Disusun Oleh :
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................4
Latar Belakang.......................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................4
Tujuan....................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................6
Profil Usaha............................................................................................6
Alat dan Bahan.......................................................................................6
Proses Pembuatan...................................................................................7
Tujuan Usaha..........................................................................................7
Manfaat dan Keunggulan.......................................................................7
Dampak..................................................................................................8
Kunci Kesuksesan..................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................9
Lampiran................................................................................................9
Kesimpulan dan Saran.........................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................11
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis
diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “Usaha Mengolah Limbah Tempyryng
Kelapa Menjadi Briket”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah
Kewirausahaan
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian tugas
akhir ini hingga selesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna dan juga masih banyak kesalahan yang penulis yakini ada diluar batas
kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan senang hati menerima kritik dan saran
dari para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan terhadap energi saat ini menjadi masalah yang dihadapi oleh semua
negara baik negara-negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia.
Kebutuhan terhadap energi terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk yang juga semakin meningkat. Nilai konsumsi energi di Indonesia melebihi
konsumsi energi dunia yaitu 2,6% per tahun penggunaan energi yang paling dominan
di Indonesia adalah pada sektor rumah tangga.
Hampir 95% konsumsi energi Indonesia dicukupi dari bahan bakar fosil, dan,
hampir 50%-nya merupakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang keberadaannya sangat
terbatas dan akan terus mengalami kelangkaan. Tingginya harga bahan bakar saat ini
baik cair maupun gas, maka perlunya dilakukan inovasi sebagai sumber energi yang
secara ekonomis dapat menjadi sumber energi pengganti bahan bakar dari fosil.
Alternatif yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar adalah pemanfaatan kayu, selain
lebih ekonomis bahan baku nya juga mudah untuk diperbaharui. Kayu akan
memberikan energi dua kali lipat lebih tinggi apabila dalam bentuk arang karena
arang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari bentuk aslinya. Briket arang merupakan
salah satu energi biomassa alternatif yang dapat dikembangkan untuk mengatasi
masalah kritis energi.
Briket arang merupakan arang yang diperoleh dengan proses lebih lanjut
menjadi bentuk briket (oval, kotak, dan penampilan lain yang menarik) yang dapat
digunakan untuk keperluan energi sehari-hari dengan ukuran dan kerapatannya
menjadi produk yang lebih praktis dalam penggunaannya sebagai bahan bakar. Briket
arang memiliki kelebihan dibandingkan arang, bentuknya lebih seragam dan padat,
kualitas pembakaran lebih baik jika menggunakan bahan yang sesuai, dan bahan baku
dari kayu yang digunakan tidak terbatas hanya pada satu jenis kayu, tetapi hampir
semua jenis kayu bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan briket arang
(Martawijaya, et.al., 1989).
Bahan baku pembuatan briket arang yang banyak digunakan saat ini selain
kayu juga banyak digunakan tempurung kelapa. Salah satu peluang pengembangan
potensi dengan pemanfaatan limbah. Perkebunan kelapa menghasilkan sisa atau
limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah yang dihasilkan oleh
perkebunan kelapa ada tiga macam yaitu limbah padat, limbah cair dan gas. Briket
arang yang diproduksi dari bahan baku arang tempurung kelapa memiliki nilai kalor
yang cukup tinggi dengan nilai kalor sekitar 6500-7600 Kkal/kg, dan menghasilkan
sedikit asap dibandingkan bahan lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut briket tempurung kelapa?
2. Apa saja alat dan bahan untuk membuat briket tempurung kelapa?
3. Bagaimana proses pembuatan briket tempurung kelapa?
4. Apa manfaat dan keunggulan briket tempurung kelapa?
5. Apa dampak sosial dari usaha briket tempurung kelapa ini?
6. Berapakah pendapatan dan digunakan untuk apa pendapatan tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan briket tempurung kelapa.
2. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan untuk membuat briket tempurung
kelapa.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan briket tempurung kelapa.
4. Untuk mengetahui manfaat dan keunggulan dari briket tempurung kelapa.
5. Untuk mengetahui dampak sosial dari usaha briket tempurung kelapa.
6. Untuk mengetahui berapa pendapatan dan digunakan untuk apa pendapatan
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Usaha
Desa Besole adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Srandakan
Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Di Desa Besole banyak dijumpai pohon kelapa.
Pohon kelapa dapat diolah masyarakat menjadi berbagai macam olahan. Selama ini,
pengolahan buah kelapa masih terfokus pada pengolahan hasil daging buah kelapa
seperti buah kelapa yang diolah menjadi minyak kelapa dan VCO. Padahal banyak
sekali yang bisa diolah dari buah kelapa baik dagingnya ataupun luarannya. Selain air
kelapanya yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, tempurung kelapa juga
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Banyaknya pohon kelapa yang terdapat di Desa
Mekarwangi menyebabkan banyaknya
Tempurung kelapa atau biasa dikenal dengan batok kelapa merupakan bahan
baku yang dapat diolah kembali menjadi produk yang inovatif dan dapat memberikan
nilai tambah yaitu menjadi briket arang. Kelebihan briket arang dengan bahan bakar
alternative lain yaitu dapat menghasilkan panass yang lebih besar. Selain itu, briket
arang dari tempurung kelapa juga lebih aman, ramah lingkungan, karena tidak
merusak tanaman serta tidak menimbulkan asap.
Sociopreneur adalah wirausaha yang mengutamakan penanganan masalah
sosial daripada mencari keuntungan. Namun, itu tidak berarti bahwa keuntungannya
sama sekali diabaikan. Pada kenyataannya, Sociopreneur terutama prihatin dengan
dua hal yaitu bagaimana menghasilkan keuntungan dan bagaimana keuntungan ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan membantu dalam masalah sosial.
D. Tujuan Usaha
1. Mengurangi sampah di lingkungan masyarakat]
2. Memberdayakan masyarakat khususnya ibu-ibu
3. Berwirausaha sambil beramal
4. Mengurangi tingkat penganguran didesa
Keunggulan:
1. Ekonomis: Harganya relatif murah dibandingkan bahan bakar lain, sehingga
lebih ekonomis
2. Aman: Tidak ada risiko kebakaran dan ledakan, sehingga penggunaannya
dianggap lebih aman
3. Potensi Ekspor: Briket arang kelapa Indonesia memiliki potensi ekspor
yang besar karena dinilai memiliki kualitas terbaik oleh pasar.
F. Dampak
Pembuatan briket dari tempurung kelapa kan have several social impacts,
antara lain:
1. Pengolahan limbah: Pembuatan briket tempurung kelapa dari limbah kelapa
yang sebelumnya dipanggil sebagai sampingan bisa mengurangi jumlah
limbah dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem
2. Ekonomi: Produksi briket tempurung kelapa dapat memberikan peluang
ekonomi bagi petani kelapa dan memberikan dampak positif pada pendapatan
mereka. Selain itu, penjualan briket tempurung kelapa 100 persen dilakukan
secara ekspor, yang menunjukkan potensi ekspor produk ini
3. Kesejahteraan masyarakat: Kegiatan pengabdian briket tempurung kelapa
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam proses
pembuatan briket
4. Pelatihan dan transfer teknologi: Pembuatan briket tempurung kelapa dapat
menjadi peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
tentang pengolahan limbah, sistem pengelolaan, dan manfaat ekonomi sosial
dari usaha briket
5. Pengembangan kebijakan: Keberhasilan proyek pengabdian briket
tempurung kelapa dapat menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan dan
politik pemerintah dalam mengelola sampah dan meningkatkan penggunaan
biomassa
Desa Besole adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Srandakan
Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Di Desa Besole banyak dijumpai pohon kelapa.
Pohon kelapa dapat diolah masyarakat menjadi berbagai macam olahan. Kelebihan
briket arang dengan bahan bakar alternative lain yaitu dapat menghasilkan panass
yang lebih besar. Selain itu, briket arang dari tempurung kelapa juga lebih aman,
ramah lingkungan, karena tidak merusak tanaman serta tidak menimbulkan asap.
Sociopreneur terutama prihatin dengan dua hal yaitu bagaimana menghasilkan
keuntungan dan bagaimana keuntungan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan
membantu dalam masalah sosial.
Panwara, N. L., S.C. Kaushik, Kothari, Surendra, (2011), Role of Renewable energy
sources in environmental protection: A review, A Renewable and Sustainable
Energy Reviews, Vol. 15, pp. 1513-1524
Ratnaningsih, Indrawati, D., Rinanti, A., dan Wijayanti, A (2020). Training For
Faisilitator (Tff) Desa Bersih dan Pengolahan Sampah 3r(Bank Sampah) di
Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jurnal AKAL:
Abdimas dan Kearifal Lokal.
Mahmud, Z dan Ferry, Y. (2005). Prospek Pengolahan Hasil Samping Buah Kelapa.
Perspektif. 4(2): 55-63.
Maryono, dkk. (2013). Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung
Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanji. Universitas Negeri Makasar