Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN MINYAK KELAPA

Kelompok :

1. Aldhi Adryansyah (05)

2. Ando Sando (08)

3. Asyifa Nurul Rahma Fauziah (10)

4. Carlo Devino (12)

5. Daffa Athajodi (13)

6. Dhika Aditya (15)

SMAN 84 JAKARTA

XII IPA-1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena nikmat dan karunia-

Nya lah saya selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan “Praktikum Pembuatan Minyak

Kelapa”. Laporan ini dibuat atas kepentingan tugas dan penuntasan materi bagi nilai saya

selaku penyusun.

Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk kepada orangtua saya yang selalu

memberi dukungan materi dan fisik serta selalu memberi semangat dalam menyelesaikan

segala bentuk tugas dari sekolah. Ucapan terima kasih selanjutnya, ditujukan untuk guru

kimia kami yang selalu memberi pengarahan dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu

memberi saran untuk kebaikan hasil tugas saya kedepan. Terima kasih juga untuk rekan-

rekan sesama peserta didik yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama satu hari yang telah saya

lakukan. Saya sajikan dalam bentuk bab yang runtut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat

memenuhi persyratan untuk menadapatkan nilai dan bermanfaat untuk rekan-rekan selaku

pembaca. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidaklah luput dari berbagai

kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan laporan ini.

Jakarta, 10 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2 Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1

1.3 Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1

1.4 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

2.2 Pembuatan Minyak Secara Tradisional dan Fermentasi . . . . . . . . . . . . 4

2.3 Jenis-Jenis Minyak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

BAB III METODE DAM PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

3.2 ALAT DAN BAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 6

3.3 LANGKAH KERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 TABEL PENGAMATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 8

4.2 HASIL PENGAMATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . ... 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

5.2 SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 10

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembuatan minyak kelapa merupakan tindakan pasca panen yang sangat penting untuk

buah kelapa. Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Minyak kelapa

sering dipergunakan sebagai bahan baku industri dan pembuatan minyak goreng. Selain itu,

minyak kelapa baik digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Maka, tidak heran

minyak kelapa atau yang biasa dikenal sebagai virgin coconut oil ini sempat menjadi incaran

banyak orang.

Teknik pembuatan minyak kelapa yang baik dapat meningkatkan dan menjaga kualitas dan

kuantitas minyak yang dihasilkan. Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging buah kelapa.

Mengekstrak minyak dari daging buah kelapa merupakan teknik pembuatan tradisional yang

masih sering dipergunakan karena mudah dilakukan serta tidak memerlukan banyak biaya.

Namun masih terdapat kelemahan pada teknik tersebut yaitu rendahnya rendemen yang

dihasilkan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan minyak baik

1.3 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui penyebab dan pencegahan korosi.

2. Dapat mempraktikan pencegahan korosi dalam kehidupan sehari-hari.


1.4 Rumusan Masalah

Bagaimana minyak kelapa yang dihasilkan?


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kepala

Kelapa merupakan salah satu dari sekian banyak biji tanaman yang dapat digunakan

dalam pembuatan minyak. Minyak yang terbuat dari kelapa banyak digunakan masyarakat

sebagai minyak goreng.

2.2 Pembuatan minyak Kelapa Secara Tradisional dan Fermentasi

Pembuatan minyak kelapa secara tradisional dilakukan dengan pemanasan pada suhu

tinggi. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini banyak menimbulkan kerugian.

Sebagai contoh, pemanasan yang tinggi dapat mengubah struktur minyak serta menghasilkan

warna minyak kurang baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode pembuatan minyak

kelapa yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut diatas. Metode ini didasarkan pada

penemuan biotekhnologi sederhana, yaitu penggunaan Saccharomyces sp untuk memisahkan

minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosperm biji kelapa.

Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan ragi atau

pembuatan minyak kelapa secara fermentasi (virgin oil).

Pada pembuatan minyak secara fermentasi ini sebenarnya yang diperlukan adalah

enzim-enzim yang dihasilkan oleh jamur saccharomyces sp. Enzim yang diproduksi oleh

Saccharomyces sp ini dilepaskan ke lingkungan sekiatr jamur untuk menghancurkan subtract

tempat tumbuhnya menjadi senyawa-senyawa organic dapat larut. Subtrat yang dihancurkan

ini pada umumnya berupa senyawa karbohidrat didalam endosperm biji kelapa. Minyak

umumnya dapat berikatan dengan karbohidrat dan protein. Dengan dihancurkannya

karbohidrat oleh enzim yang dihasilkan Saccharomyces sp, maka minyak maupun protein
masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di permukaan karena memiliki BJ yang

lebih ringan, sedangkan proteinnya akan mengendap. Protein yang mengendap inilah yang

selanjutnya oleh orang sunda disebut sebagai galendo.

2.3 Jenis-Jenis Minyak

Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid. Dari sudut pandang kimia,

minyak kelompok ini sama saja dengan lemak. Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan

sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat<.

Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang hanya yang

tersusun dari dua golongan saja:

Gliserida dan atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan (minyak

masak atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran

minyak pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair

pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.

Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak eteris,

atau minyak esensial (bukan asam lemak esensial!) dan merupakan bahan dasar wangi-

wangian (parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari tumbuhan,

dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi).. Kelompok minyak ini memiliki

aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut

juga minyak "aromatik").

Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan:

1) Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak

2) Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi trans


BAB III

METODE DAN PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum dilaksanakan di rumah Aldhi Adryansyah pada hari Jumat, 9 Februari 2018

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan:

 Kelapa yang sudah diparut

 Air

 Penyaring kertas

 Baskom

 Kompor dan gas

 Penggorengan

 Spatula

 Toples

 Kamera

3.3 Langkah Kerja

1. Tambahkanlah air sebanyak 1000 ml kedalam parutan kelapa

2. Saringlah parutan kelapa kedalam baskom agar terbentuk air santai. Remaslah

parutan kelapa hingga benar-benar tidak ada sedikit air. Lakukanlah kurang lebih

selama 3 kali

3. Rebuslah air santan yang sudah jadi kedalam penggorengan

4. Rebus hingga membentuk suatu gumpalan minyak

5. Pisahkanlah gumpalan minyak tersebut kedalam toples

6. Minyak kelapa siap dipakai.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

Keterangan Hasil Pengamatan

Basis 750 gram

Bahan Utama Santan

Bahan Tambahan 1000 gram

1. Warna Kuning jernih

2. Rasa Hambar

3. Aroma Khas minyak kelapa

4. Tekstur Cair

Gambar Produk
4.2 Hasil Penelitian

Minyak kelapa adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa. Minyak kelapa dapat diekstrak

dari daging buah kelapa segar atau diekstrak dari daging kelapa yang sudah dikeringkan. Minyak

kelapa memiliki banyak manfaat bagi manusia. Minyak kelapa biasa digunakan untuk berbagai bahan

baku industri atau sebagai minyka goreng. Selain itu, minyak kelapa dapat dipakai untuk menjaga

kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, kangker, dan

lain-lain. Hal ini salah satunya dikarenakan miyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang

tinggi.

Minyak adalah trigliserida yang merupakan ester asam lemak dengan gliserol serta larut dalam

pelarut lemak atau minyak. Trigliserida terdiri dari 90% asam lemak, sehingga sifat fisika dan kimia

minyak ditentukan oleh sifat asam lemaknya paling banyak. Minyak kelapa termasuk larutan karena

mengandung asam laktat dalam jumlah paling banyak (40-50%). Sekitar 90% asam lemak pada

minyak kelapa termasuk dalam asam lemak jenuh. Minyak hanya mengandung sedikit zat bukan

minyak. Seperti pesticide fitosferol (0,06 – 0,08%) dan 0,05%. Minyak kelapa termasuk stabil karena

asam lemak tak jenuhnya hanya sekitar 8,5-11,8%.

Teknik pembuatan minyak kelapa secara umum dapat digolongkan menjadi 3 cara, yaitu teknik

basah, teknik pres, dan teknik ekstraksi pelarut. Teknik basah merupakan teknik yang paling

sederhana. Secara garis besar minyak yang dihasilkan dari teknik ini adalah dengan memisahkan

minyak pada santan hasil remasan parutan buah kelapa segar. Pemanasan dan sentrifugasi

merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan minyak pada santan yang dihasilkan. Namun,

dengan melakukan intensifikasi teknik basah ini dapat digolongkan lagi menjadi tekinik basah

tradisional, basah fermentasi, basah lava process, dan teknik basah kraussmaffei process. Teknik

pres dan ekstraksi pelarut menggunakan kopra sebagai bahan bakunya dan memerlukan biaya relatif

besar karena harus membeli alat, mesin, dan larutan pelarut.

Minyak yang telah diperoleh kemudian dipanaskan selama beberapa menit lalu disaring. Amati bau,

warna minyak dan galendo serta rendemen minyak dan galendonya. Mengamati warna, bau minyak
dan volumenya. Menurut literature, keberadaan air dapat menyebabkan terjadinya hidrolisa pada

trigliserida atau minyak menjadi gliserida dan asam lemak yang akan berdampak pada degradasi

warna dan aroma. Dan untuk volume minyak setelah fermentasi dan pemanasan yang paling rendah

terdapat pada ragi roti hal ini disebabkan oleh adanya pemanasan yang dapat memisahkan

gumpalan-gumpalan dalam minyak yang akan berdampak pada pengurangan berat minyak.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar sebagai

bahan baku dan diproses tanpa pemanaan atau dengan pemanasan terbatas, bergizi

tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.

 VCO diproses dengan meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan essensial

dari lemak kelapa.

 Dalam percobaan ini, dapat terlihat bahwa kesterilan pada proses pembuatan dan

suhu berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan VCO ini.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan, yakni:

 Dalam melakukan percobaan, sebaiknya kelompok tersebut memiliki kerjasama yang

kompak.

 Sediakan alat dan bahan dengan lengkap.

 Ikuti petunjuk yang berlaku


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai