Anda di halaman 1dari 16

LATAR BELAKANG

Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam sistem
manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadirannya harus
dapat menjadi sebuah organisasi yang

benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan
suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan
pendidikan yang bermutu di sekolah. Komite Sekolah dibentuk berdasarkan amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). Komite
Sekolah dibentuk di setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan. Keberadaan
Komite Sekolah kini telah diperkuat dari aspek legal karena telah dicantumkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pada Pasal 56.

Komite Sekolah dibentuk agar ada suatu organisasi masyarakat yang mempunyai komitmen dan
loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah. Komite Sekolah yang dibentuk dapat
dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya, demografis, ekologis, nilai kesepakatan yang
tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, Komite Sekolah yang dibangun harus merupakan pengembang kekayaan filosifis
masyarakat secara kolektif. Artinya, Komite Sekolah mengembangkan konsep yang berorientasi
kepada pengguna (client model), berbagi kewenangan (power sharing and advocacy model), dan
kemitraan (partnership model) yang difokuskan pada peningkatan mutu pendidikan.

Komite sekolah yang sudah terbentuk dan ada harus selalu meningkatkan kemampuan dan
tanggungjawabnya, oleh karena itu pemberdayaan Komite Sekolah selalu dilakukan oleh
masyarakat itu sendiri dan pemerintah, pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan
pemberdayaan yaitu di antaranya dengan melakukan pelatihan-pelatihan.

Tujuan Tjuan dibentuknya Komite Sekolah sebagai suatu organisasi masyarakat sekolah adalah:
Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
Meningkatkan tanggung-jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan.
Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan
dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
Keberadaan Komite Sekolah harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di satuan pendidikan/sekolah. Oleh karena
itu, pembentukan Komite Sekolah harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan
otonomi yang ada. Peran Komite Sekolah adalah :

Sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan di satuan pendidikan
Sebagai lembaga pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran,
maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
Sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka ransparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di
satuan pendidikan.
Fungsi Komite Sekolah Untuk menjalankan peran yang telah disebutkan di muka, Komite Sekolah
memiliki fungsi sebagai berikut :

Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan


pendidikan yang bermutu.
Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia industri
(DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan bermutu.
Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang
diajukan olej masyarakat.
Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai :
Kebijakan dan program pendidikan
Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
Kriteria kinerja satuan pendidikan
Kriteria tenaga kependidikan
Kriteria fasilitas pendidikan.
Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
Selain itu pula komite sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mendukung
pelaksanaan pendidikan di sekolah, diantara fungsi tersebut adalah:

Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan.
Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran
pendidikan di satuan pendidikan.

AD/ART KOMITE

Dalam keadaan organisasi Komite Sekolah dengan kegiatan yang lebih kompleks, struktur
organisasi dapat lebih diperluas dengan beberapa Ketua Bidang, dan beberapa Seksi selain itu,
agar Komite Sekolah dapat berdaya, maka dalam pembentukan pengurus pun harus dapat
memenuhi beberapa prinsip/kaidah dan mekanisme yang benar, serta dapat dikelola secara benar
pula, selain itu pula pengurus komite sekolah harus terdiri dari orang-orang yang punya kompeten
dan semangat pengabdian terhadap pendidikan tanpa pamrih, dan yang tak kalah pentingnya
adalah pengurus komite harus mewakili golongan yang ada di masyarakat, dalam arti komite
terdiri dari golongan pengusaha, ulama, pendidik, pedagang, dsb.

ANGGARAN DASAR
KOMITE SMA NEGERI 1 KRANGKENG

PEMBUKAAN

Bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, orangtua
dan masyarakat. Selaras dengan perkembangan tuntutan terhadap kualitas pelayanan dan hasil
pendidikan, maka sudah selayaknya setiap komponen melakukan reposisi yang mengarah kepada
aspirasi dan apresiasi dalam bentuk partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan sekolah yang
berkualitas.
Bentuk partisipasi masyarakat dapat dihimpun secara terorganisir melalui suatu wadah yang
disebut Komite Sekolah sebagai mitra sejajar dengan Sekolah SMA.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1

(1) Organisasi ini bernama Komite Sekolah SMA


(2) Komite Sekolah ini dibentuk pada tahun 2002
(3) Komite Sekolah ini berkedudukan di Krangkeng-Indramayu

BAB II
DASAR
Pasal 2

Komite Sekolah berasas Pancasila, UUD 1945, UUSPN No. 20 Tahun 2003, PP. No. 39 Tahun
1992, UU No. 22 Tahun 1999, UU No. 25 Tahun 1999 dan Peraturan-peraturan Daerah.

BAB III
JATIDIRI
Pasal 3

Komite Sekolah merupakan lembaga independen, yang mempunyai visi dan misi, terciptanya
masyarakat masa depan yang berkualitas, melalui kerjasama erat dengan sekolah yang tumbuh dari
akar budaya, sosial ekonomi, geografis dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sekolah.

BAB IV
SIFAT
Pasal 4
Komite Sekolah bersifat :

Independen, dilandasi prinsip kemandirian organisasi dengan etika tata hubungan kerjasama
berbagai pihak yang mengarah kepada tujuan perbaikan kualitas pendidikan di sekolah.
Tidak terikat kepada kepentingan dan keuntungan, baik pribadi maupun golongan seperti pihak
politik, mazhab keagamaan dan sebagainya.
BAB V
KEDAULATAN
Pasal 5

Kedaulatan organisasi ada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui rapat anggota
komite.

BAB VI
TUJUAN
Pasal 6

Mewadahi dan meningkatkan partisipasi para stakeholders pendidikan pada tingkat sekolah untuk
turut serta merumuskan, menetapkan, melaksanakan dan memonitor pelaksanaan kebijakan
sekolah dan pertanggung jawaban yang terfokus pada kualitas pelayanan peserta didik secara
proporsional dan terbuka.
Mewadahi partisipasi para stakeholders turut serta dalam manajemen sekolah sesuai dengan
peranan dan fungsinya, berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah
secara proporsional.
Mewadahi partisipan, baik individu maupun kelompok sukarela (volountir) pemerhati atau pakar
pendidikan yang peduli kepada kualitas pendidikan secara proporsional dan profesional selaras
dengan kebutuhan sekolah.
Menjembatani dan turut serta masyarakat kebijakan sekolah kepada pihak-pihak yang mempunyai
keterkaitan dan kewenangan di tingkat daerah.
BAB VII
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 7
Komite Sekolah mempunyai tugas dan fungsi :

Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang ditetapkan.


Bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi.
Bersama-sama sekolah menyusun standar pelayanan pembelajaran di sekolah.
Bersama-sama sekolah menyusun rencana strategis pengembangan sekolah.
Bersama-sama sekolah menyusun dan menetapkan rencana program sekolah tahunan termasuk
RAPBS.
Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan berupa honorarium yang
diperoleh dari masyarakat kepada kepala sekolah, tenaga guru dan tenaga administrasi sekolah.
Bersama-sama sekolah mengembangkan potensi ke arah prestasi unggulan, baik yang bersifat
akademis (nilai tes harian, semester tahunan dan UAN) maupun yang bersifat non akademis
(keagamaan, olahraga, seni dan/atau ketrampilan yang ada ditempat sekolah, pertanian, kerajinan
tangan dan teknologi sederhana).
Menghimpun dan menggali sumber dana dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan
sekolah.
Mengelolah kontribusi masyarakat berupa uang yang diberikan kepada sekolah.
Mengelolah kontribusi masyarakat berupa non material (tenaga, pikiran) yang diberikan kepada
sekolah.
Mengevaluasi program sekolah secara proporsional sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah,
meliputi : pengawasan penggunaan sarana dan prasarana sekolah dan pengawasan keuangan secara
berkala dan berkesinambungan.
Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan memecahkannya bersama-sama dengan pihak
sekolah.
Memberikan respons terhadap kurikulum yang dikembangkan secara terstandar nasional maupun
lokal.
Memberikan motivasi, penghargaan (baik berupa materi maupun non materi) kepada tenaga
kependidikan atau kepada seseorang yang berjasa kepada sekolah secara proporsional sesuai
dengan kaidah profesional guru atau tenaga administrasi sekolah.
Memberikan otonomi profesional kepada guru mata pelajaran dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikannya sesuai kaidah dan kompetensi guru.
Membangun jaringan kerjasama dengan pihak luar sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan proses dan hasil pendidikan.
Memantau kualitas proses pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah.
Mengkaji laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program yang dikonsultasikan oleh kepala
sekolah.
Menyampaikan usul atau rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
BAB VIII
PEMBUBARAN
Pasal 8

Komite Sekolah dapat dibubarkan bila terjadi perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan khususnya yang mengatur partisipasi masyarakat.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 9

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini, diatur dalam anggaran rumah tangga.
Anggaran Rumah Tangga (ART) disusun oleh pengurus.
Ketua

H. SYAHRI HASAN

Sekretaris,

Drs. SYATORI
ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )
KOMITE SMA NEGERI 1 KRANGKENG

BAB I
SUSUNAN PENGURUS DAN MEKANISME KERJA
Pasal 1

Struktur kepengurusan Komite Sekolah terdiri atas :


(1) Ketua
(2) Sekretaris
(3) Bendahara
(4) Bidang-bidang :

Penggalian sumber dana sekolah


Pengelolah sumber dana sekolah
Pengendalian kualitas pelayanan pendidikan
Jaringan kerjasama dan sistem informasi
BAB II
MASA KERJA PENGURUS
Pasal 2

Kepengurusan Komite Sekolah mempunyai masa kerja selama 3 tahun.

BAB III
RAPAT KERJA PENGURUS
Pasal 3

Pengurus Komite Sekolah melaksanakan rapat kerja pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam satu tahun.
BAB IV
RAPAT LUAR BIASA
Pasal 4

Pengurus Komite Sekolah bisa melaksanakan rapat luar biasa bila dipandang perlu.

BAB V
KEGIATAN
Pasal 5

Agar kegiatan Komite Sekolah berjalan lancar, maka perlu adanya rincian tugas dari masing-
masing jabatan. Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :

KETUA KOMITE :

Bersama-sama pengurus lain dan anggota menyusun rencana program kerja Komite Sekolah.
Mengesahkan rencana program kerja Komite Sekolah.
Melaksanakan keputusan hasil musyawarah yang ditetapkan oleh anggota melalui rapat-rapat.
Mengundang rapat-rapat harian Komite Sekolah.
Mengkomunikasikan hasil rapat komite kepada Kepala Sekolah.
Mengundang rapat pihak sekolah berkenaan dengan hal-hal yang dianggap strategis.
Menghadiri rapat dinas sekolah atas undangan Kepala Sekolah.
Menerima klarifikasi sumber pembiayaan sekolah yang berasal dari pemerintah dan kebutuan
sekolah.
Menerima klarifikasi persoalan yang dihadapi sekolah.
Memberikan edaran, himbauan dan/atau bentuk lain kepada stakeholders.
Mengesahkan segala keputusan Komite Sekolah dan/atau keputusan bersama dengan sekolah,
melalui penandatanganan yang disahkan dengan cap resmi.
Mengesahkan pertanggung jawaban keuangan yang dititipkan masyarakat kepada sekolah.
Mengesahkan pemberian penghargaan Komite Sekolah kepada Kepala Sekolah, guru, staf TU
yang berprestasi.
Memberikan perintah kepada bendahara untuk mengeluarkan/memberikan sejumlah dana atas
pengajuan sekolah.
Memberikan sangsi kepada anggota pengurus yang tidak dapat menunaikan tugas dengan baik.
Mengevaluasi program kerja Komite Sekolah.
SEKRETARIS KOMITE :

Membuat agenda kerja bersama-sama ketua dan para bidang yang ada.
Menyusun administrasi (personil, sarana dan prasarana, serta hal-hal yang dipandang penting).
Membuat dan mengedarkan undangan rapat-rapat dibantu oleh staf yang dituju.
Membuat laporan-laporan kepada pihak yang terkait.
Membuat notulen rapat-rapat.
Mengagendakan surat masuk dan keluar dibantu oleh staf yang ditunjuk.
BENDAHARA KOMITE (TEKNIS OPERASIONAL PEMBUKUAN) :

Menerima, membukukan, mengamankan dana yang diperoleh dari bantuan masyarakat setelah
memperoleh pengesahan ketua komite.
Mengeluarkan dan membukukannya pengeluaran dana kepada sekolah atas persetujuan ketua
komite.
Melaporkan keadaan keuangan kepada anggota komite sekolah, sekolah dan masyarakat atas
persetujuan ketua komite.
STAF SEKRETARIAT HARIAN KOMITE :
Staf yang dimaksud adalah jika diperlukan adanya perangkat sekretariat, diperkenankan komite
mengangkat, baik anggota atau non anggota sebagai tenaga khusus, asal jangan dari pihak sekolah.
Adapun tugasnya sebagai staf administrasi.

BIDANG-BIDANG
BIDANG PENGGALIAN SUMBER DAYA SEKOLAH :
Bersama-sama pihak sekolah menganalisis potensi sumber daya sekolah, pada lingkup
kewilayahan, sosek masyarakat, instansional di wilayah setempat.
Mengklasifikasikan hasil analisis masyarakat sekolah menyangkut : SDM, dana dan bentuk lain
yang dianggap sebagai potensi sumber yang kuat.
Mendaftar dan memetakan potensi yang diduga kuat dapat membantu sekolah.
Melaksanakan penarikan dana dan menyerahkan kepada pengelola dana masyarakat.
Melaksanakan penarikan SDM kependidikan yang dianggap strategis dan dibayar oleh masyarakat
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Melaksanakan pemikiran, ide dan gagasan masyarakat untuk dijadikan bahan pertimbangan
kebijakan komite untuk kepentingan sekolah.

BIDANG PENGELOLAAN DANA MASYARAKAT (MANAJERAL)

Atas persetujuan ketua komite menyerahkan dana masyarakat kepada bendahara untuk dibukukan.
Mendistribusikan perolehan dana masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh pihak
sekolah.
Bersama-sama bendahara membukukan penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat.
Atas persetujuan ketua komite memberikan laporan keadaan keuangan kepada stakeholders.

BIDANG PENGENDALI KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN

Bersama-sama sekolah menyusun standar pelayanan pendidikan, seperti jumlah guru,


fasilitas/sarana dan prasarana, kurikulum, ekstra kurikuler.
Bersama-sama sekolah menyusun target pencapaian hasil belajar siswa, harian, semester dan akhir
tahun serta ebtanas.
Bersama-sama sekolah menetapkan salah satu unggulan prestasi sekolah, baik yang bersifat
akademis maupun non akademis.
Bersama-sama sekolah mengangkat tenaga ahli yang dapat membantu peningkatan kualitas
pendidikan.
Mengundang pengawas sekolah untuk melakukan dialog dan tindak lanjut hasil pengawasan
profesional yang dapat dijadikan bahan pertimbangan komite.
Bersama-sama Komite Sekolah lain melakukan kolaborasi sistem pengendalian kualitas
pelayanan, baik sekolah setingkat maupun tidak sejenis atau tidak setingkat, misalnya : SD dengan
SLTP, SLTP dengan SMA/SMK dalam satu wilayah atau luar wilayah.
BIDANG JARINGAN KERJASAMA

Bersama-sama sekolah menyusun program kerjasama dengan pihak luar masyarakat sekolah
(instansi non diknas, dunia usaha dan dunia industri, SMK sudah berjalan).
Bersama-sama sekolah melaksanakan kerjasama dengan pihak luar masyarakat sekolah.
Ketua

H. SYAHRI HASAN

Sekretaris,

Drs. SYATORI

PENGURUS KOMITE

Di SMA Negeri 1 Krangkeng telah terbentuk kepengurusan komite sekolah yang solid dan
kompetens yang terdiri dari hampir semua unsur golongan, selain itu pula jajarang pengurusnya
yang punya pemikiran besar terhadap dunia pendidikan. Berikut ini kami sajikan kepengurusan
Komite SMA Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu :

1 KETUA KOMITE : H. SYAHRI HASAN (PENGUSAHA)

WAKIL KETUA : DEDI DARPADI, BA (WAKIL PEMERINTAH)


2 SEKRETARIS : Drs. YATORI (TOKOH MASYARAKAT)
3 BENDAHARA : PAENA, S.Ag (ULAMA)

4 BIDANG PSDS : Drs. HARDJONO (ORANG TUA SISWA)

BIDANG PDM : Drs. H. M. YAMIN (ORANG TUA SISWA)

BIDANG PKPP : Drs. NURSIDIK (ORANG TUA SISWA)

BIDANG J & K : HADIRIN SUSANTO (ORANG TUA SISWA)

5 ANGGOTA : SEMUA ORANG TUA/WALI SISWA


Itulah pengurus komite SMA Negeri 1 Krangkeng yang dibentuk dengan sistem musyawarah,
diadakan dan dipilih pada Rapat Komite Tahun pelajaran 2010/2011, dengan masa bakti 5 tahun.

PROGRAM KERJA KOMITE


Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal, untuk seluruh umat dimanapun
dan kapanpun. Di Indonesia pendidikan merupakan kebutuhan seluruh warga negara, maka
penegmbangannya harus konseptual, menyeluruh, fleksibel dan berkesinambungan (Hardono,
1999:1). Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan di antaranya kebijakan pembentukan dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah yang akhir-akhir ini menjadi agenda terhangat dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Konsep baru ini cenderung disambut dan diapresiasisebagai sebuah angin
segar dalam prosesw perjalanan penyelenggaraan lembaga pendidikan dengan lebih
mengintensifkan pelibatan masyarakat.

Adanya perubahan paradigma system pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi telah
membuka peluang bagi mmasyarakat utnuk dapat meningkatkan peran sertanya dalam pengelolaan
pendidikan, Salah satunya upaya untuk mewujudkan peluang tersebut adalah melalui Dewan
Pendidikan di tingkat Kabupaten /Kota dan Komite Sekolah di tingkat satuan pendidikan. Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah merupakan amanat rakayat yang telah tertuang dalam UU RI
No.25 tahun 2000 tentang Progam Pembangunan Nasional (Propenas) 2000-2004. amanat rakyat
ini selaras dengan kebijakan otonomi daerah, yang telah memposisikan Kabupaten/Kota sebagai
pemegang kewenangan dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pelaksanaan pendidikan di daerah tidak hanya diserahkan kepada Kabupaten/Kota, melainkan juga
dalam bebrapa hal telah diberikan kepada satuan pendidika,n baik pada jalur pendidikan sekolah
maupun luar sekolah. Dengan kata lain, keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah propinsi,
Kabupaten/Kota, dan pihak sekolah orang tua, dan masyarakat atau stakeholder pendidikan. Hal
ini sesuai dengan konsep partisipasi bebasis masyarakat (community based participation) dan
Manajemen Berbasis Sekolah (school based management) yang kini tidak hanya menjadi wacana,
tetapi mulai dilaksanakan di Indonesia. Inti dari penerapan kedua konsep tersebut adalah
bagaimana agar sekolah dan semua yang berkompeten atau stakeholder penddikan dapat
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu diperlukan kerjasama yang sinergis
dari pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat atau stakeholder lainnya secara sitematik sebagai
wujud peran serta dalam melakukan pengelolaan pendidikan melalui Dewan Pendidikan dan
Komite sekolah.

Sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang


semakin meningkat dewasa ini, maka dalam era manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pengelolaan
pendidikan perlu dibenahi selaras dengan tutntutan perubahan yang dilandasi oleh adanya
kesepakatan, komitmen, kesadaran, kesiapan membangun budaya baru dan profesionalisme dalam
mewujudkan "Masyarakat Sekolah" yang memiliki loyalitas terhadap peningkatan mutu sekolah.
Berikut ini beberapa masalah yang menyebabkan peningkatan mutu pendidikan belum berjalan
secara maksimal, serta beberapa masalah yang menjadi sebab-sebab mengapa otonomi pendidikan
sangat penting dan perlu:

Akuntabilitas sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan kepada masyrakat masih sangat rendah.
Pengguna sumber daya tidak optimal, rendahnya anggran pendidikan merupakan kendala yang
besar.
Partisipasi masyarakat terhadap pendidikan rendah.
Sekolah tidak mampu mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungannnya,
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan komite sekolah menjadi sangat vital,
pendidikan yang diselenggarakan hanya oleh pemerintah saja dalam hal ini sekolah tidak akan
berjalan maksimal, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah secara bersama-sama
menyelenggarakan pendidikan. Komite sekolah yang terbentuk harus bisa membuktikan bahwa
mereka terpilih karena mereka dipercaya oleh masyarakat untuk mendampingi sekolah
menyelenggarakan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka, oleh karena itu pengurus
harus mempunyai program yang terencana dan terarah. Oleh sebab itu, Komite sekolah
menyajikan program kerja yang telah disetujui oleh masyarakat seperti yang tercantum di bawah
ini:

GARIS BESAR PROGRAM KERJA KOMITE BERSAMA SEKOLAH MENGADAKAN :

Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Komputer, Pengadaan WC Siswa, Pengadaan


Infocus.
Peningkatan Kesejahteraan Warga sekolah
Pengadaan Beasiswa Bagi Siswa yang tidak mampu
Pembangunan Ruang Kelas Baru
Pengadaan Tower Menara Air
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan Alat Musik
Peningkatan Kegiatan Kesiswaan
Pemeliharan jarinan internet sekolah
Penataan taman dan tempat parkir
Demikianlah garis bersar program komite dalam rangka mendukung pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu.

Anda mungkin juga menyukai