PENDAHULUAN
Sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang keberadaannya tidak dapat
dihindari dan harus dikelola dengan baik karena pengelolaan sampah yang tidak siniter dapat
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya
penurunan kualitas lingkungan hidup dan gangguan pada kesehatan manusia.
Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau memiliki jumlah penduduk sebesar
1.118.875 jiwa pada tahun 2018, besarnya jumlah penduduk berkontribusi meningkatkan jumlah
timbulan sampah. Data statistik tahun 2018 menyebutkan volume timbulan sampah kota
Pekanbaru mencapai sebesar 492,11 ton/hari, sedangkan volume timbulan sampah yang dikelola
dan masuk ke TPA Muara Fajar tahun 2018 sejumlah 447,50 ton/hari, dan hanya 3 -5% sampah
yang dikelola masyarakat dengan konsep 3R (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
Pekanbaru, 2019).
Negara Jepang dalam usaha mengurangi timbunan sampah, pada tahun 1976, kota
Hiroshima memperkenalkan sebuah sistem untuk pertama kalinya memperkenalkan “Sorted
waste collection”. Sistem ini merupakan sistem yang melibatkan warga untuk memisahkan
sampahnya masig-masing kedalam 4 jenis yaitu : Sampah yang dapat dibakar (Moeru Gomi),
Sampah yang tidak dapat dibakar (Moenai Gomi), Sampah daur ulang (Shigen Gomi), Sampah
berukuran besar (Okina Gomi).
Proses pembakaran sampah yang dilakukan negara Jepang dan Singapura yang
memutuskan untuk menggunakan incinerator dalam pengolahan limbah padat yang dinilai sangat
efektif mereduksi volume limbah padat. Incinerator yaitu tungku perapian atau alat pembakaran
sampah. Icinerator beroperasi terus menerus selama 24 jam pada sahu 800℃ hingga 1200℃.
Gas buangan dari incinerator diproses menggunakan teknologi penyaringan agar bersih dari
debu, dioksin, merkuri, dan zat-zat bahaya lainnya. Abu dari incinerator diangkut dan dibuang ke
TPA khusus yang dibangun ditengah laut.
Untuk efisiensi, panas yang dihasilkan dari pembakaran sampah tidak dibiarkan terbuang
begitu saja, tetapi digunakan untuk pembangkit listrik, penyuplai tenaga ke lingkungan sekitar
untuk fasilitas-fasilitas kesejahteraan.
Amerika Serikat mengelolah sampah dengan cara mendaur ulang, dari ratusan juta ton
sampah yang dihasilkan oleh Amerika Serikat, hanya sebagian saja yang berhasil diolah dan
didaur ulang. Berdasarkan data statista.com, Amerika Serikat hanya mendaur ulang sampah
sebanyak 14,5% pada tahun 1980, meningkat tiga kali lipat menjadi 53 juta ton daur ulang pada
tahun 2000 dan meningkat secara dinamis hingga tahun 2017 yakni 67 juta ton terolah.
Sayangnya jumlah-jumlah tersebut hanya sepertiga dari jumlah sampah yang dihasilkan oleh
Amerika Serikat. Dari 258 juta ton tersebut, hanya 34% sampah yang didaur ulang, sisanya
dijadikan kompos, sumber energi, dan berakhir di TPA.
Dalam peroses ini maka bisa di selesaikan pekara sampah di pekanbaru yang menumpuk
di wilayah Desa.Tarebangun, kecamatan. Tambang, Kabupaten. Kamparn, Kota. Pekanbaru,
provinsi. Riau.
1.2 Rumus masalah
1. Bagaimana Permasalah sampah bisa diselesaikan ?
2. Bagaimana Mesin Portabel barrel incinerator berfungsi mebakar sampah sempurna
berbasis arduino ?
3. Bagaimana Perancangan alat protabel barrel incinerator ?
1.3 Tujuan Program
1. Untuk mengurangi sampah menumpuk di TPA
2. Untuk mendisiplinkan sampah dalam memilah sampah
3. Menerapkan lingkungan bebas sampah menumpuk
1.4 Luaran Yang di Harapkan
Dalam program ini penulis membuat dan mengembangkan alat portabel barrel incinerator
dengan tujuan untuk membakar sampah dengan mengurangi polusi udara dan
pencemaran lingkungan, mengunakan sensor katup MPX5700 memastikan gas yang
terbuang ke udara benar-benar aman dan mengunakan sensor Load Cell memastikan
pembakaran sitokiometri dari bahan sampah terbakar dengan sempurna sehingga hasil
pembakaran aman terhadap lingkunagn.
1.5 Manfaat Program
a. Bagi Mahasiswa
Bisa mengembangkan teknologi pembakran sampah ini untuk mengurangi
pencemaran lingkungan bentuk pengabdian dan menjadikan media pembelajaran
untuk modul pembelajaran
b. Bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran pada masyarakat tentang kedisiplinan membuang sampah,
pengolahan sampah , jenis sampah dan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan.
BAB II
GAGASAN
2.1 Sampah
a. Jenis-jenis sampah
1. Sampah Organik/basah
Sampah yang beraal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, sampah
restoran, sisa sayuran, sisa buah, dll. Sampah jenis ini dapat terdegrasi.
2. Sampah Anorganik/kering
Sampah yang tidak dapat terdegradasi secara alami. Contohnya: logam, besi, kaleng,
plastik, karet, botol, dll.
3. Sampah berbahaya
Sampah jenis ini sangat berbahaya bagi manusia. Contohnya: baterai, jarum suntik bekas,
limbah racun kima, limbah nuklir, dll. Sampah jenis ini memerlukan penanganan khusus.
Proses pembakran bahan bakar padat jauh lebih komplek dari pada bahan bakar cair dan
gas. Pada umunya bahan bakar padat mengalami tiga tahapan proses pembakaran yang dapat
di jelaskan sebagai berikut (Hardianto, 2015).
a) Pengeringan (Drying)
Pada tahan pertama partikel bahan bakar di panaskan di atas temperatur vaporasi. Proses
ini berlangsung secara konversi dengan melewatkan udara panas pada padatan, air yang terdiri
dari dua bentuk, air terikat dan air tidak terikat.
b) Devolatilisasi / pyrolisis
Pada tahapan kedua setelah kadar air dihilangkan maka temeperatur dari partikel
semakin meningkat sehingga partikel terdekomposisi dan terjadi proses pelepasan zat-zat yang
mudah menguap (kandungan volatil).kandungan volatil keluar rongga bahan bakar dan
memenuhi pori-pori.sehingga oksigen dari luar tidak dapat masuk kedalam partikel . terjadinya
pemanasan partikel yang di sebut piorisis.
Pada tahapan ketiga char atau karbon kandungan pada kalaor sangat tinggi daripada
volatil ,ketika terjadi pembakaran pada char ,maka temeperatur akan naik lebih tinggi dari
sekitarnya ,proses ini tahap akhir dari proses pembakaran bahan bakar padat.
Pembakaran stokiometri adalah Suatu pembakaran dikatakan stoikiometri apabila udara dan
bahan bakar bercampur pada komposisi yang tepat untuk bereaksi secara menyeluruh. Pada
pembakaran hidrokarbon, keadaan stoikiometri dapat tercapai jika semua atom C dan H pada
hidrokarbon berikatan semuanya dengan O2 menjadi CO2 dan H2O.
2.4 Arduino
Arduino adalah platform prototype dari physical yang bersifat open source hadware
berdasarkan pada fleksibel dan mudah digunakan. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi adalah kombinasi dari haedware, bahasa pemerograman dan integrated
delovment environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah softwhare yang sangat berperan
untuk menulis program ,mengkompile menjadi code biner dan meng-upload ke dalam memory
mikrokontoler.
Sensor MPX5700 merupakan sensor tekanan dengan output analog, sensor ini merupakan
sensor produk dari fresscal semikonduktor, Inc. MPX5700 dapat mengukur tekana n udara , oli
maupun cairan lain dengan batas tekanan maksimum sebesar 700 kPa. MPX5700 dapat
mengukur tekanan dengan 3 macam mode pengukuran yaitu, pengukuran Gauge, Absolute,
maupun Differential.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Adapun metode yang dilakukan untuk pembuatan mesin pengaman segel (Security Seals)
adalah sebagai berikut :
1. Geometri segel
2. Jenis motor stepper
3. Jenis sensor reberry pi 4
Tahapan dalam pembuatan benda kerja mesin pengaman segel (Security Seals) adalah
sebagai berikut :
1. PerancanganAlat
Proses dalam perancangan tahap ini diperlukan beberapayaitu
a. Desain alat
b. Pemilihanbahan produksi
2. PembuatanAlat
Dalam pembuatan alat ataubendakerjadibutuhkanbeberapa proses pengerjaanyaitu :
a. Pemotongan material atau bahan baku
b. Melakukan pengelasan pada benda kerja
c. Merangkai benda kerja
d. Pengecatan benda kerja
Setelah alat atau benda kerja selesai dibutuhkan pengujian dan penelitian terhadap benda
kerja agar dapat bekerja dengan maksimal dan mengantisipasi terjadinnya kesalahan pada benda
kerja
BAB IV
4.
Jumlah Rp