PENDAHULUAN
1.1. Latar Be;akang
Krisis energi yang terjadi saat ini sangat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan
tentu saja memengaruhi segala aspek perekonomian, khususnya bagi masyarakat ekonomi
menengah dan lemah.
Salah satu gejala krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini yaitu kelangkaan bahan bakar
minyak (BBM), seperti minyak tanah, bensin, dan solar. Kelangkaan terjadi karena tingkat
kebutuhan BBM sangat tinggi dan selalu meningkat setiap tahunnya, sementara itu minyak
bumi sebagai bahan baku pembuatan BBM sangatlah terbatas dan membutuhkan waktu
berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.
Selain meningkatnya harga bahan bakar minyak, maka program konversi minyak tanah ke
gas menjadi pilihan utama masyarakat. Masyarakat memilih menggunakan LPG karena gas
dalam tabung berkapasitas 3 kg dapat diperoleh di warung atau toko-toko sekitar lokasi.
Dalam satu bulan rata-rata setiap rumah tangga menghabiskan 3-4 tabung gas. Namun, sering
kali harga gas melonjak ketika keberadaan gas berkurang atau langka di pasaran tanpa
masyarakat mengetahui penyebabnya. Tentu saja hal ini membebani dan merepotkan
masyarakat yang telah tergantung pada pemakaian LPG.
Biogas dapat dihasilkan dari pengolahan sampah plastik, dengan demikian biogas
memiliki peluang yang besar dalam pengembangannya karena bahannya dapat diperoleh
disekitar tempat tinggal masyarakat.
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Laporan ini ditulis dengan harapan dapat menambah pengetahuan serta dimanfaatkan
sebagai bahan bacaan alternatif mengenai biogas, khususnya mengenai manfaat biogas serta
cara mengaplikasikan pembuatan biogas dengan menggunakan sampah plastik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Biogas
Menurut definisi International Energy Agency (IEA), energi terbarukan adalah energi
yang berasal dari proses alam yang diisi ulang terus menerus. Biogas merupakan campuran
gas metana (± 60%), karbon dioksida (± 38%), dan lainnya N2, O2, H2, & H2S (± 2%)
sehingga dapat dibakar seperti layaknya gas elpiji sering dipakai untuk memasak dan
penerangan.
Untuk membuat (produksi) biogas, selain peralatan, yang paling utama adalah
ketersediaan bahan baku (sampah plastik) yang terus menerus (untuk kontinuitas gas yang
dihasilkan). Hal ini sangat dimungkinkan oleh masyarakat.
BAB 3
Tujuan penelitian untuk menghasilkan alat pengolah biogas dan mengetahui hasil produksi
biogas dari sampah plastik dari alat yang dibangun.
3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat biogas minimal bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga.
Pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan baku biogas akan mengatasi beberapa masalah
yang ditimbulkan dari sampah plastik tersebut, bila dibandingkan dengan hanya dibiarkan
menumpuk tanpa pengolahan.
a. Pendidikan
b. Peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang pemanfaatan
sampah plastik sebagai penghasil energi alternatif.
c. Masyarakat
d. Lingkungan
METODE PENELITIAN
4.1. Tahapan Penelitian
Penelitian ini diawali dari perencanaan dan perancangan alat yang akan dibangun. Tahap
kedua adalah mempersiapkan peralatan untuk mempabrikasi alat dan menyediakan bahan.
Tahap ketiga adalah membangun alat pengolah biogas dan tahap akhir adalah melakukan uji
coba alat, penggunaan alat, pengambilan data dan membuat kesimpulan. Adapun tahapan
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
4.2. Bahan dan Alat Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. Kaleng
3. Pipa besi
4. Lem besi
5. Lakban hitam
6. Botol kaca
7. Kompor portable
8. Gas portable
9. Lap/kain
Nama Harga
Pipa Besi Rp. 30.000
Lem Besi Rp. 20.000
Gas Portable Rp. 25.000
Lakban Hitam Rp. 5000
Total : RP. 80.000
Jadi, modal yang dibutuhkan untuk membuat alat biogas adalah Rp. 80.000
2. Palu
3. Timbangan
4.3. Prosedur Kerja
Cara pembuatan alat biogas adalah sebagai berikut :
4. Timbang sampah plastik dan masukkan sampah plastik tersebut ke dalam kaleng, lalu
6. Kemudian simpan kaleng di atas kompor, lalu letakkan botol kaca di ujung pipa
8. Nyalakan kompor
9. Tunggu ± 30 menit
BAB 5
5.1. Kesimpulan
Hasil yang didapatkan bahwa ternyata dapat menghasilkan gas, namun gas yang dihasilkan
tidak terlalu banyak. Hasil gas tersebut sangat baik untuk pembakaran karena menghasilkan
panas yang tinggi, dan tidak berasap.
Jika kita terus mengolah sampah plastik ini menjadi BBM, maka sampah plastik yang
menumpuk lama kelamaan akan berkurang dan lingkungan kita menjadi bersih. Kebersihan
sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan lingkungan sekitar. Dalam Islam ada hadis yang
berbunyi ‘Annadhofatu Minal Iman’ yang artinya ‘Kebersihan adalah Sebagian dari Iman’.
Sehingga, dengan memanfaatkan alat biogas ini kita dapat mengurangi sampah plastik,
menghasilkan energi alternatif, dan menjaga lingkungan agar tetap bersih.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan pengujian dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk menghasilkan produk gas yang lebih besar diperlukan volume kaleng pencerna
2. Komposisi bahan baku dan pembantu harus diperhatikan sebaik mungkin agar hasil