A. TUJUAN
1. Memahami prinsip dasar sokletasi
2. Terampil melakukan proses ekstraksi minyak atsiri lengkuas
B. DASAR TEORI
Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak nabati. Minyak atsiri sering juga
disebut juga sebagai essential oil. Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian
tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Salah satu
ciri utama minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas (Rusli, 2010). Minyak
atsiri mengandung bermacam-macam senyawa, tetapi secara umum dapat digolongkan
dalam empat senyawa dominan, yaitu terpene, komponen hidrokarbon berantai lurus,
semyawa turunan benzene, dan senyawa lain yang spesifik untuk masing-masing tanaman
(Guenther,1948). Minyak atsiri dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal terutama dalam
industri farmasi dan kosmetik, misalnya untuk parfum, sabun, lotions, shampo, obat-
obatan, dan lain-lain.
Minyak atsiri memiliki sifat mudah larut dalam pelarut organik. Oleh karena itu,
untuk mengekstraksi minyak atsiri dalam padatan seperti bagian tumbuhan dapat dengan
cara menggunakan perantara pelarut organik. Metode ekstraksi padat-cair ini disebut juga
leaching. Ekstraksi padat-cair di laboratorium sering dilakukan dengan menggunakan
soxhlet, yang memungkinkan pelarut dapat berkontak dengan padatan secara berulang
ulang. Dengan cara ekstraksi ini, maka dimungkinkan semua minyak atsiri dapat terambil
dari padatan.
Sokletasi adalah suatu metode pemisahan komponen yang terdapat dalam sampel
padat dengan cara ekstraksi berulang–ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua
komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna.
Terdapat beberapa faktor yang menentukan jumlah minyak atsiri yang didapatkan melalui
metode soxhlet, antara lain:
1. Jenis tanaman yang digunakan
Jenis tanaman yang digukan menentukan jumlah minyak atsiri yang mampu
diekstraksi. Setiap jenis tanaman memiliki nilai rendemen minyak tertentu.
2. Bagian tanaman yang digunakan
16
Pada jenis tanaman yang sama, nilai rendemen minyak dapat berbeda-beda tergantung
bagian yang digunakan, misalnya daun, batang, bunga, dan lain lain.
3. Ukuran bahan baku
Ukuran bahan baku dapat mempengaruhi jumlah minyak yang diperoleh, karena
semakin kecil dan semakin halus bahan yang dipakai, luas bidang kontak semakin besar
dan minyak yang terambil semakin banyak.
4. Suhu proses
Suhu yang digunakan dapat mempengaruhi jumlah minyak yang dapat diekstraksi.
Pada suhu optimum dimungkinan minyak atsiri dapat diekstrak secara optimal. Jika
suhu yang digunakan terlalu rendah maka proses akan berjalan lambat dan minyak atsiri
yang dihasilkan hanya sedikit. Jika suhu yang digunakan terlalu tinggi maka dapat
menyebabkan minyak atsiri mengalami dekomposisi.
5. Waktu proses
Semakin lama waktu yang diperlukan untuk proses pengambilan minyak, semakin
banyak minyak atsiri yang dapat diperoleh.
6. Kondisi bahan baku
Kondisi bahan baku meliputi jumlah kadar air dalam bahan. Kandungan kadar air yang
tinggi dalam bahan baku dapat menghambat proses ekstraksi dan distilasi, yang dapat
menyebabkan minyak yang terambil tidak sempurna.
7. Jenis pelarut yang digunakan
Jenis pelarut yang digunakan harus memenuhi beberapa syarat agar dapat memberikan
hasil yang optimal dalam ekstraksi menggunakan soxhlet, antara lain :
a. Dapat melarutkan semua zat yang diinginkan dengan cepat dam sempurna, dengan
sesedikit mungkin melarutkan bahan baku.
b. Bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen.
c. Bersifat sesuai dengan senyawa yang ingin diisolasi (polar/non polar) agar dapat
melarutkan dengan sempurna.
D. CARA KERJA
1. Cawan proselen koosng dioven pada suhu 100 ºC selama 10 menit lalu dimasukkan
ke dalam desikator selama 10 menit. Kemudian ditimbang berat cawan kosongnya.
2. Rangkai alat seperti berikut
18
8. Setelah selesai satu siklus, pemanas dimatikan. Lalu kertas saring berisi sampel
dikeluarkan dari soklet.
9. Minyak hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam cawang porselen kosong (yang sudah
ditimbang sebelumnya). Lalu diletakkan dalam oven 100 ºC selama 8 jam.
10. Cawan porselen berisi minyak diltakkan dalam desikator selama 10 menit lalu
ditimbang dan amati penampakan minyaknya.
E. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan/Hasil
19