Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAAN

Olahan Kelapa Tua Menjadi Minyak Goreng

Nama : RAHAMAWATI
NIM : 1918154011199

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua umumnya dan pada saya khususnya sehingga dapat
menyelesaikan tugas proposal ini.

Tugas ini dapat terlaksana karena adanya dukungan baik material maupun spiritual dari
semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini. Oleh karena itu saya
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ketua Prodi DIII kebidanan Yuniar Angelia Puspitadewi, S.SIT., M. Kes.
2. Dosen pembimbing Kewirausahaan Yuliyanik, AMD.KEB., SKM,. M.BIOMED.

3. Kedua Orang Tua Saya yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama
pembuatan proposal ini

Besar harapan agar proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk dijadikan
pertimbangan dan koreksi selanjutnya. Saya mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan ataupun kerancuan baik dalam bahasa ataupun tulisan.
Saya juga menerima krtik dan saran dari pembaca yang nantinya berguna bagi saya.
Terima kasih.

Malang, Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………
1.2 Prioritas Masalah…………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….
1.4 Luaran…………………………………………………………………….
1.5 Kegunaan produk…………………………………………………………
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 gambaran umum produk………………………………………………….
a. produk……………………………………………………………………
b. kemasan …………………………………………………………………
2.2 peluang pasar……………………………………………………………..
2.3 Gambaran strategi Pemasaran ……………………………………………
2.4 Kelayakan usaha …………………………………………………………
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Input pra produksi ………………………………………………………..
3.2 Proses……………………………………………………………………..
3.3 Produksi ………………………………………………………………….
3.4 Evaluasi …………………………………………………………………...
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya …………………………………………………………..
4.2 Jadwal kegiatan ……………………………………………………………
DAFTRA PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang
tinggi apa bila dikelola dengan baik. Indonesia sendiri merupakan Negara penghasil
kelapa , karena sebagai tanaman serba guna yang telah memberikan kehidupan kepada
petani di Indonesia, yaitu 98% merupakan perkebuanan rakyat (Thantiyo, 2010:1)
Buah dari tanaman kelapa memiliki sumber protein nabati yang bagus dan dapat diolah
menjadi aneka produk yang bermanfaat bagi manusia dan bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku minyak goreng. Minyak kelapa merupakan produk yang paling berharga dari
buah kelapa dan banyak digunakan sebagai bahan baku industry atau sebagai minyak
goring. Minyak kelapa dapat diesktrasi dari daging buah kelapa atau daging kelapa yang
dikeringkan (kopra). Kandungan pada kopra umumnya 60-65%, sedangkan daging buah
kelapa sekitar 43% (syafriani, 2013:1)
Buah kelapa merupakan bahan baku yang dapat diolah menjadi aneka produk yang
bermanfaat bagi manusia seperti minyak kelapa, minya goreng, kopra, santan, santan
pasta, nata de coco, serabut, arang tempurung dan lain-lain. Ada dua macam bisnis
produk buah kelapa , yakni usaha kecil atau rumah tangga dan usaha memengah atau
bisnis terpadu. Yang dimaksud usah kecil adalah kegiatan bisnis yang hanya bergerak
dalam satu atau dua jenis komoditas saja. Contohnya bisa tempurung, briket arang dan
karbon aktif. Yang dimaksud bisnis kelapa terpadu yaitu bisnis yang mengabungkan
bebrapa kegiatan usaha produksi dari buah kelapa misalnya pengolahan kelapa menjadi
kopra, menjadi minyak kelapa dan minyak goreng, memproses air keapa menjadi nata de
coco dan lain-lain. Bisnis kelapa terpadu hanya dapat dilakukan oleh usaha menengah
keatas karena membutuhkan investasi yang besar, sementara bisnis kelapa yang berdiri
sendiri dapat dilakukan oleh usaha kecil atau skala rumah tangga(Amin, 2000:7)
Menurut soekartawi (2003:89), berbagai peneitian menunjukan bahwa pengolahan
hasil yang baik yang dilakukan produsen dapat meningkatkan nilai tambah dari pertanian
yang diproses hasil dijadikan kegiatan utama dalam mata rantai bisnisnya. Hal ini
disebabkan karena pengolahan yang baik, maka nilai tambah barang pertanian meningkat
karena barang tersebut mampu menerobos pasar, baik pasar domestik maupun luar negeri.
Besar atau kecil nilai tambah yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup suatu usaha, karena nilai tambahnya yang berdistribusi pada semua faktor produksi
pembentukannya secara proprsional sesuai kontibusi masing-masing, menjadi salah satu
indikator bagi pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya.
Menurut Belkaoui (2006:343) laporan nilai tambah memiliki bebrapa keuntungan
yang sangat baik diantaranya : (1) dengan adanya pengungkapan nilai tambah, para
karyawan akan mendapatkan kepuasan karena mengetahui nilai dari kontribusi yang
mereka berikan kepada kekayaan total perusahan, (2) nilai tambah mencerminkan nilai
dasar perhitungan bonus bagi para pekerja yang lebih baik, (3) informasi nilai tambah
telah terbukti dapat menjadi prediktor peristiwa ekonomi dan reaksi pasar yang baik, (4)
nilai tambah adalah ukuran yang lebih baik dari pada penjualan, (5) nilai tambah mungkin
bermanfaat bagi kelompok-kelompok karyawan karena dapat mempengaruhi aspirasi dan
pikiran dari para perwakilannya dalam seikat pekerja yang melakukan negosiasi, (6) nilai
tambah dapat sangat bermanfaat dalam anlisis keuangan dengan menghubungkan
beragam peristiwa penting terhadap variable-variabel nilai tambah.
Pengaplikasian konsep nilai tambah pada sebuah industri memiliki peranan yang
sangat penting terutama bagi industri pengolahan hasil pertanian yang banyak menyerap
tenaga kerja seperti halnya pada perindustrian perniagaan PT. Konsep nilai tambah
didasrkan pada kepentingan umum,artinya tidak hanya pemilik atau investor saja yang
mempunyai kepentingan atas laba atau keuntungan yang diperoleh. Akan tetapi juga
tenaga kerja, pemerintah dan pihak lain yang terlibat dan berkontribusi bagi perolehan
nilai tambah perusahaan.
1.2 Prioritas masalah
1. Bagaimana Membuat minyak kelapa goreng yang berkualitas agar bisa bersaing
Dengan minyak goreng lainnya.
1.3 Tujuan
Tujuan didirikan usaha ini adalah
1. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dilingkungan masyarakat
2. Memperoleh penghasilan sebagai penunjang kehidupan sehari-hari

1.4 luaran
Luaran yang diharapkan dari usaha ini berupa produk seperti buah kelapa tua yang
diolah menjadi minyak goreng kelapa
1.5 Kegunaan Produk
Produk ini bisa digunakan untuk memasak seperti menggoreng daging dan lain-
lainnya
BAB 2
GAMBARAN UMUM USAHA

2.1 Gambaran umum produk


a. Produk
Produk ini adalah buah kelapa tua yang telah diolah menjadi minyak goreng kelapa
b. Kemasan
hasil produksi akan dikemas dalam bentuk satuan liter
2.2 Peluang pasar
Sasaran pemasaran yang akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun kedepan
adalah pasar lokal. Strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara promosi dari
pada took-toko kebutuhan pokok
2.3 Gambaran Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara promosi dari pada took-toko
kebutuhan pokok , melakukan promosi melalui media sosial : Wa, Fb dan
instagram
2.4 Kelayakan usaha
Usaha ini sangat menjajikan karena minyak kelapa sendiri bisa bertahan lama
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Produk

Produk yang saya hasilkan dari usaha ini adalah minyak kelapa. Adapun kualitas
yang dihasilkan akan lebih baik karena mengunakan bahan alami tanpa mencampur
dengan bahan-bahan yang lain.
3.2 Proses

Minyak dengan bahan baku kelapa diproses dengan cara sederhana. Dengan
memisahkan air dengan minyak yang terkandung dalam santan kelapa
3.3 Produksi

“ minyak goreng kelapa”


1. Memilih kelapa yang baik, matang, dan segar
2. Kupas kelapa lalu ambil dagingnya dan bersihkan sampai bersih
3. Parut dan campurlah dngan air matang. Lalu peras parutan tersebut
4. Tuangkan dengan cara disaring persan kelapa parut tersebut kewadah
5. Diamkan dan simpan selama 24 jam
6. Ketika air sudah terpisah dengan minyak, segera disaring, nanti hanya tersisa minyak
kelapa yang pucat
7. Tuangkan air santan kedalam penggorengan, goreng dengan nyala api yang kecil
8. Aduk santan secara perlahan dengan terus menurus. Proses ini akan membuat santan
menguap dan meyiskin minyak dan ampasnya
3.4 Evaluasi
Minyak kelapa yang sudah diolah jernih, bersih, irit dalam pemakian dan beraroma
khas minyak kelapa
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran biaya

Mesin parut Rp. 2.00000


Penggorengan Rp. 480.000
Kompor gas Rp. 550.000
Tabung gas Rp. 150.00
Wadah 3 tempat Rp. 300.00
Alat pemeras santan Rp. 800.000
Jerigen 1 liter 10 buah dan stiker Rp. 200.000
Buah kelapa 100 butir Rp. 800.000
2 air galon Rp. 20.00
Total Rp. 5.300.000

4.2 Jadwal kegiatan


Kegiatan akan dilakukan mulai bulan April 2021
DAFTAR PUSTAKA
Amin, W. T. 2000. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Teori Akuntansi, Edisi 5 Buku 1, terj.Ali Akbar
Yulianto dan Risnawati Dermauli. Jakarta: Salemba Empat.
Syafriani, Devi. 2013. Penapisan Bakteri Termo-amilolitik Dari Sumber Air Panas
Sungai Medang Kerinci Jambi. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol:
2(2)
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb-
Douglas. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. 250 hal.

Thantiyo, Farray. 2010. Analisa Kontribusi Nilai Tambah Industri VCO(Virgin


Coconut Oil) Pada PT. BUMI SARIMAS Indonesia di Sumatera Barat
[Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai