h
p
h
m.v
Kebenaran Hipotesa De Broglie diuji oleh Davisson Germer dan G.P Thomson dengan cara :
Menembakkan elektron (partikel) pada pelat sangat tipis dari nikel, ternyata di belakang pelat
yang dipasang layar menunjukkan adanya gejala gelombang yaitu terjadi pola difraksi
Ini membuktikan bahwa partikel (elektron) dapat menunjukkan sifat gelombang, dengan panjang
gelombang sesuai dengan perkiraan de Broglie.
Uji coba yang sama di lakukan oleh Ilmuwan lain seperti G.P Thomson dengan menembakkan elektron
pada foil foil emas sangat tipis.
Uji coba berikutnya dilakukan dengan menembakkan atom helium, hidrogen dan netron, dengan hasil
yang sangat meyakinkan dengan menembakkan sinar X pada pelat tipis
Keadaan Stasioner elektron di dalam atom diidentikkan dengan :
Gelombang Stasinoer ujung terikat yang hanya memiliki keadaan resonansi tertentu (Lihat
Dawai sebagai sumber bunyi).
Gelombang elektron diidentikkan dawai yang dibengkokkan membentuk lingkaran mengelilingi
inti atom.
Keadaan stasioner elektron dengan panjang gelombang dan momentum sudut tertentu, identik
dengan keadaan resonansi dari gelombang pada dawai.
2.L = n.
n. = 2..r
Jika persamaan tersebut digabungkan dengan persamaan de Broglie untuk gelombang, akan
diperoleh :
m.v.r n.
h
2.
Karena elektron didalam atom selalu bergerak, sesuai dengan Ketidakpastian Heisenberg, maka posisi
dan momentum elektron tidak dapat ditentukan secara teliti bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
Orbital dari elektron, yaitu daerah kebolehjadian terbesar untuk menemukan elektron.
Dengan ide de Broglie bahwa partikel kecil dapat dijelaskan secara gelombang, Schrodinger
mengaplikasikan ide tersebut untuk menjelaskan sifat elektron dalam atom Hidrogen, dengan persamaan
Schrodinger, yang menyimpulkan :
1. Gelombang elektron dapat dijelaskan oleh suatu fungsi matematik yang memberikan amplitudo
gelombang pada titik apa saja dalam ruang yang dikenal dengan Fungsi Gelombang
Schodinger () (Psi).
2. Kuadrat fungsi gelombang 2 memberikan peluang menyatakan secra tepat di mana lokasi
elektron jika elektron dipandang sebagai gelombang.
3. Ada banyak fugnsi gelombang yang deskripsi gelombang elektronnya dalam atom dapat
diterima. Setiap fungsi gelombang ini dikarakteristikkan oleh sekumpulan bilangan bilangan
kuantum.
Untuk menjelaskan Atom berelektron banyak kita gunakan suatu bilangan yang disebut Bilangan
Kuantum , yang terdiri dari 4 Bilangan kuantum yaitu :
1. Bilangan Kuantum Utama ( n )
2. Bilangan Kuantum Azimut ( Orbital ) ( l )
3. Bilangan Kuantum Magnetik ( ml )
4. Bilangan Kuantum Spin ( ms )
1. Bilangan Kuantum Utama :
Bilangan ini berfungsi :
a. Menentukan letak elektron di dalam kulit atom, dimana :
Bil. Kuantum ( n )
1
2
3
4
5
6
Kulit
K
L
M
N
O
P
l(l 1) .
dengan
h
2.
h = konstanta planck
l = bilangan kuantum azimut
L = Momentum sudut elektron
Karena Momentum sudut adalah Besaran vector, maka arah momentum sudut dinyatakan
dengan Kaidah Genggaman Tangan Kanan , dimana :
Arah lipatan empat jari tangan menunjukkan arah putaran elektron
Arah Ibu jari menunjukkan arah Momentum sudut elektron.
L
b. Menentukan bentuk orbit elektron, dimana makin kecil bilangan kuantum orbital ( l = 0 )
orbitnya berbentuk ellips yang sangat pipih, dan makin besar bilangan kuantum orbital
ellipsnya makin besar, sampai pada bilangan kuantum orbital terbesar lintasan elektron
berbentuk lingkaran.
l = 3 ( terbesar )
l=2
l=1
l=0
3
f
4
g
5
h
berlaku
berlaku
berlaku
berlaku
berlaku
Lz = 2.h
Lz = 1.h
Lz = 0
Lz = -.h
Lz=- 2.h
+1. h
L = 6
0
-1. h
L = 6
L = 6
-2. h
L = 6
Dengan tertentunya nilai Lz maka orbit elektron pun akan memiliki kemiringan tertentu yang
selalu tegak lurus dengan arah momentum sudutnya ( lihat aturan di atas ).
Sebagai contoh untuk nilai L z , dari kulit n = 3 dan l = 2 diperoleh :
Besarnya sudut dicari dengan menggunakan Fungsi
Cosinus, dimana :
L = 6.h
L
L
Cos z
Cos 1 z
atau
L
L
Sudut dihitung dari nilai Lz (+) searah jarum jam.
Lintasan elektron
Bilangan kuantum spin berhubungan dengan arah rotasi elektron di dalam lintasannya, yang
disebabkan oleh momentum sudut intrinsic, yaitu momentum sudut akibat rotasi elektron itu sendiri,
ada dua arah rotasi elektron yaitu searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam, sehingga ada
dua nilai yang menyatakan arah rotasi elektron yaitu :
ms =
Spin +
Spin
dimana :
ms = + , jika arah spin elektron ke atas ( rotasi elektron
berlawanan jarum jam )
ms = - , jika arah spin elektron kebawah ( rotasi
elektron searah jarum jam )
CONFIGURASI ELEKTRON :
Menunjukkan letak elektron di dalam suatu atom
Aturan penentuan Configurasi Elektron digunakan :
1. Diurutkan berdasarkan Tingkat Energi nya menurut aturan Auf Bau :
Elektron akan menempati posisi di dalam kulit / sub kulit dari tingkat energi yang paling rendah
ke tingkat energi yang lebih tinggi.
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p.
2. Menggunakan Azas Larangan Pauli :
Tidak mungkin di dalam atom yang sama terdapat elektron yang memiliki ke empat empat
bilangan kuantumnya sama.
3. Menggunakan aturan Hund
Elektron akan mengisi orbital dengan arah tegak sampai seluruh orbital terisi penuh baru arah ke
bawah mengisi dari awal ( tingkat energi yang paling rendah ).
Contoh :
Salah
Benar
Spektrum
Spektrum Absorbsi (Serap)
Keterangan :
4
Spektrum Emisi :
Spektrum ( sederetan warna cahaya yang tersusun secara teratur ) yang dihasilkan jika sebuah
benda / zat berpijar.
Warna warna yang dipancarkan diperoleh dari elektron dalam atom zat yang mengalami transisi
(exitasi) ke tingkat energi yang lebih tinggi, dan elektron cenderung untuk kembali ke keadaan
dasar, sambil memancarkan energi berupa foton. Jika foton berada pada panjang gelombang
cahaya tampak, maka terlihat warna warni cahaya dari benda yang berpijar.
Spektrum Emisi dicirikan dengan garis garis berwarna dengan latar belakang hitam
Transisi elektron pada atom berelektron banyak
Elektron elektron yang berada dalam kulit yang sama tetapi memiliki sub kulit yang berbeda
akan memiliki tingkat energi yang berbeda.
Untuk kemungkinan transisi elektron pada atom berleektron banyak, menurut persamaan
Schrodinger, dinyatakan :
Transisi yang berpeluang besar untuk terjadi adalah yang mengubah nilai l ( bil. Kuantum
orbital / azimuth) sebanyak satu satuan.
l = 1
Spektrum Serap :
Sepktrum yang dihasilkan jika spektrum pancar melewati zat tertentu, sehingga kehilangan
sebagian warnanya karena terserap oleh zat tersebut.
Spektrum Serap dicirikan berupa garis garis gelap dengan latar belakang garis terang.
Tidak ada dua atom berbeda yang menghasilkan spektrum emisi garis yang sama, sehingga ini
dapat digunakan untuk menunjukkan adanya unsure-unsur tertentu dalam contoh bahan yang
menghasilkan spektrum garis.
Energi Ionisasi dan Afinitas elektron :
Energi Ionisasi adalah Energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron pada kulit
terluar dalam atom dalam keadaan gas.
Dimana :
Dalam satu golongan, jika kita bergerak dari atas ke bawah, energi Ionisasi semakin kecil, karena
bilangan kuantum utama (n) semakin besar, sehingga jarak antara proton-proton dalam inti
dengan elektron terluar semakin bertambah, sehingga gaya ikat inti semakin lemah.
Dalam satu Perioda, jiak kita bergerak dari kiri ke kanan, energi Ionisasi makin bertambah,
karena bertambhanya muatan inti, sehingga gaya ikat antara inti dengan elektron terluar
bertambah besar.
Afinitas Elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom pada saat atom menerima elektron
dari luar untuk membentuk ion negative.
Afiniotas elektron bertanda negative, dimana semakin besar nilai negatifnya semakin mudah
atom untuk membentuk ion negative.