OLEH :
DUKE BRAYEN R
061740411517
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan begitu banyak terimakasih atas bimbingan dari ibu Endang Supraptiah
S.T.,M.T.
Semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi para
pembaca, Meskipun makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, Sehingga untuk
ke depannya makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami percaya tetap
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran
dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
Salah satu isu global yang sering diperbincangkan masyarakat Indonesia dan
dunia adalah mengenai krisis energi dan pemanasan global. Krisis energi yang
dampaknya langsung bisa dirasakan adalah tingginya harga bahan bakar. Hal ini
didorong oleh kenyataan bahwa kebutuhan (konsumen) terhadap bahan bakar
semakin meningkat dengan pesat, sementara itu sumbernya makin berkurang. Sebagai
konsenkuensi logis, tanpa bahan baku energi kehidupan ini tidak ada. (Prasetyo,
2011)
Oleh karenanya kita membutuhkan sumber energi alternatif serta ramah
lingkungan yang dapat kita manfaatkan guna mencukupi energi yang semakain
menipis, misalnya energi fosil yang diperkirakan beberapa puluh tahun kedepan akan
habis. (Prasetyo, 2011)
Salah satu alternatif yang perlu dimanfaatkan adalah biogas, yang
pemanfaatannya masih belum maksimal. Padahal biogas memilki potensi energi
yang cukup besar untuk kehidupan, jika kita tahu bagaimana mengelolanya.
(Prasetyo, 2011)
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Selain itu
,perkembangan enceng gondok yang sangat cepat membuat tanaman ini dengan cepat
menutup permukaan air, enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
untuk produksi biogas. Enceng gondok atau Eichhornia crassipes adalah gulma
pengganggu bagi perairan, tanaman ini sangat cepat berkembang. Walaupun enceng
gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam
menangap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan enceng
gondok yang melaporkan dalam waktu 24 jam, enceng gondok mampu menyerap
logam Cadium (Cd) 1,35 mg/gram, Mercurri (Hg) 1,77 mg/gram dan Nikel (Ni) 1,16
mgram/gram tetapi, bila logam-logam itu tercampur dengan logam lainnya maka daya
serabnya akan sedikit berkurang umumnya enceng gondok dapat secara maksimal
menyerap polutan pada Ph ialah 7, selain dapat menyerap polutan enceng gondok
juga mampu menyerap residu peptisida. (Renilaili, 2015)
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu biogas dan apa saja kandungan didalam biogas?
b. Bagaimana proses pembuatan biogas dari enceng gondok?
c. Apa limbah yang dihasilkan dari biogas?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengembangkan pemanfaatan eceng gondok sebagai energi
alternatif
b. Untuk menentukan langkah yang tepat dan efesien dalam pengolahan
biogas dari enceng gondok
BAB II
ISI
Biogas adalah bahan bakar yang bersih karena tidak menghasilkan asap
(seperti halnya kayu, arang), sehingga alat-alat dapur dapat tetap bersih selama
digunakan, dan berfungsi sebagai bahan bakar minyak atau gas alam pengganti yang
unggul. Sebagian petani telah mulai membuat biogas untuk kebutuhan rumah
tangganya, dengan menggunakan limbah tanaman dan kotoran ternak. Kandungan
kedua bahan tersebut kaya sumber gas Methane (CH4) yang memiliki daya bakar
yang sangat baik. Dengan penggunaan biogas sederhana, para petani ternak tidak
perlu bekerja keras dan tetap dapat menghemat uang. Sekalipun demikian, di
wilayah yang terlalu dingin (kurang dari 15C) dan terlalu panas (di atas 37 C),
terdapat sedikit masalah dalam memproduksi biogas, karena gas lebih bagus
diproduksi pada suhu 32-37 C. (Roosganda Elizabeth dan S. Rusdiana, 2011)
Umumnya pembuatan biogas dilakukan dalam alat yang disebut digester yang
kedap udara, sehingga proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme dapat
berjalan secara optimal.
Keuntungan dalam memproduksi biogas ini antara lain (Anton, 2011) energi
yang dihasilkan adalah energi yang bersih dan dapat diperbaharui dan bahan bakar
yang dihasilkan berkualitas tinggi. Secara lingkungan, keuntungan yang diperoleh
mengurangi polusi udara.
Metode yang digunakan dalam pembuatan biogas ini adalah dengan cara
fermentasi anaerob.
Volume
Komposisi Biogas
No. (%EG:%KS ) (liter)
1. 100:0 75.3
2. 75:25 42.7
3. 50:50 30.4
4. 25:75 20.8
5. 0:100 14.2
Komposisi
No. pH
(%EG:%KS )
1. 100:0 7.75
2. 75:25 7.62
3. 50:50 6.53
4. 25:75 4.87
5. 0:100 4.2
Biogas memang pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai energy alternatif
, selain murah, biogas sangat ramah lingkungan ,limbah yang dihasilkan selama
prosesproduksi biogas juga masih dapat dimanfaatkan, hasil samping biogas
berupa limbah enceng gondok yang bercampur denga kotoran sapi dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Pupuk organik yang dihasilkan,
mengandung unsur hara yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah
dengan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi, tanah, pupuk kompos yang
dihasilkan ini lebih efisien dan tidak membutuhkan lahan yang luas tetapi hasilnya
cukup baik dan berkualitas. (Renilaili, 2015)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Semakin banyak perbandingan enceng gondok yang dipakai, maka semakin
besar volume biogas yang didapat.
pH campuran tergantung dari banyaknya enceng gondok yang dipakai, makin
banyak enceng gondok yang dipakai maka semakin tinggi pH campuran yang
terjadi.
2. Saran
Memberikan masukan kepada pemerintah agar dapat mensosialisasikan biogas
yang berbahan dasar tanaman eceng gondok kepada masyarakat, dan ada
penelitian lebih lanjut tentang komposisi bahan pembuatan biogas dari
tanaman eceng gondok untuk diperoleh hasil yang lebih baik.
Sebaiknya Pembuatan biogas berbahan baku eceng gondok dapat terealisasi
dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anton. 2011. Bahan Bakar Gas yang Ramah Lingkungan. Makalah Penelitian.
Panggih. 2012. Produksi Biogas dari Enceng Gondok. Skripsi Teknik Kimia, ITS.
Surabaya.
Renilaili, 2015, Eceng Gondok Sebagai Biogas yang Ramah Lingkungan, Jurnal
Ilmiah TEKNO Vol.12 No.1, April 2015: 1 – 10