Anda di halaman 1dari 222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP


PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
KATEGORI KOGNITIFPADA MATA PELAJARAN IPA
SDK WIROBRAJAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Lisa Dwi Aryani

NIM: 071134002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, Pemilik hidupku yang karya-NYA selalu

sempurna.

2. Almamater Universitas Sanata Dharma.

3. Orang tuaku yang membesarkanku dan mengajariku tentang

kehidupan.

4. Pengajarku, yang mendidikku dalam kasih.

5. Kakak dan adik-adikku yang kukasihi.

6. Para sahabat yang mendukung dalam kasih dan doa.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“SEBAB TUHAN MENYELIDIKI SEGALA HATI, DAN MENGERTI

SEGALA NIAT DAN CITA-CITA”

1 TAWARIK 28:9B

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP


PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
KATEGORI KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPA
SDK WIROBRAJAN

Kata kunci: metode inkuiri, metode inkuiri terbimbing, prestasi belajar,


kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis kategori
kognitif, mata pelajaran IPA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode


inkuiriterhadap 1) prestasi belajar siswa dan 2) kemampuan berpikir kritis pada
kategori kognitif siswa kelas V SDK Wirobrajan Yogyakarta pada Semester
Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran IPA materi pembentukan
tanah akibat pelapukan batuan.
Desain penelitian ini adalah quasi-experimental design tipe non-equivalent
control group design. Subjek peneilitian ini adalah siswa kelas V SDK
Wirobrajan yang terdiri dari kelas VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok
eksperimen dan kelas VB sebanyak 34 siswa sebagai kelompok kontrol.
Instrumen penelitian berupa 10 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi
belajar siswa dan 6 soal essai untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori
kognitif siswa. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas
berdasarkan analisis statistik. Analisis data dilakukan dengan membandingan
mean pre-test dan post-test, serta membandingkan rata-rata kenaikan kelompok
eksperimen dan kelompok kontroldengan T-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh penerapan metode
inkuiri terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-
tailed) sebesar 0,001 (atau < 0,05). Akan tetapi, kenaikan skor prestasi belajar
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara positif dan
signifikan yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) sebesar 0,734 (atau >
0,05). 2) Ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir
kritis kategori kognitif siswa yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) 0,000
(atau < 0,05). Peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berbeda secara positif dan signifikan yang
ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) 0,000 (atau < 0,05). Selain itu, rata-rata
kenaikan skor antaraspek kognitif berbeda secara signifikan yang ditunjukkan
oleh harga asymp. Sig. 0,000 (atau < 0,05).

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE EFFECT OF INQUIRY METHOD TOWARD


LEARNING ACHIEVEMENT AND COGNITIVELY CRITICAL THINKING
SKILLS IN SCIENCE IN WIROBRAJAN PRIMARY SCHOOL

Keywords: Inquiry method, guided inquiry method, learning achievement,


critical thinking skills, cognitively critical thinking skills, science

This study is conducted to find out the effect of inquiry method toward1)
students’ learning achievement and 2) cognitively critical thinking skills
achievement on the second semester of the fifth grade students 2010/2011 in
Wirobrajan primary school in science on formation of soil due to the weathering
of rocks.
The design of the study isquasi-experimental, non-equivalent control group
type. Population of the study is the fifth grade students of Wirobrajan primary
school which consist of 32 students in class VA as the experimental group and 34
students in class VB as the control group. The research instruments are 10
multiple choice test to measure the student learning achievement and 6 essay test
to measure the cognitively critical thinking skills achievement. The instruments
arequalified by means of statistical analysis in term of validity and reliability.
Data analysis is done by comparing the mean of pre-test and post-test, the
average of the increasing of experimental group, and the control group using T-
test.
The result of the study reveals that 1) there is an effect of using the inquiry
method toward the student learning achievement which is showed by the sig (2-
tailed) 0,001 (or < 0,05). However, the improvement of the learning achievement
score in both the experiment and control group are not positively and significantly
different which are showed by the sig (2-tailed) 0,734 (or> 0,05). 2). There is an
effect ofusing inquiry method in cognitively critical thinking skills which is proved
by the sig (2-tailed) 0,000 (or< 0,05). Cognitively critical thinking skills
improvement of both the experiment and control group are positively and
significantly different which is proved by the sig sig.(2-tailed) 0,000 (or< 0,05).
Furthermore, the average of the increasing of the inter-aspect cognitive score is
significantly different which is proved by the asymp. Sig. 0,000 (or< 0,05).

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena hikmat, kasih, dan

setiaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Skripsi yang berjudul “PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI

KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPA SDK WIROBRAJAN” ditulis

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan kerjasama

dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku dosen pembimbing I, yang

memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

4. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku dosen pembimbing

II, yang memberikan bimbingan, masukan yang menginspirasi, dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

5. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., selaku dosen yang memberikan

bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Hr. Klidiatmoko, selaku kepala SDKWirobrajan yang memberikan

ijin penelitian dan dukungan kepada penulis.

7. Ibu Niken Anggrahini, S.Pd., selaku guru kelas VA SDK Wirobrajan yang

memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra penelitian kolaboratif.

8. Siswa-siswi kelas VA dan VB SDK Wirobrajan, yang bersedia sebagai

subjek penelitian.

9. Bapak dan Ibu terkasih, yang setia dalam doa dan dukungannya kepada

penulis.

10. Adik-adik terkasih (Sophia dan Anggita), yang memberikan motivasi bagi

penulis.

11. Teman-teman penelitian kolaboratif IPA SDK Wirobrajan (suster Vero dan

Eva), yang selalu berbagi pengetahuan, semangat, dan kasih kepada penulis.

12. Teman-teman PPL SDK Wirobrajan, yang memberikan bantuan selama

penulis melakukan penelitian di sekolah.

13. Teman-teman Tim Pelayanan Siswa PERKANTAS (Mba Nining, Mba

Marni, Kak Ida, Kak Ardi, Mas Johan, Stovika, Mba Lina, dan Puput) yang

memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan

karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritikan dan saran dari

semua pihak. Besar harapan penulis karya ilmiah ini berguna bagi pembaca.

Penulis

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan...................................................................................................... 4

1.4 Manfaat .................................................................................................... 4

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Sistematika Penyajian .............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka............................................................................................ 6

Teori-teori yang Relevan ................................................................................ 6

Metode Inkuiri ............................................................................................... 6

Hakikat IPA .................................................................................................. 11

Pembentukan Tanah Akibat Pelapukan Batuan ............................................. 13

Prestasi Belajar ............................................................................................. 17

Kemampuan Berpikir Kritis .......................................................................... 19

Hasil Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 22

Kerangka Berpikir......................................................................................... 27

Hipotesis ....................................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ............................................................................................. 30

Populasi dan Sampel ..................................................................................... 33

Waktu Penelitian........................................................................................... 34

Variabel Penelitian ........................................................................................ 35

Definisi Operasional ..................................................................................... 36

Instrumen Penelitian ..................................................................................... 37

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................ 40

Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 46

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Teknik Analisis Data..................................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 51

Deskripsi Data Penelitian .............................................................................. 51

Data Prestasi Belajar ..................................................................................... 51

Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif ..................................... 56

Analisis Data Penelitian ................................................................................ 60

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap

Prestasi Belajar ............................................................................................. 60

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif .............................................. 79

Pembahasan ................................................................................................. 101

Peningkatan Prestasi Belajar ........................................................................ 100

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif ......................... 101

Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 106

5.2 Saran...................................................................................................... 108

DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 110

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

JUDUL TABEL HALAMAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................................. 35

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Essai ............................................ 38

Tabel 3. Ekuivalensi Soal Pilihan Ganda ....................................................... 39

Tabel 4. Kriteria Penentuan Skor Essai ......................................................... 39

Tabel 5. Uji Validitas Kelompok Soal A ....................................................... 41

Tabel 6. Uji Validitas Kelompok Soal B ....................................................... 42

Tabel 7. Uji Beda Soal Pilihan Ganda ........................................................... 44

Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal ........................................................................ 45

Tabel 9. Pengumpulan Data dan Instrumen ................................................... 46

Tabel 10. Tabulasi Skor Pre-test Pilihan Ganda Kelompok

Eksperimen ................................................................................................... 52

Tabel 11. Tabulasi Skor Post-test Pilihan Ganda Kelompok

Eksperimen ................................................................................................... 53

Tabel 12. Tabulasi Skor Pre-test Pilihan Ganda Kelompok Kontrol............... 54

Tabel 13. Tabulasi Skor Post-test Pilihan Ganda Kelompok Kontrol ............. 55

Tabel 14. Tabulasi Skor Pre-test Essai Kelompok Eksperimen ...................... 56

Tabel 15. Tabulasi Skor Post-test Essai Kelompok Eksperimen .................... 57

Tabel 16. Tabulasi Skor Pre-test Essai Kelompok Kontrol ............................ 58

Tabel 17. Tabulasi Skor Post-test Essai Kelompok Kontrol ........................... 59

Tabel 18. Uji Normalitas Data Pre-test PG Kel. Eksperimen ......................... 61

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 19. Uji Normalitas Data Post-test PG Kel. Eksperimen ........................ 63

Tabel 20. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kel. Eksperimen ............. 64

Tabel 21. Uji Normalitas Data Kenaikan Skor PG Kel. Ekperimen ............... 66

Tabel 22. Uji Normalitas Data Rata-rata Kenaikan PG Kel. Kontrol.............. 67

Tabel 23. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar ........................................ 69

Tabel 24. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Interpretasi PG ............................ 71

Tabel 25. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Analisis PG ................................. 72

Tabel 26. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Evaluasi PG ................................ 74

Tabel 27. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Inferensi PG ................................ 75

Tabel 28. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Eksplanasi PG ............................. 76

Tabel 29. Uji Ranking Kognitif Pilihan Ganda .............................................. 77

Tabel 30. Ranking Aspek Kognitif Pilihan Ganda ......................................... 78

Tabel 31. Uji Normalitas Data Pre-test Essai Kel. Eksperimen ...................... 80

Tabel 32. Uji Normalitas Data Post-test Kel. Eksperimen.............................. 82

Tabel 33. Uji Perbandingan Mean Berpikir Kritis Kel. Eksperimen ............... 83

Tabel 34. Uji Normalitas Data Essai Kel. Eksperimen ................................... 85

Tabel 35. Uji Normalitas Data Essai Kel. Kontrol ......................................... 86

Tabel 36. Uji Perbandingan Mean Berpikir Kritis Kategori Kognitif ............. 88

Tabel 37. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Interpretasi Essai ......................... 90

Tabel 38. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Analisis Essai .............................. 92

Tabel 39. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Evaluasi Essai ............................. 93

Tabel 40. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Inferensi Essai ............................. 94

Tabel 41. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Eksplanasi Essai.......................... 96

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 42. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Regulasi Diri Essai ...................... 97

Tabel 43. Uji Ranking Kognitif Essai ............................................................ 98

Tabel 44. Ranking Aspek Kognitif Essai ....................................................... 99

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 1. Proses Terbentuknya Batuan ........................................................ 14

Gambar 2. Batu Granit dan Batu Obsidian .................................................... 15

Gambar 3. Batu Konglomerat dan Batu Pasir ................................................ 15

Gambar 4. Batu Marmer ............................................................................... 16

Gambar 5. Literatur Map dari Penelitian-penelitianSebelumnya .................... 26

Gambar 6. Proses Penyusunan Hipotesis ....................................................... 29

Gambar 7. Desain Penelitian ........................................................................ 32

Gambar 8. Variabel Penelitian ...................................................................... 36

Gambar 9. Grafik Skor Pre-test PG Kel. Eksperimen .................................... 61

Gambar 10. Grafik Skor Post-test PG Kel. Eksperimen ................................. 62

Gambar 11. Grafik Perbedaan Rata-rata Pre-test dan Post-test

PG Kel. Eksperimen...................................................................................... 65

Gambar 12. Grafik Rata-rata Kenaikan PG Kel. Eksperimen ......................... 66

Gambar 13. Grafik Rata-rata Kenaikan PG Kel. Kontrol ............................... 67

Gambar 14. Grafik Rata-rata Kenaikan PG

Kel. Eksperimen & Kel. Kontrol ................................................................... 70

Gambar 15. Grafik Kenaikan Aspek Interpretasi PG ..................................... 71

Gambar 16. Grafik Kenaikan Aspek Analisis PG .......................................... 72

Gambar 17. Grafik Kenaikan Aspek Evaluasi PG.......................................... 73

Gambar 18. Grafik Kenaikan Aspek Inferensi PG ......................................... 74

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 19. Grafik Kenaikan Aspek Eksplanasi PG ...................................... 75

Gambar 20. Grafik Kenaikan Aspek Kognitif PG Kel. Eksperimen ............... 78

Gambar 21. Grafik Kenaikan Setiap Aspek Kognitif PG

Kel. Eksperimen ........................................................................................... 79

Gambar 22. Grafik Skor Pre-test Essai Kel. Eksperimen ............................... 80

Gambar 23. Grafik Skor Post-test Essai Kel. Eksperimen .............................. 81

Gambar 24. Grafik Perbedaan Rata-rata Pre-test dan Post-test

Essai Kel. Eksperimen .................................................................................. 84

Gambar 25. Grafik Rata-rata Kenaikan Essai Kel. Eksperimen ..................... 85

Gambar 26. Grafik Rata-rata Kenaikan Essai Kel. Kontrol ............................ 86

Gambar 27. Grafik Perbedaan Kenaikan Rata-rata Essai

Kel. Eksperimen & Kel. Kontrol ................................................................... 89

Gambar 28. Grafik Kenaikan Aspek Interpretasi Essai .................................. 90

Gambar 29. Grafik Kenaikan Aspek Analisis Essai ....................................... 89

Gambar 30. Grafik Kenaikan Aspek Evaluasi Essai ...................................... 92

Gambar 31. Grafik Kenaikan Aspek Inferensi Essai ...................................... 94

Gambar 32. Grafik Kenaikan Aspek Eksplanasi Essai ................................... 95

Gambar 33. Grafik Kenaikan Aspek Regulasi Diri Essai ............................... 96

Gambar 34. Grafik Kenaikan Aspek Kognitif Essai....................................... 99

Gambar 35. Grafik Ranking Kognitif Essai Kel. Eksperimen ....................... 100

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1. RPP.......................................................................................... 115

Lampiran 2.Contoh LKSyang Sudah Diisi Siswa ......................................... 133

Lampiran 3.UjiValiditasKelompok Soal A ................................................... 149

Lampiran 4. Uji Validitas Kelompok Soal B ................................................ 153

Lampiran 5. UjiReliabilitas Kelompok Soal A ............................................. 157

Lampiran 6. Uji Reliabilitas Kelompok Soal B............................................. 157

Lampiran 7. Uji Beda Kelompok Soal A ...................................................... 158

Lampiran 8. Uji Beda Kelompok Soal B ...................................................... 159

Lampiran 9.Instrumen Pengumpul Data dan Kunci Jawaban ........................ 160

Lampiran 10. Contoh Soal Pre-test Post-test yang Sudah Dikoreksi ............. 164

Lampiran 11.Uji Normalitas Data Pretest Postest PG Kel.Eksperimen ......... 185

Lampiran 12.Uji Normalitas Data Rata-rata Kenaikan PG

Kel. Eksperimen dan Kel. Kontrol ............................................................... 185

Lampiran 13.Uji Normalitas Data Kenaikan Kognitif Pilihan Ganda ............ 185

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Pretest Posttest Essai Kel. Eksperimen ... 186

Lampiran 15. Uji Normalitas Data Kenaikan Essai Kel. Eksperimen

dan Kel.Kontrol ........................................................................................... 186

Lampiran 16. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Kognitif Essai .............. 186

Lampiran 17. Uji Perbandingan Mean Pilihan Ganda Kel.Eksperimen ......... 187

Lampiran 18. Uji Perbandingan Mean Kenaikan Pilihan Ganda

Kel. Eksperimen dan Kel. Kontrol ............................................................... 187

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 19. Uji Perbandingan Mean Essai Kel. Eksperimen ...................... 188

Lampiran 20. Uji Perbandingan Mean Kenaikan Essai Kel. Eksperimen

dan Kel. Kontrol .......................................................................................... 188

Lampiran 21. Uji Ranking Kognitif Pilihan Ganda ....................................... 189

Lampiran 22. Uji Ranking Kognitif Essai..................................................... 189

Lampiran 23. Foto-foto Penelitian ................................................................ 190

Lampiran 24. Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD ....................................... 197

Lampiran 25. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ......................... 199

Lampiran 26. Daftar Riwayat Hidup ............................................................ 201

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I adalah pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan lima bagian, yaitu latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penyajian. Kelima bagian diuraikan dalam subbab-subbab berikut.

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan hidup manusia.

Pendidikan menolong manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dalam

dirinya. Pada hakikatnya, manusia mempunyai kemampuan berpikir. Kemampuan

tersebut berguna dalam menjawab permasalahyang ada dalam kehidupan sehari-

hari. Oleh karena kemampuan berpikir tersebut, manusia dapat mengkritisi

beberapa hal yang ada disekitarnya. Kemampuan berpikir kritis berbeda dari

kemampuan menghafal. Kemampuan berpikir kritis menolong manusia untuk

melihat permasalahan disekitarnya secara mendalam dan berusaha menemukan

solusi dari permasalahan tersebut. Sedangkan kemampuan menghafal hanya

sebatas mengingat tidak sampai melihat suatu permasalahan dan mencari

solusinya.

Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui pendidikan.

Pendidikan sendiri berhubungan dengan kegiatan belajar yang merupakan

kegiatan guru dan siswa. Kegiatan guru yaitu mengajar, mempersiapkan

lingkungan belajar, dan memfasilitasi siswanya. Sedangkan kegiatan siswa adalah

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

belajar untuk mendapatkan pengalaman yang bermakna untuk mencapai hasil

yang optimal.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran

wajib yang ada di Sekolah Dasar. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang

diujikan di Ujian Akhir Nasional (UAN). Mata pelajaran IPA mempelajari alam

yang ada disekitar siswa. Konsep-konsep IPA perlu dipahami siswa secara

mendalam agar siswa lebih memahami kehidupan yang terjadi disekitarnya. Siswa

perlu melihat secara benar konsep IPA tesebut. IPA sendiri terdiri dari beberapa

materi yang diajarkan kepada siswa. Salah satu materi pembelajaran IPA yaitu,

materi pembentukan tanah akibat pelapukan batuan.

Salah satu permasalahan pembelajaran IPA terletak pada metode

pembelajaran. Kebanyakan metode pembelajaran masih konvensional atau

tradisional. Siswa belajar hanya sampai pada menghafal. Tidak ada kegiatan

belajar yang mengajak siswa mengkaji konsep secara mendalam dan sampai

menemukan konsep itu sendiri. Alhasil, kegiatan menghafal materi IPA membuat

siswa bosan dan tidak tertarik untuk belajar. Hal tersebut secara tidak langsung

menyebabkan rendahnya prestasi belajardan kemampuan berpikir kritis siswa

pada mata pelajaran IPA.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru perlu meningkatkan prestasi belajar

dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui peranannya dalam kegiatan belajar

siswa. Guru memerlukan metode yang tepat dalam pembelajaran. Untuk itu,

diperlukan suatu metode pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek

dalam kegiatan belajar,mengembangkan keaktifan siswa, dan mengembangkan

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keterampilan siswa dalam IPA. Metode pembelajaran yang berupaya

mengaktifkan siswa dalam penyelidikan langsung untuk mendapatkan konsep

sendiri adalah metode inkuiri. Metode inkuiri menyajikan langkah-langkah untuk

meningkatkan berpikir kritis siswa. Siswa SD masih memerlukan banyak

pengarahan dan petunjuk dari guru dalam belajar. Untuk itu metode inkuiri yang

tepat bagi siswa SD adalah metode inkuiri terbimbing. Penelitian ini berusaha

melihat sejauh mana prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif siswa kelas V SDK Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran

2010/2011 pada mata pelajaran IPA dapat ditingkatkan dengan metode inkuiri

terbimbing.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti merumuskan masalah dalam

penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA

materipembentukan tanah akibat pelapukan batuan terhadap prestasi

belajar siswa kelas V SDK Wirobrajan Yogyakarta padaSemester

GenapTahun Pelajaran 2010/2011?

2. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA

materi pembentukan tanah akibat pelapukan batuan terhadap kemampuan

berpikir kritis pada kategori kognitif siswa kelas V SDK Wirobrajan

Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011?

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3 Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan dalam perumusan masalah, tujuan penelitian

ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh metode inkuiri pada mata pelajaran IPA

materipembentukan tanah akibat pelapukan batuan terhadap prestasi

belajar siswa kelas V SDK Wirobrajan Yogyakarta pada Semester

GenapTahun Pelajaran 2010/2011.

2. Mengetahui pengaruh metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi

pembentukan tanah akibat pelapukan batuan terhadap kemampuan berpikir

kritis pada kategori kognitif siswa kelas V SDK Wirobrajan Yogyakarta

pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Guru

Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran yang

menggunakan metode inkuiri. Dengan itu, guru diharapkan dapat

menerapkannya untuk mata pelajaran atau materi pokok yang lain.

2. Siswa

Siswa mendapatkan pengalaman berharga dapat belajar dengan metode

inkuiri terbimbing.

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Sekolah

Laporan penelitian ini dapat menambah bacaan di perpustakaan sekolah

yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan warga sekolah.

4. Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman berharga dalam menerapkan metode

inkuiri pada mata pembelajaran IPA. Sebagai calon guru, peneliti mendapat

bekal pengetahuan dan wawasan untuk diterapkan kelak waktu mengajar.

1.5 Sistematika Penyajian

Untuk mengetahui gambaran skripsi ini, diuraikan sistematika penyajiannya

secara singkat. Bab I pendahuluan berisi latar belakang permasahan, rumusan

masalah, tujuan yang berisi harapan yang akan dicapai dalam penelitian, manfaat

yang dipetik dari penelitian, dan sistematika penyajian.Bab II merupakan landasan

teori yang memuat unsur-unsur kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis.

Bab III metode penelitian berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, waktu penelitian, uji

validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,

dan jadwal penelitian. Bab IV berisi hasil dan pembahasan penelitian yang

meliputi deskripsi data penelitian, analisis data penelitian, pembahasan, dan

keterbatasan penelitian. Dan bab V kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari

penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II landasan teori berisi tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis

penelitian. Tinjauan pustaka membahas teori-teori yang relevan dan hasil

penelitian sebelumnya yang berisi pengalaman penelitian yang pernah ada.

Selanjutnya dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis penelitian yang

berisi dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan

2.1.1.1 Metode Inkuiri

Metode mengajar digunakan sebagai cara penyampaian materi oleh guru

kepada siswa dalam pembelajaran. “Metode mengajar ialah cara yang berisi

prosedur-prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya

kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa” (Tardif dalam Syah, 1997:

201). Kindsvatter, Wilen, dan Ishler dalam Suparno (2007)menjelaskan bahwa

metode inkuirimerupakan metode pengajaran di mana guru melibatkan

kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan

secara sistematik.Menurut Sanjaya (2008) dikatakan bahwa metode inkuiri adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis

dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah

yang dipertanyakan. Sedangkan menurut Trianto (2007) metode inkuiri

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adalahsuatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami

informasi.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri

adalah cara yang berisi prosedur rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Berikut ini berbagai jenis metode inkuiri (Amien, 1988) yaitu:

1. Guided Discovery-Inquiry

Pada jenis inkuiri ini peranan guru sangat penting. Guru memberikan

bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa dan melaksanakan

perencanaan. Metode inkuiri ini disebut juga metode inkuiri terbimbing.

2. Modified Inquiry

Peranan guru pada jenis inkuiri ini yaitu memberikan masalah, menjadi

nara sumber yang memberikan bantuan kepada siswa supaya dapat berpikir

dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat, dan memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa mengerti arah dari

masalah. Siswa diberi kebebasan untuk memecahkan masalah melalui

pengamatan, eksplorasi dan atau prosedur penelitian untuk memperoleh

jawaban.

3. Free Inquiry

Pada jenis inkuiri ini siswa mengidentifikasi dan merumuskan masalah

yang dipelajari.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Invitation into Inquiry

Jenis inkuiri ini memungkinkan siswa untuk melakukan proses

pemecahan masalah serupa dengan cara-cara yang umum diikuti oleh para

ilmuwan. Cara-cara tersebut meliputi merancang eksperimen, merumuskan

hipotesis, menetapkan kontrol, menentukan sebab akibat,

menginterpretasikan data, dan menentukan kesimpulan.

5. Inquiry Role Approach

Proses kegiatan belajar melibatkan siswa dalam tim-tim. Setiap tim

terdiri dari empat anggota yang bekerja sama untuk memecahkan masalah

yang berkaitan dengan topik yang dipelajari. Peranan anggota tim yaitu

sebagai team coordinator, technical advisor, data recorder, dan process

valuator.

Berdasarkan jenis-jenis metode inkuiri di atas, jenis guided discovery-inquiry

atau metode inkuiri terbimbing lebih sesuai untuk siswa-siswa pendidikan dasar.

Siswa pendidikan dasar masih memerlukan bimbingan dan petunjuk dari guru.

Kindsvatter, Wilen, dan Ishler dalam Suparno (2007: 68) “Metode inkuiri

terbimbing adalah inquiry yang banyak dicampuri oleh guru”. Oleh karena itu,

metode inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inkuiri

terbimbing.

Amien mengemukakan keuntungan-keuntungan menggunakan metode inkuiri

secara terbimbing yaitu sebagai berikut(Amien, 1987: 133):

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengajaran menjadi student-centered

2. Membentuk dan mengembangkan konsep diri

3. Tingkat pengharapan bertambah

4. Mengembangkan bakat individu

5. Menghindari cara belajar tradisional

6. Mengakomodasi dan mengasimilasi informasi

Menurut Hamalik (2009: 64), langkah-langkah inkuiri adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi situasi

2. Merumuskan masalah

3. Merumuskan hipotesis

4. Mengumpulkan informasi untuk menguji hipotesis

5. Menarik kesimpulan

Menurut Kindsvatter dkk dalam Suparno, (2007: 66-67) langkah-langkah

inkuiri adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi persoalan

2. Membuat hipotesis

3. Mengumpulkan data

4. Menganalisis data

5. Mengambil kesimpulan

Menurut Sanjaya (2008: 201), langkah-langkah inkuiri adalah sebagai

berikut:

1. Orientasi

2. Merumuskan masalah

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Mengajukan hipotesis

4. Mengumpulkan data

5. Menguji hipotesis

6. Merumuskan kesimpulan

Berdasarkan uraian langkah-langkah pembelajaran inkuiri di atas, langkah-

langkah inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Orientasi

Orientasi merupakan langkah untuk mempersiapkan siswa agar siap

mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan orientasi meliputi:

menyampaikan kasus yang berhubungan dengan materi, menyampaikan

tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah dan alat-alat

percobaan, dan memberi motivasi siswa.

2. Merumuskan masalah

Langkah merumuskan masalah yaitu memberi kesempatan kepada

siswa untuk membuat suatu pertanyaan tentang materi yang hanya dapat

dijawab “ya” dan “tidak”. Sebelumnya guru memberi contoh terlebih dahulu

bagaimana membuat rumusan masalah.

3. Merumuskan hipotesis

Pada langkah membuat hipotesis, guru membimbing siswa menentukan

jawaban sementara dari permasalahan yang dibahas.

4. Melakukan percobaan

Pada langkah ini, siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru,

menganalisis data yang diperoleh, dan membahas hasil-hasil temuan.

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Menarik kesimpulan

Pada langkah ini, guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari

hasil percobaan yang didapatkan dan mendiskusikan alasan penarikan

kesimpulan tersebut.

6. Mempresentasikan hasil

Langkah mempresentasikan hasil yaitu siswa melaporkan hasil

percobaannya dan mempresentasikannya di kelas.

7. Mengevaluasi

Pada langkah ini, seluruh langkah inkuiri dievaluasi bersama oleh guru

dan siswa. Hal-hal yang dievaluasi yaitu hasil yang didapatkan dalam

pembelajaran dan proses selama pembelajaran berlangsung.

2.1.1.2 Hakikat IPA

Kepanjangan dari kata “IPA” adalah Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Debdikbud

(2007: 189) “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan mencari tahu tentang

alam secara sistematis”. Menurut Iskandar dikatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Iskandar, 2001). Menurut Fisher

dalam Amien (1987) dikatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan

yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.

Jadi, IPA merupakan ilmu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam di mana

kumpulan pengetahuannya diperoleh dengan metode-metodeyang berdasarkan

observasi.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Depdikbud (2007: 189) “Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri

dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar”. Menurut Marsetio

Donosepoetro dalam Trianto (2010: 137), pada hakikatnya IPA dibangun atas

dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.

1. IPA sebagai produk

Bentuk IPA sebagai produk terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, hukum-hukum, serta teori-teori.

2. IPA sebagai proses

IPA sebagai proses adalah pemilihan metode yang digunakan untuk

memperoleh pengetahuan. Metode ini disebut juga sebagai metode ilmiah.

3. IPA sebagai sikap

IPA sebagai sikap adalah mengenai keyakinan, pendapat, dan nilai-nilai

yang harus dipertahankan sebagai seorang ilmuwan dalam mencari atau

mengembangkan pengetahuan baru.

Keterampilan proses IPA berguna untuk memecahkan masalah di alam.

Aspek-aspek keterampilan proses IPA menurut Iskandar (2001: 51) sebagai

berikut:

1. Pengamatan

2. Pengklarifikasian

3. Pengukuran

4. Pengidentifikasian dan pengendalian variabel

5. Perumusan hipotesis

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Perancangan eksperimen

7. Penyimpulan hasil eksperimen

8. Pengkomunikasian hasil eksperimen

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD adalah sebagai berikut Depdikbud

(2007:485):

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.

3. Energi dan perubahannya, meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta, meliputi tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

2.1.1.3 Pembentukan Tanah Akibat Pelapukan Batuan

Kompetensi IPA kelas V yang digunakan untuk penelitian ini adalah standar

kompetensi 7 tentang “memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunakan sumber daya alam” pada kompetensi dasar

7.1 “mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan” dan

kompetensi dasar 7.2 “mengidentifikasi jenis-jenis tanah” (Depdikbud, 2007).

Sebenarnya tanah berasal dari batuan. Menurut Azmiyawati (2008) dikatakan

bahwa batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat

halus. Lama-kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan

terbentuklah tanah. Menurut Sulistyanto (2008), perubahan cuaca, suhu,

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dantekanan udara dapat menyebabkan batuan memuai kemudian pecah menjadi

batuan-batuan yang lebih kecil lagi.

Gambar 1. Proses Terbentuknya Batuan

http://telenk.files.wordpress.com/2009/04/rock-11.jpg

Menurut Azmiyawati (2008) dikatakan bahwa menurut proses terbentuknya

batuan terbagi menjadi tiga jenis yaitu batuan beku, batuan endapan, dan batuan

metamorf.

1. Batuan beku (igneous rocks)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.

Menurut Erwan (2010) berdasarkan teksturnya batuan beku terbagi menjadi

dua yaitu batuan beku plutonik dan batuan beku vulkanik. Batuan beku

plutonik terbentuk pembekuan magma yang lambat sehingga mineral-

mineral penyusunnya besar, misalnya batu granit. Batuan beku vulkanik

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terbentuk dari pembekuan magma yang cepat sehingga mineral-mineral

penyusunnya kecil, misalnya batu basalt dan andesit.

Gambar 2. Batu Granit dan Batu Obsidian

http://www.crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.1

2. Batuan endapan (sedimentary rocks)

Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil

pelapukan batuan atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

Menurut Erwan (2010) batuan endapan digolongkan menjadi tiga yaitu

batuan endapan klastik, kimia, dan organik. Contoh batuan endapan klastik

yaitu batu konglomerat, batu pasir, dan batu lempung. Batuan endapan

kimia contohnya batu anhidrit dan batu garam. Sedangkan batuan endapan

organik contohnya batu gamping terumbu.

Gambar 3. Batu Konglomerat dan Batu Pasir

http://www.crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.1

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Batuan metamorf (metamorphic rocks)

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan endapanatau

beku yang mengalamiperubahan (metamorfosis)karenamendapat panas dan

tekanan dari dalam bumi. Macam-macam batuan metamorf yaitu batu genes,

batu marmer, dan batu sabak.

Gambar 4. Batu Marmer

http://www.crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.1

Menurut Dodo (2009: 163-164), macam-macam pelapukan pada batuan ada

tiga yaitu pelapukan fisika, pelapukan kimia,dan pelapukan biologi.

1. Pelapukan fisika, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh iklim atau

cuaca, suhu, angin, dan air.

2. Pelapukan kimia, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh zat-zat kimia .

3. Pelapukan biologi, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas

tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Menurut Rositawaty (2008: 119-120) kerak bumi terdiri dari lapisan-lapisan

yaitu, lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan batuan induk.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Lapisan atas, merupakan lapisan yang terbentuk dari proses pelapukan

batuan dan sisa-sisa makhluk hidup. Lapisan ini merupakan tanah yang

paling subur karena mengandung banyak unsur hara dan dapat menahan

air. Tanah ini disebut tanah humus.

2. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terbentuk dari campuran

pelapukan batuan dan air. Tanah ini disebut tanah liat.

3. Lapisan bawah, merupakan lapisan tanah yang berupa bongkahan-

bongkahan batu.

4. Lapisan batuan induk, merupakan batuan yang padat.

2.1.1.4 Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (KBBI, 2008). Winkel

mengatakan belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-

sikap, dan perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel,

2004). Menurut Syah belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003).Pengertian

belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan

pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia sekeliling siswa.

Belajar difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa (Syah,

1997:92). Menurut Winkel dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang (Winkel, 1996).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil yang dicapai siswa dari aktivitasnya yang relatif menetap sebagai

hasil pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

Menurut Syah (1997:132)faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat dibedakan menjadi tiga:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metodeyang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Beberapa fungsi prestasi belajar adalah sebagai berikut Arifin (1990: 3-4):

1. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasi

siswa.

2. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5. Sebagai indikator terhadap daya serap (kecerdasan) siswa.

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1.5 Kemampuan Berpikir Kritis

Suparno (2007) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran guru perlu

membantu siswanya untuk berpikir sendiri. Siswa perlu dibimbing untuk berpikir

secara kritis terhadap materi pembelajaran dan masalah yang dihadapi. Menurut

Setiono (2007) dikatakan bahwa belajar berpikir kritis sama artinya dengan

menggunakan proses-proses mental seperti memperhatikan, mengkategorikan,

menyeleksi, menilai atau memutuskan. Menurut Syah (1997: 120) “Berpikir

rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku terutama yang bertalian dengan

pemecahan masalah”. Sedangkan Johnson (2007) mengemukakan bahwa berpikir

kritis merupakan aktivitas mental sistematis yang dilakukan oleh orang-orang

yang toleran dengan pikiran terbuka untuk memperluas pemahaman mereka.

Sedangkan berpikir kreatif merupakan sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih

dengan memerhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan

kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan,

dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga.

Peter A. Facione (1990) menyebutkan bahwa kecakapan berpikir kritis

memiliki dua dimensi yaitu dimensi kognitif dan dimensi disposisi afektif.

Dimensi kognitif dipandang sebagai pusat kecakapan mental yang penting.

Facione mengatakan ada enam kecakapan dalam berpikir kritis dimensi kognitif

sebagai berikut: ”The experts find CT to include cognitive skills in (1)

interpretation, (2) analysis, (3) evaluation, (4) inference, (5) explanation and (6)

self-regulation” (Facione, 1990: 4).

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berikut ini diuraikan enam kecakapan berpikir kritis dimensi kognitif

(Facione, 1990):

1. Interpretasi

Interpretasi adalah kecakapan untuk memahami dan mengekspresikan

makna dari berbagai pengalaman, situasi, data, kejadian, penilaian,

kesepakatan, kepercayaan, aturan, prosedur, dan kriteria. Sub kecakapan

interpretasi yaitu kecakapan membuat kategori, memahami makna, dan

menjelaskan makna.

2. Analisis

Analisis yaitu kecakapan mengidentifikasi hubungan-hubungan logis

dari pernyataan, pertanyaan, konsep, uraian, atau bentuk ungkapan lain

untuk mengemukakan kepercayaan, penilaian, pengalaman, penalaran,

informasi, atau opini. Sub kecakapan analisis yaitu menguji gagasan,

mengidentifikasi argumen, dan menganalisis argumen.

3. Evaluasi

Evaluasi yaitu kecakapan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau

ungkapan lain yang mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian,

kepercayaan, atau opini seseorang untuk menimbang bobot dari suatu

penalaran yang berkaitan dengan pernyataan, deskripsi, pertanyaan, atau

ungkapan lainnya. Sub kecakapan evaluasi yaitu menilai klaim dan menilai

argumen.

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Inferensi

Inferensi yaitu kecakapan mengidentifikasi dan memastikan elemen-

elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal,

merumuskan dugaan dan hipotesis, mempertimbangkan informasi-informasi

yang relevan, dan menarik konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul

dari data, pernyataan, prinsip, bukti, penilaian, kepercayaan, opini, konsep,

gambaran, pertanyaan, atau bentuk ungkapan lainnya. Sub kecakapan

inferensi yaitu menguji bukti-bukti, menerka alternatif, dan menarik

kesimpulan.

5. Eksplanasi

Eksplanasi yaitu kecakapan menjelaskan dan memberikan alasan-alasan

dari bukti, konsep, metode, kriteria, dan konteks yang digunakan untuk

menarik kesimpulan, dan untuk mengemukakan argumen-argumen logis

yang kuat. Sub kecakapan eksplanasi yaitu menjelaskan hasil penalaran,

menjustifikasi prosedur, dan menjelaskan argumen.

6. Regulasi diri

Regulasi diri yaitu kecakapan memonitor aktivitas kognitifnya sendiri

secara sadar, unsur-unsur yang ikut memainkan peran dalam aktivitas

tersebut, dan kecakapan untuk memonitor aktivitas mentalnya sendiri dalam

menarik kesimpulan dengan menganalisis dan mengevaluasi penilaiannya

sendiri dengan mempertanyakan, mengonfirmasi, memvaliditas, atau

mengoreksi penalarannya sendiri. Sub kecakapan regulasi diri yaitu

eksaminasi diri dan koreksi diri.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya tentang metode inkuiri, prestasi

belajar, dan kecakapan berpikir kritis dalam pembelajaran:

1. Supriyatun (2004) meneliti peningkatan keterampilan berpikir kritis

siswa dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan ayunan

matematis, elastisitas, dan fluida tidak bergerak melalui penerapan

pendekatan keterampilan berpikir kritis. Populasi dan sampel penelitian

yaitu siswa kelas IC SMUN 1 Karangnongko Klaten yang berjumlah 33

siswa. Hasil penelitian tindakan I, II, dan III secara berurut mengalami

peningkatan yaitu (1) siswa mampu memberikan penjelasan sederhana

yaitu 3,03%, 27,27%, dan 18,18%. (2) siswa mampu menyimpulkan

secara induksi yaitu 0%, 54,55%, dan 6,06%. (3) siswa mampu

mengembangkan keterampilan dasar yaitu 12,12%, 12,12%, dan

60,16%.

2. Triana (2007) meneliti (1) peningkatan pemahaman siswa melalui

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dan media

komputer pada topik wujud zat dan kelarutan, (2) keaktifan, (3) minat

siswa melalui pembelajaran dengan metode inkuiri. Sampel dan

populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VIID SMP Katolik Santo

Mikail Balikpapan yang berjumlah 34 siswa. Hasil penelitian ini

menunjukkan (1) peningkatan pemahaman siswa, melalui uji T-test

diperoleh Treal> Tkriterial pada level signifikan 5%, (2) ada keaktifan

siswa selama pembelajaran, (3) ada minat siswa yang ditunjukkan oleh

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

persentase skor kuesioner minat siswa, 50% siswa sangat berminat dan

50% siswa berminat terhadap pembelajaran dengan metode inkuiri.

3. Ismawati (2007) meneliti peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa

dengan metode inkuiri. Sampel dan populasi penelitian yaitu siswa

kelas VIIIA SMP N 13 Semarang yang berjumlah 45 siswa. Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dan

hasil belajar siswa dari siklus I-II. Pada siklus I aktifitas psikomotorik

sebesar 66 menjadi 71 diakhir siklus II, afektif (minat) 0% menjadi

16%, dan angket sebesar 51% siswa menyatakan positif dan 49% siswa

menyatakan sangat positif. Sedangkan rata-rata hasil belajar siklus I

sebesar 73 menjadi 82 diakhir siklus II.

4. Hastuti (2009) meneliti (1) pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap

tingkat pemahaman, (2) keterlibatan siswa, (3) kendala-kendala yang

dialami siswa selama mengikuti pembelajaran matematika pada pokok

bahasan fungsi. Sampel dan populasi penelitian yaitu siswa kelas VIII-

C SMP Negeri 3 Godean yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian ini

menunjukkan (1) penggunaan metode inkuiri cukup membantu siswa

memahami materi pelajaran, tampak dari rata-rata kelas selama empat

kali evaluasi, rata-rata keseluruhannya adalah 60,84%, (2) penggunaan

metode inkuiri kurang efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa,

(3) masih ada kendala-kendala yang dialami siswa selama mengikuti

pembelajaran matematika pada pokok bahasan fungsi dengan metode

inkuiri, di antanya: kondisi kelas yang ramai dan tidak terkendali, siswa

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

masih bingung dalam mengerjakan soal, siswa malu bertanya, dan

siswa belum terbiasa dengan metode inkuiri.

5. Sugiyarti (2009) meneliti keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa melalui pembelajaran matematika berbasis masalah. Sampel dan

populasi penelitian yaitu siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo

Kabupaten Pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata evaluasi

pada siklus I adalah pretest 53,51 dengan ketuntasan 28,89% dan

postest 71,78 dengan ketuntasan 60,86%, rata-rata tes keterampilan

berpikir kritis siswa 7,82 dari skor maksimal 30. Hasil pretes siklus II

adalah 71,13 dengan ketuntasan 56,52% sedangkan hasil postest siklus

II diperoleh nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan 89,13%.

6. Kuntari (2009) meneliti (1) efektivitas pembelajaran matematika di

SMA dengan menggunakan metode inkuiri dilihat dari keaktifan siswa

dan prestasi belajar siswa, (2) tanggapan siswa dan pendapat guru

terhadap pembelajaran matematika dengan metode inkuiri. Sampel dan

populasi penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5

Yogyakarta. Hasil penelitian yaitu (1) metode inkuiri cukup efektif

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, (2) ada peningkatan

prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang

signifikan antara skor pre-test dan skor post-test, (3) siswa memberi

tanggapan positif terhadap pembelajaran matematika dengan metode

inkuiri.

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Widyaningsih (2010) meneliti efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas

V SD Kanisius Kintelan I tentang proses pembentukan tanah karena

pelapukan dengan metode inkuiri terbimbing. Efektivitas pembelajaran

diteliliti melalui hasil belajar siswa sebelum dan setelah mengikut

pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Sampel dan populasi

penelitian yaitu siswa kelas V SD Kanisius Kintelan 1 yang berjumlah

32 siswa. Hasil dari penelitian ini ada peningkatan yang signifikan

antara skor mean pre-test dan skor mean post-test siswa sebesar 59,37%

atau sembilan belas siswa dari tiga puluh dua siswa dapat mencapai

KKM.

8. Sa’diyah (2010) meneliti (1) pengaruh penerapan model Problem Based

Instruction (PBI), dan (2) mengetahui lebih efektif mana pembelajaran

menggunakan model PBI atau model Direct Instruction pada

pembelajaran fisika melalui metode demonstrasi terhadap keterampilan

berpikir kritis siswa. Populasi penelitian yaitu kelas VII A, VIIB, dan

VIIC SMPN 5 Depok. Sampel penelitian yaitu kelas VIIA dan VIIC.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) thitung untuk absolute gain adalah

2,709, sedangkan standard gain adalah 2,908. Besar t tabel df=72-2=70

adalah 1,99. Artinya ada perbedaan peningkatan keterampilan berpikir

kritis siswa. (2) Nilai rata-rata standard gain kelas eksperimen adalah

0,68, sedangkan kelas kontrol adalah 0,56. Artinya pembelajaran PBI di

kelas eksperimen lebih efektif daripada pembelajaran DI di kelas

kontrol.

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berikut ini literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya:

Metode inkuiri Prestasi belajar


terbimbing dan berpikir kritis

Supiyatun (2004)
Triana (2007) Keterampilan proses dan
Metode inkuiri dan media berpikir kritis
komputer

Sugiyarti (2005)
Ismawati (2007) Berpikir kritis dan hasil
Metode inkuiri, peningkatan belajar
aktivitas, dan hasil belajar

Kuntari (2009)
Hastuti (2009) Metode Inkuiri dan
Metode inkuiri dan berpikir kritis
keterlibatan siswa

Sa’diyah (2010)
Model Problem Based
Widyaningsih (2010) Instruction dan berpikir
Metode inkuiri terbimbing kritis
dan hasil belajar

Yang perlu diteliti


Metode inkuiri
terbimbing prestasi
belajar, dan berpikir
kritis

Gambar 5. Literatur Map dari Penelitian-penelitian Sebelumnya

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Beberapa penelitian-penelitian tentang metode inkuiri, prestasi belajar, dan

kemampuan berpikir kritis yang dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa

metode inkuiri efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, beberapa

menunjukkan bahwa metode inkuiri efektif meningkatkan kemampuan berpikir

kritis siswa. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, belum ada yang meneliti

tentang metode inkuiri, prestasi belajar, dan kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif siswa di tingkat pendidikan dasar.

2.2 Kerangka Berpikir

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dari aktivitasnya yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif. Selain prestasi belajar, kemampuan yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran adalah kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif. Kemampuan berpikir kritis kategori kognitif memiliki enam kecakapan

yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri.

Prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dapat

dikembangkan melalui metode inkuiri.

Metode inkuiri menekankan pada pembelajaran yangmemberikan kesempatan

siswa untuk aktif dan terampil memecahkan masalah dengan penyelidikan untuk

menemukan konsep dan prinsip sendiri. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri

mencakup kegiatan orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

melakukan percobaan, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan

mengevaluasi.Siswa berperan sebagai subjek dalam pembelajaran. Ada beberapa

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jenis metode inkuiri yaitu Guided Discovery-Inquiri, Modified Inquiry, Free

Inquiry, Invitation into Inquiry, dan Inquiry Role Approach. Jenis metode inkuiri

yang sesuai untuk pendidikan dasar adalah Guided Discovery-Inquiry (metode

inkuiri terbimbing). Jika metode inkuiri terbimbing diterapkan pada kelompok

eksperimen, capaian prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis pada kategori

kognitif pada kelompok eksperimen akan lebih tinggi dari capaian pada kelompok

kontrol yang tidak menggunakan metode inkuiri terbimbing.

2.3 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini yaitu:

1. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pembentukan

tanah akibat pelapukan batuan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDK Wirobrajan Semester

Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pembentukan

tanah akibat pelapukan batuan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa kelas

V SDK Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesaskan dalam piramida terbalik

dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari penelitian

kuantitatif eksperimental yang mulai dengan kajian pustaka, penelitian-penelitian

sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Variabel Variabel
metode inkuiri prestasi belajar dan berpikir
kritis kategori kognitif

Kajian Pustaka

Penelitian-penelitian
sebelumnya

Kerangka berpikir

Hipotesis

Gambar 6. Proses Penyusunan Hipotesis

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Pembahasan metode penelitian yaitu mengenai jenis penelitian yang digunakan,

populasi dan sampel penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian eksperimen menurut Sugiono (2011: 107) yaitu “metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Beberapa bentuk desain eksperimen

(Sugiyono, 2011: 109-116) yaitu:

1. Pre-Eksperimental Designs (nondesigns)

Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependent, tidak ada variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara

random. Bentuk pre-eksperimental designs yaitu one-shot case study, one-

group pretest-posttest design, dan intact-group comparison.

2. True Eksperimental Design

Desain ini merupakan eksperimen sesungguhnya. Peneliti dapat

mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sampel yang digunakan sebagai kelompok eksperimen maupun kontrol

diambil secara random. Bentuk true experimental design yaitu posttest only

control design dan pretest group design.

3. Faktorial Design

Desain ini merupakan modifikasi true experimental design, yaitu

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (independent variabel) terhadap hasil (dependent

variabel).

4. Quasi Experimental Design

Desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design.

Terdapat kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Bentuk quasi-experimental design yaitu time-series design dan

non-equivalent control group design.

Ary mengemukakan desain eksperimental, kriteria desain eksperimental, dan

tanda kedalaman penelitian eksperimen sebagai berikut (2007: 358-359):

“Desain eksperimental merupakan kerangka konseptual untuk melaksanakan

eksperimen. Kriteria yang paling penting untuk memilih desain adalah bahwa

desain haruslah tepat untuk menguji hipotesis penelitian. Tanda kedalaman

penelitian eksperimental bukan terletak pada apakah penelitiannya cukup

rumit atau cukup sederhana, tetapi apakah desain yang dipilih tepat untuk

menguji hipotesis”.

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Untuk kepentingan penelitian ini yang diambil adalahquasi-experimental

design tipe non-equivalent control group design. Pada jenis penelitian ini

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random atau

acak. Adapun desain penelitian dengan quasi-experimental design tipe non-

equivalent control group design dapat dilihat pada gambar berikut:

O1 X O2

O3 O4

Gambar 7. Desain Penelitian

Keterangan:

O1 = Hasil observasi pre-test kelas eksperimen

O2 = Hasil observasi pos-test kelas eksperimen

O3 = Hasil observasi pre-test kelas kontrol

O4 = Hasil observasi pos-test kelas kontrol

X = Perlakuan (treatment) penerapan metode inkuiri terbimbing

Semua data yang diobservasi adalah data yang diambil dari variabel

dependent dengan pre-test dan post-test dari kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Sedangkan data dari variabel independent tidak dianalisis. Untuk

mengetahui kemampuan awal siswa, sebelum pembelajaran dilakukan pre-test

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan (treatment) pada

kelompok eksperimen yaitu penerapan metode inkuiri terbimbing. Ary (2007)

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengatakan bahwa meskipun kelompok kontrol tidak menerima perlakuan, bukan

berarti subjek pada kelompok kontrol tidak menerima pengalaman sama sekali.

Pada penelitian ini, kelompok kontrol diajar dengan metode tradisional atau

metode biasa. Pada akhir pembelajaran dilakukan post-test pada kedua kelompok.

Skor pre-test dibandingkan dengan skor post-test pada kelompok eksperimen

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan sebelum dan sesudah

pembelajaran. Selanjutnya mean atau rata-rata kenaikan kedua kelompok

dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rata-rata kenaikan yang

digunakan agar kondisi awal yang homogen antara dua kelompok dapat

diabaikan.

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Tanlain (2010), populasi merupakan sekelompok orang atau

sekelompok peristiwa yang sekurang-kurangnya memiliki satu sifat atau kualitas

yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Wirobrajan

yang beralamat di Jln. Hos Cokroaminoto No.8, Pakuncen, Wirobrajan,

Yogyakarta. Pemilihan tempat penelitian berdasarkan tempat praktek kerja

lapangan (PPL) peneliti di sekolah tersebut.

Bagi Tanlain (2010), sampel merupakan sebagian anggota populasi yang

dipilih peneliti untuk diamati, diukur, dan diperiksa yang dianggap mewakili

populasi. Karena kelas masih satu kesatuan kelompok sekolah yang utuh yang

akan menimbulkan banyak kesulitan jika dibagi-bagi, seluruh populasi diambil

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai sampel sekaligus. Sampel penelitian ini ada dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu siswa

kelas VASDK Wirobrajan yang berjumlah 32 siswa. Sedangkan kelompok kontrol

yaitu siswa-siswi kelas VB SDK Wirobrajan yang berjumlah 34 siswa.

Pemilihan kelompok eksperimen berdasarkan pemilihan guru mitra yang

merupakan wali kelas VA, sedangkan kelas VB dijadikan sebagai kelompok

kontrol. Kegiatan mengajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dilaksanakan oleh guru mitra. Guru mitra sebagai guru kelas tentunya lebih

mengenal kondisi kelas dibandingkan peneliti. Kegiatan pengamatan dan

dokumentasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dilaksanakan oleh

peneliti. Oleh karena itu, guru mitra ditunjuk sebagai pengajar. Pengajar pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilaksanakan oleh satu guru agar

tidak ada faktor lain yang mempengaruhi. Misalnya, faktor efisiensi mengajar,

semangat mengajar, dan pengelolaan kelas dapat menjadi faktor bias yang

mempengaruhi hasil eksperimen. Jika pembelajaran dilaksanakan oleh guru yang

berbeda, sejauh mungkin kondisi dua kelas tersebut dibuat homogen sehingga

memang hanya faktor variabel independent saja yang menjadi faktor pembeda.

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 24 Maret sampai dengan 1 April 2011.

Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol:

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Alokasi
Hari/Tanggal Kelompok Kegiatan
Waktu
Kamis, 24 Maret 2011 Eksperimen 2 x 35 Menit Pre-test
Jumat, 25 Maret 2011 Kontrol 2 x 35 Menit Pre-test
Kamis, 24 Maret 2011 Eksperimen 3 x 35 menit Pembelajaran tentang
batuan dengan metode
inkuiri
Senin, 28 Maret 2011 Kontrol 3 x 35 menit Pembelajaran tentang
materi batuan dengan
metode tradisonal
Selasa, 29 Maret 2011 Eksperimen 3 x 35 menit Pembelajaran tentang
pelapukan batuan
dengan metode inkuiri
Selasa, 29 Maret 2011 Kontrol 3 x 35 menit Pembelajaran tentang
pelapukan batuan
dengan metode
tradisional
Rabu, 30 Maret 2011 Eksperimen 3 x 35 menit Pembelajaran tentang
lapisan tanah dengan
metode inkuiri
Jumat, 1 April 2011 Kontrol 3 x 35 menit Pembelajaran tentang
lapisan tanah dengan
metode tradisional
Sabtu, 30 Maret 2011 Eksperimen 2 x 35 menit Post-test
Sabtu, 1 April 2011 Kontrol 2 x 35 menit Post-test

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 61) “variabel adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi terentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu :

1. Variabel independent (bebas)

Menurut Ary (2007) dikatakan bahwa variabel independent adalah

variabel yang mendahului atau yang mempengaruhi variabel dependent.

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Variabel independent dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri

terbimbing.

2. Variabel dependent (terikat)

Menurut Ary (2007) dikatakan bahwa variabel dependent adalah

variabel yang merupakan akibat, atau yang tergantung pada variabel yang

mendahuluinya. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif.

Variabel Independent Variabel Dependent

Prestasi belajar

Penerapan metode
inkuiri terbimbing
Kemampuan
berpikir kritis
kategori kognitif

Gambar 8. Variabel Penelitian

3.5 Definisi Operasional

1. Metode inkuiri adalah metode belajar yang memberikan siswa

kesempatan untuk akif dan terampil memecahkan masalah dengan

penyelidikan untuk menemukan konsep dan prinsip mencakup kegiatan

dengan tujuh langkah yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan

hipotesis, melakukan percobaan, menarik kesimpulan, mempresentasikan

hasil, dan mengevaluasi.

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri yang masih banyak

diarahkanoleh guru, yaitu dengan memberikan petunjuk berupa prosedur

dan pertanyaan-pertanyaan pengarah.

3. Prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA adalah kemampuan perolehan

skor siswa dalam mata pelajaran IPA mencakup penguasaan pengetahuan

dan pemahaman yang diperoleh dari skor hasil tes 10 butir pertanyaan

pilihan ganda yang disusun peneliti.

4. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir untuk menilai

secara terarah dan terukur yang menghasilkan interpretasi, analisis

evaluasi, dan kesimpulan, dan juga penjelasan terhadap pertimbangan-

pertimbangan faktual, konseptual, metodologis, kriteriologis, atau

kontekstual yang menjadi dasar penilaian tersebut.

5. Kemampuan berpikir kritis kategori kognitif mencakup kemampuan

berpikir kritis siswa yang meliputi aspek-aspek kognitif yaitu kecakapan

interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri

yang diperoleh dari skor hasil tes 6 butir pertanyaan essai yang disusun

peneliti.

3.6 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010) mengatakan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk

mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi:

1. Tes prestasi belajar untuk mengukur prestasi belajar siswa yaitu tes

tertulis berupa 10 soal pilihan ganda (PG).

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Tes kemampuan berpikir kritis untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis siswa yaitu tes tertulis berupa 6 soal essai.

Berikut ini kisi-kisi soal pilihan ganda dan essai:

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Essai

Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan SDA
Kompetensi Dasar: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
Aspek
Indikator No. Soal
Kognitif
Menyebutkan jenis-jenis batuan dan ciri-cirinya Interpretasi Pilihan
Menyebutkan penyebab pelapukan pada batuan Ganda: 17,
Menyebutkan jenis-jenis pelapukan pada batuan 19
Menyebutkan jenis-jenis tanah
Menyebutkan bahan penyusun tanah Essai:1
Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan ciri-cirinya Analisis Pilihan
Mengidentifikasi penyebab pelapukan pada batuan. Ganda : 18,
Menggolongkan penyebab percepatan pelapukan pada batuan 21
Membedakan jenis-jenis tanah berdasarkan bahan penyusun dan
kemampuan dalam menyerap air Essai: 2
Menilai berbagai jenis batuan berdasarkan warna, kekerasan dan Evaluasi Pilihan
permukaannya Ganda: 14,
Menilai beberapa penyebab pelapukan pada batuan secara fisika, 15
kimia, dan biologi
Menilai perbedaan jenis-jenis tanah berdasarkan bahan penyusun Essai: 3
dan kemampuan menyerap air
Menyimpulkan perbedaan jenis-jenis batuan berdasarkan warna, Inferensi Pilihan
kekerasan dan permukaannya Ganda: 16,
Menyimpulkan percepatan pelapukan batuan oleh perbedaan 22
temperatur panas-dingin yang tinggi
Menyimpulkan percepatan pelapukan batuan oleh lumut yang Essai: 4
menempel pada batuan
Menyimpulkan percepatan tanah menyerap air oleh bahan
penyusun tanah.
Menjelaskan proses terbentuknya berbagai jenis batuan Eksplanasi Pilihan
Menjelaskan alasan batuan memiliki perbedaan warna, kekerasan Ganda: 6, 9
dan permukaannya
Menjelaskan proses terbentuknya tanah karena pelapukan Essai: 5
Menjelaskan proses pelapukan fisika, kimia, dan biologi
Menjelaskan bahan penyusun setiap jenis tanah.
Menjelaskan kemampuan setiap jenis tanah dalam menyerap air
Menghargai pendapat teman Regulasi Essai: 6

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3. Ekuivalensi Soal Pilihan Ganda

Nomor Soal Pilihan Ganda


No. Aspek Uji Validitas Tabulasi Data Lembar Soal
Siswa
1 Interpretasi 25 soal A, 7 soal B 6, 8 17, 19
2 Analisis 27 soal A, 6 soal B 7, 9 18, 21
3 Evaluasi 29 soal A, 1 soal B 3, 4 14, 15
4 Inferensi 26 soal A, 3 soal B 5, 10 16, 22
5 Eksplanasi 21 soal A, 24 soal B 1, 2 6, 9

Kriteria penentuan skor pada soal pilihan ganda dan essai, yaitu sebagai

berikut:

1. Pilihan ganda

Jika benar skor = 1

Jika salah skor = 0

2. Essai

Tabel 4. Kriteria Penentuan Skor Essai

No. Soal Kriteria Skor


1 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar 2
Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar 3
Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar 4
Jika dapat menyebutkan empat jawaban benar 5
2 Jika tidak menjawab atau jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan: batuan 2
Jika dapat menyebutkan: batuan yang berasal dari batuan sedimen atau 3
beku
Jika dapat menyebutkan: batuan yang berasal dari batuan sedimen atau 4
beku yang mengalami perubahan (metamorfosis)
Jika dapat menyebutkan: batuan yang berasal dari batuan sedimen atau 5
beku yang mengalami perubahan (metamorfosis) karena mendapat panas
dan tekanan dari dalam bumi
3 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar 2
Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar 3
Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar 4
Jika dapat menyebutkan empat jawaban benar 5
4 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar 2

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar 3


Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar 4
Jika dapat menyebutkan empat jawaban benar 5
5 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika jawaban menyebabkan pelapukan batuan 2
Jika jawaban mempercepat pelapukan batuan. 3
Jika jawaban mengandung zat asam atau sulfur. 4
Jika jawaban mengandung zat asam yang dapat mempercepat proses 5
pelapukan batuan.
6 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika jawaban melarang atau menjelaskan bahwa tanah liat tidak subur 2
atau menjelaskan bahwa tanah humus yang paling subur
Jika jawaban melarang dan menjelaskan bahwa tanah liat tidak subur 3
atau menjelaskan bahwa tanah humus yang paling subur
Jika jawaban melarang dan menjelaskan bahwa tanah humus paling 4
subur karena dapat menahan air dan mengandung unsur hara.
Jika jawaban menghargai jawaban teman; melarang; dan menjelaskan 5
bahwa tanah liat tidak subur karena sulit menahan air dan sedikit
mengandung unsur hara atau menjelaskan bahwa tanah humus yang
paling subur karena dapat menahan air dan mengandung unsur hara.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Soal-soal pilihan ganda (PG) diujicobakan di SDN I Godean dan SDN I

Krajan dengan jumlah siswa SDN I Godean kelas VA sebanyak 39 siswa, kelas

VB sebanyak 36 siswa, dan SDN I Krajan sebanyak 39 siswa. Total jumlah

responden untuk uji kelompok soal A adalah 76 siswa dan kelompok soal B

adalah 69 siswa. Target peneliti adalah 10 soal pilihan ganda yang valid dan

reliabel yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk keperluan uji

coba, peneliti mengembangkan 20 soal pilihan ganda. Bersama dengan dua

peneliti lain diujikan 60 soal untuk uji empirik soal.

1. Penentuan Validitas

Menurut Masidjo (2004) dikatakan bahwa validitas suatu tes adalah

taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas konstruksi instrumen disusun berdasarkan konsultasi ahli

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(expert judgment) dan analisis faktor. Analisis faktor menggunakan korelasi

product moment dari Pearson, sebagai berikut (Sugiyono, 2010):

Σ𝑥𝑦
Γ𝑥𝑦 =
Σ𝑥 2 (Σ𝑦 2 )

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

x = (xi–𝑥)

y = (yi–𝑦)

Untuk mempermudah perhitungan digunakan program komputer

PASW 18 for Windows(Predictive Analytics SoftWare) yang dulu bernama

SPSS sejak tahun 2009 bernama PASW. Hasil perhitungan uji validitas

dengan PASW 18 for Windows menggunakan rumus product moment

terhadap 60 soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Uji Validitas Kelompok Soal A

No. Item Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keputusan


1 0,204 0,077 Tidak valid
2 0,421** 0,000 Valid
3 0,229* 0,047 Valid
4 0,478** 0,000 Valid
5 0,012 0,917 Tidak valid
6 0,095 0,415 Tidak valid
7 0,465** 0,000 Valid
8 0,271* 0,018 Valid
9 0,417** 0,000 Valid
10 0,278* 0,015 Valid
11 0,197 0,088 Tidak valid
12 0, 236* 0,04 Valid

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13 0,084 0,472 Tidak valid


14 0, 278* 0,015 Valid
15 0,077 0,508 Tidak valid
16 0,575** 0,000 Valid
17 0,338** 0,003 Valid
18 0,440 0,000 Valid
19 0,157 0,176 Tidak valid
20 -0,025 0,833 Tidak valid
21 0,284* 0,013 Valid
22 0,255* 0,026 Valid
23 0,276* 0,016 Valid
24 0,277* 0,015 Valid
25 0,458** 0,000 Valid
26 0,324** 0,004 Valid
27 0,387** 0,001 Valid
28 0,212 0,066 Tidak valid
29 0,330** 0,004 Valid
30 0,224 0,052 Tidak valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 6. Uji Validitas Kelompok Soal B

No. Item Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keputusan


1 0,354** 0,003 Valid
2 0,171 0,159 Tidak valid
3 0,269* 0,025 Valid
4 0,345** 0,004 Valid
5 0,300* 0,012 Valid
6 0,450** 0,000 Valid
7 0, 467** 0,000 Valid
8 0,437** 0,000 Valid
9 -0,109 0,371 Tidak valid
10 0,064 0,601 Tidak valid
11 0,227 0,060 Tidak valid
12 0,361** 0,002 Valid
13 0,333** 0,005 Valid
14 0,450** 0,000 Valid
15 -0,161 0,187 Tidak valid
16 0,239* 0,048 Valid
17 0,082 0,502 Tidak valid
18 0,462** 0,000 Valid
19 0,186 0,125 Tidak valid
20 0,372** 0,002 Valid

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21 0,423** 0,000 Valid


22 0,255* 0,034 Valid
23 0,251* 0,037 Valid
24 0,229 0,058 Tidak valid
25 0,446** 0,000 Valid
26 0,264* 0,028 Valid
27 -0,032 0,796 Tidak valid
28 0,450** 0,000 Valid
29 0,421** 0,000 Valid
30 0,129 0,291 Tidak valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dengan demikian dari kelompok soal A terdapat 20 item yang valid dan

kelompok soal B ada 20 soal yang valid.

Validitas isi disusun berdasarkan rancangan yang telah ada dan diuji

dengan membandingkan program yang ada serta konsultasi ahli. Validitas

isi dicek dengankisi-kisi instrumendan uji beda 27% skor atas dan 27% skor

bawah dengan uji T-test. Dari 40 soal yang valid di atas diambil 27% skor

tertinggi dan 27% skor terendah untuk diuji perbedaannya. Kriteria yang

digunakan untuk uji beda dengan T-test(Yulius, 2010):

1) Jika probabilitas sig. < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang positif

dan signifikan antara skor atas dan skor bawah.

2) Jika probabilitas sig. > 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang

positif dan signifikan antara skor atas dan skor bawah.

Berikut ini hasil perhitungan uji beda soal A dengan PASW 18 for

Windows.

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 7. Uji Beda Soal Pilihan Ganda

Levene's Test for Equality of


t-test for Equality of Means
Variances
Sig. (2-
F Sig. df
tailed)
Kel. Soal A 3,571 0,095 8 0,000
Kel. Soal B 0,144 0,714 8 0,000

Berdasarkan tabel di atas, harga Sig.(2-tailed) pada soal A dan soal B

sebesar 0,000. Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara skor atas dan skor

bawah. Artinya item-item kelompok soal A dan kelompok soal B sebanyak

40 item dapat digunakan sebagai instrumen yang telah teruji validitasnya.

2. Penentuan Reliabilitas

Menurut Masidjo (2004: 233) “suatu tes yang reliabel atau andal adalah

suatu tes yang hasil pengukurannya dalam satu atau berbagai pengukuran

menunjukkan hasil yang konsisten atau hasil yang yang tepat dan teliti”.

Untuk penentuan reliabilitas hanya diambil item-item yang valid saja yaitu

40 item. Penentuan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach.

Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut

(Sugiyono,2010):

k Σsi 2
Γ¡ = 1−
(k − 1) st 2

Keterangan:

k= mean kwadrat antara subjek

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Σ𝑠𝑖 2 = mean kwadrat kesalahan

𝑠𝑡 2 = varians total

Berikut ini perhitungan reliabilitas dengan PASW 18 for Windows

menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk kelompok soal A dan

kelompok soal B:

Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal

Cronbach's Alpha Kualifikasi


Kel. Soal A 0,679 Cukup
Kel. Soal B 0,705 Cukup

“Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach

Alpha>0,60”(Nunnaly dalam Ghozali, 2009:46). Tabel di atas menunjukkan

harga Cronbach’s Alpha untuk kelompok soal A sebesar 0,679 dan

kelompok soal B sebesar 0,705. Hal tersebut menunjukkan bahwa 40 soal

tersebut reliabel sehingga layak dijadikan sebagai instrumen pengumpul

data. Soal yang valid diambil 10 item untuk dijadikan instrumen penelitian

yaitu soal A nomor 16, 21, dan 29. Soal B yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 12,

dan 13.

3. Penentuan validitas soal essai

Penentuan validitas soal essaidilakukan melalui expert judgment.

Pengembangan instrumen merujuk pada buku yang ditulis ahli dalam

pengembangannya lalu dikonsultasikan kepada dua dosen pembimbing.

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Pengumpulan Data dan Instrumen

No Kelompok Peubah Data Pengumpulan Instrumen


1 Pembelajaran - - RPP, LKS
2 Prestasi Skor Pre-tes Tes tertulis: 10 PG
Eksperimen belajar pre-tes dan 6 soal uraian
(VA) dan Skor Post-tes Tes tertulis: 10 PG
Kontrol post-tes dan 6 soal uraian
3 (VB) Kemampuan Skor Pre-tes Tes tertulis: 10 PG
berpikir kritis pre-tes dan 6 soal uraian
kategori Skor Post-tes Tes tertulis: 10 PG
kognitif post-tes dan 6 soal uraian

3.9 Teknik Analisis Data

Hipotesis penelitian ini adalah 1) Penerapan metode inkuiri pada mata

pelajaran IPA materi pembentukan tanah akibat pelapukan batuan meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas V SDK Wirobrajan Semester Genap Tahun Ajaran

2010/2011, dan 2) Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi

pembentukan tanah akibat pelapukan batuan meningkatkan kemampuan berpikir

kritis pada kategori kognitif siswa kelas V SDK Wirobrajan Semester Genap

Tahun Ajaran 2010/2011.

Berdasarkan hipotesis tersebut dilakukan beberapa pengujian untuk

menganalisis data, sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa statistik parametris bekerja

berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis

berdasarkan distribusi normal. Oleh karena itu, dilakukan pengujian

normalitas data terlebih dahulu untuk menentukan jenis statistik yang akan

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh terdistribusi dalam kurva yang normal atau tidak. Jika data

terdistribusi secara normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan

statistik parametris, misalnya T-test atau ANOVA. Jika data terdistribusi

tidak normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non

parametris, misalnya Mann-Whitney test atau Kruskal-Wallis test.Berikut

rumus Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967):


max
i−1 i
D= F Yi − , − F Yi
1≤i≤N
N N

Keterangan:

D = Distribusi

F = Distribusi kumulatif teori

Yi = Titik data

i
= Batas atas perbedaan antara kedua formula
N

Perhitungan statistik untuk uji normalitas menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z. Kriteria yang digunakan:

jika signifikansi (sig.) > 0,05 data memiliki distribusi normal. Sebaliknya,

jika signifikansi (sig.) < 0,05 data memiliki distribusi tidak normal (Ghozali,

2009: 151). Uji normalitas data juga akan dilengkapi dengan pemaparan

grafik histogram untuk memperlihatkan apakah distribusi data ada dalam

kurva normal (kurva Gauss atau kurva bel simetris).

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Uji Perbandingan Mean

Jika data berdistribusi normal, statistik yang digunakan adalah statistik

parametris yaitu T-test. Berikut rumus perhitungan T-test yang digunakan

untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi (Sugiyono,

2010: 122).

x1 − x2
t=
s 21 s 22 s1 s2
+ − 2r
n1 n2 n1 n2

Keterangan:

x1 = Rata-rata sampel 1

x2 = Rata-rata sampel 2

s1 = Simpangan baku sampel 1

s2 = Simpangan baku sampel 2

s12 = Varianssampel 1

s22 = Varianssampel 2

r = Korelasi antara dua sampel

Perhitungan statistik untuk uji perbandingan mean menggunakan

PASW 18 for Windows dengan rumusIndependent sample T-Test.

Kriterianya adalah: jika probabilitas sig. < 0,05 yang berarti terdapat

perbedaan yang positif dan signifikan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Jika probabilitas sig. > 0,05 yang berarti tidak ada

perbedaan yang positif dan signifikan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol (Yulius, 2010). Perbedaan yang positif artinya

berpengaruh secara positif yang berarti ada peningkatan.

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jika data terdistribusi secara tidak normal, statistik yang digunakan

adalah statistik non parametris, yaitu Mann-Whitney test dengan rumus

sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 153).

n 1 (n 1 ⊣1)
U1 = n1 n2 + − R1 dan
2

n2 (n2 ⊣ 1)
U2 = n1 n2 + − R2
2
Keterangan:

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

U1 = jumlah peringkat 1

U2 = jumlah peringkat 2

R1 = Jumlah ranking pada sampel n1

R2 = Jumlah ranking pada sampel n2

3. Uji Ranking

Uji ranking digunakan untuk membandingkan perbedaan ranking

antardata. Jika data terdistribusi secara normal, analisis selanjutnya

menggunakan statistik parametris yaitu ANOVA (Analysis of Variance)

dengan rumus singkatnya sebagai berikut (Plonsky, 2009).

(x1 − x2 )2
Fcomp = 1 1
MSw +
n1 n2

Keterangan:

Fcomp = F complex

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MSw = Rata-rata variasi dalam kelompok

x1 = Rata-rata sampel 1

x2 = Rata-rata sampel 2

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

Jika data terdistribusi secara tidak normal, analisis selanjutnya

menggunakan Kruskal-Wallis test dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono,

2010: 219).

k
12 R2j
H= − 3(N + 1)
N(N + 1) nj
j=1
Keterangan:

N = Banyak baris dalam tabel

k = Banyak kolom

R j = Jumlah ranking dalam kolom

Perhitungan statistik untuk uji ranking kognitif menggunakan PASW 18

for Windows dengan rumusThe Kruskal-Wallis One Way Analisis of

Variance. Kriteria yang digunakan yaitu jika probabilitas sig.< 0,05 yang

berarti terdapat perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan skor

sehingga dapat dibuat ranking capaian skor tertinggi sampai terendah.

Sebaliknya, jika probabilitas sig.> 0,05 yang berarti tidak terdapat

perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan skor aspek kognitif yang

secara statistik tidak dapat dibuat perankingan capaian skor kenaikan meski

secara numerik masing-masing skor berbeda (Yulius, 2010).

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berisi

deskripsi data penelitian yaitu data yang diperoleh untuk dianalisis. Selanjutnya

analisis data untuk menguji hipotesis penelitian. Diuraikan juga pembahasan hasil

penelitian dan keterbatasan penelitan.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, ada dua jenis data penelitian

yang diperoleh yaitu:

4.1.1.1 Data Prestasi Belajar

Data prestasi belajar diperoleh dari hasil test pilihan ganda (PG). Jumlah soal

pilihan ganda yaitu 10 item soal, yang terdiri dari aspek interpretasi, analisis,

evaluasi, inferensi, dan eksplanasi. Masing-masing aspek ada pada 2 item soal.

Soal pilihan ganda tersebut diberikan pada pre-test dan post-test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga ada empat jenis data utama yang

diperoleh yaitu: 1) data pre-test PG kelompok eksperimen, 2) data post-test PG

kelompok eksperimen, 3) data pre-test PG kelompok kontrol, dan 4) data post-test

PG kelompok kontrol. Setelah dikonsultasikan oleh ahli item soal nomor 7

dinyatakan tidak layak atau cacad sehingga tidak digunakan dalam perhitungan.

Hal tersebut dikarenakan item soal memiliki dua pilihan jawaban yang benar.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 10. Tabulasi Skor Pre-test Pilihan Ganda Kelompok Eksperimen

No. Item
No. Urut Total
1 2 3 4 5 6 7* 8 9 10
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 6
2 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5
3 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4
4 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
5 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
6 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4
7 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
8 0 0 0 1 1 1 1 0 1 5
9 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5
10 1 0 0 0 0 0 1 1 1 4
11 0 0 0 1 0 1 1 1 1 5
12 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4
13 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
14 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5
15 1 1 1 0 0 0 1 1 1 6
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
17 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7
19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7
20 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5
21 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3
22 1 1 1 0 0 0 1 1 1 6
23 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6
24 1 0 1 0 0 1 0 1 0 4
25 1 1 1 1 0 0 1 0 1 6
26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
27 1 1 1 1 0 0 1 0 0 5
28 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
29 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7
30 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3
31 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
32 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2
Rata-rata 0,75 0,53 0,56 0,41 0,31 0,31 0,78 0,41 0,84 4,91
* item dieliminasi

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 11. Tabulasi Skor Post-test Pilihan Ganda Kelompok Eksperimen

No. Item
No. Urut Total
1 2 3 4 5 6 7* 8 9 10
1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 5
2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7
3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7
4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6
7 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5
8 0 1 0 1 0 1 1 0 1 5
9 1 0 0 0 0 1 1 1 1 5
10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
11 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6
12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
13 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4
14 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7
15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
17 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6
18 1 0 0 1 0 1 1 1 1 6
19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7
20 1 0 1 0 0 1 1 0 1 5
21 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6
22 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
23 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6
24 1 1 0 0 0 1 0 0 1 4
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
29 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4
30 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5
31 1 1 0 0 1 1 1 0 0 5
32 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7
Rata-rata 0,87 0,56 0,65 0,68 0,28 0,68 0,96 0,62 0,91 6,25
* item dieliminasi

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 12. Tabulasi Skor Pre-test Pilihan Ganda Kelompok Kontrol

No. Urut No. Item


Total
1 2 3 4 5 6 7* 8 9 10
1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 4
2 0 1 1 0 0 0 0 1 1 4
3 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3
4 1 0 1 0 0 1 1 0 1 5
5 1 1 1 0 1 0 1 0 0 5
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
7 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
8 1 1 0 1 1 0 1 0 1 6
9 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7
10 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
11 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
12 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5
13 0 1 0 0 1 0 1 0 1 4
14 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
15 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 5
17 1 1 0 0 0 1 1 0 1 5
18 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5
19 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5
20 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7
22 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7
23 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7
24 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5
25 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6
26 1 1 0 1 0 0 1 0 0 4
27 1 0 0 0 0 1 1 0 1 4
28 1 1 0 1 1 0 1 0 1 6
29 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7
30 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5
31 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
32 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6
33 0 1 0 1 1 0 1 0 1 5
34 1 1 0 0 0 1 1 0 1 5
Rata-rata 0,83 0,79 0,23 0,47 0,52 0,35 0,94 0,23 0,85 5,23
* item dieliminasi

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 13. Tabulasi Skor Post-test Pilihan Ganda Kelompok Kontrol

No. Item
No. Urut Total
1 2 3 4 5 6 7* 8 9 10
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 6
2 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6
3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7
4 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
8 0 1 0 1 0 1 1 1 1 6
9 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7
10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7
11 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6
12 1 1 1 1 0 0 1 0 1 6
13 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5
14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
17 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
18 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7
19 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
22 1 1 0 0 0 1 1 0 1 5
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
24 1 0 0 1 0 1 1 0 1 5
25 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
26 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4
27 1 0 0 1 0 1 1 0 1 5
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
30 1 0 0 1 0 1 1 0 0 4
31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
32 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
34 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
Rata-rata 0,79 0,79 0,5 0,88 0,35 0,79 1 0,67 0,94 6,73
* item dieliminasi

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1.1.2 Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif

Data kemampuan berpikir kritis kategori kognitif diperoleh dari hasil tes

essai. Jumlah soal essai yaitu 6 item soal, yang terdiri dari aspek interpretasi,

analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri. Soal essai juga

diberikan pada pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

sehingga ada empat jenis data utama yang diperoleh yaitu: 1) data pre-test essai

kelompok eksperimen, 2) data post-test essai kelompok eksperimen, 3) data pre-

test essai kelompok kontrol, dan 4) data post-test essai kelompok kontrol.

Tabel 14. Tabulasi Skor Pre-test Essai Kelompok Eksperimen

No. Item 1 2 3 4 5 6
Total
Skala 1-5 skor
No.Siswa
1 1 2 3 3 3 1 13
2 1 1 5 1 3 1 12
3 1 1 5 1 1 1 10
4 1 1 4 4 5 3 18
5 1 1 5 5 3 1 16
6 2 1 4 3 2 1 13
7 4 1 2 2 4 1 14
8 1 1 1 1 1 1 6
9 1 1 5 1 1 2 11
10 1 1 4 2 1 1 10
11 3 1 1 2 1 1 9
12 2 1 3 3 3 2 14
13 2 1 5 1 1 1 11
14 1 1 2 2 4 1 11
15 1 1 4 3 1 1 11
16 1 1 3 3 1 1 10
17 1 1 4 1 1 1 9
18 1 1 2 3 5 3 15
19 1 5 5 2 1 2 16
20 1 1 5 4 5 3 19

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21 1 2 2 2 5 3 15
22 1 1 5 3 1 1 12
23 1 3 6 2 3 1 16
24 1 1 5 1 1 1 10
25 1 1 4 2 3 2 13
26 1 3 5 2 4 3 18
27 1 1 3 2 1 1 9
28 1 1 5 3 1 2 13
29 1 1 2 4 1 2 11
30 1 1 4 3 5 2 16
31 1 1 5 1 1 1 10
32 1 1 3 4 1 1 11
Rata-rata 1,25 1,31 3,78 2,37 2,31 1,53 12,56

Tabel 15. Tabulasi Skor Post-test Essai Kelompok Eksperimen

No. item 1 2 3 4 5 6
Skala 1-5 Total skor
No. siswa
1 3 1 3 3 5 3 18
2 5 3 5 2 5 3 23
3 2 1 4 2 3 3 15
4 4 3 4 3 4 3 21
5 2 1 3 4 5 3 18
6 5 2 4 3 4 1 19
7 4 1 4 3 4 3 19
8 3 5 2 4 1 1 16
9 4 2 5 4 3 2 20
10 5 4 5 2 3 3 22
11 4 1 4 5 4 4 22
12 4 3 4 4 5 4 24
13 4 2 5 3 3 2 19
14 4 2 2 4 5 3 20
15 3 1 5 4 3 3 19
16 3 2 3 5 5 4 22
17 1 1 3 3 4 4 16
18 4 4 5 4 4 4 25
19 4 2 5 4 1 2 18
20 3 1 4 4 5 3 20
21 3 4 4 3 5 4 23

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22 3 1 5 2 2 2 15
23 1 2 3 2 4 4 16
24 1 1 5 2 1 2 12
25 3 2 3 3 5 4 20
26 5 2 4 5 4 2 22
27 3 1 3 2 2 1 12
28 5 4 4 3 3 4 23
29 2 1 1 2 4 4 14
30 4 3 2 3 5 2 19
31 1 1 4 2 5 1 14
32 3 3 5 3 4 3 21
Rata-rata 3,28 2,09 3,81 3,18 3,75 2,84 18,96

Tabel 16. Tabulasi Skor Pre-test Essai Kelompok Kontrol

No.
Item 1 2 3 4 5 6 Total
Skala 1-5 skor
No.
Siswa
1 1 1 4 3 1 2 12
2 1 1 3 2 1 1 9
3 1 1 4 3 2 1 12
4 1 1 4 1 1 1 9
5 1 1 5 4 1 1 13
6 2 4 4 4 4 3 21
7 1 1 3 2 1 1 9
8 3 1 3 2 1 1 11
9 3 1 5 2 5 1 17
10 1 1 4 4 1 1 12
11 1 1 5 2 3 1 13
12 2 1 2 2 1 1 9
13 1 1 3 3 4 2 14
14 1 1 4 2 2 1 11
15 3 1 4 2 3 1 14
16 1 1 4 3 4 1 14
17 1 1 5 3 2 1 13
18 1 1 2 2 1 1 8
19 3 1 2 2 1 2 11
20 3 1 5 4 1 1 15
21 3 1 4 3 3 2 16

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22 2 1 4 2 4 1 14
23 1 1 4 3 4 2 15
24 3 1 1 2 1 1 9
25 2 1 4 3 4 1 15
26 2 1 5 2 3 2 15
27 1 1 3 2 3 2 12
28 2 1 4 4 4 1 16
29 1 1 3 4 4 1 14
30 2 1 4 2 1 1 11
31 1 1 4 2 4 1 13
32 1 1 3 2 5 1 13
33 2 1 4 3 1 2 13
34 2 1 2 3 1 1 10
Rata-
1,67 1,08 3,64 2,61 2,41 1,29 12,73
rata

Tabel 17. Tabulasi Skor Post-test Essai Kelompok Kontrol

No.
Item 1 2 3 4 5 6 Total
Skala 1-5 skor
No.
Siswa
1 1 1 2 3 2 2 11
2 1 1 4 3 1 1 11
3 4 1 4 4 5 2 20
4 4 1 3 3 1 1 13
5 4 2 4 2 3 1 16
6 3 1 4 3 1 2 14
7 3 1 4 3 1 2 14
8 2 1 5 2 1 2 13
9 4 1 4 3 5 1 18
10 3 1 5 5 1 1 16
11 4 1 4 2 1 1 13
12 3 1 4 2 1 1 12
13 3 2 4 3 1 2 15
14 1 1 2 2 1 2 9
15 4 1 4 2 5 2 18
16 4 2 3 2 3 2 16
17 4 2 3 2 5 2 18
18 5 1 2 4 2 2 16
19 5 2 3 3 5 3 21

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20 4 2 3 3 5 2 19
21 4 2 3 1 2 1 13
22 5 2 3 3 1 1 15
23 5 2 4 2 2 1 16
24 4 2 5 2 4 2 19
25 2 1 5 2 4 1 15
26 4 1 5 2 5 3 20
27 4 1 4 3 3 4 19
28 5 1 4 4 3 1 18
29 5 1 3 4 4 2 19
30 4 1 3 3 2 2 15
31 3 1 5 3 4 2 18
32 1 1 3 2 4 2 13
33 5 1 4 3 1 2 16
34 5 1 2 1 1 1 11
Rata-
3,59 1,29 3,64 2,67 2,64 1,73 15,58
rata

4.1.2 Analisis Data Penelitian

4.1.2.1 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan hipotesis penelitian yang pertama, dilakukan analisis

peningkatan prestasi belajar pada data pilihan ganda. Ada tiga sasaran yang

dianalisis pada data pilihan ganda, sebagai berikut:

1. Kenaikan rata-rata pre-test ke post-test prestasi belajar kelompok

eksperimen

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis selanjutnya, data pre-test dan post-test

pilihan ganda diuji normalitasnya dengan dua cara, yaitu analisis

histogram dengan kurva normal dan Kolmogorov-Smirnov Z.Analisis

histogram memberikan gambaran grafis tentang distribusi data pada

kurva normal. Analisis Kolmogorov-Smirnov Z memberikan gambaran

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

normalitas data secara lebih eksak. Demikian perhitungan untuk uji

normalitas selanjutnya. Distribusi data pre-test pilihan ganda kelompok

eksperimen dengan histogram dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 9.Grafik Skor Pretest PG Kelompok Eksperimen

Berdasarkan grafik tersebut, data pre-test pilihan ganda ada dalam

kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data pre-test pilihan

ganda kelompok eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z

adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Uji Normalitas Data Pre-test PG Kel. Eksperimen

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Pretest Distribusi
4,91 1,013 0,256 Sig.>0,05
Eksperimen normal

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data pre-test

pilihan ganda kelompok eksperimen sebesar 1,013 dengan signifikansi

0,256. Harga signifikansi (sig.) > 0,05yang menunjukkan bahwa data

pre-test pilihan ganda kelompok eksperimen terdistribusi secara normal.

Distribusi data post-test pilihan ganda kelompok eksperimen

dengan histogram dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 10. Grafik Skor Posttest PG Kel. Eksperimen

Berdasarkan grafik tersebut, data post-test pilihan ganda ada dalam

kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data post-test pilihan

ganda kelompok eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z

adalah sebagai berikut:

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 19. Uji Normalitas Data Post-test PG Kel. Eksperimen

Kolmogorov- Asymp. Sig.


Mean Analisis Keterangan
Smirnov Z (2-tailed)
Posttest Distribusi
6,25 0,920 0,366 Sig>0,05
Eksperimen normal

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data post-test pilihan ganda

kelompok eksperimen sebesar 0,920 dengan signifikansi 0,366. Harga

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data post-test

pilihan ganda kelompok eksperimen terdistribusi secara normal.

b. Uji Hipotesis

Karena datapre-test dan post-test pilihan ganda kelompok

eksperimen tersebut terdistribusi secara normal, uji statistik yang

digunakan selanjutnya adalah statistik parametris dalam hal ini T-test.

Hipotesis statistiknya yaitu:

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor pre-

test dan post-test prestasi belajar pada kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata

skor pre-test dan post-test prestasi belajar pada kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya rata-rata skor post-test prestasi belajar berbeda secara

positif dan signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pre-test

prestasi belajar pada kelompok eksperimen.

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya rata-rata skor post-test prestasi belajar tidak berbeda secara

positif dan signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pre-test

prestasi belajar pada kelompok eksperimen.

Hasil uji kenaikannya dengan rumus Independent Sample T-test

adalah sebagai berikut:

Tabel 20. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kel. Eksperimen

Levene’s Test for Equality T-test for Equality


of Variances of Means
F Sig Sig. (2-tailed)
0,444 0,508 0,001

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar

0,001. Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05), sehingga

Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata skor post-test prestasi

belajar berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan

rata-rata skor pre-test prestasi belajar pada kelompok eksperimen.

Dengan kata lain metode inkuiri meningkatkan prestasi belajar

sebagaimana ditunjukkan pada kelompok eksperimen. Perbedaan rata-

rata pre-test dan post-test prestasi belajar pada kelompok eksperimen

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 11. Grafik Perbedaan Rata-rata Pre-test dan Post-test PG Kel. Eksperimen

2. Perbedaan rata-rata kenaikan prestasi belajar yang terjadi di kelompok

eksperimen dengan rata-rata kenaikan yang terjadi di kelompok kontrol

a. Uji Normalitas

Data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok eksperimen dan

data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok kontrol diuji

normalitasnya dengan dua cara, yaitu kurva normal dan Kolmogorov-

Smirnov Z.Distribusi data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok

eksperimen dengan histogram dapat dilihat pada grafik berikut ini:

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 12. Grafik Rata-rata Kenaikan PG Kel. Eksperimen

Berdasarkan grafik tersebut, data rata-rata kenaikan pilihan ganda

kelompok eksperimen ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan

statistik uji normalitas data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok

eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel21. Uji Normalitas Data Kenaikan Skor PG Kel. Ekperimen

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik
Distribusi
Eksperimen 1,34 1,004 0,266 Sig>0,05
normal
PG

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data rata-rata

kenaikan pilihan ganda kelompok eksperimen adalah sebesar 1,004

dengan signifikansi 0,266. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menunjukkan bahwa data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok

eksperimen terdistribusi secara normal.

Distribusi data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok kontrol

dengan histogram dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 13. Grafik Rata-rata Kenaikan PG Kel. Kontrol

Berdasarkan grafik tersebut, data rata-rata kenaikan pilihan ganda

kelompok kontrol ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan

statistik uji normalitas data rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok

kontrol dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 22. Uji Normalitas Data Rata-rata Kenaikan PG Kel. Kontrol

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Kontrol Distribusi
1,50 1,222 0,101 Sig>0,05
PG normal

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan

pilihan ganda kelompok kontrol sebesar 1,222 dengan signifikansi

0,101. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data

rata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok kontrol terdistribusi secara

normal.

b. Uji Hipotesis

Karena datarata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok

eksperimen dan datarata-rata kenaikan pilihan ganda kelompok

kontrol tersebut terdistribusi secara normal, uji statistik selanjutnya

adalah uji statistik parametris dalam hal ini T-test. Hipotesis

statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara kenaikan skor

prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hnull: Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara kenaikan

skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen

berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan

kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok kontrol.

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen

tidak berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan

kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok kontrol.

Berikut ini hasil uji perbandingan kenaikan prestasi belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan rumus

Independent Sample T-test:

Tabel 23. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar

Levene's Test for Equality of T-test for Equality of


Variances Means
F Sig Sig. (2-tailed)
3,094 0,083 0,734

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) sebesar 0,734 >

0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor

prestasi belajar pada kelompok eksperimen tidak berbeda secara

positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor prestasi

belajar pada kelompok kontrol. Dengan kata lain metode inkuiri dan

metode tradisional sama-sama efektif dalam meningkatkan prestasi

belajar. Perbedaan rata-rata kenaikan prestasi belajar kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 14. Grafik Rata-rata Kenaikan PG Kel. Eksperimen & Kel. Kontrol

3. Ranking kenaikan rata-rata kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

pada masing-masing aspek berpikir kritis kategori kognitif

a. Uji Normalitas

Data rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

pilihan ganda kelompok eksperimen diuji normalitasnya dengan dua

cara, yaitu kurva normal dan Kolmogorov-Smirnov Z. Distribusi data

kenaikan aspek interpretasi dengan histogram dapat dilihat pada

grafik berikut ini:

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 15. Grafik Kenaikan Aspek Interpretasi PG

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek interpretasipilihan

ganda kelompok eksperimen tidak berada dalam kurva normal. Berikut

ini perhitungan statistik uji normalitas data kenaikan aspek interpretasi

pilihan ganda kelompok eksperimen dengan rumus Kolmogorov-

Smirnov Z :

Tabel 24. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Interpretasi PG

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi tidak
0,281 1,800 0,003 Sig.<0,05
Interpretasi normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

aspek interpretasi sebesar 1,800 dengan signifikansi 0,003. Harga

signifikansi (sig.) < 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan aspek

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

interpretasi pilihan ganda kelompok eksperimenterdistribusi secara

tidak normal.

Distribusi data kenaikan aspek analisis dengan histogram dapat

dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 16. Grafik Kenaikan Aspek Analisis PG

Berdasarkan grafik tersebut, data pre-test pilihan gandatidak

berada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik uji

normalitas data kenaikan aspek analisis pilihan ganda kelompok

eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 25. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Analisis PG

Asymp.
Kolmogorov- Sig.
Mean Analisis Keterangan
Smirnov Z (2-
tailed)
Naik Distribusi
0,219 1,855 0,002 Sig.<0,05
Analisis tidak normal

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data kenaikan aspek analisis

pilihan ganda sebesar 1,855 dengan signifikansi 0,002. Harga

signifikansi (sig.) < 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan

aspek analisis pilihan ganda terdistribusi secara tidak normal.

Distribusi data kenaikan aspek evaluasi pilihan ganda dengan

histogram dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 17. Grafik Kenaikan Aspek Evaluasi PG

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek evaluasi pilihan

ganda ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik uji

normalitas data kenaikan aspek evaluasi pilihan ganda kelompok

eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 26. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Evaluasi PG

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi
0,188 1,264 0,082 Sig.>0,05
Evaluasi Normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

aspek evaluasi sebesar 1,264 dengan signifikansi 0,082. Harga

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan aspek

evaluasi terdistribusi secara normal.

Distribusi data kenaikan aspek inferensi pilihan ganda dengan

histogram dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 18. Grafik Kenaikan Aspek Inferensi PG

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek inferensi pilihan

ganda tidak berada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan

statistik uji normalitas data kenaikan aspek inferensi pilihan ganda

kelompok eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 27. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Inferensi PG

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi tidak
0,016 1,504 0,022 Sig.<0,05
Inferensi normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

aspek inferensi sebesar 1,504 dengan signifikansi 0,022. Harga

signifikansi (sig.) < 0,05, yang menunjukkan bahwa data kenaikan

aspek inferensi terdistribusi secara tidak normal.

Distribusi data kenaikan aspek eksplanasi pilihan gandadengan

histogramdapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 19. Grafik Kenaikan Aspek Eksplanasi PG

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek eksplanasi pilihan

ganda kelompok eksperimen tidak berada dalam kurva normal. Berikut

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini perhitungan statistik uji normalitas data kenaikan aspek eksplanasi

pilihan ganda kelompok eksperimen dengan rumus Kolmogorov-

Smirnov Z :

Tabel 28. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Eksplanasi PG

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi tidak
0,78 1,511 0,021 Sig.<0,05
Eksplanasi normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

aspek eksplanasi pilihan ganda sebesar 1,511 dengan signifikansi 0,021.

Harga signifikansi (sig.) < 0,05 yang menunjukkan bahwa data

kenaikan aspek eksplanasi pilihan ganda kelompok eksperimen

terdistribusi secara tidak normal.

b. Uji Hipotesis

Karena datakenaikan aspek kognitif pilihan ganda kelompok

eksperimen secara keseluruhan terdistribusi secara tidak normal,

selanjutnya dilakukan uji statistik non parametris dalam hal ini Kruskal-

Wallis. Berikut ini hipotesis statistiknya:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antarrata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antarrata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek.

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kriteria yang digunakan yaitu:

1) Jika harga sig. < 0,05, terdapat perbedaan signifikan antarrata-rata

kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

masing-masing aspek.

2) Jika harga sig. > 0,05, tidak terdapat perbedaan signifikan

antarrata-rata kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif pada masing-masing aspek.

Berikut ini perhitungannya dengan rumus The Kruskal-Wallis One

Way Analisis of Variance:

Tabel 29. Uji Ranking Kognitif Pilihan Ganda

Kognitif
df 4
Asymp. Sig. 0,086

Berdasarkan tabel di atas, harga asymp. Sig. sebesar 0,086. Harga

asymp. Sig.lebih besar dari 0,05 (0,086 > 0,05) yang berarti tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antarrata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek.

Dengan kata lain tidak dapat dibuat ranking kenaikan skor kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif dari yang paling tinggi ke yang paling

rendah pada masing-masing aspeknya meskipun secara numerik dapat

dilihat perbedaannya. Ranking aspek kognitif dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 30. Ranking Aspek Kognitif Pilihan Ganda

Aspek Ranking Rata-rata


Kenaikan Interpretasi 94,09
Kenaikan Analisis 84,55
Kenaikan Evaluasi 84,03
Kenaikan Inferensi 65,92
Kenaikan Eksplanasi 73,91

Kenaikan skor pre-test ke post-test setiap aspek kognitif pada

kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 20. GrafikKenaikan Aspek Kognitif PG Kel. Eksperimen

Kenaikan setiap aspek kognitif pada kelompok eksperimen dapat

dilihat pada grafik berikut:

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 21. Grafik Kenaikan Setiap Aspek Kognitif PG Kel. Eksperimen

4.1.2.2 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Kategori Kognitif

Berdasarkan hipotesis penelitian yang kedua, dilakukan analisis peningkatan

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada data essai. Ada tiga sasaran

yang dianalisis pada data kemampuan berpikir kritis kategori kognitif, sebagai

berikut:

1. Kenaikan rata-rata pre-test ke post-test kemampuan berpikir kritis

kategori kognitif kelompok eksperimen

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis selanjutnya, data pre-test dan post-test

essai kelompok eksperimen diuji normalitasnya dengan dua cara, yaitu

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

analisis histogram dengan kurva normal dan Kolmogorov-Smirnov

Z.Distribusi data pre-test essai kelompok eksperimen dengan

histogram dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 22. Grafik Skor Pretest Essai Kel. Eksperimen

Berdasarkan grafik tersebut, data pre-test essai kelompok

eksperimen ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik

uji normalitas data pre-test essai kelompok eksperimen dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 31. Uji Normalitas Data Pre-test Essai Kel. Eksperimen

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Pre-test Distribusi
12,56 0,921 0,364 Sig.>0,05
Kognitif normal

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data pre-test

essai kelompok eksperimen sebesar 0,921 dengan signifikansi 0,364.

Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa datapre-test

essai kelompok eksperimen terdistribusi secara normal.

Distribusi data post-test essai kelompok eksperimen dengan

histogram dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 23. Grafik Skor Posttest Essai Kel. Eksperimen

Berdasarkan grafik tersebut, data post-test essai kelompok

eksperimen ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik

uji normalitas data post-test essai kelompok eksperimen dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov Z :

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 32. Uji Normalitas Data Post-test Kel. Eksperimen

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Post-test Distribusi
18,97 0,728 0,665 Sig.>0,05
Kognitif normal

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data post-test berpikir kritis

kelompok eksperimen sebesar 0,728 dengan signifikansi 0,665. Harga

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa datapre-test essai

kelompok eksperimen terdistribusi secara normal.

b. Uji Hipotesis

Karena data pre-test dan post-test essai kelompok eksperimen

terdistribusi secara normal, uji statistik selanjutnya yang digunakan

adalah statistik parametris dalam hal ini T-test.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor pre-

test dan post-test kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata

skor pre-test dan post-test kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

pada kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya rata-rata skor post-test kemampuan berpikir kritis berbeda

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

secara positif dan signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor

pre-test kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen.

2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya rata-rata skor post-test kemampuan berpikir kritis tidak

berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan rata-rata

skor pre-test kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen.

Berikut ini uji kenaikannya dengan dengan rumus Independent

Sample T-test:

Tabel 33. Uji Perbandingan Mean Berpikir Kritis Kel. Eksperimen

Levene’s Test for Equality of t-test for Equality of Means


Variances
F Sig Sig. (2-tailed)
0,167 0,864 0,000

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 <

0,05, sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata skor post-

test kemampuan berpikir kritis kategori kognitif berbeda secara positif

dan signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pre-test kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen. Dengan

kata lain metode inkuiri meningkatkan kemampuan berpikir kritis

kategori kognitif pada kelompok eksperimen. Perbedaan rata-rata pre-

test dan post-test kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 24. Grafik Perbedaan Rata-rata Pre-test dan Post-test Essai Kel. Eksperimen

2. Perbedaan rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata kenaikan

yang terjadi di kelompok kontrol

a. Uji Normalitas

Data rata-rata kenaikan essai kelompok eksperimen dan kelompok

kontroldiuji normalitasnya dengan dua cara, yaitu kurva normal dan

Kolmogorov-Smirnov Z.Distribusi data rata-rata kenaikan essai

kelompok eksperimen dengan histogram dapat dilihat pada grafik

berikut:

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 25. Grafik Rata-rata Kenaikan Essai Kel. Eksperimen

Berdasarkan grafik tersebut, data rata-rata kenaikan essaikelompok

eksperimen ada dalam kurva normal. Berikut ini uji normalitas data

rata-rata kenaikan essaikelompok eksperimen dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 34. Uji Normalitas Data Essai Kel. Eksperimen

Asymp. Analisis Keterangan


Kolmogorov-
Mean Sig. (2-
Smirnov Z
tailed)
Naik
Distribusi
Eksperimen 6,41 0,768 0,597 Sig.>0,05
normal
Kognitif

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data rata-rata

kenaikan essaikelompok eksperimen sebesar 0,768 dengan signifikansi

0,597. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rata-rata kenaikan essaikelompok eksperimen terdistribusi secara

normal.

Distribusi data rata-rata kenaikan essai kelompok kontrol dengan

histogram dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 26. Grafik Rata-rata Kenaikan Essai Kel. Kontrol

Berdasarkan grafik tersebut, data rata-rata kenaikan essaikelompok

kontrol ada dalam kurva normal. Berikut ini uji normalitas data rata-rata

kenaikan essaikelompok kontrol dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z:

Tabel 35. Uji Normalitas Data Essai Kel. Kontrol

Asymp. Analisis Keterangan


Kolmogorov-
Mean Sig. (2-
Smirnov Z
tailed)
Naik Kontrol Distribusi
2,85 0,733 0,656 Sig.>0,05
Kognitif normal

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan

essaikelompok kontrol sebesar 0,733 dengan signifikansi 0,656. Harga

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data rata-rata

kenaikan essai kelompok kontrol terdistribusi secara normal.

b. Uji Hipotesis

Karena data rata-rata kenaikan essaikelompok eksperimen dan data

rata-rata kenaikan essaikelompok kontrol tersebut terdistribusi secara

normal, uji statistik selanjutnya adalah uji statistik parametris dalam hal

ini T-test.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif di kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Hnull: Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara kenaikan

skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif di kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan yaitu:

1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya kenaikan skor pada kelompok eksperimen berbeda secara

positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor pada

kelompok kontrol.

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya kenaikan skor pada kelompok eksperimen tidak berbeda

secara positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor

pada kelompok kontrol.

Berikut ini hasil uji perbandingan kenaikan kemampuan berpikir

kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dengan rumus Independent Sample T-test:

Tabel 36. Uji Perbandingan Mean Berpikir Kritis Kategori Kognitif

Levene's Test for Equality of T-test for Equality of Means


Variances
F Sig Sig. (2-tailed)
1,168 0,284 0,000

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 <

0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen

berbeda secara positif dan signifikan dengan kenaikan skor kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok kontrol. Dengan kata

lain, metode inkuiri meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif pada kelompok eksperimen, sedangkan metode tradisional

tidak meningkatkankemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

kelompok kontrol. Perbedaan rata-rata kenaikan essai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada grafik berikut ini:

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 27. Grafik Perbedaan Kenaikan Rata-rata Essai Kel. Eksperimen& Kel. Kontrol

3. Ranking kenaikan rata-rata kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

pada masing-masing aspek

a. Uji Normalitas

Data rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

essai kelompok eksperimen diuji normalitasnya dengan dua cara, yaitu

kurva normal dan Kolmogorov-Smirnov Z. Distribusi data kenaikan

aspek interpretasi essai dengan histogram dapat dilihat pada grafik

berikut:

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 28. Grafik Kenaikan Aspek Interpretasi Essai

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek interpretasi essai

ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik uji

normalitas data kenaikan aspek interpretasi essai kelompok

eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 37. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Interpretasi Essai

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Sig.>0,05 Distribusi
2,03 1,180 0,123
Interpretasi normal

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

aspek interpretasi essai sebesar 1,180 dengan signifikansi 0,123. Harga

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan aspek

interpretasi essai terdistribusi secara normal.

Distribusi data kenaikan aspek analisis essai dengan histogram

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 29. Grafik Kenaikan Aspek Analisis Essai

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek analisis essai ada

dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik uji normalitas

data kenaikan aspek analisis essai kelompok eksperimen dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov Z :

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 38. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Analisis Essai

Asymp.
Kolmogorov- Sig.
Mean Analisis Keterangan
Smirnov Z (2-
tailed)
Naik Sig.>0,05 Distribusi
0,78 1,157 0,137
Analisis normal

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data kenaikan analisis essai

sebesar 1,157 dengan signifikansi 0,137. Harga signifikansi (sig.) >

0,05, yang menunjukkan bahwa datakenaikan analisis essai terdistribusi

secara normal.

Distribusi data kenaikan aspek evaluasi essai dengan histogram

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 30. Grafik Kenaikan Aspek Evaluasi Essai

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek evaluasi essai ada

dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik uji normalitas

data kenaikan aspek evaluasi essai kelompok eksperimen dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 39. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Evaluasi Essai

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi
0,03 1,289 0,072 Sig.>0,05
Evaluasi normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

evaluasi essai sebesar 1,289 dengan signifikansi 0,072. Harga

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan

evaluasi essai terdistribusi secara normal.

Distribusi data kenaikan aspek inferensi essai dengan histogram

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 31. Grafik Kenaikan Aspek Inferensi Essai

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek inferensi essai

ada dalam kurva normal. Berikut ini perhitungan statistik uji normalitas

data kenaikan aspek inferensi essai kelompok eksperimen dengan

rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 40. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Inferensi Essai

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi
0,81 0,915 0,373 Sig.>0,05
Inferensi normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

inferensi essai sebesar 0,915 dengan signifikansi 0,373. Harga

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa datakenaikan

inferensi essai kelompok eksperimen terdistribusi secara normal.

Distribusi data kenaikan aspek eksplanasi essaidengan

histogramdapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 32. Grafik Kenaikan Aspek Eksplanasi Essai

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek eksplanasi essai

kelompok eksperimen ada dalam kurva normal.Berikut ini perhitungan

statistik uji normalitas data kenaikan aspek eksplanasi essai kelompok

eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 41. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Eksplanasi Essai

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Distribusi
1,44 1,272 0,079 Sig.>0,05
Eksplanasi normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

eksplanasi essai sebesar 1,272 dengan signifikansi 0,079. Harga

signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan

eksplanasi essai kelompok eksperimen terdistribusi secara normal.

Distribusi data kenaikan aspek regulasi diri essai dengan

histogram dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 33. Grafik Kenaikan Aspek Regulasi Diri Essai

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan grafik tersebut, data kenaikan aspek regulasi diri essai

kelompok eksperimen tidak berada dalam kurva normal. Berikut ini

perhitungan statistik uji normalitas data kenaikan aspek regulasi diri

essai kelompok eksperimen dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z :

Tabel 42. Uji Normalitas Kenaikan Aspek Regulasi Diri Essai

Asymp.
Kolmogorov-
Mean Sig. (2- Analisis Keterangan
Smirnov Z
tailed)
Naik Regulasi Distribusi
1,31 1,480 0,025 Sig.<0,05
Diri tidak normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data kenaikan

regulasi diri essai sebesar 1,480 dengan signifikansi 0,025 Harga

signifikansi (sig.) < 0,05 yang menunjukkan bahwa data kenaikan

regulasi diri essai kelompok eksperimen terdistribusi secara tidak

normal.

b. Uji Hipotesis

Karena datakenaikan aspek kognitif essai kelompok eksperimen

secara keseluruhan terdistribusi secara tidak normal, uji statistik

selanjutnya adalah uji statistik non parametris dalam hal ini Kruskal-

Wallis. Berikut ini hipotesis statistiknya:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antarrata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek.

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antarrata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek.

Kriteria yang digunakan yaitu:

1) Jika nilai probabilitas sig. < 0,05, terdapat perbedaan yang

signifikan di antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis.

2) Jika nilai probabilitas sig. > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan di antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis.

Berikut ini perhitungannya dengan rumus the Kruskal-Wallis One

Way Analisis of Variance:

Tabel 43. Uji Ranking Kognitif Essai

Kognitif
df 5
Asymp. Sig. 0,000

Berdasarkan tabel di atas, harga asymp. Sig. sebesar 0,000. Harga

asymp. Sig.lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti terdapat

perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek kognitif.

Dengan kata lain, dapat dibuat perankingan data kenaikan kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif di kelompok eksperimen. Ranking

aspek kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini:

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 44. Ranking Aspek Kognitif Essai

Aspek Ranking Rata-rata


Kenaikan Interpretasi 132,22
Kenaikan Eksplanasi 109,78
Kenaikan Regulasi Diri 106,28
Kenaikan Inferensi 86,88
Kenaikan Analisis 85,64
Kenaikan Evaluasi 58,20

Kenaikan skor pre-test ke post-test setiap aspek kognitif

kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 34. Grafik Kenaikan Aspek Kognitif Essai

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan tabel tersebut urutan ranking aspek kognitif dari

tertinggi sampai terendah yaitu 1) interpretasi, 2) eksplanasi, 3)

regulasi diri, 4) inferensi, 5) analisis, dan 6) evaluasi. Ranking

kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada setiap

aspeknya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 35. Grafik Ranking Kognitif Essai Kel. Eksperimen

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2 Pembahasan

4.2.1 Peningkatan Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan metode

inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh dapat dilihat dari

kenaikan rata-rata skor pre-test prestasi belajar ke post-test prestasi belajar pada

kelompok eksperimen. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar

0,001 < 0,05 yang berarti rata-rata skor post-test berbeda secara positif dan

signifikan dengan rata-rata skor pre-test pada kelompok eksperimen. Perbedaan

yang positif antara rata-rata skor post-test dan rata-rata skor pre-test berarti ada

peningkatan dari rata-rata skor pre-test ke rata-rata skor post-test pada kelompok

eksperimen. Akan tetapi, kenaikan skor prestasi belajar di kelompok eksperimen

tidak berbeda secara positif dan signifikan dengan kenaikan skor prestasi belajar

di kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode inkuiri terbimbing. Hal

tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,734 > 0,05 yang berarti

kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen tidak berbeda secara

positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor prestasi belajar pada

kelas kontrol. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing tidak berbeda

dengan pembelajaran lainnya terkait pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.

Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebabnya, salah satunya

adalah jenis tes objektif (pilihan ganda) yang tidak relevan dengan pembelajaran

inovatif. Walaupun tidak ada perbedaan yang signifikan antaraspek kognitif dalam

kelompok eksperimen, tetap dapat dilihat ranking kognitifnya. Ada peningkatan

pada aspek kognitifnya, yaitu skor pre-test ke post-test setiap aspek kognitif yang

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditunjukkan pada grafik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode

inkuiri terbimbing maupun metode tradisional mempunyai efektivitas yang

sama dalam meningkatkan prestasi belajar jika diukur dengan tes objektif.

4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif

Hasil penelitian ini membuktikan pengaruh penerapan metode inkuiri

terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa, yaitu:

1. Ada pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing terhadap

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa. Pengaruh dapat

dilihat dari rata-rata skor pre-test kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif ke post-test kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

kelompok eksperimen. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-

tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti rata-rata skor post-test

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif berbeda secara positif dan

signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pre-test kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen. Perbedaan

yang positif antara rata-rata skor post-test dan rata-rata skor pre-test

berarti ada peningkatan dari rata-rata skor pre-test ke rata-rata skor

post-test pada kelompok eksperimen. Kenaikan ini sangat tinggi karena

siswa dalam pembelajaran diajak melakukan kegiatan berpikir. Pada

langkah-langkah inkuiri siswa diberi kesempatan melakukan penelitian.

Pada kegiatan merumuskan masalah guru memang terlibat lebih

banyak, tetapi dalam merumuskan hipotesis siswa diberi kebebasan

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sendiri. Ada juga pertanyaan-pertanyaan diskusi yang mendorong siswa

untuk berpikir secara kritis.

2. Pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen yang

menggunakan metode inkuiri berbeda secara positif dan signifikan

dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode tradisional.

Perbedaan ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05

yang berarti kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

pada kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan

dengan kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

kelompok kontrol. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing

terbukti meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

siswa. Langkah-langkah inkuiri yang meliputi orientasi, merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menarik

kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi tersebut

membantu siswa dalam membangun kemampuan berpikir kritis. Hal

tersebut berbeda dengan kelompok kontrol, dimana siswa tidak diberi

kesempatan untuk melakukan kegiatan yang mendorong mereka untuk

berpikir kritis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwametode inkuiri

meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

kelompok eksperimen, sedangkan metode tradisional tidak

meningkatkankemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

kelompok kontrol.

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ada peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

masing-masing aspek kognitif yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,

inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri. Hal tersebut ditunjukkan oleh

harga asymp. Sig.0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan di antara data kenaikan setiap aspek kognitif. Jika diurutkan

rankingnya dari yang paling tinggi ke yang paling rendah, yaitu 1)

interpretasi, 2) eksplanasi, 3) regulasi diri, 4) inferensi, 5) analisis, dan

6) evaluasi. Aspek interpretasi menduduki ranking tertinggi lalu diikuti

aspek eksplanasi, regulasi diri, inferensi, analisis, dan evaluasi. Pada

saat pembelajaran siswa banyak melakukan kegiatan mengidentifikasi

masalah, mendiskusikan pertanyaan terkait dengan masalah, dan

menjelaskan konsep. Sedangkan kegiatan menilai pendapat, klaim, atau

prinsip sangat sedikit dilakukan. Walaupun demikian kenaikan setiap

aspek kognitif sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa metode inkuri

terbimbing meningkatkan kemampuan interpretasi, analisis, evaluasi,

inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini yaitu:

1. Uji validitas

Instrumen yang diperlukan salah satunya adalah 10 soal pilihan ganda

yang terdiri dari aspek interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan

eksplanasi. Hal tersebut membutuhkan beberapa kali uji soal ke sekolah

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk mendapatkan 10 item soal pilihan ganda yang valid yang memuat

lima aspek kognitif. Walaupun akhirnya didapatkan 10 soal yang valid,

setelah dikonsultasikan dengan dua dosen pembimbing ternyata ada satu

soal yang tidak layak yaitu item soal nomor 7.

2. Keterbatasan waktu

Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri yang dilakukan

hanya dilakukan 3 kali pertemuan tentunya kurang memberikan hasil yang

maksimal. Jika pertemuan lebih dari alokasi waktu yang diberikan dapat

mengganggu jadwal di sekolah yang sudah direncanakan sebelumnya.

3. Kesulitan penyediaan media

Media untuk percobaan seperti batu berumput, batu berlumut, dan batu

berjamur sulit ditemukan sehingga perlu banyak waktu dan usaha untuk

menemukannya.

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V diuraikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan ingin

menunjukkan hasil penelitian yang menjawab dari hipotesis penelitian.

Selanjutnya bagian saran berisi saran umum dan beberapa saran bagi penelitian

selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa-siswi kelas V SDK

Wirobrajan pada mata pelajaran IPA materi proses pembentukan tanah akibat

pelapukan batuan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pembentukan

tanah akibat pelapukan batuan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDK Wirobrajan Semester

Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Dari analisis data prestasi belajar

kelompok eksperimen dengan Independent Sample T-test, diperoleh

harga sig.(2-tailed) sebesar 0,001 (atau lebih kecil dari 0,05). Akan

tetapi, kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen tidak

berbeda secara positif dan signifikan dengan kenaikan skor prestasi

belajar pada kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode inkuiri

terbimbing. Hal ini ditunjukkan melalui perhitungan statistik dengan

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Independent Sample T-test, di mana harga sig.(2-tailed) sebesar 0,734

(atau lebih besar dari 0,05).Hal ini menunjukkan bahwa metode inkuiri

terbimbing dan metode tradisional mempunyai efektivitas yang sama

dalam meningkatkan prestasi belajar jika diukur dengan tes

objektif.Jika item-item tes objektif dianalisis lebih rinci berdasarkan

lima aspek berpikir kritis kategori kognitif tetap ada peningkatan pada

setiap aspeknya, meskipun variasi kenaikannya tidak berbeda secara

signifikan.

2. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pembentukan

tanah akibat pelapukan batuan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa kelas

V SDK Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal

ini ditunjukkan melalui perhitungan statistik data kemampuan berpikir

kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen dengan Independent

Sample T-Test, di mana hargasig.(2-tailed) sebesar 0,000 (atau lebih

kecil dari 0,05). Peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri juga

berbeda secara positif dan signifikan dengan kelompok kontrol yang

tidak menggunakan metode inkuiri. Hal ini ditunjukkan melalui

perhitungan statistik dengan Independent Sample T-Test, di mana

hargasig.(2-tailed)sebesar 0,000 (atau lebih kecil dari 0,05). Selain itu,

ada perbedaan yang signifikan antarrata-rata kenaikan skor kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif. Hal

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini ditunjukkan melalui The Kruskal-Wallis One Way Analisis of

Variance, di mana harga asymp. Sig. 0,000 (atau lebih kecil dari

0,05).Ranking peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif

dapat diurutkan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah, yaitu 1)

interpretasi, 2) eksplanasi, 3) regulasi diri, 4) inferensi, 5) analisis, dan

6) evaluasi. Dengan demikian metode inkuiri efektif untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif, sedangkan

metode tradisional sama sekali tidak efektif.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan beberapa saran yang dapat

peneliti sampaikan yaitu:

1. Saran umum

Pembelajaran inovatif salah satunya metode inkuiri terbimbing layak

diperhitungkan untuk menjadi metode pembelajaran yang diterapkan di

sekolah karena pembelajaran inovatif terbukti meningkatkan kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif siswa. Dengan demikian metode

pembelajaran tradisional kiranya perlu dievaluasi mengingat metode ini

sama sekali tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

2. Saran bagi penelitian selanjutnya

a. Ketepatan uji validitas dan reliabilitas instrumen sangat penting

dalam penelitian eksperimen. Oleh karena itu, pengujian validitas

dan reliabilitas instrumen harus dilakukan dengan benar.

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Pemilihan instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi

belajar dipilih yang sesuai untuk pembelajaran inovatif, misalnya

tes essai.

c. Perlu diadakan penelitian serupa yang fokus meneliti tentang

peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode

inkuiri terbimbing.

d. Perlu diadakan penelitian serupa yang fokus meneliti kemampuan

berpikir kritis kategori kognitif dengan menggunakan metode

pembelajaran inovatif lainnya agar dapat dibuktikan pembelajaran

inovatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif siswa.

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI

Amien, M. (1987). Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan metode


“discovery” dan “inquiry” (bagian I). Jakarta: Depdiknas.

Arifin, Z. (1990). Evaluasi instruksional prinsip-teknik-prosedur. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Ary, D, Jacobs, L. C., & Razavied, A.(2007). Metodologi penelitian


pendidikan.Terjemahan Arief Furchan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., & Kusumawati, R. (2008). IPA salingtemas


untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Chakravart, Laha, & Roy. (1967). Kolmogorov-Smirnov Goodness-of-Fit Test.


Diakses pada tanggal 24 Juni 2011, dari
http://www.itl.nist.gov/div898/handbook/eda/section3/eda35g.htm

Depdikbud. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) untuk satuan


pendidikan dasar SD/MI ( semester I & II ). Jakarta: BP. Cipta Jaya.

Erwan. (2010). Senyawa. Diakses pada tanggal 24 April 2011,


darihttp://www.senyawa.com/2010/01/batuan-batuan-di-bumi-jenis-
dan.html

Facione, P. A. (1990). Critical thinking: a statement of expert consensus for


purposes of education assessment and intruction. California: The
California Academic Press.

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.


Semarang: Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. (2009). Pendekatan baru strategi belajar mengajar berdasarkan


cbsa menuju profesionalitas guru dan tenaga pendidik. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

Hastuti, M. H. D. (2009). Penerapan metode inkuiridalam pembelajaran


metematika pada pokok bahasan fungsi di kelas VIII SMP Negeri 3
Godean. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV.


Maulana.

Ismawati, H. (2007). Meningkatkan aktivitas dan hasilbelajar sains-fisika melalui


pembelajaran inkuiriterbimbing untuk sub pokok bahasan
pemantulancahaya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13Semarang tahun
pelajaran2006/2007.Skripsi tidak diterbitkan. Semarang:UniversitasNegeri
Semarang.

Johnson, E. B.(2007). Contextual teaching & learning menjadikan kegiatan


belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. Terjemahan A. Chaedar
Alwasilah, cet. 5. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).

Kuntari, P. D. (2009). Keefektifan penggunaan metode inkuiri dalam


pembelajaran matematika pada pokok bahasan kaidah pencacahan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri
5 Yogyakarta.Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Masidjo, I. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Masidjo, I. (2004). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.


Yogyakarta: Kanisius.

Purwanto, N. (1990). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung:


PT Rosda Karya.

Plonsky, M. (2009). Psychological Statistics. Diakses pada tanggal 19 Juni 2011,

dari http://www.uwsp.edu/psych/stat/12/anova-1w.htm

Rahmadika, K. (2009). Jenis batuan. Diakses pada tanggal 19 Juni 2011, dari
http://www.crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.1

Rositawaty, S., & Muharam, A. (2008). Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam
untuk kelas V SD/MI.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Sa’diyah, A. (2010). Pengaruh penerapan model problem based instruction (PBI)


pada pembelajaran fisika melalui metode demonstrasi terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa SMPN 5 Depok materi pokok suhu dan
pemuaian.Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Sanjaya, W. (2008). Strategi pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Setiono, A. (2007). Berpikir kritis. Diakses pada tanggal 27 Mei 2011, dari
http://agustinussetiono.wordpress.com/2007/09/25/berpikir-kritis/

Sugiyarti, H . (2009). Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa SMPN ITambakromo kabupaten Pati melalui pembelajaran

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

matematika berbasis masalah.Skripsi tidak diterbitkan.Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,


kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, H., & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suparno, P. (2007). Metodologi pembelajaran fisika konstruktivistik &


menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supriyatun. (2004). Penerapan pendekatan keterampilan proses guna


meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran fisika
semu. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Syah, M. (1997). Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: Rosda


Karya.

Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Rajawala Pers.

Tanlain, W. (2010). Hand out metodologi penelitian di Sekolah Dasar. Tidak


diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,.

Triana, M. H. (2007). Pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan metode


inkuiri dan media komputer pada topik wujud zat dan kelarutan pada

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

siswa SMP Katolik Santo Mikail Balikpapan. Skripsi tidak diterbitkan.


Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan


implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.

Widyaningsih, Y. (2010). Efektivitas pembelajaran IPA pada materi pokok proses


pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius
Kintelan I melalui metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil
belajar. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Winkel, W.S. (1996). Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Winkel, W.S. (2004). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yulius, O. (2010). I.T. kompas kreatif SPSS 18 . Yogyakarta: Panser Pustaka.

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. RPP

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari/Tanggal/Pertemuan ke- : Kamis, 24 Maret 2011/ 1
Kelas/ semester : VA/ 2
Unit / Tema : Batuan
Alokasi Waktu : 3x 35 menit
Kelompok : Eksperimen

Standar Kompetensi: 7. Memahami Perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDA
Kompetensi Submateri Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pokok Belajar
7.1 Batuan Kegiatan awal ( 15 menit ) (Interpretasi) A. Jenis A. Media
Mendeskripsi a. Salam pembuka - Menyebutkan jenis- Penilaian 1. LKS
kan proses 1. Orientasi jenis batuan dan 1. Tes: 30 soal 2. Batuan (batu
pembentukan ciri-cirinya PG dan 6 apung, batu
tanah karena - Peserta didik membentuk kelompok (5 siswa) soal essai granit, batu
pelapukan - Tanya jawab tentang beberapa batuan yang (Analisis) 2. Non Tes, pasir, batu
sering dijumpai peserta didik. - Menggolongkan penilaian obsidian, batu
- Peserta didik mendapatkan LKS jenis-jenis batuan afektif basalt, batu
- Peserta didik menyimak penjelasan guru berdasarkan ciri- umum dan gamping, batu
tentang langkah-langkah percobaan, media dan cirinya afektif konglomerat,
alat-alat yang digunakan khusus batu bara, batu
- Perserta didik mendapatkan motivasi untuk (Evaluasi) (Pre tes dan sabak, dan batu
aktif dalam pembelajaran - Menilai berbagai Post tes) marmer).
b. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang jenis batuan (Soal, kunci 3. Paku
disampaikan oleh guru berdasarkan warna, jawaban dan
kekerasan dan rubrik B. Buku
permukaannya penilaian Sumber
terlampir) Hermana, Dodo.
2009. Ayo

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan inti ( 75 menit ) (Inferensi) B.Pedoman Belajar IPA
2. Merumuskan permasalahan - Menyimpulkan Penilaian Kelas V SD.
perbedaan jenis- (Terlampir ) Yogyakarta:
- Peserta didik merumuskan permasalahan jenis batuan Kanisius
dengan bimbingan guru (Misal: apakah semua berdasarkan warna,
jenis batuan mempunyai warna yang sama?; kekerasan dan
apakah semua jenis batuan memiliki kekerasan permukaannya
yang sama?; apakah semua jenis batuan
memiliki permukaan yang sama?) (Eksplanasi)
- Peserta didik menemukan jawaban sendiri (ya - Menjelaskan proses
atau tidak) terbentuknya
- Peserta didik mengkaji teori, konsep, atau berbagai jenis
prinsip (tentang ciri-ciri batuan) dengan batuan
bimbingan guru - Menjelaskan alasan
batuan memiliki
perbedaan warna,
3. Merumuskan hipotesis kekerasan dan
permukaannya
- Peserta didik mendiskusikan berbagai jawaban
dari pertanyaan guru (Regulasi diri)
- Peserta didik menentukan jawaban-jawaban - Menghargai
yang sesuai dan memilih jawaban-jawaban pendapat teman
terbaik sebagai hipotesis (misal: semua batuan
memiliki warna yang sama; semua batuan
memilik kekerasan; semua batuan memiliki
permukaan yang sama)

4. Melakukan percobaan

- Peserta didik mendiskusikan percobaan yang


akan diambil
- Peserta didik menentukan dan mengurutkan

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langkah-langkah untuk melakukan percobaan
dengan bimbingan guru
- Peserta didik melakukan percobaan dengan
bimbingan guru
- Peserta didik mengumpulkan data-data
- Peserta didik menganalisis data-data hasil
percobaan
- Peserta didik membahas hasil temuan

5. Menarik Kesimpulan

- Peserta didik menarik kesimpulan hasil


percobaan dengan bimbingan guru
- Peserta didik berdiskusi tentang alasan
memilih jawaban tersebut

6. Mempresentasikan hasil
- Perserta didik menyusun laporan
- Peserta didik mempersiapkan presentasi
kelompok
- Peserta didik mempresentasikan hasil inkuiri
di depan kelas
- Peserta didik memberikan penjelasan-
penjelasan tambahan untuk memperjelas
permasalahan

Kegiatan Akhir ( 15 menit )

7. Evaluasi

- Peserta didik mengevaluasi apakah jawaban


sudah sesuai dengan rumusan masalah dan
apakah kesimpulan sudah sesuai dengan

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alasan.
- Peserta didik mengevaluasi seluruh proses
inkuiri kelompok (apa saja yang perlu
diperbaiki dalam percobaan)
- Peserta didik melakukan pendalaman teori,
konsep, atau prinsip dengan bimbingan guru
(pertanyaan lisan)

Yogyakarta,24 Maret 2011


Dosen Pembimbing 1 Kepala Sekolah Mahasiswa

(Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc.) (Hr. Klidiatmoko) 1. Lisa Dwi Aryani

Dosen Pembimbing 2 2. Evaning Pratiwi

(G. Ari Nugrahanta, SJ, S. S., BST., M. A.) 3. Veronika Sriningsih

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari/Tanggal/Pertemuan ke- : Selasa, 29 Maret 2011/2
Kelas/ semester : VA/ 2
Unit / Tema : Proses pembentukan tanah akibat pelapukan batuan
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Kelompok : Eksperimen

Standar Kompetensi: 7. Memahami Perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDA
Kompetensi Submateri
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pokok
7.1 1. Proses Kegiatan awal ( 15 menit ) (Interpretasi) A. Jenis A. Media
Mendeskripsi pembentukan a. Salam pembuka - Menyebutkan Penilaian 1. LKS
kan proses tanah karena 1. Orientasi penyebab pelapukan 1. Tes: 30 2. Batuan (granit,
pembentukan pelapukan pada batuan soal PG dan batu bara,
tanah karena - Peserta didik membentuk kelompok (4-5 - Menyebutkan jenis- 6 soal essai marmer)
pelapukan 2. Penyebab siswa) jenis pelapukan pada 3. Pembakar batu
pelapukan - Tanya jawab tentang kasus candi batuan 2. Non Tes, (spritus, kaki
pada batuan Borobudur yang dibersihkan karena abu penilaian segitiga, korek )
vulkanik (peristiwa Merapi). (Analisis) afektif 4. Air es
- Peserta didik mendapatkan LKS - Mengidentifikasi umum dan 5. Batu tidak
- Peserta didik menyimak penjelasan guru penyebab pelapukan afektif ditempeli
tentang langkah-langkah percobaan, media pada batuan. khusus tmbuhan; batu
dan alat-alat yang digunakan - Menggolongkan (Pre tes dan ditempeli rumput;
- Perserta didik mendapatkan motivasi untuk penyebab Post tes) batu ditempeli
aktif dalam pembelajaran percepatan (Soal, kunci jamur; dan batu
b. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran pelapukan pada jawaban dan ditempeli lumut
yang disampaikan oleh guru batuan rubrik (ukuran batu
penilaian sama)
terlampir) 6. Palu

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Inti (75 menit) (Evaluasi) B.Pedoman
2. Merumuskan permasalahan - Menilai beberapa Penilaian
penyebab pelapukan (Terlampir )
- Peserta didik merumuskan permasalahan pada batuan secara
dengan bimbingan guru (Misal: apakah fisika, kimia, dan
batuan dapat melapuk?, apakah pelapukan biologi B. Buku Sumber
batuan dipengaruhi perbedaan suhu?; Hermana, Dodo.
apakah jenis batuan mempengaruhi cepat (Inferensi) 2009. Ayo Belajar
tidaknya pelapukan?, apakah lumut juga - Menyimpulkan IPA Kelas V SD.
mempengaruhi pelapukan batuan?, apakah percepatan Yogyakarta:
banyak sedikitnya lumut mempengaruhi pelapukan batuan Kanisius
cepat tidaknya pelapukan pada batuan?) oleh perbedaan
- Peserta didik menemukan jawaban sendiri temperatur panas-
(ya atau tidak) dengan bimbingan guru. dingin yang tinggi
- Peserta didik mengkaji teori, konsep, atau - Menyimpulkan
prinsip (tentang proses pembentukan tanah percepatan
karena pelapukan dan proses pelapukan pelapukan batuan
batuan ) dengan bimbingan guru oleh lumut yang
menempel pada
3. Merumuskan hipotesis batuan

- Peserta didik mendiskusikan berbagai (Eksplanasi)


jawaban dari pertanyaan guru - Menjelaskan proses
- Peserta didik menentukan jawaban-jawaban terbentuknya tanah
yang sesuai dan memilih jawaban-jawaban karena pelapukan
terbaik sebagai hipotesis (misal: pelapukan - Menjelaskan proses
pada batuan dipengaruhi oleh jenis batuan; pelapukan fisika,
percepatan pelapukan batuan dipengaruhi kimia, dan biologi
oleh perbedaan suhupanas-dingin yang
tingg;, lumut yang menempel pada batuan
mempercepat pelapukan batuan)

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Melakukan percobaan (Regulasi diri)

- Peserta didik mendiskusikan jenis-jenis - Menghargai


percobaan yang akan diambil pendapat teman
- Peserta didik menentukan dan mengurutkan
langkah-langkah untuk melakukan
percobaan dengan bimbingan guru
- Peserta didik melakukan percobaan dengan
bimbingan guru
- Peserta didik mengumpulkan data-data
- Peserta didik menganalisis data-data hasil
percobaan
- Peserta didik membahas hasil temuan

5. Menarik Kesimpulan

- Peserta didik menarik kesimpulan hasil


percobaan dengan bimbingan guru
- Peserta didik berdiskusi tentang alasan
memilih jawaban tersebut

6. Mempresentasikan hasil

- Perserta didik menyusun laporan


- Peserta didik mempersiapkan presentasi
kelompok
- Peserta didik mempresentasikan hasil
inkuiri di depan kelas
- Peserta didik memberikan penjelasan-
penjelasan tambahan untuk memperjelas
permasalahan

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Akhir ( 15 menit )
7. Evaluasi
- Peserta didik mengevaluasi apakah jawaban
sudah sesuai dengan rumusan masalah dan
apakah kesimpulan sudah sesuai dengan alas an.
- Peserta didik mengevaluasi seluruh proses
inkuiri kelompok (apa saja yang perlu diperbaiki
dalam percobaan)
- Peserta didik melakukan pendalaman teori,
konsep, atau prinsip dengan bimbingan guru
(pertanyaan lisan)

Yogyakarta,29 Maret 2011


Dosen Pembimbing 1 Kepala Sekolah Mahasiswa

(Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc.) (Hr. Klidiatmoko) 1. Lisa Dwi Aryani

Dosen Pembimbing 2 2. Evaning Pratiwi

(G. Ari Nugrahanta, SJ, S. S., BST., M. A.) 3. Veronika Sriningsih

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari/Tanggal/Pertemuan ke- : Rabu, 30 Maret 2011/ 3
Kelas/ semester : VA/ 2
Unit / Tema : Lapisan Tanah
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Kelompok : Eksperimen

Standar Kompetensi: 7. Memahami Perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDA
Kompetensi Submateri
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pokok
7.2 1. Bahan Kegiatan awal ( 15 menit ) (Interpretasi) A. Jenis A. Media
Mengidentifi penyusun a. salam pembuka - Menyebutkan Penilaian 1. LKS
kasi Jenis- tanah 1. Orientasi jenis-jenis tanah 1. Tes: 30 2. stoples atau gelas
jenis tanah - Peserta didik membentuk kelompok (4-5 siswa) - Menyebutkan soal PG plastik
2. - tanya jawab tentang beberapa tanah yang mereka bahan penyusun dan 6 3. kayu pengaduk
Kemampuan temukan dalam kehidupan sehari-hari. tanah soal essai 4.sendok takar
tanah dalam - Peserta didik mendapatkan LKS 2. Non Tes, 5.tanah dari kebun
menyerap air - Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang penilaian atau ladang
langkah-langkah percobaan, media dan alat-alat yang (Analisis) afektif 6. air ledeng
digunakan - Membedakan umum dan 7. gelas
- Perserta didik mendapatkan motivasi untuk aktif dalam jenis-jenis tanah afektif 8. tanah liat, tanah
pembelajaran berdasarkan khusus pasir, tanah kebun
a. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang bahan penyusun (Pre tes dan atau ladang atau
disampaikan guru dan kemampuan Post tes) sawah
dalam menyerap (Soal, kunci
2. Kegiatan inti (75 menit ) air jawaban dan
2. Merumuskan permasalahan rubrik
- Peserta didik merumuskan permasalahan dengan (Evaluasi) penilaian B. Buku Sumber
bimbingan guru (apakah tanah memiliki bahan penyusun - Menilai terlampir) Hermana, Dodo.
yang sama?; apakah semua jenis tanah memiliki warna perbedaan jenis- 2009. Ayo Belajar

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang sama; apakah semua tanah memiliki kesuburan jenis tanah IPA Kelas V SD.
yang sama?, apakah semua tanah memiliki berdasarkan B.Pedoman Yogyakarta:
kemampuanyang sama dalam menyerap air?) bahan penyusun Penilaian Kanisius
- Peserta didik menemukan jawaban sendiri (ya atau tidak) dan kemampuan (Terlampir )
dengan bimbingan guru menyerap air
- Peserta didik mengkaji teori, konsep, atau prinsip
(tentang lapisan tanah) dengan bimbingan guru
(Inferensi)
3. Merumuskan hipotesis - Menyimpulkan
- Peserta didik mendiskusikan berbagai jawaban dari percepatan tanah
pertanyaan guru menyerap air oleh
- Peserta didik menentukan jawaban-jawaban yang sesuai bahan penyusun
dan memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis tanah.
(misal: semua tanah memiliki bahan penyusun yang
sama, semua tanah memiliki kemampuan yang sama
dalam menyerap air ) (Eksplanasi)
- Menjelaskan
4. Melakukan percobaan bahan penyusun
- Peserta didik mendiskusikan jenis-jenis percobaan yang setiap jenis tanah.
akan diambil - Menjelaskan
- Peserta didik menentukan dan mengurutkan langkah- kemampuan
langkah untuk melakukan percobaan dengan bimbingan setiap jenis tanah
guru dalam menyerap
- Peserta didik melakukan percobaan dengan bimbingan air
guru
- Peserta didik mengumpulkan data-data (Regulasi diri)
- Peserta didik menganalisis data-data hasil percobaan - Menghargai
- Peserta didik membahas hasil temuan pendapat teman
5. Menarik Kesimpulan
- Peserta didik menarik kesimpulan hasil percobaan
dengan bimbingan guru
- Peserta didik berdiskusi tentang alasan memilih jawaban
tersebut

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Mempresentasikan hasil
- Perserta didik menyusun laporan
- Peserta didik mempersiapkan presentasi kelompok
- Peserta didik mempresentasikan hasil inkuiri di depan
kelas
- Peserta didik memberikan penjelasan-penjelasan
tambahan untuk memperjelas permasalahan

Kegiatan Akhir ( 15 menit )


7. Evaluasi
- Peserta didik mengevaluasi apakah jawaban sudah sesuai
dengan rumusan masalah dan apakah kesimpulan sudah
sesuai dengan alas an.
- Peserta didik mengevaluasi seluruh proses inkuiri
kelompok (apa saja yang perlu diperbaiki dalam
percobaan)
- Peserta didik melakukan pendalaman teori, konsep, atau
prinsip dengan bimbingan guru (pertanyaan lisan)

Yogyakarta, 30 Maret 2011


Dosen Pembimbing 1 Kepala Sekolah Mahasiswa

(Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc.) (Hr. Klidiatmoko) 1. Lisa Dwi Aryani

Dosen Pembimbing 2 2. Evaning Pratiwi

(G. Ari Nugrahanta, SJ, S. S., BST., M. A.) 3. Veronika Sriningsih

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari / Tanggal/ Pertemuan ke- : Senin, 28 Maret 2011/ 1
Kelas / Semester : VB / 2
Unit / Tema : Batuan
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit
Kelas : Kontrol

Standar Kompetensi: 7. Memahami Perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDA
Kompetensi SubMateri Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pokok Belajar
7.1 Batuan A. Metode pembelajaran - Menyebutkan jenis-jenis A. Jenis A. Media
Mendeskripsi ceramah singkat. batuan dan ciri-cirinya Penilaian 1. Lks
kan proses - Menggolongkan jenis- 3. Tes: 30 soal
pembentukan B. Langkah-langkah Pembelajaran jenis batuan berdasarkan PG dan 6 B. Buku
tanah karena 1. Kegiatan Awal (15 Menit) ciri-cirinya soal essai Sumber
pelapukan a. salam pembuka - Menilai berbagai jenis 4. Non Tes, Hermana,
b. peserta didik menyimak ceerita tentang batuan berdasarkan warna, penilaian Dodo.
batuan dan tanya jawab guru dengan kekerasan dan afektif 2009. Ayo
peserta didik. permukaannya umum dan Belajar
c. peserta didik menyimak tujuan - Menyimpulkan perbedaan afektif IPA Kelas
pembelajaran yang disampaikan guru jenis-jenis batuan khusus V SD.
berdasarkan warna, (Pre tes dan Yogyakart
2. Kegiatan Inti (75 Menit) kekerasan dan Post tes) a: Kanisius
a. peserta didik menyimak penjelasan guru permukaannya (Soal, kunci
tentang proses terbentuknya batuan - Menjelaskan proses jawaban dan
b. peserta didik menyimak penjelasan guru terbentuknya berbagai rubrik
tentang jenis-jenis batuan. jenis batuan penilaian
c. peserta didik menyimak penjelasan guru - Menjelaskan alasan terlampir)
tentang ciri-ciri batuan batuan memiliki B.Pedoman
d. peserta didik menulis dalam tabel hasil perbedaan warna, Penilaian
pengamatan beberapa gambar batuan kekerasan dan (Terlampir )

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan warna, kekerasan, dan permukaannya
permukaannya
e. peserta didik mengerjakan LKS - Menghargai pendapat
f. peserta didik membahas LKS didampingi teman
guru

3. Kegiatan Akhir (15 Menit)


a. peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
belajar dibimbing oleh guru
b. peserta didik merefleksikan kegiatan
belajar
c. salam penutup

Yogyakarta,28 Maret 2011


Dosen Pembimbing 1 Kepala Sekolah Mahasiswa

(Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc.) (Hr. Klidiatmoko) 1. Lisa Dwi Aryani

Dosen Pembimbing 2 2. Evaning Pratiwi

(G. Ari Nugrahanta, SJ, S. S., BST., M. A.) 3. Veronika Sriningsih

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari / Tanggal / Petemuan ke- : Selasa, 29 Maret 2011/ 2
Kelas / Semester : VB /2
Unit / Tema : Proses terbentuknya tanah akibat pelapukan batuan
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit
Kelompok : Kontrol

Standar Kompetensi: 7. Memahami Perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDA
Kompetensi SubMateri Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pokok Belajar
7.1 Proses A. Metode pembelajaran - Menyebutkan penyebab A. Jenis A. Media
Mendeskripsik pembentukan ceramah singkat. pelapukan pada batuan Penilaian 1. Lks
an proses tanah B. Langkah-langkah Pembelajaran - Menyebutkan jenis-jenis 1. Tes: 30
pembentukan 1. Kegiatan Awal (15 Menit) pelapukan pada batuan soal PG B. Buku
tanah karena a. salam pembuka - Mengidentifikasi dan 6 Sumber
pelapukan b. tanya jawab guru dengan peserta didik. penyebab pelapukan soal essai Hermana,
c. Peserta didik menyimak tujuan pada batuan 2. Non Tes, Dodo.
pembelajaran yang disampaikan guru - Menggolongkan penilaian 2009. Ayo
penyebab percepatan afektif Belajar
2. Kegiatan Inti (75 Menit) pelapukan pada batuan umum dan IPA Kelas
a. peserta didik menyimak penjelasan guru - Menilai beberapa afektif V SD.
tentang proses terbentuknya batuan penyebab pelapukan khusus Yogyakart
b. peserta didik menyimak penjelasan guru pada batuan secara (Pre tes dan a: Kanisius
tentang proses terbentuknya tanah karena fisika, kimia, dan biologi Post tes)
pelapukan - Menyimpulkan (Soal, kunci
c. peserta didik menyimak penjelasan guru percepatan pelapukan jawaban dan
tentang pengertian pelapukan batuan oleh perbedaan rubrik
d. peserta didik menyimak penjelasan guru temperatur panas-dingin penilaian
tentang macam-macam pelapukan yang tinggi terlampir)
e. peserta didik menyimak penjelasan guru - Menyimpulkan
tentang penyebab pelapukan pada batuan percepatan pelapukan B.Pedoman

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. peserta didik menyimak penjelasan guru batuan oleh zat asam Penilaian
tentang akibat dari pelapukan pelapukan yang tinggi (Terlampir )
g. peserta didik menyimak penjelasan guru - Menjelaskan proses
tentang cara untuk merawat benda-benda terbentuknya tanah
dari batuan agar tidak lapuk karena pelapukan
h. peserta didik menyimak penjelasan guru - Menjelaskan proses
tentang macam-macam pelapukan pelapukan fisika, kimia,
i. peserta didik mengerjakan LKS dan biologi
j. peserta didik membahas LKS didampingi - Menghargai pendapat
guru teman

3. Kegiatan Akhir (15 Menit)


a. peserta didik menyimpulkan hasil
kegiatan belajar dibimbing oleh guru
b. peserta didik merefleksikan kegiatan
belajar
c. Salam penutup

Yogyakarta, 29 Maret 2011


Dosen Pembimbing 1 Kepala Sekolah Mahasiswa

(Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc.) (Hr. Klidiatmoko) 1. Lisa Dwi Aryani

Dosen Pembimbing 2 2. Evaning Pratiwi

(G. Ari Nugrahanta, SJ, S. S., BST., M. A.) 3. Veronika Sriningsih

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari / Tanggal / Petemuan ke- : Jumat, 1 April 2011/ 3
Kelas / Semester : VB /2
Unit / Tema : Lapisan tanah
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit
Kelompok : Kontrol

Standar Kompetensi: 7. Memahami Perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDA
Kompetensi SubMateri Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pokok Belajar
7.2 1. Bahan A. Metode pembelajaran - Menyebutkan jenis- A. Jenis A. Media
Mengidentifi penyusun ceramah singkat. jenis tanah Penilaian 1. Lks
kasi Jenis- tanah - Menyebutkan bahan 1. Tes: 30 soal
jenis tanah B. Langkah-langkah Pembelajaran penyusun tanah PG dan 6 B. Buku
2. 1. Kegiatan Awal (15 Menit) - Membedakan jenis- soal essai Sumber
Kemampua a. salam pembuka jenis tanah berdasarkan 2. Non Tes, Hermana,
n tanah b. tanya jawab guru dengan peserta didik. bahan penyusun dan penilaian Dodo. 2009.
dalam c. peserta didik menyimak tujuan pembelajaran kemampuan dalam afektif Ayo Belajar
menyerap yang disampaikan guru menyerap air umum dan IPA Kelas V
air - Menilai perbedaan afektif SD.
2. Kegiatan Inti (75 Menit) jenis-jenis tanah khusus Yogyakarta:
a. peserta didik menyimak penjelasan guru tentang berdasarkan bahan (Pre tes dan Kanisius
lapisan-lapisan penyusun tanah penyusun dan Post tes)
b. peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kemampuan menyerap (Soal, kunci
bahan penyusun tanah air jawaban dan
c. peserta didik menyimak penjelasan guru tentang - Menyimpulkan rubrik
jenis-jenis tanah percepatan tanah penilaian
d. peserta didik menyimak penjelasan guru tentang menyerap air oleh terlampir)
kemampuan tanah dalam menyerap air bahan penyusun tanah B.Pedoman
e. peserta didik menyimak penjelasan guru tentang - Menjelaskan bahan Penilaian
manfaat jenis tanah penyusun setiap jenis (Terlampir )

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. peserta didik mengerjakan LKS tanah
g. peserta didik membahas LKS didampingi guru - Menjelaskan
3. Kegiatan Akhir (15 Menit) kemampuan setiap
a. peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan jenis tanah dalam
belajar dibimbing oleh guru menyerap air
b. peserta didik merefleksikan kegiatan belajar - Menghargai pendapat
c. Salam penutup teman

Yogyakarta,1 April 2011


Dosen Pembimbing 1 Kepala Sekolah Mahasiswa

(Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc.) (Hr. Klidiatmoko) 1. Lisa Dwi Aryani

Dosen Pembimbing 2 2. Evaning Pratiwi

(G. Ari Nugrahanta, SJ, S. S., BST., M. A.) 3. Veronika Sriningsih

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2.

Contoh LKS

yang Sudah Diisi Siswa

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Uji Validitas Kelompok Soal A Covariance 0,429

N 76
Correlations item4 Pearson ,478**
total Correlation
total Pearson 1
Sig. (2-tailed) 0
Correlation
Sum of 64,579
Sig. (2-tailed)
Squares and
Sum of 1047,789 Cross-
Squares and products
Cross- Covariance 0,861
products
N 76
Covariance 13,971
item5 Pearson 0,012
N 76 Correlation
item1 Pearson 0,204
Sig. (2-tailed) 0,917
Correlation
Sum of 1,632
Sig. (2-tailed) 0,077
Squares and
Sum of 21,684 Cross-
Squares and products
Cross- Covariance 0,022
products
N 76
Covariance 0,289
item6 Pearson 0,095
N 76 Correlation
item2 Pearson ,421**
Sig. (2-tailed) 0,415
Correlation
Sum of 9,421
Sig. (2-tailed) 0
Squares and
Sum of 53,842 Cross-
Squares and products
Cross- Covariance 0,126
products
N 76
Covariance 0,718
item7 Pearson ,465**
N 76 Correlation
item3 Pearson ,229*
Sig. (2-tailed) 0
Correlation
Sum of 52,211
Sig. (2-tailed) 0,047
Squares and
Sum of 32,158 Cross-
Squares and products
Cross- Covariance 0,696
products

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 76 item12 Pearson ,236*
item8 Pearson ,271* Correlation
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,04
Sig. (2-tailed) 0,018
Sum of 27,158
Sum of 36,579 Squares and
Squares and Cross-
Cross- products
products Covariance 0,362
Covariance 0,488
N 76
N 76 item13 Pearson 0,084
item9 Pearson ,417 ** Correlation
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,472
Sig. (2-tailed) 0
Sum of 10,053
Sum of 44,316 Squares and
Squares and Cross-
Cross- products
products Covariance 0,134
Covariance 0,591
N 76
N 76 item14 Pearson ,278*
item10 Pearson ,278* Correlation
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,015
Sig. (2-tailed) 0,015
Sum of 34
Sum of 38,684 Squares and
Squares and Cross-
Cross- products
products Covariance 0,453
Covariance 0,516
N 76
N 76 item15 Pearson 0,077
item11 Pearson 0,197 Correlation
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,508
Sig. (2-tailed) 0,088
Sum of 10,842
Sum of 8,895 Squares and
Squares and Cross-
Cross- products
products Covariance 0,145
Covariance 0,119
N 76
N 76 item16 Pearson ,575**
Correlation

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sig. (2-tailed) 0 Sum of -2,947
Squares and
Sum of 80,842 Cross-
Squares and products
Cross-
products Covariance -0,039

Covariance 1,078 N 76
item21 Pearson ,284*
N 76 Correlation
item17 Pearson ,338**
Correlation Sig. (2-tailed) 0,013

Sig. (2-tailed) 0,003 Sum of 38,421


Squares and
Sum of 43,789 Cross-
Squares and products
Cross-
products Covariance 0,512

Covariance 0,584 N 76
item22 Pearson ,255*
N 76 Correlation
item18 Pearson ,440**
Correlation Sig. (2-tailed) 0,026

Sig. (2-tailed) 0 Sum of 35,947


Squares and
Sum of 61,789 Cross-
Squares and products
Cross-
products Covariance 0,479

Covariance 0,824 N 76
item23 Pearson ,276*
N 76 Correlation
item19 Pearson 0,157
Correlation Sig. (2-tailed) 0,016

Sig. (2-tailed) 0,176 Sum of 38,947


Squares and
Sum of 16,684 Cross-
Squares and products
Cross-
products Covariance 0,519

Covariance 0,222 N 76
item24 Pearson ,277*
N 76 Correlation
item20 Pearson -0,025
Correlation Sig. (2-tailed) 0,015

Sig. (2-tailed) 0,833

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sum of 38,737 item28 Pearson 0,212
Squares and Correlation
Cross-
products Sig. (2-tailed) 0,066

Covariance 0,516 Sum of 29,895


Squares and
N 76 Cross-
item25 Pearson ,458** products
Correlation
Covariance 0,399
Sig. (2-tailed) 0
N 76
Sum of 56 item29 Pearson ,330**
Squares and Correlation
Cross-
products Sig. (2-tailed) 0,004

Covariance 0,747 Sum of 40,947


Squares and
N 76 Cross-
item26 Pearson ,324** products
Correlation
Covariance 0,546
Sig. (2-tailed) 0,004
N 76
Sum of 43,368 item30 Pearson 0,224
Squares and Correlation
Cross-
products Sig. (2-tailed) 0,052

Covariance 0,578 Sum of 31,263


Squares and
N 76 Cross-
item27 Pearson ,387** products
Correlation
Covariance 0,417
Sig. (2-tailed) 0,001
N 76
Sum of 48,053
Squares and
Cross- **. Correlation is significant at the 0.01 level
products (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
Covariance 0,641
(2-tailed).
N 76

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Uji Validitas Kelompok Soal B Covariance ,469

N 69
**
item4 Pearson ,345
Correlation
Correlations
Total Sig. (2- ,004
total Pearson 1 tailed)
Correlation Sum of 32,957
Squares
Sig. (2- and Cross-
tailed) products
Sum of 866,609
Squares Covariance ,485
and Cross-
products
N 69
item5 Pearson ,300*
Covariance 12,744 Correlation

N 69 Sig. (2- ,012


**
item1 Pearson ,354 tailed)
Correlation Sum of 36,174
Squares
Sig. (2- ,003 and Cross-
tailed) products
Sum of 42,217
Squares Covariance ,532
and Cross-
products
N 69
item6 Pearson ,450**
Covariance ,621 Correlation

N 69 Sig. (2- ,000


item2 Pearson ,171 tailed)
Correlation Sum of 49,913
Squares
Sig. (2- ,159 and Cross-
tailed) products
Sum of 15,348
Squares Covariance ,734
and Cross-
products
N 69
**
item7 Pearson ,467
Covariance ,226 Correlation

N 69 Sig. (2- ,000


*
item3 Pearson ,269 tailed)
Correlation Sum of 36,565
Squares
Sig. (2- ,025 and Cross-
tailed) products
Sum of 31,913
Squares Covariance ,538
and Cross-
products
N 69

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item8 Pearson ,437** Sig. (2- ,002
Correlation tailed)
Sum of 44,043
Sig. (2- ,000 Squares
tailed) and Cross-
products
Sum of 47,783
Squares
and Cross- Covariance ,648
products
N 69
Covariance ,703 item13 Pearson ,333**
Correlation
N 69
item9 Pearson -,109 Sig. (2- ,005
Correlation tailed)
Sum of 40,565
Sig. (2- ,371 Squares
tailed) and Cross-
products
Sum of -8,565
Squares
and Cross- Covariance ,597
products
N 69
Covariance -,126 item14 Pearson ,450**
Correlation
N 69
item10 Pearson ,064 Sig. (2- ,000
Correlation tailed)
Sum of 43,043
Sig. (2- ,601 Squares
tailed) and Cross-
products
Sum of 7,304
Squares
and Cross- Covariance ,633
products
N 69
Covariance ,107 item15 Pearson -,161
Correlation
N 69
item11 Pearson ,227 Sig. (2- ,187
Correlation tailed)
Sum of -11,870
Sig. (2- ,060 Squares
tailed) and Cross-
products
Sum of 20,348
Squares
and Cross- Covariance -,175
products
N 69
Covariance ,299 item16 Pearson ,239*
Correlation
N 69
item12 Pearson ,361** Sig. (2- ,048
Correlation tailed)

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sum of 25,174 Sum of 43,304
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,370 Covariance ,637

N 69 N 69
**
item17 Pearson ,082 item21 Pearson ,423
Correlation Correlation

Sig. (2- ,502 Sig. (2- ,000


tailed) tailed)
Sum of 6,435 Sum of 47,609
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,095 Covariance ,700

N 69 N 69
** *
item18 Pearson ,462 item22 Pearson ,255
Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,034


tailed) tailed)
Sum of 55,478 Sum of 23,652
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,816 Covariance ,348

N 69 N 69
item19 Pearson ,186 item23 Pearson ,251*
Correlation Correlation

Sig. (2- ,125 Sig. (2- ,037


tailed) tailed)
Sum of 16,043 Sum of 24,043
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,236 Covariance ,354

N 69 N 69
**
item20 Pearson ,372 item24 Pearson ,229
Correlation Correlation

Sig. (2- ,002 Sig. (2- ,058


tailed) tailed)

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sum of 24,174 Sum of 45,435
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,355 Covariance ,668

N 69 N 69
** **
item25 Pearson ,446 item29 Pearson ,421
Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000


tailed) tailed)
Sum of 41,348 Sum of 50,826
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,608 Covariance ,747

N 69 N 69
*
item26 Pearson ,264 item30 Pearson ,129
Correlation Correlation

Sig. (2- ,028 Sig. (2- ,291


tailed) tailed)
Sum of 23,652 Sum of 15,478
Squares Squares
and Cross- and Cross-
products products

Covariance ,348 Covariance ,228

N 69 N 69
item27 Pearson -,032
Correlation

Sig. (2- ,796 **. Correlation is significant at the 0.01 level


tailed) (2-tailed).
Sum of -3,783 *. Correlation is significant at the 0.05 level
Squares
and Cross-
(2-tailed).
products

Covariance -,056

N 69
item28 Pearson ,450**
Correlation

Sig. (2- ,000


tailed)

156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Kelompok Soal A

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 76 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 76 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,673 ,679 20

Lampiran 6. Uji Reliabilitas Kelompok Soal B

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 69 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 69 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,701 ,705 20

157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Uji Beda Kelompok Soal A

Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
AtasBawah Kelompok Atas 5 16,40 ,894 ,400
Kelompok Bawah 5 3,80 ,447 ,200

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Std. Error Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Difference Lower Upper

Atas Equal variances 3,571 ,095 28,174 8 ,000 12,600 ,447 11,569 13,631
Bawah assumed

Equal variances 28,174 5,882 ,000 12,600 ,447 11,500 13,700

not assumed

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Uji Beda Kelompok Soal B

Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
AtasBawah Kelompok Atas 5 16,80 ,837 ,374
Kelompok Bawah 5 5,00 1,225 ,548

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of
Mean Std. Error the Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
Atas Equal variances ,144 ,714 17,789 8 ,000 11,800 ,663 10,270 13,330
Bawah assumed
Equal variances 17,789 7,066 ,000 11,800 ,663 10,234 13,366
not assumed

159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Instrumen Pengumpul Data dan Kunci Jawaban

Nama :
Kelas / No. Absen :

A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,
atau d!
1. Batubara digolongkan ke dalam jenis batuan endapan karena . . .
a. Batubara berasal dari tumbuhan yang tertimbun berjuta-juta tahun di dalam tanah
b. Batubara diendapkan beberapa waktu dalam tanah
c. Batubara membeku dan mengendap di dasar tanah
d. Batubara diperlukan dalam proses pengendapan batuan

2. Tanah liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan gerabah,
karena …
a. Tanah liat banyak ditemukan di mana saja
b. Tanah liat memiliki warna pekat yang indah
c. Tanah liat sangat lengket dan mudah dibentuk
d. Tanah liat sangat halus untuk dibentuk

3. Batuan di gurun pasir lebih cepat hancur daripada batuan di daratan biasa. Pendapatmu .
..
a. Setuju karena di gurun lebih panas daripada di daratan biasa
b. Setuju karena di gurun ada perbedaan suhu yang mencolok antara siang-malam
c. Tidak setuju karena di daratan biasa lebih sering terjadi hujan daripada di gurun
d. Tidak setuju karena di daratan biasa ada perbedaan suhu yang mencolok antara
siang-malam

4. Manakah pernyataan di bawahini yang benar ...


a. Hujan asam dapat mempercepat pembentukan batuan.
b. Hujan asam merupakan hujan yang mengandung air dan gas sisa buangan industri.
c. Hujuan asam dapat mempercepat tumbuhnya beberapa tanaman liar.
d. Hujan asam merupakan hujan yang mengandung air dan sampah industri.

5. Berikut ini beberapa pernyataan tentang lumut:


i. Lumut mengandung klorofil iii. Lumut mengandung zat asam
ii. Lumut merupakan tumbuhan perintis iv. Lumut membawa tanah
Pernyataan yang tepat tentang alasan batu yang ditempeli lumut harus dibersihkan agar
tidak melapuk adalah . . .
a. i c. iii
b. ii d. iv

6. Gambar di bawah ini menunjukkan proses pelapukan …

a. Biologi c. Fisika
b. Kimia d. Geografi
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Lumut merupakan tumbuhan perintis. Yang dimaksud tumbuhan perintis adalah …
a. Lumut merupakan tumbuhan yang paling tua
b. Lumut merupakan tumbuhan yang banyak dicari orang
c. Lumut yang dapat menghancurkan batuan
d. Lumut yang dapat mengawetkan tumbuhan

8. Bagian tanah yang paling dibutuhkan oeh tumbuhanyaitu …


a. Sampah c. Humus
b. Butiran liat d. Pasir

9. Tanah humus pada umumnya berwarna ...


a. Gelap kehitam-hitaman c. Gelap kemerah-merahan
b. Gelap kecoklat-coklatan d. Gelap kekuning-kuningan

10. Jenis tanah di bawah ini yang banyak mengandung unsur hara yaitu . . .
a. Pasir c. Humus
b. Liat d. Gambut

B. Bacalah cerita berikut ini lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya


dengan tepat!
Kelasmu mengadakan wisata ke Kaliurang. Ketika berjalan-jalan di puncak Kaliurang,
kalian melihat beberapa batuan. Gurumu mengajak mengamati beberapa batuan. Batu
pertama berwarna cokelat bercampur abu-abu muda dan berongga-rongga. Batu kedua
permukaannya kasar, keras, dan tersusun dari kerikil-kerikil. Batu ketiga berwarna putih,
keras, dan permukaannya halus. Batu keempat berwarna hitam mengkilat, keras, dan
permukaannya halus. Ketika kalian sedang asyik mengamati batuan, terdengar suara
temanmu yang berteriak karena terpeleset. Ia terpeleset pada batu yang licin di sekitar air
terjun. Batu tersebut ditumbuhi banyak lumut. Di sana ada juga batu yang ditumbuhi jamur,
batu yang ditumbuhi rumput, batu ditumbuhi tanaman anggrek, dan batu yang tidak
ditumbuhi tumbuhan. Lalu kalian berpindah tempat. Kalian melihat tugu udang yang terbuat
dari batu granit. Tugu udang tersebut tertutup abu vulkanik karena letusan Merapi 26
Oktober 2010 lalu. Setelah itu kalian turun dari gunung. Kalian melihat pohon pinus muda
yang layu yang tumbuh di tanah berpasir. Kamu dan beberapa temanmu berniat
memindahkan pinus tersebut dengan cara menanamnya pada tanah humus.
1. Berdasarkan ciri-ciri batu yang kamu amati.
Batu pertama adalah ciri-ciri dari . . .
Batu kedua adalah ciri-ciri dari . . .
Batu ketiga adalah ciri-ciri dari . . .
Dan batu keempat adalah ciri-ciri dari . . .

2. Berdasarkan proses terbentuknya.


Batuan malihan adalah . . .

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Manakah pernyataan-pernyataan berikut ini yang benar? (Lingkari pernyataan-pernyataan
yang benar!)
a. Pelapukan biologi dapat disebabkan oleh lumut atau tumbuhan yang menempel di
permukaan batuan.
b. Pelapukan biologi dapat disebabkan oleh perbedaan suhu panas-dingin yang tinggi.
c. Pelapukan kimia dapat disebabkan oleh zat asam pada lumut yang menempel di
permukaan batuan.
d. Patung batu di tempat wisata yang ditempeli lumut tidak perlu dibersihkan.
e. Rumput adalah tumbuhan perintis.
f. Batu kapur yang lama ditumbuhi rumput dapat mengalami pelapukan.
g. Air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan batuan
retak dan pecah.
h. Air terjun tidak mempengaruhi proses pelapukan pada batuan.

4. Ada empatjenis batu, yaitu batu tidak ditumbuhi tumbuhan, batu ditumbuhi jamur, batu
ditumbuhi rumput, batu ditumbuhi tanaman anggrek, dan batu ditumbuhi lumut. Dari
ke empat batutersebut, mana saja yang mengalami pelapukan?

5. Mengapa patung batu yang terkena abu vulkanik harus dibersihkan? Jelaskan alasanmu!

6. Temanmu memberikan usul untuk menanam tunas pohon pinus ke tanah liat. Bagaimana
sikapmu?

162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA

1. A 6. A
2. C 7. C
3. B 8. C
4. B 9. A
5. C 10. C

KUNCI JAWABAN ESSAI

No.
Kriteria Skor
Soal
1 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar 2
Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar 3
Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar 4
Jika dapat menyebutkan empat jawaban benar 5
2 Jika tidak menjawab atau jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan: batuan 2
Jika dapat menyebutkan: batuan yang berasal dari batuan sedimen atau beku 3
Jika dapat menyebutkan: batuan yang berasal dari batuan sedimen atau beku 4
yang mengalami perubahan (metamorfosis)
Jika dapat menyebutkan: batuan yang berasal dari batuan sedimen atau beku 5
yang mengalami perubahan (metamorfosis) karena mendapat panas dan
tekanan dari dalam bumi
3 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar 2
Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar 3
Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar 4
Jika dapat menyebutkan empat jawaban benar 5
4 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar 2
Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar 3
Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar 4
Jika dapat menyebutkan empat jawaban benar 5
5 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika jawaban menyebabkan pelapukan batuan 2
Jika jawaban mempercepat pelapukan batuan. 3
Jika jawaban mengandung zat asam atau sulfur. 4
Jika jawaban mengandung zat asam yang dapat mempercepat proses 5
pelapukan batuan.
6 Jika tidak menjawab atau semua jawaban salah 1
Jika jawaban melarang atau menjelaskan bahwa tanah liat tidak subur atau 2
menjelaskan bahwa tanah humus yang paling subur
Jika jawaban melarang dan menjelaskan bahwa tanah liat tidak subur atau 3
menjelaskan bahwa tanah humus yang paling subur
Jika jawaban melarang dan menjelaskan bahwa tanah humus paling subur 4
karena dapat menahan air dan mengandung unsur hara.
Jika jawaban menghargai jawaban teman; melarang; dan menjelaskan 5
bahwa tanah liat tidak subur karena sulit menahan air dan sedikit
mengandung unsur hara atau menjelaskan bahwa tanah humus yang paling
subur karena dapat menahan air dan mengandung unsur hara.

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10.
Contoh Soal Pre-test Post-test

yang Sudah Dikoreksi

164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11.Uji Normalitas Data Pretest Postest PG Kel. Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


PretestEksp PosttestEksp
N 32 32
a,b
Normal Parameters Mean 4,91 6,25
Std. Deviation 1,634 1,566
Most Extreme Differences Absolute ,179 ,163
Positive ,165 ,163
Negative -,179 -,149
Kolmogorov-Smirnov Z 1,013 ,920
Asymp. Sig. (2-tailed) ,256 ,366
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Lampiran 12. Uji Normalitas Data Rata-rata Kenaikan PG Kel. Eksperimen dan Kel. Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


NaikEkspPG NaikKontrlPG
N 32 34
a,b
Normal Parameters Mean 1,34 1,50
Std. Deviation 2,089 1,619
Most Extreme Differences Absolute ,178 ,210
Positive ,178 ,210
Negative -,104 -,173
Kolmogorov-Smirnov Z 1,004 1,222
Asymp. Sig. (2-tailed) ,266 ,101
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Kenaikan Kognitif Pilihan Ganda

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Naik Naik Naik Naik Naik
Interpret Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi
N 32 32 32 32 32
a,b
Normal Parameters Mean ,281 ,219 ,188 ,016 ,078
Std. ,3095 ,6082 ,4535 ,3911 ,4038
Deviation
Most Extreme Absolute ,318 ,328 ,223 ,266 ,267
Differences Positive ,318 ,328 ,192 ,266 ,264
Negative -,260 -,266 -,223 -,234 -,267
Kolmogorov-Smirnov Z 1,800 1,855 1,264 1,504 1,511
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003 ,002 ,082 ,022 ,021
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Uji Normalitas Data Pretest Posttest Essai Kel. Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


PretestKog PosttestKog
N 32 32
a,b
Normal Parameters Mean 12,56 18,97
Std. Deviation 3,079 3,441
Most Extreme Differences Absolute ,163 ,129
Positive ,163 ,087
Negative -,092 -,129
Kolmogorov-Smirnov Z ,921 ,728
Asymp. Sig. (2-tailed) ,364 ,665
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Lampiran 15. Uji Normalitas Data Kenaikan Essai Kel. Eksperimen dan Kel.Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


NaikEkspKog NaikKontrlKog
N 32 34
a,b
Normal Parameters Mean 6,41 2,85
Std. Deviation 3,671 3,552
Most Extreme Differences Absolute ,136 ,126
Positive ,136 ,126
Negative -,117 -,095
Kolmogorov-Smirnov Z ,768 ,733
Asymp. Sig. (2-tailed) ,597 ,656
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Lampiran 16. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Kognitif Essai


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Naik Naik Naik Naik
NaikInterpret NaikAnalisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi
N 32 32 32 32 32 32
Normal Mean 2,03 ,78 ,03 ,81 1,44 1,31
Parametersa,b Std. 1,231 1,453 1,379 1,306 1,343 1,120
Deviation
Most Extreme Absolute ,209 ,205 ,228 ,162 ,225 ,262
Differences Positive ,166 ,205 ,228 ,162 ,170 ,192
Negative -,209 -,170 -,147 -,151 -,225 -,262
Kolmogorov-Smirnov Z 1,180 1,157 1,289 ,915 1,272 1,480
Asymp. Sig. (2-tailed) ,123 ,137 ,072 ,373 ,079 ,025
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Uji Perbandingan Mean Pilihan Ganda Kel. Eksperimen

Group Statistics
Test N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Pretest 32 4,91 1,634 ,289
Posttest 32 6,25 1,566 ,277

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Skor Equal variances ,444 ,508 -3,359 62 ,001 -1,344 ,400 -2,143 -,544
assumed
Equal variances -3,359 61,889 ,001 -1,344 ,400 -2,143 -,544
not assumed

Lampiran 18. Uji Perbandingan Mean Kenaikan Pilihan Ganda Kel. Eksperimen dan
Kel. Kontrol

Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Naik Naik Kelas Eksperimen PG 32 1,34 2,089 ,369
Naik Kelas Kontrol PG 34 1,50 1,619 ,278

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Naik Equal variances 3,094 ,083 -,341 64 ,734 -,156 ,458 -1,072 ,760
assumed
Equal variances -,338 58,426 ,736 -,156 ,462 -1,081 ,768
not assumed

187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19. Uji Perbandingan Mean Essai Kel. Eksperimen

Group Statistics
Test N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Pre-test 32 12,56 3,079 ,544
Post-test 32 18,97 3,441 ,608

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Sig. (2- Mean
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Equal variances ,167 ,684 -7,849 62 ,000 -6,406
Skor ,816 -8,038 -4,775
assumed
Equal variances -7,849 61,251 ,000 -6,406
,816 -8,038 -4,774
not assumed

Lampiran 20. Uji Perbandingan Mean Kenaikan Essai Kel. Eksperimen dan Kel. Kontrol

Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Naik Kelas Eksperimen 32 6,41 3,671 ,649
Naik
Naik Kelas Kontrol 34 2,85 3,552 ,609

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Sig. (2- Mean
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Naik Equal variances 1,168 ,284 3,997 64 ,000 3,553
,889 1,777 5,329
assumed
Equal variances 3,993 63,433 ,000 3,553
,890 1,775 5,332
not assumed

188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21. Uji Ranking Kognitif Pilihan Ganda

Kruskal-Wallis Test
Ranks
Aspek N Mean Rank
Kognitif Kenaikan Interpretasi 32 94,09
Kenaikan Analisis 32 84,55
Kenaikan Evaluasi 32 84,03
Kenaikan Inferensi 32 65,92
Kenaikan Eksplanasi 32 73,91
Total 160

Test Statisticsa,b
Kognitif
Chi-square 8,151
df 4
Asymp. Sig. ,086
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Aspek

Lampiran 22. Uji Ranking Kognitif Essai

Kruskal-Wallis Test
Ranks
Aspek N Mean Rank
Kognitif Kenaikan Interpretasi 32 132,22
Kenaikan Analisis 32 85,64
Kenaikan Evaluasi 32 58,20
Kenaikan Inferensi 32 86,88
Kenaikan Eksplanasi 32 109,78
Kenaikan Regulasi Diri 32 106,28
Total 192

Test Statisticsa,b
Kognitif
Chi-square 35,138
df 5
Asymp. Sig. ,000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Aspek

189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 23.

Foto-foto Penelitian

190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Foto-fotoKelas VA (KelompokEksperimen)

Suasanapembelajarankelompokeksperimenpadapertemuanpertama

191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suasanapembelajarankelompokkontrolpadapertemuankedua

192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suasanapembelajarankelompokeksperimenpadapertemuanketiga

193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Foto-foto Kelas VB(Kelompok Kontrol)

Suasana pembelajaran kelompok kontrol pada pertemuan pertama

194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suasana pembelajaran kelompok kontrol pada pertemuan kedua

195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suasana pembelajaran kelompok kontrol pada pertemuan ketiga

196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 24.
Surat Ijin Penelitian
dari FKIP USD

197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 25.

Surat Keterangan

telah MelakukanPenelitian

199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 26. Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lisa Dwi Aryani merupakan anak kedua dari pasangan

Samuel Martoyo dan Kristina Sarinah. Lahir di

Lampung Timur pada tanggal 2 November 1988.

Pendidikan awal dimulai di Sekolah Dasar Negeri 2

Gunung Sugih Kecil Lampung Timur pada tahun 1994-

1999. Tahun 1999-2000 melanjutkan di Sekolah Dasar

Negeri 1 Gunung Sugih Kecil Lampung Timur.

Dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingat Pertama Negeri 1

Jabung Lampung Timur pada tahun 2000-2003. Tahun 2003-2006 penulis

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wates Yogyakarta,

kemudian menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007. Selama menempuh

kuliah, penulis aktif sebagai tim pelayanan siswa Wates PERKANTAS

Yogyakarta, dan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan PERKANTAS

Yogyakarta.

201

Anda mungkin juga menyukai