek yang
Kriteria
Diamati Skor
1. Ketepatan Siswa menunjukkan 4 4
dalam aspek dalam
pembuatan menceritakan
bagan siklus air.
pengalamannya.
2. Kerapian dalam
pembuatan Siswa menunjukkan 3 3
bagan siklus air. aspek dalam
3. Pemilihan menceritakan
warna dalam pengalamannya.
pembuatan Siswa menunjukkan 2 2
bagan siklus air. aspek dalam
4. Menggunakan
suara yang menceritakan
lantang, tubuh pengalamannya.
tegap, dan Siswa menunjukkan 1 1
pandangan aspek dalam
menjangkau menceritakan
seluruh sudut pengalamannya.
kelas.

RUBRIK PENILAIAN
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

Ayo Berefleksi!

1. Gambar yang aku warnai di bawah ini menunjukkan perasaanku saat


belajar hari ini:

2. Aku hari ini belajar tentang_____________________________

___________________________________________________

___________________________________________________

3. Selama belajar, kesulitan yang aku alami adalah______________

___________________________________________________

___________________________________________________

4. Kegiatan yang paling aku senangi adalah ketika_______________

___________________________________________________

___________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD N 2 Kebondalem Lor


Kelas/Semester : V/1
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 3. Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran ke :2
Mupel yang terkait : Bahasa Indonesia, IPA, SBdP
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit
Hari/Tanggal : 11 April 2019
I. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.8.1.1 Melalui kegiatan pengamatan teks bacaan dan diskusi, siswa mampu
mengidentifikasi isi teks nonfiksi “Hari Air Sedunia” sesuai dengan
isi teks.
3.8.1.2 Melalui latihan dan bantuan guru, siswa mampu menyimpulkan isi
bacaan dalam teks nonfiksi “Hari Air Sedunia” sesuai dengan isi
teks.
4.8.1.1 Melalui diskusi dan kerjasama, siswa mampu mendesain buklet
berdasarkan teks bacaan “Hari Air Sedunia” dengan menarik.
4.8.1.2 Melalui diskusi dan kerjasama, siswa mampu membuat buklet
berdasarkan desain yang telah dirancang dengan menarik.
IPA
2.8.1.1 Melalui bantuan guru dan kerjasama, siswa mampu menunjukkan
motivasi belajar saat membuat media siklus air sederhana dalam
proses pembelajaran.
2.8.1.2 Melalui diskusi dan kerjasama, siswa mampu menunjukkan
keaktifan belajar saat membuat media siklus air sederhana dalam
proses pembelajaran.
3.8.1.1 Melalui bantuan guru dan diskusi, siswa mampu menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

minimal 3 cara menjaga kualitas air.


3.8.1.2 Melalui bantuan guru dan diskusi, siswa mampu mengaitkan
minimal 3 pengaruh kualitas air bagi kehidupan manusia.
4.8.1.1 Melalui latihan dan kerja kelompok, siswa mampu membuat media
siklus air dengan sederhana.
4.8.1.2 Melalui latihan dan kerja kelompok, siswa mampu
mendemonstrasikan media siklus air dengan percaya diri.
SBdP
3.1.1.1 Melalui pengamatan dan bantuan guru, siswa mampu menyebutkan
minimal 3 ciri-ciri gambar cerita
3.1.1.2 Melalui pengamatan dan bantuan guru, siswa mampu menyebutkan
langkah-langkah membuat gambar cerita secara runtut.
4.1.1.1 Melalui latihan dan kerja kelompok, siswa mampu mendesain
gambar cerita dengan menarik.
4.1.1.2 Melalui latihan dan kerja kelompok, siswa mampu siswa mampu
membuat gambar cerita dengan menarik.
II. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

III. Kompetensi Dasar dan Indikator


No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator
1. Bahasa Kompetensi spiritual dicapai
Indonesia - secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
Kompetensi sosial (sikap sosial
tanggung jawab dan percaya
- diri) dicapai secara tidak
langsung sebagai suatu dampak
pengiring.
3.8 Menguraikan urutan 3.8.1 Mengidentifikasi isi teks
peristiwa atau tindakan non fiksi “Hari Air Sedunia”.
yang terdapat pada teks 3.8.2 Menyimpulkan isi bacaan
non fiksi. dalam teks non fiksi “Hari Air
Sedunia”.
4.8 Menyajikan kembali 4.8.1 Mendesain buklet
peristiwa atau tindakan berdasarkan teks bacaan
dengan memperhatikan “Penghematan Air”.
latar cerita yang 4.8.2 Membuat buklet
terdapat pada teks fiksi. berdasarkan desain yang telah
dirancang.
2. IPA - Kompetensi spiritual dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
2.8 Menunjukkan perilaku 2.8.1 Menunjukkan motivasi
motivasi dan keaktifan belajar saat membuat media
belajar dalam proses siklus air sederhana.
pembelajaran. 2.8.2 Menunjukkan keaktifan
belajar saat membuat media
siklus air sederhana.
3.8 Menganalisis siklus 3.8.1 Menyebutkan cara
air dan dampaknya pada menjaga kualitas air.
peristiwa di bumi serta 3.8.2 Mengaitkan akibat dari
kelangsungan makhluk kegiatan menjaga kualitas air
hidup. bagi kehidupan manusia.

4.8 Membuat karya 4.8.1 Membuat media siklus


tentang skema siklus air air secara sederhana.
berdasarkan informasi 4.8.1 Mendemonstrasikan
dari berbagai sumber. media siklus air sederhana
secara percaya diri.
3. SBdP - Kompetensi spiritual dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator


secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
- Kompetensi sosial (sikap sosial
tanggung jawab dan percaya
diri) dicapai secara tidak
langsung sebagai suatu dampak
pengiring.
3.1 Memahami gambar 3.1.1 Menyebutkan ciri-ciri
cerita gambar cerita.
3.1.2 Menyebutkan langkah-
langkah membuat gambar
cerita.
4.1 Membuat gambar 4.1.1 Mendesain gambar cerita
cerita dengan menarik.
4.1.2 Membuat gambar cerita
dengan menarik.

IV. Materi Pembelajaran


1. Bahasa Indonesia : Teks Bacaan
2. IPA : Usaha Pelestarian Lingkungan
3. SBdP : Gambar Cerita
V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah.
4. Teknik : -
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
Penggalan 1 (3 x 35 menit)
Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Kegiatan Awal 1. Guru memberi salam pembuka. (PPK: 10
integritas: menghormati) menit
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
memimpin doa. (PPK: mandiri:
percaya diri, religius: tanggung jawab
sebagai umat beragama)
3. Guru melakukan absensi. (PPK:
mandiri: komunikatif)
4. Siswa dan guru menyanyikan lagu
Indonesia Raya. (PPK: nasionalisme:
cinta tanah air)
5. Motivasi:
Siswa melakukan tepuk “Diam” dan
tepuk “Semangat”. (PPK: mandiri:
motivasi)
6. Orientasi:
Guru menyampaikan tema/sub tema,
tujuan pembelajaran, dan urutan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
7. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab bersama siswa, seperti:
c. Apakah kalian tahu tentang hari air
sedunia?
d. Apakah kalian pernah merayakan
hari air sedunia di rumah atau di
sekolah? (5M: menalar/4C: critical,
communicative/literasi informasi:
sains/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu/Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi) Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan
apa yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Kegiatan Inti Tahap 1 1. Guru meminta siswa memperhatikan 85
Pemberian bacaan yang ada di buku siswa “Hari Air menit
Stimulus Sedunia”.
2. Siswa mengamati bacaan yang ada di
buku. (5M: mengamati/literasi
informasi: baca tulis/4C: critical/PPK:
mandiri: rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Guru mengajukan pertanyaan terkait
bacaan “Hari Air Sedunia”:
a. Apa itu hari air sedunia?
b. Kapan diperingati hari air sedunia?
c. Apa tujuan diperingatinya hari air
sedunia?
Tahap 2 7. Guru memberi kesempatan kepada siswa
Mengidentifikasi untuk menjawab pertanyaan. (5M:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Masalah mengamati, menalar/literasi
informasi: baca tulis/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: rasa
ingin tahu) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 3 5. Guru membagi siswa ke dalam 4
Mengumpulkan kelompok yang beranggotakan 5 siswa di
Data dalam setiap kelompok.
12. Siswa bersama kelompok diminta untuk
mendiskusikan soal yang telah dibagikan
terkait bacaan “Hari Air Sedunia”. (5M:
mencoba, menalar /4C: critical,
communicative, cooperative/PPK:
gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, kreatif,
mandiri:kerja keras, rasa ingin tahu)
Indikator motivasi belajar: adanya
hasrat dan keinginan berhasil, penuh
semangat, tidak mudah putus asa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
(ulet) menghadapi kesulitan, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan dalam kegiatan belajar
mengajar, bertanya kepada siswa lain
atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi, berusaha
mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah,
melakukan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru, menggunakan
atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Tahap 4 13. Siswa menyimpulkan informasi yang
Pengolahan Data telah di dapat dari kegiatan diskusi
kelompok dan menuliskannya ke dalam
lembar kerja yang sudah disediakan.
(5M: mencoba, menalar/4C: critical,
communicative, cooperative/PPK:
gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: kerja keras,
rasa ingin tahu) Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat, tidak
mudah putus asa (ulet) menghadapi
kesulitan, memiliki rasa ingin tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
aktif mencatat saat pembelajaran,
melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 5 14. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
Mengkomunikas kerjanya di depan kelas secara
ikan Hasil bergantian. (5M:
mengkomunikasika/4C:
communicative, cooperative/PPK:
gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: percaya
diri) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
15. Guru bersama siswa memberikan
tanggapan dari hasil presentasi. (5M:
menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: percaya
diri, ingin tahu) Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 6: 16. Siswa dengan bantuan guru
Menyimpulkan menyimpulkan tentang materi yang telah
Hasil disampaikan berdasarkan hasil presentasi
Pembelajaran tiap kelompok. (Indikator motivasi
belajar: penuh semangat. Indikator
keaktifan belajar: bertanya kepada
siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi,
aktif mencatat saat pembelajaran)
17. Guru memberikan reward kepada
kelompok yang dapat mengerjakan
Lembar Kerja dengan benar. (Indikator
motivasi belajar: selalu berusaha
sebaik mungkin.)
Kegiatan 7. Kesimpulan: 10
Akhir Siswa menyimpulkan materi menit
pembelajaran yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
(5M: menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: religius: percaya
diri/Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil.
Indikator keaktifan belajar:
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
8. Evaluasi:
Siswa mengerjakan soal evaluasi. (5M:
mencoba, menalar/4C: critical/PPK:
mandiri: kerja keras/ Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, tidak mudah putus
asa (ulet) menghadapi kesulitan, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
9. Refleksi:
Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas kegiatan yang baru saja mereka
lakukan (bagaimana perasaan siswa, apa
saja pengetahuan baru yang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
mampukan, apa saja manfaat
mempelajari pelajaran hari ini). (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: mandiri:
kerja keras/literasi kritikal/indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
10. Tindak Lanjut:
Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali pelajaran yang sudah dipelajari
agar tidak lupa. (5M: mengamati,
menalar/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu/literasi informasi audio.)
11. Salah satu siswa dipilih untuk memimpin
doa. (PPK: religius: tanggung jawab
sebagai umat beragama)
12. Guru mempersilahkan siswa untuk
istirahat.
ISTIRAHAT PERTAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Kegiatan Awal 1. Guru memberi salam. (PPK: integritas: 10
menghormati) menit
2. Motivasi:
Siswa melakukan permainan “Pundak
Lutut Kaki”. (PPK: mandiri: motivasi)
3. Orientasi:
Guru menyampaikan tema/sub tema,
tujuan pembelajaran, dan urutan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan
menyanyikan lagu “Air” dilanjutkan
dengan tanya jawab, seperti:
a. Apa kegunaan air bagi kehidupan
manusia?
b. Apa akibat jika kita tidak menjaga
kebersihan air?
c. Bagaimana upaya kita dalam
menjaga kebersihan air? (5M:
menalar/4C: critical,
communicative/literasi informasi:
sains/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu/Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi) Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
dalam kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan
apa yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Kegiatan Inti Tahap 1 1. Guru meminta siswa memperhatikan 85
Pemberian gambar akibat tidak menjaga kebersihan menit
Stimulus air.
2. Siswa mengamati gambar yang
ditampilkan. (5M: mengamati/4C:
critical/literasi informasi: sains,
teknologi informasi dan komunikasi/
/PPK: mandiri: rasa ingin tahu)
Indikator motivasi belajar: adanya
hasrat dan keinginan berhasil, penuh
semangat, memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi. Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan gambar yang
telah diamati, seperti:
a. Dari gambar tadi, apa saja yang
dapat terjadi jika kita tidak menjaga
kualitas air?
b. Apakah hanya manusia yang
merasakan dampak dari pencemaran
air?
Tahap 2 4. Guru memberi kesempatan kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Mengidentifikasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
Masalah yang disampaikan oleh guru. (5M:
mengamati, menalar/literasi
informasi: baca tulis/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: kerja
keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin. Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
5. Guru mendemonstrasikan media siklus
air sederhana.
6. Siswa diminta mengamati media siklus
air sederhana yang dibawa guru. (5M:
mengamati, menalar/literasi
informasi: baca tulis/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: kerja
keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin. Indikator keaktifan belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
Tahap 3 7. Guru membagi siswa ke dalam 3
Mengumpulkan kelompok yang beranggotakan 5 siswa di
Data dalam setiap kelompok.
8. Guru memberikan penjelasan mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pengerjaan LKK.
9. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembuatan media siklus air sederhana
dan mendemonstrasikan cara kerja media
siklus air sederhana di depan kelas.
10. Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang belum
dipahami terkait langkah-langkah
pengerjaan. (5M: menanya,
mencoba/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: rasa
ingin tahu) Indikator motivasi belajar:
adanya hasrat dan keinginan berhasil,
penuh semangat, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, selalu berusaha
berpartisipasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, bertanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi,
berusaha mencari berbagai informasi
yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
11. Setiap kelompok diminta mendiskusikan
soal yang diberikan oleh guru yaitu
mengenai usaha menjaga kualitas air,
dampak pencemaran air, pembuatan
media siklus air sederhana. (5M:
menanya, mencoba, menalar/4C:
critical, communicative, cooperative,
creativity/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, kreatif, mandiri:
kerja keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
tidak mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan
dalam kegiatan belajar mengajar,
bertanya kepada siswa lain atau guru
apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapi, berusaha mencari
berbagai informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
melakukan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru, menggunakan
atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Tahap 4 12. Siswa menuliskan hasil temuannya ke
Pengolahan Data dalam lembar kerja yang sudah
disediakan. (5M: mencoba,
menalar/4C: critical, communicative,
cooperative/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: kerja keras,
rasa ingin tahu) Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, penuh semangat, tidak
mudah putus asa (ulet) menghadapi
kesulitan, memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
aktif mencatat saat pembelajaran,
melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
13. Setiap kelompok diminta membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
laporan hasil pembuatan media siklus air
sederhana. (5M: menanya, mencoba,
menalar/4C: critical, communicative,
cooperative, creativity/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, kreatif, mandiri:
kerja keras, rasa ingin tahu)
Indikator motivasi belajar: adanya
hasrat dan keinginan berhasil, penuh
semangat, tidak mudah putus asa
(ulet) menghadapi kesulitan, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, aktif mencatat saat
pembelajaran, melaksanakan diskusi
kelompok sesuai dengan petunjuk
guru, menggunakan atau menerapkan
apa yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 5 18. Kelompok yang ingin menyampaikan
Mengkomunikas hasil kerjanya diberi kesempatan untuk
ikan Hasil mempresentasikannya di depan kelas.
(5M:
mengkomunikasika/4C:communicative
, cooperative/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
tanggung jawab, religius: percaya diri)
Indikator motivasi belajar: adanya
hasrat dan keinginan berhasil, penuh
semangat, selalu berusaha berprestasi
sebaik mungkin. Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
19. Guru bersama siswa memberikan
tanggapan dari hasil presentasi. (5M:
menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: percaya
diri, ingin tahu) Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 6: 20. Siswa dengan bantuan guru
Menyimpulkan menyampaikan penjelasan tentang materi
Hasil yang telah disampaikan berdasarkan hasil
Pembelajaran presentasi tiap kelompok. (Indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar: bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
kepada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang
dihadapi, aktif mencatat saat
pembelajaran.)
21. Guru memberikan reward kepada
kelompok yang dapat membuat media
siklus air dengan menarik dan rapi.
(Indikator motivasi belajar: selalu
berusaha sebaik mungkin.)
Kegiatan 1. Kesimpulan: 10
Akhir Siswa menyimpulkan materi menit
pembelajaran yang telah dipelajari. (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: religius:
percaya diri/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil. Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
2. Evaluasi:
Siswa mengerjakan soal evaluasi. (5M:
mencoba, menalar/4C: critical/PPK:
mandiri: kerja keras/ Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, tidak mudah putus
asa (ulet) menghadapi kesulitan, selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
3. Refleksi:
Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas kegiatan yang baru saja mereka
lakukan (bagaimana perasaan siswa, apa
saja pengetahuan baru yang siswa
mampukan, apa saja manfaat
mempelajari pelajaran hari ini). (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: mandiri:
kerja keras/literasi kritikal) Indikator
motivasi belajar:penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
4. Tindak Lanjut:
Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali pelajaran yang sudah dipelajari
agar tidak lupa. (5M: mengamati,
menalar/PPK: mandiri: rasa ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
tahu/literasi informasi audio.)
5. Salah satu siswa dipilih untuk memimpin
doa. (PPK: religius: tanggung jawab
sebagai umat beragama)
6. Guru mempersilahkan siswa untuk
istirahat.
ISTIRAHAT KEDUA
Penggalan 3 (2 x 35 menit)
Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
Kegiatan Awal 1. Guru memberi salam. (PPK: integritas: 10
menghormati) menit
2. Motivasi:
Siswa melakukan tepuk “Diam” dan
tepuk “Coca-cola”. (PPK: mandiri:
motivasi)
3. Orientasi:
Guru menyampaikan tema/sub tema,
tujuan pembelajaran, dan urutan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan
menyanyikan lagu “Kancil Anak Nakal”
lalu melakukan tanya jawab terkait lagu
tersebut, seperti:
a. Apa kalian pernah melihat kancil?
b. Dimana kalian melihatnya?
c. Lalu apakah kalian pernah membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
gambar cerita tentang kancil anak
nakal? (5M: menalar/literasi
informasi: sains/PPK: mandiri:
rasa ingin tahu/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan
keinginan untuk melakukan
kegiatan, adanya dorongan dan
kebutuhan melakukan kegiatan,
adanya kegiatan menarik.)
Kegiatan Inti Tahap 1 1. Guru meminta siswa memperhatikan 50
Pemberian gambar cerita yang ada di buku siswa. menit
Stimulus 2. Siswa mengamati gambar cerita yang ada
di buku. (5M: mengamati/literasi
informasi: baca tulis/4C: critical/PPK:
mandiri: rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan gambar cerita
yang telah diamati, seperti:
a. Menceritakan tentang apa gambar
cerita di buku kalian?
b. Siapa saja tokoh dalam gambar
cerita tersebut?
c. Terdiri dari apa saja gambar cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
itu?
Tahap 2 4. Setiap kelompok secara bergantian diberi
Mengidentifikasi kesempatan untuk menjawab pertanyaan
Masalah yang disampaikan oleh guru. (5M:
menalar, mencoba/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: kerja
keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin. Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 3 5. Guru membagi siswa ke dalam 4
Mengumpulkan kelompok yang beranggotakan 5 siswa di
Data dalam setiap kelompok.
6. Siswa bersama kelompok diminta untuk
membuat desain buklet yang bertemakan
tentang “Menjaga Kualitas Air”. (5M:
menanya, mencoba, menalar/4C:
critical, communicative, cooperative,
creativity/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: kreatif,
kerja keras, rasa ingin tahu) Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
tidak mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan
dalam kegiatan belajar mengajar,
bertanya kepada siswa lain atau guru
apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapi, berusaha mencari
berbagai informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah,
melakukan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru, menggunakan
atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Tahap 4 7. Siswa bersama kelompok membuat
Pengolahan Data gambar cerita berdasarkan desain yang
telah dibuat ke dalam lembar kerja yang
sudah disediakan. (5M: mencoba,
menalar/4C: critical, communicative,
cooperative, creativity/PPK: gotong
royong:bersahabat/komunikatif,
tanggung jawab, mandiri: kreatif,
kerja keras, rasa ingin tahu) Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, penuh semangat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
tidak mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Indikator
keaktifan belajar: keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar,
aktif mencatat saat pembelajaran,
melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 5 8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
Mengkomunikas kerjanya di depan kelas secara
ikan Hasil bergantian.
(5M:mengkomunikasika/4C:communic
ative, cooperative/PPK: gotong royong:
komunikatif, religius: percaya diri)
Indikator motivasi belajar: adanya
hasrat dan keinginan berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan melakukan
kegiatan, adanya lingkungan yang
baik. Indikator keaktifan belajar:
turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
9. Guru bersama siswa memberikan
tanggapan dari hasil presentasi. (5M:
menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan/4C: critical,
communicative/PPK: mandiri: percaya
diri, ingin tahu) Indikator keaktifan
belajar: keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar,
menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Tahap 6: 10. Siswa dengan bantuan guru
Menyimpulkan menyampaikan penjelasan tentang materi
Hasil yang telah disampaikan berdasarkan hasil
Pembelajaran presentasi tiap kelompok. (Indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar: bertanya
kepada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang
dihadapi, aktif mencatat saat
pembelajaran)
11. Guru memberikan reward kepada
kelompok yang dapat mengerjakan
Lembar Kerja dengan benar. (Indikator
motivasi belajar: selalu berusaha
sebaik mungkin.)
Kegiatan 7. Kesimpulan: 10
Akhir Siswa menyimpulkan materi menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
pembelajaran yang telah dipelajari. (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: religius:
percaya diri/Indikator motivasi
belajar: adanya hasrat dan keinginan
berhasil. Indikator keaktifan belajar:
menggunakan atau menrapkan apa
yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
8. Evaluasi:
Siswa mengerjakan soal evaluasi. (5M:
mencoba, menalar/4C: critical/PPK:
mandiri: kerja keras/ Indikator
motivasi belajar: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, tidak mudah putus
asa (ulet) menghadapi kesulitan, selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
9. Refleksi:
Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas kegiatan yang baru saja mereka
lakukan (bagaimana perasaan siswa, apa
saja pengetahuan baru yang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263

Sintaks
Tahapan Alokasi
Discovery Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Learning
mampukan, apa saja manfaat
mempelajari pelajaran hari ini). (5M:
menalar, mengkomunikasikan/4C:
critical, communicative/PPK: mandiri:
kerja keras/literasi kritikal/indikator
motivasi belajar: penuh semangat.
Indikator keaktifan belajar:
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, menggunakan atau
menrapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.)
10. Tindak Lanjut:
Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali pelajaran yang sudah dipelajari
agar tidak lupa. (5M: mengamati,
menalar/PPK: mandiri: rasa ingin
tahu/literasi informasi audio.)
5. Salah satu siswa dipilih untuk memimpin
doa. (PPK: mandiri: percaya diri,
tanggung jawab sebagai umat
beragama)
6. Guru mempersilahkan siswa untuk
pulang.
PULANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264

VII. Media, Alat dan Bahan, dan Sumber Belajar


a. Media
1. Teks bacaan “Penghematan Air”
2. Gambar Pengaruh Menjaga Kualitas Air
3. Media “Siklus Air Sederhana”
4. Teks Lagu “Air”
5. Gambar Cerita
b. Alat dan Bahan
1. Kertas Karton
2. Kertas Asturo
3. Cat Air
4. Kapas
5. Lem
6. Guntung
7. Magnet/Kawat
c. Sumber Belajar
1. Buku Paket Pegangan Guru dan Siswa
1.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Edisi
Revisi 2017: Lingkungan Sahabat Kita. Tema 8, Kelas V.
Jakarta: Kemendikbud.
1.2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa
Edisi Revisi 2017: Lingkungan Sahabat Kita. Tema 8, Kelas V.
Jakarta: Kemendikbud.
VIII. Penilaian
Teknik Instrumen
No. Mupel Domain Indikator
Penilaian Penilaian
1. Bahasa Sikap - - -
Indonesia Spiritual
Sikap Sosial - - -
Pengetahuan 3.8.1Mengemukakan
kembali teks nonfiksi Soal tes
“Hari Air Sedunia”. isian, kunci
Tes
3.8.2 Menyimpulkan jawaban,
Tertulis
isi bacaan dalam teks dan
nonfiksi “Hari Air pedoman
Sedunia”. penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265

Teknik Instrumen
No. Mupel Domain Indikator
Penilaian Penilaian
Keterampilan 4.8.1 Mendesain Unjuk Lembar
buklet berdasarkan Kerja penilaian,
teks bacaan “Hari Air rubrik
Sedunia”. penilaian,
4.8.2 Membuat dan
buklet berdasarkan pedoman
desain yang telah penilaian.
dirancang.
2. IPA Sikap - - -
Spiritual
Sikap Sosial 2.8.1 Menunjukkan Observasi Lembar
motivasi belajar saat observasi
membuat media motivasi
siklus air sederhana. dan
2.8.2 Menunjukkan keaktifan
keaktifan belajar saat belajar,
membuat media serta
siklus air sederhana. pedoman
penilaian.
Pengetahuan 3.8.1 Menyebutkan Tes Soal tes
cara menjaga kualitas Tertulis isian, kunci
air. jawaban,
3.8.2 Mengaitkan dan
akibat dari kegiatan pedoman
menjaga kualitas air penilaian.
bagi kehidupan
manusia.
Keterampilan 4.8.1 Membuat Produk Lembar
media siklus air dan penilaian,
secara sederhana. Unjuk rubrik
4.8.1 Kerja penilaian,
Mendemonstrasikan dan
media siklus air pedoman
sedrhana secara penilaian.
percaya diri.
3. SBdP Sikap - - -
Spiritual

Sikap Sosial - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267

Lampiran 1
Materi Bahasa Indonesia

Materi IPA
Pengaruh Air Bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh air bagi kehidupan manusia adalah dampak atau manfaat air bagi
kehidupan manusia yang membantu manusia untuk melakukan aktivitasnya dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Air adalah unsur paling penting bagi
kehidupan mahluk hidup di bumi ini. Sebagian orang percaya dengan
mengkonsumsi air yang berlebih akan membuat tubuh menjadi sehat tetapi bisa
juga dengan mengkonsumsi air berlebihan akan mengakibatkan ketergantungan.
Air juga dapat diartikan bagian dari kehidupan yang memiliki banyak pengaruh
positif dan negatif. Pengaruh positif air yaitu salah satunya untuk kehidupan dan
pengaruh negatif air salah satunya adalah dapat menyebabkan banjir jika manusia
tidak bisa menjaga kelestarian hutan atau bisa juga tidak ada daerah resapan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268

hujan sehingga dapat menyebabkan banjir. Air juga memiliki manfaat, manfaat
air antara lain:
a. Untuk memproduksi makanan maupun minuman.
b. Untuk konservasi lingkungan.
c. Untuk pengembangan industri.
d. Untuk produksi kesehatan.
Manfaat air sangat positif bagi manusia, namun dikarenakan sifat manusia
yang serakah dan konsumtif, maka mereka terkadang secara tidak sadar
melakukan hal-hal yang dapat mencemari kualitas air tersebut. Adapun beberapa
faktor yang menyebabkan pencemaran air antara lain:
a. Pengunaan pupuk kimia secara berlebih.
b. Terdapat racun dan kotoran.
c. Pembuangan limbah rumah tangga kedaerah perairan.
d. Semakin banyaknya pabrik-pabrik industri.
Materi SBdP
Gambar cerita adalah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa.
Fungsi dari gambar cerita adalah memperjelas alur atau isi cerita, memperjelas isi
pesan dalam promosi suatu barang, menarik perhatian, menambah nilai
artistik/keindahan dan sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya.
Bentuk suatu obyek gambar cerita dapat berupa gambar manusia, tumbuhan
dan hewan. Gambar-gambar tersebut bisa berdiri sendiri atau bisa gabungan dari
berbagai obyek yang berbeda. Obyek sebuah gambar cerita disesuaikan dengan
narasi atau tema yang telah dibuat. Gambar cerita dapat menggunakan warna
hitam atau putih saja. Dalam pembuatan gambar cerita dapat menggunakan
teknologi digital maupun menggunakan lukisan tangan.
Gambar cerita atau sering disebut dengan gambar ilustrasi banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk-bentuk gambar cerita antara lain terdapat
pada :
1. Komik. Komik berasal dari kata comic yang memiliki arti lucu atau
jenaka. komik merupakan karya seni yang menggunakan rangkaian
gambar tidak bergerak yang penyusunanya membentuk sebuah jalinan
cerita. Berikut contoh ilustrasi komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269

2. Cover. Cover merupakan kulit atau sampul pada buku atau majalah.
Gambar cover memuat atau mewakili isi buku sehingga terlihat menarik.
Berikut contoh ilustasi cover buku pelajaran.
3. Majalah. Majalah atau surat kabar dibagian sebelum atau sesudah tulisan
biasanya terdapat gambar. Gambar tersebut sering disebut Vignette
(gambar pengisi halaman kosong pada majalah atau surat kabar yang
memiliki fungsi menghias). Berikut contoh ilustasi Vignette pada majalah.
4. Cerita (Cergam, Cerpen, dll). Suatu karya cerita biasanya dilengkapi
dengan ilustrasi cerita. Gambar Ilustrasi cerita ini mewakili cerita yang
terkandung di dalamnya. Sebuah cerita akan tampak menarik apabila
disertai dengan ilustrasi yang menggambarkan isi cerita. Berikut contoh
ilustasi cerita pendek.
Gambar cerita sering juga ditemukan dalam buku cerita, majalah, dan
buku pelajaran. Poster dan brosur juga sering disertai gambar cerita agar menarik.
Petunjuk cara penggunaan barang pun sering dilengkapi dengan gambar cerita
untuk membantu pengguna menggunakannya.. Fungsi gambar cerita antara lain
untuk:
1. Memperjelas alur atau isi cerita,
2. Memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang,
3. Menarik perhatian,
4. Menambah nilai artistik/ keindahan,
5. Sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270

Lampiran 2
Media
4. Teks Bacaan “Penghematan Air”

5. Gambar Pengaruh Tidak Menjaga Air


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271

3. Media “Siklus Air Sederhana”

4. Teks Lagu Hemat Air


Air
Cipt. Sigit Baskara
Bila merasa haus ku butuh air
Bila ku akan mandi ku butuh air
Bila mencuci baju ku butuh air
Bila menyiram bunga ku butuh air air
Di waktu hujan air melimpah
Harus dijaga agar tak banjir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272

Saat kemarau kerimh kerontang


Ayolah kawan hematlah air
5. Gambar Cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273

Lampiran 3
Lembar Kerja Kelompok (LKK)
Lembar Kerja Kelompok (LKK)
Bahasa Indonesia

Nama :

Setelah membaca teks bacaan ”Hari Air Sedunia”, kerjakan soal di bawah
Kelas :
ini!
1. Pada setiap tanggal berapa diperingati hari air sedunia?
Jawab :

2. Faktor apa saja yang menyebabkan persediaanair bersih berkurang?


Jawab :

3. Apa akibat kekurangan air bersih?


Jawab :

4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi krisis air bersih?
Jawab :

5. Dari bacaan yang sudah kamu baca tadi, apa kesimpulan dari teks bacaan
tersebut?
Jawab :

6. Perhatikan langkah kegiatan di bawah ini :


 Tentukan sebuah tema yang akan kalian gunakan untuk membuat
buklet yang berisi ajakan untuk melakukan tindakan-tindakan
penghematan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274

 Gunakanlah bahasa yang baik dan benar dalam membuat buklet


tersebut.
 Buatlah buklet berisi ajakan untuk melakukan tindakan-tindakan
penghematan air tersebut bersama teman kelompokmu pada kolom
yang sudah tersedia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

275

BUKLET

Nama :

Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

276

Lembar Kerja Kelompok (LKK)


IPA

Nama :

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!


1.Kelas
Kegiatan
: apa saja yang dapat kita lakukan untuk dapat menjaga kualitas
air bersih? Sebutkan minimal 4!
Jawab :

2. Apa saja akibat yang terjadi apabila kita tidak bisa menjaga kualitas air
bersih? Sebutkan minimal 4!
Jawab :

3. Apa yang terjadi jika kita meminum air yang tercemar kuman penyebab
penyakit?
Jawab :

4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari jawaban pertanyaan-pertanyaan di


atas?
Jawab :

5. Perhatikan langkah kegiatan di bawah ini :


 Siapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media
siklus air sederhana.
 Buatlah media siklus air sederhana sesuai dengan contoh yang gurumu
berikan!
 Buatlah laporan hasil pembuatan media siklus air sederhana pada
kolom berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

278

Lembar Kerja Kelompok (LKK)


SBdP

Nama :

1.Kelas :
Perhatikan langkah kegiatan di bawah ini :
 Buatlah desain gambar cerita yang akan kalian buat bersama teman
kelompokmu!
 Tema pada pembuatan gambar cerita yaitu ““Menjaga Kualitas Air”.
 Buatlah gambar cerita berdasarkan desain yang telah kalian buat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

279

Lampiran 4
Kisi-kisi Soal Evaluasi
Kelas/Semester ` : V/2
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 3. Usaha Pelestarian Lingkungan
No. Muatan KD Indikator Soal Bentuk Bobot No.
Pelajaran Soal Soal
1. Bahasa 3.8 Mengidentifikasi Pilihan 1 1-5
Indonesia Menguraikan peristiwa dalam Ganda
urutan teks nonfiksi.
peristiwaatau
tindakan
yang terdapat
pada teks
nonfiksi.
2. IPA 3.8 Menjelaskan Pilihan 1 6
Menganalisis manfaat air bagi Ganda
siklus air dan kehidupan.
dampaknya Menyebutkan
pada faktor 7-8
peristiwa di pencemaran air.
bumi serta Menjelaskan
kelangsungan sebab akibat 9-10
makhluk pencemaran air.
hidup.
3. SBdP 3.1 Menjelaskan Pilihan 1 11
Memahami gambar cerita. Ganda
gambar Menyebutkan 12-
cerita. fungsi gambar 15
cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

280

Lampiran 5
Lembar Evaluasi
Soal Evaluasi

Nama :

Kelas :

Muatan Bahasa Indonesia


Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar!
1. Hari air sedunia di peringati setiap tanggal . . .
a. 25 November
b. 2 Mei
c. 14 Mei
d. 22 Maret
2. Apa tujuan memperingati Hari Air Sedunia?
a. Sekedar memperingati
b. Seru
c. Mengingatkan jumlah air bersih semakin berkurang
d. Mengingatkan perjuangan pahlawan
3. Berdasarkan bacaan “Hari Air Sedunia” mengapa ketersediaan air bersih
semakin berkurang?
a. Cadangan air tanah berkurang
b. Musim kemarau
c. Pencemaran karena limbah
d. Takdir
4. Kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menjaga ketersediaan air bersih
yaitu . . .
a. Boros dalam menggunakan air
b. Mencemari air dengan limbah rumah tangga
c. Menanam pohon supaya akarnya dapat menahan air di dalam tanah
d. Membuang sampah sembarangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

281

5. Berkurangnya cadangan air tanah mengakibatkan . . .


a. Banjir
b. Kekeringan
c. Ketersediaan air tercukupi
d. Tanah longsor
Muatan IPA
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar!
6. Apa manfaat air bagi kehidupan . . .
a. Memproduksi makanan dan minuman
b. Untuk kita rusak kebersihnnya
c. Untuk bersenang-senang
d. Untuk dicemari
7. Faktor apa yang menyebabkan air dapat tercemar?
a. Pembuangan limbah ke daerah perairan
b. Penebangan pohon
c. Pembakaran hutan
d. Banjir
8. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang mengalir di
permukaan bumi adalah . . .
a. Dokter
b. Hidiologi
c. Geologi
d. Meteorologi
9. Mengapa kita perlu membuat lubang resapan?
a. Sebagai hiasan
b. Menampung air untuk kolam
c. Menahan air di dalam tanah
d. Menapung air supaya masuk ke tanah
10. Apa yang terjadi apabila sungai menjadi tempat pembuanga limbah?
a. Membuat ikan memiliki banyak makanan
b. Memperindah sungai
c. Meningkatkan kualitas kebersihan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

282

d. Ikan-ikan mati
Muatan SBdP
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar!
11. Apa itu gambar cerita?
a. Gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa
b. Gambar yang dilukis dengan cat air
c. Cerita yang menggambarkan suatu adegan atau peristiwa
d. Semua gambar yang ada di buku
12. Dibawah ini yang merupakan fungsi gambar cerita, kecuali . . .
a. Memperjelas isi dalam cerita
b. Menarik perhatian
c. Menambah keindahan
d. Sekedar hiasan
13. Bentuk cerita gambar antara lain terdapat pada . . .
a. Komik
b. Peta
c. Alkitab
d. Koran
14. Obyek gambar cerita ... dengan narasi atau tema yang akan dibuat.
a. Disesuaikan
b. Tidak sesuai
c. Dibedakan
d. Diolah
15. Mengapa gambar cerita perlu dibuat semenarik mungkin?
a. Sekedar hiasan
b. Menarik minat pembaca
c. Mempersulit pembuat gambar cerita
d. Mengisi waktu senggang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

283

Lampiran 6
Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian
1. Penilaian Ranah Afektif
Mupel : IPA
Indikator : 2.8.1 Menunjukkan motivasi belajar saat membuat
media siklus air sederhana.
2.8.2 Menunjukkan keaktifan belajar saat membuat media
siklus air sederhana.
Jenis : Non Tes (Observasi)

Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar


Kriteria Khusus yang No.
Indikator
Diperhatikan Item
Adanya hasrat dan Siswa memperhatikan ketika guru A
keinginan berhasil. menjelaskan materi pembelajaran.
Penuh semangat. Siswa merasa semangat ketika B
pembelajaran tematik.
Tidak mudah putus asa Siswa tetap berusaha mengerjakan C
(ulet) menghadapi tugas meski kesulitan.
kesulitan.
Memiliki rasa ingin tahu Siswa mencari sumber informasi D
yang tinggi. lain jika ada materi yang belum
pahami.
Selalu berusaha Siswa berusaha mendapatkan nilai E
berprestasi sebaik tertinggi di kelas.
mungkin.

Lembar Observasi Motivasi Belajar


No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor
A B C D E
1.
2.
3.
Dst.
Keterangan :
A. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (Siswa memperhatikan ketika
guru menjelaskan materi pembelajaran)
B. Penuh semangat. (Siswa merasa semangat selama kegiatan
pembelajaran berlangsung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

284

C. Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan. (Siswa tetap


berusaha mengerjakan tugas meski kesulitan)
D. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. (Siswa mencari sumber informasi
lain jika ada materi yang belum pahami)
E. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin. (Siswa berusaha
mendapatkan nilai tertinggi di kelas).
Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar
Kriteria Khusus yang No.
Indikator
Diperhatikan Item
Keikutsertaan siswa Siswa mengerjakan tugas yang
dalam kegiatan belajar diberikan oleh guru dengan sebaik A
mengajar. mungkin.
Bertanya kepada siswa Siswa bertanya pada teman atau
lain atau guru apabila guru bila belum memahami materi
tidak memahami pelajaran. B
persoalan yang di hadapi.
Aktif mencatat saat Siswa mencatat informasi yang
pembelajaran. diperoleh. C

Berusaha mencari Siswa melakukan pengamatan dan D


berbagai informasi yang mencari informasi dari berbagai
diperlukan untuk sumber untuk memecahkan
pemecahan masalah. masalah.
Melaksanakan diskusi Siswa menyampaikan pendapat E
kelompok sesuai dengan dalam diskusi kelompok.
petunjuk guru.
Menggunakan atau Meski mendapat tugas yang sulit, F
menerapkan apa yang siswa tetap mengerjakannya.
telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya.

Lembar Observasi Keaktifan Belajar


No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor
A B C D E F
1.
2.
3.
Dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

285

Keterangan:

A. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. (Siswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin)

B. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang di hadapi. (Siswa bertanya pada teman atau guru bila

belum memahami materi pelajaran)

C. Aktif mencatat saat pembelajaran. (Siswa mencatat informasi yang

diperoleh)

D. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah. (Siswa melakukan pengamatan dan mencari

informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah)

E. Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. (Meski mendapat tugas

yang sulit, siswa tetap mengerjakannya)

F. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. (Siswa

menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok)

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Perhitungan Nilai : Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100

2. Penilaian Ranah Kognitif


Kunci Jawaban LKK
Bahasa Indonesia
Mupel : Bahasa Indonesia
Indikator : 3.8.1 Mengidentifikasi isi teks non fiksi “Hari Air
Sedunia”.
3.8.2 Menyimpulkan isi bacaan dalam teks non fiksi
“Hari Air Sedunia”.
Jenis : Tes Tertulis
Soal : Setelah membaca teks bacaan ”Hari Air Sedunia”,
kerjakan soal di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

286

1. Pada setiap tanggal berapa diperingati hari air


sedunia?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan persediaan air
bersih berkurang?
3. Apa akibat kekurangan air bersih?
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk
mengurangi krisis air bersih?
5. Dari bacaan yang sudah kamu baca tadi, apa
kesimpulan dari teks bacaan tersebut?
Kunci : KUNCI JAWABAN
Jawaban 1. 22 Maret
2. Faktor-faktor berikut menyebabkan persediaan air
bersihberkurang:
 Cadangan air tanah berkurang karena air
hujan terus mengalir di permukaan tanah dan
tidak masuk ke dalam tanah.
 Banyak pohon ditebangi sehingga tidak ada
akar pohon yang dapat menahan air di dalam
tanah.
 Lahan-lahan hijau berubah menjadi kawasan
permukiman dan industri.
3. Akibat kekurangan air bersih:
 Kebutuhan manusia akan air bersih tidak
tercukupi.
 Hasil panen berkurang.
 Banyak hewan mati.
4. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
krisis air bersih:
 Menghemat penggunaan air.
 Membuat lubang resapan yang berguna untuk
menampung air hujan supaya terserap ke
dalam tanah.
 Menanam pohon supaya akar-akar pohon
dapat menahan air di dalam tanah.
5. Dengan adanya hari air sedunia, kita diingatkan
bahwa ketersediaan air bersih semakin berkurang
sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah.
Berkurangnya jumlah air bersih dikarenakan
cadangan air tanah berkurang. Berkurangnya
cadangan air tanah ini mengakibatkan banyak
mata air kering sehingga kita sebagai warga yang
baik seharusnya sadar akan hal ini dan melakukan
tindakan penghematan penggunaan air.
Aspek yang dinilai:
1. Ketepatan jawaban Semua tepat Skor 2
Tidak ada yang tepat Skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

287

Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏


: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Kunci Jawaban LKK


IPA
Mupel : IPA
Indikator : 3.8.1 Menyebutkan cara menjaga kualitas air.
3.8.2 Mengaitkan akibat dari kegiatan menjaga kualitas
air bagi kehidupan manusia
Jenis : Tes Tertulis
Soal : Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1. Kegiatan apa saja yang dapat kita lakukan untuk
dapat menjaga kualitas air bersih? Sebutkan
minimal 4!
2. Apa saja akibat yang terjadi apabila kita tidak bisa
menjaga kualitas air bersih? Sebutkan minimal 4!
3. Apa yang terjadi jika kita meminum air yang
tercemar kuman penyebab penyakit?
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari jawaban
pertanyaan-pertanyaan di atas?
Kunci : KUNCI JAWABAN
Jawaban 1. Kegiatan menjaga air bersih:
 Menghemat penggunaan air
 Membuat lubang resapan
 Menanam pohon
 Membuang sampah pada tempat yang
seharusnya
2. Apabila tidak menjaga kualitas air bersih:
 Tumbuhan dan hewan mati
 Tidak bisa melakukan aktifitas karena
kekurangan air
 Dehidrasi
 Banjir
3. Akan keracunan atau bahkan dapat
mengakibatkan kematian dikarenakan air yang
dikonsumsi mengandung kuman penyakit.
4. Pentingnya menjaga kualitas air bersih.
Aspek yang dinilai:
1. Ketepatan jawaban Semua tepat Skor 2
Tidak ada yang tepat Skor 0
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

288

Kunci Jawaban Soal Evaluasi


Muatan Bahasa Indonesia
Mupel : Bahasa Indonesia
Indikator : 3.8.1 Mengidentifikasi isi teks non fiksi “Hari Air
Sedunia”.
3.8.2 Menyimpulkan isi bacaan dalam teks non fiksi
“Hari Air Sedunia”.
Jenis : Soal Evaluasi
Lembar Penilaian Evaluasi Muatan Bahasa Indonesia
Soal : Mupel: Bahasa Indonesia
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 3.8/ 3.8.1- 3.8.2
1. Hari air sedunia di peringati setiap tanggal . . .
a. 25 November
b. 2 Mei
c. 14 Mei
d. 22 Maret
2. Apa tujuan memperingati Hari Air Sedunia?
a. Sekedar memperingati
b. Seru
c. Mengingatkan jumlah air bersih semakin
berkurang
d. Mengingatkan perjuangan pahlawan
3. Berdasarkan bacaan “Hari Air Sedunia” mengapa
ketersediaan air bersih semakin berkurang?
a. Cadangan air tanah berkurang
b. Musim kemarau
c. Pencemaran karena limbah
d. Takdir
4. Kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menjaga
ketersediaan air bersih yaitu . . .
a. Boros dalam menggunakan air
b. Mencemari air dengan limbah rumah
tangga
c. Menanam pohon supaya akarnya dapat
menahan air di dalam tanah
d. Membuang sampah sembarangan
5. Berkurangnya cadangan air tanah mengakibatkan .
..
a. Banjir
b. Kekeringan
c. Ketersediaan air tercukupi
d. Tanah longsor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

289

Kunci 1. A
Jawaban 2. C
3. A
4. C
5. B
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Muatan IPA
Mupel : IPA
Indikator : 3.8.1 Menyebutkan cara menjaga kualitas air.
3.8.2 Mengaitkan akibat dari kegiatan menjaga kualitas
air bagi kehidupan manusia
Jenis : Soal Evaluasi
Lembar Penilaian Evaluasi Muatan IPA
Soal : Mupel: IPA
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 3.8/ 3.8.1- 3.8.2
6. Apa manfaat air bagi kehidupan . . .
a. Memproduksi makanan dan minuman
b. Untuk kita rusak kebersihnnya
c. Untuk bersenang-senang
d. Untuk dicemari
7. Faktor apa yang menyebabkan air dapat tercemar?
a. Pembuangan limbah ke daerah perairan
b. Penebangan pohon
c. Pembakaran hutan
d. Banjir
8. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air
yang mengalir di permukaan bumi adalah . . .
a. Dokter
b. Hidiologi
c. Geologi
d. Meteorologi
9. Mengapa kita perlu membuat lubang resapan?
a. Sebagai hiasan
b. Menampung air untuk kolam
c. Menahan air di dalam tanah
d. Menapung air supaya masuk ke tanah
10. Apa yang terjadi apabila sungai menjadi tempat
pembuanga limbah?
a. Membuat ikan memiliki banyak makanan
b. Memperindah sungai
c. Meningkatkan kualitas kebersihan air
d. Ikan-ikan mati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

290

Kunci 6. A
Jawaban 7. A
8. B
9. D
10. D
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Muatan SBdP
Mupel : SBdP
Indikator : 3.1.1 Menyebutkan ciri-ciri gambar cerita.
3.1.2 Menyebutkan langkah-langkah membuat gambar
cerita.
Jenis : Soal Evaluasi
Lembar Penilaian Evaluasi Muatan SBdP
Soal : Mupel: SBdP
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 3.1/ 3.1.1- 3.1.2
11. Apa itu gambar cerita?
a. Gambar yang menceritakan suatu adegan
atau peristiwa
b. Gambar yang dilukis dengan cat air
c. Cerita yang menggambarkan suatu adegan
atau peristiwa
d. Semua gambar yang ada di buku
12. Dibawah ini yang merupakan fungsi gambar
cerita, kecuali . . .
a. Memperjelas isi dalam cerita
b. Menarik perhatian
c. Menambah keindahan
d. Sekedar hiasan
13. Bentuk cerita gambar antara lain terdapat pada . . .
a. Komik
b. Peta
c. Alkitab
d. Koran
14. Obyek gambar cerita ... dengan narasi atau tema
yang akan dibuat.
a. Disesuaikan
b. Tidak sesuai
c. Dibedakan
d. Diolah
15. Mengapa gambar cerita perlu dibuat semenarik
mungkin?
a. Sekedar hiasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

291

b. Menarik minat pembaca


c. Mempersulit pembuat gambar cerita
d. Mengisi waktu senggang
Kunci 11. A
Jawaban 12. D
13. A
14. A
15. B
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
: Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

4. Penilaian Ranah Psikomotor


Mupel : Bahasa Indonesia
Indikator : 4.8.1 Mendesain buklet berdasarkan teks bacaan
“Penghematan Air”.
4.8.2 Membuat buklet berdasarkan desain yang telah
dirancang.
Jenis : Unjuk Kerja
Lembar LEMBAR PENILAIAN KD-4 Bahasa Indonesia
penilaian Mupel: Bahasa Indonesia
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 4.8/ 4.8.1-4.8.2
Aspek yang
Nama Diamati
Jumlah
No. Anggota Nilai
1 2 3 Skor
Kelompok
Skor
1.
2.
3.
Dst.
Rubrik RUBRIK PENILAIAN
penilaian Aspek yang Diamati Kriteria Skala
1. Kesesuaian dalam Siswa
pembuatan buklet menunjukkan 4
dengan tema. aspek dalam
2. Kerapian dalam 4
menceritakan
pembuatan buklet.
3. Menggunakan pengalamannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

292

bahasa yang baku Siswa


dan santun. menunjukkan 3
4. Menggunakan aspek dalam
suara yang 3
menceritakan
lantang, tubuh
tegap, dan pengalamannya.
pandangan
menjangkau Siswa
seluruh sudut melaksanakan 2
kelas. aspek sikap dalam 2
diskusi kelompok.

Siswa
menunjukkan 1
aspek dalam 1
menceritakan
pengalamannya.
Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Mupel : IPA
Indikator : 4.8.1 Membuat media siklus air secara sederhana.
4.8.2 Mendemonstrasikan media siklus air sederhana
secara percaya diri.
Jenis : Unjuk Kerja
Lembar LEMBAR PENILAIAN KD-4 IPA
penilaian Mupel: IPA
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 4.8/ 4.8.1-4.8.2
Aspek yang
Nama Diamati
Jumlah
No. Anggota Nilai
1 2 3 Skor
Kelompok
Skor
1.
2.
3.
Dst.
Rubrik RUBRIK PENILAIAN
penilaian
Aspek yang Diamati Kriteria
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

293

1. Ketepatan dalam Siswa menunjukkan 4


pembuatan media 4 aspek dalam
siklus air. menceritakan
2. Kerapian dalam
pengalamannya.
pembuatan media
siklus air. Siswa menunjukkan 3
3. Pemilihan warna 3 aspek dalam
dalam pembuatan menceritakan
media siklus air. pengalamannya.
4. Menggunakan
suara yang
lantang, tubuh Siswa menunjukkan 2
tegap, dan 2 aspek dalam
pandangan menceritakan
menjangkau pengalamannya.
seluruh sudut
Siswa menunjukkan 1
kelas.
1 aspek dalam
menceritakan
pengalamannya.

Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏


Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai

Mupel : SBdP
Indikator : 4.1.1 Mendesain gambar cerita dengan menarik.
4.1.2 Membuat gambar cerita dengan menarik.
Jenis : Unjuk Kerja
Lembar LEMBAR PENILAIAN KD-4 SBdP
penilaian Mupel: SBdP
Hari, tanggal: . . .
KD/Indikaor: 4.8/ 4.8.1-4.8.2
Aspek yang
Nama Diamati
Jumlah
No. Anggota Nilai
1 2 3 Skor
Kelompok
Skor
1.
2.
3.
Dst.
Rubrik RUBRIK PENILAIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

294

penilaian
Aspek yang Diamati Kriteria
Skor
1. Ketepatan dalam Siswa menunjukkan 4
pembuatan desain 4 aspek dalam
dengan tema. menceritakan
2. Ketepatan dalam
pengalamannya.
pembuatan
gambar dengan Siswa menunjukkan 3
cerita yang dibuat. 3 aspek dalam
3. Kerapian dalam menceritakan
pembuatan pengalamannya.
gambar cerita. Siswa menunjukkan 2
4. Pemilihan warna
2 aspek dalam
dalam pembuatan
gambar cerita. menceritakan
pengalamannya.
Siswa menunjukkan 1
1 aspek dalam
menceritakan
pengalamannya.

Perhitungan 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏


Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

295

Ayo Berefleksi!

1. Gambar yang aku warnai di bawah ini menunjukkan perasaanku


saat belajar hari ini:

2. Aku hari ini belajar tentang_____________________________

___________________________________________________

___________________________________________________

3. Selama belajar, kesulitan yang aku alami adalah______________

___________________________________________________

___________________________________________________

4. Kegiatan yang paling aku senangi adalah ketika_______________

___________________________________________________

___________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

296

Lampiran 18 Hasil Wawancara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

298

Lampiran 19 Data Hasil Observasi Motivasi Belajar

Skor Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E
1. A 1 0 0 0 0 1 20
2. B 1 0 1 0 0 2 40
3. C 1 0 0 1 0 2 40
4. D 0 1 1 0 0 2 40
5. E 1 0 0 0 0 1 20
6. F 0 0 0 1 1 2 40
7. G 1 0 0 0 0 1 20
8. H 0 1 0 0 0 1 20
9. I 0 1 0 0 0 1 20
10. J 1 0 0 1 1 3 60
11. K 0 0 0 1 1 2 40
12. L 0 1 0 0 1 2 40
13. M 1 0 0 1 1 3 60
14. N 0 1 1 0 0 2 40
15. O 0 0 0 1 1 2 40

Skor Observasi Motivasi Belajar Siklus I

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E
1. A 1 1 0 0 0 2 40
2. B 1 0 0 1 0 2 40
3. C 1 1 0 1 0 3 60
4. D 1 0 0 1 0 2 40
5. E 1 1 0 1 0 3 60
6. F 1 0 1 0 1 3 60
7. G 1 0 0 0 0 1 20
8. H 1 0 1 0 1 3 60
9. I 1 0 0 0 1 2 40
10. J 1 1 1 0 0 3 60
11. K 1 1 1 1 0 4 80
12. L 1 1 1 1 0 4 80
13. M 1 0 0 1 1 3 60
14. N 1 0 0 1 1 3 60
15. O 1 1 0 0 0 2 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

299

Skor Observasi Motivasi Belajar Siklus II

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E
1. A 1 0 0 0 1 2 40
2. B 1 0 0 1 0 2 40
3. C 1 0 0 1 1 3 60
4. D 1 0 1 0 1 3 60
5. E 1 1 0 0 1 3 60
6. F 1 0 0 0 1 2 40
7. G 1 0 1 1 0 3 60
8. H 1 1 0 1 1 4 80
9. I 1 0 0 0 1 2 40
10. J 1 1 1 0 0 3 60
11. K 1 0 1 1 1 4 80
12. L 1 0 1 1 1 4 80
13. M 1 0 0 1 1 3 60
14. N 1 0 0 1 1 3 60
15. O 1 1 0 1 1 4 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

300

Lampiran 20 Data Hasil Observasi Keaktifan Belajar

Skor Observasi Keaktifan Belajar Kondisi Awal

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E F
1. A 1 1 0 0 0 0 2 33,3
2. B 1 0 0 0 1 0 2 33,3
3. C 1 1 0 0 1 0 3 50
4. D 0 0 1 0 1 0 2 33,3
5. E 0 1 0 1 1 0 3 50
6. F 1 0 0 1 0 1 3 50
7. G 1 0 1 0 0 0 2 33,3
8. H 1 0 0 0 1 0 2 33,3
9. I 0 0 1 0 1 0 2 33,3
10. J 1 1 0 0 1 0 3 50
11. K 1 0 0 0 1 0 2 33,3
12. L 1 0 1 0 1 1 4 66,7
13. M 1 1 0 0 1 0 3 50
14. N 1 0 1 0 1 1 4 66,7
15. O 0 0 0 0 1 1 2 33,3

Skor Observasi Keaktifan Belajar Siklus I

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E F
1. A 1 1 0 0 0 0 2 33,3
2. B 1 0 0 0 1 0 2 33,3
3. C 1 1 0 0 0 0 2 33,3
4. D 0 0 1 1 1 0 3 50
5. E 0 0 0 1 1 0 2 33,3
6. F 0 0 0 1 0 1 1 16,7
7. G 1 0 1 0 0 0 2 33,3
8. H 1 0 0 0 0 0 1 16,7
9. I 1 0 1 0 1 0 3 50
10. J 1 1 0 0 1 1 4 66,7
11. K 1 0 1 0 1 0 3 50
12. L 1 0 1 0 1 1 4 66,7
13. M 1 1 0 1 1 0 4 66,7
14. N 1 0 0 1 1 0 3 50
15. O 1 1 0 0 1 0 3 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

301

Skor Observasi Keaktifan Belajar Siklus II

No. Nama Aspek yang Diamati Jumlah Skor


A B C D E F
1. A 1 1 0 0 1 1 4 66,7
2. B 1 1 0 0 1 0 3 50
3. C 1 1 1 0 1 0 4 66,7
4. D 1 1 1 0 1 0 4 66,7
5. E 1 1 0 1 1 1 5 83,3
6. F 1 1 1 0 1 1 5 83,3
7. G 1 1 1 0 1 0 4 66,7
8. H 1 1 1 1 0 0 4 66,7
9. I 1 1 0 0 1 0 3 50
10. J 1 1 1 1 1 0 5 83,3
11. K 1 1 0 1 1 0 4 66,7
12. L 1 1 0 0 1 0 3 50
13. M 1 1 0 0 1 1 4 66,7
14. N 1 1 0 0 1 1 4 66,7
15. O 1 1 1 1 1 0 5 83,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

302

Lampiran 21 Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar

SKOR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR KONDISI AWAL

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Skor


1. A 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 31 55,4
2. B 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 33 58,9
3. C 3 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 30 53,6
4. D 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 33 58,9
5. E 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 33 58,9
6. F 3 2 2 1 3 2 3 3 1 1 2 3 2 2 30 53,6
7. G 2 1 4 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 32 57,1
8. H 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 33 58,9
9. I 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 31 55,4
10. J 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 32 57,1
11. K 3 1 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 33 58,9
12. L 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 36 64,3
13. M 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 35 62,5
14. N 3 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 4 2 3 35 62,5
15. O 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 31 55,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

303

SKOR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SIKLUS I

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Skor


1. A 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 36 64,3
2. B 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 36 64,3
3. C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 43 76,8
4. D 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 44 78,6
5. E 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 36 64,3
6. F 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 35 62,5
7. G 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 1 2 33 58,9
8. H 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 35 62,5
9. I 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39 69,6
10. J 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 1 2 40 71,4
11. K 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 42 75
12. L 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 2 41 73,2
13. M 3 1 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 41 73,2
14. N 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 42 75
15. O 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 44 78,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

304

SKOR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SIKLUS II

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Skor


1. A 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 44 78,6
2. B 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 46 82,1
3. C 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 44 78,6
4. D 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 52 92,9
5. E 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 48 85,7
6. F 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 45 80,4
7. G 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 41 73,2
8. H 3 2 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 3 2 42 75
9. I 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 47 83,9
10. J 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 46 82,1
11. K 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 46 82,1
12. L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 75
13. M 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 43 76,8
14. N 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 41 73,2
15. O 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 47 83,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

305

Lampiran 22 Data Hasil Kuesioner Keaktifan Belajar

SKOR KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR KONDISI AWAL

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah Skor


1. A 3 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 39 60,9
2. B 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 4 3 2 40 62,5
3. C 2 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 1 3 1 37 57,8
4. D 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 38 59,4
5. E 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 38 59,4
6. F 3 3 1 3 2 1 3 1 2 2 3 3 3 1 3 3 37 57,8
7. G 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 39 60,9
8. H 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 36 56,2
9. I 3 3 2 3 3 1 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 36 56,2
10. J 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 1 3 2 39 60,9
11. K 3 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 1 3 2 34 53,1
12. L 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 42 65,6
13. M 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 38 59,4
14. N 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 40 62,5
15. O 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 36 56,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

306

SKOR KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SIKLUS I

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah Skor


1. A 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 56 87,5
2. B 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 45 70,3
3. C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 49 76,6
4. D 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 45 70,3
5. E 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 41 64,1
6. F 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 3 2 40 62,5
7. G 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 43 67,2
8. H 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 43 67,2
9. I 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 47 73,4
10. J 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 49 76,6
11. K 3 4 2 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 3 3 48 75
12. L 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 52 81,2
13. M 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 48 75
14. N 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 2 46 71,9
15. O 4 3 2 4 4 4 3 1 3 3 4 3 3 3 4 2 50 78,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

307

SKOR KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SIKLUS II

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah Skor


1. A 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 56 87,5
2. B 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 4 4 4 2 4 4 52 81,2
3. C 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 55 85,9
4. D 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 3 52 81,2
5. E 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 49 76,6
6. F 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 52 81,2
7. G 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 2 3 1 43 67,2
8. H 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 75
9. I 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 2 4 2 49 76,6
10. J 3 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 51 79,7
11. K 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 50 78,1
12. L 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 2 50 78,1
13. M 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 53 82,8
14. N 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 52 81,2
15. O 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 47 73,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

308

Lampiran 23 Hasil Observasil Motivasi Belajar Kondisi Awal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

312

Lampiran 24 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

315

Lampiran 25 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

320

Lampiran 26 Hasil Observasil Keaktifan Belajar Kondisi Awal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

324

Lampiran 27 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

328

Lampiran 28 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

331
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

332

Lampiran 29 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

338

Lampiran 30 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

342
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

344

Lampiran 31 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

349
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

350

Lampiran 32 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Kondisi Awal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

351
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

352
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

353
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

354
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

355
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

356

Lampiran 33 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

362

Lampiran 34 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

363
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

364
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

365
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

366
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

367
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

368

Lampiran 35 Foto-foto Kegiatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

369

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Skripsi ini disusun oleh Dayu Dwi Istiningtyas lahir di Klaten, 25


November 1996. Bertempat tinggal di Tlogo, Prambanan, Klaten.
Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak Tono dan
Ibu Endang Sri Murwani. Telah menempuh pendidikan di TK
ABA Prambanan pada tahun 2002-2003, melanjutkan pada
jenjang sekolah dasar di SD N Purwobinangun pada tahun 2003-2009, kemudian
melanjutkan sekolah di SMP N 1 Kalasan pada tahun 2009-2012, dan melanjutkan
sekolah di SMA N 1 Prambanan pada tahun 2012-2015. Setelah tamat, peneliti
melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma, pada jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan pada tahun 2015-2019. Masa pendidikan di Universitas
Sanata Dharma diakhiri dengan menempuh tugas akhir skripsi yang berjudul
“Peningkatan Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD N 2
Kebondalem Lor Melalui Penerapan Model Discovery Learning pada Tema 8
Subtema 3”.

Anda mungkin juga menyukai