Suyitno
Agus Sujono
Dharmanto
TEKNOLOGI BIOGAS
Pembuatan, Operasional, dan Pemanfaatan
Oleh : Suyitno
Agus Sujono
Dharmanto
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2010
1. Teknik I. Judul
Kata Pengantar
Biogas dikembangkan
merupakan bahan bakar gas yang sangat menarik untuk
karena dapat diperbaharui dan dapat dibuat sendiri
dengan teknologi yang tidak terlalu rumit. Selain
diperoleh bahan bakar biogas, hasil samping biodigester juga dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk. Dari aspek ekonomi, besar kecilnya
biaya teknologi biogas sangat tergantung pada bahan baku dan
bahan pembuatan biodigester. Secara umum teknologi biogas akan
sangat ekonomis jika bahan baku berupa bahan organik dapat
diperoleh secara murah dan biodigester dibuat dengan
memanfaatkan material lokal. Oleh karena itu, beberapa
pengetahuan dasar dan praktis yang disajikan dalam buku ini
perlu dipelajari sebelum membuat, mengoperasikan, dan
memanfaatkan biogas supaya diperoleh hasil yang baik.
Buku Teknologi Biogas: Pembuatan, Operasional, dan
Peman-faatan ini disusun atas dasar pengalaman penelitian
laboratorium dan lapangan, sehingga terdapat keseimbangan
antara aspek teknis dan teoritis. Buku ini secara khusus ditujukan
pada para pegiat teknologi biogas, dosen, mahasiswa S1,
mahasiswa pasca sarjana, peneliti bi-dang energi, peneliti bidang
pertanian dan peternakan, dan masyara-kat pengguna biogas.
Buku ini dikemas secara padat dan difokuskan pada teknologi
energi biogas. Buku ini disusun menjadi enam bab, yaitu sumber
energi biogas, biodigester, teknik pencucian biogas, dasar-dasar
pembakaran, biogas untuk rumah tangga, dan pembangkit listrik
tenaga biogas. Beberapa contoh dan soal diberikan pula dalam buku
ini supaya memudahkan pembaca untuk memahaminya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh
civitas akademika Universitas Sebelas Maret-UNS Surakarta. Terima
kasih penulis tujukan kepada Balitbang Jateng, DP2M DIKTI, dan
Pesantren Wirausaha Abdul Rahman bin Auf Klaten atas kesempatan
dan dukungan pendanaan selama penelitian teknologi biogas ini.
Selanjutnya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
sempurnanya buku ini. Silakan kontak email penulis di suyitno@
gmail.com. Semoga apa yang tersaji dalam buku ini dapat
memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan teknologi
energi di Indonesia. Amiin.
Surakarta, Oktober 2009
Penulis
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
Bab 1 Sumber Energi Biogas 1
1.1 Pendahuluan 1
1.2 Bahan Penghasil Biogas 3
1.3 Bahan Baku Pembuatan Biogas 4
1.4 Komposisi Biogas 8
1.5 Teknik Pemanfaatan Biogas 10
2.1 Pendahuluan 13
bab 2 Biodigester 13
2.2 Jenis-Jenis Biodigester 14
2.3 Komponen Utama Biodigester 18
2.4 Kondisi Biodigester yang Baik 21
2.5 Proses Biologis Terbentuknya Biogas 24
2.6 Perancangan Biodigester 26
bab 3 Teknik Pencucian Biogas 33
3.1 Pencucian Biogas dari Unsur H2O 34
3.2 Pencucian Biogas dari Unsur H2S 35
3.3 Pencucian Biogas terhadap H2S dengan Iron chelated
solution (Kwartiningsih, 2006) 38
bab 4 Dasar-dasar Pembakaran 43
4.1 Entalpi Pembentukan, Entalpi Pembakaran, Panas Reaksi 43
4.2 Nilai Kalor (Heating Value, HV) 48
4.3 Pembakaran Stoikiometri 49
4.4 Perbandingan Udara Bahan Bakar 50
4.5 Analisis Teoritis Pembakaran Biogas 52
bab 5 Biogas untuk Rumah Tangga 55
5.1 Aplikasi Biogas di Sektor Rumah Tangga 55
5.2 Merancang Reaktor Biogas untuk
Kompor Rumah Tangga 56
5.3 Analisis Unjuk Kerja Kompor 59
bab 6 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas 63
6.1 Dasar-Dasar Motor Bakar 63
6.2 Unjuk Kerja Motor Bakar 64
6.3 Modifikasi Motor Bakar Berbahan Bakar Bensin
Menjadi Berbahan Bakar Biogas 66
6.4 Modifikasi pada Genset 70
6.5 Prinsip Kerja Generator 77
6.6 Analisa Unjuk Kerja Genset Berbahan Bakar Biogas 78
Daftar Pustaka 89
DAFTAR INDEKS 103
TENTANG PENULIS 107
-oo0oo-
Bab 1
Sumber Energi Biogas
1.1 Pendahuluan
-oo0oo-
2.1 Pendahuluan
Biodigester 15
jenis kubah tetap.
Kelebihan Kekurangan
1. Sederhana dan dapat dikerjakan 1. Bagian dalam reaktor tidak
dengan mudah. terlihat (khususnya yang dibuat
2. Biaya konstruksinya rendah. di dalam tanah) sehingga jika
3. Tidak terdapat bagian yang terjadi kebocoran tidak segera
terdeteksi.
bergerak.
2. Tekanan gas berfluktuasi dan
4. Dapat dipilih dari material yang
tahan karat. bahkan fluktuasinya sangat
5. Umurnya panjang. tinggi.
3. Temperatur digester rendah.
6. Dapat dibuat di dalam tanah
sehingga menghemat tempat.
Padatan
keluar
Buih
center Pengarah
(Sasse, 1988).
Dari segi aliran bahan baku untuk reaktor biogas, biodigester
dibedakan menjadi:
1. Bak (batch). Pada biodigester jenis bak, bahan baku ditempatkan
di dalam suatu wadah (bak) dari sejak awal hingga selesainya
proses digestion. Biodigester jenis ini umumnya digunakan pada
tahap eksperimen untuk mengetahui potensi gas dari limbah
organik atau digunanakan pada kapasitas biogas yang kecil.
2. Mengalir (continuous). Untuk biodigester jenis mengalir, aliran
bahan baku dimasukkan dan residu dikeluarkan pada selang
waktu tertentu. Lamanya bahan baku berada dalam reaktor
digester disebut waktu retensi (retention time/RT).
Dilihat dari segi tata letak penempatan, biodigester dibedakan
menjadi:
1. Seluruh biodigester di atas permukaan tanah. Biasanya biodigester
jenis ini dibuat dari tong-tong bekas minyak tanah atau aspal.
Kelemahan tipe ini adalah volume yang kecil, sehingga biogas
Biodigester 17
yang dihasilkan hanya mampu digunakan untuk kebutuhan
sebuah rumah tangga (keluarga). Kelemahan lain adalah
kemampuan material yang rendah untuk menahan korosi
sehingga tidak tahan lama. Untuk pembuatan skala besar,
biodigester jenis ini jelas memerlukan luas lahan yang besar juga.
2. Sebagian tangki biodigester diletakkan di bawah permukaan
tanah. Biasanya biodigester ini terbuat dari campuran semen,
pasir, kerikil, dan kapur yang dibentuk seperti sumur dan ditutup
dari plat baja atau konstruksi semen. Volume tangki dapat dibuat
untuk skala besar ataupun skala kecil sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Kelemahan pada sistem ini
adalah jika ditempatkan pada daerah yang memiliki suhu rendah
(dingin), suhu dingin yang diterima oleh plat baja merambat ke
dalam bahan baku biogas, sehingga menghambat proses
bekerjanya bakteri. Ingat kembali bahwa bakteri akan bekerja
secara optimum pada temperatur tertentu saja.
3. Seluruh tangki biodigester di letakkan di bawah permukaan tanah.
Model ini merupakan model yang paling popular di Indonesia,
dimana seluruh instalasi biodigester dibuat di dalam tanah dengan
konstruksi yang permanen. Selain dapat menghemat tempat atau
lahan, pembuatan biodigester di dalam tanah juga berguna untuk
mempertahankan temperatur biodigester stabil dan mendukung
pertumbuhan bakteri methanogen. Kekurangannya adalah jika
terjadi kebocoran gas dapat menyulitkan untuk memperbaikinya.
Biodigester 19
reaktor biogas yang besar dan sistem kontinu, karena umumnya
digester dibuat dari material yang tidak tahan pada tekanan yang
tinggi supaya biaya pembuatan biodigester tidak mahal.
2. Sistem pengaduk. Pada digester yang besar, sistem pengaduk
menjadi sangat penting. Untuk digester kecil misalnya digester
untuk 3-5 sapi, sistem pengaduk dapat ditiadakan. Tujuan dari
pengadukan adalah untuk mengurangi pengendapan dan
menyediakan populasi bakteri yang seragam sehingga tidak
terdapat lokasi yang ‘mati’ dimana tidak terjadi proses digestion
karena tidak terdapat bakteri. Selain itu dengan pengadukan
dapat mempermudah pelepasan gas yang dihasilkan oleh
bakteri menuju ke bagian penampung biogas. Pengadukan
dapat dilakukan dengan:
• pengadukan mekanis yaitu dengan menggunakan poros
yang dibawahnya terdapat semacam baling-baling dan
digerakkan dengan motor listrik secara berkala.
• Mensirkulasi bahan dalam digester dengan menggunakan
pompa dan dialirkan kembali melalui bagian atas
biodigester.
Pada saat melakukan proses pengadukan hendaknya dilakukan
dengan pelan. Sebagaimana diketahui bahwa tumbuhnya bakteri
membutuhkan media yang cocok. Media yang cocok sendiri
terbentuk dari bahan organik secara alami dan membutuhkan waktu
tertentu (ingat kembali retention time) sehingga pengadukan yang
terlalu cepat dapat membuat proses digestion justru terhambat. Tidak
ada panduan yang pasti seberapa lambat pengadukan dilakukan
dan bagaimana frekuensinya karena proses pengadukan sangat
tergantung dari bahan baku yang digunakan. Untuk bahan baku
yang larut dengan air dan tidak membentuk stratifikasi justru tidak
diperlukan adanya pengadukan.
Biodigester 21
35–37oC. Bakteri ini dapat berkembang pada negara-negara
tropis seperti di Indonesia. Untuk itu kondisi biodigester yang
dibangun di Indonesia tidak perlu dipanasi. Biodigester yang
dibangun di dalam tanah juga mempunyai keuntungan
tersendiri, yaitu temperatur dalam biodiegester cenderung
konstan sehingga baik untuk pertumbuhan bakteri.
Temperatur dimana bakteri ini bekerja secara optimum
adalah pada 35-45oC. Waktu penyimpanan (retention time, RT)
dalam biodigester adalah lebih dari 30-60 hari.
c. Bakteri fermentasi thermophilic yang hidup pada temperatur
optimum 53–55oC. Bakteri yang berkembang pada temperatur
tinggi umumnya digunakan hanya untuk mengurai material,
bukan untuk menghasilkan biogas. Waktu penyimpanan (RT)
dalam digester adalah lebih dari 10-16 hari.
Temperatur minimum supaya bakteri berkembang selama
proses fermentasi anaerob khususnya pada biodigester yang tidak
dipanasi adalah 15oC (Uli Werner, 1989). Biodigester yang beroperasi
pada temperatur di bawah 15oC hanya diperoleh biogas yang
jumlahnya terbatas sehingga sangat tidak ekonomis. Oleh karena itu,
pada daerah yang dingin, pada saat membuat biodigester perlu
diperhitungkan adanya pemakaian bahan penyekat panas.
1. Derajat keasaman (pH) dalam biodigester. Bakteri alami pengurai
bahan organik dapat berkembang dengan baik pada keadaan yang
agak asam, yaitu pH antara 6,6 – 7,0. Beberapa peneliti lain
menyarankan bahwa untuk produksi biogas yang optimum
diperlukan kondisi yang agak basa dengan pH antara 7-8,5. Namun
demikian perbedaan tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena
selama proses fermentasi anaerob, pH dalam biodigester akan berada
angka pH sekitar 7. Selain itu, derajat keasaman (pH) dalam
biodigester sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang berupa bahan
organik. Karena pada tahap awal fermentasi dapat terbentuk asam,
maka pH akan turun. Beberapa peneliti
Biodigester 23
titik optimum apabila konsentrasi bahan kering terhadap air
adalah 0,26 kg/L. Pada umumnya proses pencampuran antara
bahan organik dan air berkisar antara 1:1 sampai 1:2.
4. Pengadukan (lihat di sub bab 2.3)
5. Pengaruh starter. Starter yang mengandung bakteri methanogen
diperlukan untuk mempercepat proses fermentasi anaerob.
Beberapa jenis starter antara lain:
• Starter alami, yaitu lumpur aktif seperti lumpur kolam ikan,
air comberan atau cairan septic tank, sludge, timbunan
kotoran, dan timbunan sampah organik. Kotoran sapi juga
merupakan starter alami yang baik karena secara alami
karena kaya akan bakteri metana.
• Starter semi buatan, yaitu dari fasilitas biodigester dalam
stadium aktif.
• Starter buatan, yaitu bakteri yang dibiakkan secara
laboratorium dengan media buatan.
Asam Asetat,
Bahan H 2, dan CO2
organik, Biogas:
karbohidrat, Gas Metana
lemak, dan Asam Propionik Gas CO2
protein Asam Butirik Asam Asetat
Alkohol
Senyawa lain
Biodigester 25
perubahan temperatur sekitar 2-3oC. Kisaran pH adalah 6,5-7,5.
Pada akhir metabolisme dihasilkan CH4 dan CO2 dari gas H2, CO2
dan asam asetat yang dihasilkan pada tahap pengasaman. Perlu
diketahui bahwa pada kotoran sapi terdapat banyak bakteri
metana sehingga sangat baik untuk starter.
Biodigester 27
28
Tabel 2.3 Perkiraan produksi biogas dari berbagai kotoran hewan pada temperatur
digester 22-27oC (Uli Werner, 1989)
Jenis kotoran Sapi (bobot 200-300 kg) Kerbau (bobot 300-450 kg) Babi (bobot 50-60 kg)
Produksi Produksi gas Produksi Produksi gas Produksi Produksi gas
kotoran (m3/ hari) Kotoran (m3/ hari) kotoran (m3/ hari)
Teknologi Biogas: Pembuatan, Operasional dan Pemanfaatan
(kg/ hari) RT=60 RT=80 (kg/ hari) RT=60 RT=80 (kg/ hari) RT=60 RT=80
Hanya kotoran
(basah), lantai tidak 0,3- 0,45-
berubin (rugi-rugi 9-13 0,45 0,35-0,5 14-18 0,54 0,3-0,62 - - -
10%)
Kotoran dan urine, 20-30 0,35- 0,45- 30-40 0,45-0,6 0,54- 2,5-3,0 0,12- 0,15-
lantai beton 0,51 0,61 0,71 0,14 0,18
Kotoran stabil 0,45- 0,53- 0,55- 0,63-
(kotoran + 2 kg 22-32 32-42 - - -
0,63 0,73 0,74 0,89
pakan), lantai beton
Gy
Untuk 1 L 0,02 0,025 0,02 0,024 0,05 0,06
kotoran/ hari
Untuk 1 kg 0,022 0,027 0,022 0,026 - -
kotoran/ hari
Jumlah material organik dan air yang ditambahkan ke dalam
digester setiap hari merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
digester jenis kontinu. Pemasukan material organik dan air yang
terlalu banyak dapat mengganggu kinerja digester, yaitu turunnya pH.
Tabel 2.4 Perkiraan produksi biogas dari beberapa jenis kotoran
Jenis kotoran Perkiraan produksi biogas (m3) per kg kotoran
Sapi/kerbau 0,023-0,04
Babi 0,04-0,059
Unggas 0,065-0,116
Manusia 0,02-0,028
Kuda 0,02-0,035
Domba/Kambing 0,01-0,031
Jerami padi 0,017-0,028
Jerami jagung 0,035-0,048
Rumput 0,028-0,055
Rumput gajah 0,033-0,056
Bagase 0,014-0,019
Sayuran 0,03-0,04
Alga 0,038-0,055
Biodigester 29
2. Untuk RT = 60 hari diperkirakan produksi biogas adalah 0,45-
0,63 m3/hari (lihat Tabel 2.3).
3. Misalkan untuk perhitungan logis diperkirakan untuk RT = 60,
besarnya produksi biogas adalah 0,5 m3/hari. Sehingga
besarnya Gy dapat dihitung:
0,5 m3 biogas
hari 0,02 m
3
biogas/kg kotoran
Gy
kg kotoran
25
hari
4. Untuk total 6 ekor sapi diperoleh kotoran = 150 kg kotoran per
hari. Jumlah kotoran ini yang akan dimasukkan ke dalam
digester.
5. Selain kotoran, ke dalam digester ditambahkan air sebanyak
150 L atau setara dengan 150 kg.
6. Jumlah total kotoran + air adalah Sd = 300 kg/hari.
7. Sehingga volume digester yang dibutuhkan untuk RT = 60
adalah:
Vd Sd xRT
V 300 kg x60 hari
d hari
Vd 18000 kg
V 18000 kg = 16,4 m3
d 3
1100 kg/m
Biodigester 31
Soal Bab II:
2.1 Jelaskan jenis-jenis biodigester.
2.2 Jelaskan kondisi apa saja yang mempengaruhi kinerja digester
dan jelaskan juga bagaimana pengaruhnya.
2.3 Jelaskan proses-proses biologis terbentuknya biogas dari
bahan organik.
2.4 Hitunglah ukuran dari biodigester dan ukuran penampung
biogas untuk menghasilkan biogas dengan jumlah sapi 50
ekor dan RT = 80 hari.
2.5 Bandingkan ukuran dari biodigester dan ukuran dari
penampung biogas untuk peternakan:
a. 100 ekor sapi
b. 100 ekor kerbau
c. Kotoran dari 100 manusia
-oo0oo-
Dimana:
M adalah massa absorben awal [g]
a1
M
a2 adalah massa absorben akhir [g]
∆t adalah selang waktu pengambilan data [detik]
Q biogas adalah debit (laju aliran volume biogas) [m3/detik]
Ai r masuk
Pencucian or
Reakt
Kompresor
Bi ogas
masuk Air ke
regenerasi
Gambar 3.3 Diagram alir proses pencucian biogas dari H2S dan H2O
(diadaptasi dari Kwartiningsih, 2006)
No Senyawa o o (kJ/kmol)
h f (kkal/kmol) hf
1. CO -94.030 -393.520
2(g)
6. SO -70.200 -293.790
2(g)
7. CH OH -60.00 -251.100
3 (l)
8. NH -11.000 -46.040
3(g)
9. C H OH -66.200 -277.050
2 5 (l)
12. C (grafit) 0 0
13. O 0 0
2
14. H 0 0
2
15. N 0 0
2
16. O 249.170
17. H 217.990
18. N 472.650
Dasar-dasar Pembakaran 45
No Senyawa o o
h f (kkal/kmol) h f (kJ/kmol)
19. NO 90.590
22. CH 52.280
2 2(g)
23. CH -84.680
2 6(g)
24. CH 20.410
3 6(g)
25. CH -103.850
3 8(g)
26. CH -126.150
4 10(g)
27. CH -146.440
5 12(g)
28. CH -208.450
8 18(g)
29. CH -249.910
8 18(l)
§ o ·
hP ¨ hf 900 hT 298 ¸
hT
©
¹CO2
hP
393.520
37.405 9.364 =-365.479 kJ/kmol
§ · ½
°§ o · o °
hR ®¨hf 'hf ¸ 0,5¨hf 'hf ¸ ¾ (4.11)
©
¹CO °
¨ , ¸
° © 0 ¹
O2
hR
¯
®¨hf hT 298
¸ 0,5
¿ ¾
hT
h T 400 h T 298
400
§ o · ½
¯© ¹CO O
2 ¿
hR
110.520
11.644 8.669
0,5
11.711 8682
hR 106 .031 kJ/kmol
Sehingga:
•
Qcv = −365.479 - (- 106.031)= -259.449 kJ/kmol (CO)
Catatan:
•
Dasar-dasar Pembakaran 47
4.2 Nilai Kalor (Heating Value, HV)
Nilai kalor (HV) adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika
suatu bahan bakar dibakar secara sempurna dalam suatu proses
aliran tunak (steady) dan produk dikembalikan lagi ke keadaan dari
reaktan. Besarnya nilai kalor dari suatu bahan bakar sama dengan
harga mutlak dari entalpi pembakaran bahan bakar.
Nilai Kalor = ∆Hc (4.12)
Dimana m adalah massa uap air dan hfg adalah entalpi penguapan
uap air.
Tabel 4.2 Nilai kalor dan massa jenis beberapa bahan bakar
Bahan Bakar HHV LHV Massa Jenis
(MJ/kg) (MJ/kg) (kg/m3)*
Karbon monoksida (CO) 10,9 10,9 1,165
Metana (CH4) 55,5 50,1 0,667
Gas alam 42,5 38,1 0,708
Propana (C3H8) 48,9 45,8 1,833
Bensin (umumnya adalah oktana C8H18) 46,7 42,5
Solar (Umumnya adalah dodekana 45,9 43,0
C H )
12 26
Dasar-dasar Pembakaran 49
Tabel 4.3 Temperatur penyalaan sendiri untuk berbagai jenis bahan
bakar
No Jenis Bahan Bakar Temperatur Penyalaan Sendiri (oC)
1. Bensin 260
2. Karbon 400
3. Hidrogen 580
4. CO 610
5. CH4 630
6. Minyak Tanah 230
metana udara
AFR
stoikiometri
Jawab:
a. Pembakaran metana dengan oksigen.
CH4 2 O2 o CO2 2H2O
, , (4.17)
metana oksigen
AFR 2x32 4,0
stoi
(4.18)
1x(12 4)
b. Pembakaran metana dengan udara
AFR 2x 17,2
stoi (4.20)
32 3,76x28
1x(12 4)
Catatan:
Dari persoalan sederhana ini terlihat bahwa untuk membakar metana
secara sempurna, maka massa oksigen yang dibutuhkan jauh lebih
Dasar-dasar Pembakaran 51
sedikit dari massa udara yang dibutuhkan. Hal ini terjadi karena udara
mengandung 79% nitrogen (N2) yang tidak ikut dalam pembakaran.
ebiogas
Volum
25 AFR_stoikiometri
)
AFR (kg udara/kg biogas)
10
dingan(
20 Rasio volume udara dan biogas_stoikiometri
Perban
volume
udara/
8
15 6
10 4
2
5
0
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Konsentrasi CH4 dalam Biogas
Dasar-dasar Pembakaran 53
pula apakah pembakaran tersebut termasuk pembakaran
kaya, stoikiometri, atau miskin.
(Catatan: hati-hati dengan definisi AFR adalah perbandingan
massa dan bukan perbandingan volume).
4.5 Jika pembakaran biogas dengan kadar 50% CH4 + 50% CO2
terjadi tidak secara stoikiometri, maka perkirakan jenis-jenis
gas apa yang akan akan dihasilkan.
4.6 Jelaskan bahwa dalam proses pembakaran harus memenuhi salah
satu hukum termodinamika, yaitu tentang kekekalan massa.
-oo0o-
ǻtL
Dimana mw,e adalah massa air yang diuapkan (kg). h fg adalah entalpi
penguapan dari air (J/kg). ∆tL adalah lamanya waktu air menguap (s).
∆mf = ñf Qf (5.5)
Soal Bab V:
5.1 Hitunglah kebutuhan biogas untuk keperluan memasak 10
orang jika biogas memiliki kadar CH4 60%. Hitung pula
kebutuhan kotoran dan jumlah sapi yang diperlukan.
5.2 Hitunglah kebutuhan LPG untuk keperluan memasak 10 orang
dan hitunglah harga LPG yang digunakan tersebut.
5.3 Jika dari suatu pengujian diketahui:
a. Air sebanyak 5 liter mendidih dari temperatur 27oC sampai
100oC selama 15 menit.
b. Setelah temperatur 100oC tercapai, pengujian diteruskan
selama 10 menit sehingga air yang menguap sebanyak
150 gram.
c. Selama 25 menit pengujian tersebut, jumlah biogas dengan
kadar metana 50% yang dibutuhkan adalah 0,5 m3.
Maka tentukan berapa unjuk kerja dari kompor tersebut.
-oo0oo-
dimana :
T : torsi (N.m)
N : daya poros/daya efektif (Watt)
e
Gf .Q c
dimana :
ηe : efisiensi termal efektif (%)
Ne : daya efektif (W)
Gf : jumlah BB yang dipergunakan (kg /s)
Qc : nilai kalor bahan bakar (J/kg)
Alat pencampur
yang baru
Karburator lama
Panel listrik
Tabung penampung biogas
kompresor
Reaktor
pencucian
Pressure relief
Pressure gauge
Pencucian
biogas
Kompresor
Tabung
Penampung
Genset
4,5
4,0
3,5
3,0
Torsi (Nm)
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
70%
60%
Efisiensi Volumetrik
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 200 400 600 800 1000 1200
Beban (W)
350
300
250
bmep (kPa)
200
150
100
50
0
(cc/J) Konsumsi
Bahan Bakar Spesifik 20.000 6,0
10.000
2,0
5.000
0 0,0
16%
14% Eksperimen
12% Kapadia, 2006
Efisiensi Total
10%
8%
6%
4%
2%
0%
Daftar Pustaka 91
LAMPIRAN
Tabel L.1. Nilai h (kJ/kmol) untuk berbagai gas ideal (Moran, 2006)
T (oC) CO CO HO O 2
N 2
2 2
0 0 0 0 0 0
220 6.601 6.391 7.295 6.404 6.391
230 6.938 6.683 7.628 6.694 6.683
240 7.280 6.975 7.961 6.984 6.975
250 7.627 7.266 8.294 7.275 7.266
260 7.979 7.558 8.627 7.566 7.558
270 8.335 7.849 8.961 7.858 7.849
280 8.697 8.140 9.296 8.150 8.141
290 9.063 8.432 9.631 8.443 8.432
298 9.364 8.669 9.904 8.682 8.669
300 9.431 8.723 9.966 8.736 8.723
310 9.807 9.014 10.302 9.030 9.014
320 10.186 9.306 10.639 9.325 9.306
330 10.570 9.597 10.976 9.620 9.597
340 10.959 9.889 11.314 9.916 9.888
350 11.351 10.181 11.652 10.213 10.180
360 11.748 10.473 11.992 10.511 10.471
370 12.148 10.765 12.331 10.809 10.763
380 12.552 11.058 12.672 11.109 11.055
390 12.960 11.351 13.014 11.409 11.347
400 13.372 11.644 13.356 11.711 11.640
410 13.787 11.938 13.699 12.012 11.932
420 14.206 12.232 14.043 12.314 12.225
430 14.628 12.526 14.388 12.618 12.518
440 15.054 12.821 14.734 12.923 12.811
450 15.483 13.116 15.080 13.228 13.105
460 15.916 13.412 15.428 13.535 13.399
470 16.351 13.708 15.777 13.842 13.693
480 16.791 14.005 16.126 14.151 13.988
490 17.232 14.302 16.477 14.460 14.285
T (oC) CO 2
CO HO O 2
N 2
2
500 17.678 14.600 16.828 14.770 14.581
510 18.126 14.898 17.181 15.082 14.876
520 18.576 15.197 17.534 15.395 15.172
530 19.029 15.497 17.889 15.708 15.469
540 19.485 15.797 18.245 16.022 15.766
550 19.945 16.097 18.601 16.338 16.064
560 20.407 16.399 18.959 16.654 16.363
570 20.870 16.701 19.318 16.971 16.662
580 21.337 17.003 19.678 17.290 16.962
590 21.807 17.307 20.039 17.609 17.262
600 22.280 17.611 20.402 17.929 17.563
610 22.754 17.915 20.765 18.250 17.864
620 23.231 18.221 21.130 18.572 18.166
630 23.709 18.527 21.495 18.895 18.468
640 24.190 18.833 21.862 19.219 18.772
650 24.674 19.141 22.230 19.544 19.075
660 25.160 19.449 22.600 19.870 19.380
670 25.648 19.758 22.970 20.197 19.685
680 26.138 20.068 23.342 20.524 19.991
690 26.631 20.378 23.714 20.854 20.297
700 27.125 20.690 24.088 21.184 20.604
710 27.622 21.002 24.464 21.514 20.912
720 28.121 21.315 24.840 21.845 21.220
730 28.622 21.628 25.218 22.177 21.529
740 29.124 21.943 25.597 22.510 21.839
750 29.629 22.258 25.977 22.844 22.149
760 30.135 22.573 26.358 23.178 22.460
770 30.644 22.890 26.741 23.513 22.772
780 31.154 23.208 27.125 23.850 23.085
790 31.665 23.526 27.510 24.186 23.398
800 32.179 23.844 27.896 24.523 23.714
2 2
810 32.694 24.164 28.284 24.861 24.027
820 33.212 24.483 28.672 25.199 24.342
830 33.730 24.803 29.062 25.537 24.658
840 34.251 25.124 29.454 25.877 24.974
850 34.773 25.446 29.846 26.218 25.292
860 35.296 25.768 30.240 26.559 25.610
870 35.821 26.091 30.635 26.899 25.928
880 36.347 26.415 31.032 27.242 26.248
890 36.876 26.740 31.429 27.584 26.568
900 37.405 27.066 31.828 27.928 26.890
910 37.935 27.392 32.228 28.272 27.210
920 38.467 27.719 32.629 28.616 27.532
930 39.000 28.046 33.032 28.960 27.854
940 39.535 28.375 33.436 29.306 28.178
950 40.070 28.703 33.841 29.652 28.501
960 40.607 29.033 34.247 29.999 28.826
970 41.145 29.362 34.653 30.345 29.151
980 41.685 29.693 35.061 30.692 29.476
990 42.226 30.024 35.472 31.041 29.803
1000 42.769 30.355 35.882 31.389 30.129
1020 43.859 31.020 36.709 32.088 30.784
1040 44.953 31.688 37.542 32.789 31.442
1060 46.051 32.357 38.380 33.490 32.101
1080 47.153 33.029 39.223 34.194 32.762
1100 48.258 33.702 40.071 34.899 33.426
1120 49.369 34.377 40.923 35.606 34.092
1140 50.484 35.054 41.780 36.314 34.760
1160 51.602 35.733 42.642 37.023 35.430
1180 52.724 36.406 43.509 37.734 36.104
1200 53.848 37.095 44.380 38.447 36.777
1220 54.977 37.780 45.256 39.162 37.452
Lampiran 97
T (oC) CO 2
CO HO O 2
N 2
2
1240 56.108 38.466 46.137 39.877 38.129
1260 57.244 39.154 47.022 40.594 38.807
1280 58.381 39.884 47.912 41.312 39.488
1300 59.522 40.534 48.807 42.033 40.170
1320 60.666 41.266 49.707 42.753 40.853
1340 61.813 41.919 50.612 43.475 41.539
1360 62.963 42.613 51.521 44.198 42.227
1380 64.116 43.309 52.434 44.923 42.915
1400 65.271 44.007 53.351 45.648 43.605
1420 66.427 44.707 54.273 46.374 44.295
1440 67.586 45.408 55.198 47.102 44.988
1460 68.748 46.110 56.128 47.831 45.682
1480 69.911 46.813 57.062 48.561 46.377
1500 71.078 47.517 57.999 49.292 47.073
1520 72.246 48.222 58.942 50.024 47.771
1540 73.417 48.928 59.888 50.756 48.470
1560 74.590 49.635 60.838 51.490 49.168
1580 76.767 50.344 61.792 52.224 49.869
1600 76.944 51.053 62.748 52.961 50.571
1620 78.123 51.763 63.709 53.696 51.275
1640 79.303 52.472 64.675 54.434 51.980
1660 80.486 53.184 65.643 55.172 52.686
1680 81.670 53.895 66.614 55.912 53.393
1700 82.856 54.609 67.589 56.652 54.099
1720 84.043 55.323 68.567 57.394 54.807
1740 85.231 56.039 69.550 58.136 55.516
1760 86.420 56.756 70.535 58.800 56.227
1780 87.612 57.473 71.523 59.624 56.938
1800 88.806 58.191 72.513 60.371 57.651
1820 90.000 58.910 73.507 61.118 58.363
1840 91.196 59.629 74.506 61.866 59.075
2 2
1860 92.394 60.351 75.506 62.616 59.790
1880 93.593 61.072 76.511 63.365 60.504
1900 94.793 61.794 77.517 64.116 61.220
1920 95.995 62.516 78.527 64.868 61.936
1940 97.197 63.238 79.540 65.620 62.654
1960 98.401 63.961 80.555 66.374 63.381
1980 99.606 64.684 81.573 67.127 64.090
2000 100.804 65.408 82.593 67.881 64.810
2050 103.835 67.224 85.156 69.772 66.612
2100 106.864 69.044 87.735 71.668 68.417
2150 109.898 70.864 90.330 73.573 70.226
2200 112.939 72.688 92.940 75.484 72.040
2250 115.984 74.516 95.562 77.397 73.856
2300 119.035 76.345 98.199 79.316 75.676
2350 122.091 78.178 100.846 81.243 77.496
2400 125.152 80.015 103.508 83.174 79.320
2450 128.219 81.852 106.183 85.112 81.149
2500 131.290 83.692 108.868 87.057 82.981
2550 134.368 85.537 111.565 89.004 84.814
2600 137.449 87.383 114.273 90.956 86.650
2650 140.533 89.230 116.991 92.916 88.488
2700 143.620 91.077 119.717 94.881 90.328
2750 146.713 92.930 122.453 96.852 92.171
2800 149.808 94.784 125.198 98.826 94.014
2850 152.908 96.639 127.952 100.808 95.859
2900 156.009 98.495 130.717 102.793 97.705
2950 159.117 100.352 133.486 104.785 99.556
3000 162.226 102.210 136.264 106.780 101.407
3050 165.341 104.073 139.051 108.778 103.260
3100 168.456 105.939 141.846 110.784 105.115
3150 171.576 107.802 144.648 112.795 106.972
Lampiran 99
T (oC) CO 2
CO HO O 2
N 2
2
3200 174.695 109.667 147.457 114.809 108.830
3250 177.822 111.534 150.272 116.827 110.690
-oo0oo-
c =α+βT+ γT 2 + δT 3 + εT 4
R
Persamaan ini hanya berlaku dari 300 K sampai 1000 K.
-oo0oo-
Daftar Indeks
D H
de-pressurizing 36 Derajat H2O 9, 33, 34, 35, 39, 41, 42,
keasaman 22 digester 1, 4, 5, 45, 48, 50
8, 11, 13, 14, H2S 3, 4, 8, 9, 13, 25, 33, 34,
15, 16, 17, 20, 21, 22, 25, 35, 36, 37, 38, 41, 42, 89,
26, 29, 30, 32, 57 90
digestion 13, 14, 17, 19, 20 Hemiselulosa 6, 7
hidrolisis 24, 25
E Hydrogen 8, 91
EDTA 38, 39, 40, 41, 42, 89, 91
Efisiensi 60, 66, 83, 85, 86 I
ekstraktif 24 Indeks Wobbe 9
energi 1, 2, 3, 11, 14, 43, 44,
47, 48, 49, 55, 56, 59, 60, J
69, 82, 86, 87 jagung 4, 7, 29
Energi dalam 43 Jerami 4, 7, 29
entalpi 43, 44, 46, 47, 48, 53,
61
K
equivalence ratio 51 kambing 4, 6
Kanji 6
Eter 6
kapur 18, 23
F karbon 2, 3, 25, 34, 36, 73
fermentasi 1, 3, 4, 13, 19, 21, Karburator 72
22, 23, 24, 26 Katup 19, 70, 71, 77
Fixed dome 15 kimiawi 37 kobalt 23
Floating dome 16
fuel cell 63 kompor 1, 10, 33, 56, 57, 58,
59, 60, 61 nitrogen 3, 4, 13, 23, 52
Kotoran 4, 5, 24, 32 nutrisi 19, 23
kubah apung 16
kubah tetap 15, 16 O
Kuda 29 organik 1, 2, 3, 4, 7, 8, 13, 17,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
L 29, 32, 55
Lignin 6, 7 Oxygen 8
listrik 2, 10, 20, 33, 56, 63, 64,
74, 75, 76, 81, 86, 87 P
LPG 2, 9, 55, 57, 58, 59, 61 padatan 5, 6, 13, 14, 23, 38, 40
padatan total 5, 6 Padatan
M Volatil 5
mangan 23 padi 4, 7, 29
manusia 3, 4, 6, 14, 39 panas 2, 10, 22, 43, 44, 46, 47,
Massa jenis 9 mekanis 59, 60, 66, 67, 68, 69, 73, 75
20 Metana 48
pembakaran 2, 9, 21, 33, 46,
metana 1, 8, 21, 23, 24, 25, 43, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53,
44, 50, 51, 56, 57, 61 54, 59, 64, 66, 67, 68, 69,
methanogenesis 74, 75, 86
25 Mikroba 4 pembangkit 2, 10, 33, 63, 74,
minyak tanah 2, 17, 55, 83 81
molibdenum 23 Motor pemurnian 9, 33, 34, 36
bakar 63 pencucian 3, 9, 33, 35, 36, 38,
motor bakar 10, 63, 64, 67, 70, 41, 42
71, 82, 84, 86, 87 pengaduk 20
motor bensin 49, 63, 66, 67, pengaman 19
68, 83, 85, 86 pengasaman 24, 25, 26
penyalaan 9, 49, 50, 68, 74, 76,
N 84
nikel 23 Perbandingan kompresi 67
Nilai kalor 9, 48, 56, 57 pH 22, 25, 26, 28
Nitrogen 8
Propana 48 stoikiometri 50, 51, 52, 53, 54
Protein 6
T
R tekanan 8, 15, 16, 19, 31, 43,
rasio kompresi 66, 67, 68, 71, 49, 57, 59, 64, 65, 68, 74,
75 75, 76, 82, 84
Reaktor 1, 56 Teknik Mesin 35, 81
retention time 17, 20, 21, 22, termodinamika 43, 54
26 Titik embun 9
rumah tangga 1, 10, 18, 33, 55, TMA 68, 74, 76, 77
56, 59 Torsi 10, 64, 82
Rumput 4, 7, 29 torsi 10, 64, 82, 84, 86
Transportasi 34
S treatment 2
sapi 1, 4, 5, 6, 20, 24, 26, 27,
29, 30, 32, 61 U
sayuran 4, 7 udara 1, 8, 9, 10, 13, 19, 21,
scrubber 36 25, 36, 37, 42, 49, 50, 51,
selenium 23 52, 53, 58, 59, 64, 66, 67,
Selulosa 6, 7, 8 68, 69, 70, 71, 72, 73, 75,
seng 23, 37 76, 82, 83, 86
silika gel 34, 35, 41 Unggas 29
silinder 64, 65, 70, 71, 73, 75, unjuk kerja 59, 60, 61, 64, 82,
76, 82, 83, 84 84, 86
simmering 59, 60 UNS 81, 90
slurry 18, 19, 37 urine 3, 6
SO2 9, 35 Solar
48
W
water boiling test 59
-oo0oo-
Tentang Penulis
-oo0oo-
Tentang Penulis
109