Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu merupakan salah

satu kompetensi yang harus dikuasai pada mata pelajaran seni budaya pada

jenjang pendidikan menengah pertama (SMP). Muatan seni budaya

sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak

hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi

segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya

tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu,

mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang

berbasis budaya.

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual,

multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan

kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan

media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.

Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi

konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi

dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika,

dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni

menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap


beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud

pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara

beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,

dan sebagainya

2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,

memainkan alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan

dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah

suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan

seni peran.

Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan

satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta

fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan

pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan

untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya. Mata pelajaran Seni Budaya

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiasi

terhadap seni budaya, menampilkan kreativitas melalui seni budaya ,

menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan

untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar

Penilaian. Standar Kompetensi seni budaya (seni musik) kelas IX

semester pertama adalah mengekspresikan diri melalui karya seni musik

dengan salah satu kompetnsi dasar yang harus dicapai siswa yaitu siswa

menampilkan hasil aransemen lagu Mancanegara di Asia dengan bahan

materi pembelajaran siswa mampu Menyanyikan lagu dari negara Asia

salah satu diantaranya negara Jepang yaitu yang berjudul kokoronotomo.

Kemampuan siswa dalam menyanyikan menyanyikan lagu

mancanegara di Asia ditentukan oleh kriteria ketuntasan minimal sebesar 76

dengan kriteria penilaian sebagai berikut : Ketepatan nada, ketepatan irama,

kreativitas, kekompakan kelompok, teknik bermain, komposisi musik,

dinamika musik, harmonisasi, dan ekspresi dalam penampilan

Jumlah siswa kelas IX A pada SMP Negeri 1 Ciniru sebanyak 25

orang, berdasarkan data hasil penilaian awal pada mata pelajaran seni

budaya/seni musik dengan materi lagu “kokoronotomo” yang dilakukan

peneliti ditemukan hanya lima orang siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal atau sebesar 20 %, sisanya sebanyak 20 orang atau

sebesar 80 % belum berhasil secara optimal. Hal ini menunjukkan bahwa

kreatifitas siswa dalam menyanyikan lagu kokoronotomo masih rendah dan


perlu ditingkatkan. Rendahnya kemampuan kreatifitas siswa dalam

menyanyikan lagu kokoronotomo dikarenakan hanya sebatas apa yang

diberikan oleh guru cenderung monoton tidak adanya kreasi yang dihasilkan

siswa, dan siswa sulit mengeluarkan suara dalam bernyanyi, sehingga dalam

penampilannya baik perorangan maupun kelompok di depan kelas kurang

maksimal.

Rendahnya kreativitas siswa dalam menyanyikan ,lagu

“kokoronotomo” tidak diatasi, maka dampak kepada siswa kkm tidak tercapai

sehingga anak menjadi tidak akan naik kelas, hal tersebut juga akan

meyangkut kinerja guru jelek, dan menyangkut citra nama baik sekolah.

Untuk mengatasi rendahnya kreatifitas siswa dalam menyanyikan lagu

kokoronotomo, maka salah satu upaya guru yaitu dengan menggunakan

media pembelajaran audio-visual. Pemilihan media pembelajaran audio-

visual dalam pembelajaran di kelas karena media pembelajaran audio-visual

merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan

menyenangkan karena media audio-visual adalah media yang mempunyai

unsur suara dan unsur gambar, sehingga memperjelas penyajian pesan agar

tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan

belaka), mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: Objek

yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau

video, obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film

atau gambar, gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu

dengan tame line atau high speed photografi, kejadian atau peristiwa yang
terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film

bingkai, foto maupun secara verbal, konsep yang terlalu luas (gunung ber api,

gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai,

gambar,dll.

Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena

meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan media visual. Maka

kekreatifitasan guru dalam nenpergunakan media audio-visual berupa video

pertunjukan lagu kokoronotomo lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas,

dan memperhatikan materi lagu kokoronotomo yang akan disampaikan,

situasi kelas dan sarana pra sarana yang tersedia.

Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui

upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu

kokoronotomo dengan penggunaan audio-visual di kelas IX A SMP negeri 1

Ciniru, pada mata pelajaran seni budaya dengan materi atau bahan

pembelajaran mengenai lagu kokoronotomo, dan menuangkan dalam suatu

laporan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Kreatifitas

Siswa Dalam Menyanyikan lagu Kokoronotomo Melalui Media Audio-

Visual (PTK Di kelas IX A Pada SMP Negeri 1 Ciniru”).

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Rendahnya kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu kokoronotomo

di identifikasi berdasarkan temuan-temuan sebagai berikut :


a. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang dicapai siswa rendah.

b. Kurangnya minat dan kemauan siswa dalam bernyanyi

c. Kurangnya kreativitas siswa dalam menyayikan lagu kokoronotomo

dikarenakan masih terpaku pada apa yang telah diberikan oleh guru.

2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti merumusakan masalah

dalam bentuk pertanyaan (question research) sebagai berikut :

a. Bagaimanakah meningkatkan kreativitas siswa dalam menyanyikan

lagu kokoronotomo dengan mempergunakan media pembelajaran

audio-visual di kelas IX A SMP Negeri 1 Ciniru ?

b. Apakah dengan mempergunakan media pembelajaran media audio-

visual kreativitas siswa dalam menyanyikan lagu kokoronotomo

pada kelas IX A di SMP Negeri 1 Ciniru dapat meningkat?

C. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah rendanya kreativitas siswa dalam menyanyikan

lagu kokoronotomo dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran

audio-visual, sehingga peningkatan kreativitas siswa meningkat sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penggunaan media pembelajaran

audio-visual lebih mudah dicerana, lebih menarik perhatian siswa dan

memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam bernyanyi. Pelakasannan media

pembelajaran audio-visual dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih


media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang

diharapkan.

b) Mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk video

pertunjukan lagu kokoronotomo, dimana keduanya disesuaikan dengan

jam pelajaran

c) Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan

memberikan penjelasan global tentang isi video atau diputar dan

persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran.

d) Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran video selesai, peneliti melakukan

refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya guru dalam

meningkatkan kreativitas siswa dalam menyanyikan lagu kokoronotomo.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui peningkatan kreativitas siswa dalam menyanyikan lagu

kokoronotomo dengan mempergunakan media pembelajaran audio-

visual di kelas IX A SMP Negeri 1 Ciniru.

b. Mengetahui penggunaan media pembelajaran media audio-visual

untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menyanyikan lagu

kokoronotomo pada kelas IX A di SMP Negeri 1 Ciniru.


E. Manfaat Penelitian

Penelitian tinadakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat

secara teoritis maupun praktis, baik bagi siswa, guru, maupun pihak

sekolah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat bagi Siswa

Dengan penelitian tinadakan kelas, rendahnya nilai KKM yang diperoleh

siswa dapat di atasi, sehingga mencapai bahkan melampaui batas KKM

2. Manfaat bagi guru

Bagi guru diharapkan menjadi masukan dalam memperluas pengetahuan

dan wawasan mengenai media pembelajaran audio-visual, sehingga dapat

digunakan dalam kegiatan mengajar alternatif, inovatif serta kreatif yang

menunjukan keprofesionalann guru, dalam upaya untuk meningkatkan

kreatifitas siswa dalam menyanyikan lagu kokoronotomo sehingga

memperoleh hasil belajar yang optimal

3. Manfaat bagi sekolah

Dengan dilakukan penelitian ini, manfaat bagi sekolah diantaranya

mengenai program sekolah, dengan diadakannya penelitian ini, dapat

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, menambah citra sekolah,

mempunyai tenaga pengajar yang memiliki sumber daya manusia yang

bagus.

Anda mungkin juga menyukai