PPPTMGB“LEMIGAS”
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Volume : 1 (satu)
PEMBUATAN BIOFUEL DARI BIOMASSA SECARA KATALITIK
MENGGUNAKAN REAKTOR PUTAR TURBIN
Abstrak
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam biomassa. Namun
pemanfaatan biomassa sebagai sumber bahan baku energi belum optimal dilakukan. Biomassa
atau material apapun yang memiliki komposisi hidrokarbon tinggi seperti oli bekas, ban bekas,
Styrofoam, plastic dsb , dapat diolah menjadi bioenergy yang ramah lingkungan melalui proses
depolimerisasi dan katalis pada suhu rendah (280-330 C) pada tekanan atmosfir dengan
menggunakan reaktor putar turbin .
Pada prinsipnya bahan baku biomassa direaksikan dengan katalis seperti bentonit
ataupun aluminium silikat dalam reaktor turbin yang berputar . Metoda ini sangat efisien pada
pemanfaatan energi. Karena Suhu yang digunakan berasal dari panas reaksi dan friksi putaran
turbin . Metoda ini menghasilkan gas hydrogen yang dibutuhkan pada hidrogenasi senyawa
hidrokarbon tidak jenuh menjadi senyawa alkana. Artinya tidak membutuhkan gas hydrogen
dari luar. Produk bahan bakar minyak yang dihasilkan sangat ramah lingkungan karena sangat
sedikit mengandung sulfur dan aromatic (ultra clean fuel) dan prosesnya tidak menghasilkan
limbah atau emisi yang dapat merusak lingkungan.
Kata kunci: biomassa, solar, depolimerisasi, reaktor turbin, katalis bentonit, aluminium silica
Seiring dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi , kebutuhan energi yang
semakin meningkat serta jumlah import minyak yang semakin tinggi, menuntut para peneliti
untuk menemukan sumber bahan baku energi alternatif yang potensial dan ramah lingkungan.
Salah satu sumber bahan baku potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku energi
adalah Biomassa. Indonesia dikenal sebagai surganya sumber bahan baku biomassa. Namun
sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.
1
Data produksi tahun 2010 produksi dan area pertanian di Indonesia seperti tabel dibawah ini,
Data diatas hanya gambaran kecil saja dari total potensi biomassa di Indonesia.
Data lainnya misalnya, total limbah yang dihasilkan dari industri pengolahan minyak sawit,
kopra, tebu, padi dsb. Sekitar 1,15 milyar ton pertahun.
Sampai saat ini program bionenergi masih terfokus pada biodiesel dan bioethanol.
Kelemahan program biodiesel dan bioethanol adalah masih bertumpu pada bahan baku yang
potensial dijadikan industri makanan. Dalam istilah konservasi energi, pembuatan biodesel dan
etanol ini disebut bioenergi generasi pertama. Karena masih mengandalkan bahan baku yang
bermanfaat sebagai bahan baku makanan. Selain itu, produk bioethanol maupun biodiesel
mesti di campur dengan BBM dari fosil untuk mendapatkan spesifikasi BBM yang ditetapkan.
Artinya tidak bisa dipakai secara murni atau langsung pada mesin kendaraan .
Saat ini sedang dikembangkan pembuatan bioenergi generasi ketiga yakni pemanfaatan
limbah pertanian dan hutan ataupun biomasa sebagai sumber bahan baku energi masa depan.
Salah satu metoda yang diakui sebagai teknik pengolahan biomassa yang layak dikembangkan
di masa depan adalah teknik CPD (Catalytic Pressureless Depolymerisation) Atau proses
penguraian senyawa organic atau hidrokarbon panjang menjadi fraksi lebih kecil pada suhu
rendah dan tekanan rendah, menggunakan katalis zeolite ion exchange atau aluminium silica
. Reaktor utama yang digunakan pada proses ini adalah reaktor turbin yang berputar dengan
kecepatan tinggi (3000 rpm), yang berperan membantu proses konveksi dan difusi katalis dan
bahan baku biomassa di dalam reaktor.
Metoda CPD adalah teknik penguraian senyawa organic atau senyawa hidrokarbon pada
suhu dan tekanan rendah, menggunakan katalis dengan memakai reaktor putar turbin . Bahan
baku yang digunakan tidak hanya senyawa organic dari biomassa tetapi juga dapat berasal dari
limbah plastic bahkan ban bekas. Atau bisa juga kombinasi antara senyawa hidrokarbon
tersebut.
2
Metoda ini merupakan simulasi secara lebih cepat pembentukan minyak dalam perut
bumi yang biasanya terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun. Seperti diketahui minyak dalam
perut bumi, terbentuk karena adanya pembusukan senyawa organik , disertai gesekan,
konveksi dan difusi lapisan tanah pada senyawa organic tersebut. Dan prosesnya dibantu
dengan logam mineral dan katalis alam (clay) yang ada pada perut bumi, dalam waktu jutaan
tahun.
Kondisi Proses pembentukan minyak dalam perut bumi dapat diringkas sbb:
- Suhu 14 -19 C
- Katalis mineral, logam, tanah liat di perut bumi
- Waktu 300 jutaan tahun
- Konveksi dan difusi karena gerakan lapisan tanah
Sementara itu Metoda CPD merupakan simulasi dan rekontruksi pembentukan minyak secara
alamiah pada perut bumi dengan waktu yang dipercepat. Kondisi metoda CPD dapat dijelaskan
sbb:
- Suhu 280-330 C
- Katalis Zeolit ion exchange, bentonit, aluminium silikat
- Waktu 3-5 menit
- Konveksi dan difusi menggunakan reaktor turbin
Teknik Depolimerisasi Biomassa menjadi produk bahan bakar cair pertama kali dipatenkan oleh
Prof. Ernst Bayer dari University of Tuebingen. Kemudian teknik ini dikembangkan oleh Dr.
Cristian Koch dengan menggunakan reactor putar turbin. Dr. Cristian Koch adalah pemegang
puluhan paten , terutama bidang teknik agitator dan katalisis untuk proses biomassa menjadi
bahan bakar minyak.
Pada proses CPD, umpan yang digunakan sangat beragam, dan tidak terbatas dari
senyawa organic, tetapi juga bahan baku yang memiliki senyawa hidrokarbon tinggi seperti
limbah oli bekas, ban bekas, plastic dsb. Pada prosesnya umpan biomassa atau senyawa lainnya
di campur dengan minyak “carrier Oil”, ( dapat berupa Tar batubara, Oli bekas, minyak
jelantah , lelehan plastic atupun karet), ditambah katalis zeolite atau alumina silica serta bahan
kapur atau Ca (OH)2. Campuran ini dipanaskan hingga suhu 180 C selama 2,5 jam. Setelah
terbentuk suspensi, campuran diputar dalam reactor turbin r dengan kecepatan 3000 rpm
sampai suhu 280-330 C. Carrir oil berfungi sebagai media kontak sehingga proses katalisis
antara katalis dan reaktan berlangsung optimal. Putaran dalam reactor, menghasilkan panas
karena adanya friksi antara dinding reactor dan reaktan, sehingga tidak membutuhkan panas
3
dari luar. Hal inilah yang menyebabkan proses CPD sangat efisien dan tidak menghasilkan residu
karbon dalam reactor. Senyawa solar yang terbentuk, gas CO2 dan air akan menguap dan
dikondensasikan menjadi produk.
Contoh Neraca massa pada teknik CPD :
Input:
- biomassa : 1560 kg
-carrier oil : 300 kg
-katalis : 15 kg
-lime : 50 kg
-air (15%) : 230 kg
Produk:
- Solar : 474 kg
-CO2 : 464 kg
-Air : 406 kg
- Ash : 579 kg
Metoda CPD memiliki kelebihan dibandingkan dengan metoda pembuatan bionergi dari
biomassa lainnya misalnya esterifikasi, gasifikasi , pirolisis , hidrogenasi atupun teknik Fischer
Tropsch. Metoda CPD tidak menggunakan suhu tinggi yakni suhu 280 -330 C, sehingga tidak
membentuk senyawa beracun seperti dioksin, furan atau residu karbon, yang biasanya terjadi
pada suhu tinggi . Kondisi operasi relative aman, karena tidak menggunakan tekanan tinggi
seperti pada teknik hidrogenasi, gasifikasi atau fischer tropsch. Katalis yang digunakan juga
relative lebih murah dibandingkan dengan katalis nikel Fischer tropsch. Metoda CPD dapat
menggunakan katalis bentonit dari alam.
Dari sisi efisiensi , metoda CPD lebih baik dibandingkan teknik produksi bioenergi lainnya.
4
Tabel perbandingan efisiensi metoda CPD dengan metoda Lainnya
Dari tabel diatas terlihat bahwa efisiensi energi metoda CPD sangat tinggi , hal ini
disebabkan pemanfaatan energi pada metoda ini sangat optimal. Kondisi operasi suhu yang
digunakan berasal dari friksi putaran turbin dalam reaktor. Teknik CPD juga menghasilkan
minyak yang jauh lebih banyak dan berkualitas dibandingkan cara lainnya. Hal ini disebabkan,
penemuan “tek terduga” , yakni dihasilkannya gas hydrogen pada metoda ini yang
memungkinkan terjadinya hidrogenasi dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh menjadi
senyawa jenuh alkana. Atau dengan kata lain metoda ini , sebenarnya proses hidrogenasi tanpa
harus menambahkan gas hydrogen dari luar.
Biaya produksi teknik CPD juga sangat kompetitif , yakni besarnya hanya 42% dari biaya
produksi pembuatan etanol dan 51% pembuatan biodiesel, dengan acuan kapasitas produksi
unit Plant CPD 500 lt./jam (1.2 juta gallon per tahun). Bila digunakan acuan kapasitas produksi
yang lebih besar , untuk Plant 2000 lt/jam, biaya produksi akan lebih rendah lagi, yakni separuh
dari acuan Plant 500 lt/jam.
Sementara itu Studi yang dilakukan oleh Krongkaew Laohalidanond dan Jurgen Heil dari
Universitas Aachen, Jerman, menunjukkan ongkos produksi pembuatan solar dengan teknik
CPD hanya 0.23-0.4 Euro/lt dan Teknik Fischer Tropp berkisar 0.31-0.45 Euro/lt.
Umpan yang digunakan pada Teknik CPD tidak terbatas, sejauh umpan itu memiliki
komposisi utama senyawa hidrokarbon. Hasil uji menggunakan umpan lemak hewan pada
proses depolimerisasi yang dilakukan Prof.Dr. siegel dan Prof bach dari Institute of vehicle
Technology, Jerman, menunjukkan hasil senyawa setara solar yang ditunjukkan pada analisa
GC. Produksi biodiesel dengan bahan baku lemak hewan memiliki kendala pada sifat kestabilan
yakni mudah menjadi padat pada suhu rendah. Hal ini tidak terjadi pada senyawa solar yang
dihasilkan metoda CPD. Solar yang dihasilkan metoda ini umumnya memiliki Angka setana 58-
60 , Freezing point -60 C, serta kandungan sulfur 15 ppm.
5
Proses peruraian senyawa organic pada teknik CPD :
Pembentukan 4 atom H dan 6 atom H pada masing-masing jenis biomassa akan dapat
membuat proses hidrogenasi menjadi lebih efektif dan murah pada suhu dan tekanan rendah.
Kombinasi juga dapat dilakukan, misalnya penggunaan bahan baku biomassa dengan sampah
plastic , batubara ataupun ban bekas . Dengan metoda CPD memungkinkan pembentukan
senyawa jenuh alkana sebagai bahan bakar minyak dari berbagai bahan baku hidrokabon atau
senyawa organic yang sangat beragam. Lebih dari itu , katalis yang digunakan dapat
diregenerasi hanya dengan menambahkan batu kapur. Penelitian menunjukkan katalis yang
digunakan dapat memiliki umur pemakaian tak terbatas atau katalis dapat digunakan sebagai
pupuk.
Dan satu hal yang paling penting adalah Teknik CPD menghasilkan solar kualitas tinggi yang
ramah lingkungan , dengan kandungan sulfur dan aromatic yang sangat rendah. (ultra Clean
fuel). Serta dapat digunakan langsung tanpa harus mencampur dengan bahan bakar lainnya.
6
Tabel 2
Potensi biomassa sebagai bahan baku untuk produksi solar via CPD
2. Penerima Manfaat
7
3. Kegiatan yang dilaksanakan (What)
a. Uraian kegiatan.
Pada tahun 2015 kegiatan utama yaitu karakterisasi katalis dan pembuatan alat uji reaktor
turbin sebagai alat utama peneltian ini. Sedangkan untuk proses , pemisahan dan
pemurnian hasil digunakan alat distilasi yang telah ada di labratorium Distilasi lemigas.
b. Batasan kegiatan
Batasan pelaksanaan kegiatan adalah :
Untuk tahun 2015 kegiatan penelitian difokuskan pada pembuatan alat utama reaktor
turbin dan rekayasa katalis yang efektif untuk teknik CPD. Reaktor turbin merupakan alat
utama dan wadah bagi reaksi antara biomassa dan katalis. Reaktor didesain dapat diatur
tekanannya dan mampu berputar antara 2000-3000 rpm. Alat bantu lainnya adalah alat
distilasi untuk memisahkan solar dengan senyawa lainnya . Alat destilasi dijalankan secara
vakum untuk mencegah terjadinya perengkahan pada distilasi suhu tinggi.
Metoda CPD dilakukan pada kondisi suhu rendah oleh sebab itu kunci pemecahan
molekul senyawa organic bertumpu pada katalis. Pemilihan katalis yang tepat dapat
mereduksi kandungan oksigen dan senyawa impurits lainnya, serta pembentukan senyawa
hidrokarbon solar yang diharapkan.
8
Gambar Desain Alat Utama Reaktor Turbin.
5. Sasaran
Sasaran dari kegiatan tahun 2015 adalah rekayasa reaktor turbin sebagai alat utama reaksi
teknik CPD dan rekayasa katalis yang efektif untuk pembuatan biofuel yang ramah lingkungan
untuk metoda CPD.
9
6. Indikator keluaran (Kualitatif) dan Keluaran (kuantitatif)
a. Keluaran (Kualitatif)
Keluaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
Rekayasa alat reaktor turbin skala laboratorium dan Produk katalis yang efektif untuk
proses pembuatan biofuel dari biomassa.
b. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran dari kegiatan ini berupa 1 buah laporan dan 1 buah publikasi ilmiah (paper,
makalah ilmiah, atau prosiding) mengenai Pembuatan biofuel dari biomasssa secara
katalitik menggunakan reaktor turbin .
PERSIAPAN ALAT/BAHAN
LITERATUR/BANDING
DESAIN ALAT REAKTOR TURBIN
TALIS
KARAKTERISTIK KATALIS
REAKTOR TURBIN
UJI LABORATORIUM
/PELAKSANAAN
PERCOBAAN
DISTILASI
SOLAR KONTAMINAN
10
Batasan pelaksanaan kegiatan adalah :
11
9. Road Map Penelitian
Sasaran /kegiatan/input/indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Pembuatan Biofuel dari Desain dan Rekayasa Optimalisasi Scale Up Uji Kinerja Aplikasi Proses
Biomasa Secara Katalitik Reactor Turbin Skala Proses pada Desain Alat Katalis Pada pada Reaktor
Menggunakan Reaktor Lab; Sintesis dan Reaktor Turbin Reaktor Turbin ReaktorTurbin Turbin dengan
Turbin Karakterisasi Katalis dan Uji Kinerja dan Mini Pilot Variasi Umpan
Silika Alumina Katalis Pengembangan Biomasa
Katalis
e Jumlah Usulan
Patent - 1 - 1 -
f Jumlah Rancangan
1 - 1 - -
g Jumlah Masukan
Kebijakan
12
10. Jadwal Kegiatan (When)
Metode pelaksanaan kegiataan dilakukan selama 12 bulan dan jadwal rencana kegiatan
tahun 2015 disajikan dalam tabel berikut ini.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 Pengambilan sampel
5 Eksperiment di laboratorium
Total 821.955.000
13
Referensi
- KDV / CPD Plant Diagram & Budget costs: [June 2011], Amandla Resource Development Associates - in
association with Imvemvane Logistics www.amandlaresources.com, 11 Silverleaf Zimbali Forest Estate P
O Box 1642 Ballito 4420 KZN, South Africa. Email: Dr. Syd Kelly - sydkelly@telkomsa.net / Ian C Coates -
ardc@neomail.co.za.
- FOCUS MAGAZINE, From the garbage can into the fuel tank, 10 OCT. 2011
- OIL REACTOR VACUUM PUMP HAVING HYDRAULIC GASKET FOR CATALYTIC OILING REACTIONS FROM
PREVIOUSLY CONDITIONED SLURRY-LIKE RESIDUES AND METHOD THEREFOR. United States Patent
Application, Koch; Christian, 20110297582 , December 8, 2011
- Patent No. DE10 2005 056 735 from 29.11.2005 (19 patents and patent accretions)
- Patent No. DE10 2006 054 506 from 17.11.2006 (16 patents and patent accretions)
- ENERGY RECYCLING WITH CPD-TECHNOLOGY, FORANS AG – Freyastrasse 14 – P.O. Box CH-8026 Zürich
Tel. +41 (0)44 787 30 00, Email Info@forans.ch
14