Anda di halaman 1dari 14

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
(BRICANG GOTRI)
BRIKET KULIT KACANG DAN ECENG GONDONG PENGGANTI BAHAN
BAKAR INDUSTRI

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Disusun Oleh :
Elly Novemberia Saputri (190431100049)
Prodi Teknik Elektro

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


BANGKALAN 2019

i
ii

PENGESAHAN USULAN PKM- PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : (BRICANG GOTRI)


BRIKET KULIT KACANG DAN ECENG
GONDOK PENGGANTI BAHAN
BAKAR INDUSTRI

2. Bidang Kegiatan : PKM-P


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Elly Novemberia Saputri
b. NIM : 190431100049
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Universitas : Universitas Trunojoyo Madura
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Banaran-Babat-Lamongan/081554033554
f. Alamat email : siranefendi@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 8.000.000
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp. 0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Bangkalan, 24 Oktober 2019


Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana
Fakultas Teknik

Elly Novemberia Saputri

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………… ………………………….….….i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………..……… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………….………..…… iii

ABSTRAK …………………………………………………………………..…… iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………...………….…… 1

1.2 Rumuasan masalah ……………………………………….....…………….…… 2

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………. 2

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………….….… 2

1.5 Luaran .................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 4

BAB IV BIAYA DAN JADWAL ................................................................................ 6

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………… 8

5.2 Saran ………………………………………………………………………...…… 8

LAMPIRAN …………………………………………………………..……………… 9

iii
iv

Briket Kulit Kacang dan Eceng Gondok Pengganti Bahan Bakar Industri
Abstrak
Perkembangan pada sentra industri sekarang tidak lepas dari kebutuhan bahan
bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang semakin meningkat
sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar lebih banyak. Selama ini para pengusaha
sentra indutri banyak menggunakan bahan bakar kayu, minyak tanah dan gas elpiji untuk
pembakaran, namun harganya semakin lama semakin mahal sehingga secara ekonomi
tidak memungkinkan lagi untuk dibeli selain itu permasalahan ketersediaan bahan baku
juga terbatas. Di sisi lain Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang beragam,
namun belum dikembangkan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan di
bidang teknologi dan pemerintah sendiri yang belum mendorong kemajuan industri hulu.
Selain itu masalah peraturan atau kebijakan pemerintah belum mampu mengatasi
hambatan untuk pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara optimal. Limbah
Kulit kacang tanah merupakan biomassa yang dianggap sampah dan untuk
menghilangkannya dengan cara dibakar. Limbah kulit kacang yang berada di daerah
industry selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal penggunaannya, untuk
memaksimalkan penggunaan limbah kulit kacang maka dapat diolah menjadi bahan
bakar alternatif salah satunnya berupa briket. Dari beberapa kondisi di atas maka muncul
gagasan untuk membuat briket dari limbah kulit. Harapan dari implementasi hasil
penelitian adalah meminimalisir libah kulit kacang dengan cara memanfaatkan menjadi
energy alternatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan study literature,
cara pembuatannya sangat mudah dan hasilnya nyala api dari briket ini menyala
sempurna. Sehingga disimpulkan bahwa limbah kulit kacang bisa dijadikan briket yang
yang efektiv, efesion dan ramah lingkungan. Kata kunci : briket, limbah, kulit kacang

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan pada sentra industri sekarang tidak lepas dari kebutuhan
bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang semakin
meningkat sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar lebih banyak. Selama
ini para pengusaha sentra indutri banyak menggunakan bahan bakar kayu, minyak
tanah dan gas elpiji untuk pembakaran, namun harganya semakin lama semakin
mahal sehingga secara ekonomi tidak memungkinkan lagi untuk dibeli selain itu
permasalahan ketersediaan bahan baku juga terbatas. Di sisi lain Indonesia memiliki
potensi sumber daya alam yang beragam, namun belum dikembangkan secara
maksimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan di bidang teknologi dan pemerintah
sendiri yang belum mendorong kemajuan industri hulu. Selain itu masalah peraturan
atau kebijakan pemerintah belum mampu mengatasi hambatan untuk pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secara optimal.
Menurut data Kementrian ESDM produksi minyak nasional tak kurang dari
satu juta barel perhari. Berbanding terbalik dengan semakin meningkatnya
penggunaan bahan bakar minyak sehari-hari (Kementerian ESDM 2012). Di
samping itu Kelangkaan minyak tanah dan mahalnya harga elpiji sebagai konversi
minyak tanah memicu munculnya kebutuhan akan sumber energi alternatif. Hal ini
tertera dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional, yang menyatakan bahwa pemerintah mengajak kepada
seluruh pihak maupun kalangan masyarakat Indonesia untuk mensukseskan
pengembangan sumber energy alternatif pengganti bahan bakar minyak. Adanya
sumber energi terbarukan (renewable) dibutuhkan untuk penyediaan sumber energi
secara berkesinambungan (sustainable). Hal ini akan lebih baik lagi apabila berasal
dari limbah, sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi efek
negatif penumpukan limbah terhadap lingkungan salah satunya limbah kulit kacang
tanah dan eceng gondok yang umum terjadi di kalangan masyarakat
Limbah Kulit kacang tanah merupakan biomassa yang dianggap sampah dan untuk
menghilangkannya dengan cara dibakar. Limbah kulit kacang yang berada di daerah
industry selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal penggunaannya, untuk
memaksimalkan penggunaan limbah kulit kacang maka dapat diolah menjadi bahan
bakar alternatif salah satunnya berupa briket. Bahan bakar briket kulit kacang
mempunyai nilai kalor yang tinggi maka dari itu kulit kacang sangat cocok utnuk
di jadikan sebagai briket. Selain itu Eceng gondok (Eichhornia crassipes) juga
dapat dimanfaatkan dalam bahan pembuatan briket karna mengandung selulosa dan
Lignin merupakan material yang paling kuat di dalam biomassa. Lignin sangat
resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis maupun kimia. Karena
kandungan karbon yang relatif tinggi dibandingkan dengan selulosa dan
hemiselulosa, lignin memiliki kandungan energi yang tinggi (Anonim, 2008).
Hal tersebut menjadi patokan sehingga untuk mampu berinovasi membuat energi
alternatif baru yang dapat digunakan sebagai energi cadangan. Sumber energi
alternatif (renewable) didefinisikan sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat
diisi kembali oleh alam. Salah satu pemanfaatan biomassa menjadi sumber energi
dapat dilakukan melalui pembuatan briket.

1
2

Briket adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang
tersusun dari butiran halus dari bahan yang mengandung karbon tinggi dengan
sedikit campuran bahan perekat. Briket sendiri merupakan sumber energi alternatif
pengganti energi fosil yang semakin menipis yang terbuat dari limbah organik
maupun limbah pabrik dengan metode mengkonversi bahan baku padat menjadi
suatu bentuk kompaksi yang efektif, efisien dan mudah digunakan selain itu,
Apabila limbah kulit kacang dan eceng gondok tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil kalor, maka kalangan masyarakat luas dapat menghemat penggunaan
minyak bumi dan gas alam sebagai bahan bakar.

Berawal dari latar belakang diatas maka peneliti memutuskan untuk


berinovasi kulit kacang tanah dan eceng gondok dengan judul “ Limbah Kulit
Kacang tanah Dan Eceng Gondok Sebagai Bahan Pembuatan Briket Upaya
Mewujudkan Green Tehnology “

1.2 Rumusan Massalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka di dapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah Kulit Kacang tanah dan Eceng gondok dapat dimanfaatkan menjadi
bahan pembuatan briket?
2. Bagaimana proses pembuatan briket limbah kulit kacang tanah dam eceng
gondok?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bahwa limbah kulit kacang tanah dan eceng gondok
dapat dimanfaatkan sebagai briket yang bermutu.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan briket dari limbah kulit kacang tanah
dan eceng gondok

1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang terkait dengan hasil penelitian ini, diantaranya
adalah:.
1. Dapat mengetahui bahwa limbah kulit kacang tanah dan eceng gondok dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan briket
2. Dapat mengetahui cara pembuatan briket dengan bahan dasar limbah kulit
kacang tanah dan eceng gondok.

1.5 Luaran
Dari penciptaan luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan suatu alternatif pengganti bahan bakar industri dari limbah
kulit kacang dan eceng gondok.
2. Pengembangan lebih lanjut akan penciptaan briket dari limbah kulit
kacang dan eceng gondok.
3. Sebagai bahan alternatif untuk menggantikan bahan bakar yang lebih
mudah didapat dan memanfaatkan limbah.

2
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit Kacang tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari Amerika
Selatan, diperkirakan dikawasan sekitar Bolivia, Brasil dan Peru. Tanaman kacang
tanah telah dibudidayakan sejak tahun 1500 sebelum masehi, terutama oleh orang
Indian di Amerika Selatan (sumarno 1986). Menurut Rukmana (2007), taksonomi
tanaman kacang tanah adalah Kingdom: Plantae,
Divisio: Spermatophyta,
Subdivisio: Angiospermae,
Classis: Dicotyledoneae,
Ordo: Rosales,
Familia: Leguminoceae,
Genus: Arachis,
Species: Arachis hypogaea

2.2 Eceng gondok

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tanaman yang hidup


mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 -
0,8 meter. Dapat dilihat pada Gambar 1, eceng gondok tidak mempunyai batang.
Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal
tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk
tabung. Akarnya merupakan akar serabut.
Eceng gondok (Eichornia crassipes) berkembang biak dengan sangat cepat,
baik secara vegetatif maupun generatif. Pada umumnya eceng gondok tumbuh
dengan cara vegetatif yaitu, dengan menggunakan stolon. Kondisi optimum bagi
perkembangannya memerlukan kisaran waktu antara 11 – 18 hari Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida
(berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales Famili : Butomaceae Genus : Eichornia Spesies :
Eichornia crassipes (Mart.) Solmsmengurangi resiko pertumbuhan sarang
penyakit, karena selama ini yang ada hanya dibiarkan begitu saja.

2.3 Bahan Bakar


Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang dapat diubah menjadi
energi. Energi merupakan suatu kompenen kebutuhan hidup yang sangat penting.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan melainkan hanya dapat
diubah kebentuk lain yang lebih bermanfaat guna untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Kehidupan manusia akan dihadapkan pada kenyataan bahwa sumber energi
fosil, seperti bahan bakar minyak tanah dan gas bumi yang merupakan sumber
energi terutama yang sering digunakan di dalam kegiatan rumah tangga, akan

3
4

mengalami kelangkaan dari waktu ke waktu. Direktorat Jenderal Minyak Bumi


dan Gas Bumi (2011) melaporkan bahwa tingkat produksi minyak tanah dan gas
LPG pada tahun 2005 sekitar sebesar 147 bph dan 23 bph (barel per hari) dengan
tingkat konsumsi sekitar sebesar 185 bph untuk minyak tanah dan 23 bph untuk
gas LPG, sedangkan pada tahun 2010 produksi bahan bakar minyak tanah dan gas
LPG semakin menurun menjadi sekitar 50 bph dan 22 bph dengan tingkat
konsumsi minyak tanah dan juga gas LPG semakin meningkat menjadi 50 bph
untuk minyak tanah dan 88 bph untuk gas LPG.
Melihat kenyataan tersebut masyarakat didorong untuk berpikir kreatif
dalam mencari sumber energi alternatif. Sumber energi yang dimaksud seperti
halnya briket, biogas ataupun bioetanol, yang mudah dibuat, didapatkan dan
ramah

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian

Pengumpulan Pembuatan produk Pengumpulan data


literatur dan briket kulit kacang
bahan dan eceng gondok

Penulisan Kesimpulan Study literatur

dan Analisis data

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian

3.2 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diambil melalui
metode percobaan.Dalam mengumpulkan data peneliti melakukan
pengamatan untuk memperoleh data secara langsung darisampel penelitian.
Untuk Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa
kualitatif, dengan menggunakan kalimat-kalimat deskriptif dari data yang
ada dalam hal ini peneliti menganalisa data angka dalam table dengan
membaca tabel-tabel, kemudian melakukan uraian dan penafsiran
berdasarkan literature yang dikaji.

3.3 Alat dan Bahan


a. Alat

4
5

1. Pengapian
2. Penghancur manual ( Alu ) atau blender
3. Saringan
4. Panci dan pengaduk
5. Cetakan
6. 6. Tong
b. Bahan
1. Kulit kacang
2. Eceng gondok
3. Lem aci
4. Minyak pelumas bekas

3.4 Langkah Pembuatan Briket


1. Penyiapan bahan baku
Usahakan kulit kacang dan eceng gondok sudah kering agar mempercepat
proses karbonisasi dan hasil karbonisasi lebih homogen.
2. Karbonisasi (pengarangan)
Proses pembakaran dapat dilakukan dengan memasukkan kulit kacang dan
eceng gondok yang sudah kering dan hancur ke dalam tong lalu ditutup rapat.
3. Penggilingan arang
Arang yang telah dibentuk digiling dengan blender atau ditumbuk dengan
alu.
4. Penyaringan
Arang yang sudah digiling disaring dengan saringan berukuran 0,1 atau 0,5 m,
saringan mesh dan bisa juga dengan saringan biasa kalau tidak ada. Arang yang
tidak lolos saringan bisa digiling kembali.
5. Pencampuran dengan bahan perekat
Ada beberapa perekat yang bisa digunakan , seperti tepung kanji (tapioka)
karena paling murah dan mudah yakni lem kanji. Untuk pembuatan lem kanji,
tepung tapioka di campur dengan air mendidih dan diaduk. Setelah dingin lem di
campur dengan pelepah pisang yang sudah halus.
6. Pencetakan adonan
Adonan antara arang dengan bahan perekat dimasukkan di dalam cetakan
dengan ditekan-tekan agar padat dan tidak mudah pecah atau hancur. Cetakan bisa
terbuat dari kayu, logam, atau PVC yang mempunyai lubang di atas dan di bawah
agar mempermudah pengeluaran briket.
7. Pengeringan briket
Briket yang sudah dicetak dikeringkan di bawah sinar matahari selama
2−3 hari atau di dalam oven selama 4-6 jam sampai benar-benar kering, selama
pengeringan, briket dibolak-balik agar pengeringan merata.

3.5 Cara Penggunaan Briket


1. Buka tutup sarangan kompor
2. Angkat sarangan kompor
3. Ambil pemantik, isi dengan kapas secukupnya dan beri spiritus.
4. Taruh kembali pemantik pada tempatnya.

5
6

5. Tempatkan sarangan dan beri briket 10 – 11 biji.


6. Nyalakan pemantik melalui lubang samping.
7. Tunggu hingga briket terbakar sempurna ( ± 2 menit ).
8. Briket siap untuk digunakan.

6
7

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. ANGGARAN BIAYA
Dalam pelaksanaan Program Kreativita Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-KC) ini
biaya keseluruhan yang diusulkan ke DIKTI adalah Rp. 8.000.000, dengan rincian
sebagai berikut :

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1. Bahan habis pakai 2.150.000
2. Peralatan Penunjang 2.100.000
3. Perjalanan 2.050.000

4. Lain-lain 2.200.000

B. JADWAL KEGIATAN
Penelitian ini dilakukan di labolatorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri 2
Lamongan. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 4 Maret 2018 sampai dengan
tanggal 21 Maret 2018, dengan rincian sebagai berikut :

No. Kegiatan Tanggal

1. Mengumpulakan bahan 4 Maret 2018

2. Pembuatan produk 5 – 11 Maret 2018

3. Pengumpulan data 12 – 14 Maret 2018

4. Analisis data 15 – 16 Maret 2018

5. Pembuatan makalah 16 – 21 Maret 2018

7
BAB V
PENUTUP
1.1 Simpulan
1. Berdasarkan analisis di atas
Limbah kulit kacang tanah dan eceng gondok dapat dijadikan alternatif
pengganti bahan bakar fosil yang semakin isimpulkan bahwa :
2. Limbah kulit kacang tanah dan eceng gondok dapat dijadikan briket sebagai
upaya mewujudkan green energi. menipis
1.2 Saran
1. Bagi masyarakat dapat memanfaatkan limbah kulit kacang tanah sebagai
bahan dasar pembuatan briket.
2. Bagi pecinta lingkungan dapat mengembangkan penelitian lain yang
hasilnya dapat mengurangi limbah.
3. Bagi pemerintah hendaknya selalu mendorong masyarakat untuk mencari
energi alternatif yang ramah lingkungan.
9

LAMPIRAN – LAMPIRAN

9
10

Lampiran 1. Biodata Penulis


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Elly Novemberia Saputri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Elektro
4. NIM 190431100049
5. Tempat, Tanggal Lahir Lamongan, 26 November 2000
6. E-mail siranefendi@gmail.com
7. Nomor HP 081554033554

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi)


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan (PKM-K).

Bangkalan, 24 Oktober 2019


Penulis

(Elly Novemberia Saputri)

10

Anda mungkin juga menyukai