Anda di halaman 1dari 147

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE,

ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY)


PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
(Studi Tindakan Materi Pokok Lingkungan Kelas X-C MA NU Nurul Huda
Mangkang Semarang Tahun 2007/2008)

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Prodi Tadris Biologi

Disusun Oleh:

FITRIANI MUBAROKAH
NIM : 043811153

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
PERNYATAAN

Penulis menyatakan bahwa skripsi ini dengan penuh kejujuran dan tanggung
jawab tidak berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan, .

Semarang, 5 Januari 2009


Deklator,

Fitriani Mubarokah
NIM. 043811153

ii
ABSTRAK

Fitriani Mubarokah (NIM. 043811153). Implementasi Pendekatan SETS


(Science, Environment, Technology, and Society) pada Pembelajaran Biologi
(Studi Tindakan Materi Pokok Lingkungan Kelas X-C MA NU Nurul Huda
Mangkang Semarang) .Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo,2009.
Ilmu pengetahuan alam mempelajari dan memahami gejala alam yang
terjadi melalui pengamatan. Sementara ini pelaksanaan pembelajaran IPA
khususnya biologi masih cenderung menggunakan sumber belajar yang berupa
buku teks saja, tanpa disertai kegiataan pengamatan langsung pada objek yang
dipelajari. Akibatnya hasil pembelajaran tidak optimal. Salah satu alternatif
mengatasi permasalahannya melalui pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, And Society). Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mengetahui
apakah pendekatan SETS pada pembelajaran pokok bahasan lingkungan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, dan hasil belajar
peserta didik hingga mencapai ketuntasan belajar individual maupun klasikal.
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (action research).
Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan
kepada pengembangan kekuatan reflektif, diskusi, dan berpikir. Adapun
pengumpulan datanya dengan cara: wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes .
Sedangkan analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase.
Penelitian dilaksanakan di kelas X-C MA NU Nurul Huda Semarang,
semester 2 tahun pelajaran 2008-2009. Penelitian terdiri atas tiga siklus, setiap
siklus meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran dan
menyiapkan perangkat pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan, proses
pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan SETS. Hasil observasi
dipresentasikan dalam diskusi kelas. Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan
aktivitas siswa, sikap siswa, dan kinerja guru, serta dilaksanakan tes hasil belajar.
Indikator kinerja pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara
individual dan klasikal.
Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator kinerja belum
tercapai karena hasil belajar peserta didik hanya mencapai rerata nilai 62,33 dan
63 % siswa yang tuntas belajar. Perbaikan pada peningkatan keaktifan peserta
didik, dilaksanakan pembelajaran siklus II, menunjukkan keaktifan peserta didik
meningkat dengan rerata nilai 69,07 dengan 86% peserta didik tuntas belajar. Pada
siklus II ketuntasan hasil belajar masih 7 orang yang belum tuntas belajar secara
individual.Untuk itu diadakan perbaikan lagi pada siklus III. Analisis pada siklus
III menunjukkan ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu dengan nilai rerata
72,91 dan ketuntasan hasil belajar 98%.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi
dan masukkan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak
yang membutuhkan di lingkungan Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Lianah, M.Pd ____________ ____________


NIP. 130914973
Pembimbing I

Drs. Wahyudi, M.Pd. ____________ ____________


NIP. 150274611
Pembimbing II

iv
PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda tangan

Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag


NIP.150 268 214 _______________
_____________
Ketua

Hj. Nur Asiyah, M.Si


NIP. 150 286 833 _______________
_____________
Sekretaris

Drs.H. Djoko Widagdho, M.Pd


NIP. 130 388 591 _______________
______________
Penguji I

Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes


NIP.150 368 373 _______________
______________
Penguji II

v
MOTTO

(6 : 94‫ﺮﹰﺍ )ﺍﻹﻧﺸﺮﺍﺡ‬‫ﻳﺴ‬ ‫ﺴ ِﺮ‬


 ‫ﻊ ﺍﻟﻌ‬ ‫ﻣ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ‬
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS.Al-insyirah, 94: 6)

vi
PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karyayang sederhana ini


Teruntuk :
1. Bapak Zahid dan Ibu Zulaekhah
2. Kakak dan adikku tersayang
3. Sahabatku seperjuangan biologi angkatan 04

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah berkenan
melimpahkan hidayah dan rahmat-NYA sehingga penulis sapat menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat serta salam terlimpahkan selalu kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.
Skripsi yang berjudul “Implementasi Pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology and Society) pada Pembelajaran Biologi (Studi
Tindakan Materi Pokok Lingkungan Kelas X-C MA NU Nurul Huda Mangkang
Semarang)”, penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan ilmu yang dimiliki
sehingga banyak kekurangannya. Akan tetapi merupakan kebahagiaan tersendiri
karena atas bimbingan dan petunjuknya serta dukungan yang diberikan, penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :.
1. Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M.Ed., Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
2. Lianah, M.Pd., dan Drs. Wahyudi, M.Pd, Selaku pembimbing yang telah
mencurahkan waktunya, tenaga, dan pikirannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
3. Bapak dan Ibu dosen serta wali studi ( Dr. Suja’i M.Ag) yang telah membekali
ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran studi selama
kuliah.
Semoga amal ibadah kebaikan dan budi baik mereka selalu mendapat ridlo
dan rahmat dari Allah SWT. Seiring doa dan ucapan terima kasih penulis
mengharapkan tegur sapa, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca yang budiman. Amin ya rabbal alamin.
Semarang, 5 Januari 2009

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN ABSTRAK PENELITIAN ....................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... v
HALAMAN MOTTO...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ........................................... 5
C. Penegasan Istilah .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN................ 7
A. Pendekatan SETS .......................................................................... 7
B. Pembelajaran Biologi .................................................................... 16
C. Karakteristik Lingkungan pada Pembelajaran Biologi ................. 27
D. Pelaksaanaan Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Lingkungan
dengan Pendekatan SETS............................................................... 29
E. Materi lingkungan dengan Pendekatan SETS ............................... 31
F. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Melalui
Pemdekatan SETS.......................................................................... 36
G. Evaluasi Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan SETS............ 38
H. Kajian Penelitian yang Relevan........................... ......................... 42
I. Kerangka Berfikir dan Hipotesa.................................................... 44

ix
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 46
A. Tujuan Penelitian ......................................................................... 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 46
C. Subjek Penelitian .......................................................................... 47
D. Metode Penelitian ........................................................................ 47
E. Metode Pengambilan Data ........................................................... 60
F. Metode Analisis Data.................................................................... 60
G. Indikator Kinerja .......................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 64
A. Deskripsi situasi dan Kondisi Tempat ......................................... 64
B. Hasil Penelitian………………………………………………….. 66
C. Pembahasan................................................................................... 69
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 75
A. Simpulan .................................................................................... 75
B. Saran ......................................................................................... 76
C. Penutup........................................................................................ 77
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN –LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pertemuan I Siklus I …………………………………………….. 49


Tabel 3.2 Pertemuan II Siklus I …………………………………………… 50
Tabel 3.3 Pertemuan III Siklus II …………………………………………. 51
Tabel 3.4 Pertemuan IV Siklus II …………………………………………. 52
Tabel 3.5 Pertemuan V Siklus III …………………………………………. 53
Tabel 3.6 Pertemuan VI Siklus III ………………………………………… 55
Tabel 4.1Tes Hasil Belajar ………………………………………………… 66
Tabel 4.2 Penilaian Aktivitas Peserta Didik ……………………………..... 67

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema SETS…………………………………………………….. 29


Gambar 2.2 Pencemaran Air…………………………………………………. 32
Gambar 2.3 Pencemaran Udara………………………………………………. 33
Gambar 2.4 Pencemaran Tanah………………………………………………. 33
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas………………………….. 47

xii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mendewasakan manusia1. Upaya
mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran, dan beberapa tahapan.
Proses pembelajaran tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak baik menjadi baik.
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan
bahwa pendidikan nasional bertujuan menambah potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab2 , hal ini, tentu saja diperlukan pendidik
professional.
Guru merupakan komponen yang berpengaruh besar, sebab guru merupakan
ujung tombak yang berhubungan langsung dengan peserta didik sebagai subjek
dan objek belajar3, selain guru, juga peserta didik. Peserta didik memegang
peranan penting dan merupakan unsur penentu dalam proses pembelajaran. Tanpa
adanya peserta didik sesungguhnya tidak akan terjadi proses pembelajaran. 4
Keberhasilan pendidikan formal banyak ditentukan oleh keberhasilan
pembelajaran yang merupakan perpaduan antara guru dengan peserta didik.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak lepas dari keseluruhan
sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Upaya yang dapat

1
Hari Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2005), hlm. 1
2
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 (Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 6
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Ed. 1,
(Jakarta: Kencanaaa,2004), Cet.III, hlm. 13.
4
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2007), Cet. VI, hlm.
100.
2

dilakukan antara lain dengan meningkatkan pemahaman guru terhadap kegiatan


pembelajaran yang menarik
Seiring perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan, guru dituntut
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dengan cara menyelenggarakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat
memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi peserta didik. Salah satu
faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran yaitu
pemilihan metode.
Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi dasar dengan
indikator pencapaian pembelajaran agar dapat menguasai, memahami dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran biologi menggunakan
pendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society), peserta didik,
dilatih untuk dapat berpikir secara global, memecahkan masalah dengan
menerapkan konsep-konsep yang dimiliki dari berbagai ilmu terkait.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, yaitu pada pembelajaran
biologi tentang konsep lingkungan hidup kelas X-C MA NU Nurul Huda
Mangkang Semarang tampak bahwa keaktifan dan kinerja peserta didik belum
optimal. 65 % peserta didik kurang memberi respon terhadap materi dan
pertanyaan dari guru. Pembelajaran di kelas masih berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi
belajar, dapat meningkatkan perhatian dan memotivasi peserta didik yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Pembelajaran biologi mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan
dengan ilmu-ilmu alam lainya, belajar biologi berupaya mengenal proses
kehidupan nyata di lingkungan. Berupaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk
individu maupun sosial. Sehingga dengan belajar biologi diharapkan dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan. Arti IPA
biologi sendiri merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan
dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar.
3

Biologi sebagai bagian dari IPA yang berkaitan dengan cara mencari tahu
dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran biologi
bukan hanya untuk penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan.5
Karakteristik pelajaran konsep lingkungan bersifat interdisipliner yang
memungkinkan peserta didik berpikir kritis dan komprehensif jika
pembelajaranya menggunakan SETS (Science, Enveronment, Technology,
Society). Melalui pendekatan ini peserta didik diharapkan dapat memecahkan
masalah-masalah lingkungan dengan menerapkan konsep-konsep yang dimiliki
dari berbagai ilmu terkait. sesuai dengan ayat Al-Quran surat Qhasash : 77
6
‫ﻦ‬ ‫ﺴﺪِﻳ‬
ِ ‫ ﺍ ﹸﳌ ﹾﻔ‬‫ﺤﺐ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﻪ ﹶﻻ‬ ‫ﺽ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ‬
ِ ‫ﺭ‬ ‫ﺩ ﻓِﻲ ﺍ َﻷ‬ ‫ﺎ‬‫ﺒ ِﻎ ﺍﻟ ﹶﻔﺴ‬‫ﺗ‬ ‫ﻭ ﹶﻻ‬ …

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan (di muka) bumi. Sesungguhnya


Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
Ayat di atas jelas menerangkan bahwa Allah SWT tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan di bumi. Ayat di atas sesuai dengan konsep
lingkungan yang diharapkan agar peserta didik berpikir ktitis dan kreatif terhadap
masalah tersebut.
Science, Environment, Technology and Society (SETS) diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia akan memiliki kepanjangan Sains, Lingkungan, Teknologi dan
Masyarakat. Titik pusat pembelajaran SETS menghubungkan antara konsep sains
yang dipelajari dan implikasinya terhadap lingkungan, teknologi dan masyarakat.7
Menurut Binadja, sains akan membimbing peserta didik berpikir secara global
dan bertindak memecahkan masalah lokal lingkungan, hubungan lingkungan,

5
Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis portofolio Biologi, ( Bandung : PT
Genesindo, 2003 ), hlm. 1.
6
Soenaryo,S.H, Al Quran dan Terjemahan, Depag RI Jakarta, 2002, hlm. 506-507.
7
Achmad Binadja, (2000a), SETS dan Pembelajaran Biologi (SETS and Learning Biology)
Makalah disajikan dalam seminar lokakarya pendidikan SETS untuk biologi diselenggarakan oleh
MGMP Biologi kodya Semarang, hlm. 1.
4

yang berkaitan dengan masyarakat, berperan serta dalam pemecahan masalah


internasional.8
Permasalahan di atas dapat dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebagai alternatife dalam penyelesaian. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran kelas.9
Upaya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan dapat menciptakan
budaya belajar (learning culture) di kalangan guru dan peserta didik. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan
kinerja, sebab pendekatan penelitian ini menampilkan pola kerja yang kolaboratif.
Atas dasar masalah di atas, peneliti mencoba menerapkan pendekatan SETS
pada pembelajaran biologi, dengan harapan peserta didik dapat menguasai dan
menerapkannya.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Latar belakang masalah diklasifikasikan sebagai permasalahan yang akan
dihadapi, yaitu sebagian besar 65 % peserta didik kelas X-C MA NU Nurul Huda
Mankang Semarang tidak terlibat pembelajaran biologi, mengingat pembelajaran
biologi dirasakan membosankan dan tidak menarik.
Adapun permasalahanya :
1. Bagaimanakah karakteristik pokok bahasan lingkungan dalam pembelajaran
biologi dengan pendekatan SETS?
2. Bagaimanakah pembelajaran biologi pokok bahasan lingkungan terhadap hasil
belajar peserta didik kelas X-C MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang
setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan SETS ?

8
--------------,(1999a) Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS dalam Konteks Kehidupan dan
Pendidikan yang ada. Makalah ini disajika dalam seminar lokakarya pendidika SETS, kerjasama
antara SEAMEO RESCAM dan Unnes, Semarang14-15 Desember 1999, hlm. 2.
9
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet V,
hlm. 58
5

C. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman penelitian, peneliti batasi dengan
penegasan istilah. Adapun penegasan istilah itu sebagai berikut :
1. Implementasi
Implementasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris kata
implementasi berasal dari kata kerja “imply” kata ini sinonim dengan dengan
kata “aply” artinya memasang, mempergunakan, dan mempraktikkan. Jadi
implementasi disini adalah proses penerapan, ide, konsep, kebaikan, atau
inovasi dalam tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa
perubahan, pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap. Selain itu
implementasi diartikan sebagai put something into effect (penerapan sesuatu
yang memberikan efek/ dampak)10
2. Pendekatan SETS ( Science, Environment, Technology and Society )
Singkatan SETS membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains ke
bentuk teknologi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat diperlukan
pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan secara praktik
maupun mental.11
Pendekatan SETS membimbing peserta didik mengkaitkan materi
dengan unsur SETS dengan menghasilkan teknologi sederhana disertai
dampak positif dan negatipnya.
3. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru sedemikian
rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik

10
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung : remaja Rosdakarya, 2003), cet. 3. hlm. 93.
11
Achmad Binadja, op.cit. hlm. 2.
6

lagi12. Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk


.

memperoleh dan memperluas pengetahuan, keterampilan dan sikap.13


4. Biologi
Ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat makhluk hidup
5. Pokok Bahasan Lingkungan
Materi yang di tekankan yaitu lingkungan. Karakteristik pelajaran konsep
lingkungan yaitu merupakan interdisipliner memungkinkan peserta didik
berpikir kritis dan komprehensif jika pembelajarannya menggunakan
pendekatan SETS.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan skripsi penelitian ini sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Adanya penelitian, penulis dapat mengetahui penerapan pendekatan SETS
(Science, Environment, technology and Society) khususnya pembelajaran
biologi di kelas X-C MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang.
2. Secara praktis
a. Adanya pendekatan pembelajaran yang dapat memberi nuansa baru
bagi semangat belajar peserta didik dan dapat berperan aktif dalam
proses pembelajaran serta mampu menghadapi masalah-masalah baru
dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Bagi guru, memperoleh suatu kreativitas variasi pembelajaran yang
sesuai dengan tuntunan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP
2006).
c. Bagi pengembang kurikulum, memperoleh ketepatan implementasi
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi.

12
Max Darsono, op.cit, hlm. 24.
13
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Depdikbud bekerja sama
dengan Rhineka Cipta, 1999), hlm. 157.
7

Jadi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi guru agar
dapat menerapkan pembelajaran biologi secara maksimal, sehingga para peserta
didik semangat belajar.
8

BAB II
LANDASAN TEORI
PENDEKATAN SETS PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

A. Pendekatan Science, Environment, Technology and Society (SETS)


1. Latar Belakang Pendekatan SETS
Pendekatan SETS ini sebenarnya sudah ada sejak 1970 dikenal dengan
STM (Sains, tekhnologi, Masyarakat). Di beberapa universitas di US Sep
Cornell, Penstate, secara resmi memulai program yang menawarkan pelajaran
pada bidang studi yang disebut STM. Hal yang sama juga dilakukan oleh
konsorium di Inggris. Kemudian secara berangsur-angsur beberapa negara dan
lembaga lain melakukan kerjasama menjadi penelitian utama universitas dan
sekitar 100 lembaga menjadikan STM sebagai bidang akademik1.
Salah satu dasar pemikiran kenapa gagasan SETS ini perlu dilahirkan
karena keterkaitan antar unsur-unsur SETS dengan sejarah kehidupan
manusia. Unsur-unsur SETS realitanya merupakan entitas yang tak terpisah
terhadap kehidupan manusia masa lampau, saat ini dan masa mendatang.
Sejarah membuktikan bahwa kehidupan masa lampau, keempat unsur SETS
tersebut telah mendapatkan perhatian cukup dan bahkan sangat besar bagi
kehidupan masyarakat pada masa itu.
Gagasan pendidikan SETS lahir setelah Binadja mendapat tugas untuk
menangani pelatihan STS (Science, Technology, and Society) dan EE (
Enviromental, Education). Program tersebut sebelumnya telah diperkenalkan
beberapa kali di RESCAM. Binadja berkesempatan menelusuri lebih jauh
tentang praktik pendidikan SETS dan EE, dan mempelajari arah dari masing-
masing pendidikan tersebut2.
Pelaksanaannya dapat segera diketahui bahwa pemberian subjek
diperkenalkan dengan tujuan yang baik itu akan dapat berakibat negatipe
apabila tidak dilaksanakan dengan hati-hati dan benar. Apabila kita

1
Http://www.metode.SETS.co.id/phtml.01/06/08, hlm. 1
2
Achmad Binadja, Cakupan Pendidikan SETS (Science, Environment, Technology, and
Society) untuk Bidang Sains dan Non Sains,Makalah disajikan dalam seminar Lokakarya Pendidikan
SETS, Kerjasama antara SEAMEO RESCAM dan UNNES,14-15 Desember 1999 Semarang, hlm. 13.
9

membicarakan pendidikan STS dan pendidikan lingkungan (EE) sebagai dua


mata pelajaran yang terpisah, maka kita akan melihat adanya pembahasan
materi yang saling tumpang tindih. Permasalahan yang berdampak pada
lingkungan yang dibahas di STS, akan dibahas juga pada pendidikan
lingkungan. Pada saat yang sama, pendidikan lingkungan juga membicarakan
hakikat ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi yang menimbulkan
dampak pada lingkungan. Praktik pembelajaran, pemberian kedua subjek ini
secara terpisah tidaklah efektif. Ini berarti bahwa peserta didik telah
membuang waktu dan tenaga karena telah mempelajari sejumlah hal yang
sama dua kali, suatu hal yang sebenarnya dapat dicakup suatu kegiatan.3
Menurut peneliti, peneliti setuju bahwa pendidikan STS dan
pendidikan lingkungan tidak dapat dipisahkan karena berkaitan. Permasalahan
yang dibahas di pendidikan lingkungan akan dibahas juga pada pendidikan
SETS. Menurut Binadja pendekatan SETS lebih menekankan pada pemberian
pada pengalaman langsung untuk mengembangkan potensi agar peserta didik
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Pendekatan
SETS diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik dalam memahami alam sekitar.
Secara umum dikatakan bahwa pendekatan SETS mewakili makna
pengajaran sains yang dikatakan dengan unsur lain dalam SETS, yakni
lingkungan, tekhnologi dan masyarakat. Sains tidak berdiri sendiri di
masyarakat karena keterkaitan dan ketergantungannya pada unsur-unsur
tersebut sangatlah erat. Konteks SETS, perkembangan sains di anggap
dipengaruhi oleh perubahan pada lingkungan, dan kepentingan teknologi serta
harapan masyarakat. Pada saat yang sama hendaknya dipahami bahwa
perkembangan sains itu sendiri juga memiliki pengaruh kepada perkembangan
teknologi, masyarakat serta lingkungan.
Pendidikan SETS, tidak hanya memperhatikan isu masyarakat dan
lingkungan yang telah ada dan mengaitkanya dengan unsur-unsur lain, akan
tetapi juga pada cara melakukan sesuatu untuk kepentingan masyarakat dan

3
Ibid., hlm. 14.
10

lingkungan4. Kepentingan di atas dapat menjadi suatu kontradiksi apabila


tidak memperoleh perhatian secara penuh, khusus serta terpadu. SETS
Memungkinkan kehidupan masyarakat serta kelestarian lingkungan terjaga
sementara kepentingan lain terpenuhi.
2. Pengertian Pendekatan SETS
Akronim SETS, bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan
memiliki kepanjangan Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat.5
Pendekatan SETS merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
terpadu yang melibatkan unsur sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat6.
Pendekatan ini , peserta didik ditumbuhkan kesadarannya tentang keterkaitan
antara unsur-unsur SETS tersebut dan mengkondisikan peserta didik agar mau
dan mampu menerapkan prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi
sederhana, diikuti dengan pengembangan pemikiran kritis terhadap
kemungkinan munculnya dampak negatip dari produk teknologi terhadap
lingkungan dan masyarakat.
Guru biologi dapat menggunakan pendekatan SETS untuk memahami
konsep dan pengembangannya sambil menyumbangkan pemikiran untuk
kemaslahatan masyarakat serta lingkungan. Aplikasinya pembelajaran dengan
pendekatan SETS , peserta didik diberi kebebasan memulainya untuk dapat
melihat keberadaan konsep-konsep biologi yang ingin dibelajarkan.
Pendekatan yang digunakan pada pembelajaran biologi ada banyak, tetapi
penelitian ini menggunakan pendekatan SETS. Pendekatan ini dapat
memotivasi peserta didik menjadi lebih tertarik pada topik yang sedang

4
Achmad Binadja, Pendidikan SETS (Science, environment, technology and Society),
Penerapannya pada Pengajaran, Seminar Lokakarya Nasional Pendidikan SETS Untuk Bidang sains
dan Non Sains UNNES, Semarang 14-15 Desember 1999, hlm. 5
5
Achmad Binadja (1999b),Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS dalam Konteks kehhidupan
dan Pendidikan Yang Ada.Makalah ini disajikan dalam Seminar Lokakarya Pendidikan SETS,
Kerjasama antara SEAMEO RESCAM dan UNNES, 14-15 Desember 1999, hlm. 1.
6
Musahir, Panduan pengajaran kurikulum berbasis kompetensi mata Pelajaran Biologi,
(Jakarta: CV. Irfandi Putra, 2003), hlm. 4.
11

dipelajari, dengan dikaitkan dengan hal-hal yang nyata yang terjadi di


kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan Pendekatan SETS
Adapun tujuan dari pendekatan SETS adalah sebagai berikut:
a. Lebih menekankan untuk memperoleh kegiatan pembelajaran dan
bukan pengajaran;
b. Memperoleh dorongan dan menerima inisiatip serta otonomi;
c. Memperhatikan peserta didik sebagai makhluk hidup yang memiliki
keinginan dan tujuan;
d. Mengambil berat peranan pengalaman peserta didik dalam proses
pembelajaran;
e. Memperoleh bimbingan untuk mengembangkan rasa ingin tahu
terhadap alam dan segala hal;
f. Pendidikan memperhatikan model mental peserta didik;
g. Menekankan perlunya atau pentingnya kinerja dan pemahaman
ketika memulai pembelajaran;
h. Mendorong peserta didik untuk melibatkan diri dalam perbincangan
dengan guru dan sesama pelajar secara bersama (cooperative
i. Melibatkan peserta didik dalam situasi yang sebenarnya
j. Mempertimbangkan keyakinan dan sikap peserta didik7

Tujuan pendekatan SETS memberikan kesempatan kepada peserta didik


untuk membangun pengetahuan baru, pemahaman, dan pengalaman yang
sebenarnya berlandaskan pada pengetahuan yang dimilikinya, sehingga
peserta didik diajak berpikir secara aktif dengan menghasilkan bentuk
teknologi sederhana yang bermanfaat bagi masyarakat serta memperhatikan
dampak negatipe dan positif terhadap lingkungan. Guru sebagai fasilitator,
motifator, dan pengajar.
4. Contoh-contoh Penerapan Metode SETS:
Adapun metode pendekatan SETS yaitu diskusi, observasi, wawancara,
karya wisata, eksperimen, cerita, problem solving, tanya jawab, curah

7
Achmad Binadja, SETS Education for the Secondary Level, Regular Course, 04 Oktober-13
November, 1999, hlm. 92.
12

pendapat.8 Hal ini dijelaskan oleh Ahcmad Binandja pada buku SETS
Education for the secondary level, regular Course, halaman 94.
a. Diskusi
Metode diskusi merupakan cara mempelajari materi pelajaran dengan
memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi.
Hal ini yang akan membuat peserta didik untuk aktif pembelajaran, berpikir
kritis, dan menuangkankan ide-ide ketika ada suatu permasalahan. Metode
diskusi ini guru tetap mendampingi secara penuh pembelajaran.
b. Observasi atau Survey
Metode observasi merupakan cara mempelajari materi pelajaran
dengan pengamatan, meneliti secara langsung. Peserta didik diajak untuk
melihat secara langsung objek yang akan diajarkan sehingga peserta didik
akan berkesan pada ingatan peserta didik.
c. Wawancara
Metode wawancara merupakan cara mempelajari materi pelajaran
dengan tanya jawab secara sistematis dan penelitian berlandaskan tujuan.
Penulis menggunakan jenis bebas terpimpin, orang yang diwawancarai
dapat memberikan jawaban bebas dan peneliti mengendalikan arah dari
wawancara. Peserta didik belajar bersikap dan kemampuan afektif dan
kognitif peserta didik berperan.
d. Karyawisata
Metode karyawisata merupakan cara mempelajari materi pelajaran
dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat wisata sebagai objek belajar,
peserta didik diajak mengamati, meneliti, menganalisa, dan merasakan
pembelajaran dengan suasana yang berbeda karena selain menghilangkan
kejenuhan juga menambah semangat belajar peserta didik.
e. Eksperimen

8
Ibid., hlm. 94.
13

Metode eksperimen merupakan cara mempelajari materi pelajaran


dengan melakukan percobaan. Kognitif, afektif dan psikomotorik peserta
didik berperan. Peserta didik diajak berpikir secara aktif dan menemukan
bentuk-bentuk teknologi sederhana yang bermanfaat baik bagi dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
f. Cerita
Metode cerita merupakan cara mempelajari materi pelajaran dengan
mendengarkan cerita guru, ini untuk belajar menganalisis, berkonsentrasi.
Jadi sangat penting untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik.
Metode ini sebenarnya tidak dapat ditinggalkan dalam setiap penyampaian
materi, yang dikolaborasikan dengan metode lain.
g. Problem Solving
Problem solving merupakan cara mempelajari materi pelajaran dengan
membahas beberapa isu, kemudian dicari permasalahannya. Hal ini agar
peserta didik aktif berpikir, menganalisis permasalahan yang ada. Misalnya
isu efek rumah kaca, mengatasinya dengan penghijauan kembali,
pengurangan penggunaan kendaraan, AC, minyak wangi semprot, dan lain
sebagainya.
h. Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan penyampaian pesan pengajaran
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan peserta didik
memberikan jawaban, atau sebaliknya peserta didik diberi kesempatan
bertanya.
i. Curah Pendapat
Peserta didik menceritakan permasalahan- permasalahan kepada guru,
teman, bahkan keluarga di rumah. Untuk dijadikan sebagai bahan tambahan
ilmu mengenai isu-isu masyarakat yang ada.
Beberapa uraian metode di atas tidak harus berdiri sendiri-sendiri,
namun satu dengan yang lain saling berkaitan.
14

5. Model dan Bentuk Pembelajaran dengan Pendekatan SETS


a. Model pembelajaran dengan mengembangkan ketrampilan proses dan
cara berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) agar unsur
teknologi dari sains tampak
b. Mengaitkan dampak lingkungan dengan melakukan model
pembelajaran melalui kunjungan objek dan situasi buatan sesuai
dengan sasaran yang memanfaatkan sains dan teknologi yang
diterangkan guru.
c. Model pembelajaran cooperative dan active learning
d. Model pembelajaran dengan menggunakan terminology cognitive agar
peserta didik dapat menganalisis pengaruh sains dan teknologi bagi
masyarakat.9

Beberapa model tersebut dapat digunakan sesuai materi pelajaran yang


dibutuhkan, karena dapat digunakan secara bervariasi agar tidak
membosankan dan mudah mengingat dalam jangka panjang, sehingga
pembelajaran biologi akan lebih berkesan dan dapat diaplikasikan di
kehidupan sehari-hari.
6. Kelebihan dan kekurangan Pendekatan SETS
a. Kelebihan pembelajaran SETS
1. Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan peserta didik
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan keinginan peserta didik
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga
hasil belajar akan bertahan lebih lama.
4. Pendekatan SETS menumbuhkembangkan keterampilan berpikir
peserta didik.
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan peserta didik

9
Achmad Binadja, op.cit., hlm. 2.
15

6. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial peserta didik seperti


kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan
terhadap orang lain.
Penjelasan di atas merupakan kelebihan secara umum, adapun
kelebihan secara khusus dibandingkan dengan pendekatan lain,
pendekatan SETS peserta didik mengkaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari dan menghasilkan bentuk teknologi yang sederhana serta
memperhatikan dampak negatip dan positif.
b. Kekurangan Pendekatan SETS
1. Aspek guru; Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal.
2. Aspek peserta didik; bila peserta didik tidak aktif, penerapan
pendekatan SETS tidak efektif..
3. Aspek kurikulum; kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman pada peserta didik (bukan pada pencapaian
target penyampaian materi). Guru diberi kewenangan untuk
mengembangkan materi metode, penilaian keberhasilan pembelajaran
peserta didik.
4. Suasana pembelajaran; pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS
berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian. Materi
tertentu saja yang dapat di SETS kan.
B. Pembelajaran Biologi
Sebelum penulis menjelaskan pengertian pembelajaran biologi, terlebih
dahulu akan menjelaskan beberapa pengertian tentang belajar, dan pembelajaran.
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Sebelum penulis menjelaskan pengertian pembelajaran biologi,
terlebih dahulu akan menjelaskan beberapa pengertian tentang belajar.
16

Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar


merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak
didik10. Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar diantaranya ;
Usman mengatakan bahwa Belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan lingkungannya.11
Menurut James O. Whittaker yang dikutip Syaiful Bahri, belajar
merupakan proses tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.12
Menurut Winkel yang dikutip Darsono belajar merupakan suatu
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap.13
Menurut Slameto belajar merupakan proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu tingkah laku baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.14
Oemar Hamalik memberi batasan "belajar merupakan bentuk
pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan".15

10
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta, Rineka Cipta, 2002),
hlm.1.
11
Usman, M.U, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT.Remaja Rosdakaryaa,2002), hlm. 5.
12
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 12.
13
Max Darsono, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP PGRI, 2001), cet.2, hlm.
4.
14
Slameto, op.cit., hlm. 6.
15
Oemar HamaIik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bumi Aksara:Bandung,
2000), hlm.21.
17

Redaksi yang berbeda Clifford T. Morgan mendefinisikan belajar


yaitu : "Learning is any relatively permanent change in behavior that is
result of past experience"16.Belajar yaitu: belajar merupakan perubahan
permanen yang bersifat relative, tingkah laku itu hasil dari pengalaman
masa lampau.
Sedangkan menurut Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad
Malik Muhammad Said pengertian belajar yaitu :
17
‫ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻫﻮ ﺗﻐﲑ ﰱ ﺍﻷﺩﺍﺀ ﻳﻨﺠﻢ ﻋﻦ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺗﺪﺭﻳﺐ‬
(Belajar merupakan merubah dengan mengadakan beberapa pelatihan).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian belajar


dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Banyaknya perbedaan redaksi tentang definisi belajar bukan
pertentangan antara yang satu dengan yang lain, tetapi saling melengkapi.
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan di
diri yang direalisir pada bentuk tingkah laku yang baru, berkat
pengalaman-pengalaman dan latihan. Tentunya perubahan tersebut
menyangkut pertumbuhan jasmani dan perkembangan rokhani. Misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, pertumbuhan
bentuk sikap, kebiasaan, minat dan penyesuaian diri. Pendeknya mengenai
segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

16
Cliffot T. Morgan, Introduction To Psycology, (New york:Mc Grow Hill Bokk
Company,1971), hlm.187.
17
Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol Ila al
Manahij Wa Turuqu al Tadris, (Mekkah: Darul Liwak, t.t), hlm.64.
18

Belajar merupakan kegiatan manusia yang harus dilakukan di


kehidupan, karena manusia makhluk yang berkembang, maka belajar ini
yang nantinya akan memperoleh pengetahuan baru yang akan membantu
perubahan tingkah laku berbuat menuju ke arah tujuan hidup.Oleh karena
itu, syariat Islam menyatakan bahwa belajar merupakan suatu kewajiban
bagi seluruh umatNya dalam menentukan belajar itu pada posisi yang
pertama, dalam surat Al Alaq 1-5 yang berbunyi sebagai berikut

y7š/u‘uρ ù&tø%$# ∩⊄∪ @,n=tã ô⎯ÏΒ z⎯≈|¡ΣM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$#

∩∈∪ ÷Λ>s ÷ètƒ óΟs9 $tΒ z⎯≈|¡ΣM}$# zΟ¯=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$# ∩⊂∪ ãΠtø.F{$#
“Bacalah dengan ( menyebut ) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmu lah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar ( manusia ) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(Q.S.Al-Alaq 1-5)18.

Selanjutnya Allah juga berjanji akan meninggikan derajat orang-orang


yang menuntut ilmu, hal ini bisa dilihat pada surat Al Mujadillah ayat 11
yang berbunyi:

... ‫ﺕ‬
ٍ ‫ﻮﺍ ﺍﻟﻌِﻠ َﻢ َﺩ َﺭﺟَﺎ‬‫ﻢ ﻭَﺍﱠﻟﺬِﻳ َﻦ ﺃﹸﻭﺗ‬ ‫ﻮﺍ ﻣِﻨ ﹸﻜ‬‫ﻪ ﺍﱠﻟﺬِﻳ َﻦ ﺁ َﻣﻨ‬ ‫ﺮﹶﻓ ِﻊ ﺍﻟﱠﻠ‬ ‫َﻳ‬...
"...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat..." ( Q.S. Al Mujadillah : 11 ).19

Islam memandang bahwa menuntut ilmu itu sangat penting bagi


kehidupan manusia, orang yang beriman dan orang yang berilmu
pengetahuan akan ditinggikan derajat oleh Allah SWT.

18
Alqur'an dan Terjemahnya, (Saudi Arabia : Mujamma' Al Malik Fahd Li Thiba'at Al Mush-
haf, Asy-syarif Medinah Munawwarah, 1415H/1994 M), hlm. 1432.
19
Soenaryo, op.cit., hlm. 910-911.
19

b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah menyatakan ciri belajar berupa
perubahan tingkah laku, maka ada beberapa ciri belajar, sebagai berikut20:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar;
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau
merasakan telah terjadinya adanya suatu perubahan diri.
2) Perubahan belajar bersifat fungsional.
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi pada diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3) Perubahan belajar bersifat positif dan aktif
Perbuahan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Demikian makin banyak usaha belajar yang dilakukan makin banyak
dan makin baik perubahan yang di peroleh. Perubahan yang bersifat
aktif artinya bahwa perubahan itu terjadi dengan sendirinya melainkan
karena usaha individu sendiri.
4) Perubahan belajar bukan bersifat sementara.
Perubahan yang bersifat sementara temporer yang terjadi hanya untuk
beberapa saat saja. Perubahan yang terjadi karena proses ini berarti
bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5) Perubahan belajar bertujuan untuk terarah.
Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan
dicapai. Perubahan belajar terarah pada tingkah laku yang telah
ditetapkannya.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

20
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit.,15-16.
20

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar


meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan
dan sebagainya21.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai baru .22
Secara khusus Darsono menyatakan pembelajaran ada 4 yaitu23 :
1) Menurut Behaviorsitik pembelajaran merupakan usaha guru
membentuk tingkahlaku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan (stimulus).
2) Aliran Kognitif mengatakan pembelajaran merupakan cara guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir agar
dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
3) Pembelajaran menurut Gestalt merupakan usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga peserta
didik lebih mudah menggorganisirnya menjadi satu pola bermakna.
4) Aliran Humanistik pembelajaran merupakan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan
mempelajari sesuai dengan minat dan kemampuannya
Jadi Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

21
Ibid
22
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 61.
23
Max Darsono,dkk.,op.cit.,24-25.
21

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,


serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
b. Ciri- ciri Pembelajaran
Sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut 24:
1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis
2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi peserta
didik dalam belajar
3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik yang
menarik dan menantang bagi peserta didik.
4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
6) Pembelajaran dapat membuat peserta didik siap menerima pelajaran,
baik secara fisik maupun psikologis.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Konteks pendidikan, guru
mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor) peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran
juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.25
Pendidikan merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk
mengembangkan kualitas manusia26. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan
tujuan, maka pelaksanaannya berada pada suatu proses yang
berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

24
Ibid., hlm. 25.
25
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran, 12/8/2008, hlm. 2.
26
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta :Rineka
Cipta, 1997), hlm. 22.
22

Pada prinsipnya mendidik ialah memberi tuntunan, bantuan,


pertolongan kapada peserta didik, di dalam pengertian memberi tuntunan
telah tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa anak (pihak yang diberi
tuntunan) memiliki daya (potensi) untuk berkembang.27
Pembelajaran biologi mempunyai karakteristik tersendiri
dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam lainya, belajar biologi berarti upaya
untuk mengenal proses kehidupan nyata di lingkungan. Berupaya mengenali
diri sendiri sebagai makhluk individu maupun sosial. Sehingga dengan
belajar biologi diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
dan kelulusan hidup manusia dan lingkungan. Arti IPA Biologi sendiri
merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep
yang terorganisir tentang alam sekitar.
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, nilai, dan tanggung jawab sebagai seorang warga
negara yang bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa
serta negara yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT28. Biologi
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
pembelajaran biologi bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.29
Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri serta alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

27
Fuad Ihsan, Dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta : Rhineka Cipta, 2005), Cet.4,
hlm. 11
28
Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi, (Bandung,
Genesindo,2003), hlm.1.
29
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional,
Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI, SMP/MTS, dan SMA,
(Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2006 ), hlm.4.
23

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi


dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Jadi Pembelajaran biologi berkaitan erat dengan cara mencari tahu
atau proses penemuan untuk memahami alam secara sistematis. Oleh
karena, biologi harus diperlakukan dan disajikan kepada peserta didik
melalui kegiatan pengamatan dan eksperimen, mendiskusikan hasilnya, dan
menarik kesimpulan.30
3. Hakikat Biologi
Guru perlu menyadari benar hakikat pembelajaran biologi yakni
merupakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang lahir dan berkembang melalui
observasi dan eksperimen31. IPA merupakan dasar dari teknologi, adapun
teknologi itu sendiri merupakan tulang punggung pembangunan. Teknologi
dimanfaatkan hampir pada semua bidang, sehingga IPA dapat dimanfaatkan
pada semua segi kehidupan.32
Adapun hakikat biologi meliputi empat unsur utama yaitu:33
a. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah
baru yang dapat di pecahkan melalui prosedur yang benar;
b. Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
c. Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;
d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
Keempat unsur di atas belajar biologi dapat membantu peserta didik
memahami alam dan gejalanya, karena itu belajar biologi banyak berkaitan
dengan penelitian. Selama proses pencarian ini peserta didik dapat
menumbuhkan sikap ilmiah dan nilai positif lainnya. Beberapa sikap ilmiah

30
Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi,
(Jakarta: CV.Irfandi Putra, 2003), cet.1, hlm.1.
31
Ibid.
32
Udin S.Winataputra, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2001),cet.2, hlm.117.
33
Depdikbud, Perangkat Pembelajarn Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI,
SMP/MTS, dan SMA/MA, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2006), hlm. 4.
24

yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran biologi antara lain sikap


ingin tahu, jujur, tekun, terbuka terhadap gagasan baru, tidak percaya tahayul,
sulit menerima pendapat yang tanpa disertai bukti, berpikir logis, kritis, peka
terhadap makhluk hidup dan lingkungannya.

4. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Biologi


Mata Pelajaran Biologi berfungsi menanamkan kesadaran terhadap
keindahan, keteraturan alam sehingga peserta didik dapat meningkatkan
keyakinan terhadap Allah SWT sebagai warga negara yang menguasai sains
dan teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan serta melanjutkan
pendidikan. Mata pelajaran biologi bertujuan untuk:
a. Memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya.
b. Mengembangkan keterampilan dasar biologi untuk
menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah.
c. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan
karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan
manusia.
d. Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah
yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian
sehari-hari.
e. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan
f. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan
pendidikan.34
Beberapa uraian tujuan di atas tujuan pembelajaran biologi yaitu peserta
didik untuk dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan serta dapat
menerapakannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Ruang Lingkup Biologi
Ruang lingkup mata pelajaran biologi SMA dan MA terdiri dari 2 bagian
yaitu:
a. Bekerja ilmiah
b. Pemahaman konsep serta penerpannya.35

34
Depdiknas, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA dan MA,
(akarta: Depdiknas, 2003), hlm. 2.
25

Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan


guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai
dengan rencana yang telah diprogramkan.36
Pembelajaran biologi adanya interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan untuk
mengembangkan pembelajaran biologi guru harus menyadari bahwa biologi
lebih dari sekedar kumpulan fakta ataupun konsep.
Banyak peserta didik yang tidak dapat mengembangkan pemahamannya
terhadap konsep biologi tentu karena antara perolehan pengetahuan dan
prosesnya tidak terintegrasi dengan baik dan memungkinkan peserta didik
untuk menangkap makna secara fleksibel. Konsekuensi pembelajaran biologi
di sekolah diharapkan mampu memberikan pengalaman kepada peserta didik
sehingga memungkinkan peserta didik melakukan penyelidikan tentang
fenomena biologi.
Mata pelajaran biologi di SMA / MA dan sederajat dikembangkan melalui
kemampuan berpikir analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar.37
Pembelajaran biologi yang efektif dalam mencapai kompetensi tertentu
harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran berikut38:
1) Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Kegiatan pembelajaran perlu menempatkan peserta didik sebagai subjek
belajar artinya kegiatan belajar, motivasi belajar dan latar belakang sosial
peserta didik.
2) Belajar dengan melakukan sesuatu pemahaman.

35
Ibid
36
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan KBK, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 117.
37
Nani Rosdijati, Kegiatan Belajar Mengajar Efektif, (Semarang:Depdiknas,2006), hlm. 45
38
Ibid., hlm. 30-31.
26

Konsep biologi dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan


sederhana yang dapat diamati peserta didik dengan melakukan sesuatu
peserta didik dapat memperoleh 2 hal sekaligus yaitu pemahaman tentang
konsep dan bisa melakukan.
3) Pembelajaran yang menyenangkan.
Bukan semata-mata pembelajaran yang mengharuskan peserta didik
tertawa terbahak-bahak melainkan sebuah pembelajaran yang terdapat
kohesi yang kuat antara guru, peserta didik dan suasana yang sama sekali
tidak ada tekanan, yang ada jalinan komunikasi yang mendukung.
Pemberian kesempatan peserta didik untuk saling berinterakasi pada
kelompok-kelompok kecil. Ini merupakan salah satu hal yang sekian
banyak bervariasi yang dapat dikembangkan untuk menyiapkan suasana
belajar yang menyenangkan.
4) Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran akan terasa bermakna apabila pembelajaran dirasakan
terkait dengan kehidupan dimasa mendatang.
5) The Daily Life Problem Solving.
Pembelajaran biologi terkait dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan
problem solving siswa perlu dilatih dengan memberikan masalah-masalah
yang relevan serta perbaikan kehidupan dimasa mendatang.
Dari 5 prinsip pembelajaran biologi tersebut terdapat 3 prinsip yang
diharapkan dapat tercapai pada penelitian ini yaitu39:
a) Student centered learning (pembelajaran berpusat pada peserta didik)
b) Learning by doing ( Belajar dengan melakukan sesuatu).
c) Joyful learning ( Pembelajaran yang menyenangkan).
Guru harus menyadari bahwa keaktifan membutuhkan keterlibatan
langsung peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Berarti pula bahwa guru

39
Ibid, hlm. 33.
27

akan menunutun peserta didik selalu aktif mencari, memperoleh, dan


mengolah perolehan belajarnya.
Untuk itu diperlukan motivasi. Adapun tujuan motivasi secara umum
melaksanakan untuk menggerakkan atau menggugah seorang agar timbul
keinginan dan kemampuannya untuk memiliki sesuatu sehingga dapat di
peroleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.40
C. Karakteristik Materi Pokok Lingkungan pada Pembelajaran Biologi Melalui
Pendekatan SETS.
Berdasarkan kurikulum KTSP Madrasah Aliyah (MA), standar
kompetensi lingkungan yaitu menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia pada
keseimbangan ekosistem. Konsep lingkungan mempunyai materi pokok
Keseimbangan Lingkungan, Perubahan Lingkungan, Pencemaran
Lingkungan dan Daur ulang Limbah. Kompetensi dasar untuk konsep
lingkungan sebagai berikut: (1) peserta didik mampu mengkaitkan
hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan
lingkungan,dan (2) mendiskripsikan pemanfaatan daur ulang limbah untuk
kepentingan hidup. Kecakapan hidup yang diharapkan adalah peserta didik
sadar sebagai makhluk Tuhan, sadar akan eksistensi dan potensi diri,
kecakapan menggali dan mengolah informasi, kecakapan komunikasi lisan
dan tertulis.41
Bahan kajian lingkungan berisi konsep, prinsip-prinsip dan implikasinya
bagi sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, sehingga perlu upaya
pemahaman dan penerapan yang dapat dilatihkan. Manusia dalam kehidupannya
sangat tergantung dari lingkungan, karena itu upaya untuk melindungi dan
melestarikan lingkungan mutlak dilakukan sehingga tidak terjadi kerusakan.
Pada kenyataannya, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia juga
semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Melihat kenyataan
tersebut maka perlu penanaman sikap positif terhadap lingkungan, yang salah
satunya dapat dilakukan melalui pembelajaran konsep lingkungan.

40
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.
73.
41
Http://www.KTSP/IPA/MA.co.id/phtml,23/9/2008/hlm.1
28

Pembelajaran konsep lingkungan menggunakan pendekatan SETS


tidak hanya berfokus pada di (in), untuk (for), dan tentang (about)
lingkungan, tetapi juga menemukan dan mengungkapkan penyebab utama
permasalahan serta kemungkinan yang mungkin, dapat menimbulkan
dampak pada lingkungan dimasa yang akan datang, terutama sekali dampak-
dampak yang timbul akibat sains dan teknologi yang digunakan dalam
usaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan cara melibatkan SETS,
maka kemungkinan timbulnya dampak-dampak yang negatife dapat
dihindari atau dikurangi.42
Karakteristik pelajaran konsep lingkungan bersifat interdisipliner yang
memungkinkan peserta didik berpikir kritis dan komprehensif jika
pembelajaranya menggunakan SETS (Science, Enveronment, Technology,
Society). Melalui pendekatan ini peserta didik untuk dapat memecahkan
masalah-masalah lingkungan dengan menerapkan konsep-konsep yang dimiliki
dari berbagai ilmu terkait.
D. Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Materi Pokok Lingkungan Melalui
Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society)
Dalam pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS yang ditampilkan
adalah: 43
1. Tetap memberi pembelajaran konsep biologi yang diinginkan
2. Peserta didik dibawa ke situasi untuk melihat teknologi yang berkaitan
dengan konsep yang dibelajarkan atau memanfaatkan konsep biologi
ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat.
3. Peserta didik diminta berfikir tentang berbagai kemungkinan akibat
(positif dan negatif) yang dapat terjadi dalam proses penstransferan
biologi tersebut ke bentuk teknologi
4. Peserta didik diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara
unsur sains biologi yang dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam
SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar unsur tersebut.
5. Peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian
menggunakan konsep sains biologi tersebut bila diubah dalam bentuk
teknologi berkenaan.

42
Achmad Binadja(1999b), op.cit.,hlm. 8.
43
Achmad Binadja, Pembelajaran Biologi dan Evaluasi dalam konteks SETS, makalah
disajikan dalam seminar lokakarya pengembangan bahan pembelajaran biologi dalam konteks SETS,
siselenggarakan oleh PGBS,Depdinas Jateng, RECSAMAS, dan MGMP Biologi sekaresidenan
Surakarta, 31 Maret 2001, hlm. 6.
29

6. Peserta didik diajak untuk mencari alternatif pengatasan terhadap


kerugian (bila ada) yang ditimbulkan oleh penerapan sains ke bentuk
teknologi tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat, (mencari
bentuk teknologi yang lebih baik).
7. Dalam konteks kontruktivisme, peserta didik diajak berbincang
tentang SETS berkaitan dengan konsep sains yang diajarkan, dari
berbagai macam arah dan berbagai macam titik awal tergantung
pengetahuan dasar yang dimiliki peserta didik bersangkutan.
Pada proses pembelajaran guru dapat mengangkat isu yang berkembang
di masyarakat serta cara pemecahanya dengan tindakan positif aktif yang bisa
dilakukan menanggapi isu tersebut. Peserta didik akan dituntut berpikir aktif dan
kreatif, pemikiran yang kreatif mendorong peserta didik menguasai pengetahuan,
manfaat dan efek sampingnya.
Pendidikan SETS, tidak hanya memperhatikan isu masyarakat dan
lingkungan yang telah ada dan mengkaitkannya dengan unsur-unsur lain, akan
tetapi juga pada cara melakukan sesuatu untuk kepentingan masyarakat dan
lingkungan itu yang memungkinkan kehidupan masyarakat serta kelestarian
lingkungan terjaga sementara kepentingan lain terpenuhi.44 SETS dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut
Society

Science

Enviroment Technology

Gambar.2.1 Skema SETS .45


Dengan meletakkan sains sebagai fokus perhatian, seperti yang biasa
dilakukan dalam kegiatan pengajaran sains, maka guru serta peserta didik yang

44
Achmad Binadja,1999d,op.cit., hlm. 5.
45
Ibid., hlm. 3.
30

menghadapi pelajaran sains dapat dibawa melihat bentuk keterkaitan ilmu yang
dipelajarinya dikaitkan dengan unsur lain dalam SETS.
Itulah sebabnya kenapa pendidikan SETS memberi perhatian tinggi pada
keterkaitan serta keterpaduan antar keempat unsur SETS beserta urutanya. Dalam
arti untuk membuat konsep sains berguna dalam teknologi untuk memenuhi
keperluan masyarakat, akibatnya pada lingkungan perlu mendapat perhatian
khusus.
E. Materi Lingkungan Melalui Pendekatan SETS
1. Pencemaran Lingkungan
Sebuah sungai yang mengalir indah dan bersih merupakan suatu
ekosistem .di dalamnya hidup berbagai organisme yang saling berinteraksi
dan saling membutuhkan . manusia juga turut memanfaatkan komponen biotik
dan abiotik di sungai tersebut.seiring dengan perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi daerah tersebut menjadi sutu permukiman padat
penduduk, banyak manusia yang tidak peduli lagi terhadap lingkungan.
Mereka membuang sampah atau limbah rumah tangga ke sungai, pabrik-
pabrik membuang limbah ke sungai. Sungai yang tadinya bersih menjadi
kotor dan penuh bahan-bahan yang beracun. Lantas kemanakah organisme
yang hidup dalam sungai tersebut ?untuk itu mari kita pelajari bab
pencemaran lingkungan ini.
a. Keseimbangan Lingkungan
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik46.
Lingkungan akan seimbang jika dinamika rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanannya tepat, berarti tidak ada mata rantai
yang hilang atau tidak proposional. Proposi tingkatan trofik yang tidak

46
Diah Aryulina, dkk, Biologi 1 SMA dan MA untuk kelas x KTSP Standar 2006,
(Erlangga:PT.Gelora Aksara Pratama, 2007), hlm. 303
31

seimbang tidak akan membentuk piramida47. Faktor pembentuk


lingkungan yang berkembang dan dikembangkan lebih cepat dari yang
lain, sehingga mendominasi yang lain.
b. Faktor-faktor Penyebab Gangguan Keseimbangan
1). ulah manusia
2). peristiwa alam.
c. Polusi (pecemaran )
Berbagai industri selain menghasilkan produk yang dibutuhkan
manusia juga menghasilkan buangan atau limbah. Limbah adalah suatu
benda atau suatu zat yang mengandung berbagai bahan yang
membahayakan kehidupan manusia, hewan serta mahluk hidup lainnya.
Masuknya limbah rumah tangga dan industri ke dalam sungai
menyebabkan pencemaran.
Pencemaran lingkungan menurut UU No.4 tahun 1982 pasal 1
ayat 7 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup yaitu
masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan
komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses
alam, sehingga mutu kualitas lingkungan oleh kegiatan manusia atau
proses alam, sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.48
Menurut Dwidjoseputro pecemaran segala sesuatu hasil ulah
manusia bisa berupa non fisik maupun fisik, yang immaterial maupun
yang material.49

47
Supriyadi, Panduan Belajar biologi kelas 12 IPA SMA, (Primagama:Smart solution, 2006),
hlm. 44.
48
Diah Aryulina, dkk, op.cit., hlm. 305.
49
D.Dwijoseputro, Ekologi Manusia dengan Lingkungannya, (Jakarta: Erlangga, 1999), hlm.
13.
32

Menurut Diah Aryulina pencemaran merupakan perubahan yang


tidak diinginkan pada lingkungan yang meliputi udara, daratan, dan air,
baik secara fisik, kimia, ataupun biologi.
Makhluk hidup, zat energi, atau komponen penyebab pencemaran
disebut polutan. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh faktor
asing yang meracuni lingkungan tersebut, keadaan lingkungan tersebut
disebut terpolusi atau lingkungan tercemar. Adapun macam-macam
pencemaran lingkungan, yaitu 50:
(1). Macam polutan menurut tempatnya
Polusi air yaitu, pencemaran di perairan darat, seperti danau dan
sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air misalnya limbah
rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak lepas pantai,
serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak. Pencemaran oleh
bakteri dan polutan akan mengurangi kualitas air tanah.menurunnya
kualitas air terlihat dari perubahan fisik51

Gambar 2.2 pencemaran air.52


Polusi udara, bahan-bahan limbah atau buangan dari rumah
tangga, pabrik, alat-alat transport yang digerakkan oleh mesin,

50
Supriyadi, op.cit., 45.
51
Diah Aryulina, dkk,op.cit., hlm. 310.
52
Http:www.pdpersi.co.id/images/news/content/sampah.jpg,23/5/2007.
33

pembakaran sampah. Pencemaran dapat berupa gas CO2, CO, SO2, NH3,
53
H2S . Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah
berbeda-beda. Dampak pencemaran udara misalnya fenomena hujan
asam, efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon54.

Gambar 2.3 Pencemaran udara55.


Polusi tanah, oleh air yang sudah tercemar,oleh limbah sampah
dari pabrik, dan rumah tangga, buangan dari sisa-sisa pembokaran
bangunan. Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah
akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya
dapat terlihat dari bau, warna dan rasanya yang berubah.

Gambar 2.4 Pencemaran tanah56

53
D.Dwijoseputra, loc.cit., hlm. 13.
54
Diah Aryulina, dkk, op.cit., hlm. 306.
55
http://www.walhi.or.id/attachment/.jpg 23/6/2007.
56
http://images.google.co.id/edukasi.DG/5/9/2008
34

Dari uraian tersebut di atas, yang sedang menjadi salah satu issu
lingkungan hidup adalah CO2. Bahan yang dihasilkan dari bermacam-
macam pembakaran ini akan terkumpul di atmosfer. Dalam jumlahnya
yang banyak. CO2 menghalangi pantulan panas dari bumi ke atsmosfer
untuk diserap oleh lapisan ozon, sehingga panas tersebut kembali lagi ke
bumi. Peristiwa ini di sebut efek rumah kaca (green house effect), yang
dapat menaikkan suhu dominan secara global dan mengganggu pola
cuaca di seluruh dunia57.
(2). Macam pencemaran menurut sumber datangnya.
(a) Polusi rumah tangga;
(b) Polusi perkotaan ;
(c) Polusi pertanian;
(d) Polusi industri.
2. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan berarti ada mata rantai yang terputus dalam
daur. Salah satu contoh peerubahan lingkungan adalah penggunaan kawasan
hutan untuk lahan pertanian, perkebunan, dan lain-lain. Perubahan hutan
berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalan suatu ekosistem.
Pengaruh lain dari pembukaan hutan adalah perubahan daur hidrologi, air
hujan, yang melalui tanah bekas hutan tanah yang miring akan menyebabkan
erosi, sehingga butir tanah yang subur ikut hanyut, dan kesuburan tanah
berkurang.
3. Etika Lingkungan
Etika lingkungan meliputi aturan hidup bersama, sopan santun, norma,
nilai dan moral. Manusia sebagai makhluk berakal senantiasa akan selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mengeksploitasi

57
Supriyadi, op.cit., hlm. 45.
35

lingkungan, baik dengan cara tradisional atau dengan cara modern58.Akibat


dari eksploitasi lingkungan tersebut adalah:
a. Terjadi perubahan lingkungan termasuk komponen-komponen
yang berinteraksi
b. Terjadi ketidakseimbangan;
c. Manusia terkena dampak dari perbutannya sendiri59
Melihat hal tersebut manusia perlu memahami bagaimana memperlakukan
lingkungan yang seimbang. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan
moral manusia dalam pergaulannnya dengan lingkungannya, termasuk
manusia dengan Tuhan.
4. Daur Ulang
Ditinjau dari “segi pelestarian lingkungan” pelaksanaan “daur ulang”
sangatlah penting.
Keuntungan dari daur ulang adalah :
a. Untuk yang berasal dari sumber daya alam (SDA) yang dapat
diperbaharui akan memberi kesempatan yang lebih panjang waktu
regenerasinya.
Misalnya daur ulang kertas akan memberi kesempatan tumbuhan
penghasil bahan kertas beregenerasi sebelum ditebang.
b. Untuk yang berasal dari sumber daya alam (SDA) yang dapat
diperbaharui akan lebih berakibat lebih efesiensinya pengunaan sumber
daya alam, misalnya daur ulang besi-besi bekas, dan barang-barang dari
plastik60

58
Ibid. hlm. 47-48.
59
Ibid. hlm. 49.
60
Ibid. hlm. 49-50
36

F. Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi


Melalui Pendekatan SETS
Metode mengajar merupakan salah satu kunci pokok keberhasilan suatu
proses pembelajarn, karena dengan menggunakan metode mengajar yang sesuai,
tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau dapat terlaksana dengan baik.
Menerapkan metode mengajar harus memperhatikan partisipasi peserta didik
untuk terlibat aktif didalam proses pembelajaran. Peserta didik dirangsang untuk
menyelesaikan problem-problem baik secara individu maupun kelompok, yang
pada akhirnya diharapkan dapat terlatih untuk belajar mandiri dan tidak selalu
tergantung pada guru.
Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran merupakan
tugas guru sebagai motivator, karena yang didapatkan sewaktu proses
pembelajaran untuk bekal hidup dimasa mendatang.
Melalui pendekatan SETS ini dapat mendorong peserta didik untuk
memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar sehingga akan memberikan
stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini
mendorong peserta didik untuk bersemangat atau mempunyai keinginan (wish)
yang kuat dalam belajar.
Para pendidik atau guru untuk membangkitkan semangat belajar peserta
didik pada pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan dorongan atau
memberikan pernyataan berkaitan dengan pentingnya materi yang sedang
diajarkan untuk kehidupan kelak ketika mereka sudah menyelesaikan jenjang
pendidikan tertentu.
Untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik yang berpengaruh pada
hasil belajar peserta didik guru perlu melakukan pendekatan-pendekatan maupun
strategi pembelajaran yang tepat agar hasil belajar peserta didik meningkat.
Karena masalah semangat juga sangat penting dalam belajar. Orang yang tidak
bersemangat belajar berarti lesu, lesu berarti kurang bergairah. Kurang bergairah
berarti kurang motivasi, untuk itu perlu adanya motivasi dari guru.
37

Pendekatan SETS merupakan bagian dari pembelajaran aktif yang sekaligus


pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan tersebut
akan memotivasi peserta didik dalam belajar dan mengurangi kejenuhan ketika
setiap hari peserta didik berada didalam kelas. Hal ini membuat semangat peserta
didik menjadi semakin besar hasrat belajar mereka untuk terus mencari ilmu.
Pembelajaran dengan pendekatan ini juga akan menjadi lebih bermakna,
menemukan situasi baru ketika belajar bersama teman-temannya dan mampu
menyelasaikan permasalahan baik individu maupun kelompok.
Di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ada beberapa pendekatan
pembelajaran yang mampu mengaktifkan peserta didik (KTSP) dalam kelas.
Diantaranya pendekatan pembelajaran aktif, kretif, efektif dan menyenagkan
(PAKEM). Pembelajaran aktif dalam kurikulum KTSP saat ini diantaranya adalah
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.61
Pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengaitkan materi-materi pembelajaran dengan kehidupan
peserta didik, seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa biologi merupakan
mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam
pembelajaran dengan pendekatan ini disamping peserta didik belajar dengan
menyenangkan juga dituntut untuk aktif.
Peserta didik dapat aktif dan merasa senang dalam kegiatan pembelajaran
karena adanya motivasi dan diarahkan pada tujuan pembelajaran secara jelas.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh juga
karena memiliki motivasi yang tinggi.
Penjelasan di atas bahwa peserta didik bersemangat dalam belajar karena
termotivasi dan mempunyai hasrat yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-
sungguh. Hal ini tidak terlepas dari peran guru dalam kelas yang menyampaikan

61
Panitia Sertifikasi Guru (PSG) LPTK Rayon IAIN Walisongo Semarang, Modul Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Op. Cit. hlm.134
38

materi dengan strategi yang jitu. Hal ini penulis memberikan indikator bahwa
hasil belajar peserta didik meningkat dapat dilihat dari keaktifan mereka ketika
proses pembelajaran berlangsung.
G. Evaluasi Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan SETS
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar sering disebut juga prestasi belajar. kata prestasi

berasal dari Bahasa Belanda prestatie, kemudian di dalam bahasa


Indonesia disebut prestasi, diartikan sebagai hasil usaha. Prestasi diberi
pengertian sebagai kemampuan, keterampilan, sikap dalam menyelesaikan
sesuatu.62
Istilah hasil belajar itu sama dengan prestasi belajar. Hasil belajar
atau prestasi belajar dapat diraih melalui proses belajar, belajar itu tidak
hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang memberikan
pelajaran didalam kelas, atau peserta membaca buku, akan tetapi lebih
luas dari kedua aktivitas diatas. Berikut ini beberapa definisi tentang hasil
belajar antara lain:
Menurut Mulyono Abdurrahma, “Hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalalui kegiatan belajar”63.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, “prestasi merupakan hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu
maupun secara kelompok”64.
Jadi, secara sederhana hasil belajar merupakan penguasaan
keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dalam mata
pelajaran yang ditunjukkan dengan tes atau nilai yang diberikan oleh guru

62
http://www.geocities.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf, 12/8/2008.
63
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta
1999), hlm. 37.
64
Syamsul Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetesi Guru, ( Jakarta : Rineka Cipta,
1994), hlm. 19
39

dan kemampuan perubahan sikap/tingkah laku yang diperoleh peserta


didik melalui kegiatan belajar.
b. Aspek-aspek Hasil Belajar
Proses belajar mengajar harus mendapat perhatian yang serius
yang melibatkan berbagai aspek yang menunjang keberhasilan belajar
mengajar. Aspek-aspek tersebut adalah aspek kognitif, afektif dan
psoikomotorik65.
1) Aspek kognitif
Yaitu yang berkenaan dengan pengenalan baru atau mengingat
kembali (menghafal) suatu pengetahuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual66.
2) Aspek afektif
Yaitu yang berhubungan dengan pembangkitan minat, sikap/emosi
juga penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma.
3) Aspek psikomotorik
Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang menunjukkan
gerak (skill).
Untuk mencapai keberhasilan belajar ke tiga aspek tersebut tidak
harus dipisahkan, namun jauh lebih baik jika dihubungkan. Penggabungan
tiga aspek tersebut akan dapat diketahui kualitas keberhasilan
pembelajaran.
Hasil Belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai
seorang peserta didik. Setiap pembelajaran dapat menimbulkan suatu
perubahan yang khas. Jadi, hasil belajar secara luas tentu mencakup ke
tiga kawasan tujuan pendidikan tersebut yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.

65
Mudhofir, Teknologi Instruksional,(Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999), hlm. 64-65.
66
Ibid, hlm. 105.
40

2. Penilaian Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar
sistem melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar.67
Menurut Muhibbinsyah, “evaluasi merupakan pengungkapan penyusunan
deskripsi peserta didik, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.68
Evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terdapat
dalam tujuan. Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta didik
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.69
Membicarakan hasil belajar tidak bisa dipisahkan dari penilaian sebagai
aktivitas di dalam menentukan tinggi rendahnya hasil, sebab evaluasi
merupakan suatu tindakan untuk menentukan nilai. Untuk mengetahui prestasi
belajar yang telah dicapai perlu diadakan evaluasi atau tes yang diberikan
kepada peserta didik secara periodik. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan
dalam pembelajaran yang wajib dilaksanakan oleh guru setelah proses
pembelajaran berakhir. Hasil dari evaluasi belajar tersebut diharapkan dapat
memberikan informasi tentang kemampuan yang telah dicapai peserta didik
setelah mempelajari suatu mata pelajaran.70
Pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS, cara mengavaluasi terbaik
yaitu bila menggunakan pengevaluasian bernuansa SETS juga. Disini kita
tidak hanya mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep
sains (biologi) yang dipelajari, akan tetapi juga sampai pada kemampuan
menalar penggunaan atau penerapan konsep yang dipelajari tersebut di
samping melakukan analisis terhadap satuan atau besaran pengetahuan untuk
diketahui unsur-unsurnya di samping kemampuan mensintesis unsur-unsur

67
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm.20
68
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosdakarya,
2000), hlm.141 - 142 .
69
Dimyati dan Mujiono,op.cit., hlm.202.
70
http://www.geocities.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf, 26/9/2008.
41

pengetahuan yang ada untuk menjadi pengetahuan baru. Melalui cara ini,
yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan peserta didiknya, diharapkan
para peserta didik memiliki kemampuan tentang yang dikembangkan sesuai
dengan peringkat pendidikan mereka ini.
Berikut ini bentuk-bentuk evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur
tingkat keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran biologi dalam konteks
SETS adalah sebagai berikut:71
(1) Bentuk tulis (paper and pencil test), sesuai dengan jenjang pendidikan
peserta didiknya. Bentuk tes yang di berikan dapat berupa bentuk pilihan
ganda, betul salah, mencocokkan, pilihan bersyarat, atau bentuk esai.
Terpenting adalah ciri khas SETS tergambar dalam butir-butir uji yang
dikembangkan.
(2) Bentuk tidak tulis (non paper and pencil test)
(a). Bentuk observasi kegiatan;
(b). Bentuk wawancara;
(c). Bentuk tugas karangan kelompok atau individual;
(d) Bentuk analisis bahan-bahan untuk mengetahui unsur-unsur
tertentu;
H. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis mencoba menggali informasi
terhadap skripsi atau karya ilmiah yang lainnya yang relevan dengan
permasalahan yang sedang digarap oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan
untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti baik dalam segi metode dan
objek penelitian.
Pertama, skripsi Maskur yang berjudul Pengaruh Penerapan
Pembelajaran SETS Terhadap Hasil Belajar pada Materi Kegunaan Tumbuhan
Siswa Kelas II Semester I SD Al-Hikmah kecamaan Tembalang Kota Semarang

71
Achmad Binadja, 2001, op.cit., hlm. 8.
42

tahun pelajar 2006-200772. Pertama, membahas secara panjang lebar tentang


kedudukan, tugas dan kompetensi guru , kedua pengaruh di terapkan pendekatan
SETS terhadap hasil belajar biologi. Kajian yang dilakukan menghasilkan
kesimpulan ada pengaruh positif terhadap kompetensi guru dan hasil belajar
biologi peserta didik.
Kedua, Isna Mulyani dalam skripsinya yang berjudul Meningkatkan
Aktinitas Belajar Belajar dengan Pendekatan SETS pada Pokok bahasan
pencemaran Lingkungan di Kelas X-4 Semester II Abdi Negara Karang Tengah
Tahun 2007-200873.Membahas bagaimana aktivitas siswa setelah di terapkan
SETS dan Bagaimana korelasi peserta didik yang tidak mendapatkan pendekatan
SETS dengan yang mendapatkan pendekatan SETS, penelitian ini menghasilkan
adanya aktivitas yang positif pada pembelajaran biologi serta adanya korelasi
yang positif peserta didik yang mendapatkan pembelajaran biologi dengan
pendekatan SETS
Ketiga, Asih dalam skripsi yang berjudul, Meningkatkan Motivasi Siswa
melalui Pendekatan SETS pada pokok Bahasan Fungi Kelas X4 Semester II SMA
74
Walisongo Semarang tahun 2007-2008 , dalam skripsi ini membahas
bagaimana motivasi belajar peserta didik terhadap pelajaran biologi dan
bagaimana hasilnya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan meningkatnya
motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran
biologi.

72
Maskur, Pengaruh Pendekatan Pembelajaran SETS Terhadap Hasil Belajar pada Materi
Kegunaan Tumbuhan Siswa Kelas II Semester I SD Al-Hikmah kecamatan Tembalang Kota
Semarang Tahun Pelajar 2006-2007, Skripsi PGSD IKIP PGRI Semarang, ( Semarang:
PGSD,2007)
73
Isna Mulyani, Meningkatkan Aktinitas Belajar Belajar dengan Pendekatan SETS pada
Pokok bahasan pencemaran Lingkungan di Kelas X-4 Semester II Abdi Negara Karang Tengah
Tahun 2007-2008, Skripsi S.I IKIP PGRI Semarang, ( Semarang: Fakultas Pendidikan Biologi,
2008)
74
Asih, Meningkatkan Motivasi Siswa melalui Pendekatan SETS pada pokok Bahasan Fungi
Kelas X4 Semester II SMA Walisongo Semarang tahun 2007-2008,Skripsi S.I IKIP PGRI
Semarang, (Senarang: Fakultas Pendidikan Biologi, 2008)
43

Sedangkan pada penulisan skripsi ini, penulis lebih menitik beratkan pada
kajian “Implementasi Pendekatan SETS (Science, Technology, Society and
Environment) pada Pembelajaran. Biologi (Studi Tindakan Materi Pokok
Lingkungan Kelas X MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang) Maksudnya
yaitu bagaimana menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar
peserta didik terutama pada bidang studi biologi melalui pendekatan SETS
sehingga pembelajarn biologi yang ada di kelas lebih aktif dan bermakna bagi
peserta didik dan tidak monoton yang pengaruhnya pada kemampuan kognitif,
afektif, psikomotorik serta keberhasilan peserta didik dalam belajar. Melalui
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat menjadi
salah satu alternatif dalam pemecahan masalah yang ada dalam proses
pembelajaran biologidan seorang pendidik menjadi lebih kreatif, dan inovatif
dalam menyampaikan materi-matari kepada peserta didiknya.
I. Karangka Berpikir dan Hipotesa
1. Kerangka berpikir
Keunggulan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SETS untuk
memperbaiki kualitas kegiatan belajar mengajar dikelas adalah sebagai
berikut:
a. Materi pelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
b. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk berpikir kreatif dan
berpikir kritis serta integratif.
c. Peseta didik mampu menciptakan ide-ide baru dan teknologi sederhana.
d. Melatih kerja sama dan menghargai teman kerja dan kelompok.
e. Lebih banyak melibatkan siswa (peserta didik aktif dalam KBM)
f. Guru menjadi acuan asah pancarian informasi bagi peserta didik (ikut
belajar)
g. Memberi tugas-tugas yang memacu peserta didik untuk belajar
h. Memotivasi peserta didik menjadi lebih tertarik terhadap materi
pembelajaran yang diberikan.
44

i. Memacu semangat peserta didik untuk aktif dalam KBM


Oleh karena penerapan pendekatan berwawasan SETS dipilih sebagai
alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya
materi pencemaran lingkungan.
2. Hipotesa
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang
diteliti, jawaban ini dapat benar, atau salah tergantung pembuktian di
lapangan. Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa “hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya75.
Penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu “semakin baik kualitas
pendekatan SETS pada pembelajaran biologi, maka evaluasi hasil belajar
biologi peserta didik juga akan semakin baik. Begitu juga sebaliknya semakin
rendah kualitas pembelajaran biologi, maka evaluasi hasil belajar biologi
peserta didik juga semakin menurun”.
Mengingat hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang
mungkin benar atau mungkin salah, maka dilakukan pengkajian pada bagian
analisis data untuk mendapat bukti apakah hipotesis yang diajukan itu dapat
diterima atau tidak.

75
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 68.
45

BAB III
METODE PENELTIAN

A. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas serta profesialisme guru dalam menangani proses
belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang
diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan
perhitungan statistik sederhana. Berdasarkan masalah yang disebutkan di
muka, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pokok bahasan lingkungan
dalam pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan SETS dalam
pembelajaran biologi kelas X-C MA NU Nurul Huda Mangkang
Semarang pada pokok bahasan lingkungan terhadap hasil belajar peserta
didik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di tepatnya di MA NU Nurul Huda Mangkang
Semarang Jalan Kyai Gilang II/2 Kauman Mangkang Kulon Semarang.
Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut.
a. Lokasi sekolah yang strategis, mudah dijangkau oleh kendaraan umum
dan keadaan sekolah yang menarik.
b. Sarana dan prasarana sekolah yang lengkap, dan semua pihak sekolah
yang bersedia membantu untuk mengadakan penelitian.
c. Suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan memudahkan
peneliti dalam mengadakan penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan selama 1 bulan terhitung mulai izin penelitian
secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN Walisongo
46

Semarang. Sedangkan pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data


mulai tanggal 11 Mei 2008 sampai dengan 12 Juni 2008 yaitu siswa kelas
X-C terdiri atas 21 siswa putra dan 24 siswa putri.
C. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik kelas X C MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang
semester II yaitu jumlah peserta didik 45 terdiri dari 21 peserta didik putra,
dan 24 peserta didik putri. Faktor yang diamati adalah aktivitas siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajarnya yang meliputi:
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat,
membuat keterkaitan unsur-unsur SETS, dan melakukan kegiatan untuk
mencari memecahkan masalah melalui diskusi dan praktikum, membuat
laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan. Hasil belajar peserta didik
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diambil dari nilai
tes, kegiatan, dan portofolio.
2. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan
pembelajaran dengan pendekatan SETS.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas
(classroom action research), pengertian penelitian tindakan kelas untuk
mengidentifikasi penelitian kelas adalah penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiry, atau suatu usaha
seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan.1

1
Rochiati wiriaatdaja, Metode Penelitian tindakan kelas,untuk meningkatkan kualita
skinerja guru dan dosen, (Bandung : PT Remaja rosdakarya,2005 ), hlm.11
47

Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang


kelas, tetapi di mana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok anak
yang sedang belajar.2
Tindakan kelas ini terdiri atas 3 siklus, setiap siklus meliputi 4
tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Refleksi
dari siklus pertama digunakan sebagai patokan untuk perbaikan tindakan
pelaksanaan siklus selanjutnya. Alur penelitian tindakan kelas ini dapat
dilihat pada Gambar 4 berikut.
Siklus I

PERENCANAAN PELAKSANAAN TINDAKAN

REFLEKSI OBSERVASI

Siklus II
PERENCANAAN PELAKSANAAN TINDAKAN

REFLEKSI OBSERVASI

Siklus III
PERENCANAAN PELAKSANAAN TINDAKAN

REFLEKSI OBSERVASI

SELESAI

Gambar 3.1 Bagan alur penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari tiga


siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan yang masing-masing

2
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006 ),
hlm. 3.
48

pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Jadi keseluruhan


pelaksanaan tindakan kelas ini memerlukan 12 jam pelajaran.
Adapun prosedur penelitian ini pada tahap perencanaan dan
pelaksanaan adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Persiapan.
1). Membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Dalam silabus mata pelajaran biologi konsep lingkungan
memuat standart kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator pembelajaran, pengalaman belajar siswa,
sistem penilaian/tagihan, alokasi waktu, dan alat/sarana/sumber
belajar. Berdasarkan silabus, persiapan pembelajaran dituangkan
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran secara rinci.
2). Mempersiapkan skenario pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran konsep lingkungan dilakukan
dengan metode observasi dan diskusi melalui pendekatan SETS
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah. Setiap siklus
dilakukan refleksi untuk menganalisa pelaksanaan tindakan.
b. Penyusunan instrumen.
Instrumen ialah alat bantu yang digunakan dalam
pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan
adalah soal-soal yang dibuat peneliti sendiri, sehingga perlu
diujicobakan untuk mengetahui baik tidaknya soal tersebut.
Komposisi soal yang dibuat disesuaikan dengan indikator
pembelajaran konsep lingkungan. Langkah-langkah
penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
(1). Menentukan materi lingkungan.
49

(2). Menyusun kisi-kisi soal.


(3).Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah
ditentukan, yaitu sejumlah 20 soal untuk tiap siklus.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan
tahapan-tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario
pembelajaran. Adapun tindakan yang akan peneliti lakukan adalah
sebagai berikut.
a. Siklus I
Tabel 3.1 Pertemuan ke-I (2 x 45’) 3
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN WAKTU
PESERTA DIDIK
A. Pendahuluan - Absensi - Berkonsentrasi dan 10’
- Guru menggali pengetahuan menjawab pertanyaan
awal peserta didik dengan guru
pertanyaan yang mengarah
pada materi.
- Menjelaskan indikator
pencapaian kompetensi
pembelajaran.
- Guru menunjukkan artikel
atau gambat tentang
kerusakan hutan lindung dan
memberi pertanyaan tentang
akibat hutan lindung dan
memberi pertanyaan tentang
akibat penebangan hutan
besar-besaran
- Guru menjelaskan hubungan
kegiatan manusia dan
kerusakan hutan dengan
mengkaitkan unsur-unsur
SETS
B. Kegiatan Inti - Berdasarkan ide pokok - Konsentrasi pada 20’
pendahuluan peserta didik penjelasan guru, dan
diajak untuk mendefinisikan mengemukakan
pengertian keseimbangan pendapat masing-
lingkungan. masing.
- Mengatakan pada peserta - Menjawab pertanyaan
didik bahwa mereka dapat guru tentang prinsip 45’
menemukan jawaban atas keseimbangan
permasalahan tersebut - Melakukan diskusi
melalui kegiatan diskusi.
- Membagi peserta didik
dalam kelompok diskudi
yang terdiri dari 6 orang.

3
Dokumen MA NU Nurul Huda Tahun Ajaran 2007-2008.
50

Kelompok A, B, C, dan D.
Bila lebih dari 4 kelompok
dinamakan A-1, B-1, C-1, D-
1 dan seterusnya.
- Sebelum melakukan diskusi ,
guru melakukan tanya jawab
tentang prinsip
keseimbangan lingkungan.
- Membagi Lembar Diskusi
Peserta didik (LDP) kepada
Peserta didik dengan
masalah yang berbeda-
bedapada tiap kelompok.
- Meminta peserta didik
mendiskusikan materi
dengan keterkaitan unsur-
unsur SETS yang lain.
-Membimbing Peserta didik
dalam diskusi dan
menemaptkan siri sebagai
fasilitator
-melakukan penegasan konsep
dan memberi tambahan yang
diperlukan.
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik - Menarik kesimpulan 15’
menarik kesimpulan pelajaran hari itu.
pelajaran hari itu. - Menganalisa
- Mengajak Peserta didik pembelajaran yang
menganalisis pembelajaran sudah ditempuh
yang sudah di tempuh dikaitkan dengan
dengan pendekatan SETS. pendekatan SETS
- Penilaian proses - Menulis tugas dari
pembelajaran. guru.
- Memberi tugas kelompok
untuk membuat laporan
kerusakan lingkungan
dengan disertai keterkaitan
unsur-unsur SETSnya

Tabel 3.2 Pertemuan ke-II (2 x 45’)


LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WKT
DIDIK
A. Pendahuluan - Berdoa untuk memohon - Mendengarkan 10’
ilmu yang bermanfaat penjelasan guru
- Absensi peserta didik. - Menjawab pertanyaan
- Guru memeriksa kesiapan dengan mengkaitkan
peserta didik dalam kegiatan kehidupan sehari-hari
presentasi dan diskusi. - Mendiskusikan dan
- Menjelaskan hubungan menjawab pertanyaan
kerusakan lingkungan dan guru
etika lingkungan dengan
mengkaitkan unsur-unsur
SETS di dalamnya.
- Mengajukan pertanyaan
tentang maksud bahwa
51

manusia menentuka kualitas


lingkungan.
B. Kegiatan Inti - Mengatakan pada peserta - Kelompok yang 20’
didik bahwa nereka dapat ditunjuk maju
menemukan jawaban atas presentasi, dan
permasalahan Etika kelompok lain aktif
Lingkungan, upaya dan dalam diskusi untuk
tujuan manusia dalam menanggapi presentasi.
pengelolaan lingkungan - Mediskusikan materi
hidup sesuai prinsip dengan keterkaitan
lingkungan. unsur-unsur SETS yang
- Melakukan tanya jawab lain
tentang prinsip etika - Mencatat konsep
lingkungan dan tujuan penting kesimpulan
pengelolaan lingkungan. diskusi kelas.
- Membagi peserta didik
dalam kelompok diskusi
yang terdiri dari 4 orang.
- Membagi Lembar Diskusi
Peserta didik (LDP) kepada
peserta didik.
- Meminta peserta didik
mendiskusikan materi
dengan keterkaitan unsur-
unsur SETS yang lain.
- Mengarahkan diskusi dan
menempatkan diri sebagai
fasilitator.
- Melakukan penegasan
konsep dan memberi
keterangan tambahan yang
diperlukan.
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik - Menjawab pertanyaan 15’
menganalisis pembelajaran dari guru.
yang sudah ditempuh -Menganalisis
dikaitkan dengan pendekatan pembelajarn yang sudah
SETS. ditempuh dikaitkan
- Memberi soal tes evaluasi dengan SETS 30’
Siklus I

b. Siklus II
Tabel 3.3 Pertemuan ke-III (2 x 45’)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WAKT
DIDIK U
A. Pendahuluan - Absensi - Berkonsentrasi dan 10’
- Guru menggali pengetahuan menjawab pertanyaan
awal peserta didik dengan guru
pertanyaan yang mengarah
pada materi.
- Menjelaskan indikator
pencapaian kompetensi
pembelajaran.
- Menunjukkan artikel
pemanasan global
- Menjelaskan hubungan
52

artikel dengan mengkaitkan


unsur-unsur SETS
B. Kegiatan Inti - Berdasarkan ide pokok - Konsentrasi pada 20’
pendahuluan peserta didik penjelasan guru, dan
diajak untuk mendefinisikan mengemukakan
pengertian pencemaran. pendapat masing-
- Membagi peserta didik masing.
kedalam kelompok diskusi - Berkumpul dalam
dengan panduan LKS I-III. kelompok diskusinya 45’
Peserta didik dibagi 6 dan salng membagi
kelompok, kelompok 1dan 2 tugas
menyelesaikan LKS I, - Mendiskusikan materi
kelompok 3dan 4 dengan keterkaitan SETS
menyelesaikan LKS II, dan Yang lain
kelompok 5,6 menyelesaikan - Melakukan kegiatan
LKS III. sesuai dengan LKS dan
- Membimbing peserta didik berdiskusi dalam
dalam kegiatan . kelompok
- guru mempertanyakan
tentang penyebab - Mendata hasil
pencemaran udara dan usaha kegiatan dan menjawab
mengatasinya. pertanyaan dalam LKS
- Mempresentasikan hasil
kegiatannya, kelompok
lain menyimak dan
menaggapi
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik 15’
menarik kesimpulan - Menarik kesimpulan
pelajaran hari itu. - Menganalisis
- Mengajak peserta didik pembelajaran yang
menganalisis pembelajaran sudah di tempuh
yang sudah ditempuh dikaitkan dengan
dikaitkan dengan pendekatan pendekatan SETS
SETS
- Memberi tugas pada peserta
didik untuk membuat laporan
praktikum

Tabel 3.4 Pertemuan ke-IV (2 x 45’)


LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WK
DIDIK T
A. Pendahuluan - Berdoa untuk memohon ilmu - Mendengarkan 10’
yang bermanfaat penjelasan guru
- Absensi peserta didik - Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tujuan pelajaran dengan mengkaitkan
dan rencana kegiatan hari itu kehidupan sehari-hari
- Menunjukan artikel pencemaran
air.
- Menjelaskan hubungan
pencemaran air dan idustri
dengan mengkaitkan unsur-
unsur SETS didalamnya
- Meminta peserta didik untuk
merumuskan tentang polusi air
B. Kegiatan Inti - Membagi peserta didik kedalam - Kelompok yang 70’
53

kelompok diskusi yang terdiri ditunjuk maju


dari 6 kelompok. presentasi, dan
- Membagi LKS dengan tugas kelompok lain aktif
yang berbeda-beda kepada dalam diskusi untuk
masing-masing kelompok menanggapi presentasi.
- Meminta peserta didik - Mencatat konsep
mendiskusikan materi dengan penting kesimpulan
unsur-unsur SETS diskusi kelas.
- Membimbing peserta didik - Melakukan kegiatan
untuk praktikum pejernihan air sesuai LKS yang diberi
- melakukan pengumpulan data dan berdiskusi dalam
yang diperlukan sesuai tugas kelompok.
dalam LKS. - Mendiskusikan materi
-Menunjuk satu kelompok untuk dengan unsur-unsur
presentasi hasil praktikum SETS yang lain.
penjernihan air pada materi - Membuat laporan hasil
pencemaran lingkungan . kegiatan
-Mengarahkan diskusi kelas untuk - Menganalis.
menyimpulkan pencemaran air

C. Penutup - Menutup pelajaran dengan - Menjawab pertanyaan 10’


memantapkan pemahaman pelajaranya yang sudah
pencemaran dan menarik ditempuh dikaitkan
kesimpulan pelajaran hari itu. dengan pendekatan
- Memberi tugas pada peserta SETS
didik untuk menyusun laporan - menganalisis
dan menganalisis pembelajaran pembelajaran yang
yang dikaitkan dengan SETS sudah di tempuh
dikaitkan dengan
pendekatan SETS

- TES Evaluasi siklus 2 - menjawab soal 30

c. Siklus III
Tabel 3.5 Pertemuan ke-V(2 x 45’)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN WAKTU
PESERTA DIDIK
A. Pendahuluan - Absensi - Berkonsentrasi dan 10’
- Guru menggali pengetahuan menjawab pertanyaan
awal peserta didik dengan guru
pertanyaan yang mengarah - Menjawab pertanyaan
pada materi. dengan mengkaitkan
- Menjelaskan indikator kehidupan sehari-hari
pencapaian kompetensi - Mengingat pelajaran
pembelajaran. yang lalu tentang
- Menunjukkan artikel tentang polusi
bencana tanah longsor di TPS - Merumuskan
Leuwigajah dan memberi pertanyaan tentang
pertanyaan tentang penyebab polutan
bencana tersebut
54

- Menjelaskan hubungan
kegiatan manusia dan
peristiwa tanah longsor di
TPS Leuwigajah dengan
mengkaitkan unsur-unsur
SETS di dalamnya
- Tanya jawab tentang sampah
sebagi polutan
- Mengarahkan pertanyaan
pada peserta didik

B. Kegiatan inti - Peserta didik 20’


- Membagi peserta didik melakukan kegiatan
kedalam kelompok diskusi pengamatan di
dengan panduan LKS Peserta lingkungan sekitar
didik dibagi 9 kelompok. sekolah sesuai dengan
- Membagi LKS kepada LKS dan berdiskusi
peserta didik dan dalam kelompok.
menerangkan cara kerjanya - Mendiskusikan 45’
- Meminta peserta didik keterkaitan materi
mediskusikan keterkaitan dengan unsur-unsur
materi dengan unsur-unsur SETS yang lain.
SETS yang lain - Membuat laporan hasil
- Membimbing peserta didik kegiatan dan menjawab
melakukan pengumpulan data pertanyaan dalam LKS
yang diperlukan sesuai tugas dan berdiskusi dalam
di dalam LKS kelompok
- Melakukan penegasan konsep - Mendiskusikan
dan memberi keterangan keterkaitan materi
tambahan yang diperlukan dengan unsur-unsur
SETS yang lain.
- Membuat laporan hasil
kegiatan dan menjawab
pertanyaan dalam LKS
- Mendata hasil
kegiatan dan menjawab
pertanyaan dalam LKS
- Mempresentasikan
hasil kegiatannya,
kelompok lain
menyimak dan
menaggapi.
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik
menarik kesimpulan pelajaran - Menarik kesimpulan 15’
hari itu. - Menganalisis
- Mengajak peserta didik pembelajaran yang
menganalisis pembelajaran sudah di tempuh
yang sudah ditempuh dikaitkan dengan
dikaitkan dengan pendekatan pendekatan SETS
SETS
- Menyuruh peserta didik untuk
membuat laporan
55

Tabel 3.6 Pertemuan ke-VI (2 x 45’)


LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WKT
DIDIK
A. Pendahuluan - Berdoa untuk memohon ilmu -Mendengarkan 10’
yang bermanfaat penjelasan guru
- Absensi peserta didik - Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tujuan pelajaran dengan mengkaitkan
dan rencana kegiatan hari itu kehidupan sehari-hari
- Memberi pertanyaan tentang - Mengingat pelajaran
dampak peningkatan jumlah yang lalu tentang jenis-
sampah jenis bahan buangan
- Menjelaskan hubungan - Merumuskan
pertumbuhan populasi penduduk pertanyaan tentang
dan jumlah sampah dengan tindakan mengatasi
mengkaitkan unsur-unsur SETS masalah yang diperoleh
di dalamnya.
- Tanya jawab pengertian daur
ulang dan jenis-jenis bahan
buangan.
- Meminta peserta didik untuk
merumuskan pertanyaan tentang
daur ulang limbah
- Mengatakan pada peserta didik
bahwa salah satu cara untuk
menemukan jawaban atas
permasalahan itu adalah melalui
kegiatan praktikum dan diskusi
yang akan dilakukan pada hari
itu.
B. Kegiatan Inti - Membagi peserta didik ke dalam - Kelompok yang 70’
kelompok diskusi yang terdiri ditunjuk maju
dari 4 orang pada tiap presentasi, dan
kempoknya. kelompok lain aktif
- Membagi LKS kepada peserta dalam diskusi untuk
didik dan menerangkan cara menanggapi presentasi.
kerjanya. - Mencatat konsep
- Meminta peserta didik untuk penting kesimpulan
mediskusikan keterkaitan materi diskusi ke
dengan unsur-unsur SETS yang - Membagi peserta didik
lain kedalam kelompok
- Bersama-sama peserta didik diskusi yang terdiri dari
melakukan praktikum 6 kelompok.
pembuatan pupuk bokashi dan - Membagi LKS kepada
membimbing peserta didik peserta didik dan
melakukan proses tersebut. menerangkan cara
- Menyuruh peserta didik untuk kerjanya.
melakukan diskusi dan - Meminta peserta didik
menjawab pertanyaan dalam mendiskusikan materi
LKS dengan unsur-unsur
- Melakukan penegasan konsep SETS
dan memberi keterangan - Bersama-sama peserta
tambahan yang di perlukan didik melakukan
56

- Bersama-sama peserta didik. praktikum pembuatan


pupuk bokashi dan
membimbing peserta
didik melakukan proses
tersebut.
- Melakukan kegiatan
sesuai LKS yang diberi
dan berdiskusi dalam
kelompok.
- Mendiskusikan materi
dengan unsur-unsur
SETS yang lain.
- Membuat laporan hasil
kegiatan
- Menganalis.
C. Penutup - Menutup pelajaran dengan - Menjawab pertanyaan 10’
memantapkan pemahaman pelajaranya yang sudah
pencemaran dan menarik ditempuh dikaitkan
kesimpulan pelajaran hari itu. dengan pendekatan
- Memberi tugas pada peserta SETS
didik untuk menyusun laporan - Menganalis
dan menganalisis pembelajaran pembelajaran yang
yang dikaitkan dengan SETS sudah di tempuh
dikaitkan dengan
pendekatan SETS
- Menjawab soal

- TES Evaluasi siklus 3 30

Tabel.3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5, 3.6 Pelaksanaan tindakan kelas4


3. Observasi
Observasi merupakan suatu aktivitas yang sempit, yakni
memperhatikan, melakukan sesuatu dengan menggunakan mata terhadap
suatu objek penelitian.5
Observasi yaitu mengamati keadaan yang diajar dan sebenarnya
tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi serta mengamati secara
cermat, apa yang diteliti.6
Rochiati Wiriaatmadja, menyebutkan “untuk melakukan
pengamatan yang baik harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

4
Ibid.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), hlm 156
6
S. Nasution, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 156
57

a. Memperhatikan faktor penelitian yaitu kegiatan yang diamati apakah


khusus atau umum.
b. Menentukan kriteria yang diobservasi dengan terlebih dahulu
mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan pada pengamatan.7
Menurut Hopkins sebagaimana yang dikutip Rochiati
Wiriaatmadja, mengemukakan metode-metode observasi penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
1. Observasi Terbuka
Apabila pengamat atau observasi melakukan pengamatan dengan
mencatat segala sesuatu kejadian yang terjadi di kelas atau dicatatkan
dalam lapangan.
2. Observasi Terfokus
Apabila pengamatan difokuskan kepada permasalahan tertentu dalam
sebuah pembelajaran baik itu kepada guru atau siswa.
3. Observasi Terstuktur
Apabila penelitian dengan para mitra telah menyetujui kriteria yang
diamati, maka selanjutnya tinggal menghitung berapa kali jawaban,
tindakan atau sikap siswa yang sedang diteliti.
4. Observasi Sistematik
Apabila peneliti merancang pengamatan beserta kualifikasinya dengan
kreatif, kemudian mendiskusikan untuk mencapai tujuan bersama
dengan menggunakan skala tertentu untuk memperoleh data kuantitatif
yang dipakai secara terbatas yang digunakan untuk mendukung suatu
analisis dalam penelitian tindakan kelas.8
Dari beberapa pendapat tentang observasi dan metode observasi di
atas maka penulis kemukakan hal-hal yang akan penulis observasi dan
metode-metode yang penulis gunakan sebagai berikut.
a) Observasi terbuka penelti gunakan untuk mengamati semua kejadian
pada proses pembelajaran Biologi dengan Pendekatan SETS. Dengan

7
Rochiati Wiriaatmadja, op.cit., hlm. 104-105
8
Ibid, hlm 110-115
58

mencatatkan semua yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar


dengan mengkhususkan pada hal-hak tertentu
b) Observasi terfokus peneliti gunakan untuk mengamati proses interaksi
antara guru dengan peserta didik danpeserta didik dengan peserta didik
ketika pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS sedang
berlangsung dengan memberikan tanda dengan memberi tanda pada
denah tempat duduk.
c) Observasi terstruktur peneliti gunakan untuk mengamati peserta didik
dalam menggunakan kemampuan berfikir, bertanya, menjawab
pertanyaan, membuat keterkaitan unsur-unsur SETS, melakukan
kegiatan pemecahan masalah, membuat laporan, mempresentasikan
hasil kegiatan yang dimiliki dalam belajarnya pada pembelajaran
biologi dengan pendekatan SETS.
d) Observasi sistematis peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang
tingkat hasil belajar yang dihasilkan setelah pembelajaran biologi
dengan Pendekatan SETS. Obeservasi sistematis ini penulis lakukan
dengan memberikan tes formatif kepada peserta didik setelah satu
minggu pembelajaran berlangsung tanpa ada pemberitahuan
sebelumnya sehingga dalam tes ini peserta didik hanya bergantung
pada ingatannya tentang pelajaran pada minggu sebelumnya. Materi
tes yang diberikan sama seperti konsep yang telah diajarkan sehingga
konsep yang masih diingat dan yang dilupakan dapat ditentukan
dengan demikian tingkat hasil belajar peserta didik dapat diketahui.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Menganalisis hasil tes setiap siklus. Hasil analisis disimpulkan
apakah sudah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan
penelitian tindakan kelas atau belum. Apabila simpulan yang
didapat dari hasil analisis belum memenuhi indikator kinerja atau
peningkatan hasil belajar yang diharapkan belum tercapai, maka
dicari upaya pemecahan dan tindakan untuk dapat meningkatkan
59

hasil belajar peserta didik pada siklus selanjutnya. Fungsi dari


refleksi ini untuk perbaikan pembelajaran dengan melihat hasil
belajar peserta didik.
2. Menganalisis lembar observasi peserta didik, hasil belajar peserta
didik siklus I untuk mengadakan perbaikan-perbaikan tindakan pada
siklus II, kemudian diadakan perbaikan lagi pada pada siklus
selanjutnya.
E. Metode Pengambilan Data.
1. Data.
Sumber data penelitian ini adalah guru, peserta didik dan dokumentasi.
2. Jenis Data.
Jenis data yang didapatkan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kuantitatif terdiri dari : (1) hasil belajar peserta didik, dan (2)
keaktifan dan kinerja peserta didik selama proses pembelajaran.
b. Data kualitatif terdiri dari: (1) kegiatan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, dan (2) Tanggapan peserta didik tentang proses
pembelajaran biologi pokok bahasan lingkungan dengan
pendekatan SETS.
3. Cara Pengambilan Data
a. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1) Metode Interview/ Wawancara.
Metode wawancara merupakan proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab, bertatap
muka antara penanya atau pewawancara, penjawab atau responden
dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara).9

9
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), hlm. 234.
60

2) Metode Observasi.
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan dengan
sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.10 Pengumpulan data
ini menggunakan teknik partisipan artinya peneliti terlibat secara
langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh guru.
3) Metode Dokumentasi.
Metode dokumentasi merupakan mencari data-data
mengenai variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku-
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya.11 Metode dokumenter diperlukan untuk
mendapatkan data berupa nama peserta didik, jumlah peserta didik
dan daftar biologi kelas X-C semester ganjil tahun ajaran 2007-
2008.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data
berupa tulisan-tulisan yang berhubungan dengan obyek penelitian
yang akan dibahas dalam penelitian ini, serta digunakan sebagai
metode penguat dari hasil metode interview dan observasi
4) Metode tes.
Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus)
yang diberikan kepada peserta didik dengan maksud mendapatkan
jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.12
Metode tes diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa13 . tes
yang diberikan berupa tes pilihan ganda dengan 5 option (a, b, c, d
dan e ).

10
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta : Yayasan Fak. Psikologi UGM,
1993) hlm. 136
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,2002), hlm. 231.
12
Margono, Op.cit. , hlm. 170
13
Suharsimi Arikunto, 2007,op.cit., hlm. 223.
61

F. Metode Analisis Data


Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif
prosentase. Hasil penelitian dianalisis tiga kali, yaitu analisis rata-rata kelas,
ketuntasan belajar secara individual dan ketuntasan belajar secara klasikal.
1. Rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing
siklus menurut Arikunto sebagai berikut:14.
∑Χ
Χ=
Ν
Keterangan:
Χ = nilai rata-rata kelas
∑Χ = jumlah nilai peserta didik
N = banyaknya peserta didik
2. Ketuntasan belajar secara individual
Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individual apabila
telah mencapai nilai 6,5 ke atas. Demikian peserta didik yang
memperoleh nilai 6,5 secara individual telah tuntas belajarnya. Rumus
yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual
menurut Ali sebagai berikut:15
∑b
NS =
∑n
Keterangan
NS = Nilai ketuntasan belajar secara individual
∑b = jumlah skor jawaban benar setiap peserta didik
∑n = jumlah item soal
3. Ketuntasan belajar secara klasikal.
Nilai post test diperoleh setelah diadakan tindakan kelas,
kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta

14
Ibid., hlm. 264.
15
M, Ali. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi.( Bandung : Angkasa, 1998),
hlm. 38.
62

didik, rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar


peserta didik secara klasikal menurut Ali sebagai berikut:16
∑ n1
Ρ= x 100%
∑n

Keterangan:
P = nilai ketuntasan belajar
∑ n1 = jumlah peserta didik tuntas belajar secara individual
(nilai 6,5 ke atas)
∑n = jumlah total peserta didik
G. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dari penelitian ini didasarkan pada Standar
Ketuntasan Belajar Minimal yang ditetapkan KTSP MA NU Nurul Huda
Semarang untuk mata pelajaran biologi kelas X-C, yaitu apabila nilai peserta
didik secara individu telah mencapai pemahaman materi 65% dan indikator
keberhasilan kelas apabila 85% dari seluruh peserta didik dalam kelas
tersebut telah mencapai nilai 65.
1. Bagi Guru
- Kinerja guru dalam melakukan pembelajaran bervisi SETS di sekolah.
- Guru yang tergabung dapat menyusun perangkat pembelajaran.
2. Bagi Peserta didik
- Membuat tulisan majalah dinding, artikel beserta foto atau
gambarnya, memperkenalkan jenis, bentuk, dan dari lingkungan.
- Mengemukakan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
- Peserta didik mampu mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup
ke bentuk teknologi guna kepentingan masyarakat.

16
Ibid.
63
63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat

Tempat penelitian ini adalah di MA Nurul Huda Mangkang yang


terletak di jalan Kyai Gilang II/2 Kauman Mangkang Kulon Semarang.
Suasana belajar pada sekolah ini sangat mendukung karena banyak sumber
belajar. Di lingkungan sekitar MA NU Nurul Huda Semarang, terdapat sawah,
sungai, lapangan rumput, kebun sekolah dengan koleksi beraneka macam
tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar materi lingkungan
melalui pendekatan SETS. Tempat-tempat tersebut dapat dimanfaatkan
sumber belajar alternatif bagi peserta didik dalam pembelajaran biologi materi
pokok lingkungan. Selain itu tidak jauh dari sekolah terdapat kebun binatang
Mangkang Semarang yang dapat dikunjungi peserta didik untuk pembelajaran
tentang materi lingkungan. Karena letak kelasnya diatur sedemikian hingga
jauh dari tepi jalan raya, melalui sarana dan prasarana yang lengkap dan lokasi
yang sangat luas bisa mendukung terciptanya proses pembelajaran biologi
yang baik.
Penelitian ini mengambil tempat di kelas X-C yang terletak pada
deretan kelas bagian atas menghadap arah utara. Suasana kelas yang bersih,
rapi dan udara yang sejuk sehingga suasana belajar nyaman dan
menyenangkan. Jumlah peserta didik 45 yang terdiri dari 21 peserta didik
putra dan 24 peserta didik putri.
Hasil observasi sebelum diadakan tindakan penelitian dengan
mengadakan wawancara dengan guru bidang studi biologi kelas X serta
melihat data dari Bimbingan Konseling (BK). Pada kelas X terdapat 3 kelas
yaitu X-A, X-B, X-C. Dari 3 kelas yang ada, kelas X-C merupakan kelas yang
peserta didiknya nilai rerata ketuntasan belajar biologi belum tercapai. Selain
itu peserta didik mempunyai tingkat hasil belajar tergolong rendah setelah
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan ketika kegiatan awal pembelajaran dimulai
dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik tentang konsep
64

dan materi pelajaran yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Peserta
didik tidak mampu menjawab dengan baik dikarenakan lupa, meskipun ada
yang mencoba menjawab tetapi dengan membuka kembali buku catatannya.
Hal ini disebabkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya dengan
metode ceramah yang dipraktikan guru di depan kelas dan papan tulis.
Penerapan pembelajaran biologi materi pokok lingkungan dengan
pendekatan SETS, peserta didik tampak lebih kreatif, aktif dan mudah
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan materi pokok lingkungan.
Adanya pendekatan SETS peserta didik tampak serius dalam diskusi kelompok
untuk memahami bagaimana mengkaitkan materi pelajaran dengan
menghasilkan bentuk teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat serta
bagaimana dampak negative dan positifnya bagi lingkungan. Beberapa peserta
didik ada yang hanya menggantungkan pada pekerjaan temannya karena
merasa hanya perwakilan kelompok saja cukup. Bagi peserta didik yang
berpotensi dengan mudah mengkaitkan materi pokok lingkungan melalui
pendekatan SETS dan sebagian ada yang memerlukan bimbingan.
B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dan observasi yang telah peneliti lakukan bersama


dengan kolaborator penelitian yaitu guru bidang studi biologi kelas X-C MA
NU Nurul Huda Mangkang Semarang. Setelah diadakan diskusi evaluasi pada
setiap tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ketuntasan
belajar peserta didik, serta bagaimana kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik, pendekatan ini mengefektifkan belajar yang
melibatkan semua indera yang dimiliki peserta didik, yaitu kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi masalah, dan hasil
identifikasi diketahui bahwa kelas X-C MA NU Nurul Huda Semarang
mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran biologi, ditandai dengan
hasil belajar rendah dan tidak mencapai ketuntasan belajar. Pemecahan
masalah diupayakan dengan melakukan pembelajaran menggunakan
65

pendekatan SETS. Selanjutnya guru menyusun perangkat pembelajaran


berupa : Silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, perangkat penilaian unjuk kerja
dan sikap dan soal-soal tes.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I mengacu pada rencana
pembelajaran siklus I, yaitu meliputi 2 kali pertemuan. Pada pertemuan
pertama guru menerangkan materi jika dikaitkan dengan pendekatan
SETS, kemudian peserta didik diajak observasi di lingkungan sekitar
sekolah, lalu mengajak masuk kelas, untuk berdiskusi memahami materi
lingkungan dengan panduan artikel. Peserta didik dibagi menjadi 6
kelompok masing-masing beranggotakan 7-8 peserta didik. Selanjutnya
hasil observasi diprensentasikan melalui diskusi kelas pada pertemuan
kedua, kemudian evaluasi siklus I. Pada siklus I rerata hasil belajar
peserta didik yaitu 62,33 dan kentuntasan belajar mencapai 63 %, ini
berarti peserta didik belum tuntas hasil belajarnya.
b. Siklus II
Pada siklus II, berdasarkan hasil refleksi siklus I dilakukan
pembelajaran dengan langkah-langkah perbaikan tindakan siklus II.
Pembelajaran terdiri atas 3 pertemuan meliputi : pertemuan pertama
peserta didik diajak untuk menyebutkan macam-macam, penyebab
pencemaran lingkungan disekitar sekolah, lingkungan secara global, dan
megkaitkan unsur-unsur SETS pada materi yang dipelajari dengan
kehidupan sehari- hari. peserta didik diajak observasi ke lingkungan
sekitar sekolah untuk melakukan pengamatan pada sungai, selokan,
sawah dan mengambil airnya untuk di uji PH nya serta peserta didik
diajak berpikir mengkaitkan materi dengan unsur SETS kemudian
praktek penjernihan air. Pada pertemuan kedua, dilakukan evaluasi
siklus 2.
66

c. Siklus III
Pada siklus III berdasarkan hasil refleksi siklus II di lakukan
pembelajaran dengan langkah-langkah perbaikan tindakan siklus III.
Pembelajaran terdiri atas 2 pertemuan meliputi : pertemuan pertama guru
menjelaskan kerusakan lingkungan, pemanfaatan daur ulang, peserta
didik diminta merumuskan kerusakan lingkungan, daur ulang dengan
mengkaitkan unsur-unsur SETS dengan panduan arikel serta LKS.
Pertemuan kedua, peserta didik melakukan praktikun pembuatan pupuk
bokashi, pemberian tes siklus III, pengisian tanggapan peserta didik
tentang proses pembelajaran melalui pendekatan SETS.
3. Observasi
Pada tahap observasi dilakukan tes hasil belajar setiap siklus,
penilaian unjuk kerja dan sikap peserta didik, observasi kinerja guru,
observasi aktivitas peserta didik, dan jajak pendapat peserta didik selama
proses pembelajaran melalui curah pendapat. Adapun hasil penelitian
tindakan kelas dapat dilihat pada tabel 4.1,4.2, dan 4.3
a. Tes Hasil Belajar
Analisis terhadap tes hasil belajar peserta didik untuk ranah kognitif
tampak pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Nilai Tes Hasil Belajar Peserta didik ( ranah kognitif )
No Jenis Penilaian Siklus I Siklus II Siklus III

1. Nilai tertinggi 70 85 95
2. Nilai terendah 45 55 60
3 Nilai rata-rata 62,33 69,07 72,91
4 Prosentase ketuntasan 63% 86% 98%
belajar kelas

b. Penilaian Aktivitas Peserta didik ( ranah afektif dan psikomotorik )


Hasil penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam melakukan
unjuk kerja observasi pada pembelajaran materi Lingkungan dapat
dilihat pada Tabel 4.2
67

Tabel 4.2. Nilai aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran


No Keaktifan yang dilakukan peserta didik Siklus I Siklus I Siklus II
1. Mengajukan pertanyaan 37,78% 60% 84,44%
2. Menjawab pertanyaan guru 31,11% 60% 91,11%
3 Mengemukan pendapat 48,89% 64,44% 88,89%
4. Membuat keterkaitan unsure-unsur SETS 62,22% 75,55% 100%

5. Melakukan kegiatan untuk mencari 60% 77,77% 93,33%


pemcehan masalah
6. Membuat laporan 66,67% 75,55% 100%
7. Mempresentasikan hasil kegiatan 62,22% 93,33% 100%
Rata-rata 52,67% 72,37% 93,96%

4. Refleksi
Berdasarkan data hasil tes siklus I menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar peserta didik dari sebelum tindakan dan
sesudah tindakan siklus I. Dengan menggunakan pendekatan SETS
pokok bahasan lingkungan, rerata nilai hasil belajar 62,33 dengan
ketuntasan belajar kelas meningkat dari 63%. Hasil yang dicapai pada
siklus I belum memenuhi indikator dalam penelitian ini yaitu 65 %
C. Pembahasan

1. Siklus I
Kenyataan bahwa hasil belajar peserta didik pada pembelajaran siklus
I dengan kentuntasan 63 % belum dapat mencapai indikator kinerja dalam
pembelajaran. Ada 17 peserta didik yang belum tuntas hasil belajarnya, ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Sebagian peserta didik belum aktif dalam kegiatan observasi di luar
kelas untuk mengamati objek-objek yang digunakan sebagai sumber
belajar . Peserta didik tersebut tidak melakukan sendiri kegiatan
pengamatan dan pencatatan data observasi, tetapi menggantungkan
pada peserta didik lain dalan kelompoknya.
b. Jumlah peserta didik dalam kelompok terlalu besar yaitu 7-8 orang
menyebabkan kecenderungan ada peserta didik yang tidak aktif dalam
68

kelompoknya sehingga kegiatan pembelajaran belum seperti yang


diharapkan.
c. Guru dalam appersepsi tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan
indikator yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran, sehinga
peserta didik kurang memahami hakekat atau tujuan kegiatan observasi
di lingkungan.
d. Sebagian peserta didik kurang bisa memahami materi dengan
pendekatan SETS di mana peserta didik diajak untuk berpikir secara
global untuk memecahkan masalah yang ada dan mengaplikasikan
materi dalam bentuk teknologi serta bagaimana dampak negatip dan
positifnya bagi lingkungan. Peserta didik terbiasa dengan materi yang
disajikan guru dengan metode ceramah.
2. Siklus II
Langkah-langkah perbaikan tindakan pada pelaksanaan pembelajaran
siklus II untuk meperbaiki hasil belajar pada siklus I adalah sebagai
berikut.
a. Dalam appersepsi guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator-
indikator yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik memahami
hakekat atau tujuan yang hendak dicapai setelah proses pembelajaran.
b. Jumlah peserta didik dalam kelompok diperkecil dari 7-8 orang
menjadi 4-5 orang. Hal ini dilakukan agar semua peserta didik dalam
kelompok aktif dan memudahkan koordinasi dalam kelompoknya.
c. Peserta didik melakukan praktikum pencemaran air yaitu dengan
membuat teknologi sederhana alat penjernihan air.
d. Memberi motivasi pada peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran, peserta didik dituntut untuk serius dan teliti dalam
kegiatan observasi, diskusi, tanya jawab, praktikum.
e. Setiap menutup pelajaran guru melakukan penegasan konsep-konsep
penting yang disimpulkan dalam diskusi kelas. Hal ini dilakukan agar
pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep penting pokok
69

bahasan lingkungan yang didapat dalam proses pembelajaran dengan


pendekatan SETS dapat bermakna dan dipahami semua peserta didik.
Langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada
pembelajaran siklus II memberi dampak peningkatan hasil belajar peserta
didik. Hasil tes yang diperoleh setelah pembelajaran siklus II
menunjukkan rerata 69,07 dan 86 % peserta didik mencapai ketuntasan
belajar. Pada siklus II ini masih ada 7 peserta didik yang belum tuntas
hasil belajarnya, sehingga pada siklus III diadakan perbaikan lagi. Agar
pembelajaran dirasa tidak membosankan dan menumbuhkan semangat
belajar peserta didik maka pada siklus III ada kegiatan praktikum.
Pada siklus III ini langkah tindakan untuk menperbaiki siklus II
adalah sebagai berikut
a. Dalam appersepsi guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator-
indikator yang harus dicapai, dengan memberi contoh keterkaitan
SETSnya.
b. Peserta didik melakukan praktikum daur ulang limbah daun untuk di
buat pupuk bokashi
c. Memberi motivasi pada peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran, peserta didik dituntut untuk serius dan teliti dalam
kegiatan observasi, diskusi, tanya jawab, praktikum.
d. Pelaporan hasil observasi, diskusi, praktikum yang mengkaitkan materi
dengan unsur-unsur SETS dibuat secara individu, bukan perkelompok
seperti pada siklus II. Hal ini dilakukan agar setiap peserta didik aktif
dalam melakukan pembelajaran biologi, menghindarkan adanya
peserta didik yang menggantungkan hasil pencatatan dari peserta didik
lain dalam kelompoknya.
e. Setiap menutup pelajaran guru melakukan penegasan konsep-konsep
penting yang disimpulkan dalam diskusi kelas. Hal ini dilakukan agar
pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep penting pokok
bahasan lingkungan yang didapat dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan SETS dapat bermakna dan dipahami semua peserta didik
70

Dengan langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada


pembelajaran siklus III memberi dampak peningkatan hasil belajar peserta
didik. Hasil tes yang diperoleh setelah pembelajaran siklus III
menunjukkan nilai rata-rata 72,91 dan 98% peserta didik mencapai
ketuntasan belajar.
Keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar kelas pada akhir
pembelajaran siklus III disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1) Peserta didik lebih aktif dalam diskusi dan teliti melakukan
observasi atau praktikum yang dipelajari, sehingga pemahaman
peserta didik pada materi pelajaran lebih meningkat.
2) Peserta didik merasa lebih senang dan antusias dalam belajar
karena mendapat suasana baru dalam proses pembelajaran. Peserta
didik yang biasanya duduk di dalam kelas dalam belajar, menjadi
lebih aktif belajar karena pembelajaran yang bervariasi didalam
dan di luar kelas dengan menggunakan pendekatan SETS.
3) Penegasan konsep penting dalam diskusi hasil observasi oleh guru
menjadikan pemahaman peserta didik pada materi pembelajaran
menjadi lebih jelas dan konkret.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dari sebelum dan
setelah tindakan siklus I, siklus II dan siklus III membuktikan bahwa
proses pembelajaran dengan pendekatan SETS membuat peserta didik
memperoleh pengalaman belajar secara langsung, belajar memecahkan
masalah, menghasilkan bentuk teknologi serta mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Pendekatan SETS ini dapat memberikan
alternatif bagi guru dan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran
menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. Pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan SETS memberikan hasil belajar
yang lebih baik dan menguatkan hasil belajar sehingga konsep yang di
pelajari tidak mudah dilupakan.
Peningkatan pemahaman peserta didik terhadap konsep yang
sedang dipelajari sangat dipengaruhi oleh keaktifan dan keterlibatan
71

peserta didik sendiri. Keberhasilan belajar peserta didik ditentukan


oleh keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar
mengajar, belajar harus dilakukan peserta didik secara aktif, baik
individual maupun kelompok, dan guru bertindak sebagai pembimbing
dan fasilitator.
Penilaian ranah psikomotorik diperoleh dengan mengamati
aktivitas peserta didik dalam melakukan observasi, menilai laporan
hasil observasi dan aktifitas siswa saat mendiskusikan hasil observasi.
Aspek-aspek penilaian unjuk observasi adalah :
a) Mengajukan pertanyaan,
b) Menjawab pertanyaan,
c) Mengemukakan pendapat,
d) Membuat keterkaitan unsur-unsur SETS,
e) Melakukan kegiatan untuk mencari pemecahan masalah,
f) Membuat laporan
g) Mempresentasikan hasil kegiatan.
Analisis data keaktifan peserta didik dalam praktek atau
untuk kerja peserta didik dalam kegiatan observasi di lingkungan
sekolah maupun praktikum pencemaran udara dan air, disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan nilai praktek atau unjuk kerja dari siklus I,
siklus II dan siklus III. Pada siklus I rata-rata nilai keaktifan adalah
52,67. Setelah diadakan langkah-langkah perbaikan tindakan pada
siklus II, memberi dampak positif pada peningkatan hasil penilaian
praktek atau unjuk kerja, rata-rata nilai unjuk kerja peserta didik
mencapai 72,37. Pada siklus III rata rata nilai unjuk keaktifan peserta
didik meningkat dari 72,37 menjadi 93,96.
Data hasil penilaian keaktifan peserta didik menunjukkan
peningkatan dari siklus I, siklus II dan siklus III. Dengan pemberian
motivasi oleh guru secara terus menerus pada peserta didik tentang
pengembangan sikap ilmiah dalam proses pembelajaran,
menumbuhkan sikap ilmiah peserta didik dalam setiap siklus
72

pembelajaran. Diharapkan peserta didik akan selalu menjaga dan


mengembangkan sikap ilmiah tidak hanya pada saat proses
pembelajaran, tetapi sikap tersebut tertanam dan direfleksikan dalam
kehidupan sehari-hari serta menghasilkan bentuk teknologi sederhana
diimbangi dampak positif dan negatifnya bagi lingkungan.
Pendapat peserta didik tentang proses pembelajaran dengan
pendekatan SETS, digali dengan memberikan tanggapan peserta didik
pada peserta didik setiap siklus. Dari data analisis tanggapan
pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan SETS lebih
disenangi dan lebih menarik sebagian besar peserta didik. Peserta
didik merasa lebih termotivasi dalam belajar, tetapi ada sebagian kecil
peserta didik yang merasa tidak senang karena dibebani tugas
menyusun laporan hasil observasi. Data pendapat peserta didik juga
menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik lebih memahami
pokok bahasan lingkungan dengan pendekatan SETS.
Peningkatan hasil belajar peserta didik tidak lepas dari peran
guru dalam membimbing proses pembelajaran. Data analisis observasi
kinerja guru dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dalam
pembelajaran pokok bahasan lingkungan dengan menggunakan
pendekatan SETS adalah sebagai berikut.
(1) Kinerja guru sudah sesuai dengan skenario yang disusun dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
(2) Guru melakukan persiapan yang memadai untuk pelaksanaan
pembelajaran, dibuktikan dengan tersedianya perangkat
pembelajaran meliputi : silabus, lembar kerja siswa, perangkat tes,
angket siswa dan lembar observasi.
(3) Melakukan proses pembelajaran dengan baik meliputi tahap
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
(4) Pemilihan metode pembelajaran sesuai dengan materi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran.
73

Faktor kinerja guru yang baik, membawa dampak positif pada


peningkatan kognitif ,afektif, dan pdikomotorik peserta didik dalam
belajar, maka hasil belajar peserta didik menjadi lebih optimal.
Peningkatan hasil belajar peserta didik yang terjadi setelah tindakan
pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III menunjukkan bahwa
pembelajaran biologi dengan pendekatan SETS pada pokok bahasan
Lingkungan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
74

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Deskripsi data dan analisis penelitian tentang “Implementasi Pendekatan
SETS ( Science, Environment, Technology, and Society ) pada Pembelajaran
Biologi ( Studi Tindakan Materi Pokok Lingkungan Kelas X-C MA NU Nurul
Huda Mangkang Semarang), bab I sampai IV maka pada akhir skripsi ini
dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik lingkungan pada pembelajaran biologi dengan pendekatan
SETS, peserta didik diminta menghubungkaitkan antara unsur-unsur SETS
dengan materi pelajaran sehingga peserta didik memperoleh kesempatan
untuk membangun pengetahuan baru, pemahaman, dan pengalaman yang
sebenarnya berlandaskan pada pengetahuan yang dimilikinya, sehingga
peserta didik diajak berpikir secara aktif dengan menghasilkan bentuk
teknologi sederhana yang bermanfaat bagi masyarakat serta
memperhatikan dampak negatife dan positifnya terhadap lingkungan juga
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari sinilah
kemampuan berfikir (kognitif), sikap (afektif), ketrampilan (Psikomotorik)
peserta didik berperan.
2. Keberhasilan penerapan pendekatan pembelajaran melalui pendekatan
Science, Environment, Technology, and Society (SETS) sebagai
pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di MA NU
Nurul Huda Mangkang Semarang ditunjukan dengan adanya perubahan
kemampuan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu
kesiapan dan keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan
adanya peningkatan nilai skor tes akhir dari masing-masing siklus. Hal ini
dapat dilihat dari perolehan skor yang diprosentasekan. Prosentase
peningkatan hasil belajar dari siklus 1, siklus II sampai siklus III yaitu dari
63%, 86%, 98% dan diatas rerata yang ditentukan yaitu 65 %. Sedangkan
peningkatan tes akhir dari siklus I sampai siklus II dapat dilihat dari nilai
rerata pada masing-masing siklus yaitu 62,33 meningkat menjadi 69,07.
75

Pada siklus II dengan nilai rerata 69,07 menjadi 73,91 dan peningkatan
tersebut diatas sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65.
B. Saran
Mengingat pentingnya pendekatan SETS pada pembelajaran biologi untuk
meningkatkan semangat belajar peserta didik, maka peneliti mengharapkan
beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas sebagai
berikut:
1. Pada Guru Biologi
a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar
paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi
tersampaikan secara maksimal.
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami
oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama
dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan.
c. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan SETS pada mata
pelajaran biologi agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada
selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan
secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan semangat dan
mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran
2. Pihak sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena
sesungguhnya kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang akhirnya
76

akan dapat menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi


pekerti luhur, dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak
positif pada perkembangan dan kemajuan sekolah.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penusunan skripsi ini.
Dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini tentunya tidak luput dari
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Saran-saran yang penulis
ungkapkan diatas diharapkan menjadi koreksi dan bagan pertimbangan bagi
MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang.
Peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:


Rineka Cipta 1999.
Ali, M, Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi, Bandung : Angkasa,
1998.
Alqur'an dan Terjemahnya, (Saudi Arabia : Mujamma' Al Malik Fahd Li Thiba'at
Al Mush-haf, Asy-syarif Medinah Munawwarah, 1415H/1994 M.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006.
________________, et.al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
Aryulina, Diah, et.al., Biologi 1 SMA dan MA untuk kelas x KTSP Standar 2006,
Erlangga: PT. Gelora Aksara Pratama, 2007.
Asih, Meningkatkan Motivasi Siswa melalui Pendekatan SETS pada pokok
Bahasan Fungi Kelas X4 Semester II SMA Walisongo Semarang tahun
2007-2008,Skripsi S.I IKIP PGRI Semarang, (Senarang: Fakultas
Pendidikan Biologi, 2008.
Bahri, Syaiful, Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta
:Rineka Cipta, 1997.
Bahri, Syaiful, Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Bahri, Syamsul, Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetesi Guru, Jakarta : Rineka
Cipta, 1994.
Binadja, Achmad, (1999b),Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS dalam Konteks
kehhidupan dan Pendidikan Yang Ada.Makalah ini disajikan dalam
Seminar Lokakarya Pendidikan SETS, Kerjasama antara SEAMEO
RESCAM dan UNNES, 14-15 Desember 1999.
______________, (2000a), SETS dan Pembelajaran Biologi (SETS and Learning
Biology) Makalah disajikan dalam seminar lokakarya pendidikan SETS
untuk biologi diselenggarakan oleh MGMP Biologi kodya Semarang.
______________,(1999a) Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS dalam Konteks
Kehidupan dan Pendidikan yang ada. Makalah ini disajika dalam seminar
lokakarya pendidika SETS, kerjasama antara SEAMEO RESCAM dan
Unnes, Semarang14-15 Desember 1999.
_____________, Cakupan Pendidikan SETS (Science, Environment, Technology,
and Society) untuk Bidang Sains dan Non Sains,Makalah disajikan dalam
seminar Lokakarya Pendidikan SETS, Kerjasama antara SEAMEO
RESCAM dan UNNES,14-15 Desember 1999 Semarang.
_____________, Pembelajaran Biologi dan Evaluasi dalam konteks SETS,
makalah disajikan dalam seminar lokakarya pengembangan bahan
pembelajaran biologi dalam konteks SETS, siselenggarakan oleh
PGBS,Depdinas Jateng, RECSAMAS, dan MGMP Biologi sekaresidenan
Surakarta, 31 Maret 2001.
_____________, Pendidikan SETS (Science, environment, technology and
Society), Penerapannya pada Pengajaran, Seminar Lokakarya Nasional
Pendidikan SETS Untuk Bidang sains dan Non Sains UNNES, Semarang
14-15 Desember 1999.
_____________, SETS Education for the Secondary Level, Regular Course, 04
Oktober-13 November, 1999.
Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis portofolio Biologi,
Bandung : PT Genesindo, 2003.
Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi,
Bandung: Genesindo, 2003.
Darsono, Max, et.al., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP PGRI, 2001.
Depdikbud, Perangkat Pembelajarn Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA, Jakarta: Balitbang Depdiknas,
2006.
Depdiknas, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA
dan MA, Jakarta: Depdiknas, 2003.
Dokumen MA NU Nurul Huda Tahun Ajaran 2007-2008.
Dwijoseputro,D, Ekologi Manusia dengan Lingkungannya, Jakarta: Erlangga,
1999.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II, Yogyakarta : Yayasan Fak. Psikologi
UGM, 1993.
HamaIik, Oemar, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bumi
Aksara:Bandung, 2000.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi aksara, 2007.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran, 12/8/2008.
http://images.google.co.id/edukasi.DG/5/9/2008
http://www.geocities.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf, 12/8/2008.
http://www.geocities.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf, 26/9/2008.
http://www.KTSP/IPA/MA.co.id/phtml,23/9/2008.
http://www.metode.SETS.co.id/phtml.01/06/08.
http://www.walhi.or.id/attachment/.jpg 23/6/2007.
http:www.pdpersi.co.id/images/news/content/sampah.jpg,23/5/2007
Ihsan, Fuad, Dasar Kependidikan Komponen MKDK, Jakarta : Rhineka Cipta,
2005.
Isna Mulyani, Meningkatkan Aktinitas Belajar Belajar dengan Pendekatan SETS
pada Pokok bahasan pencemaran Lingkungan di Kelas X-4 Semester II
Abdi Negara Karang Tengah Tahun 2007-2008, Skripsi S.I IKIP PGRI
Semarang, Semarang: Fakultas Pendidikan Biologi, 2008.
Jauhari, Hari Muchtar, Fiqih Pendidikan, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005.
M.U, Usman, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: PT.Remaja Rosdakaryaa,2002.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Maskur, Pengaruh Pendekatan Pembelajaran SETS Terhadap Hasil Belajar pada
Materi Kegunaan Tumbuhan Siswa Kelas II Semester I SD Al-Hikmah
kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun Pelajar 2006-2007, Skripsi
PGSD IKIP PGRI Semarang, Semarang: PGSD,2007.
Mudhofir, Teknologi Instruksional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999.
Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol
Ila al Manahij Wa Turuqu al Tadris, Mekkah: Darul Liwak, t.t.
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Rosdakarya, 2000.
Mujiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan
Implementasi, Bandung : remaja Rosdakarya, 2003
__________, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan KBK, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005.
Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran
Biologi, Jakarta: CV.Irfandi Putra, 2003.
Nasution, S, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999.
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990.
Panitia Sertifikasi Guru (PSG) LPTK Rayon IAIN Walisongo Semarang, Modul
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SD/MI, SMP/MTS, dan SMA, (Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas, 2006.
Rochiati wiriaatmadja, Metode Penelitian tindakan kelas,untuk meningkatkan
kualita skinerja guru dan dosen, Bandung : PT Remaja rosdakarya,2005.
Rosdijati, Nani, Kegiatan Belajar Mengajar Efektif, Semarang:Depdiknas,2006.
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka
Cipta, 2002.
Soenaryo,S.H, Al Quran dan Terjemahan, Depag RI Jakarta, 2002.
Supriyadi, Panduan Belajar biologi kelas 12 IPA SMA, Primagama: Smart
solution, 2006.
T. Morgan, Cliffot, Introduction To Psycology, New york:Mc Grow Hill Bokk
Company,1971.
Udin S.Winataputra, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2001.
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Ed. 1, Jakarta: Kencanaaa, 2004.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitriani Mubarokah


Tempat / Tanggal Lahir : Pemalang, 11 Juni 1986
Alamat Asal : Ds. Meteseh Krajan Barat RT 02 RW 01 Kec.Boja
Kab. Kendal

Jenjang Pendidikan :
1. MI NU Nurul Huda 01 Boja Lulus Tahun 1998
2. MTs Al Ma’arif NU Boja Lulus Tahun 2001
3. MAN Pemalang Lulus Tahun 2004
4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2004

Semarang, 22 Januari 2009

Penulis,

Fitriani Mubarokah
043811153/3104153
SILABUS

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


SATUAN PENDIDIKAN : MA NU NURUL HUDA SEMARANG
KELAS/ SEMESTER : X/ 2
Standar Kompetensi : 4.Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem
KOMPENTENSI INDIKATOR MATERI PENGALAMAN ASPEK ALOKASI SARANA/ PRODUK
DASAR POKOK BELAJAR PENILAIAN WAKTU SUMBER BELAJAR
BELAJAR
4.3 Peserta didik - Peserta didik A. Perubahan - Melakukan kajian Jenis tagihan: 2 x 45’ - Buku paket - Koleksi
dapat mampu lingkungan pustaka dari - Tugas Biologi produk
mengkaitkan mengidentifikasi - Keseimbangan berbagai sumber kelompok kelas X. penugasan
unsur-unsur contoh-contoh lingkungan untuk menemukan - Performans - LKS tentang (laporan
SETS dalam perubahan - Perubahan contoh-contoh - Soal subyektif konsep pengamatan
materi pokok lingkungan yang lingkungan perubahan lingkungan dan diskusi
lingkungan yang terjadi akibat akibat alam lingkungan - Artikel kelompok)
dipelajari dengan kegiatan manusia. dan kegiatan - Melakukan tentang - Membuat
contoh kehidupan - Peserta didik manusia identifikasi masalah contoh-
nyata yaitu mampu - Dampak dampak adanya lingkungan contoh
tentang kegiatan mengidentifikasi perubahan perubahan dari internet kerusakan
manusia dan berbagai dampak lingkungan lingkungan bagi / media lingkungan
perkembangan akibat aktivitas lingkungan dan cetak. dengan
teknologi yang manusia masyarakat. -Wijaya Jati, dikatkan
mempengaruhi - Peserta didik - Mendiskusikan Aktif dengan
kerusakan atau mampu prinsip Biologi SETS
kelestarian menganalisis keseimbangan pelajaran
lingkungan. pengaruh bahan lingkungan biologi
pencemaran - Mendiskusikan untuk
terhadap keterkaitan unsur - SMA/MA,
organisme tertentu unsur SETS dalam Ganeca,200
materi yang di 7
pelajari dengan
contoh kehidupan
nyata yaitu tentang
kegiatan manusia
dan perkembangan
teknologi serta
pengaruhnya
terhadap
perubahan
lingkungan

B. Etika
Lingkungan

a.Mengidentifikasi - Prinsip-prinsip a. Mendiskusikan a. Jenis tagihan 4 x 45


upaya manusia yang dapat tentang prinsip- : tugas
dalam pengelolaan menuntun prinsip yang dapat kelompok
lingkungan hidup sikap manusia menuntun sikap b.Bentuk
yang sesuai dalam manusia dalam instrumen :
dengan prindip menerapkan menerapkan etika Soal subyektif
etika lingkungan etika lingungan. c. Contoh
b. Menjelaskan lingkungan. b. Mendiskusikan Instrumen:
tujuan -Upaya manusia tujuan pengelolaan Jelaskan usaha-
penggelolaan dalam lingkungan hidup. usaha yang
lingkungan hidup pengeloolaan c. Disajikan suatu dapat dimulai
c. Menjelaskan lingkungan kasus, misalnya dari dirimu
beberapa yang hidup yang penyelundupan sendiri dalam
dapat menuntun sesuai dengan hewan langka. menerapkan
sikap manusia prinsip etika Menganalisis prinsip etika
dalam menerapkan lingkungan bagaimana lingkungan!
etika lingkungan -Tujuan tanggapan dan cara Jelaskan
d. menjelaskan pengelolaan pemecahan beberapa
keterkaitan unsur- lingkungan masalah contoh usaha
unsur SETS hidup dihubungkan manusia
dalam materi yang dengan etika dalam
dipelajari dengan lingkungan. memperbaiki
contoh kehidupan d. mendiskusikan kualitas
e. Menjelaskan keterkaitan unsur- lingkungan
kegiatan manusia unsur SETS dalam yang sesuai
dan penggunaan materi yang dengan prinsip
teknologi yang dipelajari dengan etika
sesuai dengan contoh kehidupan lingkungan
prinsip etika nyata yaitu tentang
lingkungan dan kegiatan mansusia
pengaruhnya bagi dan penggunaan
kelestarian teknologi yang
lingkungan. sesuai dengan
prinsip etika
lingkungan dan
pengaruhnya bagi
kelestarian
lingkungan.

C. Pencemaran
lingkungan
(pencemaran
udara, air,
a. Melakukan taah, suara )
percobaan untuk 1. penyebab a. Melakukan Tugas tagihan : 3 x 45 menit
menemukan pencemaran percobaan untuk Tugas
penyebab 2. Dampak menguji kelompok
pencemaran udara pencemaran pencemaran udara Bentuk
b. Melakukan bagi makhluk terhadap bumi dan Instrumen:
percobaan untuk hidup membuat laporan Soal Subyektif
menguji pengaruh 3. Upaya ilmiahnya Contoh
pencemaran udara mengatasi b. Melakukan Instrumen:
terhadap bumi. pencemaran percobaan untuk Apa yang akan
c. Menjelaskan menguji pengaruh terjadi bila
upaya yang pencemaran udara suhu atmosfer
dilakukan manusia terhadap bumi bumi terus
untuk mengatasi c.Mediskusikan mengalami
pencenaran udara upaya mengatasi peningkatan
d. Menjelaskan pencemaran udara
keterkaitan unsur- d. Mendiskusikan
unsur SETS dalam keterkaitan unsur-
materi yang unsur SETS dalam
dipelajari dengan materi yang
contoh kehidupan dipelajari dengan
nyata yaitu tentang contoh kehidupan
kegiatan manusia nyata yaitu tentang
dan penggunaan kegiatan manusia
teknologi yang dan penggunaan
menyebabkan teknologi yang
polusi udara atau menyebabkan
untuk mengatasi polusi udara
polusi udara e. Melakukan
e. Melakukan percobaan
percobaan untuk pencemaran air
mengetahui dengan membuat
pengaruh instalasi a. Jenis tagihan
pencemaran air penjernihan air dan : Tugas
terhadap membuat laporan kelompok
kehidupan ilmiahnya. b. Bentuk
organisme. f. Mediskusikan Instrumen :
f. Menjelaskan tentang upaya- Soal subyektif
penyebab upaya untuk c. Contoh
pencemaran air. mengatasi Instrumen :
g. Menjelaskan pencemaran air. Sebutkan
pengaruh g.Melalui tugas contoh-contoh
pencemaran air rumah membuat polutan air
terhadap tulisan yang kalian
organisme ilmiah/rangkuman ketahui !
h. Menjelaskan tentang polusi Apakah
upaya yang tanah dan bunyi dampak
dilakukan manusia meliputi pencemaran
untuk mengatasi penyebaba dan air bagi
pencemaran air dampak yang di organisme
i. Merangkum timbulkannya. perairan?
informasi tentang j. Menjelaskan Buatlah
polusi tanah dan keterkaitan unsur- rangkuman
bunyi unsur SETS dalam tentang polusi
j. Mediskusikan materi yang tanah dan
keterkaitan unsur- sipelajari dengan suara dengan
unsur SEYTS contoh kehidupan disertai
dalam materi yang nyata yaitu tentang keterangan
dipelajari dengan kegiatan manusia keterkaiatan
contoh kehidupan dan penggunaan antar unsur-
nyata tentang teknologi yang unsur
kegiatan manusia menyebabkan SETSnya
dan penggunaan polusi air atau
teknologi yang untuk mengatasi
menyebabkan polusi air
polusi air atau
untuk mengatasi
polusi air

KOMPETENSI INDIKATOR MATERI PENGALAMAN ASPEK ALOKASI SARANA/ PRODUK


DASAR POKOK BELAJAR PENILAIAN WAKTU SUMBER BELAJAR
BELAJAR
4.4 peserta didik - peserta didik - Daur Ulang a. Melakukan Jenis tagihan: 4 x 45’ - LKS - Laporan
mampu mampu medata limbah pengamatan di - Tugas - Buku paket individu.
mendeskripsikan jenis-jenis limbah 1. Jenis-jenis lingkungan sekitar individu Biologi -
pemanfaatan daur organik yang dapat bahan buangan sekolah untuk - Tugas kelas X
ulang limbah si manfaatkan yang dapat mendata jenis-jenis kelompok - Artikel
untuk melalui proses atau yang bahan buangan. - Ulangan tentang
kepentingan daur ulang. sukar didaur b. Mendiskusikan tertulis masalah
kehidupan dan - peserta didik ulang. keutungan atau -Portofolio lingkungan
menghubungkan mampu 2. Keuntungan kerugian yang dari internet
unsur-unsur mendeskripsikan yang diperoleh ditimbulkan bahan / media
SETS serta pemanfatan dari daur buangan. cetak.
bentuk teknologi limbah di sekitar ulang limbah c. Mendiskusikan -Wijaya Jati,
yang manfaatnya lingkungan tempat 3. Kerugian keterkaitan unsur- Aktif
bagi lingkungan tinggal/ sekitar yang unsur SETS dalam Biologi
dan kehidupan sekolah. ditimbulkan materi yang pelajaran
manusia. - peserta didik oleh bahan dipelajari dengan biologi
mampu buangan yang contoh kehidupan untuk
menjelaskan sukar didaur nyata yaitu tentang SMA/MA,
keterkatan unsur- ulang hubungan antara Ganeca,200
unsur SETS dalam 4. Cara-cara kegiatan manusian 7
materi yang di pemusnahan perkembangan
pelajari dengan sampah teknologi dengan
contoh kehidupan 5. Pentingnya masalah sampah
nyata tentang pemanfaatan dan dampaknya
hubungan antara daur ulang bagi lingkungan .
kegiatan manusia, untuk d. Melakukan poses
perkembangan kelesarian membuat pupuk
teknologi dengan lingkungan bokashi
masalah sampah 6. Tindakan 4R e. Membuat produk
dan dampaknya 7. Cara dari barang bekas
bagi lingkungan membuat lainnya.
- peserta didik pupuk bokashi f. Membuat tulisan
mampu mendesain ilmiah tentang
dan membuat pentingnya
produk barang pemanfaatan daur
hasil proses daur ulang limbah untuk
ulang kelestarian
- peserta didik lingkungan hidup
mamapu
berargumentasi
mengeai
pentingnya daur
ulang limbah
untuk kelestarian
lingkungan
- peserta didik
mampu
menjelaskan
keterkaitan SETS
dalam materi yang
dipelajari dengan
contoh kehidupan
nyata yaitu tentang
teknologi daur
ulang limbah dan
manfaatnya untuk
kelestarian
lingkungan
LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
MA NU NURUL HUDA SEMARANG
TERAKREDITASI
No: Kw.11.4/4/PP.03.2/625.33.03/2005 NSM: 312337416280
Alamat: Jl. Kyai Gilang II/2 Kauman Mangkang Kulon Semarang
Telp / Fax (024) 8663945 KP 50155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester :X
Alokasi waktu : 3x 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar kompetensi : 4.2 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan
materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem.
Kompetensi Dasar : 4.3 Peserta didik dapat mengkaitkan unsur-unsur SETS dalam materi
pokok lingkungan yang dipelajari dengan contoh kehidupan nyata
yaitu tentang kegiatan manusia dan perkembangan teknologi yang
mempengaruhi kerusakan atau kelestarian lingkungan.
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat memahami dan membuat bentuk teknologi sederhana
setelah pembelajaran dengan pendekatan SETS.
I. Indikator Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi contoh-contoh perubahan lingkungan yang terjadi akibat
kegiatan manusia.
2. Siswa mampu mengidentifikasi dampak adanya perubahan lingkungan bagi lingkungan
sendiri.
3. Siswa mampu mengidentifikasi dampak adanya perubahan lingkungan bagi lingkungan itu
sendiri dan masyarakat.
4. Siswa mampu menjelaskan prinsip keseimbangan lingkungan.
5. Siswa mampu menjelaskan macam-macam kegiatan manusia yang merugikan lingkungan.
6. Siswa mampu menjelaskan keterkaiatn unsur-unsur SETS dalam materi yang dipelajari
dengan contoh kehidupan nyata yaitu tentang kegiatan manusia dengan perkembangan
teknologi serta pengaruhnya terhadap perubahan.
7. Siswa mampu mengidentifikasi upaya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup yang
sesuai dengan prinsip etika lingkungan.
8. Siswa mampu menjelaskan tujuan pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan prinsip
etika lingkungan.
9. Siswa mampu menjelaskan beberapa prinsip yang dapat menuntun sikap manusia dalam
menerapkan etika lingkungan.
10. Siswa mampu menjelaskan penyebaran fauna di Indonesia.
II. Materi Pembelajaran
a. Pengertian keseimbangan lingkungan.
b. Perubahan lingkungan akibat alam dan kegiatan manusia.
c. Dampak perubahan terhadap.
d. Pengertian etika lingkungan.
e. Upaya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan prinsip etika
lingkungan.
f. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup.
III. Metode Pembelajaran
1. Observasi/ pengamatan di lingkungan sekitar sekolah.
2. Observasi/pengamatan di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.
3. Studi literatur dari buku teks.
4. Diskusi kelas.
5. Pendekatan SETS
6. Artikel
Pertemuan ke-I (2 x 45’)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTU
A. Pendahuluan - Absensi - Berkonsentrasi dan 10’
- Guru menggali pengetahuan menjawab pertanyaan
awal peserta didik dengan guru
pertanyaan yang mengarah
pada materi.
- Menjelaskan indikator
pencapaian kompetensi
pembelajaran.
- Guru menunjukkan artikel
atau gambat tentang
kerusakan hutan lindung dan
memberi pertanyaan tentang
akibat hutan lindung dan
memberi pertanyaan tentang
akibat penebangan hutan
besar-besaran
- Guru menjelaskan hubungan
kegiatan manusia dan
kerusakan hutan dengan
mengkaitkan unsur-unsur
SETS
B. Kegiatan Inti - Berdasarkan ide pokok - Konsentrasi pada 20’
pendahuluan peserta didik penjelasan guru, dan
diajak untuk mendefinisikan mengemukakan
pengertian keseimbangan pendapat masing-
lingkungan. masing.
- Mengatakan pada peserta - Menjawab pertanyaan
didik bahwa mereka dapat guru tentang prinsip 45’
menemukan jawaban atas keseimbangan
permasalahan tersebut - Melakukan diskusi
melalui kegiatan diskusi.
- Membagi peserta didik
dalam kelompok diskudi
yang terdiri dari 6 orang.
Kelompok A, B, C, dan D.
Bila lebih dari 4 kelompok
dinamakan A-1, B-1, C-1, D-
1 dan seterusnya.
- Sebelum melakukan diskusi ,
guru melakukan tanya jawab
tentang prinsip
keseimbangan lingkungan.
- Membagi Lembar Diskusi
Peserta didik (LDP) kepada
Peserta didik dengan
masalah yang berbeda-
bedapada tiap kelompok.
- Meminta peserta didik
mendiskusikan materi
dengan keterkaitan unsur-
unsur SETS yang lain.
-Membimbing Peserta didik
dalam diskusi dan
menemaptkan siri sebagai
fasilitator
-melakukan penegasan konsep
dan memberi tambahan yang
diperlukan.
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik - Menarik kesimpulan 15’
menarik kesimpulan pelajaran hari itu.
pelajaran hari itu. - Menganalisa
- Mengajak Peserta didik pembelajaran yang
menganalisis pembelajaran sudah ditempuh
yang sudah di tempuh dikaitkan dengan
dengan pendekatan SETS. pendekatan SETS
- Penilaian proses - Menulis tugas dari
pembelajaran. guru.
- Memberi tugas kelompok
untuk membuat laporan
kerusakan lingkungan
dengan disertai keterkaitan
unsur-unsur SETSnya
Pertemuan ke-II (2 x 45’)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WKT
A. Pendahuluan - Berdoa untuk memohon - Mendengarkan 10’
ilmu yang bermanfaat penjelasan guru
- Absensi peserta didik. - Menjawab pertanyaan
- Guru memeriksa kesiapan dengan mengkaitkan
siswa dalam kegiatan kehidupan sehari-hari
presentasi dan diskusi. - Mendiskusikan dan
- Menjelaskan hubungan menjawab pertanyaan
kerusakan lingkungan dan guru
etika lingkungan dengan
mengkaitkan unsur-unsur
SETS di dalamnya.
- Mengajukan pertanyaan
tentang maksud bahwa
manusia menentuka kualitas
lingkungan.
B. Kegiatan Inti - Mengatakan pada peserta - Kelompok yang 20’
didik bahwa nereka dapat ditunjuk maju
menemukan jawaban atas presentasi, dan
permasalahan Etika kelompok lain aktif
Lingkungan, upaya dan dalam diskusi untuk
tujuan manusia dalam menanggapi presentasi.
pengelolaan lingkungan - Mediskusikan materi
hidup sesuai prinsip dengan keterkaitan
lingkungan. unsur-unsur SETS yang
- Melakukan tanya jawab lain
tentang prinsip etika - Mencatat konsep
lingkungan dan tujuan penting kesimpulan
pengelolaan lingkungan. diskusi kelas.
- Membagi peserta didik
dalam kelompok diskusi
yang terdiri dari 4 orang.
- Membagi Lembar Diskusi
Peserta didik (LDP) kepada
peserta didik.
- Meminta peserta didik
mendiskusikan materi
dengan keterkaitan unsur-
unsur SETS yang lain.
- Mengarahkan diskusi dan
menempatkan diri sebagai
fasilitator.
- Melakukan penegasan
konsep dan memberi
keterangan tambahan yang
diperlukan.
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik - Menjawab pertanyaan 15’
menganalisis pembelajaran dari guru.
yang sudah ditempuh -Menganalisis
dikaitkan dengan pendekatan pembelajarn yang sudah
SETS. ditempuh dikaitkan
- Memberi soal tes evaluasi dengan SETS 30’
Siklus I
IV. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Buku paket Biologi SMA kelas X bantuan Pemkot Semarang.
2. Buku Biologi SMA 1, penerbit ESIS
6. Lingkungan sekitar sekolah seperti : sawah, sungai, kebun, lapangan rumput.
7. Soal-soal tes tertulis.
8. Angket siswa.
9. Papan tulis.
10. Kaca pembesar/ loop.

V. Penilaian
1. Penilaian afektif : a. Keaktifan siswa dalam observasi dan diskusi kelompok
b. Kerjasama dalam kelompok.
2. Praktek/ Psikomotorik : Keterampilan (mengamati, mendata, menyimpulkan, dan
presentasi dalam diskusi).
3. Penilaian kognitif :Tes tertulis dengan soal-soal pilihan ganda.
4. Penilaian program :Keserasian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui
observasi proses oleh observer.
LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
MA NU NURUL HUDA SEMARANG
TERAKREDITASI
No: Kw.11.4/4/PP.03.2/625.33.03/2005 NSM: 312337416280
Alamat: Jl. Kyai Gilang II/2 Kauman Mangkang Kulon Semarang
Telp / Fax (024) 8663945 KP 50155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II
Mata Pelajaran :
Biologi
Kelas/Semester X :
Alokasi waktu :
4x 45 menit (4jam pelajaran)
Standar kompetensi :
4.2 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan
materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem.
Kompetensi Dasar : 4.3 Peserta didik dapat mengkaitkan unsur-unsur SETS dalam materi
pokok lingkungan yang dipelajari dengan contoh kehidupan nyata
yaitu tentang pencemaran lingkungan.
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat memahami materi dan membuat bentuk teknologi
sederhana setelah pembelajaran dengan pendekatan SETS.

I. Indikator Pembelajaran
a. Siswa mampu melakukan percobaan untuk menguji pengaruh pencemaran.
b. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran
c. Siswa mampu menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap bumi.
d. Siswa mampu menjelaskan upaya yang dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran.
e. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan unsur-unsur SETS dalam materi yang dipelajari
dengan contoh kehidupan nyata yaitu tentang kegiatan manusia dan penggunaan teknologi
yang menyebabkan pencemaran atau untuk mengatasi pencemaran

II. Materi Pembelajaran


a. Pengertian Pencemaran
b. Penyebab pencemaran
c. Macam-macam pencemaran
d. Dampak pencemaran
e. Usaha manusia mengatasi pencemaran

III. Metode Pembelajaran


a. Pendekatan SETS
b. Pengamatan atau observasi di sekitar sekolah
c. Pengamatan atau observasi di lingkungan rumah
d. Studi leteratur
e. Diskusi
f. Praktikum

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan ke-III (2 x 45’)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WAKT
DIDIK U
A.Pendahuluan - Absensi - Berkonsentrasi dan 10’
- Guru menggali pengetahuan menjawab pertanyaan
awal peserta didik dengan guru
pertanyaan yang mengarah
pada materi.
- Menjelaskan indikator
pencapaian kompetensi
pembelajaran.
- Menunjukkan artikel
pemanasan global
- Menjelaskan hubungan
artikel dengan mengkaitkan
unsur-unsur SETS
B. Kegiatan Inti - Berdasarkan ide pokok - Konsentrasi pada 20’
pendahuluan peserta didik penjelasan guru, dan
diajak untuk mendefinisikan mengemukakan
pengertian pencemaran. pendapat masing-
- Membagi peserta didik masing.
kedalam kelompok diskusi - Berkumpul dalam
dengan panduan LKS I-III. kelompok diskusinya 45’
Peserta didik dibagi 6 dan salng membagi
kelompok, kelompok 1dan 2 tugas
menyelesaikan LKS I, - Mendiskusikan materi
kelompok 3dan 4 dengan keterkaitan SETS
menyelesaikan LKS II, dan Yang lain
kelompok 5,6 menyelesaikan - Melakukan kegiatan
LKS III. sesuai dengan LKS dan
- Membimbing peserta didik berdiskusi dalam
dalam kegiatan . kelompok
- guru mempertanyakan
tentang penyebab - Mendata hasil
pencemaran udara dan usaha kegiatan dan menjawab
mengatasinya. pertanyaan dalam LKS
- Mempresentasikan hasil
kegiatannya, kelompok
lain menyimak dan
menaggapi
C. Penutup - Bersama-sama siswa 15’
menarik kesimpulan - Menarik kesimpulan
pelajaran hari itu. - Menganalisis
- Mengajak peserta didik pembelajaran yang
menganalisis pembelajaran sudah di tempuh
yang sudah ditempuh dikaitkan dengan
dikaitkan dengan pendekatan pendekatan SETS
SETS
- Memberi tugas pada peserta
didik untuk membuat laporan
praktikum

Pertemuan ke-IV (2 x 45’)


LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WK
DIDIK T
A. Pendahuluan - Berdoa untuk memohon ilmu - Mendengarkan 10’
yang bermanfaat penjelasan guru
- Absensi peserta didik - Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tujuan pelajaran dengan mengkaitkan
dan rencana kegiatan hari itu kehidupan sehari-hari
- Menunjukan artikel pencemaran
air.
- Menjelaskan hubungan
pencemaran air dan idustri
dengan mengkaitkan unsur-
unsur SETS didalamnya
- Meminta peserta didik untuk
merumuskan tentang polusi air
B. Kegiatan Inti - Membagi peserta didik kedalam - Kelompok yang 70’
kelompok diskusi yang terdiri ditunjuk maju
dari 6 kelompok. presentasi, dan
- Membagi LKS dengan tugas kelompok lain aktif
yang berbeda-beda kepada dalam diskusi untuk
masing-masing kelompok menanggapi presentasi.
- Meminta peserta didik - Mencatat konsep
mendiskusikan materi dengan penting kesimpulan
unsur-unsur SETS diskusi kelas.
- Membimbing peserta didik - Melakukan kegiatan
untuk praktikum pejernihan air sesuai LKS yang diberi
- melakukan pengumpulan data dan berdiskusi dalam
yang diperlukan sesuai tugas kelompok.
dalam LKS. - Mendiskusikan materi
-Menunjuk satu kelompok untuk dengan unsur-unsur
presentasi hasil praktikum SETS yang lain.
penjernihan air pada materi - Membuat laporan hasil
pencemaran lingkungan . kegiatan
-Mengarahkan diskusi kelas untuk - Menganalis.
menyimpulkan pencemaran air

C. Penutup - Menutup pelajaran dengan - Menjawab pertanyaan 10’


memantapkan pemahaman pelajaranya yang sudah
pencemaran dan menarik ditempuh dikaitkan
kesimpulan pelajaran hari itu. dengan pendekatan
- Memberi tugas pada peserta SETS
didik untuk menyusun laporan - menganalisis
dan menganalisis pembelajaran pembelajaran yang
yang dikaitkan dengan SETS sudah di tempuh
dikaitkan dengan
pendekatan SETS
- TES Evaluasi siklus 2 - menjawab soal 30

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Buku Biologi SMA dan MA untuk kelas X KTSP Standar 2006, Erlangga:PT.Gelora Aksara
Pratama, 2007.
b. Buku Biologi SMA 1, penerbit ESIS
c. LKS Pencemaran
d. Alat-alat dan bahan praktikum pencemaran air : indikator pH, bermacam-mcam sampel air,
kaca pembesar, bulu burung, air, minyak goreng, stopwach, mikroskop, baskom plastik,
sendok, gelas ukur, detergen, pipet tetes, pupuk cair, air sawah yang diperkirakan
mengandung ganggang, ikan dan lain-lain.
e. Lingkungan sekitar sekolah seperti : sawah, sungai, kebun, lapangan rumput
f. Soal-soal tes tertulis
g. Papan tulis

VI. Penilaian
a. Penilaian afektif :1.Keaktifanpeserta didik dalam observasi dan diskusi kelompok
2. Kerjasama dalam kelompok.
b. Praktek/ Psikomotorik : Keterampilan (mengamati, mendata, menyimpulkan dan presentasi
dalam diskusi).
c. Penilaian kognitif :Tes tertulis dengan soal-soal pilihan ganda.
d. Penilaian program : Keserasian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui
observasi proses oleh observer.

VII. Penanggung Jawab

Semarang, 25 Mei 2008

Guru Praktikan Guru mata pelajaran

Fitriani Mubarokah Puji Handayani


Mengetahui,
Kepala MA Nurul Huda Semarang

Drs. H. Sudarno
NIP.150266716
LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
MA NU NURUL HUDA SEMARANG
TERAKREDITASI
No: Kw.11.4/4/PP.03.2/625.33.03/2005 NSM: 312337416280
Alamat: Jl. Kyai Gilang II/2 Kauman Mangkang Kulon Semarang
Telp / Fax (024) 8663945 KP 50155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS III
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X
Alokasi waktu : 4x 45 menit (4jam pelajaran)
Standar kompetensi : 4.2Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan
materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem.
Kompetensi Dasar : 4.3 Siswa mampu mendeskripsikan pemanfaatan daur ulang limbah
untuk kepentingan kehidupan dan menghubungkan unsur-unsur
SETS serta bentuk teknologi yang manfaatnya bagi lingkungan dan
kehidupan manusia.

I. Indikator Pembelajaran

g. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis bahan buangan yang dapat dimanfaatkan tanpa proses
daur ulang dan dengan proses daur ulang
h. Siswa mampu menjelaskan keuntungan yang diperoleh dari bahan buangan yang dapat
didaur ulang
i. Siswa mampu menjelaskan dampak negatif yang ditimbulkan bahan buangan.
j. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan unsur-unsur SETS dalam materi yang dipelajari
dengan contoh kehidupan nyata yaitu tentang hubungan antara kegiatan manusia,
perkembangan teknologi dengan masalah sampah dan dampaknya bagi lingkungan.
k. Siswa mampu melakukan proses daur ulang ssehingga menjadi barang yang dapat
dimanfaatkan.
l. Siswa mampu membuat produk barang hasil daur ulang
m. Siswa mampu menjelaskan pentingnya pemanfaatan daur ulang untuk kelestarian
lingkungan.
n. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan unsur-unsur SETS dalam materi yang dipelajari
dengan contoh kehidupan nyata yaitu tentang teknologi daur ulang limbah dan manfaatnya
untuk kelestarian lingkungan.
.
II. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis bahan buangan
b. Keuntungan yang diperoleh dari daur ulang limbah.
c. Kerugian yang ditimbulkan oleh bahan buangan yang sukar didaur ulang
d. Tindakan 4R
e. Pentingnya pemanfaatan daur ulang untuk kelestarian lingkungan
f. Pembuatan pupuk kompos

III. Metode Pembelajaran


b. Pendekatan SETS
c. Pengamatan atau observasi di sekitar sekolah
d. Pengamatan atau observasi di lingkungan rumah
e. Studi leteratur
f. Diskusi
g. Praktikum
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-V(2 x 45’)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN WAKTU
PESERTA DIDIK
A. Pendahuluan - Absensi - Berkonsentrasi dan 10’
- Guru menggali pengetahuan menjawab pertanyaan
awal peserta didik dengan guru
pertanyaan yang mengarah - Menjawab pertanyaan
pada materi. dengan mengkaitkan
- Menjelaskan indikator kehidupan sehari-hari
pencapaian kompetensi - Mengingat pelajaran
pembelajaran. yang lalu tentang
- Menunjukkan artikel tentang polusi
bencana tanah longsor di TPS - Merumuskan
Leuwigajah dan memberi pertanyaan tentang
pertanyaan tentang penyebab polutan
bencana tersebut
- Menjelaskan hubungan
kegiatan manusia dan
peristiwa tanah longsor di
TPS Leuwigajah dengan
mengkaitkan unsur-unsur
SETS di dalamnya
- Tanya jawab tentang sampah
sebagi polutan
- Mengarahkan pertanyaan
pada peserta didik

B. Kegiatan inti - Membagi peserta didik - Peserta didik 20’


kedalam kelompok diskusi melakukan kegiatan
dengan panduan LKS I-III. pengamatan di
Peserta didik dibagi 6 lingkungan sekitar
kelompok, kelompok 1dan 2 sekolah sesuai dengan
menyelesaikan LKS I, LKS dan berdiskusi
kelompok 3dan 4 dalam kelompok.
menyelesaikan LKS II, dan - Mendiskusikan 45’
kelompok 5,6 menyelesaikan keterkaitan materi
LKS III. dengan unsur-unsur
- Membagi LKS kepada dan SETS yang lain.
menerangkan cara kerjanya - Membuat laporan hasil
- Meminta peserta didik kegiatan dan menjawab
mediskusikan keterkaitan pertanyaan dalam LKS
materi dengan unsur-unsur dan berdiskusi dalam
SETS yang lain kelompok
- Membimbing peserta didik - Mendiskusikan
melakukan pengumpulan data keterkaitan materi
yang diperlukan sesuai tugas dengan unsur-unsur
di dalam LKS SETS yang lain.
- Melakukan penegasan konsep - Membuat laporan hasil
dan memberi keterangan kegiatan dan menjawab
tambahan yang diperlukan pertanyaan dalam LKS
- Mendata hasil
kegiatan dan menjawab
pertanyaan dalam LKS
- Mempresentasikan
hasil kegiatannya,
kelompok lain
menyimak dan
menaggapi.
C. Penutup - Bersama-sama peserta didik
menarik kesimpulan pelajaran - Menarik kesimpulan 15’
hari itu. - Menganalisis
- Mengajak peserta didik pembelajaran yang
menganalisis pembelajaran sudah di tempuh
yang sudah ditempuh dikaitkan dengan
dikaitkan dengan pendekatan pendekatan SETS
SETS
- Menyuruh peserta didik untuk
membuat laporan

Pertemuan ke-VI (2 x 45’)


LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA WKT
DIDIK
A. Pendahuluan - Berdoa untuk memohon ilmu -Mendengarkan 10’
yang bermanfaat penjelasan guru
- Absensi peserta didik - Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tujuan pelajaran dengan mengkaitkan
dan rencana kegiatan hari itu kehidupan sehari-hari
- Memberi pertanyaan tentang - Mengingat pelajaran
dampak peningkatan jumlah yang lalu tentang jenis-
sampah jenis bahan buangan
- Menjelaskan hubungan - Merumuskan
pertumbuhan populasi penduduk pertanyaan tentang
dan jumlah sampah dengan tindakan mengatasi
mengkaitkan unsur-unsur SETS masalah yang diperoleh
di dalamnya.
- Tanya jawab pengertian daur
ulang dan jenis-jenis bahan
buangan.
- Meminta peserta didik untuk
merumuskan pertanyaan tentang
daur ulang limbah
- Mengatakan pada peserta didik
bahwa salah satu cara untuk
menemukan jawaban atas
permasalahan itu adalah melalui
kegiatan praktikum dan diskusi
yang akan dilakukan pada hari
itu.
B. Kegiatan Inti - Membagi peserta didik ke dalam - Kelompok yang 70’
kelompok diskusi yang terdiri ditunjuk maju
dari 4 orang. presentasi, dan
- Membagi LKS kepada peserta kelompok lain aktif
didik dan menerangkan cara dalam diskusi untuk
kerjanya. menanggapi presentasi.
- Meminta peserta didik untuk - Mencatat konsep
mediskusikan keterkaitan materi penting kesimpulan
dengan unsur-unsur SETS yang diskusi ke
lain - Membagi peserta didik
- Bersama-sama peserta didik kedalam kelompok
melakukan praktikum diskusi yang terdiri dari
pembuatan pupuk bokasi dan 6 kelompok.
membimbing peserta didik - Membagi LKS kepada
melakukan proses tersebut. peserta didik dan
- Menyuruh peserta didik untuk menerangkan cara
melakukan diskusi dan kerjanya.
menjawab pertanyaan dalam - Meminta peserta didik
LKS mendiskusikan materi
- Melakukan penegasan konsep dengan unsur-unsur
dan memberi keterangan SETS
tambahan yang di perlukan - Bersama-sama peserta
- Bersama-sama peserta didik. didik melakukan
praktikum pembuatan
pupuk bokashi dan
membimbing peserta
didik melakukan proses
tersebut.
- Melakukan kegiatan
sesuai LKS yang diberi
dan berdiskusi dalam
kelompok.
- Mendiskusikan materi
dengan unsur-unsur
SETS yang lain.
- Membuat laporan hasil
kegiatan
- Menganalis.
C. Penutup - Menutup pelajaran dengan - Menjawab pertanyaan 10’
memantapkan pemahaman pelajaranya yang sudah
pencemaran dan menarik ditempuh dikaitkan
kesimpulan pelajaran hari itu. dengan pendekatan
- Memberi tugas pada peserta SETS
didik untuk menyusun laporan - Menganalis
dan menganalisis pembelajaran pembelajaran yang
yang dikaitkan dengan SETS sudah di tempuh
dikaitkan dengan
pendekatan SETS
- Menjawab soal

- TES Evaluasi siklus 3 30

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Buku Biologi SMA kelas X bantuan Pemkot Semarang
b. Buku Biologi SMA dan MA untuk kelas X KTSP Standar 2006, Erlangga:PT.Gelora Aksara
Pratama, 2007.
c. Buku Biologi SMA X, penerbit ESIS
d. Praktikum pupuk bokasi alat dan bahan : ember atau karung, pengaduk, air, serbuk gergaji,
daun, bekatul, serabut, EM-4 dan gula pasir.
e. Lingkungan sekitar sekolah seperti : sawah, sungai, kebun, lapangan rumput.
f. Soal-soal tes tertulis.
g. Papan tulis
VI. Penilaian
a. Penilaian afektif :1.Keaktifanpeserta didik dalam observasi dan diskusi kelompok
2. Kerjasama dalam kelompok.
b. Praktek/ Psikomotorik : Keterampilan (mengamati, mendata, menyimpulkan dan presentasi
dalam diskusi).
c. Penilaian kognitif :Tes tertulis dengan soal-soal pilihan ganda.
d. Penilaian program : Keserasian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui
observasi proses oleh observer.

VII. Penanggung Jawab

Semarang, 25 Mei 2008

Guru Praktikan Guru mata pelajaran

Fitriani Mubarokah Puji Handayani


Mengetahui,
Kepala MA Nurul Huda Semarang

Drs. H. Sudarno
NIP.150266716
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MA Jumlah Soal : 20


Kelas/Semester : X/II waktu : 30 menit
Mata pelajaran : IPA Biologi Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Konsep : Lingkungan

Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem
Aspek kognitif
Kompetensi dalam
Indikator Materi Sub Materi No Soal Kunci Jawaban
Dasar taksonomi
Bloom
a) Mengkaitkan ○ Menjelaskan prinsip Perubahan a. Keseimbangan lingkungan 1 C C2
hubungan keseimbangan Lingkunga
kegiatan lingkungan n. b. Perubahan lingkungan 2, 3, 4, 5 A, B, A, C C1, C1, C2, C2
manusia ○ Mengidentifikasi akibat alam dan kegiatan
dengan contoh perubahan manusia
masalah lingkungan akibat
perusakan kegiatan manusia c. Perubahan lingkungan di 6, 7 B, E C2, C2
dan dan dampaknya bagi tingkat lokal dan global
pemelihara lingkungan dan
lingkungan. masyarakat. d. Dampak kemajuan ilmu 8, 9 E, D C4, C4
b) Menghubung ○ Menjelaskan pengetahuan dan teknologi
kaitkan keterkaitan SETS
unsure SETS dalam materi yang e. Dampak perubahan 10, 11, 12 B, C, D C4, C4, C2
dalam materi dipelajari dengan lingkungan
konsep contoh kehidupan
lingkungan nyata yaitu tentang f. Keterkaitan SETS dalam 13 B C2
yang di kegiatan manusia materi perubahan
pelajari dan perkembangan lingkungan dengan contoh
dengan teknologi serta yang diambil dari
contoh pengaruhnya kehidupan nyata.
kehidupan terhadap perubahan
nyata yaitu lingkungan
kegiatan
manusia dan
perkembanga 14, 15 A, B C1, C1
n teknologi ○ Mendidentifikasi Etika g. Prinsip-prinsip etika
yang upaya manusia lingkungan linkungan
mempengaruh dalam pengelolaan
i kerusakan lingkungan hidup h. Upaya manusia dalam 16, 17, 18 E, E, B C3, C2, C3
atau yang sesuai dengan pengelolaan lingkungan
kelestarian prinsip lingkungan. hidup.
lingkungan i. Keterkaiatan SETS dalam 19 C C1
etika lingkungan dengan
contoh yang diambil dari
kehidupan nyata
j. Tujuan pengelolaan 20 A C1
lingkungan hidup.
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I I

Satuan Pendidikan : MA Jumlah Soal : 20


Kelas/Semester : X/II waktu : 30 menit
Mata pelajaran : IPA Biologi Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Konsep : Lingkungan

Standar Kompetensi : Menganalisi hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
Aspek kognitif
Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi No Soal Kunci Jawaban dalam taksonomi
Bloom
○ Menjelaskan penyebab Pencemaran Penyebab pencemaran udara 1, 2 E, D C1, C
pencemaran udara, Udara
dampak pencemaran Dampak pencemaran udara 3, 4 A, E C, C
udara dan upaya yang terhadap bumi.
dilakukan manusia
untuk mengatasi Keterkaitan SETS dalam materi 5 C C2, C2
pencemaran udara. polusi udara dengan contoh yang
○ Menjelaskan diambil dari kehidupan nyata
keterkaitan SETS dalam
materi yang dipelajari Upaya manusia untuk mengatasi 6, 7 A, D C4, C4
dengan contoh polusi udara
kehidupan nyata yaitu
tentang kegiatan
manusia dan
penggunaan teknologi
yang menyebabkan
polusi udara atau untuk
mengatasi polusi udara.

Ciri-ciri lingkungan air yang 8 D C1, C1


○ Menjelaskan ciri-ciri Pencemaran Air seimbang dan tercemar
lingkungan air yang
tercemar.
Penyebab pencemaran air 9, 10, 11 A, B, A C3, C2, C3
○ Menjelaskan penyebab
pencemaran air,
dampak pencemara air,
dan upaya yang Dampak pencemaran air 12, 13 C, E C1
dilakukan manusia terhadap makhluk hidup
untuk mengatasi Keterkaitan SETS dalam materi 14 B C2
pencemaran air. polusi air dengan contoh yang
○ Menjelaskan diambil dari kehidupan nyata
keterkaitan SETS dalam Upaya manusia untuk mengatasi 15 E C3
materi yang dipelajari polusi air
dengan contoh
kehidupan nyata yaitu
tentang kegiatan
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS III

Satuan Pendidikan : MA Jumlah Soal : 20


Kelas/Semester : X/II waktu : 30 menit
Mata pelajaran : IPA Biologi Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Konsep : Lingkungan

Standar Kompetensi : Menganalisi hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
Aspek kognitif
Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi No Soal Kunci Jawaban dalam taksonomi
Bloom
○ Menjelaskan hubungan Daur ulang ○ Hubungan antara populasi 1, 2 B, A C4, C4
antara pertumbuhan limbah manusia dengan limbah
populasi manusia
dengan limbah. ○ Sampah organik dan 3, 4, 5, 6 E, B, E, C C1, C1, C2, C1
○ Mendata jenis-jennis anorganik
limbah yang dapat
dimanfaatkan tanpa ○ Sampah yang dapat didaur 7, 8 D, D C2, C1
atau melalui proses ulang dan yang sukar didaur
daur ulang ulang
○ Menjelaskan ○ Keterkaitan SETS dalam 9 B C1
keterkaitan SETS dalam materi jenid-jenid bahan
materi yang dipelajari buangan dengan contoh yang
dengan contoh diambil dari kehidupan
kehidupan nyata yaitu nyata.
tentang kegiatan
manusia perkembangan
teknologi dengan
masalah dengan
masalah sampah dan
dampaknya bagi
lingkungan

10 A C3
○ Mengidentifikasi tujuan ○ Keutungan dari bahan
dan keuntungan atau buangan yang dapat didaur
kerugian dari bahan ulang
buangan ○ Kerugian dari bahan buangan 11, 12 D, B C2, C2
yang sukar didaur ulang

○ Prinsip 4R 13, 14, 15 C, A, E C1, C1, C3


○ Menjelaska upaya
dilakukan manusia
untuk mengurangi ○ Upaya yang dilakukan 16, 17, 18 E, B, D C3,C3,C1
sampah manusia untuk mengurangi
sampah
○ Proses pembuatan kertas daur 19 C C1
○ Menjelaskan proses ulang
pembutan kertas daur
ulang.
SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MA
Kelas/Semester : X /II
Mata pelajaran : IPA Biologi
Konsep : Lingkungan
Jumlah Soal : 20
Waktu : 30 menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Pentunjuk :Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar

o. Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal berikut ini,
kecuali...
a. Komponen yang terlibat dalam aksi reaksi berperan sesuai keseimbangan.
b. Pemindahan materi atau daur materi dapat berlangsung.
c. Terputusnya rantai makanan
d. Terjadi penurunan atau kenaikan populasi (fluktuasi) tiap jenis hewan atau tumbuhan dalam
batas tertentu.
e. Siklus kimia dapat berlangsung
p. Dibawah ini, komponen biotic yang mempunyai daya perusak tertinggi terhadap keseimbangan
lingkungan adalah….
a. Manusia d. Pengurai
b. Prosusen e. Herbivora
c. Konsumen
q. Berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor, letusan gunung api, badai, dan gempa bumi
dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Gangguan tersebut merupakan gangguan yang
disebutkan…
a. Faktor bencana
b. Faktor alami
c. Faktor buatan
d. Faktor biotik
e. Faktor abiotik
r. Faktor-faktor yang menimbulkan degradasi lingkungan, meliputi…
a. Bencana alam, perburuan, penagkapan hewan tak kenal batas, dan pengundulan hutan.
b. Membuat sengkedan, pergiliran tanaman, dan reboisasi
c. Gunung meletus, membuat hutan lindung, dan suaka margasatwa.
d. Cagar alam, penggundulan hutan, dan membuat lahan transmigrasi.
e. Gempa bumi, gunung meletus, membuka hutan, dan membuat perkebunan

s. Pernyataan di bawah ini merupakan penyebab perubahan lingkungan :


1) Pembukaan kawasan hutan untuk pabrik.
2) Gunung meletus
3) Pemberantasan hama dengan cara biologis
4) Banjir
5) Pembuangan limbah ke sungai
6) Penambangan pasir
Manakah yang merupakan akibat dari perbuatan manusia?
a. 1,2,3
b. 1,3,5
c. 1,5,6
d. 2,3,5
e. 2,4,6
t. Di bawah ini yang merupakan perubahan lingkungan yang terjadi pada lingkungan lokal adalah
a. Bencana Tsunami yang menyerang Negara Asia
b. Penambangan pasir di merapi
c. Kebakaran hutan di Kalimantan yang menyebabkan pencemaran udara di Malaysia dan Brunei
Darussalam
d. Hujan Asam
e. Efek rumah kaca
u. Di bawah ini merupakan perubahan lingkungan yang terjadi pada lingkungan global adalah...
a. Pencemaran di teluk buyat
b. Lumpur sidoarjo
c. Penambangan pasir di merapi
d. Kebakaran hutan di Kalimantan yang menyebabkan pencemaran udara di Malaysia dan Brunei
Darussalam
e. Efek rumah kaca
v. Dampak negative dari kemajuan IPTEK terhadap lingkungan adalah :
a. Kelangkaan sumber daya alam, turunnya suhu udara
b. Bervariasi sumber daya alam, naiknya suhu udara kota
c. Eutrofikasi enceng gondok, turunnya suhu udara kota
d. Dunia menjadi lebih sejuk dan aman
e. Kelangkaan sumber daya alam, eutrofikasi enceng gondok
w. Di bawah ini yang merupakan dampak positif adanya teknologi adalah…
a. Ketidakseimbangan ekosistem.
b. Kemudahan bagi manusia dalam ekploitasi SDA secara besar-besaran
c. Kemudahan manusia untuk menangkapikan dengan setrum
d. Kemudahan manusia untuk membantu dalam pengolahan pertanian
e. Kemudahan manusia dalam penebangan hutan.

x. Pembukaan kawasan hutan untuk berbagaikeperluan akan membawa akibat seperi di bawah ini,
kecuali ...
a. Terjadi longsor dan banjir
b. Bertambahnya kadar oksigen di udara
c. Hilangnya sebagian besar produsen dari sebuah ekosistem
d. Gangguan terhadap daur hidrologi
e. Peningkatan suhu atmosfer bumi
y. Kegiatan menangkap ikan dengan setrum dapat membawa dampak…
a. Menimbulkan penyakit bagi orang yang mengkonsumsi ikan tersebut.
b. Meracuni sumber air minum
c. Merusak ekosistemdan kelestarian ikan yang hidup di danau itu
d. Menurunkan debit air
e. Mengganggu proses fotosintesis tumbuhan air
z. Di bawah ini adalah dampak terjadinya pencemaran Teluk buyat
1) Warga teluk buyat menjadi terkenal
2) Meracuni sumber air minum warga
3) Membunuh hewan dan fitoplankton air
4) Warga mengalami gangguan kesehatan
5) Enceng gondok tumbuh subur
6) Penurunan debit air
Yang merupakan dampak negatife dari pencemaran di teluk buyat adalah nomor…
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 2,4,6
d. 2,5,6
e. 3,5,6
aa. Pernyataan di bawah ini yang menyebutkan keterkaitan antar unsur Environment dan Technology
adalah…
a. Perubahan lingkungan menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan lingkungan karena
sebagian komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya.
b. Penggunaan alat canggih untuk menebang hutan menyebabkan ekosistem hutan terganggu
karena semakin banyak produsen yang hilang
c. Penggunaan alat teknologi yang semakin maju memudahkan manusia melakukan
pekerjaannya.
d. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan SDA dari lingkungannya
e. Perubahan lingkungan dapat membawa dampak berantai di bidang social ekonomi
masyarakat.

bb. Di bawah ini merupakan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penerapan etika
lingkungan kecuali ...
a. Sumber daya alam tidak terbatas
b. Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang
c. Manusia berkewajiban menjaga kelestarian alam
d. Lingkungan disediakan tidak hanya untuk manusia
e. Manusia merupakan bagian dari lingkungan.
cc. Untuk memelihara lingkungan dari kerusakan diperlukan manusia-manusia yang sadar
lingkungan. Manusia sadar lingkungan adalah manusia yang…
a. Sadar bahwa lingkungan sangat penting dan mendatangkan keuntungan
b. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi dan etika lingkungan dalam menghadapi
masalah yang berkaitan dengan lingkungan.
c. Menggunakan lingkungannya untuk memenuhi segala kebutuhannya
d. Selalu berfikir dalam usaha pengolahan lingkungan dengan mempelajari aspek-aspek ekologi
yang ada.
e. Rela berkorban deni lingkungannya.
dd. Tindakan dalam memelihara lingkungan yang dapat dimulai dari diri sendiri adalah….
a. Ikut menyebabkan terjadinya polusi
b. Membuang sampah di sembarang tempat
c. Mencela orang lain yang tidak mau menjaga lingkungan
d. Membantu petugas kebersihan menyapu jalan
e. Membersihkan selokan di depan rumah yang tersumbat
ee. Berikut ini merupakan tindakan manusia dalam mengelola lingkungan yang sesuai dengan
prinsip etika lingkungan, kecuali…
h. Penebangan pohon dengan sistem tebang pilih
i. Perubahan hutan menjadi pemukiman
j. Melakukan penanaman dengan cara rotasi tanaman
k. Penggunaan pupuk pada intensifikasi tanaman
l. Pemuliaan tanaman dan hewan sehingga didapat bibit unggul
ff. Contoh tindakan yang benar dalam rangka mencegah kerusakan lingkungan adalah…
a. Menggunakan sumber daya alam semaksimal mungkin
b. Penggunaan bahan baker
c. Turut memasyarakatkan penanaman pekarangan rumah
d. Membiarkan lingkungan sesuai dengan keadaannya di alam
e. Menangkap ikan dengan setrum

gg. Prinsip etika lingkungan perlu diterapkan manusia dalam menghadapi masalah yang berkaitan
dengan lingkungan. Pernyataan tersebut mengandung keterkaitan antara unsur…
a. Science
b. Society
c. Science dan Society
d. Science dan Technology
e. Technology dan Environmental
hh. Berikut ini adalah tujuan pengelolaan lingkungan hidup kecuali.
a. Tercapainya keharmonisan antara manusia satu dengan yang lainnya
b. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c. Terwujudnya manusia sebagai Pembina lingkungan
d. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan
e. Terhindarnya Negara terhadap dampak negative diluar wilayah Negara yang dapat
menyebabkan pencemaran.
SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MA
Kelas/Semester : X /II
Mata pelajaran : IPA Biologi
Konsep : Lingkungan
Jumlah Soal : 20
Waktu : 30 menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Pentunjuk :Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar

ii. Berikut ini adalah beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara....
a. Fosfat, air, nitrat,dan radioaktif
b. Residu pestisida, nitrit, karbondioksida
c. Limbah pertanian, nitrit, dan nitrat
d. Nitrogen oksida, nitrit, dan nitrat
e. Klorofluorokarbon, oksida, nitrogen, dan karbondioksida
jj. Polutan yang dapat menyebabakan menipisnya ozon adalah.....
a. NO2 d. CFC
b. CO e. SO3
c. CO2
kk. Efek rumah kaca merupakan masalah lingkungan global karena menyebabkan kenaikan....
a. Suhu lingkungan
b. Kadar partikel udara
c. Kelembapan uara sekitar rumah
d. Kadar bahan pencemaran
e. Kadar oksigen di atmosfer
ll. Berikut ini yang bukan merupakan dampak pemanasan global adalah..
a. Mencairnya es di daerah kutub
b. Naiknya volume air laut
c. Naiknya frekuensi maupun intensitas badai
d. Perubahan iklim sedunia
e. Pelapukan pada bangunan
mm. Lingkungan udara yang tercemar dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia.
Pernyataan tersebut mengandung keterkaitan unsur SETS yaitu unsur.....
a. Environment dan technology
b. Environment dan science
c. Environment dan society
d. Science dan technology
e. Society dan Technology
nn. Penanaman pohon di pinggir jalan di kota besar sangat membantu terhadap perbaikan
lingkungan. Hal positif dari penghijauan tersebut adalah....
a. Membantu mengikat CO2 di udara
b. Menambah jumlah polusi
c. Meningkatkan intensitas matahari
d. Memperkuat struktur tanah dan jalan
e. Memperindah lingkungan.
oo. Cara pencegahan pencemaran udara yang merupakan dampak kemajuan science ( ilmu ) dan
tekhnology ( teknologi ) adalah.....
a. Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak
b. Memakai barang-barang yang mengandung gas CFC
c. Membuat jalur hijau di daerah perkotaan atau daerah industri
d. Menggunakan Insenerator dalam pembakaran sampah
e. Memakai kendaraan dalam berpergian dekat
pp. Apabila dalam suatu perairan terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
1) terdapat beraneka ragam organisme akuatik
2) air berwarna dan berbau
3) enceng gondok tumbuh subur
4) pH air berkisar 6-8
5) adanya mikroba patogen
6) tidak terjadi peningkatan suhu air
Manakah yang menunjukkan ciri-ciri perairan yang tercemar ?
f. 1,2,4 d. 2,3,5
g. 1,3,5 e.3,5,6
h. 2,4,5
qq. Bahan pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai berikut, kecuali.....
7) Abiotik
8) Bahan anorganik
9) Asam
10) Basa
11) Bahan organik
rr. Zat buangan yang dapat mencemari perairan adalah....
f. Debu radioaktif, CO2
g. Fosfat, nitrat
h. Karbondioksida, SO2, Pb
i. Zn, Hg, SO2
j. Ion nitrat, Cu, N2

ss. Bahan kimia di bawah ini yang dapat menyebarkan terjadinya eutrofikasi adalah.....
f. Fosfat dan nitrat
g. Nitrat dan Cu
h. Arsen dan PCB
i. Menkuri dan fosfat
j. Merkuri dan arsen
tt. Pencemaran air oleh bahan organik sangat merugikan karena kadar oksigen dalam air rendah.
Hal ini dapat terjadi karena.....
f. Oksigen banyak dibebaskan dalam fotosintesis
g. Bahan organik akan menurunkan kemamapuan air melarutkan O2
h. Dalam penguraian senyawa organik perlu banyak oksigen
i. Pernafasan hewan memerlukan banyak air dan oksigen
j. Bahan organik akan menutup permukaan air sehingga kadar O2 rendah

uu. Minyak yang tumpah ke permukaan laut tidak bercampur dengan air, tapi hanya menutup
permukaan air laut saja. Kejadian ini sangat membahayakan kehidupan karena minyak
merupakan.....
f. Racun bagi semua abiotik
g. Menghambat pengikatan zat organik
h. Bahan bakar berenergi tinggi
i. Menaikkan suhu laut
j. Penghalang masuknya sinar matahari
vv. pernyataan di bawah ini yang menyebutkan keterkaitan antara unsur Technology dan
Environment adalah.....
f. Perubahan warna, rasa, bau, pH dan suhu air merupakan indikator untuk mengetahui perairan
yang tercemar
g. Instalasi pengelolahan air limbah dibangun untuk mengatasi pencemaran air sehingga
ekosistem perairan tidak terganggu
h. Eutrofikasi perairan mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan air mati
i. Nitrat dan nitrit merupakan polutan air yang berasal dari limbah pertanian
j. Sumber air minum yang teracuni oleh polutan air menimbulkan gangguan kesehatan bagi
yang mengkonsumsinya
ww. Cara penanggulangan pencemaran air yang merupakan dampak kemajuan ilmu dan
teknologi industri adalah.....
f. Membatasi penggunaan zat-zat kimia
g. Memberi sanksi pada pengusaha industri
h. Membuang limbah sedikit demi sedikit
i. Menutup industri bahan kimia
j. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai
xx. Pencemaran tanah dapat di sebabkan oleh hal-hal berikut, kecuali.....
f. Penggunaan pestisida yang tidak terkontrol
g. Kebocoran limbah cair yang tumpah ke tanah
h. Pembuangan sampah yang memenuhi syarat
i. Pembukaan kawasan hutan menjadi lahan monokultur
j. Hujan asam
yy. Dibawah ini yang bukan merupakan dampak pencemaran tanah adalah.....
f. Tanaman tumbuh tidak subur
g. Tanah tidak dapat lagi ditanami
h. Porositas tanah meningkat
i. Menurunnya persediaan air tanah
j. Mengganggu kemampuan mikroorganisme tanah dalam melakukan fungsinya
zz. Di bawah ini yang dapat menimbulkan terjadinya polusi suara adalah suara.....
f. Mesin motor dan telefon
g. Jet dan telefon
h. Petir dan televisi
i. Petir dan kereta api
j. Mesin pabrik dan radio
aaa. Polusi suara dapat membawa dampak bagi kesehatan manusia. Berikut ini yang bukan
merupakan dampak dari polusi suara adalah.....
m. Gangguan jantung
n. Menurunkan tekanan darah
o. Telinga menjadi tuli
p. Mempercepat denyut nadi
q. Kontraksi perut dan usus
bbb. Berikut ini adalah cara untuk mengurangi polusi suara, kecuali....
f. Menambah dinding dengan bahan yang lunak
g. Memakai penyumbat teling
h. Membuat peraturan tentang kekuatan suara yang yang di perbolehkan
i. Membuat jarak tembok dan langit-langit sedemikian rupa sehingga tidak memantulkan suara
j. Sumber suara tidak di lengkapi dengan peredam suara
SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS III

Satuan Pendidikan : MA
Kelas/Semester : X /II
Mata pelajaran : IPA Biologi
Konsep : Lingkungan
Jumlah Soal : 20
Waktu : 30 menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Pentunjuk :Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar

ccc. Pertanyaan tentang limbah berikut ini yang tidak benar adalah....
a. Pengelolaan limbah bergantung pada pengelolaan gaya hidup masyarakat
b. Bertambahnya limbah tidak membutuhkan penyediaan lokasi yang luas untuk tempat
pembuangan sampah c. Jumlah limbah sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakat terhadap
material yang digunakan serta jenis material yang dikonsumsi
d. Pertambahan limbah dapat mengakibatkan pencemaran air, tanah, dan udara
e. Bertambahnya populasi penduduk mengakibatkan bertambahnya limbah
ddd. Dibawah ini meruapakan penyebab terjadinya bencana longsor :
i. Curah hujan yang tinggi
j. Tumpukan sampah yang menggunung
k. Banyaknya polusi udara
l. Penggundulan hutan
m. Jenis bantuan didaerah tersebut dapat menyerap air
n. Kerentan gerakan tanah menengah
Yang merupakan penyebab terjadinya bencana longsor di TPA Leuwigajah
adalah.......
a. 1,2,4 d. 1,2,5
b. 3,4,5 e. 6,5,4
c. 2,5,6
eee. Berikut ini yang termasuk jenis sampah anorganik adalah.....
a. Plastik, karet, botol, logam, sampah dapur
b. Logam, kaleng, sampah dapur, sisa-sisa sayur
c. Plastik, baterai, botol, kertas, dan kotoran ternak
d. Sampah dapur, sisa-sisa sayur, sampah restoran, dan daun-daunan
e. Botol, plastik, kaleng, logam
fff. Sampah yang dapat mengalami pembusukan secara alami disebut sampah........
a. Anorganik
b. Organik
c. Biotik
d. Abiotik
e. Plastik
ggg. Data hasil identifikasi sampah sebagai berikut :....
12) Kertas 5) Botol aqua
13) Daun-daunan 6) Kardus
14) Plastik 7) Potongan kayu lapuk
15) Gelas 8) Kaleng minuman
Sampah yang dapt terurai dengan proses alam adalah.....
a. 1,3,5,8
b. 4,5,6,7
c. 1,2,7,8
d. 2,3,6,7
e. 1,2,6,7
hhh. Sampah yang mudah diuraiakan oleh organisme pengurai adalah....
a. Timbunan plastik
b. Dahan dan plastik yang tercampur
c. Dahan dan daun yang tertimbun di tanah
d. Kaleng-kaleng yang ditanam dalam tanah
e. Kaca, plastik, dan karet yang tertimbun dalam tanah
iii. Berikut ini yang merupakan material yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang
adalah.....
a. Sisa kain, ampas tahu, enceng gondok, sampah organik
b. Sampah organik, botol, logam, kaleng
c. Daun-daunan kotoran ternak, kankung
d. Kertas, gelas, alumunium, plastik
e. Kertas, kaleng, sampah organik, plastik
jjj. Di bawah ini yang merupakan material yang dapat dimanfaatkan tanpa melalui proses daur ulang
adalah :
k. Baja d. Kotoran ternak
l. Alumunium e. Kertas
m. Plastik
kkk. Pernyataan berikut ini yang berkaitan antara unsur Technology dan environment adalah
.....
k. Peningkatan jumlah sampah memerlukan penyediaan lokasi yang luas untuk pembuangan
sampah
l. Pemanfaatan sampah sebagai sumber listrik adalah salah satu upaya untuk menghindari
kerusakan lingkungan dan menjaga ekosistem
m. Sampah yang menumpuk dapat menyebabakan pencemaran
n. Dengan meningkatkan populasi manusia, sampah yang dihasilkan juga menigkat
o. Mendaur ulang sampah dapatmemberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat
lll. Tindakan mengurangi limbah di bawah ini yang juga dapat memberikan tambahan penghasilan
yaitu…
k. Membuat kerajinan dari enceng gondok
l. Mengganti kantong kresek denagn keranjang bila belanja
m. Menimbun sampah organik di dalam tanah
n. Menggunakan ampas tahu untuk makanan ternak
o. Menggunakan kembali botol bekas untuk tempat kecap
mmm. Kerugian yang ditimbulkan dari sampah berikut ini , kecuali..
k. Meningkatkan penyakit kulit
l. Udara menjadi tercemar
m. Pencemaran tanah
n. Meningkatnya penghasilan pemulung sampah
o. Banyak lalat sebagi pembawa penyakit
nnn. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat akan membawa akibat seperti dibawah
ini kecuali......
k. Menimbulkan bau tidak sedap
l. Menimbulkan polusi suara
m. Menjadi tempat tikus berkembang biak dan bersarang
n. Mengakibatkan bencana banjir dan longsor
o. Menjadi tempat hidup kuman yang membahayakan kesehatan
ooo. Mengganti barang-barang yang hanya biasa dipakai sekali dengan barang yang lebih
tahan lama merupakan usaha melakukan prinsip 4R yaitu.....
k. Reduce
l. Remake
m. Replace
n. Reuse
o. Recylec
ppp. Prinsip Reuse dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara.....
k. Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali
l. Memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan
m. Mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama
n. Mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna lagi pertanian
o. Meminimalisasi material yang digunakan supaya sampah yang dihasilkan tidak semakin
banyak
qqq. Untuk mempertahankan lingkungan yang bebas sampah bisa dilakukan dengan recycling.
Salah satu contoh recycling adalah.....
k. Menggunakan plastik dengan kertas sebagai bungkus makanan
l. Mengganti palstik dengan kertas sebagai bungkus makanan
m. Penggunaan kembali tas plastik sisa kemarin untuk belanja
n. Menggunakan ember untuk pot bunga
o. Mendaur ulang kertas bekas menjadi kartu ucapan
rrr. Cara mengatasi pecemaran lingkungan oleh sampah rumah tangga adalah.......
k. Diolah menjadi pakan ternak
l. Dibuang ke tanah
m. Dibuang ke sungai supaya hanyut
n. Dibiarkan di tempat terbuka agar cepat hancur
o. Dimanfaatkan untuk pembuatan kompos
sss. Pencemaran plastik dalam tanah selain mengurangi daya dukung tanah juga merupakan polutan
yang tidak terurai oleh mikroba. Sebagai penaggulangannya dapat dilakukan upaya.......
r. Penelitian tentang cara penguraraian plastik secara alamiah
s. Mencari bahan pengganti plastik yang dapat diuraikan
t. Pengurangan produk plastik secara besar-besaran
u. Mencari bahan pengganti plastik yang lebih murah
v. Penyuluhan agar masyarakat tidak menggunakan plastik
ttt. Cara mengatasi masalah sampah perkotaan yang dikembangkan di negara Inggris dan jepang
adalah.........
k. Mengelola sampah organik menjadi kompos
l. Membangun TPA yang lebih luas
m. Merancang untuk membuat insinerator ( instalasi ) pembakaran sampah
n. Menkonversi gas metan dari sampah menjadi tenaga listrik
o. Memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai sampah
uuu. Berikut ini adalah kertas-kertas bekas yang dapat didaur ulang....
1) Koran 4) Majalah
2) Amplop 5) Kertas minyak
3) Karton 6) Kertas warna
Untuk menghasilkan kertas daur ulang yang berkualitas baik sebaiknya kita menggunakan kertas
nomor...........
f. 1,2,3
g. 1,3,4
h. 2,3,6
i. 3,4,5
j. 4,5,6
vvv. Kegiatan membuat daur ulang daun menjadi pupuk kompos dapat meningkatkan
pendapatan bagi masyarakat pertanyaan tersebut mengandung keterkaitan unsur SETS yaitu
unsur......
f. Science dan Environment
g. Science dan Technology
h. Environment dan Society
i. Technology dan Society
j. Technology dan Environment
KUNCI JAWABAN SIKLUS I

1. C
2. A
3. B
4. A
5. C
6. B
7. E
8. E
9. D
10. B
11. C
12. D
13. B
14. A
15. B
16. E
17. E
18. B
19. C
20. A
KUNCI JAWABAN SIKLUS II

21. E
22. D
23. A
24. E
25. C
26. A
27. D
28. D
29. A
30. B
31. A
32. C
33. E
34. B
35. E
36. C
37. C
38. D
39. B
40. E
KUNCI JAWABAN SIKLUS II

41. B
42. A
43. E
44. B
45. E
46. C
47. D
48. D
49. B
50. A
51. D
52. B
53. C
54. A
55. E
56. E
57. B
58. D
59. C
60. D
PENJERNIHAN AIR

o. LANDASAN TEORI
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan Negara yang berkembang atau
daerah yang berada jauh dan terbelakang di Negara industri, yang mana kemungkinan kekurangan
uang dan kurang dalam kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi tinggi. Dalam
prateknya adalah sesuatu yang dideskripsikan sebagai teknologi yang sederhana dan kebanyakan
sebagai teknologi permulaan yang dapat secara efektif dapat mencapai tujuan yang dimaksud.
Karakteristik dari teknologi ini adalah biaya rendah dan membutuhkan sedikit pemeliharaan,
semakin sering pemeliharaan dapat dikatakan tepat guna, bila pemeliharaan dapat diatasi oleh keahlian
yang ada secara setempat, peralatan, dan bahan.
Air adalah faktor abiotik dalam ekosistem. Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu
kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh mahluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya
dan memelihara kesehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh permukaan
bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan, akan tetapi sebagian dari air
tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk kepentingan makhluk hidup. Hanya 1% yang
merupakan air manfaat yang dapat diperunakan sebagai air bersih, untuk menjadi air bersih / air
minum harus mengalami suatu teknologi.
Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengoahanair untuk menjadi air
bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian melalui system distribusi melalui
perpipaan ke area pelyanan.
Pengolahan Air dilakukan pada air baku yang pada hakekatnya tidak memenuhi standar kualitas
air minum / bersih yang berlaku, sehingga unsur - unsur yang tidak memenuhi standar perlu
dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang berlaku. Hal ini dilaksanakan
dengan pengolahan air melalui penjernihan air.
p. TUJUAN
Penjernihan air kotor menjadi air bersih
q. ALAT DAN BAHAN
1. Botol aqua 7. Beker glas / gelas semacam
2. Pasir, kerikil 8. Pengaduk
3. Arang 9. Kertas PH
4. Kapas atau busa 10. Mikroskop
5. Tawas 11. Kertas saring
6. Kaporit 12. Selang plastik

r. CARA KERJA
1. Susunlah dan bahan dengan gambar
2. ambil 1-2 tetes air kotor amati dengan mikroskop apa
yang ada dalam air tersebut dan ukur PH
3. Tambahkan dalam air kotor tersebut dengan 1 gr tawas
dan 1 sendok teh kaporit aduk sehingga homogen,ukur
PH lalu tunggu sampai mengendap.
4. Tuangkan no. 3 ke dalam botol 1 aqua yang sudah
disusun kerikil, pasir, ijuk dan kapas atau busa tersebut.
5. Biarkan terjadi proses penyaringan air tersebut sehingga
turun sampai ke lubang tutup botol kemudian menetes
ke bawah tampungan air bersih. Lalu ukur PH nya dan
amatilah pula dengan mikroskop.
6. Catatlah hasil pengamatan dan beri kesimpulannya

Keterangan gambar
16) Kaporit 6. Busa
17) Tawas 7. Kapas
18) Pengaduk 8. Kertas saring
19) Selang 9. Air hasil saringan
20) Air kotor

s. HASIL PENGAMATAN
NO KEADAAN AIR KETERANGAN
AIR KOTOR AIR BERSIH
1 Warna coklat Bersih dan jernih
2 Bau tanah tidak berbau Pemberian kaporit dan tawas
sesuai ukuran sehingga tidak
berbau yakni 1 sendok teh
3 Rasa sepet segar Air yang diminum tidak terasa
kaporit, getir akan tetapi segar
4 PH. 8 PH. 7
5 Mikroskop : Mikroskop :
Banyak bakteri Tidak terdapat
berbentuk batang, bakteri, terdapat
spiral. gelembung air.
VI. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan pada praktek penjernihan air ternyata diperoleh
hasil bahwa air yang semula kotor dan keruh ternyata setelah mengalami proses yang sederhana
yakni melalui proses penjernihan air, air menjadi bening dan ketika di minum air tersebut berasa
segar dan tidak berbau. Mula-mula PH air kotor adalah 8 tetapi setelah mengalami penjernihan PH
nya menjadi 7. dan setelah dilakukan pemeriksaan melalui mikroskop ternyata tidak ditemukan
bakteri pada air yang telah mengalami penjernihan. hal tersebut dikarenakan pada proses penjernihan
air kotor tersebut diberi kaporit yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan tawas sebagai bahan
yang dapat menjernihkan air dan mengendapkan zat terlarut. jadi percobaan yang kami lakukan
berhasil dan air yang semula tidak layak dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi
layak untuk memenuhi kebutuhan. Dan air tersebut memenuhi standar air minum yang dapat
dikonsumsi oleh manusia karena telah steril.
1) KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa percobaan
yang telah kelompok kami lakukan berhasil, yakni air tersebut yang dihasilkan pada proses
penjernihan air sesuai dengan standar air minum yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Dan air
tersebut memiliki PH 7. dan air tersebut tidak berbau, jernih dan segar. Selain itu air tersebut
setelah di cek pada mikroskop tidak ditemukan adanya bakteri.
2) PROBLEM
www. Sebutkan fungsi dari :
xxx. Kaporit
Kaporit digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme lainny. Yang terdapat
di Air
yyy. Tawas
Tawas digunakan untuk menjernihkan air dan mengendapkan zat terlarut.
zzz. Arang
Arang berfungsi untuk menyegarkan air
aaaa. Jelaskan proses yang dimaksud dengan standar air minum yang sehat!
Standar air minum yang sehat adalah jika air tidak berbau, tidak berasa, ( rasanya segar ),
tidak berwarna, memiliki PH 7 dan tidak terdapat mikroorganisme didalam air tersebut.
bbbb. Jelaskan proses pembuatan air aqua yang dijual di pasaran!
Jawab : Air dari alam dipanaskan dalam bak pemanas, kemudian uapnya diambi (disaling).
Selanjutnya uap akan mengembun dan menjadi tetes-tetes air. Tetes-tetes air tersebut
dimasukkan dalam wadah atau kemasan.
cccc. Dapatkah air disebut sebagai sumber daya alam? Sumber alam yang bagaimana, beri
penjelasannya!
dddd. Sebutkan dampk negative dan beri contoh solusi nya dari:
eeee. Kekurangan air bersih
n. Efek negatif
Akan terjadi gangguan dalam hidupnya ( dehidrasi ) karena jumlah air dalam
tubuh manusia mencapai 70 % atau lebih dari berat semua bentuk kehidupan.apabila
tubuh kehilangan 10% air maka tubuh akan menyebabkan gangguan yang dahsyat, dan
apabila tubuh kehilangan 20% air misalnya karena diare dapat menyebabkan kematian.
Dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit, saluran pencernaan, dll.
p. Solusinya
a. Melakukan Penjernihan Air
b. Menggunakan Air secukupnya.
ffff. Kelebihan air kotor
p. Efek negatif
Akan menyebabkan terjankitnya berbagai macam penyakit kulit,dan apabila air
kotor tersebut dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan terjadinya gangguan
pencernaan.bahkan dapat menyebabkan terjadinya kematian.
p. Solusinya
p. Melakukan penjernihan Air
gggg. Apa yang terjadi seandainya dunia sudah kehabisan air? Upaya apa yang kita lakukan
sebelum kekurangan air!
Jika dunia ini kehabisan Air, maka akan terjadi ganguan dalam kelangsungan hidup
manusia, bahkan bisa jadi kehidupan dimuka ini akan musnah, karena air merupakan komponen
terpenting dariprotoplasma dan berperan penting dalam metabolisme sel tubuh
Upaya yang dilakukan adalah menkonsumsi air bersih tidak berlebihan dan diupayakan dengan
melakukan penjernihan air kotor secara intensif
hhhh. Dari manakah asalnya air itu?
Air berasal dari produk ionisasi air yaitu ion H+ dan OH- dan pengionan ini bisa secaa
reveersibel ( dapat balik ) yang menghasilkan ion H+ dan ion OH-
H2O KURANG DI TAMBAH
iiii. Jelaskan siklus tejadinya daur hidrologih!
Jawab :
TABEL KEATIFAN SISWA SELAMA PEMBELJARAN SIKLUS I-III
Jenis Keaktifan

Kode Bertanya Menjawab Pertanyaa Mengemukakan Membuat Keterkaitan Melakukan Kegiatan Membuat Laporan Mempresentasikan
No. Pendapat Unsur SETS Pemecahan Masakah Hasil Kegiatan
Siswa
Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus Silkus
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
1 S-01 - v v - v v v v v v v v v v v v v v v v v
2 S-02 - - v - - v v - v v v v v v v v v v v v v
3 S-03 - - v - - v - - v - v v v v - v v - v v
4 S-04 - - v - - v v - v v v v v v v v v v v v v
5 S-05 v v v - - v v - v - v v v v - v v - v v
6 S-06 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
7 S-07 v v v v v v v v v v v v v v v - v v v v v
8 S-08 - - - - - - v v - v v v v v - v v v v v v
9 S-09 v v v - v v v v v - v v v v - v v - v v
10 S-10 v v v v v v v v v v v v v v v - v v v v v
11 S-11 - - - - - - - - - v v v - v - v v v v v v
12 S-12 v v v v v v v v v - v v v v - v v - v v
13 S-13 - - - - v - - v - - v v - v - v v v - v v
14 S-14 v v v v v v v v v - v v v v v v v - - v
15 S-15 - v v - v v - v v v v v - v v v v v v v v
16 S-16 - - v - - v v - v v v v v - v v v v v v v
17 S-17 - v v - v v - v v v v v - v v v v v v v v
18 S-18 - - v - - v - - v v v v - - v v v v v v v
19 S-19 - - - - - v - - v v v v - - v v v v v v v
20 S-20 v v v - v v v v v v v v v v v v v v v v v
21 S-21 - v v - v v v v v v v v v v v v v v v v v
22 S-22 v v v v v v v v v - v v v v - v v - v v
23 S-23 v v v v v v v v v v v v v v v - v v v v v
24 S-24 - v v - v v - v v v v v - v v - v v v v v
25 S-25 - - v - - v - - v - v - - v - v v - v v
26 S-26 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
27 S-27 - - v - - v - - v v v v - - v v v v v v v
28 S-28 v v v v v v v v v - v v v v - v v - v v
29 S-29 - v v - v v - v v v v v - v v v v v v v v
30 S-30 v v v v v v v v v - v v v v - v v - - v
31 S-31 - - v - - v - - v v v v - - v v v v v v v
32 S-32 - - - - - v - - v - v v - - v - v v - v v
33 S-33 v v v v v v v v v - v v v v v v v v - v v
34 S-34 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
35 S-35 - - - - - - - - - v v v - v v v v v v v v
36 S-36 v v v v v v v v v - v v v v v v v - v v
37 S-37 - - v - - v - - v v v v - - v v v v v v v
38 S-38 - v v - v v - v v v v v v v v v v v v v v
39 S-39 - v v - v v - v v v v v v v v v v v v v v
40 S-40 - v v - v v - v v v v v - v v v v v v v v
41 S-41 - - v - - v - - v v v v - - v v v v v v v
42 S-42 v v v v v v v v v - v v v v v v v v - v v
43 S-43 - - v - - v - v v - v v - v v v v v - v v
44 S-44 - - - - - v - - - - v v - - v v v v - - v
45 S-45 - v v - v v - v v - v v v v v v v v - v v
Jumlah 17 27 38 14 27 41 22 29 40 28 34 45 27 35 42 30 34 45 28 42 45
% 37,78 60 84,44 31,11 60 91,11 48,89 64,44 88,89 62,22 75,55 100 60 77,77 93.33 66,67 75,55 100 62,22 93,33 100
Kegiatan Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan SETS

Keaktifan siswa dalam presentasi

Semangat peserta didik dalam diskusi materi lingkungan dikaitkan dengan pendekatan SETS
Peserta didik aktif dalam mengkaitkan unsur SETS dengan materi

Kegiatan praktek Penjernihan air


Praktikum Penjernihan air

Hasil air sawah setelah di masukkan Instalasi Penjernihan air


Praktikum pupuk Bokhasi

Keaktifan dan kerjasama peserta didik dalam praktek pupuk bokhasi


TABEL 2. HASIL TES SIKLUS II

Nomor butir soal


No Kode Jumlah Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-01 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 14 70 Tuntas
2 S-02 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12 60 Tidak tuntas
3 S-03 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80 Tuntas
4 S-04 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 60 Tidak tuntas
5 S-05 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 70 Tuntas
6 S-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 17 85 Tuntas
7 S-07 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14 70 Tuntas
8 S-08 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 14 70 Tuntas
9 S-09 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 70 Tuntas
10 S-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80 Tuntas
11 S-11 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas
12 S-12 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14 70 Tuntas
13 S-13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 75 Tuntas
14 S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Tuntas
15 S-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Tuntas
16 S-16 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 Tuntas
17 S-17 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80 Tuntas
18 S-18 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 70 Tuntas
19 S-19 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 Tuntas
20 S-20 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Tuntas
21 S-21 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 13 65 Tuntas
22 S-22 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 75 Tuntas
23 S-23 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75 Tuntas
24 S-24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14 70 Tuntas
25 S-25 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas
26 S-26 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 70 Tuntas
27 S-27 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas
28 S-28 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70 Tuntas
29 S-29 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14 70 Tuntas
30 S-30 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas
31 S-31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas
32 S-32 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 14 70 Tuntas
33 S-33 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas
34 S-34 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14 70 Tuntas
35 S-35 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Tuntas
36 S-36 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 65 Tuntas
37 S-37 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 55 Tidak tuntas
38 S-38 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 55 Tidak tuntas
39 S-39 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11 55 Tidak tuntas
40 S-40 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 65 Tuntas
41 S-41 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 14 70 Tuntas
42 S-42 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 11 55 Tidak tuntas
43 S-43 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 13 65 Tuntas
44 S-44 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11 55 Tidak tuntas
45 S-45 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 15 75 Tuntas
Jumlah 620 3100
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 55
Rata-rata 69.07
Ketuntasan 86%

Anda mungkin juga menyukai