BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PKM
Menyetujui, Pengusul,
Dosen Pembimbing Ketua Tim
Dekan Fakultas
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................2
1.5 Luaran yang diharapkan..................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM SOLUSI
2.1 Kondisi Umum................................................................................................3
2.2 Strategi Pemasaran..........................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan..........................................................................................................4
3.2 Pelaksanaan.....................................................................................................4
3.3 Pelaporan dan Evaluasi....................................................................................7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Kegiatan................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................................9
4.3 Kesimpulan......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Biodata Ketua dan Anggota...........................................12
Lampiran 2. Format Biodata Dosen Fasilitator...............................................16
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan.....................................................18
Lampiran 4. Susunan Organisasi tim dan pembagian tugas..........................19
iii
ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari hari khususnya pada era perdagangan saat ini,
kebanyakan pedagang pasti akrab dengan permasalahan polusi udara terutama
pedagang yang menggunakan teknik barbeque saat memasak hidangan tersebut.
Hal ini dapat memicu masalah kesehatan pada paru-paru dan juga meningkatkan
risiko glaukoma yang mengakibatkan kebutaan. Adapun permasalahan yang kami
angkat yaitu bagaimana cara pembuatan briket tempurung kelapa dan apa saja alat
dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan briket tempurung kelapa
tersebut. Setelah itu, tujuan yang diinginkan dalam pembuatan briket tempurung
kelapa ini adalah sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah yang bisa
digunakan oleh pedagang. Penanganan yang bisa lakukan oleh kebanyakan para
pedagang barbeque ialah dengan menggantikan jenis arang kayu yang biasa
dengan briket tempurung kelapa yang dimanfaatkan dari limbah kelapa yang
dibuat dengan campuran tepung tapioka yang di rebus serta di bakar di atas bara
api. Bahan dan alat yang diperlukan untuk pembuatan briket tempurung kelapa ini
adalah golok atau pisau, tempurung kelapa, pelepah pisang, mesin pelubang, tong
besi, tanah liat, alat penumbuk atau penghancur tempurung kelapa, pipa, tepung
tapioka, dan karung beras. Diharapkan dengan adanya briket tempurung kelapa
yang ramah lingkungan ini bisa mengurangi polusi yang terjadi saat barbeque
yang dilakukan oleh pedagang khusus nya pada pedagang kaki lima.
Kata Kunci: briket tempurung kelapa, polusi
ABSTRACT
In everyday life, especially in the current trading era, most traders must be
familiar with the problem of air pollution, especially traders who use barbecue
techniques when cooking these dishes. This can trigger health problems in the
lungs and also increase the risk of glaucoma which can lead to blindness. The
problems that we raise are how to make coconut shell briquettes and what tools
and materials are needed in the process of making coconut shell briquettes. After
that, the desired goal in making coconut shell briquettes is as a substitute for
kerosene fuel that can be used by traders. The handling that can be done by most
barbeque traders is to replace the usual type of wood charcoal with coconut shell
briquettes which are used from coconut waste made with a mixture of tapioca
flour which is boiled and burned over coals. The materials and tools needed for
the manufacture of coconut shell briquettes are a machete or knife, coconut shell,
banana midrib, punching machine, iron barrel, clay, coconut shell pounder or
crusher, pipe, tapioca flour, and rice sacks. It is hoped that the presence of
environmentally friendly coconut shell briquettes can reduce pollution that occurs
during barbecues carried out by special traders on street vendors.
Keywords: coconut shell briquettes, pollution
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Di era saat ini kebutuhan bahan bakar terus meningkat seiring bertambahnya
jumlah populasi manusia. Pemakaian bahan bakar gas dan minyak tidak
sepenuhnya dapat digunakan oleh warga karena keterbatasan ekonomi, salah satu
bahan bakar alternatif yang bisa digunakan adalah arang. Arang adalah bahan
bakar tertua yang sudah digunakan oleh manusia.
Pada awal perkembangannya, kayu merupakan sumber bahan bakar yang
sering digunakan karena mudah ditemukan dan penggunaannya yang sederhana.
Namun sekarang ini populasi pohon dihutan semakin menipis sehingga
mengurangi persediaan kayu sebagai bahan bakar.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik
Indonesia dari tahun 2019 hingga tahun 2022 populasi pohon dihutan menurun
sekitar 10% dan kerusakan Hutan Hujan Primer meningkat sebesar 12%. Oleh
karena itu diperlukan alternatif penggantiannya, yaitu pembuatan briket
tempurung kelapa. Pemakaian briket tempurung kelapa juga bisa menghemat
pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas LPG.
Karena semakin sulit dan mahalnya bahan bakar pada saat ini, bahan bakar
alternatif biomassa bisa dijadikan pilihan, salah satunya yaitu bahan bakar dari
tempurung kelapa. Tempurung kelapa yang dijadikan arang serta dibentuk
menjadi briket (biobriket) mempunyai banyak keunggulan apabila dibandingkan
dengan bahan bakar yang lain. Perkembangan berikutnya tempurung kelapa tidak
saja dijadikan biobriket arang namun asap dari proses pembuatannya juga
dimanfaatkan untuk dijadikan asap cair yang banyak dimanfaatkan dalam dunia
farmasi maupun bagi kepentingan industri makanan. Melalui tahapan yang
sederhana proses pembuatan briket yang berasal dari biomassa khususnya
tempurung kelapa semakin diminati masyarakat. Tetapi permintaan konsumen
akan briket tidak selalu dapat dipenuhi karena walaupun bahan baku yang
melimpah di negara kita tetapi bila tidak dikelola dengan baik maka proses
produksi bisa menemui banyak masalah, untuk itulah pengelolaan dan pengolahan
bahan perlu dilakukan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM SOLUSI
Usaha briket batok kelapa ini dibuat karena sudah banyak para pedagang kaki
lima yang berjualan dengan cara teknik barbeque tanpa memikirkan efek yang
terjadi pada kesehatan masyarakat khusus nya pada masyarakat yang mempunyai
penyakit bawaan pada pernafasan. Berdasarkan pengamatan sekitar wilayah kota
khususnya wilayah kota Batam yang banyak para pedagang barberque
menggunakan arang biasa saat barbeque sehingga menimbulkan asap dan
mengganggu orang sekitar. Hal ini membuat kami ber inisiatif untuk membuat
usaha briket batok kelapa sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah/LPG yang
dimanfaatkan dari limbah kelapa yang dibuat dengan campuran tepung tapioka
dan di rebus serta di bakar di atas bara api. Kami akan membuat briket kelapa ini
dengan design yang rapi, beberapa contoh bentuk briket batok kelapa yang akan
kami buat bisa dilihat seperti gambar berikut.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan
Pada mode tahap persiapan di perlukan persiapan yang matang dari awal
sampai akhir. Lalu langkah pertama yang kami kerjakan sebelum menaja
pekerjaan ini adalah melakukan runding terlebih dahulu kepada para anggota
kelompok untuk menetapkan semua prospek yang kedepan nya akan di buat.
Sampai berdiskusi tentang harga alat dan bahan, lokasi pembuatan dan usaha yang
cocok, lokasi limbah yang akan diambil sampah tempurung nya ,serta berdiskusi
tentang tarif untuk bisa mengetahui seberapa banyak keuntungan yang di dapat.
Di dalam upaya ini juga akan meyuplai hal tentang langkah-langkah pemasaran,
dan strategi produksi seperti apa yang bisa di pakai untuk usaha briket batok
kelapa tersebut.
a. Place
Lokasi usaha dalam pembuatan briket batok kelapa kami arahkan di akses
yang mudah di jangkau serta lokasi yang lebih dekat dengan pasar, sumber bahan
baku ,dan juga mudah aliran air dan listriknya. Persaingan juga mempengaruhi
factor dari lokasi usaha. Selain itu market place / tempat berjualan online juga bisa
di jadikan pemasaran yang menguntungkan karna zaman yang sudah serba online
ini market place tepat kita jadikan tempat untuk mengais usaha briket yang lebih
menguntungkan dan di Indonesia sendiri jumlah pemakai E-commerce semakin
berkembang di setiap tahun nya maka dari itu ini kesempatan yang bisa di pakai
untuk usaha briket batok kelapa sehingga kita tidak perlu membutuhkan banyak
effort untuk mengumpulkan orang di satu tempat untuk bisa melihat produk kita.
b. Observasi Pasar
Pemeriksaan market share sebelum menunaikan proses produksi sangat
penting pada upaya ini, maka dari itu kita lakukan terlebih dahulu riset pasar
supaya kita tahu tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk yang kami
memanifestasikan itu seberapa banyak tingkat nya. Riset ini berperan untuk
mengetahui ambisi konsumen yang di harapkan konsumen mengenai kualitas
produk yang dinginkan dan harga nya. Hasil riset ini di pakai untuk menetapkan
kualitas produk yang tepat.
3.2 Pelaksanaan
Proses pembuatan briket batok kelapa sebagai berikut
a. Alat dan bahan :
1. Tempurung kelapa
2. Golok
3. Sabut kelapa
5
4. Pelepah pisang
5. Tong Besi
6. Gerinda
7. Karung goni basah
8. Tanah liat
9. Batang kayu
10. Pipa PVC
11. Tepung kanji
7. Adonan tempurung kelapa tersebut dicetak dalam pipa PVC yang sudah di
potong potong sebelumnya dan didiamkan sementara hingga menjadi agak
padat. Setelah adonan menjadi agak padat adonan dikeluarkan dari pipa
PVC kemudian di jemur di bawah sinar matahari selama 1-2 hari Briket
tempurung kelapa yang sudah jadi ini siap digunakan sebagai bahan bakar
alternative pengganti bahan bakar gas maupun bahan bakar minyak.
Gambar
3.19 Cara pembuatan
3.3 Pelaporan dan Evaluasi
1. Evaluasi
aktivitas ini diikuti oleh para petani kelapa dan sebagian besar adalah
pengusaha pembuat kopra, yang memiliki limbah berupa tempurung kelapa, yang
merupakan bahan dasar utama pembuatan briket. Hal tersebut yang cukupmenarik
perhatian bagi mereka, sebab limbah mereka bisa dimanfaatkan, sehingga
aktivitas ini. Dapat di laksanakan dengan baik, dimana peserta sangat antusias
mengikutinya. Berbagai peserta ingin memahami betul bagaimana prosedur
pembuatan briket ini, bahkan sampai menanyakan bagaimana pemasarannya jika
briket ini diproduksi lebih besar, karena memang potensi mengembangkan
pembuatan briket tempurung kelapa ini sangat besar pada daerah ini, mengingat
bahan dasarnya melimpah, terutama dipengusaha kopra.
2. Hasil yang dicapai
Peserta mampu membentuk briket tempurung kelapa.
Peserta termotivasi sebagai wirausaha, terutama dalam mengolah briket
tempurung kelapa.
3. Faktor-faktor Pendorong
aktivitas ini sangat menarik dikarenakan:
Peserta sangat antusias mengikuti aktivitas sampai aktivitas berakhir.
Briket yang dihasilkan, menarik perhatian oleh sebagian besar peserta,
sehingga sangat termotivasi untuk membuatnya.
Dengan pelatihan yang diberikan pada peserta, maka peserta berharap akan
bimbingan selanjutnya, dan itu kami jawab bahwa kami bersedia baik secara
perorangan, maupun secara forum.
8
4. Faktor Penghambat
Walaupun aktivitas ini terbilang sangat sukses, tetapi masih ada saja kendala
yang dihadapi, antara lain:
Mengingat pesertanya sebagian besar adalah petani dan pengelola kopra,
yang juga masih mengembangtugas lain, misalnya mengurusi ternak,
mengurusdan mengantar anak ke sekolah, maka pelaksanaan yang
dijadwalkan dimulai pukul 8.00, tertunda sampai pukul 9.00. Namun
demikian bukan berarti peserta kurang motivasi untuk berperan serta,
melainkan Disebab oleh situasi dan kondisi yang sulit dihindari, hal tersebut
disampaikan oleh perwakilan peserta Ketika pembukaan.
Kami juga sebagai pemateri, karena tugas-tugas yang senantiasa menanti di
kampus, maka sangat sulit menyamakan waktu yang tersedia dari para
peserta dengan kami tim pelaksana.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.3 Kesimpulan
Briket ialah sebuah blok bahan yang dapat di bakar digunakan sebagai
bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket batok kelapa
yakni menjadi salah satu produksi yang banyak di minati jumlah nya oleh para
konsumen. Ini di sebabkan produk dari briket tempurung kelapa merupakan salah
satu produk yang sangat ramah lingkungan sehingga dapat dilihat dari banyak nya
jumlah permintaan konsumen. Berwirausaha di bidang ini pun bisa memajukan
ekonomi kerakyatan khusus nya di daerah-daerah yang banyak sekali limbah
batok yang belum terpakai dan lebih banyak tidak ada nilai nya maka hal ini pun
dapat di manfaatkan. Potensi kebutuhan briket batok kelapa ini selain di pakai
10
untuk pedagang kecil potensi nya juga besar hingga mendunia, seperti contoh di
eropa briket batok kelapa digunakan untuk memanggang daging (Barbeque), di
timteng, briket tempurung jumlah besar di pakai untuk merokok atau shisha.
Selain itu dengan biaya modal usaha yang sangat terjangkau usaha ini dapat
meraup untung yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Website
Biro Administrasi Tata Laksana Rumah Tangga, https://batri.uma.ac.id/peluang-
bisnis-briket-arang-tempurung-kelapa/, diakses pada 16 Agustus 2022.
Vandro29, Berbagai Macam Manfaat dan Kegunaan Briket Arang Tempurung
Kelapa Beserta Cara Pembuatannya | jualmesinbriketarang
(wordpress.com), diakses pada 5 Agustus 2022.
DetikFood, Mengancam Kebersihan Udara Pedagang Daging BBQ di Bejing
Dirazia (detik.com), diakses pada 6 Agustus 2022.
Jurnal
Budi, Esmar. (2011). Tinjauan proses pembentukan dan penggunaan arang
tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Jurnal penelitian sains, 33-42.
Amin, A., Pramono, S., & Sunyoto, S. (2017). Pengaruh variasi jumlah perekat
tepung tapioka terhadap karakteristik briket arang tempurung kelapa.
Jurnal Sains dan Teknologi, 111-118.
Kurniawan, E., Rahman, M., & Pemuda, R. (2019). Studi karakteristik briket
tempurung kelapa dengan berbagai jenis perekat briket. Jurnal sains, 31-
37.
Iskandar, N., Nugroho, S., & Feliyana, M. (2019). Uji kualitas produk briket
arang tempurung kelapa berdasarkan standar mutu SNI. Jurnal penelitian
sains, 25-28.
Budi, Esmar. (2017). Pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sebagai sumber
energi alternatif. Jurnal sains, 81-84.
11
Nustini, Y., & Allwar, A. (2019). Pemanfaatan limbah tempurung kelapa menjadi
arang tempurung kelapa dan granular karbon aktif. Jurnal penelitian sains,
10-12.
Tirono, M., & Sabit, A. (2011). Efek suhu pada proses pengarangan terhadap nilai
kalor arang tempurung kelapa. Jurnal fisika dan aplikasinya, 27-29.
Ningsih, A., & Hajar, I. (2019). Analisis kualitas briket arang tempurung kelapa
dengan barang perekat tepung kanji dan tepung sagu sebagai bahan bakar
alternatif. Jurnal nasional industri dan teknologi, 60-69.
Sahputri, R., Syafruddin, & Diana, S. (2013). Pembuatan briket dari arang batang
jagung dan tempurung kelapa. Jurnal reaksi, 24-30.
Warokka, A., & Sirun, A. (2018). Manufacture of Coconut Shell Charcoal
Briquettes Results of Pyrolysis Process. Jurnal teknologi infrastruktur
berkelanjutan, 52-61.
12
4 NIM 2231132
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan karya tulis ini.
13
(Jeffri Liu)
Anggota 1 :
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Laely Aribah Istiqomah
4 NIM 2251070
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan karya tulis ini.
Batam, 20 Agustus 2022
Ketua/Anggota Tim
14
Anggota 2 :
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Suci Changyoni Putri
4 NIM 2241298
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan karya tulis ini.
Batam, 20 Agustus 2022
Ketua/Anggota Tim
Anggota 3 :
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Joenne
4 NIM 2241213
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan karya tulis ini.
Batam, 20 Agustus 2022
Ketua/Anggota Tim
(Joenne)
17
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yudi Kornelis, S.H., M.Hum
4 NIP/NIDN 1021087701
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
Universitas
Muhammadiyah 2001
1 Sarjana (S1) Hukum
Yogyakarta
Universitas
2 Magister (S2) Hukum Gadjah Mada 2004
Yogyakarta
3 Doktor (S3)
2
18
Penelitian
Pengabdian Masyarakat
Piagam Penghargaan Nomor
333/KPU-Prov-031/VIII/2010
dari KPU Provinsi Kepulauan
Riau sebagai Relawan
2 - 1 Agustus 2010
Demokrasi dalam Pemilihan
Umum Gubernur & Wakil
Gubernur Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2010
19
Harga
Jenis Peralatan Penunjang Satuan (Rp) Kuantitas Nilai (Rp)
Harga
Bahan utama Satuan (Rp) Kuantitas Nilai (Rp)
Harga
Biaya Operasional Volume Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Alokasi
Program
No Nama/ NIM Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
Studi
(jam/minggu)
Peninjauan,
1 Jeffri Liu S1 Sistem 7 jam pembuatan
(2231132) Informasi
proposal
Suci Peninjauan,
3 Changyoni S1 Managemen 7 jam menetapkan
Putri alat dan bahan
(2241298)
Peninjauan,
4 Joenne S1 Managemen 7 jam merancang
(2241213)
protype
21
Hasil Turnitin