SECARA FERMENTASI
Disusun oleh :
Kelompok : 4
Kelas : 12 IPA 4
Guru Pembimbing : Juwarsih S.Pd,M.Si
1. Abdul Latief
2. Karina Retnoningtyas
3. M. Yusuf Adama
4. Lisa Talia
5. Marini Dwi Anggraini
6. Nasywa Annisa Saisya
7. Rifda Dya A Shilla
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia, yang berjudul
“Pembuatan Minyak Kelapa secara Fermentasi” tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
keberhasilan jalannya penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang, oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 5
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 7
C. Tujuan ……………………………………………………………. 7
D. Manfaat ……………………………………………………………. 7
3
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ……………………………………………………………. 17
B. Pembahasan ……………………………………………………………. 17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 20
B. Saran ……………………………………………………………. 20
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang
rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang
cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Pembuatan minyak kelapa murni ini
memiliki banyak keunggulan yaitu tidak membutuhkan biaya yang mahal karena
bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah, pengolahan yang sederhana
dan tidak terlalu rumit, serta penggunaan energi yang minimal karena tidak
menggunakan bahan bakar sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga
terutama asam lemak dalam minyak. Jika dibandingkan dengan minyak kelapa
biasa atau sering disebut dengan minyak goreng (minyak kelapa kopra) minyak
kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan
berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum dan mudah tengik sehingga daya
simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi
minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak
kelapa kopra sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan (anonim,
2009).
VCO sangat kaya dengan kandungan asam laurat (laurat acid) berkisar
5070 %. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan diubah menjadi monolaurin
yang bersifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa serta asamasam lain seperti
asam kaprilat, yang didalam tubuh manusia diubah menjadi monocaprin yang
bermanfaat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus HSV2 dan HIV1 dan
bakteri neisseria gonnorhoeae. Virgin Coconut Oil juga tidak membebani kerja
pankreas serta dalam energi bagi penderita diabetes dan mengatasi masalah
kegemukan/obesitas. Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas, maka dengan
pembuatan minyak kelapa murni ini dapat menjadi salah satu obat alternatif,
selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomi (anonim, 2009).
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Membuat minyak kelapa murni (VCO) dari daging buah kelapa melalui
fermentasi dengan ragi roti
2. Mengetahui Pembuatan Minyak Kelapa Secara Fermentasi ( VCO)
D. Manfaat
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Buah Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari
suku aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa (atau coconut, dalam bahasa
Inggris) dapat merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang secara
botani adalah pohon berbuah, bukan pohon kacang-kacangan. Istilah ini berasal dari
kata Portugis dan Spanyol abad ke-16, coco yang berarti "kepala" atau "tengkorak"
setelah tiga lekukan pada tempurung kelapa yang menyerupai fitur wajah.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa dikenal
karena kegunaannya yang beragam, mulai dari makanan hingga kosmetik. Daging
bagian dalam dari benih matang membentuk bagian yang secara teratur menjadi
sumber makanan bagi banyak orang di daerah tropis dan subtropis.
Pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum
disebut kelapa genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam.
Kelapa genjah berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa raja,
kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya
dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa
kopyor, kelapa lilin (Wahyuni, Mita, Ir., 2000).
2. Mesocarp (Sabut)
8
Yaitu kulit bagian tengah yang disebut serabut terdiri dari bagian berserat
tebalnya 3 5 mm.
3. Endocarp (Tempurung)
Yaitu bagian tempurung yang keras sekali tebalnya 3 5 mm, bagian dalam
melekat pada kulit luar biji.
6. Air Kelapa
Yaitu bagian yang berasa manis, mengandung mineral 4%, gula 2%, dan air.
7. Lembaga
Yaitu bakal tanaman setelah buah tua.
9
C. Komposisi pada Daging Buah Kelapa
Daging buah kelapa yang sudah masak dapat dijadikan kopra dan bahan
makanan, daging buah merupakan sumber protein yang penting dan mudah dicerna.
Komposisi kimia daging buah kelapa ditentukan oleh umur buah.
D. Minyak Kelapa
10
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak pada Minyak Kelapa
11
F. Minyak Kelapa Murni dan Komposisinya
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah minyak
perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan
api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari warnanya, minyak
kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam
lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni
mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh.
Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan
zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang
dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna
minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna ( bening )
Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya
tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila kualitas VCO
rendah,proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi
kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain.
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih
terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan
air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut
kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya.
Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap
kualitas VCO. Kandungan komponen minyak kelapa murni antara lain seperti
yang dicantumkan pada tabel 2.4. berikut:
12
Tabel 2.4 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni
13
menggunakan enzim enzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim
yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum. Pada
pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi, krim yang didapatkan dicampurkan
dengan ragi roti.
Pembuatan VCO dengan fermentasi memiliki kelebihan dan kekurangan :
1. Kelebihan
a. Berwarna jernih dan beraroma harum khas minyak kelapa.
b. Penggunaan energi yang minimal karena tidak menggunakan bahan bakar.
c. Pengolahan sederhana dan tidak terlalu rumit.
d. Tingkat ketengikan rendah dan daya simpan lebih lama.
2. Kekurangan
a. Proses fermentasi lama karena membutuhkan waktu 24 jam.
I. Ragi Roti
Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media
biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-
butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan
untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape,
roti, dan bir. Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas
berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus,
Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,,
Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
Ragi atau yeast diperlukan dalam proses fermentasi adonan roti dan kue.
Proses fermentasi mengubah gula menjadi gas karbondioksida (CO2)
mengakibatkan adonan menjadi mengembang. Berdasarkan bentuknya, ragi terdiri
dari ragi instan, ragi kering, ragi segar padat dan ragi beku.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat yang diperlukan untuk pembuatan minyak kelapa murni sebagai berikut:
1. Stoples Plastik yang dilubangi dan dihubungkan dengan slang plastic
2. Saringan
3. Gelas Ukur
4. Batang Pengaduk
5. Timbangan
6. Termometer
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan minyak kelapa murni sebagai berikut :
1. 1 kg kelapa parut
2. 1 L air hangat 50-60 celcius
3. Ragi roti
B. Cara Kerja
Teknik Pembuatan minyak kelapa murni menggunakan fermentasi dengan ragi roti
sebagai berikut:
a. Pembuatan Krim Santan
1. Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu 50-60 C) sebanyak satu
liter, kemudian diperas hingga diperoleh santan sebanyak 1,5 liter. Untuk memperoelh
hasil yang maksimal, ampas yang diperoleh dapat disiram lagi dengan air hangat
sebanyak 0,5 liter, kemudian diperas kembali.
2. Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam stoples yang telah dihubungkan dengan
slang plastik pada bagian dasarnya.
15
3. Tutuplah stoples yang telah bersisi santan dengan kertas agar tidak banyak
terkontaminasi, kemudian simpan selama 6-12 jam agar terjadi pemisahan antara air
dengan krim santannya.
4. Setelah air dan krim santan tampak terpisah, buanglah airnya melalui selang pada
bagian dasar stoiples, sehingga tertinggal di dalam stoples hanya krim santannya saja.
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Kelapa
yang
sariny Arom
a Aroma
a
sudah Putih Putih santan
santan
jadi kelapa
kelapa
Kelapa
Bau
yang
kelapa
diparut
Tidak dan
sendiri Putih Putih
bau sedikit
bau
busuk
Kelapa
yang Bau
diparut kelapa
Gak
di Putih Putih dan
bau
pasar sedikit
tengik
Kara Putih Agak Arom Tengik
kekuning- a , asam
17
kuningan/
cream dan dan
ada sedikit santan sedikit
minyak kelapa berbau
berwarna busuk
kuning
B. Pembahasan
Pada praktikum biotek kali ini kami membuat minyak kelapa secara fermentasi
( VCO ) . Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim
tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat
sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam
laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama
proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan.
Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam
laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel.
Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim
tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat
18
sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam
laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama
proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan.
Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam
laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel. Pada percobaan
kali ini kami menggunakan Mikroba yang biasa digunakan yaitu Sacacharomycea
cerevisiae yang terdapat dalam ragi roti (fermipan).
Fermipan merupakan ragi roti yang dibuat dengan cara modern dari inokulum
khamir yang berasal dari kultur murni. Populasi mikroba fermipan terdiri dari khamir
Sacacharomycea cerevisiae serta sedikit dari golongan bakteri asam laktat seperti
Lactobacillus aceti. Pada pembuatan VCO secara fermentasi, Sacacharomycea
cerevisiae menggunakan karbohidrat yang terkandung dalam krim santan sebagai
sumber energi utama sehingga ikatan karbohidrat, lemak dan proteinnya menjadi
longgar yang akhirnya akan terlepas. Minyak akan berada dipermukaan karena
memiliki berat jenis yang lebih ringan, sedangkan protein (blondo) dan air berada di
bawah.
Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi
hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang
dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh pada
bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan
yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak tersebut.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar
sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan
terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.
VCO diproses dengan meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan
essensial dari lemak kelapa. Dalam percobaan ini dapat terlihat bahwa kesterilan
pada proses pembuatan dan suhu berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan
VCO ini. Sifatsifat VCO dengan fermentasi ragi roti menghasilkan jumlah asam
lemak jenuh masih dalam kisaran minyak kelapa murni secara umum, sedangkan
jumlah asam lemak tidak jenuh lebih rendah dari kisaran minyak kelapa murni secara
umum.
B. Saran
1. Perlu dilakukan proses penyaringan yang lebih baik agar didapat minyak kelapa
murni yang lebih bening.
2. Perlunya peralatan yang lebih baik dalam proses pemisahan sehingga
diperoleh rendemen minyak kelapa murni yang lebih tinggi.
3. Perlunya pengujian mikroba untuk mengetahui masih ada atau tidak adanya
mikroba yang ada dalam minyak kelapa murni (VCO).
20
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/12351248.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa
https://yagami95kashiko.wordpress.com/2015/06/01/laporan-praktikum-proses-
pembuatan-vco-virgin-coconut-oil/
https://www.neliti.com/id/publications/142276/pengambilan-minyak-kelapa-dengan-
metode-fermentasi-menggunakan-ragi-roti
https://www.academia.edu/19640119/Laporan_raktikum_VCO
21