PEMISAHAN MEKANIK
ACARA : PENGAMBILAN KONSENTRAT MINYAK KELAPA DARI
SANTAN
DISUSUN OLEH
Nama : Fitriyanti
NIM : 021190047
Plug/Kelompok : C/4
Hari,tanggal/Jam : Selasa,21 September 2021/14.00-16.00
Asisten : Dwi Yudha
DISUSUN OLEH
Nama : Fitriyanti
No Mahasiswa : 021190047
Disetujui,
Asisen Pembimbing
Dwi Yudha
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan
PRAKTIKUM PEMISAHAN MEKANIK dengan judul “PENGAMBILAN
KONSENTRAT MINYAK KELAPA DARI SANTAN” sebagai hasil pengamatan,
kami juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan kelancaran bagi
kami.
2. Dwi Yudha selaku asisten laboratorium yang telah membimbing selama
jalannya praktikum dari awal sampai akhir.
3. Kelompok praktikum yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.
4. Dan teman-teman kami yang telah membantu dalam praktikum dan
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas semester ganjil, yaitu semester
tiga D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yoyakarta. Laporan
praktikum ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas
kesalahan penulisan maupun perhitungan dalam laporan ini, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk lebih baik dalam kedepannya untuk membuat
laporan.
Penulis
Fitriyanti
BAB I
PENDAHULUAN
Pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena hampir semu
a bagiankelapadapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut, tempurung,
daging buah danair kelapa tidakada yang terbuang dan dapat dibuat untuk menghasi
lkan produk industri, antara lain sabut kelapa dapatdibuat keset, sapu, dan matras.
Tempurung dapat dimanfaatkan untuk membuat karbon aktif dan kerajinan
tangan. Dari batang kelapa dapat dihasilkan bahan-bahan bangunan baik untuk
kerangka maupun untuk dinding serta atap. Daun kelapa dapat diambil lidinya yang
dapat dipakai sebagai sapu, serta barang-barang anyaman. Daging buah dapat dipakai
sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra, minyak kelapa, coconut cream,
santan dan parutan kering, sedangkan air kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka
dan nata de coco. Santan adalah cairan yang diperoleh dengan melakukan
pemerasan terhadap daging buah kelapa parutan. Santan merupakan bahan makanan
yang dipergunakan untuk mengolah berbagai masakan yang mengandung
daging, ikan, ayam, dan untuk pembuatan berbagai kue-kue, es krim, gula-gula.
Selain itu, kelapa juga menghasilkan produk olahan yang populer belakangan ini
yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
(Suhardiyono, 1993).
Virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang dihasilkan
dari buah kelapa tua yang segar, bukan terbuat dari kopra seperti minyak kelapa yang
banyak dikenal. VCO yang beraroma gurih dan lembut memiliki nilai komersial lebih
tinggi karena memiliki banyak manfaat dan khasiat, yaitu selain digunakan untuk
bahan baku industri pangan dan kosmetik untuk perawatan tubuh (hand body lotion),
juga dapat meningkatkan kemampuan metabolisme tubuh dan dapat menanggulangi
berbagai penyakit, karenanya dijadikan bahan obat-obatan tradisional. Minyak
kelapa digunakan sebagai bahan baku industri, atau sebagai minyak goreng.
Santan kelapa merupakan cairan hasil ekstraksi dari kelapa parut dengan
menggunakan air. Komposisi kimia santan lebih kurang hampir sama dengan
komposisi parutan buah kelapa segar.
Tabel 1.2. komposisi kimia bahan baku kelapa parut segar
Kompone Kelapa Kelapa Kelap
n penelitia penelitian a tua
n sebelumny
a
Air (%) 55,07 52,73 46,9
Lemak 33,01 34,47 34,7
(%)
Protein 2,12 3,2 3,4
(%)
Serat kasar 9,8 9,6 -
(%)
Dari tabel diatas dapat kita lihat kandugan minyak atau lemak dalam
santan sekitar 35%. Bila santan didiamkan, secara pelan-pelan akan terjadi
pemisahan bagian yang kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan
minyak. Bagian yang kaya dengan minyak disebut sebagai krim, dan bagian yang
miskin dengan minyak disebut dengan skim. Krim lebih ringan dibanding skim,
karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim pada bagian bawah.
2. Berbagai metode pembuatan VCO
a. Pembuatan VCO dengan pendinginan
Pada tahap ini mempelajari pengaruh pendinginan terhadap krim santan
pada suhu 10° C selama 21-24 jam di dalam chiller. Krim santan diperoleh
dari perbandingan kelapa parut dan air sebesar 1 :3. Tanpa ada proses thawing
krim santan yang telah didinginkan 30 menit hingga terbentuknya diputar
dengan sentrifuse pada kecepatan 4.000 rpm selama 30 hingga terbentuknya
VCO yang akan dimurnikan dengan proses penyaringan menggunakan kertas
saring. Metode ini menggunakan metode ekstraksi minyak kelapa yang
dinamakan churning, yang lebih memanfaatkan unit operasi pendinginan
dibawah 10°C dan pemisahan dengan gaya sentrifugal. Setelah VCO
terbentuk maka dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan meliputi
rendemen, kadar air minyak, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan
khromatografi gas.
b. Pembuatan VCO dengan ekstrak papain kasar
Proses diawali dengan pemarutan daging buah kelapa yang sebelumnya
telah dihilangkan testanya dan ditambahkan air panas yang bersuhu 70
dengan perbandingan 1:3. Kemudian dilakukan pemisahan krim dari skim
dan endapan selama 1,5-2 jam. Setelah krim terpisah dari skim dan endapan,
dimasukkan ekstrak kasar enzim papain sebanyak 30% dan dilakukan
pemeraman selama 24 jam.
c. Pembuatan VCO dengan penambahan asam cuka
Daging buah kelapa yang sudah dibuang testanya kemudian diparut.
Santan yang dihasilkan dari penambahan rasio air dan kelapa 30 parut sebesar
1:3 didiamkan selama 1,5-2 jam agar krim dan skim terpisah. Krim yang
terbentuk dipisahkan dan dimasukkan larutan asam cuka 5% sebanyak 0,15%
b/v. Kemudian campuran tersebut difermentasi selama 10-14 jam dalam
shaker pada suhu ruang.
d. Pembuatan VCO dengan teknik sentrifugasi
Pembuatan VCO dengan teknik Sentrifugasi merupakan teknologi yang
sedang banyak digunakan oleh kalangan industry VCO saat ini. Prosesnya
meliputi pemarutan daging buah kelapa tanpa testa dilanjutkan dengan
pemerasan dan penyaringan, untuk memperoleh santan. Santan yang
dihasilkan kemudian didiamkan selama 15-30 menit hingga terbentuk 2
lapisan cairan kemudian diaduk dengan mixer selama 15 menit pada
kecepatan penuh (setara 1500 rpm). Skim yang sudah diaduk ini didiamkan
selama 2-4 jam agar minyak terpisah dari skim.
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1.ALAT DAN BAHAN
1 Keterangan :
III.1.HASIL PENGAMATAN
III.2.ANALISA PERHITUNGAN
105 𝑚𝑙
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑚 = × 100% = 28,3784 %
370 𝑚𝑙
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑚
%𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑚 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎 × 100%
117,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑚 = × 100% = 21,3636 %
550 𝑔𝑟𝑎𝑚
115 𝑚𝑙
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑚 = × 100% = 29,1139 %
395 𝑚𝑙
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑚
%𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑚 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎 × 100%
128 𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑚 = × 100% = 24,3809 %
525 𝑔𝑟𝑎𝑚
III.3 PEMBAHASAN
Dari praktikum pemisahan mekanik kali ini, percobaan yang dilakukan yaitu
tentang Pengambilan Konsentrat Minyak Kelapa Dari Santan yang bertujuan untuk
Mengetahui pembuatan VCO dengan beberapa perbandingan proses, Melakukan
pemisahan krim dari skim santan dengan beberapa metode, dan Menentukan metode
yang efektif dan efisien pemisahan krim dari santan.
Percobaan kali ini dilakukan dengan membuat santan yaitu kelapa yang telah
diparut sebanyak 550 gram untuk sampel 1 dan 525 gram untuk sampel 2, dari hasil
percobaan Santan yang dihasilkan sebanyak 370 ml untuk sampel 1 dan 395 ml untuk
sampel 2 lalu kedua sampel diberi perlakuan berbeda. Sampel 1 tanpa pendinginan
yaitu di diamkan pada suhu ruangan dengan waktu proses 80 menit, menghasilkan
berat krim sebanyak 117,5 gram dan volume krim 105 ml. Sampel 2 melalui
pendinginan dengan meletakan ke dalam campuran es batu, garam dan air yang telah
didinginkan dengan waktu proses 80 menit, menghasilkan berat krim sebanyak 128
gram dan volume 115 ml. Dari hasil percobaan dapat di amati bahwa pendinginan
akan menghasilkan berat dan volume krim yang lebih banyak dibandingkan tanpa
pendinginan dan sudah sesuai dengan teori, hal tersebut disebabkan karena
pendinginan menyebabkan minyak yang ada dalam santan lebih mudah menggumpal
sehingga lebih mudah terpisah dengan air. Hasil perhitungan pada sampel 1
menghasilkan kadar krim sebesar 28,3784 % sedangkan sampel 2 menghasilkan
kadar krim sebesar 29,1139 %. Pada sampel 1 menghasilkan kandungan krim sebesar
21,3636 % sedangkan pada sampel 2 sebesar 24,3809 % yang berarti bahwa melalui
pendinginan akan menghasilkan kadar krim dan kandungan krim yang lebih besar
sehingga proses pendinginan dalam menghasilkan skim lebih efektif dan efisien
dibandingkan tanpa pendinginan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam percobaan diantaranya yaitu :
Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, UI Press, Jakarta.
Sapta R., Maya D., Kajian Sifat Fisika Kimia Ekstrak Minyak Kelapa Murni (Virgin
Coconut Oil – VCO ) yang Dibuat Dengan Metode Pembekuan Krim Santan.
Departemen Teknologi Industry Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor – Bogor.
LAMPIRAN