Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Ayu Indah Wulandari NIM : 2113031013

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (KIMS120204)
Waktu: 09.30 – 12.00 WITA

Wacana 1
Di suatu kota Industri yang sedang berkembang berdiri sekolah swasta yang didirikan
oleh para karyawan industri baja, terutama untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak
mereka dan masyarakat kota di sekitar pabrik. Semula di sekolah tersebut ada dua orang
guru yang mengajarkan kimia. Keduanya sudah senior. Pak Ali sebagai guru di kelas
X, ingin agar muridnya disiplin dalam belajar. Jika beliau mengajar, semua siswa harus
mendengar dan mencatat kata-katanya. Pertanyaan yang beliau sampaikan dengan tiba-
tiba harus mendapat jawaban sampai benar. Siswa yang jawabannya salah harus berdiri
di depan kelas sambil mengangkat kaki. Hukuman baru selesai sampai ada siswa
mampu memberikan jawaban benar, dan para “terhukum” itu dapat mengulang
pernyataan dari temannya yang dinyatakan benar. Guru kedua bernama Bu Wati. Ibu
ini sering mengajak siswanya praktikum. Beliau mengatakan Chem-is-try. Dalam
mengajar, Bu Wati selalu menanyakan apa yang sudah diketahui siswa tentang materi
yang akan diajarkannya. Setiap siswa dibuat sibuk mengamati dan melakukan sesuatu
secara individu atau kelompok dan mengomunikasikannya kepada anggota kelas yang
lain.

Soal 1 (skor 20)


Jelaskan apa teori belajar yang masing-masing dianut oleh Pak Ali dan Bu Wati? Apa
perbedaan kedua teori belajar tersebut!

Jawaban:
Teori belajar yang dianut oleh Pak Ali adalah teori belajar behavioristik, karena pada
teori belajar tersebut, menyatakan bahwa perilaku sangat berpengaruh dalam proses
belajar yang dimana perilaku tersebut dapat dimodifikasi dengan pengaruh-pengaruh
yang mendahului tindakan (anteseden), seperti mengangkat tangan ketika bertanya,
menyiapkan bahan pelajaran, dan berbicara yang jelas. Selain itu kondisi menyenangkan
atau tidak menyenangkan (konsekuensi), seperti kondisi menyenangkan yaitu
mendapatkan pujian dari guru karena jawaban benar dan kondisi tidak menyenangkan,
yaitu berupa hukuman ketika salah menjawab pertanyaan dari guru sesuai dengan
pembelajaran yang dianut oleh Pak Ali tersebut. Kemudian teori belajar yang dianut Bu
Wati, yaitu menganut teori belajar konstruktivisme, karena pada teori belajar tersebut
berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilewati, sama seperti yang dilakukan
oleh Bu Wati tersebut dengan menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari. Selain itu, Bu Wati menggunakan praktikum dalam mengajar, yang
dimana bertujuan untuk menemukan bakat, menambah pengetahuan atau teknologi,
menambah pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tersebut agar diri siswa tersebut dapat
berkembang.
Soal 2 (skor 20)
Menurut pendapat Anda, apa kira-kira model pembelajaran yang diterapkan oleh Pak Ali
dalam mengajarkan kimia? Jelaskan sintaks pembelajarnnya!

Jawaban:
Model pembelajaran yang diterapkan Pak Ali adalah model pembelajaran behavioristik,
karena dalam model pembelajaran ini memberikan perubahan pada perilaku siswa agar
sejalan dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, Pak Ali memberikan hukuman
kepada siswa yang salah dalam menjawab pertanyaan, yang dimana bertujuan untuk
membentuk perilaku siswa agar sejalan dengan tujuan pembelajaran.

Soal 3 (skor 20)


Model pembelajaran apa yang kira-kira diterapkan oleh Bu Wati? Jelaskan sintaks
pembelajarnnya!

Jawaban:
Model pembelajaran yang diterapkan Bu Wati adalah model pembelajaran inquiry,
karena pada model pembelajaran ini menekankan proses berpikir secara kritis dan
analitis kepada peserta didik agar dapat mencari jawaban melalui penyelidikan ilmiah
atau melakukan praktikum. Oleh karena itu, Bu Wati mengajar siswa melalui praktikum
bertujuan agar dapat mencari jawaban sendiri atau kelompok melalui secara ilmiah.

Wacana 2
Beberapa bulan lalu ada seorang guru baru diangkat di sekolah tersebut. Namanya Pak
Narman. Pak Narman ngontrak kamar kos dekat sekolah. Kebetulan di belakang rumah
kontrakannya mengalir sungai kecil yang airnya jernih dan banyak terdapat ikan yang
dipelihara oleh para penduduk lokal. Tadi pagi hujan turun tidak begitu deras, tetapi
cukup membuat udara terasa nyaman, tidak seperti sebelumnya udara terasa berat dan
membuat sesak nafas jika dihirup. Ketika Pak Narman menengok ke belakang rumah,
beliau merasa terkejut. Banyak ikan mati terapung di air. Para pemelihara ikan
dibuatnya kebingungan.

Soal 4 (skor 20)


Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah yang dapat diterapkan oleh Pak Narman untuk
mencari penyebab matinya ikan-ikan yang ada di sungai kecil yang ada di belakang
rumah kontrakannya!

Jawaban:
Langkah-langkah metode ilmiah yang dapat diterapkan oleh Pak Narman:
1. Merumuskan masalah, Pak Narman melakukan perumusan masalah dari persoalan
yang ingin dipecahkan untuk mengetahui kebenaran dari penyebab matinya ikan-ikan di
sungai tersebut.
2. Merumuskan hipotesis, Pak Narman melakukan dugaan sementara dari dibaliknya
persoalan penyebab matinya ikan-ikan disungai.
3. Melakukan eksperimen, setelah melakukan dugaan sementara (hipotesis), Pak Narman
melakukan sebuah eksperimen untuk membenarkan hipotesisnya tersebut.
4. Mengolah dan menganalisis data, setelah melakukan eksperimen, Pak Narman
melakukan pengolahan data dan menganalisis data hasil eksperimennya tersebut, agar
Pak Narman mendapatkan hasil sebenarnya dari eksperimen tersebut.
5. Menarik kesimpulan, setelah mengolah dan menganalisis data, Pak Narman dapat
memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, dan kemudian Pak
Narman memberikan informasi tersebut kepada pemelihara ikan.

Soal 5 (skor 10)


Beberapa hari kemudian, Pak Narman akan mengajarkan materi asam-basa di kelas XI.
Saat itu dia telah mengetahui penyebab kematian ikan-ikan yang ada di sungai kecil di
belakang rumah kontrakannya. Menurut pendapat Anda, model pembelajaran apa yang
cocok diterapkan oleh Pak Narman!

Jawaban:
Model pembelajaran yang cocok diterapkan oleh Pak Narman adalah model
pembelajaran inquiry, karena Pak Narman telah melakukan penelitian dan eksperimen
untuk mengetahui penyebab kematian ikan-ikan di sungai tersebut, yang dimana
peristiwa tersebut ada kaitannya dengan materi asam dan basa. Dalam hal ini, model
pembelajaran secara inquiry ini dapat mengembangkan rasa ingin tahu seseorang,
terutama siswa dengan cara yang sistematis, logis, dan kritis melalui tindakan yang
bersifat ilmiah.

Soal 6 (skor 10)


Jelaskan lengkap dengan contoh ketiga level atau aspek kimia yang terlibat dalam materi
asam-basa!

Jawaban:
Contoh ketiga level atau aspek kimia yang terlibat dalam materi asam dan basa adalah:
1. Level representasi makroskopik, yaitu siswa mengamati fenomena yang terjadi
disekitar atau dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi asam dan
basa. Contohnya, yaitu mengamati timbulnya bau dan perubahan warna pada suatu
objek.
2. Level representasi mikroskopik, yaitu siswa menjelaskan partikel pada materi yang
telah digambarkan sebagai susunan dari atom-atom, molekul-molekul, dan ion-ion yang
berkaitan dengan materi asam dan basa tersebut.
3. Level simbolik, yaitu menggunakan persamaan kimia, persamaan matematika,
mekanisme reaksi, beserta analogi-analogi yang berkaitan dengan materi asam dan basa
tersebut.

Sekian

Anda mungkin juga menyukai