DOSEN PENGAMPU:
MIFTAHUL ILMI
NIM:
Disusun Oleh:
STEFANUS DICKY ELSON SIALLAGAN
NIM:
Dalam nama Yesus syalom. Puji syukur atas nikmat dan karunia
Tuhan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Proposal Rancang
BangunAlat Pencetak Briket Tempurung Kelapa ini dengan baik. Dengan
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak
Miftahul Ilmi. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan petunjuk dan membimbing dalam penulisan proposal ini .
Laporan praktikum ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir semester satu (1)
pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Laporan penelitian ini disusun
berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis selesaikan.
Penulis
i
Daftar isi
ii
RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET
TEMPURUNG KELAPA MENGGUNAKAN TENAGA
MANUAL
ABSTRAK
Tempurung kelapa
iii
BAB I. PENDAHULUAN
Salah satu terobosan adalah bahan bakar alternatif dari bahan nabati
(biomassa) yaitu biofuel, bioetanol, briket arang dan biogas. Biomassa
dapat dibuat dengan memanfaatkan sampah atau limbah energi seperti
sekam padi dan tempurung kelapa (Surono, 2011, Mangkau,et. al., 2011).
Tongkol jagung merupakan salah satu limbah padat yang dapat
dimanfaatkan sebagai biomassa (Sarjono et. al., 2013).
1
Proses karbonisasi dapat meningkatkan kadar karbon dan nilai kalor dari limbah
tempurung kelapa. Dengan dilakukan karbonisasi nilai kalor tempurung kelapa
meningkat sekitar 65% dan kadar karbonnya meningkat sekitar 67%. Pada temperatur
karbonisasi yang semakin tinggi akan diperoleh kadar karbon terikat dan nilai kalor
yang semakin tinggi. Kadarkarbon terikat dan nilai kalortertinggi diperoleh pada
temperatur karbonisasi 380ºC yaitu 52,6% dan 7128,38 kkal/ kg. Tempurung kelapa yang
dikarbonisasi mengandung kadar zat mudah menguap yang rendah, sehingga
menurunkan emisi CO dalam gas pembakarannya. Dengan tekanan pembriketan yang
semakin tinggi, laju pembakaran akan semakin lambat dan emisi CO maksimumnya juga
akan lebih rendah (Untoro Budi Surono 2010).
2
Berdasarkan hasil kesimpulan dari jurnal yang tulis oleh Muhammad Fajar Arfani
dkk yang berjudul Rancang Bangun Alat Pencetak Briket Arang Berbahan Dasar
Limbah Teh didapat beberapa kesimpulan yaitu:
1. Alat pencetak briket ampas teh ini memiliki kapasitas efektif rata- rata
2,907 kg/ jam.
2. Nilai kadarair rata-rata dalam penelitian ini adalah 2,6%, nilai kadar abu
rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 6,35%, dan nilai kalor rata-rata
yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 5740,7010 kal/ gr.
3. Alat pencetak briket arang ini akan mencapai break even point setelah
memproduksi briket sebanyak 250,86 kg/ tahun.
5. Nilai IRR yang diperoleh dalam proses pengolahan limbah ampas teh
menjadi briket ini adalah 12,74 %.
3
Alat pencetak briket arang berbahan dasar limbah teh ini juga memiliki beberapa
kekurangan yaitu sebagai berikut:
2. Memiliki biaya yang sangat mahal baik dalam pembuatan alat maupun
biaya pengoperasiannya
4
1.3. Tujuan Penelitian
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Briket
6
Gambar 1. Briket batu bara
b. Briket Arang
dihasilkan cukup besar, cukup aman dan tahan lama. Bahan bakar
ini cocok digunakan untuk para pedagang atau pengusaha yang
membutuhkan pembakaran terus menerus dalam jangka waktu yang
7
lama.
Bahan baku untuk membuat briket harus cukup halus untuk dapat
membentuk briket yang baik. Ukuran partikel yang terlalu besar akan
sukar pada waktu melakukan perekatan sehingga mengurangi
keteguhan tekan dari briket yang dihasilkan
(Ramaswarmi, 1937). Perbedaan ukuran serbuk mempengaruhi
keteguhan tekan dan kerapatan briket yang dihasilkan (Boedjang,
1973).
Ada beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai perekat, yaitu
pati, clay, molase, resin tumbuhan, pupuk hewan, tanin, dan ter.
Perekat yang digunakan sebaiknya yang mempunyai bau yang baik
bila dibakar, kemampuan merekat yang baik, harganya murah, dan
mudah diperoleh (Karch dan Boutette,1983)
8
2.1.5. Mutu Briket
3) Mudah terbakar.
Arang yang baik untuk bahan bakar adalah sebagai berikut (Wardi,
1969) :
9
Menurut Hendra dalam Pari (2002), briket dikatakan
memiliki mutu yang baik dan berkualitas apabila hasil
pembakarannya memiliki ciri-ciri :
1) Tidak berwarna hitam dan apabila dibakar api yang
dihasilkannya
berwarna kebiru-biruan.
10
2.2. Tempurung kelapa
Tempurung kelapa adalah bagian dari buah kelapa yang berupa endokrap,
bersifat keras, dan di selimuti oleh sabut kelapa biasanya tempurung
kelapa di gunakan sebagai bahan kerajinan, bahan bakar, dan briket. Pada
bagian pangkal tempurung kelapa terdapat 3 titik lubang tumbuh (ovule)
yang menunjukkan bahwa bakal buah asalnya berlubang 3 dan yang
tumbuh biasanya 1 buah saja. Tempurung kelapa memiliki komposisi
kimia mirip dengan kayu, mengandung lignin, pentosa, dan selulosa.
Tempurung kelapa dalam penggunaan biasanya digunakan sebagai bahan
pokok pembuatan arang dan arang aktif. Hal tersebut dikarenakan
tempurung kelapa merupakan bahan yang dapat menghasilkan nilai kalor
sekitar 6.500 – 7.600 Kkal/g. Untuk proses pengujian nilai kalor pada
tempurung kelapa yaitu dengan menggunakan alat bomb calorimeter,
selain memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, tempurung kelapa juga
cukup baik untuk bahan arang aktif (Triono, 2006). Tempurung kelapa
termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar 6-9 % (dihitung
berdasar berat kering) yang tersusun dari lignin, selulosa dan
hemiselulosa.
11
2.3. Alat Pencetak Briket Manual
12
Gambar 4. Mesin Pembuat Briket Gambar 5. Alat Pencetak Briket
13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
P1 = 1 kali tekan
P2 = 2 kali tekan
P3 = 3 kali tekan
analisis keragaman (Anova) pada taraf nyata 5 % dan apabila ada perlakuan
15
3.3.2. Waktu Penelitian
rancang bangun)
Alat pencetak briket tongkol jagung tenaga manual ini dibuat untuk
16
3.5.2. Parameter unjuk kerja (performansi) Alat
cetakan briket.
1 Rangka Alat
2 Alas rangka
3 Tuas penekan
4 Pemegang cetakan
6 Engsel
7 Silindercetakan
17
8 Pemegang cetakan
10 Engsel
11 Silindercetakan
1. Rangka Alat
18
alat pencetak. Rangka ini memiliki tinggi 80 cm dan lebar 4 cm.
2. Alas Rangka
Alas rangka berfungsi sebagai tempat dudukan dari rangka, serta untuk
3. Tuas penekan
panjang 20 cm.
19
4. Pemegang cetakan
20
Tutup atas cetakan berfungsi untuk penahan cetakan pada saat proses
diameter 2 cm.
6. Engsel
7. Silinder Cetakan
permukaan briket yang terbuat dari pipe steam dengan ukuran 40mm
21
3.8. Cara Kerja Alat
cetakan.
1) Pendekatan matematis
excel.
2) Analisis statistik
Analisis statistik yang digunakan adalah analisa anova dan uji lanjut dengan
metode beda nyata jujur (BNJ ) pada taraf nyata 5% dengan analisis
22