Anda di halaman 1dari 3

“Laporan Hasil Kuliah Lapangan Listrik Kerakyatan II dan Listrik Kerakyatan III di STT-PLN’

Listrik Kerakyatan

 Konsep listrik kerakyatan merupakan suatu model penyediaan dan


pengembangan energi secara alami dengan energi terbrukan
berdasarkan metode yang ramah lingkungan

Dalam kuliah lapangan di STT-PLN terdapat dua Litrik Kerakyatan


yang dikembangkan yaitu : Listrik Kerakyatan II dan Listrik
Kerakyatan III

Listrik Kerakyatan II

 Listrik kerakyatan II yaitu menerapkan modifikasi bernama


TOSS atau Tempat Olah Sampah Sementara yang betujuan
agar sampah tidak menjadi limbah dn dolah menjadi

Proses yang bekerja yaitu : Fermentation dan Biodigetion

 Fermentation yang dimulai dari "Peuyemisasi"

 Proses peuyemisasi : Proses


pengeringan,Penyusutan,Penghilang bau dari bahan (sampah)
hingga lunak sebelum berair dengan penambahan
bioactivator (bakteri) pada limbah sampah kemudian
dlakukan dengan mesn pencacah setelah iu dlakukan
pengayakan kemdian menjadi briket/pellet

 Bahan (sampah) sangat mudah ditemui sebab diproduksi oleh


manusia setiap harinya sehingga sampah dapat dengan
mudah diperoleh
“Laporan Hasil Kuliah Lapangan Listrik Kerakyatan II dan Listrik Kerakyatan III di STT-PLN’

 Bio Digestion

 .Metode Biodigester ini dapat dilakukan dalam skala industri


besar, industri kecil, hingga perumahan. Penggunaannya pun
dapat disesuaikan dengan lahan yang ada serta jumlah
sampah organik yang diproduksi oleh lingkungan setempat.
Produk yang dihasilkan dari metode biodigester adalah pupuk
cair (Lindi) yang diproses secara alami dari bahan-bahan
sampah organik yang tertutup rapat di dalam biodigester.
Selain itu, metode biodigester ini memiliki keunggulan dengan
menghasilkan biogas yang akan terbentuk antara 4-7 hari
setelah proses pemasukan awal. Jumlah produksi biogas
sekitar 12-40 liter dari setiap 1 kg sampah organik (bervariasi
tergantung kondisi lingkungan dan jenis limbah/sampah).
Biogas yang dihasilkan biodigester akan ditampung dalam
balon biogas dan disalurkan ke kompor biogas. Biogas yang
dihasilkan dapat juga digunakan sebagai bahan bakar
generator untuk penerangan. Metoda yang digunakan oleh
pembangkit listrik berbahan bakar biogas yang berasal dari
sampah organik (biodigestable) relatif mudah dan murah,
tetapi kelemahannya model ini hanya dapat menghasilkan
energi setara 40 kWh dari setiap ton sampah organik, setara
10 ton sampah bruto. Selain itu, gas yang dihasilkan dari
Metode Biodigester ini merupakan gas metan yang secara
kimiawi berbahaya untuk lingkungan dan dapat menimbulkan
ledakan dalam jumlah dan waktu tertentu (CH4)
 Menyuling (Destlasi)

 Pada LK II ada juga proses dan peralatan untuk menyuling


(mendestlasi) plastik menjadi minyak. Meskipun ini
sebetulnya tidak benar-benar termasuk dalam biomassa, tapi
karena pada jaman sekarang, plastik adalah bagian yang
jumlahnya cukup besar dalam bentuk sampah yang berada
dimasyarakat, maka penanganan plastik adalah sesuatu yang
penting.
“Laporan Hasil Kuliah Lapangan Listrik Kerakyatan II dan Listrik Kerakyatan III di STT-PLN’

 Sehingga dilakukan proses destilasi dimana mengolah atau


mengurangi kandungan logam yang berada di suatu benda
misalnya sendok plastik karena terdapat karbon dan
hidrogen.Diolah dengan pross pelelehan yang kemudian
disalurkan ke fillter hingga menghasilkan gas.Kemudian sisa
pembakaran menjadi bahan bakar.Minyaknya menjadi sumber
energi terbarukan.

Listrk Kerakyatan III

Proses Gasifikasi

 Peralatannya disebut Gasifier.Proses ini dimaksud untuk mengeluarkan


gas-gas yg terkandung di dalam biomasa (yang biasa disebut sebagai
"syn-gas")untuk dipakai/dibakar dalam ruang pembakaran mesin gen-set
utk memutar generator di dalam gen-set utk menghasilkan listrik (di LK3
telah dicoba dgn dua jenis gen-set, yaitu genset dengan bahan bakar
mesin bensin dan gen-set bahan bakar solar mesin diesel).

 Bahan biomasa yang dimasukkan ke dalam Gasifier, di LK3, adalah


briket/pelet yg dihasilkan di LK2.

 Gasifier adalah istilah utk keseluruhan peralatan, sedang tempat di


bakarnya biomasa (dalam hal di LK3 ini, berupa briket/pelet), disebut
reactor.

 Pemanfaatan pellt/briket di LK III terdapat mesin gasifire dengan proses


tipe updrag kinerjanya bawah ke atas

 Yang penting filtrasi.jika filtrasi baik tar tidak masuk ke mesin aman
sehingga aman,jika tar masuk piston ring akan menyangkut di slinder
sehingga tidak bisa bekerja dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai