Anda di halaman 1dari 16

 LAPORAN MAKALAH 

BRIKET ARANG KAYU

KELAS : XI GEOLOGI PERTAMBANGAN 


ANGGOTA :
- MUHAMMAD RISKY
- FITRIA NOVIANTI
- RAHMA DIANI FITRI
- MUAMMAR HAKIM KADAFI
- MUHAMMAD IRSYAD
- RANDI ASHARY

I
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas semua limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah laporan kegiatan yang
berjudul " Pembuatan Briket Arang Kayu " ini meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di
dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.

Terima Kasih.

Balikpapan, 06 - Februari 2022

Penyusun

FITRIA NOVIANTI
II

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..…….…..…..I

KATA PENGANTAR………………………………………………………..………………...II

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……………...III

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….………………..IV

BAB 1 PENDAHULUAN. 5

1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………..……………..5

1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………….………………5

1.3. Tujuan Kegiatan……………………………………………………………..……………..5

1.4. Manfaat Kegiatan……………………………………………………………..……………6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 7

2.1. Biomassa…………………………………………………………………………...………7

2.2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Pembakaran Biobriket…………….…...7

2.3. Karbonisasi………………………………………………………………….…….………..8

2.4. Kalor…………………………………………………………………………………….….8

2.5. Briket dan Perekat………………………………………………………….……...….…….8

BAB 3 PEMBAHASAN. 9

3.1. Definisi Briket Arang…………………………………………………………..….………..9

3.2. Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa dan Arang Kayu…………….…….….…….9

BAB 4 PROSEDUR KERJA. 10

4.1. Alat…………………………………………………………………………….….……….10

4.2. Bahan…………………………………………………………………….………….……..10

4.3. Prosedur K3………………………………………………………………………………..11


4.4. Proses pembuatan briket arang kayu sederhana………………………………..………….11

III

BAB 5 PENGUJIAN BRIKET. 14

5.1. Uji 1………………………………………………………………………….…….………14

5.2. Uji 2………………………………………………………………………………………..14

5.3. Uji 3………………………………………………………………………………….…….14

BAB 6 PENUTUP. 16

6.1. Kesimpulan……………………………………………………………….………………..16

6.2. Saran………………………………………………………………….……………………16

DAFTAR PUSTAKA. 16
DAFTAR GAMBAR.

Gambar 1.1……………………………………………………………….……………………..10

Gambar 1.2………………………………………………………………………….…………..10

Gambar 1.3………………………………………………………………….…………………..11

Gambar 1.4……………………………………………………………………….……………..11

Gambar 1.5………………………………………………………………………….…………..11

Gambar 1.6…………………………………………………………………………….………..12

Gambar 1.7……………………………………………………………………….……………..12

Gambar 1.8………………………………………………………………………….…………..12

Gambar 1.9……………………………………………………………………….……………..13

Gambar 1.10……………………………………………………………………….……………13

Gambar 1.11………………………………………………………………………….…………13

Gambar 1.12…………………………………………………………………….………………14
Gambar 1.13…………………………………………………………………….………………14

IV

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Energi merupakan suatu kompenen kebutuhan hidup yang sangat penting. Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah kebentuk lain yang lebih
bermanfaat guna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti halnya pemanfaatan minyak bumi
dan gas alam sebagai penghasil energi. Terutama negara-negara yang menggunakan minyak
bumi sebagai bahan bakar perindustriannya. Hal tersebut merupakan masalah besar yang
dihadapi manusia dewasa ini. Karena benda tersebut tidak dapat diperbaharui lagi
penggunaannya, dan persediaannya makin menipis.

Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus, tanpa memperhitungkan sumber
cadangan minyak bumi yang tersisa, maka manusia akan kekurangan sumber energi tersebut.
Akibatnya manusia akan kesulitan mendapatkan barang tambang minyak bumi.

Kelangkaan minyak tanah dan mahalnya harga elpiji sebagai konversi minyak tanah memicu
munculnya kebutuhan akan sumber energi alternatif. Hal ini tertera dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang menyatakan
bahwa pemerintah mengajak kepada seluruh pihak maupun kalangan masyarakat Indonesia
untuk mensukseskan pengembangan sumber energi 2 alternatif pengganti bahan bakar minyak.
Adanya sumber energi terbarukan (renewable) dibutuhkan untuk penyediaan sumber energi
secara berkesinambungan (sustainable). Hal ini akan lebih baik lagi apabila berasal dari limbah,
sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi efek negatif penumpukan limbah
terhadap lingkungan.

Oleh karena itu perlu dipikirkan bahan alternatif baru penghasil energi kalor yang lain.
Pemanfaatan bahan organik sebagai pengganti penghasil kalor seperti briket merupakan hal yang
tepat. Karena bahan organik dipastikan selalu dapat diproduksi ulang oleh manusia.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana perbandingan kualitas briket terhadap variasi kadar arang kayu dengan campuran
tepung tapioka?

Apa saja bahan dan alat yang diperlukan dalam melakukan kegiatan pembuatan briket arang
kayu? Dan bagaimana cara pembuatan briket arang kayu tersebut?
1.3. Tujuan Kegiatan
Diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang pembahasan briket arang kayu
seluruhnya, mulai dari definisinya hingga proses pembuatannya.

1.4. Manfaat Kegiatan


Bagi Negara :

A. Menjadi Solusi Alternatif bahan bakar non Migas.

B. Bersifat terbarukan karena melalui budi daya.

C. Proses pengadaan bahan bakunya mampu memberdayakan masyarakat sehingga


menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.

D. Mampu menghindari subsidi berkepanjangan sehingga dapat menghemat devisa.

E.Mengeluarkan emisi gas buang lebih bersih dibanding BBM

Bagi IPTEK :

A. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah limbah padat pabrik
gula yaitu blotong sehingga menjadi salah satu alternatif bahan bakar.
B. Penelitian pembuatan alat press untuk briket arang yang lebih efektif

BagiMasyarakat :

A. Sebagai mata pencaharian bagi masyarakat sekitar pabrik gula.


B. Menghemat biaya dalam membeli bahan bakar

Bagi Siwa/I :

A. Memahami cara pembuatan briket arang.


B. Memahami manfaat briket dalam kehidupan sehari-hari.
6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Biomassa
Biomassa merupakan sumber energi alternatif terbarukan yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan
dan limbah. Biomassa merupakan bahan hayati yang biasanya dianggap sebagai sampah dan
sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Biomassa tersebut dapat diolah menjadi bio arang yang
merupakan bahan bakar yang memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari (Subroto, 2016).

Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan dan
kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi sehari-hari.
Pembuatan briket arang dari limbah industri pengolahan kayu dilakukan dengan cara
penambahan perekat tapioka, di mana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicapur perekat, dicetak (kempa dingin) dengan sistem hidroulik manual selanjutnya
dikeringkan.

2.2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Pembakaran Biobriket.


Pembakaran adalah perubahan fisik dan kimiawi suatu zat yang terbakar melalui oksidasi
menyeluruh atau sebagian dari karbon dan hidrogen oleh oksigen. Dalam praktek, terjadinya
pembakaran ditandai dengan kenaikan temperatur. Kalor bakar adalah sejumlah panas yang
dilepas pada proses pembakaran dengan total oksidasi. Nilai kalor untuk bahan bakar padat dan
cair biasanya dinyatakan dalam per unit berat pada kondisi atmosfir standar. Nilai kalor per unit
berat atau volume dipengaruhi oleh komposisi material yang dibakar (Wulandari, 2012).

Dari hasil penelitian Syamsiro dan Saptoadi (2007) tentang biobriket diperoleh faktor-faktor
yang mempengaruhi karakteristik pembakaran biobriket, antara lain (Jamilatun, 2008):

1. Laju pembakaran biobriket semakin tinggi dengan semakin tingginya kandungan senyawa
yang mudah menguap (volatile matter).

2. Biobriket dengan nilai kalor yang tinggi dapat mencapai suhu pembakaran yang tinggi
dan pencapaian suhu optimumnya cukup lama.
3. Semakin besar kerapatan (densitas) biobriket maka semakin lambat laju pembakaran
yang terjadi. Namun, semakin besar kerapatan biobriket menyebabkan semakin tinggi pula nilai
kalornya.

2.3. Karbonisasi
Karbonisasi (pengarangan) adalah proses konversi dari suatu zat organik kedalam karbon atau
residu yang mengandung karbon dalam proses pembuatan arang. Karbonisasi dilakukan dengan
membakar tempurung kelapa untuk menghilangkan kandungan air atau moisture content dan
material-material lain dalam tempurung kelapa yang tidak dibutuhkan oleh arang seperti
hidrogen dan oksigen atau material yang menguap. Hasil karbonisasi adalah beruapa arang yang
tersusun atas karbon /dan berwarna hitam (Sabit, 2011).

2.4. Kalor
Jika benda menerima kalor, maka kalor itu digunakannya untuk menaikkan suhu benda, atau
berubah wujud. Benda yang berubah wujud dapat berubah wujud dapat berupa mencair, atau
menguap. Pada penelitian ini kalor hasil pembakaran sempurna disebut sebagai kalor bakar.
Perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi
pada reaksi tersebut (Sabit, 2011).Nilai kalor bahan bakar adalah jumlah panas yang dihasilkan
atau ditimbulkan oleh suatu gram bahan bakar tersebut dengan meningkatkan temperatur 1 gr air
dari 3,50 C-4,50 C, dengan satuan kalori. Dengan kata lain nilai kalor adalah besarnya panas
yang diperoleh dari pembakaran suatu jumlah tertentu bahan bakar. Nilai kalor tergantung pada
sifat bahan yang mempengaruhi masa jenisnya. Sehingga semakin tinggi berat jenis bahan bakar,
maka semakin tinggi nilai kalor yang diperolehnya. Nilai kalor juga akan berpengaruh pada laju
pembakaran pada proses pembakaran, semakin tinggi nilai kalor bakar maka semakin lambat laju
pembakaran pada proses pembakaran (Sabit, 2011).

2.5. Briket dan Perekat


Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti
minyak tanah. Jenis-jenis briket berdasarkan bahan baku penyusunnya terdiri dari briket
batubara, briket bio-batubara, dan biobriket. Briket batubara adalah bahan bakar padat yang
terbuat dari batubara dengan sedikit campuran perekat. Briket bio-batubara adalah briket
campuran antara batubara dan biomassa dengan sedikit perekat. Biobriket adalah bahan bakar
padat yang terbuat dari bahan baku biomassa dengan campuran sedikit perekat, contoh dari
biobriket adalah dari arang tempurung kelapa (Fariadhie, 2009).Perekat yang sering digunakan
pada pembutan briket antara lain tepung kanji, sagu, tanah liat, semen, natrium silikat dan tetes
tebu. Beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sutiyono (2000) membandingkan
antara perekat kanji dengan perekat tetes tebu dan dihasilkan briket yang optimum yaitu briket
yang menggunakan perekat tepung kanji karena memilki kuat tekan dan nilai kalor yang lebih
tinggi. Penelitian lain dilakukan oleh Lestari (2010) yang membandingkan perekat sagu dan
perekat kanji. Dari hasil penelitian tersebut juga dihasilkan perekat yang lebih baik yaitu perekat
kanji karena memilki kandungan air dan debu yang rendah dan karbon yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perekat sagu (Rahmawati, 2013).

8
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1. Definisi Briket Arang Kayu
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan dan
kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi sehari-hari.
Pembuatan briket arang dari limbah industri pengolahan kayu dilakukan dengan cara
penambahan perekat tapioka, di mana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicapur perekat, dicetak (kempa dingin) dengan sistem hidroulik manual selanjutnya
dikeringkan.

3.2. Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa dan Arang Kayu


Pembuatan Briket berdasarkan sumber “Rahmad Rido Wiradinata”

1. Persiapkan bahan utama yang akan digunakan untuk membuat briket variasi yaitu
tempurung kelapa dan kayu.

2. Jemur tempurung kelapa dan kayu untuk meminimalisir kadar air yang terkandung di
dalam bahan.

3. Setelah dijemur seharian, tempurung kelapa dan kayu dilakukan karbonisasi selama 6
sampai 7 jam sehingga menjadi arang.

4. Setelah bahan menjadi arang, masing-masing ditumbuk hingga didapatkan arang halus dari
kedua bahan.

5. Kemudian arang kayu dan tempurung kelapa yang telah ditumbuk tadi diayak untuk
mendapatkan butiran yang lebih halus lagi untuk dibuat briket.

6. Sementara itu campurkan tepung kanji dan air untuk dipanaskan sehingga menghasilkan
lem tepung kanji.
7. Lem tepung kanji dicampurkan ke dalam butiran halus arang lalu diadon sesuai dengan
variasi arang yaitu briket arang tempurung kelapa murni, briket arang kayu murni, dan
briket arang kombinasi setara tempurung kelapa dengan kayu.

8. Adonan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan.

9. Briket yang telah selesai dibuat dilakukan penjemuran sampai 3 hari untuk mengurangi
kadar air yang terkandung di dalam briket.

10. Briket siap dilakukan pengujian.

BAB 4 PROSEDUR KERJA


4.1. Alat

Gambar 1.1
A. Palu

B. Karung dan Koran

C. Wadah Tepung

D. Wadah arang

E. Panci

F. Kompor

G. Alat cetak

H. Botol

I. Alat Pengaduk (Sendok/sumpit)


4.2. Bahan
1. Arang Kayu 2. Tepung Tapioka 3. Air Hangat

Gambar 1.2

10

4.3. Prosedur K3
Sebelum melakukan proses pembuatan alangkah baiknya jika kita menjaga keselamatan dalam
bekerja dengan menerapkan K3,yaitu:

1. Menggunakan masker
2. Menggunakan kacamata safety
3. Menggunakan sarung tangan

4.4 Proses Pembuatan Briket Arang Sederhana


1. Menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.

Gambar 1.3

2. Masukan arang kayu kedalam karung secukupnya untuk di hancurkan.


Gambar 1.4

3.Hancurkan arang yang ada didalam karung menggunakan palu.

Gambar 1.5

11
4.Pindahkan arang yang sudah di hancurkan ke dalam plastik.

Gambar 1.6

5.Saringlah menggunakan alat penyaring untuk mendapatkan butiran-butiran halus arang.

Gambar 1.7

6.Masukkan arang yang sudah di saring kedalam wadah atau gelas, kemudian siapkan tepung
tapioka di dalam wadah.
Gambar 1.8

12

7.Siapkan air hangat nya, setelah disiapkan lalu campurkan air dengan tepung tapioka nya. Lalu
diaduk merata

Gambar 1.9

8.Campurkan tepung tapioka yang sudah dicampur air hangat dengan arang kayu tersebut. Lalu
diaduk merata.

Ganbar 1.10

9.Setelah pencampuran tadi, jika masih basah kami menambahkan arang yang sudah dihancurkan
agar menjadi padat.
Gambar 1.11

13
10. Proses pencetakan menggunakan alat cetak dan menggunakan botol untuk menekan briket
keluar dari cetakan.

Gambar 1.12

11. Setelah dicetak, kemudian keringkan dengan matahari yang panas dan menggunakan koran
sebagai alas.

Gambar 1.13
12. Briket sudah dibuat, siap untuk diuji.

BAB 5 PENGUJIAN BRIKET


5.1. UJI 1.
Briket yang telah jadi dibakar dengan bantuan minyak/bensin sehingga menghidupkan bara api
briket.

5.2. UJI 2.
Ukur suhu api yang dihasilkan oleh masing-masing briket dengan termometer dan catat hasilnya.

5.3. UJI 3.
Siapkan air 240 mL dan masukkan ke dalam panci kemudian letakkan di atas tungku yang
masing-masing telah diletakkan briket nyala di bawahnya

14

BAB 6 PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan makalah ini adalah bahwa pembuatan briket di atas perlu dilakukan lanjutan tentang
manfaat briket arang ini berdasarkan faktornya.

6.2. Saran
Pembuatan briket sebaiknya dilakukan dengan menggunakan peralatan standar agar hasil
penelitian yang didapatkan lebih akurat seperti dalam pengukuran kalor yang standar adalah
dengan menggunakan bom kalorimeter sehingga kita dapat mengetahui jumlah kalor yang
dihasilkan masing-masing variasi briket dan dapat menentukan briket mana yang lebih baik
untuk diproduksi.

Penelitian selanjutnya harus lebih memperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi
karakteristik briket.

Penelitian selanjutnya terkait komposisi campuran arang dapat divariasikan lebih banyak untuk
mendapatkan briket dengan hasil penelitian yang tidak Jauh.
DAFTAR PUSTAKA

http://angelhandknowledge.blogspot.com/2018/12/contoh-makalah-atau-
laporanpembuatan.html?m=1

https://www.researchgate.net/publication/327177143_Pembuatan_Briket_Arang_dari_Limbah_P
engolahan_Kayu https://www.panehutan.com/2021/07/makalah-briket-arang.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai