Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Membuat

Biogas dari Eceng Gondok

Oleh:

Ajeng Samrotu Sa’adah Putri Herlina


Desi Triani Nurramadhani Putri Suci Nurani
Dinda Rizki Febriani Rheina Fitriyani
Nadira Silmi Alifah Sekar Aulia Fausta
SMA AL MA’SOEM
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, energi menjadi permasalahan
yang sulit dihadapi. Menipisnya sumber
cadangan minyak dan emisi bahan bakar
menyebabkann kenaikan harga bahan bakar.
Maka kami terdorong untuk melakukan
praktikum untuk lebih menggali energi alternatif.
Salah satunya biogas yang dihasilkan dari proses
biodigestre dari bahan baku Eceng Gondok yang
akan kami beri judul sebagai “PEMANFAATAN
ECENG GONDOK MENJADI BIOGAS”.
TUJUAN
• Mengetahui asal usul eceng gondok dapat
menghasilkan gas untuk biogas.
• Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
biogas yang dibuat
• Dapat mempraktikan membuat biogas
dengan mandiri.
• Diharapkan siswa mengerti dan
mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari
TEORI
Pengertian Biogas
Biogas yaitu gas yang diproduksi dari
sistem penguraian bahan baku organik yang
menjadi atas bantuan mikroorganisme secara
anaerobic/tanpa adanya udara.
Biogas terdiri dari gas CO2 metana.
Penggunaan biogas biasanya dijadikan bahan
bakar kendaraan, selain itu juga digunakan
untuk menghasilkan listrik.
Pengertian Eceng Gondok
Eceng gondok (Eichhornia carsspes) adalah taman
yang hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar
dalam tanah.

Kandungan Eceng Gondok


Eceng gondong mengandung calsium (Ca),
magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), chlorida (Cl),
cupper (Cu), Mangan (Mn), Ferum (Fe).
Kandungan senyawa penting tadi terdapat di seluruh
organ tanaman dari akar sampai daun dapat dimanfaatkan
sebagai bahan biogas.
KOMPOSISI BIOGAS
Biogas dihasilkan pada langka oksigen :

± 60% CH4 (metanol), ± 38% CO2 dan ± 2%


Na, O2, H2 dan H2S. Perbandingan eceng
gondok (KG), air (L) dan waktu (DD) adalah
2 : 4 : 3 (KG : AIR : DD)
Proses Pembusukan Eceng
Gondong
Pada awal pencernaan PH bahan dalam
galon akan turun hingga 6 bahkan lebih
rendah. Sebagai akibat degradasi oleh bakteri
anaerabic. Kemudian PH mulai naik oleh
perkembangan bakteri pembentukan metana,
kondisi optimal untuk bakteri ini adalah 6,8-8.
Alat dan Bahan
• Alat : • Bahan :
1. Galon 19L 1. Eceng Gondok
2. Palu 2. Air
3. Pisau
4. Papan
5. Karet Ban
6. Gunting
7. Plastik
8. Tutup Galon
9. Lem
Cara Kerja
1. Ambil eceng gondok dari kolam.
2. Bersihkan lumpur dan pisahkan akar, batang, daun. Buang daun
dan sisakan akar dan batang.
3. Potong kecil akar dan batang, tumbuk lalu cincang sampai halus.
4. Masukkan akar dan batang ke dalam galon 19L hingga memenuhi
garis paling atas galon.
5. Masukkan air hingga merendam seluruh eceng gondok di dalam
galon.
6. Tutup galon dengan tutup galon, jangan sampai eceng gondok di
dalam galon terkontaminasi zat lain (tutup rapat).
7. Tunggu hingga 3 minggu dan amati bila hasil potongan telah halus.
8. Jika eceng gondok telah halus semua (EM4 u/ mempercepat
pembusukan), buka tutup galon & tempatkan plastik dimulut galon.
9. Jika plastik mengembang, maka eceng gondok menghasilkan
biogas
GAMBAR KERJA
TABEL
Komposisi I Komposisi II
Eceng gondok 11 kg Eceng gondok 7 kg
Air ±8 liter Air ±12 liter
Waktu 14 hari Waktu 7 hari
Galon 19 liter Galon 19 liter

ANALISIS
Percobaan I : Vgas = Vplastik (tabung) EG : Air : Waktu
= ∏r2 . t 11 :8 : 14
= ∏52 . 9,5
=237, 5 ∏cm3
Percobaan II : Vgas= Vplastik (tabung) EG : Air : Waktu
= ∏r2 . t 7 : 12 : 7
= ∏(2,5)2 . 6
= 37,5 ∏cm3
HASIL
• Dalam percobaan I eceng gondok yang dipakai sebanyak 11kg eceng
gondok bagian batang dan akar yang masih kasar. Dimasukkan kedalam
galon bersih 19liter. (belum ditambahkan air)
• Eceng gondok dicincang dan dimasukkan kedalam galon secara berkala
secara 7 hari. Selama itu, galon berisi eceng gondok di tutup dengan tutup
galon khusus.

Setelah eceng gondok telah memenuhi berat yang diinginkan (11kg)


tambahkan air sebanyak ± 8liter sehingga eceng gondok terendam. Tutup
dengan plastik ringan yang dapat mengembang karena gas. Ikat
sambungan plastik dan galon dengan karet ban hingga kedap udara.
Diamkan selama 14hari. Hasilnya plastik mengembang dengan volume
237,5 ∏cm3 yang berisi gas metana yang dihasilkan dari pembusukkan
eceng gondok.
Dalam percobaan II : eceng gondok yang telah digunakan
dikurangi hingga 7kg. Eceng gondok yang dikeluarkan adalah
bagian eneng gondok yang belum membusuk. Lalu masukkan
air sebanyak ±12liter. Lakukan seperti percobaan I, dan
diamkan selama 7 hari dengan menggunakan penutup plastik
yang sama, dan ikat yang kuat. Hasil yang didapatkan dari
percobaan II yaitu gas bervolume 37,5 ∏cm3.
Berdasarkan dari percobaan II. Eceng gondok yang direndam
lebih banyak air ternyata lebih sedikit menghasilkan gas
dibandingkan percobaan I. gas yangd ihasilkan dari
percobaan I = 237,5 ∏cm3 dengan kemungkinan gas hilang
karena tutup kurang rapat, plastik bocor, gas tertahan ecen
gondok dibawah. Sedangkan percobaan kedua lebih sedikit
karena kemungkinan air yang digunakan lebih banyak, gas
eceng gondok yang sudah dipakai, dan rasio batang + akar
yang tidak sesuai kaidah
DESKRIPSI
• Biogas eceng gondok mempunyai tekanan lebih kecil dari pada gas.
• Biogas eceng gondok lebih ramah lingkungan dari pada elpiji.
• 1 m3 biogas= 0,8 L bensin
• Kandungan metana di biogas lebih besar dari pada LPG.
• Proses pembuatan biogas eceng gondok terbilang cukup rumit dibandingkan
LPG.
• Dengan kandungan metana yg tinggi,bila terjadi kebocoran dampak bagi
kesehatan lebih buruk dibandingkan LPG. Walaupun pada akhirnya banyak
unsur tersebut akan hilang jika terbakar .
• Penggunaan biogas eceng gondok dapat mengurangi eksploitasi minyak
bumi.
• Peluang kebakaran / meledak dari biogas lebih kecil dari pada LPG.
• Eceng gondok dapat ditemukan dimana mana dari pada minyak bumi yg
terbatas.
• Dengan kandungan 55%-75% metana di biogas,dampaknya adalah efek
rumah kaca.
• Dengan menggunakan eceng gondok dapat membantu petani mengurangi
hama atau gulma tanaman yaitu eceng gondok .
KESIMPULAN
Setelah kita melakukan berbagai macam percobaan dan penelitian dalam
menciptakan biogas dengan bahan dasar eceng godok tersaebut selama
kurang lebih 21 hari, dapat kami peroleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas.
2. Eceng gondok termasuk tanaman yang mudah, tidak perlu syarat-
syarat khusus agar eceng gondok dapat hidup dan tumbuh.
3. Pengolahan eceng gondok menjadi biogas memberikan manfaat yang
positif bagi masyarakat, karena bisa menjadi bahan bakar alternatif
yang murah dan efesien.
Pemanfaatan eceng gondok sangat banyak salah satunya berupa
pemanfaatan eceng gondok menjadi biogas yang menjadi bahan bakar
alternatif. Pemanfaatan eceng gondok tidak akan merugikan, selain dapat
membantu menyerap racun di perairan, dapat juga dimanfaatkan untuk
pengolahan menjadi biogas yang nantinya dapat membantu masyarakat
sekitar. Eceng gondok bukan lagi dikenal sebagai tanaman yang
merugikan namun dapat bernilai ekonomis bila pemanfaatan tepat guna.
SARAN
Terdapat beberapa kesalahan saat kami mengerjakan
projek. Seperti:
• Eceng gondok tidak tercingcang halus
• Tidak menambahkan EM4 atau kotoran sapi untuk
pembusukan
• Adanya kebocoran plastik
Maka kami menyarankan untuk mencingcang lebih halus
eceng gondok,menambahkan kotoran sapi/EM4,dan pada saat
dilakukan pengukuran volume biogas sebaiknya dilakukan cek
kebocoran pada rangkaian alat.
Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk mengetahui
pengaruh lamanya fermentasi terhadap biogas dihasilkan
beserta kandungan gas metananya.
HASIL
AKHIR
SETELAH
DIDIAMKAN
SELAMA
SATU BULAN
DENGAN 2
KALI
PERCOBAAN

Anda mungkin juga menyukai