Anda di halaman 1dari 17

BAB 4

Pengolahan dan Evaluasi Data

4.1. Menghitung harga Kp dan B untuk masing- masing tekanan dengan


menggunakan grafik 𝒕 terhadap V
• Data t/v terhadap Volume Filtrat pada ∆P = 0,3 bar

Volume Filtrat (m3) Waktu Pengisian Tangki (s) t/v pada ∆𝑃 = 0,3 𝑏𝑎𝑟 (𝑠/𝑚3 )
0,0005 423 846000
0,001 701 701000
0,0015 935 623333,3
0,002 1232 616000
0,0025 1510 604000
0,003 1956 652000
0,0035 2357 673428,6
0,004 2782 695500
0,0045 3237 719333,3
0,005 3664 732800
0,0055 4100 745454,5
0,006 4997 832833,3

Kurva t/v terhadap v pada tekanan 0,3bar


1000000

800000
t/v (s/m3)

600000

400000
y = 1E+07x + 661789
200000 R² = 0.0871

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007
Volume (m3)

Kurva t/v terhadap v pada tekanan 0,3 bar

Didapatkan persamaan regresi linier y = Ax + B

y = 1E+07x + 661789

y = 1 × 107 x + 661789
• Harga Kp

Slope = A = 1x107

𝐾𝑝
1x107 = 2

𝑠
Kp = 2x107 𝑚6

• Intercept =B
𝑠
B = 661789 𝑚3

• Data t/v terhadap Volume Filtrat pada ∆P = 0,6 bar

t/V pada ∆p = -0,6 bar


Volume Filtrat (m3) Waktu Pengisian Tangki (s) (s/m3)
0,0005 174 348.000
0,001 348 348.000
0,0015 485 323.333,3
0,002 645 322.500
0,0025 768 307.200
0,003 891 297.000
0,0035 1.076 307.428,6
0,004 1.223 305.750
0,0045 1.367 303.777,8
0,005 1.512 302.400
0,0055 1.658 301.454,5
0,006 1.798 299.666,7
Kurva t/v terhadap v pada tekanan 0,6 bar
2500000

y = 3E+08x + 221619
2000000
R² = 0.9997
t/v, s/m3
1500000

1000000

500000

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007
Volume, m3

Kurva t/v terhadap v pada tekanan 0,6 bar

Didapatkan persamaan regresi linear y = Ax + B

y = 3E+08x + 221619
y = 3 × 108 𝑥 + 221619
• Harga Kp

Slope = A = 3x108

𝐾𝑝
3x108 = 2

𝑠
Kp = 6×108 𝑚6

• Intercept = B
𝑠
B = 221619𝑚3

4.2. Menghitung nilai tahanan cake (α) pada masing-masing tekanan


• Pada ∆P = 0,3 bar
𝐾𝑝. 𝐴2 . (∆𝑃)
𝛼=
𝜇. 𝐶𝑠
Diketahui :
𝑠
Kp = 2x107 𝑚6

Diameter filter = 22 cm = 0,22 m


Jari-jari (r) = 11 cm = 0,11 m
Luas medium filter:
A = 𝜋r2
A = (3,14) (0,11 m)2
A = 3,14 × 0,0121 m2
A = 0,038 m2
𝑘𝑔
∆P = 0,3 bar = 3x104 ⁄
𝑚. 𝑠2
𝑘𝑔⁄
𝜇 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 = 10−3 𝑚. 𝑠
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 180 𝑔𝑟
Cs = = = 30 gr/L = 30 𝑘𝑔⁄𝑚3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 6𝐿
𝐾𝑝 .𝐴2 .(∆𝑃)
α=
𝜇 .𝐶𝑠
𝑠
(2x107 6 ) (0,038 𝑚2 )2 . (3x104 kg/𝑚.𝑠2 )
𝑚
α= kg
10−3 . 30𝑘𝑔/𝑚3
ms
𝑠
(2x107 6 ) (0,0014 𝑚4 ) (3x104 kg/𝑚.𝑠 2 )
α= 𝑚
kg
10−3 . 30𝑘𝑔/𝑚3
ms
𝑘𝑔
0,0084 × 1011 3
α= 𝑚 𝑠
𝑘𝑔2
30 ×10−3 4
𝑚 𝑠
𝑚
α = 0,00028 × 1014 𝑘𝑔
α = 2,8 x1010 m/kg

• Pada ∆P = 0,6 bar


𝐾𝑝. 𝐴2 . (∆𝑃)
𝛼=
𝜇. 𝐶𝑠
Diketahui :
𝑠
Kp = 6x108 𝑚6
Diameter filter = 22 cm = 0,22 m
Jari-jari (r) = 11 cm = 0,11 m
Luas medium filter:
A = 𝜋r2
A = (3,14) (0,11 m)2
A = 3,14 × 0,0121 m2
A = 0,038 m2
𝑘𝑔
∆P = 0,6 bar = 6 x104 ⁄𝑚. 𝑠 2
𝑘𝑔⁄
𝜇 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 = 10−3 𝑚. 𝑠
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 180 𝑔𝑟 𝑘𝑔⁄
Cs = = = 30 gr/L = 30
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 6𝐿 𝑚3
𝐾𝑝 .𝐴2 .(∆𝑃)
α=
𝜇 .𝐶𝑠
𝑠
(6 x108 ) (0,038 𝑚2 )2 . (6 x104 kg/𝑚.𝑠 2 )
𝑚6
α= kg
10−3 . 30𝑘𝑔/𝑚3
ms
𝑠
(6 x108 6 ) (0,0014 𝑚4 ) (6 x104 kg/𝑚.𝑠 2 )
α= 𝑚
kg
10−3 . 30𝑘𝑔/𝑚3
ms
𝑘𝑔
0,0504 × 1012
𝑚3 𝑠
α= 𝑘𝑔2
30 ×10−3 4
𝑚 𝑠
𝑚
α = 0,00168 × 1015 𝑘𝑔

α = 168 x1010 m/kg

4.3. Menghitung harga α0 dan S dengan menggunakan grafik log α terhadap log (ΔP)

∆P (kg/ms2) Log ∆P Log 𝜶


3 x104 4,4771 10,447
6 x104 4,7782 12,225
Dari data diatas didapatkan:

Kurva Log ∆P terhadap Log 𝜶


12.5
y = 5.905x - 15.99
12 R² = 1
11.5

Log 𝜶 11
10.5
10
4.45 4.5 4.55 4.6 4.65 4.7 4.75 4.8
Log ∆P

Dari kurva diatas didapatkan persamaan regresi linier: y = Ax + B


Y = 5,905x – 15,99
Slope = 5,905
Intercept = log α0 = - 15,99
α0 = 10 -15,99
α0 = 1,023 x 10-16 m/kg

4.4. Menghitung nilai tahanan medium filter (Rm) pada masing-masing tekanan
• Rm pada ∆P = 0,3 bar
Diketahui:
Luas medium filter:
A = 0,038 m2
𝑘𝑔
∆P = 0,3 bar = 3x104 ⁄
𝑚. 𝑠2
𝑘𝑔⁄
𝜇 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 = 10-3 𝑚. 𝑠
𝑠
Intercept = B = 661789 𝑚3

𝐵. 𝐴. (∆𝑃)
Rm =
𝜇
𝑠
661789 . 0,038 𝑚2 . (3x104 kg/m𝑠2 )
𝑚3
=
10−3 kg/ms
𝑘𝑔
75443,9 × 104
𝑚2 𝑠
=
10−3 kg/ms
Rm = 75443,9 x 107 /m
Rm = 75,4 x 1010 /m

• Rm pada ∆P = 0,6 bar


Diketahui:
Luas medium filter:
A = 0,038 m2
𝑘𝑔
∆P = 0,6 bar = 6×104 ⁄
𝑚. 𝑠2
𝑘𝑔⁄
𝜇 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 = 10-3 𝑚. 𝑠
𝑠
Intercept = B = 221619 𝑚3

𝐵. 𝐴. (∆𝑃)
Rm =
𝜇
𝑠 𝑘𝑔
(221619 ) .(0,038𝑚2 ) .(6×104 ⁄ )
𝑚3 𝑚.𝑠2
= 𝑘𝑔
10−3 ⁄ 𝑚.𝑠
𝑘𝑔
50529,1 × 104
𝑚2 𝑠
= 𝑘𝑔⁄
10−3 𝑚.𝑠
= 50529,1 × 107 /m
Rm = 50,53 × 𝟏𝟎𝟏𝟎 /m

4.5. Menghitung harga Rm0 dan n dengan menggunakan grafik log Rm terhadap log
(ΔP)

∆P (kg/ms2) Log ∆P Log Rm


3x104 4,4771 11,877
6x104 4,7782 11,704
Dari data diatas didapatkan:

Kurva Log Rm terhadap Log ∆P


11.9
11.85

Log Rm
11.8
y = -0.5746x + 14.449
11.75
R² = 1
11.7
11.65
4.45 4.5 4.55 4.6 4.65 4.7 4.75 4.8
Log ∆P

Dari kurva diatas didapatkan persamaan regresi linier: y = Ax + B


Y = - 0,5746 x + 14,449
Slope = - 0,5746
Intersep = log 𝑅𝑚0 = 14,449
𝑅𝑚0 = 10 14,449
𝟏
𝑅𝑚0 = 2811,9 x 1010 𝒎

5. Menghitung kadar air dalam cake


1) Variasi 1 pada ∆P = 0,3 bar
Berat kertas saring = 5,4949 gram
Berat Loyang = 175 gram
Berat kertas saring + loyang = 5,4949 gram + 175 gram
= 180,4949 gram

Waktu pemanasan
Waktu per 30 Menit Berat Cake +
selang waktu 30 Berat Cake (gram)
Loyang + kertas Saring (gram)
menit
T0 (berat basah) 470 289,5051
T1 423,1 242,6051
T2 366 185,5051
T3 (berat kering) 365 184,5051
𝑊0−𝑊3
Kadar air (%) = x 100%
𝑊0
289,5051 𝑔𝑟𝑎𝑚−184,5051 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x100%
184,5051 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 56,90 %
Keterangan :
W1 = Berat cake setelah masuk oven pada T1
W2 = Berat cake setelah dioven pada T3
W0 = Berat cake basah sebelum masuk oven

2) Variasi 1 pada ∆P = 0,6 bar


Berat kertas saring = 6,0 gram
Berat Loyang = 137,760 gram
Berat kertas saring + loyang = 6,0 gram + 137,760 gram
= 143,760 gram

Waktu per 30 Menit Berat Cake


Waktu pemanasan
+ Loyang + kertas Saring Berat Cake (gram)
selang waktu 30 menit
(gram)
T0 (berat basah) 470 326,24
T1 423,1 279,34
T2 366 222,24
T3 365 221,24
T4 357,304 213,544
T5 352,136 208,376
T6 (berat kering) 345,801 202,041

𝑊0−𝑊6
Kadar air (%) = x 100%
𝑊0
326,24 𝑔𝑟𝑎𝑚−202,041 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x100%
326,24 gram

= 38,06 %
Keterangan :
W1 = Berat cake setelah masuk oven pada T1
W2 = Berat cake setelah dioven pada T6
W0 = Berat cake basah sebelum masuk oven
6. Penyajian Hasil Percobaan
(-∆𝑃) = 0,3 Bar (-∆𝑃) = 0,6 Bar
𝑠
Kp (𝑚6 ) 2x107 6×108
𝑠
B (𝑚3 ) 661789 462481
𝑚
𝛼( ) 2,8 x1010 168 x1010
𝑘𝑔
1
Rm (𝑚) 75,4 x 1010 50,53 × 1010
1
Rm0 (𝑚) 2811,9 x 1010

Log 𝛼 10,447 12,225


𝑚
𝛼 0 (𝑘𝑔) 1,023 x 10-16

Log Rm 11,877 11,704


Log (-∆𝑃) 4,4771 4,7782
Kadar Air (%) 1,24 % 1,65 %
Sopian Karunia Putra (21411094)

Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,dimana zat padat itu
bertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk mengambil bahan yang diinginkan yaitu padatannya
atau cairannya dan bahkan kedua-duanya.

Tujuan pada praktikum filter testing unit ini adalah melakukan proses filtrasi pada
tekanan tetap dengan variasi tekanan berbeda-beda, menghitung koefisien tahanan cake dan
tahanan medium filter pada tekanan tetap dengan variasi tekanan yang berbeda, dan
menganalisa pengaruh terhadap kualitas hasil filtrasi.

Alat filter testing unit ini menggunakan prinsip tekanan vakum dalam
pengoperasiannya. Umpan yang berada pada tangki umpan akan dipompa oleh pompa
peristaltic menuju tangki penampung yang sebelumnya sudah di lapisi dengan kertas saring.
Tekanan vakum terjadi pada bawah bagian kertas saring. Karena perbedaan tekanan tersebut,
Perbedaan tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir di atas medium filter dan
tekanan vakum di bawah medium filter. Tekanan atmosfir yang lebih tinggi akan membawa
larutan yang akan disaring ke filter, tekanan vakum yang berada di bawah medium filter akan
menghisap suspensi sehingga padatannya tertahan pada medium filter, sedangkan airnya akan
melewati medium filter sebagai filtrat.

Filter testing unit atau penyaringan dengan tekanan vakum bekerja berdasarkan prinsip
perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir di atas
medium filter dan tekanan vakum di bawah medium filter. Tekanan atmosfir yang lebih tinggi
akan membawa larutan yang akan disaring ke filter, tekanan vakum yang berada di bawah
medium filter akan menghisap suspensi sehingga padatannya tertahan pada medium filter,
sedangkan airnya akan melewati medium filter sebagai filtrat.

Praktikum filter testing unit dilakukan dengan variasi perbedaan tekanan dari 0,3 bar
dan 0,6 bar, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap waktu penyaringan. Peningkatan atau
perbedaan tekanan ini memang dapat mempercepat waktu filtrasi atau penyaringan yang
dibutuhkan dan dapat mempengahuri kualitas filtrat juga. Dari data yang didapat, dapat dilihat
bahwa pada run pertama dan run kedua, terdapat perbedaan waktu bagi filtrate mencapai titik
tertentu. Waktu bagi filtrate di run pertama untuk mencapai titik kelipatan 0.5 L dan mencapai
satu putaran lebih lama daripada waktu bagi filtrat pada run kedua. Dari hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa semakin semakin kecil perbedaan perbedaan tekanan, semakin lama
waktu filtrat dihasilkan

Begitupun pada tahanan cake yang dihasilkan. Dari hasil perhitungan yang di plotkan
pada grafik terlihat semakin besar perbedaan tekanan maka nilai tahanan medium filter pun
akan semakin besar. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai tahanan cake pada tekanan 0,3 bar
sebesar 2,8x1010 m/kg sedangkan pada tekanan 0,6 bar cake yang tertahan sebeesar 168 × 1012
m/kg. Pada nilai tahanan medium filter (Rm) pada tekanan 0,3 dihasilkan 75,4x1010 /m dan ada
tekanan 0,6 bar dihasilkan 50,53x1010/m

Kendala yang terjadi selama pelaksanaan praktikum ini adalah berupa kebocoran yang
terjadi pada saat run pertama. Kebocoran tersebut menyebabkan terbuangnya umpan. Untuk
sedikit mengurangi dampak kebocoran, dilakukan penampungan umpan yang tertumpah, dan
kemudian dilakukan pengembalian kembali umpan tersebut kedalam tangki umpan.

Sri Puji Rahmawati (211411095)


Dalam percobaan yang telah dilakukan ini bertujuan untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang filter yang divakum dan menggunakan
filter testing unit sebagai alatnya. Pada percobaan ini slurry yang digunakan adalah slurry
tepung kanji. Filter testing unit ini akan menghasilkan padatan yang berupa cake. Dalam cara
kerjanya alat ini sangat bekerja sederhana atau tidak begitu sulit. Pertama cairan suspensi akan
dimasukkan ke dalam sebuah tangki berpengaduk. Fungsi dari pengaduk ialah agar tidak terjadi
pengendapan di tangki dan tidak terjadi penyumbatan pada selangnya. Dengan bantuan vakum,
cairan suspensi ini akan naik atau tersedot masuk menuju medium filter dengan bantuan
pompa. Pompa yang digunakan adalah pompa peristaltik. Pompa peristaltik merupakan jenis
pompa tipe rotari. Pompa jenis ini menggunakan prinsip kerja yang mirip dengan gerakan
peristaltik pada kerongkongan. Pompa ini menggunakan semacam selang elastis sebagai
saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller sehingga
membentuk gerakan dorongan. Di medium filter ini sebelumnya telah dipasang kertas saring
dan tertampung di sebuah tangki sebelum dikeluarkan tiap 1 liter filtrat. Kualitas filtrat sangat
bergantung dari pori – pori yang dipakai. Pori-pori medium filter harus lebih kecil dari slurry
yg akan kita filtrasi, hal ini bertujuan agar padatan bisa tertahan d medium filter. Semakin besar
laju alir filtrat maka semakin sedikit cake yang terbentuk namun semakin tebal cake maka akan
semakin jernih filtrat yang dihasilkannya serta laju alirnya akan semakin kecil.
Pada praktikum ini yang menjadi variable bebas adalah perbedaan tekanan (∆P). Kali ini
dilakukan dengan ∆P rata-rata sebesar 0,3 bar dan 0,6 bar. ∆P yang digunakan adalah rata-
ratanya, karena selama pengoperasian alat, terjadi ketidakonstanan tekanan vakum.
Kendala yang terjadi selama pelaksanaan praktikum ini adalah berupa kebocoran yang
terjadi pada saat run pertama. Kebocoran tersebut menyebabkan terbuangnya umpan. Untuk
sedikit mengurangi dampak kebocoran, dilakukan penampungan umpan yang tertumpah, dan
kemudian dilakukan pengembalian kembali umpan tersebut kedalam tangki umpan.
Dari data yang didapat, dapat dilihat bahwa pada run pertama dan run kedua, terdapat
perbedaan waktu bagi filtrat mencapai titik tertentu. Waktu bagi filtrat di run pertama untuk
mencapai titik kelipatan 0.5 L dan mencapai satu putaran lebih lama daripada waktu bagi filtrat
pada run kedua. Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semakin kecil perbedaan
tekanan, semakin lama waktu filtrat dihasilkan.
Dari data yang sudah didapat, kemudian diolah untuk menentukan nilai harga tahanan
cake dan tahanan medium filter. Dari hasil pengolahan data, dapat dilihat bahwa harga tahanan
cake dan tahanan medium filter dipengaruhi oleh perbedaan tekanan vakum yang terjadi. Pada
∆P 0,3 bar tahanan cake () diperoleh 2,8x1011 m/kg dan pada ∆P 0,6 bar diperoleh  = 168 x
1011 m/kg. Sedangkan untuk tahanan medium filter (Rm) pada ∆P 0,3 bar diperoleh 75,4 x 1010
/s dan pada ∆P 0,6 bar diperoleh Rm = 50,53 x 1010 /s. Dapat disimpulkan bahwa semakin
besar perbedaan tekanan vakum, semakin tinggi nilai tahanan cake dan harga tahanan medium
filter.
Kemudian untuk kualitas hasil fitrat dapat kita lihat berdasarkan kadar air yang masih
terkandung tiap variasi perbedaan tekanan. Pada ∆P 0,3 bar kadar air yang masih terkandung
yaitu sekitar 1,24% dan pada ∆P 0,6 bar kadar air yang terkandung yaitu 1,65%.
Pada ∆P 0,3 bar filtrat berwarna putih agak kusam atau tidak terlalu bening sedangkan
pada ∆P 0,6 bar filtrat berwarna putih cukup bening. Perbedaan ini dapat terjadi karena
perbedaan tekanan dapat mempengaruhi perubahan pada filtrat, semakin besar tekanan yang
digunakan maka kualitas filtrat yang dihasilkan semakin jernih.
Veronica Marsalena Tamba (211411096)

Pada praktikum kali ini dilakukan penyaringan/filtrasi untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang filter divakum dengan menggunakan alat
Filter Testing Unit (FTU). Larutan suspensi yang digunakan yaitu larutan suspensi dengan
konsentrasi tepung tapioka 3 %. Maka dilarutkan 180 gram tepung tapioka ke dalam 6 liter air.
Setelah larutan suspensi selesai dibuat, pastikan saluran di bawah tangki slurry tertutup. Setelah
itu dilakukan pengadukan larutan suspensi agar tidak terjadi pengendapan di selang/saluran
sehingga mengakibatkan penyumbatan.

Proses filtrasi menggunakan alat FTU ini prinsipnya menggunakan tekanan vakum
dalam kerja/operasi alatnya. Larutan suspensi yang berada pada tangki slurry akan dipompa
oleh pompa peristaltik yang termasuk tipe rotari yaitu energi mekanis yang dihasilkan akan di
transfer dari mesin ke selang yang digunakan sebagai aliran fluida. Tahap selanjutnya, larutan
suspensi akan menuju tangki penampung yang sebelumnya sudah di lapisi dengan kertas saring
di bagian atas tangki penampung sebagai medium filtrat. Pada proses filtrasi ini terdapat
perbedaan tekanan antara tekanan atmosfer pada tangki dengan tekanan di ruang filtrat.
Tekanan atmosfer yaitu 1 bar sedangkan di ruang filtrat digunakan perbedaan tekanan (-∆P ) =
0,3 bar dan (-∆P ) = 0,6 bar. Dapat diketahui bahwa tekanan sebelum melalui medium filtrat
lebih tinggi sehingga karena perbedaan tekanan tersebut, larutan suspensi akan tertarik menuju
ruang filtrat dan melalui medium filter terlebih dahulu.

Pada proses ini, padatan yang tertahan di atas medium filter disebut cake yang dapat
diukur ketebalannya hal ini membuktikan bahwa padatan tersebut memiliki ukuran partikel
yang lebih besar dibandingkan pori-pori medium filter. Sedangkan cairan yang lolos dari
medium filter disebut filtrat akan ditampung di tangki penampung.

Pada praktikum ini dianalisis mengenai pengaruh tekanan terhadap waktu filtrasi, dan
diperoleh data untuk perbedaan tekanan (-∆P ) = 0,3 bar diperoleh waktu keseluruhan filtrasi
selama 4997 detik dan untuk perbedaan tekanan (-∆P ) = 0,6 bar diperoleh waktu filtrasi selama
1.798 detik yang dimana waktu filtrasi untuk perbedaan tekanan 0,6 bar lebih cepat
dibandingkan untuk tekanan 0,4 bar dikarenakan gaya dorong dari slurry akibat kerja pompa
juga semakin besar sehingga waktu yang dibutuhkan untuk filtrasi akan semakin cepat.

Data waktu dan volume, kemudian dibuat grafik t/V terhadap Volume filtrate. Dari
grafiktersebut, dapat dilihat bahwa grafik tidak berbentuk linear sempurna, terdapat kenaikan
dan penurunan. Nilai waktu pada tiap titik kelipatan 0.5 L tidak stabil kenaikannya. Hal
tersebut diakibatkan tidak konstannya perbedaan tekanan vakum. Seharusnya, semakin lama
waktuoperasi, semakin lama waktu filtrate dihasilkan. Tetapi, ada pula saat dimana waktu
filtrat terbentuk malah mengecil. Hal tersebut dikarenakan terdapat kenaikan perbedaan
tekananvakum sehingga filtrate yang terbentuk juga sempat cepat pada beberapa keadaan.
Namun pada saat tidak terdapat kenaikan perbedaan tekanan vakum, waktu bagi filtrate
terbentuk pun semakin tinggi.

Diperoleh nilai tahanan cake untuk perbedaan tekanan 0,3 bar yaitu 2,8 x1010 m/kg dan
untuk perbedaan tekanan 0,6 bar nilai tahanan cake yang diperoleh yaitu 168 x1010 m/kg .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar tekanan maka semakin besar pula tahanan
cake-nya karena pada waktu yang sama untuk tekanan yang lebih besar akan mengalirkan
tepung lebih banyak sehingga cake akan lebih cepat terbentuk dan tahanan akan semakin besar.

Dari data waktu dan volume yang didapat, kemudian dibuat grafik t/V terhadap volume
filtrat. Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa grafik berbentuk linear sempurna karena waktu
konstan/stabil bahwa semakin lama proses filtrasi maka semakin lama pula waktu untuk
menghasilkan filtrat hal ini dikarenakan terbentuknya cake yang semakin tebal sehingga
menghambat laju filtrat. Dari grafik juga dapat diperoleh nilai Kp (Slope) dan B (Intercept).
𝑠 𝑠
Untuk perbedaan tekanan 0,3 bar nilai Kp yaitu Kp = 2x107 𝑚6 dan nilai B yaitu 661789 𝑚3 .
𝑠
Sedangkan untuk perbedaan tekanan 0,6 bar diperoleh nilai Kp yaitu 6×108 𝑚6 dan nilai B yaitu
𝑠
221619𝑚3 .

Sama halnya seperti penentuan harga koefisien medium filter (Rm). Berdasarkan
perhitungan dari pengamatan grafik dapat diketahui bahwa semakin besar beda tekanan yang
dilakukan, maka cake yang terbentuk akan semakin tebal dan akan berfungsi sebagai medium
filter seperti kertas saring. Kemudian akibat dari menebalnya cake adalah tinggi kapiler atau
pori-pori medium filter akan semakin kecil sehingga medium filter (Rm) menahan berusaha
menahan lebih banyak slurry yang membuat harga koefisien medium filter (Rm) semakin
besar. Perbandingan harga tahanan cake dan tahanan medium filter dari kedua batch percobaan
yaitu pada percobaan beda tekanan (-∆P) = 0,3 bar mendapatkan tahanan medium filter (Rm)
sebesar 75,4 x 1010 /m untuk (-∆P) = 0,6 bar mendapatkan tahanan medium filter (Rm) sebesar
50,53 × 𝟏𝟎𝟏𝟎 /m. Dari kedua data dapat dibandingkan bahwa semakin besar beda tekanan maka
harga koefiesien tahanan cake dan seharusnya tahanan medium filter akan semakin besar juga,
tetapi pada percobaan ini tekanan semakin besar tidak menghasilkan tahanan medium filter
yang besar,
Kendala yang terjadi selama pelaksanaan praktikum ini adalah berupa kebocoran
yangterjadi pada saat run pertama. Kebocoran tersebut menyebabkan terbuangnya umpan.
Untuksedikit mengurangi dampak kebocoran, dilakukan penampungan umpan yang tertumpah,
dankemudian dilakukan pengembalian kembali umpan tersebut kedalam tangki umpan.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian alat adalah kerapatan sambungan-
sambungan alat serta penutup seperti cover tangki. Pengaruh yang di sebabkan dari tidak
rapatnya alat adalah tekanan vakum yang dihasilkan tidak akan tinggi karena terdapat udara
dari luar sehingga membuat perbedaan tekanan yang tidak signifikan
BAB V

KESIMPULAN

1. Pada Praktikum kali ini proses filtrasi mengunakan Tekanan tetap sebesar 0,6 Bar dan
0,3 Bar
2. Koefisien tahanan cake pada variasi tekanan yang berbeda
Pada ∆P = 0,3 bar
α = 2,8 x1010 m/kg
Pada ∆P = 0,6 bar
α = 168 x1010 m/kg
3. Nilai tahanan medium filter pada tekanan -0,3 bar sebesar 75,4 x 1010 /m dan tekanan -
0,6 bar sebesar 50,53 × 1010 /m
4. Pengaruh tekanan terhadap kualitas hasil filtrasi :
Pada Tekanan 0,3 bar :
Kadar air yang terkandung sebesar 56,90 %
Pada tekanan 0,6 bar :
Kadar air yang terkandung sebesar 38,06 %
Perbedaan tekanan yang lebih vakum akan menyebabkan proses filtrasi semakin cepat
dan kadar air yang terkandung dalam cake semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai