Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PEMBUATAN MINYAK KELAPA

SECARA FERMENTASI

Disusun oleh :
Kelompok : 4
Kelas : 12 IPA 4
Guru Pembimbing : Juwarsih S.Pd,M.Si
1. Abdul Latief
2. Karina Retnoningtyas
3. M. Yusuf Adama
4. Lisa Talia
5. Marini Dwi Anggraini
6. Nasywa Annisa Saisya
7. Rifda Dya A Shilla

SMA NEGERI 4 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia, yang berjudul
“Pembuatan Minyak Kelapa secara Fermentasi” tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
keberhasilan jalannya penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang, oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

Selasa, 2 Maret 2021

2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 5
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 7
C. Tujuan ……………………………………………………………. 7
D. Manfaat ……………………………………………………………. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Buah Kelapa ……………………………………………………………. 8


B. Bagian Bagian Buah
Kelapa ……………………………………………………………. 8
C. Komposisi pada Daging
Buah Kelapa ……………………………………………………………. 10
D. Minyak Kelapa …………………………………………………………….
10
E. Minyak Kelapa Biasa dan
Komposisinya ……………………………………………………………. 11
F. Minyak Kelapa Murni dan
……………………………………………………………. 12
Komposisinya
G. Manfaat Minyak Kelapa ……………………………………………………………. 13
H. Prinsip Pembuatan Minyak
Kelapa Murni dengan
Fermentasi …………………………………………………………….
13
H. Ragi Roti .
14
…………………………………………………………….
.

BAB III METODOLOGI


PENELITIAN
A. Bahan dan Alat ……………………………………………………………. 15
B. Cara Kerja ……………………………………………………………. 15

3
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ……………………………………………………………. 17
B. Pembahasan ……………………………………………………………. 17

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 20
B. Saran ……………………………………………………………. 20

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 21

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau


dan merupakan Negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir di semua
propinsi di Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaannya berupa
perkebunan rakyat. Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa
menjadi aneka produk yang bermanfaat.
Pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena hampir
semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut,
tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat
untuk menghasilkan produk industri, antara lain sabut kelapa dapat dibuat keset,
sapu, dan matras. Tempurung dapat dimanfaatkan untuk membuat karbon
aktif dan kerajinan tangan. Dari batang kelapa dapat dihasilkan bahanbahan
bangunan baik untuk kerangka maupun untuk dinding serta atap. Daun kelapa
dapat diambil lidinya yang dapat dipakai sebagai sapu, serta barangbarang
anyaman. Daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan
kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan dan parutan kering, sedangkan air
kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka dan nata de coco.
Santan adalah cairan yang diperoleh dengan melakukan pemerasan
terhadap daging buah kelapa parutan. Santan merupakan bahan makanan yang
dipergunakan untuk mengolah berbagai masakan yang mengandung
daging, ikan, ayam, dan untuk pembuatan berbagai kuekue, es krim, gula-
gula. Selain itu, kelapa juga menghasilkan produk olahan yang popular
belakangan ini yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia
(Suhardiyono, 1993).
Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO) merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa

5
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang
rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang
cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Pembuatan minyak kelapa murni ini
memiliki banyak keunggulan yaitu tidak membutuhkan biaya yang mahal karena
bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah, pengolahan yang sederhana
dan tidak terlalu rumit, serta penggunaan energi yang minimal karena tidak
menggunakan bahan bakar sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga
terutama asam lemak dalam minyak. Jika dibandingkan dengan minyak kelapa
biasa atau sering disebut dengan minyak goreng (minyak kelapa kopra) minyak
kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan
berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum dan mudah tengik sehingga daya
simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi
minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak
kelapa kopra sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan (anonim,
2009).
VCO sangat kaya dengan kandungan asam laurat (laurat acid) berkisar
5070 %. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan diubah menjadi monolaurin
yang bersifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa serta asamasam lain seperti
asam kaprilat, yang didalam tubuh manusia diubah menjadi monocaprin yang
bermanfaat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus HSV2 dan HIV1 dan
bakteri neisseria gonnorhoeae. Virgin Coconut Oil juga tidak membebani kerja
pankreas serta dalam energi bagi penderita diabetes dan mengatasi masalah
kegemukan/obesitas. Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas, maka dengan
pembuatan minyak kelapa murni ini dapat menjadi salah satu obat alternatif,
selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomi (anonim, 2009).

6
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari buah kelapa ?


2. Apa saja bagian bagian dari buah kelapa dan fungsinya ?
3. Apa saja kandungan dan manfaat dari minyak kelapa ?
4. Bagaimana cara pembuatan minyak kelapa menggunakan proses fermentasi
ragi roti ?
5. Bagaimana hasil pengamatan dari masing masing kelapa parutan pasar dan
parutan sendiri ?

C. Tujuan

1. Membuat minyak kelapa murni (VCO) dari daging buah kelapa melalui
fermentasi dengan ragi roti
2. Mengetahui Pembuatan Minyak Kelapa Secara Fermentasi ( VCO)

D. Manfaat

1. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan menganalisa suatu


bahan / produk.
2. Dapat menjadi salah satu obat alternatif dari berbagai macam penyakit
sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
3. Dapat menigkatkan produk olahan kelapa dan minat masyarakat untuk
memproduksi dalam skala industri sehingga dapat meningkatkan
pendapatan atau perekonomian negara.
4. Dapat menjadi salah satu terobosan teknologi dalam mengolah kelapa.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Buah Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari
suku aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa (atau coconut, dalam bahasa
Inggris) dapat merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang secara
botani adalah pohon berbuah, bukan pohon kacang-kacangan. Istilah ini berasal dari
kata Portugis dan Spanyol abad ke-16, coco yang berarti "kepala" atau "tengkorak"
setelah tiga lekukan pada tempurung kelapa yang menyerupai fitur wajah.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa dikenal
karena kegunaannya yang beragam, mulai dari makanan hingga kosmetik. Daging
bagian dalam dari benih matang membentuk bagian yang secara teratur menjadi
sumber makanan bagi banyak orang di daerah tropis dan subtropis.
Pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum
disebut kelapa genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam.
Kelapa genjah berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa raja,
kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya
dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa
kopyor, kelapa lilin (Wahyuni, Mita, Ir., 2000).

B. Bagian Bagian Buah Kelapa

1. Epicarp (Kulit Luar)


Yaitu kulit bagian luar yang berwarna hijau, kuning, atau jingga permukaannya
licin, agak keras dan tebalnya 0,14 mm.

2. Mesocarp (Sabut)

8
Yaitu kulit bagian tengah yang disebut serabut terdiri dari bagian berserat
tebalnya 3 5 mm.

3. Endocarp (Tempurung)
Yaitu bagian tempurung yang keras sekali tebalnya 3 5 mm, bagian dalam
melekat pada kulit luar biji.

4. Testa ( Kulit Daging Buah )


Yaitu bagian dari warna kuning sampai coklat.

5. Endosperm (Daging Buah )


Yaitu bagian yang berwarna putih dan lunak, sering disebut daging kelapa yang
tebalnya 8 10 mm.

6. Air Kelapa
Yaitu bagian yang berasa manis, mengandung mineral 4%, gula 2%, dan air.

7. Lembaga
Yaitu bakal tanaman setelah buah tua.

Gambar 2.1 Bagian Bagian Kelapa

9
C. Komposisi pada Daging Buah Kelapa

Daging buah kelapa yang sudah masak dapat dijadikan kopra dan bahan
makanan, daging buah merupakan sumber protein yang penting dan mudah dicerna.
Komposisi kimia daging buah kelapa ditentukan oleh umur buah.

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Daging Pada Berbagai Tingkat Kematangan

D. Minyak Kelapa

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam


minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika
dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat
ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (iodine value), maka
minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena
bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,510,5.
Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.2. Dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari 90
persen. Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida dengan tiga molekul asam
lemak jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4 persen
trigliserida dengan satu asam lemak jenuh.

10
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak pada Minyak Kelapa

E. Minyak Kelapa Biasa dan Komposisinya

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam


minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika
dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat
ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (iodine value), maka
minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena
bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,510,5.
Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.3. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari
90 persen. Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida dengan tiga molekul
asam lemak jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4
persen trigliserida dengan satu asam lemak jenuh.

Tabel 2.3 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Biasa

11
F. Minyak Kelapa Murni dan Komposisinya

Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah minyak
perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan
api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari warnanya, minyak
kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam
lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni
mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh.
Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan
zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang
dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna
minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna ( bening )
Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya
tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila kualitas VCO
rendah,proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi
kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain.
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih
terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan
air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut
kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya.
Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap
kualitas VCO. Kandungan komponen minyak kelapa murni antara lain seperti
yang dicantumkan pada tabel 2.4. berikut:

12
Tabel 2.4 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni

G. Manfaat Minyak Kelapa

Minyak kelapa murni (VCO) mempunyai banyak manfaat terutama dalam


bidang kesehatan (anonim, 2009) , diantaranya :

a. Merupakan antibakteri ,antivirus , antijamur dan antiprotozoa alamiah


b. Membantu meredakan gejalagejala dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihubungkan dengan diabetes.
c. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
d. Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
e. Membantu mencegah penyakit liver.
f. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
g. Membantu mencegah penyakit kanker.
h. Membantu menurunkan berat badan.
i. Menjaga stamina tubuh.
j. Memelihara kesehatan kulit dan rambut.

H. Prinsip Pembuatan Minyak Kelapa Murni dengan Fermentasi

Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinsipnya adalah


pengrusakan protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan

13
menggunakan enzim enzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim
yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum. Pada
pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi, krim yang didapatkan dicampurkan
dengan ragi roti.
Pembuatan VCO dengan fermentasi memiliki kelebihan dan kekurangan :
1. Kelebihan
a. Berwarna jernih dan beraroma harum khas minyak kelapa.
b. Penggunaan energi yang minimal karena tidak menggunakan bahan bakar.
c. Pengolahan sederhana dan tidak terlalu rumit.
d. Tingkat ketengikan rendah dan daya simpan lebih lama.

2. Kekurangan
a. Proses fermentasi lama karena membutuhkan waktu 24 jam.

I. Ragi Roti

Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media
biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-
butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan
untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape,
roti, dan bir. Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas
berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus,
Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,,
Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
Ragi atau yeast diperlukan dalam proses fermentasi adonan roti dan kue.
Proses fermentasi mengubah gula menjadi gas karbondioksida (CO2)
mengakibatkan adonan menjadi mengembang. Berdasarkan bentuknya, ragi terdiri
dari ragi instan, ragi kering, ragi segar padat dan ragi beku.

14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Bahan dan Alat

Alat yang diperlukan untuk pembuatan minyak kelapa murni sebagai berikut:
1. Stoples Plastik yang dilubangi dan dihubungkan dengan slang plastic
2. Saringan
3. Gelas Ukur
4. Batang Pengaduk
5. Timbangan
6. Termometer

Bahan yang diperlukan untuk pembuatan minyak kelapa murni sebagai berikut :
1. 1 kg kelapa parut
2. 1 L air hangat 50-60 celcius
3. Ragi roti

B. Cara Kerja

Teknik Pembuatan minyak kelapa murni menggunakan fermentasi dengan ragi roti
sebagai berikut:
a. Pembuatan Krim Santan
1. Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu 50-60 C) sebanyak satu
liter, kemudian diperas hingga diperoleh santan sebanyak 1,5 liter. Untuk memperoelh
hasil yang maksimal, ampas yang diperoleh dapat disiram lagi dengan air hangat
sebanyak 0,5 liter, kemudian diperas kembali.
2. Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam stoples yang telah dihubungkan dengan
slang plastik pada bagian dasarnya.

15
3. Tutuplah stoples yang telah bersisi santan dengan kertas agar tidak banyak
terkontaminasi, kemudian simpan selama 6-12 jam agar terjadi pemisahan antara air
dengan krim santannya.
4. Setelah air dan krim santan tampak terpisah, buanglah airnya melalui selang pada
bagian dasar stoiples, sehingga tertinggal di dalam stoples hanya krim santannya saja.

b. Fermentasi dan Inkubasi


1. Timbanglah krim santan yang diperoleh pada C. 1, kemudian tambahkan ragi roti
sebanyak 0,5% dari berat krim santan tersebut dan aduk-aduklah hingga merata.
2. Tutup dan simpan lah krim santan yang telah dibeli ragi di dalam ruang inkubasi
dengan suhu 300 C selama 24 jam. Selama inkubasi ini proses fermentasi oleh ragi akan
berlangsung.
3. etelah masa inkubasi mencapai 24 jam, minyak yang terbentuk akan tampak berada di
permukaan. Pisahkan minyak tersebut dari bahan-bahan lain yang mengendap di
bawahnya, kemudian panaskan selama 10-40 menit

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Waktu Warna Aroma


Bahan
6 jam 24 jam 6 jam 24 jam 6 jam 24 jam
Kelapa Bau
yang kelapa
diparut Gak
Putih Putih dan
sendiri bau
sedikit
tengik
Kelapa
parut Aroma
dari - Putih sedikit Aroma santan
Putih
pasar krem santan sedikit
asam

Kelapa
yang
sariny Arom
a Aroma
a
sudah Putih Putih santan
santan
jadi kelapa
kelapa

Kelapa
Bau
yang
kelapa
diparut
Tidak dan
sendiri Putih Putih
bau sedikit
bau
busuk
Kelapa
yang Bau
diparut kelapa
Gak
di Putih Putih dan
bau
pasar sedikit
tengik
Kara Putih Agak Arom Tengik
kekuning- a , asam

17
kuningan/
cream dan dan
ada sedikit santan sedikit
minyak kelapa berbau
berwarna busuk
kuning

Kelapa Putih dan


yang terdapat Bau
diparut sedikit kelapa
sendiri warna abu- Tidak dan
Putih
abu pada bau sedikit
bagian bau
permukaann tengik
ya
Kelapa Putih dan
yang dibagian Tengik
Arom
diparut permukaan dan
a
di Putih atas sedikit
santan
pasar terdapat berbau
kelapa
bercak abu- busuk
abu
4.1 Tabel Hasil Pengamatan

B. Pembahasan

Pada praktikum biotek kali ini kami membuat minyak kelapa secara fermentasi
( VCO ) . Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim
tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat
sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam
laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama
proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan.
Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam
laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel.
Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim
tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat

18
sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam
laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama
proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan.
Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam
laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel. Pada percobaan
kali ini kami menggunakan Mikroba yang biasa digunakan yaitu Sacacharomycea
cerevisiae yang terdapat dalam ragi roti (fermipan).
Fermipan merupakan ragi roti yang dibuat dengan cara modern dari inokulum
khamir yang berasal dari kultur murni. Populasi mikroba fermipan terdiri dari khamir
Sacacharomycea cerevisiae serta sedikit dari golongan bakteri asam laktat seperti
Lactobacillus aceti. Pada pembuatan VCO secara fermentasi, Sacacharomycea
cerevisiae menggunakan karbohidrat yang terkandung dalam krim santan sebagai
sumber energi utama sehingga ikatan karbohidrat, lemak dan proteinnya menjadi
longgar yang akhirnya akan terlepas. Minyak akan berada dipermukaan karena
memiliki berat jenis yang lebih ringan, sedangkan protein (blondo) dan air berada di
bawah.
Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi
hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang
dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh pada
bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan
yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak tersebut.

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar
sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan
terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.
VCO diproses dengan meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan
essensial dari lemak kelapa. Dalam percobaan ini dapat terlihat bahwa kesterilan
pada proses pembuatan dan suhu berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan
VCO ini. Sifatsifat VCO dengan fermentasi ragi roti menghasilkan jumlah asam
lemak jenuh masih dalam kisaran minyak kelapa murni secara umum, sedangkan
jumlah asam lemak tidak jenuh lebih rendah dari kisaran minyak kelapa murni secara
umum.

B. Saran

1. Perlu dilakukan proses penyaringan yang lebih baik agar didapat minyak kelapa
murni yang lebih bening.
2. Perlunya peralatan yang lebih baik dalam proses pemisahan sehingga
diperoleh rendemen minyak kelapa murni yang lebih tinggi.
3. Perlunya pengujian mikroba untuk mengetahui masih ada atau tidak adanya
mikroba yang ada dalam minyak kelapa murni (VCO).

20
DAFTAR PUSTAKA

https://core.ac.uk/download/pdf/12351248.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa

https://yagami95kashiko.wordpress.com/2015/06/01/laporan-praktikum-proses-
pembuatan-vco-virgin-coconut-oil/

https://www.neliti.com/id/publications/142276/pengambilan-minyak-kelapa-dengan-
metode-fermentasi-menggunakan-ragi-roti

https://www.academia.edu/19640119/Laporan_raktikum_VCO

21

Anda mungkin juga menyukai