Anda di halaman 1dari 125

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SQ3R

(SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW )


DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN
MAKANAN KELAS XI SMA YATPI
(YAYASAN TAMAN PENDIDIKAN ISLAMIYAH)
GODONG - GROBOGAN

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh :

SITI GUNARTI
NIM: 053811087

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010

i
ABSTRAK

Siti Gunarti (NIM. 053811087). Implementasi Metode Pembelajaran SQ3R


(Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Kelas XI SMA
YATPI (Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah) Godong-Grobogan. Skripsi.
Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Apakah
implemtasi metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar biologi
di SMA YATPI Godong-Grobogan? 2) Apa yang menjadi hambatan
implementasi metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi di SMA
YATPI Godong-Grobogan?
Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui implementasi metode
pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi peserta didik kelas XI di SMA
YATPI Godong-Grobogan. 2) Untuk mengetahui hambatan implementasi metode
pembelajaran SQ3R terhadap hasil biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas
XI SMA YATPI Godong-Grobogan pada semester genap tahun pelajaran 2009-
2010 dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Prosedur penelitian terdiri
dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Proses pembelajaran biologi dilaksanakan dengan
menggunakan metode pembelajaran SQ3R. Indikator hasil belajar pada penelitian
ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal.
Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara, observasi,
dokumentasi, diskusi dan tes evaluasi. Data hasil pengamatan nilai diskusi dan
nilai evaluasi diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan
peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil belajar biologi siswa
melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R mengalami peningkatan,
khususnya pada materi pokok sistem pencernaan makanan. Pada siklus I diperoleh
nilai diskusi individu < KKM sebanyak 7 anak sedangkan > KKM 23 anak
dengan rata-rata 62,2 dan ketuntasan belajar 76,67% meningkat menjadi 75,73
dengan ketuntasan belajar 90,9% pada siklus II yaitu < KKM sebanyak 3 anak
sedangkan > KKM 30 anak . Serta nilai evaluasi dengan rata-rata 66,25 dengan
ketuntasan belajar 75,75% dan meningkat menjadi 76,30 dengan ketuntasan
belajar 93,93% pada siklus II. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II dan tidak perlu dilakukan
siklus ke III. 2) Hambatan pengunaan metode SQ3R yaitu sikap pasif peserta
didik serta bergantung pada orang lain dalam proses pembelajaran dan
keterbatasan fasilitas pembelajaran seperti sumber belajar dan alat peraga
pembelajaran yang tersedia.

ii
iii
iv
MOTTO

Firman Allah SWT. Dalam Al-Quran Surat An-Nahl 114 :

........ !$# |My (#6$#u $Y7hs Wn=ym !$# 6s%yu $


114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah............
1

1
Fadhal AR, dkk, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI, 2002), hlm 381.

v
PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-
orang yang telah memberi arti dalam hidupku.
1. Ayahanda (Nasikin alm) dan ibunda (suriah) tercinta, yang senantiasa memberikan
doa restu dan dukungan baik secara moral maupun material terhadap keberhasilan
studi ananda.
2. Pakde Sunardi, bude Fatimah, paklek (Supratno, Nafian, Nur Kholis) bulek
(Maryatun, Sri Mulyani, Likah), Adik-adikku (Agus Saputro, Winarti dan Adit
Saputra) tersayang, yang selalu setia menemaniku di saat suka dan duka serta
memberikan dukungan sepenuhnya hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Teman-temanku TB 05 senasib seperjuangan di kampus hijau yang selalu
menemaniku dan membuat hidupku lebih berwarna..
4. Teman-teman kost D1.(Atin, Mb Ulya, Ana, Nafis, Fatma, Mb Yani, Lia, Ida,
Ayu,Ismi, Leli) yang turut memberi motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
5. Sahabat-sahabatku (Aini, Etik, Nur khamidah,) yang selalu memotivasi dan
senantiasa menemaniku dalam pembuatan skripsi ini.
6. Dan semua teman yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, thanks for all...

vi
DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, Juni 2010


Deklarator,

Siti Gunarti
NIM. 053811087

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang
mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Lianah, M. Pd., pembimbing satu yang telah berkenan memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
3. Sudjai, Dr. M. Ag., pembimbing dua yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
4. Soediyono, Drs. H.,Wali Studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN
Walisongo Semarang.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah
membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran
selama kuliah.
6. Bapak Yagus Yuwono, S. Pd, Kepala SMA YATPI Godong Grobogan, yang
telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
7. Ibu Sri Haryanti, A. Md, selaku guru mata pelajaran biologi SMA YATPI
Godong Grobogan, yang telah sabar memberikan pengarahan selama proses
penelitian.

viii
Semoga jasa-jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah
SWT. Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat, amin.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAK............................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................ iii
PENGESAHAN PENGUJI......................................................................... ................. iv
MOTTO...................................................................................................... .................. v
PERSEMBAHAN....................................................................................... ................. vi
PERNYATAAN.......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR................................................................................ ............... viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ................. ix
DAFTAR GAMBAR............ ..................................................................... ................ xii
DAFTAR TABEL............ ..................................................................... .................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. .............. ..xiv

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah. ............................................................................ 4
D. Penegasan Istilah ................................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Landasan teori ....................................................................................... 8
1. Belajar dan pembelajaran
a. Pengertian belajar & pembelajaran .............................................. 8
b. Faktor yang mempengaruhi belajar............................................. 10
2. Model pembelajaran SQ3R

ix
a. Pengertian SQ3R ......................................................................... 12
b. Tahap-tahap SQ3R ...................................................................... 13
c. Cara penggunaan metode SQ3R pada materi sistem
pencernaan makanan manusia ..................................................... 14
d. Kelebihan dan kelemahan penggunaan metode pembelajaran
SQ3R ........................................................................................... 16
e. Faktor yang memepengaruhi penggunaan metode
pembelajaran ............................................................................... 16
3. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar ............................................................ 17
b. Macam-macam hasil belajar .................................................... 18
c. Instrumen evaluasi hasil belajar ............................................... 20
d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................................. 22
4. Sistem pencernaan makanan kelas XI semester II
a. Zat-zat makanan ....................................................................... 23
b. Sistem pencernaan manusia ..................................................... 29
c. Kelenjar pencernaan ................................................................. 33
d. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia ........ 35
e. Peranan metode SQ3R terhadap peningkatan hasil belajar..... 35
B. Kajian Pustaka...................................................................................... 36
C. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 38

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Subyek penelitian ................................................................................ 39
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 39
C. Kolaborator ......................................................................................... 39
D. Metode pengumpulan data .................................................................. 39
E. Metode penelitian ................................................................................ 41
F. Metode analisis data ............................................................................ 45
G. Indikator keberhasilan ......................................................................... 47

x
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum sekolah
1. Sejarah berdirinya sekolah ................................................................ 48
2. Visi dan misi sekolah ......................................................................... 48
3. Letak geografis sekolah .................................................................... 48
4. Struktur organisasi, keadaaan guru dan peserta didik ....................... 48
5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ............................................. 50
B. Hasil penelitian tindakan
1. Siklus I ............................................................................................... 50
2. Siklus II .............................................................................................. 54
C. Pembahasan
1. Implementasi metode pembelajaran SQ3R ........................................ 58
2. Hasil belajar ....................................................................................... 59
3. Hambatan penggunaan SQ3R terhadap hasil belajar ......................... 60
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 61
B. Saran................................................................................................... 62
C. Penutup............................................................................................... 63
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. : Organ sistem pencernaan ............................................... 29
2. Gambar 2.2. : Struktur gigi ...................................................................... 30
3. Gambar 2.3. : Lambung ........................................................................... 31
4. Gambar 3.1. : Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK)............................. 41

xii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1. Langkah-langkah penerapan metode SQ3R ...................................... 15


2. Tabel 2.2. Contoh aktivitas peserta didik dalam klasifikasi hasil belajar ........... 19
3. Tabel 2.3. Jenis karbohidrat berdasarkan jumlah gugus gula ............................. 24
4. Tabel 2.4. Klasifikasi lemak ............................................................................... 25
5. Tabel 2.5. Jenis dan sumber protein ................................................................... 26
6. Tabel 2.6. Macam-macam vitamin, rumus kimia, sumber, fungsi dan
akibat kekurangannya.......................................................................................... 26
7. Tabel 2.7. Macam-macam mineral, fungsi serta sumbernya ............................. 28
8. Tabel 4.1. Daftar guru mapel SMA YATPI....................................................... 49
9. Tabel. 4.2. Histogram ketuntasan belajar dari nilai diskusi peserta didik
dan ketuntasan belajar dari nilai evaluasi peserta didik ...................................... 59
10. Tabel 4.3. Nilai rata-rata kelas pada nilai diskusi dan nilai evaluasi siklus
I dan siklus II....................................................................................................... 60

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur organisasi
2. Denah Lokasi SMA TAYPI Godong-Grobogan
3. Jadwal Penelitian
4. Daftar nama subyek penelitian
5. Daftar nama kelompok siswa siklus I
6. Daftar nama kelompok siswa siklus II
7. Silabus sistem pencernaan
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
9. Pertanyaan diskusi siklus I
10. Daftar nilai diskusi sklus I
11. Lembar evaluasi siswa dan kunci jawaban siklus I
12. Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar Siklus I
13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
14. Pertanyaan diskusi siklus II
15. Daftar nilai diskusi siklus II
16. Lembar evaluasi siswa dan kunci jawaban siklus II
17. Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar siklus II
18. Daftar kehadiran siswa siklus I dan siklus II
19. Daftar nilai diskusi sikkus I dan II
20. Daftar nilai evaluasi siswa siklus I dan siklus II
21. Surat Izin Riset
22. Surat Pengesahan dari Sekolah
23. Surat Penunjukan Pembimbing
24. Dokumentasi Penelitian

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang komplek.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami peserta didik itu sendiri. Peserta
didik adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi
berkat peserta didik memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, yang
berupa alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia maupun hal-hal
yang dijadikan bahan belajar. 1 Selain itu perlu adanya intreraksi antara guru dan
peserta didik. Sedangkan interaksi terjadi saat guru mengajar di kelas. Dimyati
dan Mudjiono menyatakan bahwa dalam teori kognitif belajar menunjukkan
adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar
menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. 2 Hal ini sesuai dengan salah
satu prinsip belajar adalah keaktifan. Dengan demikian, belajar hanya dapat
terjadi apabila peserta didik aktif mengalami sendiri. Dalam mewujudkan peserta
didik aktif maka perlu adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar ini dapat
terwujud jika peserta didik dihadapkan pada masalah.
Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada
proses belajar mengajar yang dialami peserta didik dan guru. Hilgard dan
Marquis berpendapat bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi
dalam diri seseorang melalui latihan dan pembelajaran sehingga terjadi
perubahan dalam diri sendiri. 3 Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu
pembelajarannya, dimulai rancangan pembelajaran yang baik dengan
memperhatikan tujuan, karakteristik peserta didik, materi yang diajarkan, dan
sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses
pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya

1
Dimyati & Mujdiono, Belajar &Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 7.
2
Ibid., hlm. 44.
3
Syaiful Sagala, Konsep dan makna Pembelajaran, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hlm. 13.

1
2

tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak
optimal.
Proses pembelajaran yang baik adalah pengajaran yang menyediakan dan
memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan otak kiri (otak
perekam) dan otak kanan (otak pemikir). Peserta didik tidak hanya tahu tentang
sesuatu tetapi juga dapat bertanya tentang sesuatu, dapat menyampaikan
sesuatu, dan dapat memperagakan sesuatu. 4 Salah satu proses pembelajaran
dengan menggunakan otak kanan/otak berfikir adalah mengkritisi apa yang
dibaca serta mampu menerangkan apa yang dibaca kepada orang lain dengan
kata-katanya sendiri.
Peserta didik hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada
dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. 5 Oleh
karena itu guru harus bisa menciptakan iklim belajar yang kondusif karena
merupakan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri dalam
proses belajar, sebaliknya iklim yang kurang menyenangkan akan menimbulkan
kejenuhan dan rasa bosan. Iklim belajar yang menyenangkan akan
membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta kreativitas peserta
didik, peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan
memanfaatkan metode secara tepat guru akan mampu mencapai tujuan
pengajaran. 6 Dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, tidak ada suatu
metode yang lebih baik dari metode pembelajaran yang lain. Masing-masing
metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu
guru harus bisa memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi yang
disampaikan.
Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan
belajar mengajar mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan belajar. Aktivitas

4
Ratno Harsanto, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, ( Yogyakarta: Kanisius, 2007), hlm. 38.
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 30.
6
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar edisi revisi, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 75.
3

guru yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik,


sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung dinamis. Peserta didik yang aktif
mendengar, berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan adalah salah
satu bukti keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Kerja sama dalam kelompok dapat dikaitkan dengan nilai, sehingga kerja
sama peserta didik makin intensif dan peserta didik dapat mencapai
kompetensinya. Belajar bersama dalam kelompok adalah suatu cara yang dipakai
untuk menyelenggarakan pembelajaran dalam bentuk kelompok belajar yang
lebih kecil. 7 Paserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
belajar yang lebih kecil yang heterogen (campuran) dalam hal kemampuan
intelektual, jenis kelamin, dan latar belakang budaya, sehingga terwujud
kerjasama untuk saling membantu dalam memahami materi. Dipandang dari
tingkat partisipasi aktif peserta didik, keuntungan belajar bersama secara
kelompok mempunyai tingkat partisipasi aktif yang tinggi.
Supaya memperoleh hasil belajar yang berkualitas, harus dirancang
proses pembelajaran yang berkualitas dengan memperhatikan tingkat berpikir
yang akan dipelajari dan dilatihkan. Rancangan proses pembelajaran yang baik
adalah rancangan pembelajaran yang menggunakan indikator belajar sebagai
rambu-rambu dalam pencapaian hasil. 8 Indikator yang dirumuskan sacara baik
dapat digunakan untuk mendeteksi sejauh mana hasil belajar dapat dicapai.
Mengalami langsung apa yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih
banyak indera daripada hanya mendengarkan guru menerangkan. Hal ini
menunjukkan bahwa jika mengajar dengan banyak berceramah, maka tingkat
pemahaman peserta didik hanya 20%, tetapi jika peserta didik diminta untuk
melakukan sesuatu sambil mengkomunikasikan, tingkat pemahaman peserta
didik dapat mencapai sekitar 90%. 9 Pada dasarnya semua anak memiliki potensi
untuk mencapai kompetensi sehingga perlu adanya kreatifitas guru untuk
membantu mencapainya.

7
Ratno Harsanto, op.cit., hlm. 43.
8
Ibid., hlm. 94.
9
Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, (Jakarta: Gaung Persada,
2009), hlm. 192.
4

Untuk itu penulis menerapkan metode pembelajaran SQ3R. Metode


belajar tersebut adalah cara mempelajari teks (bacaan) kususnya yang terdapat
dalam buku, artiket ilmiah, dan laporan penelitian. Peserta didik akan mudah
mengingat materi, karena peserta didik belajar secara berkelompok dan diberi
kesempatan lebih aktif mencari serta memahami materi dari teks atau buku
sehingga terdapat peluang lebih besar untuk meningkatkan hasil belajar biologi
pada materi pokok sistem pencernaan makanan.
Dari uraian di atas maka penulis berkeinginan mengadakan suatu
penelitian tindakan kelas dengan judul Implementasi Metode Pembelajaran
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Dalam Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Kelas XI SMA
YATPI (Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah) Godong Grobogan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah imlplementasi metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil
belajar biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan materi pokok sistem
pencernaan makanan?
2. Apa yang menjadi hambatan implementasi metode pembelajaran SQ3R
terhadap hasil belajar biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan?

C. Pembatasan Masalah
Dalam pembatasan masalah ini, peneliti ingin memberikan pembatasan
masalah mengenai materi biologi. Materi yang akan dijadikan sebagai objek
penelitian yaitu bukan materi tentang sistem pencernaan secara umum, akan
tetapi hanya sistem pencernaan yang terjadi pada manusia, atau Sistem
Pencernaan Pada Manusia
5

D. Penegasan Istilah
Untuk lebih memperjelas judul diatas serta untuk menghindari kesalahan
dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis perlu membatasi istilah yang
berkaitan dengan pembahasan tersebut. Adapun tujuannya agar asumsi yang akan
muncul nanti dapat diartikan secara tepat, antara lain :
1. Metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah
metode membaca buku teks dimulai dengan survey mencari buku-buku yang
berkaitan dengan materi ajar, question yang diarahkan untuk membaca (read)
kritis yaitu tidak sekedar membaca tapi menemukan jawaban dari pertanyaan
peneliti maupun memperkirakan jawaban pertanyaan yang mungkin
ditanyakan teman, sedangkan recite dan review adalah penegasan dan
pembahasan ulang agar apa yang didapat tidak mudah lupa. 10 Cara yang
efektif dalam recite dan review adalah dengan mempresentasikan atau
menerangkan ke orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dengan
metode tersebut diharapkan keinginan membaca dan belajar peserta didik
dapat ditingkatkan sehingga hasil belajar peserta didik juga akan mengalami
peningkatan.
2. Upaya meningkatkan
Menurut kamus bahasa Indonesia, meningkatkan adalah menaikkan
atau menambahkan. 11 Jadi upaya meningkatkan adalah suatu usaha untuk
menaikkan, dimana dalam skripsi ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil
belajar biologi peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan makanan.
3. Hasil Belajar biologi .
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 12

10
Syaiful Sagala, op.cit., hlm. 59.
11
W.J.S Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka,
1985), hlm. 1078.
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989), hlm. 22.
6

Biologi adalah ilmu hayat, ilmu yang mempelajari tentang


kehidupan. 13 Kata biologi berasal dari bahasa Yunani, bios = hidup dan
logos = ilmu. Biologi adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains
yang mempelajari khusus tentang seluk beluk kehidupan. Cakupan kajian
biologi yang akan dibahas khusus pada zat-zat makanan dan sistem
pencernaan manusia.
4. Materi pokok pencernaan makanan.
Sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), materi pokok
sistem pencernaan makanan adalah salah satu materi pokok dalam mata
pelajaran biologi kelas XI tingkat menengah atau Madrasah Aliyah
(SMA/MA) yang diajarkan pada semester genap. Meliputi zat-zat makanan,
dan sistem pencernaan manusia.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil
belajar biologi peserta didik di SMA YATPI Godong-Grobogan materi pokok
sistem pencernaan makanan.
2. Untuk mengetahui hambatan penggunaan metode Pembelajaran SQ3R
terhadap hasil biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan.
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :
1. Bagi peserta didik
Peserta didik lebih mudah untuk memahami dan menguasai materi biologi
dengan metode pembelajaran SQ3R.
2. Bagi guru
Memberikan masukan kepada guru pentingnya penggunaan metode
pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan hasil belajar biologi khususnya
materi pencernaan makanan.

13
C.B. Tarigan T, Kamus Lengkap Biologi Bergambar, (Bandung: Penabur Ilmu, 2005), hlm.
41.
7

3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru, yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar mendatang.
4. Bagi sekolah
Dapat mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran
biologi yang disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan teori
1. Belajar dan pembelajaran
a. Pengertian belajar dan pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung bagaimana proses
belajar mengajar yang dialami peserta didik. 1 Pandangan seseorang
tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan belajar.
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan,
perilaku dan ketrampilan, dengan cara mengolah bahan ajar. Para ahli
psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai
kelakuan yang berubah, pandangan ini memisahkan pengertian yang tegas
antara pengertian belajar dengan kegiatan yang semata-mata bersifat
hapalan. 2
Sebagaimana Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid
dalam kitabnya At-Tarbiyah Wa Turuqu At-Tadrisi, menyatakan:

:
3
(Belajar adalah perubahan ingatan seseorang secara tiba-tiba tentang
sesuatu dari satu masalah ke masalah yang lain).

Sedangkan menurut Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad


Malik Muhammad Said adalah :

1
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineke Cipta,
1995), hlm. 1.
2
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hlm. 12.
3
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At- Tarbiyah Wa Taruqu Tadris, (Mesir:
Darul Maarif), Hlm. 169.

8
9

4
(Belajar merupakan perubahan dengan mengadakan beberapa pelatihan).

Dalam buku proses belajar mengajar, Oemar Hamalik


mendefinisikan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan. 5 Pengertian ini menitik
beratkan pada interaksi peserta didik dengan lingkungan sehingga
tercapai apa yang disebut pembelajaran.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan
adanya beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang
belajar yaitu bahwa :
1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang
lebih buruk. Dalam proses pembelajaran di sekolah, baik secara
disadari atau tidak, guru dapat menanamkan sikap tertentu kepada
peserta didik melalui proses pembiasaan.
2) Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar,
seperti perubahan-perubahan diri seorang bayi.
3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif
mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang
cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit
untuk ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya
merupakan akhir dari suatu periode yang berlangsung.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis
seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu

4
Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol ila al
manahij wa taruqu al tadris (Mekah: darul liwak), hlm. 64.
5
Oemar Hamalik, Proses Belajar Menagajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hlm. 28.
10

masalah/berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun


sikap. 6
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik. Sebagaimana Arno F. Wittig, Ph. D., menyatakan bahwa
learning can be defined as any relatively permanent change in a
organisms behavioral repertoire that occurs as a result of experience. 7
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai perubahan terjadi secara relatif
permanen didalam tingkah laku yang tampak sebagai hasil pengalaman.
Pembelajaran pada dasarnya rekayasa untuk membantu peserta
didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan maksud
penciptaannya. Mengingat belajar merupakan proses bagi peserta didik
membangun gagasan atau pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar
mengajar hendaknya memberikan kesempatan peserta didik untuk
melakukan hal tersebut dengan lancar dan penuh motivasi.
b. Faktor yang mempengaruhi balajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta
didik dapat kita bedakan tiga macam yaitu faktor internal, faktor eksternal
dan faktor pendekatan belajar. 8
1) Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik) yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik.
Faktor yang berasal dari diri peserta didik sendiri meliputi
aspek fisiologi, dan aspek psikologis. Faktor fisiologi juga sering
disebut dengan kondisi fisik yang berkaitan dengan fungsi organ
tubuh yang kurang sehat atau abnormal dapat mempengaruhi proses
belajar mengajar. Sebagai contoh kondisi tubuh yang lemah karena

6
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.
85.
7
Arno F. Wittig, Ph. D, Theory And Problems of Psychology of Learning, (New York: Mc.
Giaw Hill, 1981), hlm. 2.
8
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 132.
11

kepala pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif)


sehingga materi yang dipelajari kurang atau tidak berbekas.
Faktor psikologi diantaranya adalah tingkat kecerdasaan
peserta didik yang akan mempengaruhi tingkat penyerapan
pelajaran yang disampaikan guru. Inteligensi besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar, dalam situasi yang sama peserta didik
yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil
daripada yang mempunyai tingkat inteligensi rendah. 9 Ada
kemungkinan tingkat inteligensi tinggi tidak berhasil dalam belajar
dikarenakan ada faktor penghambat yang lain. Sikap peserta didik
yang cenderung negatif akan mempengaruhi tingkat pemahaman
contohnya jika peserta didik tidak menyukai mata pelajaran biologi
semudah apapun topik bahasan, peserta didik tersebut akan selalu
mengatakan sulit dan tidak berusaha belajar untuk bisa memahami.
Tetapi jika peserta didik tersebut menyukai mata pelajaran biologi
sesulit apapun topik bahasan, peserta didik akan belajar dan
akhirnya memahami.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik) yakni kondisi
lingkungan di sekitar peserta didik.
Faktor ini diambil contoh kecil ketika anak yang rajin
berangkat ke sekolah berteman dengan anak yang cenderung suka
bolos pada mata pelajaran tertentu, dengan berbagai alasan pada
akhirnya peserta didik yang rajin juga akan ikut bolos. Latihan dan
ulangan juga dapat mempengaruhi, karena seringkali mengulang
sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki dapat
menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa
latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat
menjadi hilang atau berkurang. 10 Karena latihan atau seringnya
mengalami sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada

9
Slameto, op.cit., hlm. 56.
10
M. Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 103.
12

sesuatu maka makin besar minat makin besar pula perhatiaanya


sehingga keinginan belajar lebih tinggi.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi metode
dan strategi yang digunakan peserta didik dalam menunjang
efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. 11 Ada
berbagai macam karakter peserta didik dalam upaya memahami atau
cara menyimpan materi pelajaran dalam ingatan baik dengan sadar
maupun terpaksa. Pembiasan diri peserta didik melalui membaca
yang menjadi metode pembelajaran kali ini diharapkan menjadi
suatu strategi yang mampu membantu peserta didik meningkatkan
hasil belajar.

2. Metode pembelajaran SQ3R


a. Pengertian SQ3R
Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di
Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat
praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar untuk
semua pelajaran. 12
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah
metode membaca buku teks dimulai dengan survey mencari buku-buku
yang berkaitan dengan materi ajar, question yang diarahkan untuk
membaca (read) kritis yaitu tidak sekedar membaca tapi menemukan
jawaban dari pertanyaan peneliti maupun memperkirakan jawaban
pertanyaan yang mungkin ditanyakan teman, sedangkan recite dan review
adalah penegasan dan pembahasan ulang agar apa yang didapat tidak
mudah lupa. 13 Cara yang efektif dalam melaksanakan recite dan review
adalah dengan mempresentasikan atau menerangkan ke orang lain dengan
menggunakan kata-kata sendiri atau cara tersendiri.
11
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 139.
12
Ibid., hlm. 130.
13
Syaiful Ssagala, op.cit., hlm. 59.
13

Didalam ajaran Islam dijelaskan bahwa Allah memulai


mengajarkan ilmunya kepada kita dengan cara membaca, baik membaca
buku maupun lingkungan sekitar serta mampu menganalisis yaitu sesuai
dengan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
sebagaimana firman Allah:

t.F{$# y7/u u &t%$# @,n=t z|M}$# t,n=y{ t,n=y{ %!$# y7n/u $$/ &t%$#

. s>t s9 $t z|M}$# z=t n=s)9$$/ z=t %!$#

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2.


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4.Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. 14
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis
baca
b. Tahap-tahap SQ3R
Metode SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan
membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari,
menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan
dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan. Lima tahap
atau langkah dalam penerapan metoda SQ3R. 15 Yaitu :
1) Survey atau meninjau
Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan
informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat
membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10
menit.
2) Question atau bertanya
Pada pembahasan ini peserta didik diharapkan mampu
membuat pertanyaan berkaitan materi yang dipelajari. Dalam tahap

14
Fadhal AR, dkk, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI, 2002), hlm. 904.
15
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 131.
14

ini untuk mempermudah pengunaan metode pembelajaran


pertanyaan disediakan peneliti.
3) Read atau membaca
Dengan membaca, kita mulai mengisi informasi ke dalam
kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses survey. Bacalah
suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum
kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari
jawaban pertanyaan yang sudah diberikan peneliti maupun
pertanyaan yang kita buat pada question. Tuliskan jawaban yang
kita peroleh dengan kata-kata sendiri di kertas.
4) Recite atau menuturkan
Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang
telah dibaca. Dengan melakukan proses recite ini kita bisa melatih
pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca.
Proses ini dilakukan setelah kita menyelesaikan suatu subbab. Cara
melakukan recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan
yang tersedia sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab
pada selembar kertas tanpa melihat buku.
5) Review atau mengulang
Review membantu kita untuk meyempurnakan kerangka
pemikiran dalam suatu bab dan membangun daya ingat kita untuk
bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan
membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi
dengan teman. Cara review yang terbukti efektif adalah dengan
menjelaskan kepada orang lain atau dengan presentasi didapan
kelas.
c. Cara implementasi metode SQ3R pada materi sistem pencernaan
makanan manusia.
Langkah-langkah implementasi metode SQ3R dalam
pembelajaran materi sistem pencernaan makanan manusia diuraikan
dalam Tabel 2.1.
15

Tabel 2. 1. Langkah -langkah implementasi metode SQ3R


Langkah Kegiatan guru
1.Guru merancang 1.1.Guru menetapkan sikap dan ketrampilan sosial
yang diharapkan dikembangkan dan diperlihatkan
program pembelajaran
oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
1.2.Guru menetapkan dan mempertimbangkan tujuan
pembelajaran.

2.Aplikasi pembelajaran 2.1.Guru membimbing peserta didik untuk membentuk


kelompok belajar.
dikelas
2.2.Guru menjelaskan penggunaan metode
pembelajaran SQ3R.
2.3.Guru membagikan soal diskusi sebagai acuan
peserta didik membuat rangkuman yang akan
dipresentasikan.
2.4.Peserta didik mencari mengkaji / mempelajari
referensi / buku tentang sistem pencernaan
makanan(survey).
2.5.Peserta didik melakukan diskusi tentang sub bab
masing-masing (read) dan membuat kerangka
topik untuk dipresentasikan dengan cara
menjawab pertanyaan dari peneliti (question).
2.6.Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
(recite dan review).
2.7.Guru menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan
penjelasan materi yng kurang dipahami peserta
didik.

3. Pengarahan 3.1.Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik


baik secara individu maupun kelompok pada saat
mereka melakukan kegiatan pembelajaran dengan
SQ3R.
3.2.Guru melakukan observasi (penilain proses)
terhadap kegiatan pembelajaran peserta didik.
4. Evaluasi 4.1.Guru membagikan lembar evaluasi siswa.
4.2.Guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik
tentang materi yang telah dipelajari.
4.3.Hasil evaluasi dapat disebut juga refleksi yang
akan dilakukan perbaikan dalam siklus
berikutnya.

d. Kelebihan dan kelemahan implementasi metode pembelajaran SQ3R.


Masing-masing metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan
kelemahan, oleh karena itu guru harus bisa memilih metode pembelajaran
sesuai dengan materi yang disampaikan. Adapun kelebihan metode
pembelajaran SQ3R antara lain:
16

1) Dengan metode ini kita bisa mendapatkan poin utamanya dengan


cepat.
2) Kita tahu dimana kita harus mencari informasi karena organisasi
teks sudah kita pahami.
3) Menciptakan suatu ketertarikan pembaca.
4) Memotivasi kita untuk membaca materi-materi yang kurang
menarik untuk mendapatkan bahan yang bagus.
5) Pembelajaran akan lebih efektif karena semua panca indera kita
bekerja. 16
6) Kita akan lebih berkonsentrasi karena kita mempunyai kerangka
pikiran yang sudah dibentuk.
7) Poin utama akan lebih mudah kita tangkap karena kita telah
memahami organisasi menulis pengarang. 17
Kelemahan implementasi metode SQ3R:
1) Metode ini tidak menjamin kita untuk mendapatkan informasi
yang lebih dari teks dalam waktu yang singkat.
2) Kita hanya mendapatkan poin- poin dari teks yang kita baca. 18
3) Metode ini kurang bisa mempengaruhi siswa dalam proses
pembelajaran mereka. Metode ini hanya berfokus pada informasi
yang harus didapatkan dari membaca tersebut. 19

e. Faktor yang mempengaruhi implementasi metode pembelajaran.


Dalam suatu pembelajaran, tentunya ada faktor-faktor yang
memotivasi seoarang guru harus pandai memilih suatu metode
pembelajaran. Adapun faktor yang mempengaruhi penggunaan metode
pembelajaran adalah:

1) Tujuan
Metode yang digunakan harus mengarah pada tujuan yang
ditetapkan, sehingga metode yang digunakan disesuaikan dengan
tujuan yang dicapai.
2) Peserta didik dengan berbagai kematangannya
16
http://en.wikibooks.org/wiki/Speed_reading#SQ3R, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.
17
http://www.ncsu.edu/counseling_center/resources/academic/study%20skills/reading/
sq3r.htm, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.
18
http://www.startspeedreading.com. Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.
19
http://www.atprima,com/studyout,htm. Kamis, 4 Maret 2010. 11.00.
17

Peserta didik mempunyai latar belakang kehidupan, aspek


biologis, intelektual dan psikologi yang berbeda-beda, sehingga guru
menyesuaikan kondisi atau keadaan tersebut dengan pemilihan
metode di kelas.
3) Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitas
Dalam setiap sekolah mempunyai kelengkapan dan jumlah
fasilitas pengajaran yang berbeda-beda, sehingga guru menyesuaikan
kondisi dengan pemilihan metode dikelas.
4) Pribadi guru serta kematangan profesional yang berbeda
Guru mempunyai latar belakang pendidikan, kepribadian, dan
semangat dalam mengajar yang berbeda-beda, sehingga metode
apapun yang digunakan kuncinya ada pada guru. 20
Berdasarkan faktor-faktor diatas merode SQ3R dapat menjadi
salah satu pilihan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar.

3. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
Menurut Charles E. Skinner mengatakan bahwa measurement and
evaluation in education are primarily concerned with the gathering of
evidence of pupil growth that will make it posible to evaluate the
outcomes of instruction and learning. 21 Pengukuran dan penilaian
evaluasi dalam pendidikan adalah hal yang utama mengenai perkiraan
bukti perkembangan peserta didik yang mungkin dapat menilai hasil
pengajaran dan pembelajaran.

20
Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi
Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES
(Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008), hlm. 9.
21
Charles E. Skinner, Essentials Of Educational Psychology, (Tokyo: Maruzen Company,
1958), hlm. 439.
18

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki


peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 22
b. Macam-macam hasil belajar
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu :
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 23 Sebagai contoh
pengetahuan atau ingatan adalah menghapal nama-nama ilmiah dalam
biologi. Hasil belajar berupa pemahaman peserta didik mampu
menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca atau
didengarnya. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi
kongret atau situasi khusus bisa disebut juga penerapakan abstraksi
(ide, petunjuk khusus, teori) dalam situasi baru. 24 Analisis adalah
usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian sehingga jelas hirarkinya atau susunannya.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa
jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Reciving/attending
yakni semacam kepekaan, kesadaran dalam menerima rangsang
(stimulan) yang datang dari luar kepada peserta didik dalam bentuk
masalah, situasi dan gejala. Responding/ jawaban yakni reaksi yang
diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar atau
menjawab stimulan yang datang dari luar kepada dirinya. Valuing
(penilaian) berkenaan dengan nilai terhadap gejala atau stimulan.
Organisasi adalah pengembangan nilai kedalam satu sistem
organisasi. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni

22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1999), hlm. 22.
23
Ibid.
24
Ibid., hlm. 25.
19

keterpaduan semua sistem yang telah dimiliki seseorang yang


mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 25 Tipe hasil
belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku
seperti perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru, kebiasan belajar dan hubungan sosial.
3) Ranah Psikomotoris
Tipe hasil belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan
ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima
pengalaman belajar tertentu. 26
Dari ketiga ranah dapat juga dipaparkan dalam contoh aktifitas
peserta didik seperti dalam Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2. Contoh aktifitas peserta didik dalam klasifikasi hasil belajar

No Kognitif Afektif Psikomotoris


1. Peserta didik 1. Keinginan untuk belajar 1. Bertanya kepada
menguasai lebih tinggi karena materi guru tentang
materi pelajaran tentang rutininitas masalah makanan
pencernaan yang dilakukan sehari-hari sehat serta dapat
makanan yaitu kebutuhan akan menyusun menu
manusia seperti makanan dan minuman. seimbang.
zat-zat
makanan.
2. Memahami Mampu merawat organ Memberikan
fungsi organ pencernaan serta kemampuan penyuluhan atau
dalam sistem pencegahan penyakit yang sosialisasi tentang
pencernaan ditimbulkan pada sistem pencegahan penyakit
manusia pencernaan. yang mungkin terjadi
pada sistem
pencernaan.

25
Ibid., hlm. 30.
26
Ibid., hlm. 31.
20

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian kali ini adalah hasil
belajar ranah kognitif dari soal evaluasi dan ranah afektif dari penilaian
diskusi.
c. Instrumen evaluasi hasil belajar
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil
belajar peseta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu,
diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik
dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar
maupun hasil belajar. Adapun macam-macam instrumen evaluasi hasil
belajar yaitu:
1) Penilaian unjuk kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari
pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari
suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format
penilaian unjuk kerja yang dapat berupa cek list atau skala penilaian.
2) Penilaian sikap
Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta
didik berdasarkan pengamatan/observasi guru mata pelajaran. Data
hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian
berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi.
Catatan guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau
tingkat penguasan peserta didik berkaitan dengan pelajaran yang
ditempuhnya dalam bentuk kalimat nasatif. Demikian juga catatan
dalam kolom deskripsi perilaku, menggambarkan perilaku peserta
didik yang perlu mendapat penghargaan/pujian atau peringatan.
3) Penilaian tertulis
21

Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta


didik dari hasil berbagia tes tertulis yang diikuti peserta didik. Soal tes
tertulis dapat berbentuk pilihan ganda.
Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai
bentuk tes tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai
penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran.
Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh
dengan masing-masing bentuk soal tersebut juga perlu diberi bobot,
dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas
jawaban.
4) Penilaian proyek
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-
tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data,
dan penyajian data/laporan.
5) Penilaian produk
Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap: yaitu
persiapan, tahap pembuatan (produk) dan tahap penilaian (appraisal).
Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan
menggunakan cara holistik atau cara analitik. Cara holistik guru
menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan
produk dengan menggunakan kreteria keindahan dan kegunaan
produk. Sedangkan analitik guru menilai hasil produk berdasarkan
tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan,
pembuatan, dan penilaian.
6) Penilaian portofolio
Data penilaian portofolio peserta didik berdasarkan dari hasil
kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama
pembelajaran berlangsung.
Komponen penilaian postofolio meliputi: catatan guru, hasil
pekerjan peserta didik, dan profil perkembangan peserta didik. Hasil
profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan
22

gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada


selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi
tentang tingkat kemajuan atau penguasan kompetensi peserta sebagai
hasil dari proses pembelajaran.
7) Penilaian diri
Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil
penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan
kompetensi tertentu yang dilakukan oleh peserta didik sendiri sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh
peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan dengan
alasan pertama karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat
terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan
kesalahan dalam penilaian dan yang kedua ada kemungkinan peseta
didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong
oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. 27
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penilaian sikap dalam nilai diskusi dan penilaian tertulis dalam nilai
evaluasi.
d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu.
Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada peserta
didik dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-
baiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi yaitu:

1) Faktor-faktor stimulasi belajar.


Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu
untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Yang
27
Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, (Jakarta: Gaung Persada,
2009), hlm. 213-219.
23

dikelompokkan dalam faktor stimulasi belajar antara lain; Panjangnya


bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan
pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal.
2) Faktor-faktor metode balajar.
Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi
metode belajar yang dipakai oleh peserta didik, faktor-faktor metode
belajar menyangkut hal-hal berikut; kegiatan berlatih atau praktek,
overlearning dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang hasil
belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian,
penggunaan modalitet indera, bimbingan dalam belajar, kondisi-
kondisi intensif.
3) Faktor-faktor individual.
Faktor-faktor individu meliputi; kematangan, faktor usia
kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,
kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan
rohani, dan motivasi. 28

4. Sistem pencernaan makanan kelas XI semester II


a. Zat-zat makanan
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
Sedangkan makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat
gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi
oleh tubuh, yang berguna bila dimasukan ke dalam tubuh. 29

1) Karbohidrat

28
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004), hlm. 139-144.
29
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umat, 2006),
hlm. 3.
24

Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur


karbon (C), hidrogen ( H), dan oksigen (O). 30
Dalam Tabel 2.3 akan dipaparkan jenis karbohidrat
berdasarkan gugus gula, contoh serta sumber pada bahan makanan.
Tabel 2.3. Jenis karbohidrat berdasarkan jumlah gugus gula.
Jenis karbohidrat
Berdasarkan Jumlah Sumber
Nama
gugus gula
Monosakarida Glukosa Gula. Darah

Fruktosa Buah, madu


Galaktosa Susu
Disakarida Sukrosa Tebu, bit

Laktosa Susu
Maltosa Hasil pencernaan
Polisakarida Zat pati, zat tepung Beras, umbi-umbian

Glikogen Otot, hati

Beberapa fungsi karbohidrat adalah:


a) Sumber energi, karbohidrat adalah sumber utama energi. sebagian
karbohidrat dalam sirkulasi darah berbentuk glukosa untuk
kebutuhan energi segera, sebagian disimpan dalam bentuk
glikogen sebagai cadangan makanan.
b) Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, kususnya
monosakarida dan disakarida.
c) Mengatur metabolisme lemak. 31
d) Menjaga keseimbangan asam dan basa, dan pembentukan struktur
sel, jaringan, dan organ tubuh.
e) Laktosa membantu penyerapan kalsium
f) Ribosa adalah monosakarida yang mempunyai 5 atom karbon
yang merupakan komponen penting dalam asam nukleat. 32

30
Kus Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, (Bandung: Yrama
Widya, 2004), hlm. 116.
31
Sunita Almatsier, op.cit., hlm. 42-43.
25

2) Lemak
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal lemak berbentuk
padat dan minyak berbentuk cair pada suhu ruang. Menurut stuktur
kimianya lemak terdiri dari gliserol dan asam lemak.
Sedangkan klasifikasi lemak yang terdiri dari lemak
sederhana, lemak campuran dan lemak asli akan dipaparkan dalam
Tabel 2.4.
Tabel 2. 4. Klasifikasi lemak

Nama Lemak Lemak sederhana Lemak campuran Lemak asli

Jenis Lemak Fosfolifid Asam lemak


Minyak Lipoprotein Strerol
Kolesterol
Lemak mempunyai beberapa peran penting yaitu :
a) Merupakan sumber energi setelah karbohidrat.
b) Sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.
c) Lapisan lemak dibawah kulit merupakan insulator sehingga tubuh
dapat mempertahankan suhu normal.
d) Bantal pelindung organ vital seperti bola mata dan ginjal.
e) Pelarut vit A, D, E, dan K.
3) Protein
Isilah protein berasal dari kata yunani proteos yang berarti
yang utama atau yang didahulukan. Diperkenalkan oleh seorang ahli
kimia Belanda Gerardus Mulder (1802-1880) karena ia perpendapat
bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme. 33
Untuk lebih memudahkan dalam mempelajari protein
dikelompokan, sehingga dipaparkan dalam Tabel 2.5 yaitu jenis dan
bahan makanan yang mengandung protein.
Tabel 2.5. Jenis dan sumber protein.

32
Kus Irianto, op.cit., hlm. 117.
33
Sunita Almatsier, op.cit., hlm. 77.
26

Jenis protein Sumber


Protein hewani Ikan, daging, telur.
Protein nabati Kacang-kacangan, kelapa, sayur-sayuran.

Fungsi protein :
a) Mensintesis jaringan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel
yang rusak.
b) Penyusun struktur komponen sel hidup yang terdapat pada otot,
syaraf, tulang, gigi, kulit rambut, kuku.
c) Pembentukan antibodi untuk melawan infeksi.
4) Vitamin
Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Funk pada tahun
1912 yaitu substansi yang diperlukan untuk kehidupan dengan
komposisi yang terdiri atas gugus amin.
Ada 12 vitamin yang penting dalam nutrisi manusia. Vitamin-
vitamin ini diberi identifikasi dengan huruf dan juga memiliki nama-
nama kimiawi dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Macam-macam vitamin, rumus kimia, sumber, fungsi dan
akibat kekuranganya. 34
No Nama Rumus kimia Sumber Fungsi Akibat
Vitamin kekurangan
1. A C 20 H 30 O Minyak ikan, Pertumbuhan sel Hemerolopia,
mentega, hati, epitel, regenerasi frinoderma,
sayuran rodopsin diretina. karato-nalasi,
berwarna hijau seraftalmia
atau kuning
2. B1 C 12 H 17 O Ragi, kulit ari Metabolisme Beri-beri, selera
beras, hati, karbohidrat, makan
N4 S jantung, penyerapan air berkurang, dan
wortel, dan dan lemak. terhentinya
gandum. pertumbuhan.

3. B2 C 12 H 19 O 6 N Ragi, telur, Metabolisme Keilosis, katarak,


hati, ginjal, makanan, terganggunya
4 jantung, dan pertumbuhan pertumbuhan
otak. rangsang syaraf
mata

34
George H. Fried dan George J. Hademenos, Teori dan soal-soal Biologi, (Jakarta:
Erlangga, 2005), hlm. 191.
27

4. B6 C 8 H 12 O 2 N Sayuran, ragi, Pembuatan Anemia, peka


hati, ginjal, darah, koenzim terhadap
daging, susu, dalam proses rangsang
kuning telur, metabolisme.
ikan.

5. B 11 C 19 H 19 O 6 N Hati, sayuran, Pembentukan sel Anemia


ragi, ginjal, darah merah, pernisiosa.
daging, biji antianemia
gandum, pernisiosa.
lemon pisang.
6. B 12 C 63 H 90 N 14 Daging, Pertumbuhan dan Anemia
unggas, ikan, pembentukan sel pernisiosa.
O 14 Pco telur, susu, darah
keju, hati,
udang.
7. Biotin C 10 H 16 O 3 N Ragi, hati, Koenzim untuk Dermatitis,
ginjal, kuning metabolisme kurang nafsu
2 S telur, susu, karbohidrat, makan
sayuran protein dan
lemak
8. Niasin C 8 H 6 NO 2 N Kentang, Pertumbuhan dan Pelagra,
tomat, bayam, perbanyakan sel, dermatitis, diare,
hati, ragi perombakan dimensia
karbohidrat
9. C CH 8 O 6 Sayuran, buah- Pertumbuhan Skorbut
buahan, hati dinding kapiler, perdarahan
ginjal pembentukan dibawah kulit
syaraf kolagen
10. D C 28 H 44 O Minyak ikan, Mengandung Rakitis,
kuning telur, kadar kapur dan gangguan
susu, fosfor, mengatur penulangan
mentega, ragi osifikasi
11. E C 29 H 50 O 2 Taoge, susu, Mencegah Kemandulan,
daging, kuning pendarahan keguguran,
telur, hati, dan membantu proses kematian embrio
ginjal pembelahan sel
12. K C 21 H 46 O 2 Bayam, Pembentukan Darah sukar
kangkung, protombin membeku
kubis, daging,
hati, kacang
kedelai, taoge,
Bakteri usus
5) Mineral dan air
Mineral merupakan zat kimia yang terdapat didalam bahan
makanan. Mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.
Dalam tubuh manusia membutuhkan berbagai macam mineral
baik yang berasal dari bahan makanan hewani maupun nabati, oleh
karena itu macam-macam mineral, fungsi serta sumbernya akan
dijabarkan dalam Tabel 2.7 sebagai berikut:
28

Tabel 2. 7. Macam-maacam mineraal, fungsi seerta sumberrnya.

Mineral Fungsi Sumber


Calciuum (Ca), atauu - Untuk membekukan
m darah
d Susu, telur, keju, wortel,
zat kappur - Untuk peembentukan tu
ulang dan kkol
dan gigi
Sulphuur (S), atauu Untuk kesehatan
k setiap
s Semuua makanan yang
beleraang jaringan berprootein
Iodiumm (I) Untuk men
ngatur Hasil laut (ikan)
keseimbanngan
proses meetabolisme
Ferrumm (Fe), atauu Untuk membeentuk Daginng, keju, teluur, dan
zat besi hemoglobiin sayurran hijau
Phosppor (P) Untuk meemproduksi energi
e Susu, telur, dan sayuran
otot dan syyaraf hijau
Air berfuungsi sebagai zat pelaarut, menjagga suhu tubbuh dan
membbuang zat sisa
s dengann melarutkaannya ke daalam bentuuk urine.
Dalam
m sehari, miinimal kita memerlukaan 4 liter aair, bila kekkurangan
air dappat menyebabkan dehiddrasi.

b. Sistem peencernaan manusia


m
Aggar sari maakanan yangg terdapat dalam makkanan berguuna bagi
tubuh, maaka makanaan itu harus dicerna teerlebih dahhulu. Selam
ma dalam
proses penncernaan makanan
m dihhancurkan menjadi
m zatt-zat sederhhana dan
dapat diseerap oleh tubbuh.

1. Kelenjar luudah
2.
2 Parotis
3.
3 Submandiibularis (bawah rahang)
4.
4 Sublinguaalis (bawah lidahh)
5. Rongga mmulut
6. Tekak / Faaring
7.
7 Lidah
8. Kerongkonngan / Esofaguus
9.
9 Pankreas
10. Lambung
11. Saluran paankreas
12. Hati
13. Kantung eempedu
14. Usus dua bbelas jari (duoddenum)
15. Saluran em
mpedu
16. Usus teball / Kolon
17. Kolon dataar (tranverse)
18. Kolon naikk (ascending)
19. Kolon turuun (descending))
20.
2 Usus penyyerapan (ileum)
21.
2 Sekum
29

22. Umbai cacing


23. Poros Usus/ Rektum
24. Anus

Gambar 2.1. Organ sistem pencernaan 35


1) Rongga mulut
Pada rongga mulut makanan dicerna secara mekanik dan
kimiawi. Proses pencernaan didalam mulut dibantu beberapa alat
cerna antara lain gigi, lidah, kelanjar ludah (dibahas pada kelenjar
pencernaan).
a) Gigi
Gigi tertanam dalam rahang dan dilindungi oleh gusi.
Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat yaitu: gigi
seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi geraham depan
(premolar), dan gigi geraham belakang (molar).

Gambar 2.2. Struktur gigi. 36

Gigi susu berjumlah 20 dengan rumus:


P M C I I C M P
0 2 1 2 2 1 2 0
0 2 1 2 2 1 2 0
P M C I I C M P

Gigi dewasa berjumlah 32 dengan rumus:

35
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan Rabu, 16 September 2009 10.00.
36
Http://Images.Google.Co.Id/Imgres?Imgurl=Http://4.Bp.Blogspot.Com. Selasa 5 Januari
2010.10.00.
30

P M C I I C M P
3 2 1 2 2 1 2 3
3 2 1 2 2 1 2 3
P M C I I C M P

b) Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu: membantu
mengaduk makanan yang ada didalam rongga mulut, membantu
mendorong makanan pada waktu menelan, membantu
membersihkan mulut, sebagai indra pengecap.
2) Tekak (faring)
Merupakan saluran yang panjangnya 12 cm. Terletak pada
dasar tengkorak yang bergabung ke dalam esofagus setinggi kartilago
krikodea. 37 Lubang ini disebut dengan glotis, sedangkan klepnya
dinamakan epiglotis yang berfungsi untuk mencegah makanan masuk
kedalam saluran pernapasan dan memasukkan makanan kedalam
kerongkongan.
3) Kerongkongan ( Esofagus)
Panjang 25-30 cm. Pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan. Masuknya makanan dari kerongkongan ke lambung
disebabkan oleh gerak peristaltik, gerak ini ditimbulkan oleh gerakan
otot polos memenjang dan otot polos melingkar.
4) Lambung ( ventrikulus)
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan berupa kantung
besar terletak didalam rongga perut disebelah bawah tulang rusuk
terakhir agak ke kiri.

37
Soewolo, Fisiologi Manusia, (Malang: Univ. Negeri Malang ), hlm. 306.
31

Gambar 2.3. Lambung. 38


Fungsi HCl (asam klorida)
a) Mengubah pH dalam lambung menjadi lebih asam, hal ini
menyebabkan kuman yang masuk bersama makanan akan mati.
b) Mengaktifkan enzim yang dihasilkan oleh getah lambung.
c) Mengatur, membuka dan menutupnya klep antara lambung dan
usus dua belas jari.
d) Merangsang sekret getah lambung.
5) Usus halus
Panjang usus halus sekitar 2,5 m, usus terbagi menjadi tiga
bagian yaitu: Usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(yeyenum), usus penyerapan (ileum).
6) Usus besar
Usus besar terdiri dari usus tebal (kolon) dan usus poros
(rektum). Makanan yang kita makan tidak semua masuk kedalam
ilium, makanan yang tidak diserap ini akan masuk kedalam kolon, dan
di dalam kolon sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri
Escherichia coli selain itu pada kolon juga terjadi pengaturan kadar
air. Apabila lambung terisi makanan maka akan timbul rangsangan
dari lambung yang diteruskan kekolon yang disebut rangsangan
gastrokolik. Rangsangan ini menyebabkan timbulnya dorongan untuk
buang air besar (defekasi).

38
http://www.ency.tcv.pl/id/wiki/lambung.html. Selasa, 5 Februari 2010.10.00.
32

7) Rektum (Poros usus)


Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum adalah
saluran yang panjangnya 10 cm terbawah dari usus tebal. Sisa-sisa
pencernaan yang telah melalui proses reabsorbsi dan pembusukan
disebut feses. Feses dari usus besar masuk ke dalam saluran rektum.
8) Anus
Anus adalah lubang yang merupakan muara akhir dari saluran
pencernaan. Dinding anus terdiri dari otot polos dan otot lurik.

c. Kelenjar pencernaan
1) Kelenjar ludah
Kelenjar ludah terdapat di dalam rongga mulut. Kelenjar ini
berjumlah tiga pasang yaitu:
a) Glandula parotis, kelenjar ludah dekat dengan telinga. Kelenjar
ini menghasilkan getah yang mengandung air saja.
b) Glandula submaksilaris (kelenjar ludah bawah rahang atas)
kelenjar ini menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
c) Glandula sublingualis (kelenjar ludah bawah lidah) kelenjar ini
menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
2) Hati
Hati merupakan kelenjar pencernaan besar yang terdapat di
dalam tubuh. Bobot hati orang dewasa sekitar 1,5 kg dengan
ketebalan sekitar 5 cm, berwarna coklat kemerahan terletak didalam
rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma.
Fungsi hati antara lain:
a) Memproduksi protein plasma (albumen, fibrinogen, protombin).
b) Fagositosis mikroorganisme dari eritrosit dan leukosit yang sudah
tua dan rusak.
c) Memproduksi cairan empedu.
3) Pankreas
33

Kelenjar yang memanjang terdapat dibelakang lambung.


Pankreas berfungsi untuk mengekskresikan enzim pencernaan dan
hormon serta mengatur kadar glukosa didalam darah. Insulin dapat
menurunkan kadar glukosa darah melalui empat cara yaitu:
a) Insulin merangsang sel-sel tubuh untuk menyerap lebih banyak
glukosa darah.
b) Insulin meningkatkan kecepatan reaksi respirasi seluler yang
menggunakan glukosa.
c) Insulin merangsang hati untuk mengabsorpsi glukosa darah.
d) Insulin merangsang sel-sel lemak untuk mengambil glukosa dan
mengubahnya menjadi gliserol.
Di dalam sistem pencernaan manusia disamping melibatkan
organ pencernaan dan kelenjar pencernaan juga melibatkan beberapa
enzim yang akan dijelaskan dalam Tabel 2.8 enzim-enzim pencernaan
sebagai berikut.
Tabel 2.8 Enzim- enzim pencernaan
Substrat Tempat
No Sumber dan enzim Hasil
(zat yang diolah) kerja
1. Kelenjar ludah Mulut
Ptialin Pati Maltosa dan
(amilase saliva) Monosakartida
2. Lambung Lambung
Pepsin Protein, pepsinogen Polipeptida
kaseinogen ( proteosa dan pepton)
Renin lemak Kasein
Lipase Asam lemak/gliserol
3. Pankreas Usus halus
Amilase pankreas Pati Disakarida

Lipase
Tripsin Lemak Gliserida, asam lemak,
gliserol
Kimotripsin
Protein dan Polipeptida kecil
polipeptida
4. Hati
Empedu Globula lemak - Usus halus
(pengemulsi)
5. Usus halus
Aminopeptidase Polipeptida Polipeptida yang lebih kecil
Usus halus
-
Tripeptidase - Asam amino
34

Dipeptidase Dipeptida Glukosa


Maltase Maltosa Glukosa
Laktosa Laktosa Galaktosa
Sukrosa Sukrosa -
Enterokinase - -
Fosfatase -

d. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia


a) Diare; suatu keadaan dimana aliran feses dari perut ke usus terlalu
cepat sehingga defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang
banyak mengandung air, diare dapat disebabkan karena stres, diet
yang jelek dan makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding
usus.
b) Konstipasi (sembelit); terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat
lambat sehingga air sudah banyak diserap oleh usus. Menyebabkan
feses menjadi keras dan kering. Penyebabnya adalah kurangnya
makanan yang berserat atau terlalu banyak mengkonsumsi daging.
c) Periontitis (radang selaput rongga perut); yaitu infeksi pada selaput
rongga perut (peritonium).
d) Apendeksitis; yaitu radang pada umbai cacing (apendiks)
e) Kolik; timbulnya rasa nyeri pada lambung karena adanya salah cerna
misalkan karena makan terlalu banyak atau pengaruh alkohol dan
cabe.
f) Ulkus; radang pada dinding lambung yang disebabkan oleh produksi
getah lambung (khususnya HCl) tinggi sedangkan makanan yang
masuk sedikit.
g) Parontitis; infeksi pada kelenjar parotis, sering disebut juga penyakit
gondok. 39

e. Peranan metode SQ3R terhadap peningkatan hasil belajar

39
Kus Irianto, op.cit., hlm. 193-196.
35

Berdasarkan hasil penelitian mushobikatun pada materi sistem


ekresi metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar dilihat dari tanda-
tanda sebagai berikut:
1) Kesiapan (readness) untuk belajar.
Kesiapan pada dasarnya merupakan kapasitas (kemampuan
potensial) fisik maupun mental untuk belajar, disertai harapan
ketrampilan yang dimiliki dan latar belakang belajar untuk
mengerjakan sesuatu. Jika individu ingin mempelajari sesuatu, ia
harus mempunyai latar belakang kemampuan untuk melakukan dan
memperoleh harapan ketrampilan tertentu yang akan diambil sesudah.
2) Retensi
Retensi adalah semacam kemampuan hasil belajar yang
bersifat permanen. Jika individu mempunyai kemampuan yang
menempel secara permanen maka dapat dikatakan bahwa hasil
tersebut mampu retensi. Makin lama kemampuan itu menempel, maka
dapat dikatakan bahwa retensinya cukup tinggi.
3) Internalisasi
Kemampuan yang dimiliki dalam hasil belajar benar-benar
dihayati, sehingga merupakan bagian pada diri sendiri. Hal ini
tercermin dalam penampilan yang dipengaruhi oleh hasil belajar
tersebut sehingga individu telah menyukai apa yang telah dipelajari.
4) Transfer
Transfer adalah semacam kemampuan mengalihkan apa yang
telah dipelajari kedalam situasi baru. Jika individu telah memahami
suatu prinsip, kemudian dapat mengalihkan kedalam situasi
kehidupan, maka ini berarti individu tersebut mampu mentransfer apa
yang telah dipelajari. 40

B. Kajian Pustaka

40
Mushobikhatun, op.cit., hlm. 11.
36

Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa buku, hasil


penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai
rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan.
Dalam hal ini penulis mengambil beberapa sumber sebagai rujukan
perbandingan yaitu :
1. Skripsi yang disusun oleh Mushobikhatun (Nim : 4401404035) pada tahun
2008, mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul Keefektifan
Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di Madrasah
Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono,
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang dikendalikan,
oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan dan adanya
kelompok kontrol. Metode analisis data hasil belajar menggunakan uji
normalitas dan uji kesamaan dua varians, keaktifan peserta didik diperoleh
melalui lembar observasi sedangkan data hasil kuesioner peserta didik
dianalisis secara deskretif presentatif. Hasil belajar peserta didik yang
diperoleh melalui tes awal dan tes akhir menunjukkan bahwa selisih tes awal
dan tes akhir kedua kelompok tersebut berbeda. Hasil belajar peserta didik
pada konsep sistem ekskresi yang pembelajarannya mengunakan SQ3R lebih
baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional. 41
2. Skripsi yang disusun oleh Nita Kurniasari NIM 3301403105 pada tahun
2007, mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Dengan judul Penggunaan
Metode Survey, Question, Read, Recite, Review, (SQ3R) Dalam
Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Pokok
Bahasan Sistem Perekonomian Indonesia Pada Peserta didik Kelas VIII SMP
NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2006/2007. Metode yang
digunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
41
Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di
Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES
(Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008), t.d.
37

tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan


praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Hasil
penggunaan metode SQ3R yang diperoleh siklus I : 30% ingatan, 35%
pemahaman, 35% aplikasi sedangkan siklus II : 40% ingatan, 30%
pemahaman, 30% aplikasi. Metode analisis data deskriptif dengan
membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dengan hasil
belajar setelah tindakan, variable yang dianalisis yaitu nila rata-rata tiap
peserta didik, ketuntasan belajar secara individual, ketuntasan belajar secara
klasial. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik 66,95% dengan presentasi
ketuntasan belajar secara klasial 78,05% sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata peserta didik 73,38% dengan presentasi ketuntasan belajar secara klasial
87,80%. 42
C. Hipotesis Tindakan
Penerapan metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil
belajar biologi siswa kelas XI SMA YATPI Godong-Grobogan pada materi
pokok sistem pencernaan makanan.

42
Nita Kurniasari, Penggunaan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review, (SQ3R)
Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Pokok Bahasan Sistem
Perekonomian Indonesia Pada Peserta didik Kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun
Pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas MIPA UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2007), t.d.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA YATPI Godong
- Grobogan dengan jumlah peserta didik 33 orang dengan komposisi 11 anak
laki-laki dan 22 anak perempuan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010
peserta didik kelas XI SMA YATPI Godong-Grobogan. Penulis akan
menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan yaitu minggu ke empat bulan
Desember 2009 s/d minggu ke empat bulan Februari 2010. Waktu penelitian ini
terhitung mulai peneliti melakukan observasi dan meminta izin ke pihak sekolah
hingga selesainya proses penelitian tindakan kelas dan permohonan surat
pengesahan penelitian.

C. Kolaborator
Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan orang
yang bekerja sama dan membantu mengumpulkan data-data penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti. Pada penelitian ini, yang menjadi kolaborator adalah
Ibu Sri Haryanti, selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA di SMA
YATPI Godong-Grobogan.

D. Metode Pengumpulan Data


Dasar untuk tercapainya suatu penelitian, maka diperlukan data yang
mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
beberapa metode yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, notulen, rapat,

39
40

agenda dan sebagainya. 1 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi


tentang hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan
makanan dan menghimpun data yang berkaitan dengan catatan-catatan,
seperti data tentang visi dan misi sekolah, struktur organisasi, jadwal
pembelajaran biologi, daftar nama peserta didik yang dijadikan subjek
penelitian, keadaan peserta didik dan guru di SMA YATPI Godong-
Grobogan serta pengambilan gambar peserta didik dalam pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran SQ3R.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula. 2
Metode ini digunakan untuk memperoleh dan melengkapi data-data yang
belum diperoleh dari dokumentasi.
3. Metode Observasi
Menurut S. Margono, observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. 3
Dengan menggunakan metode ini, penulis secara langsung dapat
mengetahui tentang gejala atau peristiwa yang diamati, seperti proses belajar
mengajar biologi menggunakan metode pembelajaran SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review), keadaan peserta didik, keadaan guru, dan
lain-lain.
4. Metode Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulan) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan
dasar bagi penetapan skor angka. 4 Metode ini digunakan untuk memperoleh
hasil belajar peserta didik baik secara individu maupun kelompok.

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), Cet.12, edisi revisi V, hlm. 206.
2
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2006), hlm. 179.
3
Ibid, hlm. 173.
4
Ibid, hlm. 184.
41

E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Zainal Aqib, Penelitian Tindakan
Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
belajar peserta didik meningkat. 5 Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Model penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan.
Dimana setiap siklus tersebut terdiri 4 tahapan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 6

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan Tindakan I Tindakan I

Siklus I
Refleksi I Pengamatan/
Pengumpulan Data I
Permasalahan baru
hasil refleksi Perencanaan Pelaksanaan
Tindakan II Tindakan II
Siklus II
Refleksi II Pengamatan/
Pengumpulan Data II
Apabila permasalahan
belum terselesaikan Dilanjutkan
ke siklus berikutnya

Gambar. 3.1. Siklus penelitian tindakan kelas (PTK)


Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri
atas 2 siklus, yaitu:

5
Zaenal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK, (Bandung: CV.
Yrama Widya, 2008), hlm. 3.
6
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),
hlm. 74.
42

Siklus I
Siklus I ini terdiri atas;
Perencanaan
1. Peneliti menerangkan metode SQ3R.
2. Merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Pembentukan kelompok secara acak.
4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran
seperti buku paket dan pertanyaan diskusi.
5. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode SQ3R.
6. Menyiapkan lembar penilaian pelaksanaan diskusi dan presentasi.
7. Menyiapkan Lembar evaluasi peserta didik beserta kunci jawabannya
untuk siklus I.
8. Menyiapkan pendokumentasian selama proses penelitian berlangsung.
Pelaksanaan Tindakan
1. Peneliti menjelaskan kepada guru biologi tentang metode pembelajaran
SQ3R dan cara pembelajarannya pada materi yang akan diajarkan yaitu
zat-zat makanan dan sistem pencernaan manusia.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Standar Kompetensi) yang
ingin dicapai pada materi pokok sistem pencernaan makanan pada
manusia.
3. Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 6-7 orang
pada setiap kelompoknya. Pada siklus I pembentukan kelompok secara
acak untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik.
4. Guru membagikan buku paket dan pertanyaan diskusi tentang zat-zat
makanan sesuai sub bab yang mereka dapat yaitu kelompok 1, membahas
karbohidrat, kelompok 2. Lemak, kelompok 3. Protein, kelompok 4.
Vitamin, dan kelompok 5. Mineral & air.
5. Peserta didik belajar menggunakan metode SQ3R yaitu langkah survey,
question, read. Dimana peserta didik diberi beberapa buku paket untuk
43

mencari, membaca, serta menjawab pertanyaan yang mungkin diberikan


kelompok lain maupun pertanyaan dari peneliti.
6. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil serta membuat rangkuman
materi yang nanti akan dipresentasikan di depan kelas.
7. Langkah recite dan review yaitu pada saat perwakilan kelompok
mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain memberikan pertanyaan.
8. Guru memberikan kesimpulan hasil diskusi sehingga peserta didik lebih
memahami materi .
9. Peneliti dan guru menilai hasil diskusi dan soal evaluasi sebagai hasil
belajar peserta didik.
Pengamatan
1. Guru bekerja sama dengan peneliti mengawasi aktivitas kelompok peserta
didik dan mengamati tingkat keberhasilan peserta didik dalam
menyelesaikan tugas.
2. Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.
3. Mengamati peserta didik saat menyelesaikan pertanyaan diskusi per
kelompok.
4. Mengamati komunikasi dan kerjasama peserta didik dalam kelompok.
5. Mengamati keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
6. Peneliti melakukan diskusi dengan guru berkaitan kelemahan yang
mungkin terjadi sehingga tidak terulang di siklus berikutnya serta
menemukan solusi perbaikan.
Refleksi
1. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara
terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I.
2. Menganalisis dan mendiskusikan nilai diskusi dan nilai soal evaluasi pada
pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan
siklus II.
44

Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama dengan
kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama
didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I.
1. Tahapannya tetap sama yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi.
2. Materi pelajaran berkelanjutan.
3. Efektivitas kerja kelompok peserta didik diharapkan semakin tinggi.
4. Pada tahap tindakan ada penambahan dan pengurangan kegiatan yang
dijabarkan sebagai berikut :
a. Pada siklus I pembagian kelompok secara acak tanpa melihat tingkat
kecerdasan atau hasil evaluasi peserta didik, sehingga terjadi
penumpukan peserta didik yang tergolong pandai. Pada siklus II guru
membagi peserta didik menjadi 5 kelompok secara heterogen
(campuran) sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Dengan
mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok serta melihat hasil
evaluasi siklus I.
b. Pada siklus I guru tidak memberikan gambaran umum tentang materi
yang akan dipelajari, sehingga peserta didik belum dapat terfokus saat
pembahasan diskusi serta sempat membahas sekilas tentang organ
pencernaan mausia. Oleh karena itu pada siklus II guru menjelaskan
peta konsep tentang sistem pencernaan makanan pada manusia dan
diharapkan peserta didik mampu menjelaskan secara urut proses
pencernaan makanan pada manusia mulai dari mulut sampai dengan
anus.
c. Pada siklus I tanpa ada batasan waktu diskusi dalam kelompok,
sehingga pada saat presentasi kelompok, melebihi waktu yang
ditentukan. Sedangkan pada siklus II peserta didik dituntut mengatur
waktu sesuai rencana pembelajaran yaitu diskusi kelompok 25 menit
dan presentasi 15 menit.
45

d. Pada siklus I tidak ada pembagian tugas dalam kelompok untuk


presentasi, sehingga hanya didominasi satu atau dua peserta didik
dalam kelompok, sedangkan pada siklus II peserta didik diarahkan
dalam pembagian tugas dalam presentasi sehingga seluruh peserta
didik dalam kelompok mempunyai kesempatan untuk berbicara atau
menerangkan hasil diskusi kelompok ke kelompok lain.
e. Pada siklus I guru hanya berperan aktif atau memberi penjelasan dan
penguatan setelah diskusi selasai, tetapi dalam siklus II guru ikut
berperan aktif dalam diskusi serta memberikan informasi yang
sebenarnya setelah presentasi selasai. Harapannya peserta didik dapat
terinspirasi dan mampu menjawab pertanyaan yang bervariasi yaitu
dari guru dan temannya.

F. Metode Analisis Data


Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan
untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan metode pembelajaran
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yang dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
1. Data hasil belajar peserta didik
Data hasil belajar peserta didik berupa kemampuan memecahkan
masalah di analisis dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan
belajar secara klasikal maupun individu.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
a. Menghitung nilai rata-rata.
Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus. 7

x=
x
N

7
Zaenal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, (Bandung: CV.
Yrama Widya, 2008), hlm. 40.
46

Keterangan :
x = rata-rata nilai
N = jumlah peserta didik

x = jumlah seluruh nilai

b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal.


Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal,
menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan perhitungan. 8
Ketuntasan belajar klasikal =

Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 100%


Jumlah keseluruhan peserta didik
Kriteria :
Apabila tingkat ketercapaian < 85% maka penerapan metode
pembelajaran SQ3R pada materi pokok sistem pencernaan manusia
belum bisa dikatakan efektif. Apabila tingkat ketercapaian > 85%
maka penerapan metode pembelajaran SQ3R pada materi pokok
sistem pencernaan manusia bisa dikatakan efektif

G. Indikator Keberhasilan
Sebagai indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
jika 85% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 62 (sesuai ketentuan
KKM dari sekolah). 9 Seorang peserta didik dikatakan telah mencapai ketuntasan
belajar secara individu apabila peserta didik tersebut telah mencapai ketentuan
belajar secara individual dan mendapat nilai 62 (sesuai ketentuan dari
sekolah).

8
Ibid, hlm. 41.
9
Hasil wawancara dengan ibu Sri Haryanti guru biologi SMA YATPI Godong-grobogan,
yang diperoeh pada hari Senin tanggal 4 Januari 2010.
47

Dari indikator tersebut, maka peneliti berharap agar hasil belajar biologi
peserta didik dapat mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan. Dengan
adanya peningkatan prosentase hasil belajar biologi peserta didik menjadi 85%,
khususnya pada materi pokok sistem pencernaan manusia.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah


1. Sejarah Berdirinya Sekolah
SMA YATPI berdiri pada tahun 1980 merupakan kelompok yayasan
lembaga pendidikan Maarif. Munculnya ide dari yayasan untuk mendirikan
SMA yaitu mengingat pentingnya manfaat dan perlunya melanjutkan
pendidikan bersifat umum yang berciri khas islam, oleh karena itu pengurus
berkeputusan mendirikan sekolah menengah atas atau SMA.
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi sekolah
Meningkat dalam ilmu, berkembang dalam prestasi, berakhlakul karimah
dalam berprilaku
Misi sekolah
a. Menumbuhkan idealisme segenap warga sekolah agar memiliki motivasi
yang kuat untuk mencapai prestasi sekolah yang optimal.
b. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan lainnya
agar memiliki keahlian dan tanggung jawab.
c. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan siswa dengan
menerapkan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyeluruh.
d. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
e. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut
sebagai landasan untuk berbudi pekerti luhur. 1
3. Letak geografi sekolah
Sekolah ini terletak di jalan Brigjen. Katamso Km.01 Godong
Kabupaten Grobogan. Dengan bagian utara, timur, selatan dan barat sekolah
berbatasan dengan pemukiman warga. 2 (terlampir).
4. Struktur organisasi sekolah, keadaan guru dan peserta didik
SMA YATPI Godong-Grobogan sebagai lembaga formal dalam
pendidikan mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam

1
Hasil dokumentasi SMA YATPI Godong-grobogan, yang diperoeh pada hari Senin tanggal
4 Januari 2010.
2
Ibid.

48
49

rangka mencapai keberhasilan disekolah maka dibentuklah struktur organisasi


sekolah. Adapun struktur organisasi SMA YATPI Godong-Grobogan
sebagaimana. 3 (terlampir)
Jumlah peserta didik berdasarkan data 2009/2010 adalah 334 peserta
didik. Dengan rincian kelas X = 128, Kelas XI = 68, dan kelas XII = 138. 4
Sedangkan para guru yang mengajar di SMA YATPI Godong-Grobogan ini
berjumlah 20 guru. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda
mulai sarjana sampai diploma, daftar nama guru dijabarkan dalam Tabel 4.1
sebagai berikut:
Tabel 4.1. Daftar nama guru mapel SMA YATPI.

NO NAMA GURU MAPEL


1 SRI MULYANI, BA BP/BK
2 Drs. SUGENG BUDI P PKn
3 Dra. SITI CHOTIMAH SEJARAH
4 Ir. ZUHRIYAH FISIKA
5 YAGUS YUWONO, S.Pd. PEND.SENI
6 AHMAD ULIL ALBAB, S.Pd.I PAI
7 SRI HARTATI, S.Pd B.INGGRIS
8 Drs H. FANDOLI KIMIA
9 H. PURJONO, S.Pd B.JAWA
10 SRI HARYANTI, A.Md BIOLOGI
11 SRI DARYANTI, S.Pd MATEMATIKA
12 INDAH KUSUMAWATI, S.Pd MATEMATIKA
13 NUR ABAS ASHARI, S.Pd PENJASKES
14 HERI SETIYONO, S.Pd B.INGGRIS
15 DANY MIFTAH M. NUR, S.Pd GEOGRAFI
16 NUR FAADAH, S.Pd B.INDONESIA
17 ZAKI NUR FAIQAH, S.Pd.I B.ARAB
18 NURUL HALIMATUN NISA, S.Pd SOSIOLOGI

19 MOCAMAD KOMSUL HADI, S.Pd EKON/AKUN

20 NUR HISYAM, S.S.I ASWAJA

3
Ibid
4
Ibid
50

5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) 5


Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA YATPI dimulai dengan
pembiasaan antara lain doa bersama, membaca Asmaul Husna dimulai pukul
07.00 WIB. Kemudian jam pelajaran pertama dimulai pukul 07.15 WIB
sampai pukul 07.45 WIB. Selanjutnya setiap satu jam pelajaran 45 menit.
Pada pukul 11.45 WIB peserta didik melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah
di mushola dan istirahat. Kemudian pelajaran dilanjutkan kembali hingga
pukul 13.30 WIB. Pelajaran diakhiri dengan membaca surat al-Asr dan doa
setelah belajar. Pada hari Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu pada pukul 12.45
WIB sampai dengan 13.30 WIB diadakan tadarus bersama. Khusus untuk
setiap hari Senin diadakan upacara bendera pada jam I.

B. Hasil Penelitian Tindakan


Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA YATPI Godong-
Grobogan kelas XI IPA yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri
dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung,
diantaranya yaitu:
1) Membuat Daftar nama siswa (untuk absensi dan penilaian).
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Membuat Pertanyaan diskusi kelompok serta lembar penilaian diskusi
4) Menyiapkan buku paket.
5) Membuat Soal Evaluasi dan kunci jawabannya, untuk siklus I.
b. Pelaksanaan tindakan
Pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R dicirikan
dengan ketelitian peserta didik dalam memahami sebuah teks bacaan dan

5
Ibid
51

mampu mengambil intisari yang dimaksud, untuk mempermudah


pemahaman peserta didik dikarenakan bahan materi yang banyak, maka
dibentuk kelompok belajar untuk berdiskusi kecil dalam kelompok serta
menjawab pertanyaan yang sudah disediakan peneliti.
Siklus I dilaksanakan dua pertemuan empat jam pelajaran yaitu
pada tanggal 10 Februari 2010 (11.00 s.d 12.45 WIB) dan tanggal 11
Februari 2010 (8.30 s.d 10.15 WIB).
1) Pertemuan pertama (penjelasan materi, pembentukan kelompok &
pelaksanaan survey, read, question)
Awal pertemuan guru menjelaskan manfaat makanan dan
gambaran umum tentang zat-zat makanan. Pembagian kelompok
dilakukan secara acak dengan harapan kerjasama sesama peserta didik
dalam kelompok dapat terbentuk, tetapi karena pembentukan acak
tanpa melihat tingkat kecerdasan terdapat satu kelompok lebih ungul
dari kelompok lain dilihat dari presentasi dan tugas rangkuman yang
sudah dikerjakan serta hasil evaluasi siklus I. Materi tiap kelompok
berbeda, kelompok 1 membahas karbohidrat, kelompok 2 lemak,
kelompok 3 protein, kelompok 4 vitamin, dan kelompok 5 mineral
dan air.
Untuk menentukan giliran presentasi didepan kelas tiap ketua
kelompok maju mengambil nomor undian. Urutan presentasi pada
siklus I yaitu kelompok 3 (protein), kelompok 2 (lemak), kelompok 5
(mineral dan air), kelompok 1 (karbohidrat), dan kelompok 4
(vitamin).
Sedangkan langkah yang harus dilakukan peserta didik dalam
proses pembelajaran adalah mencari atau survey bahan/sumber belajar
dengan harapan peserta didik lebih kreatif tetapi karena metode
pembelajaran yang digunakan termasuk baru bagi peserta didik, maka
mereka mengalami kesulitan sehingga peneliti dan guru membantu
dengan membagikan buku paket. Langkah selanjutnya adalah
pertanyaan (question) dan membaca (read). Peserta didik membaca
52

serta menjawab pertanyaan yang sudah disediakan peneliti, untuk


membantu peserta didik memfokuskan materi yang harus dikuasai
karena berbentuk kelompok, peserta didik melakukan diskusi kecil
serta menyatukan ide dari berbagai buku yang dipegang.
2) Pertemuan kedua (pelaksanaan recite & review )
Pada pelaksanaan recite dan review lebih ditekankan dalam
bentuk presentasi karena penguasaan peserta didik akan jelas terlihat
ketika mampu menjelaskan kepada orang lain dan mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan dari teman dalam kelompok lain.
Dalam siklus I juga masih banyak terdapat peserta didik yang
bergantung dengan teman satu kelompoknya untuk menyelesaikan
tugas atau dapat dikatakan rasa tanggung jawab diri sendiri masih
kurang. Terbukti dalam diskusi kelompok kecil maupun presentasi
kelompok didepan kelas masih didominasi satu, dua anak yang
tergolong pandai sedangkan peserta didik yang lain terlihat lebih
pasif. Bahkan dalam pertemuan pertama masih terdapat kegaduhan
dari beberapa peserta didik sehingga waktu untuk diskusi kelompok
kecil menjadi molor dari waktu yang ditentukan yaitu 1 kelompok 25
menit .
Dalam presentasi kelompok didepan kelas belum ada kerjasama
antar anggota, pengelolaan waktu dari moderator juga belum ada,
serta pembatasan masalah atau materi belum terlaksana sehingga
presentasi melebar sampai membahas sekilas tentang organ
pencernaan pada manusia. Kemudian guru mencoba menengahi dan
memngembalikan pada pembahasan materi yaitu zat-zat makanan.
c. Observasi dan evaluasi
Data peningkatan peserta didik pada pembelajaran biologi dengan
menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diamati langsung pada saat
pelaksanaan tindakan. Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran yang
disajikan oleh guru mata pelajaran dan pada saat peserta didik
mengerjakan soal diskusi kelompok. Guru dan peneliti berkeliling
53

mengamati aktifitas, komunikai dan kerja sama sesama peserta didik


dalam menyelesaikan langkah-langkah SQ3R.
Hasil belajar siklus I terlihat dari nilai diskusi dan nilai evaluasi. Pada
saat pelaksanaan pembelajaran mengunakan metode SQ3R sekaligus
dilakukan penilaian diskusi oleh guru dan peneliti ada tiga peserta didik
yang tidak hadir sehingga nilainya nol. Penilaian diskusi untuk kelompok
berdasarkan penguasaan materi yang dipresentasikan, pengelolaan waktu
dalam presentasi, pembuatan rangkuman materi sebagai bahan presentasi
serta menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. Sedangkan
penilaian individu berdasarkan keaktifan dalam proses pembelajaran,
kerjasama dalam satu kelompok. Berdasarkan nilai diskusi pada siklus I,
peserta didik yang tidak tuntas ada 7 anak. Perolehan rata-rata hasil
belajar sebesar 62,2 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 76,67%,
dengan rincian (terlampir).
Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2010 pukul 11.00
sampai 11.45 WIB. Pada saat evaluasi semua peserta didik hadir. Waktu
yang digunakan 45 menit untuk menyelesaikan 15 soal pilihan ganda dan
5 soal esay. Peserta didik yang < KKM dalam menyelesaikan soal
evaluasi yaitu 8 anak, nilai tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah 30.
Dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 66,25 dengan ketuntasan
belajar hanya mencapai 75,75%, dengan rincian (terlampir).
Dari pengamatan peneliti dan guru selama proses pembelajaran siklus
I diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Guru kurang menciptakan suasana pembelajaran yang aktif.
2) Guru kurang memotivasi kerjasama sesama peserta didik, sehingga
masih ada sebagian kelompok yang terlihat pasif.
3) Dalam kerja kelompok, peserta didik yang pandai cenderung
mendominasi kelompoknya, sehingga peserta didik yang lain dalam
kelompok tersebut menggantungkan penyelesaian soal diskusi dan
presentasi didepan kelas kepada peserta didik yang pandai, serta
kurang adanya kesadaran untuk berusaha menguasai materi.
54

4) Dalam presentasi dan menjawab pertanyaan di depan kelas masih


ragu-ragu, dikarenakan persiapan belajar peserta didik masih kurang,
sehingga hasilnya belum bisa maksimal.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi
terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Guru diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam mengelola waktu pembelajaran sehingga diskusi kelompok dan
presentasi sesuai waktu yang ditentukan.
2) Untuk mengurangi dominasi siswa yang pandai, maka harus ada
pembentukan kelompok baru pada siklus II, serta pengawasan dalam
diskusi kelompok kecil sebagai contoh guru memberi pertanyaan
diskusi kepada salah satu peserta didik sehingga ketika peserta didik
ditanya belum bisa menjawab ada motivasi untuk mencari jawaban.
3) Guru diharapkan lebih maksimal dalam membimbing peserta didik
dalam penerapan metode pembelajaran SQ3R sehingga peserta didik
dapat memahami tujuan pembelajaran.
4) Guru diharapkan bisa lebih mengkondisikan peserta didik yang terlalu
ramai.
5) Guru harus lebih aktif memotivasi dan membimbing peserta didik
untuk melakukan interaksi dalam kelompoknya untuk menyelesaikan
pertanyaan diskusi.
6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan
sehingga perlu dilakukan peningkatan aktivitas belajar di siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung,
diantaranya yaitu:
55

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


2) Merencanakan penerapan metode pembelajaran SQ3R.
3) Membuat Pertanyaan diskusi kelompok serta lembar penilaian
diskusi.
4) Membuat Soal Evaluasi dan kunci jawabannya, untuk siklus II.
b. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dilaksanakan tiga pertemuan, empat jam pelajaran yaitu
pada tanggal 17 Februari 2010 (12.00 s.d 12. 45 WIB), 18 Februari 2010
(08.30 s.d 10.15 WIB) dan 24 Februari 2010 (11.00 s.d 11.45 WIB).
1) Pertemuan pertama (penjelasan materi, & pembentukan kelompok)
Mengawali siklus II guru mengucapkan salam, memberikan
apersepsi dengan pertanyaan proses pencernaaan makanan hingga
peserta didik terarahkan untuk mengingat bahwa zat-zat makanan
yang diperlukan dalam tubuh harus sudah mengalami proses yang
melibatkan organ pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada siklus II
guru menyampaikan peta konsep tentang organ sistem pencernaan
manusia. Pembagian kelompok secara heterogen (campuran) yaitu
dengan melihat nilai diskusi dan nilai evaluasi siklus I.
Untuk pembagian kelompok dan materi yang diperoleh
menggunakan sistem undian tetapi pada saat maju presentasi tidak
dapat diacak, misal kelompok 4 maju presentasi didepan kelas lebih
dulu karena materi yang harus dipahami dan disampaikan
berkesinambungan. Jadi pada saat presentasi kelompok didepan kelas
secara urut dari kelompok 1 yang membahas mulut (gigi, lidah),
kelompok 2 esofagus, kelompok 3 lambung, kelompok 4 usus halus,
dan kelompok 5 membahas kelenjar pencernaan (hati, pankreas, dan
kelanjar ludah). Waktu yang digunakan 25 menit diskusi kelompok
untuk menyelesaikan pertanyaan diskusi dari peneliti dan membuat
rangkuman materi yang akan dipresentasiakan, dan 15 menit waktu
untuk presentasi. Setelah semua kelompok selesai presentasi guru
menjelaskan secara singkat keseluruhan proses pencernaan, organ
56

yang berperan dari mulut sampai anus serta enzim yang dihasilkan.
Macam- macam penyakit sistem pencernaan makanan pada manusia
juga diterangkan oleh guru.
2) Pertemuan kedua (pelaksanaan SQ3R)
Langkah penerapan metode SQ3R dapat dikatakan berhasil atau
sudah dipahami dan dikuasai peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan
survey atau mencari referensi materi tiap kelompok. Peneliti dan guru
tidak menyediakan buku paket tetapi peserta didik sudah membawa
dan mencari buku paket serta referensi dari internet sesuai materi
yang diperoleh. Read dan question dalam siklus II selain peserta didik
membaca untuk menyelesaikan pertanyaan diskusi dari peneliti juga
mampu membuat dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok
kecil untuk memprediksi pertanyaan yang mungkin muncul dari
kelompok lain saat presentasi.
Presentasi didepan kelas sebagai pelaksanaan ricite dan review
sudah mulai tertata dari cara moderator membuka menutup
presentasi, menyampaikan materi serta cara membatasi pertanyaan
dan menjawab pertanyaan. Penyampaian materi dibagi masing-masing
peserta didik dalam satu kelompok. Pada sikus II pertanyaan yang
muncul dari kelompok lain sudah mulai banyak hal ini menunjukan
antusias peserta didik dalam pembelajaran menggunakan metode
SQ3R.
Kerjasama dan tanggung jawab peserta didik sudah mulai
terbentuk dengan cara pembagian tugas masing-masing peserta didik
dalam diskusi kelompok kecil maupun presentasi kelompok didepan
kelas sehingga tidak ada dominasi satu, dua peserta didik dalam
kelompok serta penguasaan materi yang didapat dalam kelompok.
Peserta didik antusias menyelesaikan pertanyaan diskusi dan
mempersiapkan makalah atau rangkuman jawaban pertanyaan. yang
akan dipresentasikan sehingga tidak terjadi kegaduhan kecuali saling
mempertahankan pendapat dalam diskusi kelompok kecil. Cara guru
57

untuk mengetahui tidak terjadi dominasi penguasaan materi pada


salah satu peserta didik, sesekali guru mengajukan pertanyaan diskusi
yang didapat pada salah satu anggota kelompok pada saat diskusi
kelompok.
c. Observasi dan evaluasi
Hasil belajar siklus II terlihat dari nilai diskusi dan nilai evaluasi.
Pada saat pelaksanaan pembelajaran mengunakan metode SQ3R sekaligus
penilaian diskusi berdasarkan nilai kelompok dan nilai individu. Penilaian
diskusi untuk kelompok berdasarkan penguasaan materi yang
dipresentasikan, pengelolaan waktu dalam presentasi, pembuatan
rangkuman materi sebagai bahan presentasi serta menjawab pertanyaan
yang diajukan kelompok lain, kerjasama dalam satu kelompok.
Sedangkan penilaian individu berdasarkan keaktifan dalam proses
pembelajaran baik mengajukan pertanyaan maupun membantu menjawab
pertanyaan apabila presentator tidak mampu menjawab pertnyaan dari
kelompok lain, kerjasama dalam satu kelompok. Berdasarkan nilai diskusi
pada siklus II, peserta didik yang tidak tuntas ada 3 anak. Perolehan rata-
rata hasil belajar sebesar 75,73 dengan ketuntasan belajar mencapai
90,9%, dengan rincian (terlampir).
Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2010 pukul 11.00
WIB sampai 11.45 WIB, pada saat evaluasi semua peserta didik hadir.
Waktu yang digunakan 45 menit untuk menyelesaikan 15 soal pilihan
ganda dan 5 soal esay. Peserta didik yang < KKM dalam menyelesaikan
soal evaluasi yaitu 2 anak. Dengan perolehan rata-rata hasil belajar
sebesar 76,30 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,93%, rincian
(terlampir).
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan refleksi
terhadap langkah-langkah yang telah diaksanakan. Hasil refleksi tersebut
adalah pada pelaksanaan siklus II yang dipandang sudah cukup dalam
meningkatkan baik semangat peserta didik, aktivitas belajar maupun hasil
58

belajar peserta didik pada penerapan Metode pembelajaran SQ3R dalam


materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan sudah
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

C. Pembahasan
Pembahasan yang diuraikan disini lebih banyak didasarkan atas hasil
pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi.
1. Implementasi metode pembelajaran SQ3R
a) Siklus I
Dari pengamatan siklus I diperoleh temuan antara lain guru dalam
melaksanakan penerapan Metode pembelajaran SQ3R diawali dengan
tahap pemberian apersepsi terhadap materi di kelas dengan metode
konvensional, kemudian membagi kelompok dan selanjutnya pesera didik
melaksanakan proses pembelajaran mengunakan metode SQ3R akan
tetapi pengelolaan waktu kegiatan pembelajaran kurang baik terlihat
molornya waktu diskusi kelompok kecil sehingga waktu presentasi
singkat. Selain itu juga dalam memberikan motivasi dan bimbingan
terhadap peserta didik baik dalam kelompok maupun individu kurang
merata sehingga ada beberapa peserta didik yang merasa kesulitan dalam
menyelesaikan pemecahan soal diskusi yang diberikan.
b) Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada
siklus II oleh guru sudah baik dengan bukti pengelolaan waktu yang
sudah sesuai dengan rencana pembelajaran dan pemberian semangat oleh
guru kepada peserta didik sudah merata. Disamping itu, peserta didik juga
sudah mampu melaksanakan tahapan-tahapan Metode pembelajaran
SQ3R dengan baik. Terbukti dengan adanya pencarian referensi yang
dilakukan peserta didik, diskusi kelompok kecil yang berjalan lancar,
presentasi yang cukup memuaskan serta mampu menyelesaikan soal
evaluasi
59

2. Hasil belajar
Dari nilai diskusi peserta didik dalam proses pembelajaran
mengunakan metode SQ3R mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan
peningkatan ketuntasan belajar klasikal pada nilai diskusi dari 76,67 % pada
siklus I menjadi 90,9% disiklus II. Serta ketuntasan belajar klasikal pada
nilai evalusi dari 75,75 % pada siklus I menjadi 93,93 % pada siklus II.
Peningkatan ketuntasan belajar nilai diskusi, dengan ketuntasan belajar nilai
evaluasi dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada
histogram dibawah ini:
Tabel. 4.2. Histogram ketuntasan belajar dari nilai diskusi Peserta didik dan
ketuntasan belajar dari nilai evaluasi peserta didik

90,9 % 93,93%
100
p 76,67 % 75,75%
r 80
o
60
s nilai diskusi
e 40 nilai evaluasi
t
a 20
s
e 0
Siklus I Siklus II

Selain peningkatan yang terjadi terhadap ketuntasan belajar dari nilai


diskusi peserta didik dan ketuntasan belajar dari nilai evaluasi peserta didik,
dalam penelitian ini juga terjadi peningkatan terhadap rata-rata hasil belajar
peserta didik. Dengan bukti jika dalam siklis I nilai rata-rata kelas pada nilai
diskusi 62,2 pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 75,72. Sedangkan
nilai rata-rata evaluasi siklus I 66,25 mengalami peningkatan menjadi 76,30.
Dapat dituliskan dalam tabel sebagai berikut :
60

Tabel 4.3. Nilai rata-rata kelas pada nilai diskusi dan nilai evaluasi siklus I
dan siklus II
Rata-rata Siklus I Siklus II
Nilai diskusi 62,2 75,72
Nilai evaluasi 66,25 76,72

3. Hambatan implementasi SQ3R terhadap hasil belajar


Metode pembelajaran SQ3R lebih mengutamakan keaktifan dan
kreatifitas peserta didik, baik dari mencari sumber/referensi materi,
menjawab pertanyaan peneliti yang dihadapkan pada kemampuan
memadukan beberapa pemikiran atau argumen dari peserta didik dalam
kelompok, ketelitian membaca serta kreatifitas dalam menyampaikan atau
presentasi didepan kelas. Tentunya akan menimbulkan beberapa hambatan
apabila peserta didik tidak mampu diajak kerjasama untuk lebik aktif
daripada sekedar menunggu diterangkan guru. Kelebihan penggunaan metode
akan menjadi sebuah hambatan tanpa adanya motivasi dari diri peserta didik
dan guru untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan
kooperatif.
Hambatan yang terjadi pada siklus I sudah mampu diminimalisir
tetapi hambatan yang masih dirasakan dalam siklus II adalah kurangnya
sumber bacaan yang tersedia disekolah, motivasi dari peserta didik untuk
belajar masih tergolong rendah apalagi ketika guru tidak mampu bersikap
tegas dalam pembelajaran maupun pemberian nilai hal tersebut akan sedikit
demi sedikit mengalami perubahan apabila mulai didukung dari berbagai
pihak yaitu keluarga dan sekolah.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang penerapan
metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebagai
salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar pada materi pokok sistem
pencernaan manusia di SMA YATPI Godong-Grobogan, dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review) khususnya pada materi pokok
sistem pencernaan manusia mengalami peningkatan yaitu dari nilai diskusi
siklus I dengan rata-rata 62,2 dengan ketuntasan belajar klasikal (seluruh
peserta didik) 76,67%, meningkat menjadi 75,73 dengan ketuntasan belajar
klasikal (seluruh peserta didik) 90,9% pada siklus II. Sedangkan nilai
evaluasi dengan rata-rata 62,25 dengan ketuntasan belajar klasikal (seluruh
peserta didik) 75,75% meningkat menjadi 76,30 dengan ketuntasan belajar
klasikal (seluruh peserta didik) 93,93% . Maksudnya, pada siklus I, ada 7
peserta didik yang tidak tuntas dalam nilai diskusi serta 8 peserta didik yang
memperoleh nilai evaluasi di bawah KKM (62), sedangkan pada siklus II,
hanya ada 3 peserta didik tidak tuntas nilai diskusi dan 2 peserta didik yang
nilai evaluasinya di bawah KKM.
2. Hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk
meningkatkan hasil belajar pada materi sistem pencernaan makanan manusia
antara lain :
a. Motivasi dari peserta didik untuk belajar masih tergolong rendah
apalagi ketika guru tidak mampu bersikap tegas dalam pembelajaran
maupun pemberian nilai hal tersebut akan sedikit demi sedikit
mengalami perubahan apabila mulai didukung dari berbagai pihak yaitu
keluarga dan sekolah.

61
62

b. Adanya keterbatasan buku disekolah, walaupun didukung referensi dari


internet, tetapi tanpa adanya kreatifitas peserta didik untuk mencari
sumber materi dari tempat lain, juga akan menjadi hambatan
terlaksananya pembelajaran dengan metode SQ3R sehingga hasil
belajar tidak mencapai indikator yaitu nilai 62 (sesuai KKM).

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam upaya
meningkatkan hasil belajar, maka peneliti merasa perlu memeberikan saran-
saran, antara lain :
1. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber
belajar (buku/ alat peraga) sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk
meningkatkan prestasi dengan cara belajar dengan fasilitas yang ada. Atau
dengan cara diharapkan kepada para pengajar atau pendidik untuk senantiasa
memberikan suatu variasi dalam penyampaian materi pelajaran bagi peserta
didik. Mampu memilih suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
Dengan harapan supaya peserta didik bisa lebih aktif mengikuti jalannya
proses pembelajaran di kelas.
2. Bagi guru, sebaiknya guru selalu berusaha untuk membimbing kegiatan
peserta didik dalam kerja kelompok. Bertujuan agar setiap peserta didik tidak
saling menggantungkan diri dengan peserta didik yang lain dan benar-benar
dapat bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Sehingga ketika
mengerjakan tugas dengan kerja kelompok ataupun sedang berdiskusi, setiap
peserta didik turut aktif dan mengutarakan pendapat di dalam kelompok
mereka.
3. Bagi peserta didik, sebaiknya ketika guru menerapkan suatu metode
pembelajaran di kelas, mereka dapat mengikuti instruksi guru dengan baik
agar hasil yang dicapai bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru.
Dengan begitu, akan tercipta kerjasama yang baik antara guru dan peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung.
63

C. PENUTUP
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tidak lupa
mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat,
Taufiq dan Hidayah-Nya.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada
dalam skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak tetap peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhirnya tidak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga
amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amien.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Shaleh, Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At- Tarbiyah Wa Taruqu
Tadris, Mesir: Darul Maarif.

Ahmadi , Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2004.

Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Umat, 2006.

Aqib, Zaenal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK,
Bandung: CV. Yrama Widya, 2008.

, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA,


SMK, Bandung: CV. Yrama Widya, 2008.

AR, Fadhal, dkk, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Depag RI, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


PT. Rineka Cipta, 2002.

, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,


2008.

Bahri, Syaiful, Djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar edisi revisi,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Dimyati & Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Fried, George H. dan George J. Hademenos, Teori dan soal-soal Biologi, Jakarta:
Erlangga, 2005.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Menagajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.

Harsanto, Ratno, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Irianto, Kus, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, Bandung:
Yrama Widya, 2004.

Kurniasari, Nita, Penggunaan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review,


(SQ3R) Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Ekonomi Pokok Bahasan Sistem Perekonomian Indonesia Pada
Peserta didik Kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran
2006/2007, Skripsi Fakultas MIPA UNNES, Semarang: Perpustakaan
UNNES, 2007.

Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem


Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang, Skripsi
Fakultas MIPA UNNES, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008.

Muzamil, Muhammad, Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol


Ila Al Manahij Wa Taruqu Al Tadris, Mekah: Darul Liwak.

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,


Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Poerwodarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai


Pustaka, 1985.

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya


1990.

Sagala, Syaiful, Konsep dan makna Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta, 2003.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Skinner, Charles E., Essentials Of Educational Psychology, Tokyo: Maruzen


Company, 1958.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineke


Cipta, 1995.

Soewolo, Fisiologi Manusia, Malang: Univ. Negeri Malang.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989.

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2000.

Tarigan , C.B. T, Kamus Lengkap Biologi Bergambar, Bandung: Penabur Ilmu,


2005.

Wittig, Arno F., Ph. D., Theory And Problems of Psychology of Learning, New
York: Mc. Giaw Hill, 1981.

Yamin, Martinis, dkk. Manajemen Pembelajaran Kelas, Jakarta: Gaung Persada,


2009.
http://en.wikibooks.org/wiki/Speed_reading#SQ3R, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.

http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_pencernaan Rabu, 16 September 2009 10.00.


http://Images.Google.Co.Id/Imgres?Imgurl=Http://4.Bp.Blogspot.Com. Selasa 5
Januari 2010.10.00.

http://www.atprima,com/studyout,htm. Kamis, 4 Maret 2010. 11.00.

http://www.ency.tcv.pl/id/wiki/lambung.html. Selasa, 5 Februari 2010.10.00.

http://www.ncsu.edu/counseling_center/resources/academic/study%20skills/readi
ng/ sq3r.htm, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.

http://www.startspeedreading.com. Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.


DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Siti Gunarti
Tempat/tanggal lahir : Grobogan, 4 Juli 1987
Alamat : Kayumas Rt.02 Rw.06, Kel. Menawan, Kec. Klambu,
Kab.Grobogan 58154 .
Riwayat pendidikan :
1. SDN Menawan III -Grobogan, lulus tahun 1999
2. SLTPN 1 Klambu -Grobogan, lulus tahun 2002
3. MAN 1 Purwodadi-Grogogan, lulus tahun 2005
4. Fakultas Tarbiyah angkatan 2005 jurusan Biologi IAIN Walisongo Semarang.

Demikian daftar riwayat pendidikan penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, Juni 2010


Penulis

Siti Gunarti
NIM. 053811087
Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI
SMA YATPI GODONG- GROBOGAN
TAHUN 2009/2010

DINAS PENDIDIKAN YATPI

KEPALA SMA
Yagus Yuwono, S.Pd. KOMITE

GURU BP
Sri Mulyani, B A
TATA USAHA
Sugiarti

WAKA SARPRAS WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN WAKA HUMAS


Dra. Siti Chotimah Ir. Zuhriyah Drs. Sugeng Budi P. Dra. Siti Chotimah

WALI KELAS GURU MAPEL


XI.IPA BIOLOGI
Nur Abbas A, S.Pd. Sri Haryanti, A.Md.

PESERTA DIDIK
Lampiran 10

DAFTAR NILAI DISKUSI SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Sub Materi Pokok : Zat-zat makanan
Jumlah Peserta didik yang hadir: 30 anak
Tahun Pelajaran : 2009/2010

TUGAS
NO INDUK NAMA KLP INDIVIDU NILAI KET
1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 78 55 66.5 TUNTAS
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 50 74 62 TUNTAS
3 08.3244 ALI IMRON 0 0 0 TIDAK MASUK
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 50 40 45 TIDAK TUNTAS
5 08.3252 AYU NILA SARI 67 70 68.5 TUNTAS
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 78 68 73 TUNTAS
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO 50 50 50 TIDAK TUNTAS
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH 0 0 0 TIDAK MASUK
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 53 33 43 TIDAK TUNTAS
10 08.3262 ERRY MARTINI 78 64 71 TUNTAS
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 67 65 66 TUNTAS
12 08.3264 FITRI CAHYANI 62 36 49 TIDAK TUNTAS
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 62 72 67 TUNTAS
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 67 68 67.5 TUNTAS
15 08.3267 HERMAN 50 20 35 TIDAK TUNTAS
16 08.3268 IDA FITRIYANI 53 79 66 TUNTAS
17 08.3271 ISKAHAR 50 77 63.5 TUNTAS
18 08.3274 MAITIK ANTORIO 53 73 63 TUNTAS
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 62 31 46.5 TIDAK TUNTAS
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 67 74 70.5 TUNTAS
21 08.3282 MURTINI 0 0 0 TIDAK MASUK
22 08.3283 NITA ZUNIATI 53 71 62 TUNTAS
23 08.3285 NUR HALIMAH 67 69 68 TUNTAS
24 08.3288 PURWANTI 62 64 63 TUNTAS
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 62 37 49.5 TIDAK TUNTAS
26 08.3290 RAHMAWATI P. 78 94 86 TUNTAS
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 53 73 63 TUNTAS
28 08.3295 SITI MAEMONAH 67 67 67 TUNTAS
29 08.3299 SRI WAHYUNI 78 70 74 TUNTAS
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 78 65 71.5 TUNTAS
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 53 71 62 TUNTAS
32 08.3314 LESTARI 62 66 64 TUNTAS
33 08.3317 LINA MARLIYANA 62 64 63 TUNTAS
1872 1860 1866
KRITERIA PENILAIAN
Nilai kelompok + Nilai Individu
9 Nilai =
2
KRITERIA HASIL BELAJAR
< 62 = Tidak Tuntas,
62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
ANALISA DATA HASIL SIKLUS
Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh:
9 seluruh nilai ( x ) = 1866
9 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 23
9 peserta didik (N ) = 30
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata kelas :
x =
x
N
1866
= = 62 , 2
30
2. Ketuntasan belajar klasikal

Jumlah peserta didik yang tuntas belajar


% ketercapaian = 100
Jumlah keseluruhan peserta didik

23
= 100 = 76.67 %
30

Kesimpulan:
Pencapaian rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 62,2
dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 76,67%. Oleh karena itu, agar penerapan
metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-
Grobogan belum berhasil, maka harus dilaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II.

Pengamat,

Siti Gunarti
Lampiran 11

Nama :
No.absen :

LEMBAR EVALUASI SISWA


ZAT-ZAT MAKANAN
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a, b, c atau d ) !

1. Unsur-unsur berikut ini yang bukan termasuk penyusun lemak adalah ....
a. Karbon (C) c. Belerang / Sulfur (S)
b. Hidrogen (H) d. Oksigen (O)
2.

Gambar bahan makanan diatas banyak mengandung zat makanan


berupa........
a. Protein c. Lemak
b. Karbohidrat d. vitamin
3. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraian
didalam tubuh kita. Proses penguraiannya adalah........
a. Nasi maltosa glukosa energi
b. Nasi gliserol glukosa energi
c. Nasi asam lemak asam amino energi
d. Nasi pepton glikosa energi
4. Kekurangan vitamin..... pada tubuh seseorang akan menunjukkan gejala
adanya gangguan pada pertukaran karbohidrat syaraf pusat, jantung,
transpor cairan tubuh
a. B 1 c. B 6
b. B 2 d. B 12
5. Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat adalah
...
a. Karbohidrat c. Protein
b. Lemak d.. Mineral
6. Manakah zat makanan yang diperlukan untuk pembentukan tulang...
a. Ca dan vitamin D c. Fe dan vitamin D
b. Ca dan Fe d. K dan Vitamin C
7. Rasa lapar disebabkan karena .....
a. Tidak adanya makanan dalam lambung
b. Berkurangnya zat makanan dalam tubuh
c. Menurunnya kadar gula darah
d. Menurunnya persediaan energi dalam tubuh
8. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein, yaitu ....
a. Pembentuk sel-sel baru c. Pembentuk enzim
b. Sebagai cadangan energi utama d. Pembentuk zat antibodi
9. Berikut ini yang termasuk senyawa Monosakarida yaitu ....
a. Glukosa, fruktosa, dan galaktosa c. Glukosa dan maltosa
b. Glukosa dan sukrosa d. Glukosa dan laktosa
10.
Makanan di samping ini banyak mengandung
lemak, yang tersusun dari senyawa .... dan ....
a. Asam amino dan Gliserol
b. Protein dan karbohidrat
c. Asam lemak dan gliserol
d. Asam lemak dan Vitamin
Tempe goreng
11. Nilai gizi suatu makanan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali....
a. Kandungan protein, lemak dan karbohidrat.
b. Kandungan vitamin dan mineral
c. Kandungan serat nabati
d. Kandungan zat aditif
12. Fungsi makanan yang paling utama bagi tubuh kita adalah ....
a. Hanya mengenyangkan perut c. Sebagai sumber energi
b. Penambah nutrisi d. Jawaban b dan c benar
13. Makanan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan
secara mekanis dan kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentuk ....
a. Glukosa c. Asam lemak
b. Asam amino d. Gliserol
14.
Gambar disamping banyak mengandung vitamin
.......
a. A c. C
b. B d. D

15. Kekurangan protein pada makanan menyebabkan busung lapar karena


protein selain merupakan penyusun enzim juga berfungsi dalam....
a. Menyusun penimbunan lemak
b. Merusak zat yang bersifat racun
c. Memelihara keseimbangan tekanan osmosis darah
d. Menjaga keseimbangn energi
II. Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan fungsi makanan bagi tubuh kita?


2. Sebutkan fungsi karbohidrat?
3. Sebutkan fungsi protein?
4. Sebutkan peran lemak di dalam tubuh?
5. Sebutkan 5 (lima) unsur dalam mineral?

.....Good Luck Selamat mengerjakan .....


Kunci Jawaban zat-zat makanan

I Pilihan Ganda
1. C 6. A 11. D
2. A 7. C 12. D
3. A 8. B 13. B
4. A 9. A 14. A
5. B 10.C 15. C
II Uraian
1. a.Sumber penghasil tenaga atau energi.
b. Pengatur proses-proses di dalam tubuh ( ex : mengatur kerja hormon).
c. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
d. Menjaga pertahanan tubuh dari kuman/penyakit.
2. a. Sumber energi utama.
b. Menjaga keseimbangan asam dan basa.
c. Laktosa membantu penyerapan kalsium.
d. Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
e. Ribosa merupakan komponen asam inti yang penting pada pewarisan
sifat .
3. a. Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.
b. Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh .
c. Membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik didalam sekat-sekat
rongga tubuh.
d. Sebagai bahan sintesis substansi penting.
4. a. Penahan lapar.
b. Penyedap makanan.
c. Menjaga tubuh dari kedinginan.
d. Pelindung alat-alat tubuh karena membentuk bantalan lemak .
e. Pelarut vitamin A, D , E, dan K.
5. Ca, P, Cl, K, Mg, S, Fe, I, F, Cu, Zn.
Lampiran 12

DAFTAR NILAI DAN ANALISIS


EVALUASI HASIL BELAJAR SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Sub Materi Pokok : Zat-zat makanan
Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak
Tahun Pelajaran : 2009/2010

NO INDUK NAMA NILAI KET

1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 62 TUNTAS


2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 60 TIDAK TUNTAS
3 08.3244 ALI IMRON 47 TIDAK TUNTAS
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 65 TUNTAS
5 08.3252 AYU NILA SARI 71 TUNTAS
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 73 TUNTAS
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO 64 TUNTAS
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH 61 TIDAK TUNTAS
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 63 TUNTAS
10 08.3262 ERRY MARTINI 68 TUNTAS
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 76 TUNTAS
12 08.3264 FITRI CAHYANI 65 TUNTAS
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 64 TUNTAS
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 72 TUNTAS
15 08.3267 HERMAN 69 TUNTAS
16 08.3268 IDA FITRIYANI 69 TUNTAS
17 08.3271 ISKAHAR 65 TUNTAS
18 08.3274 MAITIK ANTORIO 60 TIDAK TUNTAS
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 59 TIDAK TUNTAS
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 72 TUNTAS
21 08.3282 MURTINI 30 TIDAK TUNTAS
22 08.3283 NITA ZUNIATI 70 TUNTAS
23 08.3285 NUR HALIMAH 72 TUNTAS
24 08.3288 PURWANTI 74 TUNTAS
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 70 TUNTAS
26 08.3290 RAHMAWATI P. 85 TUNTAS
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 72 TUNTAS
28 08.3295 SITI MAEMONAH 69 TUNTAS
29 08.3299 SRI WAHYUNI 73 TUNTAS
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 70 TUNTAS
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 57 TIDAK TUNTAS
32 08.3314 LESTARI 60 TIDAK TUNTAS
33 08.3317 LINA MARLIYANA 79 TUNTAS
Jumlah 2186
KRITERIA HASIL BELAJAR
< 62 = Tidak Tuntas,
62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
ANALISA DATA HASIL SIKLUS
Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh:
9 seluruh nilai ( x ) = 2186
9 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 25
9 peserta didik ( N ) = 33
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata kelas :
x =
x
N
2186
= = 66.25
33

2. Ketuntasan belajar klasikal.

Jumlah peserta didik yang tuntas belajar


% ketercapaian = 100
Jumlah keseluruhan peserta didik

25
= 100 = 75.75 %
30

Kesimpulan:

Pencapaian rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator


keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil
belajar sebesar 66,25 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 75,75%. Oleh
karena itu, agar penerapan Metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem
pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan belum berhasil, maka harus
dilaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II.

Pengamat,

Siti Gunarti
Lampiran 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP ) Siklus 2

Sekolah : SMA YATPI Godong


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI
Pertemuan : 3 dan 4
Alokasi waktu : 4 x 45 menit ( 4 jam pelajaran)
Semester : Genap
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3. menjelaskan keterkaitan antara srtuktur, fungsi,
dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan (misalkan ruminansia).

I. Indikator
1. Menjelaskan fungsi saluran pencernaan.
2. Menjelaskan fungsi kelenjar pencernaan.
3. Menjelaskan proses pencernaan pada masing-masing organ.
4. Menjelaskan jenis sekresi yang terjadi di masing-masing organ.
5. Menyebutkan kelainan/ penyakit pada sistem pencernaan manusia.

II. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan fungsi saluran pencernaan.
2. Siswa dapat menjelasakan fungsi kelenjar pencernaan.
3. Siswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada masing-masing organ.
4. Siswa dapat menjelaskan jenis sekresi yang terjadi di masing-masing organ.
5. Siswa dapat menyebutkan kelainan/penyakit pada sistem pencernaan
manusia.

III. Materi Pembelajaran


Sistem Pencernaan ( sistem pencernaan makanan manusia)
1. Alat / organ pencernaan manusia.
2. Kelenjar pencernaan.
3. Kelainan/ penyakit pada sistem pencernaan manusia,

IV. Metode Pembelajaran


1. Model : -
2. Metode : SQ3R
V. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 3 (2 jam pertemuan).
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Motivasi dan Apersepsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen.
b. Guru menjelaskan peta konsep tentang sistem pencernaan makanan
pada manusia.
c. Guru membimbing jalannya diskusi dengan cara diberi pertanyaaan
(topik bahasan ) sebagai bahan presentasi.
d. Setiap kelompok mendiskusikan materi berbeda, yaitu kelompok 1.
membahas Mulut (gigi, lidah, ludah), kelompok 2. Esofagus,
kelompok 3. lambung, kelompok 4. usus halus,dan kelompok 5.
kelenjar pencernaan.
e. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya selama 25 menit sesuai topik
yang didapat serta membagi tugas masing-masing individu pada saat
presentasi .
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi sesuai pembagian
tugas masing-masing siswa pada saat diskusi.
g. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15
menit.
h. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi,
kelompok lain mengajukan pertanyaan.
i. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi
yang sebenarnya setelah presentasi selasai.
3. Kegiatan Penutup(10 menit)
a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan tugas mempelajari materi yang sudah maupun
belum dipresentasikan, kemudian mengucapkan salam dan menutup
pertemuan.

Pertemuan 4 (2 jam pertemuan).


1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Motivasi dan Apersepsi
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menanyakan serta mereview kembali materi pada pertemuan
ke-3
b. Guru membuka pertanyaan untuk siswa tentang sub bab yang sudah
dipresentasikan.
c. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mempelajari materi bagi
kelompok yang belum presentasi dan menyusun pertanyaan bagi
kelompok yang sudah presentasi.
d. Melanjutkan perwakilan kelompok yang belum mempresentasikan
hasil diskusi dilaksanakan selama 15 menit.
e. Guru ikut berpartisipasi dalam memberikan pertanyaan bagi
kelompok yang presentasi.
f. Setelah semua kelompok presentasi guru menanggapi hasil diskusi
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
g. Guru menerangkan tentang kelainan/penyakit yang terjadi dalam
sistem peencernaan makanan pada manusia.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas belajar untuk persiapan evaluasi, kemudian
mengucapkan salam dan menutup pertemuan.
VI. Sumber Belajar
1. Media Gambar tentang sistem pencernaan manusia.
2. Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk
3. Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati.
4. LKS
VII. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
a. Kerja tim/ kerjasama tim
b. Menggapi pertanyaan dari kelompok lain
c. Hasil presentasi berupa ringkasan materi
2. Bentuk Instrumen:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian

Grobogan, Februari 2010


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Sri Haryanti, A.Md Siti Gunarti


NIP. - NIM: 053811087
Mengetahui,
Kepala SMA.YATPI Godong-Grobongan

Yagus Yuwono, S.Pd


NIP. -
Lampiran 14

Pertanyaan diskusi kelompok 1


( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA)

1. Jelaskan anatomi mulut (gigi, lidah) ?


2. Sebutkan fungsi mulut (gigi, lidah) ?
3. Bagaimanakah proses pencernaan yang terjadi?
4. Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi?
5. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....

Pertanyaan diskusi kelompok 2


( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA)

1. Jelaskan anatomi esofagus?


2. Sebutkan fungsi esofagus?
3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada esofagus?
4. Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi?
5. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paperatau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....


Pertanyaan diskusi kelompok 3
( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA)

1. Jelaskan anatomi Lambung?


2. Sebutkan fungsi lambung?
3. Jelaskan proses pencernaan pada lambung ?
4. Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi?
5. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....

Pertanyaan diskusi kelompok 4


( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA)

1. Jelaskan anatomi usus?


2. Sebutkan fungsi usus ?
3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada usus?
4. Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi?
5. Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....


Pertanyaan diskusi kelompok 5
( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA)

1. Apa yang disebut kelenjar pencernaan?


2. Sebutkan fungsi kelenjar pencernaan?
3. Jelaskan anatomi organ yang termasuk kelenjar pencernaan?
4. Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....


Lampiran 15

DAFTAR NILAI DISKUSI SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Sub Materi Pokok : Sistem pencernaan pada manusia
Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak
Tahun Pelajaran : 2009/2010

TUGAS
NO INDUK NAMA KLP INDIVIDU NILAI KET
1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 75 77 76 TUNTAS
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 75 78 76.5 TUNTAS
3 08.3244 ALI IMRON 73 45 59 TIDAK TUNTAS
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 73 75 74 TUNTAS
5 08.3252 AYU NILA SARI 80 78 79 TUNTAS
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 75 84 79.5 TUNTAS
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO 73 76 74.5 TUNTAS
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH 72 78 75 TUNTAS
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 72 73 72.5 TUNTAS
10 08.3262 ERRY MARTINI 73 90 81.5 TUNTAS
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 74 78 76 TUNTAS
12 08.3264 FITRI CAHYANI 80 84 82 TUNTAS
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 80 78 79 TUNTAS
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 74 76 75 TUNTAS
15 08.3267 HERMAN 75 67 71 TUNTAS
16 08.3268 IDA FITRIYANI 80 77 78.5 TUNTAS
17 08.3271 ISKAHAR 74 48 61 TIDAK TUNTAS
18 08.3274 MAITIK ANTORIO 74 46 60 TIDAK TUNTAS
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 80 68 74 TUNTAS
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 74 86 80 TUNTAS
21 08.3282 MURTINI 75 65 70 TUNTAS
22 08.3283 NITA ZUNIATI 80 91 85.5 TUNTAS
23 08.3285 NUR HALIMAH 72 78 75 TUNTAS
24 08.3288 PURWANTI 72 73 72.5 TUNTAS
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 74 71 72.5 TUNTAS
26 08.3290 RAHMAWATI P. 75 97 86 TUNTAS
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 72 82 77 TUNTAS
28 08.3295 SITI MAEMONAH 73 72 72.5 TUNTAS
29 08.3299 SRI WAHYUNI 73 93 83 TUNTAS
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 75 80 77.5 TUNTAS
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 72 81 76.5 TUNTAS
32 08.3314 LESTARI 80 96 88 TUNTAS
33 08.3317 LINA MARLIYANA 72 86 79 TUNTAS
Jumlah 2471 2527 2499
KRITERIA PENILAIAN
Nilai kelompok + Nilai Individu
9 Nilai =
2
KRITERIA HASIL BELAJAR
< 62 = Tidak Tuntas,
62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
ANALISA DATA HASIL SIKLUS
Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh:
9 seluruh nilai ( x ) = 2499
9 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 30
9 peserta didik (N ) = 33
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata kelas :
x =
x
N
2499
= = 75.73
33
2. Ketuntasan belajar klasikal

Jumlah peserta didik yang tuntas belajar


% ketercapaian = 100
Jumlah keseluruhan peserta didik

30
= 100 = 90.9 %
33
Kesimpulan:

Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang
ditentukan. Terbukti dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 75,73 dengan ketuntasan belajar
yaitu 90,9%. Sehingga penerapan metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem
pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di
SMA YATPI Godong-Grobogan sudah berhasil yaitu dengan adanya peningkatan hasil
belajar dari siklus I. oleh karena itu pembelajaran pada siklus ini dirasa sudah cukup.

Pengamat,

Siti Gunarti
Lampiran 16

Nama :
No.absen :

LEMBAR EVALUASI SISWA


SISTEM PENCERNAAN
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a, b, c, atau d )!

1. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi dua, yaitu secara .... dan
....
a. Kinetik dan Mekanik c. Alami dan Kimiawi
b. Kimiawi dan Kinetik d. Mekanik dan Kimiawi
2. Enzim-enzim di bawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah ....
a. Asam klorida (HCl) c. Pepsin
b. Asam amino d. Renin
3. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang mampu
mengubah pepton menjadi asam amino adalah....
a. Amilase c. Tripsin
b. Lipase d. Ptialin
4. Bagian usus halus yang paling panjang adalah.....
a. Doudenum c. Ileum
b. Yeyenum d. Sektum
5. Setelah mengalami proses pencernaan zat makanan akan diangkut oleh
darah setelah terlebih dahulu diserap di....
a. Yeyenum c. Lambung
b. Ileum d. Sekum
6. Sisa-sisa pencernan dalam usus besar mengalami proses .... dan .... oleh
bakteri Escherichia coli, yang akhirnya akan menjadi feses.
a. Reabsorbsi dan pembusukan c. Pembusukan dan pemadatan
b. Pencernaan dan pembusukan d. Produksi enzim dan pencernaan
7.
Organ disamping ini merupakan pencernaan terbesar
didalam tubuh yang mempunyai beberapa fungsi,
berikut ini fungsi hati yang berkaitan dengan sistem
pencernaan adalah.....

a. Menghasilkan empedu c. Menghasilkan sel darah


b. Menghasilkan zat makanan d. Menghancurkan eritrosit tua
8. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk.....
a. Mengubah amilum menjadi glukosa
b. Mengemulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin
d. Memecah pepton menjadi asam amino
9.

Pankreas
Hati
Lambung
Kolon

Manakah dari gambar diatas yang merupakan pencerna lemak..


a. Kolon c. Pankreas
b. Hati d. Lambung
10. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati oleh makanan
secara urut, yaitu ....
a. Mulut-lambung-kerongkongan-usus besar-usus halus-anus
b. Mulut-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-anus
c. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus
d. Mulut-kerongkongan-usus halus-lambung-usus besar-anus
11. Rasa nyeri pada lambung akibat salah cerna disebut.....
a. Parotitis c. Onstipasi
b. Peritonitis d. Kolik
12. Lapisan gigi bagian luar yang terdiri dari bahan yang lebih keras dari
tulang adalah .....
a. Karang gigi c. Email
b. Dentin d. Semen
13.
Usus besar

Usus halus

Organ yang dapat terkena penyakit Appendiksitis merupakan peradangan


yang terjadi pada ....
a. Usus besar c. Lambung
b. Usus halus d. Hati
14. Hubungan manakah yang benar antara organ, enzim, yang dihasilkan serta
fungsinya dari tabel proses pencernaan di bawah ini?
Organ Enzim yang dihasilkan Fungsi mengubah
a.Mulut Ptialin Amilum Glukosa
b.Lambung Pepesin, renin Protein Glukosa
c. Pankreas Lipase Gliserol Asam lemak
d.Usus 12 jari Sakarase Sukrosa Asam amino
15. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan
kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang
diubah didalam mulut dengan perantara enzim adalah.....
a. Protein c. Karbohidrat
b. Lemak d. Vitamin

II. Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar!

1. Alat pencernaan manusia tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar


pencernaan. Kelenjar pencernaan terdiri dari?
2. Sebutkan fungsi hati?
3. Apa yang disebut dengan pencernaan kimiawi?
4. sebut dan jelaskan bagian bagian lambung?
5. Tuliskan dan jelaskan minimal 3 kelainan/penyakit pada sistem
pencernaan manusia?

.....Good Luck Selamat mengerjakan .....


Kunci jawaban sistem pencernaan
I .Pilihan Ganda
1. D 6. A 11.D
2. B 7.A 12.C
3. C 8.C 13.A
4. C 9.B 14.A
5. B 10 .C 15. C

II . Uraian
1. Kelenjar ludah, hati dan pankreas.
2. a. Tempat penyimpanan beberapa zat terutama glikogen dan vitamin
A, D, E, K.
b. Tempat menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
c. Tempat pembentukan empedu, albumen, globin.
3. Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang dibantu enzim.
4. a. Kardiak : Bagian atas dekat dengan hati.
b.Fundus : Bagian tengah yang menggantung.
c. Pilorus : Bagian bawah dekat dengan usus.
5. a. Diare : Suatu keadaan dimana feses dari perut ke usus terlalu cepat
sehingga defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang banyak
mengandung air.
b. Apendeksitis : Radang pada umbai cacing.
c. Kolik : Timbulnya rasa nyeri pada lambung karena adanya salah cerna.
d. Ulkus (magg) : Radang pada diding lambung yang disebabkan oleh
produksi getah. lambung (HCL) tinggi sedangkan makanan yang
masuk sedikit.
d. Parotitis : Infeksi pada kelenjar parotis atau sering disebut juga
penyakit gondok.
Lampiran 17

DAFTAR NILAI DAN ANALISIS


EVALUASI HASIL BELAJAR SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Sub Materi Pokok : Sistem pencernaan pada manusia
Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak
Tahun Pelajaran : 2009/2010

NO INDUK NAMA NILAI KET


1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 71 TUNTAS
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 75 TUNTAS
3 08.3244 ALI IMRON 60 TIDAK TUNTAS
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 77 TUNTAS
5 08.3252 AYU NILA SARI 83 TUNTAS
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 80 TUNTAS
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO 79 TUNTAS
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH 80 TUNTAS
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 80 TUNTAS
10 08.3262 ERRY MARTINI 77 TUNTAS
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 86 TUNTAS
12 08.3264 FITRI CAHYANI 74 TUNTAS
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 77 TUNTAS
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 79 TUNTAS
15 08.3267 HERMAN 72 TUNTAS
16 08.3268 IDA FITRIYANI 74 TUNTAS
17 08.3271 ISKAHAR 72 TUNTAS
18 08.3274 MAITIK ANTORIO 73 TUNTAS
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 74 TUNTAS
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 83 TUNTAS
21 08.3282 MURTINI 60 TIDAK TUNTAS
22 08.3283 NITA ZUNIATI 76 TUNTAS
23 08.3285 NUR HALIMAH 84 TUNTAS
24 08.3288 PURWANTI 77 TUNTAS
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 76 TUNTAS
26 08.3290 RAHMAWATI P. 85 TUNTAS
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 79 TUNTAS
28 08.3295 SITI MAEMONAH 86 TUNTAS
29 08.3299 SRI WAHYUNI 84 TUNTAS
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 75 TUNTAS
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 70 TUNTAS
32 08.3314 LESTARI 72 TUNTAS
33 08.3317 LINA MARLIYANA 68 TUNTAS
Jumlah 2518
KRITERIA HASIL BELAJAR
< 62 = Tidak Tuntas,
62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
ANALISA DATA HASIL SIKLUS
Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh:
9 seluruh nilai ( x ) = 2518
9 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 30
9 peserta didik ( N ) = 33
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata kelas :
x =
x
N
2518
= = 76.30
33

2. Ketuntasan belajar klasikal

Jumlah peserta didik yang tuntas belajar


% ketercapaian = 100
Jumlah keseluruhan peserta didik

31
= 100 = 93.93 %
33

Kesimpulan:

Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan


yang ditentukan. Terbukti dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 75,73 dengan
ketuntasan belajar yaitu 90,9%. Sehingga penerapan metode pembelajaran SQ3R
dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan sudah berhasil
yaitu dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I. oleh karena itu
pembelajaran pada siklus ini dirasa sudah cukup.

Pengamat,

Siti Gunarti
Lampiran 18

Daftar Kehadiran peserta didik


siklus I dan siklus II
ABSENSI
NO NO INDUK NAMA SIKLUS I SIKLUS II
P1 P2 EV P1 P2 EV
1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 9 9 9 9 9 9
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 9 9 9 9 9 9
3 08.3244 ALI IMRON - - 9 - 9 9
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 9 9 9 - 9 9
5 08.3252 AYU NILA SARI 9 9 9 9 9 9
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 9 9 9 9 - 9
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO - 9 9 9 9 9
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH - - 9 9 9 9
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 9 - 9 9 9 9
10 08.3262 ERRY MARTINI 9 9 9 9 9 9
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 9 9 9 9 9 9
12 08.3264 FITRI CAHYANI 9 9 9 9 9 9
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 9 9 9 9 9 9
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 9 9 9 - 9 9
15 08.3267 HERMAN 9 9 9 9 9 9
16 08.3268 IDA FITRIYANI 9 9 9 9 9 9
17 08.3271 ISKAHAR 9 9 9 9 9 9
18 08.3274 MAITIK ANTORIO - 9 9 9 - 9
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 9 9 9 9 9 9
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 9 9 9 9 9 9
21 08.3282 MURTINI - - 9 - 9 9
22 08.3283 NITA ZUNIATI 9 9 9 9 9 9
23 08.3285 NUR HALIMAH 9 9 9 - 9 9
24 08.3288 PURWANTI 9 9 9 9 9 9
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 9 9 9 9 9 9
26 08.3290 RAHMAWATI P. 9 9 9 9 9 9
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 9 9 9 9 9 9
28 08.3295 SITI MAEMONAH 9 9 9 9 9 9
29 08.3299 SRI WAHYUNI 9 9 9 9 9 9
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 9 9 9 9 9 9
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 9 9 9 9 9 9
32 08.3314 LESTARI 9 9 9 9 9 9
33 08.3317 LINA MARLIYANA 9 9 9 9 9 9

Keterangan: (-) : Siswa tidak hadir / sakit


(9) : Siswa hadir
(P) : Pertemuan ke-
(EV) : Evaluasi
Lampiran 19

DAFTAR NILAI
DISKUSI SIKLUS I dan SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak
Tahun Pelajaran : 2009/2010

NILAI DISKUSI
peningkatan
NO INDUK NAMA Siklus I Siklus II
1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 66.5 76 9.5
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 62 76.5 14.5
3 08.3244 ALI IMRON 0 59 59
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 45 74 29
5 08.3252 AYU NILA SARI 68.5 79 10.5
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 73 79.5 6.5
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO 50 74.5 24.5
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH 0 75 75
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 43 72.5 29.5
10 08.3262 ERRY MARTINI 71 81.5 10.5
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 66 76 10
12 08.3264 FITRI CAHYANI 49 82 33
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 67 79 12
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 67.5 75 7.5
15 08.3267 HERMAN 35 71 36
16 08.3268 IDA FITRIYANI 66 78.5 12.5
17 08.3271 ISKAHAR 63.5 61 -2.5
18 08.3274 MAITIK ANTORIO 63 60 -3
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 46.5 74 27.5
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 70.5 80 9.5
21 08.3282 MURTINI 0 70 70
22 08.3283 NITA ZUNIATI 62 85.5 23.5
23 08.3285 NUR HALIMAH 68 75 7
24 08.3288 PURWANTI 63 72.5 9.5
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 49.5 72.5 23
26 08.3290 RAHMAWATI P. 86 86 0
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 63 77 14
28 08.3295 SITI MAEMONAH 67 72.5 5.5
29 08.3299 SRI WAHYUNI 74 83 9
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 71.5 77.5 6
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 62 76.5 14.5
32 08.3314 LESTARI 64 88 24
33 08.3317 LINA MARLIYANA 63 79 16
Jumlah 1866 2499
nilai rata- rata 62.2 75.72
Kesimpulan
Pencapaian hasil belajar di siklus II ini mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini terbukti dengan peningkatan hasil belajar di siklus I
sebesar 62,2 menjadi 75,72 di siklus II. Sehingga penerapan Metode
pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-
Grobogan sudah berhasil.

Pengamat,

Siti Gunarti
Lampiran 2

DENAH LOKASI
SMA YATPI GODONG-GROBOGAN

MASJID Baitussalam

*
LOKASI
Lampiran 20

DAFTAR NILAI
EVALUASI SIKLUS I dan SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak
Tahun Pelajaran : 2009/2010

NILAI
NO INDUK NAMA x KET
SIKLUS 1 SIKLUS 2
1 08.3241 AKHMAD SIDIQ 62 71 66.5 TUNTAS
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI 60 75 67.5 TUNTAS
3 08.3244 ALI IMRON 47 60 53.5 TIDAK TUNTAS
4 08.3250 ARIS BUDIYONO 65 77 71 TUNTAS
5 08.3252 AYU NILA SARI 71 83 77 TUNTAS
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI 73 80 76.5 TUNTAS
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO 64 79 71.5 TUNTAS
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH 61 80 70.5 TUNTAS
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI 63 80 71.5 TUNTAS
10 08.3262 ERRY MARTINI 68 77 72.5 TUNTAS
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH 76 86 81 TUNTAS
12 08.3264 FITRI CAHYANI 65 74 69.5 TUNTAS
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN 64 77 70.5 TUNTAS
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH 72 79 75.5 TUNTAS
15 08.3267 HERMAN 69 72 70.5 TUNTAS
16 08.3268 IDA FITRIYANI 69 74 71.5 TUNTAS
17 08.3271 ISKAHAR 65 72 68.5 TUNTAS
18 08.3274 MAITIK ANTORIO 60 73 66.5 TUNTAS
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI 59 74 66.5 TUNTAS
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI 72 83 77.5 TUNTAS
21 08.3282 MURTINI 30 60 45 TIDAK TUNTAS
22 08.3283 NITA ZUNIATI 70 76 73 TUNTAS
23 08.3285 NUR HALIMAH 72 84 78 TUNTAS
24 08.3288 PURWANTI 74 77 75.5 TUNTAS
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN 70 76 73 TUNTAS
26 08.3290 RAHMAWATI P. 85 85 85 TUNTAS
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH 72 79 75.5 TUNTAS
28 08.3295 SITI MAEMONAH 69 86 77.5 TUNTAS
29 08.3299 SRI WAHYUNI 73 84 78.5 TUNTAS
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO 70 75 72.5 TUNTAS
31 08.3304 DEWI NIRAWATI 57 70 63.5 TUNTAS
32 08.3314 LESTARI 60 72 66 TUNTAS
33 08.3317 LINA MARLIYANA 79 68 73.5 TUNTAS
Jumlah 2186 2518 2352
Rata-rata kelas 66.24 76.30
Kesimpulan
Pencapaian hasil belajar di siklus II ini mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini terbukti dengan peningkatan rata-rata kelas di siklus I
sebesar 66,24 menjadi 76,30 di siklus II. Sehingga penerapan Metode
pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-
Grobogan sudah berhasil.

Pengamat,

Siti Gunarti
Lampiran 24

DOKUMENTASI PENELITIAN
METODE PEMBELAJARAN SQ3R
DI SMA YATPI GODONG-GROBOGAN

1.Proses pelaksanaan Metode SQ3R yaitu survey, question,dan read

2. Proses pelaksanaan Metode SQ3R yaitu ricite dan review

3. Proses peserta didik mengerjakan soal evaluasi siklus I dan siklus II

4. Peneliti dan peserta didik setelah penelitian selesai


Lampiran 3

Jadwal Penelitian
di SMA YATPI Godong-Grobogan

Siklus Hari / Tanggal Waktu Ket

Siklus I 1. Rabu, 10 Februari 2010 11.00 12.45 Pelaksanan SQ3R

2. Kamis,11 Februari 2010 08.30 10.15 Pelaksanan SQ3R

3.Rabu, 17 Februari 2010 11.00 11.45 Evaluasi

Siklus II 1. Rabu, 17 Februari 2010 12.00 - 12.45 Pelaksanan SQ3R

2. Kamis, 18 Februari 2010 08.30 10.15 Pelaksanan SQ3R

3. Rabu, 24 Februari 2010 11.00 12.45 45 menit Evaluasi


Lampiran 4

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA


SMA YATPI GODONG-GROBOGAN

Wali Kelas : NUR ABBAS A, S.Pd.


Ketua Kelas : AHMAD ZUHRONI

NO INDUK NAMA
1 08.3241 AKHMAD SIDIQ
2 08.3242 AHMAD ZUHRONI
3 08.3244 ALI IMRON
4 08.3250 ARIS BUDIYONO
5 08.3252 AYU NILA SARI
6 08.3256 DIYAH RIDHOYANI
7 08.3259 EKO BUDI PRATOMO
8 08.3260 ELI NUR CHALIMAH
9 08.3261 ENDANG RATNA WATI
10 08.3262 ERRY MARTINI
11 08.3263 EVITA UMUL KHABIBAH
12 08.3264 FITRI CAHYANI
13 08.3265 FITRI SOLIKATUN
14 08.3266 FITRI WAHYUNINGSIH
15 08.3267 HERMAN
16 08.3268 IDA FITRIYANI
17 08.3271 ISKAHAR
18 08.3274 MAITIK ANTORIO
19 08.3275 MARDIAN ROMDHONI
20 08.3277 MELSA SOFTIANA YULIANI
21 08.3282 MURTINI
22 08.3283 NITA ZUNIATI
23 08.3285 NUR HALIMAH
24 08.3288 PURWANTI
25 08.3289 PURWO AGUS SETIAWAN
26 08.3290 RAHMAWATI P.
27 08.3294 SITI KHODRIYANAH
28 08.3295 SITI MAEMONAH
29 08.3299 SRI WAHYUNI
30 08.3300 VELLIAN PUJI ASMORO
31 08.3304 DEWI NIRAWATI
32 08.3314 LESTARI
33 08.3317 LINA MARLIYANA

Keterangan:
Kelas XI IPA terdiri dari 11 putra dan 22 putri
Lampiran 5

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR


KELAS XI IPA SMA YATPI GODONG-GROBOGAN
SIKLUS I
Kelompok I Kelompok II
No. L/P Nama Anggota No. L/P Nama Anggota

1. P ERRY MARTINI 1. P NUR HALIMAH


2. P DIYAH RIDHOYANI 2. EVITA UMUL
P KHABIBAH
3. P RAHMAWATI P. 3. FITRI
P WAHYUNINGSIH
4. P SRI WAHYUNI 4. P AYU NILA SARI
5. L AKHMAD SIDIQ MELSA SOFTIANA
5. P YULIANI
6. VELLIAN PUJI
L ASMORO 6. P SITI MAEMONAH
7. P MURTINI
Kelompok IV
Kelompok III No. L/P Nama Anggota
No. L/P Nama Anggota
1. ENDANG RATNA
P WATI
1. P FITRI SOLIKATUN
2. P NITA ZUNIATI
2. P FITRI CAHYANI
3. P SITI KHODRIYANAH
3. P PURWANTI
4. P DEWI NIRAWATI
4. P LINA MARLIYANA
5. L MAITIK ANTORIO
5. P LESTARI
6. P IDA FITRIYANI
6. MARDIAN
L ROMDHONI 7. P ELI NUR CHALIMAH
7. PURWO AGUS
L SETIAWAN

Kelompok V
No. L/P Nama Anggota
1. L ARIS BUDIYONO
2. L HERMAN
3. EKO BUDI
L PRATOMO
4. L AHMAD ZUHRONI
5. L ALI IMRON
6. L ISKAHAR
Lampiran 6

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR


KELAS XI IPA SMA YATPI GODONG-GROBOGAN
SIKLUS II
Kelompok I Kelompok II
No. L/P Nama Anggota No. L/P Nama Anggota

1. L AHMAD ZUHRONI 1. L MAITIK ANTORIO


2. P DIYAH RIDHOYANI 2. EVITA UMUL
P KHABIBAH
3. P RAHMAWATI P. 3. FITRI
P WAHYUNINGSIH
4. L HERMAN PURWO AGUS
4. L SETIAWAN
5. L AKHMAD SIDIQ MELSA SOFTIANA
5. P YULIANI
6. VELLIAN PUJI
L ASMORO 6. L ISKAHAR
7. P MURTINI Kelompok IV
No. L/P Nama Anggota
Kelompok III
No. L/P Nama Anggota 1. ENDANG RATNA
P WATI
1. P FITRI SOLIKATUN 2. P PURWANTI
2. P FITRI CAHYANI 3. SITI
P KHODRIYANAH
3. P NITA ZUNIATI 4. P DEWI NIRAWATI
4. P IDA FITRIYANI 5. P NUR HALIMAH
5. P LESTARI 6. P LINA MARLIYANA
6. MARDIAN 7. ELI NUR
L ROMDHONI P CHALIMAH
7. P AYU NILA SARI
Kelompok V
No. L/P Nama Anggota
1. L ARIS BUDIYONO
2. P SRI WAHYUNI
3. EKO BUDI
L PRATOMO
4. P ERRY MARTINI
5. L ALI IMRON
6. P SITI MAEMONAH
Lampiran 7
SILABUS

Sekolah : SMA YATPI (Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah) Godong -Grobogan


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI

Standar Kompetensi : 3.Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Bentuk Alokasi Sumber
Kegiatan pembelajaran Indikator Contoh
Dasar Pembelajaran Metode Instrumen Waktu Belajar
Instrumen

3.3 1. Makanan 1. Siswa mencari mengkaji 1. Menjelaskan fungsi makanan bagi SQ3R 1. Tes 1. Jelaskan 8 x 45 1. Buku
Menjelaskan Zat makanan terdiri / mempelajari referensi / manusia. pilihan fungsi menit Biologi
keterkaitan dari karbohidrat, buku tentang sistem 2. Menjelaskan fungsi karbohidrat, lemak, ganda makanan SMA jilid
antara lemak, protein, pencernaan (Survey) protein, vitamin, mineral, dan air. 2. Tes bagi tubuh 2, D.A
struktur, vitamin, mineral dan 2. Siswa melakukan 3. Menyebutkan bahan makanan yang uraian kita? Pratiwi,
fungsi, dan air diskusi tentang sub bab mengandung karbohidrat, lemak, 2. Sebutkan dkk
proses serta masing-masing (Read) protein, vitamin, mineral, dan air. fungsi 2. Buku
kelainan 2. Sistem pencernaan dan membuat kerangka 4. Menyebutkan kelainan yang terjadi karbohidrat? Biologi
/penyakit makanan manusia topik untuk karena kekurangan karbohidrat, protein, 3. Sebutkan bilingual
yang dapat Terdiri dari mulut, dipresentasikan dengan lemak, vitamin, mineral dan air. fungsi hati? untuk
terjadi pada (rongga mulut, gigi, cara menjawab 5. Menjelaskan fungsi saluran 4. Apa yang SMA/MA
sistem lidah), tekak, pertanyaan dari guru pencernaan. disebut , Nunung
pencernaan kerongkongan, (Quesion) 6. Menjelaskan fungsi kelenjar dengan Nurhayati
makanan lambung, usus 3. Siswa pencernaan. pencernaan 3. LKS
pada halus, usus besar, mempresentasikan hasil 7. Menjelaskan proses pencernaan pada kimiawi? 4. Tocso
manusia dan dan anus serta diskusi (Recite) masing-masing organ. 5. Gambar
hewan kelenjar 4. Menyimpulkan dan 8. Menjelaskan jenis sekresi yang terjadi
(misal pencernaan pembahasan ulang di masing-masing organ.
ruminansia). materi (Review) 9. Menyebutkan kelainan/ penyakit pada
sistem pencernaan manusia
Grobogan, Februari 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Sri Haryanti, A.Md Siti Gunarti


NIP. - NIM: 053811087

Mengetahui,
Kepala SMA.YATPI Godong-Grobongan

Yagus Yuwono, S.Pd


NIP. -
Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP ) Siklus 1

Sekolah : SMA YATPI Godong


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI
Pertemuan : 1 dan 2
Alokasi waktu : 4 x 45 Menit ( 4 jam pelajaran)
Semester : Genap
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara srtuktur, fungsi,
dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan (misalkan ruminansia).

I. Indikator
1. Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
2. Menjelaskan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
3. Menjelaskan klasifikasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan
air.
4. Menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air.
5. Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan air.

II. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
2. Siswa dapat membedakan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air.
3. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air.
4. Siswa dapat menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
5. Siswa dapat Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

III. Materi Pembelajaran


Sistem Pencernaan ( zat-zat makanan)
1. Makanan bergizi
2. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air
IV. Metode Pembelajaran
1. Model : -
2. Metode : SQ3R

V. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 1 ( 2 jam pelajaran)


1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Motivasi dan Apersepsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menjelaskan tentang metode SQ3R.
b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok secara acak.
c. Guru membagikan buku paket.
d. Guru menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
e. Guru menjelaskan makanan bergizi.
f. Guru membimbing jalannya diskusi dengan cara diberi pertanyaan (topik
bahasan ) sebagai bahan diskusi dan presentasi.
g. Setiap kelompok mendiskusikan materi berbeda, yaitu kelompok 1.
membahas karbohidrat, kelompok 2. lemak, kelompok 3. protein,
kelompok 4. vitamin, dan kelompok 5. mineral & air.
h. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya sesuai topik yang didapat.
i. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
j. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit.
k. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok
lain memberikan pertanyaan.
l. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas rumah berupa mempelajari materi zat-zat
makanan, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan.

Pertemuan 2 ( 2 jam pelajaran)


1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipresentasikan.
d. Motivasi dan Apersepsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menjelaskan materi yang sudah dipresentasikan.
b. Presentasi hasil diskusi bagi kelompok yang belum mempresentasikan
pada pertemuan 1.
c. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit.
d. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok
lain memberikan pertanyaan.
e. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari materi sebagai
persiapan evaluasi, kemudian mengucapkan salam dan menutup
pertemuan.

VI. Sumber Belajar


1. Media Gambar tentang makanan.
2. Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk
3. Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati.
4. LKS
VII. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
a. Kerja tim/ kerjasama tim.
b. Menaggapi atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
c. Hasil diskusi dan presentasi berupa ringkasan materi/ makalah.
2. Bentuk Instrumen:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian
Grobogan, Februari 2010

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Sri Haryanti, A.Md Siti Gunarti


NIP. - NIM: 053811087

Mengetahui,
Kepala SMA.YATPI Godong-Grobongan

Yagus Yuwono, S.Pd


NIP. -
Lampiran 9

Pertanyaan diskusi kelompok 1


( ZAT- ZAT MAKANAN)

1. Apa yang disebut karbohidrat?


2. Sebutkan dan Jelaskan pembagian karbohidrat berdasarkan
gugus gulanya?
3. Jelaskan fungsi karbohidrat?
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung karbohidrat?
5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika
kekurangan /kelebihan?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....

Pertanyaan diskusi kelompok 2


( ZAT- ZAT MAKANAN)

1. Apa yang disebut lemak?


2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi yang terdapat dalam
lemak?
3. Jelaskan fungsi lemak ?
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung lemak?
5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika
kekurangan /kelebihan?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....


Pertanyaan diskusi kelompok 3
( ZAT- ZAT MAKANAN)

1. Apa yang disebut protein?


2. Sebutkan dan jelaskan jenis protein?
3. Jelaskan fungsi protein?
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung protein?
5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika
kekurangan /kelebihan?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....

Pertanyaan diskusi kelompok 4


( ZAT- ZAT MAKANAN)

1. Apa yang disebut vitamin?


2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam vitamin ?
3. Jelaskan fungsi vitamin?
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung vitamin?
5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika
kekurangan /kelebihan?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....


Pertanyaan diskusi kelompok 5
( ZAT- ZAT MAKANAN)

1. Apa yang disebut mineral dan air?


2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam mineral ?
3. Jelaskan fungsi mineral dan air?
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung mineral ?
5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika
kekurangan /kelebihan?

Tugas:
Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey)
Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read)
Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite)
Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)

.....Good Luck Selamat belajar.....

Anda mungkin juga menyukai