Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FILTER TESTING UNIT

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Mata Kuliah Operasi Teknik Kimia 1

Tanggal Praktikum : Kamis, 31 Agustus 2023


Tanggal Pengumpulan Laporan : Senin, 18 September 2023
Dosen Pembimbing : Ninik Lintang Edi Wahyuni, Ir., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Bintang Zatnika Putra 221411037

Bunga Aulia 221411038

Elsa Zakia Nurhomzah 221411040

Fajri Shafi Nabiha 221411041

2B-Teknik Kimia
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2023
1.1 Data yang diambil
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Luas total medium filter (A) 0,036 m2 0,043 m2
Vikositas filtrat air (𝝁) 10 -3 kg/m.s 10 -3 kg/m.s
Konsentrasi slurry (Cs) 50 kg/m3 30 kg/m3
Tebal cake (run-1) 1,2 cm 0,6 cm
Tebal cake (run-2) 1,2 cm 0,7 cm

Nilai yang dicatat selama percobaan :

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Volume filtrat
(V, m3) Waktu t(s), Waktu t(s), Waktu t(s) Waktu t(s),
∆𝑷=0,2 bar ∆𝑷=0,45 bar ∆𝑷=0,2 bar ∆𝑷=0,39 bar
0,0005 90 71 87 73
0,001 175 112 173 147
0,0015 236 158 273 221
0,002 301 208 365 296
0,0025 378 273 467 371
0,003 451 344 577 448
0,0035 532 422 666 523
0,004 617 507 782 599
0,0045 706 599 874 676
0,005 815 698 1000 752
0,0055 953 809 - 829
0,006 1127 957 - 908
Hasil perhitungan nilai yang tercatat selama percobaan :

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Volume filtrat
(V, m3) t/V t/V t/V t/V
∆𝑷=0,2 bar ∆𝑷=0,45 bar ∆𝑷=0,2 bar ∆𝑷=0,39 bar
0,0005 180.000 142.000 174000 146000
0,001 175.000 112.000 178000 147000
0,0015 157.333 105.333 182000 147333
0,002 150.500 104.000 182500 148000
0,0025 151.200 109.200 186800 148400
0,003 150.333 114.667 192333 149333
0,0035 152.000 120.571 190285 149428
0,004 154.250 126.750 195500 149750
0,0045 156.889 133.111 194222 150222
0,005 163.000 139.600 200000 150400
0,0055 173.272 147.090 - 150727
0,006 187.833 159.500 - 151333
1.2 Perhitungan
1.2.1 Menentukan harga Kp, B, koefisien harga tahanan cake (∝) & nilai tahanan
medium filter (Rm)
RUN-1 (ΔP = 0.2 bar)

Grafik V vs t/V (Run ke-1)


Kelompok 1 (ΔP = 0.2 bar) Kelompok 2 (ΔP = 0.2 bar)

250000

200000
t/V (s/m³)

150000
y = 8E+06x + 127150
100000 R² = 0,7583
y = 5E+06x + 172766
50000 R² = 0,9559

0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,007
Volume (m³)

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Kp/2 = 8 × 106 = 5 × 106
Kp = 16 × 106 = 10 × 106
B = 127150 = 172766
A = 0.036 𝑚2 = 0,043 m2
Massa bahan 300 gram massa bahan 𝟏𝟖𝟎 𝐠
Cs = = = 50 kg/m3 = = = 30 g/l = 30 kg/m3
Massa air 6L volume air 𝟔𝐥

105 N/m2 105 N/m2


-ΔP = 0.2 bar × = 2 × 104 N/m2 = 0,2 bar × = 2 × 104 N/m2
1 𝑏𝑎𝑟 1 bar

𝝁 = 10-3 kg/m.s = 10-3 kg/m.s

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
harga Kp × A2 (−ΔP) Kp × A2 (−ΔP)
∝= ∝=
tahanan 𝜇 × Cs 𝜇 × Cs
2 104 N
cake (∝) (16 × 106 ) × (0,036 𝑚2 ) × (2× ) (10 × 106 ) × (0,043 m)2 × (2×104 N/m2 )
m2
∝ = kg ∝= kg
10−3 .s×50 kg/m3 10−3 .s ×30 kg/m3
m m

∝ = 8,2944 × 109 m/kg


∝ = 1,232 × 1010 m/kg
harga 𝐁 × 𝐀 × (−𝚫𝐏)
B × A × (−ΔP) Rm =
tahanan Rm = 𝝁
𝜇

medium 𝟏𝟎𝟒 𝐍
127150× 0,036 m2 × (2×104 N/m2 ) 𝟏𝟕𝟐𝟕𝟔𝟔 × 𝟎,𝟎𝟒𝟑 𝐦𝟐 × (𝟐× )
Rm = 𝐦𝟐
filter (Rm) 𝐾𝑔
10−3 ⁄𝑚.𝑠
Rm = 𝐤𝐠
𝟏𝟎−𝟑 .𝐬
𝐦

𝟗.𝟏𝟓𝟒𝟖 × 𝟏𝟎𝟏𝟎
Rm = 𝟏,𝟒𝟖𝟓𝟕 × 𝟏𝟎𝟏𝟏
𝐦 Rm = 𝐦

RUN-2
Kelompok 1: ΔP =0,45 bar
Kelompok 2: ΔP = 0,39 bar

Grafik V vs t/V (Run ke-2)


Kelompok 1 (ΔP = 0.45 bar) Kelompok 2 (ΔP = 0.39 bar)

180000
160000
140000
120000
t/V (s/m³)

100000
y = 1E+07x + 75200
80000 y = 901608x + 146064
R² = 0,9852
60000 R² = 0,9728
40000
20000
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,007
Volume (m³)

Kelompok 1 Kelompok 2
Kp/2 1 × 107 9,01608 × 105
Kp 2 × 107 18,03216 × 105
B 75200 146064
A 0.036 𝑚2 0,043 m2
Cs 50 kg/m3 30 kg/m3
-∆𝑷 4.5 × 104 N/m2 3,9 × 104 N/m2
𝝁 10−3 kg/m.s 10-3 kg/m.s
Kelompok 1 Kelompok 2
harga 𝐊𝐩 × 𝐀𝟐 (−𝚫𝐏)
∝= 𝐊𝐩 × 𝐀𝟐 (−𝚫𝐏)
𝝁 × 𝐂𝐬 ∝=
tahanan 𝝁 × 𝐂𝐬

cake (∝) ∝ =
∝ =
(𝟐 × 𝟏𝟎𝟕 ) × (𝟎,𝟎𝟑𝟔 𝒎𝟐 )𝟐 × (𝟒.𝟓×𝟏𝟎𝟒 𝐍/𝐦𝟐 ) (𝟏𝟖,𝟎𝟑𝟐𝟏𝟔 × 𝟏𝟎𝟓 ) × (𝟎,𝟎𝟒𝟑 𝐦)𝟐 × (𝟑,𝟗×𝟏𝟎𝟒 𝐍/𝐦𝟐 )
𝐤𝐠 𝐤𝐠
𝟏𝟎−𝟑 .𝐬 ×𝟓𝟎 𝐤𝐠/𝐦𝟑 𝟏𝟎−𝟑 .𝐬 × 𝟑𝟎 𝐤𝐠/𝐦𝟑
𝐦 𝐦

∝ = 2,3328 × 1010 m/kg ∝ = 4,334 × 1010 m/kg

harga 𝐁 × 𝐀 × (−𝚫𝐏) 𝐁 × 𝐀 × (−𝚫𝐏)


Rm = Rm =
𝝁 𝝁
tahanan
75200× 𝟎,𝟎𝟑𝟔 𝐦𝟐 × (𝟒.𝟓×𝟏𝟎𝟒 𝐍/𝐦𝟐 ) 𝟏𝟒𝟔𝟎𝟔𝟗 × 𝟎,𝟎𝟒𝟑 𝐦𝟐 × (𝟑,𝟗×𝟏𝟎𝟒 𝐍/𝐦𝟐 )
medium Rm = 𝐤𝐠 Rm = 𝐤𝐠
𝟏𝟎−𝟑 .𝐬 𝟏𝟎−𝟑 .𝐬
𝐦 𝐦
filter (Rm)
𝟏,𝟐𝟏𝟖𝟐 × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝟐,𝟒𝟓 × 𝟏𝟎𝟏𝟏
Rm = Rm =
𝐦 𝐦

1.2.2 Menghitung harga ∝o, s, Rmo & n


RUN-1 RUN-2

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 1 Kelompok 2


Kp 16 × 106 10 × 106 2 × 107 18,03216 × 105
B 127150 172766 75200 146064
∝ (m/kg) 8,2944 × 109 1,232 × 1010 2,3328 × 1010 4,334 × 1010
Rm (m-1) 9,1548 × 1010 1,487 × 1011 1,2182 × 1011 2,45 × 1011
(-∆𝑷)
20000 20000 45000 39000
kg/m.s
Log ∝ 9.91 10,09 10.36 10,63
Log Rm 10.96 11,17 11.08 11,38
Log (-
4.30 4,30 4.65 5,59
∆𝑷)
Grafik Log a VS log (-ΔP)
Kelompok 1 Kelompok 2

10,8
10,6 y = 0,54x + 9,55
10,4 R² = 1

10,2
Log a

y = 0,45x + 9,46
10 R² = 1
9,8
9,6
9,4
4,3 4,65
Log (-ΔP)

[Kelompok 1]
Dari grafik diperoleh persamaan garis:
y = 0,45x + 9,46
Intercept = Log a0
Slope = s = 0,45
Log 𝛼= Log 𝛼0 + s log (-ΔP)
Log 𝛼0 = 9,46
𝛼0 = 109,46
𝜶0 = 2,88403 × 𝟏𝟎𝟗 𝒎⁄𝑲𝒈

[Kelompok 2]
Dari grafik didapatkan persamaan garis:
y = 0,54x + 9,55
Intercept = Log a0
Slope = s = 0,54
Log 𝛼 = Log a0 + s log (-ΔP)
Log 𝛼0 = 9,55
𝛼0 = 109,55
𝜶0 = 3,54813 × 𝟏𝟎𝟗 𝒎⁄𝒌𝒈
Grafik Log Rm VS Log (-ΔP)
Kelompok 1 Kelompok 2

11,5
11,4
y = 0,21x + 10,96
11,3
R² = 1
11,2
Log Rm

11,1
11
y = 0,12x + 10,84
10,9 R² = 1
10,8
10,7
4,3 4,65
Log (-ΔP)

[Kelompok 1]
Dari grafik didapatkan persamaan garis:
y = 0,12x + 10,84
Intercept = Rm0
Slope = n = 0,12
Log Rm = Log Rm0 + n log (-ΔP)
Log Rm0 = 10,84
Rm0 = 1010,84
Rm0 = 6,91831 × 𝟏𝟎𝟏𝟎 𝒎−𝟏

[Kelompok 2]
Dari grafik didapatkan persamaan garis:
y = 0,21x + 10,96
Intercep = Rm0
Slope = n = 0,21
Log Rm = Log Rm0 + n log (-ΔP)
Log Rm0 = 10,96
Rm0 = 1010,96
Rm0 = 9,12011 × 𝟏𝟎𝟏𝟎 𝒎−𝟏
1.3 Pembahasan

1.3.1. Bintang Zatnika Putra (221411037)

Pada praktikum kali ini dilakukan penyaringan/filtrasi untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang filter yang divakum dengan
menggunakan alat Filter Testing Unit (FTU). Larutan suspensi yang digunakan yaitu larutan
suspensi dengan konsentrasi tepung tapioka atau CaCO3 3 % . Maka dilarutkan 180 gram
tepung tapioka ke dalam 6 liter air. Setelah larutan suspensi selesai dibuat, pastikan semua
sambungan tangki slurry tertutup. Setelah itu nyalakan vakum dan apabila tekanan vakum
stabil maka masukkan larutan suspensi pada tangki mixer, lalu lakukan pengadukan larutan
suspensi agar tidak terjadi pengendapan yang menyebabkan penyumbatan dengan menyalakan
mixer.
Larutan suspensi yang berada pada tangki slurry akan dipompa oleh pompa peristaltik
yang termasuk tipe rotari yaitu energi mekanis yang dihasilkan akan di transfer dari mesin ke
selang yang digunakan sebagai aliran fluida. Tahap selanjutnya, larutan suspensi akan menuju
tangki filtrat yang sebelumnya sudah di lapisi dengan kertas saring dan seal di bagian atas
tangki penampung sebagai medium filtrat.
Pada proses filtrasi ini terdapat perbedaan tekanan antara tekanan atmosfer pada tangki dengan
tekanan di ruang filtrat. Tekanan atmosfer yaitu 1 bar sedangkan di ruang filtrat digunakan
perbedaan tekanan (-ΔP ) = 0,2 bar pada run pertama dan (-ΔP ) = 0,39 bar pada run kedua.
Dapat diketahui bahwa tekanan sebelum melalui medium filtrat lebih tinggi sehingga karena
perbedaan tekanan tersebut, larutan suspensi akan tertarik menuju ruang filtrat dan melalui
medium filter terlebih dahulu. Pada proses ini, padatan yang tertahan di atas medium filter
disebut cake yang dapat diukur ketebalannya hal ini membuktikan bahwa padatan tersebut
memiliki ukuran partikel yang lebih besar dibandingkan pori-pori medium filter. Sedangkan
cairan yang lolos dari medium filter disebut filtrat akan ditampung di tangki filtrat. Filtrasi akan
terus dilakukan sampai larutan suspensi sudah tidak mengalir dari tangki slurry, namun pada
saat run pertama terdapat kebocoran pada seal medium filter sehingga larutan suspensi
terbuang sebanyak 1 liter karena head tangki tidak tertutup rapat sehingga berpengaruh
terhadap tekanan yang menjadi tidak konstan yang menyebabkan perbedaan kecepatan pada
laju aliran supensi yang menuju filtrat.
Diperoleh ketebalan cake untuk tekanan 0,2 bar yaitu 0,6 cm dan untuk tekanan 0,39
bar ketebalan cake yang diperoleh yaitu 0,7 cm. Nilai Harga tahanan cake dan tahanan medium
filter yang didapatkan pada perbedaan tekanan (-ΔP) = 0,2 bar adalah 1,232 × 10¹⁰ m/kg dan
1,487 × 10¹¹ m-¹ dengan nilai kp yang didapat yaitu 10 × 10⁶ cm . Sedangkan pada perbedaan
tekanan (-ΔP) = 0,39 bar adalah 4,334 × 10¹⁰ m/kg dan 2,45 × 10¹¹ m-¹ dengan nilai kp yang
didapat yaitu 18,03216 × 10⁵. Jadi semakin besar tekanannya maka nilai harga tahanan cake
dan harga tahanan medium filter akan semakin tinggi. Hal ini membuktikan bahwa tekanan
berpengaruh terhadap hasil filtrasi bahwa semakin besar tekanan maka partikel padat yang
tertahan semakin banyak juga semakin jernih filtratnya.
Pada praktikum ini dianalisis mengenai pengaruh tekanan terhadap waktu filtrasi, dan
diperoleh data untuk perbedaan tekanan (-ΔP ) = 0,2 bar diperoleh waktu filtrasi selama 1.000
detik dan untuk perbedaan tekanan (-ΔP ) = 0,39 bar diperoleh waktu filtrasi selama 908 detik
yang dimana waktu filtrasi untuk perbedaan tekanan 0,39 bar lebih cepat dibandingkan untuk
tekanan 0,2 bar dikarenakan gaya dorong dari slurry akibat kerja pompa juga semakin besar
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk filtrasi akan semakin cepat. Dari data waktu dan
volume yang didapat, kemudian dibuat grafik t/V terhadap volume filtrat. Dari grafik tersebut,
dapat dilihat bahwa grafik berbentuk linear sempurna karena waktu konstan/ stabil bahwa
semakin lama proses filtrasi maka semakin lama pula waktu untuk menghasilkan filtrat hal ini
dikarenakan terbentuknya cake yang semakin tebal sehingga menghambat laju filtrat.

1.3.2. Bunga Aulia

Pada praktikum kali yaitu Filter Testing Unit yang bertujuan untuk menghitung koefisien
tahanan cake dan tahanan medium filter, serta menganalisa pengaruh tekanan terhadap kualitas
hasil filtrasi. Filtrasi yaitu proses pemisahan campuran heterogen antara fluida dan partikel
padatannya dengan melewatkannya pada medium penyaringan. Padatan yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah tepung sagu yang dilarutkan dalam air

Pada praktikum kali ini, filtrasi dilakukan menggunakan metode vakum dengan alat Filter
Testing Unit. Alat tersebut menggunakan prinsip vakum dalam pengoperasiannya. Prinsip kerja
filtrasi pada operasi penyaringan metoda vakum yaitu umpan yang berada pada tangki
umpan/slurry akan dipompa oleh pompa peristaltik, oleh pompa peristaltik umpan akan
dialirkan menuju ke tangki filtrat melewati medium filter yang berguna untuk menyaring
padatan dari larutan suspensi. Karena perbedaan tekanan tersebut, slurry akan tersedot ke
bawah. Larutan Suspensi yang melewati medium filter akan terpisah, padatan akan tertahan
pada permukaan filter yang disebut cake sementara cairan akan mengalir melalui pori medium
filter, cairan yang lolos medium filter disebut filtrat. Fungsi pompa vakum yaitu mengeluarkan
molekul-molekul gas dari dalam ruang tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Adanya
pompa vakuum akan menarik cairan melewati suatu media filter (kertas saring) sehingga lebih
cepat dibanding tanpa bantuan pompa.

Pada awal proses filtrasi, laju alir filtrat begitu cepat karena belum terdapat cake, namun
pada saat akhir proses filtrasi laju alir filtrat berkurang seiring dengan waktu karena cake yang
dihasilkan berfungsi juga sebagai medium filter, namun kualitas filtrat akan semakin jernih.

Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tekanan dalam proses filtrasi digunakan dua
variasi tekanan yaitu (-ΔP) = 0,2 bar dan (-ΔP) =0,39 bar. Pada percobaan pertama yaitu pada
(-ΔP) = 0,2 bar terjadi kebocoran. Kebocoran tersebut menyebabkan terbuangnya umpan, dan
filtrat yang dihasilkan tidak sampai 6 liter. Pada percobaan kedua yaitu pada (-ΔP) =0,39 bar,
seharusnya pada percobaan kedua tekanan yang dipakai yaitu 0,4 bar, namun karena terjadi
ketidak konstanan tekanan membuat tekanan berubah ubah, setelah di rata-rata tekanan yang
dipakai yaitu 0,39 bar. Dapat dilihat dari pengamatan tekanan yang lebih tinggi waktu filtrasi
yang dihasilkan begitu cepat dibanding dengan tekanan yang rendah, dapat disimpulkan bahwa
tekanan berbanding terbalik dengan lamanya proses filtrasi.

Variasi antara kelompok 1 dengan kelompok 2 yaitu perbedaan konsentrasi padatan yang
dipakai. Untuk kelompok 1 5% dan kelompok 2 3%, pengaruh perbedaan konsentrasi tersebut
yaitu cake yang dihasilkan dengan konsentrasi tinggi lebih banyak dibanding dengan
konsentrasi yang rendah.

Perbandingan nilai harga tahanan cake dan tahanan medium filter dari variasi tekanan yang
dilakukan yaitu pada (-ΔP) = 0,2 bar, didapatkan harga tahanan cake 1,232 × 1010 m/kg dan
harga tahanan medium filter 1,487 × 1011m-1. Untuk tekanan (-ΔP) =0,39 bar, didapatkan harga
tahanan cake 4,334 × 1010 m/kg dan harga tahanan medium filter 2,45 × 1011 m-1. Dapat
disimpulkan nilai tahanan cake dan tahanan medium filter dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
vakum yang terjadi. Semakin besar perbedaan tekanan vakum, semakin tinggi harga tahanan
cake dan harga tahanan medium filter.
6.3. Elsa Zakia Nurhomzah (221411040)

Pada praktikum yang telah dilakukan kali ini adalah filtrasi dengan menggunakan alat
Filter Testing Unit dengan metode vakum. Filter disini digunakan untuk menguji kinerja dalam
memisahkan padatan dari larutan suspense berdasarkan perbedaan tekanan. Pengaruh tekanan
terhadap waktu filtrasi sangatlah penting, karena apabila tekanan vakum nya besar maka
campuran larutan yang di filtrasi akan semakin cepat untuk melewati medium filter dan yang
lolos dari medium filter disebut filtrat yang terhisap dengan cepat dan ditampung di tangki
filtrat. Pada percobaan yang telah dilakukan kemarin, kelompok saya menggunakan variasi
tekanan diantaranya pada run pertama menggunakan tekanan rata-rata sebesar 0,2 bar. Namun
karena adanya ketidak konstanan tekanan vakum karena tutup baud tidak terpasang pada 2 sisi
medium filter yang menyebabkan terjadinya kebocoran pada saat proses filtrasi berlansung dan
mengakibatkan kelompok kami kehilangan 1L larutan dalam waktu 1000 detik, hal itu terlihat
dari tangki filtrar yang terisi hanya 5L dari total campuran larutan 6L. Dan pada percobaan
kedua dengan tekanan rata-rata sebesar 0,39 bar didapat filtat sebanyak 6L dari total campuran
larutan 6L dalam waktu 908 detik. Hal ini dikarenakan pada run ke-2 kami menutup rapat baud
pada medium filter sehingga tidak terjadinya kebocoran. Untuk kelompok 1 run pertama variasi
tekanannya sebesar 0,2 bar dengan volume filtrat yang di dapat sebesar 6L dalam waktu 1127
detik dan run ke dua dengan variasi tekanan sebesar 0,45 bar dengan volume filtrat yang di
dapat sebesar 6L dalam waktu selama 957 detik. Dari dua data percobaan diatas pengaruh
tekanan terhadap waktu filtrasi dapat dibuktikan kebenarannya, dimana pada run 2 yang
memiliki tekanan besar proses filtrasi dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat
daripada run.

Sebelumnya pada paragraf 1 sudah disinggung mengenai variasi tekanan (-∆P).


Perbedaan tekanan disini adalah antara tekanan atmosfer dan tekanan vakum. Dimana tekanan
atmosfer yang lebih tinggi membawa larutan menuju media filter untuk disaring, kemudian
tekanan vakum yang berada di bawah medium filtter akan menghisap filtrat dan memvakum
ruang filtrat melalui medium filter yang berfungsi untuk menyaring padatan atau cake cake
yaitu CaCO3 dengan konsentrasi 3% (untuk kelompok 2) dan CaCO3 dengan konsentrasi 5%
(untuk kelompok 1) dan selama proses filtrasi berlansung apabila ingin mendapatkan kualitas
filtrat yang semakin jernih dapat diliat dari besar atau tidaknya laju alirnya, karena apabila laju
alirnya menurun cake atau padatan yang terbentuk dan menumpuk pada permukaan filter glass
ini semakin banyak dan cake ini berfungsi sebagai penyaring filtrat. Sebaliknya apabila selama
proses filtrasi laju alirnya besar maka kualitas filtrat yang dihasilkan tidak begitu jernih, hal itu
di sebabkan karena masih terdapat padatan yang ikut terlarut di filtrat. Untuk kelompok 2 pada
run pertama dengan beda tekanan (-∆P) = 0,2 bar di dapat nilai harga tekanan cake sebesar
1,232 × 1010 m/kg dan nilai tahanan medium filter sebesar 1,487 × 1011m-1 serta harga kp yang
didapat yaitu sebesar 10 × 106 cm. Sedangkan pada beda tekanan (-∆P) = 0,39 bar didapat nilai
tahanan cake sebesar 4,334 × 1010 m/kg dan nilai tahanan medium filter sebesar 2,45 × 1011m-
1
dengan nilai kp sebesar 18,03216 × 105. Jadi dapat diliat dari data semakin besar tekanannya
maka nilai harga tahanan cake dan harga tahanan medium filter yang di dapat akan semakin
tinggi. Hal ini membuktikan bahwa selain menurunnya laju alir, tekanan besarpun berpengaruh
terhadap hasil filtrasi yang membuat hasil filtrat semakin jernih.

Prinsip kerja filtrasi dengan metode vakum adalah larutan dimasukkan ke dalam tangki
slurry atau tangki umpan, lalu larutan akan di pompa menggunakan pompa peristaltik dan di
alirkan menuju tangki umpan melewati medium filter dengan bantuan vakum, dimana pada
medium filter akan menghasilkan filtrat yang tertampung pada tangki filtrat dan cake atau
padatan yang tertahan di medium filter. Fungsi pompa vakum yaitu mengeluarkan molekul-
molekul gas dari dalam ruang tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Adanya pompa vakuum
akan menarik cairan melewati suatu media filter (kertas saring) sehingga lebih cepat dibanding
tanpa bantuan pompa.

1.3.4. Fajri Shafi Nabiha (221411041)

Pada praktikum kali ini, kami menggunakan variasi tekanan. Tekanan sangat
berpengaruh pada saat penyaringan, dengan semakin besar nya tekanan yang diberikan maka
akan semakin cepat larutan suspensi disaring menggunakan medium filter, namun pada
praktikum tidak konstannya tekanan pada alat membuat waktu penyaringan jadi berubah-ubah.
Saat tekanan rendah waktu filtrasi menjadi lambat, dan waktu tekanan besar filtrasi menjadi
semakin cepat. Percobaan pertama dengan tekanan 0,2 bar terjadi kebocoran dihead tangki
filtrat karena tangki tidak terkunci dengan rapat dibagian medium filter (seal) sehingga
terbuang larutan suspensi sebanyak 1 liter, dan mempengaruhi tekanan dengan itu terkadang
tekanan pada pompa vakum tidak konstan. Dan pada praktikum didapatkan ketebalan cake
dengan percobaan pertama adalah 0,6 dan percobaan kedua adalah 0,7. Dari data waktu dan
volume yang didapat, kemudian dibuat grafik t/V terhadap volume filtrat. Dari grafik tersebut,
dapat dilihat bahwa grafik berbentuk linear sempurna karena waktu konstan/ stabil bahwa
semakin lama proses filtrasi maka semakin lama pula waktu untuk menghasilkan filtrat hal ini
dikarenakan terbentuknya cake yang semakin tebal sehingga menghambat laju filtrat.
Pada praktikum kali ini kami menggunakan variasi tekanan yaitu 0,2 bar dan 0,39 bar,
dengan nilai konsentrasi slurry yang sama yaitu 30 kg/m². Dari Nilai Harga tahanan cake dan
tahanan medium filter yang didapatkan pada perbedaan tekanan (-ΔP) = 0,2 bar adalah 1,232
× 10¹⁰ m/kg dan 1,4857 × 10¹¹ m-¹ dengan nilai kp yang didapat yaitu 10 × 10⁶ cm . Sedangkan
pada perbedaan tekanan (-ΔP) = 0,39 bar adalah 4,334 × 10¹⁰ m/kg dan 2,45 × 10¹¹ m-¹ dengan
nilai kp yang didapat yaitu 18,03216 × 10⁵. Jadi semakin besar tekanannya maka nilai harga
tahanan cake dan harga tahanan medium filter akan semakin tinggi. Peningkatan ini dikarenaka
medium filter akan dapat menahan cake lebih baik pada tekanan yang lebih tinggi sehingga
Nilai Rm akan naik. Karenan lebih baik menahan cake, maka nilai tahanan cake sendiri juga
akan naik karena ketebalan cake yang lebih tebal. Nilai tahanan cake dan medium filter yang
lebih besar akan menghasilkan filtrat yang lebih jernih.

Filtrasi adalah salah satu metoda untuk memisahkan padatan dari larutan suspensi.
Dalam hal ini larutan suspensi dialirkan melalui medium filter (medium berpori) sehingga
padatan akan tertahan pada permukaan filter sementara cairan akan mengalir melalui pori
medium filter. Partikel-partikel padatan yang tertahan disebut cake, sedangkan cairan yang
lolos medium filter disebut filtrat. Sebelum dilakukan filtrasi, buat cairan suspensi yang akan
dimasukan ke tangki berpengaduk. Fungsi dari pengaduk adalah agar tidak terjadi pengendapan
selama ditangki dan tidak terjadi penyumbatan pada selangnya. Dengan bantuan pompa
peristaltik, cairan suspensi ini akan mengalir naik ke tangki filrat dan tersedot masuk menuju
medium filter dengan bantuan pompa vakum, pompa ini jenis pompa rotari yaitu untuk
menambah dorongan pada aliran suspensi tersebut. Pompa vakum juga menyerap udara yang
menghasilkan cepatnya terjadi penyaringan dimedium filter.

Proses filtrasi akan mulai bekerja dengan efisien setelah adanya partikel-partikel yang
terkumpul pada medium penyaringnya. Pada awalnya suspensi mengalir melalui medium filter,
filtrat yang dihasilkan mempunyai laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih karena
masih polosnya alat medium filter. Namun setelah melakukan banyak proses filtrasi dan lalu
terbentuknya cake (padatan tertahan) maka laju filtrat makin menurun tetapi kualitas filtrat
semakin jernih, hal itu disebabkan cake yang terbentuk berfungsi juga sebagai penyaring.
Lapisan cake yang terbentuk akan semakin tebal mengakibatkan laju filtrat makin kecil.
1.4 Kesimpulan

1. Semakin besar tekanan yang diberikan pada pompa vakum, maka semakin cepat
suspensi terfiltrasi oleh medium filter.
2. Nilai a dan Rm yang didapatkan pada (-ΔP) = 0,2 bar adalah 1,232 × 1010 m/kg
dan 1,487 × 1011 m-1. Sedangkan pada (-ΔP) = 0,39 bar adalah 4,334 × 1010
m/kg dan 2,45 × 1011 m-1.
3. Pada filtrasi untuk memisahkan suspensi yang nanti menghasilkan cake dan
filtrat. Udara yang diserap pada Filter Testing Unit menggunakan Pompa vakum
bertujuan untuk mempercepat aliran suspensi melewati media filter.

Anda mungkin juga menyukai