Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMISAHAN MEKANIK
ACARA : SEDIMENTASI

DISUSUN OLEH

Nama : Fitriyanti
NIM : 021190047
Plug/Kelompok : C/4
Hari,tanggal/Jam : Selasa,28 September 2021/14.00-16.00
Asisten : Dwi Yudha, S.T

LABORATORIUM PEMISAHAN MEKANIK


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Acara : Sedimentasi

DISUSUN OLEH

Nama : Fitriyanti

No Mahasiswa : 021190047

Fakultas / Jurusan : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Jam : Selasa/14.00-16.00 WIB

Asisten : Dwi Yudha, S.T

Disetujui,

Asisen Pembimbing

Dwi Yudha, S.T


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun
laporan PRAKTIKUM PEMISAHAN MEKANIK dengan judul “Sedimmentasi”
sebagai hasil pengamatan, kami juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan kelancaran bagi
kami.
2. Dwi Yudha selaku asisten laboratorium yang telah membimbing selama
jalannya praktikum dari awal sampai akhir.
3. Kelompok praktikum yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.
4. Dan teman-teman kami yang telah membantu dalam praktikum dan
menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas semester ganjil, yaitu semester
tiga D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yoyakarta. Laporan
praktikum ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas
kesalahan penulisan maupun perhitungan dalam laporan ini, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk lebih baik dalam kedepannya untuk membuat
laporan.

Wonosobo, 28 September 2021

Penulis

Fitriyanti
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pohon proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk
yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.

Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi
suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu
dilakukan.Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu
contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi.
Minyak bumi merupakan campuran berbagai hidrokarbon. Pemanfaatan
hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki
kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-
komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses


perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses
pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang
digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis
dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari
pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui
proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan
kimiawi harus dilakukan.

Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.


Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun
campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau
campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat
mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-
gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua
atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.

I.2 TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan kecepatan pengendapan (sedimentasi) pada berbagai konsentrasi


padatan, dengan membuat grafik hubungan antara fungsi bidang batas bening keruh
(Z) dengan waktu pengendapan (θ), grafik hubungan antara kecepatan pengendapan
(v) dengan konsentrasi (C) secara sedimentasi batch.

I.3 DASAR TEORI

Sedimentasi merupakan proses pemurnian yang dijalankan secara mekanis


(mechanical separation process). Prinsip pemisahannya adalah perbedaanrapat
massapada temperature yang sama yang terjadi antara padatan dan fluida. Pada
system sedimentasi secara batch ini sangat tergantung pada selang waktu operasi
untuk pemisahan antara padatan dan fluidanya, tahapan proses sedimentasi dapat
digambarkan sebagai berikut :
Keterangan gambar :

1. Gambar a menunjukkan slurry berada dalam keadaan konsentrasi butiran


yang sama diseluruh bagisn (B) pada saat waktu (θ) = 0
2. Gambar b menunjukkan selang beberapa waktu, pengendapan mulai
terjadi antara lain fluida bebas butiran (A), fluida dengan konsentrasi
yang sama di seluruh bagian (B), fluida dengan butirah diseluruh bagian
tidak sama (C), dan endapan(D).
3. Gambar c menunjukkan selang waktu pengendapan dengan kecepatan
pengendapan relative kecil, sehingga didapatkan tinggi endapan (Z)
dengan waktu tetap.

Dengan pertolongan grafik hubungan antara tinggi bidang batas (Z)


dengan waktu pengendapan (θ).

dz
Dari grafik diatas pada θ = 01 didapatkan slope – =V 1

z i−Z 1
Jadi V 1= θ −θ
1 0

z i−Z1
Untuk θ0 = 0, maka : V 1=
θ1

Untuk mencari konsentrasi : C1. Z1 = C0. Z0


BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1.ALAT DAN BAHAN

A. Alat yang digunakan


1. Gelas Ukur 2L
2. Geas beker
3. Pengaduk
4. Stopwatch
5. Penggaris

B. Bahan yang dibutuhkan


1. Metyl Orange
2. CaCO3

Gambar II.1 Rangkaian alat sedimentasi


II.2 DIAGRAM ALIR

Menyiapkan alat dan bahan

Menimbang Membuat larutan CaCO3 dan


methyl orange

Menuangkan larutan pada gelas ukur

Mengukur ketinggian endapan saat selang


waktu sampai ketinggiannya konstan
sampai ketinggiannya konstan

Gambar II.2 sedimentasi


BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

III.1.HASIL PENGAMATAN

Data Hasil Pengamatan


Konsentrasi awal, C○ = 30 gr/lt
Volume tabung = 2000 ml
Tinggi slurry mula-mula, Z○ = 50 cm

No t (detik) Tinggi slurry, Z


(cm)
1 30 49
2 60 46
3 90 42
4 120 39
5 150 33
6 180 27
7 210 24
8 240 21
9 270 18
10 300 15
11 330 15
12 360 15
III.2.ANALISA PERHITUNGAN

A. Menghitung Kecepatan Rata – Rata


Tabel 2.1 Hasil Perhitungan

No Waktu Tinggi endapan X.Y X2


(x) (y)
1 30 49 1470 900

2 60 46 2760 3600

3 90 42 3780 8100

4 120 39 4680 14400

5 150 33 4950 22500

6 180 27 4860 32400

7 210 24 5040 44100

8 240 21 5040 57600

9 270 18 4860 72900

10 300 15 4500 90000

11 330 15 4950 108900

12 360 15 5400 129600

∑ 2340 344 52290 585000

∑Y=a.∑x+n.b
∑ Xy = a . ∑ x2 + ∑ x . b

344 = 2340. a + 12. b 195


52290 = 585000. a + 2340. b 1
67080 = 456300. a + 2340. b
52290 = 585000. a + 2340. b
14790 = -128700 . a

a = -0,114918

b = 22,4090

kecepatan Rata-Rata sedimentasi = -0.114918 cm/detik

Persamaan:

y = ax + b

y = -0,114918 a + 22,4090

B. Menghitung kecepatan pengendapan dan konsentrasi


1. Pada waktu 1 menit
to = 0 detik
t1 = 60 detik
z0 = 50 cm
z1 = 49 cm
C0= 30 gram/liter
a. Kecepatan sedimentasi
z i−z 1
V 1=
t 1−tθ 0
49 cm−50 cm
V 1=
60 detik−0
V 1=−0,03333 cm/detik
b. Konsentrasi
C0 . Z0
C 1=
Z1
gram
30 .50 cm
liter
C 1=
49 cm

gram
C 1=30 , 6122
liter

Dengan cara yang sama di dapatkan hasil sebagai berikut :


Tabel 2.2 data hasil perhitungan
No Waktu (t) Tinggi endapan Kecepatan Konsentrasi (C)
( detik )
(z) ( Cm ) sedimentasi (V) ( Gram/L )
( Cm/detik )
1 30 49 -0,0333 30,6122

2 60 46 -0,0667 32,6087

3 90 42 -0,0889 35,7143

4 120 39 -0,0917 38,4615

5 150 33 -0,1133 45,4545

6 180 27 -0,1278 55,5556

7 210 24 -0,1238 62,5

8 240 21 -0,1208 71,4286

9 270 18 -0,1185 83,3333

10 300 15 -0,1167 100

11 330 15 -0,1061 100

12 360 15 -0,0972 100


III.3 PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini mengenai “Sedimentasi” dalam praktikum ini yang
bertujuan untuk menentukan kecepatan pengendapan (sedimentasi) pada berbagai
konsentrasi padatan, dengan membuat grafik hubungan antara fungsi bidang batas
bening keruh (Z) dengan waktu pengendapan (θ), grafik hubungan antara kecepatan
pengendapan (v) dengan konsentrasi (C) secara sedimentasi batch. Pada prinsipnya,
semakin besar tempat yang digunakan untuk mengendapkan maka waktu yang
dibutuhkan semakin kecil atau cepat.Dari hasil perhitungan, didapatkan persamaan
yaitu y = -0,114918 a + 22,4090
Berdasarkan perhitungan, didapatkan data untuk mengetahui hubungan antara
dengan tinggi endapan yang ditampilkan dalam grafik berikut ini.

Grafik Hubungan antara Waktu (θ) dengan Tinggi En-


dapan (Z)
60

50
Tinggi endapan (cm)

40

Series 1
30

20

10

0
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
waktu detik)

Gambar 3.3.1. Grafik Hubungan antara Waktu dengan Tinggi Endapan

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semakin bertambahnya waktu maka
tinggi endapannya semakin rendah. Hal tersebut terjadi karena semakin lama waktu
pengendapan, partikel-partikel padat dalam slurry tersebut semakin mengendap
sehingga ketinggian bidang batas keruhnya semakin rendah. Hal tersebut sudah
sesuai dengan teori yang ada.

Dari perhitungan hasil perobaan didapatkan juga grafik hubungan antara


kecepatan sedimentasi dengan konsentrasi seperti di bawah ini.

Grafik Hubungan antara Kecepatan Sedimentasi (V)


dengan Konsentrasi (C)
120
100
80
Konsentrasi (gram/liter)

60
40
20
0
33 67 89 67 22 06 33 67 19 33 24 78
333 666 888 666 222 606 333 666 185 333 095 777
33 66 88 66 22 60 33 66 85 33 38 77
3 33 6 66 8 88 6 66 222 060 333 666 851 333 952 777
33 66 88 66 22 06 33 66 51 83 80 77
333 666 888 916 972 106 113 116 118 120 123 127
.0 .0 .0 .0 .0 . . . . . . .
-0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0

Kecepatan Sedimentasi (cm/s)

Gambar 3.3.2. Grafik Hubungan antara Kecepatan Sedimentasi dengan Konsentrasi

Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa semakin tinggi kecepatan


sedimentasi maka konsentrasi juga akan semakin berkurang. Apabila konsentrasi
padatan tinggi, maka partikel tidak dapat mengendap secara bebas karena aliran
partikel yang satu akan mempengaruhi aliran di sekitar partikel yang lain karena
jumlah partikel banyak, maka partikel akan saling beerdesakan, sehingga kecepatan
pengendapan partikel akan semakin mengecil.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan yaitu:

1. Konsentrasi
Semakin besarnya konsentrasi, gaya gesek yang dialami partikel karena
partikel lain semakin besar sehingga drag force pun semakin besar. Peristiwa
ini disebabkan karena dengan semakin besarnya konsentrasi berarti semakin
banyak jumlah partikel dalam suatu suspensi yang menyebabkan
bertambahnya gaya gesek antara suatu partikel dengan partikel yang lain.
Drag force atau gaya seret ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan
gerakan partikel dalam fluida, sehingga gaya drag ke arah atas dan gerakan
partikel ke bawah. Gaya seret ini disebabkan oleh adanya transfer momentum
yang arahnya tegak lurus permukaan partikel dalam bentuk gesekan maka,
dengan adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan arah partikel ini
akan menyebabkan gerakan partikel menjadi lambat karena semakin kecilnya
gaya total ke bawah sehingga kecepatan pengendapan semakin turun.
2. Ukuran partikel
Ukuran partikel berpengaruh langsung terhadap diameter partikel. Jika ukuran
partikel semakin besar maka semakin besar pula permukaan dan volumenya.
Luas permukaan partikel berbanding lurus dengan gaya drag dan volume
partikelnya berbanding lurus dengan gaya apungnya. Peristiwa ini disebabkan
gaya ke atas (gaya drag dan gaya apung) semakin besar sehingga gaya total
untuk mengendapkan partikel semakin kecil sehingga kecepatan pengendapan
semakin menurun.
3. Jenis partikel
Jenis partikel berhubungan dengan density partikel yang berpengaruh
terhadap gaya apung dan gaya gravitasi yang dapat mempengaruhi kecepatan
pengendapan suatu partikel dalam suatu fluida yang statis. Sehingga jika
berbeda jenis partikelnya maka kecepatan sedimentasi akan berbeda pula.
4. Perbedaan volume slurry awal.
5. Perbedaan ukuran diameter tabung dan tinggi tabung (jarak). Dengan adanya
jarak maka akan mempengaruhi waktu sedimentasi.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Berdasarkan perhitungan, didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 4.1.1. Data hasil perhitungan Persentase kadar krim yang dihasilkan
adalah
No Waktu (t) Tinggi endapan Kecepatan Konsentrasi (C)
( detik )
(z) ( Cm ) sedimentasi (V) ( Gram/L )
( Cm/detik )
1 30 49 -0,0333 30,6122

2 60 46 -0,0667 32,6087

3 90 42 -0,0889 35,7143

4 120 39 -0,0917 38,4615

5 150 33 -0,1133 45,4545

6 180 27 -0,1278 55,5556

7 210 24 -0,1238 62,5

8 240 21 -0,1208 71,4286

9 270 18 -0,1185 83,3333

10 300 15 -0,1167 100

11 330 15 -0,1061 100

12 360 15 -0,0972 100

2. Semakin bertambahnya waktu maka tinggi endapan akan semakin berkurang.


3. Semakin tinggi kecepatan sedimentasi maka konsentrasi semakin rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. Buku Petunjuk Praktikum Pemisahan Mekanik Program Studi D3 Teknik


Kimia FakultasTeknik Industri. Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta. 2021

Geankoplis, Christie J. 1997. Transpor Processes and Unit Operation. 3th


Edition.New Delhi : Prentice Hall of India.
McCabe, Warren L., dkk. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Silvia, Tivany. 2013. “ Studi Pengaruh Konsentrasi CaCO3 Terhadap Kecepatan
Sedimentasi Secara Batch” (www.scribd.com/doc/sedimen-jurnal-nih).
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2021
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai