BIDANG KEGIATAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-PENELITIAN (PKM-P)
DIUSULKAN OLEH:
Ketua Pelaksana
: Rizali Nurcahya N
1106055160 Teknologi Bioproses 2011
Anggota Pelaksana : Firman Bima A
1206217856 Teknik Sipil
2012
Anggota Pelaksana : Ghilandy Ramadhan 1206242012 Teknologi Bioproses 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
DAFTAR ISI
Latar Belakang................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3
Tujuan.............................................................................................................3
1.4
1.5
Kegunaan........................................................................................................3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1
2.2
2.3
MPC................................................................................................................5
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN..............................................................6
3.2
Bahan Penelitian.............................................................................................7
3.3
Prosedur Penelitian.........................................................................................7
Anggaran Biaya.............................................................................................8
4.2
Jadwal Kegiatan..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
LAMPIRAN...............................................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota...............................................................10
Biodata Ketua Pelaksana Penelitian........................................................................10
Anggota Pelaksana 1...............................................................................................11
Anggota Pelaksana 2...............................................................................................12
2
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
RINGKASAN
Perpres No 5/2006 menargetkan pemakaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada
tahun 2025 mencapai 17%. Karena itu, upaya untuk memproduksi energy yang
termasuk bagian dari EBT harus terus ditingkatkan, termasuk di antaranya
biohidrogen. Perancangan pabrik biohidrogen dari biomassa memerlukan kondisi
3
operasi yang optimum agar mencapai hasil yang juga optimum. Apalagi, banyaknya
unit pada sebuah pabrik akan meningkatkan gangguan yang akan terjadi pada suatu
proses pabrik tersebut. Gangguan-gangguan tersebut akan berdampak kepada
keefektifan dan kestabilan operasi pabrik tersebut yang juga berpengaruh kepada
lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk menangani adanya gangguan dan mencapai
kondisi yang optimum adalah dengan cara memasanag suatu pengendali pada unitunit yang sangat penting. Gasifier dan char combustor merupakan unit-unit yang
penting dalam pabrik biohidrogen dari biomassa karena Gasifier yang menghasilkan
biohidrogen dan Char Combustor mengkonversi char yang dihasilkan juga dari
Gasifier menjadi CO2. Untuk mencapai kinerja yang optimum dari kedua unit
tersebut, maka akan didisain pengendali Model Predictive Control (MPC). MPC
merupakan pengendali yang terpat karena dapat bekerja dengan sistem multi input
multi output sesuai dengan kondisi pabrik biohidrogen dari biomassa tersebut.
Dengan pemasangan pengendali MPC ini diharapkan akan mendapat hasil
biohidrogen yang optimal dengan meminimalkan gangguan yang terjadi pada sistem
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi di dunia semakin meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk dan kemajuan di bidang teknologi serta masifnya industrialisasi
dunia. Hal ini mengakibatkan meningkatknya konsumsi energi dunia secara drastis
dan mengakibatkan tersedotnya cadangan energi khususnya energi fosil karena
sumber energi utamanya masih banyak berasal dari bahan bakar fosil. Di sisi lain,
ketersedian bahan bakar fosil jumlahnya semakin menurun. Dengan demikian,
banyak peneliti saat ini mencari sumber energi baru yang berkelanjutan yang dapat
menggantikan bahan bakar fosil. Perkembangan penelitian pengganti sumber energy
berbasis fosil saat ini menuntun kita pada penemuan-penemuan yang bersangkutan
dengan Energi Baru dan Terbarukan
Contoh pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) seperti tenaga surya,
tenaga angin, geothermal, mikrohidro, biomassa, gambut dan tenaga panas laut,
sebagai energi alternatif sudah mulai diteliti dan bahkan sudah mulai diaplikasikan di
beberapa negara, begitu juga di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang
memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan EBT sebagai sumber energi
nasional. Sumber energy tersebut yang paling potensial adalah berbahan dasar
biomassa. Sehubungan dengan hal tersebut, telah dibuat suatu perencanaan pabrik
pembuatan hidrogen dari biomass yang menjadi alternatif solusi permasalahan energi
(Abqari dkk., 2011). Menurut perpres no 5/2006 kebijakan energy nasional diarahkan
untuk meningkatkan pemakaian EBT pada tahun 2025 ditargetkan mencapai 17%,
dengan porsi untuk biofuel adalah sebesar 5%. Namun kebijakan ini saat ini sedang
dikaji ulang untuk dapat meningkatkan pemakaian EBT sebesar 25% di 2025 nanti.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dibuatlah suatu perencanaan pabrik
pembuatan hidrogen dari biomass. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan
terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas (Muliawati, 2008).
Hidrogen bukanlah sumber energi (energy source) melainkan pembawa energi
(energy carrier), artinya hidrogen tidak tersedia bebas di alam atau dapat ditambang
layaknya sumber energi fosil (Muliawati, 2008). Karena hal tersebut, Hidrogen harus
diproduksi. Hidrogen mempunyai energi hasil pembakaran yang paling besar per
satuan massa (141,86 kJ/g) hal ini membuat hydrogen dalam penggunaannya sebagai
bahan bakar cukup potensial. Hidrogen diperkirakan menjadi energi carrier yang
paling penting dalam sistem energi terbarukan di masa mendatang. Biomassa menjadi
salah satu sumber yang baik dalam produksi hydrogen sebagai bahan bakar utama di
masa depan. Untuk tahun 2004, produksi hidrogen dunia mencapai 50 juta metrik ton
(million metric tons-MMT) atau setara dengan 170 juta ton minyak bumi. Diharapkan
pada tahun 2010 sampai 2020, laju penggunaan hidrogen dapat mecapaii dua kali
lipat dari laju penggunaan saat ini
Salah satu aplikasi hidrogen sebagai penghasil energi adalah fuel cell. Energi
hasil pembakaran bio-H2 dengan mudah disalurkan dalam teknologi fuel cell menjadi
energi listrik yang dapat disimpan. Pada prinsipnya fuel cell adalah suatu peralatan
yang bekerja berdasarkan proses elektrokimia, yang mampu mempertemukan antara
hidrogen dengan oksigen untuk menghasilkan energi listrik menjadi air dan panas.
Penggunaan teknologi fuel cell untuk pembangkit listrik dari sumber terbarukan telah
berkembang secara cepat.
Prinsip pabrik hidrogen dari biomassa adalah perubahan hidrokarbon menjadi
gas dengan menggunakan prinsip pembakaran dan perengkahan (cracking). Proses
utama dalam pabrik ini adalah pada proses gasifikasi biomass, yang menggunakan
panas dari char combustor. Proses Gasifikasi dipilih karena lebih ekonomis daripada
proses lain seperti pirolisis. Mengingat pentingnya peran EBT yang berupa biofuel
dalam Energi Primer pada tahun 2025, maka optimasi produksi biohidrogen ini perlu
dilaksanakan untuk dapat memeuhi target dari perpres no 5 tahun 2006. Sehingga,
dalam pembuatan biohidrogen tersebut, perlu dirancang suatu pengendalian proses
agar proses produksi berlangsung secara efektif dan efisien. Pengendalian proses ini
bertujuan untuk meningkatkan produksi dari pabrik biohidrogen tersebut.
Pengendalian proses dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik metode P,
PI, ataupun PID. Pengendali PI digunakan karena dengan metode ini tidak ada offset
yang dihasilkan. Dari segi harga, pengendali PI lebih murah dibandingkan dengan
pengendali PID (Yaniv et al., 2001). Berdasarkan pernyataan berikut, maka
pengendalian proses pabrik biohidrogen dilakukan dengan metode PI (Salma, 2013).
Semakin berjalannya waktu, pengendalian proses mengalami perkembangan.
Dalam perkembangan ini telah ditemukan suatu system pengendlain prosesdengan
metode Model Predictive Control. MPC adalah salah satu bentuk Optimisasi dari
teknik-teknik kontrol yang telah ada sehingga diyakini akan dapat meberikan
keuntungan ekonomis dan peningkatan produksi jika diterapkan dengan teknik dan
kondisi yang benar. elalui tulisan ini setidaknya dapat memberikan pencerahan
wawasan mengenai wacana baru Kontrol Proses Berbasis Model atau yg lebih
dikenal sebagai Model Predictive Control sehingga pengetahuan kita selalu
bertambah. Diharapkan, pengendalian tingkat advance ini memiliki keunggulan yang
lebih baikdibandingkan pengendalian dengan metode lainnya sehingga proses
biohidrogen pun kuantitasnya juga meningkatkan dan dapat memenuhi target energy
primer di sector biofuel seperti yang tertulis pada Peraturan Presiden no 5 tahun 2006
tentang Kebijakan Energi Nasional
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah variable-variabel yang harus dikendalikan pada proses di Gasifier
dan Char Combustor?
2. Bagaimana membuat pemodelan empirik pada proses tersebut?
3. Bagaimana merancang pengendali MPC yang optimum?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengidentifikasi variable-variabel yang akan dikendalikan (controlled
variables, CV) dan yang diubah-ubah untuk mencapai kondisi
pengendalian yang dituju (manipulated variables)
2. Mengidentifikasi model-model empirik proses yang ada di Gasifier dan
Char Combustor
3. Merancang pengendali MPC yang optimum.
1.4 Luaran yang diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah rancangan pengendali
MPC yang optimum. Kriteria optimum yang dimaksud adalah terkait dengan kinerja
pengendalian MPC yang meliputi kestabilan yang cepat (settling time yang kecil) dan
kecilnya nilai penyimpangan dari kondisi yang diinginkan (integral of absolute errors,
IAE).
1.5
Kegunaan
C + H2O CO + H2
131,5 kJ/mol
(2.1)
Boudouard
C + CO2 2CO
172 kJ/mol
(2.2)
CO + H2O CO2 + H2
41 kJ/mol
(2.3)
Methanation :
C + 2H2 CH4
74,8 kJ/mol
(2.4)
Steam reforming :
206 kJ/mol
(2.5)
Dari reaksi diatas diketahui bahwa proses gasifikasi adalah salah satu proses
utama dalam pembuatan hidrogen dari biomasa. Dengan demikian, pada proses ini
juga diikuti dengan proses char combusting. Hal ini digunakan ntuk mengurangi char
pada gas yang dihasilkan. Kemurniaan dari proses ini mempengaruhi kualitas dari gas
hidrigen yang dihasilkan.
2.2 Pengendalian tingkat lanjut
Pada proses industri modern, biasanya industri beroperasi dalam skala besar
dimana pada suatu unit dapat memiliki input dan output yang banyak, sehingga
terdapat multivariable. Banyak dari variabel-variable proses tersebut yang
berinteraksi satu sama lain dan tidak bisa diabaikan karena akan mempengaruhi
performa dari proses tersebut. Hingga saat ini, terdapat beberapa pengendalian
advance yang pernah dikembangkan seperti ratio control, cascade control,
feedforward control, decoupling control, model based control. Model Predictive
Control merupakan pengendalian tingkat lanjut (Advance) yang dikembangkan
berdasarkan Model based control.
2.3
MPC
Model Predictive Control (MPC) ada dapat pula disebut Kendali Model Terprediksi.
Sesuai namanya, sistem kendali ini menggunakan hasil prediksi dalam mengeluarkan
kontrol input. Kontrol input ini merupakan kontrol optimal untuk pengendalian
berdasarkan hasil prediksi plant beberapa waktu ke depan. Teknik ini sudah banyak
diaplikasikan dalam industri-industri dan awalnya diterapkan pada proses kimia.
Konsep dasar dari Model Predictive Control ini adalah :
a. Keluaran proses yang diharapkan berada pada rentang horizon N yang telah
ditentukan, hal ini dinamakan prediction horizon, keluaran diprediksi pada waktu
pencuplikan dengan menggunakan model proses. Keluaran dari proses ini
bergantung kepada nilai masukan dan keluaran serta sinyal kendali yang akan
digunakan.
b. Penghitungan sinyal kendali dengan meminimalisasi objective function (fungsi
kriteria) yang ditetapkan sebelumnya, hal ini bertujuan untuk menjaga keluaran
proses agar sedekat mungkin dengan acuan.
Sinyal kendali u(t|t) akan dikirim ke proses, sementara sinyal terprediksi yang
lainnya akan dibuang. Hal ini dikarenakan pada pada pencuplikan berikutnya
keluaran dari y(t+1) sudah diketahui. Langkah pertama akan diulang dengan
menghasilkan keluaran baru dan semua perhitungan yang diperlukan akan diperbaiki.
Sinyal yang baru akan dihitung dengan menggunakan konsep receving horizon.
Anggaran Biaya
Tabel 4. 1. Ringkasan Anggaran Biaya.
No Material
Justifikasi Pemakaian
Mouse nirkabel
4.
150.000
Backup data
675.000
1.400.000
400.000
Jumlah
4.2
2.625.000
Jadwal Kegiatan
Tabel 4. 2. Jadwal Kegiatan PKMP
Bulan keKegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Studi Literatur
Persiapan Perangkat Lunak
Proses Pengujian
Pengolahan Data dan Analisis
Hasil
4
3
DAFTAR PUSTAKA
Budianta, I.A, Abqari, F. Dkk (2011). Perancangan Pabrik Biohidrogen dari
Biomassa. Depok : Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
Muliawati, Neni. (2008). Hidrogen Sebagai Sel Bahan Bakar: Sumber Energi Masa
Depan. Lampung : Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
Salma, Faridah. (2013). Penyetelan pengendali PI pada sistem pengendalian proses
gasifikasi dan char combustor pada perancangan pabrik biohidrogen. Skripsi.
Depok : Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
Yaniv O., Theodor Y. dan Safonov S. 2009. High Order Control Design : Advantage
Over PI and PID Controllers reference . Tel Aviv: Elmo Position Control
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua Pelaksana Penelitian
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SDN Barata Jaya
SMP
SMPN 252
SMA
SMAN 81 Jakarta
1999 2005
2005 2008
IPA
2008 2011
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
11
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-P DIKTI
Depok, 17 September,2014
Ketua Pelaksana
Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
E. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SMP
SMA
SMPN 252
2006 2009
SMAN 12 Jakarta
IPA
2009 2012
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
12
.
1
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-P DIKTI
Depok, 17 September,2014
Anggota 1
Ghilandy Raadhan
Laki-laki
Teknologi Bioproses
1206242012
Bogor 6 Februari 1994
Ghilandy.ramadhan@yahoo.com
085694384319
B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
SD
SDN Panaragan
Bogor
SMP
SMPN 11
Bogor
SMA
SMAN 1 Bogor
13
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
2000 2006
2006 2009
IPA
2009 2012
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-P DIKTI
Depok, 17 September,2014
Anggota 2
Ghilandy Ramadhan
14
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
S1
Universitas
Indonesia
Teknik Gas Dan
Petrokimia
1987-1994
S2
Universitas
Indonesia
Teknik Kimia
1998-2001
S3
Universiti
Teknologi Malaysia
Chemical
Engineering
2007-sekarang
Waktu dan
Tempat
16 Oktober
2008, Wisma
MM UGM
Yogyakarta
3-6 Agustus
2009, Depok
20-21
September
2012,
Universitas
Indonesia
20-21
September
2012,
Universitas
Indonesia
25-28 Juni
2013,
Yogyakarta,
15
Control Based on
Representative Model
Predicitive Control
Method
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
.
1 Fasilitator PSAU UI
Institusi Pemberi
Penghargaan
Universitas
Indonesia
Tahun
2000
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-P DIKTI
Depok, 17 September,2014
Dosen Pembimbing
16
Justifikasi Pemakaian
Mouse nirkabel
4.
150.000
Backup data
675.000
1.400.000
400.000
Jumlah
N
o.
2.625.000
17
1.
2.
3.
Rizali Nurcahya
Nararya/
1106055160
Ghilandy/ 12
Firman Bima
Ariateja
Teknolo
gi
Biopros
es
Teknolo
gi
Biopros
es
Teknik
Sipil
20
10
10
dari computer
Melakukan dan mendesai gambar
proses
18
Fakultas
: Teknik
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P Saya dengan judul : Optimasi
Pabrik Biohidrogen Dari Biomassa Dengan Pengendalian Optimum Gasifikasi
dan Char Combustor Menggunakan Metode Model Predictive Control (MPC)
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015, bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat degan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Depok, 17 September 2014
Mengetahui,
Direktur Bidang Kemahasiswaan
Universitas Indonesia
Yang Menyatakan,