I
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas semua limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah laporan kegiatan yang
berjudul " Pembuatan Briket Arang Kayu " ini meskipun dengan sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di
dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.
Terima Kasih.
Penyusun
FITRIA NOVIANTI
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..…….…..…..I
KATA PENGANTAR………………………………………………………..………………...II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……………...III
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….………………..IV
BAB 1 PENDAHULUAN. 5
2.1. Biomassa…………………………………………………………………………...………7
2.3. Karbonisasi………………………………………………………………….…….………..8
2.4. Kalor…………………………………………………………………………………….….8
BAB 3 PEMBAHASAN. 9
4.1. Alat…………………………………………………………………………….….……….10
4.2. Bahan…………………………………………………………………….………….……..10
III
BAB 6 PENUTUP. 16
6.1. Kesimpulan……………………………………………………………….………………..16
6.2. Saran………………………………………………………………….……………………16
DAFTAR PUSTAKA. 16
DAFTAR GAMBAR.
Gambar 1.1……………………………………………………………….……………………..10
Gambar 1.2………………………………………………………………………….…………..10
Gambar 1.3………………………………………………………………….…………………..11
Gambar 1.4……………………………………………………………………….……………..11
Gambar 1.5………………………………………………………………………….…………..11
Gambar 1.6…………………………………………………………………………….………..12
Gambar 1.7……………………………………………………………………….……………..12
Gambar 1.8………………………………………………………………………….…………..12
Gambar 1.9……………………………………………………………………….……………..13
Gambar 1.10……………………………………………………………………….……………13
Gambar 1.11………………………………………………………………………….…………13
Gambar 1.12…………………………………………………………………….………………14
Gambar 1.13…………………………………………………………………….………………14
IV
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Energi merupakan suatu kompenen kebutuhan hidup yang sangat penting. Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah kebentuk lain yang lebih
bermanfaat guna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti halnya pemanfaatan minyak bumi
dan gas alam sebagai penghasil energi. Terutama negara-negara yang menggunakan minyak
bumi sebagai bahan bakar perindustriannya. Hal tersebut merupakan masalah besar yang
dihadapi manusia dewasa ini. Karena benda tersebut tidak dapat diperbaharui lagi
penggunaannya, dan persediaannya makin menipis.
Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus, tanpa memperhitungkan sumber
cadangan minyak bumi yang tersisa, maka manusia akan kekurangan sumber energi tersebut.
Akibatnya manusia akan kesulitan mendapatkan barang tambang minyak bumi.
Kelangkaan minyak tanah dan mahalnya harga elpiji sebagai konversi minyak tanah memicu
munculnya kebutuhan akan sumber energi alternatif. Hal ini tertera dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang menyatakan
bahwa pemerintah mengajak kepada seluruh pihak maupun kalangan masyarakat Indonesia
untuk mensukseskan pengembangan sumber energi 2 alternatif pengganti bahan bakar minyak.
Adanya sumber energi terbarukan (renewable) dibutuhkan untuk penyediaan sumber energi
secara berkesinambungan (sustainable). Hal ini akan lebih baik lagi apabila berasal dari limbah,
sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi efek negatif penumpukan limbah
terhadap lingkungan.
Oleh karena itu perlu dipikirkan bahan alternatif baru penghasil energi kalor yang lain.
Pemanfaatan bahan organik sebagai pengganti penghasil kalor seperti briket merupakan hal yang
tepat. Karena bahan organik dipastikan selalu dapat diproduksi ulang oleh manusia.
Apa saja bahan dan alat yang diperlukan dalam melakukan kegiatan pembuatan briket arang
kayu? Dan bagaimana cara pembuatan briket arang kayu tersebut?
1.3. Tujuan Kegiatan
Diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang pembahasan briket arang kayu
seluruhnya, mulai dari definisinya hingga proses pembuatannya.
Bagi IPTEK :
A. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah limbah padat pabrik
gula yaitu blotong sehingga menjadi salah satu alternatif bahan bakar.
B. Penelitian pembuatan alat press untuk briket arang yang lebih efektif
BagiMasyarakat :
Bagi Siwa/I :
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan dan
kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi sehari-hari.
Pembuatan briket arang dari limbah industri pengolahan kayu dilakukan dengan cara
penambahan perekat tapioka, di mana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicapur perekat, dicetak (kempa dingin) dengan sistem hidroulik manual selanjutnya
dikeringkan.
Dari hasil penelitian Syamsiro dan Saptoadi (2007) tentang biobriket diperoleh faktor-faktor
yang mempengaruhi karakteristik pembakaran biobriket, antara lain (Jamilatun, 2008):
1. Laju pembakaran biobriket semakin tinggi dengan semakin tingginya kandungan senyawa
yang mudah menguap (volatile matter).
2. Biobriket dengan nilai kalor yang tinggi dapat mencapai suhu pembakaran yang tinggi
dan pencapaian suhu optimumnya cukup lama.
3. Semakin besar kerapatan (densitas) biobriket maka semakin lambat laju pembakaran
yang terjadi. Namun, semakin besar kerapatan biobriket menyebabkan semakin tinggi pula nilai
kalornya.
2.3. Karbonisasi
Karbonisasi (pengarangan) adalah proses konversi dari suatu zat organik kedalam karbon atau
residu yang mengandung karbon dalam proses pembuatan arang. Karbonisasi dilakukan dengan
membakar tempurung kelapa untuk menghilangkan kandungan air atau moisture content dan
material-material lain dalam tempurung kelapa yang tidak dibutuhkan oleh arang seperti
hidrogen dan oksigen atau material yang menguap. Hasil karbonisasi adalah beruapa arang yang
tersusun atas karbon /dan berwarna hitam (Sabit, 2011).
2.4. Kalor
Jika benda menerima kalor, maka kalor itu digunakannya untuk menaikkan suhu benda, atau
berubah wujud. Benda yang berubah wujud dapat berubah wujud dapat berupa mencair, atau
menguap. Pada penelitian ini kalor hasil pembakaran sempurna disebut sebagai kalor bakar.
Perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi
pada reaksi tersebut (Sabit, 2011).Nilai kalor bahan bakar adalah jumlah panas yang dihasilkan
atau ditimbulkan oleh suatu gram bahan bakar tersebut dengan meningkatkan temperatur 1 gr air
dari 3,50 C-4,50 C, dengan satuan kalori. Dengan kata lain nilai kalor adalah besarnya panas
yang diperoleh dari pembakaran suatu jumlah tertentu bahan bakar. Nilai kalor tergantung pada
sifat bahan yang mempengaruhi masa jenisnya. Sehingga semakin tinggi berat jenis bahan bakar,
maka semakin tinggi nilai kalor yang diperolehnya. Nilai kalor juga akan berpengaruh pada laju
pembakaran pada proses pembakaran, semakin tinggi nilai kalor bakar maka semakin lambat laju
pembakaran pada proses pembakaran (Sabit, 2011).
8
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1. Definisi Briket Arang Kayu
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan dan
kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi sehari-hari.
Pembuatan briket arang dari limbah industri pengolahan kayu dilakukan dengan cara
penambahan perekat tapioka, di mana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicapur perekat, dicetak (kempa dingin) dengan sistem hidroulik manual selanjutnya
dikeringkan.
1. Persiapkan bahan utama yang akan digunakan untuk membuat briket variasi yaitu
tempurung kelapa dan kayu.
2. Jemur tempurung kelapa dan kayu untuk meminimalisir kadar air yang terkandung di
dalam bahan.
3. Setelah dijemur seharian, tempurung kelapa dan kayu dilakukan karbonisasi selama 6
sampai 7 jam sehingga menjadi arang.
4. Setelah bahan menjadi arang, masing-masing ditumbuk hingga didapatkan arang halus dari
kedua bahan.
5. Kemudian arang kayu dan tempurung kelapa yang telah ditumbuk tadi diayak untuk
mendapatkan butiran yang lebih halus lagi untuk dibuat briket.
6. Sementara itu campurkan tepung kanji dan air untuk dipanaskan sehingga menghasilkan
lem tepung kanji.
7. Lem tepung kanji dicampurkan ke dalam butiran halus arang lalu diadon sesuai dengan
variasi arang yaitu briket arang tempurung kelapa murni, briket arang kayu murni, dan
briket arang kombinasi setara tempurung kelapa dengan kayu.
9. Briket yang telah selesai dibuat dilakukan penjemuran sampai 3 hari untuk mengurangi
kadar air yang terkandung di dalam briket.
Gambar 1.1
A. Palu
C. Wadah Tepung
D. Wadah arang
E. Panci
F. Kompor
G. Alat cetak
H. Botol
Gambar 1.2
10
4.3. Prosedur K3
Sebelum melakukan proses pembuatan alangkah baiknya jika kita menjaga keselamatan dalam
bekerja dengan menerapkan K3,yaitu:
1. Menggunakan masker
2. Menggunakan kacamata safety
3. Menggunakan sarung tangan
Gambar 1.3
Gambar 1.5
11
4.Pindahkan arang yang sudah di hancurkan ke dalam plastik.
Gambar 1.6
Gambar 1.7
6.Masukkan arang yang sudah di saring kedalam wadah atau gelas, kemudian siapkan tepung
tapioka di dalam wadah.
Gambar 1.8
12
7.Siapkan air hangat nya, setelah disiapkan lalu campurkan air dengan tepung tapioka nya. Lalu
diaduk merata
Gambar 1.9
8.Campurkan tepung tapioka yang sudah dicampur air hangat dengan arang kayu tersebut. Lalu
diaduk merata.
Ganbar 1.10
9.Setelah pencampuran tadi, jika masih basah kami menambahkan arang yang sudah dihancurkan
agar menjadi padat.
Gambar 1.11
13
10. Proses pencetakan menggunakan alat cetak dan menggunakan botol untuk menekan briket
keluar dari cetakan.
Gambar 1.12
11. Setelah dicetak, kemudian keringkan dengan matahari yang panas dan menggunakan koran
sebagai alas.
Gambar 1.13
12. Briket sudah dibuat, siap untuk diuji.
5.2. UJI 2.
Ukur suhu api yang dihasilkan oleh masing-masing briket dengan termometer dan catat hasilnya.
5.3. UJI 3.
Siapkan air 240 mL dan masukkan ke dalam panci kemudian letakkan di atas tungku yang
masing-masing telah diletakkan briket nyala di bawahnya
14
BAB 6 PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan makalah ini adalah bahwa pembuatan briket di atas perlu dilakukan lanjutan tentang
manfaat briket arang ini berdasarkan faktornya.
6.2. Saran
Pembuatan briket sebaiknya dilakukan dengan menggunakan peralatan standar agar hasil
penelitian yang didapatkan lebih akurat seperti dalam pengukuran kalor yang standar adalah
dengan menggunakan bom kalorimeter sehingga kita dapat mengetahui jumlah kalor yang
dihasilkan masing-masing variasi briket dan dapat menentukan briket mana yang lebih baik
untuk diproduksi.
Penelitian selanjutnya harus lebih memperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi
karakteristik briket.
Penelitian selanjutnya terkait komposisi campuran arang dapat divariasikan lebih banyak untuk
mendapatkan briket dengan hasil penelitian yang tidak Jauh.
DAFTAR PUSTAKA
http://angelhandknowledge.blogspot.com/2018/12/contoh-makalah-atau-
laporanpembuatan.html?m=1
https://www.researchgate.net/publication/327177143_Pembuatan_Briket_Arang_dari_Limbah_P
engolahan_Kayu https://www.panehutan.com/2021/07/makalah-briket-arang.html?m=1
15