Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERUBAHAN KOTORAN TERNAK SAPI MENJADI ENERGI BIOGAS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Terapan
Dosen Pengampu : Dr. Mahyati, M. SI

DISUSUN OLEH
IMELDA FIRDAUS 44523005

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA ENERGI
TERBARUKAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahma-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai yakni dengan judul
“Perubahan Kotoran Ternak Sapi Menjadi Energi Gas”. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa memberikan pandangan berbeda bagi
pembaca dalam melihat isu ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 19 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Pemanfaatan Kotoran Ternak ....................................................... 3
2.2 Pengertian Biogas ........................................................................ 3
2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Biogas .............................................. 5
2.3 Tahapan Pembuatan Biogas ...................................................... 10
2.3.1. Reaksi kimia pembuatan biogas (gas metana)........................ 10
2.3.2 Langkah-langkah pembuatan Biogas ....................................... 11
2.4 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak .................................... 12
2.4.1 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari Segi pengolahan
Limbah............................................................................................... 12
2.4.2 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari Segi Energi ....... 12
2.4.3 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari Segi lingkungan 13
2.4.4 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari segi perekonomian
.......................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP.................................................................................... 14
3.1 Simpulan ..................................................................................... 14
3.2 Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan unsur hara pada pupuk kandangan yang berasal
dari beberapa ternak...................................................................................3
Tabel 2.2 Komposisi utama pada biogas (meynel, 1976)...........................4
Tabel 2.3 Komposisi kotoran sapi (kumbahan dan indrusti, 1979).............5

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Inlet dalam membuat biogas...................................................5
Gambar 2.2 Mixer atau pengaduk biogas...................................................5
Gambar 2.3 pipa inlet dalam pembuatan biogas........................................5
Gambar 2.4 reaktor sebagai alat dalam membuat biogas..........................6
Gambar 2.5 Kubah dalam menampung gas hasil dari pencernaan
anaerob.......................................................................................................6
Gambar 2.6 Manhole..................................................................................6
Gambar 2.7 Outlet......................................................................................7
Gambar 2.8 Tempat penampung Slurry.....................................................7
Gambar 2.9 Tutup Outlet............................................................................7
Gambar 2.10 Overflow sebagai penyalur ampas biogas............................8
Gambar 2.11 Pipa Gas Utama....................................................................8
Gambar 2.12 Katup Gas utama..................................................................8
Gambar 2.13 Pipa saluran gas...................................................................9
Gambar 2.14 Water drain...........................................................................9
Gambar 2.15 Saluran titik pengguna..........................................................9
Gambar 2.16 Temperatur...........................................................................9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kelangkaan bahan bakar minyak, yang salah satunya disebabkan
oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong
pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi secara
bersama-sama. Makin tingginya harga bahan bakar, terutama gas dan
bahan bakar minyak untuk kebutuhan rumah tangga makin meresahkan
masyarakat. Selain mahal, bahan bakar tersebut juga makin langka di
pasaran. Usaha untuk mengatasi hal-hal yang demikian ini mendorong
pemikiran akan perlunya pencarian sumber-sumber energi alternatif agar
kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi tanpa merusak lingkungan.
Indonesia sebagai negara agraris yang beriklim tropis memiliki
sumber daya pertanian dan peternakan yang cukup besar. Sumber daya
tersebut, selain digunakan untuk kebutuhan pangan juga dapat berpotensi
sebagai sumber energi dengan cara pemanfaatan kotoran ternak menjadi
biogas.
Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah
satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk
dan kelangkaan bahan bakar minyak. Apalagi pemanfaatan kotoran ternak
sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk biogas. Teknologi dan produk
tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat petani dan peternak kita.
Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi, tidak mengurangi
jumlah pupuk organik yang bersumber dari kotoran ternak. Hal ini karena
pada pembuatan biogas kotoran ternak yang sudah diproses dikembalikan
ke kondisi semula yang diambil hanya gas metana (CH4) yang digunakan
sebagai bahan bakar. Kotoran ternak yang sudah diproses pada
pembuatan biogas dipindahkan ke tempat lebih kering, dan bila sudah
kering dapat disimpan dalam karung untuk penggunaan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pemanfaatan biogas?
2. Apa itu biogas?
3. Apa saja alat dan bahan dalam pembuatan biogas?
4. Bagaimana langkah pembuatan biogas?
5. Apa saja manfaat biogas dari hasil kotoran ternak sapi?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara pemanfaatan biogas.
2. Agar kita dapat mengetahui tentang biogas.
3. Agar kita dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam
pembuatan biogas.
4. Agar kita dapat mengetahui langkah dalam pembuatan biogas.
5. Agar kita dapat mengetahui manfaat dari biogas dari hasil kotoran
ternak sapi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan Kotoran Ternak


Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat
mendukung usaha pertanian tanaman sayuran. Dari sekian banyak
kotoran ternak yang terdapat di daerah sentra produksi ternak banyak
yang belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian di antaranya terbuang
begitu saja, sehingga sering merusak lingkungan yang akibatnya akan
menghasilkan bau yang tidak sedap. Satu ekor sapi dewasa dapat
menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal
dari kotoran ternak dapat menghasilkan beberapa unsur hara yang sangat
dibutuhkan tanaman, seperti terlihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Kandungan unsur hara pada pupuk kandangan yang
berasal dari beberapa ternak
Jenis ternak Unsur harga (Kg/ton)
N P K
Sapi perah 22,0 2,6 13,7
Sapi potong 26,2 4,5 13,0
Domba 50,6 6,7 39,7
Unggas 65,8 13,7 12,8

Disamping menghasilkan unsur hara makro, pupuk kandang juga


menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan
Mo. Jadi dapat dikatakan bahwa, pupuk kandang ini dapat dianggap
sebagai pupuk alternatif untuk mempertahankan produksi tanaman.1

2.2 Pengertian Biogas


Biogas adalah gas yang dapat dibakar dan dihasilkan melalui
aktivitas fermentasi didalam digester yang berbahan dasar feses dan urine
sapi atau kotoran sapi yang digunakan untuk memasak sama seperti sapi
menggunakan gas elpiji yang digunakan pada umumnya. Hanya saja
biogas ini diperoleh dari pemanfaatan kotoran sapi yang ada dengan
melalui proses digester sehingga kotoran sapi tersebut dapat bermanfaat.2
Biogas merupakan suatu campuran feses dan urine yang
menghasilkan gas-gas seperti gas meten yang dihasilkan dari suatu
1
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2023. Artikel Kontes Ternak dan
Ekspo Pangan Tingkat Provinsi. http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/. Diakses pada 19
November 2023. (23:14)
2
Lamada. 2019. Peternak sapi. Wawancara oleh penulis di dusun kenari Kabupaten Pinrang. 49.

3
proses fermentasi bahan organik oleh bakteri dalam keadaan tanpa
oksigen. Karena diproses didalam reaktor atau yang terjadi pada material-
material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik maka
dapat menghasilkan gas.
Biogas merupakan gas hasil akhir dari degradasi dan fermentasi
pada kondisi lingkungan anaerob dengan bantuan bakteri
methanobacterium sp. Bahan dalam pembuatan biogas merupakan bahan
organik dan biasanya adalah hasil dari kotoran ternak sapi.
Tabel. 2.2 Komposisi utama pada biogas (meynel, 1976)
No Nama Gas Rumus Kimia Jumlah (%)
1 Methana CH4 60-70
2 Karbon Dioksida CO2 30-40
3 Nitrogen N2 3
4 Hidrogen H2 1-10
5 Oksigen O2 3
6 Hidrogen Sulfida H2S 5
Bahan yang sering digunakan dalam pembentukan biogas ialah
kotoran sapi, karna bahannya memiliki nutrisi yang seimbang serta mudah
diencerkan dan diolah secara biologi.3 Adapun komposisi dari kotoran sapi
dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3 Komposisi kotoran sapi (kumbahan dan indrusti, 1979)

No Komponen Massa (%)


1 Total padatan 3-6
2 Total padatan volatile 80-90
3 Total kjedhal niroge 2-4
4 Selulosa 15-20
5 Lignin 5-10
6 Hemilulosa 20-25

3
Faiz, A. P. & Dendy, N. F. & Kevin, S. H. S. 2017. Pemanfaat Biogas Sebagai Energi Alternatif
Ramah Lingkungan Daerah Desa Monggol, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal SNITT-
Politeknik Negeri Balikpapan 2017. 3(5). 88-89.

4
2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Biogas
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran
sapi, antara lain;4
a. Inlet
Inlet adalah tempat mencampur kotoran sapi yaitu feses dan urine.

Gambar 2.1 Inlet dalam membuat biogas


b. Mixer
Mixer disini berguna sebagai pengaduk campuran kotoran
sapi yaitu feses dan urine.

Gambar 2.2 Mixer atau pengaduk biogas


c. Pipa Inlet
Pipa inlet merupakan pipa penyalur campuran kotoran sapi
atau feses dan urine dari intlet menuju ke reaktor. Pipa yang
menghubungkan inlet dengan reaktor.

Gambar 2.3 pipa inlet dalam pembuatan biogas

4
Tim Penyusun Program TERANG, 2016. Pedoman Penggunaan BIRU (Biogas Rumah). Jakarta
Rumah Energi. 6-7.

5
d. Reaktor
ruang pencerna, dimana campuran kotoran sapi ataupun
feses dan urine akan diurai melalui proses hampa udara, sehingga
disinilah menghasilkan biogas dan kemudian tabung yang ditutupi
oleh kubah.

Gambar 2.4 reaktor sebagai alat dalam membuat biogas


e. Kubah
Tempat penampungan gas hasil dari pencernaan anaerob.

Gambar 2.5 Kubah dalam menampung gas hasil dari


pencernaan anaerob
f. Manhole
Lubang yang menghubungkan antara tangki reaktor dengan
outlet. Lubang ini juga digunakan sebagai jalan masuk untuk
melakukan perawatan bagi dalam reaktor. Yang menghubungkan
reaktor dengan outlet.

Gambar 2.6 Manhole

6
g. Outlet
Ampas Biogas yang telah berfermentasi didalam reaktor
akan terdorong masuk ke outlet. Ampas didalam tabung yang
ditutupi oleh penutup outlet.

Gambar 2.7 Outlet


h. Penampung slurry
Lubang penampung ampas biogas yang keluar dari outlet
outlet. Ampas inilah yang dapat digunakan sebagai pupuk.

Gambar 2.8 Tempat penampung Slurry


i. Tutup outlet
Bagian dari outlet yang terbuat dari beton. Beton bertulang yang
berfungsi sebagai penutup

Gambar 2.9 Tutup Outlet

7
j. Overflow
Lubang luapan yang berfungsi sebagai penyalur ampas biogas dari
outlet itu sendiri.

Gambar 2.10 Overflow sebagai penyalur ampas biogas


k. Pipa gas utama
Biogas yang ditampung didalam kubah selanjutnya dialirkan
menuju pipa gas utama ketitik pengguna kompor.

Gambar 2.11 Pipa Gas Utama


l. Katup gas utama

Berupa keran pengatur aliran gas dari kubah menuju ke titik


pengguna.

Gambar 2.12 Katup Gas utama

8
m. Pipa saluran gas
Penghubung atau penyalur biogas dari reaktor menuju ke titik
pengguna.

Gambar 2.13 Pipa saluran gas


n. Water drain
Berupa perangkap terhadap air ataupun penguras air. Sebagai
aliuran pembuangan air.

Gambar 2.14 Water drain


o. Saluran titik pengguna
Pada titik ini biogas akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Gambar 2.15 Saluran titik pengguna


p. Tempreatur
Merupakan pengukur volume gas.

Gambar 2.16 Temperatur

9
2.3 Tahapan Pembuatan Biogas

2.3.1. Reaksi kimia pembuatan biogas (gas metana)


Pembentukan biogas terjadi dalam kondisi anaerob dengan
menghasilkan gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) yang lebih
besar volumenya dari gas hidrogen (H2), nitrogen (N2) dan hidrogen
sulfida (H2S). Reaksi kimia pembuatan biogas (gas metana) ada 3 tahap,
yaitu :
1. Reaksi Hidrolisa/ Tahap Pelarutan
Pada tahap ini bahan yang tidak larut seperti selulosa, polisakarida
dan lemak diubah menjadi bahan yang larut dalam air seperti
karbohidrat dan asam lemak. Tahap pelarutan berlangsung pada
suhu 25o C di digester. Reaksi :
(C6H10O5)n (s) + n H2O → n C6H10O6
Selulosa Air Glukosa

2. Reaksi Asidogenik/ Tahap Pengasaman


Pada tahap ini, bakteri asam menghasilkan asam asetat dalam
suasana anaerob. Tahap ini berlangsung pada suhu 25o C di
digester. Reaksi :
n C6H10O6→ 2n (C2H5OH)(s) + 2n CO2 + Kalor
Glukosa Etanol Karbondioksida

2n(C2H5OH)(aq)+ nCO2(g)→ 2n(CH3COOH)(aq)


Etanol Karbondioksida Asam Asetat + n(CH)(aq) Metana

3. Reaksi Metanogenik/ Gasifikasi

Pada tahap ini, bakteri metana membentuk gas metana secara


perlahan secara anaerob. Proses ini berlangsung selama 14 hari
dengan suhu 25o C di dalam digester. Pada proses ini akan
dihasilkan 70% CH4, 30% CO2,. sedikit.H2 dan.H2S. Reaksi :

2n (CH3COOH) → 2n CH4 (g) + 2n CO2(g)


Asam Asetat Gas Metana GasKarbondioksida.

Biogas dapat terbentuk dari pembusukan material organik dalam


kondisi anaerob secara tertutup, atau dalam anaerobik digester, atau
dalam usus besar ruminansia, atau oleh rayap dan organisme kecil
lainnya. Dimanapun terbentuknya, biogas dibentuk oleh pencernaan
anaerobik yang melibatkan fermentasi bakterial pada limbah organik

10
dalam kondisi bebas oksigen (anaerob).5 Menurut Rapport (2008) dalam
Abbasi, Tauseef and Abbasi (2012), fermentasi diuraikan lagi ke dalam
empat tahap dasar :
1. Material organik besar seperti karbohidrat, protein, dan lemak dipecah
melalui proses hidrolisis oleh bakteri fermentasi dan hidrolisis menjadi
asam amino, asam lemak rantai panjang, dan gula.
2. Hasil dari hidrolisis diubah oleh bakteri yang sama di tahap pertama
dalam proses fermentasi acidogenesis menjadi asam lemak volatil,
terutama laktat, propionat, butirat, dan valerat.
3. Dalam proses acetogenesis, bakteri actogenik penghasil hidrogen
memakan hasil fermentasi dan menghasilkan asam asetat, karbon
dioksida, dan hidrogen.
4. Tahap ini terdiri dari dua kelompok bakteri pembentuk metana yang
berbeda secara fisik, salah satu mengubah hidrogen dan karbon dioksida
menjadi metana sedangkan yang lainnya membentuk metana dari
dekarboksilasi asetat. Organisme methanogenik mengonsumsi asetat,
hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana.

2.3.2 Langkah-langkah pembuatan Biogas

1. Masukkan kotoran sapi berupa feses dan urine ke inlet


dengan perbandingan keseimbangan 1:1 (1 ember feses dan 1
ember urine), kemudian aduk kotoran sapi itu sampai feses koran
sapi tersebut tercampur secara merata.
2. Buka katup agar campuran feses dan urine mengalir ke pipa
inlet agar campuran tersebut masuk ke ruang pencerna yaitu reaktor
dimana berfungsi sebagai tempat penampungan campuran feses
dan urine yang telah diaduk di inlet. Maka di dalam reaktor yang
berbentuk kubah dan dalam keadaan tanpa udara. Disinilah
campuran akan melakukan aktivitas fermentasi sehingga membentuk
gas.
3. Setelah gas terbentuk di reaktor, maka katup gas utama
dibuka agar gas keluar menuju ke water drain. Disinilah gas kembali
terpisah dengan cairan yang ikut dengan gas, secara otomatis
dengan adanya pipa mengarah ke bawa yang terdapat dalam tabung
berbentuk persegi. Gas akan tetap keluar menuju ke sambungan
pipa titik penggunaan biogas sedangkan racunnya tetap tinggal di
tabung berbentuk persegi tersebut. Adapun gas yang sudah menuju
ke sambungan pipa titik pengguna, sudah menjadi biogas.

5
Ibid.

11
4. Kemudian, keran di titik pengguna dibuka dengan memperhatikan
temperatur yang ada agar gas tidak keluar dengan sia-sia selain
untuk digunakan oleh penggunanya.
5. Lalu, ampas dari hasil fermentasi tersebut yang merupakan
sisa dari aktivitas fermentasi telah terpisah menuju ke outlet melalui
manhole, yaitu lubang yang menghubungkan reaktor dengan outlet.
6. Jika ampas telah masuk ke outlet, maka ampas tersebut
akan keluar menuju overflow, yaitu lubang luapan yang berfungsi
sebagai penyalur ampas biogas.
7. Kemudian, ampas yang keluar dari overflow akan keluar
menuju ke penampungan ampas. Dimana overflow ini merangkap
menjadi dua alur, sehingga ampas berupa ampas dalam bentuk
padat dan ampas dalam bentuk cair ini dapat terpisah. Ampas inilah
yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, jika dapat diolah
dengan baik. 6

2.4 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak


Menurut H. Abd. Hafid yang merupakan peternak pemilik 8 ekor sapi
impor dan sudah 2 tahun menggunakan biogas mengatakan bahwa, ada
beberapa manfaat dari pembuatan biogas di Dusun Kanari Kab. Pinrang
diantaranya adalah:

2.4.1 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari Segi


pengolahan Limbah
1. Digester anaerobik merupakan proses pengolahan limbah yang
alami.
2. Membutuhkan lahan yang tidak terlalu luas.
3. Memperkecil volume atau berat limbah yang dibuang.
4. Memperkecil rembesan polutan.

2.4.2 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari Segi Energi
1. Proses produksi energi bersih
2. Memperoleh bahan bakar berkualitas tinggi dan dapat
diperbaharui.
3. Biogas dapat dipergunakan untuk berbagai penggunaan.

6
H. Abd. Hafid. 2019. Peternak Sapi, Wawancara oleh Penulis di Dusun Kanari Kab. Pinrang. 24
November 2019.

12
2.4.3 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari Segi
lingkungan
1. Menurunkan emisi gas metan dan karbondioksida secara
signifikan.
2. Menghilangkan bau.
3. Menghasilkan kompos yang bersih dan pupuk yang kaya nutrisi
4. Memaksimalkan proses daur ulang

2.4.4 Manfaat Biogas dari hasil kotoran ternak dari segi


perekonomian
Lebih ekonomis dibandingkan dengan proses lainnya ditinjau dari
siklus ulang proses. manfaat pembuatan biogas ini memang sangat
banyak manfaatnya baik untuk diri sendiri dalam hal ini para pemilik
ternak yang berkesempatan mengolah kotoran sapi miliknya, maupun
orang yang berada di sekitar lingkungan tempat peternakan sapi
tersebut. Karena tidak hanya dapat menghemat pengeluaran pemilik
ternak lagi untuk membeli gas LPG, tetapi juga dapat menutupi
kubutuhan-kebutuhan lainnya yang tidak kalah pentingnya seperti
membeli bahan-bahan makanan yang dimakan sehari-hari. Para
tentangga pun yang ada disekitar sudah tidak lagi merasakan batapa
menyengatnya bau yang dihasilkan kotoran sapi milik peternak
disekitarnya, sehingga mereka tetap dapat menikmati udara segar
seperti biasanya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah
satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk
dan kelangkaan bahan bakar minyak karena kotoran ternak dapat
dipergunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
karena menghasilkan gas metana (CH4) yang dapat dipergunakan
sebagai substitusi bahan bakar fosil. Limbah berupa sampah kotoran
hewan dan manusia merupakan material yang tidak bermanfaaat, bahkan
bisa menngakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi anaerobik
digestion akan meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai
manfaat dari limbah. Biogas merupakan energi tanpa menggunakan
material yang masih memiliki manfaat termasuk biomassa sehingga
biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan
oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah. Energi
biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil
sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi
lainnya.

3.2 Saran

14
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2023.
Artikel Kontes Ternak dan Ekspo Pangan Tingkat Provinsi.
http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/. Diakses pada 19
November 2023. (23:14)
Lamada. 2019. Peternak sapi. Wawancara oleh penulis di dusun kenari
Kabupaten Pinrang. 49. Faiz, A. P. & Dendy, N. F. & Kevin, S. H.
S. 2017. Pemanfaat Biogas Sebagai Energi Alternatif Ramah
Lingkungan Daerah Desa Monggol, Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta. Jurnal SNITT-Politeknik Negeri Balikpapan 2017.
3(5). 88-89.
Tim Penyusun Program TERANG, 2016. Pedoman Penggunaan BIRU
(Biogas Rumah). Jakarta Rumah Energi. 6-7. H. Abd. Hafid.
2019. Peternak Sapi, Wawancara oleh Penulis di Dusun Kanari
Kab. Pinrang. 24 November 2019.

15

Anda mungkin juga menyukai